metode tadarruj dalam menghafal al-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... ·...

140
METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL- QURʻAN (STUDI KASUS TERHADAP SANTRI PESMADAI DALAM MENGHAFAL AL-QURʻAN) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh: Sundari Aryanti NIM. 11150340000028 PROGRAM STUDI ILMU AL-QURʻAN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M/1441 H

Upload: others

Post on 05-Nov-2020

10 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-

QURʻAN (STUDI KASUS TERHADAP SANTRI PESMADAI

DALAM MENGHAFAL AL-QURʻAN)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh:

Sundari Aryanti

NIM. 11150340000028

PROGRAM STUDI ILMU AL-QURʻAN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M/1441 H

Page 2: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

ii

Page 3: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

iii

Page 4: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

iv

Page 5: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

v

ABSTRAK

Sundari Aryanti

Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan (Studi Kasus terhadap

Santri Pesmadai dalam Al-Qurʻan)

Metode Tadarruj adalah sebuah formulasi metode menghafal AL-

Qurʻan untuk pemula. Metode ini dicetuskan dan dikembangkan oleh ustadz

Ahmad Muzakky sejak awal tahun 2019. Dari beberapa cabang Pesmadai di

wilayah Jabodetabek, baru Pesmadai Ciputat dan Muara Angke yang secara

resmi menggunakan metode tadarruj ini. Urgensi penelitian ini terletakn pada

keunikan metode tadarruj ini adalah terletak pada cara menghafal sepuluh juz

terakhir dalam AL-Qurʻan. Di dalam menghafal sepuluh juz terakhir urutan

surat tiap juznya tidak sesuai dengan urutan mushaf AL-Qurʻan. Akan tetapi,

berdasarkan jumlah baris (kosakata) yang paling sedikit dari tiap suratnya.

Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif

kualitatif. Adapun metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah

observasi partisipatif, sehingga data-data yang bersumber dari hasil

wawancara dan pengamatan di lapangan. Kemudian data ini diolah dengan

cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, melalui proses observasi

lapangan dan wawancara, ditemukan fakta menarik. Metode ini dinilai cocok

oleh sebagian besar santri dalam proses menghafal, terkhusus bagi santri

pemula dalam menghafal AL-Qurʻan. Selain itu metode ini juga memudahkan

santri dalam beradaptasi dengan proses menghafal, karena surat-surat yang

dihafal pertama dalam setiap juznya dimulai dari yang terpendek terlebin

dahulu. Adapun beberapa hambatan santri dalam menghafal, tercatat faktor

utamanya dari rasa malas, bosan, dan tidak fokus.

Kata Kunci : Metode tadarruj, Pesmadai, Menghafal

Page 6: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah Swt,, Rabb semesta alam yang telah

menjadi Al-Qurʻan yang mulia sebagai petunjuk dan pedoman hidup manusia.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad

shallallahu `alaihi wa salla, manusia yang paling mulia yang menjadi utusan-

Nya, dan yang paling patut untuk diteladani.

Alhamdulillah, atas izin dan rahmat Allah SWT penulis bisa

menyelesaikan skripsi S1 ini pada program studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir,

dengan judul ”Metode Tadarruj dalam Menghafal Al-Qurʻan (Studi Kasus

terhadap Santri Pesmadaʻi dalam Menghafal Al-Qurʻan )”. Skripsi ini diajukan

dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar

akademik Sarjana Agama (S. Ag.)

Melalui kata pengantar ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima

kasih yang sebesar-besarnya, sekaligus penghargaan dan penghormatan yang

setinggi-tingginya kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis Lc, M.A, selaku

Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Yusuf Rahman, M.A, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Eva Nugraha, M.Ag, selaku Ketua Program Studi Ilmu Al-

Qur`an dan Tafsir dan Bapak Fahrizal Mahdi, Lc. MIRKH, selaku

sekretaris Jurusan Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir.

4. Dosen pembimbing skripsi penulis, Bapak Hasanuddin Sinaga, M.A,

yang senantiasa membimbing, mengarahkan, dan memberikan

motivasi penulis dalam melakukan penelitian sehingga pemulisan

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Page 7: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

vii

5. Dosen penasehat akademik bapak Dr. Ahzami Samiun Jazuli, M.A,

yang telah memberikan masukan kepada penulis.

6. Seluruh dosen di Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir yang

dengan tulus memberikan ilmunya kepada penulis.

7. Kedua orangtua penulis yang senantisa memberikan dukungan dan

dorongan untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

8. Pihak yayasan Pesmadai, khususnya ustadz Ahmad Muzakky yang

telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian mengenai

metode tadarruj.

9. Kepada para sahabat wisudawatiku serta sahabatku Nadine dan juga

Iwan yang menjadi tempat curhat penulis.

Demikian, penulis memohon kepada Allah Swt, agar menetapkan kita semua

di atas keimanan dan ketaqwaan. Semoga tulisan ini bermanfaat, baik bagi diri

penulis sendiri maupun bagi pembaca.

Ciputat, 15 Oktober 2019

Penulis

Page 8: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

viii

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini berpedoman pada

Keputusan Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun

2017 tentang pedoman penulisan karya ilmiah (skripsi, tesis,disertasi) UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Huruf

Arab

Huruf

Latin

Keterangan

Tidak dilambangkan ا

b Be ب

t Te ت

ts te dan es ث

j Je ج

h h dengan garis bawah ح

kh ka dan ha خ

d De د

dz de dan zet ذ

r Er ر

z Zet ز

s Es س

sy es dan ye ش

Page 9: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

ix

s es dengan garis di bawah ص

d de dengan garis di bawah ض

t te dengan garis dibawah ط

z zet dengan garis bawah ظ

koma terbalik di atas hadap kanan ‘ ع

gh ge dan ha غ

f Ef ف

q Ki ق

k Ka ك

l El ل

m Em م

n En ن

w We و

h Ha ـھ

Apostrof ` ء

y Ye ي

Vokal

Vokal dalam bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal

tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong. Untuk vokal tunggal,

ketentuan alih aksaranya adalah sebagai berikut:

Tanda Vokal

Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

Page 10: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

x

A Fathah ـــ

I Kasrah ـــ

U Dammah ـــ

Adapun untuk vokal rangkap, ketentuan alih aksaranya adalah sebagai berikut:

Tanda Vokal

Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

Ai a dan i ـــ ي

Au a dan u ـــ و

Vokal Panjang

Ketentuan alih aksara vokal panjang (mad), yang dalam bahasa Arab

dilambangkan dengan harakat dan huruf, yaitu:

Tanda Vokal

Arab

Tanda Vokal

Latin Keterangan

â a dengan topi di atas ــا

ي î i dengan topi di atas ــ

و û u dengan topi di atas ــ

Kata Sandang

Kata sandang, yang dalam sistem aksara Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu

dialihaksarakan menjadi huruf /l/, baik diikuti huruf syamsiyah maupun huruf

kamariah. Contoh: al-rijâl bukan ar-rijâl, al-dîwân bukan ad-dîwân.

Syaddah (Tasydîd)

Syaddah atau tasydîd yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan

sebuah tanda ( dalam alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan (ـــ

menggandakan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku

jika huruf yang menerima tanda syaddah itu terletak setelah kata sandang yang diikuti

Page 11: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

xi

oleh huruf-huruf syamsiyah. Misalnya, kata (الضرورة) tidak ditulis ad-darûrah

melainkan al-darûrah, demikian seterusnya.

Ta Marbûtah

Berkaitan dengan alih aksara ini, jika huruf ta marbûtah terdapat pada kata yang

berdiri sendiri, maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /h/ (lihat contoh 1

di bawah). Hal yang sama juga berlaku jika tamarbûtah tersebut diikuti oleh kata sifat

(na‘t) (lihat contoh 2). Namun, jika huruf ta marbûtah tersebut diikuti kata benda

(ism), maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf /t/ (lihat contoh 3).

No Kata Arab Alih Aksara

Tarîqah طریقة 1

al-jâmî’ah al-islâmiyyah الجامعة الإسلامیة 2

wahdat al-wujûd وحدة الوجود 3

Page 12: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

xii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ....................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vi

PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah .............................. 6

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 7

D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 7

E. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 8

F. Metode Penelitian ............................................................................... 14

G. Sistematika Pembahasan .................................................................... 24

BAB II METODE DALAM MENGHAFAL AL-QUR’AN

A. Pengetian Metode dan Menghafal ...................................................... 27

B. Macam-Macam Metode Menghafal Al-Qur’an ................................. 30

C. Syarat-Syarat Menghafal Al-Qur’an .................................................. 37

D. Adab-Adab Menghafal Al-Qur’an ..................................................... 43

E. Keutamaan Menghafal Al-Qur’an ...................................................... 44

BAB III SEPUTAR PESANTREN MAHASISWA DA’I (PESMADAI)

A. Pesantren Mahasiswa Da’i (Pesmadai) .............................................. 49

a. Profil ............................................................................................. 49

b. Sejarah .......................................................................................... 49

c. Visi dan Misi ................................................................................ 51

d. Struktur Organisasi ....................................................................... 52

e. Program Utama Kegiatan ............................................................. 53

f. Daftar Pengajar dan Santri ........................................................... 54

B. Biografi Ahmad Muzakky .................................................................. 56

C. Konsep Metode Tadarruj ................................................................... 57

Page 13: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

xiii

BAB IV PENERAPAN METODE TADARRUJ DALAM

MENGHAFAL AL-QUR’AN DI PESMADAI

A. Penggunaan metode tadarruj di Pesmadai ........................................ 63

a. Proses Menghafal ......................................................................... 63

b. Menjaga Hafalan .......................................................................... 65

B. Keberhasilan metode tadarruj Pesmadai ........................................... 68

C. Faktor pendukung dan penghambat pengunaan metode tadarruj

dalam menghafal Al-Qur’an ............................................................... 73

D. Pandangan Penulis .............................................................................. 78

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 81

B. Saran ................................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 85

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 91

Page 14: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1: Daftar Pengajar ............................................................................. 55

Tabel 3.2: Daftar nama-nama santri ............................................................... 55

Tabel 4.1: Cara Menghafal al-Qur’an ............................................................ 67

Tabel 4.2: Klasifikasi berdasarkan waktu selama empat bulan ..................... 68

Tabel 4.3: Klasifikasi berdasarkan waktu selama tiga bulan ......................... 70

Tabel 4.4: Klasifikasi berdasarkan waktu selama satu bulan ......................... 70

Tabel 4.5: Klasifikasi berdasarkan waktu selama <1 bulan ........................... 70

Page 15: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1: Contoh sistematika surat juz 30 ................................................ 60

Gambar 4.1: Memulai halaqah al-Qur’an ...................................................... 63

Page 16: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan
Page 17: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menghafal al-Qur`an adalah kegiatan yang saat ini menjadi trend di

kalangan umat Islam. Mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga

yang lanjut usia, semuanya ikut dalam kegiatan menghafal al-Qur`an , baik

yang dilakukan secara individu ataupun secara bersama-sama.Terdapat

berbagai macam motivasi menghafal al-Qurʻan diantaranya; membahagiakan

kedua orangtua, menjadi ahl al-Qurʻan, menjadi seorang hafizh, dsb. Baik di

wilayah perkotaan maupun pedesaan, dapat kita temui adanya kegiatan

menghafal Al-Qur`an .1

Dalam proses menghafal al-Qur`an tentunya dibutuhkan metode guna

memudahkan penghafal dalam prosesnya. Pengertian sederhana mengenai

metode adalah cara atau jalan untuk mencapai maksud dan tujuan yang

diinginkan.2 Metode dalam proses menghafal al-Qur`an dirasa penting karena

menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan dalam menghafal al-Qur`an .

1 Ahmad Atabik,”The Living Qur’an : Potret Budaya Taḥfizh Al-Qur`an di

Nusantara”, Jurnal Penelitian, (Februari 2014): 163. 2 Poerwadarmita, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2011),

767.

Page 18: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

2

Mengenai metode menghafal al-Qur`an , penulis memiliki pengalaman

tentang bagaimana menghafal al-Qur`an mengenai metode tadarruj ini.

Meskipun hanya sebentar tetapi metode ini cukup membekas bagi penulis.

Pada sebuah kesempatan penulis mendapat informasi mengenai dauroh

menghafal al-Qur`an dengan metode tadarruj. Di dalam informasi yang

didapat oleh penulis disebutkan kelebihan yang dimiliki metode tersebut.

Singkat cerita kemudian penulis mengikuti dauroh menghafal al-Qur`an

tersebut.

Di dalam dauroh itu dijelaskan bagaimana metode tadarruj dan

bagaimana cara penerapannya yang langsung dijelaskan oleh ustadz Ahmad

Muzakky selaku pencetus metode tadarruj ini. Latar belakang mengapa

metode tadarruj ini diciptakan adalah pengalaman pribadi ustadz Ahmad

Muzakky selama menghafal al-Qur`an dengan metode yang sudah cukup lama

dipakai para penghafal yakni menghafal al-Qur`an berdasarkan urutan mushaf

ataupun menghafal yang diawali dari juz pertama dalam al-Qur`an .

Sedikit bercerita, berdasarkan pengalaman yang penulis rasakan ketika

menghafal menggunakan metode tadarruj memang ada kesan yang sedikit

berbeda, sebelumya penulis juga pernah menggunakan metode lain dalam

menghafal al-Qur`an . Mengurangi kejenuhan karena bertemu dengan surat-

surat yang memiliki jumlah ayat yang panjang memang penulis rasakan.

Menghafal dengan metode ini juga terdapat buku panduan untuk memudahkan

para penghafal melihat urutan surat dalam sepuluh juz terakhir yang sudah

tersusun berdasarkan jumlah baris surat tersebut bukan berdasarkan jumlah

Page 19: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

3

ayatnya. Hal ini dikarenakan tidak semua surat yang jumlah ayatnya pendek

memiliki jumah baris yang sedikit.

Pada acara dauroh menghafal tersebut terdapat 21 peserta dauroh.

Kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa yang sedang mengisi liburan.

Menurut ustadz Ahmad Muzakky sebenarnya minat peserta untuk mengikuti

dauroh ini sangat besar tetapi kapasitas tempat yang tidak memungkinkan

untuk menambah jumlah peserta sehingga hanya dapat menerima sebanyak 21

orang saja.3

Dalam pembahasan mengenai metode menghafal al-Qur`an

mengadopsi sistem keberagaman. Maksudnya adalah setiap individu berlaku

metode yang tidak sama, tergantung pada karakter, daya serap, dan daya ingat

pada masing-masing individu. Metode yang dianggap terbaik dan efektif bagi

seseorang belum tentu hal ini dirasakan oleh individu lain. Oleh sebab itu

dalam menghafal Al-Qur`an ditawarkan banyak sekali metode menghafal dan

semua metode tersebut memiliki kelebihan dan kekuranganya masing-masing.

Banyak metode menghafal al-Qur`an yang sudah dikenal terutama di

kalangan penghafal al-Qur`an yakni metode talaqqi yakni dimana dalam

proses menghafal al-Qur`an langsung dipraktikkan oleh Rasullullah

shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menerima wahyu dari Allah SWT.

3 3 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Ahmad Muzakky, Asrama Pesmadai, Legoso

Tangerang Selatan, 3 Juli 2019.

Page 20: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

4

beberapa ayat kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian

beliau mengikutinya sampai hafal.

Pada praktiknya, cara kerja metode ini adalah, ustadz atau guru terlebih

dahulu membacakan ayat yang hendak dihafal, sambil diperdengarkan secara

seksama oleh santri. Kemudian, secara perlahan santri mengikutinya sampai

benar-benar hafal. Selain metode talaqqi, ada banyak metode lain dalam

menghafal, seperti metoe Turki Utsmani, metode wahdah, metode MASTER,

metode tikrar, dll.4 Pada dasarnya munculnya keberagaman metode dalam

menghafal al-Qur`an merupakan hasil pengembangan dari metode yang sudah

ada sebelumnya, dan sebagiannya meruaokan temuan yang terbilang baru.

Tadarruj, merupakan metode baru dalam menghafal al-Qur`an .

Sebuah metode yang diperkenalkan oleh ustadz Ahmad Muzakky pada awal

tahun 2019. Aatu lebih tepatnya secara resmi metode ini diterapkan sekitar 6

bulan yang lalu. Metode ini diterapkan pada saat menghafal sepuluh juz

terakhir dalam al-Qur`an . Urutan surat yang tersusun ditiap juznya tidak sesuai

dengan urutan yang terdapat pada mushaf melainkan berdasarkan jumlah baris.

Surat yang memiliki jumlah baris terpendek akan menjadi urutan pertama

dalam juz tersebut dan jumlah baris yang terpanjang akan menjadi urutan yang

terakhir. Melalui metode ini, diharapkan proses menghafal al-Qur`an menjadi

tidak membosankan, serta dapat digunakan oleh banyak orang.

Alasan yang melatarbelakangi munculnya metode ini adalah

berdasarkan pengalaman pribadi ustadz Zakky dalam proses menghafal

4 Beberapa metode lainnya akan penulis paparkan pad bab 2.

Page 21: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

5

dimana beliau merasakan jenuh ketika menghafal surat-surat yang cukup

panjang karena memakan waktu yang cukup lama. Hal ini menurut beliau

dapat membuat penghafal merasa bosan karena membutuhkan waktu yang

cukup lama untuk menghafal satu surat.5 Ide ini sebenarnya sudah cukup lama

yakni sekitar sepuluh tahun yang lalu. Namun baru dapat direalisasikan pada

awal tahun 2019.

Dalam keberlanjutannya, ustadz Ahmad Muzakky menjadi pengasuh

Pesantren Mahasiswa Da’i (Pesmadai) di bawah Yayasan Da’i Muda

Indonesia., sebuah lembaga non-profit yang bergerak di bidang sosial-

pendidikan dan pengkaderan da’i di kalangan mahasiswa. Di bawah naungan

yayasan tersebut, terdapat enam cabang Pesmadai di wilayah Jabodetabek.

Melalui cabang-cabang Pesmadai yang tesebar di berbagai wilayah inilah

ustadz Ahmad Muzakky memperkenalkan metode tadarruj.Namun, baru

Pesmadai yang terdapat di Ciputat dan Muara Angke yang sudah menerapkan

metode ini. Berdasarkan pengamatan penulis, dalam praktiknya, metode

tadarruj ini menawarkan kegiatan menghafal al-Qur`an yang mudah dan tidak

membosankan, serta dapat dibilang metode yang baru bagi para pemula dalam

menghafal.

5 Ahmad Muzakky (Pencetus metode tadarruj),diwawancari oleh Sundari Aryanti,

Ciputat 3 Juli 2019.

Page 22: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

6

Melihat antusiasme dan tawaran yang diberikan oleh metode tadarruj

ini, serta keunikan metode ini, dan belum adanya tulisan yang membahas

mengenai metode ini dalam menghafal al-Qur`an , maka penulis menjadikan

“Metode Tadarruj dalam Menghafal Al-Qur`an bagi Pemula (Studi Kasus

terhadap Santri Pesantren Mahasiswa Da’i dalam Menghafal 10 Juz terakhir

al-Qur`an ) sebagai judul skripsi. Adapun lokasi yang penulis pilih dalam

melakukan penelitian terhadap metode ini adalah di Pesantren Mahasiswa Da’i

cabang Ciputat dan Muara Angke.

B. Identifikasi, Pembatasan , dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Mengamati latar belakang permasalahan yang telah

dikemukakan di atas, penulis mengidentifikasi beberapa masalah

yang kiranya perlu diteliti, antara lain sebagai berikut:

a. Adanya trend menghafal al-Qur`an di kalangan masyarakat.

b. Dibutuhkan penyegaran metode terbaru dari metode yang telah

ada dan ditawarkan.

c. Pada saat mengahafal al-Qur`an ditemukan kendala-kendala

yang dialami para penghafal.

d. Metode menghafal yang diterapkan bepotensi membuat santri

kesulitan dalam proses menghafal al-Qur`an karena urutan surat

yang tidak sesuai dengan mushaf.

2. Pembatasan Masalah

Page 23: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

7

Berdasarkan dari identifikasi masalah di atas, penuulis

membatasi hanya fokus kepada permasalahan penerapan metode

tadarruj dalam menghafal al-Qur`an selama enam bulan terakhir.

3. Perumusan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis merumuskan sebuah

permasalahan tentang bagaimana penerapan metode tadarruj dalam

menghafal al-Qur`an ?.

C. Tujuan Penelitian

Berpijak dari peramasalahan di atas dapat dijelaskan tujuan penulisan

skripsi ini bertujauan:

1. Mengetahui bagaimana penggunaan metode tadarruj dalam menghafal

al-Qur`an bagi santri Pesmadai Ciputat dan Muara Angke.

2. Untuk mengetahui apakah bisa jika metode tadarruj ini diterapkan untuk

menghafal seluruh al-Qur`an .

3. Memenuhi syarat mendapat gelar Sarjana Agama (S.Ag) jurusan Ilmu

al-Qur`an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat menambah

khazanah kelimuwan dalam hal metode – metode atau cara- cara dalam

menghafal Al-Qur`an terutama untuk kalangan aktivis kampus.

Page 24: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

8

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Lembaga

Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan

kualitas hafalan santri.

b. Bagi Ustadzah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan

evaluasi untuk mengembangkan metode dalam menghafal Al-

Qur`an .

c. Bagi santri

Hasil penelitian ini dapat dijadikan tolak ukur untuk

meningkatkan kemampuan santri dalam menghafal Al-Qur`an .

d. Bagi peneliti yang akan datang

Hasil penelitian ini dapat mnjadi rujukan dalam perumusan

desain penelitian yang lebih komperhensif.

E. Tinjauan Pustaka

Penulis telah melakukan tinjauan pustaka terhadap tema yang akan

penulis ambil guna mengetahui apakah telah ada penelitian lain yang telah

membahas judul dan pembahasan yang sama dengan penulis. Dan sepanjang

melakukan penelusuran, penulis mendapatkan judul- judul yang mirip. Akan

ttetapi tentu terdapat perbedaan dalam pembahasannya.

Page 25: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

9

Skripsi yang ditulis oleh Arini Intan Maulidiah6 membahas tingkat

efektifitas metode tikrar dalam menghafal al-Qur`an juz 30. Metode Tikrar

yang digunakan sudah efektid berdasarkan hasil analisis akhir yang

menunjukkan bahwa hasil pencapaian level menunjukkan peningkatan begitu

pula hasil ujian menghafal al-Qur`an menunjukkan keefektifan pula.

Skripsi yang ditulis oleh Rofiqotul Munifah7 membahas tingkat

efektifitas penggunaan metode muraja’ah dalam menghafal al-Qur`an .

Dalam penerapannya metode muraja’ah yang digunakan dinilai efektif dalam

menambah hafalan para santri.

Skripsi yang ditulis oleh Nur Hasanah8 membahas tentang keefektifan

metode askar kauny dalam proses menghafal al-Qur`an di Rumah SDIT LHI

Yogyakarta. Implementasi dari metode askar kauny yang diterapkan di Rumah

6 Arini Intan Fadillahh, “Efektivtas Metode Tikrar dalam Menghafal Al-Qur`an juz

30 pada Mahasiswi Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam

Indonesia Yogyakarta”, (Skripsi S1, Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indoneisa

Yogyakarta, 2018) 7 Rofiqotul Munifah, “Efektifitas Metode Muraja’ah dalam Menghafal Al-Qur`an

pada Santri Pondok Pesantren Al- I’tishom Kliwonan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten

Magelang”, (Skripsi S1, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Institut Agama Islam Negeri

Salatiga, 2017) 8 Nur Hasanah, “Efektivitas Metode Kauny Quantum Memory dalam Menghafal Al-

Qur`an di Rumah SDIT LHI Yogyakarta”, (Skripsi S1, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

UIN Sunan Kalijaga, 2017)

Page 26: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

10

SDIT LHI Yogyakarta dinilai efektif hal ini dapat dilihat dari keefektifan

pembelajaran.

Skripsi yang ditulis oleh Cucu Susianti9 membahas tentang

penggunaan metode talaqqi pada anak usia dini dalam menghafal al-Qur`an .

Skripsi yang ditulis oleh Siti Nurhalimah10 menggunakan pendekatan

kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas sistem pendidikan

Taḥfizhul Qur’an di Pondok Pesantren Roudhotu ‘Usysyaaqil Qur’an

Rowosari Rowopolo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun 2012

berasa pada kategoti sangat baik. Kurikulum dan sistem pengajaran tersusun

dengan baik, sehingga proses belajar Al-Qur`an dan pengkajian kitab

terlaksana sesuai dengan yang direncanakan. Sistem menghafal Al-Qur`an

terbilang efektif karena dapat mencapai waktu sesuai target yaitu 5-6 tahun.

Skripsi yang ditulis Maidatul Faizah11 menunjukkan hasil penelitian

bahwa metode yang diterapkan dalam taḥfizhul Qur’an adalah metode

wahdah, metode sima’i, metode menghafal per hari satu halaman, metode

pengulangan umum. Penerapan metode tersebut secara umum terbagi dalam

dua waktu yakni setelah Subuh dan setelah Isya’. Untuk kelebihan dan

9 Cucu Susianti, “Efektivitas Metode Talaqqi dalam Meningkatkan Kemampuan

Menghafal Al-Qur`an Anak Usia Dini ( Studi Kasus Eksperimen Anak Usia 5-6 Tahun di TK

Al- Akhyar Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta)”, (Skripsi S1, Fakultas 10 Siti Nur Halimah, “Efektivitas Sistem Pembelajaran Tahfiszul Qur’an di Pondok

Pesantren Roudhotu ‘Usysyaaqil Qur’an Rowosari Rowolo Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang Tahun 2012”, (Skripsi S1, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, 2012) 11 Maidatul Faizah, “Metode Pembelajaran Tahfizdul Qur’an Pondok Pesantren

Saarul Qur’an ( Santri Usia Sekolah Menengah Pertama Colomadu Karanganyar) Tahun

2012”, (Skripsi S1, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, 2012)

Page 27: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

11

kekurangan, selama ini tidak ada kekurangan yang terlihat jelas. Hal itu terlihat

dari hasil pembelajaran yang selalu melewati target.

Skripsi yang ditulis oleh Batrutin Nikmah12 menyimpulkan bahwa

metode wardah dan metode taḥfizh menunjukkan keberhasilan sedangkan

metode takrir menunjukkan hasil yang kurang efektif. Implementasi metode

wardah dan metode taḥfizh didasarkan pada kualitas hafalan Al-Qur`an

dengan tartil sesuai dengan kaidah tajwid yang lebih diprioritaskan pada

penguasaan materi yang diberikan. Sedangkan materi metode takrir PP.

Miftahul Ulum kurang efektif berdasarkan hasil penelitian.

Skripsi yang ditulis oleh Muhammad Iskandar13 menjelaskan bahwa

penerapan metode al- Qasimi di Pondok Pesantren Baitul Qur’an Sambirejo

Sragen telah sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai oleh pesantren yaitu

sebagai pencetak generasi Qur’ani yang berprestasi. Penggunaan metode al-

Qasimi berjalan dengan cukup baik dan efektif.

12 Batrutin Nikmah, “Efektivitas Metode Wahdah, Takrir dan Tahfiz terhadap

Hafalan Al-Qur`an di Pondok Pesantren Miftakhul Ulum Jejeran Wonokromo Pleret Bantul’,

(Skripsi S1, Fakultas Ilmu Tarbuyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga, 2008) 13 Muhammad Iskandar, “Penerapan Metode Al- Qasimi dalam Menghafalkan Al-

Qur`an di Pondok Pesantren Baitul Qur’an Garut, Dawung, Sambirejo Sragen 2012-2013”,

(Skripsi S1, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013)

Page 28: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

12

Skripsi yang ditulis oleh Miftahul Rohman14 menjelaskan bahwa

metode menghafal Al-Qur`an yang digunakan bervariasi, diantaranya adalah

metode wahdah, metode sima’i, dan metode jama’.

Skripsi yang ditulis oleh M. Iqbal15 menjelaskan bahwa metode

menghafal Al-Qur`an sangat beraneka ragam. Namun yang menjadi perhatian

khusus adalah metode yang digunakan oleh Askar Kauny dalam praktiknya

menghafal Al-Qur`an yaitu dengan menghafal dengna menggunakan gerakan

tubuh.

Skripsi yang ditulis oleh Rony Prasetyawan16 menjelaskan tentang

berbagai metode yang digunakan para sanrtri dalam menghafal Al-Qur`an .

Selain itu di dalam skripsi tersebut juga menguraikna tentang berbagai faktor

yang menjadi pendukung ataupun penghalang dalam proses menghafal Al-

Qur`an .

Artikel yang ditulis oleh Ali Akbar dan Hidayatullah Ismail “Metode

Taḥfizh Al-Qur`an di Pondok Pesantren Kabupaten Kampar”. Penelitian ini

dilakukan dengan pendekatan kualitatif, dengan fokus kajian di beberapa

Pondok Pesantren di Kabupaten Kampar yaitu: Pondok Pesantren Daarun

Nahdhah, Al- Badr, Anshar al- Sunnah, Daar al- Salafi, Sabil al- Salam dan al-

14 Miftahul Rohman, “Penerapan Metode Sima’i dalam Menghafal Al-Qur`an pada

Santri Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Ta’mirul Islam Lawean Surakarta tahun 2016”,

(Skripsi S1, Institut Agama Islam Negeri Salatiga, 2016) 15, “Penggunaa Metode Master Dalam Menghafal Al-Qur`an di Yayasan Askar

Kauny tahun 2018”, (Skripsi S1, Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018) 16 Rony Prasetyawan, “Metode Mengahafal Al-Qur`an di Pondok Pesantren Al-

Wafa Palangkaraya tahun 2016”, (Skripsi S1, Institut Agama Islam Negeri Palangkaraya,

2016)

Page 29: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

13

Taufik. Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa beberapa pondok

pesantren di Kabupaten Kampar menggunakan berbagai metode dalam

membina santri- santrinya dalam mengikuti kegiatan taḥfizh Al- Qur’a, yaitu

diantaranya dengan cara: membaca secara cermat ayat per-ayat al-Qur`an

yang akan dihafal dengan melihat mushaf secara berulang-ulang

(annadzar),menghafal ayat per ayat secara berulang sehingga akhirnya hafal

(al-wahdah), menyetorkan atau mendengarkan hafalan yang baru dihafal

kepada seorang guru (talaqqi), menghafal sedikit demi sedikit al-Qur`an yang

telah dibaca secara berulang-ulang (takrir) dan mendengarkan hafalan kepada

orang lain, baik kepada teman maupun kepada jama’ah lain (tasmi’).17

Buku yang ditulis oleh H. Sa’adullah, S.Q. yang berjudul “Cara Cepat

Menghafal Al-Qur`an ”. Buku ini berisi tentang bagaimana persiapaan awal

dalam proses menghafal al-Qur`an , berbagai macam metode menghafal al-

Qur`an mulai dari metode bin nadzar, taḥfizh, talaqqi, tikrar, tasmi’, dan

berisii faktor- faaktor apa saja yang menghambat proses menghafal al-Qur`an

dan faktor pendorong dalam menghafal al-Qur`an .18

Setelah membaca beberapa skripsi, jurnal, dan buku yang berkaitan dengan

tema yang diangkat penulis seperti yang disebutkan di atas. Maka yang

membedakan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang sekarang penulis

17 Ali Akbar dan Hidayatullah Ismail, Metode Tahfidz Al-Qur`an di Pondok

Pesantren Kabupaten Kampar, dalam Jurnal Ushuluddin, Vol. 24, No. 1, Januari-Juni 2016. 18 Sa’dullah SQ, 9 Cara Praktis Menghafal Al-Qur`an , Jakarta: Gema Insani, 2008.

Page 30: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

14

teliti adalah lebih terfokus pada penerapan metode tadarruj yang merupakan

salah satu metode menghafal terbaru yang diterapkan di Pesantren Mahasiswa

Da’i ( Pesmadai).

F. Metode Penelitian

Untuk memperoleh hasil yang maksimal dari suatu karangan ilmiah,

maka metode penelitian yang dijalankan akan memegang peranan yang sangat

penting. Hal ini sangat mempengaruhi samapi tidaknya isi penulisan itu kepada

tujauan yang ingin dicapai. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian

skripsi ini adalah:

1. Jenis Penelitian

Agar mendapatkan hasil penelitian yang diharapkan, dalam

penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif. Metode penelitian

kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada

kondisi obyek yang alamiah, ( sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana

peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan

secara gabungan, analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif

lebih menekankan makna dari pada generalisasi.19 Sedangkan kedalaman

analisisnya, penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang mana analisis

hanya dilakukan sampai taraf pendeskripsian, yaitu dengan menganalisis dan

menyajikan fakta secara sistematis agar mudah dipahami.

19 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung:CV ALFABETA, 2014),

1.

Page 31: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

15

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan

(field research), yaitu penelitian untuk mencari peristiwa- peristiwa yang

menjadi objek penelitian berlangsung, sehingga informasi, langsung dan

terbaru tentang masalah yang berkenaan, sekaligus sebagai cross checking

terhadap bahan- bahan yang telah ada.20 Penulis mendeskripsikan seluruh

kegiatan di Pesmadai khususnya dalam kegiatan menghafal al-Qur`an .

Deskripsi yang penulis sajikan ini didasarkan pada data yang dikumpulkan dari

lapangan, yakni menggambarkan dan menjelaskan tentang bagaimana

penerapan metode tadarruj dalam menghafal al-Qur`an di Pesmadai Ciputat

dan Muara Angke.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah Pesantren Mahasiswa

Da’i (Pesmadai) yang merupakan lembaga taḥfizh al-Qur`an dan pesantren

mahasiswa yang berlokasi di Ciputat dan Muara Angke. Peneliti mengambil

lokasi ini karena Pesmadai merupakan pesantren yang menggunakann metode

tadarruj dalam proses menghafal al-Qur`an .

3. Subjek Penelitian dan Data

20 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya

Ilmiah (Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2012), 34

Page 32: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

16

Dalam penelitian ini, subjek penelitian yang penulis gunakan adalah

segenap keluarga besar Pesmadai, dalam hal ini adalah para pengurus, para

pengasuh dan para santri di Pesmadai Ciputat.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua macam sumber data:

a. Sumber Data Primer

Yakni data yang diperoleh dari sumber- sumber asli yang memuat

informasai atau data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini, data primernya

adalah observasi dan wawancara di Pesmadai Ciputat dan Muara Angke.

Observasi di dalam pengertian psikologik, observasi atau sering

disebut pula dengan pengamatan, merupakan satu kegiatan pemusatan

perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh panca indera.

Jadi observasi dapat dilakukan dengan melalui penglihatan, penciuman,

pendengaran, peraba, atau pengecap.21 Adapun macam-macam observasi

yakni observasi partisipatif, observasi terus-terang atau tersamar, dan

observasi tak berstruktur.

Observasi partisipatif yakni peneliti terlibat dengan kegiatan

sehari-hari orang yang sedang diamati atau digunakan sebagai sumber data

penelitian. Observasi partisipatif kemudian S

21 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, ( Jakarta:

Rineka Cipta, 1993), 133.

Page 33: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

17

dibagi lagi menjadi empat bagian22 yaitu, partisipasi pasif,23 partisipasi

moderat24, partisipati aktif25, dan partisipati lengkap.26

Observasi terus terang atau tersamar yaitu peneliti dalam

melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data,

bahwa ia sedang melakukan penelitian. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga

tidak terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk menghindari

kalau suatu data yang dicari merupakan data yang masih diharasiakan.27

Sedangkan observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak

dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi.28

Adapun peneliti dalam hal ini melakukan observasi partisipatif

yang sifatnya pasif yaitu peneliti datang ke lokasi penelitian untuk mengamati,

tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

22 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D, (Bandung:CV

ALFABETA, 2009), 227. 23 Partisipasi pasif yakni peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi

tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. 24 Partisipasi moderat yakni keseimbangan antara peneliti menjadi orang dalam

dengan orang luar. 25 Partisipasi aktif yakni peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan leh nara sumber,

tetapi belum sepenuhnya lengkap. 26 Partisipasi lengkap yakni peneliti terlibat sepenuhnya terhadap apa yang dilakukan

sumber data. 27 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D, 228. 28 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D, 228.

Page 34: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

18

Sedangkan pengertian wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk

bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.29

b. Sumber Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh dari sumber yang bukan asli yang

memuat informasi atau data yang dibutuhkan. Data sekunder dalam penelitian

ini adalah buku- buku yang menyajikan informasi berkaitan dengan penelitian

ini.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai

sumber, dan berbagai cara.30 Dalam melakukan penelitian lapangan, penulis

menggunakan metode pengumpulan data dengan berbagai cara yang terbagi

atas:

a. Dokumentasi

Disebutkan dalam buku Pendidikan Persspektif Islam bahwa

dokumentasi adalah metode yang dipergunakan dalam mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, surat

kabar, dan sebagainya.31 Dalam hal ini peneliti menggunakan

29 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D, 231. 30 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D, 137.

31 Faisol, Pendidikan Perspektif Islam (Jakarta: Guepedia,t,t), 10.

Page 35: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

19

video,foto, dan rekaman suara sebagai bukti dokumentasi kegiatan

penelitian.

b. Interview atau wawancara

Wawancara adalah merupakan pertemuan antara daua orang untuk

bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam sub tutopik tertentu.32 Dalam penelitian

ini, penulis mewawancari sejumlah orang yang dianggap penting

dalam penelitian ini, seperti; santri, para pengasuh, dan pengajar di

Pesmadai. Dala hal ini peneliti melakukan wawancara secra langsung

atau face to face kepada responden yang menjadi objek penelitian.

c. Observasi

Di dalam pengertian psikologik, observasi atau sering disebut

pula dengan pengamatan, merupakan satu kegiatan pemusatan

perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh

panca indera. Jadi observasi dapat dilakukan dengan melalui

penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, atau pengecap.33

Pengertian lain, observasi juga menyaratka pencatatan dan

perekaman sistematis mengenai sebuah peristiwa, artefak-

artefak, dan perilaku-perilaku informan yang terjadi dalam

32 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung:CV ALFABETA, 2014),

72. 33 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:

Rineka Cipta,1993), 133.

Page 36: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

20

situasi tertentu, bukan seperti yang belakangan mereka ingat,

diceritakan kembali, dan digeneralisasikan oleh partisipan itu

sendiri.34 Dengan demikian, penelitian ini akan melihat dan

mencatat berbagai kegiatan santri dalam melaksanakan

program menghafal Al-Qur`an menggunakan metode tadarruj

di Pesmadai atau lebih tepatnya penulis menggunakan observasi

partisipatif yang bersifat pasif sehingga akan mendapatkan data

yang akurat guna mendukung proses penelitian ini.

5. Populasi dan Sampel

Populasi adalah sekelompok subyek yang dihadapi oleh peneliti

baik manusia, gejala, tes, atau peristiwa. Populasi yang dihadap tergantung

pada perumusan penyelidikan.35 Sampel adalah bagian dari populasi yang

mewakili keseluruhan.36 Dalam penelitian, pengambilan sampel merupakan

prosedur yang biasa digunakan jika jumlah populasi besar.

Prinsip-prinsip dasar penelitian sampel mengacu pada masalah

teknis pelaksanaan dan kualitas produk yang dihasilkan. Dalam hal ini

penentuan sampel dilakukan sesederhana mungkin dan sampel yang diambil

harus benar-benar mempresentasikan keadaan populasi yang sesungguhnya.

Dari beberapa literature atau bacaan metodologi penelitian dapat diperoleh

informasi bahwa besarnya sampel tidak boleh kurang dari 10% populasi, ada

34Christine Daymon dan Immy Holloway, Metode-Metode Riset Kualitatif dalam

Public Relation & Marketing Communication. Penerjemah Cahya Wiratama (Bandung:

Penerbit Bentang, 2008), 321. 35 Winarno Surachmad, Pengantar Penelitian Ilmiah (Bandung: Tarsito, 1990), 5. 36 Winarno Surachmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, 19.

Page 37: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

21

pula yang menyatakan minimal 5% dari populasi.37 Dalam hal ini jumlah

populasi terbilang sedikit yakni hanya duapuluh orang. Oleh karena itu, jumlah

sampel sama dengan jumlah populasi.

Sampel utama pada penelitian ini adalah santri pengajian al-Qur`an

di Pesantren Mahasiswa Da’i Ciputat dan Muara Angke.

6. Teknik Pengolahan Data

Analisis data dari segi kualitatif penulis memperoleh data melalui

wawancara dan observasi. Selanjutnya data hasil penelitian yang telah

dikumpulkan dianalisis melalui persentase berdasarkan jumlah frekuensi

jawaban responden untuk setiap jawaban.

Berikut ini adalah langkah-langkah analisis pengolahan data yaitu:

a. Reduksi Data

Dalam melakukan penelitian di lapangan, data yang diperleh oleh

peneliti jumlahnya pasti banyak. Hal demikian perlu dicatat secara teliti

dan rinci. Jika penelitian lapangan semakin lama dilakukan maka data

yang akan diperoleh akan semakin banyak dan kompleks. Maka dari itu

diperlukan reduksi data. Maksud dari reduksi data ialah merangkum,

memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,

37 Abdul Basith, “Model Hafalan Al-Qur`an di Pesantren Nur Medina,”(Skripsi S-1

Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarih Hidayatullah Jakarta, 2017), 13.

Page 38: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

22

dicari tema dan polanya.38 Berdasarkan teori ini maka semua data yang

penulis peroleh selama melakukan penelitian di Pesmadai Ciputat dan

Muara Angke secara keseluruhan dikumpulkan, kemudian data yang

diperoleh menjadi data yang sudah terbagi pada kelompok-kelompok

tertentu sesuai dengan konsep yang telah dibentuk oleh peneliti. Proses

reduksi data bertujuan untuk lebih menajamkan, mengarahkan,

membuang bagian data yang tidak dipelukan, serta mengorganisir data

sehingga memudahkan untuk dilakukan penarikan kesimpulan.39

b. Penyajian Data

Pada penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam

bentuk tabel, grafik, phi chard, pictogram dan sejenisnya.40 Melalui

penyajian data seperti ini tentu saja akan lebih mudah untuk dipahami

karena data lebih terorganisir dan tersusun dengan baik. Pada tahap ini

peneliti melakukan organisasi data serta mengaitkan hubungan-hubungan

tertentu antara data yang satu dengan data yang lain. Lebih jelasnya dalam

penelitian ini, data-data yang diperoleh penulis ketika melakukan

penelitian akan menghasilkan data yang lebih konkrit, tervisualisasi,

memperjelas iformasi agar nantinya dapat lebih dipahami pembaca.41

c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

38Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D, 247. 39 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif dan

Kuantitaif (Jakarta: Erlangga, 2009), 151. 40 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D, 249. 41 Moh. Soehada, Metode Penelitian Sosial Kualitatif untuk Studi Agama

(Yogyakarta: SUKA Press, 2012), 131.

Page 39: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

23

Proses verifikasi data merupakan tahap akhir dalam pengolahan

data. Proses ini dimaknai sebagai penarikan arti data yang ditampilkan.

Verifikasi ini dilakukan dengan melihat hasil-hasil temuan terdahulu dan

melakukan pengecekan kembali dengan temuan-temuan lainnya. Pada

tahap ini juga menghasilkan penafsiran terhadap data, proses ini bertujuan

agar data tersebut memiliki makna. Sehingga dalam proses ini

menghasilkan jawaban dan rumusan masalah yang diajukan dalam

penelitian.42 Penulis melakukan pengecekan kembali terhadap hasil

penelitian agar nantinya dapat mempertahankan dan menjamin validitas

dan rehabilitas hasil temuan penulis terkait penerapan metode tadarruj di

Pesmadai Ciputat dan Muara Angke selama 3 hari melakukan observasi.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat menjawab rumusan

masalah tetapi mungkin juga tidak, karena seperti yang telah dikemukakan

bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat

sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.43 Jika

kesimpulan didukung dengan data-data yang valid maka kesimpulan tersebut

dapat dijadikan kesimpulan yang kredibel.

Adapun deskripsi data, nantinya akan disajikan secara naratif

untuk menggambarkan seluruh kegiatan yang diteliti.

42 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif dan

Kuantitatif, 151. 43 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D, 253.

Page 40: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

24

G. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah proses penelitian agar masalah yang

diteliti dapat diteliti dan dianalisa secara mendetail dan aktual, maka

penulisan skripsi disusun sebagai berikut:

Bab pertama, berisi pendahuluan yang mendeskripsikan secara utuh

penelitian ini. Ulasan bab ini terdiri dari; latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka,

metode penelitian dan sistematika penulisan. Dengan kata lain, tujuan

dari penulisan bab ini adalah untuk menunjukkan gambaran kerangka

dari seluruh isi penelitian. Sedangakan secara lebih rinci dijelaskan

pada bab selanjutnya.

Bab kedua¸sebagai pembahasan permasalahan, penulis menjelaskan

terkait dengan pengertian metode dan menghafal, kemudian penulis

memaparkan mengenai syarat-syarat dalam menghafal al-Qur`an ,

adab-adab mengahafal al-Qur`an , macam-macam metode menghafal

al-Qur`an , dan keutaman menghafal al-Qur`an , semua adalah sebagai

pembuka pembahasan tentang menghafal al-Qur`an .

Bab ketiga¸ berisi gambaran umum Pesantren Mahasiswa Da’i

(Pesmadai) yang terdiri atas: letak geografis, sejarah, visi misi, tujuan

pendidikan Pesmadai Ciputat, Struktur Organisasi, kondisi pendidik

dan peserta didik, sarana dan prasarana, dan administrasi. Penuli juga

memaparkan biografi dari pencetus metode tadarruj.

Page 41: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

25

Bab keempat, menganalisis metode tadarrruj dalam menghafal al-

Qur`an yang digunakan di Pesmadai Ciputat yang terdiri atas: metode

tadarruj yang digunakan di Pesmadai Ciputat, keberhasilan metode

tadarruj di Pesmadai Ciputat, dan faktor pendukung dan penghambat

penggunaan metode tadarruj dalam menghafal al-Qur`an di Pesmadai

Ciputat.

Bab kelima, bagian akhir dari skripsi adalah daftar pustaka yang

digunakan peneliti dalam penelitian dan berbagi lampiran yang

berkaitan dengan penelitian.

Page 42: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

26

Page 43: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

27

BAB II

METODE DALAM MENGHAFAL AL-QURʻAN

A. Pengertian Metode dan Menghafal

Menghafal al-Qurʻan merupakan hal yang tidak mudah dan prosesnya

pun cukup lama. Selain membutuhkan waktu, tenaga, pikiran, menghafal al-

Qurʻan pun membutuhkan cara-cara tertentu atau khusus agar bisa mencapai

tujuan utama yakni dapat menghafal al-Qurʻan secara keseluruhan. Dalam

hal ini, cara-cara inilah yang lebih akrab disebut dengan “metode”.

Kata “metode” berasal dari bahasa Yunani, yakni methodos yang

berarti cara atau jalan yang ditempuh. Djamaluddin dan Abdullah Ali

mengatakan bahwa metode berasal dari kata meta yang berarti melalui dan

hodos yang berarti jalan.1 Departemen Agama Republik Indonesia dalam

buku Metodologi Pendidikan Agama Islam mengatakan bahwa metode

1 Darmadi, Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran Dalam Dinamika

Belajar Siswa (Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2012), 175.

Page 44: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

28

adalah cara kerja yang bersistem utnuk memudahkan pelaksanakan suatu

kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.2

Dari beberapa definisi di atas mengenai metode, dan jika definisi

metode di atas dikaitkan dengan menghafal al-Qurʻan, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa metode adalah cara atau langkah-langkah yang harus

dilakukan. Itu berarti metode menghafal al-Qurʻan adalah cara atau langka-

langkah yang harus dilakukan dalam proses menghafal al-Qurʻan.

Sementara itu, definisi kata “menghafal” merupakan bentuk kata kerja

yang kata dasarnya adalah “hafal”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI), menghafal didefinisikan sebagai usaha untuk meresapkan ke dalam

pikiran agar selalu ingat.3 Dalam keterangan lain, disebutkan bahwa menghafal

merupakan suatu proses belajar atu mempelajari sesuatu dan mencoba

menyimpannya di dalam ingatan.4 Adapun definisi menghafal dalam bahasa

Arab yakni tahfizh yaitu merupakan bentuk masdar dari lafal hafizha-

yahfazhu-hifzhan yang secara bahasa bermakna menghafal, menjaga,

memlihara, atau melindungi.5 Secara terminologi tahfizh yaitu menerima,

mengingat, menyimpan, dan memproduksi, kembali tanggapan-tanggapan yan

3 Tim Pustaka Pens, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Gita Media Press, tt),

307. 4 Baidudu J.S. dan Zain Sutan Mohammad, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan, 1994), 30. 5 Ahmad Warson Munawwir, Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia Terlengkap

Edisi Kedua, (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997), 279.

Page 45: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

29

diperolehnya melalui pengamatan baik dengan cara mendengarkan, menulis,

maupun membacanya.6

Menurut Quraish Shihab menghafal berarti memelihara dan

mengawasi.7 Sedangkan menghafal al-Qurʻan menurut Aa’dullah adalah suatu

proses mengingat dimana seluruh materi ayat (rincian-rinciannya seperti

fonetik, waqaf dan lain-lain) harus diingat scara sempurna. Oleh karena itu,

seluruh proses pengingatan terhadap ayat dan bagian-bagiannya tersebut mulai

dari proses awal hingga pengingatan terakhir harus cepat.8 Sementara dalam

ilmu psikologi, menghafal didefinisikan sebagai kemampuan untuk

memproduksi tangggapan-tanggapan yang telah tersimpan secara tepat dan

sesuai dengan tanggapan-tanggapan yang diterimanya.9

Dalam menghafal erat hubungannya dengan ingatan seseorang. Fungsi

ingatan itu sendiri meliputi tiga aktivitas yaitu, mencamkan yaitu menangkap

atau menerima kesan-kesan, meyimpan kesan-kesan, dan mereproduksi kesan-

6 Munjahid, Strategi Menghafal Al-Qurʻan 10 Bulan Khatam: Kiat-Kiat Sukses

Menghafal Al-Qurʻan, (Yogyakarta: Idea Press, 2007), 73. 7 M. Quraish Shihab, Menyingkap Tabir Ilahi al-Asma al-Husna Dalam Perspektif

al-Qurʻan, (Jakarta: Lentera Hati, 2006), 195. 8 Masagus H.A. Fauzan Yahya, Quantum Tahfizh, (Jakarta: Emir, 2015), 17. 9 Alex Sobur, Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah (Bandung: CV. Pustaka

Setia, 2003), 25.

Page 46: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

30

kesan.10 Ingatan seseorang dipengaruhi oleh sifat seseorang, alam sekitar,

keadaan jasmani, keadaan rohani (jiwa) serta umur manusia.11

Dari paparan di atas mengenai definisi metode dan menghafal, maka

dapat ditarik kesimpulan, bahwa metode menghafal al-Qurʻan adalah cara-cara

yang harus dilalui seseorang untuk dapat mengingat, menyimpan, dan

meresapi ayat-ayat al-Qurʻan ke dalam memory atau ingatan.

B. Macam- Macam Metode Menghafal

Dalam pembahasan mengenai metode dalam menghafal al-Qurʻan,

berlaku keberagaman. Maksudnya, antara satu individu dengan individu

lainnya memiliki perbedaan baik itu karakter maupun daya serap dalam

prosesnya menghafal al-Qurʻan. Metode yang dianggap efektif oleh

seseorang belum tentu efektif juga bagi oranag lain karena setiap orang

memiliki kemampuan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam menghafal al-

Qurʻan tersedia berbagai macam metode yang dapat digunakan yang tentunya

memiliki kelebihan dan kekurangannya masing- masing.

Berkaitan dengan metode menghafal, sebagian ada yang menemukan

caranya sendiri untuk menghafal al-Quran tetapi tidak sedikit pula yang

membutuhakan pilihan-pilihan metode yang kiranya tepat untuk dirinya

dalam proses menghafal.

10 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan,

(Jakarta: Rineka Cipta, 1998), 28. 11 Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta,

2013), 26.

Page 47: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

31

Berdasarkan tulisan/kajian sehumlah orang terkait hal ini, terdapat

beberapa macam metode daalm menghafal al-Qurʻan, yang diantaranya

sebagai berikut:

1. Metode Turki Utsmani

Metode ini merupakan salah satu metode menghafal al-Qurʻan yang

sudah diterapkan sejak zaman kekhalifahan Turki Utsmani. Metode telah

berkembang pesat tidak hanya di Turki tetapi juga hampir ke seluruh dunia.12

Metode ini mempunyai ciri unik dalam proses menghafal al-Qurʻan

yang disebut dengan urut-mundur. Cara kerjanya yakni dengan membagi

setiap juz al-Qurʻan ke dalam 20 halaman, yang setiap halaman terdiri dari

15 baris. Halaman yang pertama kali dihafal adalah halaman ke-210 dari

setiap juz. Contohnya, pada bulan pertama, di hari pertama menghafal

halaman ke-20 dari juz pertama, hari kedua halama ke-20 dari juz kedua,

hari ketiga menghafal halama ke-20 dari juz ketiga, dan seterusnya, hingga

dalam sebulan pertama hafal seluruh halama 20 dari tiap juznya. Kemudian

pada bulan kedua, pada hari pertama menghafal hal ke-29 dari juz pertama,

hari kedua menghafal halaman ke-29 dari juz kedua, hari ketiga menghafal

12 Ahmad Iqbal, “Penggunaan Metode Master Dalam Menghafal Al-Qurʻan Di

Yayasan Askar Kauny”, (Skripsi S-1, Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2018), 18.

Page 48: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

32

halaman ke-29 dari juz ketiga, dan begitu seterusnya hingga selesai

hafalan.13

2. Metode Wahdah

Menghafalkan satu persatu ayat yang hendak dihafalkan. Untuk

mencapai hafalan awal, setiap ayat dapat dibaca sebanyak sepuluh kali atau

dua puluh kali atau lebihm sehingga proses ini mampu membentuk pola

bayangan.14 Dengan demikian metode wahdah ini akan mempermudah

penghafal dalam proses menghafal ayat per ayat al-Quran. Dengan metode

ini ayat yang dihafalkan akan melekat dengan baik dalam ingatan bukan saja

dalam bayangan akan tetapi hingga benar-benar melakat dalam ingatan dan

hatinya, barulah kemudian dilanjutkan pada ayat-ayat berikutnya dengan

menggunakan metode yang sama. Untuk menghafal yang demikian maka

langkah-langkah selanjutnya adalah dengan membaca dan mengulang-ulang

lembar tersebut hingga benar-benar lisan mampu melafalkannya dengan

lancar tanpa terbata-bata. Semakin sering diulang makan kualitas hafalan

akan semakin kuat.

3. Metode Kitabah

Metode ini merupakan metode yang juga sebagai metode alternatif

dalam menghafal al-Qurʻan. Pada metode ini penghafal al-Qurʻan terlebih

13 Hervina Kusumawati, “Implementasi Model Turki Utsmani Dalam Menghafal Al-

Qurʻan di Yayasan Tahfizhul Qur’an Sulaimaniyah Jawa Timur” (Skripsi S1, Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2018), 71. 14 Ahsin W. Al-Hafizh, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qurʻan, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2000), 63.

Page 49: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

33

dahulu menuliskna ayat-ayat yang hendak dihafal pada selembar kertas.

Kemudian ayat tersebut dibaca sampai lancar dan benar, kemudian

dihafalkannya.15 Para penghafal al-Qurʻan dalam metode ini dapat

menghafal ayat yang sudah ditulis dengan membaca secara berulang-ulang.

Metode ini dinilai cukup bagus, karena disamping membaca, menulis juga

akan sangat membantu dalam mempercepat terbentuknya pola hafalan

dalam ingatan para penghafal.

4. Metode Talaqqî

Metode talaqqî nampaknya sudah tidak asing di telinga para pegiat

al-Qurʻan atau para penghafal al-Qurʻan. Metode talaqqî adalah metode

yang digunakan Rasulullah saw. dan para sahabat dalam menghafalkan Al-

Qurʻan. Pada praktiknya metode ini adalah sebagaimana yang dilakukan

Malaikat Jibril as. dalam menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad

saw. dengan membacakannya di hadapan Rasulullah saw. yang kemudian

diikuti secara perlahan oleh beliau.

5. Metode Simâ’i

Simâ’i artinya mendengar. Maksud mendengat dalam metode ini

adalah mendengarkan suatu bacaan untuk dihafalkannya.16 Merode ini

15 Ahsin W. Al-Hafizh, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qurʻan, 64.

16 Ahsin W. Al-Hafizh, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qurʻan, 64.

Page 50: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

34

dinilai sangat efektif bagi para penghafal yang memiliki daya ingat tinggi.

Metode in dapat dilakukan dengan du acara alternatif:

a. Mendengar dari guru yang membimbingnya, terutama bagi pengahafal

tunanetra dan anak-anak. Dalam hal ini, pembimbing harus berperan

aktif, sabar, dan teliti dalam membacakan ayat per ayat yang akan

dihafal. Dengan begitu penghafal mampu menghafal dengan baik dan

sempurna. Setelah hafal, kemudian dilanjutkan dengan ayat selanjutnya

dengan metode yang sama.

b. Cara yang kedua yakni dengan merekam terlebih dahulu ayat-ayat

yang hendak dihafal. Setelah itu hasil rekaman dapat diputar dan

didengar secara seksama sambil diikuti oleh para penghafal secara

perlahan.

6. Metode Tikrar

Metode ini adalah bentuk menghafal ataupun cara menghafal

yang paling banyak digunakan oleh para penghafal al-Qurʻan sejak

dulu hingga saat ini. Metode tikrar ini sangat sederhana, karena hanya

mengulang-ulang bacaan dengan melihat mushaf al-Qurʻan, sebanyak

hitungan atau jumlah tertentu yang sudah ada di mushaf Tikrar

sehingga mudah diingat.17

17 Arini Intan, “Efektivitas Metode Tikrar Dalam Menghafal Al-Qurʻan Juz 30 Pada

Mahasiswi Ta’lim Program Studi Ekonomu Islam’, (Skripsi S1, Fakultas Ilmu Agama Islam

Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, 2018), 23.

Page 51: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

35

Metode ini dinilai cukup bagus karena dapat meningkatkan dan

membantu menguatkan hafalan, sehingga tidak mudah hilang. Hal ini

dapat terjadi karena seringnya melakukan pengulangan sehingga lisan

mudah mengucapkannya dan semakin kuat pula hafalannya.

7. Metode Jamaʻ

Metode jama’ ialah metode yang dilakukan dengan cara

kolektif, yang berarti ayat-ayat dihafal dibaca secara bersama-sama

yang dipimpin oleh seorang guru. Langkah-langkah dalam metode

jama’ , yaitu: guru membacakan satu atau beberapa ayat, peserta didik

menirukan bersama-sama dengan tetap melihat dan meperhatikan

tulisan ayatnya, setelah ayat itu dibaca dengan baik dan benar, guru

kembali membacakan beberapa ayat, peserta didik mengiktui bacaan

sedikit demi sedikit tanpa melihat mushaf sampai ayat itu benar-benar

masuk dalam bayangannya, dan kegiatan di atas diulang-ulang sampai

semua peserta didik menghafal seluruh ayat.18

8. Metode Munjahid

18 Ahsin W. Al-Hafizh, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qurʻan, , 66.

Page 52: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

36

Metode ini merupakan metode yang dapat digunakan untuk menghafal

al-Qurʻan yakni metode pengulangan penuh.19 Metdode menghafal dengan

tulisan, memahami makna serta metode menghafal dengan bimbingan guru.

9. Metode Hanifida

Metode ini merupakan gagasan dari pasangan suami-istri asal

Jombang, Jawa Timur, yaitu Hanifudin Mahadun dan Khoirotul Idawati

Mahmud. Pada paraktiknya, metode ini menggunakan model penghafalan al-

Qurʻan dengan sistem asosiasi, yaitu objek yang dihafal dihubungkan dengan

kata atau kalimat yang mudah dan akrab di telinga atau pikiran. Biasanya,

dalam bentuk cerita yang mudah diingat atau beripa gambar dari makna ayat

yang sedag dihafal. Metode ini mengaktifkan otak kiri dan otak kanan yang

berbeda fungsinya secara bersamaan.20

10. Metode MASTER

Metode MASTER (Menghafal Al-Qurʻan Semudah Tersenyum)

adalah sebuah metode dalam menghafal al-Qurʻan yang memadukan antara

fungsi otak kiri (yakni kegiatan menghafal) dan fungsi otak kanan (yakni

gerakan tangan atau badan).21 Metode ini dapat menjadikan para penghafal al-

19 Munjahid, Strategi Meghafal Al-Qurʻan 10 Bulan Khatam, (Yogyakarta: Idea

Press, 2007), 77-80. 20 Zuhrotul Cahyati, “Efektifitas Metode HANIFIDA Dalam Menghafal Surat Al-

Ma’un Beserta Arti dan Nomor Ayatnya Pada Santri Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Al-

Muntaha Kelurahan Cebongan Kecamatan ArgoMulyo Kota Salatiga Tahun 2017”, (Skripsi

S1, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga, 2017), 41. 21 Ahmad Iqbal, “Penggunaan Metode Master Dalam Menghafal Al-Qurʻan Di

Yayasan Askar Kauny”, (Skripsi S-1, Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2018), 43.

Page 53: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

37

Qurʻan tidak hanya sekadar menghafal teks Arabnya saja, tetapi juga paham

makna ayat yang terkandung di dalamnya.

11. Metode Gabungan

Metode ini merupakan kombinasi antara metode wahdah dan kitabah.

Hanya saja kitabah (menulis) di sini lebih memiliki fungsional sebagai uji coba

terhadap ayat-ayat yang telah dihafalnya.22 Ketika penghafal sudah berhasil

menyelesaikan ayat yang dihafalnya, kemudian ia menuliskannya di atas kertas

yang dengan hafaln pula. Jika ia telah mampu mereproduksi apa yang telah

dihafalkannya dalam betuk tulisan dengan baik dan benar, maka penghafal

dapat melanjutkan hafalan pada ayat berikutnya.

C. Syarat-Syarat Menghafal Al-Qurʻan

Sebelum menghafal al-Qurʻan tentu kita perlu memperhatikkan aspek-

aspek yang perlu kita penuhi sebelum memulai hafalan. Dalam menghafal al-

Qurʻan terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum

seseorang memulai untuk menghafalkan al-Qurʻan. Berikut ini adalah syarat-

syarat dalam menghafal al-Qurʻan menurut Ahsin W. Al-Hafizh:

Mampu mengosongkan benaknya dari pikiran-pikiran dan teori-teori, atau

permasalahan-permasalahan yang sekiranya akan mengganggunya.

22 Ahsin W. Al-Hafizh, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qurʻan,), 65.

Page 54: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

38

Membersihkan diri dari segala sesuatu perbuatan yang kemungkiann dapat

merendahkan nilai studinya, kemudian menekuni secara baik dengna hati

terbuka, lapang dada dan dengan tujuan yang suci.23 Hal seperti ini akan terjadi

apabila kita mampu mengendalikan diri dari perbuatan-perbuatan yang

tercela.

1. Niat yang Ikhlas

Niat yang kuat dan sungguh-sungguh akan mengantar seseoragn ketempat

tujuan dan akan membentengi terhadap kendala-kendala yang mungkin

akan datang merintangi.24 Niat memiliki peranan yang cukup vital dalam

melakukan segala aktivitas terlebih dalam menghafal al-Qurʻan. Niat

memiliki peran sebagai motivasi diri dalam usaha mencapai suatu tujuan.

Tanpa adanya niat yang jelas ini sangat mempengaruhi proses pencapaian

tujuan. Jika niat jelas, maka prosesnya akan berjalan dengan mudah dan

tidak mudah terganggu. Niat yang juga beorientsi pada ibadah, dan ikhlas

dalam menghafal karena Allah SWT akan memacu rasa konsisten dalam

menghafal al-Qurʻan, menghafal tidak lagi menjadi beban atau merasakan

terpaksa dalam menghafal. Dengan begitu menghafal al-Qurʻan menjadi

suatu hal yang menyenangkan dan menjadi kebutuhan.

2. Memiliki Keteguhan dan Kesabaran

23 Ahsin W. Al-Hafizh, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qurʻan, 48.

24 Ahsin W. Al-Hafizh, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qurʻan, 49.

Page 55: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

39

Keteguhan dan kesabaran merupakan faktor-faktor yang ssangata penting

bagi yang sedang dalam proses menghafal al-Qurʻan.25 Dalam perjalanan

menghafal al-Qurʻan tentu akan menemui banyak kendala yang tidak

mudah. Oleh sebab itu, faktor utama keberhasilan dalam menghafal al-

Qurʻan adalah keteunan menghafal dan mengulang-ulang ayat-ayat yang

telah dihafal.

3. Istiqamah

Istiqamah berarti konsisten, maksud dari konsisten di sini adalah tetap

menjaga keajekan dalam menghafal al-Qurʻan.26 Seorang penghafal al-

Qurʻan harus dapat menjaga konsistensi waktu dalam menghafal al-

Qurʻan.

4. Menjauhkan Diri dari Maksiat dan Sifat Tercela

Seseorang yang sedang dalam proses menghafalkan al-Qurʻan harus selalu

berusaha menjauhkan dirinya dari maksiat dan sifat tercela karan hal

tersebut dapat menghambat atau menganggu konsentrasi seseorang dalam

menghafal al-Qurʻan. Perbuatan maksiat dan sifat t ercela memounyai

pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan jiwa dan mengusik

keternangan hati orang yang sedang dalam proses menghafal al-Qurʻan.27

25 Ahsin W. Al-Hafizh, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qurʻan, 50. 26 Ahsin W. Al-Hafizh, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qurʻan, 51.

27 Ahsin W. Al-Hafizh, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qurʻan, 52.

Page 56: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

40

5. Izin Kepada Orang tua, Wali, atau Suami

Seseorang ynag hendak menghafalkan al-Qurʻan harus telebih dahulu

meminta izin, hal ini dilakukan supaya ada pengertian dari oran tua, wali,

ataupun suami terhadap kesediaan waktu, serta memberikan dukungan

moral maupun materiil sehingga nantinya tidak menjadi kendala dalam

proses menghafal al-Qurʻan. Maka dari itu, izin orang tua, wali atau suami

sangat penting dalam menghafal al-Qurʻan.28

6. Mampu Membaca dengan Baik

Sebelum seorang penghafal melangkah pada tahap menghafal, hendaknya

penghafal memperbaiki dan memperlancar bacaannya. Bahkan sebagian

besar ulama tidak memperkenankan anak didik yang diampunya untuk

menghafal al-Qurʻan sebelum terlebih dahulu ia mengkhatamkan al-

Qurʻan dengan membaca.29

Selain itu terdapat pula syarat-syarat lain yang harus dipenuhi seorang

penghafal al-Qurʻan ketika menghafalkan al-Qurʻan dalam buku Meski

Sibuk pun Bisa Hafal Al-Qurʻan karya Ir. Amjad Qosim, berikut adalah

syarat-syaratnya:

a. Membaca dengan Benar

28 Ahsin W. Al-Hafizh, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qurʻan, 55. 29 Ahsin W. Al-Hafizh, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qurʻan, 54.

Page 57: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

41

Kebanyakan para penghafal kurang memperhatikan

pentingnya memiliki bacaan Al-Qurʻan sebelum memulai hafalan.

Terdapat hal-hal ynag perlu diperhatikan dalam hal ini, seperti:

- Memperbaiki Makhraj

Sangat penting untuk mempelajari makharij al-huruf bagi

para penghafal Al-Qurʻan sebelum memulai hafalan. Bagaimana

melafalkan huruf hijaiyah secara benar sesuai dengan tempat keluar

hurufnya. Mengapa memperbaiki makhraj sangat penting ?

Memperbaiki makhraj sangat prnting karena jika telah terbiasa

membaca Al-Qurʻan dengan makhraj yang kurang tepat maka akan

berpengaruh pada hafalan Al-Qurʻan yang dimiliki.

- Mengakuratkan Harakat

Sebab terlalu tergesa-gesa atau terlalu pelan dalam membaca

Al-Qurʻan, sebagian orang mengucapkan harakat secara tumpeng-

tindih atau kurang jelas. Hal ini dapat merupakan kesalahan yang

terkadang mengakibatkan berubahnya makna yang terkandung dalam

Al-Qurʻan.30

- Mengakuratkan Kata

30 Amjad Qosim, Meski Sibuk pun Bisa Hafal Al-Quran, terj. Saiful Aziz (Solo: Al-

Kamil Publishing, 2013), 114.

Page 58: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

42

Pelafalan kata-kata yang terdapat dalam ayat-ayat Al-Qurʻan

haruslah jelas. Ini menjadi sangat penting karena jika terdapat

kesalahan dalam pelafalan kata akan mempengaruhi arti dan makna

ayat.

- Mencermati Akhir Ayat dengan Sungguh-sungguh

Banyak dari penghafal Al-Qurʻan sering lengah dan tergesa-

gesa terhadap ayat akhir. Sehingga para penghafal kurang

memperhatikan bacaannya yang kemudian memyebabkan kesalahan.

b. Menghafal dengan Kuat

Hafalan yang baru haruslah menjadi hafalan yagn kuat;

tidak ada kesalahan di dalamnya, tidak berhenti (karena lupa),

dan tidak membaca dengan terbata-bata.31

Jika seorang penghafal Al-Qurʻan ingin menghafal

halaman baru tetapi kemudian halaman yang sebelumnya

dihafal belum kuat ini akan menjadi masalah. Mengapa

demikian ? Karena hafalan baru adalah sebagai dasar jika

dasarnya saja belum kokoh maka akan meruntuhkan hafalan

yang tertanam dalan ingatan.

c. Memperdengarkan Hafalan pada Orang Lain

31 Amjad Qosim, Meski Sibuk pun Bisa Hafal Al-Qurʻan, 122.

Page 59: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

43

Maksud dari hal ini adalah meminta orang lain untuk menyimak

hafalan kita utnuk mengetahui letak kesalahan yang terdapat pada hafalan.

Seringkali seorang penghafal Al-Qurʻan hanya memperdengarkan

hafalannya pada dirinya sendiri dan menganggapnya telah sempurna

(benar) padahal memperdengarkannya pada orang lain akan

mempermudah kita untuk mengoreksi kesalahan jika terdapat dalam

hafalan.32

d. Mengulang-ulang dalam Waktu Berdekatan

Mengulang hafalan dalam waktu yang berdekatan sangat baik

untuk memperkuat hafalan yang dimiliki

e. Menggabungkan Halaman yang Baru Dihafal dengan Halaman

Sebelumnya

Maksudnya adalah menggabungkan beberapa halaman yang telah

dihalaman sebelumya. Misal dalam satu hari seorang penghafal al-Qurʻan

mampu menghafal 1 halaman dalam seminggu ia mampu menghafal 7

halaman. Dari 7 halaman yang sudah dihafal digabungkan menjadi 1

hafalan yang utuh.33

D. Adab-Adab Terhadap Al-Qurʻan

32 Amjad Qosim, Meski Sibuk pun Bisa Hafal Al-Qurʻan, 124. 33 Amjad Qosim, Meski Sibuk pun Bisa Hafal Al-Qurʻan, 126.

Page 60: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

44

Sebelum kita membaca al-Qurʻan tetu terdapat adab-adab yang haus

diperhatikan. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan terhadap Al-

Qurʻan:

1. Sebelum membaca al-Qurʻan hendkanya berwudhu terlebih dahulu

2. Membacanya di tempat yang suci dan bersih. Ini dimaksudkan untuk

menjaga keagungan al-Qurʻan34

3. Membacanya dengan khusyu’, tenang, dan penuh hikmat.

4. Membaca ta’awudz sebelum membaca ayat al-Qurʻan. Seperti firman

Allah :

فإذا قـرأت القرآن فاستعذ بلله من الشهیطان الرهجیم

“Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Al-Qurʻan, mohonlah

perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk”(QS. An-Nahl:98)35

5. Membaca basmalah pada setiap permulaan surah, keculi permulaan surat

At-Taubah.

6. Membaca Al-Qurʻan dengan tartil

أو زد علیه ورت ل القرآن تـرتیلا

“Dan bacalah Al-Qurʻan itu dengan perlahan-lahan.” (QS. Al-

Muzammil:4)

7. Menghadap Kiblat36

E. Keutaman Menghafal Al-Qurʻan

34 Ahsin W. Al-Hafizh, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qurʻan, 32. 35 Arham bin Yasin, Lc, Mushaf As-Shahib, (Jakarta:Hilal Media, tt), 267.

36 Imam Abu Zakaria Yahya bin Syaraf An-Nabawi, At-Tibyan: Adab Penghafal Al-

Qurʻan, terj. Umniyyati Sayyidatul Hauro,dkk, (Sukoharjo: Al-Qowam, 2015), 74.

Page 61: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

45

Menghafal Al-Qurʻan tentu saja memiliki banyak keutamaan, berikut

adalah keutaman menghafal Al-Qurʻan:

1. Meninggikan Derajat Manusia di Surga

یقال لصاحب القرآن اقرأ وارتق ورتل كما كنت ترتل في الدنیا فإن منزلتك عند آخر

، برقم 5/281آیة تقرأ بها )والحدیث صححه الألباني في السلسلة الصحیحة،

2240

“Dikatakan kepada pemilik Al-Qurʻan, bacalah dan

mendakilah. Bacalah dengan tartil sebagaimana engkau membaca

secara tartil di dunia. Karena kedudukanmu di akhir ayat yang engkau

baca.” (Hadits ini dishahihkan oleh Al-Albany dalam As-silsilah As-

Shahihah, 5/281 no. 2240) Telah diriwayatkan oleh Tirmizi, 2914 dan

Abu Daud, 1464.37

Para ulama menjelaskan arti shahib Al-Qurʻan adalah orang

yag hafal Al-Qurʻan semuanya atau sebagiannya, selalu membaca dan

mentadabur serta men gamalkan isinya sekaligus berakhlak sesuai

dengan tuntunannya.38

2. Menjadi Keluarga Allah SWT

37 Muhammad Nashiruddin al-Albany, Silsilah al-Haditsu al-Shahihah, (Riyadh:

Maktabah Ma’arif, 1991), 281 38 Abdud Daim Al-Kahil, Hafal Al-Qurʻan Tanpa Nyatri, Terj. Ummu Qadha

Nahbah Al-Muqoffi, (Sukoharjo: Pustaka Arafah, 2017), 26.

Page 62: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

46

إنه لله أهلين من النهاس قالوا : ي رسول الله ، من هم ؟ قال: هم أهل القرآن ، أهل الله

وخاصهته

Dari Annas r.a. ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah saw.

bersabda: “Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri

dari para manusia. Kata Anas selanjutnya: Lalu Rasulullah saw.

ditanya: Siapakah mereka itu wahai Rasulullah ? Jawab beliau: Yaitu

Ahlul- Qur’an. Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang

istimewa baginya.” (HR. Ahmad, Ibn Majah, An-Nasa’i, Ad-Darami)39

3. Para Penghafal Al-Qurʻan bersama para Malaikat yang Mulia dan Taat

الهذي یـقرأ القرآن وهو ماهر به مع السهفرة الكرام البـررة، والهذي یـقرأ القرآن

أجران ویـتـتـعتع فیه وهو علیه شاق له

“Orang yang mahir membaca Al-Qurʻan itu bersama

para malaikat pencatat yang mulia yang berbakti. Orang yang

membaca Al Qur’an dengan terbata-bata (tidak lancar) dan

Qur’an itu terasa susah baginya saat dibaca, dia mendapatkan

dua pahala.”40

4. Menghafal Al-Qurʻan Merupakan Ciri Orang yang Diberi Ilmu

بل هو آيت بـی نات في صدور الهذین أوتوا العلم وما يحد بيتنا إله الظهالمون

“Sebenarnya, Al-Qurʻan itu adalah ayat-ayat yang nyata di

dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang

40 Imam An-Nawawi. Shahih Muslim bi Syarh an-Nawai,(Qahirah: Daar al-

Hadits,1994), 343.

Page 63: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

47

mengingkari ayat-ayat Kami kecuali oarng-orang yang

zhalim.”( QS. Al-Ankabut: 49)41

5. Mendapatkan banyak pahala.

Saat menghafal Al-Qurʻan tentu saja seorang penghafal al-Qur`an

akan mengulang berkai-kali ayat yang dihafalnya. Jika satu huruf

balasannya 10 pahala, berapa banyak huruf dibaca sekaligus pahala yang

diperoleh akan berlipat ganda. Hal ini berdasarkan hadis Nabi Muhammad

saw.:

د رضي الل عنه قال:قال رسول الل صلى الل علي وسلم من قـرأ حرفا من كتاب الل فـله بهعن ابن مسعو

اقول الم حرف ولكن الف ولآم حرف ومیم حــرف. )رواه الترمذي وقال حسنة والحسنة عشر امثالا لآ

حدیث حسن صحیح غریب اسنادا والدارمى(هذا

Dari Ibnu Mas’ud r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda:

“Barangsiapa membaca satu huruf dari kitabullah, maka

baginya satu kebaikan dan kebaikan itu mendpat pahala sepuluh

kali lipat. Aku tidak mengatakan alif laam miim satu huruf.

Tetapi alif satu huruf, laam satu huruf, miim satu huruf.” (HR.

Tirmidzi)42

41 Arham bin Yasin, Lc, Mushaf As-Shahib, (Jakarta:Hilal Media, tt), 402. 42 Abu ‘Isa Muhammad bin ‘Isa at-Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi, (Mesir: Daar Ibnu

Jauzi, tahunnya), 234.

Page 64: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

48

Page 65: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

49

BAB III

SEPUTAR PESANTREN MAHASISWA DA’I (PESMADAI)

A. Pesantren Mahasiswa Da’i (Pesmadai)

a. Profil

Pesantren Mahasiswa Dai (Pesmadai) adalah lembaga swadaya utnuk

pengembangan dakwah dan pendidikan khususnya untuk kalangan mahasiswa

di bwah Yayasan Dai Muda Indonesia. Sebagaimana namnya, Pesmadai

berkomitmen menjadi wadah pembinaan yang secara embrional1 kelak

diharapkan melahirkan peserta didik yang tinggi ilmunya, kokoh imannya,

meluas amalnya, mulia akhlaknya, cinta negeri serta menjadi pererat ukhuwah.

Secaa resmi Pesmadai berdiri pada tahun 2018, namun sejak 2013 Pesmadai

sebenarnya sudah terbentuk . Pesmadai memiliki 6 cabang di wilayah Jakarta,

Tangerang Selatan, dan Muara Angke. Untuk fokus penelitian yang dilakukan

penulis yakni Pesmadai yang berada di Tangerang Selatan yang beralamat di

Jalan Legoso Raya No. 66 Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan,

Ciputat Timur, Tangerang Selatan dan Pesmadai Muara Angke yang beralamat

di Jalan Angke Jaya XIII No.17 Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora,

Jakarta Barat. Adapun nomor telepon 0852-3123-0141 dan alamat website

resmi Pesmadai yaitu www.pesmadai.org.

b. Sejarah

1 Embrional dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah benih(bibit) yang kaan

menjadi sesuatu

Page 66: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

50

c. Sejarah awal berdiri Pesmadai sudah cukup lama yakni sejak tahun

2013. Berawal di Jakarta Selatan di dekat LIPIA2 (Lembaga Ilmu

Pengetahuan Islam dan Arab). Para mahasiswa LIPIA yang ingin

terkumpul dalam satu organisasi yang memliki motivasi yang

samauntuk saling mengingatkan dan belajar serta lebih menjalin

kedekatan dengan Al-Qur’an.3

d. Kebutuhan mahasiswa LIPIA untuk berada di lingkungan yang

bernuansa Al-Qur’an menjadi faktor utama terbentuknya

Pesmadai. Inilah yang menjadi alasan ketika itu Ahmad Muzakky

mendirikan Pesantren Mahasiswa Da'i. Sampai saat ini Pesmadai

LIPIA sudah meluluskan beberapa angkatan dan alumninya sudah

tersebar di berbagai pondok ataupun sekolah sebagai mudir

e. Pada awal berdirinya, Pesmadai tidak memiliki kurikulum baku

yang mengatur kegiatan pesantren karena masih terbatasnya sarana

maupun prasarana. Sehingga kegitan yang berjalan di Pesmadai

kala itu hanya belajar mengenai kajian-kajian ke-Islaman dan

menghafal Al-Qur’an.

Sepanjang berjalannya, Pesmadai telah berkembang dan memiliki

cabang di beberapa di beberapa wilayah. Setelah Pesmadai di Jaksel sudah

mulai berkembang, Yayasan Pesmadai membuka Pesmadai di Kota Depok

2 LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab) adalah lembaga pendidikan

yang mengajarkan ilmu tentang agama Islam yang berada di bawah naungan Universitas

Islam Imam Muhammad bin Saudh Riyadh. 3 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Ahmad Muzakky, Asrama Pesmadai, Legoso

Tangerang Selatan, 3 Juli 2019.

Page 67: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

51

tepatmya di wilayah Margonda. Letak yang cukup strategis yakni di dekat

wilayah kampus besar seperti Univeristas Indonesia dan Gunadharma

memudahkanm Pesmadai untuk melaksanakan tujuannya yakni melakukan

syiar Islam di kalangan mahasiswa guna membangun generasi Al-Qur΄an

dandapat menjadi da’i kelak di masyarakat.

Mulai 2017, dengan trend tahfizh al- Qur’an dan semangat

mendekatkan diri kepada Al-Qur’an semakin ramai.4 Dengan syiar-syiar ke-

Islaman yang semakin bertransformasi secara modern dan mudah diakses oleh

siapa saja kini menjadi santri bukan lagi hal yang tidak mungkin karena siapa

saja bisa menjadi santri. Dengan kondisi saat ini kehadiran pesantren sangat

dibutuhkan terutama di kalangan mahasiswa yang belum memiliki kesempatan

untuk mengenyam pendidikan agama sebelum kuliah. Terdapat kerinduan di

kalangan mahasiswa tersebut untuk berada di lingkungan Islami yang

bernuansa Al-Qur’an untuk menjaga semangat menghafal Al-Qur’an.

f. Visi dan Misi

Visi: Menjadi lembaga pembinaan pemuda yang melahirkan Kader Da’i

intelektual, ideologis, dan religious dalam membina ummat menuju

Indonesai Bermartabat.S

Misi:

4 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Ahmad Muzakky, Asrama Pesmadai, Legoso

Tangerang Selatan, 3 Juli 2019.

Page 68: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

52

Kaderisasi Da’i: Menghimpun, membina dan menggerakan potensi

mahasiswa bersama Pesantren Mahasiswa Da’i guna mempersiapkan da’i dari

kalangan akademisi yang memiliki kemampuan berdakwah dalam konteks

kekinian serta sesuai dengan bahasa kaumnya.

Kiprah Da’i: Lahirnya da’i yang berintegritas siap berdakwah, ditugaskan dan

ditempatkan bersama Pesantren Mahasiswa Da’i ke berbagai bidang dakwah

dan medan dakwah.

Eksistensi Lembaga: Menjadikan Pesantren Mahasiswa Da’i sebagai rumah

bersama para dai muda dalam memainkan peran dai dalam membangun

Indonesia.

g. Struktur Organisasi Pesmadai

Di bawah ini adalah struktur organisasi kepengerusuan Pesantren

Mahasiswa Da’i:

Dewan Penasehat : Marwan Mujahidin

Muhaimin

Pembina Pesmadai :

- Ketua Pembina : Suhardi Soekiman

- Anggota : Imam Nawawi

Pengawas : Lailman

Pengurus :

Page 69: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

53

- Ketua : Ahmad Muzakky

- Sekretaris I : Ainuddin

- Sekretaris II : Muhammad Fahmi Robbani

- Bendahara : Tri Winarno

h. Program Utama Pesantren Mahasiswa Da’i

Dalam mewujudkan visi dan misinya, Pesantren Mahasiswa Da’i

memiliki beberapa program utama sebagai beriikut:

1. Tahfizh Al-Qur’an

Melakukan agenda halaqah tahfizh rutin untuk menjadikan para

santri mencapai target hafalan minimal 6 juz selama 2 tahun.

2. Hafalan dan Syarah Hadis Arba’in Nawawi

Melakukan agenda setoran dan pembelajaran hafalan hadis

arba’in dilakukan setaip hari (setiap pertemuan halaqah), beserta

pembahasan Syarah Arba’in Nawawi.

3. Bahasa Arab, Nahwu & Sharaf

Melakukan agenda pembelajaran Bahasa Arab dengan tujuan

menjadikan para santri bisa berbahasa Arab aktif maupun pasif.

4. Tahsin dan Tajwid

Page 70: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

54

Melakukan agenda pembelajaran tahsin dan tajwid dengan

muqarrar Matan Jazariyyah untuk memperbaiki bacaan santri dan

menjadikan para santri paham kaidah tajwid dengan benar.

5. Diskusi & Sharing, Taujih, Motivasi, dan Evaluasi

Melakukan agenda penyampaian materi, motivasi, pembelajaran

untuk membangun motivasi santri agar kondisi tetap semangat, serta

membangun kedekatan dan kepedulian antar santri.

6. Enterpreneur Stadium Generale

Menambah wawasan yang dikembangkan sesuai dengan

kebutuhan dan perkembangan zaman.

7. Riyadhah

Melakukan agenda olahraga utnuk menjadikan jasad yang kuat dan

membangun kebersamaan sesame santri dan asatidzah.

8. Aksi Peduli PESMADAI

Melaksanakan agenda aksi kepedulian dan donasi terhadap

musibah yang terjadi di Indonesia untuk menumbuhkan rasa kepedulian

terhadap orang-orang yang membutuhkan.

i. Daftar Pengajar dan Santri

Dalam melaksanakan kegiatan di Pesmadai tentu ustadz Muzakky tidak

dapat berjalan sendirian. Oleh karena itu, beliau dibantu pengajar yang

membantu beliau untuk mendampingi santri dalam berkegiatan baik itu

Page 71: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

55

menghafal atau kegiatan rutin asrama. Pengajar yang mendampingi beliau atau

lebih sering disebut musyrif atau musryrifah adalah mereka yang telah

menyelesaikan hafalannya. Hal ini dikarenakan para pengajar juga menerima

dan memantau setoran para santri. Berikut adalah daftar pengajar di Pesmadai

baik itu di Ciputat dan Muara Angke:

Tabel 3.1:Tabel daftar pengajar

No. Nama Pengajar

1 Ustadz Muhammad Fahmi Rabbani

2 Ustadzah Tamimah Kartiana

3 Ustadzah Avrillia Citra Mahadewi

4 Ustadzah Izzatul Hidayah

5 Ustadzah Irda

Adapun daftar nama-nama santri yang berada di Pesmadai Ciputat dan

Muara Angke sebagai berikut:

Tabel 3.2: Daftar nama-nama santri

No. Nama Santri

1 Hajar Fitrotul

2 Susi Susanti

3 Hafidzah

4 Milla Nida

5 Putri Nanda

6 Riska Indah Wijayanti

Page 72: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

56

7 Intania

8 Anna Azzahra

9 Putri Ramayani

10 Ikna Halizan Tika

11 Nadia Wafa Zahira

12 Nurul Mashfiroh

13 Iffah Zaidah

14 Nur Izmi Islamiyah

15 Syahda Ariska Safitri

16 Azka Nada Qurrota Aini

17 Fitria Hartanti

18 Nurul Fadillah Annisa

19 Yayang Istiqomah

20 Ainurrafidah

B. Biografi Ahmad Muzakky

Ustadz Ahmad Muzakky atau akrab disapa dengan Ustasd Zakky,

beliau merupakan sosok pencetus metode tadarruj yang diterapkan di

Pesmadai. Ustad Zakky lahir di Teluk Betung, Bandar Lampun, 2 Agustus

1989. Beliau menamatkan sekolah dasar di SDN 2 Sukaraja. Kemudian beliau

melanjutkan sekolah tingkat pertama di SMPN 16 Lampung.

Setelah menyelesaikan studi tingkat SMP beliau hijrah ke Malang

untuk melanjutkan sekolah menengah atas di SMA Ar-Rahmah Malang,

Page 73: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

57

namun sayang beliau hanya 2 bulan di sana kemudian beliau pindah ke

Balikpapan yaitu di MA Radhiyatan Mardiyah Putra utntuk menamatkan

pendidikan tingkat menengah atas.

Kemudian beliau melanjutkan sekolah tingkat tinggi di STIBA Ar-

Rayyah yang terletak di Sukabumi5. Di Ma’had Ar-Rayyah beliau belajar

Bahasa Arab dan menghafal Al-Qur’an. Selain itu beliau juga mengenyam

pendidikan di STAI Luqman Al-Hakim. Beliau merupakan pembina di

Pesmadai dan menjadi pengurus pusat Syabab Hidayatullah se-Indonesia.6

Temuan beliau berupa metode tadarruj dalam menghafal Al-Qur’an,

kini mulai cukup dikenal dan digunakan juga di beberapa sekolah. Tidak hanya

digunakan oleh Pesmadai saja namun mulai banyak yang mencoba metode ini

karena dinilai memudahkan santri dalam proses menghafal Al-Qur’an.

C. Konsep Metode Tadarruj

Metode tadarruj adalah sebuah formulasi metode menghafal al-Qur`an

untuk pemula. Makna kata tadarruj secara bahasa adalah darija yang artinya

5 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Ahmad Muzakky, Asrama Pesmadai, Legoso

Tangerang Selatan, 3 Juli 2019. 6 Syabab Hidayatullah adalah organisasi kepemudaan nasional yan berfokus pada

pembinaan dan pemberdayaan generasi muda dalam rangka menyiapkan kader bangsa dalam

bingkai Islam yang berdedikasi serta memiliki loyalitas ke-Indonesian. Aktivitas utama kader

Syabab Hidayatullah adalah pada upaya menggalakkan pendidikan dan dakwah, web resmi

Syabab Hidayatullah diakses pada 26 Agustus 2019 dari

https://www.syababhidayatullah.or.id/p/sejarah.html

Page 74: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

58

berangsur-angsur. Menurut pendapat Dr. Yusuf al-Qardawi dalam bukunya

‘Al-Khoshoish Al-Ammah lil Islam yaitu apa yang boleh dimaksudkan dengan

tadarruj adalah suatu pendekatan secara bertahap atau berangsur-angsur.7

Metode ini ditemukan dan dikembangkan oleh ustadz Ahmad Muzakky

yang dimulai sejak awal tahun 2019. Beliau adalah seorang pegiat dakwah

yang memfokuskan dirinya dalam pengkaderan da’i terutama di kalangan

mahasiswa. Melalui metode ini, diharapkan semakin banyak orang yang

tertarik untuk dapat menghafal al-Qur`an.

Adapun latar belakang dibentuknya metode tadarruj adalah

berdasarkan pengalaman penyusun ( ustadz Muzakky) dalam mengajarkan

tahfizh Al-Qur`an, kombinasi dari berbagai metode, hikmah Al-Qur`an

diturunkan secara berangsur-angsur, perlunya metode untuk menghafal untuk

memudahkan para penghafal Al-Qur`an dengan mudah, kuat dan

menyenangkan, serta memberntuk persepsi bahwa menghafal Al-Qur`an itu

mudah.8

Metode tadarruj ini dikhususkan untuk mereka para pemula dalam

menghafal Al-Qur`an. Menurut penuturan ustadz Muzakky kategori pemula

dalam metode ini adalah mereka yang belum memiliki sama sekali hafalan Al-

Qur`an. Adapun istilah penghafal senior dalam metode tadarruj ini adalah

mereka yang sudah hafal di atas 5 juz Al-Qur`an.

7 Buku Panduan Menghafal Metode Tadarruj 8 Buku Panduan Menghafal Metode Tadarruj

Page 75: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

59

Selain itu metode ini juga memiliki kekhasan tersendiri yakni;

menghafal 10 juz terakhir; mulai dari surat yang memiliki jumlah baris

terpendek di setiap juznya; memahami terjemahan juz 30; menerapkan ragam

cara menghafal sesuai kesesuaian penghafal; sesuai diterapkan bagi penghafal

pemula, dan smeua usia anak sampai dewasa; hafal al-Qur`an mutqin.9

Terdapat alasan khusus mengapa hanya 10 juz terakhir dalam Al-

Qur`an yang menggunakan metode tadarruj ini, diantaranya;10 a. masih

terdapat ayat-ayat pendek; b. terdapat beberpa metode yang menerapkan

bahwa 5 juz terakhir sebagai zona merah (susah untuk dihafal); c. sebagai

percepatan bagi santri yang sedang dalam proses menghafal.

Sistematika dalam menghafal menggunakan metode ini dimulai dari

juz 30 dengan awal surat yang memiliki jumlah baris terpendek sampai ke yang

terpanjang. Sistematika seperti ini juga berlaku sampai juz 21. Tujuan

penyusunan surat berdasarkan jumlah baris guna memudahkan penghafal agar

tidak mudah jenuh.

9 Buku Panduan Metode Tadarruj. 10 Wawancara Pribadi dengan Ustadz Ahmad Muzakky, Asrama Pesmadai, Legoso

Tangerang Selatan, 3 Juli 2019.

Page 76: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

60

Gambar 3.1 Contoh sistematika surat juz 30

Di dalam konsep menghafal metode tadarruj terdapat hal-hal yang

harus diperhatikan atau dalam metode ini disebut dengan 1P4M.11 Maksud dari

1P4M yakni; 1P adalah persiapan, di dalam metode tadarruj persiapan

diletakkan pada posisi awal karena persiapan merupakan titik awal sebelum

berjalannya proses menghafal. Di dalam metode tadarruj persiapan dibagi

menjadi 2 yaitu: persiapan fisik dan persiapan psikis. Persiapan fisik yakni

fisik atau secara jasmani harus dalam keadaan sehat lahir maupun batin. Selain

itu dari segi makanan juga sangat diperhatikan, karena faktor gizi juga dapat

menentukan kecepatan anak dalam menghafal. Kemudian persiapan psikis,

faktor psikis tentu sangat berpengaruh dalam proses berjalannya menghafal al-

Qur`an. Faktor semangat sangat berperan penting untuk memacu semangat

penghafal agar terus termotivasi dan istiqamah dalam menghafal Al-Qur`an.

11 Wawancara pribadi dengan Ustadz Ahmad Muzakky 3 Juli 2019.

Page 77: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

61

Kemudian 4M yakni; mendengarkan; melihat; memahami; menghafal.

Tahap M yang pertama ialah mendengarkan. Mendengarkan yang dimaksud

adalah mendengarkan murattal dari ayat atau surat yang hendak dihafal secara

berulang-ulang.12 Selanjutnya melihat, yaitu melihat dengan seksama tulisan

ayat yang terdapat al-Qur`an mulai dari huruf-huruf hingga tajwidnya. M yang

ketiga adalah memahami, maksud dari memahami adalah memahami ayat

yang dihafal baik itu utuh satu ayat ataupun perkata. Yang terakhir adalah

menghafal. Jika tahapan mendengar, melihat, memahami sudah dilewati maka

tahapan yang menjadi puncaknya adalah menghafal menggunakan metode

tadarruj.

12 Buku Panduan Metode Tadarruj .

Page 78: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

62

Page 79: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

63

BAB IV

PENERAPAN METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-

QURʻANDI PESMADAI

A. Penggunaan Metode Tadarruj di Pesmadai

a. Proses Menghafal

Sebelum memulai menghafal para santri Pesmadai tentunya melakukan

pendaftaran melalui pesan broadcast whastsapp. Setelah mendaftar para santri

kemudian dites membaca al-Qurʻan untuk menentukan halaqah1 hafalan

santri. Terdapat santri yang masih perlu diperbaiki bacaan al-Quran baik itu

dari segi tajwid atau pelafalan huruf per huruf hijaiyah.2 Selain itu, para santri

juga diwajibkan untuk mengkhatamkan al-Qurʻansebelum memulai

menghafal. Sebab untuk membiasakan para penghafal agar nantinya dapat

lebih mudah dalam proses menghafal. Santri wajib minimal mengkhatamkan

Al-Qurʻansekali selama sebulan.

Gambar 4.1: Memulai halaqah al-Qur`an

1 Halaqah adalah tradisi diskusi yang dilakukan mayarakat pesantren, yang

pesertanya duduk membentuk lingkaran. Halaqah sendiri memang bermakna lingkaran.

Diakses, 26 Desember 2019, http://www.nu.or.id/post/read/40946/halaqah. 2Ahmad Muzakky, Wawancara.

Page 80: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

64

Para santri Pesmadai yang penulis wawacarai tidak semuanya memiliki

latar belakang pesantren tetapi terdapat juga santri yang berasal dari sekolah

umum. Begitu pula mengenai hafalan tidak semua santri memiliki hafalan, ada

juga beberapa santri yang belum pernah menghafal, atau hanya menghafal juz

30 dan itu pun karena tuntutan dari pesantrennya. Pembagian kelompok

hafalan berdasarakan tingkat kelancaran bacaan karena ada beberapa santri

yang harus ditalaqqi-kan sebelum menghafal.3

Memasuki proses menghafal, kegiatan menghafal di Pesmadai baik

yang di Legoso ataupun di Muara Angke sama yakni setiap hari Senin-Jum’at,

sejak shalat shubuh hingga pukul 09.00 pagi. Secara keseluruhan penulis

melakukan pengamatan dalam proses menghafal sebanyak tiga kali yaitu 3 Juli

2019, 29 Juli 2019, 3 Agustus 2019.

Pada tanggal 3 Juli 2019 adalah kunjungan pertama penulis ke

Pesmadai. Sesampainya disana penulis mendapati para santri sedang

menghafal di sudut-sudut ruangan rumah. Pada saat itu penulis datang ketika

waktu asar, yakni waktu dimana para santri harus menyetorkan hafalannya.

Sebelum waktu menghafal dimulai terlebih dahulu para santri

melakukan doa bersama, kemudian para santri berpencar mencari posisi atau

tempat paling nyaman untuk mereka menghafal. Salah satu santri yang saya

3 Catatan observasi lapangan 29 Juli 2019.

Page 81: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

65

wawancarai mengungkapkan bahwa jika ia menghafal posisinya harus

menghadap ke kiblat karena dirasa lebih utama dan mudah fokus.4

Para santri diberi batas waktu sampai tiba waktu maghrib untuk

menyetorkan hafalannya. Dalam aturannya para santri harus saling menyimak

hafalannya sebelum hafalan tersebut disetorkan kepada ustadzah.5 Hal ini guna

memperlancar hafalan santri sebelum benar-benar disetorkan. Para santri

menyetorkan hafalan mereka sesuai dengan buku panduan masing-masing

santri. Di awal proses menghafal dengan metode ini para santri wajib

menghafalkan juz 30 beserta artinya baru kemudian melanjutkan hafalan

mereka.

Misalnya Hajar Fitrotul, dalam buku panduan miliknya ia tercatat

sudah sampai sura Al-Bayyinah. Fitrotul harus menyetorkan surat selanjutnya

yakni surat al-Ghasiyah sepeti urutan surat yang tertera dalam buku panduan.

Hal yang sama juga dilakukan oleh santri lain.

b. Menjaga Hafalan

Dalam proses menghafal al-Qurʻanhal yang tak kalah pentingnya adalah

bagaimana cara untuk menjaga hafalan yang sudah dihafal. Terkadang ini

menjadi problematika bagi para penghafal untuk mengulang hafalannya karena

4 Hajar Fitrotul ( Santri Pesmadai), diwawancarai oleh Sundari Aryanti, Ciputat 29

Juli 2019. 5 Catatan observasi lapangan 29 Juli 2019.

Page 82: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

66

mereka juga harus membagi waktu antara menambah hafalan dan mengulang

hafalan. Berdasarkan hasil wawancara beberapa santri, berikut adalah cara

dalam menjaga hafalan mereka:

a. Disediakan waktu khusus6

Di Pesmadai disediakan waktu khsusus untuk para santri mengulang

hafalan mereka.yaitu disetiap hari jum’at sebagai hari khusus untuk me-

murajaah hafalan mereka selama satu minggu. Setiap santri pun memiliki

waktu muraja’ah-nya masing-masing yakni disesuaikan dengan aktifitas

mereka. Dari 20 orang santri sebanyak 16 orang yang menyatakan bahwa

mereka menyediakan waktu khusus untuk mengulang hafalan.

b. Mengulang dalam shalat7

Cara ini dilakukan dengan membaca ayat-ayat yang telah mereka hafal

sebelumnya baik dalam shalat wajib ataupun shalat sunnah. Hal ini dinilai

efektif untuk muraja’ah hafalan karena dapat dilakukan lebih khusyu’.

Dari 20 orang santri yang penulis wawancarai terdapat lima orang yang

menggunakan cara ini untuk menjaga hafalannya.

c. Menjauhkan diri dari maksiat8

6 Intania, Susi Susanti, Hafidzah, Milla Nida, Putri Nanda, Riska Indah, Azka Nadd,

Fitria Hartanti, Putri Ramayani, Nurul Maghfiroh, Iffah Zaidah, Nur Izmi Islamiyah, Nurul

Fadillah Annisa pada 7 Agustus 2019, Yayang Istiqomah dan Ainurrafidah (Santri Pesmadai

Ciputat dan Muara Angke), diwawancari oleh Sundari Aryanti, Ciputat pada 29 Juli, 3

Agustus, dan 8 Agustus 2019. 7 Anna Azzahra Putri Nanda, Ikna, Nadia Wafa, dan Nurul Maghfiroh (Santri

Pesmadai), diwawancarai oleh Sundari Arynati, Ciputat 29 Juli dan 3 Agustus 2019. 8 Iffah Zaidah (Santri Pesmadai), diwawancari oleh Sundari Aryanti, Ciputat 3

Agustus 2019.

Page 83: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

67

Bagi para penghafal Al-Qurʻanmelakukan kesalahan sedikit pun

terkadang dapat menganggu mereka dalam proses menghafal. Hal ini juga

sangat dihindari oleh para santri karena mereka khawatir maksiat sekecil

apapun yang mereka laku kan dapat menghilangkan hafalan mereka. Jadi

sebisa mungkin mereka menghindari maksiat baik itu kecil apalagi besar.

d. Mendengarkan murattal dan tadarrus Al-Qur`an9

Untuk menjaga hafalan al-Qur`an, para penghafal al-Qurʻantentu harus

terbiasa untuk selalu dekat dengan al-Qur`an. Diantara cara penghafal

untuk menjaga hafalannya adalah mendengarkan murattal yang bisa

diakses melalui al-Qurʻan digital dan juga membiasakan diri untuk

tadarrus al-Qurʻan secara rutin.

Tabel 4.1: Tabel Cara Menjaga Hafalan Al-Qur`an

No. Responden Tips Menjaga Hafalan

1 Intania Terdapat waktu khusus

untuk mengulang hafalan

biasanya setiap hari

Jum’at

2 Anna Azzhara Dipakai dalam shalat dan

ada waktu khusus

3 Hajar Fitrotul Belum ada tips khsusus

4 Susi Susanti Terdapat waktu khusus

yaitu hari Sabtu dan

Minggu

9 Nadia Wafa Zahira dan Nurul Fadillah Annisa, Wawancara.

Page 84: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

68

5 Hafidzah Satu malam disediakan

waktu khusus untuk

mengulang

6 Milla Nida Malam hari untuk

muraja’ah

7 Putri Nanda Hari Sabtu dan Minggu

adalah waktu mengulang

hafalan

8 Riska Indah

Wijayanti

Dipraktikkan dalam

shalat sunnah maupun

wajib dan disiapkan

waktu luang untuk

mengulang

9 Azka Nada Qurrota

Aini

Terdapat waktu khusus

untuk mengulang hafalan

10 Fitria Hartati Waktu khusus untuk me-

muraja’ah hafalan

11 Putri Ramayani Muraja’ah di waktu pagi

jam 4-5 Subuh

12 Ikna Halizan Tika Dipakai dalam shalat dan

muraja’ah ketika

beraktifitas biasa

13 Nadia Wafa Zahira Mendengar murattal dan

dipakai dalam shalat

14 Nurul Maghfiroh Dipakai shalat sunnah

dan muraja’ah di hari

libur

15 Iffah Zaidah Menghindari maksiat dan

diulang ketika waktu

kosong

16 Nur Izmi Islamiyah Muraja’ah dari jam 10-11

siang sebelum tidur

17 Syahda Ariska Safitri Terdapat waktu khusus

untuk me-muraja’ah

18 Nurul Fadillah

Annisa

Membiasakan diri untuk

muraja’ah dan tadarrus

Page 85: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

69

hafalan al-Qurʻanyang

telah disetorkan

19 Yayang Istiqomah Muraja’ah

20 Ainurrafidah Mengulang-ulang bacaan

B. Keberhasilan Metode Tadarruj di Pesmadai

Berdasarkan data yang penulis dapat dari hasil observasi dan

wawancara, diperoleh data bahwa dari 20 santri yang menjadi sampel terdapat

perbedaan waktu dalam menggunakan metode tadarruj ini. Oleh karenanya

penulis mengklasifikasikan santri berdasarkan lama waktu menggunakan

metode ini. Berikut tabel klasifikasi santri berdasarkan waktu:

a. Rentan waktu 4 bulan

Tabel 4.2: Klasifikasi berdasarkan waktu selama 4 bulan

No. Nama Lama

Waktu

Cap

aian

Sesuai/

Tisdak

Mencapai target/

Tidak

1 Nur Izmi 4

bulan

5

juz

Sesuai Mencapai

2 Syahda

Anska

Safitri

4

bulan

3

juz

Sesuai Tidak

3 Ikna

Halizan

Tika

4

bulan

4

juz

Sesuai Mencapai

4 Nada

Wafa

Zahira

4

bulan

5

juz

Sesuai Mencapai

5 Intania 4

bulan

2

juz

Sesuai Tidak

Page 86: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

70

6 Nurul

Maghfiroh

4

bulan

5

juz

Tidak

Sesuai

Mencapai

7 Iffah

Zaidah

4

bulan

4

juz

Tidak

Sesuai

Mencapai

b. Rentan waktu 3 bulan

Tabel 4.3: Klasifikasi berdasarkan waktu selama 3 bulan

No. Nama Lama

Waktu

Capaian Sesuai/Tidak

Sesuai

Mencapai

target/

Tidak

1 Azka Nada

Qurrota

Aini

3

bulan

1 juz Sesuai Tidak

2 Putri

Ramayani

3

bulan

1 juz Sesuai Tidak

3 Yayang

Istiqomah

3

bulan

1 juz Sesuai Tidak

4 Ainurafidah 3

bulan

3 juz Sesuai Mencapai

c. Rentan waktu 1 bulan

Tabel 4.4: Klasifikasi berdasarkan waktu selama 1 bulan

No. Nama Lama

Waktu

Capaian Sesuai/Tidak

Sesuai

Mencapai

target/

Tidak

1 Fitria

Hartanti

1

bulan

1 juz Sesuai Mencapai

2 Riska

Indah

Wijayanti

1

bulan

1,5 juz Sesuai Mencapai

3 Milla

Nida

1

bulan

2 juz Sesuai Mencapai

4 Nurul

Fadillah

Annisa

1

bulan

2 juz Sesuai Mencapai

Page 87: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

71

d. Rentan waktu <1 bulan

Tabel 4.5: Klasifikasi berdasarkan waktu selama <1 bulan

No. Nama Lama

Waktu

Capaian Sesuai/Tidak

Sesuai

Mencapaai

target/

Tidak

1 Anna

Azzahra

2

minggu

1,5 juz Sesuai Tidak

2 Putri

Nanda

3

minggu

1 juz Sesuai Mencapai

3 Hajar

Fitrotul

2

minggu

1 juz Sesuai Mencapai

4 Susi

Susanti

2

minggu

1 juz Tidak Sesuai Mencapai

5 Hafidzah 3

minggu

1 juz Sesuai Mencapai

Pada tabel 4.2 memuat informasi santri yang menggunakan metode

tadarruj selama kurun waktu empat bulan. Rata-rata capaian mereka dalam

waktu tersebut adalah empat juz. Jika dilihat berdasarkan target yang dimiliki

oleh Pesmadai yakni dengan waktu sebulan santri harus menghafal satu juz,

dapat dikatakan bahwa pencapaian santri sesuai dengan target. Bahkan

terdapat dua orang snatri yang melampaui target hafalan yaitu Nur Izmi dan

Nada Wafa Zahiara. Kecepatan mereka dalam menghafal tak lepas dari faktor

lain yakni mereka sebelumnya berasal dari pesantren dan sudah pernah

menghafal. Namun, empat orang dari mereka masih dikatakan pemula karena

jumlah hafalan mereka masih kurang dari 5 juz yakni Nur Izmi, Syahda Anska

Safitri, Nada Wafa Zahira, dan Intania.(Lihat Lampiran) Kesesuaian metode

Page 88: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

72

tadarruj ini dengan hasil capaian mereka dapat dikatakan sesuai. Hal ini

dibuktikan hanya dua orang yang hasil capaiannya tidak mencapai target

hafalan. Menurut hasil wawancara dan pengamatan penulis ketidaksesuaian

tersebut terjadi karena pola hafalan yang sebelumnya sudah terlanjur sangat

melekat dan sulit untuk beradaptasi kembali dengan metode hafalan baru.

Pada tabel 4.3 data yang disajikan adalah data santri yang

menggunakan metode tadarruj selama 3 bulan. Berdasarkan hasil wawancara

dan observasi yang dilakukan penulis di Pesmadai Ciputat dan Muara Angke,

jika dilihat dari capaian santri tentu tidak sesuai dengan target. Seperti yang

telah disinggung sebelumnya jika Pesmadai sendiri memiliki target 1 juz

selama sebulan. Akan tetapi, para santri merasa metode tadarruj sesuai dengan

kemampuan mereka. Dari empat orang yang masuk ke dalam klasifikasi ini,

semua mengatakan bahwa metode ini sesuai. Dari data yang didapat oleh

penulis dapat diketahui alasan mengapa pada kelompok ini terlihat sedikit

lambat dalam progres menghafal yaitu belum terbiasa menghafal Al-

Qurʻansebelumnya sehingga butuh waktu untuk melakukan adaptasi dengan

proses menghafal. Hal ini juga dipengaruhi latar belakang pendidikan yang

bukan berasal dari pesantren.(Lihat Lampiran)

Pada tabel 4.4 data yang diperoleh penulis atas capaian yang diperoleh

santri dalam kurun waktu satu bulan hampir sama yakni mencapai target.

Bahkan kecepatan santri dalam menghafal bisa dibilang cepat. Hasil capain

yang diperleh oleh para santri sejalan dengan kesesuaian mereka menggunakan

metode ini. Dari empat santri yang masuk dalam kategori ini, semua santri

mengatakan bahwa metode tadarruj ini sesuai dengan mereka. Dengan

perolehan 1-2 juz dalam sebulan ini adalah hal capaian yang sangat cepat

Page 89: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

73

dalam metode tadarruj karena dapat mencapai bahkan melampui target. Dari

tabel dapat diketahui terdapat tiga orang santri yang mencapai target yaitu

Riska Indah Wijayanti, Milla Nida, dan Nurul Fadillah Annisa.

Pada tabel 4.5 data yang disajikan adalah data santri menggunakan

metode tadarruj selama kurang dari sebulan. Dilihat dari tabel di atas dapat

diketahui bahwa para santri termasuk kategori cepat dalam menghafal. Dalam

kurun waktu 2-3 minggu, para santri berhasil mencapai target yakni sebanyak

satu juz. Dari data yang diperoleh penulis, dari jumlah lima orang santri hanya

satu santri yang merasa metode tadarruj ini tidak sesuai. Namun, mengenai

hasil capaian para santri, semua santri mencapai target hafalan. Hal ini tidak

lepas dari latar belakang para santri yang sebelumnya pernah menghafal dan

pesantren.

C. Faktor pendukung dan penghambat penggunaan metode tadarruj dalam

menghafal Al-Qur`an

Dalam menghafal al-Qurʻan tentunya kita memiliki faktor-faktor

pendukung dan penghambat. Berdasarkan hasil wawancara yang dilkukan

penulis, berikut adalah faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam

menghafal al-Qur`an:

a. Faktor Pendukung

Berdasarkan analisis yang dilakukan penulis faktor pendukung terbagi

menjadi dua yakni faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu :

Page 90: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

74

- Niat10

Dalam menghafal Al-Qurʻandiperlukan niat yang kuat. Niat dalam

menghafal Al-Qurʻandapat berbagai macam misalnya untuk

menggapai ridha Allah, karena keutamaan menghafal Al-Qur`an,

sebagai sarana dakwah, dan masih banyak lagi. Hasil wawancara yang

penulis peroleh dari 20 orang santri sebanyak 8 orang menyatakan

menghafal berdasarkan niat yaitu Anna Azzahra, Susi Susanti, Riska

Indah Wijayanti, Nur Izmi Islamiyah, Syahda Arinska Putri, Nurul

Fadillah Annisa, Yayang Istiqomah, dan Ainurrafidah.

Kemudian faktor eksternal yang mempengaruhi proses menghafal al-

Qurʻan yaitu :

- Untuk membanggakan kedua orangtua11

Banyak dari para penghafal al-Qurʻanmenghafalkan Al-Qurʻankarena

ingin membanggakan kedua orangtua abik di dunia maupun di

akhirat. Inilah yang menjadi alasan terbanyak disebutkan oleh para

santri. Dari 20 orang santri sebanyak 12 orang menyatakan bahwa

mereka menghafal karena kedua orangtua yaitu Intania, Hajar

Fitrotul, Susi Susanti, Riska Indah Wijayanti, Hafidzah, Azka Nada

Qurrota Aini, Fitria Hartanti, Putri Ramayani, Ikna Halizan Tika,

Nadia Wafa Zahira, Iffah Zaidah, dan Syahda Arinska Putri.

10 Anna Azzahra, Susi Susanti, dan Riska Indah Wijayanti Nur Izmi Islamiyah,

Syahda Arinska Putri Nurul Fadilllah Annisa, Yayang Istiqomah, dan Ainurrafidah,

Wawancara. 11 Intania, Hajar Fitrotul, Susi Susanti, Hafidzah, Riska Indah Wijayanti Azka Nada

Qurrota Aini, Fitria Hartanti, Putri Ramayani, Ikna Halizan Tika, Nadia Wafa Zahira, Iffah

Zaidah, dan Syahda Arinska Putri, Wawancara.

Page 91: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

75

- Berada dalam lingkungan menghafal Al-Qur`an12

Di dalam proses menghafal al-Qurʻantentu saja faktor lingkungan

menjadi faktor yang sangat penting bagi para penghafal. Faktor

lingkungan baik itu tempat ataupun teman memiliki pengaruh kepada

santri dalam menghafal. Data yang diperoleh penulis sebanyak dua

orang dari 20 orang santri menyatakan bahwa lingkungan menjadi

salah satu pendukung mereka dalam menghafal Al-Qurʻanyaitu Milla

Nida dan Putri Nanda.

b. Faktor Penghambat

Dari hasil wawancara kepada 20 santri Pesmadai dapat diketahui hal-hal

yang menghambat proses menghafal secara garis besar, diantaranya:

- Malas13

Malas adalah salah satu penyakit yang sering mengjangkiti para

penghafal al-Qur`an. Hal ini membuat santri enggan untuk

melanjutkan hafalan mereka. Biasanya rasa malas malas muncul

karena rasa jenuh akan rutinitas menghafal. Dari 20 santri, sebanyak

7 orang menjawab malas sebagai faktor penghambat dalam

menghafal yaitu Intania, Hajar Fitrotul, Susi Susanti, Riska Indah

Wijayanti, Azka Nada Qurrota Aini, Fitria Hartati, dan Ikna Halizan

Tika.

12 Milla Nida dan Putri Nanda, Wawancara. 13 Intania, Hajar Fitrotul, Susi Susanti, Riska Indah serta wawancara dengan Azka

Nada Qurrota Aini, Fitria Hartanti, dan Ikna Halizan, Wawancara.

Page 92: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

76

- Jenuh14

Kejenuhan memang salah satu hal yang pasti dialami hampir seluruh

penghafal dalam proses menghafal al-Qur`an. Rutinitas yang setiap

harinya sama membuat para santri merasa jenuh untuk melanjutkan

hafalan. Dari 20 orang santri, sebanyak 5 santri menjawab jenuh

sebagai faktor penghambat mereka dalam menghafal yaitu Anna

Azzahra, Susi Susanti, Hafidzah, Nadia Wafa Zahira, dan Nurul

Mahgfiroh.

- Tidak fokus15

Di dalam menghafal al-Qurʻanmemang membutuhkan tingkat fokus

yang cukup tinggi karena mengingat kosakata dalam al-Quran yang

cukup sulit. Tidak fokus adalah satu masalah para penghafal al-

Qurʻankarena hal ini dapat menganggu proses menghafal al-Qur`an.

Rata-rata penyebab para santri ridak fokus adalah adanya tugas kuliah

dan kelelahan. Dari 20 santri, sebanyak 3 orang yang menjawab tidak

fokus sebagai faktor penghambat dalam menghafal.

- Kehilangan semangat16

Dalam proses menghafal terkadang kita memiliki emosi yang tidak

stabil. Hal ini mempengaruhi semangat atau motivasi kita dalam

menghafal. Biasanya kehilangan semangat disebabkan oleh rasa

lelah, bosan, dan rindu kepada orangtua. Dari 20 santri, sebanyak 1

14 Anna Azzahra, Susi Susanti, Hafidzah Nadia Wafa Zahira dan Nurul Maghfiroh,

Wawancara. 15 Syahda, Nur Izmi, dan Nadia Wafa, Wawancara. 16 Iffah Zaidah, Wawancara.

Page 93: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

77

orang yang menjawab kehilangan semangat sebagai faktor

penghambat.

- Berada di keramaian17

Tidak semua orang nyaman dengan suasana yang ramai. Terlebih

ketika kita sedang dalam proses menghafal. Sebagian orang merasa

kurang nyaman karena saat keramaian merasa sulit untuk konsentrasi.

Hal ini juga terjadi pada santri yang sedang dalam proses menghafal.

Berada di situasi yang ramai membuat sulit untuk menghafal. Dari 20

orang, sebanyak 1 orang yang menjawab berada di keramaian sebagai

faktor penghambat dalam menghafal.

- Stress18

Stress biasanya terjadi di saat seseorang berada di bawah tekanan. Hal

ini juga yang menyebabkan santri sulit untuk menghafal. Di bawah

tekanan, dikejar target, dan tugas adalah faktor-faktor yang dapat

membuat para santri merasa stress dalam menghafal. Dari 20 orang,

sebanyak 1 orang yang menjawab stress sebagai faktor penghambat

dalam menghafal.

- Melakukan maksiat kecil19

Seperti diketahui bahwa melakukan maksiat sekecil apapun adalah

suatu perbuatan dosa. Bagi para penghafal ini adalah hal yang harus

17 Syahda Arinska Putri, Wawancara. 18 Syahda Arinska Putri, Wawancara. 19 Hajar Fitrotul, Wawancara.

Page 94: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

78

diperhatikan serius karena maksiat sekecil apapun yang dilakukan

dapat menyebabkan hilangnya hafalan al-Qurʻanyang telah kita hafal

baik disadari atau tidak. Dari 20 orang santri sebanyak satu orang santri

yang menjawab melakukan maksiat kecil.

D. Pandangan Penulis

Dicetuskannya metode tadarruj di kalangan kaum muslimin –

khususnya bagi para penghafal al-Qur`an- dapat dijadikan alternatif

baru dalam metode menghadal al-Qur`an. Metode ini muncul di tengah

ramainya orang-orang berlomba-lomba untuk menghafal al-Qur`an.

Sejumlah temuan dari hasil penelitian terhadap penggunaan

metode tadarruj di Pesmadai Ciputat dan Muara Angke telah penulis

paparkan. Berbagai temuan yang ada adalah berdasarkan hasil

pengamatan penulis selama melakukan penelitian. Dalam poin ini,

penulis akan menyampaikan beberapa pandangan penulis terkait

metode tadarruj dan penerapannya di Pesmadai Ciputat dan Muara

Angke.

Setelah melakukan penelitian dan pengamatan terhadap metode

tadarruj, penulis menemukan beberapa hal yang perlu dikomentari.

Pertama, metode Kedua, perbedaan klasifikasi antara penghafal pemula dan

penghafal senior dalam metode ini membuat tidak semua santri dapat

menggunakan metode ini. Ketika proses penelitian ada beberapa santri yang

tidak ikut menggunakan metode ini karena termasuk ke dalam golongan

penghafal senior.

Page 95: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

79

Ketiga, penerapan metode tadarruj yang hanya 10 juz yakni dari juz

21 sampai juz 30 dianggap penulis cukup baik. Mengapa demikian ? Karena

menurut penuturan ustadz Muzakky20 bahwa juz-juz yang sulit berada pada

sepuluh juz terakhir jadi fungsinya metode ini sebagai bentuk proses adaptasi

para penghafal sebelum menghafal bagian juz depan dalam al-Qur`an. Hal ini

cukup baik karena membuat para penghafal terbiasa dengan ayat-ayat yang

cukup sulit dan untuk meningkatakan semangat serta motivasi para penghafal.

Adapun temuan peneliti terkait penerapan metode tadarruj ini sebagi

berikut:

a. Metode tadarruj ini cukup membantu untuk pemula dalam menghafal al-

Qur ʻan.

b. Metode tadarruj tidak dapat diterapkan dalam menghafal al-Qurʻan

secara keseluruhan 30 juz. Hal ini dikarenakan pada juz 1-20 jumlah ayat

dan surat terlelu panjang dan dinilai sulit jika diterapkan metode tadarruj

dalam menghafal.

c. Metode tadarruj mengandung sisi kelemahan yaitu seorang penghafal

akan merasa kesulitan untuk mengingat urutaan surat, sehingga

diperlukan upaya lanjutan yaitu menghafal kembali dengan mengurutkan

urutan surat sesuai dengan urutan mushaf.

20 Ahmad Muzaky, Wawancara.

Page 96: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

80

Page 97: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

81

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan ini pada intinya adalah jawaban atas rumusan

masalah yang ada, yakni soal bagaimana penerapan metode tadarruj

dalam menghafal Al-Qur’an di Pesmadai Ciputat dan Muara Angke.

Metode tadarruj adalah sebuah formulasi metode menghafal

Al-Qur’an bagi pemula. Metode ini dicetuskan oleh ustadz Ahmad

Muzakky pada awal tahun 2019. Metode tadarruj diterapkan dalam

sepuluh juz terakhir Al-Qur’an karena dinilai sepuluh juz terakhir ini

merupakan bagian tersulit dalam proses menghafal.Metode ini

mengurutkan surat dalam setiap juznya dari surat yang memiliki baris

terpendek hingga terpanjang. Hasil penelitian yang ditemukan penulis

bahwa metode ini sangat membantu dan mayoritas santri menganggap

metode ini sesuai dengan mereka. Hal ini merujuk berdasarkan hasil

wawancara yang dilakukan penulis bahwa tingkat keberhasilan metode

ini mencapai 75%, yakni sebanyak 15 orang mencapai target hafalan

dari total santri yang menggunakan metode ini sebanyak 20 orang.

Meskipun metode tadarruj sesuai diterapkan di kalangan

pemula tetapi metode ini belum cukup maksimal untuk menghafal Al-

Qur’an secara keseluruhan. Hal ini disebabkan karena metode tadarruj

ini merupakan langkah awal bagi pemula untuk menghafal Al-Qur’an.

Metode tadarruj dinilai agak sulit diterapkan untuk menghafal juz 1-

20 sehingga penulis menyatakan metode tadarruj ini hanya sebagai

Page 98: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

82

langkah awal bagi pemula dalam menghafal Al-Qur’an. Di dalam

metode ini masih dibutuhkan upaya lanjutan dalam menghafal Al-

Qur’an karena dalam prosesnya para santri selain harus meghafal ayat-

ayat Al-Qur’an juga harus mengahfal urusan surat yang sesuai dengan

mushaf.

B. Saran

Sebagai bagian akhir dari penelitian ini, penulis akan

sampaikan beberapa hal sebagai rekomendasi atau saran, baik kepada

pihak Pesmadai maupun bagi yang akan melakukan penelitian setupa

yang akan datang. Seluruh saran atau rekomendasi ini didasarkan atas

temuan-temuan yang ada di lapangan selama penelitian berlangsung.

• Bagi yayasan Pesmadai

a. Sebagai sebuah metode yang terbilang sangat baru dalam

menghafal Al-Qur’an, buku-buku atau informasi mengenai

metode tadaruuj ini sangat sulit untuk ditemukan. Untuk

mengetahui informasi terkait metode ini, penulis hanya

melalui wawancara dan melalui buku pedoman hafalan yang

dipegang oleh masing-masing santri. Sebagai saran, agar

pihak yayasan Pesmadai untuk melakukan publikasi terkait

metdode tadarruj tidak hanya berbentuk buku tapi juga dapat

ditampilkan di situs atau web yang dimiliki Pesmadai. Hal ini

memudahkan masyarakat atau khalayak umum mengetahui

metode tadarruj ini.

Page 99: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

83

• Bagi penelitian selanjutnya

Sepanjang penulusuran informasi mengenai metode tadaruuj

melalui mesin pencari google, penulis belum menemukan

tulisan atau karya ilmiah yang membahas metode ini. Itu

artinya, masih terbuka lebar kesempatan untuk meeliti lebih

jauh terkait metode tadarruj ini. Dalam penelitian ini, penulis

memfokuskan diri pada pembahasan tentang penerapan metode

tadarruj dalam menghafal Al-Qur’an di Pesmadai Ciputat dan

Muara Angke. Masih terdapat hal lain yang bisa diangkat oleh

penelitian selanjutnya, seperti;

- Efektivitas metode tadarruj dalam menghafal Al-Qur’an.

- Studi komparatif metode tadarruj dengan metode

menghafal lainnya.

- Filosofi terkait metode tadarruj.

- Dan yang lainnya.

Page 100: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

84

Page 101: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

85

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka

Cipta. 2013.

Albany, Muhammad Nashiruddin. Silsilah al-Haditsu al-Shaḥihaḥ. Riyadh:

Maktabah Ma’arif, 1991.

Ali Akbar dan Hidayatullah Ismail. “Metode Tahfidz Al-Qur’an di Pondok

Pesantren Kabupaten Kampar”. Jurnal Ushuluddin, vol. 24, no. 1

(Januari-Juni 2016)

Al-Nawawi, Imam. Shaḥiḥ Muslim bi Syarḥ Al-Nawawi. Qahirah: Daar al-

Hadits, 1994.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Pratek. Jakarta:

Rineka Cipta, 1993.

Atabik, Ahmad. “The Living Qur’an: Potret Budaya Tahfizh Al-Qur’an di

Nusantara”, Jurnal Penelitian (Februari 2014), 163.

Cahyati, Zuhrotul, “Efektifitas Metode HANIFIDA Dalam Menghafal Surat

Al- Ma’un Beserta Arti dan Nomor Ayatnya Pada Santri Pondok

Pesantren Tahfizhul Qur’an Al-Muntaha Kelurahan Cebongan

Kecamatan ArgoMulyo Kota Salatiga Tahun 2017.” Skripsi S1.,

Institut Agama Islam Negeri Salatiga, 2017.

Darmadi, H. Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran. Jakarta:

Erlangga, 2011.

Page 102: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

86

Daymon, Christine dan Holloway, Immy. Metode-Metode Riset Kualitatif

dalam Public Relation & Marketinf Communication. Penerjemah

Cahya Wiratama. Bandung: Penerbit Bentang, 2008.

Faisol. Pendidikan Perspektif Islam. Jakarta: Guepedia. Tt.

Hafizh, Ahsin W. Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an. Jakarta: Bumi

Aksara, 2000.

Idrus, Muhammad. Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif dan

Kuantitatif. Jakarta: Erlangga, 2009.

Intan, Arini, “Efektivitas Metode Tikrar Dalam Menghafal Al-Qur’an Juz 30

Pada Mahasiswi Ta’lim Program Studi Ekonomi Islam.” Skripsi

S1., Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, 2018.

Iqbal, Ahmad, “ Penggunaan Metode Master Dalam Menghafal Al-Qur’an Di

Yayasan Askar Kauny.” Skripsi S1., Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018.

J.S., Baidudu dan Mohammad, Zain Sutan. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan, 1994.

Kahil, Abdud Daim. Hafal Al-Qur’an Tanpa Nyatri. Terj. Ummu Qadha

Nahbah Al-Muqaffi. Sukoharjo: Pustaka Arafah, 2017.

Kusumawati, Hervina, “Implementasi Model Turki Utsmani Dalam

Menghafal Al-Qur’an di Yayasan Tahfizhul Qur’an Sulaimaniyah

Jawa Timur.” Skripsi S1., Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

Surabaya, 2018.

Page 103: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

87

Munawwir, Ahmad Warson. Al-Munawwir: Kamus Arab-Indonesia

Terlengkap Edisi Kedua. Surabaya; Pustaka Progressif, 1997.

Munjahid. Strategi Menghafal Al-Qur’an 10 Bulan Khatam: Kiat-Kiat Sukses

Menghafal Al-Qur’an. Yogyakata: Idea Press, 2007.

Masagus, H.A. dan Yahya, Fauzan. Quantum Tahfizh. Jakarta: Emir, 2015.

Nawawi, Imam Abu Zakaria Yahya bin Syaraf. At-Tibyan.: Adab Penghafal

Al-Qur’an. Terj. Umniyyati Sayyidatul Hauro dkk. Sukoharjo: Al-

Qowwam, 2015.

Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya

Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012.

Poerwadarmita. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

2011.

Qosim, Amjad. Meski Sibuk pun Bisa Hafal Al-Qur’an. Terj. Saiful Aziz. Solo:

Al-Kamil Publishing, 2013.

Sa’adulloh. 9 Cara Praktis Menghafal Al-Qur’an. Jakarta: Gema Insani, 2008.

Shihab, M. Quraish. Menyingkap Tabir Ilahi al-Asma al-Husna Dalam

Perspektif Al-Qur’an. Jakarta: Lentera Hati, 2006.

Sobur, Alex. Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah. Bandung: CV Pustaka

Setia, 2003.

Page 104: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

88

Soemanto, Wasty. Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin

Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 1998.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV ALFABETA, 2014.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuanitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: CV

ALFABETA, 2009.

Surachmad, Winarno. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito, 1990.

Tim Pustaka Pena. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gita Media Press,

Tt.

Tirmidzi, Abu ‘Isa Muhammad bin Isa. Sunan at-Tirmidzi. Mesir: Daar Ibnu

Jauzi, Tt.

Yasin, Bin Arham. Mushaf As-Shahib. Jakarta: Hilal Media, Tt.

----------------------------------------

Muzakky, Ahmad (Pencetus metode tadarruj). Diwawancarai oleh Sundari

Aryanti, Ciputat, 3 Juli 2019.

Santri Pesmadai (Pesmadai Ciputat). Diwawancari oleh Sundari Aryanti,

Ciputat 29 Juli 2019. Transkip, Data Santri Pesmadai Ciputat, Banten.

Santri Pesmadai ( Pesmadai Muara Angke). Diwawancarai oleh Sundari

Aryanti, Muara Angke 3 Agustus 2019, Jakarta.

Page 105: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

89

Web resmi Syabab Hidayatullah diakses pada 26 Agustus 2019 dari

https://www.syababhidayatullah.or.id/p/sejarah.html

Web NU dikases pada 26 Desember 2019 dari

http://www.nu.or.id/post/read/40946/halaqah

Page 106: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

90

Page 107: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

91

Lampiran Wawancara

Wawancara 1

Nama : Intania

Lokasi : Pesmadai Ciputat

Tanggal 29 Juli 2019

Pertanyaan :

1. Darimana asal sekolah anda ?

Jawab : Pesantren Dar El-Qalam

2. Apakah pernah menghafal Al-Qur’an sebelumnya? Kalau

sudah berapa juz ?

Jawab : Pernah, 1 juz

3. Apakah sudah pernah mendengar metode tadarruj

sebelumnya ?

Jawab : Belum pernah

4. Sejak kapan menggunakan metode tadarruj ?

Jawab : Sejak bulan April, tepatnya 3 bulan

5. Berapa juz yang telah dihafal menggunakan metode ini?

Jawab : 2 juz

6. Bagaiamana menurutmu penerapan metode tadarruj ini?

Jawab : Enak, lebi mudah mengingat surat

7. Apakah metode ini sesuai dengan anda?

Jawab : Cocok, karena lebih mudah

8. Bagaimana tips anda menjaga hafalan ?

Page 108: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

92

Jawab : Ada waktu khusus untuk mengulang hafalan

biasanya setiap hari Jum’at

9. Apa yang menjadi hambatan selama menghafal?

Jawab : Malas, banyak tugas, kegiatan di luar, dan

malas mengulang hafalan

10. Apa saja yang menjadi faktor pendukung anda untuk

menghafal Al-Qur’an?

Jawab : Niat awal menghafal Al-Qur’an karena ingin

membahagiakan kedua orangtua.

Wawancara 2

Nama : Anna Azzahra

Lokasi : Pesmadai Ciputat

Tanggal : 29 Juli 2019

Pertanyaan :

1. Darimana asal sekolah anda ?

Jawab : SMAN Unggul Damasraya Boarding School

2. Apakah pernah menghafal Al-Qur’an sebelumnya? Kalau

sudah berapa juz ?

Jawab : Pernah, 7 juz depan

3. Apakah sudah pernah mendengar metode tadarruj

sebelumnya ?

Jawab : Pernah, dari teman-teman

4. Sejak kapan menggunakan metode tadarruj ?

Jawab : Baru 2 minggu

Page 109: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

93

5. Berapa juz yang telah dihafal menggunakan metode ini?

Jawab : 1,5 juz

6. Bagaiamana menurutmu penerapan metode tadarruj ini?

Jawab : Untuk pemula metode ini bagus

7. Apakah metode ini sesuai dengan anda?

Jawab : Kurang cocok

8. Bagaimana tips anda menjaga hafalan ?

Jawab : Dipakai dalam shalat dan ada waktu khusus

9. Apa yang menjadi hambatan selama menghafal?

Jawab : Diri sendiri, merasa jenuh

10. Apa saja yang menjadi faktor pendukung anda untuk

menghafal Al-Qur’an?

Jawab : Merasa rugi kalau hidup tidak mengkhatam-

kan Al-Qur’an

Wawancara 3

Nama : Hajar Fitrotul

Lokasi : Pesmadai Ciputat

Tanggal : 29 Juli 2019

Pertanyaan :

1. Darimana asal sekolah anda ?

Jawab : Darul Ulum Jombang

Page 110: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

94

2. Apakah pernah menghafal Al-Qur’an sebelumnya? Kalau

sudah berapa juz ?

Jawab : Pernah, juz 30

3. Apakah sudah pernah mendengar metode tadarruj

sebelumnya ?

Jawab : Belum pernah

4. Sejak kapan menggunakan metode tadarruj ?

Jawab : Sejak 21 Juli, tepatnya 1 minggu

5. Berapa juz yang telah dihafal menggunakan metode ini?

Jawab : 1 juz yaitu juz 30 dengan terjemahannya

6. Bagaiamana menurutmu penerapan metode tadarruj ini?

Jawab : Lumayan enak, tapi kelemahannya dalam

muraja’ah lupa urutan suratnya karena tidak sama

dengan mushaf

7. Apakah metode ini sesuai dengan anda?

Jawab : Lumayan cocok

8. Bagaimana tips anda menjaga hafalan ?

Jawab : Belum ada tips yang gimana gitu dari saya ka

9. Apa yang menjadi hambatan selama menghafal?

Jawab : Diri sendiri, maksiat kecil, malas dan

tergantung lingkungan

10. Apa saja yang menjadi faktor pendukung anda untuk

menghafal Al-Qur’an?

Jawab : Ingin memeperdalam Al-Qur’an dan membuat

bangga kedua orangtua

Page 111: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

95

Wawancara 4

Nama : Susi Susanti

Lokasi : Pesmadai Ciputat

Tanggal : 29 Juli 2019

Pertanyaan :

1. Darimana asal sekolah anda ?

Jawab : SMAN Unggul Damasraya Boarding School

2. Apakah pernah menghafal Al-Qur’an sebelumnya? Kalau

sudah berapa juz ?

Jawab : Pernah, 6 juz depan

3. Apakah sudah pernah mendengar metode tadarruj

sebelumnya ?

Jawab : Belum pernha, baru ini

4. Sejak kapan menggunakan metode tadarruj ?

Jawab : Sejak 10 Juli, tepatnya 2 minggu ka

5. Berapa juz yang telah dihafal menggunakan metode ini?

Jawab : Juz 30 dengan terjemahannya

6. Bagaiamana menurutmu penerapan metode tadarruj ini?

Jawab : Enak, lebih paham arti tapi bingung dengan

urutan surat karena tidak sesuai dengna urutan mushaf

Al-Qur’an sehingga fokus terbagi-bagi

Page 112: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

96

7. Apakah metode ini sesuai dengan anda?

Jawab : Tidak cocok

8. Bagaimana tips anda menjaga hafalan ?

Jawab : Ada waktu khsuus yaitu sabtu dan minggu

9. Apa yang menjadi hambatan selama menghafal?

Jawab : Diri sendiri, malasa, jenuh, dan sakit

10. Apa saja yang menjadi faktor pendukung anda untuk

menghafal Al-Qur’an?

Jawab : Karena Allah, karena orangtua, dan karena

ingin menjad hafidzah

Wawancara 5

Nama : Hafidzah

Lokasi : Pesmadai Ciputat

Tanggal : 29 Juli 2019

Pertanyaan :

1. Darimana asal sekolah anda ?

Jawab : SMA 1 Sungai Penuh Jambi

2. Apakah pernah menghafal Al-Qur’an sebelumnya? Kalau

sudah berapa juz ?

Jawab : Belum pernah

3. Apakah sudah pernah mendengar metode tadarruj

sebelumnya ?

Jawab : Belum

Page 113: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

97

4. Sejak kapan menggunakan metode tadarruj ?

Jawab : Baru 3 minggu

5. Berapa juz yang telah dihafal menggunakan metode ini?

Jawab : Juz 30 dengan terjemahannya

6. Bagaiamana menurutmu penerapan metode tadarruj ini?

Jawab : Bagus untuk pemula karena tidak langsung

bertemu dengan ayat-ayat yang panjang tetapi sedikit

bingung dengan urutan surat

7. Apakah metode ini sesuai dengan anda?

Jawab : Cocok

8. Bagaimana tips anda menjaga hafalan ?

Jawab : Satu malam disediakan aktu khusus untuk

mengulang

9. Apa yang menjadi hambatan selama menghafal?

Page 114: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

98

Jawab : Sedikit jenuh dalam menghafal

10. Apa saja yang menjadi faktor pendukung anda untuk

menghafal Al-Qur’an?

Jawab : Ingin membanggakan kedua orangtua

Wawancara 6

Nama : Milla Nida

Lokasi : Pesmadai Ciputat

Tanggal : 29 Juli 2019

Pertanyaan :

1. Darimana asal sekolah anda ?

Jawab : Al-Ittifaliyah

2. Apakah pernah menghafal Al-Qur’an sebelumnya? Kalau

sudah berapa juz ?

Jawab : Pernah, >3 juz

3. Apakah sudah pernah mendengar metode tadarruj

sebelumnya ?

Jawab : Belum, baru ini

4. Sejak kapan menggunakan metode tadarruj ?

Jawab : Sudah 1 bulan, sejak 18 Juni

5. Berapa juz yang telah dihafal menggunakan metode ini?

Jawab : 2 juz

6. Bagaiamana menurutmu penerapan metode tadarruj ini?

Jawab : Lebih mudah karena diawali dari juz belakang

tetapi lumayan sulit karena sudah ada hafalan di juz

depan

Page 115: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

99

7. Apakah metode ini sesuai dengan anda?

Jawab : Lumayan cocok

8. Bagaimana tips anda menjaga hafalan ?

Jawab : Malam hari untuk muraja’ah

9. Apa yang menjadi hambatan selama menghafal?

Jawab : Tugas

10. Apa saja yang menjadi faktor pendukung anda untuk

menghafal Al-Qur’an?

Jawab : Berada di lingkungan Al-Qur’an dan ignin

membanggakan kedua orangtua

Wawancara 7

Nama : Putri Nanda

Lokasi : Pesmadai Ciputat

Tanggal : 29 Juli 2019

Pertanyaan :

1. Darimana asal sekolah anda ?

Jawab : SMAN 1 Kutacane Aceh

2. Apakah pernah menghafal Al-Qur’an sebelumnya? Kalau

sudah berapa juz ?

Jawab : Belum pernah

Page 116: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

100

3. Apakah sudah pernah mendengar metode tadarruj

sebelumnya ?

Jawab : Belum pernah

4. Sejak kapan menggunakan metode tadarruj ?

Jawab : Sudah 3 minggu

5. Berapa juz yang telah dihafal menggunakan metode ini?

Jawab : Juz 30 dan terjemahannya

6. Bagaiamana menurutmu penerapan metode tadarruj ini?

Jawab : Memudahkan bagi pemula karena dimulai

dari surat yang terpendek tapi yang menjadi kekurangan

adalah urutan suratnya

7. Apakah metode ini sesuai dengan anda?

Jawab : Cocok

8. Bagaimana tips anda menjaga hafalan ?

Jawab : Sabtu dan Minggu adalah waktu mengulang

hafalan

9. Apa yang menjadi hambatan selama menghafal?

Jawab : Belum menemukan hambatan

10. Apa saja yang menjadi faktor pendukung anda untuk

menghafal Al-Qur’an?

Jawab : Karena lingkungan, teman-teman, dan

orangtua

Wawancara 8

Page 117: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

101

Nama : Riska Indah Wijayanti

Lokasi : Pesmadai Ciputat

Tanggal : 29 Juli 2019

Pertanyaan :

1. Darimana asal sekolah anda ?

Jawab : Al-Fatimah Bojonegoro

2. Apakah pernah menghafal Al-Qur’an sebelumnya? Kalau

sudah berapa juz ?

Jawab : Juz 30 dan surat-surat pilihan

3. Apakah sudah pernah mendengar metode tadarruj

sebelumnya ?

Jawab : Belum pernah, baru disini

4. Sejak kapan menggunakan metode tadarruj ?

Jawab : Sekitar 1 bulan sejak bulan Juni

5. Berapa juz yang telah dihafal menggunakan metode ini?

Jawab : 2 juz

6. Bagaiamana menurutmu penerapan metode tadarruj ini?

Jawab : Cocok bagi pemula karena diurutkan dari

surat yag terpendek tapi yang menjadi kendala adalah

ururtan surat yang tidak sesuai dengan urutan mushaf

7. Apakah metode ini sesuai dengan anda?

Jawab : Cocok

Page 118: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

102

8. Bagaimana tips anda menjaga hafalan ?

Jawab : Dipraktikkan dalam shalat sunnah maupun

wajib dan disiapkan waktu luang untuk menghafal

9. Apa yang menjadi hambatan selama menghafal?

Jawab : Malas dan urutan surat yang membuat

bingung

10. Apa saja yang menjadi faktor pendukung anda untuk

menghafal Al-Qur’an?

Jawab : Karena Allah dan ingin membanggakan

keduaorangtua

Wawancara 9

Nama : Azka Nada Qurrota Aini

Lokasi : Pesmadai Muara Angke

Tanggal : 3 Agustus 2019

Pertanyaan :

1. Darimana asal sekolah anda ?

Jawab : Pesantren Al-Humaira

2. Apakah pernah menghafal Al-Qur’an sebelumnya? Kalau

sudah berapa juz ?

Jawab : Pernah, 12 juz

3. Apakah sudah pernah mendengar metode tadarruj

sebelumnya ?

Jawab : Belum pernah

4. Sejak kapan menggunakan metode tadarruj ?

Page 119: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

103

Jawab : Akhi mei, sekitar 3 bulan

5. Berapa juz yang telah dihafal menggunakan metode ini?

Jawab : Juz 30 dan terjemahannya

6. Bagaiamana menurutmu penerapan metode tadarruj ini?

Jawab : Bagus, enak karena dimulai dari yang paling

sedikit

7. Apakah metode ini sesuai dengan anda?

Jawab : Cocok

8. Bagaimana tips anda menjaga hafalan ?

Jawab : Ada waktu khusus untuk mengulang hafalan

9. Apa yang menjadi hambatan selama menghafal?

Jawab : Malas

10. Apa saja yang menjadi faktor pendukung anda untuk

menghafal Al-Qur’an?

Jawab : Karean kedua orangtua dan keinginan diri

sendiri

Wawancara 10

Nama : Fitria Hartanti

Lokasi : Pesmadai Muara Angke

Tanggal : 3 Agustus 2019

Pertanyaan :

1. Darimana asal sekolah anda ?

Page 120: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

104

Jawab : Sekolah PGRI Tunjungteja

2. Apakah pernah menghafal Al-Qur’an sebelumnya? Kalau

sudah berapa juz ?

Jawab : Belum pernah

3. Apakah sudah pernah mendengar metode tadarruj

sebelumnya ?

Jawab : Pernah mendengar

4. Sejak kapan menggunakan metode tadarruj ?

Jawab : Sekitar 1 bulan 2 minggu

5. Berapa juz yang telah dihafal menggunakan metode ini?

Jawab : 1 juz

6. Bagaiamana menurutmu penerapan metode tadarruj ini?

Jawab : Enak, gampang dalam menghafal untuk

pengaruh urutan surat biasa aja

7. Apakah metode ini sesuai dengan anda?

Jawab : Cocok

8. Bagaimana tips anda menjaga hafalan ?

Jawab : Waktu khusus untuk memuraja’ah hafalan

9. Apa yang menjadi hambatan selama menghafal?

Jawab : Malas

10. Apa saja yang menjadi faktor pendukung anda untuk

menghafal Al-Qur’an?

Jawab : Karena keduaorangtua

Wawancara 11

Page 121: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

105

Nama : Putri Ramayani

Lokasi : Pesmadai Muara Angke

Tanggal : 3 Agustus 2019

Pertanyaan :

1. Darimana asal sekolah anda ?

Jawab : PAB 3 Soentis

2. Apakah pernah menghafal Al-Qur’an sebelumnya? Kalau

sudah berapa juz ?

Jawab : Belum pernah

3. Apakah sudah pernah mendengar metode tadarruj

sebelumnya ?

Jawab : Belum pernah

4. Sejak kapan menggunakan metode tadarruj ?

Jawab : Sekitar 3 bulan

5. Berapa juz yang telah dihafal menggunakan metode ini?

Jawab : Juz 30 beserta artinya

6. Bagaiamana menurutmu penerapan metode tadarruj ini?

Jawab : Mudah karena darisurat tersedikit, sulitnya

karena dengan artinya

7. Apakah metode ini sesuai dengan anda?

Jawab : Cocok

Page 122: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

106

8. Bagaimana tips anda menjaga hafalan ?

Jawab : Muraja’ah di waktu pagi jam 4-5 subuh

9. Apa yang menjadi hambatan selama menghafal?

Jawab : Terkadang susah masuk

10. Apa saja yang menjadi faktor pendukung anda untuk

menghafal Al-Qur’an?

Jawab : Untuk membanggakan kedua orangtua

Wawancara 12

Nama : Ikna Halizan Tika

Lokasi : Pesmadai Muara Angke

Tanggal : 3 Agustus 2019

Pertanyaan :

1. Darimana asal sekolah anda ?

Jawab : Pondok Pesantren Al-Hidayah

2. Apakah pernah menghafal Al-Qur’an sebelumnya? Kalau

sudah berapa juz ?

Jawab : Pernah, 9 juz

3. Apakah sudah pernah mendengar metode tadarruj

sebelumnya ?

Jawab : Belum pernah

4. Sejak kapan menggunakan metode tadarruj ?

Jawab : Sekitar 4 bulan

5. Berapa juz yang telah dihafal menggunakan metode ini?

Page 123: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

107

Jawab : 4 juz

6. Bagaiamana menurutmu penerapan metode tadarruj ini?

Jawab : Agak rumit karena belum terbiasa tapi

posistifnya memudahkan

7. Apakah metode ini sesuai dengan anda?

Jawab : Cocok

8. Bagaimana tips anda menjaga hafalan ?

Jawab :Dipakai dalam shalat dan muraja’ah ketka

beraktifatas biasa

9. Apa yang menjadi hambatan selama menghafal?

Jawab : Malas

10. Apa saja yang menjadi faktor pendukung anda untuk

menghafal Al-Qur’an?

Jawab : Ingin menjadi penjaga Al-Qur’an dan

memberikan mahkota

Wawancara 13

Nama : Nadia Wafa Zahira

Lokasi : Pesmadai Muara Angke

Tanggal : 3 Agustus 2019

1. Darimana asal sekolah anda ?

Jawab : Pesantren Al-Hidayah

Page 124: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

108

2. Apakah pernah menghafal Al-Qur’an sebelumnya? Kalau

sudah berapa juz ?

Jawab : Pernah

3. Apakah sudah pernah mendengar metode tadarruj

sebelumnya ?

Jawab : Belum pernah

4. Sejak kapan menggunakan metode tadarruj ?

Jawab : Sekitar 4 bulan

5. Berapa juz yang telah dihafal menggunakan metode ini?

Jawab : 5 juz

6. Bagaiamana menurutmu penerapan metode tadarruj ini?

Jawab : Enak, karena bisa diurutkan dari surat

terpendek jadi lebih mudah. Tapi ga enaknya suka

terkecoh dengan urutan surat

7. Apakah metode ini sesuai dengan anda?

Jawab : Cocok

8. Bagaimana tips anda menjaga hafalan ?

Jawab : Mendengar murattal dan dipakai dalam shalat

9. Apa yang menjadi hambatan selama menghafal?

Jawab : Mood, tidak fokus, jenuh, dan berisik

10. Apa saja yang menjadi faktor pendukung anda untuk

menghafal Al-Qur’an?

Jawab : Ingin memberikan mahkota dan bisa

mengajarkan Al-Qur’an

Page 125: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

109

Wawancara 14

Nama : Nurul Maghfiroh

Lokasi : Pesmadai Muara Angke

Tanggal : 3 Agustus 2019

Pertanyaan :

1. Darimana asal sekolah anda ?

Jawab : Pesantren Al-hidayah

2. Apakah pernah menghafal Al-Qur’an sebelumnya? Kalau

sudah berapa juz ?

Jawab : Pernah, 15 juz

3. Apakah sudah pernah mendengar metode tadarruj

sebelumnya ?

Jawab : Belum pernah, baru di sini

4. Sejak kapan menggunakan metode tadarruj ?

Jawab : Sekitar 4 bulan

5. Berapa juz yang telah dihafal menggunakan metode ini?

Jawab : 5 juz

6. Bagaiamana menurutmu penerapan metode tadarruj ini?

Jawab : Enaknya, memudahkan dan lebih paham arti

tapi kurangnya sedikit susah dalam urutan surat

7. Apakah metode ini sesuai dengan anda?

Jawab : Tidak cocok

Page 126: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

110

8. Bagaimana tips anda menjaga hafalan ?

Jawab : Dipakai shalat sunnah dan muraja’ah di hari

libur

9. Apa yang menjadi hambatan selama menghafal?

Jawab : Bosan, mood, dan jenuh

10. Apa saja yang menjadi faktor pendukung anda untuk

menghafal Al-Qur’an?

Jawab : Ingin memberikan mahkota, syafa’at, ngajar,

dan mencari ridho Allah

Wawancara 15

Nama : Iffah Zaidah

Lokasi : Pesmadai Muara Angke

Tanggal : 3 Agustus 2019

Pertanyaan :

1. Darimana asal sekolah anda ?

Jawab : Pesantren Hidayatullah

2. Apakah pernah menghafal Al-Qur’an sebelumnya? Kalau

sudah berapa juz ?

Jawab : Pernah, 9 juz

3. Apakah sudah pernah mendengar metode tadarruj

sebelumnya ?

Jawab : Belum pernah

4. Sejak kapan menggunakan metode tadarruj ?

Jawab : 4 Bulan

Page 127: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

111

5. Berapa juz yang telah dihafal menggunakan metode ini?

Jawab : 3 juz

6. Bagaiamana menurutmu penerapan metode tadarruj ini?

Jawab : Enak, memudahkan dan lebih paham arti tapi

ada sulitnya juga karena beda urutan

7. Apakah metode ini sesuai dengan anda?

Jawab : Tidak cocok

8. Bagaimana tips anda menjaga hafalan ?

Jawab : Menghindari maksiat dan diulang ketika

waktu kosong

9. Apa yang menjadi hambatan selama menghafal?

Jawab : Gak semangat dan nafsu

10. Apa saja yang menjadi faktor pendukung anda untuk

menghafal Al-Qur’an?

Jawab : Ingin memberikan mahkota, syafa’at, dan

dekat dengan Al-Qur’an

Wawancara 16

Nama : Nur Izmi Islamiyah

Lokasi : Pesmadai Muara Angke

Tanggal : 3 Agustus 2019

Pertanyaan :

Page 128: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

112

1. Darimana asal sekolah anda ?

Jawab : SMA 1 Tirauta

2. Apakah pernah menghafal Al-Qur’an sebelumnya? Kalau

sudah berapa juz ?

Jawab : Belum pernah

3. Apakah sudah pernah mendengar metode tadarruj

sebelumnya ?

Jawab : Belum pernah

4. Sejak kapan menggunakan metode tadarruj ?

Jawab : Sekitar 4 bulan

5. Berapa juz yang telah dihafal menggunakan metode ini?

Jawab : 5 juz

6. Bagaiamana menurutmu penerapan metode tadarruj ini?

Jawab :Untuk pemula cocok banget karena kadang

kaget kalau langsung lihat ayat yang panjang

7. Apakah metode ini sesuai dengan anda?

Jawab : Cocok

8. Bagaimana tips anda menjaga hafalan ?

Jawab : Muraja’ah dari jam 10-11 iang sebelum tidur

siang

9. Apa yang menjadi hambatan selama menghafal?

Jawab : Tidak fokus

10. Apa saja yang menjadi faktor pendukung anda untuk

menghafal Al-Qur’an?

Jawab : Mencari ridho Allah

Page 129: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

113

Wawancara 17

Nama : Syahda Ariska Safitri

Lokasi : Pesmadai Muara Angke

Tanggal : 3 Agustus 2019

Pertanyaan :

1. Darimana asal sekolah anda ?

Jawab : SMPN 1 Garung

2. Apakah pernah menghafal Al-Qur’an sebelumnya? Kalau

sudah berapa juz ?

Jawab : Pernah, 2 juz

3. Apakah sudah pernah mendengar metode tadarruj

sebelumnya ?

Jawab : Belum pernah

4. Sejak kapan menggunakan metode tadarruj ?

Jawab : Sekitar 4 bulan

5. Berapa juz yang telah dihafal menggunakan metode ini?

Jawab : 3 juz

6. Bagaiamana menurutmu penerapan metode tadarruj ini?

Jawab : Enak, biasa aja tapi susah menghafal urutan

surat

7. Apakah metode ini sesuai dengan anda?

Page 130: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

114

Jawab : Cocok

8. Bagaimana tips anda menjaga hafalan ?

Jawab : Ada waktu khusus untuk muraja’ah

9. Apa yang menjadi hambatan selama menghafal?

Jawab : Ramai dan susah fokus

10. Apa saja yang menjadi faktor pendukung anda untuk

menghafal Al-Qur’an?

Jawab : Mencari ridho Allah dan memberikan

mahkota kepada kedua orangtua

Wawancara 18

Nama : Nurul Fadillah Annisa

Lokasi : Pesmadai Ciputat

Tanggal : 7 Agustus 2019

Pertanyaan :

1. Darimana asal sekolah anda ?

Jawab : Tidak disebutkan asal sekolahnya

2. Apakah pernah menghafal Al-Qur’an sebelumnya? Kalau

sudah berapa juz ?

Jawab : Pernah, 5 juz

3. Apakah sudah pernah mendengar metode tadarruj

sebelumnya ?

Jawab : Baru dengar saat di Pesmadai

4. Sejak kapan menggunakan metode tadarruj ?

Jawab : Sekitar 1 bulan

Page 131: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

115

5. Berapa juz yang telah dihafal menggunakan metode ini?

Jawab : 2 juz

6. Bagaiamana menurutmu penerapan metode tadarruj ini?

Jawab : Cukup menarik, karena memotivasi

penggunanya untuk menyelesaikan hafalan dan

menambah hafalan yang baru

7. Apakah metode ini sesuai dengan anda?

Jawab : Sebenarnya cocok saja. Cuma kesulitannya itu

ketika ingin memuraja’ah per juz karena urutannya yang

tidak berurutan

8. Bagaimana tips anda menjaga hafalan ?

Jawab : Membiaskaan diri untuk muraja’ah dan

tadarrus hafalan Al-Qur’an yang telah disetorkan

9. Apa yang menjadi hambatan selama menghafal?

Jawab : In shaa Allah tidak ada hambatan

10. Apa saja yang menjadi faktor pendukung anda untuk

menghafal Al-Qur’an?

Jawab : Karena banyaknya keutamaan yang dimiliki

oleh penghafal Al-Qur’an baik dunia maupun akhirat.

Selain itu, dengan memudahkan kita dlam menyampaikan

ayat-ayat Allah dalam proses dakwah, dsb.

Page 132: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

116

Wawancara 19

Nama : Yayang Istiqomah

Lokasi : Pesmadai Ciputat

Tanggal : 8 Agustus 2019

Pertanyaan :

1. Darimana asal sekolah anda ?

Jawab : Daruttakwien Islamic Boarding School

2. Apakah pernah menghafal Al-Qur’an sebelumnya? Kalau

sudah berapa juz ?

Jawab : Belum

3. Apakah sudah pernah mendengar metode tadarruj

sebelumnya ?

Jawab : Baru penah mendengar

4. Sejak kapan menggunakan metode tadarruj ?

Jawab : 3 bulan

5. Berapa juz yang telah dihafal menggunakan metode ini?

Jawab : 1 juz

6. Bagaiamana menurutmu penerapan metode tadarruj ini?

Jawab : Cukup baik

7. Apakah metode ini sesuai dengan anda?

Jawab : Cocok

8. Bagaimana tips anda menjaga hafalan ?

Jawab : Muraja’ah

9. Apa yang menjadi hambatan selama menghafal?

Jawab : Tidak ada

Page 133: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

117

10. Apa saja yang menjadi faktor pendukung anda untuk

menghafal Al-Qur’an?

Jawab : Sebaik-baik nya manusia yang menghafal Al-

Qur’an dan mengamalkannya

Wawancara 20

Nama : Ainurrafidah

Lokasi : Pesmadai Ciputat

Tanggal : 8 Agustus 2019

Pertanyaan :

1. Darimana asal sekolah anda ?

Jawab : Tidak disebutkan sekolahnya

2. Apakah pernah menghafal Al-Qur’an sebelumnya? Kalau

sudah berapa juz ?

Jawab : Pernah, 4 juz

3. Apakah sudah pernah mendengar metode tadarruj

sebelumnya ?

Jawab : Pernah

4. Sejak kapan menggunakan metode tadarruj ?

Jawab : Sekitar 2 bulan

5. Berapa juz yang telah dihafal menggunakan metode ini?

Jawab : 3 juz

Page 134: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

118

6. Bagaiamana menurutmu penerapan metode tadarruj ini?

Jawab : Bagus, sangat membantu bagi yang pertama

kali menghafal

7. Apakah metode ini sesuai dengan anda?

Jawab : Cocok

8. Bagaimana tips anda menjaga hafalan ?

Jawab : Mengulang-ulang bacaan

9. Apa yang menjadi hambatan selama menghafal?

Jawab : Kaget ketika bertemu dengan ayat-ayat yang

panjang

10. Apa saja yang menjadi faktor pendukung anda untuk

menghafal Al-Qur’an?

Jawab : Menghafal itu mudah bila disertai keinginan

yang kuat

Page 135: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

119

Gambar Kegiatan

Page 136: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

120

Page 137: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

121

Page 138: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan

122

Page 139: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan
Page 140: METODE TADARRUJ DALAM MENGHAFAL AL-repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49403... · 2020. 1. 16. · v ABSTRAK Sundari Aryanti Metode Tadarruj dalam Menghafal AL-Qurʻan