metode sterilisasi

18
3/9/13 METODE STERILISASI | Rgm_aisyah's Blog rgmaisyah.wordpress.com/2009/03/15/metode-sterilisasi/ 1/18 Rgm_aisyah’s Blog Entri (RSS) Komentar (RSS) METODE STERILISASI Posted by: rgmaisyah on: Maret 15, 2009 In: mikRobiolOgi | phArmaceutical TecHnologY 29 Komentar A. Sterilisasi Secara Fisika 1. Pemanasan Kering The Art of Compounding : 404 Bahan yang karena karakteristik fisikanya tidak dapat disterilisasi dengan uap destilasi dalam udara panas-oven. Yang termasuk dalam bahan ini adalah minyak lemak, paraffin, petrolatum cair, gliserin, propilen glikol. Serbuk steril seperti talk, kaolin dan ZnO, dan beberapa obat yang lain. Sebagai tambahan sterilisasi panas kering adalah metode yang paling efektif untuk alat-alat gelas dan banyak alat-alat bedah. Ini harus ditekankan bahwa minyak lemak, petrolatum, serbuk kering dan bahan yang sama tidak dapat disterilisasi dalam autoklaf. Salah satu elemen penting dalam sterilisasi dengan menggunakan uap autoklaf. Atau dengan adanya lembab dan penembusannya ke dalam bahan yang telah disterilkan. Sebagai contoh, organisme pembentuk spora dalam medium anhidrat tidak dibunuh oleh suhu sampai 121 o C (suhu yang biasanya digunakan dalam autoklaf bahkan setelah pemanasan sampai 45 menit). Untik alasan ini, autoklaf merupakan metode yang tidak cocok untuk mensterilkan minyak, produk yang dibuat dengan basis minyak, atau bahan-bahan lain yang mempunyai sedikit lembab atau tidak sama sekali. Selama pemanasan kering, mikroorganisme dibunuh oleh proses oksidasi. Ini berlawanan dengan penyebab kematian oleh koagulasi protein pada sel bakteri yang terjadi dengan sterilisasi uap panas. Pada umumnya suhu yang lebih tinggi dan waktu pemaparan yang dibutuhkan saat proses dilakukan dengan uap di bawah tekanan. Saat sterilisasi di bawah uap panas dipaparkan pada suhu 121°C selama 12 menit adalah efektif. Sterilisasi panas kering membutuhkan pemaparan pada suhu 150°C sampai 170°C selama 1-4 jam.

Upload: indra-paqotz

Post on 14-Dec-2014

118 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

sterilisasi

TRANSCRIPT

Page 1: METODE STERILISASI

3/9/13 METODE STERILISASI | Rgm_aisyah's Blog

rgmaisyah.wordpress.com/2009/03/15/metode-sterilisasi/ 1/18

Rgm_aisyah’s Blog

Entri (RSS) Komentar (RSS)

METODE STERILISASI

Posted by: rgmaisyah on: Maret 15, 2009

In: mikRobiolOgi | phArmaceutical TecHnologY 29 Komentar

A. Sterilisasi Secara Fisika

1. Pemanasan Kering

The Art of Compounding : 404

Bahan yang karena karakteristik fisikanya tidak dapat disterilisasi dengan uap destilasi dalam

udara panas-oven. Yang termasuk dalam bahan ini adalah minyak lemak, paraffin, petrolatum cair,gliserin, propilen glikol. Serbuk steril seperti talk, kaolin dan ZnO, dan beberapa obat yang lain.

Sebagai tambahan sterilisasi panas kering adalah metode yang paling efektif untuk alat-alat gelas dan

banyak alat-alat bedah.

Ini harus ditekankan bahwa minyak lemak, petrolatum, serbuk kering dan bahan yang samatidak dapat disterilisasi dalam autoklaf. Salah satu elemen penting dalam sterilisasi dengan

menggunakan uap autoklaf. Atau dengan adanya lembab dan penembusannya ke dalam bahan yangtelah disterilkan. Sebagai contoh, organisme pembentuk spora dalam medium anhidrat tidak dibunuh

oleh suhu sampai 121o C (suhu yang biasanya digunakan dalam autoklaf bahkan setelah pemanasansampai 45 menit). Untik alasan ini, autoklaf merupakan metode yang tidak cocok untuk mensterilkanminyak, produk yang dibuat dengan basis minyak, atau bahan-bahan lain yang mempunyai sedikit

lembab atau tidak sama sekali.

Selama pemanasan kering, mikroorganisme dibunuh oleh proses oksidasi. Ini berlawanandengan penyebab kematian oleh koagulasi protein pada sel bakteri yang terjadi dengan sterilisasi uappanas. Pada umumnya suhu yang lebih tinggi dan waktu pemaparan yang dibutuhkan saat proses

dilakukan dengan uap di bawah tekanan. Saat sterilisasi di bawah uap panas dipaparkan pada suhu121°C selama 12 menit adalah efektif. Sterilisasi panas kering membutuhkan pemaparan pada suhu150°C sampai 170°C selama 1-4 jam.

Page 2: METODE STERILISASI

3/9/13 METODE STERILISASI | Rgm_aisyah's Blog

rgmaisyah.wordpress.com/2009/03/15/metode-sterilisasi/ 2/18

Suhu yang biasa digunakan pada sterilisasi panas kering 160°C paling cepat 1 jam, tapi lebihbaik 2 jam. Suhu ini digunakan secara khusus untuk sterilisasi minyak lemak atau cairan anhidrat

lainnya. Bagaimanapun juga range 150-170°C digunakan untuk streilisasi panas kering dan lain-lain,

sebagai contoh : bahan-bahan gelas, dapat disterilkan pada suhu 170oC. dimana beberapa serbukseperti sulfonilamid harus disterilkan pada suhu rendah dan waktu yang lebih lama.

Validation of Pharmaceutical Processes : 151

Secara umum, panas kering digunakan untuk sterilisasi bahan – bahan melalui prosespengabuan dari mikroorganisme. Proses ini merupakan kelanjutan atau sekumpulan proses yang

dilakukan dalam sebuah oven dengan temperatur sekelilingnya 170°C untuk sterilisasi atau 250°Cuntuk depirogenisasi. Panas kering digunakan untuk sterilisasi/depirogenisasi alat-alat gelas yangakan digunakan untuk proses produksi secara aseptik. Suhu yang digunakan ini, terlalu tinggi untuk

wadah-wadah plastik. Sama seperti sterilisasi uap air, prosesnya dapat diprediksi dan hasilnya dapatdikontrol. Sterilisasi panas kering biasa digunakan untuk depirogenisasi alat-alat gelas dan bahan-bahan lain yang memiliki kemampuan bertahan pada suhu yang digunakan. Secara umum, validasi

untuk alur depirogenisasi untuk proses panas kering selalu termasuk proses sterilisasinya.

Parenteral Technology Manual : 123

Panas kering pada temperatur lebih 160oC efektif menghancurkan mikroorganisme hidupdengan sebuah proses kehilangan kelembaban secara inversible. Proses ini berjalan relatif lambat,

mengisyaratkan sedikitnya 1 jam pada suhu 160oC tetapi lebih cepat pada temperatur yang tinggi.

Panas kering ini sering merugikan beberapa produk.

Penerapan panas dengan keberadaan lembab lebih fektif untuk pembunuhan mikroorganisme

diisyaratkan 15 menit pada suhu 121oC.

Remington’s Pharmaceutical Sciences 18th : 1471

Beberapa bahan yang tidak dapat disterilkan dengan uap, paling baik disterilkan dengan panaskering,. Misalnya petrolatum jelly, minyak mineral, lilin, wax, serbuk talk. Karena panas keringkurang efisien dibanding panas lembab, pemaparan lama dan temperatur tinggi dibutuhkan. Rangeluas waktu inaktivasi dalam temperatur bervariasi telah diterapkan berdasarkan tipe indikator sterilyang digunakan, kondisi kelembaban dan faktor lain. Jumlah air dalam sel mikroba diketahuimempengaruhi resistensinya terhadap destruksi panas kering. Umumnya, ini diterima bahwa sel

mikroba dalam daerah yang betul-betul kering menunjukkan resistensi terhadap inaktivasi panaskering. Ini jelas bahwa perhatian harus diberi untuk mendisain siklus sterilisasi panas kering untukproduk-produk rumah sakit dan validasi sistematis sterilisasi dengan metode sterilisasi standar.

Oven digunakan untuk sterilisasi panas kering biasanya secara panas dikontrol dan mungkingas atau elektrik gas.

Beberapa waktu dan suhu yang umum digunakan pada oven :

170°C (340 F) sampai 1 jam

Page 3: METODE STERILISASI

3/9/13 METODE STERILISASI | Rgm_aisyah's Blog

rgmaisyah.wordpress.com/2009/03/15/metode-sterilisasi/ 3/18

160°C (320 F) sampai 2 jam150°C (300 F) sampai 2,5 jam140°C (285 F) sampai 3 jam

b. Minyak dan penangas lain

The Art of Compounding : 404

Bahan kimia yang stabil dalam ampul bersegel dapat disterilisasi dengan mencelupkannya,

dalam penangas yang berisi minyak mineral pada suhu 1620C. larutan jenuh panas dari natrium atauammonia klorida dapat juga digunakan sebagai pensterilisasi. Ini merupakan metode yangmensterilisasi alat-alat bedah. Minyak dikatakan bereaksi sebagai lubrikan, untuk menjaga alat tetaptajam, dan untuk memelihara cat penutup.

c. Pemijaran langsung

The Art of Compounding : 404

Pemijaran langsung digunakan untuk mensterilkan spatula logam, batang gelas, filter logambekerfield dan filter bakteri lainnya. Mulut botol, vial, dan labu ukur, gunting, jarum logam dankawat, dan alat-alat lain yang tidak hancur dengan pemijaran langsung. Papan salep, lumping danalu dapat disterilisasi dengan metode ini. Dalam semua kasus bagian yang paling kuat 20 detik.Dalam keadaan darurat ampul dapat disterilisasi dengan memposisikan bagian leher ampul kearahbawah lubang kawat keranjang dan dipijarkan langsung dengan api dengan hati-hati. Setelah

pendinginan, ampul harus segera diisi dan disegel.

Uap bertekanan

Validation of Pharmaceutical Processes : 151

Stelisisasi termal menggunakan tekanan uap jenuh dalam sebuah autoklaf. Ini merupakan metodesterilisasi yang biasa digunakan dalam industri farmasi, karena dapat diprediksi dan menghasilkanefek dekstruksi bakteri, dan parameter-parameter sterilisasi seperti waktu dan suhu dapat denganmudah dikontrol dan monitoring dilakukan sekali dalam satu siklus yang divalidasi. Secara umum,

sterilisasi panas lembab dilakukan pada suhu 121°C dibawah tekanan 15 psig. Pada suhu ini konsepletal dilakukan dengan F0 yang juga dilakukan bila suhu sterilisasi berbeda dari 121°C. F0 dari proses

ini tidak jauh pada 121°C dengan waktu yang dibutuhkan, dalam menit, untuk menghasilkankematian yang setara dengan hasil pada 121°C pada waktu tertentu.

The Art of Compounding : 407

Penggunanaan uap bertekanan atau metode sterilisasi yang paling umum memuaskan dan

efektif yang ada. Ini adalah metode yang diinginkan untuk sterilisasi larutan yang ditujukan untukinfeksi pada tubuh, pembawa pada sediaan mata, bahan-bahan gelas. Untuk penggunaan darurat,

pakaian dan alat kesehatan dan benda-benda karet. Kerugian yang paling prinsip dan penggunaan

Page 4: METODE STERILISASI

3/9/13 METODE STERILISASI | Rgm_aisyah's Blog

rgmaisyah.wordpress.com/2009/03/15/metode-sterilisasi/ 4/18

uap ini adalah ketidaksesuaiannya untuk penggunaan pada bahan sensitif terhadap panas dan

kelembaban. Metode ini tidak dapat digunakan untuk sterilisasi misalnya, produk yang dibuat daribasis minyak dan serbuk. Uap jenih pada 120°C mampu membunuh secara cepat semua bentuk

vegetatif mikroorganisme hidup dalam waktu ½ menit. Uap jenuh ini dapat menghancurkan sporavegetatif yang tahan terhadap pemanasan tinggi. Keefektifan sterilisasi uap bertekanan tergantung

pada 4 sifat dari uap jenuh kering yaitu :

Suhu

Panas tersembunyi yang berlimpah

Kemapuan untuk membentuk kondensasi air

Kontraksi volume yang timbul selama kondensasi

Waktu yang dibutuhkan untuk mensterilkan larutan saat suhu 121oC selama 12 menit,

ditambah waktu tambahan untuk larutan dalam wadah untuk mencapai 121°C setelah termometerpensteril menunjukkan suhu ini. Secara umum larutan dalam botol 100-200 ml akan membutuhkan

kurang 5 menit botol 500 ml antara 10-15 menit.

Remington’s Pharmaceutical Sciences 18 th : 1471

Panas lembab merupakan bentuk uap jenuh di bawah tekanan yang merupakan cara sterilisasi

yang paling banyak digunakan. Penyebab kematian dengan cara sterilisasi panas terhadap lembabberbeda dengan cara panas kering, kematian mikroorganisme oleh panas lembab adalah hasil

koagulasi protein sel, berbeda dengan cara panas kering, kematian mikroorganisme yang paling

penting adalah proses oksidasi.

USP menentukan sterilisasi uap sebagai penerapan uap jenuh di bawah tekanan paling kurang 15

menit dengan temperatur minimal 121oC dalam jaringan tekanan. Bentuk yang paling sederhana dari

autoklaf adalah “home pressure cooker”.

A. Uap panas pada 100oC

The Art of Compounding : 412

Uap panas pada suhu 100oC dapat digunakan dalam bentuk uap mengalir atau air mendidih.

Metode ini mempunyai keterbatasan penggunaan uap mengalir dilakukan dengan proses sterilisasibertingkat untuk mensterilkan media kultur. Metode ini jarang memuaskan untuk larutan yang

mengandung bahan-bahan karena spora sering gagal tumbuh dibawah kondisi ini, bentuk vegetatif

dari kebanyakan bakteri yang tidak membentuk spora. Temperatur suhu titik mati bervariasi, tetapitidak ada bentuk non spora yang bertahan.

Dalam prakteknya, 2 metode uap mengalir digunakan, suatu perpanjangan pemaparan uap

selama 20-60 menit akan membunuh semua bentuk vegetatif bakteri tapi tidak akan menghancurkanspora. Untuk meyakinkan penghancuran spora, sterilisasi berjeda yang juga disebut sterilisasi tidak

Page 5: METODE STERILISASI

3/9/13 METODE STERILISASI | Rgm_aisyah's Blog

rgmaisyah.wordpress.com/2009/03/15/metode-sterilisasi/ 5/18

berlanjut. Penjedahan dan bertahap adalah tindalisasi digunakan. Dengan metode ini bahkandipaparkan pada uap mengalir pada periode waktu bervariasi dari 20-60 menit setiap hari selama 3

menit. Antara pemaparan bahan terhadap uap yang disimpan pada suhu kamar atau pada inkubator

pada 37oC. prinsip dari metode ini adalah pada saat waktu pertama kali pemaparan pada uap

membunuh bakteri vegetatif tapi tidak sporanya. Tapi pada saat bahan disimpan pada inkubator atau

pada suhu ruangan selam 24 jam, banyak spora akan tumbuh ke dalam bentuk vegetatif bentukspora yang telah tumbuh ini akan dimatikan pada pemanasan hari ke dua. Kesuksesan dari proses ini

tergantung pada spora yang berkembang ke bentuk vegetatif selama masa istirahat.

Pemanasan dengan bakterisida

The Art of Compounding : 413

Ini menghadirkan aplikasi khusus dari pada uap pans pada 100oC. adanya bakterisida sangat

meningkatkan efektifitas metode ini. Metode ini digunakan untuk larutan berair atau suspensi obatyang tidak stabil pada temperatur yang biasa diterapkan pada autoklaf. Larutan yang ditumbuhkan

bakterisida ini dpanaskan dalam wadah bersegel pada suhu 100oC selama 20 menit dalampensterilisasi uap atau penangas air. Bakterisida yang dapat digunakan termasuk 0,5%, fenol, 0,5%

klorbutanol, 0,2% kresol atau 0.002% fenil merkuri nitrat saat larutan dosis tunggal lebih dari 15 ml

larutan obat untuk injeksi intratekal atau gastro intestinal sehingga tidak dibuat dengan metode ini.

C. Air mendidih

The Art of Compounding : 413

Penangas air mendidih mempunyai kegunaan yang sangat banyak dalam sterilisasi jarum spoit,penutup karet, penutup dan alat-alat bedah. Bahan-bahan ini harus benar-benar tertutupi oleh air

mendidih dan harus mendidih paling kurang 20 menit. Setelah sterilisasi bahan-bahan dipindahkandan air dengan pinset yang telah disterilisasi menggunakan pemijaran. Untuk menigkatkan efisiensi

pensterilan dari air, 5 % fenol, 1-2% Na-carbonat atau 2-3% larutan kresol tersaponifikasi yang

menghambat kondisi bahan-bahan logam.

3. Cara Bukan Panas

Sinar ultraviolet

Teori dan Praktek Farmasi Industri : 1272

Sinar ultraviolet umumnya digunakan untuk membantu mengurangi kontaminasi di udara danpemusnahan selama proses di lingkungan. Sinar yang bersifat membunuh mikroorganisme

(germisida) diproduksi oleh lampu kabut merkuri yang dipancarkan secara eksklusif pada 253,7 nm .Sinar UV menembus udara bersih dan air murni dengan baik, tetapi suatu penambahan garam atau

bahan tersuspensi dalam air atau udara menyebabakan penurunan derajat penetrasi dengan cepat.

Untuk kebanyakan pemakaian lama penetrasi dihindarkan dan setiap tindakan membunuhmikroorganisme dibatasi pada permukaan yang dipaparkan.

Aksi letal

Page 6: METODE STERILISASI

3/9/13 METODE STERILISASI | Rgm_aisyah's Blog

rgmaisyah.wordpress.com/2009/03/15/metode-sterilisasi/ 6/18

Teori dan Praktek Farmasi Industri : 1272

Ketika sinar UV melewati bahan, energi bebas ke elektron orbital dalam atom-atom dan

mengubah kereaktivannya. Absorpsi energi ini menyebabkan meningginya keadaan tertinggi atom-atom dan mengubah kereaktivannya. Ketika eksitasi dan perubahan aktivitas atom-atom utama

terjadi dalam molekul-molekul mikroorganisme atau metabolit utamnya, organisme itu mati atautidak dapat berproduksi. Pengaruh utamanya mungkin pada asam nukleat sel, yang diperhatikan

untuk menunjukkan lapisan absorpsi kuat dalam rentang gelombang UV yang panjang.

Radiasi pengion

Teori dan Praktek Farmasi Industri : 1274

Radiasi pengion adalah energi tinggi yang terpancar dari radiasi isotop radioaktif seperti kobalt-

60 (sinar gamma) atau yang dihasilkan oleh percepatan mekanis elektron sampai ke kecepatan denenergi tinggi (sinar katode, sinar beta). Sinar gamma mempunyai keuntungan mutlak karena tidak

menyebabkan kerusakan mekanik, namun demikian, kekurangan sinar ini adalah di hentikan dari,mekanik elektron akselerasi (yang dipercepat) keuntungan elektron yang dipercepat adalah

kemampuannya memberikan output laju doisis yang lebih seragam. Aksi letal radiasi pengionanmenghacurkan mikroorganisme dengan menghentikan rep-roduksi sebagai hasil mutasi letal. Mutasi

ini disebabkan karena transformasi radiasi menjadi molekul penerima pada sinar x, menurut teori

langsung. Mutasi ini dapat disebabkan oleh tindakan tidak langsung, dimana molekul-molekul airdiubah menjadi kesatuan yang berenergi tinggi seperti hidrogen dan ion hidroksil. Semua ini pada

akhirnya, menyebabkan perubahan energi pada asam nukleat dan molekul lain sehingga hilangnyakeberadaannya bagi metabolisme molekul sel bakteri.

Validation of Pharmaceutical Processes : 151

Dekstruksi bakteri untuk menghasilkan kondisi steril dapat dilakukan dengan menggunakan

radiasi pengion, dengan efek pada asam nukleat dari mikroorganisme yang nonreversibel.Pembentukan radikal bebas dan peroksida yang merupakan senyawa reaktif juga memberikankontribusi pada letalitas dari proses sterilisasi ini. Dua tipe radiasi pengion yang dapat digunakanyaitu radiasi sinar gamma dan radiasi electron. Sterilisasi dengan radiasi digunakan untuk alat-alat

medis yang sensitive terhadap panas dan jika residu etilen oksida tidak diharapkan. Pengukuranpresisi dari dosis radiasi, yang tidak berhubungan dengan suhu, adalah merupakan faktor kontroldalam sterilisasi radiasi selama dengan waktu iradiasi. Monitoring dan kotrol proses sangat sederhana,

tetapi kehati-hatian akan keamanan harus dilakukan oleh operator sterilisasi.

Radiasi pengion juga digunakan untuk sterilisasi bahan-bahan obat dan bahan-bahan formulasi.Kompabilitas dari bahan yang disterilkan dengan radiasi adalah factor yang harus diperhatikan sejak

bahan-bahan dan alat-alat dipengaruhi oleh radiasi, mungkin tidak dengan segera dilakukanpenanganan tetapi setelah stabilitas produk dapat dipengaruhi. Untuk bahan-bahan medis danplastik, perubahan dari sterilisasi etilen oksida ke sterilisasi radiasi membutuhkan penentuan efekradiasi jangka pendek dan jangka panjang, dan kadang membutuhkan modifikasi produksi bahan

plastik dan karet untuk membuatnya sesuai dengan sterilisasi radiasi.

Penerapan untuk sterilisasi ini

Page 7: METODE STERILISASI

3/9/13 METODE STERILISASI | Rgm_aisyah's Blog

rgmaisyah.wordpress.com/2009/03/15/metode-sterilisasi/ 7/18

Teori dan Praktek Farmasi Industri : 1276

Elektron dipercepat atau sinar gamma dapat digunakan untuk mensterilkan produk-produk

pilahan dengan suatu proses berkesinambungan. Kebanyakan prosedur sterilisasi produk lain harusdiselenggarakan dalam batch setrilisasi dengan proses berkesinambungan memerlukan pengendalianyang tepat, sehingga tidak ada bagian yang lepas dari keefektifan sterilisasi.

Remington’s Pharmaceutical Sciences : 1476

Radiasi ionisasi digunakan untuk sterilisasi industri untuk alat-alat rumah sakit, vitamin,antibiotik, steroid hormon dan transplantasi tulang dan jaringan dan alat pengobatan seperti alat

untuk suntik plastik, jarum, alat beda, tube palstik, katter, benang bedah dan cawan Petri. Radiasiioniasasi dapat menghasilkan perubahan dalam molekul organik yang dapat mempengaruhikemujaraban sediaan atau dapat menginduksi toksisitas. Radiasi produk juga dapat menghasilakn

perubahan warna dan kerapuhan beberapa wadah gelas dan bahan plastik.

Sterilisasi radiasi dapat dilakukan baik dengan radiasi elektromagnetik dan radiasi partikel.Radiasi elektromagnetik dan energi foton, termasuk ultra dari bahan radioaktif seperti kobalt 60 atau

sesium 137 adalah yang paling sering digunakan sebagai sumber energi sterilisasi adhesielektromagnetik. Radiasi partikel atau molekul termasuk daftar partikel yang steril. Satu-satunyasekarang yang digunakan untuk sterilisasi radiasi pada obat-obat rumah sakit dan laboratorium.

Bagaimanapun banyak prosedur sterilisasi industri manggunakan radiasi, termasuk penjelasansingkatnya. Beberapa informasi mengenai efek sterilisasi ultraviolet juga dihadirkan.

Prinsip bermuatan negatif sepeti elektron yang berinteraksi langsung dengan bahan

menyebabkan ionisasi seperti elektron elektromagnetik menyebabkan ionisasi pada mekanisme yangbervariasi yang menghasilkan perpindahan suatu orbital elektron dengan mekanisme jumlah tertentudari energi yang ditransfer dalam insiden sinar gamma. Perpindahan elektron ini kemudian bentindak

sebagai partikel beta dalam reduksi. Oleh sebab itu baik partikel maupun elektromagnetik,dipertimbangkan sebagai radiasi ionisasi yang berbeda dengan radiasi sinar ultraviolet.

Kerugian penggunaan germisida radiasi sinar UV adalah penetrasinya terbatas, pada panjang

gelombang 253,7 nm, diserap oleh banyak bahan dan membuat penggumpalan organisme dan haltersebut dilindungi oleh debu dan puing-puing. Untuk menghindari aksi letal panggunaan radiasisinar UV sebagai cara sterilisasi tidak direkomendasikan lemak jika bahan-bahan yang diradiasisangat bersih dan bebas yang dapat melindungi mikroorganisme.

B. Sterilisasi Secara Kimia

Sterilisasi Gas

Pharmaceutical Technology : 281

Sterilisasi gas digunakan dalam pemaparan gas atau uap untuk membunuh mikroorganismedan sporanya. Meskipun gas dengan cepat berpenetrasi ke dalam pori dan serbuk padat, sterilisasiadalah fenomena permukaan dan mikroorganisme yang terkristal akan dibunuh. Sterilisasi yangdigunakan dalam bidang farmasi untuk mensterilkan bahan-bahan dan menghilangkan dari bahan

Page 8: METODE STERILISASI

3/9/13 METODE STERILISASI | Rgm_aisyah's Blog

rgmaisyah.wordpress.com/2009/03/15/metode-sterilisasi/ 8/18

yang disterilkan pada akhir jalur sterilisasi, gas ini tidak inert, dan kereaktifannya terhadap bahanyang disterilkan harus dipertimbangkan misalnya thiamin, riboflavin, dan streptomisin kehilangan

protein ketika disterilkan dengan etilen oksida.

Etilen oksida bereaksi sebagai bakterisida dengan alkalis asam amino, hidroksi atau gugus sulfurdari enzim seluler atau protein. Beberapa lembab dibutuhkan untuk etilen oksida berpenetrasi dan

menghancurkan sel. Kelembaban rendah misalnya minimal 20%, angka kematian tidak logaritmik(tidak nyata). Tetapi mikroorganisme muncul peningkatan resistensinya dengan penurunankelembaban. Dalam prakteknya, kelembaban dalam chamber pensteril ditingkatkan dari 50-60% dan

dipegang untuk suatu waktu pada permukaan dan kelembaban membran sel sebelum penggunaanetilen oksida.

Etilen oksida bersifat eksplosif ketika dicampur dengan udara. Penghilangan sifat eksplosif

dengan menggunakan campuran etilen oksida dan karbondioksida. Seperti Carboxide, Oxyfume 20,campuran etilen oksida dengan hidrokarbon terflouronasi seperti Storoxide 12. keduanya diluent inertyang mempunyai tekanan uap yang tinggi dan bereaksi sebagai pembakar etilen oksida keluar dari

silinder masuk ke dalam chamber steril. Komponen terfloronasi mempunyai keuntungan overkarbondioksida yang disimpan dalam wadah yang ringan dan campuran mengizinkan tekananparsial tinggi dari etilen oksida pada chamber pensteril pada tekanan total yang sama.

Sterilisasi gas berjalan lambat waktu sterilisasi tergantung pada keberadaan kontaminasikelembaban, temperatur dan konsentrasi etilen oksida. Konsentrasi minimum etilen oksida dalam 450mg/L, 271 Psi, konsentrasi ini 85°C dan 50% kelembaban relativ dibutuhkan 4-5 jam pemaparan. Dibawah kondisi sama 1000 mg/L membutuhkan sterilisasi 2-3 jam. Dalam partikel 6 jam pemaparan

etilen oksida digunakan untuk menyiapkan tepi yang aman dan memperbolehkan waktu untukpenetrasi gas ke dalam bahan sterilisasi. Sisa gas dihilangkan dengan terminal vakum dilanjutkan olehpembersihan udara yang difiltrasi. Cara ini digunakan untuk mensterilkan obat serbuk seperti

penisilin, juga telah digunakan untuk sterilisasi benang, plastik tube. Penggunaan etilen oksida untuksterilisasi akhir peralatan parenteral tertentu seperti kertas karf dan lapisan tipis polietilen. Semprotaerosol etilen oksida telah digunakan untuk mensterilkan daerah sempit dimana dilakukan teknikaseptis.

Validation of Pharmaceutical Processes : 151

Gas yang biasa digunakan adalah etilen oksida dalam bentuk murni atau campuran dengan gasinert lainnya. Gas ini sangat mudah menguap dan sangat mudah terbakar. Merupakan agen alkilasiyang menyebabkan dekstruksi mikroorganisme termasuk sel-sel spora dan vegetatif. Sterilisasidilakukan dalam ruang/chamber sterilisasi.

Sterilisasi menghasilkan bahan toksik seperti etilen klorohidrin yang menghasilkan ion kloridadalam bahan-bahan. Digunakan untuk sterilisasi ala-alat medis dan baju-baju medis, bahan-bahanseperti pipet sekali pakai dan cawan petri yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi. Residu

etilen oksida adalah bahan yang toksik yang harus dihilangkan dari bahan –bahan yang disterilkansetelah proses sterilisasi, yang dapat dilakukan dengan mengubah suhu lebih tinggi dari suhu kamar.Juga perlu dilakukan perlindungan terhadap personil dari efek berbahaya gas ini.

Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi ini termasuk kelembaban, konsentrasi gas, suhu

Page 9: METODE STERILISASI

3/9/13 METODE STERILISASI | Rgm_aisyah's Blog

rgmaisyah.wordpress.com/2009/03/15/metode-sterilisasi/ 9/18

Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi ini termasuk kelembaban, konsentrasi gas, suhu

dan distribusi gas dalam chamber pengsterilan. Penghancuran bakteri tergantung pada adanyakelembaban, gas dan suhu dalam bahan pengemas, penetrasi melalui bahan pengemas, padapengemas pertama atau kedua, harus dilakukan, persyaratan desain khusus pada bahan pengemas.

Mekanisme aksi etilen oksida

Teori dan Praktek Farmasi Industri : 1286

Etilen oksida dianggap menghasilkan efek letal terhadap mikroorganisme dengan mengalkilasimetabolit esensial yang terutama mempengaruhi proses reproduksi. Alkilasi ini barangkali terjadidengan menghilangkan hidrogen aktif pada gugus sulfhidril, amina, karboksil atau hidroksil dengan

suatu radikal hidroksi etil metabolit yang tidak diubah dengan tidak tersedia bagi mikroorganismesehingga mikroorganisme ini mati tanpa reproduksi.

C. Sterilisasi Secara Mekanik

Filter Bakteri

Validation of Pharmaceutical Processes : 151

Cara kerja dari sterilisasi ini berbeda dari metode lainnya karena sterilisasi ini menghilangkanmikroorganisme melalui penyaringan dan tidak menghancurkan mikroorganisme tersebut.Penghilangan mikroorganisme secara fisik melalui penyaring dengan matriks pori ukuran kecil yang

tidak membiarkan mikroorganisme untuk dapat melaluinya.

Cara sterilisasi ini untuk produk berupa cairan yang dapat disaring atau bahan yang tidak tahan

terhadap panas dan tidak dapat disterilkan dengan cara sterilisasi lain. Teknologi tinggi membranfiltrasi meningkatkan penggunaan sterilisasi filtrasi, khusunya jika digunakan berpasangan dengansistem proses aseptik.

Keefektifan sterilisasi filtrasi dapat merupakan fungsi magnitude dari beban mikroorganisme,selama tersumbat pada penyaring dapt terjadi pada konsentrasi yang tinggi dari mikroorganisme.Tekanan, laju aliran, dan karakteristik dari peenyaring adalah parameter yang harus dikontrol untuk

mencapai sterilisasi pada produk yang dapat diprediksi dan reproduksibel. Ukuran nominal poripenyaring 0,2 µm atau kurang dan penyaring dibuat dari berbagai jenis bahan seperti selulosa asetat,selulosa nitrat, florokarbonat, polimer akrilik, polikarbonat, poliester, polivinil klorida, vinil, nilon,politef, dan berbagai tipe bahan lain termasuk memban logam.

The Art of Compounding : 404

Larutan dapat dibebaskan dari organisme vegetatif dan spora bakteri dengan melalui filter

bakteri, filter bakteri tidak membebaskan larutan dari virus. Bagaimanapun alat ini tidak mengurangijumlah dan adanya virus, secara prinsip oleh adsorbsi pada dinding filter dan penghilangan partikelbesar dari bahan yang mengandung virus.

Sterilisasi dengan filter bakteri digunakan untuk larutan farmasetik atau bahan biologi yang

Page 10: METODE STERILISASI

3/9/13 METODE STERILISASI | Rgm_aisyah's Blog

rgmaisyah.wordpress.com/2009/03/15/metode-sterilisasi/ 10/18

Sterilisasi dengan filter bakteri digunakan untuk larutan farmasetik atau bahan biologi yang

tidak diefektifkan oleh panas. Berbeda dengan metode filtrasi lain, filter bakteri ditujukan untuk filtrasibebas bakteri. Metode sterilisasi ini membutuhkan penggunaan teknik aseptik yang benar. Sediaanobat yang disterilkan dengan metode ini dibutuhkan yang mengandung bahan, bakteristatik, kecuali

dinyatakan lain. Larutan yang ditujukan untuk injeksi intratekal atau merupakan larutan dosistunggal intravena dengan volume lebih dari 15 ml, tidak boleh ditambahkan bahan bakterisida.Paraffin cair dan minyak lain, tidak disterilkan dengan metode ini karena dapat meningkatkan

permeabilitas dari filter bakteri. Untuk membuat larutan bebas dari bakteri dan steril, filter denganberbagai tipe digunakan. Tipe ini termasuk filter yang terbuat dari silikon murni (diatomaccus atauklesegurh), porcelin, asbes dan gelas fritled. Karena alat-alat ini mudah dibersihkan filter seitz yangmenggunakan lapisan asbes dan filter-glass mungkin lebih berguna untuk farmasis.

Filter dengan pori yang lebih kecil menghilangkan bakteri tetapi beberapa filtrasi sangat lambatuntuk tujuan praktis. Dengan meningkatnya kekentalan dari lilin filter sangat menghasilkan filtrasiyang efektif, tetapi kekurangannya adalah banyak dari bahan aktif larutan dihilangkan oleh adsorbsi

pada lilin. Bagaimanapun, dengan mengatur ukuran pori dan kekentalan dari filter sampai optimum.Filter dapat menjadi sangat efisien dan sangat cepat. Faktor lain dari filter bakteri yaitu keseimbanganpermukaan antara bahan dari filter dengan bakteri dari larutan, tekanan yang digunakan, waktu

filtrasi, muatan listrik dan filter, pH dari bahan yang disaring dan absorpsi dari protein dan bahanlain.

Filter seitz

Bagian dari filter ini dibuat dari bahan asbestos yang dijepit pada dasar wadah besi. Keuntunganutama dari filter seitz adalah lapisan filter dapat dibuang setelah digunakan dan untuk masalah ini

pembersihannya berkurang. Efisiensi dari filter ini tergantung pada pengembangan serat dan lapisanfilter oleh air. Karena larutan alkohol pekat tidak mengembang, filter ini tidak digunakan untukmensterilkan larutan yang mengandung alcohol dengan jumlah besar. Filter ini mampu dengankapasitas volume dari 30 ml hingga lebih 100 ml.

Kerugian pertama dari filter ini cenderung memberikan komponen magnesium pada filtrat.Bahan alkalin ini dapat menyebabkan pengendapan dari alkaloid bebas dari garamnya dan dapatmenginaktifkan bahwa yang sensitiv seperti insulin, ekstrak pituitary, epinefrin, dan apomorphin. Hal

ini dapat diatasi dengan perawatan pertama dengan filter dengan dibasahkan dengan HCl dankemudian dibilas dengan air.

Kerugian kedua dari seitz adalah permukaan serat dari lapisan filtrat, membuat larutan tidakcocok untuk injeksi. Ini dapat diatasi dengan menempatkan ayakan dari nilon atau sutra, di bawahlapisan filter sebelum menempatkan lapisan di dalam filter atau sebuah fritted glass dapatditempelkan pada saluran. Kedua untuk menghilangkan serat. Filter seitz juga cenderung

menghilangkan substrat dari filtrate dengan absorpsi.

Filter Swinny

Sebuah adaptasi dari filter seitz, filter swinny mempunyai adaptor khusus yaitu terdiri darilapisan asbes, bersama dengan layer dan pencuci. Keutamaan untuk digunakan filter swinny dibungkus dengan kertas dan autoklaf. Bagian yang dipotong dihubungkan pada spoit werlock dan

Page 11: METODE STERILISASI

3/9/13 METODE STERILISASI | Rgm_aisyah's Blog

rgmaisyah.wordpress.com/2009/03/15/metode-sterilisasi/ 11/18

cairan dimasukkan ke potongan asbes dengan menggunakan tekanan pada sal spoit.

Filter Fritted-Glass

Filter Sintered Fritted-Glass dapat dihancurkan oleh kandungan dalam serbuk, tombol bulat darigelas digabungkan bersama dengan penggunaan panas untuk menempatkan ukuran dari bentukpotongan. Permeabilitas dari filter berbanding lurus dengan berkembangnya ukuran. Setelah

potongan dibentuk, potongan disegel dengan pemanasan didalam gelas pirex seperti corong Buchner.

Filter Berkefeld dan Mandler

Mandler terbuat dari tanah silika murni, asbestos dan kalsium sulfat. Berkefeld disusun juga daritanah silika murni. Masing-masing filter bermuatan negatif. Tersedia dalam beberapa prioritasberdasarkan permeabilitasnya ke dalam air dalam Bekerfeld atau Mandler.

Filter Selas

Filter ini secara kimia, menjadi resistensi terhadap semua larutan yang tidak menyerang silika. Karena

masing-masing partikel meliputi filter semata-mata bersama selama proses manufaktur, ada bahayakecil partikel-partikel dari filter jauh dalam larutan.

Filter Candles-Pasteur-Chamberland

Ada pemanasan dengan Bekerfeld tetapi dibuat dari pori porselen tak berkaca dengan pori kecilyang menghasilkan filtrasi lambat.

Kesimpulan :

Metode sterilisasi yaitu :

1. Metode Fisika

a. Pemanasan kering

Prinsipnya adalah protein mikroba pertama-tama akan mengalami dehidrasi sampai kering.Selanjutnya teroksidasi oleh oksigen dari udara sehingga menyebabkan mikrobanya mati.

- Udara panas oven

Digunakan untuk sterilisasi alat gelas yang tidak berskala, alat bedah, minyak lemak, parafin,

petrolatum, serbuk stabil seperti talk, kaolin, ZnO. Suhu sterilisasi yang digunakan adalah 170oC

selama 1 jam, 160oC selama 2 jam, 150oC selam 3 jam.

- Pemijaran langsung

Digunakan untuk sterilisasi alat logam, bahan yang terbuat dari porselen, tidak cocok untuk alat

yang berlekuk karena pemanasannya tidak rata. Suhu yang digunakan 500-600oC dalam waktu

beberapa detik, untuk alat logam sampai berpijar.

Page 12: METODE STERILISASI

3/9/13 METODE STERILISASI | Rgm_aisyah's Blog

rgmaisyah.wordpress.com/2009/03/15/metode-sterilisasi/ 12/18

- Minyak dan penangas lain

Digunakan untuk sterilisasi alat bedah seperti gunting bedah sebagai lubrikan menjaga ketajamanalat, bahan kimia stabil dalam ampul. Bahan atau alat dicelupkan dalam penangas dicelupkan dalam

penangas yang berisi minyak mineral pada suhu 160oC. Larutan natrium atau amonium kloridajenuh dapat digunakan pula sebagai pengganti minyak mineral.

b. Pemanasan basah

Prinsipnya adalah dengan cara mengkoagulasi atau denaturasi protein penyusun tubuh mikrobasehingga dapat membunuh mikroba.

- Uap bertekanan (autoklaf)

Digunakan untuk sterilisasi alat gelas, larutan yang dimaksudkan untuk diinjeksikan ke dalam tubuh,

alat berskala, bahan karet. Waktu yang dibutuhkan untuk sterilisasi larutan suhu 121oC adalah 12

menit. Uap jenuh pada suhu 121oC mampu membunuh secara cepat semua bentuk vegetatifmikroorganisme dalam 1 atau 2 menit. Uap jenuh ini dapat menghancurkan spora bakteri yang tahanpemanasan.

- Pemanasan dengan bakterisida

Digunakan untuk sterilisasi larutan berair atau suspensi obat yang tidak stabil dalam autoklaf.Tidak digunakan untuk larutan obat injeksi intravena dosis tunggal lebih dari 15 ml, injeksi intratekal,atau intrasisternal. Larutan yang ditambahkan bakterisida dipanaskan dalam wadah bersegel pada

suhu 100 oC selama 10 menit di dalam pensteril uap atau penangas air. Bakterisida yang digunakan0,5% fenol; 0,5% klorobutanol; 0,002 % fenil merkuri nitrat; 0,2% klorokresol.

- Air mendidih

Digunakan untuk sterilisasi alat bedah seperti jarum spoit. Hanya dilakukan dalam keadaandarurat. Dapat membunuh bentuk vegetatif mikroorganisme tetapi tidak sporanya.

c. Cara bukan panas

Sterilisasi dengan radiasi

Prinsipnya adalah radiasi menembus dinding sel dengan langsung mengenai DNA dari inti selsehingga mikroba mengalami mutasi. Digunakan untuk sterilisasi bahan atau produk yang pekaterhadap panas (termolabil). Ada dua macam radiasi yang digunakan yakni gelombangelektromagnetik (sinar x, sinar γ) dan arus partikel kecil (sinar α dan β).

2. Metode Kimia

a. Menggunakan bahan kimia

Dalam pensterilan digunakan bahan kimia seperti alkohol 70%, fenol 5%.

Page 13: METODE STERILISASI

3/9/13 METODE STERILISASI | Rgm_aisyah's Blog

rgmaisyah.wordpress.com/2009/03/15/metode-sterilisasi/ 13/18

b. Sterilisasi gas

Dalam pensterilan digunakan bahan kimia dalam bentuk gas atau uap, seperti etilen oksida,

formaldehid, propilen oksida, klorin oksida, beta propiolakton, metilbromida, kloropikrin. Digunakanuntuk sterilisasi bahan yang termolabil seperti bahan biologi, makanan, plastik, antibiotik. Aksiantimikrobialnya adalah gas etilen oksida mengadisi gugus –SH, -OH, -COOH,-NH2 dari protein dan

membentuk ikatan alkilasi sehingga protein mengalami kerusakan dan mikroba mati.

3. Metode mekanik

Filtrasi

Digunakan untuk sterilisasi larutan yang termolabil. Penyaringan ini menggunakan filter bakteri.Metode ini tidak dapat membunuh mikroba, mikroba hanya akan tertahan oleh pori-pori filter danterpisah dari filtratnya. Dibutuhkan penguasaan teknik aseptik yang baik dalam melakukan metodeini. Filter biasanya terbuat dari asbes, porselen. Filtrat bebas dari bakteri tetapi tidak bebas dari virus.

Pustaka :

Scoville’s : The Art of Compounding, Glenn L. Jenkins et.all., 1957, New York : MC-Graw Hill BookCompanies.

Pharmaceutical Technology, Eugene L. Parrott, 1974, Minneapolis : Burgess Publishing Company.

Teori dan Praktek Farmasi Industri (terjemahan), Leon Lachmann et.all., 1998, jakarta : UI-Press.

Remington’s Pharmaceutical Sciences 18 th Edition, A.R. Gennaro, 1990, Pennsylvania : MackPublishing Company.Parenteral Manual Technology, Michael J. groves, 1988, USA : Interpharm Press Inc.

Validation of Pharmaceutical Processes (electronic version), James Agalloco, 2008, USA : InformaHealthcare Inc.

Page 14: METODE STERILISASI

3/9/13 METODE STERILISASI | Rgm_aisyah's Blog

rgmaisyah.wordpress.com/2009/03/15/metode-sterilisasi/ 14/18

Kaitkata: mikRobiolOgi, phArmaceutical TecHnologY, sterilisasi

29 Tanggapan to "METODE STERILISASI"

1 | riyanOktober 8, 2009 pada 7:12 am

makasih atas informasinya. semoga informasi yang ada berguna untuk kepentingan2 yang baik,selalu tetap jaya

Balas2 | farah

Oktober 25, 2009 pada 10:20 am

dududuh,,q tbantu bget dgn infox,,

Balas3 | LISDAWATI MANIKOktober 26, 2009 pada 10:05 am

Thx yach buat infoRmasinya..!!!smoga informasi ini mnjadi lbh berguna bagi qt smua..slam maniz..

lisda..

Balas4 | asnardinDesember 2, 2009 pada 11:25 am

terimakasi atas infonya kerena dengan info ini saya bisa menjwap pertannyaan dosen.kalau bisacantunkan dengan gambarnya

About these ads

Page 15: METODE STERILISASI

3/9/13 METODE STERILISASI | Rgm_aisyah's Blog

rgmaisyah.wordpress.com/2009/03/15/metode-sterilisasi/ 15/18

Balas

5 | zenFebruari 1, 2010 pada 12:00 pm

klu sterilisasi ruangan bagai mana cara_y

BalasrgmaisyahFebruari 6, 2010 pada 12:27 am

beberapa cara sterilisasi ruangan dapat anda baca di buku formulasi steril terbitan Andi penyusunnyapak Lukas (kalo ndak salah), sterilisasi ruangan biasanya dengan sterilisasi gas menggunakan gasetilen oksida ( karena sifat eksplosif maka biasanya di campur dengan gas karbon diokasida denganperbandingan tertentu) atau dengan menggunakan tablet formaldehid yang dipanaskan sehinggauapnya dapat memenuhi ruangan dan dibiarkan selama beberapa waktu tertentu (biasanya 1malam), beberapa pustaka juga memasukkan dengan cara penyinaran UV.

Terima kasih sdh mampir ke blog ini.

Balas6 | hdkFebruari 18, 2010 pada 5:43 pm

pustaka tentang sterilisasi menggunakan tablet formalin pada suhu 60′C 8 jam tu ada g?formalin

yang digunakan untuk sterilisasi pada metode sterilisasi yang berbeda apa memiliki mekanismeaksinya beda juga atau tidak?terima kasih..

Balasrgm aisyahMaret 13, 2010 pada 12:06 am

u lebih lengkapnya mungkin bisa dibaca dibuku scovilles the art of compounding dan e-bookvalidation of pharmaceutical processes.

Balas7 | dewiyanthiFebruari 23, 2010 pada 3:10 pm

wahhhh….bisa nyolap nih…..wkkk…wkkk…., sayang k’ saya ga punya buku validasi itu tu….amaptm, and sdf……..kan qlo ada bisa nyontek total….hehehehe…

Balas8 | gundamkerenMaret 30, 2010 pada 2:06 pm

mau tanya niyh, sebenarnya ada gak alat/bahan yg gak bisa dsterilkan?thx before

Page 16: METODE STERILISASI

3/9/13 METODE STERILISASI | Rgm_aisyah's Blog

rgmaisyah.wordpress.com/2009/03/15/metode-sterilisasi/ 16/18

BalasrgmaisyahApril 15, 2010 pada 4:05 am

mohon maaf, beberapa bahan mungkin tidak bisa disterilkan dengan menggunakan suhu yangekstrim, misalnya susu, maka metose dterilisasi yang digunakan disesuaikan dengan sifat bahanmisalnya untuk beberapa produk susu digunakan metode pasteurisasi.Jadi disini pemilihan metode sterilisasi yang digunakan didasarkan padapertimbangan sifat bahanyang akan disterilkan.

Balas

9 | nurulwidyaApril 4, 2010 pada 9:03 am

makasi infonya..

Balas10 | Rindia Maharani PutriApril 6, 2010 pada 1:48 pm

terimakasih informasinya, saya izin menjadikan sumber utk laporan praktikum saya. terimakasi.

Balas11 | bobbyJuni 14, 2010 pada 8:19 am

wah nice info.bgmn dgn teknik sterilisasi pada botol PET pada industri minuman?, beberapa ada yang mengatakanmenggunakan UV, H2O2, PAA, lalu ada ozone cair. manakah yang bagus ?, thx b4

Balas12 | TriAgustus 25, 2010 pada 12:13 am

metode sterilisasi dengan menggunakan uap air panas pada suhu 100 C selama 30 menitmenggunakan alat apa?? namanya apa??? yang modelnya seperti dandang nasi??

Balas13 | 112m4Oktober 10, 2010 pada 5:45 am

waww.. PostinganX sangat membantu

Balas14 | arifJanuari 23, 2011 pada 1:29 pm

salam, bagaimana caranya supaya susu kedelai lebih awet (lebih dari 1 bulan) tanpa menggunakan

Page 17: METODE STERILISASI

3/9/13 METODE STERILISASI | Rgm_aisyah's Blog

rgmaisyah.wordpress.com/2009/03/15/metode-sterilisasi/ 17/18

salam, bagaimana caranya supaya susu kedelai lebih awet (lebih dari 1 bulan) tanpa menggunakanpendingin, trims

BalasrgmaisyahJanuari 26, 2011 pada 3:40 pm

Afwan, belum dapat info soal ini. Tapi setahu saya pd umumnya untuk pengawetan biasanyamenggunakan pendingin (refrigerator) atau untuk jenis susu kedelai dengan kemasan kedap udaraatau tersegel baik bisa tanpa pendinginan (dijaga pd suhu kamar) apabila pada formulasinya

ditambahkan sejumlah bahan pengawet makanan yg tentunya konsentrasinya disesuaikan pd batasaman yg disarankan. Atau untuk skala besar, susu kedelai ini bisa diserbukkan, maka tentu bentukserbuk akan jauh lebih tahan dibandingkan dengan bentuk cairnya.Mohon maaf bila penjelasannya kurang.

Balas15 | laporan mikrobiologi nutrisi-sterilisasi alat « Intannursiam's BlogMaret 25, 2011 pada 4:21 am

[...] 2011. Metode Sterilisasi. http://rgmaisyah.wordpress.com/2009/03/15/metode-sterilisasi/. [20 Maret[...]

Balas16 | muliaApril 19, 2011 pada 9:19 am

thankz ya infonya….

Balas17 | alitAgustus 9, 2011 pada 1:05 am

terima kasih atas informasi yang telah diberikan.amiin

Balas18 | Razeki Encarta SariiAgustus 19, 2011 pada 3:30 pm

terimakasih

Balas19 | wirastiNovember 21, 2011 pada 3:56 pm

WIRASTITerima kasih ilmunya, semoga menjadi bermanfaat.

Page 18: METODE STERILISASI

3/9/13 METODE STERILISASI | Rgm_aisyah's Blog

rgmaisyah.wordpress.com/2009/03/15/metode-sterilisasi/ 18/18

Balas20 | aiiyum.pharm

Desember 23, 2011 pada 2:20 am

makasii bwd infonya,,ada penerangan dikit tentang fisika sterilisasi…

Balas21 | abrorFebruari 25, 2012 pada 11:40 am

syukran infonya,,,,udah aq copy barusan

Balas22 | aiefus17Maret 14, 2012 pada 4:21 pm

thanksss info’ee

Balas23 | ZainalMei 3, 2012 pada 11:55 pm

Makasih ilmunya,izin copy…………………….

Balas24 | rizkyMei 29, 2012 pada 9:54 am

penggunaan tablet formalin untuk menyeteril…gmna apa ada literatur yang mendukung?mohonbantuan

Balas25 | triJuli 22, 2012 pada 10:44 pm

maaf, kaka bisa tolong bisa lebih djelaskan mengenai sterilisasi aseptik, .saya masih kurang paham,.sukron =)

BalasBlog pada WordPress.com.

Tema: Albeo oleh Design Disease.