metode penelitian tempat dan waktu penelitian · adalah proses perubahan anak secara fisiologis dan...
TRANSCRIPT
18
METODE PENELITIAN
Desain, Tempat dan Waktu Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara cross
sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan hanya pada satu waktu dan
retrospective study, yaitu penggalian informasi di masa lalu. Pemilihan lokasi
penelitian dilakukan secara purposive yaitu di Kelurahan Ratu Jaya dan Kelurahan
Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok. Pengumpulan data
primer dilakukan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2014.
Prosedur Pemilihan Contoh
Populasi penelitian ini adalah keluarga utuh yang baru memiliki anak
pertama usia 3-5 tahun dengan ibu yang menikah muda dan dewasa. Responden
penelitian ini adalah: (1) Ibu (istri) yang menikah usia muda dan yang menikah
usia dewasa; (2) Baru memiliki anak pertama usia 3-5 tahun; (3) Berasal dari
keluarga lengkap (utuh) dan (4) Bersedia dijadikan contoh.
Responden tinggal di kawasan kelurahan Bojong Pondok Terong dan Ratu
Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok. Pada kelurahan Bojong Pondok Terong
dipilih 9 RW, sedangkan kelurahan Ratu Jaya di pilih 7 RW secara purposive.
Pemilihan RW tersebut didasarkan atas data jumlah keluarga muda terbanyak
yang diperoleh berdasarkan Data Kependudukan Kelurahan.
Jumlah contoh dalam penelitian ini sebanyak 120 orang. Pengambilan
contoh dilakukan secara stratified nonproportional random sampling dengan
membedakan dua strata contoh yang menikah muda dan dewasa dengan masing-
masing kelompok berjumlah 60 orang. Pembedaan ini didasarkan usia ideal bagi
wanita untuk menikah pada program Pendewasaan Usia Perkawinan. Adapun cara
pengambilan contoh yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar
3:
Gambar 3 Prosedur pemilihan contoh
KOTA DEPOK
KECAMATAN CIPAYUNG
Kelurahan Bojong
Pondok Terong (9 RW)
Kelurahan
Ratu Jaya (7 RW)
Muda = 61
Dewasa = 221
Muda = 59
Dewasa = 118
Muda = 30
Dewasa = 30
Muda = 30
Dewasa = 30
Purposive
Purposive
Stratified
Nonproportional
Random Sampling
19
Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder
dan data primer. Variabel, skala dan pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Variabel, skala dan pengolahan data
Variabel Jenis Data Pengolahan Data Karakteristik Keluarga
a. Pendapatan Perkapita b.Lama menikah
c. Jarak Usia Suami istri d.Kehamilan di luar nikah
Rasio Rasio Rasio
Ordinal
Rataan Data Rataan Data Rataan Data 1) Hamil; dan 2) Tidak
Karakteristik Suami dan
Istri
a. Usia b.Usia Menikah
c. Lama Pendidikan d.Pekerjaan suami
e. Pekerjaan istri
Rasio Rasio Rasio
Nominal
Nominal
Rataan Data Rataan Data Rataan Data 1)Buruh; 2) Karyawan; 3)
PNS; 4) Satpam; 5) Supir; 6)
Teknisi; 7)Tidak bekerja; 8)
wiraswasta 1)Guru; 2) IRT; 3)
karyawan; 4) ART; 5)
wiraswasta Karakteristik Anak
a. Usia Anak b.Keikutsertaan Sekolah
c. Jenis Kelamin
Rasio Ordinal
Nominal
Rataan Data 1)Belum Sekolah; dan 2)
Sekolah 1)Laki-laki; dan 2)
Perempuan Kesiapan Menikah Istri
a. Kesiapan emosi b.Kesiapan moral c. Kesiapan sosial d.Kesiapan intelektual
e. Kesiapan individu f. Kesiapan finansial g.Kesiapan mental
Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal
Berdasarkan sebaran data:
1. Rendah : < 60% 2. Sedang : 60-80%
3. Tinggi : > 80%
Perkembangan Anak
a. Motorik b.Bahasa c. Kognitif d.Kemandirian e. Kemampuan bergaul
Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal
Berdasarkan sebaran data:
1. Rendah : < 60% 2. Sedang : 60-80% 3. Tinggi : > 80%
Data sekunder yang dikumpulkan meliputi data kependudukan dan data
monografi lokasi penelitian yang diperoleh dari Kantor Kelurahan dan
Kecamatan setempat. Data primer diperoleh melalui hasil wawancara dengan
menggunakan alat bantu berupa kuesioner yang meliputi:
20
1. Karakteristik keluarga dan karakteristik anak
2. Kesiapan menikah istri yang terdiri dari tujuh aspek yaitu kesiapan intelektual,
kesiapan emosi, moral, individu, finansial, mental dan sosial. Kuesioner ini
merupakan hasil modifikasi Sunarti et al. (2012) yang diperoleh dari Duvall
(1971) dan Scott (1965).
3. Perkembangan anak diukur menggunakan instrumen Bina Keluarga Balita
(BKB) milik BKKBN yang dibagi kedalam dua kategori usia yaitu usia 3-4
tahun dan 4-5 tahun. Instrumen yang digunakan dalam Bina Keluarga dan
Balita dikembangkan oleh para psikolog dari berbagai instrumen yang sudah
ada seperti Bayley, Vineland dll. Instrumen ini menjadi lebih praktis untuk
diaplikasikan dalam pemantauan tumbuh kembang balita sekalipun bukan
kader (Sunarti 2009).
Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil wawancara terlebih dahulu dilakukan proses
editing, coding, scoring, entering, cleaning dan analyzing. Analisis data adalah
proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan
diinterpretasikan. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan karakteristik keluarga,
kesiapan menikah istri dan perkembangan anak. Secara keseluruhan, kategori
pengelompokkan untuk kesiapan menikah, dan perkembangan anak dibedakan
menjadi tinggi, sedang dan rendah. Capaian rata-rata skor kesiapan menikah
dan perkembangan anak didapatkan dari rumus yang disajikan berikut ini:
Y = X – nilai minimum x 100
Nilai Maksimum – nilai minimum
Keterangan:
Y = Skor dalam persen;
X = Skor yang diperoleh untuk setiap contoh
2. Analisis uji beda menganalisis perbedaan karakteristik keluarga, kesiapan
menikah istri dan perkembangan anak pada keluarga dengan istri yang
menikah muda dan dewasa.
3. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh
karakteristik keluarga dan kesiapan menikah istri terhadap perkembangan anak.
Analisis ini disajikan dalam tiga model diantaranya model pertama menguji
pengaruh kesiapan menikah dengan perkembangan anak; model kedua
digunakan untuk menguji karakteristik keluarga dan kesiapan menikah
terhadap perkembangan anak; model ketiga menguji ketujuh dimensi kesiapan
menikah dan karakteristik keluarga terhadap perkembangan anak. Penggunaan
tiga model analisis ini bertujuan untuk melihat variabel mana yang memiliki
pengaruh kuat dan konsisten terhadap perkembangan anak ketika diuji
menggunakan tiga model.
21
Tabel 4 Model regresi linier berganda
Variabel
dependen
Model Equation
Perkembangan
Anak
Y1
Y2
Y3
= α + β1X1+ε
= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + β7X7
+ β8X8+ β9X9 + γ1D1 + γ2D2 + γ3D3 + γ4D4 + ε
= α + β1X1a + β1X1b+ β1X1c + β1X1d + β1X1e + β1X1f +
β1X1g + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + β7X7 +
β8X8+ β9X9+ γ1D1 + γ2D2 + γ3D3+ γ4D4 +ε
Keterangan:
Y1 = Perkembangan Anak
β1-9 = Koefisien regresi
X1 = Kesiapan Menikah
X1a = Kesiapan Intelektual
X1b = Kesiapan Sosial
X1c = Kesiapan Emosi
X1d = Kesiapan Moral
X1e = Kesiapan Individu
X1f = Kesiapan Finansial
X1g = Kesiapan Mental
X2 = Usia Suami (tahun)
X3 = Usia Istri (tahun)
X4 = Lama Pendidikan Suami (tahun)
X5 = Lama Pendidikan Istri (tahun)
X6 = Lama pernikahan (tahun)
X7 = Usia anak (bulan)
X8 = Jarak Usia Suami dan Istri (tahun)
X9 = Pendapatan per kapita (rupiah)
γ1-4 = Koefisien dummy
D1 = Jenis kelamin anak (0= l; 1= p)
D2 = Keikutsertaan Sekolah Anak (0= belum/tidak sekolah; 1= sekolah)
D3 = Usia menikah Istri (0=dibawah 21 tahun; 1= ≥21 tahun)
D4 = Usia menikah Suami (0=dibawah 25 tahun; 1= ≥25 tahun)
ε = Galat
DEFINISI OPERASIONAL
Karakteristik keluarga adalah ciri khas yang dimiliki oleh keluarga responden
seperti usia, lama menikah, jarak usia suami dan istri, pendapatan
perkapita, pendidikan dsb.
Karakteristik anak adalah ciri khas yang dimiliki oleh anak pada keluarga
responden seperti usia anak, keikutsertaan sekolah anak maupun jenis
kelamin.
Pendapatan per kapita adalah jumlah uang per bulan yang diterima ayah atau
ibu sebagai upah bekerja dan kemudian dibagi jumlah anggota keluarga.
Lama menikah adalah waktu yang dijalani oleh pasangan suami istri semenjak
mereka menikah hingga hari wawancara berlangsung.
22
Lama pendidikan adalah waktu yang ditempuh oleh seseorang dalam mengeyam
pendidikan dimulai dari tingkat sekolah dasar sampai dengan tingkat
pendidikan akhir yang pernah ditempuh.
Pekerjaan adalah aktivitas yang dilakukan seseorang baik terikat maupun tidak
terikat oleh waktu yang disebabkan tuntutan pekerjaan yang
menghasilkan upah atau tidak dalam setiap harian, mingguan dan bulanan.
Usia menikah muda (istri) adalah usia menikah istri yang masih dibawah 21
tahun berdasarkan batas ideal menikah menurut program Pendewasaan
Usia Perkawinan
Usia menikah dewasa (istri) adalah usia menikah istri yang sudah diatas sama
dengan 21 tahun berdasarkan batas ideal menikah menurut program
Pendewasaan Usia Perkawinan
Jarak usia suami dan istri adalah jarak usia antara suami dan istri yang
diperoleh melalui perhitungan usia suami dikurangi usia istri
Kehamilan di luar nikah adalah kehamilan yang terjadi sebelum sepasang suami
istri menikah secara resmi menurut hukum negara.
Kesiapan menikah adalah hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang individu
yang akan menikah yang terdiri atas pemenuhan tugas perkembangannya
sebagai remaja dan lainnya yang dapat membantunya dalam kehidupan
berkeluarga nantinya. Kesiapan menikah diukur melalui kesiapan emosi,
sosial, moral, intelektual, dan kesiapan lainnya (individu, finansial, dan
mental
Kesiapan emosi adalah potensi diri untuk merasakan, menggunakan,
mengkomunikasikan, mengendalikan, mengidentifikasi apa yang
dirasakan dalam dirinya.
Kesiapan sosial adalah kemampuan untuk bergaul (sosialisasi) atau berhubungan
dengan orangtua maupun orang lain di sekitarnya.
Kesiapan moral adalah kemampuan seseorang dalam membedakan mana yang
baik dan buruk serta mana yang benar dan salah yang menjadi nilai
dalam diri manusia
Kesiapan finansial adalah kesiapan seseorang menyiapkan diri terkait keuangan
sebelum menikah seperti memiliki pekerjaan tetap, tabungan, perhiasan
ataupun kendaraan dan mengerti cara mengelola uang dengan baik
Kesiapan intelektual adalah kemampuan daya tangkap, daya pikir, dan daya
ingat serta memecahkan masalah
Kesiapan mental adalah kemampuan seseorang dalam menyiapkan diri untuk
menghadapi situasi yang tidak dikehendaki pasca menikah atau siap siaga
terhadap risiko (antisipasi)
Kesiapan individu adalah kemampuan seseorang untuk meningkatkan potensi
individu yang ada dalam dirinya guna kepentingan berkeluarga seperti
memiliki pengetahuan tentang perkembangan anak, pengelolaan
keuangan maupun menjaga kesehatan
Perkembangan anak adalah proses perubahan anak secara fisiologis dan
psikologis yang terdiri dari perkembangan motorik, bahasa, kognitif,
kemandirian, dan sosial anak sebagai hasil dari proses kematangan
fungsi-fungsi psikis pada diri anak yang diukur dengan menggunakan
kuesioner Bina Keluarga Balita (BKB)