metode rasio manfaat.docx
DESCRIPTION
Metode Ratio Manfaat atau Benefit/Cost Ratio dalam menentukan kelayakan suatu proyek publikTRANSCRIPT
I. METODE RASIO MANFAAT/BIAYA (B/C)
Analisis manfaat-biaya merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui besaran
keuntungan/kerugian serta kelayakan suatu proyek. Dalam perhitungannya, analisis ini
memperhitungkan biaya serta manfaat yang akan diperoleh dari pelaksanaan suatu program.
Dalam analisis benefit dan cost perhitungan manfaat serta biaya ini merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan. Metode B/C didefinisikan sebagai perbandingan (rasio) nilai
ekivalen dari manfaat terhadap nilai ekivalen dari biaya-biaya. Metode nilai ekivalen yang
biasa digunakan adalah PW dan AW. Nama lain rasio B/C adalah rasio investasi-
penghematan. Secara umum, metode rasio B/C dapat membantu penggunanya untuk
membantu dalam proses pengambilan keputusan, menambah alternatif atau pilihan dan
mengurangi biaya alternatif yang tidak efektif. Berdasarkan definisinya, rasio B/C dapat
dihitung dengan persamaan berikut:
a. Konvesional (PW)
Ket:
PW (0) = Nilai sekarang (PW) dari (0)
B = Manfaat dari proyek yang diusulkan
I = Investasi awal dari proyek yang diusulkan
S = Nilai sisa dari investasi
Q&M = Biaya operasional dan perawatan dari proyek yang diusulkan
b. Termodifikasi (PW)
c. Konvensional (AW)
Ket:
AW (0) = Nilai ekivalen tahunan (AW) dari (0)
B = Manfaat dari proyek yang diusulkan
CR = Jumlah perolehan modal (nilai ekivalen tahunan dari investasi awal dikurangi nilai sisa)
Q&M = Biaya operasi dan perawatan dai proyek yang diusulkan
d. Termodifikasi (AW)
Penentuan keputusan atas evaluasi yaitu jika nilai B/C > 1 maka proyek dinilai
menguntungkan dan dapat dilanjutkan atau dilaksanakan.
II. KONSEP BUNGA BANK
Beberapa notasi rumus bunga-berbunga:
• i = suku bunga tiap periode
• n = jumlah periode hitungan bunga
• P = jumlah uang pada saat sekarang (dihitung pada akhir periode ke 0)
• F = Jumlah uang pada akhir periode ke n, yang ekivalen dengan P
• A = Jumlah uang dari serangkaian transaksi yang besarnya merata atau seragam pada setiap
akhir periode, dari periode ke 1 hingga ke periode ke n, yang nilai ekivalen dengan P dan F.
CONTOH PENGGUNAAN METODE RASIO BENEFIT/COST DALAM EVALUASI
KELAYAKAN PROYEK
II.
Kota S memiliki tingkat kemacetan lalu lintas yang cukup tinggi untuk itu perlu
dikembangkannya sistem kinerja transportasi masal. Salah satu pengembangan sistem kinerja
tersebut pemerintah Kota S memiliki rencana memperluas pangkalan bis pada terminal bus
antar kota dan dalam kota. Tanah yang dibutuhkan untuk perluasan pangkalan bis tersebut
masih berupa lahan kosong dan dapat dibeli dengan harga $500,000. Biaya konstruksi
pelebaran pangkalan sebesar $700,000 dan untuk perawatan pangkalan tiap tahun sebesar
$30,000. Jika perluasan pangkalan dibangunan maka diperlukan pos-pos terminal kecil
sebesar $250,000. Biaya perawatan tahunan untuk pos terminal kecil sebesar $80,000.
Kemudian perkiraan arus kinerja pangkalan yang meningkat diperlukan sistem perparkiran
yang baik maka dibutuhkan dana sebesar $100,000 pertahun. Periode analisis proyek tersebut
adalah 20 tahun dan tingkat bunga 10%. Manfaat (keuntungan) tahunan dari perluasan
pangkalan bis di terminal ini diperkirakan sebagai berikut:
Penyelesaian
• Nilai sekarang yang harus dikeluarkan
• O&M (Operation & Maintanance)
• Manfaat tahunan
a. Konevensional (PW)
b. Termodifikasi (PW)
c. Konvensional (AW)
d. Termodifikasi (AW)
KESIMPULAN
Jadi proyek perluasan pangkal bis terminal antar bis dan dalam kota di Kota S layak untuk
dikerjakan.