metode tim

30
MATA AJAR MANAJEMEN KEPERAWATAN MELAKUKAN METODE TIM PRE CONFERENCE, POST CONFERENCE, OPERAN JAGA DAN MEETING MORNING Dosen: Nuryandari,SKM.M.Kes. Disusun Oleh : 1. 1. RR Surya Wuni M. (2014102) 2. Septi Widayati (2014103) 3. Suci Pandita (2014104) 4. Tri Siyamsih (2014105) 5. Triyanto Widining P. (2014106) 6. Wahyu Setyowati (2014108) 7. Windy Dwi Adibta (2014109) 8. Wulan Andari (2014110) 9. Yunita Sari (2014111) 10. Waheti Novita Sari (1913043) Kelas : 2 B YAYASAN KEPERAWATAN YOGYAKARTA AKADEMI KEPERAWATAN “YKY” YOGYAKARTA

Upload: yunitasari

Post on 28-Jan-2016

126 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Tugas manajemen keperawata

TRANSCRIPT

Page 1: Metode Tim

MATA AJAR MANAJEMEN KEPERAWATAN

MELAKUKAN METODE TIM

PRE CONFERENCE, POST CONFERENCE, OPERAN JAGA DAN MEETING

MORNING

Dosen: Nuryandari,SKM.M.Kes.

Disusun Oleh :

1. RR Surya Wuni M. (2014102)

2. Septi Widayati (2014103)

3. Suci Pandita (2014104)

4. Tri Siyamsih (2014105)

5. Triyanto Widining P. (2014106)

6. Wahyu Setyowati (2014108)

7. Windy Dwi Adibta (2014109)

8. Wulan Andari (2014110)

9. Yunita Sari (2014111)

10.Waheti Novita Sari (1913043)

Kelas : 2 B

YAYASAN KEPERAWATAN YOGYAKARTA

AKADEMI KEPERAWATAN “YKY”

YOGYAKARTA

2015

Page 2: Metode Tim

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai

operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim atau

penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre

conference ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian),

dan tambahan rencana dari katim dan PJ tim (Modul MPKP, 2006). Dari aspek materi,

inti dari Pre Conference adalah pembagian tugas dari Ketua Tim kepada para perawat

pelaksana.

Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil

kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post conference

adalah hasil askep tiap perawatan dan hal penting untuk operan (tindak lanjut). Post

conference dipimpin oleh katim atau PJ tim (Modul MPKP, 2006). Dalam Post

Conference materi pokoknya adalah Ketua Tim mendapatkan laporan tentang

pelaksanaan tindakan keperawatan dari perawat pelaksana

Operan jaga adalah waktu dimana terjadi perpindahan atau transfer tanggung

jawab tentang pasien dari perawat yang satu ke perawat yang lain. Tujuan dari

handover adalah menyediakan waktu, informasi yang akuta tentang rencana perawatan

pasien, terapi, kondisi terbaru, dan perubahan yang akan terjadi dan antisipasinya.

Morning meeting adalah yaitu suatu pertemuan yang dilakukan di pagi hari

sebelum dimulainya operan tugas jaga antara shift malam ke shift pagi. Tujuan dari

pelaksanaan kegiatan ini adalah koordinasi intern ruang perawatan sebagai wahana

informasi dan komunikasi.

Page 3: Metode Tim

BAB II

PEMBAHASAN

A.PRE CONFERENCE

1. Pengertian

Pre conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai

operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh ketua tim

atau penanggung jawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang,

maka pre conference ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana tiap perawat

(rencana harian), dan tambahan rencana dari katim dan PJ tim(Modul MPKP,

2006). Dari aspek materi, inti dari Pre Conference adalah pembagian tugas dari

Ketua Tim kepada para perawat pelaksana.

2. Tujuan

Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien, merencanakan

asuhan dan merencanakan evaluasi hasil

Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan

Memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang keadaan pasien

B.POST CONFERENCE

1. Pengertian

Post conference adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil

kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post

conference adalah hasil askep tiap perawatan dan hal penting untuk operan (tindak

lanjut). Post conference dipimpin oleh katim atau PJ tim (Modul MPKP, 2006).

Page 4: Metode Tim

Dalam Post Conference materi pokoknya adalah Ketua Tim mendapatkan laporan

tentang pelaksanaan tindakan keperawatan dari perawat pelaksana.

Perawat mendiskusikan pengalaman klinik, menanyakan pengalaman klinik

yang baru dilakukan, menganalisis situasi klinik, klarifikasi keterkaitan masalah

dan situasi, identifikasi masalah, ventilasi perasaan, dan mengembangkan support

system (Billings & Judith, 1999). Proses diskusi pada post conference dapat

menciptakan strategi efektif dan berfikir kritis untuk merencakan kegiatan

pelayanan perawatan selanjutnya agar dapat berkesinambungan.

Hasil asuhan keperawatan tiap perawat dan hal penting untuk operan (tindak

lanjut). Post conference dipimpin oleh Katim atau penanggung jawab tim (Keliat,

2006).

Kegiatan proses diskusi di post conference memberikan kesempatan ketua tim

dan perawat pelaksana berkomunikasi professional dengan cara menanyakan

pengalaman klinik yang baru dilakukan, mendiskusikan pengalaman klinik,

menganalisis situasi klinik, klarifikasi keterkaitan masalah dan situasi, identifikasi

masalah, ventilasi perasaan, dan mengembangkan support systemdi unit rawat inap

serata menyimpulkan asuhan keperawatan yang perlu di operkan pada shift

berikutnya

2. Tujuan

Untuk memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah dan

membandingkan masalah yang dijumpai.

Secara umum tujuan konferensi adalah untuk menganalisa masalah-masalah

secara kritis dan menjabarkan alternatif penyelesaian masalah, mendapatkan

gambaran berbagai situasi lapangan yang dapat menjadi masukan untuk

Page 5: Metode Tim

menyusun rencana antisipasi sehingga dapat meningkatkan kesiapan diri

dalam pemberian asuhan keperawatan dan merupakan cara yang efektif untuk

menghasilkan perubahan non kognitif (McKeachie, 1962).

Juga membantu koordinasi dalam rencana pemberian asuhan keperawatan

sehingga tidak terjadi pengulangan asuhan, kebingungan dan frustasi bagi

pemberi asuhan (T.M.Marelli, et.al, 1997)

C.OPERAN JAGA

1. Pengertian

Operan jaga memiliki beberapa istilah lain. Beberapa istilah itu diantaranya

handover, handoffs, shift report, signout, signover dan cross coverage. Clair dan

Trussel (dalam Kerr, 2001) menyusun pengertian dari handover adalah komunikasi

oral dari informasi tentang pasien yang dilakukan oleh perawat pada pergantian

shift jaga. Friesen (2008) menyebutkan tentang definisi dari handover adalah

transfer tentang informasi (termasuk tanggungjawab dan tanggunggugat) selama

perpindahan perawatan yang berkelanjutan yang mencakup peluang tentang

pertanyaan, klarifikasi dan konfirmasi tentang pasien.

Handoff juga meliputi mekanisme transfer informasi yang dilakukan,

tanggungjawab utama dan kewenangan perawat dari perawat sebelumnya ke

perawat yang akan melanjutnya perawatan.

Runy (2008), menyatakan handover adalah waktu dimana terjadi

perpindahan atau transfer tanggungjawab tentang pasien dari perawat yang satu ke

perawat yang lain. Tujuan dari handover adalah menyediakan waktu, informasi

yang akuta tentang rencana perawatan pasien, terapi, kondisi terbaru, dan

perubahan yang akan terjadi dan antisipasinya.

Page 6: Metode Tim

Menurut Lardner et.all (1996) operan jaga memiliki 3 tahapan yaitu :

a. Persiapan

Hal yang dilakukan oleh perawat yang akan melimpahkan tanggungjawab

meliputi faktor informasi yang akan disampaikan oleh perawat jaga

sebelumnya.

b. Pertukaran shift jaga

Dalam tahap ini antara perawat yang akan pulang dan datang melakukan

pertukaran informasi. Waktu terjadinya operan itu sendiri berupa pertukaran

informasi yang memungkin adanya komunikasi dua arah antara perawat yang

shift sebelumnya kepada perawat shift yang datang

c. Pengecekan ulang informasi

Pengecekan ulang informasi oleh perawat yang datang tentang tanggung jawab

dan tugas yang dilimpahkan adalah merupakan aktivitas dari perawat yang

menerima operan untuk melakukan pengecekan data informasi pada medical

record atau pada pasien langsung.

Dalam pelaksanaannya operan jaga memiliki beberapa bentuk pelaksanaan

diantaranya:

a. Menggunakan Tape recorder

Dilakukan dengan cara perekaman data tentang pasien kemudian

diperdengarkan kembali saat perawat jaga selanjutnya telah datang. Metode itu

berupa one way communication.

b. Menggunakan komunikasi Oral

Dilakukan dalam bentuk pertukaran informasi dengan berdiskusi antara

perawat yang datang dan perawat yang akan pulang.

Page 7: Metode Tim

c. Menggunakan komunikasi tertulis

Aktifitasnya adalah dalam bentuk melakukan pertukaran informasi dengan

melihat pada medical record saja atau media tertulis lain misalnya buku

laporan jaga perawat.

Berbagai metode yang digunakan tersebut masih relevan untuk dilakukan bahkan

beberapa rumah sakit menggunakan ketiga metode tersebut untuk dikombinasi

(Kerr, 2001).

Menurut Joint Commission Hospital Patient Safety, dalam menyusun

pedoman implementasi untuk handover harus memperhatikan hal-hal sebagai

berikut :

a. Interaksi dalam komunikasi harus memberikan peluang untuk adanya

pertanyaan dari penerima informasi tentang pasien.

b. Informasi tentang pasien yang disampaikan harus up to date meliputi terapi,

pelayanan, kodisi dan kondisi saat ini serta yang harus diantipasi.

c. Harus ada proses verifikasi tentang penerimaan informasi oleh perawat

penerima dengan melakukan pengecekan dengan membaca, mengulang atau

mengklarifikasi.

d. Penerima harus mendapatkan data tentang riwayat penyakit, termasuk

perawatan dan terapi sebelumnya.

e. Handover tidak disela dengan tindakan lain untuk meminimalkan kegagalan

informasi atau terlupa.

2. Tujuan

a. Operan jaga (handover) memiliki tujuan untuk mengakurasi, mereliabilisasi

komunikasi tentang tugas perpindahan informasi yang relevan yang digunakan

untuk kesinambungan dalam keselamatan dan efektifitas dalam bekerja.

Page 8: Metode Tim

b. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus)

c. Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam pemberian asuhan

keperawatan kepada pasien

d. Menyampaikan hal penting yang harus ditindaklanjuti oleh perawat dinas

berikutnya

e. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya

D. MEETING MORNING

1. Pengertian

Morning Meeting yaitu suatu pertemuan yang dilakukan di pagi hari sebelum

dimulainya operan tugas jaga antara shift malam ke shift pagi. Tujuan dari

pelaksanaan kegiatan ini adalah koordinasi intern ruang perawatan  sebagai wahana

informasi dan komunikasi.

Morning Meeting merupakan suatu upaya untuk mengembangkan kemampuan

sosial dan emosional klien di dalam kelas. Di dalam Morning Meeting klien diajak

untuk bermain sebuah permainan yang dapat membantu untuk mengembangkan

kemampuan bekerjasama, kemampuan untuk berkomunikasi dan kemampuan

untuk saling menghargai satu sama lain.

2. Tujuan

a. Membangun rasa percaya diantara satu dengan yang lainnya sehingga

terbangun kemampuan kerjasama yang efektif.

b. Membangun hubungan antara instruktur dengan satu sama lain

c. Mengembangkan rasa empati terhadap lingkungan di sekitar mereka.

d. Belajar membuat rencana dan memecahkan masalah yang ada.

Page 9: Metode Tim

BAB III

PELAKSANAAN

A. PRE CONFERENCE

Pemain

1. Ketua Tim Malam : Suci Pandita

2. Anggota Tim Malam : Septi Widayati

3. Anggota Tim Malam : Triyanto Widining P.

4. Observe : Tri Siyamsih

Role Play

A. Tahap Pre Interaksi

Ketua Tim menyiapkan tempat untuk pre converence

Suci : Mari teman – teman kita melakukan Post Conference di ruang jaga perawat

Ketua Tim menyiapkan semua rekam asuhan keperawatan pasien yang menjadi

tanggung jawabnya

Suci : (Menyiapkan rekam asuhan keperawatan pasien)

B. Tahap Kerja

Ketua Tim membuka pre converence dengan salam

Suci : Sebelum pre conference kita mulai mari kita berdoa terlebih dahulu. Berdoa

menurut agama dan keyakinan kita masing masing dimulai. Selesai.

Ketua Tim Menjelaskan masalah keperawatan pasien dan rencana keperawatan

yang akan dilakukan

Page 10: Metode Tim

Suci : Pasien Ny. N dengan diagnosa medis Bronkitis Kronis dengan diagnosa

keperawatan Ketidakefektifan pola nafas. Tanda tanda vital pasien yaitu TD

120/90 mmHg, Suhu 37oC, Nadi 88 x/menit, RR 26 x/menit. Tindakan

keperawatan yang telah dilakukan adalah memposisikan pasien semifowler

Rencana tindakan yang akan dilakukan adalah memberikan nebulizer .

Ketua Tim Mendiskusikan cara dan strategi pelaksanaan asuhan

pasien/tindakan yang akan dilakukan

Suci : Strategi pemberian nebulizer pada pasien dilakukan selama 15 menit

Ketua Tim mengklarifikasi kejelasan tugas yang diberikan kepada anggota tim

Suci : Tugasnya memberikan nebulizer selama 15 menit

Ketua Tim menginformasikan tugas yang akan dilakukan

Suci : Memberikan nebulizer selama 15 menit

Ketua Tim memberi kesempatan kepada anggota tim untuk bertanya

Suci : Setelah tugas yang saya berikan. Apa ada yang mau ditanyakan?

Septi : Tidak

Ketua tim menjelaskan dengan lengkap dan jelas

Suci : Pasien Ny. N dengan diagnosa medis Bronkitis Kronis dengan diagnosa

keperawatan Ketidakefektifan pola nafas akan diberikan nebulizer selama 15

menit

Ketua Tim Memberikan reinforcement pada anggota tim

Suci : Semangat buat kita untuk menjalan tugas ini. Semoga semuanya berjalan

dengan lancar

C. Tahap Terminasi dan Dokumentasi

Ka Tim mengakiri kegiatan pre converence dengan baik

Suci : Kita akhiri pre conference pada malam hari ini. Wassalammualaiku. Wr. Wb.

Page 11: Metode Tim

Ka Tim mendokumentasikan kegiatan pre converence di buku laporan yang

telah tersediakan

Suci : (menulis untuk mendokumentasikan kegiatan pre conference)

D. POST CONFERENCE

Pemain

1. Ketua Tim Malam : Suci Pandita

2. Anggota Tim Malam : Septi Widayati

3. Anggota Tim Malam : Triyanto Widining P.

4. Pasien : Wulan Andari

5. Observe : Tri Siyamsih

Role Play

A. Tahap Pre Interaksi

Ketua Tim menyiapkan tempat untuk Post Conference

Suci : Mari teman – teman kita melakukan Post Conference di ruang jaga

perawat

Ketua Tim dan anggota tim menyiapkan semua rekam asuhan keperawatan

pasien yang menjadi tanggung jawabnya

Septi dan Widi : ( menyiapkan rekam asuhan keperawatan pasien)

B. Tahap Kerja

Ketua Tim membuka post conference yang diikuti semua anggota tim

Suci : Sebelum post conference kita mulai mari kita berdoa terlebih dahulu.

Berdoa menurut agama dan keyakinan kita masing masing dimulai.

Selesai.

Page 12: Metode Tim

Ketua tim menerima laporan pelaksanaan asuhan dari anggota tim tentang

hasil asuhan keperawatan yang telah dilakukan

Septi : Pasien Ny. N dengan diagnosa medis Bronkitis Kronis dengan

diagnosa keperawatan Ketidakefektifan pola nafas. Tanda tanda vital

pasien yaitu TD : 120/90 mmHg, Suhu : 37oC, Nadi : 88 x/menit, RR :

26 x/menit. Tindakan yang sudah dilakukan adalah memberikan

oksigenasi yang sampai saat ini masih terpasang oksigen 3l karena

pasien masih mengeluh sesak nafas.

Widi : Pasien selanjutnya yaitu Tn. B dengan diagnosa medis Diare,

diagnosa keperawatan keseimbangan cairan kurang dari kebutuhan

tubuh Observasi vital sign : RR :16x/menit, TD : 110/70mmHg, Suhu :

38°C, Nadi : 89x/menit. Tindakan yang sudah dilakukan adalah

menganjurkan untuk minum yang banyak.

Mendiskusikan masalah asuhan yang ada dan mencari upaya penyelesaian/

solusi / tindak lanjut

Suci : Untuk tindakan selanjutnya saya akan meminta solusi kepada dokter

Ketua Tim dan anggota tim mengunjungi pasien untuk cek/ klarifikasi

laporan pasien sebelum dikukan operan tugas jaga berikutnya

Suci : Selamat pagi bu, apa yang sekarang ibu keluhkan?

Wulan : Saya masih sesak nafas sus

Suci : Baik bu, nanti saya konsulkan ke dokter. Kalau begitu saya permisi

dulu ya bu. Semoga cepet sembuh

Ketua Tim/anggota tim melengkapi rekam asuhan pasien yang belum

lengkap

Suci : (menulis untuk melengkapi rekam asuhan pasien)

Page 13: Metode Tim

Ketua Tim memberikan reinforcement pada anggota tim dan mengakhiri

post converence dengan baik

Suci : Terima kasih untuk kerjasamanya.

C. Tahap Terminasi dan Dokumentasi

Ketua Tim mengakiri kegiatan pre converence dengan baik

Suci : Kita akhiri post conference pada pagi hari ini. Wassalammualaiku.

Wr. Wb.

Ketua Tim mendokumentasikan kegiatan pre conference di buku laporan

yang telah tersediakan

Suci : (menulis untuk mendokumentasikan kegiatan pre conference)

E. OPERAN JAGA

Pemain

1. Ketua Tim Malam : Suci Pandita

2. Anggota Tim Malam : Septi Widayati

3. Anggota Tim Malam : Triyanto Widining P.

4. Ketua Tim Pagi : RR Surya Wuni M.

5. Anggota Tim Pagi : Tri Siyamsih

6. Anggota Tim Pagi : Yunita Sari

7. Pasien : Wulan Andari

8. Keluarga Pasien : Wahyu Setyowati

9. Observe : Waheti Novita Sari

Page 14: Metode Tim

Role Play

A. Tahap Pre Interaksi

Ketua Tim yang akan menyerahkan tugas menyiapkan tempat untuk serah

terima tugas jaga

Suci : Mari kita melakukan operan jaga di ruang perawat.

Ketua Tim menyiapkan rekam asuhan keperawatan pasien yang menjadi

tanggung jawabnya dan buku operan tugas jaga ruangan

Suci : (menyiapkan rekam asuhan keperawatan pasien)

B. Tahap Kerja

Ketua tim yang jaga membuka serah terima tugas jaga diikuti Karu, Ketua

tim dan anggota tim didahului dengan doa bersama

Suci : Sebelum operan jaga kita mulai mari kita berdoa terlebih dahulu.

Berdoa menurut agama dan keyakinan kita masing masing dimulai.

Selesai.

Serah terima dengan membaca secara berurutan berdasar padaa data yang

telah ditulis pada rekam asuhan keperawatan

Suci : Untuk laporan shift malam pada pasien Ny. N dengan diagnosa

medis Bronkitis Kronis dengan diagnosa keperawatan

Ketidakefektifan pola nafas. Tanda tanda vital pasien yaitu TD :

120/90 mmHg, Suhu : 37oC, Nadi : 88 x/menit, RR : 26 x/menit.

Menginformasikan tindakan keperawatan mendiri dan kolaborasi yang

telah dilakukan beserta hasil dan waktu pelaksanaannya

Page 15: Metode Tim

Suci : Tindakan yang sudah dilakukan adalah memberikan oksigenasi yang

sampai saat ini masih terpasang oksigen 3l dan pasien masih

mengeluh sesak nafas.

Menginformasikan tindakan keperawtan mandiri dan kolaborasi yang

belum dilakukan beserta alasannya

Suci : Pasien belum dilakukan sinar x toraks dikarenakan kondisi yang

masih lemah

Menginformasikan pendidikan kesehatan yang telah dilakukan

Suci : Pasien sudan diberikan pendidikan kesehatan yaitu untuk

menghindari asap rokok

Menyebutkan perkembangan pasien yang ada selama shift dan diakhir shift

Suci : Pasien sampai sekarang masih mengeluh sesak nafas

Mengklarifikasi kejelasan tentang dokumen asuhan dan informasi operan

tugas jaga kepada ketua tim dan anggota tim yang akan jaga pada shift

berikutnya dan memberi kesempatan untuk bertanya

Suci : Baik. Sampai disini ada yang mau ditanyakan atau ada yang kurang

jelas?

Ketua Tim yang jaga menjawab pertanyaan dengan lengkap dan jelas

Wuni : Sudah jelas. Pasien Ny.N dengan diagnosa bronkitis kronis akan

dilakukan sinar x toraks.

Semua Perawat yang mengikuti operan tugas jaga mengunjungi pasien

untuk cek kebenaran/akurasi laporan

Suci : Selamat pagi

Wulan : Selamat pagi juga sus

Page 16: Metode Tim

Ketua Tim yang jaga memberi salam kepada pasien/keluarga dan

memberikan informasi kepada pasien/keluarga bahwa tugas sudah berakhir

serta mengenalkan Ketua Tim/perawat yang akan jaga berikutnya

Suci : Ini tugas jaga shift malam sudah berakhir dan ini ada perawat yang

bertugas pagi. Ada perawat Wuni, Tri dan Nita. Nanti jika ada

keperluan bisa panggil mereka.

Ketua Tim yang akan jaga berikutnya memberi salam dan melakukan cek/

klarifikasi laporan

Wuni : Selamat pagi. Bagaimana keadaan pada pagi hari ini?

Wulan : Masih sesak, sus

Wuni : Bu Wahyu jika Ny. N masih mengeluh sesak diposisikan setengah

duduk yah

Wahyu : Baik sus

Ketua Tim /perawat memberi reinforcement kepada pasien/keluarga

Wuni : Semoga cepat sembuh yah

Wulan : Iya sus, terima kasih

Mengakhiri kunjungan kepada pasien/kel dengan baik

Wuni : Kalau begitu kami permisi dulu yah (berjabat tangan)

Wahyu : Iya sus

C. Tahap Terminasi dan Dokumentasi

Ketua Tim/ Perawat saling memberi reinforcement dan mengakhiri

pelaksanaan operan tugas jaga dengan baik

Suci : Mari kita akhiri tugas operan tugas jaga dengan berdoa

menurut keyakinan masing-masing, berdoa mulai. Selesai

Page 17: Metode Tim

Suci : Selamat bekerja

Widi : Semoga lancar

Septi : Selamat tinggal

Wuni, Tri, Nita : Selamat beristirahat dan hati-hati di jalan

Ka Tim mendokumentasikan kegiatan operan tugas jaga di buku laporan

yang telah tersediakan

Wuni : (menulis untuk mendokumentasikan kegiatan operan tugas jaga)

F. MEETING MORNING

Pemain

1. Kepala Ruang : Windy Dwi Adibta

2. Ketua Tim Malam : Suci Pandita

3. Anggota Tim Malam : Septi Widayati

4. Anggota Tim Malam : Triyanto Widining P.

5. Ketua Tim Pagi : RR Surya Wuni M.

6. Anggota Tim Pagi : Tri Siyamsih

7. Anggota Tim Pagi : Yunita Sari

8. Administrasi : Wulan Andari

9. Tata Usaha : Wahyu Setyowati

10. Observe : Waheti Novita Sari

Role Play

A. Tahap Pra Interaksi

Kepala ruang mempersiapkan materi dan informasi

Kepala ruang menyiapkan tempat untuk melakukan morning meeting.

Page 18: Metode Tim

Morning meeting diikuti oleh seluruh staff yang jaga pagi dan malam,

ditambah dengan staff .

B. Tahap Kerja

Kepala ruang membuka meeting morning dilanjutkan dengan do’a bersama

Windy : Assalamualaikum Wr.Wb. Puji syukur kita panjatan kepada Allah

SWT, yang telah memberikan kesehatan bagi kita semua sehingga kita

bisa melaksanakan meeting morning pada pagi hari ini. Sebelum kita

mulai meeting morning ini, marilah kita berdoa terlebih dahulu, berdoa

mulai, selesai.

Kepala ruang membicarakan tujuan meeting morning

Windy : Seperti biasa tujuan kita meeting pada pagi hari ini adalah untuk

mengkomunikasikan adanya kendala baik dari perawat ataupun dari

staff yang lain.

Kepala tim malam dan anggotanya menyampaikan masalah

Windy : Silahkan dinas malam adakah kendala dalam pelaksanaan tugas tadi

malam?

Suci : Ada pak, lampu pada kamar mandi di ruang melati mati

Septi : Persediaan oksigen juga habis pak

Windy : Oh begitu, tolong bagi tata usaha untuk menyiapkan tabung oksigen

untuk persediaan dan juga mengganti lampu kamar mandi di ruang

melati

Wahyu : Baik pak, akan saya laksanakan

Kepala tim pagi, anggota tim pagi dan staff lain menyampaikan masalah

Windy : Silahkan dinas pagi adakah masalah yang akan disampaikan ?

Page 19: Metode Tim

Wuni : Itu pak, perawat tri hari ini meminta izin dikarenakan anaknya sedang

sakit

Windy : Oh iya baik. Dari staff apa ada yang mau disampaikan?

Wulan : Tidak ada pak

Wahyu : Tidak ada pak

Kepala ruang menyampaikan informasi ke seluruh peserta meeting morning

Windy : Baik terimakasih, saya akan memberikan informasi kepada

rekan-rekan tentang hasil rapat yang saya ikuti kemarin bahwa

ada kenaikan gaji untuk kita semua dan ada satu lagi kita

mendapat komplain dari pasien yang telah pulang, menurutnya

ada salah satu perawat di tim kita yang tidak ramah. Untuk itu

dimohon kepada semua erawat untuk bersikap ramah kepada

pasien. Sebelum saya akhiri apakah ada yang akan ditanyakan?

Semua peserta : Tidak ada pak

C. Tahap Terminasi

Kepala ruang menutup meeting morning

Windy : Kalau tidak ada yang tanya, saya akhiri meeting morning pada pagi

hari ini, terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya.

Selamat bertugas untuk shift malam dan selamat beristirahat untuk

yang sihft pagi pada hari ini, saya akhiri. Wassalamualaikum Wr.Wb.

Kepala ruang mempersilahkan pergantian sift

Windy : Saya persilahkan untuk shift malam operan jaga ke shift pagi

Page 20: Metode Tim

DAFTAR PUSTAKA

https://nursinginformatic.wordpress.com/2012/07/27/morning-meeting-di-ruang-sp2kp/

http://peksosjatim.blogspot.co.id/2012/05/panduan-morning-meeting-di-rehabilitasi.html

http://sigitpurnomodankeluarga.blogspot.co.id/2010/11/makalah-timbang-terimaoperan.html

http://dokumen.tips/documents/dialog-role-play-timbang-terima-55b4fb2617ab5.html

http://core.ac.uk/download/pdf/12127620.pdf

http://vinnivicci.blogspot.co.id/2010/12/pre-dan-post-conference-dalam-manajemen.html

http://dokumen.tips/documents/pre-dan-post-conference-dalam-manajemen-

keperawatan.html