pembelajaran bahasa arab dan metode …

117
SKRIPSI Oleh NURAISYAH NIM. 15.1200.030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE 2020 PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE PEMBELAJARANNYA PADA MADRASAH ALIYAH PONDOK PESANTREN AL-MUBARAK DDI TOBARAKKA KAB. WAJO

Upload: others

Post on 25-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

SKRIPSI

Oleh

NURAISYAH NIM. 15.1200.030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE

2020

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE PEMBELAJARANNYA

PADA MADRASAH ALIYAH PONDOK PESANTREN

AL-MUBARAK DDI TOBARAKKA KAB. WAJO

Page 2: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

ii

SKRIPSI

Oleh

NURAISYAH

NIM. 15.1200.030

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Parepare

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE

2020

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE PEMBELAJARANNYA

PADA MADRASAH ALIYAH PONDOK PESANTREN

AL-MUBARAK DDI TOBARAKKA KAB. WAJO

Page 3: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

iii

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi

Pendidikan Bahasa Arab

Disusun dan diajuhkan oleh

NURAISYAH

NIM. 15.1200.030

Kepada

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE

2020

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE PEMBELAJARANNYA

PADA MADRASAH ALIYAH PONDOK PESANTREN

AL-MUBARAK DDI TOBARAKKA KAB. WAJO

Page 4: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Nama Mawasiswa : Nuraisyah

Judul Skripsi : Pembelajaran Bahasa Arab dan Metode

Pembelajarannya pada Madrasah Aliyah Pondok

Pesantren Al-Mubarak DDI Tobarakka Kab.

Wajo.

NIM : 15.1200.030

Fakultas : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Bahasa Arab

Dasar Penetapan Pembimbing : SK. Dekan Fakultas Tarbiyah

No. B. 363/In.39/FT/4/2019

Disetujui Oleh

Pembimbing Utama : Dr. Herdah, M.Pd.

NIP : 19611203 199903 2 001

Pembimbing Pendamping : Usman, M.Ag.

NIP : 19700627 200801 1 010

Mengetahui:

Fakultas Tarbiyah Dekan,

Dr. H. Saepudin, S.Ag, M.Pd. NIP. 19721216 199903 1 001

Page 5: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

v

SKRIPSI

Disusun dan diajukan oleh

NURAISYAH NIM. 15.1200.030

Telah dipertahankan di depan panitia ujian munaqasyah pada tanggal 17 Desember 2019 dan dinyatakan

telah memenuhi syarat

Mengesahkan

Dosen Pembimbing

Pembimbing Utama : Dr. Herdah, M.Pd.

NIP 19611203 199903 2 001

Pembimbing Pendamping : Usman, M.Ag.

NIP 19700627 200801 1 010

Institut Agama Islam Negeri Parepare Fakultas Tarbiyah Rektor, Dekan, Dr. Ahmad Sultra Rustan, M.Si. Dr. H. Saepudin, S.Ag., M.Pd. NIP. 19640427 198703 1 002 NIP. 19721216 199903 1 001

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE PEMBELAJARANNYA

PADA MADRASAH ALIYAH PONDOK PESANTREN

AL-MUBARAK DDI TOBARAKKA KAB. WAJO

Page 6: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

vi

PERSETUJUAN KOMISI PENGUJI

Judul Skripsi : Pembelajaran Bahasa Arab dan Metode

Pembelajarannya pada Madrasah Aliyah

Pondok Pesantren Al-Mubarak DDI

Tobarakka Kab. Wajo.

Nama Mawasiswa : Nuraisyah

Nomor Induk Mahasiswa : 15.1200.030

Fakultas : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Bahasa Arab

Dasar Penetapan Pembimbing : SK. Dekan Fakultas Tarbiyah

No. B. 363/In.39/FT/4/2019

Tanggal Kelulusan : 17 Desember 2019

Disahkan Oleh Komisi Penguji

Dr. Herdah, M.Pd. (Ketua)

Usman, M.Ag. (Sekretaris)

Dr. Hj. Hamdanah Said, M.Si. (Anggota)

Dr. Ali Halidin, M.Pd.I. (Anggota)

Mengetahui:

Institut Agama Islam Negeri Parepare Rektor,

Dr. Ahmad Sultra Rustan, M.Si. NIP. 19640427 198703 1 002

Page 7: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

vii

KATA PENGANTAR

حي حن الر بسم الله الر

لم عل لة والس ين، والص نيا والدد تعي عل أمور الد ف الأنبياء والمرسلي الحمد لله ربد العلمي وبه نس أش

ا بعد. . أم به اجعي د وعل ال وص يدن محم س

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt berkat hidayah, taufik dan

pertolongan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pembelajaran

Bahasa Arab dan Metode Pembelajarannya pada Madrasah Aliyah Pondok Pesantren

Al-Mubarak DDI Tobarakka Kab. Wajo” sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi dan memperoleh gelar “Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada

Fakultas Tarbiyah” Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare.

Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada manusia terbaik, manusia

pilihan kekasih Sang Maha Pengasih, Nabi mulia Muhammad Saw beserta para

keluarga dan sahabatnya.

Penulis ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

terutama kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Hamma dan Ibunda Samesang

serta seluruh keluarga dengan pembinaan dan doa tulusnya, penulis mendapatkan

kemudahan dalam menyelesaikan tugas akademik pada waktunya. Penulis juga

banyak berterima kasih kepada guru-guru dan Pembina di Pondok Pesantren Al-

Mubarak DDI Tobarakka yang telah mendidik, serta selalu memberi nasehat dan

motivasi kepada penulis.

Penulis telah banyak menerima bimbingan dan bantuan dari ibu Dr. Herdah,

M.Pd. selaku Pembimbing utama dan bapak Usman, S.Ag. selaku Pembimbing

Page 8: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

viii

pendamping, atas segalah bimbingan dan bantuannya yang telah diberikan, penulis

ucapkan banyak terima kasih.

Dengan tersusunnya skripsi ini, penulis ucapkan pula banyak terima kasih

kepada berbagai pihak, terutama kepada:

1. Bapak Dr. Ahmad Sultra Rustan, M.Si selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Parepare, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk menimba ilmu pengetahuan selama di IAIN Parepare.

2. Bapak Dr. H. Saepudin, S.Ag., M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah, atas

pengabdiannya telah menciptakan suasana positif terhadap kegiatan

akademik, khusunya kegiatan perkuliahan.

3. Bapak Kaharuddin, S.Ag., M.Pd.I selaku ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa Arab yang senantiasa memberikan dorongan dan bimbingannya. Serta

segenap Dosen dan Staf/ Karyawan yang telah memberikan berbagai ilmu

pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Usman, M.Ag. selaku kepala perpustakaan IAIN Parepare beserta

seluruh staf yang telah memberikan pelayanan kepada penulis selama

menjalani studi di IAIN Parepare, terutama dalam penulisan skripsi ini.

5. Kepala MA Pondok Pesantren Al-Mubarak DDI Tobarakka yang telah

memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di MA Pondok

Pesantren Al-Mubarak DDI Tobarakka.

6. Bapak Abdul Jalaluddin, S.Ag., Ibu Dara Murniati, S.Pd. dan Ibu Hajrah,

S.Pd. selaku guru bahasa Arab di MA Pondok Pesantren Al-Mubarak DDI

Tobarakka yang telah bersedia menjadi informan dan membantu penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

ix

7. Santri dan Santriwati MA Pondok Pesantren Al-Mubarak DDI Tobarakka

yang telah bersedia menjadi informan dan perpartisipasi dalam mengikuti

pembelajaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Serta teman-teman seperjungan prodi PBA 2015, penulis ucapkan banayak

terima kasih atas segala bentuk bantuannya dan motivasinya sehingga penulis

tetap semangat dan dapat menyelesaikan skripsi ini serta pengalaman yang tak

terlupakan selama kita bersama.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan, baik moril maupun material sehingga tulisan ini dapat

terselesaikan. semoga Allah Swt berkenan menilai segala kebajikan sebagai amal

jariah dan memberikan rahmat dan pahala-Nya.

Akhirnya, semoga skripsi ini dapat memberikan konstribusi yang bermanfaat,

khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Penulis menyadari bahwa

skripsi ini masih memerlukan penyempurnaan. Oleh karena itu, penulis

menyampaikan kiranya pembaca berkenan memberikan saran konstruktif demi

kesempurnaan skripsi ini.

Parepare, 28 Jumadal Ula 1441 H

24 Januari 2020 M

Penulis,

NURAISYAH NIM. 15.1200.030

Page 10: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

x

PERYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nuraisyah

NIM : 15.1200.030

Tempat/Tgl. Lahir : Maroanging, 15 September 1997

Program Studi : Pendidikan Bahasa Arab

Fakultas : Tarbiyah

Judul Skripsi : Pembelajaran Bahasa Arab dan Metode

Pembelajarannya pada Madrasah Aliyah Pondok

Pesantren Al-Mubarak DDI Tobarakka Kab.

Wajo.

Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini

benar merupakan hasil karya saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa

ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau

seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

Parepare, 28 Jumadal Ula 1441 H

24 Januari 2020 M

Penulis,

NURAISYAH NIM. 15.1200.030

Page 11: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

xi

ABSTRAK

Nuraisyah, Pembelajaran Bahasa Arab dan Metode Pembelajarannya pada

Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Mubarak DDI Tobarakka Kab. Wajo. (dibimbing oleh ibu Herdah dan bapak Usman).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembelajaran bahasa Arab dan

metode pembelajarannya pada Madrasah Aliyah dan untuk mengetahui problematika yang dihadapi peserta didik dalam pembelajaran bahasa Arab serta upaya yang dilakukan dalam mengatasi problematika yang dihadapi peserta didik dalam pembelajaran bahasa Arab Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Mubarak DDI Tobarakka Kab. Wajo.

Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analissi data dilakukan dengan menggunakan analisis data model Miles dan Hubermen yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau Verifikasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pembelajaran bahasa Arab Madrasah Aliyah MA Al-Mubarak DDI Tobarakka terdiri dari perencanaan dan pelaksanaan dengan menyusun RPP. Adapun metode yang sering digunakan oleh para pendidik bahasa Arab dengan menggunakan metode yang bervariasi yaitu: metode Tanya jawab, Role playing, Garmatika-terjemahan, Mubasyarah, Qiroah, Ceramah, dan Permainan. Diakhir pembelajaran pendidik melakukan evaluasi hasil belajar. 2) Problematika pembelajaran bahasa Arab dari Aspek Linguistik meliputi: kesulitan mengucapkan bunyi bahasa Arab, kurangnya kosakata, kurangnya pemahaman tata kalimat, dan kesulitan dalam menulis bahasa Arab. Adapum problematika dari Aspek Non Linguistik meliputi: tidak tercapainya tujuan kurikulum, kurangnya penguasaan materi, peserta didik, pendidik, metode mengajar, fasilitas, dan suasana/lingkungan belajar. 3) Upaya yang dilakukan dalam mengatasi problematika linguistik yaitu: memberikan latihan membaca dan mengucapkan huruf-huruf Arab dan dorongan agar peserta didik senantiasa membaca al-Qur’an, memberikan kosakata, mengajarkan tata bahasa yang baik dan benar, dan memberikan latihan menulis bahasa Arab. Adapun upaya yang dilakukan untuk mengatasi problematika non linguistik yaitu: melaksanakan kurikulim dengan baik, memilih dan menggunakan metode dengan tepat, memberikan nasehat dan motivasi kepada peserta didik,.menyediakan fasilitas/media pembelajaran yang memadai, dan membiasakan berbahasa Arab di lingkungan Madrasah.

Kata kunci: Pembelajaran bahasa Arab dan metodenya, Problematika, dan

Upaya.

Page 12: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii

HALAMAN PENGAJUAN .................................................................................. iii

HALAMAN PERSERUJUAN PEMBIMBING ................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PEMBIMBING ..................................... v

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI .............................................. vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................... x

ABSTRAK ............................................................................................................ xi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 6

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ............................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Hasil Penelitian yang Relevan ................................ 9

2.2 Tinjauan Teoretis ................................................................... 11

2.3 Tinjauan Konseptual .............................................................. 27

2.4 Karangka Pikir ....................................................................... 28

Page 13: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

xiii

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ...................................................................... 30

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 31

3.3 Fokus Penelitian .................................................................... 31

3.4 Jenis dan Sumber Data .......................................................... 31

3.5 Teknik Pengumpulan Data .................................................... 32

3.6 Teknik Analsis Data .............................................................. 34

3.7 Uji Keabsahan Data ............................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskriptif Hasil Penelitian.................................................... 41

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ............................................................................ 65

5.2 Saran ...................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 68

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

xiv

DAFTAR TABEL

No. Tabel Nama Tabel Halaman

3 Data Peserta Didik Madrasah Aliyah 71

Page 15: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

xv

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Nama Gambar Halaman

2.4 Skema Karangka Pikir Penelitian 29

Page 16: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Nama Lampiran Halaman

1. Latar Belakang Berdirinya Madrasah, Visi, Misi, dan

Tujuan MA Al-Mubarak DDI Tobarakka

70

2. Pedoman Observasi 73

3. Pedoman Wawancara 77

4. Catatan Lapangan 83

5. Surat Rekomendasi Meneliti dari Kampus 100

6. Surat Izin Meneliti dari Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sengkang

101

7. Surat keterangan Selesai Meneliti dari Madrasah 102

8. Dokumentasi 103

9. Biografi Penulis 108

Page 17: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk

memungkinkan terjadinya proses belajar yakni seorang pendidik mengajarkan ilmu

pengetahuan kepada peserta didik termasuk dalam mengajarkan bahasa Arab.

Pembelajaran bahasa asing (Arab) dalam dunia akademik dan komunikasi

internasional sangatlah dibutuhkan di era globalisasi seperti sekarang ini.

Pembelajaran bahasa Arab menjadi kebutuhan mendasar bagi setiap orang yang

sedang belajar di sebuah lembaga pendidikan (terutama lembaga pendidikan Islam).

Pembelajaran bahasa Arab merupakan suatu proses pendidikan yang

diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan serta membina

kemampuan bahasa Arab peserta didik, baik secara aktif maupun pasif serta

menumbuhkan sikap positif. Suasana yang mestinya tercipta dalam proses

pembelajaran adalah bagaimana peserta didik yang belajar benar-benar berperan aktif

dalam proses pembelajaran. Pendidik harus menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenangkan, menarik, serta inovatif sehingga tidak menimbulkan rasa bosan pada

peserta didik dalam belajar. Khususnya dalam mempelajari bahasa Arab, tujuannya

agar peserta didik mampu mengungkapkan keinginannya atau yang ada dalam

fikirannya dengan sempurna dan benar, baik secara lisan atau tulisan dan dapat

memahami yang dia baca atau yang dia dengarkan, dan bisa ikut serta dalam berfikir

sesuai dengan kemampuannya, usianya dan kegemaranya,1 dengan menggunakan

bahasa Arab. Selain itu di antara fungsi bahasa Arab adalah untuk meningkatkan

1Fathur Rohman, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Malang: Wisma kalimetro, 2015),

h . 28.

Page 18: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

2

penghayatan keagamaan dan mengembangkan pengetahuan tentang Islam. Melihat

bahwa sumber pokok ajaran Islam (al-Qur’an dan al-Sunnah) itu ditulis dalam

bahasa Arab.

Pencapaian tujuan pembelajaran diperlukan suatu metode yang tepat. Metode

adalah rencana menyeluruh mengenai penyajian bahasa secara sistematis berdasarkan

pendekatan yang ditentukan.1 Begitu pentingnya pemilihan dan penggunaan metode

yang tepat oleh pendidik akan sangat mempengaruhi proses dan hasil pembelajaran.

Oleh karena pentingnya metode dalam pembelajaran bahasa Arab, maka seorang

pendidik dituntut untuk menguasai banyak metode. Di antara metode pembelajaran

bahasa Arab adalah :

الطريقة القواعد و الترجمة، الطريقة المباشرة، الطريقة القراءة، الطريقة السمعية الشفوية، الطريقة الإتصالية، الطريقة الإنتقائية.

at-Thariqah al-Qawa’id wa al-Tarjamah, at-Thariqah al-Mubasyarah, Thariqah al-

Qira’ah, at-Thariqah al- Sam’iyah al Syafawiyah, Thariqah al-itishaliyyah, Thariqah

al-Intiqaiyyah dan lain sebagainya.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan sukses dan tidaknya suatu

pembelajaran yaitu faktor materi, bakat, intelegensi, minat dan motivasi, guru,

lingkungan, fasilitas, alat/media dan sebagainya, dan yang tidak kalah penting yaitu

metode yang digunkaan oleh pendidik dalam proses pembelajaran. Sebagaimana yang

dikatakan Muhammad yunus dalam Azhar Arsyad mengatakan:

1Syamsuddin Asyrofi, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab Konsep dan Implementasinya

(Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2016), h. 72.

Page 19: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

3

.الطريقة اهم من المدة

“al-thariqatu ahammu min al-maddah” yang berarti metode itu lebih penting dari

pada materi itu sendiri.2

Metode merupakan cara yang digunakan seorang pendidik untuk

menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik dalam proses pembelajaran,

metode pembelajaran yang digunakan sangatlah beragam sesuai dengan materi yang

ingin disampaikan dan kebutuhan waktu itu.3

Berbicara tentang metode berarti mempersoalkan kompetensi yang wajib

dikuasai oleh seorang pendidik. Seorang pendidik, di manapun pendidik mengajar

bertugas menyajikan ilmu yang pendidik miliki kepada peserta didiknya. Agar dapat

menyalurkan ilmu tersebut pendidik memerlukan pengalaman, pengetahuan tentang

siapa peserta didik itu, serta bagaimana menyampaikan ilmu tersebut dengan baik.

Seorang pendidik perlu mendalami kompetensi yang memberi bekal kepadanya untuk

memoles terutama cara menyajikan materi menjadi lebih menarik, teratur, dan

terpadu dengan kompetensi yang terkandung dalam materi. Mengajar tidak hanya

ditinjau dari bagaimana pendidik menjelaskan isi pembelajaran tersebut. Pendidik

harus mengetahui bagaimana menghadapi peserta didik, membantu memecahkan

masalah, mengelolah kelas, menata bahan ajar, menentukan kegiatan kelas, menyusun

asessment belajar, serta menentukan metode mengajar yang tepat.

Syaiful Mustofa dalam bukunya mengakatakan:

Sebuah metode pembelajaran akan dianggap sukses dalam aplikasinya, apabila metode tersebut sesuai dengan kondisi peserta didik, mengikuti kaidah-kaidah

2Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya (Cet. III; Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2010), h. 66.

3Janawi, Metodologi dan Pendekatan Pembelajaran (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2013), h.

75.

Page 20: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

4

yang dapat digunakan oleh seorang pendidik sebagai pembimbing dan petunjuk dalam menyelesaikan problematika pembelajaran, serta mampu mengakomodir perbedaan pribadi peserta didik di dalam satu kelas. Ketepatan seorang pendidik dalam memilih sebuah metode akan sangat menentukan keberhasilan pembelajaran tersebut.

4

Metode merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran.

Apabila dalam proses pembelajaran tidak menggunakan metode yang tepat maka

harapan tercapainya tujuan pembelajaran akan sulit untuk dicapai. Dalam al-Qur’an

juga menganjurkan untuk menggunakan metode dalam proses pembelajaran. Metode

pembelajaran yang termuat dalam al-Qur’an pun memiliki banyak macam,

sebagaimana firman Allah Swt. dalam Q.S an- Nahl/16:125 yang berbunyi:

Terjemahnya :

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik

dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhan-mu, Dia-

lah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah

yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.5

Ayat di atas tercantum 3 tiga metode pembelajaran, yakni: 1. metode hikmah

(bijaksana), 2. metode nasihat/ pengajaran yang baik (mauizhah hasanah), dan 3.

metode diskusi (jidal). Itulah seorang pendidik dalam menyampaikan sebuah materi

harus menggunakan metode yang bervariasi pada saat proses pembelajaran

berlangsung, karena dalam satu kelompok yang diajar memiliki karakter yang

berbeda-beda, tanggung jawab seorang pendidik yaitu mampu membelajarkan peserta

4Syaiful Mustofa, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif (Malang: UIN-Maliki Press,

2017), h. 13.

5Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahannya (Bandung: CV. Penerbit J-ART,

2004), h. 281.

Page 21: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

5

didik dengan sikap bijaksana dan memberikan nasehat/pengajaran yang baik melalui

metode yang digunakan dalam proses pembelajaran.

Hakikatnya, pembelajaran bahasa Arab tidaklah mudah, seringkali terdapat

masalah-masalah yang dihadapi oleh pendidik dan peserta didik. Kurangnya motivasi

dan minat dari peserta didik untuk belajar bahasa Arab menjadi salah satu faktor yang

menyebabkan tidak tercapainya suatu tujuan pembelajaran, selain itu perbedaan

karakter dan kemampuan peserta didik dalam memahami suatu materi pelajaran

berbeda- beda, hal itu dipengaruhi oleh tidak tepatnya metode yang digunakan oleh

pendidik dalam mengajarkan bahasa Arab, sehingga perlu metode yang bervariasi

pada saat proses belajar, hanya saja perlu ketelatenan seorang pedidik dalam

menyesuaikan metode pembelajaran dengan materi yang diajarkan. Sebagaimana

pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Mubarak DDI

Tobarakka Kab. Wajo menunjukkan bahwa sebagian peserta didik kurang berminat,

kurang bergairah, dan cenderung tidak aktif dalam kegiatan pembelajaran. Karena

mereka beranggapan dan telah tertanam dalam pemikiran mereka bahwasanya

pembelajaran bahasa Arab itu cukup sulit. Sehingga antusiasme peserta didik pun

sangat kurang dalam menyimak pembelajaran yang berlangsung, yang

mengakibatkan rendahnya respon atau tanggapan dari peserta didik terhadap

pertanyaan dan penjelasan dari pendidik.

Memilih dan menggunakan metode mengajar adalah keniscayaan bagi

seorang pendidik sebelum menyampaikan materi pembelajaran. Setiap pendidik

senantiasa dihadapkan pada pertanyaan tentang metode-metode apa yang akan

digunakan untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran yang telah

Page 22: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

6

ditetapkan6. Karena jika metode yang digunakan tidak sesuai dengan materi yang

diajarkan, maka pencapaian tujuan pembelajaran sulit untuk dicapai.

Mengatasi permasalahan tersebut, seorang pendidik dituntut untuk memiliki

keahlian dalam memilih dan menggunakan metode dengan menyesuaikan materi

pelajaran yang akan di sampaikan dan tidak fakum terhadap satu metode saja. Begitu

banyak pilihan metode dalam pembelajaran bahasa Arab serta menciptakan suasana

belajar yang inovatif akan meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik dan

tujuan pembelajaran akan mudah dicapai.

Uraian tersebut memberikan gambaran tentang pembelajaran bahasa yang

seharusnya dan metode pembelajaran yang sesuai dalam mempelajari bahasa Arab.

Pemilihan metode yang tepat dalam pembelajaran bahasa Arab akan memudahkan

peserta didik untuk memahami materi pelajaran dengan baik dan menunjang

keberhasilan serta pencapaian tujuan pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka peneliti merumuskan

pokok permasalahan sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana pembelajaran bahasa Arab dan metode pembelajarannya pada

Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Mubarak DDI Tobarakka Kab. Wajo?

1.2.2 Problematika apa yang dihadapi oleh peserta didik dalam pembelajaran

bahasa Arab pada Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Mubarak DDI

Tobarakka Kab. Wajo?

6Abdul Aziz Wahab, Metode dan Model- Model Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial (Cet. V;

Bandung: Alfabeta CV, 2017), h. 85.

Page 23: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

7

1.2.3 Bagaimana upaya mengatasi problematika yang dihadapi peserta didik dalam

pembelajaran bahasa Arab pada Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-

Mubarak DDI Tobarakka Kab. Wajo?

1.3 Tujuan Penelitian

Segala sesuatu yang dilakukan tentu mempunyai tujuan yang ingin dicapai.

Tujuan adalah sesuatu yang diharapkan tercapai setelah usaha atau kegiatan selesai.

Oleh karena itu, penelitian ini merupakan suatu usaha atau kegiatan yang memiliki

tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan penelitian ini adalah, untuk:

1.3.1 Mengetahui pembelajaran bahasa Arab dan metode pembelajarannya pada

Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Mubarak DDI Tobarakka.

1.3.2 Mengetahui problematika yang dihadapi oleh peserta didik dalam

pembelajaran bahasa Arab pada Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-

Mubarak DDI Tobarakka.

1.3.3 Mengetahui upaya mengatasi problematika yang dihadapi peserta didik dalam

pembelajaran bahasa Arab pada Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-

Mubarak DDI Tobarakka Kab. Wajo.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pendidik

dalam memberikan materi pelajaran bahasa Arab dengan metode yang tepat dalam

upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

1.4.1 Keguanaan Teoritis

Tulisan ini diharapkan dapat memberikan konstribusi pemikiran dan khasanah

intelektual khususnya dalam pembelajaran bahasa Arab dan metode pembelajarannya.

Oleh karena itu, karya ilmiah ini dapat digunakan sebagai referensi dan bahan bacaan

Page 24: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

8

yang bermanfaat sehingga dapat memberikan konstribusi untuk perkembangan ilmu

pengetahuan khususnya bagi pendidik dan menjadi sumber informasi dalam

kaitannya pembelajaran bahasa Arab dan metode pembelajarannya.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Secara praktis kegunaan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

pengertahuan atau dapat dijadikan sebagai bahan pemikiran dan pertimbangan untuk

lebih mempertimbangkan dalam pemilihan metode pembelajaran yang sesuai agar

peserta didik lebih mudah menerima materi pelajaran, khususnya dalam mata

pelajaran bahasa Arab. Dan juga dapat menambah pengetahuan peneliti terkait

dengan pembelajaran bahasa Arab dan metode pembelajarannya.

Page 25: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan merupakan uraian sistematis tentang hasil-hasil

penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu. Adapun fungsinya adalah untuk

mengetahui persamaan (relevansi) dan perbedaan yang ada dengan penelitian yang

akan dilakukan oleh peneliti.

Penelitian yang dilakukan oleh Mimah (2017) dengan judul penelitian

“Pembelajaran Bahasa Arab Peserta Didik Kelas IX di Madrasah Tsanawiyah DDI

Ujung Lero Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang”. Penelitian ini merupakan

penelitian Kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa

observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun analisis data yang dilakukan dengan

menggunakan analisis data model Miles dan Hubermen yang terdiri dari

pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau

verifikasi. Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa 1) Pembelajaran bahasa Arab

masih perlu dikaji dan dikembangkan karena ketidak aktifan peserta didik dalam

proses pembelajaran dan adanya probelamatika pembelajaran bahasa Arab yaitu

problematika linguistik dan non linguistik. 2) Problematika linguistik meliputi:

kesulitan mengucapkan bunyi bahasa Arab, kurangnya penguasaan kosakata,

kurangnya pemahaman tata bahasa dan kesulitan menulis. Problematika non

linguistik meliputi: kurikulum, materi, pendidik, peserta didik, metode, fasilitas dan

lingkungan. 3) Adapun upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu

memberikan dorongan, motivasi, pembiasaan kepada peserta didik untuk senantiasa

Page 26: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

10

belajar dan berlatih, serta menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan

memilih metode yang tepat.1

Penelitian lain juga dilakukan oleh Suaib (2018) dengan judul penelitian

“Problematika Pembelajaran Bahasa Arab Peserta Didik Madrasah Aliyah Negeri

(MAN) Mamuju.” Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan teknik

pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara dan dokumentasi.

Adapun analisis data yang digunakan dengan menggunakan metode induktif dan

memberi makna terhadap data yang berhasil disimpulkan. Dari penelitian tersebut

menunjukkan bahwa 1) Proses pembelajaran terdiri dari perencanaan dan

pelaksanaan, adapun metode yang sering digunakan yaitu metode ceramah, tanya

jawab, diskusi dan games. 2) Problematika pembelajaran bahasa Arab peserta didik

terdiri dari beberapa faktor, yaitu: faktor peserta didik, pendidik, metode, media,

faktor lingkungan dan psikologi peserta didik. 3) Upaya yang dilakukan yaitu peserta

didik yaitu mengulagi pelajaran yang telah dipelajari dalam kelas, aktif bertanya

dalam kelas, serta mengikuti kegiatan belajar ekstra kulikuler. Adapun upaya yang

dilakukan oleh pendidik yaitu membuat suasana kelas yang menyenangkan, terus

memotivasi peserta didik, serta menumbuhkan rasa cinta terhadap pembelajaran

bahasa Arab.2

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mimah hubungannya

dengan penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang proses pembelajaran

1Mimah, Pembelajaran Bahasa Arab Peserta Didik Kelas IX di Madrasah Tsanawiyah DDI

Ujung Lero Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang (Prodi Pendidikan Bahasa Arab, Jurusan Tarbiyah

dan Adab Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, Parepare: 2017).

2Suaib, Problematika Pembelajaran Bahasa Arab Peserta didik Madrasah Aliyah Negeri

(MAN) Mamuju (Prodi Pendidikan Bahasa Arab, Jurusan Tarbiyah dan Adab Sekolah Tinggi Agama

Islam Negeri, Parepare: 2018).

Page 27: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

11

bahasa Arab namun penelitian ini membahas tentang proses pembelajaran bahasa

Arab dan metode pembelajarannya pada Madrasah Aliyah. Sedangkan penelitian

yang dilakukan oleh Mimah membahas tentang proses pembelajaran bahasa Arab

pada Madrasah Tsanawiyah. Sedangkan hubungannya dengan penelitian yang

dilakukan oleh Suaib adalah sama-sama membahas tentang pembelajaran bahasa

Arab pada Madrasah Aliyah. Namun penelitian ini lebih kepada pembelajaran bahasa

Arab dan metode pembelajarannya, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Suaib

terkait pada masalah yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa Arab.

2.2 Tinjauan Teoretis

2.2.1 Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab

Istilah pembelajaran merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan

kegiatan pendidik dan peserta didik. Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata

“instruction” yang dalam bahasa Yunani disebut instructus atau “intruere” yang

berarti menyampaikan pikiran, dengan demikian arti “instruksional” adalah

menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara bermakna melalui

pembelajaran.3 Kata pembelajaran juga mengadung arti “belajar atau berlatih” yang

dalam bahasa Inggris disebut learnig atau training, dan dalam bahasa Arab disebut

darasa.4 Jadi pembelajaran memiliki hubungan yang erat dengan pengertian belajar

dan mengajar. Belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi bersama-sama. Belajar

dapat terjadi tanpa pendidik atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran formal

lain, sedangkan mengajar meliputi segala hal yang pendidik lakukan di dalam kelas.

3Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya (Cet. I; Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2008), h. 265.

4Fathur Rohman, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Malang: Madani Media, 2015), h.

24.

Page 28: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

12

Sadiman dkk dan Miarso dalam Bambang Warsita mengatakan Pembelajaran

adalah usaha-usaha terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar

terjadi proses belajar dalam diri peserta didik. Pembelajaran disebut juga kegiatan

pembelajaran (insrtuksional) adalah usaha mengelolah lingkungan dengan sengaja

agar seseorang membentuk diri secara positif tertentu dalam kondisi tertentu. Jadi,

inti dari pembelajaran adalah segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi

proses belajar pada diri peserta didik.5

Hakikat pembelajaran secara umum adalah suatu sistem yang bertujuan untuk

membantu proses belajar peserta didik, yang berisi serangkaian peristiwa yang

dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya

proses belajar peserta didik yang bersifat internal. Dapat diartikan pembelajaran

merupakan segala upaya untuk menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan

pembelajaran dapat dipermudah (facilitated) pencapaiannya.6 Jadi pembelajaran

merupakan upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri

peserta didik yang belajar.

Terkait dengan bahasa, bahasa merupakan alat yang digunakan untuk

berinteraksi dengan sesamanya dan digunakan untuk mengeluarkan ide-ide yang ada

dalam fikiran baik di ekspresikan melalui ucapan atau tulisan. Pembelajaran bahasa

adalah kegiatan mengajar yang dilakukan secara maksimal oleh seorang pendidik

agar peserta didik yang dia ajari bahasa tersebut melakukan kegiatan belajar dengan

baik, sehigga kondusif untuk mencapai tujuan belajar bahasa tersebut.7 Pembelajaran

5Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya, h. 266.

6Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya, h. 266.

7Acep Hermawan,, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Cet. II; Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2011), h. 32

Page 29: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

13

bahasa sangatlah penting untuk di pelajari. Tujuan pembelajaran bahasa adalah

mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berkmunikasi secara langsung

dengan menggunakan bahasa dalam konteks komunikasi yang sesungguhnya atau

dalam situasi kehidupan yang nyata (real). 8 Pembelajaran bahasa yang baik adalah

pembelajaran yang dilakukan secara sistematis. Sistematis artinya dilakukan

berdasarkan tahapan-tahapan logis berdasarkan tingkat penguasaan materi, perbedaan

gaya belajar, perbedaan usia, perbedaan motivasi.9 Pembelajaran bahasa akan

mencapai hasil yang baik apabila dalam proses pembelajaran tersebut mengikuti

tahapan-tahapan dengan baik.

Pembelajaran bahasa asing, seorang pendidik perlu mempertimbangkan

prinsip dasar sebagai panduan dalam mengajar. Menurut Acep Hermawan dalam

bukunya:

Pembelajaran bahasa melibatkan sekurang-kurangnya tiga disiplin ilmu, yakni (a) linguistik, (b) psikologi, dan (c) ilmu pendidikan. Linguistik memberi informasi kepada kita mengenai bahasa secara umum dan mengenai bahasa-bahasa tertentu. Psikologi menguraikan bagaimana orang belajar sesuatu, dan Ilmu Pendidikan atau Pedagogi memungkinkan kita meramu semua keterangan dari (a) dan (b) menjadi satu cara atau metode yang sesuai untuk dipakai di kelas untuk memudahkan proses pembelajaran bahasa oleh pelajar.

10

Pembelajaran bahasa Arab merupakan pelaksanaan pembelajaran yang

memiliki tujuan memberikan pengalaman kepada peserta didik mengenai berbagai

aspek bahasa Arab. Tujuannya agar peserta didik dapat memliki berbagai

keterampilan berbahasa dan dapat menggunakan bahasa Arab sebagai alat mengkaji

dan memahami sumber pokok ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan al-Sunnah. Di sisi

8Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Pembelajaran (Cet. IV; Jakarta: PT Bumi Aksara, 2016), h.

268.

9Saepuddin, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Arab Teori dan Aplikasi (Cet. I;

Yogyakarta: Trust Media Publisin g, 2012), h. 1.

10

Acep hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, h. 33.

Page 30: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

14

lain pembelajaran bahasa Arab dapat memberikan pengaruh bagi peserta didik,

terutama bagi peserta didik yang sejak dini sudah menelaah bahasa Arab, sehingga

mereka mampu menguasai secara benar dan tepat.

Pembelajaran bahasa asing (Arab) adalah suatu proses yang kompleks dengan

berbagai fenomena yang pelik/rumit sehingga tidak mengherankan kalau hal ini bisa

mempunyai arti yang berbeda bagi setiap orang.11

Salah satu hal yang dianggap rumit

dalam pembelajaran bahasa Arab yaitu banyaknya perubahan kata atau tashrif dalam

bahasa Arab. Dari penjelasan mengenai pengertian pembelajaran bahasa Arab dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa Arab adalah proses interaksi antara pendidik

dan peserta didik dalam proses pembelajaran bahasa Arab dengan tujuan

memudahkan peserta didik dalam memahami bahasa Arab.

1. Unsur-unsur Pembelajaran Bahasa Arab

Pembelajaran bahasa Arab memiliki beberapa unsur-unsur yang harus

diperhatikan agar pembelajarannya dapat berjalan dengan baik dan mencapai hasil

yang diharapkan. Beberapa unsur pembelajaran bahasa Arab yang membutuhkan

kemampuan seorang pendidik dalam memenejerialnya adalah sebagai berikut:

a. Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab

Tujuan utama pembelajaran bahasa Arab di lembaga-lembaga pendidikan

bahasa adalah peserta didik mampu mengungkapkan fikirannya dengan bahasa Arab,

sebagai salah satunya sarana peserta didik ketika ingin berkomunikasi dengan

masyarakat, baik dengan cara berbicara atau tulisan menggunakan bahasa Arab.

Selain itu, tujuan dari pembelajaran bahasa Arab adalah peserta didik mampu

memahami yang dibaca dan yang didengarkan, dan dia bisa ikut serta dalam berfikir

11

Fathur Rohman, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, h. 44.

Page 31: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

15

sesuai dengan kemampuannya, usianya dan kegemarannya.12

Jadi inti dari

pembelajaran bahasa Arab adalah peserta didik mampu memahami kaidah bahasa

Arab dan dapat menggunakan bahasa Arab untuk berkomunikasi baik secara lisan

maupun tulisan.

b. Materi Pembelajaran Bahasa Arab

Isi materi pembelajaran tidak hanya terdiri dari sekumpulan pengetahuan atau

kumpulan informasi, tetapi harus merupakan kesatuan pengetahuan terpilih dan

dibutuhkan baik bagi pengetahuan itu sendiri maupun bagi peserta didik dan

lingkungannya. Seleksi materi dalam proses pembelajaran diperlukan oleh seorang

pendidik. Di samping itu penyajian materi harus melalui tahapan-tahapan, dimulai

dari yang mudah, agak sulit dan sulit.13

Materi yang akan diajarkan harus disesuaikan

dengan tingkat kemampuan peserta didik.

c. Metode Pembelajaran Bahasa Arab

Penggunaan metode dalam proses pembelajaran adalah untuk

mengoptimalisasi daya serap para peserta didik dapat memahami materi yang

diberikan dan untuk mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi tertentu.

Sebelum memilih dan menentukan metode yang akan digunakan dalam pembelajaran,

hendaknya seorang pendidik harus mempertimbangkan prinsip-prinsip tertentu,

seperti kemampuan peserta didik, karakter peserta didik, kondisi sosialnya, serta

menyesuaikan materi yang akan diajarkan dengan metode yang akan digunakan pada

saat proses pembelajaran berlangsung.14

12

Fathur Rohman, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, h. 27.

13Syaiful Mustofa, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif (Malang: UIN Maliki Press,

2017), h. 14.

14Fathur Rohman, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, h. 33.

Page 32: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

16

Metode pembelajaran yang akan digunakan harus disesuaikan dengan materi

yang akan diajarkan, agar peserta didik dengan mudah dapat memahami materi

pelajaran yang diajarkan, penyesuaian metode dengan materi pembelajaran akan

sangat menunjang keberhasilan suatu proses pembelajaran.

d. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab

Evaluasi dalam pembelajaran bahasa Arab memiliki tujuan, salah satunya

adalah evaluasi menjadi sarana efektif untuk memberikan umpan balik, karena materi

pembelajarannya mengarah pada evaluasi yang membantu mengidentifikasi

ketercapaian tujuan pembelajaran.

e. Peserta Didik

Peserta didik adalah individu yang memiliki potensi atau fitrah yang dapat

dikembangkan dan berkembang secara dinamis.

f. Guru Bahasa Arab (Pendidik)

Secara defenisi kata “Guru” bermakna sebagai pendidik profesional dengan

tugas utama yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,

dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal. Salah satu sifat yang

harus dimiliki oleh pendidik bahasa Arab yaitu menguasai meteri pelajaran, sifat ini

harus dimiliki oleh pendidik bahasa Arab, karena jika pendidik tidak menguasai

materi maka dia tidak akan bisa mengajarkan materi pelajaran tersebut dengan

langkah-langkah yang benar.15

Olehnya itu seorang pendidik harus menguasai

berbagai metode/teknik dalam mengajar.

15

Fathur Rohman, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, h. 39.

Page 33: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

17

2. Problematika Pembelajaran Bahasa Arab

Problematika yang biasanya muncul dalam pembelajaran bahasa Arab terbagi

ke dalam dua bagian, problematika linguistik dan non linguistik, yaitu:

1. Aspek Linguistik

Linguistik adalah “ilmu bahasa atau ilmu yang mengambil bahasa sebagai

objek kajiannya”.16

Linguistik mengajarkan teori-teori penganalisisan dan

pendeskripsian bahasa sebagai satu objek studi, yang mengajarkan kompenen-

kompenen kebahasaan dan teknik-teknik pendeskripsian bahasa. Berbagai

problematika yang dihadapi peserta didik yaitu adanya perbedaan-perbedaan yang

menimbulkan kesulitan dalam pembelajaran bahasa Arab, di antanya mengenai:

a. Tata Bunyi

Bunyi bahasa Arab dan bahasa Indonesia sangatlah berbeda. Bunyi dalam

bahasa Arab dapat dipelajari melalui ilmu tajwid yang membahas makhori al-huruf.

Sebenarnya pengajaran bahasa Arab di Asia Tenggara umum dan khususnya di

Indonesia, sudah berlangsung berabad-abad lamanya. Akan tetapi aspek bunyi

sebagai dasar untuk mencapai kemahiran menyimak dan berbicara masih kurang

diperhatikan.

Menurut Chotib dalam Acep Hermawan Hal ini disebabkan oleh karena

tujuan pembalajaran bahasa Arab hanya diarahkan untuk meguasai bahasa tulisan

dalam rangka memahami kitab-kitab berbahasa Arab saja, kemudian pengertian

hakekat bahasa lebih banyak didasarkan pada metode gramatika-terjemah, yaitu suatu

16

Abdul Chaer, Kajian Bahasa Struktur Internal, Pemakaian dan Pembelajaran (Cet. 1;

Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 12.

Page 34: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

18

suatu metode mengajar yang banyak menekankan kegiatan belajar pada penghafalan

kaidah-kaidah tata bahasa dan penerjemahan kata-perkata.17

Tata bunyi dalam pembelajaran bahasa memang merupakan suatu

problematika yang membuat peserta didik sulit untuk mempelajari bahasa asing,

khususnya dalam pembelajaran bahasa Arab. Olehnya itu sebagian besar orang-orang

yang mempelajari bahasa membutuhkan waktu yang lama untuk bisa menguasai

bahasa tersebut.

b. Kosakata

Penguasaan kosakata adalah modal dasar dalam belajar bahasa apa pun,

termasuk bahasa Arab. Kosakata yang banyak diadopsi oleh bahasa Indonesia

menjadi nilai tambah bagi orang Indonesia mempelajari bahasa Arab dengan mudah.

Semakin banyak kosakata yang dikuasai maka semakin banyak pula peluang untuk

menangkap pesan, memahami isi teks, ataupun menyampaikan pesan dengan bahasa

itu baik lisan maupun tulisan.18

Namun demikian, perpindahan kata dari bahasa asing

ke bahasa Arab dapat menimbulkan berbagai persoalan, seperti; pergeseran arti,

lafaznya berubah dari bunyi aslinya, dan lafaznya tetap tetapi artinya berubah.

Berkaitan dengan problematika kosakata tersebut perlu diketahui bayak segi-

segi sharaf (morfologi) dalam bahasa Arab yang terdapat dalam bahasa Indonesia,

semisal konjugasi (tashrif), sistem perubahan kata dengan pola-pola tertentu yang

menimbulkan makna tertentu. Perubahan dari satu pola ke pola lain memiliki akar

kata yang sama. Misalnya: telah menulis (كتب), sedang menulis (يكتب), tulislah (اكتب).

17

Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, h. 100.

18Ibnu Burdah, Obat Galau Milenial Pecinta Bahasa Arab (Yogyakarta: Zahir Publishing,

2019), h. 1.

Page 35: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

19

c. Tata Kalimat

Tata kalimat bahasa arab memang tidak mudah dipahami oleh pelajar bahasa

non Arab, seperti yang berasal dari Indonesia, meskipun ia sudah menguasai

gramatika bahasa Indonesia, ia tidak akan dapat menemukan perbandingannya dalam

bahasa Indonesia. Karena itu, pedidik bahasa Arab harus menaruh dan memberi

perhatian yang lebih banyak agar mereka dapat dengan mudah mengatasi kesulitan-

kesulitan yang dihadapi para pelajar ketika mempelajari bahasa Arab.19

Sebagaimana

yang kita pahami bahwasanya bahasa Arab memiliki banyak perubahan kata jika

disambungkan dengan kalimat yang lain.

d. Tulisan

Tulisan Arab yang berbeda sama sekali dengan tulisan latin, juga menjadi

kendala tersendiri bagi pelajar bahasa Arab non Arab, khususnya dari Indonesia.

Dengan sejumlah perbedaan tulisan yang ada antara bahasa Arab dengan bahasa

Indonesia/Latin ini maka bagi para pelajar Indonesia tidak mudah menulis huruf-

huruf Arab apalagi menuangkannya dalam karangan yang panjang dan memiliki nilai

keindahan, kecuali para pelajar yang telah melalui proses belajar yang lama dan

teratur.20

Olehnya itu dalam pembelajaran bahasa Arab keterampilan menulis sangat

dibutuhkan.

2. Aspek Non Linguistik

Persoalan non linguistik juga menjadi kendala keberhasilan pembelajaran

yakni kondisi sosio-kultural bangsa Arab dengan non Arab, seperti Indonesia dan

pertimbangan bahan ajar.

19

Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, h. 105.

20Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, h. 105.

Page 36: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

20

a. Faktor Sosio-kultural

Problematika yang mungkin muncul ialah bahwa ungkapan-ungkapan, istilah-

istilah dan nama-nama benda yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia tidak

mudah dan tidak cepat dipahami oleh pelajar Indonesia yang sama sekali belum

mengenal sosial dan budaya Arab.

b. Faktor Buku Ajar

Selain harus memperhatikan faktor sosio-kultural tersebut di atas, faktor

penggunaan buku ajar dalam pembelajaran juga menjadi sesuatu yang urgen, karena

peranannya di sampiing pendidik saat ini, masih menjadi instrumen yang cukup

menentukan keberhasilan pembelajaran.

c. Faktor Lingkungan Sosial

Fakta menunjukkan bahwa faktor lingkungan pergaulan umumnya menjadi

masalah tersendiri dalam pembelajaran bahasa Arab yang ada di daerah tertentu,

cenderung menggunakan bahasa pergaulan yang ada di daerah itu. Kondisi ini akan

menjadi transfer negatif dalam belajar bahasa Arab, sebab antara bahasa Arab dengan

bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa daerah di Indonesia jelas berbeda, setidaknya

pada sisi struktur. Sebagai solusinya, guru bahasa Arab harus selalu meningkatkan

kualitas keahliannya dengan banyak mengikuti pelatihan, seminar, diskusi, atau

setidaknya banyak membaca buku-buku pendidikan kebahasaaraban.21

Bagaimanpun

peserta didik diajarkan bahasa Arab di sekolah namun lingkungan di sekitarnya

sangat berpengaruh.

21

Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, h. 105-110

Page 37: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

21

2.2.2 Pengertian Metode Pembelajaran Bahasa Arab

Secara literal metode berasal dari bahasa Yunani (Greek) yang terdiri dari dua

kosa kata, yaitu: metha dan hodos. Metha berarti melalui dan hodos berarti jalan.

Metode berarti jalan yang dilalui.22

Di dalam bahasa Arab metode dikenal dengan

istilah thariqah “jalan”. Metode (الطريقة) adalah rencana menyeluruh yang berkenaan

dengan penyajian materi bahasa secara teratur, tidak ada satu bagian yang

bertentangan dengan yang lain dan semuanya berdasarkan atas approach yang telah

dipilih.23

Metode merupakan suatu jalan atau cara yang dilakukan oleh seorang

pendidik dalam melaksanakan suatu proses pembelajaran.

Runes dan Noor Syam dalam Janawi menerangkan bahwa metode adalah: 1)

suatu prosedur yang dipakai untuk mencapai suatu tujuan; 2) suatu teknik mengetahui

yang dipakai dalam proses mencari ilmu pengetahuan dari suatu metode tertentu; 3)

suatu ilmu yang merumuskan aturan-aturan dari suatu prosedur.24

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian metode adalah

cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai

dengan yang dikehendaki.25

Pengertian lainnya adalah, metode merupakan cara kerja

yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan

yang ditentukan. Metode pembelajaran merupakan langkah operasional dari strategi

22

Janawi, Metodologi dan Pendekatan Pembelajaran (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2013), h.

66.

23Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya (Cet. III; Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2010), h. 19.

24Janawi, Metodologi dan Pendekatan Pembelajaran, h. 67.

25Departemen, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (Cet. I; Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama, 2008), h. 910.

Page 38: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

22

pembelajaran yang dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran.26

Metode juga

diartikan sebagai suatu jalan yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan.27

Dengan

demikian, metode pembelajaran berarti, suatu ilmu yang membahas tentang metode,

atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Berbicara tentang metode-metode pembelajaran bahasa terdapat tiga istilah

yang sering digunakan di dalamnya yaitu, pendekatan (madkhal al-tadris), metode

(thariqah al-tadris), dan teknik (uslub al-tadris). Pendekatan merupakan pendirian

filosofis yang selanjutnya menjadi acuan yang kegiatan belajar dan mengajar bahasa.

Sedangkan metode merupakan rencana keseluruhan bagi penyajian bahasa secara rapi

dan tertib yang didasarkan pada pendekatan terpilih. Dan Teknik lebih bersifat

aplikatif, karena itu sering disebut gaya pembelajaran.

Melihat bahwa metode jauh lebih operasional dibandingkan dengan

pendekatan, sebab metode menginjak ke tingkat pelaksanaan di lapangan. Jadi bentuk

metode yang digunakan dalam pengajaran bahasa di lapangan tidak boleh

bertentangan dengan pendekatan, tetapi mendukung anggapan-anggapan yang ada

dalam pendekatan. Lebih sederhana lagi dapat dikatakan bahwa pendekatan akan

melahirkan metode-metode, dan metode akan melahirkan teknik-teknik.28

Metode

pembelajara bahasa Arab adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang pedidik

untuk menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik untuk mecapai tujuan

pemebelajaran bahasa Arab agar peserta didik benar-benar dapat memahami

pembelajaran bahasa Arab dengan tepat dan baik.

26

Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Pembelajaran (Cet. IV; Jakarta: PT Bumi Aksara, 2016), h.

158.

27Master Of Arts (M.A), Metode Pembelajaran Bahasa Arab: Antara Tradisional dan

Modern, Insania 13, no. 3 (Sep-Des 2008), h. 441-452.

28Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, h. 167-169.

Page 39: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

23

Sebagaimana yang disampaikan oleh para ahli pendidikan bahwa metode

harus memiliki unsur-unsur penting yaitu merupakan seperangkat cara

menyampaikan pembelajaran, adanya pendidik sebagai pembawa pesan,

memanfaatkan fasilitas yang ada, ada tujuan yang ingin dicapai, menciptakan situasi

yang mendukung, dan melibatkan peserta didik.29

Metode yang baik akan meunjang

pencapaian suatu pembelajaran dengan baik.

1. Macam-Macam Metode Pembelajaran Bahasa Arab

Pada bagian ini akan dikemukakan secara sekilas tentang metode-metode

pembelajaran bahasa. Jumlah metode pengajaran bahasa juga sangat banyak. Prof.

Macky mengidentifikasi sekitar 15 metode pengajaran yang lazim diterapkan dalam

pembelajaran bahasa, yakni: 1) direct method; 2) natural method; 3) psychological

method; 4) phonetic method; 5) reading method; 6) grammar method; 7) translation

method; 8) grammar; 9) eclectic method; 10) unit method; 11) language control

method; 12) mimicry- memoration method; 13) practice- theor y method, 14) cognate

method; 15) dual language method.30

Banyaknya metode yang dikemukakan oleh Prof. Macky jika dibahasa

Arabkan yakni:

. طريقة 6طريقة القرءاة . 5. طريقة لفظية 4. طريقة نفسية 3. طريقة طبيعية 2. طريقة مباشرة 1. طريقة التحكم في 11. طريقة الوحدة 1. طريقة انتقائي .9. القواعد 8. طريقة الترجمة 7القواعد

. طريقة اللغة 15. طريقة نسيبية 14. طريقة نظرية الممارسة 13. تقليد طريقة تحفظ 12اللغة المزدوجة.

29

Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran: Teori & Praktik (Jogjakarta: Arruz Media,

2013), h. 156.

30H. Syamsuddin Asrofi, Metode Pengajaran Bahasa Arab Konsep dan Implementasinya

(Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2016), h. 88.

Page 40: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

24

Metode-metode tersebut sering kali ditemukan beberapa kesamaan di

samping beberapa perbedaan. Hanya beberapa metode saja yang dianggap relevan

untuk pengajaran bahasa Arab bagi peserta didik Indonesia yang akan diuraikan

berikut:

a. Metode Gramatika-Terjemahan ( القواعد و الترجمة الطريقة )

Metode ini juga banyak digunakan untuk pembelajaran bahasa Arab, baik di

Negara-negara Arab sendiri maupun di Negara-negara Islam termasuk Indonesia.

Metode ini berasumsi bahwa ada satu logika universal yang merupakan dasar semua

bahasa di dunia, dan bahwa tata bahasa merupakan bagian dari filsafat bahasa.31

Metode ini merupakan metode tertua dalam pembelajaran bahasa asing sehingga

disebut juga sebagai metode tradisional.32

Keuntungan yang diperoleh dari menjadikan terjemah sebagai sarana belajar

bahasa Arab ternyata sangat banyak. Keuntungan paling menonjol adalah tambahan

kosakata dalam jumlah yang banyak. Ingat, kosakata yang anda peroleh anda

butuhkan untuk memahami teks itu jauh lebih banyak dari pada untuk tujuan

muhadatsah.33

Oleh karena itu metode ini banyak digunakan bagi orang-orang yang

baru belajar bahasa Arab agar dapat mengetahui banyak kosakata.

b. Metode Langsung (الطريقة المباشرة) Metode ini muncul dikarenakan adanya ketidak puasan terhadap metode yang

sudah ada yaitu metode tarjamah. Metode ini dikembangkan atas dasar asumsi bahwa

31

H. Syamsuddin Asrofi, Metode Pengajaran Bahasa Arab Konsep dan Implementasinya, h.

88.

32Bisri Mustofa dan Abdul Hamid, Metode dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab (Cet. IV;

Malang: UIN Maliki Press, 2016), h. 24.

33Ibnu Burdah, Obat Galau Milenial Pecinta Bahasa Arab, h. 114.

Page 41: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

25

proses mempelajari bahasa kedua atau bahasa Asing adalah sama dengan proses

pemerolehan bahasa pertama (bahasa ibu), yakni dengan penggunaan bahasa secara

langsung dan intensif dalam komunikasi, juga dengan menyimak dan berbicara. Oleh

karena itu, peserta didik harus dibiasakan berfikir dalam bahasa sasaran dan

penggunaan bahasa ibu peserta didik dihindari sama sekali.34

Metode ini memberikan

penekanan pada penggunaan bahasa secara fungsional dan mengesampingkan hafalan

kaidah-kaidah gramatika.35

Metode langsung memiliki tujuan agar para peserta didik

mampu berkomunikasi dengan bahasa asing yang dipelajarinya seperti pemilik

bahasa ini.

c. Metode Membaca (الطريقة القراءة) Metode ini berasumsi bahwa pengajaran bahasa tidak bisa bersifat multitujuan

dan kemampuan membaca adalah tujuan yang paling realitis ditinjau dari kebutuhan

peserta didik. West menganjurkan suatu penekanan pada membaca bukan hanya

karena dia menganggap hal itu sebagai keterampilan yang paling bermanfaat yang

harus diperoleh dalam bahasa asing tetapi juga karena hal itu yang paling mudah,

suatu keterampilan dengan nilai tambah yang paling besar pada peserta didik pada

tahap-tahap awal pembelajaran bahasa.36

Itulah mengapa metode mebaca banyak

digunakan oleh pelajr bahasa Arab.

d. Metode Audiolingual ( الشفوية الطريقة السمعية )

Metode Audiolingual berasumsi antara lain bahwa bahasa itu pertama-tama

adalah ujaran, bahasa adalah kebiasaan, ajarkan bahasa dan jangan ajarkan tentang

34

Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, h. 177.

35Muhammad Ali Bakri, Metode Langsung (Direct Method) dalam Pengajaran Bahasa Arab,

Al-Maraji 1, no. 1 (Juli 2017), h. 4.

36Bisri Mustofa dan Abdul Hamid, Metode dan Strategi Pembelajaran Bahasa, h. 50.

Page 42: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

26

bahasa. Metode audiolingual ini juga didasarkan atas teori linguistic struktual yang

dalam beberapa hal berbeda dengan teori tata bahasa tadisional. Dalam setiap belajar

bahasa asing, pelajaran menyimak atau mendengarkan suara native adalah bagian

yang paling sulit, namun pelajaran menyimak dalam bahasa Arab relative lebih

mudah. Hal itu disebabakan bahwa antara tulisan dan ucapn dalam bahasa Arab itu

lebih sama dan konsisten. Di samping itu, suara dalam bahasa Arab itu lebih “ fasih”

dalam pengertian pengucapannya lebih tegas dan jelas.37

Metode ini menekankan

penelaan dan pendeskripsian suatu bahasa yang akan dipelajari dengan memulainya

dari sistem bunyi (fonologi), kemudian sistem pembentukan kata (morfologi), dan

sistem pembentukan kalimat (sintaksis).38

Biasanya metode ini digunakan bagi orang-

orang yang ingin melati atau meningkatkan keterampilan menyimak dan berbicara

bahasa Arab.

e. Metode Komunikatif (الطريقة الإتصالية) Dalam metodelogi pengajaran bahasa, sering ditemukan tumpang tindih

dalam penggunaan istilah antara pendekatan dan metode. Secara umum, istilah

metode komunikatif sering disamakan dengan pendekatan komunikatif.

f. Metode Eklektik (الطريقة الإنتقائية) Metode eklektik ini bisa menjadi metode yang ideal jika didukung oleh

penguasaan pendidik yang memadai terhadap berbagai macam metode sehingga dapat

mengambil secara tepat segi-segi kelebihan dari setiap metode dan menyesuaikannya

37

Ibnu Burdah, Obat Galau Milenial Pecinta Bahasa Arab, h. 99.

38Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, h. 185.

Page 43: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

27

dengan kebutuhan program pembelajaran bahasa Arab yang ditanganinya, kemudian

menerapkannya secara proporsional.39

Sebuah metode pembelajaran bahasa Arab akan dianggap sukses dalam

aplikasinya bila mampu memenuhi beberapa hal yang menjadi sarat kesuksesan

sebuah metode. Syarat-syarat itu diistilahkan dengan dasar-dasar kesuksesan sebuah

metode. Adapun dasar-dasar itu adalah sebagai berikut:

a. Metode itu harus sesuai dengan kondisi peserta didik, tingkat pertumbuhan

akalnya, aspek-aspek sosialnya, aspek-aspek ekonominya dan lingkungan

keluarga tempat dia tinggal.

b. Metode itu harus mengikuti kaidah-kaidah umum yang dapat digunakan oleh

seorang pendidik sebagai pembimbing dan petunjuk dalam meyelesaikan

problematika pembelajaran dan memprediksikannya.

c. Harus mampu mengakomodir perbedaan pribadi peserta didik di kelas, karena

peserta didik itu memiliki kemampuan yang berbeda-beda, bercampur, pribadi

yang berbeda-beda, prilaku yang berbeda, kecerdasan yang berbeda, kekuata fisik

dan usia.40

Olehnya itu diperlukan kemampuan seoarang pendidik dalam

mengakomodir suatu pembelajaran.

2.3 Tinjauan Konseptual

2.3.1 Pembelajaran adalah kegiatan mengajar yang dilakukan secara maksimal oleh

seorang pendidik agar peserta didik yang diajari meteri tertentu melakukan

kegiatan belajar dengan baik. Dengan kata lain pembelajaran adalah upaya yang

39

H. Syamsuddin Asrofi, Metode Pengajaran Bahasa Arab Konsep dan Implementasinya, h.

98-101.

40Fathur Rohman, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, h. 133-134.

Page 44: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

28

dilakukan oleh pedidik dalam menciptakan kegiatan belajar meteri tertentu

yang kondusif untuk mencapai tujuan.

2.3.2 Pembelajaran bahasa Arab merupakan pelaksanaan pembelajaran yang memiliki

tujuan memberikan pengenalan dan pengalaman kepada peserta didik

mengenai berbagai aspek bahasa Arab. Pembelajaran bahasa Arab dapat

memberikan pengaruh positif bagi peserta didik, terutama bagi peserta didik

yang sejak dini sudah menelaah bahasa Arab, sehingga mereka mampu

menguasai secara benar dan tepat.

2.3.3 Metode pembelajaran bahasa Arab adalah suatu cara yang digunakan oleh

seorang pedidik untuk menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik

untuk mencapai tujuan pemebelajaran khusunya dalam pembelajaran bahasa

Arab diharapkan agar peserta didik benar-benar dapat memahami pembelajaran

bahasa Arab dengan tepat dan baik.

2.4 Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan gambaran tentang pola hubungan antara konsep

dan atau variabel secara koheren yang merupakan gambaran yang utuh terhadap

fokus penelitian. Kerangka pikir biasanya dikemukakan dalam betuk skema atau

bagan.41

Untuk mempermudah alur pemikiran dan jalan penelitian, maka peneliti

menggambarkan sebuah kerangka pikir sebagai arah sesuai dengan topik pembahasan

penelitian, sebagai berikut:

41

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Makalah dan Skripsi), Edisi Revisi

(Parepare: Stain Parepare, 2013), h. 40.

Page 45: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

29

Gambar 2.4 Skema Karangka Pikir Penelitian

Penelitian ini memfokuskan di MA Pondok Pesantern Al-Mubarak DDI

Tobarakka Kab. Wajo. Dimana dalam proses pembelajaran tidak dapat terlepas dari

interaksi pendidik dan peserta didik dan dalam suatu proses pembelajaran pasti

menggunakan sebuah metode, namun tidak menutup kemugkinan akan timbul suatu

masalah. Sehingga diupayakan untuk mengatasi masalah tersebut.

Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al- Mubarak

DDI Tobarakka

Pembelajaran Bahasa Arab dan

Metode Pembelajarannya

Pendidik Peserta Didik

Probelematika Pembelajaran

Bahasa Arab

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi

problematika pembelajaran bahasa Arab

Temuan Peneliti

Page 46: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

30

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang akan diteliti, maka penelitian ini termasuk

dalam jenis penelitian lapangan ( انيبحث محيدح ) dan berdasarkan sifat permasalahannya,

maka jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang dilakukan

berdasarkan pradigma, stategi dan implementasi model secara kualitatif.1 Penelitian

kualitatif (qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditunjukkan untuk

mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap,

kepercayaan, presepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.

Penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan utama yakni menggambarkan dan

mengungkapkan atau menjelaskan fenomena yang terjadi di tempat penelitian.2 Hasil

temuan dari penelitian kualitatif berupa data yang terkumpul dari rangkaian kata- kata

atau gambar yang dijabarkan dari hasil wawancara penulis kepada informan dan

hasil observasi serta dokumentasi penulis terkait dengan permasalahan yang diteliti.

Semua data yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa

yang sudah diteliti. Pemilihan metode dimaksudkan untunk memberi gambaran

secermat mungkin mengenai Pembelajaran bahasa Arab dan Metode

pembelajarannya pada Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Mubarak DDI

Tobarakka Wajo.

1Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 20.

2Nana syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Cet. IV; Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2008), h. 60.

Page 47: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

31

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini akan dilakukan di MA Pondok Pesantren Al-Mubarak

DDI Tobarakka yang terletak di Kab. Wajo Kec. Pitumpanua dalam rentang waktu

kurang lebih 2 bulan lamanya. Dengan mengambil data dari pendidik mata pelajaran

bahasa Arab dan peserta didik. Penentuan lokasi penelitian ini dengan pertimbangan

bahwa Madrasah tersebut memberikan perhatian yang maksimal terhadap

pembelajaran bahasa Arab, bukan hanya di dalam kelas pada waktu jam sekolah,

namun terdapat pembelajaran tambahan diluar sekolah.

3.3 Fokus Penelitian

Fokus penelitian yaitu pusat perhatian yang harus dapat dicapai dalam

penelitian yang dilakukan.1 Judul Penelitian yaitu Pembelajaran Bahasa Arab dan

Metode Pembelajarannya pada Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Mubarak

DDI Tobarakka. Berdasarkan judul penelitian tersebut, maka untuk menghindari

meluasnya pembahasan dalam penelitian ini maka fokus penelitian perlu

dikemukakan untuk memberi gambaran yang lebih fokus tentang apa yang akan

diteliti di lapangan. Fokus penelitian ini menitik beratkan pada pembahasan “terkait

proses pembelajaran bahasa Arab dan metode pembelajaran pada Madrasah Aliyah

Pondok Pesantren Al-Mubarak DDI Tobarakka Wajo.”

3.4 Jenis dan Sumber Data yang Digunakan

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa komponen yang menjadi

sumber data. Adapun jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi data

1Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian Kualitatif- Kuantitatif (Yogyakarta: Sukses Offest,

2010), h. 197.

Page 48: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

32

primer dan data skunder. Kedua data tersebut didapatkan melalui sumber tertentu,

yakni:

3.4.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh penulis dari respon dan

atau objek yang diteliti, baik berupa hasil wawancara (interview) mendalam. Data

primer dapat juga berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok.

Adapun sumber data primer dalam penelitian ini yakni bersumber langsung dari

pendidik bahasa Arab dan peserta didik Madrasah Aliyah.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang lain

atau instansi di luar peneliti sebagai data pendukung atau penguat dari data primer

seperti data uyang diperoleh dari Kepala Madrasah, dokumen-dokumen kepustakaan,

kajian-kajian teori, arsip, catatan serta karya ilmiah yang relevan dengan masalah

yang diteliti pada Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Mubarak DDI Tobarakka

Wajo.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian, dibutuhkan teknik pengumpulan data yang digunakan

untuk memperoleh data dan informasi yang relevan dengan masalah yang diteliti,

maka peneliti menggunakan beberapa teknik dalam mengumpulkan data, teknik dan

prosedur yang satu dengan yang lainnya saling menguatkan agar data yang diperoleh

dari lapangan benar-benar valid dan autentik.

Pengumpulan data dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh

bahan-bahan, keterangan, kenyatan-kenyataan, dan informasi yang dapat dipercayai.2

2Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian (Cet. V; Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2016), h. 33.

Page 49: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

33

Adapun teknik dan prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

3.5.1 Teknik Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.3 Teknik pengamatan

(observation) adalah cara pengumpulan data yang dikerjakan dengan melakukan

pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap objek yang diteliti, baik dalam

situasi khusus di dalam laboraturium maupun dalam situasi alamiah.4

Berdasarkan pengertian tersebut, maka observasi merupakan cara

mengumpulkan data dengan mengamati prilaku, peristiwa, atau mencatat

karakteristik fisik dalam pengaturan yang alamiah.5 Peneliti menggunakan teknik

observasi untuk memperoleh data yang terkait dengan proses pembelajaran bahasa

Arab dan metode pembelajarannya, problematika yang dihadapi peserta didik dalam

pembelajaran bahasa Arab, serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi problematika

dalam pembelajaran bahasa Arab pada Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-

Mubarak DDI Tobarakka Kab. Wajo..

3.5.2 Teknik Wawancara

Teknik wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan tanya jawab secara lisan, baik secara langsung melalui tatap muka

(face to face) antara sumber data (responden) atau secara tidak langsung.6

3S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet. IV; Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004), h.

158.

4Triyono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Cet. II; Yogyakarta: Penerbit Omabak, 2017),

157.

5Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan (Cet. XI; Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004), h. 18.

6Triyono, Metodologi Penelitian Pendidikan, 162.

Page 50: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

34

Wawancara ini dilakukan oleh peneliti untuk menilai keadaan pendidik dan peserta

didik dalam proses pembelajaran bahasa Arab dan metode pembelajarannya,

problematika yang dihadapi peserta didik dalam pembelajaran bahasa Arab, serta

upaya yang dilakukan untuk mengatasi problematika dalam pembelajaran bahasa

Arab pada Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Mubarak DDI Tobarakka Kab.

Wajo.

3.5.3 Teknik Dokumentasi

Dokumentasi merupakan salah satu sumber informasi yang berharga bagi

peneliti untuk mengumpulkan data secara kualitatif.7 Dokumentasi dalam penelitian

itu adalah teknik pengumpulan data dengan cara memperoleh informasi dari

bermacam-macam sumber tertulis atau dokumentasi yang ada pada responden.8

Peneliti menggunakan teknik dokumentasi tersebut untuk memudahkan dalam

mengumpulkan data-data yang akan dijadikan sebagi objek penelitian, seperti latar

belakang objek penelitian, pendidikan, Peserta didik, fasilitas-fasilitas yang terdapat

di sekolah tersebut.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dipisahkan antara data terkait (relevan) dan

data yang kurang terkait atau sama sekali tidak ada kaitannya.9 Analisis data

merupakan proses mencari, mengumpulkan dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan atau observasi dan

7Muhammad Yaumidan Muljono Damopolii, Action Research Teori, Model, dan Aplikasi

(Cet. I; Jakarta: Kencana Perdana Media Grup, 2014), h. 112.

8Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan, h. 18.

9Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek (Cet. IV; Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2004), h. 105.

Page 51: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

35

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan

kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih yang

penting dan yang akan dipelajari serta membuat kesimpulan sehingga mudah

dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.10

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, maka analisis data yang diterapkan

adalah kualitatif. Analisis tersebut menggunkan analisis data model Miles dan

Huberman.11

3.6.1 Pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan langkah awal dalam penelitian. Data yang

dikumpulkan adalah data yang terkait dengan penelitian untuk menjawab

permasalahan-permasalahan yang diajukan dalam rumusan masalah.

3.6.2 Reduksi Data

Miles dan Hubermen dalam Sugiono dan Tabroni mengatakan bahwa reduksi

data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan pada penyederhanaan,

10

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Cet.

XXIII; Bandung: Alfabeta, 2016), h. 335.

11Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, h.

247.

Pegumpulan

data

Reduksi Data

Kesimpulan

Verifikasi

Peyajian Data

Page 52: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

36

pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis

di lapangan. Mereduksi data bisa berarti merangkum, memilh hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.12

Adapun tahapan-

tahapan dalam reduksi data meliputi: membuat ringkasan, mengkode, menelusuri

tema dan menyusun laporan secara lengkap dan terinci.

Tahapan reduksi dilakukan untuk menelaah secara keseluruhan data yang

dihimpun dari lapangan, yaitu mengenai pembelajaran bahasa Arab dan metode

pembelajarannya pada Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Mubarak DDI

Tobarakka Kab. Wajo. Kegiatan yang dilakukan dalam reduksi data ini yaitu,

mengumpulkan data dan informasi dari catatan hasil wawancara dan observasi, serta

mencari hal-hal yang dianggap penting dari setiap aspek temuan penelitian.

3.6.3 Penyajian Data

Miles dan Hubermen dalam Sugiono dan Tabroni mengatakan bahwa yang

dimaksud penyajian data adalah menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun dan

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.13

Penyajian

data dalam hal ini adalah penyampaian informasi berdasarkan data yang diperoleh.

Kegiatan pada tahapan ini yaitu, membuat rangkuman secara deskriptif dan

sistematis, dan memberi makna setiap rangkuman dengan memperhatikan kesesuaian

dengan fokus penelitian. Jika dianggap belum memadai maka perlu dilakukan

penelitian kembali ke lapangan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dan

sesuai dengan alur penelitian.

12

Imam Suprayono dan Tabroni, Metode Penelitian Sosial Agama (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2001), h. 194.

13Imam Suprayono dan Tabroni, Metode Penelitian Sosial Agama, h. 194.

Page 53: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

37

3.6.4 Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi

Miles dan Hubermen dalam Rasyid mengungkapkan bahwa verifikasi data

dan penarikan kesimpulan adalah upaya untuk mengartikan data yang ditampilkan

dengan melibatkan pemahaman peneliti.14

Kesimpulan yang dikemukakan pada tahap

awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke

lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan merupakan kesimpulan yang

kredibel.15

Tahap ini peneliti membuat suatu kesimpulan dari data yang yang sudah

dikumpulkan, mulai dari pelaksanaan pra survey, observasi, wawancara dan

dokumentasi dan membuat kesimpulan umum untuk dilaporkan sebagai hasil dari

penelitian yang telah dilakukan.

3.7 Uji Keabsahan Data

Pengujian keabsahan data dalam penelitian kualitatif ini menggunakan:

3.7.1. Perpanjangan Pengamatan

Perpanjangan pengamatan yang dimaksud adalah peneliti memperoleh data,

akan tetapi data yang diperoleh belum lengkap dan belum medalam maka peneliti

kembali kelapangan dengan melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber

data yang pernah ditemui maupun sumber data yang baru. Melalui perpanjangan

pengamatan diharapkan sumber data lebih terbuka, sehingga data akan memberikan

informasi tanpa ada dirahasiakan. Hal tersebut peneliti lakukan sebagai bentuk

pengecekan kembali data yang telah diperoleh sebelumnya pada sumber data bahwa

informasi yang diperoleh benar dan tidak berubah.

14

Harun Rasyid, Metode Penelitian Kualitatif Bidang Ilmu Sosial dan Agama, h. 71.

15Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 99.

Page 54: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

38

Berapa lama perpanjangan pengamatan ini dilakukan, akan sangat tergantung

pada kedalaman, keluasan dan kepastian data. Kedalaman artinya apakah peneliti

ingin menggali data sampai pada tingkat makna, makna berarti data di balik yang

tampak. Keluasan berarti, banyak sedikitnya informasi yang diperoleh. Dalam hal ini

setelah peneliti memperpanjang pengamatan, apakah akan menambah fokus

penelitian, sehingga memerlukan tambahan informasi baru lagi. Kepastian data

adalah yang valid yang sesuai dengan apa yang terjadi.

3.7.2 Meningkatkan Ketekunan

Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat

dan berkesinambugan. Dengan cara tersebut kepastian data dan urutan peristiwa akan

dapat direkam secara pasti dan sistematis. Dengan meningkatkan ketekunan itu, maka

peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan

salah atau tidak. Demikian juga dengan meningkatkan ketekunan maka peeliti dapat

memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang apa yang diamati.

Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan adalah dengan cara membaca

berbagai referensi yang berkaitan dengan temuan yang diteliti.

3.7.3 Triangulasi

Triangulasi dapat diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber

data, menggunakan berbagai cara (seperti observasi, wawancara, dokumentasi), dan

melalui berbagai waktu. Ada beberapa triangulasi yaitu:

3.7.3.1 Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Sumber data yang

memberikan informasi tersebut, tidak bisa dirata-ratakan seperti dalam penelitian

Page 55: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

39

kuantitatif, tetapi dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama,

yang berbeda, dan yang spesifik dari sumber data tersebut. Data yang telah dianalisis

oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan

kesepakatan (member check) dengan sumber data tersebut.16

Member check adalah

proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data, tujuannya agar

informasi yang diperoleh akan digunakan dalam penulis laporan sesuai dengan apa

yang dimaksud sumber data atau informan.17

Menguji kredibilitas data tentang pembelajaran bahasa Arab dan metode

pembelajarannya, maka pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh

dilakukan ke peserta didik yang diajar dan para Pendidik dan Kepala Madrasah yang

merupakan kelompok kerjasama dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran bahasa

Arab dan metode pembelajarannya secara efektif dan efesien.

3.7.3.2 Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data, misalnya data yang

dikumpulkan dengan teknik wawncara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi dan

kuesioner. Bila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilkan

data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber

data yang bersangkutan atau orang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap

benar. Atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandangnya yang berbeda-

beda.18

16

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods) (Cet.

X; Bandung: Penerbit Alfabeta, 2018), h. 370.

17Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h. 127-129.

18Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h .274.

Page 56: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

40

Menguji kredibilitas data tentang pembelajaran bahasa Arab dan metode

pembelajarannya, maka pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh

dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dengan pendidik dan peserta didik

serta dokumentasi yang terkait dengan penelitian tersebut.

3.7.3.3. Triangulasi Waktu

Penelitian yang ingin menghasilkan kredibilitas sebuah data juga dipengaruhi

oleh waktu. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari paad saat

narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan data yang lebih

valid sehingga kredibel. Untuk itu dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat

dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau

teknik lain dalam waktu dan situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data

yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai ditemukan

kepastian datanya.19

Jadi untuk menguji kredibilitas data tentang pembelajaran bahasa Arab dan

metode pembelajarannya, dilakukan dengan teknik wawancara dengan tiga pendidik

bahasa Arab dan lima peserta didik Madrasah Aliyah pada waktu yang berbeda-beda.

Wawancara dengan pendidik dimulai pada tanggal satu oktober sampai dengan lima

oktober, dan wawancara denga peserta didik dimulai pada tanggal tujuh oktober

sampai dengan sepuluh oktober

19

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h. 105.

Page 57: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Mubarak DDI Tobarakka

dengan subjek penelitian pada peserta didik tingkat Madrasah Aliyah. Tujuan

penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran bahasa Arab

dan metode pembelajaran yang digunakan, kemudian untuk mengetahui kesulitan/

probelamtika apa yang di hadapi peserta didik dalam pembelajaran bahasa Arab, serta

untuk mengetahui upaya yang dilakukan oleh pendidik dalam mengatasi kesulitan

yang dihadapi peserta didik dalam pembelajaran bahasa Arab.

Pembahasan penelitian ini akan menguraikan tentang berbagai temuan yang

diperoleh dari lokasi penelitian, yaitu melalui teknik Observasi, Wawnacara dan

Dokumentasi yang terkait dengan lokasi penelitian yaitu Pondok Pesantren Al-

Mubarak DDI Tobarakka Kab. Wajo.

4.1.1 Pembelajaran Bahasa Arab dan Metode Pembelajarannya pada Madrasah

Aliyah Pondok Pesantren Al-Mubarak DDI Tobarakka Kab. Wajo.

1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Perencanan adalah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara

sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan

pembelajaran yang lazim terwujud dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) merupakan suatu hal yang sangat penting agar tujuan pembelajaran bisa

dicapai. Keberhasilan pendidik dalam mengelolah proses pembelajaran dapat diukur

melalui kesiapan pendidik merencanakan pembelajaran.

Page 58: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

42

Sebelum melaksanakan pembelajaran pendidik terlebih dahulu

mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Sebagaimana yang

dikatakan oleh salah seorang pendidik bahasa Arab:

Persiapan yang harus ada sebelum pembelajaran dilaksanakan yaitu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013, sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.

1

Berdasarkan pernyataan pendidik bahasa Arab tersebut di atas dibenarkan

oleh pendidik bahasa Arab yang lainnya mengatakan bahwa:

Semua pendidik di pondok pesantren Al-Mubarak ini mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran, agar proses pembelajaran lebih terarah.

2

Selanjutnya oleh Kepala Madrasah juga membenarkan hal tersebut,

sebagaimana yang dikatakan bahwa:

Sebelum melaksanakan pembelajaran semua pendidik harus mempersiapkan RPP, dan memang benar para pedidik Madrasah Aliyah Menyiapkan RPP sebelum melaksakan kegiatan pembelajaran dalam kelas.

3

Berdasarkan pernyataan Pendidik dan Kepala Madrasah tersebut, terlihat

bahwa sebelum pembelajaran dilaksanakan seorang pendidik harus menyiapkan RPP

sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Dalam kegiatan

pembelajaran terdapat dua kegiatan yang sinergi yaitu pendidik mengajar dan dan

peserta didik belajar. Pendidik mengajarkan bagaimana seharusnya belajar melalui

berbagai pengalaman belajar sehingga terjadi perubahan dalam diri peserta didik dari

aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

1Hajrah (Pendidik Bahasa Arab:Muhadatsah). Tobarakka, Wawancara di Dalam Masjid

Ponpes Al-Mubarak DDI Tobarakka, Tanggal 03 Oktober 2019.

2Dara Murniati (Pendidik Bahasa Arab). Tobarakka, Wawancara di Kantor Kepala Madrasah

Aliyah Ponpes Al-Mubarak DDI Tobarakka, Tanggal 05 Oktober 2019.

3Abdul Rasak (Kepala Madrasah Aliyah). Tobarakka, Wawancara di Kantor Kepala Madrasah

Aliyah Ponpes Al-Mubarak DDI Tobarakka. Tanggal 01 Oktober 2019.

Page 59: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

43

2. Pelaksanan Pembelajaran

Pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-

Mubarak DDI Tobarakka menunjukkan bahwa peserta didik bukan hanya

mempelajari bahasa Arab secara umum, tetapi dikhususkan juga mata pelajaran

Muhadatsah dan Qawa’id.

Terkhusus mata pelajaran bahasa Arab di kelas X mereka belajar enam kali

dalam seminggu pada kelas yang berbeda-beda sesuai dengan jadwal yang sudah

ditentukan. Sedangkan pada kelas XI meraka belajar tiga kali dalam seminggu. Dan

pada kelas XII mereka belajar dua kali dalam seminggu. Adapun jadwal pelajaran

bahasa Madrasah Aliyah:

Jadwal Pelajaran Bahasa Arab

Senin Selasa Rabu

1. Kelas XII IPA1

2. Kelas X IPA 2

3. Kalsa X IPA 1

4. Kelas XI IPA 2

1. Kelas X IPA 3

2. Kelas XI IPA 3

3. Kelas X IPA 1

1. Kelas X IPS 1

2. Kelas X IPA 2

Kamis Jumat Sabtu

1. Kelas X IPA 3

2. Kelas XI IPA 1

1. Kelas X IPS 1

2. Kelas X IPS 2

1. Kelas XII IPS 2

2. Kelas XII IPS 1

3. Kelas X IPS 2

4. Kelas XII IPA 2

Page 60: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

44

Jadi dalam sepekan tetap berlangsung pembelajaran bahasa Arab kecuali pada

hari ahad, sebagaimana yang dikatakan oleh pendidik bahasa Arab bahwa:

Pembelajaran bahasa Arab diajarkan setiap hari, pada kelas yang berbeda-beda sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Dan pada kelas X pemebelajaran bahasa Arab diberikan setiap hari kecuali pada hari ahad.

4

Pada mata pelajaran Qawa’id di kelas X mereka belajar tiga kali dalam

seminggu. Sedangkan pada kelas XI meraka belajar tiga kali dalam seminggu. Dan

pada kelas XII mereka belajar tiga kali dalam seminggu. Adapu jadwal pelajaran

Qawa’id Madrasah Aliyah:

Jadwal Pelajaran Qawa’id

Senin Selasa Rabu

1. Kelas X IPS 1

2. Kalsa XI IPA 3

3. Kelas XII IPA 2

4. Kelas X IPA 2

1. Kelas X IPA 3

2. Kelas XI IPA 2

3. Kelas XI IPA 1

1. Kelas XI IPS 2

2. Kelas XII IPA 1

3. Kelasa XII IPS 2

Kamis Jumat Sabtu

1. Kelas X IPS 2

2. Kelas XII IPS 1

3. Kelas X IPA 1

_

_

Pada mata pelajaran Muhadatsah di kelas X mereka belajar empat kali dalam.

Sedangkan pada kelas XI meraka belajar empat kali dalam seminggu. Dan pada kelas

XII mereka belajar tiga kali dalam seminggu. Adapun jadwal pelajaran Muhadatsah

Madrasah Aliyah:

4Dara Murniati (Pendidik Bahasa Arab). Tobarakka, Wawancara di Kantor Kepala Madrasah

Aliyah Ponpes Al-Mubarak DDI Tobarakka, Tanggal 05 Oktober 2019.

Page 61: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

45

Jadwal Pelajaran Muhadatsah

Senin Selasa Rabu

5. Kelas X IPA1

6. Kelas XI IPA 2

7. Kalsa XI IPS 1

8. Kelas XII IPA 2

4. Kelas X IPS 1

5. Kelas XI IPA 1

4. Kelas X IPA 2

5. Kelas X IPA 3

6. Kelas XI IPA 3

7. Kelas XII IPS 1

Kamis Jumat Sabtu

4. Kelas XII IPS 2

5. Kelas XII IPA 1

_

1. Kelas X IPS 3

2. Kelas XI IPS 2

3. Metode Pembelajaran Bahasa Arab

Metode mempunyai peranan penting dalam pencapaian keberhasilan suatu

pembelajaran. Begitu juga dalam pembelajaran bahasa Arab, maka pendidik bahasa

Arab harus bisa memahami, memilih, dan mampu menetapkan metode yang tepat dan

sesuai dengan kondisi peserta didik pada saat proses pembelajaran, karena banyak

metode yang dapat mempengaruhi daya serap peserta didik terhadap pembelajaran

tergantung dari pendidik dalam menerapkan suatu metode. Apabila pendidik mampu

memilih dan menggunakan metode dengan tepat, maka kemungkinan besar tujuan

pembelajaran akan tercapai dengan efesien dan efektif. Salah seorang pendidik

mengatakan bahwa:

Metode yang saya gunakan dalam pembelajaran Bahasa Arab bervariasi, tergantung dari materi saat itu terkadang saya menggunakan metode Tanya jawab, Role Playing dan lain-lain.

5

5Dara Murniati (Pendidik Bahasa Arab). Tobarakka, Wawancara di Kantor Kepala Madrasah

Aliyah Ponpes Al-Mubarak DDI Tobarakka, Tanggal 05 Oktober 2019.

Page 62: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

46

Adapun langkah-langkah metode Tanya Jawab ( لطريقة السؤال و الجوابا ) yang

digunakan mengikuti pendapat Abdul Aziz Wahab yaitu:

a. Menjelaskan kepada peserta didik tujuan pembelajaran.

b. Pendidik memberikan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan

materi yang telah diajarkan.

c. Satu persatu peserta didik diberikan pertanyaan.

d. Jika peserta didik dapat menjawab pertanyaan dengan benar, maka

pendidik memberikan apresiasi berupa ucapan selamat dan tepuk

tangan dari peserta didik lainnya.

e. Sedangkan bagi peserta didik yang tidak mampu menjawab pertanyaan

dengan benar, maka pendidik meminta salah satu dari temannya untuk

membantu menjawab pertanyaan yang diberikan dan mengarahkan

peserta didik tersebut agar lebih serius dalam mengikuti proses

pembelajaran.6

Selanjutnya untuk langkah-langkah metode Role Playing (الطريقة لعب الأدوار) yang digunakan mengikuti pendapat Djamarah dalam Jumanta Hamdayama yaitu:

a. Memilih masalah, pendidik mengemukakan masalah yang diangkat

dari kehidupan peserta didik agar mereka merasakan masalah itu dan

terdorong untuk mencari penyelesaian.

b. Pemilihan peran yang sesuai dengan permalasahan yang akan dibahas,

mendeskripsikan karakter dan apa yang harus dikerjakan oleh para

pemain.

6Abdul Aziz Wahab, Metode dan Model- Model Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial (Cet. V;

Bandung: Alfabeta CV, 2017), h. 106.

Page 63: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

47

c. Menyusun tahap-tahap bermain peran. Dalam ini pendidik telah

membuat dialog sendiri.

d. Meyiapkan pengamatan, pengamat dari kegiatan ini adalah semua

peserta didik yang tidak menjadi pemain atau peran.

e. Pemeran, pada tahap ini, para peserta didik mulai bereaksi sesuai

dengan perang masing-masing dan sesuai dengan apa yang terdapat

pada scenario bermain peran.

f. Diskusi dan evaluasi, mendiskusikan masalah, serta pertanyaan yang

muncul dari peserta didik.

g. Pengambilan kesimpulan dari bermain peranyang telah dilakukan.7

Proses pembelajaran tidak akan lepas dengan suatu metode, karena metode

merupakan suatu cara yang digunakan oleh seorang pendidik dalam proses

pembelajaran untuk dapat mecapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Salah

seorang pendidik mengatakan bahwa:

Ketika mata pelajaran Qawa’id saya tidak menggunakan satu metode saja, terkadang saya menggunakan metode qawaid terjamah, metode mubasyarah, qiroah dan lain-lain, jika melihat peserta didik jenuh biasa juga saya memberikan permain agar supaya peserta didik kembali bersemangat untuk belajar.

8

Adapun langkah-langkah metode Gramatika-Terjemah ( القواعد و الترجمة الطريقة )

yang digunakan mengikuti pendapat Acep Hermawan yaitu:

a. Memuat berbagai hal yang berkaitan dengan materi yang akan

dijelaskan.

7Jumanta Hamdayama, Metodologi Pengajaran (Cet.1; Jakarta: Bumi Aksara, 2016), h. 114.

8Abdul Jalaluddin (Pendidik Bahasa Arab: Qawa’id). Tobarakka, Wawancara di Depan

Ruang Dewan Guru Madrasah Aliyah Ponpes Al-Mubarak DDI Tobarakka, Tanggal 01 Oktober 2019.

Page 64: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

48

b. Pendidik menjelaskan defenisi kaidah-kaidah tertentu dalam bahasa

Arab yang harus dihafalkan sesuai dengan materi yang akan

dijelaskan, dan terjemahannya bahasa peserta didik, misalnya kaidah

mubtada-khabar.

c. Jika ada kosakata yang kurang dipahami untuk diterjemahkan,

pendidik menjelaskan kosakata sebelumnya. Pendidik memberikan

sebuah teks bahasa Arab untuk ditejemahkan

d. Setelah selesai menerjemahkan peserta didik diminta untuk menghafal

beberapa kosakata yang dalam dalam teks tersebut. Dan dihapankan

pada pertemuan selanjutnya.

Selanjutnya untuk langkah-langkah metode Langsung (الطريقة المباشرة) yang

digunakan mengikuti pendapat Acep Hermawan yaitu:

a. Pendidik memberikan materi berupa dialog-dialog pendek dengan

bahasa yang biasanya digunakan sehari-hari secara berulang-ulang dan

disajikan secara lisan dengan gerakan-gerakan, isyarat-isyarat ataupun

gambar-gambar.

b. Setelah itu peserta didik diarahkan untuk menyimak dialog tersebut,

kemudian menirukan dialog sampai lancar.

c. Para peserta didik dibimbing menerapkan dialog-dialog tersebut,

dengan teman-temannya secara bergilran.

d. Peserta didik di berikan contoh-contoh secara lisan yang dapat

menarik perhatian mereka.

e. Melakukan evaluasi.

Page 65: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

49

Selanjutnya untuk langkah-langkah metode Membaca (الطريقة القراءة) yang

digunakan mengikuti pendapat Acep Hermawan yaitu:

a. Metode Membaca ini digunakan dengan memberikan sebuah teks

bacaan kepada peserta didik.

b. kemudian pendidik meminta peserta didik untuk membacanya dengan

suara yang keras.

c. kemuadin setelah dibaca peserta didik diminta untuk memhami teks

tersebut baik dari segi susunanya ataupun kedudukan bacaan tersebut.

Sehingga peserta didik benar-benar dapat memahami makna atau

kaidah-kaidah yang ada dalam bacaan tersebut tapa tutunan langsug

dari pendidik.

d. Bisa juga dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mendiskusikan bacaan tersebut dengan teman-temannya.

e. Pendidik memberikan tugas yang terkait bacaan yang telah dipelajari,

misalnya meminta peserta didik untuk membuat rangkuman ataupun

tanggapan mengenai bacaan tersebut.9

Metode dalam pembelajaran sangatlah penting, sebab pada prinsipnya metode

yang baik bukanlah metode yang paling sering digunakan, akan tetapi metode yang

baik adalah metode yang sesuai dengan materi yang diajarkan, sesuai dengan kondisi

kelas dan mudah dipahami oleh peserta didik. Salah seorang pendidik mengatakan

bahwa:

9Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, h. 167-169.

Page 66: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

50

Metode yang akan kita gunakan harus betul-betul dikombainkan, karena tidak semua peserta didik memiliki karakter yang sama. Dalam mata pelajaran Muhadatsah tidak menutup kemungkinan hanya satu metode yang digunakan, misalnya metode permainan/games atau metode ceramah karena kalau hanya fakum terhadap satu metode saja akan membuat peserta didik merasa bosan.

10

Adapun langkah-langkah metode Permainan/ Games ( لطريقة اللعبةا ) misalnya

permaian Tebak Kata yang digunakan mengikuti pendapat Djamarah dalam Jumanta

Hamdayama yaitu:

a. Pendidik menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai.

b. Pendidik meminta peserta didik berpasangan di depan kelas.

c. Peserta didik diberi kartu yang berukuran 10 x 10 cm yang nanti

dibacakan pada pasangannya. Dan peserta yang didik lain diberi kartu

yang berukuran 5 x 2 cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat)

kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan ditelinga.

d. Sementara peserta didik membawa kartu 10 x 10, membacakan kata-

kata yang tertulis di dalamnya, sementara pasangannya menebak apa

yang dimaksud dalam kartu tersebut. Jawaban tepat bila sesuai dengan

isi kartu yang ditempelkan di dahi atau telinga.

e. Apabila jawabannya tepat yang maka pasangan itu boleh duduk. Bila

belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan boleh mengarahkan

dengan kata-kata lain. Tetapi jangan langsung memberi jawabannya. 11

10

Hajrah (Pendidik Bahasa Arab:Muhadatsah). Tobarakka, Wawancara di Dalam Masjid

Ponpes Al-Mubarak DDI Tobarakka, Tanggal 03 Oktober 2019.

11Jumanta Hamdayama, Metodologi Pengajaran, h. 111.

Page 67: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

51

Selanjutnya untuk langkah-langkah metode Ceramah (الطريقة المحاضرة) yang

digunakan mengikuti pendapat Djamarah dalam Jumanta Hamdayama yaitu:

a. Merumuskan tujuan khusus yang hendak dicapai, materi hendak

disusun secara sistematis.

b. Usahakan menanamkan pengertian yang jelas.

c. Dalam mengguunakan metode ceramah hendaknya diselingi dengan

metode-metode lain misalnya metode Tanya jawab dan lain-lain.

d. Metode ceramah semestinya hanya sebagai pendukung/pendamping

metode-metode lain.12

4. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab

Evaluasi pembelajaran bertujuan untuk mengukur sejauh mana tingkat

kemampuan peserta didik selama mengikuti pembelajaran. Dengan melakukan

beberapa tes, seperti tes formatif yang bertujuan untuk mengukur apakah peserta

didik sudah menguasai materi dalam tiap unit pelajaran, kemudian tes sumatif untuk

mengukur penguasaan atau pencapaian peserta didik dalam bidang tertentu, tes ini

sering dilakukan pada tengah atau akhir semester, adapun tes penempatan yaitu untuk

menentukan kelompok mana yang paling baik ditempati atau dimasuki peserta didik,

dan tes diagnostik yaitu untuk mengetahui penyebab kesulitan yang dihadapi peserta

didik dalam kegiata belajarya.

Berdasarkan pernyataan beberapa pendidik dan peserta didik diatas

menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa Arab pada Madrasah Aliyah sudah bagus

dan efektif. Mereka juga tidak hanya mempelajari bahasa Arab secara umum, namun

12

Jumanta Hamdayama, Metodologi Pengajaran, h. 98.

Page 68: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

52

dikhususkan juga mata pelajaran Muhadatsah dan Qawa’id. Selain itu pada Madrasah

Aliyah pondok pesantren Al-Mubarak DDI Tobarakka menunjukkan bahwa mereka

menggunakan metode yang bervariasi, yaitu Metode Tanya Jawab, Role Playing,

Gramatika-Terjamahan, Mubasyarah, Qiroah, Ceramah, dan Permainan/Games.

4.1.2 Problematika Pembelajaran Bahasa Arab Peserta didik Madrasah Aliyah

Pondok Pesantren Al-Mubarak DDI Tobarakka Kab. Wajo.

Proses pembelajaran bahasa Arab pada Madrasah Aliyah Pondok Pesantren

Al-Mubarak DDI Tobarakka terdapat berbagai problematika baik dari aspek linguistik

maupun aspek non linguistik.

1. Aspek Linguistik

Berbagai problematika yang dihadapi peserta didik yaitu adanya perbedaan-

perbedaan yang menimbulkan kesulitan dalam pembelajaran bahasa Arab, di antanya

mengenai:

a. Kesulitan mengucapkan bunyi bahasa Arab

Sebagaimana yang kita ketahui bahwasanya bahasa Arab merupakan bahasa

asing yang memliki perbedaan yang sangat signifikan dengan bahasa di Negara kita

yaitu bahasa Indonesia, baik dari segi tulisan maupun bacaannya. Salah seorang

peserta didik Madrasah Aliyah mengatakan bahwa:

Pembelajaran bahasa Arab itu susah, karena banyak perubahan katanya, satu mufradat bisa memliki banyak perubahan seperti timbangan fi’il, baik secara istilahi maupun lughawi. Begitupun dengan isim, jadi terkadang saya sulit untuk mengucapkannya karena tulisannya hampir sama, apalagi saya tidak perah belajar bahasa Arab sebelumnya.

13

Tidak dapat dipungkiri, kesulitan tersebut dialami oleh beberapa peserta didik

apalagi yang latar belakangnya dari sekolah umum seperti SMP yang belum terlalu

13

Muh. Arfi Dimas (Peserta Didik Kelas XI IPS 1 MA DDI), Tobarakka, Wawancara di

Kelas, Tanggal 07 Oktober 2019.

Page 69: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

53

lancar dalam membaca al-Qur’an. Berdasarkan pernyataan peserta didik tersebut di

atas dibenarkan oleh peserta didik lainnya bahwa:

Pembelajaran bahasa Arab itu susah, kurang menyenangkan, ribet, karena banyak perubahan katanya, seperti timbangan fi’il, begitupun dengan isim, jadi terkadang saya sulit untuk mengucapkannya karena tulisannya hampir sama, apalagi saya tidak perah belajar bahasa Arab sebelumnya.

14

Selanjutnya oleh pendidik juga membenarkan hal tersebut, sebagaimana yang

dikatakan bahwa:

Banyak pserta didik yang mengeluh dan kurang senang dengan pmbelajaran bahasa Arab, karena mereka beranggapan bahasa Arab itu susah apalagi perubahan setiap kosakata mialnya fi’il banayak begitupun dengan isism.

15

Hal itulah yang menjadi kendala bagi pendidik ketika mengajarkan bahasa

Arab, selain itu karena latar belakang peserta didik yang berbeda-beda sehingga

beberapa peserta didik ketika diminta untuk membaca sebuah teks berbahasa Arab,

Peserta didik tersbut belum dapat membacanya dengan baik.

b. Kurangnya Kosakata yang dihafal

Kosakata merupakan aset terpenting dalam pembelajaran bahasa Arab.

Bahasa yang baik tergantung dari penguasaan kosakata yang baik. Kesulitan kosakata

yang sering dijumpai disebabkan pengetahuan tentang bahasa yang sangat terbatas

dan kurangnya keseriusan dalam menghafalkan kosakata tersebut. Salah seorang

peserta didik Madrasah Aliyah mengatakan bahwa:

Setiap pembelajaran bahasa Arab kami selalu diberikan kosakata untuk dihafal dan dihadapakan pada pertemuan selanjutnya sebelum masuk ke dalam kelas. Akan tetapi ketika kami diberikan kosakata baru terkadang kami lupa dengan kosakata yang sudah dihafal pada pertemuan sebelumnya.

16

14

Alfiansyah (Peserta Didik Kelas XII IPA 1 MA DDI), Tobarakka, Wawancara di Kelas,

Tanggal 10 Oktober 2019.

15Abdul Jalaluddin (Pendidik Bahasa Arab: Qawa’id). Tobarakka, Wawancara di Depan

Ruang Dewan Guru Madrasah Aliyah Ponpes Al-Mubarak DDI Tobarakka, Tanggal 01 Oktober 2019.

16Aifal Nurhidayat (Peserta Didik Kelas X IPA 1 MA DDI), Tobarakka, Wawancara di Kelas,

Tanggal 08 Oktober 2019.

Page 70: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

54

Berdasarkan pernyataan peserta didik tersebut di atas dibenarkan oleh peserta

didik lainnya bahwa:

Setiap pembelajaran bahasa Arab kami selalu diberikan kosakata untuk dihafal. Akan tetapi ketika kami diberikan kosakata baru terkadang kami lupa dengan kosakata yang sudah dihafal pada pertemuan sebelumnya.

17

Hal tersebut menyebabkan peserta didik kesulitan dalam menerjemahkan

suatu bacaan dan berbicara menggunakan bahasa Arab karena masih sangat kurang

kosakata yang dihafal. Selanjutnya oleh pendidik juga membenarkan hal tersebut,

sebagaimana yang dikatakan bahwa:

Kurangnya kosakata yang mereka hafal, karena terkadang peserta didik sudah hafal kosakata yang diberikan, setelah diberikan kosakata baru, mereka lupa dengan kosakata yang sudah dihafal pada pertamuan sebelumnya.

18

Maka dari itu hal yang dapat dilakukan pendidik yaitu dengan memancing

peserta didik untuk selalu berbahasa Arab dengan cara mengajak peserta didik

berbicara menggunakan bahasa Arab walau hanya menggunakan kalimat-kalimat

sederhnaa misalnya bertanya kepada pesetrta didik “ من اين انت...؟ ,كيف حالك....؟, dan

lain-lain.

c. Kurangnya Pemahaman Tata Kalimat Bahasa Arab

Membaca teks bahasa Arab terlebih dahulu peserta didik harus memahami arti

dari bacaan tersebut, dengan begitu mereka dapat membacanya dengan baik. Hal

tersebut tidak terlepas dari pengetahuan ilmu Nahwu, yakni untuk memberikan

pemahaman kepada peserta didik tentang cara membaca dan menyusun suatu kalimat

dengan baik sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa dan meng’irab suatu bacaan.

Beberapa peserta didik mengalami kesulitan dalam tata kalimat bahasa Arab,

17

Gusnawati (Peserta Didik Kelas XII IPA 2 MA DDI), Tobarakka, Wawancara di Kelas,

Tanggal 10 Oktober 2019.

18Hajrah (Pendidik Bahasa Arab:Muhadatsah). Tobarakka, Wawancara di Dalam Masjid

Ponpes Al-Mubarak DDI Tobarakka, Tanggal 03 Oktober 2019.

Page 71: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

55

dikarenakan kurangnya pemahaman mereka tentang kaidah-kaidah dalam bahasa

Arab. Salah seorang peserta didik Madrasah Aliyah mengatakan bahwa:

Saya kesulitan ketika disuruh untuk membuat suatu kalimat berbahasa Arab atau mengi’rab suatu bacaan, karena terkadang saya bingung untuk membedakan mana isim yang dirafa’ , dinasab, dijar, dan dijasam, dan tanda-tanda i’rabnya, sehingga saya kesulitan ketika diberikan tugas.

19

Berdasarkan pernyataan peserta didik tersebut di atas dibenarkan oleh peserta

didik lainnya bahwa:

Terkadag saya merasa kewalahan dan untuk tata kalimat dalam bahasa Arab saya belum terlalu bisa, dan untuk meng’irab satu bacaan itu sulit bingung untuk membedakan mana isim yang dirafa’ , dinasab, dijar, dan dijasam, dan tanda-tanda i’rabnya, sehingga saya kesulitan ketika diberikan tugas.

20

Selanjutnya oleh pendidik juga membenarkan hal tersebut, sebagaimana yang

dikatakan bahwa:

Beberapa peserta didik belum mampu untuk menyusun suatu kalimat dengan baik, karena mereka belum mampu untuk membedakan anata isim, fi’il dan huruf segingga ketika diberikan tugas mereka merasa kesulitan.

21

Terkait kesulitan peserta didik dalam tata kalimat memang sangat

berpengaruh dalam proses pembelajaran, ketika peserta didik diminta untuk membuat

suatu kalimat atau mengi’rab dengan kaidah-kaidah yang benar memang sangat sulit

ketika peserta didik belum mengetahui mana isim, fi’il, dan huruf, mana isim yang

dirafa’, dinasab, dijar, dan dijasam.

19

Alfiansyah (Peserta Didik Kelas XII IPA 1 MA DDI), Tobarakka, Wawancara di Kelas,

Tanggal 10 Oktober 2019.

20Muh. Arfi Dimas (Peserta Didik Kelas XI IPS 1 MA DDI), Tobarakka, Wawancara di

Kelas, Tanggal 07 Oktober 2019.

21Dara Murniati (Pendidik Bahasa Arab). Tobarakka, Wawancara di Kantor Kepala Madrasah

Aliyah Ponpes Al-Mubarak DDI Tobarakka, Tanggal 05 Oktober 2019.

Page 72: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

56

d. Kesulitan dalam Menulis Bahasa Arab

Salah satu kesulitan peserta didik dalam pembelajaran bahasa Arab adalah

keterampilan menulis, karena tulisan bahasa Arab sangat berbeda dengan tulisan

Latin. Salah seorang peserta didik Madrasah Aliyah mengatakan bahwa:

Pembelajaran bahasa Arab itu kurang menyenagkan, karena banyak perubahan katanya, kemudian susah dipahami, dan saya juga kesulitan dalam menulis bahasa Arab sehingga tulisan saya kurang bagus.

22

Berdasarkan pernyataan peserta didik tersebut di atas dibenarkan oleh peserta

didik lainnya bahwa:

Pembelajaran bahasa Arab itu kurang menyenagkan, saya juga kesulitan dalam menulis karena bahasa Arab bahayak perubahan katanya dan susah dipahami sehingga tulisan saya kurang bagus.

23

Selanjutnya oleh pendidik juga membenarkan hal tersebut, sebagaimana yang

dikatakan bahwa

Beberapa peserta didik juga mengalami kesulitan dalam menulis, apalagi bagi mereka yang belum pernah belajar bahasa Arab sebelumnya memang sangat sulit bagi mereka untuk menulis dalam bahasa Arab.

24

Berdasarkan peryataan beberapa peserta didik dan pendidik mengenai

kesulitan dalam pembelajaran bahasa Arab dari aspek linguistik yaitu mengenai

kesulitan terhadap tata bunyi bahasa Arab, Kurangnya kosakata yang dihafal, kurang

memahami tata kalimat bahasa Arab, dan kesulitan dalam menulis teks bahasa Arab.

22

Gusnawati (Peserta Didik Kelas XII IPA 2 MA DDI), Tobarakka, Wawancara di Kelas,

Tanggal 10 Oktober 2019.

23Mutiara Fingkatan Putri Bachri (Peserta Didik Kelas XI IPS 1 MA DDI) Tobarakka,

Wawancara di Kelas, Tanggal 07 Oktober 2019.

24Dara Murniati (Pendidik Bahasa Arab). Tobarakka, Wawancara di Kantor Kepala Madrasah

Aliyah Ponpes Al-Mubarak DDI Tobarakka, Tanggal 05 Oktober 2019.

Page 73: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

57

2. Aspek Non Linguistik

Berbagai problematika yang dihadapi peserta didik yaitu adanya perbedaan-

perbedaan yang menimbulkan kesulitan dalam pembelajaran bahasa Arab, di antanya

mengenai:

a. Faktor Buku Ajar

Materi pembelajaran bahasa Arab pada Madrasah Aliyah menggunakan buku

paket, dan terkadang materi yang ada dalam buku paket tersebut tidak sesuai dengan

tingkat kemampuan pesert didik sehigga mereka merasa bahwa materi pelajaran

bahasa Arab susah untuk dipelajari. Salah seorang peserta didik Madrasah Aliyah

mengatakan bahwa:

Terkadag saya kewalahan dalam pembelajaran bahasa Arab, karena materinya terlalu tinggi, apalagi bagi kami yang belum pernah belajar bahasa Arab sangat sulit bagi kami untuk memahaminya.

25

Berdasarkan pernyataan pserta didik tersebut di atas dibenarkan oleh pendidik

bahasa Arab mengatakan bahwa

Materi yang ada pada di buku paket bisa dikatan cukup sulit terutama mereka yang sebelumnya tidak pernah belajar bahasa Arab yang latar belakang pendidikannya dari sekolah umum merasa kewalawan dengan materi yang diberikan.

26

Selanjutnya oleh pendidik bahasa Arab lainnya juga membenarkan hal terebut

sebagaimana yang dikatakan bahwa:

Beberapa peserta didik berlatar belakag sekolah umum (SMP) yang baru mulai belajar bahasa Arab di Madrasah Aliyah memang sangat sulit bagi mereka apalagi materi yang ada dalam buku paket terbilang sulit. Sehingga beberapa dari mereka kesulitan dalam menerima materi pelajaran.

27

25

Mutiara Fingkatan Putri Bachri (Peserta Didik Kelas XI IPS 1 MA DDI) Tobarakka,

Wawancara di Kelas, Tanggal 07 Oktober 2019.

26Hajrah (Pendidik Bahasa Arab:Muhadatsah). Tobarakka, Wawancara di Dalam Mesjid

Ponpes Al-Mubarak DDI Tobarakka, Tanggal 03 Oktober 2019.

27Dara Murniati (Pendidik Bahasa Arab). Tobarakka, Wawancara di Kantor Kepala Madrasah

Aliyah Ponpes Al-Mubarak DDI Tobarakka, Tanggal 05 Oktober 2019.

Page 74: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

58

Hal tersebutlah yang menjadi salah satu kendala bagi peserta didik ketika

belajar bahasa Arab dengan kemampuan yang mereka yang masih sangat kurang

ditambah dengan materi pelajaran yang susah sehigga beberapa peserta didik sulit

untuk belajar bahasa Arab.

b. Peserta Didik

Peserta didik cenderung mempunyai kesan bahwa mempelajari bahasa Arab

itu jauh lebih sulit dari pada mempelajari bahasa asing lainnya. Dari pemahaman

tersebut terbentuklah sikap peserta didik yang terkadang acuh tak acuh terhadap

pembelajara bahasa Arab. Adapun kesulitan yang dialami peserta didik dalam

mempelajari bahasa Arab yang terjadi pada Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-

Mubarak DDI Tobarakka yaitu:

1. Latar belakang Pendidikan Peserta Didik yang Berbeda-beda

Salah satu yang menjadi kendalah pendidik dalam mengajarkan bahasa

Arab karena latar belakang pendidikan peserta didik yang berbeda-beda.

Beberapa peserta didik Madrasah Aliyah berasal dari sekolah umum (SMP),

menurut pengakuan mereka bahwa sebulumnya mereka tidak perah belajar

bahasa Arab, sehingga mereka mengalami kesulitan dalam belajar bahasa

Arab di Pondok Pesatren. Namun tidak menutup kemungkinan bagi peserta

didik yang latar belakang pendidikannya dari Madrasah (MTs) tidak

mengalami kesulitan dalam mempelajari bahasa Arab.

2. Motivasi yang Rendah dalam Belajar Bahasa Arab

Pada peserta didik Madrasah Aliyah masih banyak diantra mereka

yang kurang berminat dan kurang perhatian terhadap pembelajaran bahasa

Arab, karena beberapa dari peserta didik menganggap bahwa pembelajaran

Page 75: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

59

bahasa Arab adalah suatu mata pelejaran yang sulit. Hal ini disebabkan karena

kurangnya motivasi baik dari pendidik maupun peserta didik itu sendiri.

c. Pendidik

Salah satu yang menjadi problematika dalam pembelajaran bahasa Arab pada

yaitu faktor pendidik. Berdasarkan pernyataan oleh salah seorang peserta didik

mengatakan bahwa:

Kurang senang dengan cara mengajar pendidik karena pendidik sering menggunakan metode ceramah, sehingga kami merasa bosan dan jenuh dalam belajar bahasa Arab.

28

Berdasarkan pernyataan peserta didik tersebut di atas dibenarkan oleh peserta

didik lainnya mengatakan bahwa:

Terkadang pendidik menggunakan metode ceramah yang membuat banyak teman-teman merasa bosan dan jenuh ketika belajar, beberapa teman kami ketika belajar mereka sering melakukan aktifitas lain, karena tidak senang dengan cara mengajar pendidik.

29

Selanjutnya oleh Kepala Madrasah juga membenarkan hal tersebut

sebagaimana yang dikatakan bahwa:

Memang betul beberapa pendidik terkadang menggunkaan metode ceramah ketika sedang mengajar, akan tetapi mereka juga kadang emnggunkan mtode yang lain. Namun beberapa peserta didik kurang memperhatikan ketika pendidik menggunkan metode ceramah, karena mereka merasa bosan dan mengantuk dalam kelas.

30

Pemilihan dan penggunaan suatu metode yang tepat sangatlah penting, karena

ketika metode yang digunkaan tdiak sesuia dengan materi yang diajarkan dan kondisi

28

Mutiara Fingkatan Putri Bachri (Peserta Didik Kelas XI IPS 1 MA DDI) Tobarakka,

Wawancara di Kelas, Tanggal 07 Oktober 2019.

29Alfiansyah (Peserta Didik Kelas XII IPA 1 MA DDI), Tobarakka, Wawancara di Kelas,

Tanggal 10 Oktober 2019.

30Abdul Rasak (Kepala Madrasah Aliyah), Tobarakka, Wawancara di Kantor Kepala

Madrasah Aliyah Ponpes Al-Mubarak DDI Tobarakka. Tanggal 01 Oktober 2019.

Page 76: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

60

kelas didik pada saat itu, maka sulit untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan.

d. Fasilitas Sekolah

Fasilitas terkadang menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat dalam

proses pembelajaran. Pada Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Mubarak fasilitas

yang dimilki masih sangat terbatas. Adapun fasilitas yang dimaksud adalah

laboratorium, ruang kelas (meja, kursi, dan papan tulis), LCD, perpustakaan dan

buku-buku bahasa Arab yang ada di perpustakaan masih sangat terbatas. Salah

seorang pendidik bahasa Arab mengatakan bahwa:

Kuranganya fasilitas yang memadai, misalnya ketika kami ingin memutarkan sebuah video tetepi LCD dipakai oleh pendidik lain sehingga proses pembelajaran menjadi terhambat.

31

Berdasarkan pernyataan pendidik bahasa tersebut di atas dibenarkan oleh

pendidik bahasa Arab lainnya mengatakan bahwa:

Kurangnya media/alat pembelajaran yang terkadang membuat proses pembelajaran kurang maksimal, karena peserta didik senang ketika diputarkan video atau diperlihatkan gambar tetapi alatnya kurang memadai.

32

Fasilitas yang terbatas dan kurang memadai akan menghambat proses

pembelajaran dan mempengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Namun

dalam suatu proses pembelajaran jika diduknug dengan fasilitas yang memadai akan

memudahkan pendidik dalam mengajar dan memudahkan peserta didik untuk belajar.

31

Hajrah (Pendidik Bahasa Arab:Muhadatsah). Tobarakka, Wawancara di Dalam Mesjid

Ponpes Al-Mubarak DDI Tobarakka, Tanggal 03 Oktober 2019.

32Dara Murniati (Pendidik Bahasa Arab). Tobarakka, Wawancara di Kantor Kepala Madrasah

Aliyah Ponpes Al-Mubarak DDI Tobarakka, Tanggal 05 Oktober 2019.

Page 77: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

61

e. Suasana atau Lingkungan Sosial

Salah satu faktor penghambat peserta didik untuk dapat memahami dan mahir

bercakap menggunakan bahasa Arab disebabkan faktor lingkungan peserta didik.

Pada Pondok Pesantren Al-Mubarak DDI Tobarakka tidak semua peserta didk tinggal

di asrama, beberapa peseta didik lebih memilih tetap tinggal di rumah. Ketika mereka

pulang kerumah maka kemungkinan besar yang terjadi mereka jarang atau tidak sama

sekali mengulangi pelajarannya dan menggunakan bahasa Arab, sebagaimana yang

kita ketahui bahwa orang-orang yang berada disekitarnya jarang atau tidak sama

sekali memahami bahasa Arab. Sehingga peserta didik tersebut juga tidak

memperhatikan pelajaran bahasa Arabnya dengan baik, karena mereka beranggapan

bahwa pembelajaran bahasa Arab tidak begitu penting.

Berbeda dengan peserta didik yang memilih untuk tinggal di asrama, mereka

mendapatkan pelajaran tambahan bahasa Arab yaitu pembelajaran setelah shalat asar

dan setelah shalat isya. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa bagi peserta didik

yang tinggal di asrama sudah memahami dan mahir bercakap bahasa Arab, memang

beberapa dari mereka sudah mamapu untuk memahami dan bercakap bahasa Arab

walau haya dengan menggunakan kalimat-kalimat sederhana. Akan tetapi

kebanyakan dari mereka belum bisa, hal tersebut disebabkan orang- orang yang ada

disekitar mereka tidak menggunakan bahasa Arab. Salah serag peserta didik

Madrasah Aliyah mengatakan bahwa:

Sebenarya kami sudah paham dengan apa yang kami pelejari, akan tetapi kesulitan kami dalam mengekspresikan, karena sering ketika kami berbicara dengan teman mereka menjawab menggunakan bahasa Iindonesia, sehingga kami juga ikut berbahasa Indonesia.

33

33

Alfiansyah (Peserta Didik Kelas XII IPA 1 MA DDI), Tobarakka, Wawancara di Kelas,

Tanggal 10 Oktober 2019.

Page 78: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

62

Berdasarkan pernyataan peserta didik tersebut di atas dibenarkan oleh peserta

didik lainya mengatakan bahwa:

Saya belum bisa bercakap menggunakan bahasa Arab karena ketika saya pulang kerumah saya jarang mengulangi pelajaran dan orang-orang yang ada lingkungan saya kurang mengerti dengan bahasa Arab.

34

Selanjutnya oleh pendidik bahasa Arab juga membenarkan hal tesebut

sebagaimana yang dikatakan bahwa:

Karena faktor lingkungan menjadi salah satu kendala, karena beberapa dari peserta didik tidak tinggal asramah sehingga sulit bagi mereka untuk membiasakan berbahasa Arab karena orang-orang yang ada disekitarnya tidak paham dengan bahasa Arab.

35

Berdasarkan peryataan beberapa peserta didik dan pendidik mengenai

kesulitan dalam pembelajaran bahasa Arab dari aspek non linguistik yaitu disebabkan

faktor buku ajar, peserta didik, pendidik, fasilitas sekolah, dan suasana atau

lingkungan sosial peserta didik.

34

Aifal Nurhidayat (Peserta Didik Kelas X IPA 1 MA DDI), Tobarakka, Wawancara di Kelas,

Tanggal 08 Oktober 2019.

35Abdul Jalaluddin (Pendidik Bahasa Arab: Qawa’id). Tobarakka, Wawancara di Depan

Ruang Dewan Guru Madrasah Aliyah Ponpes Al-Mubarak DDI Tobarakka, Tanggal 01 Oktober 2019.

Page 79: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

63

4.1.3 Upaya Mengatasi Problematika yang Dihadapi Peserta Didik Dalam

Pembelajaran Bahasa Arab pada Madrasah Aliyah Pondok Pesantren

Al-Mubarak DDI Tobarakka Kab. Wajo

Adapun upaya-upaya yang dilakukan para pendidik bahasa Arab pada

Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Al-Mubarak DDI Tobarakka yaitu:

1. Pendidik senantiasa mengingatkan kepada peserta didik tetang betapa

pentingnya mempelajari bahasa Arab.

2. Pendidik senantiasa memberikan latihan untuk membaca dan mengucapkan

huruf-huruf Arab serta memberi dorongan agar peserta didik senantiasa

membaca al-Qur’an.

3. Pendidik senantiasa memberikan kosakata setiap pertemuan kepada peserta

didik untuk dihafal dan dihadapka pada pertemua selanjutnya, sehingga

peserta didik dapat dengan mudah menerjemahkan teks bahasa Arab dan

berbicara/ bercakap menggunakan bahasa Arab.

4. Pendidik senantiasa mengajarkan tentang tata bahasa yang baik dan benar.

5. Pendidik senantiasa memberikan latihan menulis bahasa Arab kepada peserta

didik agar peserta didik dapat menulis dengan baik dan benar.

6. Pendidk senantiasa membuat RPP sebelum masuk mengajar kedalam kelas.

7. Melaksanakan kurikulum yang telah ditetapkan dengan baik, seperti

melaksanakan kurikulum formal yang meliputi tujuan, bahan pelajaran yang

tersusun secara sistematis, strategi, metode, dan sistem evaluasi.

8. Pendidik senantiasa memberikan motivasi kepada peserta didik agar peserta

didik dapat bersemangat dalam belajar.

Page 80: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

64

9. Pendidik senantiasa memberikan wejangan atau nasehat kepada peserta

didik, untuk menghilangkan image peserta didik bahwa pembelajaran bahasa

Arab itu sulit, sehingga terbentuk motivasi dan semangat yang meggebuh-

gebuh sehingga tujuan akhir dari mempelajari bahasa Arab dapat tercapai.

10. Pendidik senantiasa memilih dan menggunakan metode yang tepat sesuai

dengan materi, dan kondisi peserta didik yang akan diajar dalam proses

pembelajaran bahasa Arab, seperti menerapkan metode-metode yang inovatif

dalam pengajaran serta menyediakan fasilatas dan media dengan baik dan

membiasakan berbahasa Arab di lingkungan Madrasah.

Page 81: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

65

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengelolahan penelitian dan analisis, maka peneliti

mendapatkan hasil mengenai pembelajaran bahasa Arab dan metode pembelajarannya

dan problematika atau kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik dalam pembelajaran

bahasa Arab, serta upaya yang dilakukan pendidik dalam mengatasi problematika

yang dihadapi peserta didik dalam pembelajaran bahasa Arab pada Madrasah Aliyah

Pondok Pesantren Al-Mubarak DDI Tobarakka Kab. Wajo yang hasil penelitian

tersebut peneliti dapat simpulkan sebagai berikut:

5.1.1 Pembelajaran bahasa Arab dan metode pembelajarannya pada Madrasah Aliyah

menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa pada Madrasah Aliyah peserta didik

bukan hanya mempelajari bahasa Arab secara umum, tetapi dikhususkan juga

mata pelajaran Muhadatsah dan Qawaid. Kemudian pembelajaran di Madrasah

Aliyah sudah bagus dan efektif, karena beberapa peserta didik memberikan

respon yang baik dalam mengikuti proses pemebalajaran. Hal tersebut

dibuktikan dari beberapa peserta didik yang sudah mamapu mejelaskan materi

pelajaran yang sudah diajarkan dan mampu menjawab pertanyan-pertanyaan

yang diberikian oleh pendidik. Adapun beberapa peserta didik yang belum

paham terhadap materi yang diajarkan disebabkan ketika proses pembelajaran

berlangsung mereka tidak memperhatikan dengan baik penjelasan materi dari

pendidik dan mereka melakukan aktifitas lain, selain itu kurangnya kepedulian

mereka dalam belajar baik disekolah maupun di rumah.

Page 82: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

66

5.1.2 Problematika pembelajaran bahasa Arab terhadap peserta didik Madrasah

Aliyah terdiri dari problematika linguistik yang meliputi: kesulitan bercakap

bahasa Arab, kurangnya kosakata yang dihafal, kurangnya pemahaman tata

kalimat bahasa Arab, dan kesulitan menulis bahasa Arab. Dan adapun dari

aspek non linguistik meliputi: tidak tercapainya tujuan kurikulum, kurangya

penguasaan materi, pendidik, peserta didik, metode yang digunakan, fasilitas

dan media, serta suasana dan lingkungan belajar.

5.1.3 Upaya yang dilakukan dalam mengatasi prblematika lingustik pembelajaran

bahasa Arab antara lain: pendidik senantiasa memberikan latihan untuk

membaca mengucapkan huruf-huruf Arab, pendidik senantiasa memberikan

pengajaran tentang tata bahasa, memberikan kosakata, dan memberikan latihan

menulis. Adapun upaya untuk mengatasi problematika non linguistic antara

lain: melaksanakan kurikulum yang telah ditetapkan da membuat RPP sebulum

masuk mengajar, memberikan dorongan kepada peserta didik agar lebih

semangat dan tertarik dalam belajar bahasa Arab, memilih dan menggunakan

metode yang sesuai dengan materi dan kondisi peserta didik dengan metode-

metode yang inovatif, menyediakan fasilitas dan media dalam pembelajaran

serta berusaha berbahasa Arab dalam lingkungan Madrasah.

Page 83: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

67

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah peneliti uraikan di atas, maka pada Bab ini

pula peneliti memberikan saran yang peneliti ajukan kepada pihak-pihak yang terkait

dengan penelitian ini. Adapun saran tersebut sebagai berikut:

5.2.1 Bagi Pendidik

Hedaknya para pendidik memberikan perhatian atau motivasi kepada

peserta didik agar supaya pendidik teratik dan bersemangat dalam mempelajari

bahasa Arab, dan sebaiknya pendidik memadukan beberapa metode dalam

pembelajaran agar peserta didik tidak mudah bsa dan merasa jenuh dalam kelas.

Penggunaan media pun seharusnya dilakukan dalam pembelajaran untuk lebih

meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran.

5.2.2 Bagi Peserta Didik

Hedaknya peserta didik lebih tekun dalam mempelajari bahasa Arab,

agar dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal, serta mengurangi aktifitas-

aktifitas yang lain yang tidak ada kaitannya dengan kegiatan pembelajaran agar

tidak mengganggu konsentrasi peserta didik yang lain.

Page 84: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

68

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Al-Karim

Arsyad, Azhar. 2010. Bahasa Arab dan Metode pengajarannya. Cet. III; Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Abdullah Sani, Ridwan. 2016. Inovasi Pembelajara. Cet. IV; Jakarta: PT Bumi Aksara.

Asrofi, H. Syamsuddin. 2016. Metode Pengajaran Bahasa Arab Konsep dan Implementasinya. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Ali Bakri, Muhammad. 2017. Metode Langsung (Direct Method) dalam Pengajaran Bahasa Arab, Al-Maraji 1, no. 1 (Juli 2017).

Aziz Wahab, Abdul. 2017. Metode dan Model- Model Mengajar Ilmu Sosial. Cet. V; Bandung: Alvabeta CV.

Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif . Jakarta: Rineka Cipta.

Burdah, Ibnu. 2019. Obat Galau Milenial Pecinta Bahasa Arab. Yogyakarta: Zahir Publishing.

Chaer, Abdul. 2007. Kajian Bahasa Struktur Internal, Pemakaian dan Pembelajaran. Cet. 1; Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka

Departemen Agama RI. 2004. al- Qur’an dan Terjemahannya. Bandung: CV. Penerbit J- ART

Hermawan, Acep. 2011. Metodelogi Pembelajaran Bahasa Arab. Cet. II; Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hamdayama, Jumanta. 2016. Metodologi pengajaran. Cet. I; Jakarta: Bumi Aksara.

Janawi. 2013. Metodologi Dan Pendekatan Pembelajaran. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Kasiram, Moh. 2010 .Metodologi Penelitian Kualitatif- Kuantitatif . Yogyakarta: Sukses Offest.

Master Of Arts (M.A). 2008. Metode Pembelajaran Bahasa Arab: Antara Tradisional dan Modern, Insania 13, no. 3 (Sep-Des 2008).

Margono,S. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan . Cet. VII; Jakarta: PT Rineka Cipta.

Page 85: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

69

Mustofa, Bisri dan Abdul Hamid. 2016. Metode dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab. Cet. IV; Malang: UIN Maliki Press.

Mimah. 2017. Pembelajaran Bahasa Arab Peserta didik Kelas IX di Madrasah Tsanawiyah DDI Ujung Lero Kecematan Suppa Kabupate Pinrang (Prodi Pendidikan Bahasa Arab, Jurusan Tarbiyah da Adab Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, Parepare

,Syaiful. 2017. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif. Malang: UIN- Maliki Press.

Putro Widoyoko, Eko. 2016. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Cet. V; Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rohman, Fathur. 2015. Metodologi Pembelajara Bahasa Arab. Malang: Wisma Kalimetro.

Suprayono, Imam dan Tabroni. 2001. Metode Penelitian Sosial Agama . Bandung: Remaja Rosdakarya.

Subagyo, Joko. 2004. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Cet. IV; Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sukardi. 2004. Metode Penelitian Pendidikan. Cet. XI; Jakarta: PT Bumi Aksara.

Syaodih Suk madinata, Nana. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Cet. IV; Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Saepuddi. 2012. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Arab Teoi dan Apliasi. Cet. I; Yogyakarta: Trust Media Publisig.

Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran: Teoti & Praktik. Jogjakarta: Arruz Media.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cet. XXIII; Bandung: Alfabeta.

Suaib. 2018. Problematika Pembelajaran Bahasa Arab Peserta didik Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Mamuju (Prodi Pendidikan Bahasa Arab, Jurusan Tarbiyah da Adab Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, Parepare.

Triyono. 2017. Metodologi Penelitian Pendidikan. Cet. II; Yogyakarta: Penerbit Omabak.

Warsita, Bambang. 2008. Teknolongi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya. Cet. I; Jakarta: PT Rineka Cipta.

Yaumidan Muljono Damopolii, Muhammad. 2014. Action Research teori, Model, dan Aplikasi. Cet. I; Jakarta: Kencana Perdana Media Group.

Page 86: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

LAMPIRAN

Page 87: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

LAMPIRAN 1 Gambaran Utama lokasi Penelitian

1. Latar Belakang Berdirinya Madrasah

Al Hamdulillah cikal bakal berdirinya Pondok Pesantren Al-Mubarak DDI

Tobarakka adalah inisiatif tokoh masyarakat pitumpanua, atas dasar kekeluargaan

dengan hasrat ingin beramal shaleh melalui jalan pembinaan kader/ persiapan

generasi pelanjut.

Pondok Pesantren Al-Mubarak DDI Tobarakka diresmikan pada tanggal 13

Oktober 1991 oleh Bapak Bupati Wajo dan Ketua Umum Pengurus Besar Darud

Da’wah Wal Irsyad Al Marhum AG KH. Abdul Rahman Ambo Dalle. Adapun

penginisiatif pertama didirikannya Pesantren ini adalah: Bapak Prof. Dr. H. Andi

Syamsul Bahri, MA H. Andi Manginda, H. Andi Mapareppa, H. Ibrahim, H.

Iskandar, H. Andi Salle, H. Mahmud, H. Sulaeman, H. Dg. Parebba dan Miru Amran.

Pada awal berdirinya pesantren ini hanya memiliki 1 unit ruangan belajar

darurat (3 lokasi) dan membina 50 orang Santri/ Santriwati. Berkat ketekunan dan

keikhlasan para Pengurus dan Pembina, sehingga Pondok Pesantren Al-Mubarak ini

mengalami kemajuan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas Santri/ Santriwati,

tenaga pengajar, pendidik, proses pembelajaran serta sara dan prasarana.

2. Visi Misi dan Tujuan Madrasah

2.1 Visi

Menyiapkan Modal Insan yang Beriman, Berilmu, Terampil, Mandiri dan

Berdaya Saing.

Page 88: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

2.2 Misi

2.2.1 Memartabatkan Pendidikan Islam dalam Arus Pendidikan Nasional.

2.2.2 Mengembangkan Pendidikan Islam yang Sepadu antara Teori dan Praktek.

2.2.3 Membekali Santri dengan Penghayatan Nila-nilai Islam, maupun Bersaing dan

memiliki Semangat Wirausaha.

2.3 Tujuan

2.3.1 Menumbuhkan Dasar Pengetahuan Islam agar Peserta Didik Mampu Ilmunya

Mandiri dan Mampu Membimbing Keluarga/ Umat Menuju Kebahagian

Dunia dan Akhirat.

2.3.2 Meningkatkan Keterampilan Peserta Didik Agar dapat hidup Mandiri dengan

Penuh Semangat dan Etos kerja yang Tinggi Didasari dengan Iman dan

Taqwa Kepada Allah Swt.

3. Data Peserta Didik Madrasah Aliyah

KELAS X

X IPA 1 X IPA 2 X IPA 3 X IPA 4 X IPS 1 X IPS 2

LK PR LK PR LK PR LK PR LK PR LK PR

16 13 14 14 13 15 - 27 10 13 9 13

29 28 28 27 23 22

IPA IPS

LK PR LK PR

43 69 19 26

112 45

LAKI-LAKI PEREMPUAN

62 95

157

Page 89: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

KELAS XI

XI IPA 1 XI IPA 2 XI IPA 3 XI IPS 1 XI IPS 2

LK PR LK PR LK PR LK PR LK PR

12 14 10 16 12 14 19 9 20 9

26 26 25 28 29

IPA IPS

LK PR LK PR

34 44 39 18

78 57

LAKI-LAKI PEREMPUAN

73 62

135

KELAS XII

XII IPA 1 XII IPA 2 XII IPS 1 XII IPS 2

LK PR LK PR LK PR LK PR

7 21 10 19 12 11 15 6

28 29 23 23

IPA IPS

LK PR LK PR

17 40 27 19

57 46

LAKI-LAKI PEREMPUAN

44 59

103

Page 90: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

LAMPIRAN 2 Pedoman Observasi

Nama : Nuraisyah

Nim : 15.1200.030

Program Studi : Pedidikan Bahasa Arab

Judul : Pembelajaran Bahasa Arab dan Metode

Pembelajarannya pada Madrasah Aliyah Pondok

Pesantren Al-Mubarak DDI Tobarakka Kab. Wajo

I. Lembar Observasi Untuk Pendidik Bidang Studi Bahasa Arab

Berilah tanda Check List (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan

pengamatan peneliti:

NO

Pembelajaran Bahasa Arab dan Metode Pembelajarannya

pada Madrasah Alaiyah Pondok Pesantren Al-Mubarak

Ddi Tobarakka Kab. Wajo

Skalah

Pemerolehan Data

YA TIDAK

1. Pendidik membuka pembelajaran dan meminta peserta

didik untuk memimpin do’a sebelum dan sesudah belajar,

VALIDASI INSTRUMEN PENELITIAN

SKRIPSI

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE

FAKULTAS TARBIYAH

Jl. Amal Bakti No. 8 Soreang, Kota Parepare 91132 Telepon (0421)

21307, Fax. (0421) 24404

PO Box 909 Parepare 91100, website: www.iainpare.ac.id, email:

[email protected]

Page 91: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

dan pendidik mengisi daftar hadir

2. Pendidik memberikan penguatan terhadap pembelajaran

pada pertemuan sebelumnya

3. Pendidik memberikan petanyaan-petanyaan terkait

pembelajaran pada pertemuan sebelumnya

4. Pendidik tidak memberikan umpan balik terhadap

pertanyaan peserta didik

5. Pendidik menggunakan Metode yang sesuai dengan

materi yang disampaikan

6. Pendidik tidak mampu menghidupkan suasana kelas yang

hening selama proses pembelajaran beralangsung

7. Pendidik memberikan stimulus terhadap peserta didik

8. Pedidik selalu menggunakan bahasa Arab selama

mengajar di dalam kelas

9. Pedidik tidak menggunakan alat bantu/media ketika

mengajar

10. Pendidik fakum terhadap satu metode mengajar

11. Pendidik satu-satuya sumber pengetahuan dalam

pembelajaran

12. Pendidik melakukan Evaluasi disetiap akhir pembelajaran

13.

Pendidik menyampaikan materi yang akan dipelajari pada

pertemuan selanjutnya dan memerintahkan peserta didik

untuk mempelajari materi tersebut di rumah

14. Pendidik menutup pembelajaran dan memberikan tugas

Page 92: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

kepada pesrta didik dan memeriksanya pada pertemuan

selajutnya

15.

Pendidik menutup pembelajaran dengan memotivasi

peserta didik untuk senantiasa bersemangat dalam

mempelajari bahasa Arab

II. Lembar Observasi Untuk Peserta Didik

Berilah tanda Check List (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan

pengamatan peneliti:

NO

Pembelajaran Bahasa Arab dan Metode Pembelajarannya

pada Madrasah Alaiyah Pondok Pesantren Al-Mubarak

Ddi Tobarakka Kab. Wajo

Skalah

Pemerolehan Data

YA TIDAK

1. Peserta didik membaca do’a sebelum dan sesudah belajar

2. Peserta didik tidak paham dengan materi pelajaran

sebelumnya dan tidak mampu menjelaskannya kembali

3. Peserta didik merespon pertayanyaan yang diajukan oleh

pendidik

4. Peserta didik tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran

dalam kelas

5. Peserta didik paham dengan metode yang digunakan

pendidik

6. Peserta didik melakukan kegiatan lain selama proses

pembelajaran berlangsung

Page 93: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

7. Peserta didik merespon stimulus yang diberikan oleh

pendidik

8. Peserta didik kurang memahami bahasa pengantar sampai

pada bahasa yang digunakan pendidik dalam mengajar

9. Peserta didik merasa jenuh selama proses pembelajaran

berlangsung

10. Peserta didik menyukai gaya mengajar pendidik dalam

pembelajaran

11. Peserta didik bersikap disiplin dalam mengikuti proses

pembelajaran

12. Peserta didik mengikuti proses pembelajaran sampai

selesai

13. Peserta didik mampu menyimpulkan materi pada akhir

pertemuan

14. Peserta didik selalu mengerjakan tugas yang diberikan

15. Peserta didik bersemangat dalam mengikuti mempelajari

bahasa Arab

Page 94: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

LAMPIRAN 3 Pedoman Wawancara

I. Pendidik Bahasa Arab Madrasah Aliyah Ponpes Al-Mubarak DDI

Tobarakka.

a. Bagaimana bapak/ibu memulai proses pembelajaran bahasa Arab?

b. Dalam mengajarka bahas Arab, kurikulum apa yang bapak/ibu gunakan?

c. Selama bapak/ibu mengajar, bagaimana respon peserta didik dalam

mengikuti pembelajara bahasa Arab?

d. Metode apa yang sering bapak/ibu gunakan dalam mengajarkan bahasa

Arab, apakah bapak/ibu menggunakan metode yang bervariasi?

e. Bagaimana respon peserta didik terhadap metode yang bapak/ibu gunakan

dalam mengajarkan bahasa Arab?

f. Problematika atau kesulitan apa yang bapak/ibu hadapi selama

mengajarkan bahasa Arab?

g. Problematika atau Kesulitan sepertia apa yang seririg dialami peserta didik

dalam pembelajaran bahasa Arab?

h. Faktor apa yang menyebabkan peserta didik sulit memehami pembelajaran

bahasa Arab?

i. Bagaimana upaya bapak/ibu dalam mengatasi problematika atau kesulitan

dalam pembelajaran bahasa Arab?

II. Peserta Didik Madrasah Aliyah Ponpes Al-Mubarak DDI Tobarakka.

a. Bagaimana menurut anda tentang pembelajaran bahasa Arab di MA

Tobarakka?

b. Apakah anda senang mengikuti pembelajaran bahasa Arab?

Page 95: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

c. Apakah anda diberikan waktu untuk memberikan respon atau pertanyaan

terhadap materi pembelajara bahasa Arab yang belum anda pahami?

d. Bagaimana pendapat anda tentang metode yang pendidik gunakan dalam

mengajarkan bahasa Arab?

e. Apakah anda tertarik belajar ketika pedidik menggunakan metode yang

bervariasi?

f. Apakah anda merasa kewalahan terhadap materi pelajaran yang

disampaikan oleh pendidik?

g. Faktor apa yang meyebabkan ada sulit untuk memahami pembelajaran

bahasa arab yang disampaika oleh pendidik?

h. Problematika atau kesulitan apa yang anda hadapi dalam megikuti

pembelajaran bahasa Arab?

Setelah mencermati instrument dalam penelitian penyusunan skripsi

mahasiswa sesuai dengan judul tersebut, maka pada dasarnya dipandang telah

memenuhi kelayakan untuk digunakan dalam penelitian yang bersangkutan.

Parepare, 08 September 2019

Mengetahui,

Pembimbing Utama Pembimbing Pedamping

(Dr. Herdah, M.Pd) (Usman, M.Ag)

Nip.196112031999032001 Nip.197006272008011010

Page 96: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

Nama : Nuraisyah

Nim : 15.1200.030

Program Studi : Pedidikan Bahasa Arab

Judul : Pembelajaran Bahasa Arab dan Metode

Pembelajarannya pada Madrasah Aliyah Pondok

Pesantren Al-Mubarak DDI Tobarakka Kab. Wajo

PEDOMAN OBSERVASI

III. Lembar Observasi Untuk Pendidik Bidang Studi Bahasa Arab

Berilah tanda Check List (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan

pengamatan peneliti:

NO

Pembelajaran Bahasa Arab dan Metode Pembelajarannya

pada Madrasah Alaiyah Pondok Pesantren Al-Mubarak

Ddi Tobarakka Kab. Wajo

Skalah

Pemerolehan Data

YA TIDAK

1. Pendidik membuka pembelajaran dan meminta peserta √

VALIDASI INSTRUMEN PENELITIAN

SKRIPSI

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE

FAKULTAS TARBIYAH

Jl. Amal Bakti No. 8 Soreang, Kota Parepare 91132 Telepon (0421)

21307, Fax. (0421) 24404

PO Box 909 Parepare 91100, website: www.iainpare.ac.id, email:

[email protected]

Page 97: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

didik untuk memimpin do’a sebelum dan sesudah belajar,

dan pendidik mengisi daftar hadir

2. Pendidik memberikan penguatan terhadap pembelajaran

pada pertemuan sebelumnya

3. Pendidik memberikan petanyaan-petanyaan terkait

pembelajaran pada pertemuan sebelumnya

4. Pendidik tidak memberikan umpan balik terhadap

pertanyaan peserta didik

5. Pendidik menggunakan Metode yang sesuai dengan

materi yang disampaikan

6. Pendidik tidak mampu menghidupkan suasana kelas yang

hening selama proses pembelajaran beralangsung

7. Pendidik memberikan stimulus terhadap peserta didik √

8. Pedidik selalu menggunakan bahasa Arab selama

mengajar di dalam kelas

9. Pedidik tidak menggunakan alat bantu/media ketika

mengajar

10. Pendidik fakum terhadap satu metode mengajar √

11. Pendidik satu-satuya sumber pengetahuan dalam

pembelajaran

12. Pendidik melakukan Evaluasi disetiap akhir pembelajaran √

13.

Pendidik menyampaikan materi yang akan dipelajari pada

pertemuan selanjutnya dan memerintahkan peserta didik

untuk mempelajari materi tersebut di rumah

Page 98: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

14.

Pendidik menutup pembelajaran dan memberikan tugas

kepada pesrta didik dan memeriksanya pada pertemuan

selajutnya

15.

Pendidik menutup pembelajaran dengan memotivasi

peserta didik untuk senantiasa bersemangat dalam

mempelajari bahasa Arab

IV. Lembar Observasi Untuk Peserta Didik

Berilah tanda Check List (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan

pengamatan peneliti:

NO

Pembelajaran Bahasa Arab dan Metode Pembelajarannya

pada Madrasah Alaiyah Pondok Pesantren Al-Mubarak

Ddi Tobarakka Kab. Wajo

Skalah

Pemerolehan Data

YA TIDAK

1. Peserta didik membaca do’a sebelum dan sesudah belajar √

2. Peserta didik tidak paham dengan materi pelajaran

sebelumnya dan tidak mampu menjelaskannya kembali

3. Peserta didik merespon pertayanyaan yang diajukan oleh

pendidik

4. Peserta didik tidak aktif dalam mengikuti pembelajaran

dalam kelas

5. Peserta didik paham dengan metode yang digunakan

pendidik

6. Peserta didik melakukan kegiatan lain selama proses √

Page 99: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

pembelajaran berlangsung

7. Peserta didik merespon stimulus yang diberikan oleh

pendidik

8.

Peserta didik kurang memahami bahasa Arab pengantar

sampai pada bahasa yang digunakan pendidik dalam

mengajar

9. Peserta didik merasa jenuh selama proses pembelajaran

berlangsung

10. Peserta didik menyukai gaya mengajar pendidik dalam

pembelajaran

11. Peserta didik bersikap disiplin dalam mengikuti proses

pembelajaran

12. Peserta didik mengikuti proses pembelajaran sampai

selesai

13. Peserta didik mampu menyimpulkan materi pada akhir

pertemuan

14. Peserta didik selalu mengerjakan tugas yang diberikan √

15. Peserta didik bersemangat dalam mengikuti mempelajari

bahasa Arab

Page 100: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

LAMPIRAN 4 Catatan Lapangan

Teknik Pengumpulan Data: Wawancara

Hari/ Tanggal : Sabtu, 01 Oktober 2019

Lokasi : Sekolah (Kantor Madrasah Aliyah)

Narasumber : Abdul Rasak, S.Pd.I., MA (Kepala Madrasah)

a. Bagaimana proses pembelajaran bahasa Arab pada Madrasah Aliyah?

Jawaban: Proses pembelajaran bahasa Arab pada Madrasah Aliyah berlangsung

dengan baik, selain bahasa Arab secara umum di khususkan juga mata pelajaran

Muhadatsah dan Qawa’id. Para pedidik Madrasah Aliyah Menyiapkan RPP sebelum

melaksakan kegiatan pembelajaran dalam kelas.

b. Apakah dalam pembelajaran bahasa Arab menggunakan kurikulum 2013?

Jawaban: iya, semua pendidik membuat RRP berdasarkan kurikulum 2013.

c. Bagaimana pendapat anda tentang metode yang digunakan pendidik dalam

mengajar?

Jawaban: Menurut saya sudah bagus, namun alangkah lebih baiknya ketika seorang

pendidik menggunakan metode yang bervariasi, karena kalo hanya metode ceramah

yang digunakan peserta didik akan bosan dan mengantung ketika belajar.

d. Problematika apa yang dihadapi dalam pembelajara bahasa Arab?

Jawaban: Banyak peserta didik mengelu, karena menurut mereka bahasa Arab itu

susah, disebabkan latar belakang mereka dari sekolah umum yang tidak pernah

belajar bahasa Arab sebelumnya.

Page 101: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

e. Upaya apa yang dilakukan dalam mengatasi problematika tersebut?

Jawaban: Senantiasa mengingatkan kepada peserta didik tetang betapa pentingnya

mempelajari bahasa Arab dan memberikan motivasi kepada peserta didik agar peserta

didik dapat bersemangat dalam belajar.

Catatan Lapangan

Teknik Pengumpulan Data: Wawancara

Hari/ Tanggal : Sabtu, 01 Oktober 2019

Lokasi : Sekolah (Depan Ruang Dewan Guru Madrasah Aliyah)

Narasumber : Bapak Jalaluddi, S.Ag.

a. Bagaimana bapak/ibu memulai proses pembelajaran bahasa Arab?

Jawaban: Saya memulai proses pembelajaran yaitu dengan melihat situasi atau

keadaan peserta didik dalam kelas, karena disetiap kelas setiap peserta didik memiliki

karakter yang berbeda-beda. Hal tersebut dilakukan karena salah satu cara untuk

mencapai keberhasilan proses pembelajaran itu dengan mengaktifkan peserta didik

supaya lebih memudahkan kita dalam menyampaikan suatu materi serta peserta didik

dapat dengan mudah memahami materi pelajaran yang diberikan dan juga bagaimana

peserta didik bisa yambung atau ada kemistri barulah pelajaran dimulai.

b. Dalam mengajarka bahas Arab, kurikulum apa yang bapak/ibu gunakan?

Jawaban: Menggunakan kurilkulum 2013.

c. Selama bapak/ibu mengajar, bagaimana respon peseta didik dalam mengikuti

pembelajaran bahasa Arab?

Jawaban: Respon peserta didik dalam mengikuti pembelajaran bahasa Arab berbeda-

beda, sebagaian peserta didik memperhatikan pelajaran dengan serius, tetapi ada juga

sebagian peserta didiknya kurang serius dalam mengikuti pelajaran. Bagi peserta

Page 102: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

didik yang memang menyukai atau senang dengan pelajaran bahasa Arab maka dia

pasti bersemagat dalam memgikuti pelajaran. Berbeda dengan peserta didik yang

memag tidak memiliki kesenangan dengan pelajaran bahasa Arab maka dia tidak

serius dan kurang bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran.

d. Metode apa yang sering bapak/ibu gunakan dalam mengajarka bahasa Arab,

apakah bapak/ibu menggunakan metode yang bervariasi?

Jawaban: Metode yang saya gunakan bervariasi, biasa saya menggunakan metode

ceramah, metode tarjamah, metode mubasyarah, metode qiroah, permaina dan lain-

lain sebagainya.

e. Bagaimana respon peserta didik terhadap metode yang bapak/ibu gunakan dalam

mengajarkan bahasa Arab?

Jawaban: Respon peserta didik terhadap metode yang digunakan cukup baik, dan

yang paling banyak mendapatkan respon baik ketika saya menggunakan metode

mubasyarah, kenapa metode mubasyarah itu, karena peserta didik tidak terlalu

terbebani untuk berfikir mencari jawaban, jadi peserta didik dituntun, setelah

menuntun itu sudah lancar, akhirnya peserta didik antusias sendiri, jadi sangat

membantu metode mubasyarah dalam memahamkan peserta didik terhadap pelajaran

yang diajarkan.

f. Problematika atau kesulitan apa yang bapak/ibu hadapi selama mengajarkan

bahasa Arab?

Jawaban: ketika saya mengajar tidak semua peserta didik memperhatikan dan

terkadang saya melihat peserta didik jenuh.

g. Problematika atau Kesulitan sepertia apa yang seririg dialami peserta didik dalam

pembelajaran bahasa Arab?

Page 103: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

Jawaban: kurangnya kosakata yang mereka hafal, dan beberapa peserta didik belum

dapat menulis dengan baik karena kurannya pemahaman mereka tentang tata bahasa

dan tata kalimat bahasa Arab.

h. Faktor apa yang menyebabkan peserta didik sulit memehami pembelajaran bahasa

Arab?

Jawaban: karena faktor lingkungan menjadi salah satu kendala, karena beberapa dari

peserta didik tidak tinggal asramah sehingga sulit bagi mereka untuk membiasakan

berbahasa Arab karena orang-orang yang ada disekitarnya tidak paham dengan

bahasa Arab. kemudian peserta didik juga biasa mengeluh karena materinya terlalau

tinggi, sedangkan beberpa dari mereka itu latar belakang pendidikannya berasal dari

sekolah umum (SMP).

i. Bagaimana upaya bapak/ibu dalam mengatasi problematika atau kesulitan dalam

pembelajaran bahasa Arab?

Jawaban: Jadi sebelum saya mengajar saya mempersiapkan RPP, dimana dalam RPP

tersebut saya cantumkan materi, metode, dan langkah-langkah dalam melaksanakan

pembelajaran. Kemudian saya senantiasa mengingatkan kepada peserta didik bahwa

bahasa Arab itu penting, hal tersebut saya lakukan agar mereka tetap semangat/

termotivasi belajar, serta melatih mereka dengan membiasakan menggunakan bahasa

Arab .

Page 104: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

Catatan Lapangan

Teknik Pengumpulan Data: Wawancara

Hari/ Tanggal : Selasa, 03 Oktober 2019

Lokasi : Sekolah (Dalam Mesjid Ponpes Al-Mubarak)

Narasumber : Hajrah, S.Pd

a. Bagaimana bapak/ibu memulai proses pembelajaran bahasa Arab?

Jawaban: Saya memberikan motivasi terlebih dahulu untuk menumbuhkan semangat

peserta didik.

b. Dalam mengajarka bahas Arab, kurikulum apa yang bapak/ibu gunakan?

Jawaban: dalam menyusun RPP berdasarkan kurikulum 2013.

c. Selama bapak/ibu mengajar, bagaimana respon peseta didik dalam mengikuti

pembelajaran bahasa Arab?

Jawaban: Terkait respon peserta didik dalam mengikuti pembelajaran bahasa Arab

berbeda-beda, sebagian peserta didik bersemangat ada juga yag kurag bersemangat.

Hal tersebut disebabkan oleh latar belakang peserta didik yang berbeda, bagi peserta

didik yang latar belakangnnya dari pesantren mereka semangat dan mudah baginya

untuk memahami pelajaran yang pendidik sampaikan, sedangkan peserta didik yang

latar belakangnya dari sekolah umum (SMP) terkadang mereka bingung dan sulit

memahami pelajaran yang disampaikan.

d. Metode apa yang sering bapak/ibu gunakan dalam mengajarka bahasa Arab,

apakah bapak/ibu menggunakan metode yang bervariasi?

Jawaban: Metode yang sering saya gunakan dalam mengajarkan bahasa Arab

bervariasi. Saya biasa mengguakan metode gabungan ( metode cerama, permain dan

lain-lain) dan tidak menutup kemungkinan hanya satu metode yang digunakan,

Page 105: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

karena jika hanya menggunakan satu metode saja maka peserta didik akan jenuh dan

bosan.

e. Bagaimana respon peserta didik terhadap metode yang bapak/ibu gunakan dalam

mengajarkan bahasa Arab?

Jawaban: Saya pernah menggunakan metode permainan Alhamdulillah mereka

merespon dengan baik, dan memang mereka kuhusnya pembelajaran bahasa Arab

mereka lebih suka merode permainan.

f. Problematika atau kesulitan apa yang bapak/ibu hadapi selama mengajarkan

bahasa Arab?

Jawaban: ketika saya mengajar peserta didik terkadang ribut dalam kelas, beberapa

peserta didik melakukan aktifitas lain, sehingga mengganggu konsentrasi temannya.

Selain itu kuranganya fasilitas yang ada, misalnya ketika kami ingin memutarkan

sebuah video tetepi LCD dipakai oleh pendidik lain sehingga proses pembelajaran

menjadi terhambat.

g. Problematika atau Kesulitan sepertia apa yang seririg dialami peserta didik dalam

pembelajaran bahasa Arab?

Jawaban: Kurangnya kosakata yang mereka hafal, karena terkadang peserta didik

sudah hafal kosakata yang diberikan, setelah diberikan kosakata baru, mereka lupa

dengan kosakata yang sudah dihafal pada pertamuan sebelumnya. Selain iru peserta

didik menganggap bahasa Arab itu susah karena tata bahas dan tata kalimatnya susah

belum terlalu paham dengan kaidah-kaidah bahasa Arab.

h. Faktor apa yang menyebabkan peserta didik sulit memehami pembelajaran bahasa

Arab?

Page 106: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

Jawaban: Ada beberapa faktor, seperti latar belakag pedidika peserta didik dari

sekolah umum, ditambah dengan materinya yang menurut mereka susah. Kemudian

motivasi peserta didik untuk belajar bahasa Arab rendah. Materi yang ada pada

Madrasa Aliyah bisa dikatan cukup sulit bagi mereka yang memang sebelumnya tidak

pernah belajar bahasa Arab apalagi yang latar belakang pendidikannya dari sekolah

umum.

i. Bagaimana upaya bapak/ibu dalam mengatasi problematika atau kesulitan dalam

pembelajaran bahasa Arab?

Jawaban: Senantiasa memberikan kosakata setiap pertemuan kepada peserta didik

untuk dihafal dan dihadapka pada pertemua selanjutnya, sehingga peserta didik dapat

dengan mudah menerjemahkan teks bahasa Arab dan berbicara/ bercakap

menggunakan bahasa Arab. Melatih keterampilan berbahasa dan menulis, serta

senantiasa memberikan wejangan atau nasehat kepada peserta didik, untuk

menghilangkan image peserta didik bahwa pembelajaran bahasa Arab itu sulit,

sehingga terbentuk motivasi dan semangat yang meggebuh-gebuh sehingga tujuan

akhir dari mempelajari bahasa Arab dapat tercapai.

Page 107: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

Catatan Lapangan

Teknik Pengumpulan Data: Wawancara

Hari/ Tanggal : Selasa, 05 Oktober 2019

Lokasi : Sekolah (Kantor Kepala Sekolah Madrasah Aliyah)

Narasumber : Dara Murniati, S.Pd

a. Bagaimana bapak/ibu memulai proses pembelajaran bahasa Arab?

Jawaban: Saya memulai pembelajaran dengan membaca Bismillahi Rahmani Rahim,

kemudian sebelum lanjut ke meteri berikutnya saya memberikan pengukatan serta

pertanyaan-pertanyaan terkait dengan materi pada pertemuan sebelumnya.

b. Dalam mengajarka bahas Arab, kurikulum apa yang bapak/ibu gunakan?

Jawaban: meggunakan kurikulum 2013.

c. Selama bapak/ibu mengajar, bagaimana respon peseta didik dalam mengikuti

pembelajaran bahasa Arab?

Jawaban: Respon peserta didik berbeda-beda, ada peserta didik yang aktif dan ada

pula peserta didik kurang merespon.

d. Metode apa yang sering bapak/ibu gunakan dalam mengajarka bahasa Arab,

apakah bapak/ibu menggunakan metode yang bervariasi?

Jawaban: Metode yang saya gunakan bervariasi, tergantung dari materi saat itu,

terkadang saya menggunakan metode Tanya jawab dam metode role playing.

e. Bagaimana respon peserta didik terhadap metode yang bapak/ibu gunakan dalam

mengajarkan bahasa Arab?

Jawaban: Mereka merspon dengan baik, walaupun ada beberapa dari peserta didik

yang kurang suka dengan metode yang dugunakan.

Page 108: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

f. Problematika atau kesulitan apa yang bapak/ibu hadapi selama mengajarkan

bahasa Arab?

Jawaban: Disebabkan karena adanya perbedaan karakter dari masing-masing peserta

didik.

g. Problematika atau Kesulitan sepertia apa yang seririg dialami peserta didik dalam

pembelajaran bahasa Arab?

Jawaban: kurangnya pengaplikasian untuk berbahasa Arab, Karena kurangnya

penguasaan kosakata dan Beberapa peserta didik belum mampu untuk menyusun

suatu kalimat dengan baik, karena mereka belum mampu untuk membedakan anata

isim, fi’il dan huruf segingga ketika diberikan tugas mereka merasa kesulitan.

Beberapa peserta didik juga mengalami kesulitan dalam menulis, apalagi bagi mereka

yang belum pernah belajar bahasa Arab sebelumnya memang sangat suli bagi mereka

untuk menulis dalam bahasa Arab.

h. Faktor apa yang menyebabkan peserta didik sulit memehami pembelajaran bahasa

Arab?

Jawaban: kurangnya media/ alat pembelajaran yang terkadang membuat proses

pembelajaran kurang maksimal, karena peserta didik senang ketika diputarkan video

atau diperlihatkan gambar tetapi alatnya kurang memadai.

i. Bagaimana upaya bapak/ibu dalam mengatasi problematika atau kesulitan dalam

pembelajaran bahasa Arab?

Jawaban: Selalu mendorong dan memotivasi peserta didik untuk meningkatkan

minat belajar mereka. Serta berusaha memberi metode yang mereka inginkan untuk

menghindari rasa jenuh.

Page 109: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

Catatan Lapangan

Teknik Pengumpulan Data: Wawancara

Hari/ Tanggal : Senin, 07 Oktober 2019

Lokasi : Sekolah (Di kelas )

Narasumber : Mutiara Figkatan Putri Bachri

Kelas: : XI IPS 1

a. Bagaimana menurut anda tentang pembelajaran bahasa Arab di MA Tobarakka?

Jawaban: Menurut saya bagus. Karena bahwa kami senang mengikuti pembelajaran

bahasa Arab, karena pendidikya kreatif, professional, memberikan kami kesempatan

untuk bertanya terhadap materi yang belum kami pahami, dan tidak pindah kemateri

yang lain sebelum kami benar-benar paham terhadap materi yang sedang diajarkan.

b. Apakah anda senang mengikuti pembelajaran bahasa Arab?

Jawaban: Iya saya senang belajar bahasa Arab.

c. Apakah anda diberikan waktu untuk memberikan respon atau pertanyaan terhadap

materi pembelajara bahasa Arab yang belum anda pahami?

Jawaban: Iya kami diberi waktu untuk menanyakan materi yang belum kami pahami

dan biasa juga pendidik yang memberikan kami pertanyaan.

d. Bagaimana pendapat anda tentang metode yang pendidik gunakan dalam

mengajarkan bahasa Arab?

Jawaban: Meurut saya bagus, apalagi kalau menggunakan metode permainan, karena

kalau mengguaka metode ceramah, teman-teman biasa tidak memperhatikan.

e. Apakah anda tertarik belajar ketika pedidik menggunakan metode yang

bervariasi?

Jawaban: Iya saya tertarik belajar.

Page 110: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

f. Apakah anda merasa kewalahan terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh

pendidik?

Jawaban: Terkadang saya kewalahan dalam pembelajaran bahasa Arab karena

materinya terlalu tinggi. Apalagi bagi kami yang belum perbah belajar bahasa Arab

seblumnya sangat sulit kami untuk memahaminya.

g. Faktor apa yang meyebabkan ada sulit untuk memahami pembelajaran bahasa

arab yang disampaikan oleh pendidik?

Jawaban: Karena materinya sulit, dan kurang senang dengan cara mengajar pendidik

karena pendidik sering menggunakan metode ceramah dalam mengajar, sehingga

peserta didik merasa bosan dan jenuh dalam belajar bahasa Arab.

h. Problematika atau kesulitan apa yang anda hadapi dalam megikuti pembelajaran

bahasa Arab?

Jawaban: Saya kesulitan terhadap tata kalimat, karena saya belum terlalau paham

dengan kaidah-kaidah bahasa Arab, dan lingkungan belajar juga yang kurang

mendukung. Selain itu saya juga kesulitan dalam menulis karena bahasa Arab

bahanyak perubahan katanya dan susah dipahami sehingga tulisan saya kurang bagus.

Catatan Lapangan

Teknik Pengumpulan Data: Wawancara

Hari/ Tanggal : Senin, 07 Oktober 2019

Lokasi : Sekolah (Di kelas )

Narasumber : Muh. Arfi Dimas

Kelas: : XI IPS 1

a. Bagaimana menurut anda tentang pembelajaran bahasa Arab di MA Tobarakka?

Jawaban: Menurut saya bagus.

Page 111: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

b. Apakah anda senang mengikuti pembelajaran bahasa Arab?

Jawaban: Iya saya sanang.

c. Apakah anda diberikan waktu untuk memberikan respon atau pertanyaan terhadap

materi pembelajara bahasa Arab yang belum anda pahami?

Jawaban: Iya diberikan kesempatan.

d. Bagaimana pendapat anda tentang metode yang pendidik gunakan dalam

mengajarkan bahasa Arab?

Jawaban: Bagus, karena pedidik menggunakan metode bervariasi, jadi kami tidak

bosan.

e. Apakah anda tertarik belajar ketika pedidik menggunakan metode yang

bervariasi?

Jawaban: Iya saya tertarik ketika pendidik menggunakan metode bervariasi.

f. Apakah anda merasa kewalahan terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh

pendidik?

Jawaban: Terkadang saya merasa kewalahan dan untuk tata kalimat dalam bahasa

Arab saya belum terlalu bisa, dan untuk meng’irab satu bacaan itu sulit bingung

untuk membedakan mana isim yang dirafa’ , dinasab, dijar, dan dijasam, dan tanda-

tanda i’rabnya, sehingga saya kesulitan ketika diberikan tugas.

g. Faktor apa yang meyebabkan ada sulit untuk memahami pembelajaran bahasa

arab yang disampaika oleh pendidik?

Jawaban: Karena materinya sulit, sedangkan saya tidak pernah belajar bahasa Arab

sebelumnya.

h. Problematika atau kesulitan apa yang anda hadapi dalam megikuti pembelajaran

bahasa Arab?

Page 112: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

Jawaban: Pembelajaran bahasa Arab itu susah, karena banyak perubahan katanya,

satu mufradat bisa memliki banyak perubahan seperti timbangan fi’il, baik secara

istilahi maupun lughawi. Begitupun dengan isim, jadi terkadang saya sulit untuk

mengucapkannya karena tulisannya hampir sama, apalagi saya tidak perah belajar

bahasa Arab sebelumnya.

Catatan Lapangan

Teknik Pengumpulan Data: Wawancara

Hari/ Tanggal : Selasa, 08 Oktober 2019

Lokasi : Sekolah (Di kelas )

Narasumber : Aifal Nurhidayat

Kelas: : X IPA 1

a. Bagaimana menurut anda tentang pembelajaran bahasa Arab di MA Tobarakka?

Jawaban: Sangat bagus karena ketika proses pembelajaran pendidik menyampaikan

materi pelajaran dengan jelas.

b. Apakah anda senang mengikuti pembelajaran bahasa Arab?

Jawaban: Sangat senang.

c. Apakah anda diberikan waktu untuk memberikan respon atau pertanyaan terhadap

materi pembelajara bahasa Arab yang belum anda pahami?

Jawaban: Iya kami diberikan kesempatan untuk bertanya.

d. Bagaimana pendapat anda tentang metode yang pendidik gunakan dalam

mengajarkan bahasa Arab?

Jawaban: Bagus, Mudah dimengerti, dan tidak fakum dengan satu metode saja.

e. Apakah anda tertarik belajar ketika pedidik menggunakan metode yang

bervariasi?

Page 113: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

Jawaban: Iya saya tretarik.

f. Apakah anda merasa kewalahan terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh

pendidik?

Jawaban: Tidak juga, namun terkadang ada materi yang kurang saya pahami.

g. Faktor apa yang meyebabkan ada sulit untuk memahami pembelajaran bahasa

arab yang disampaika oleh pendidik?

Jawaban: Faktor ribut, ketika pendidik menjelaskan dan suasana kelas menjadi ribut

maka akan kesulitan untuk memahami materi pelajaran karena konsentrasi terganggu.

Saya belum bisa bercakap menggunakan bahasa Arab karena ketika saya pulang

kerumah saya jarang mengulangi pelajaran dan orang-orang yang ada lingkungan

saya kurang mengerti dengan bahasa Arab.

h. Problematika atau kesulitan apa yang anda hadapi dalam megikuti pembelajaran

bahasa Arab?

Jawaban: Setiap pembelajaran bahasa Arab kami selalu diberikan kosakata untuk

dihafal dan dihadapakan pada pertemuan selanjutnya sebelum masuk ke dalam kelas.

Akan tetapi ketika kami diberikan kosakata baru terkadang kami lupa dengan

kosakata yang sudah dihafal pada pertemuan sebelumnya.

Catatan Lapangan

Teknik Pengumpulan Data: Wawancara

Hari/ Tanggal : Kamis, 10 Oktober 2019

Lokasi : Sekolah (Di kelas )

Narasumber : Alfiansyah

Kelas: : XII IPA 1

a. Bagaimana menurut anda tentang pembelajaran bahasa Arab di MA Tobarakka?

Page 114: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

Jawaban: Menurut saya bagus.

b. Apakah anda senang mengikuti pembelajaran bahasa Arab?

Jawaban: Iya saya senang.

c. Apakah anda diberikan waktu untuk memberikan respon atau pertanyaan terhadap

materi pembelajara bahasa Arab yang belum anda pahami?

Jawaban: Iya kami diberikan kesempatan untuk merspon dan bertanya tentang

materi yang kurang kami pehami.

d. Bagaimana pendapat anda tentang metode yang pendidik gunakan dalam

mengajarkan bahasa Arab?

Jawaban: Menurut saya bagus mudah dipahami, tapi terkadang juga menurut saya

metode yang digunakan pendidik tidak sesuai dengan materi. Terkadang pendidik

menggunakan metode ceramah yang membuat banyak teman-teman merasa bosan

dan jenuh ketika belajar, beberapa teman kami ketika belajar mereka sering

melakukan aktifitas lain, karena tidak senang dengan cara mengajar pendidik.

e. Apakah anda tertarik belajar ketika pedidik menggunakan metode yang

bervariasi?

Jawaban: Iya saya tertarik.

f. Apakah anda merasa kewalahan terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh

pendidik?

Jawaban: Tidak terlalu.

g. Faktor apa yang meyebabkan ada sulit untuk memahami pembelajaran bahasa

arab yang disampaika oleh pendidik?

Jawaban: Karena tidak terlalu banyak menghafal kosakata.

Page 115: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

h. Problematika atau kesulitan apa yang anda hadapi dalam megikuti pembelajaran

bahasa Arab?

Jawaban: Saya kesulitan ketika disuruh untuk membuat suatu kalimat berbahasa

Arab atau mengi’rab suatu bacaan, karena terkadang saya bingung untuk

membedakan mana isim yang dirafa’ , dinasab, dijar, dan dijasam, dan tanda-tanda

i’rabnya, sehingga saya kesulitan ketika diberikan tugas.

Catatan Lapangan

Teknik Pengumpulan Data: Wawancara

Hari/ Tanggal : Kamis, 10 Oktober 2019

Lokasi : Sekolah (Di kelas )

Narasumber : Gusnawati

Kelas : XII IPA 2

a. Bagaimana menurut anda tentang pembelajaran bahasa Arab di MA Tobarakka?

Jawaban: Saya merasa kesulitan dalam mempelajari bahasa Arab karena terkadang

materi yang diberikan teralalu tinggi, sedangkan saya baru belajar bahasa Arab.

b. Apakah anda senang mengikuti pembelajaran bahasa Arab?

Jawaban: Saya tidak terlalu senang mengikuti pembelajaran bahasa Arab.

c. Apakah anda diberikan waktu untuk memberikan respon atau pertanyaan terhadap

materi pembelajara bahasa Arab yang belum anda pahami?

Jawaban: Iya diberikan.

d. Bagaimana pendapat anda tentang metode yang pendidik gunakan dalam

mengajarkan bahasa Arab?

Jawaban: Metode yang digunakan sudah bagus.

Page 116: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

e. Apakah anda tertarik belajar ketika pedidik menggunakan metode yang

bervariasi?

Jawaban: Saya tertarik, akan tetapi saya kurang senang dengan pembelajarannya.

f. Apakah anda merasa kewalahan terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh

pendidik?

Jawaban: Saya merasa kewalahan dan Setiap pembelajaran bahasa Arab kami selalu

diberikan kosakata untuk dihafal. Akan tetapi ketika kami diberikan kosakata baru

terkadang kami lupa dengan kosakata yang sudah dihafal pada pertemuan

sebelumnya.

g. Faktor apa yang meyebabkan ada sulit untuk memahami pembelajaran bahasa

arab yang disampaika oleh pendidik?

Jawaban: Karena faktor materi, dan latar belakang pendidikan saya dari sekolah

umum (SMP).

h. Problematika atau kesulitan apa yang anda hadapi dalam megikuti pembelajaran

bahasa Arab?

Jawaban: Pembelajaran bahasa Arab itu kurang menyenagkan, karena banyak

perubahan katanya, kemudian susah dipahami, dan saya juga kesulitan dalam menulis

bahasa Arab sehingga tulisan saya kurang bagus.

Page 117: PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DAN METODE …

BIOGRAFI PENULIS

Nuraisyah salah satu Mahasiswi IAIN Parepare

Fakultas Tarbiyah Program Studi Pendidikan Bahasa Arab

yang lahir di Maroanging Kab. Wajo pada tanggal 15

september 1997. Anak kelima dari enam bersaudara dari

pasangan Hamma dan Samesang yang sekarang tinggal di

Siwa kec. Pitumpanua Kab. Wajo.

Penulis memulai pendidikannya di SD Islam At-

Tahahiriyah Kec. Pitumpanua pada tahun 2003. Kemudian

melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Pitumpanua pada tahun 2009. Setelah Selesai

Di SMP, Penulis melanjutkan sekolah di MA Pondok Pesantren Al-Mubarak DDI

Tobarakka pada tahun 2012. Setelah menyelesaikan pendidikannya di MA Al-

Mubarak DDI Tobarakka, Penulis melanjutkan kuliah di IAIN Parepare pada Fakultas

Tarbiyah Program Studi Pendidikan Bahasa Arab pada tahun 2015. Dan penulis

sempat bergabung dalam komunitas Ikatan Mahasiswa Darud Da’wah Wal Irsyad

(IMDI) dan One Day One Jus (ODOJ) IAIN Parepare. Saat ini Penulis dalam rangka

penyelesaian studi S1 di IAIN Parepare tahun 2019 menulis skripsi dengan judul

“Pembelajaran Bahasa Arab dan Metode Pembelajarannya pada Madrasah Aliyah

Pondok Pesantren Al-Mubarak DDI Tobarakka Kab. Wajo.”