di puskesmaspondok jagung kota tangerang...

127
GAMBARANKUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Oleh Oleh : Fidratul Khasanah 1113104000047 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKETRAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Upload: nguyennguyet

Post on 02-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

GAMBARANKUNJUNGAN ANTENATAL CARE

DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG

KOTA TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh

Oleh :

Fidratul Khasanah

1113104000047

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKETRAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

ii

Page 3: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

iii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES SCHOOL OF

NURSING SCIENCE SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC

UNIVERSITY OF ISLAM JAKARTA

Undergraduate Thesis, Jun 2017

Fidratul Khasanah, NIM 1113104000047

The Description of Antenatal Care Visit at Puskesmas Pondok Jagung

Tangeang Selatan

Xvii + 127 pages, 12 tables, 7 attachments

ABSTRACT

Mortality rate of mother and baby is still high case. One of effort to decrease mother and

baby mortality rate is by examination of pregnancy or Antenatal Care (ANC) regularly.

ANC is an effort to prevent maternal death and can detect early high risk pregnancy. The

ANC visit at Pondok Jagung Public Health Center is still low. This study aims to obtain a

descriptionof pregnant women to visit ANC.This research uses the descriptive design, the

amount of respondent is 50 of mothers who have babies at the age of 0-6 months and is

doing visit at Puskesmas Pondok Jagung by taking sample technique of purposive

sampling. The research instrument used questionnaire. The result of the research showed

that the average pregnant women who visited the ANC were 20-35 years old (88,6%),

basic education (72,7%), jobless (83,8 %%), parity mutipara (93,3%), high knowledge

(94,4%), high ANC service availability (88,8%) and high husband support (89,7%). It

needs promotive efforts such as counseling about the importance of pregnancy

examination to detect early to high risk of pregnancy to the community by Puskesmas as

an effort to increase the visit of ANC by pregnant mother.

Keywords: Maternal age, Parity, Education, Employment, Knowledge,

Husband Supportand Availability of ANC Services

Reading List: 2005-2017

Page 4: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

iv

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi, Juni 2016

Fidratul Khasanah, NIM: 1113104000047

Gambaran Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Pondok Jagung

Tangerang Selatan

Xvii + 127 pages, 12 tables, 7 attachments

ABSTRAK

Angka kematian ibu dan bayi masih tinggi relatif tinggi.Salah satu upaya penurunan

Angka Kematian Ibu dan Bayi adalah dengan pemeriksaan kehamilan atau Antenatal

Care (ANC) secara rutin. Antenatal Care merupakan upaya untuk mencegah kematian ibu

dan dapat mendeteksi dini risiko tinggi kehamilan. Kunjungan ANC minimal dilakukan

empat kali selama kehamilan. Kunjungan ANC di Puskesmas Pondok Jagung masih

tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran ibu hamil

melakukan kunjungan ANCPuskesmas Pondok Jagung Tangerang Selatan.Desain

penelitian inimenggunakan desain deskriptif. Jumlah reponden 50 ibu yang mempunyai

bayi 0-6 bulan dengan teknik pengambilan sampelnya adalah pursposive

sampling.Instrumen penelitian menggunakan kuisioner. Analisa data dilakukan dengan

menggunakan uji univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil rata-

rataresponden yang melakukan kunjungan ANC lengkap merupakan responden

denganusia20-35 tahun(88,6%), pendidikan dasar (72,7%), tidak bekerja (83,8%%),

paritas mutipara (93,3%), pengetahuan tinggi (94,4%), ketersediaan pelayanan

ANCtinggi(88,8%) dan dukungan suamitinggi (89,7%).Perlu upaya promotif seperti

penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan untuk mendeteksi dini terhadap

resiko tinggi kehamilan kepada masyarakat oleh Puskesmas sebagai upaya peningkatan

kunjungan ANC oleh ibu hamil.

Kata Kunci: Usia Ibu, Paritas, Pendidikan, Pekerjaan, Pengetahuan,

Dukungan Suami Dan Ketersediaan Peayanan ANC

Daftar Bacaan : 2005-2017

Page 5: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

v

Page 6: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

vi

Page 7: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

vii

Page 8: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

Nama : Fidratul Khasanah

TTL : Kulon Progo, 12 Maret 1995

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

No Hp : 085742757907

Alamat : Senden Sidorejo Lendah Kulon Progo Daerah Istimewa

Yogyakarta

Alamat email : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

1. TK Yayasan Al Masyitoh Senden :2000-2001

2. SDN Senden :2001-2006

3. SMP Boarding School Muhammdiyah

Al-Manar Galur Kulon Progo : 2006-2009

4. Pesantren Al Manar Galur Kulon Progo` : 2008-2009

5. Madrasah Aliyah Darul Ulum

Muhammadiyah Galur Kulon Progo :2010-2013

6. Pesantren Darul Ulum Muhammadiyah

Galur Kulon Progo : 2010-2013

C. Pengalaman Organisasi

1. Ikatan Pelajar Muhammadiyah

Madrasah Aliyah Darul Ulum : 2012

2. Anggota CssMora UIN Jakarta : 2013

3. Karang Taruna Senden Sidorejo

Lendah Kulon Progo : 2012-sampai sekrang

Page 9: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

ix

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat,

Nikmat dan Karunia-Nya yang tidak terhingga kepada peneliti, sehingga

dapat menyelesaikan penelitiab yang berjudul faktor-faktor yang

mempengaruhi kunjunganANC di Puskesmas Pondok Jagung.

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak akan terselesaikan tanpa

bantuan dari berbagai pihak. Oelh karena itu, peneliti mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Kedua orang tua, Samsudin dan Zaenab yang telah memberikan

doa, dukungan dan motivasi yang tiada henti untuk peneliti.

2. Dr Arif Sumantri SKM, M.Kes sebagai Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta

3. Ibu Maulina Handayani selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Ibu Yenita Agus dan Ibu Ratna Pelawati selaku Dosen

Pembimbing yang telah membantu peneliti menyelesaikan

penelitian.

5. Ibu Bidan Dwi yang telah membimbing dan mendukung saya

ketika pengambilan data di Puskesmas Pondok Jagung

Page 10: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

x

6. Saudara saya Sidratul Khasanah, Saiful Anwar, Sarwidi, Siti

Fatonah, Martini, Evia Ana Maulaserta Ari Tristantayang telah

memberi semangat, dukungan serta doanya dalam proses

peneyelesaian penelitian ini.

7. Teman-teman terdekat TOAK yang selalu memberikan dukungan

sehingga saya selalu bersemangat dan tidak menyerah dalam

penyusunan skripsi ini

8. Saudara-saudaraku CSS MoRA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah memberikan memberikan semangat dan dukungannya

9. Sahabat-sahabat seperjuangan tercinta PSIK angkatan 2013 yang

telah menemani, selalu memberi dukungan dan doanya dalam

proses peneyelesaian skripsi

10. Serta seluruh pihak yang telah mendukung kelancaran skripsi ini

hingga selesai

Atas bantuan serta segala dukungan yang telah diberikan, semoga

Allah SWT. senantiasa membalas dengan pahala yang berlimpah.

Sangat besar harapan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun

para pembaca. Semoga kita semua senantiasa diberikan petunjuk,

limpahan rahmat, hidayah, yang tak terhingga oleh Allah SWT.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ciputat, Juni 2017

Peneliti

Page 11: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ................................................. Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT...................................................................................................................... iii

ABSTRAK ........................................................................................................................ iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN ...................................... Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN PENGESAHAN ....................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ix

DAFTAR ISI..................................................................................................................... xi

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................................ xiv

DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xv

DAFTAR BAGAN ......................................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xvii

BAB IPENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................................................... 8

1. Tujuan Umum .................................................................................................... 8

2. Tujuan Khusus ................................................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian ................................................................................................. 8

E. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................................... 9

BAB IITINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 11

A. Konsep Antenatal Care ......................................................................................... 11

1. Definisi ............................................................................................................. 11

2. Tujuan .............................................................................................................. 11

3. Manfaat ............................................................................................................ 13

4. Pentingnya Kunjungan ANC ............................................................................ 14

5. Indikator ........................................................................................................... 14

6. Standar Pelayanaan .......................................................................................... 16

7. Jenis pelayanan................................................................................................. 22

Page 12: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

xii

B. Teori Perilku ........................................................................................................ 26

C. Bahaya Kehamilan, Persalinan dan Nifas ............................................................ 36

D. Penelitian Terkait ................................................................................................. 41

E. Kerangka Teori .................................................................................................... 43

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL .............................. 12

A. Kerangka Konsep ................................................................................................. 12

B. Definisi Operasional ............................................................................................. 45

BAB IVMETODOLOGI PENELITIAN .......................................................................... 47

A. DesainPenelitian ................................................................................................... 47

B. Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................................................ 47

C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................................ 47

1. Populasi ............................................................................................................ 47

2. Sampel.............................................................................................................. 48

D. Etika Penelitian .................................................................................................... 50

E. Pengumpulan Data ............................................................................................... 52

F. Instrumen Penelitian ............................................................................................ 54

G. Validitas Dan Reabilitas Instrumen ...................................................................... 56

1. Validitas instrumen .......................................................................................... 56

2. Reabilitas Instrumen ......................................................................................... 58

H. Pengumpulan Dan Analisis Data .......................................................................... 58

1. Pengumpulan data ............................................................................................ 58

2. Analisis data ..................................................................................................... 60

BAB VHASIL PENELITIAN .......................................................................................... 62

A. Gambaran Puskesmas Pondok Jagung.................................................................. 62

1. Gambaran Umum Puskesmas Pondok Jagung .................................................. 62

2. Visi dan misi Puskesmas Pondok Jagung ......................................................... 62

B. Hasil Analisis Univariat ....................................................................................... 63

1. Gambaran Distribusi Kunjungan ANC ............................................................. 63

2. Distribusi Kunjungan ANC Berdasarkan Karakteristik Responden .................. 64

3. Distribusi Kunjungan ANC Berdasarkan Pengetahuan ..................................... 66

4. Distribusi Kunjungan ANC Berdasarkan Ketersediaan Pelayanan ANC ........... 67

5. Distribusi Kunjungan ANC Berdasarkan Pengetahuan ..................................... 68

Page 13: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

xiii

BAB VIPEMBAHASAN ................................................................................................. 70

A. Gambaran Distribusi Ibu Kunjungan ANC ......................................................... 70

B. Gambaran Distribusi Kunjungan ANC Berdasarkan Karakteristik Responden ... 71

1. Gambaran Resonden Berdasarkan Usia ............................................................ 71

2. Gambaran Responden Berdasarkan Paritas ...................................................... 72

3. Gambaran Responden Berdasarkan Pekerjaan ................................................. 73

4. Gambaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................................. 74

C. Gambaran Distribusi Kunjungan ANC Berdasarkan Pengetahuan ...................... 75

D. Gambaran Distribusi Kunjungan ANC Berdasarkan Ketersediaan ANC .............. 76

E. Gambaran Distribusi Kunjungan ANC Berdasarkan Dukungan Suami ................ 78

F. Keterbatasan penelitian ........................................................................................ 80

BAB VIIKESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 81

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 81

B. Saran .................................................................................................................... 82

Daftar Pustaka .................................................................................................................. 84

LAMPIRAN ................................................................................................................... 89

Page 14: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

xiv

DAFTAR SINGKATAN

ANC : Antenatal Care

K1 : Kunjungan pertama

K4 : Kunjungan ke empat

KIA : Kesehatan Ibu dan Anak

Kemenkes : Kementrian Kesehatan

LiLA : Lingar Lengan Atas

Depkes : Departemen Kesehatan

RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar

TT : Tetanus Toxoid

WHO : World Health Organization

Page 15: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

xv

DAFTARTABEL

Tabel 1.3 Definisi Operasional ......................................................................................... 45 Tabel 2.4 Distribusi Kuesioner ......................................................................................... 55 Tabel 3.5 Gambaran Kunjungan ANC ............................................................................. 63 Tabel 4.5 Distribusi Kunjungan ANC Berdasarkan Usia ................................................. 64 Tabel 5.5 Distribusi Kunjungan ANC Berdasarkan Paritas ............................................. 65 Tabel 6.5 Distribusi Kunjungan ANC Berdasarkan Pekerjaan .......................................... 65 Tabel 7.5 Distribusi Kunjungan ANC Berdasarkan Pendidikan ....................................... 66 Tabel 8.5 Distibusi Kunjungan ANC Berdasarkan Pengetahuan ...................................... 67 Tabel 9.5 Distribusi Kunjungan ANC Berdasarkan Ketersediaan Pelayanan ANC .......... 68 Tabel 10.5 Distribusi Kunjugan ANC Berdasarkan Dukungan Suami .............................. 69

Page 16: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.2 Kerangka Teori ............................................................................................... 43

Bagan 2.2 Kerangka Konsep ............................................................................................ 45

Page 17: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Perizinan

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 3 Kuesioner

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas

Lampiran 5 Hasil Reliabilitas

Lampiran 6 Hasil SPSS Univariat

Page 18: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu proses yang bekesinambungan dari

terjadinya ovulasi (pelepasan sel telur), bemigrasinya spermatozoa dan ovum,

konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi pada uterus, pembentukan plasenta

dan tejadinya pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim hingga

sampai persalinan atau aterm (Manuaba, 2010). Pada kehamilan terjadi

proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil memerlukan

infomasi atau pemeriksaan terkait kesehatan kehamilannya (Manuaba, 2006)

Antenatal Care(ANC)merupakan pelayanan pemeriksaan kesehatan

yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar

pelayanan antenatal, yang mencakup beberapa elemen pelayanan sebagai

berikut: penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, pengukuran

tekanan darah, pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA), pengukuran tinggi

puncak rahim (fundus uteri), imunisasi Tetanus Toxoid, pemberian tablet

tambah darah, penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ),

pelaksanaan temu wicara, pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes

hemoglobin darah (Hb), pemeriksaan protein urin dan pemeriksaan golongan

darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya) dan tatalaksana kasus

(Kementerian Kesehatan RI, 2015).

Kunjungan ANC merupakan kunjungan ibu hamil ke tenaga kesehatan

untuk memeriksanan kehamilannya untuk mengoptimalkan kesehatan fisik

maupun mental ibu hamil. Sehingga ibu hamil mampu menghadapi

Page 19: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

2

persalinann, kala nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan

reproduksi secara normal (Manuaba, 2010).Pemeriksaan kehamilan ini sangat

penting dilakukan oleh semua ibu hamil untuk mengetahui pertumbuhan

janin dan kesehatan ibu(Riskesdas, 2013) .

Menurut Kemenkes RI pemeriksaan ANCdilakukan oleh tenaga

kesehatan yang profesional seperti dokter spesialis kandungan dan

kebidanan umum, bidan dan perawatdi pelayanan kesehatan (Riskesdas,

2013).Pelayanan ANC dapat diperoleh pada waktu pelaksanaan posyandu

oleh bidan, ditempat dokter atau bidan praktek swasta, dirumah bersalin dan

di poliklinik KIA rumah sakit (Riskesdas, 2013).KunjunganANC dengan

waktu yang telah ditentukan tersebut yang bertujuan untuk memberikan

perlindungan terhadap ibu hamil dan atau pada janinnya berupa deteksi dini

terhadap faktor resiko, pencegahan dan penanganan dini terhadap komplikasi

kehamilan (Kemenkes, RI, 2014).

Word Health Oragnization (WHO) merekomendasikan bahwa

kewajiban kunjungan ANC selama kehamilan normal adalah empat kali

kunjungan selama kehamilan dengan standar dan waktu yang telah ditetapkan

(Unicef & WHO, 2008). Menurut Kemenkes RI, 2014 pelayanan ANC

minimal empat kali selama kehamilan dengan jadwal yang telah ditentukan

yaitu minimal satu kali pada trimester pertama (K1), satu kali pada trimester

kedua (K2), dan dua kali pada trimester ketiga (K3 dan K4) (Kementerian

Kesehatan RI, 2014).

Page 20: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

3

Beberapa dampak jika ibu hamil tidak teratur dalam melakukan kunjungan

ANC, antara lain tidak dapat diketahui kelainan-kelainan pada ibu dan janin,

tidak dapat diketahui faktor-faktor resiko yang mungkin terjadi pada ibu,

tidak dapat mendeteksi secara dini penyakit yang diderita pada ibu selama

masa hamil (Prawirohardjo, 2010).

Menurut data dari WHO, 2016 hanya 64% dari wanita dunia yang

melahirkan hidup yang menerima pelayanan ANC empat kali atau lebih.

Sedangkan Asia Tenggara sebesar 57% yang menduduki angka terendah

setelah Mediterania Timur (WHO, 2016). Cakupan nasional untuk K1 dan

K4 menurut Rencana Strategi Kementerian Kesehatan tahun 2014 telah

menetapkan target untuk Kunjungan ANC yakni K1 sebesar 100% dan K4

sebesar 95% (Kementerian Kesehatan RI, 2010). Menurut Profil Kesehatan

Indonesia tahun 2015, cakupan ANC di Indonesia untuk K1 sebesar 95,75 %

dan cakupan K4 sebesar 87.48 % (Kementerian Kesehatan RI, 2015).

Selanjutnya, cakupan nasional untuk K1 dan K4 untuk Provinsi Banten

kunjungan ANCK1 dan K4 sebesar 96,06% dan 85,67%(Kementerian

Kesehatan RI, 2015).

MenurutDepkes Kota Tangerang Selatan untuk capaian cakupan K1 dan

K4 di Kota Tangerang selatan pada tahun 2015 K1 sebesar 99 % dan

sebesar K4 95 % (Dinkes Kota Tangerang Selatan, 2015).Sedangkan,

menurut Depkes Kota Tangerang Selatan, capaian target untuk cakupan K1

dan K4 di Kota Tangerang adalah sebesar 100% dan 95. Namun ada enam

Puskesmas yang belom mencapai target tersebut yakni Puskesmas Pondok

Page 21: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

4

Jagung dengan capaian K1 dan K4 sebesar 99% dan 78%. Capaian K4 di

Puskesmas Pondok Jagung tersebut merupakan capaian paling rendah di Kota

Tangerang Selatan dan juga belum memenuhi target 95% (Dinkes Kota

Tangerang Selatan, 2015).

Perselisihan antara K1 dan ANC 4 kali menunjukkan tidak optimalnya

pelayanan ANC (Riskesdas Banten, 2013).Kurang optimalnya pelayanan

ANC menjadikan rendahnya kesempatan untuk menjaring dan menangani

resiko tinggi obstetrik (Depkes, 2006). Menurut WHO, Ibu hamil yang tidak

menerima pelayanan ANC merupakan salah satu penyebab banyakanya

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian bayi (AKB) (WHO, 2006).

WHO mendefiniskan bahwa kematian ibu adalah sebagai kematian seorang

wanita selama kehamilan atau 42 hari pasca kehamilannya. Kematian

tersebut diperburuk oleh kehamilan atau kesehatan selama kehamilanya

(Chapman & Durham, 2010).

Sekitar 500.000 ibu hamil meninggal tiap tahunnya di dunia 99% terjadi

di negara berkembang (WHO, 2007 dalam Chapman & Durham, 2010).

Angka Kematian Ibu menurut Kemenkes RI 2015 mengalami penurunan

yaitu 305 kematian ibu per 100.000, setelah sebelumnya mengalami

peningkatan AKI yang signifikan pada tahun 2012 yaitu 359 kematian ibu per

100.000 kelahiran hidup, namun angka tersebut masih terbilang

tinggi(Kementerian Kesehatan RI, 2015).

Beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya AKI menurut

Prawirohardjo (2009) oleh tiga hal antara lain; masih kurangnya pengetahuan

Page 22: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

5

mengenai sebab akibat dan penanggulangan komplikasi yang penting dalam

kehamilan, persalinan, dan nifas, kurangnya pengertian dan pengetahuan

mengenai kesehatan reproduksidan kurang meratanya pelayanan kebidanan

yang baik bagi ibu hamil. Sedangkan menurut Manuaba (2012), tingkat

pendidikan ibu yang rendah dapat menyebabkan kurangnya pengetahuan ibu

tentang kesehatan termasuk di dalamnya tentang pentingnya pemeriksaan

kehamilan. Demikian juga dengan ibu hamil yang tidak mengalami atau

memperoleh pendidikan akan berakibat pada kurangnya pengetahuan tentang

hal-hal yang berkaitan dengan kehamilannya tersebut. Menurut penelitian

yang dilakukan oleh Latifah salah satu penyebab kematian neonatal adalah

kunjungan ANC kurang dari 4 kali atau tidak lengkapnya kunjungan K4 pada

ibu hamil (Latifah, 2012).

Pelayanan ANC merupakan salah satu intervensi yang dapat dilakukan

untuk menurunkan Angka Kematian Ibu, karena pelayanan ANC mampu

mendeteksi dan menangani kasus resiko terhadap kehamilan (Kemenkes RI,

2014). Beberapa faktor mempengaruhi perilaku pemanfaatan pelayanan

kesehatan menurut teori Green dan Kreuter, 2005 yang mengklasifikasi tiga

faktor meliputi: faktor predisposisi (predisposing factors) meliputi

pengetahuan individu, sikap, kepercayaan, pilihan pribadi, keterampilan yang

ada, dan keyakinan terhadap kemamapuan diri, usia, jenis kelamin, status

perkawinan, suku, pendidikan dan pekerjaan. Faktor

penguat(reinforcingfactor) yang terwujud dalam sikap dan perilaku tenaga

kesehatan, suami, atau keluarga, dukungan sosial, pengaruh teman sebaya

Page 23: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

6

atau orang lain. faktor pemungkin (enabling factor) yang meliputi fasilitas

pelayanan kesehatan, keterjangkauan, dan media informasi (Glanz, Rimer, &

Viswanath, 2008).

Penelitian lain yang dilakukan oleh Laminullah, Lian dkk (2015)

mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan pemeriksaan

ANC K4 di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo adalah pengetahuan dan

dukungan suami(Laminullah, Kandou, & Rattu, 2015). Sedangkan hasil

penelitian lain, faktor utama yang mempengaruhi pemanfaatan ANCadalah

tingkat responden pendidikan, pengetahuan, dan sikap. Selain itu, pendapatan

rendah, jarak jauh, jasa transportasi yang tidak memadai atau mahal adalah

hambatan utama untuk akses pelayananan ANC untuk ibu hamil (Ye,

Yoshida, Rashid, & Sakamoto, 2010).

Dari data diatas dapat dilihat bahwa kunjungan ANC masih jauh dari

target yang telah di tetapkan khususnya di Puskesmas Pondok

Jagung.Namun, belum diketahui gambaran kunjungan ANCdi Puskesmas

Pondok Jagung.Sehingga perlu mempelajari lebih dalam mengenai

“Gambaran kunjungan ANCdi Puskesmas Pondok Jagung”.

Mengingat banyaknya faktor yang memengaruhi pemanfaatan

pelayananANC maka penelitian ini hanya gambaran pemanfaatan

pemeriksaan ata kunjungan ANCdi Puskesmas Pondok Jagung.

B. Rumusan Masalah

Angka kematian ibu dan bayi masih relatif tinggi. Penyebab angka

kematian ibu dan bayi tinggi dikarenakan masalah komplikasi kehmailan.

Page 24: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

7

Salah satu upaya untuk mencegah komlikasi kehamilan supaya dapat

menurunkan angka kematian ibu dan bayi tersebut adalah dengan melakukan

kunjungan ANC secara rutin minimal empat kali selama kehamilan normal.

Pencapaian cakupan K1 dan K4 di Puskesmas Pondok Jagung untuk

cakupan K1 sebesar 99% dan K4 sebesar 78%, untuk cakupan K4 merupakan

capaian angka paling rendah di Kota Tangerang Selata. Dampak jika

ibu hamil tidak teratur dalam melakukan kunjungan ANCmaka ibu tidak

dapat mengetahui kelainan-kelainan pada ibu dan janin dan tidak dapat

mendeteksi secara dini penyakit yang ada pada ibu selama masa hamil. Selain

itu, menurunnya cakupan ANCdikhawatirkan dapat berdampak terhadap

peningkatan angka kamatian ibu, dan bayi hanya dikarenaka perawatan

selama kehamilan yang minimal. Tingginya angka kematian ibu (AKI) di

Indonesia merupakan gambaran betapa masih lemahnya sistem pelayanan

kesehatan di Indonesia.

Banyak faktor yang mempengaruhi kunjungan ANC, antara lain, paritas,

pekerjaan, pengetahuan, pendidikan, ketersediaan pelayanan, dan dukungan

suami. Sehingga peneliti ingin melakukan penelitian terkait “Gambaran

Kunjugan ANC di Puskesmas Pondok Jagung”. Dengan mengetahui

gambaran kunjungan ANCdiharapkan dapat memperbaiki ataupun

meningkatkan kunjunganANCdi Puskesmas Pondok Jagung.

Page 25: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

8

C. TujuanPenelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran kunjungan ANCdi Puskesmas Pondok

Jagung.

2. TujuanKhusus

a. Mengetahui gambaran kunjungan ANCdi Puskesmas Pondok Jagung

b. Mengetahui gambaran distribusi kunjungan ANC berdasarkan usia,

paritas, pendidikan, pekerjaan respnden di Puskesmas Pondok Jagung

c. Mengetahui gambaran distribusi kunjungan ANCberdasarkan

pengetahuan responden di Puskesmas Pondok Jagung

d. Mengetahui gambaran distribusi kunjungan ANC berdasarkan

ketersediaan pelayanan ANC di Puskesmas Pondok Jagung

e. Mengetahui gambaran distribusi kunjungan ANC berdasarkan

dukungan suami di Puskesmas Pondok Jagung

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat bagi ibu hamil

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuanmengenai antenatal care sehingga ibu hamil termotivasi untuk

melakukan kunjungan ANCsecara teratur sebagai salah satu upaya

mencegah terjadinya komplikasi kehamilan dan persalinan.

b. Manfaat Ilmiah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan

informasi bagi penelitian selanjutnya, serta memberikan informasi dan

wawasan mengenai pentingnya pemeriksaan antenatal pada ibu hamil

Page 26: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

9

dalam melaksanakan pelayanan antenatal yang sesuai dengan pedoman

serta faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi pemeriksaan ANC.

c. Bagi Pelayanan Kesehatan

Hasil penelitian terkait faktor- faktor yang mempengaruhi

kunjungan ANCdi Puskesmas Pondok Jagung ini diharapkan dapat

menjadi bahan evaluasi terkait faktor-faktor yang mempengaruhi

kunjungan pemeriksaanANC dalam rangka upaya meningkatkan cakupan

ANC serta sosialisasi kesehatan kepada masyarakat agar dapat

meningkatkan ketersediaan pelayanan pemeriksaan kehamilan.

d. Bagi Program Studi Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi mahasiswa

dan dosen mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan ANC.

Selain itu, sebagai bahan masukan bagi profesi keperawatan dalam

mengembangkan perencanaan keperawatan maternitas dan komunitas

tentang pemeriksaan kehamilan yakni serta faktor-faktor yang

mempengaruhi pemeriksaan tersebut.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian yang berjudul “Gambaran KunjunganANCdi Puskesmas

Pondok Jagung” di lakukan oleh mahasiswa Fakultas Kesehatan dan ilmu

Kesehatan Program Studi Ilm Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta semester VIII. Sampel penelitian ini adalah ibu post partum atau

Page 27: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

10

ibu dengan bayi 0-6 bulan di Puskesmas Pondok Jagung. Peneliti ingin

mengetahui gambaran kunjungan ANCdi Puskesmas Pondok Jagung.

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pengambilan data secara sekunder

dengan menelaah dokumen yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kota

Tangerang Selatan. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif,

menggunakan peralatan kuesioner.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Februari hingga Maret 2016.

Page 28: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Antenatal Care

1. Definisi

Antenatal Care (ANC)menurut Kemenkes, RI merupakan

pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang

profesional (dokter spsialis kandungan, kebidanan umum, bidan dan

perawat) untuk ibu selama kehamilannya sesuai elemen dan standar yang

telah di tetapkan(Depkes, 2010 dalam RISKESDAS, 2013). Sedangkan,

merupakan langkah penting dalam upaya prventif program pelayanan

kesehatan obstetrik untuk meningkatkan kesehatan maternal dan neonatal

melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan

(Prawirohardjo, 2014).

ANCadalah pemeriksaan kehamilan yang diberikan oleh tenaga

kesehatan bagi ibu hamil untuk mengoptimalkan kesehatan fisik maupun

mental ibu hamil.Sehingga ibu hamil mampu menghadapai persalinan,

kala nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi

secara normal (Manuaba, 2010). Menurut Mufdhilah (2009) ANCadalah

suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi, untu

memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan

memuaskan.

2. Tujuan

Secara umum Kementerian Kesehatan mempunyai tujuan umum

terhadap pelayanan ANCyaitu untuk memenuhi hak setiap ibu hamil untuk

Page 29: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

12

melakukan pemeriksaan ke pelayanan antenatal yang berkualitas sehingga

mampu menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat dan

melahirkan secara sehat (Kementerian Kesehatan RI, 2010).

Menurut WHO, 2006 tujuan ANC antara lain untuk mencegah,

mengurangi, mengobati atau mengelola masalah kesehatan yang berkaitan

dengan ibu hamil, untuk menyediakan informasi tepat dan saran kepada

wanita hamil, keluarga mereka terkait kehamilan yang sehat, melahirkan

dan pemulihan pasca melahirkan termasuk perawatan bayi baru lahir,

promosi ASI eksklusif serta memberi bantuan untuk memutuskan

kehamilan berikutnya dalam rangka meningkatkan hasil kehamila yang

lebih baik dan sehat (WHO, 2006).

Tujuan khusus ANCmenurut Kemenkes antara lain :

a. Menyediakan pelayanan antenatal terpadu, komprehensif dan

berkualitas, termasuk konseling kesehatan dan gizi ibu hamil,

konseling KB dan pemberian ASI.

b. Memberikan kesempatan atau hak pada ibu hamil dalam

mendapatkan pelayanan antenatal terpadu, komprehensif, dan

berkualitas.

c. Mendeteksi secara dini terhadap kelainan/penyakit/gangguan yang

di alami oleh ibu hamil.

d. Melakukan intervensi terhadap kelainan/penyakit/gangguan pada

ibu hamil sedini mungkin.

Page 30: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

13

e. Melakukan rujukan kasus ke fasiltas pelayanan kesehatan sesuai

dengan sistem rujukan yang ada(Kementerian Kesehatan RI,

2010).

Sedangkan, menurut Handayani (2011) tujuan khusus pelayanan

ANCadalah antara lain ;

a. Mengenal dan menangani sedini mungkin yang terdapat saat

kehamilan, saat persalinan dan kala nifas.

b. Mengenal dan menangangi penyakit yang menyertai kehamilan,

persalinan dank ala nifas

c. Memberikan pendidikan kesehatan berupa nasehat dan petunjuk

yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifa, laktasi dan

aspek keluarga

d. Menurunkan angka kesakitan dan kematian bagi ibu maupun

perinatal

3. Manfaat

ANC merupakan asuhan yang diberikan kepada ibu hamil yang

mempunyai manfaat yaitu untuk memfasilitasi kehamilan yang sehat baik

bagi ibunya maupun untuk janinnya, untuk membina hubungan saling

percaya dengan ibu, untuk mendeteksi secara dini adanya komplikasi atau

resiko yang mengancam jiwa ibu dan janinnya, untuk mempersiapkan

persalinan dan memberikan informasi atau pendidikan kesehatan untuk ibu

hamil (Mufdlilah, 2009).

Page 31: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

14

4. Pentingnya Kunjungan ANC

Ibu hamil sebaiknya mengunjungi bidan atau petugas kesehatan

lainnya sedini mungkin semenjak ia merasa dirina hamil untuk

mendaptkan pelayanan antenatal (Prawirohadjo, 2006). Menurut

Prawirohadjo (2014) beberapa alasan penting ibu hamil mendapatkan

asuhan antenatal antara lain:

a. Untuk menjalin rasa saling percaya antara pasien dengan

petugas kesehatan

b. Mengupayakan terwujudkan kondisi terbaik bagi ibu dan

bayi yang dikandungnya

c. Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan janinnya

d. Mengidentifikasi dan menatalaksana kehamilan resiko tinggi

e. Memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam

menjaga keseahatan ibu dan janin.

5. Indikator

Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dan petugas

kesehatan yang memberikan pelayanan antenatal standar untuk

mendapatkan pemeriksaan kehamilan.Istilah kunjungan di sini dapat

diartikan ibu hamil yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan, atau

sebaliknya petugas kesehatan yang mengunjungi ibu hamil di rumahnya

atau posyandu.

Page 32: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

15

a. Kunjungan pertama (K1)

K1 merupakan kunjungan pertama kali ibu hamil dengan tenaga

kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan

pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar.Kontak pertama

harus dilakukan sedini mungkin pada trimester pertama, sebaiknya

sebelum minggu ke delapan.

b. Kunjungan keempat (K4)

K4 merupakan kunjungan ibu hamil dengan kontak 4 kali atau

lebih dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk

mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar.

Kontak 4 kali dilakukan sebagai berikut: sekali pada trimester petama

(kehamilan hingga 12 minggu) dan trimester keda (>12 - 24 minggu),

minimal 2 kali kontak pada trimester ketiga dilakukan setelah minggu

ke 24 sampai dengan minggu ke 36.

Kunjungan ANCbisa lebih dari empat kali sesuai kebutuhan dan

jika ada keluhan, penyakit atau gangguan kehamilan, kunjungan

tersebut termasuk dalam kategori K4.

c. Penanganan Komplikasi (PK)

Penagangan komplikasi adalah penanganan terhadap

komplikasi kebidanan, penyakit menular maupun tidak menular serta

masalah gizi yang terjadi pada waktu hamil, bersalin dan nifas.

Pelayanan diberikan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai

kompetensi .

Page 33: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

16

Komplikasi kebidanan, penyakit dan masalah gizi yang sering

terjadi adalah: perdarahan, preeklampsia/eklampsia, persalinan macet,

infeksi, abortus, malaria, HIV/AIDS, Sifilis, Tuberkolosis (TB),

hipertensi, diabetes meliitus (DM), anemia gizi besi (AGB) dan kurang

energi kronis (KEK)(Kementerian Kesehatan RI, 2010).

6. Standar Pelayanaan

a. Kebijakan Program

Menurut WHO dan Depkes R I, 2015 kunjungan ANCsebaiknya

dilakukan 4 kali selama kehamilan;

1) Satu kali pada trimester pertama (K1) denganusia

kehamilan 1 – 12 minggu untuk mendapatkan pemeriksaan

kehamilan, perencanaan persalinan dan pelayanan

kesehatan trimester pertama.

2) Satu kali pada trimester kedua (K2) denganusia kehamilan

13 – 24 minggu untuk mendapatkan pelayanan antenatal

sesuai standar selama satu periode berlangsung.

3) Dua kali pada trimester ketiga (K3 & K4) dengan usia

kehamilan > 24 minggu untuk memantapkan rencana

persalinan dan mengenali tanda-tanda persalinan

Pemeriksaan pertama sebaiknya dilakukan segera setelah

diketahui terlambat haid dan pemeriksaan khusus dilakukan jika

terdapat keluhan- keluhan tertentu.

Page 34: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

17

Pada setiap kunjungan antenatal tersebut, perlu didapatkan

informasi yang sangat penting, seperti asuhan maternal (Standar

Pelayanan Kebidanan, 2001 dalam Sembiring ,20158-) :

1) Kunjungan Trimester Pertama

Informasi penting dalam kunjungan pertama antara lain:

a) Membangun hubungan saling percaya antara petugas

kesehatan dengan ibu hamil

b) Mendeteksi masalah dan menanganinya

c) Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus

neonatorum, anemia kekurangan zat besi, penggunaan

praktek tradisional yang merugikan.

d) Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk

menghadapi komplikasi

e) Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan

kebersihan, istirahat, dan sebagainya)

2) Kunjungan Trimester Kedua

Informasi penting sama seperti informasi pada kunjungan

pertama, ditambah kewaspadaan khusus mengenal preeklampsia

(tanya ibu tentang gejala-gejala preeklampsia, pantau tekanan

darah, evaluasi edema, periksa untuk mengetahui proteinuria)

Page 35: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

18

3) Kunjungan Pertama Trimester Ketiga

Informasi penting sama seperti informasi trimester

sebelumnya, ditambah palpasi abdominal untuk mengetahui

apakah ada kehamilan ganda

4) Kunjungan Kedua Trimester Ketiga

Informasi penting sama seperti informasi trimester sebelumnya,

ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain

yang memerlukan kelahiran di rumah sakit.

b. PelayananANC

Pelayanan ANC yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang

profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan umum, bidan

dan perawat). Pelayanan yang diberikan ibu hamil selama

kehamilannya harus memenuhi standar yang telah ditentukan, adapun

standar atau elemen yang harus diberikan kepada ibu hamil antara

lain: menimbang berat badan (BB) dan mengukur tinggi badan (TB),

mengukur tekanan darah (TD), mengukur lingkar lengan atas (LilA),

mengukur fundus uteri atau puncak rahim, mennetukan status

imunisasi tetanus dan memberikan imunisasi tetanus toxoid (TT),

memberikan tablet Fe minimal 90 tablet selama keahmilan,

melaksanakan temu wicara (konseling atau memberikan informasi

termasuk keluarga berencana), melakukan tes laboratorium sederhana,

minimal tes hemoglobin darah (Hb), pemeriksaan protein urin dan

pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan

Page 36: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

19

sebelumnya) dan tatalaksana kasus(Kementerian Kesehatan RI,

2015).

Dalam buku Pedoman Pelayanan Antanatal Care dari

Kementrian Kesehatan (2010) yang telah merumuskan bentuk-bentuk

pelayanan yang harus diberikan oleh tenaga kesehatan yang

berkualitas dengan standar yang telah ditetapkan, anatara lain:

1. Timbang Berat Badan (BB)

Setiap kali ibu melakukan kujungan antenatal maka harus

dillakukan penimbangan berat badan yang bertujuan untuk

mendeteksi adannya gangguan pertumbuhan janin. Penambahan

berat badan yang kurang dari 9 kilogram selama kehamilan atau

kurang dari 1 kilogram setiap bulannya menunjukkan adanya

gangguan pertumbuhan janin.

2. Ukur Lingkar Lengan Atas (LiLA).

Selain penimbangan berat badan, ibu juga dilakukan

pengukuran LiLA hanya dilakukan pada kontak pertama untuk

skrining ibu hamil berisiko kurang energi kronis (KEK). Kurang

energi kronis disini maksudnya ibu hamil yang mengalami

kekurangan gizi dan telah berlangsung lama (beberapa

bulan/tahun) dimana LiLA kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil dengan

KEK akan dapat melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR).

Page 37: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

20

3. Ukur tekanan darah (TD)

Pengukuran tekanan darah juga diperlukan setiap kali

kunjungan antenatal untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan

darah 140/90 mmHg) pada kehamilan dan preeklampsia (hipertensi

disertai edema wajah dan atau tungkai bawah; dan atau proteinuria)

4. Ukur Tinggi Fundus Uteri (TFU)

Pengukuran tinggi fundus uteri juga diukur tiap kali kunjungan

antenatal untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak

dengan umur kehamilan.Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan

umur kehamilan, kemungkinan ada gangguan pertumbuhan

janin.Standar pengukuran menggunakan pita pengukur setelah

kehamilan 24 minggu.

5. Hitung Denyut Jantung Janin (DJJ)

Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan selanjutnya

setiap kali kunjungan antenatal.DJJ lambat kurang dari 120/menit

atau DJJ cepat lebih dari 160/menit menunjukkan adanya gawat

janin.

6. Tentukan presentasi janin

Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II

dan selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal.Pemeriksaan ini

dimaksudkan untuk mengetahui letak janin. Jika, pada trimester III

bagian bawah janin bukan kepala, atau kepala janin belum masuk

Page 38: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

21

ke panggul berarti ada kelainan letak, panggul sempit atau ada

masalah lain.

7. Tetanus Toksoid (TT)

Pemberian Imunisasi TT untuk mencegah terjadinya tetanus

neonatorum, ibu hamil harus mendapat imunisasi TT.Pada saat

kontak pertama, ibu hamil diskrining status imunisasi TT-

nya.Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil, disesuai dengan

status imunisasi ibu saat ini.

8. Beri Tablet Tambah Darah (Tablet Besi)

Pada Ibu hamil diberikan tablet Fe ini untuk mencegah anemia

gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat tablet zat besi minimal

90 tablet selama kehamilan diberikan sejak kontak pertama.

9. Periksa Laboratorium (rutin dan khusus)

Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada saat antenatal

meliputi: pemeriksaan golongan darah, pemeriksaan kadar

hemoglobin darah (Hb) pemeriksaan protein dalam urin,

pemeriksaan kadar gula darah., pemeriksaan darah malaria,

pemeriksaan tes sifilis, pemeriksaan HIV dan pemeriksaan Basil

Tahan Asam (BTA).

10. Tatalaksana/penanganan Kasus

Hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil pemeriksaan

laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus

ditangani sesuai dengan standar dan kewenangan tenaga

Page 39: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

22

kesehatan.Kasus-kasus yang tidak dapat ditangani dirujuk sesuai

dengan sistem rujukan.

11. Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) Efektif

KIE efektif dilakukan pada setiap kunjungan antenatal yang

meliputi: kesehatan ibu, perilaku hidup bersih dan sehat, peran

suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan persalinan,

tanda bahaya pada kehamilan, persalinan dan nifas serta kesiapan

menghadapi komplikasi, asupan gizi seimbang, gejala penyakit

menular dan tidak menular, penawaran untuk melakukan konseling

dan testing hiv di daerah tertentu (risiko tinggi), Inisiasi Menyusu

Dini (IMD) dan pemberian ASI ekslusif , Keluarga Berencana

(KB) setelah persalinan, Imunisasi TT, peningkatan kesehatan

intelegensia pada kehamilan (Bra Booster) (Kemenkes RI, 2010).

7. Jenis pelayanan

Pelayanan ANCterpadu yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang

kompeten antara lain : dokter, bidan dan perawat terlatih sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

a. Pelayanan antenatal

Pelayanan antenatalterpadu menurut Panduan Antenatal 2010

dan Prawirohardjo dan 2006 antara lain;

1) Anamnesa

a) Menanyakan keluhan atau masalah yang dirasakan oleh ibu

saat ini.

Page 40: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

23

b) Menanyakan tanda-tanda penting yang terkait dengan

masalah kehamilan dan penyakit yang kemungkinan

diderita ibu hamil seperti : muntah berlebihan, pusing, sakit

kepala, perdarahan, sakit perut hebat, demam, batuk lama ,

berdebar-debar, cepat lelah, sesak nafas atau sukar

bernafas, keputihan yang berbau, gerakan janin, perilaku

berubah selama hamil, seperti gaduh gelisah, menarik diri,

bicara sendiri, tidak mandi, dsb. riwayat kekerasan terhadap

perempuan (KtP) selama kehamilan.

c) Menanyakan status kunjungan (baru atau lama), riwayat

kehamilan yang sekarang, riwayat kehamilan dan

persalinan sebelumnya dan riwayat penyakit yang diderita

ibu.

d) Menanyakan status imunisasi Tetanus Toksoid.

e) Menanyakan jumlah tablet Fe yang dikonsumsi.

f) Menanyakan obat-obat yang dikonsumsi seperti:

antihipertensi, diuretika, anti vomitus, antipiretika,

antibiotika, obat TB, dan sebagainya.

g) Di daerah endemis Malaria, tanyakan gejala Malaria dan

riwayat pemakaian obat Malaria. Di daerah risiko tinggi

IMS, tanyakan gejala IMS dan riwayat penyakit pada

pasangannya. Informasi ini penting untuk langkah- langkah

penanggulangan penyakit menular seksual.

Page 41: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

24

h) Menanyakan pola makan ibu selama hamil yang meliputi

jumlah, frekuensi dan kualitas asupan makanan terkait

dengan kandungan gizinya.

i) Menanyakan kesiapan menghadapi persalinan dan

menyikapi kemungkinan terjadinya komplikasi dalam

kehamilan, antara lain:Siapa yang akan menolong

persalinan? Setiap ibu hamil harus bersalin ditolong tenaga

kesehatan.Dimana akan bersalin?Ibu hamil dapat bersalin

di Poskesdes, Puskesmas atau di rumah sakit? dan lain-lain.

Informasi anamnesa bisa diperoleh dari ibu sendiri, suami,

keluarga, kader ataupun sumber informasi lainnya yang dapat

dipercaya.Setiap ibu hamil, pada kunjungan pertama perlu

diinformasikan bahwa pelayanan antenatal selama kehamilan

minimal 4 kali dan minimal 1 kali kunjungan.

b. Pemeriksaan antenatal

Ada bebeapa pemeriksaan dalam pelayanan antenatal terpadu

antara lain menilai keadaan umum (fisik) dan psikologis (kejiwaan)

ibu hamil.

c. Penanganan dan tindak lanjut kasus.

Dari hasil anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

laboratorium/ penunjang lainnya, dokter akan menegakkan diagnosa

kerja atau diagnosa banding, sedangkan bidan/perawat dapat

mengenali keadaan normal dan keadaan bermasalah/tidak normal

Page 42: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

25

pada ibu hamil. Berikut ini adalah penanganan dan tindak lanjut

kasus pada pelayanan antenatal terpadu.

d. Pencatatan hasil pemeriksaan antenatal terpadu

Hasil dari pemeriksaan antenatal maka petugas kesehatan

melakukan pencatata hasil pemeriksaan yang merupakan bagian dari

standar pelayanan antenatal terpadu.Hasil tersebut di cata ke dalam

rekam medis, Kartu ibu dan buku KIA.Pada saat ini pencatatan hasil

pemeriksaan antenatal masih sangat lemah, sehingga data-datanya

tidak dapat dianalisa untuk peningkatan ketersediaan pelayanan

antenatal.Dengan menerapkan pencatatan sebagai bagian dari standar

pelayanan, maka ketersediaan pelayanan antenatal dapat ditingkatkan.

e. Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) yang efektif

KIE yang efektif termasuk konseling merupakan bagian dari

pelayanan antenatal terpadu yang diberikan sejak kontak pertama

untuk membantu ibu hamil dalam mengatasi masalahnyan

(Kementerian Kesehatan RI, 2010&Prawirohardjo, 2014)).

f. Pemeriksaan Antenatal Ulangan

Pemeriksaan antenatal ulangan merupakan kunjungan ulang

antenatal yang dilakukan setelah pemeriksaan antenatal pertama.

Kunjungan ulang ini lebih mempriritaskan untuk mendeteksi

komplikasi-komplikasi, mempersiapkan kelahiran dan mendeteksi

kegaatdaruratan, pemeriksaan fisik yang terarah serta penyuluhan

bagi ibu hamil

Page 43: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

26

Pemeriksaan yang dilakukan saat pemeriksaan antenatal ulangan

meliputi; Riwayat kehamilan sekarang (keluhan-keluhan lazim dalam

kehamilan dan lain-lain), Pemeriksaan fisik, Pemeriksann

laboratorium(Depkes RI, 2007).

B. Teori Perilku

Faktor yang mempengaruhi perilaku pemanfaatan pelayanan kesehatan

menurut Green yaitu dipengaruhi oleh faktor perilaku (behavior causes) dan

faktor di luar perilaku (non-behaviour causes) (Notoadmojo, 2010). Perilaku

itu sendiri terbentuk dari tiga faktor, yaitu: (Glanz et al., 2008)

1. Faktor yang mempengaruhi (predisposing factors)

Faktor predisposisi merupakan faktor perilaku yang memberikan

alasan atau motivasi terjadinya perilaku (Green dan Kreuter, 2005).

Perilaku-perilaku tersebut meliputi pengetahuan individu, sikap,

kepercayaan, pilihan pribadi, keterampilan yang ada, keyakinan

terhadap kemamapan diri, nilai- nilai, tradisi, dan lain-lain yang

berkenan dengan motivasi seseorang atau kelompok untuk bertindak.

2. Faktor penguat (reinforcing factors)

Faktor penguat ini merupakan faktor-faktor perilaku yang

menyediakan reward atau mendorong terhadap terjadinya pengulangan

perilaku (Green dan Kreuter, 2005). Faktor penguat yang terwujud

dalam dukungan sosial: suami, atau keluarga, sikap dan perilaku

tenaga kesehatan.

Page 44: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

27

3. Faktor pemungkin (factor enabling)

Faktor enabling ini yang memungkinkan atau motivasi atau

kebijakan lingkungan terhadap adanya perubahan perilaku untuk

direalisasikan (Green dan Kreuter, 2005). Faktor pendukung dapat

mempengaruhi perilaku secara langsung atau tidak langsung melalui

faktor lingkungan Faktor ini hakikatnya mendukung atau

memungkinkan terwujudnya perilaku sehat, maka faktor ini disebut

faktor pemungkin atau pendukung.Sehingga faktor enabling ini

terwujud dalam fasilitas pelayanan kesehatan, keterjangkauan

pelayanan, ketersediaan sumber daya.

Faktor-faktor diatasyang diklasifikasikan sebagai predisposing,

reinforcing, dan enabling secara bersmaan mempengaruhi memungkinan

akan terjadinya perubahan perilaku dan lingkungan(Glanz et al.,

2008&Notoatmodjo, 2010).Menurut teori dan konsep diatas faktor-faktor

yang mempengaruhi keteraturan pelaksanaan ibu hamil dalam

memanfaatkan pelayanan ANC dipengaruhi perilaku individu dalam

penggunaan pelayanan kesehatan. Sehingga, dilihat dari konsep dan

perilaku seseorang yang dikemukakan oleh Green adalah maka akan

dijelaskan lebih rinci dengan beberapa hasil penelitian sebagai berikut:

1. Faktor predisposisi

a) Usia

Kematian maternal yang terjadi pada ibu hamil dan melahirkan

dengan usia di bawah 20 tahun 2-5 kali lebih tinggi daripada kematian

maternal yang terjadi pada usia 21-35 tahun. Kematian maternal

Page 45: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

28

meningkat kembali setelah usia 35 tahun (BKKBN, 2012).Sedangkan

menurut Prawirohardjo (2012) bahwa kematian maternal pada wanita

hamil dan melahirkan pada usia di bawah 20 tahun ternyata 2 sampai

5 kali lebih tinggi dari pada kematian maternal yang terjadi pada usia

20 sampai 29 tahun. Kematian maternal meningkat kembali sesudah

usia 30 sampai 35 tahun. Kehamilan di usia muda atau remaja (di

bawah usia 20 tahun) akan mengakibatkan rasa takut terhadap

kehamilan dan persalinan, hal ini dikarenakan pada usia tersebut ibu

mungkin belum siap untuk mempunyai anak dan alat-alat reproduksi

ibu belum siap untuk hamil sedangkan usia tua (di atas 35 tahun)

akan menimbulkan kecemasan terhadap kehamilan dan persalinan

serta alat-alat reproduksi ibu terlalu tua untuk hamil

Menurut Green (2005) usia seseorang menjadi salah satu faktor

yang mempengearuhi sesorang melakukan perubahan perilaku

kesehatan. Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang.

Semakin bertambahnya usia akan semakin berkembang pula daya

tangkap dan pola pikir, sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin

membaik, hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan

jiwanya (Budiman, 2013).

b) Pekerjaan

Pekerjaan merupakan aktifitas ke luar rumah maupun di dalam

rumah kecuali pekerjaan rutin rumah tangga. Status pekerjaan akan

memudahkan seseorang mendapatkan pelayanan kesehatan. Faktor

pekerjaan dapat menjadi faktor ibu dalam melakukan kunjungan ANC.

Page 46: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

29

Menurut teori Green (2005) faktor pekerjaan menjadi salah satu faktor

seseorang melakukan pemanfaatan kesehatan.

Namun, penelitian yang dilakukan oleh Cholifah (2015)

bahwa ibu yang mencapai kunjungan ANC K4 hampir seluruhnya

(83,3%) bekerja dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja.

Sedangkan ibu yang tidak mencapai K4 hampir hampir setengahnya

(38,5%) tidak bekerja dibandingkan dengan ibu yang bekerja, dengan

nilai P = 0,189 berarti nilai α > 0,05 maka H0 diterima yang berarti

tidak ada hubungan pekerjaan ibu dengan pencapaian K4.

c) Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang

sangat diperlukan untuk mengembangkan diri, semakin tinggi tingkat

pendidikan semakin mudah menerima dan mengembangkan

pengetahuan dan teknologi.

Menurut L. Green (2005), tingkat pendidikan merupakan faktor

predisposisi seseorang untuk berperilaku sehingga latar belakang

pendidikan merupakan faktor yang sangat mendasar untuk memotivasi

seseorang terhadap perilaku kesehatan dan referensi belajar seseorang.

Tingkat pendidikan ibu sangat mempengaruhi frekuensi kunjungan

ANC. Semakin paham ibu mengenai pentingnya ANC, maka ibu

tersebut akan semakin tinggi kesadarannya untuk melakukan

kunjungan ANC. Status pendidikan juga menunjukkan hubungan yang

signifikan dengan responden yang memiliki pendidikan sekolah

menengah dan atas menghadiri klinik ANC lebih dibandingkan

Page 47: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

30

dengan wanita yang memiliki pendidikan sekolah dasar dan bawah

(Dairo & Owoyokun, 2010).Berbeda dengan penelitian yang

dilakukan oleh Lian Laminullah dkk (2015), didapatkan hasil uji

statistik menunjukkan nilai p = 0,197 > 0,05 hal ini berarti tidak

terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan terhadap

kunjungan ANC .

d) Paritas

Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai oleh

seorang wanita (BKKBN, 2006).Klasifikasi paritas menurut Sarwono

Prawirohardjo (2010) antara lain;

1) Primipara adalah seorang wanita yang hamil untuk pertama

kali

2) Multipara adalah seorang wanita yang pernah melahirkan

seorang anak atau lebih dari satu kali

3) Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5

orang anak atau lebih.

Hasil penelitian yang dilakukan Rauf (2013) yang menunjukkan

bahwa tidak ada hubungan antara paritas dengan pemanfaatan

pelayanan antenatal di Kota Makassar.Hal ini disebabkan karena

presentase ibu hamil yang memanfaatkan pelayanan antenatal dengan

paritas tinggi (75.0%) tidak jauh berbeda dengan ibu hamil dengan

paritas rendah (71.2%) (Rauf, Amir, Akk, & Masyarakat, 2013).

Menurut Wiknjosastro (2005) ibu dengan kehamilan pertama kali

akan termotivasi untuk memeriksakan kehamilannya ke petugas

Page 48: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

31

kesehatan karena baginya kehamilan merupakan hal yang baru.

Sebaliknya ibu yang pernah melahirkan lebih dari satu anak

mempunyai anggapan bahwa ia sudah mempunyai pengalaman dari

kehamilan sebelumnya sehingga tidak termotivasi untuk

memeriksakan kehamilannya ke petugas kesehatan.

Hasil penelitian Rauf (2013) mengungkapkan bahwa ibu hamil

dengan paritas tinggi yang memanfaatkan pelayanan mengatakan

bahwa terdapat risiko pada kehamilan sebelumnya sehingga merasa

perlu untuk memeriksakan kehamilan secara teratur dan ibu yang

memanfaatkan pelayanan antenatal dengan paritas rendah merasa

perlu untuk memeriksakan kehamilan secara teratur karena belum

memiliki pengalaman tentang kehamilan (Rauf et al., 2013).

e) Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil pengindraan manusia atau

hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra .Pengetahuan salah

satu indikator seseorang dalam melakukan tindakan. Jika seseorang

didasari dengan pengetahuan yang baik terhadap kesehatan maka

orang tersebut akan memahami pentingnya menjaga kesehatan dan

memotivasi untuk diaplikasikan dalam kehidupannya (Notoatmodjo,

2007). Green (2005) menyebutkan pengetahuan merupakan salah satu

faktor predisposing terhadap pembentukan perilaku seseorang.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Cholifah (2015)

menunjukkanbahwa ibu yang mencapai K4 hampir seluruhnya

(94,4%) pengetahuan baik dibandingkan dengan ibu yang

Page 49: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

32

pengetahuan cukup dan kurang. Sedangkan ibu yang tidak mencapai

K4 seluruhnya (100,0%) pengetahuan kurang dibandingkan dengan

ibuyangpengetahuan cukup dan baik, dengan nilai P = 0,0001 berarti

nilai α < 0,05 maka H1 diterima yang berarti ada hubungan

pengetahuan ibu dengan pencapaian K4 (Cholifah & Putri, 2015)

Pengetahuan memiliki dampak terhadap pemanfaatan

pelayanan antenatal. Hasil penelitian Mardiyah, Ulul et al (2014)

menyatakan terdapat hubungan antara pengetahuan ibu dengan

pemanfaatan pelayanan antenatal, semakin tinggi pengetahuan ibu

hamil maka akan semakin tinggi pemanfaatan pelayanan antenatalnya,

dan sebaliknya (Mardiyah, Herawati, & Witcahyo, 2014).Sedangkan

hasil penelitian Rauf dkk (2015) bahwa pengetahuan mempunyai

kontribusi sebesar 38% terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal.

Ketidaktahuan ibu hamil tentang manfaat pemeriksaan antenatal

akan berdampak pada menurunnya motivasi ibu untuk datang ke

pelayanan kesehatan untuk memerksaakan kehamilannya.

2. Faktor Enabling

1) Ketersediaan pelayanan ANC

Menurut Green (2005) menyatakan bahwa fasilitas kesehatan

mempengaruhi perilaku seseorang terhadap perilaku kesehatan.

Fasilitas kesehatan ini dapat trwujud seperti ketersediaan pelayanan

ANC. Pelayanan yang diberikan kepada ibu selama masa

kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal, yang

mencakup beberapa elemen pelayanan sebagai berikut: penimbangan

Page 50: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

33

berat badan dan pengukuran tinggi badan, pengukuran tekanan darah,

pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA), pengukuran tinggi puncak

rahim (fundus uteri), imunisasi Tetanus Toxoid, pemberian tablet

tambah darah, penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin

(DJJ), pelaksanaan temu wicara, pelayanan tes laboratorium

sederhana, minimal tes hemoglobin darah (Hb), pemeriksaan protein

urin dan pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan

sebelumnya) dan tatalaksana kasus (Kementerian Kesehatan RI,

2015).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Murniati (2008) bahwa

ketersediaan pelayanan antenatal yang ada di Puskesmas juga

sangatmenentukan ibu memanfaatkan pelayanan antenatal. Hasil uji

statistik menunjukkan bahwa ketersediaan pelayanan (pelayanan 5T)

mempunyai hubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal

(p=0,001 < 0,05). Hal ini terjadi karena semua tempat pelayanan

antenatal menyediakan pelayanan untuk memeriksakan kehamilan

seperti penimbangan berat badan, pemeriksaan tinggi fundus, ukur

tekanan darah, pemberian tablet besi, pemberian imunisasi TT

(Murniati, 2007).

3. Faktor penguat

1) Dukungan suami

Dukungan keluargadalah suatu bentuk hubungan

interpersonal yang melindungi seseorang dari efek stress yang

Page 51: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

34

buruk (Kaplan dan Sadock, 2002). Dukungan suami merupakan

bagian dari dukungan keluarga. Menurut Richardson (1983) dalam

Rukiyah dan Yulianti (2013) mengatakan bahwa suami merupakan

orang pertama dan utama dalam memberi dorongan kepada istri

ebelum pihak lain turut memberi dorongan, dukungan dan

perhatian seorang suami terhadap istri yang sedang hamil yang

akan membawa dampak bagi sikap bayi.

Dukungan keluarga menurut Friedman (2010 antara lain:

a) Dukungan informasional

Menurut Friedman (1998, dalam Setiadi 2008)

dukungan informasional bisa ditunjukkan dengan nasehat,

saran, pemberian informasi selama kehamilan pada ibu dan

dukungan suami untuk memeriksakan kehamilannya sangat

penting untuk mendeteksi dini komplikasi yang mungkin

terjadi pada ibu hamil.Dengan keluarga memberikan

informasi yang berkaitan dengan persoalan yang dihadapi

anggota keluarganya, maka pada individu tersebut akan

mempunyai pengetahuan yang dapat menjadi dasar dalam

mengambil tindakan.Contoh bentuk dukungan suami salah

satunya adalah memberikan informasi yang diperolehnya

mengenai pemeriksaan kehamilan.

Page 52: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

35

b) Dukungan instrumental

Dukungan instrumental adalah keluarga merupakan

sumber pertolongan praktis dan kongkrit. Dukungan

instrumental ini juga disebut dukungan yang

nyata.Dukungan ini meliputi penyediaan dukungan jasmaniah

seperti pelayanan, bantuan finansial dan material berupa

bantuan nyata (tinstrumental support material

support).Contoh bentuk dukungan instrumental adalah sperti

memberi atau meminjamkan uang, memabntu pkerjaaan

sehari-hari, menyediakan transpoertasi, serta menjaga dan

merawat saat sakit (Friedman, 2010).

c) Dukungan emosional

Dukungan emosional adalah dimana keluarga sebagai

sebuah tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan

pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi

(Setiadi, 2008).Dukungan emosional memiliki arti yang

signifikan dalam kehidupan sesorang.Contoh salah satu

dukungan emosional yakni suami sepenuhya memberi

dukungan secara psikologis kepada istrinya dengan

menunjukkan kepedulian dan perhatian kepada kehamilannya

serta peka terhadap kebutuhan dan perubahan emosi ibu

hamil (Marmi dan Margiyati 2013).

Page 53: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

36

d) Dukungan Penilaian

Peran dukungan keluarga bertindak sebagai penengah

dalam pemecahan masalah dan sebagai fasilitator dalam

pemecahan ,asaah yang sedag dihadapi dalam keluarga.

Dukungan dan perhatian dalam keluarga merupkan bentuk

penghargaan yang positif yang diberikan kepada individu

(Friedman, 2010). Salah satu contoh dukungan penilaian

adalah memberikan keputusan yang tepat untuk perawatan

kehamilan istrinya.

Hasil penelitian, Lian Laminullah, dkk menyatakan terdapat

hubungan antara dukungan suami dengan pemanfaatan pelayanan

antenatal, bahwa sebagian besar ibu yang ada dukungan suami melakukan

kunjungan K4, dibandingkan ibu yang tidak ada dukungan. Sehingga, ada

hubungan yang bermakna antara dukungan suami terhadap kunjungan K4

(Laminullah et al., 2015).

C. Bahaya Kehamilan, Persalinan dan Nifas

Kejadian komplikasi pada ibu sebagian besar terjadi pada masa sekitar

persalinan sehingga pemeriksaan kesehatan pada saat hamil dan kehadiran

serta pertolongan tenaga kesehatan yang terampil pada masa persalinan

menjadi sangat penting (Syafrudin, 2008). Menurut Syafrudin (2009)

danManuaba (2007 ) berikut tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas antara

lain:

Page 54: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

37

1. Muntah berlebihan atau Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis Gravidarum merupakan penyakit yang sifatnya

bertingkat. Penyebabnya adalah faktor fisik dan psikologis dan

berlangsug lama (umumnya antara minggu 6-12 minggu) dapat terjadi

gangguang tumbuh kembang janin intrauteri (Manuaba, 2007).

Rasa mual dan muntah bisa muncul pada kehamilan muda terutama

pada pagi hari namun kondisi ini biasanya hilang setelah kehamilan

berumur 3 bulan.Keadaan ini tidak perlu dikhawatirkan, kecuali kalau

memang cukup berat, hingga tidak dapat makan dan berat badan

menurun terus (Depkes, 2010).

2. Hipertensi

Hipertensi didiagnosa secara empiris bila pengukuran tekanan

darah sistolik melebihi 140 mmHg atau tekanandarah diastolik

melebihi 90 mmHg. Ibu hamil yang mengalami peningkatan tekanan

sistolik sebanyak 30 mmHg atau diastolik sebanyak 15 mmHg harus

dipantau lebih sering. Tidak diragukan lagi bahwa kejang eklamtik

dapat terjadi pada beberapa perempuan yang memiliki tekanan darah

dibawah 140/90 mmHg (Cuninngham, Norman F, & J., 2013).

Hipertensi sangat menentukan tingkat kematian perinatal karena

dapat terjadi minimal dengan gangguan tumbuh kembang janin, terjadi

solusio plasenta, terjadinya insufisiensi plasenta yang menahun atau

solusio plasenta (Manuaba, 2007).

Page 55: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

38

3. Sakit Kepala

Jika nyerinya ringan-sedang dan berkurang setalah istirahat atau

dengan obat. Tanda bahaya adalah jika sakit kepal yang hebat, tidak

berkurang/hilang setalah beristirahat atau dengan obat, disertai degan

perubahan visual bisa menjadi gejala preklampsia(Depkes RI, 2007).

Sakit kepala yang hebat yang timbul pada ibu hamil mungkin dapat

membahayakan kesehatan ibu dan janin(Kementerian Kesehatan RI,

2010).

4. Gerakan bayi tidak seperti biasa

Gerakan bayi mulai dirasakan ibu pada kehamilan akhir bulan ke

empat. Apabila gerakan janin belum muncul pada usia kehamilan ini,

gerakan yang semakin berkurang atau tidak ada gerakan maka ibu

hamil harus waspada (Kementerian Kesehatan RI, 2010).

5. Kelainan letak janin dalam rahim

Kelainan letak janin dalam rahim antara lain letak sungsang dan

letak lintang. Jika menjelang persalinan terlihat bagian tubuh bayi di

jalan lahir, misalnya tangan, kaki, atau tali pusat, ibu harus dibaa ke

Rumah Sakit (Safrudin, 2009).

6. Mola Hidatidosa

Mola hidatidosa merupakan kehamilan yan secara genetik tidak

normal, yang muncul dalam bentuk kelainan perkembangan

plasenta.Kehamilan mola hidatidosa biasanya dianggap sebagai satu

tumor jinak, tetapi berpotensi menjadi ganas(Varney, 2007).

Page 56: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

39

7. Perdarahan Pervaginam

Kehamilan normal biasanya identik dengan amenore dan tidak ada

perdarahan pervaginam, tetapi banyak juga wanita yang mengalami

episode perdarahan pada trimester pertama kehamilan. Darah yang

keluar biasanya segar (merah terang) dan berwarna tua (coklat

kehitaman). Perdarahan yang terjadi biasanya ringan, tetapi menetap

selama beberapa hari atau secara tiba-tiba keluar dalam jumlah

besar.Perdarahan pervaginam pada hamil muda kemungkinan

disebabkan oleh abortus, kehamilan ektopik dan mola hidatidosa

(Varney, 2007).

8. Bengkak/Oedem

Normal jika hanya di daerah kaki, biasanya muncul pada sore hari

dan hilang setelah kaki diletakkan lebih tinggi. Tanda bahaya jika

muncul di muka dan tangan,tidak berkurang setelah beristirahat,

dengan disertai keluhan fisik lain, ini merupakan gejalan anemia, gagal

jantung atau pre-eklampsia (Depkes, 2007)

9. Peningkatan cairan vagina

Normal jika cairan vagina putih, tidak berbau.Tanda bahaya jika

ada perdarahan vagina, banyak bergumpal, dengan disertai rasa sakit

ataupun tidak.Peningkatan cairan bisa menjadi salah satu gejala awal

abortus, kehamilan mola atau kehamilan ektopik. Pada akhir

kehamilan, perdarahan mungkin suatu tanda plasena previa atau

abrupsio plasenta (Depkes RI, 2007).

Page 57: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

40

10. Berat badan ibu hamil tidak bertambah

Selama kehamilan, berat bada ibu naik sekitar 9-12 kg karena

pertumbuhan janin dan bertambahnya jaringan tubuh ibu akibat

kehamilan. Kenaikan berat badan terlihat ketika sejak usia kehmilan 4

bulan sampi menjelang persalinan. Jika tidak ada kenaikan berat badan

maka ada indikasi terjadinya gangguan pertumbuhan janin (Safrudin,

2009).

11. Berat badan lahir rendah

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat

badannya saat lahir kurang dari 2500 gram (sampai dengan 2499

gram)(Prawirohardjo, 2014).Komplikasi langsung yang dapat terjadi

pada bayi berat lahirrendah antara lain :hipotermia, hipoglikemia,

gangguan cairan danelektrolit,hiperbilirubinemia,sindroma gawat

nafas, asfiksianeonatorum, paten duktus arteriosus,infeksi,Apnea of

Prematurity,anemia,Sudden infant death syndrome (UCSF, 2004).

12. Persalinan lama

Persalinan atau partus lama merupakan perjalan yang berlangsung

lebih dari 24 jam, tetapi belum menimbulkan komplikasi maternal atau

fetal (Manuaba, 2004). Partus lama juga disebut distosia, atau

didefinisikan persalinan abnormal atau sulit (Prawirohardjo, 2009).

Page 58: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

41

13. Demam tinggi pada masa nifas

Ibu dengan demam tinggi pada masa nifas kemungkina terjadinya

infeksi atau ibu mengalami dehidrasi.Infeksi pada dan melalui traktus

genitalis setelah persalinan disebut infeksi nifas (Saifudin, 2007).

D. Penelitian Terkait

1. Penelitiani Priani (2012) terkait gambaran faktor-faktor yang

mempengaruhi keteraturan ibu hamil melakukan antenatal care di

Puskesmas Cimanggis Kota Depok dengan desain penelitian menggunakan

deskriptif dengan sampel ibu hamil trimester ketiga yang sedang

melakukan antenatal care. Hasil penelitian menemukan faktor-faktor yang

mempengaruhi keteraturan ibu hamil melakukan antenatal care, antara lain

faktor predisposisi meliputi usia ibu hamil rata-rata 21-35 tahun (74,4%),

tingkat pendidikan SMA (54,9%), tidak bekerja (82,9%), paritas sedikit

(78%), pengetahuan tinggi (76,8%), dan sikap negatif (61%). Faktor

pemungkin meliputi penghasilan rendah (63,4%), jarak tempat tinggal

dekat (63,4%), media informasi baik (52,4%), sedangkan faktor penguat

yaitu adanya dukungan suami (90,2%). Persamaan dengan penelitian ini

terleta pada desain penelitian. Sedangkan perbedaan penelitian ini terletak

pada teknik pengambilan sampel, jumlah variabel, tempat dan waktu

penelitian.

2. Penelitian oleh Rauf, Inayah, dkk, 2013 tentang faktor yang berhubungan

dengan pemanfaatanANC. Populasi dan sampel penelitian ini adalah ibu

hamil trimester 3 sebanyak 67 orang. Penarikan sampel dilakukan dengan

Page 59: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

42

cara “Exhaustive sampling”. Analisis dilakukan untuk mengetahui

hubungan antara variabel yang diteliti menggunakan uji chi-square dan

fisher exact test dengan nilai α = 0.05. Hasil penelitian dari 5 variabel yang

diteliti terdapat 4 variabel yang berhubungan dengan pemanfaatan ANC

yaitu pengetahuan, keterjangkauan, dukungan suami, dan sikap petugas.

Sedangkan paritas tidak berhubungan pemanfaatan ANC. Persamaan

penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah terletak pada

desain penelitian dan variabel terikat. Sedangkan perbedaannya terletak

pada teknik pengambilan sampel, waktu, lokasi penelitian, populasi dan

sampel penelitian.

Page 60: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

43

E. Kerangka Teori

Dimodifikasi dari : Health Planing Program (Green ,2005).

Predisposisi

Perilaku Kesehatan

Penguat

PemeriksaanKunju

nganANC

1. Ketersediaan

pelayanan ANC

1. Dukungan suami

1. Usia

2. Pekerjaan

3. Pendidikan

4. Paritas

5. Pengetahuan

Pemungkin

Gambaran Ibu Hamil terhadap Kunjungan ANC

Bagan 1.2 Kerangka Teori

Page 61: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

44

BAB III

Kerangka Konsep Dan Definisi Operasional

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan bagian penelitian yang

menyajikan konsep atau teori dalam bentuk kerangka konsep

penelitian. Pembuatan kerangka konsep ini mengacu pada masalah-

masalah yang akan diteliti atau berhubungan dengan penelitian dan

dibuat dalam bentuk diagram ( Hidayat. A.Aziz, 2007).

Variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel

yang dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain. Sedangkan,

variabel dependen terikat) merupakan variabel yang mempengaruhi

atau menjadi penyebab bagi vaiabel laim (Misbahuddin & Hasan,

Iqbal, 2013).Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti tujuh

variabel, yakni variabel usia, pekerjaan, pendidikan, paritas,

pengetahuan, dukungan suami dan ketersediaan pelayanansebagai

variabel independen sedangkan variabel kunjungan antenatal care

(ANC) sebagai variabel independen (Hidayat, 2008).

Maka kerangka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Kunjungan ANC

1. Usia

2. Paritas

3. Pekerjaan

4. Pendidikan

5. Pengetahuan

6. Ketersediaan

pelayanan ANC

7. Dukungan suami

Bagan 2.2 Kerangka Konsep

Page 62: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

45

B. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati,

sehingga memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau penguukuran secara cermat terhadap suatu fenomena.

Penentuan definisi operasional berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran dalam penelitian (Hidayat, 2008).

Tabel 1.3 Definisi Operasional

Variable Definisi Operasional Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala

Variable Dependen

KunjunganA

NC

Kunjungan ibuhamil ke pelayanan kesehatan

untuk memeriksakan kehamilan.

Memberi ceklist ()

di kolom kunjungan

ANC

Kuesioner 0. <4 Tidak lengkap

1. ≥4 Lengkap

Ordinal

Variable Independen

Usia Pernyataan responden terkait usia sejak lahir Memberi ceklist ()

di kolom usia

Kuesioner 0. <20 tahun

1. 20-35 tahun

2. >35 tahun

Ordinal

Paritas Pernyataan responden terkait jumlah anak yang

pernah dilahirkan hidup maupun mati

Memberi ceklist ()

di kolom paritas

Kuesioner 0. Primipara

0. Multipara

Nominal

Pekerjaan Pernyataan responden terkait aktivitas

pekerjaan yang dilakukan ibu

Memberi ceklist ()

di kolom pekerjaan

Kuesioner 3. Tidak bekerja

4. Bekerja

Nominal

Pendidikan Pendidikan formal terakhir yang ditamatkan

oleh responden.

Memberi ceklist ()

di kolom pendidikan

Kuesioner 0. Pendidikan Dasar

1. Pendidikan Menengah

2. Pendidikan Tinggi

Ordinal

Page 63: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

46

Pengetahuan Kemampuan pemahaman ibu tentang

pelayanan antenatal yang diukur berdasarkan

kemampuan ibu hami menjawab pertanyaan,

meliputi; manfaat dan tujuan pemeriksaan

ANC, jadwal kunjungan ANC,jenis

pelayananan ANC, serta bahaya kehamilan,

persalinan.

Memberi ceklist ()

di kolom

pengetahuan

Kuesioner

dengan 15

petanyaan

1. Rendah (< median)

0. Tinggi (≥median)

Ordinal

Ketersediaan

pelayanan

ANC

Pernyataan responden terhadap ketersediaan

jenis-jenis pelayanan ANC

Memberi ceklist ()

di kolom

ketersediaan

pelayanan ANC

Kuesioner 1. Rendah (< median)

2. Tinggi (≥median)

Ordinal

Dukungan

suami

Pernyataan responden terhadap motivasi

ataudukungan yang diberikan oleh anggota

keluarga terhadap ibu hamildalam

pemeriksaan kehamilan

Memberi ceklist ()

di kolom Dukungan

suami

Kuesioner 0. Rendah(< median)

1. Tinggi (≥ median)

Ordinal

Page 64: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

47

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. DesainPenelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan pendekatan deskriptif. Penelitian deskriptif adalah metode

penelitian yang dilakukan dengan tujuan membuat gambaran suatu

keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2010). Hal ini sesuai dengan

tujuan penelitian untuk mengetahui atau memperoleh informasi terkait

gambaran ibu melakukan kunjungan ANC di Puskesmas Pondok Jagung.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini di lakukan di Puskesmas Pondok Jagung

Tangerang Selatan, Banten. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Maret-April 2017.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti. Populasi

dirumuskan sebagai populasi finite (terbatas) dan populasi infinite

(tidak terbatas) (Wasis, 2008). Populasi yang diamati pada penelitian

ini adalah semua ibu post partum atau ibu yang mempunyai bayi 0-6

Page 65: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

48

bulan yang berada di Puskesmas Pondok Jagung Tangerang Selatan,

Banten.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau

sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi

(Hidayat, 2008). Bila populasi besar, peneliti tidak mungkin

mengambil semua untuk penelitian misal karena terbatasnya dana,

tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel,

kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. (Sujarweni,

2015).Sampel yang terpilih di ambil secara nonprobably sampling

dengan sampling purposive yaitu tehnik dengan penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015). Sehingga sampel

pada penelitian ini adalah ibu postpartum atau ibu yang mempunyai

bayi 0-6 bulan yang sedang berkunjung di Puskesmas Pondok Jagung

Tangerang Selatan, Banten.

Sedangkan, kriteria sampel dan besar sampel penelitian ini adalah:

a) Kriteria sampel

1. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah;

a) Ibu postpartum atau ibu yang mempunyai bayi 0-6 bulan

yang berdomisili di Puskesmas Pondok Jagung, Tangerang

Selatan, Banten.

b) Ibu yang memiliki buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)

Page 66: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

49

c) Bersedia berpartisipasi dalam penelitian atau menjadi

responden

d) Mengisi semua pertanyaan kuesioner dengan lengkap

2. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah;

a) Apabila terdapat minimal satu pertanyaan kuesioner yang

tidak diisi dengan lengkap

b) Jumlah sampel

Besar sampel dihitung menggunakan rumus uji hipotesis

beda proporsi dua sisi (Dahlan, 2009):

√ ) √ ) ))

)

Keterangan :

n = Jumlah sampel

1- α = (derajat kemaknaan 95% CI/Confidence Interval

denganα sebesar 5%)

1- β = Kekuatan uji 95%

P1 = Proporsi ibu yang melakukan kunjungan

pemeriksaanANC lengkap yaitu sebesar 68,4 %

berdasarkan penelitian sebelumnya di Desa

Sumberejo Kecamatan Wonoayu Sidoarjo

(Cholifah & Putri, 2015)

Page 67: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

50

P2 = Proporsi ibu yang tidak melakukan

kunjunganpemeriksaan ANC tidak lengkap 36,4%

(Cholifah & Putri, 2015)

Dari perhitungan Software SampleSize 0.2 didapatkan sampel

minimal yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah 45 sebanyak

orang.Untuk menghindari adanya jawaban yang tidak lengkap,

maka peneliti mengantisipasi apabila ada data yang kurang atau

responden tidak menjawab kuesioner dengan lengkap maka

jumlah sampel ditambah. Penambahan sampel berdasarkan

prediksi sampel drop out dari penelitian denga rumus sebagai

berikut(Usman & Akbar, 2008).

n’ = n/1-f

n’ = besar sampel setaah dikoreksi

n = jumlah sampel berdasarkan estimasi sebelumnya

f = prediksi presentase sampel drop out

Jadi sampel minimal setelah dihitung dengan ditambah dengan

perkiraan sampel drop out adalah 50 orang.

D. Etika Penelitian

Ketikan melakukan penelitian dan apabila subjek penelitian adalah

manusia, maka peneliti harus memiliki etika dalam penelitian yakni

memahami hak-hak dasar manusia (Hidayat, 2008). Masalah etika

penelitian sangat penting dalam penelitian, sehingga etika harus

diperhatikan menurut Notoatmodjo (2010) etika tersebut antara lain:

Page 68: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

51

1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human

dignity)

Peneliti menjelaskan maksud, tujuan dan manfaat penelitian ini

kepada partisipan dan melakukan informed consent, setelah

pertisipan bersedia maka partisipan harus menandatangani lembar

persetujuan sebagai bukti kesediaan menjadi partisipan. Partisipan

yang menolak untuk di teliti maka peneliti tidak memaksa dan tetap

menghormati hak partisipan untuk menolak.

2. Mengormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for

privacy and confidentiality)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas partisipan, peneliti tidak

akanmencantumkan nama partisipan dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat

ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data

atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Keadilan dan inklusivitas (respect forjustice/inclusiveness)

Peneliti menjaga prinsip keadilan dengan memberikan

perlakuan yangsama pada setiap partisipan dan tidak membeda –

bedakan ras, agama, dan sebagainya.

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan

(balancing harm and benefits)

Page 69: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

52

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang

optimal bagi masyarakat maupun partisipan sendiri.Peneliti juga

perlu berusaha untuk meminimalkan dampak yang merugikan.

E. Pengumpulan Data

Adapun sumber data ang digunakan untuk mendapatkan informasi

yang di butuhkan dalam penelitian ini antara lain:

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh melalui wawancara

kepada responden dengan berpedoman pada kuesioner penelitian yang

telah disiapkan.

2. Data sekunder

Data sekunder meliputi didapatkan dari data dokumentasi

laporan KIA dan Profil kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun

2015.

Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti melakukan poses

prosedur dalam pengumpulan data, melalui;

a) Peneliti mengajukan surat permohonan izin penelitian ke

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

b) Peneliti mengajukan surat permohonan surat rekomendasi

penelitian yang ditujukan kepada Dinas Kesehatan Kota

Tangerang Selatan

Page 70: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

53

c) Peneliti menyerahkan surat permohonan izin penelitian dan surat

rekomendasi penelitian kepada Dinas Kesehatan Kota

Tangerang Selatan

d) Setelah surat permohonan izin disetujui Dinas Kesehatan Kota

Tangerang Selatan, peneliti mengajukan permohonan izin

penelitian kepada Puskesma Pondok Jagung. Peneliti kemudian

melakukan uji validitas dan uji reliabilitas.

e) Peneliti menggunakan teknik purposive sampling yakni dimana

tehnik dengan penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

f) Pengambilan data dilakukan oleh peneliti sendiri.

g) Peneliti kemudian menjelaskan maksud dan tujuan peneliti

kepada responden terkait penelitian, serta meminta persetujuan

responden.

h) Waktu pengisian kuesioner selama kurang lebih 15-20 menit

untuk masing- masing responden. Responden diharapkan

menjawab semua pernyataan yang ada di lembar kuesioner

kemudian di kembalikan kepada peneliti.

i) Selanjutnya peneliti mengobservasi buku KIA milik responden

untuk memvalidasi data kunjungan (ANC) apakah sama atau

tidak dengan keterangan yang diisi oleh responden di kuisioner.

j) Lembar kuisioner diambil kembali oleh peneliti ketika

responden telah selesai mengisi kuisioner.

Page 71: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

54

k) Setelah hasil penelitian terkumpul, peneliti mulai melakukan

pengolahan data dan menyimpulkan hasil pengumpulan data

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat-alat yang yang digunakan

dalam penelitian untuk mengambil data (Notoatmojo, 2010). Sebelum

melakukan pengumpulan data, perlu dilihat alat ukur guna untuk

memperkuat hasil penelitian (Hidayat, 2008). Alat ukur pengumpulan

datatersebut antara lain berupa kuesione/angket observasi, wawANCara

atau gabungan ketinganya (Hidayat, 2008)

Berdasarkan sumber data yang digunakan, instrumen dalam

penelitian ini terbagi menjadi 2 (dua) macam instrumen, yaitu instrumen

data primer dan instrumen data sekunder.

1. Instrumen data primer

Adapun instrumen data primer berupa dalam penelitian ini

menggunakan kuesioner. Kuesioner yang peneliti gunakan pada

penelitian ini mengadaptasi dari kuesioner yang sudah ada yaitu

kuesioner pada penelitian Murniati (2008), Adri (2008) dan

Siregar (2015) dimodifikasi oleh peneliti sendiri dengan mengacu

pada kerangka konsep berdasarkan tinjauan literatur.

Peneliti menggunakan kesioner yang tediri dari 3 bagian antara

lain;

Page 72: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

55

a) Kuisioner 1 : untuk mengukur data demografi : nama, usia,

jumlah paritas, pendidikan, pekerjaan, dengan cara mengisi

kuesioner .

b) Kuisioner 2: untuk mengukur data terkait pengetahuan,

dukungan kelurga, ketersedianpelayanan ANCdengan cara

mengisi kuesioner.

c) Kuisioner 3 : untuk mengukur frekuensi kunjungan ANC yang

didasari oleh WHO dan Kementrian Kesehatan RI mengenai

rekomendasi frekuensi kunjungan ANC

Tabel 2.4 Distribusi Kuesioner

No Variabel Sub Variabel Jumlah

Pertanyaan

Nomer

Soal

1 Data demografi a. Usia

b. Pendidikan

c. Pekerjaan

d. Jumlah paritas

e. Dukungan suami

1

1

1

1

6

A2

A3

A5

A6

D1-D6

2 Data terkait faktor-faktor

yang mempengaruhi

kunjungan ANC

a. Pengetahuan

- Pengertian ANC

- Tujuan ANC

- Manfaat ANC

- Petugas ANC

- Jumlah

kunjungan ANC

- Jenis pelayanan

ANC

- Bahaya

kehamilan

b. Ketersediaan

pelayananANC

1

1

2

1

1

1

4

11

B1

B2

B3,B4

B5

B6

B7

B8, B9,

B10, B11

C1-C11

3 Frekuensi kunjungan

ANC

a. Jumlah kunjungan

ANC

1 E1

Total Pertanyaan 33

Page 73: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

56

2. Instrumen data sekunder

Adapun yang diobservasi adalah buku KIA (Kesehatan Ibu

dan Anak) Adapun yang diobservasi adalah buku KIA (milik

responden hanya apabila responden memilikinya dan fungsi lembar

observasi ini hanya bersifat sebagai pelengkap data, namun data

utama yang digunakan tetap berdasarkan instrumen data primer,

dan data ini tidak akan mempengaruhi data primer.

G. Validitas Dan Reabilitas Instrumen

Uji keabsahan data dalam penelitian adalah dengan uji validitas

dan reabilitas (Sugiyono, 2015).

1. Validitas instrumen

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur yang

digunakan dapat digunakan mengukur apa yang akan diukur (Sumantri,

Arif 2013). Kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam

mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini umumnya

mendukung suatu kelompok variabel tertentu.Uji validitas sebaiknya

dilakukan pada setiap butir pertanyaan di uji validitasnya (Sujarweni,

2015).

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner penelitian

sebeumnya yakni 3 kuesioner yang dimodifikasi. Setelah membuat

instrumen sesuai dengan aspek- aspek yang akan diukur dengan

berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli

(judgment experts). Kuesioner dalam penelitian ini sudah dikonsultasikan

Page 74: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

57

oleh ahli keperawatan maternitas dan anak. Setelah dilakukan judgment

expert selanjutnya peneliti melakukan uji validasi yang dilakukan kepada

30 responden yang sedang berkunjung di Puskemas Pamulang.

Uji yang dilakukan adalah menggunakan rumus Pearson Product

Moment.Hasil r hitung kita bandingkan dengan r tabel dimana df = n-2

dengan sig 5%. Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 30

maka nilai r tabel dapat diperoleh melalui tabel r dengan df (degree of

freedom) = n-2, jadi df 30–2= 28, maka nilai r tabel =0,361. Jika nilai r

hitung > r tabel berarti valid dan sebaliknya jika r hitung < r tabel berarti

instrumen tidak valid (Sujarweni, 2015).

Hasil uji valid didapatkan variabel pengetahuan dari 15 pertanyaan

terdiri 7 pertanyaan valid, 4 pertanyaan dengan jawaban homogen,

sedangkan 4 pertanyaanyang tidak valid. Dari hasil tersebut peneliti

melaukan uji content validity ke ahli pakarnya. Setelah dilakukan uji

tersebut kuesioner tersebut digunakan dalam penelitian ini.Dari hasil

tersebut sehingga pertanyaan yang valid dan homogen digunakan ke dalam

kuesioner penelitian sedangkan yang tidak valid tidak digunakan.

Selanjutnya, untuk kuesioner variabel ketersediaan pelayanan ANC terdiri

dari 11 pertanyaan tetap digunakan ke dalam penelitian karena pertanyaan

tersebut sudah sesuai standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan

2015. Sedangkan untuk kuesioner variabel dukungan suami dari 8

pertanyaan didapatkan 6 pertanyaan yang valid sedangkan yang tidak valid

2 pertanyaan.

Page 75: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

58

Sehingga, total pertanyaan kuesioner penelitian ini adalah 28

pertanyaan (11 pertanyaan pengetahuan, 11pertanyaan ketersediaan

pelayanan ANC dan 6 pertanyaan dukungan suami.

2. Reabilitas Instrumen

Reabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila

fakta kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu

yang belainan (Nursalam, 2014). Uji reliabilitas dapat dilakukan secara

bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan. Adapun uji reliabilitas

instrumen penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach. Jika nilai

Alpha > 0.60 makakuesioner dikatakan reliabel.

Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian menggunakan rumus

Alpha Cronbach yakni jika nilai Alpha > 0.60 maka reliabel. Dari hasil uji

reliabel di dapatkan untuk 11 pertanyaan yang sudah valid adalah reliabel

dengan nilai Alpha Cronbach 0,602 sedangkan untuk pertanyaa dukungan

suami dari 6 pertanyaan yang sudah valid juga reliabel dengan nilai Alpha

Cronbach 0,741.

H. Pengumpulan Dan Analisis Data

1. Pengumpulan data

Sebelum melakukan analisis, data yang didapat terlebih dahulu

harus diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Informasi

yang diperoleh dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan,

terutama dalam pengujian hipotesis. Ada beberapa langkah yang harus

dilalui dalam pengolahan data, antara lain;

Page 76: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

59

a) Editing/memeriksa

Editing merupakan usaha untuk memeriksa kembali kebenaran

data yang diperoleh atau dikumpulkan. Seperti memeriksa daftar

pertanyaan dengan kelengkapan jawaban, keterbacaan tulisan,

relevansi jawaban.

b) Coding

Coding merupakan suatu kegiatan untuk mengklasifikasikan

jawaban-jawaban dari para responden ke dalam bentuk kode

numerik (angka) terhadap data yang terdiri dari atas beberapa

kategori.Kegunaan dari coding adalah untuk mempermudah pada

saat analisis data dan mempercepat pada saat entry data di

computer.Setelah semua kuesioner sudah terkumpul dan terisi

kemudian peneliti melakukan coding atau pemberian kode numerik

(angka) untuk mempermudah dalam menganalisa data.

c) Processing

Setelah kuesioner terisis penuh dan benar, dan sudah dilakukan

pengkodean amak selanjutnya adalah memproses data yang sudah

di entry dapat dianaisis. Dalam melakukan analisis, khususnya

terhadap data penelitian akan menggunakan ilmu statistik terapan

yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dianalisis. Apabila

penelitiannya deskriptif, makan akan menggunakan statistik

deskriptif. Sedangkan analisis analitik akan menggunakan statistika

inferensial. Statistika inferensial (menarik kesimpulan) adalah

Page 77: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

60

statistika yang digunakan untuk menyimpulkan parameter

populasi) berdasarkan statistik (sampel) atau lebih dikenal dengan

proses generalisasi dan inferensial. Setelah data sudah dimasukkan

dalam bentuk database distribusi frekuensi, data kemudian diolah

dan dianalisa dengan menggunakan bantuan software SPSS 22.

d) Cleaning

Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang

sudah di entry apakah adah kesalahan atau tidak. Proses cleansing

(pembersihan data) yakni dilakukan setelah semua data dari

responden selesai dimasukkan, kemudian perlu dicek kembali

kemungkinan adanya kesalahan kode dan ketidaklengkapan

selanjutnya dilakukan koreksi atau pembetulan (Notoatmodjo,

2010.

e) Mengeluarkan informasi

Informasi ini di sesuaikan dengan tujuan penelitian (Hidayat &

Setiadi, 2008).

2. Analisisdata

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh

responden atau sumber data telah terkumpul. Kegiatan dalam

mengalisis data antara lain; mengelompokkan data berdasarkan

variable dan jenis responden, mentabulasi data, menyajikan data tiap

variable yang diteliti, melakukan rumussan masalah dan melakukan

perhitungan hipotesis yang diajukan (Sugiyono, 2015).

Page 78: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

61

a) Analisa univariat

Analisa univariat adalah analisis yang diperlukan untuk

menjelaskan atau mendeskripsikan data secara sederhana

(Budiharto, 2006).Analisis data secara univariat dilakukan untuk

mendapatkan gambaran distribusi frekuensi variabel dependen dan

masing – masing variabel independen. Analisis ini bertujuan untuk

memperoleh gambaran jelas tentang faktor-faktor yang

berhubungan dengan kunjungan ANC. Data yang akan dianalisis di

dalam penelitian ini bersifat katagorik, antara lain variabel

independen seperti usia, pekerjaan, paritas, pendidikan,

pengetahuan, ketersediaan pelayanan dan dukungan suami dan

variabel dependennya kunjunganANC.

Page 79: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

62

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. GambaranPuskesmas Pondok Jagung

1. Gambaran Umum Puskesmas Pondok Jagung

Puskesmas pondok Jagung merupakan Puskesmas yang bertempat

di wilayah Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan. Wilayah

binaan Puskemas Pondok Jagung terdiri dari empat kelurahan (terdapat 49

RW dan 194 RT) antara lain; Kelurahan Pondok Jagung, Kelurahan

Lengkong Karya, Kelurahan Jelupang dan Kelurahan Pondok Jagung

Timur.

2. Visi dan misi Puskesmas Pondok Jagung

a) Visi

Puskesmas Pondok Jagung mempunyai visi dan misi dalam

meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan untuk masyarakat.

Adapaun visi puskesmas Pondok Jagung adalah: “Terwujudnya

pelayanan yang prima dan berkualitas bagi masyarakat di wilayah

Puskesmas Pondok Jagung”.

b) Misi

Puskesmas Pondok Jagung memiliki misi antara lain:

Menjalankan pelayanan kesehatan dengan 9 tata nilai

1) Mengaktifkan peran serta masyarakat di Wilayah

Puskesmas Pondok Jagung

2) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Wilayah

Pondok Jagung

Page 80: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

63

Sembilan tata nilai yang terdpat di misi Pondok Jagung

antara lain; Jujur, Tanggung Jawab, Visioner, Disiplin,

Kerjasama, Adil, Peduli, Profesional dan Penuh Cinta.

c) Tujuan

Puskesmas Pondok Jagung mempunyai tujuan untuk

mneingkatkan kualitas pelayanan kesehatan yakni “Terwujudnya

masyarakat sehat dan berkualitas dan sejahtera di wilayah Pondok

Jagung”.

B. Hasil Analisis Univariat

1. Gambaran Distribusi Kunjungan ANC

Kujungan ANC merupakan kunjungan ibu hamil ke petugas

kesehatan yang bertujuan untuk memeriksakan kehamilan supaya

mengoptimalkan kesehatn ibu maupun janin. Kewajiban kunjungan

ANC selama kehamilan normal adalah empat kali kunjungan selama

kehamilan dengan standar dan waktu yang telah ditetapkan (Unicef &

WHO, 2008 & Kemenkes, 2015). Penetapan kunjungan ANC lengkap

didasarkan atas ketentuan standar ANC yakni dengan standar empat

kali atau lebih, dengan ketentuan 1 kali pada trimester pertama, 1 kali

pada trimester kedua, 2 kali pada trimester ketiga. Adapaun gambaran

kunjungan ANC pada ibu hamil dapat dilihat pada tabe dibawah ini:

Tabel 3.5 Gambaran Kunjungan ANC

Karakteristik Frekuensi (n) %

Tidak Lengkap (<4) 6 12%

Lengkap (≥4) 44 88%

Total 50 100%

Page 81: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

64

Pada tabel diatas menunjukkan gambaran responden yang

melakukan kunjungan ANC, didapatkan mayoritas respoden sudah

melakukan kunjungan ANC secara lengkap lengkap (≥4)sebanyak 44

responden (88%) dibandingkan dengan responden yang tidak

melakukan kunjungan ANC tidak lengkap (<4)lebih sedikit yakni

hanya 6 responden (12%).

2. Distribusi Kunjungan ANCBerdasarkan Karakteristik Responden

a) Usia

Tabel 4.5 Distribusi Kunjungan ANCBerdasarkan Usia

Karakteristik Lengkap Tidak

Lengkap

Total

N % N % N %

<20 2 66,7 % 1 33,3% 3 100

20-35 31 88,6 % 4 11,4% 35 100

>35 11 91,7% 1 8,3% 12 100

Total 44 88% 6 12 % 50 100

Berdasarkan dari tabel diatas menunjukkan bahwa

karakteristik respoden berdasarkan kelompok usia dari 50

responden di dapatkan mayoritas yang melakukan kunjungan ANC

lengkap (≥4)adalah ibu dengan usia 20-35 tahun sebanyak 31

responden (88,6%). Sedangkan, mayoritas ibu yang tidak

melakukan kunjungan ANC lengkap (<4) adalah ibu dengan usia

20-35 tahun sebanyak 4 responden (11,4%).

Page 82: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

65

b) Paritas

Tabel 5.5 Distribusi Kunjungan ANCBerdasarkan Paritas

Karakteristik Lengkap Tidak Lengkap Total

N % N % N %

Primipara 16 80 % 4 20 % 20 100%

Multipara 28 93,3% 2 6,6 % 30 100%

Total 44 88% 6 12 % 50 100%

Tabel diatas menujukkan distribusi frekuensi paritas dengan

kunjungan ANC menunjukkan bahwamayoritas responden ibu yang

melakukan kunjungan ANC lengkap (≥4)adalah ibu dengan paritas

multipara sebanyak 28 responden (93,3%). Sedangkan, mayoritas

kunjungan ANCtidak lengkap (<4) merupakan ibu dengan paritas

primiparasebanyak 4 responden (20 %).

c) Pekerjaan

Tabel 6.5 Distribusi Kunjungan ANCBerdasarkan Pekerjaan

Karakteristik Lengkap Tidak Lengkap Total

N % N % N %

Tidak Bekerja 31 83,8 % 6 16,2 % 37 100%

Bekerja 13 100 % 0 0 % 13 100%

Total 44 88% 6 12 % 50 100%

Pada tabel di atas memamparkan behawa responden

sebagian besarresponden yang melakukan kunjungan ANC lengkap

(≥4) dan tidak lengkap (<4) adalah ibu yangtidak bekerja sebanyak

31 responden (83,8%) yang melakukan ANC lengkap dan 6

responden (16,2%) yang melakukan ANC tidak lengkap.

Page 83: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

66

d) Pendidikan

Tabel 7.5 Distribusi Kunjungan ANCBerdasarkan Pendidikan

Karakteristik Lengkap Tidak

Lengkap

Total

N % N % N %

Pendidikan

Dasar

16 72,7% 6 27,3 % 22 100%

Pendidikan

Menengah

19 100% 0 0 % 19 100%

Pendidikan

Tinggi

9 100% 0 0 % 9 100%

Total 44 88% 6 12 % 50 100%

Berdasarkan tabel diatas memaparkan bahwa mayoritas

responden yang melakukan kunjungan ANC lengkap(≥4) adalah ibu

dengan pendidikan menengah sebanyak 19 orang (1, kemudian

diikuti ibu dengan pendidikan dasar sebanyak 16 responden

(72,7%). Sedangkan, mayoritas ibu yang melakukan kunjungan

ANC tidak lengkap (<4) adalah ibu dengan pendidikan dasar

sebanyak 6 responden (27,3%). Sedangkan, responden yang

memiliki pendidikan tinggi sudah melakukan kunjungan ANC

lengkap (≥4).

3. Distribusi Kunjungan ANC Berdasarkan Pengetahuan

Penentuan kriteria pengetahuan diperoleh berdasarkan cut

of point data. Sampel penelitian ini adalah 50 maka uji normalitas

data menggunakan uji Shapiro. Hasil uji tersebut didapatkan nilai

>0,05 maka cut of point yang digunakan adalah nilai median..

Sehingga pengkategoriannya adalah apabila jumlah skor

≥8pengetahuantingggi dan apabila <8 maka pengetahuanrendah.

Page 84: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

67

Tabel 8.5 Distibusi Kunjungan ANCBerdasarkan Pengetahuan

Karakteristik Lengkap Tidak Lengkap Total

N % N % N %

Rendah 10 71,4% 4 28,5 % 14 100%

Tinggi 34 94,4% 2 5,5 % 36 100%

Total 44 88% 6 12 % 50 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat di lihat, bahwa mayoritas

responden yang melakukan kunjungan ANC lengkap

(≥4)merupakan ibu yang sudah memiliki pengetahuan tinggi

sebanyak 34 responden (94,4%). Sedangkan, mayoritas responden

yang melakukan kunjungan ANC tidak lengkap (<4) merupakan

ibu dengan pengetahuan rendah sebanyak 4responden (28,5%).

4. Distribusi Kunjungan ANC Berdasarkan Ketersediaan Pelayanan

ANC

Penentuan ketersediaan pelayanan ANC diperoleh

berdasarkan cut of point data.Sampel penelitian ini adalah 50 maka

uji normalitas data menggunakan uji Shapiro. Hasil uji tersebut

didapatkan nilai >0,05 maka cut of point yang digunakan adalah

nilai median.Sehingga pengkategoriannya adalah apabila jumlah

skor ≥9 ketersediaan pelayanan ANCtingggi dan apabila <9 maka

ketersediaan pelayanan ANCrendah. Penetapan kariteria

ketersediaan pelayanan ANCtinggi apabila ibu hamil mendapat

standar pelayanan ANC secara lengkap sedangkan kriteria

ketersediaan pelayanan ANCrendah apabila ibu hamil kurang

mendapatkan mendapat standar pelayanan ANC. Adapaun

Page 85: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

68

gambaran ketersediaan pelayanan ANC dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.

Tabel9.5 Distribusi Kunjungan ANCBerdasarkan

Ketersediaan Pelayanan ANC

Karakteristik

Lengkap Tidak

Lengkap

Total

N % N % N %

Rendah 20 86.9 % 3 13 % 23 100%

Tinggi 24 88.8 % 3 11.1% 27 100%

Total 44 88% 6 12 % 50 100%

Dari tabel diatas, menunjukkan bahwa responden yang

melakukan kunjungan ANC lengkap (≥4)merupakan respoden yang

menjawah ketersediaan pelayanan ANC tinggi sebanyak 24

responden (88.8%). Sedangkan, relatif sama responden yang

melakukan kunjugan ANC lengkap dan tidak lengkap(<4) yakni

masing-masing sebanyak 3 responden.

5. Distribusi Kunjungan ANC Berdasarkan Dukungan Suami

Penentuan kriteria dukungan suami ANC diperoleh

berdasarkan cut of point data. Sampel penelitian ini adalah 50

maka uji normalitas data menggunakan uji Shapiro. Hasil uji

tersebut didapatkan nilai >0,05 maka cut of point yang digunakan

adalah nilai median.. Sehingga pengkategoriannya adalah apabila

jumlah skor ≥6 dukungan suamitingggi dan apabila <6 maka

dukungan suamirendah.Adapaun gambaran dukungan suami pada

ibu hamil dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Page 86: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

69

Tabel 10.5 Distribusi Kunjugan ANCBerdasarkan Dukungan

Suami

Karakteristik

Lengkap Tidak

Lengkap

Total

N % N % N %

Rendah 18 85,7 % 3 14,3 % 21 100% Tinggi 26 89,7% 3 10,3 % 29 100%

Total 44 88% 6 12 % 50 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwamayoritas responden

yang melakukan kunjungan ANC lengkap (≥4)adalah ibu dengan

dukungan suami tinggi sebanyak 26 responden (89,7%) sedangkan

proporsi kunjungan ANC tidak lengkap (<4) dengan dukungan

suami mempunyai proporsi yang sama antara dukungan suami

yang rendah maupun tinggi yakni sebanyak 3 responden..

.

Page 87: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

70

BAB VI

PEMBAHASAN

A. Gambaran Distribusi KunjunganANC

Kewajiban seorang ibu hamil melakukan kunjungan ANC atau

pemeriksaan kehamilan ke petugas kesehatan selama kehamilan normal

adalah empat kali kunjungan dengan standar dan waktu yang telah

ditetapkan. Waktu kunjungan tersebut minimal satu kali pada trimester

pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga.

(Unicef & WHO, 2008 & Kemenkes, 2015).

Hasil penelitian menunjukkan bahwadari 50 responden sebanyak

44 responden (88%) melakukan kunjungan ANC secara lengkap (≥4).

Secara umum distribusi frekuensi kunjungan ANC di Puskesmas Pondok

Jagung sudah baik dan sesuai rekomendasi yang disarankan oleh

Kementrian Kesehatan, yakni standar empat kali atau lebih kunjungan

dengan ketentuan 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester

kedua, 2 kali pada trimester ketiga, hanya masih ada beberapa responden

belum melakukan kunjungan ANC secara lengkap sehingga peningkatan

pelayanan dan sosialisai kepada masyarakat harus ditingkatkan, sehingga

terciptanya pelayanan kesehatan yang merata.

Menurut WHO perawatan yang baik selama kehamilan penting

untuk kesehatan ibu dan perkembangan janin. Perawatan kehamilan yang

kurang baik selama kehamilan akan berdampak buruk pada ibu dan

Page 88: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

71

janinnya. Menurut Depkes (2009) dan Kemenkes (2015) ANCsebagai

salah satu upaya pencegahan awal dari faktor resiko kehamilan. Pelayanan

antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu

selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan

antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan. Pelayanan

antenatal sesuai standar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan

kebidanan), pemeriksaan laboratorium atas indikasi, serta intervensi dasar

dan khusus.

B. Gambaran Distribusi Kunjungan ANCBerdasarkan Karakteristik

Responden

1. Gambaran Resonden Berdasarkan Usia

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden

yang melakukan kunjungan ANC lengkap(≥4) merupakan ibu dengan

usia20-35 tahun sebanyak (88,6%). Hasil tersebut menunjukkan

bahwa mayoritas responden berada pada rentang usia yang ideal atau

usia reproduksi yang sehat. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian

Sulistiawati (2009) menjelaskan bahwa usia 20-35 tahun merupakan

kategori usia yang sudah matang bagi wanita untuk hamil. Sehingga

pada usia tersebut sangat mempengaruhi tingkat keingintahuan dan

kepedulian ibu terhadap pentingnya melakukan kunjungan ANC.

Penelitian yang dilakukan oleh Murniati (2008)

mengungkapkan bahwa usia kehamilan yang aman pada ibu adalah

usia antara 20-35 tahun, usia di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun

Page 89: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

72

merupakan usia rawan bagi kehamilan. Dari data diatas dapat

disimpulkan bahwa usia ibu yang melakukan kunjungan ANC

merupakan usia kehamilan yang ideal dan aman yakni pada usia 20-35

tahun.Menurut Manuaba (2005) dan Depkes (2002) usia reproduksi

optimal bagi ibu adalah antara 20-35 tahun. Pada usia dibawah 20

tahun, dimana organ reproduksi wanita belum berkembang dengan

sempurna sehingga rentan terjadi keguguran atau perdarahan selama

kehamilan. Sedangkan pada usia diatas 35 tahun organ reproduksi

telah mengalami penuaan dimana terjadi kemunduran pada organ

reproduksi sehingga sangat berpengaruh pada kehamilan dan proses

persalinan yang dapat menyebabkan kematian maternal.

Menurut Green (2005) umur merupakan faktor sosiodemografi

yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap perilaku seseorang.

Hasil penelitian Restiani (2012)ibu dengan usia 20-35 tahun akan

memiliki alat reproduksi sepertirahim dan bagian tubuh lainnya

sudahsiap menerima kehamilan sehingga pada usia tersebut wanita

merasa sudah siap untuk hamil dan menjadi ibu sehingga lebih sering

melakukan pemeriksaan kehamilan dibandingkan ibu umur <20 dan

>35 tahun.

2. Gambaran Responden Berdasarkan Paritas

Hasil penelitianmenunjukkan bahwa sebagian besar responden

melakukan kunjungan ANC lengkap (≥4) merupakan ibu dengan

Page 90: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

73

paritas multipara sebanyak (93,3%)Hal ini menunjukkan bahwa

responden dengan paritas multipara yang melakukan pemeriksaan

kehamilan di Puskesmas Pondok Jagung sudah pernah melahirkan

atau mempunyai pengalaman pemeriksaan kehamilan. Hal ini sesuai

dengan penelitian Rauf (2013) yang menjelaskan bahwa ibu hamil

yang memanfaatkan pelayanan ANCdengan paritas tinggimengatakan

bahwa terdapat risiko pada kehamilan sebelumnya sehingga merasa

perlu untuk memeriksakan kehamilan secara teratur sedangkan ibu

dengan paritas rendah yang kurang memanfaatkan pelayanan ANC

mengatakan bahwa ia terlambat mengetahui tentang kehamilannya

sehingga tidak memeriksakan kehamilan pada trimester pertama.

Hasil penelitian Vicky et.al (2014) menjelaskan bahwa ibu

hamil dengan paritas tinggi maka lebih tinggi resiko komplikasi dan

kematian maternal.Paritas tinggi (> 3) mempunyai angka kematian

maternal lebih tinggi.Ibu yang memiliki paritas ≥3 orang, seharusnya

lengkap memeriksakan kehamilan karena paritas ≥3 orang adalah

paritas yang berisiko dalam kehamilan.

3. Gambaran Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan hasil penelitiandidapatkan bahwa sebagian

responden yang melakukan kunjungan ANC secara lengkap (≥4)

merupakan responden yang tidak bekerja sebanyak (83,8%). Hasil ini

menunjukkan mayoritas responden merupakan ibu rumah tangga atau

Page 91: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

74

tidak mempunyai pekerjaan sehingga mempunyai peluang untuk

melakukan pemeriksaan kehamilan atau kunjungan ANC dari pada ibu

yang memmiliki pekerjaan akan sulit untuk melakukan kunjungan

ANC dikarenakan kesibukannya. Hasil ini sesuai dengan hasil

penelitian Priani (2012) bahwa Ibu hamil yang tidak bekerja akan

mempunyai waktu yang lebih banyak untuk melakukan aktivitasnya

sehari-hari seperti pergi ke pelayanan kesehatan untuk memeriksakan

kehamilannya, sedangkan pada ibu hamil yang bekerja akan

memberikan kesibukan tambahan sehingga ibu hamil kadang tidak

sempat memeriksakan kehamilannya.

Menurut hasil penelitian Restiani (2012) ibu rumah tangga

yang mempunyai banyak waktu luang, namun belum tentu

memeriksakan kehamilannya secara teratur dan ibu yang bekerja juga

belum tentu tidak mempunyai waktu untuk periksa hamil, sehingga

ibu yang bekerja dan tidak bekerja memiliki kesempatan yang hampir

sama untuk memeriksakan kehamilannya.

4. Gambaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas

responden yang melakukan kunjungan ANC lengkap (≥4) merupakan

ibu yang mempunyai pendidikan menengah sebanyak (72,7%).

Kemudian, responden dengan pendidikan tinggi sudah melakukan

kunjungan ANC lengkap. Dari semakin rendah pendidikan ibu maka

Page 92: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

75

semakin rendah juga ibu melakukan kunjungan ANC begitu juga

sebaliknya semakin tingi pendidikan semakin tinggi pula kunjugan

ANC ke petugas kesehatan.

Pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam mempengaruhi

pikiran seseorang (Mohtar, 2014).Pendidikan merupakan hal sangat

penting, karenanya menjadi dasar seseorang dalam mengertinya

seseorang dalam menerima informasi karena semakin tinggi

pendidikan seorang ibu maka sebaik baik pula tingkat pengetahuan

ibu. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakuka oleh Junga,

dkk (2017) yang menunjukkan bahwa bahwa tingkat pendidikan

memiliki hubungan yang signifikan terhadap kunjugan ANC.Tura

(2007) mengungkapkan ibu hamil dengan tingkat pendidikan yang

lebih tinggi akan lebih mudah menerima informasi yang diberikan

kepadanya serta memiliki pengetahuan yang lebih baik daripada ibu

dengan tingkat pendidikan rendah

C. Gambaran Distribusi Kunjungan ANCBerdasarkan Pengetahuan

Hasil penelitianmenunjukkan bahwa mayoritas responden yang

melakukan kunjungan ANC lengkap (≥4) merupakan ibu dengan

pegetahuan yang baik atau tinggi sebanyak (94,4%). Sehingga, dapat

disimpulkan pengetahuan menjadi faktor seorang ibu melakukan

kunjungan ANC. Semakin tinggi pengetahuan ibu hamil tentang

pelayanan ANC maka semakin tinggi tingkat pemanfaatan pelayanan ANC,

sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Rauf (2013). Hasil penelitian

Page 93: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

76

yang lain Murniati(2008) pengetahuan mempunyai peranan penting dalam

menentukan sikap seseorang, sebab pengetahuan akan membawa

seseorang berpikir dan berusaha untuk melakukan tindakan yang benar.

Menurut teori Green (2005) pengetahuan merupakan salah satu

faktor predisposing terhadap pembentukan perilaku kesehatan. Menurut

penelitian Vicky,et al (2014) bila pengetahuan ibu sudah baik terhadap

perawatan kandungan maka kepatuhan seseorang untuk memeriksakan

kehamilan juga akan dapat terjaga. Apabila pengetahuan belum

sepenuhnya dimiliki maka untuk mengikuti anjuran pemeriksaan

kehamilan kurang dapat terwujud.

Pengetahuan kesehatan tentang pemeriksaan kehamilan dapat

ditingkatkan dengan melakukan penyuluhan sehingga masyarakat akan

sadar pentingnya melakukan pemeriksaaan kehamilan atau kunjungan

ANC.

D. Gambaran Distribusi Kunjungan ANCBerdasarkan Ketersediaan

Pelayanan ANC

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden

yang melakukan kunjungan ANC secara lengkap (≥4) merupakan

responden yang mendapat ketersediaan pelayanan ANC yang tinggi

sebanyak (88,8%). Sehingga, dapat disimpulkan ketersediaan pelayanan

ANC mempengaruhi ibu untuk melakukan kunjungan ANC. Sebagaimana,

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Murniati (2008) yang menjelaskan

Page 94: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

77

bahwa ketersediaan pelayanan mempunyai hubungan antara kunjungan

pemanfaatan ANC. Ketersediaan pelayanan ANC menjadi faktor yang

menentukan ibu dalam melakukan kunjungan ANC. Selain itu,

ketersediaan pelayanan ANC juga menambah pengetahuan ibu tentang hal-

hal yang berkaitan dengan kehamilan sehingga ibu lebih mengerti manfaat

dari tindakan yang dilakukan oleh petugas kesehatan.

Hasil penelitian Mukaromah (2014) mengungkapkan bahwa

kelengakapan sarana kesehatan di puskesmas akan membuat ibu hamil

mau melakukan kunjungan antenatal secara berkelanjutan karena mereka

percaya dengan alat yang digunakan saat pemeriksaan bisa mengetagui

keadaan kesehatan ibu dan bayinya. Menurut Menurut Notoatmojo (2010),

sarana dan prasarana yang disediakan untuk mendukung kesehatan

masyarakat merupakan salah satu komponen dalam mempromosikan

kesehatan kepada masyarakat. Ketersediaan sarana dan prasarana di

lingkungan dapat dilihat langsung oleh masyarakat, sehingga masyarakat

ingin mencoba dan merasakan pelayanan tersebut.

Ketersediaan pelayanan ANCmemenuhi standar apabila ibu hamil

menerima standar pelayanan ANC yang ditetapkan oleh Kementrian

Kesehatan. Adapun standar pelayanan ANC mencakup; penimbangan berat

badan dan pengukuran tinggi badan, pengukuran tekanan darah,

pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA), pengukuran tinggi puncak

rahim (fundus uteri), imunisasi Tetanus Toxoid, pemberian tablet tambah

Page 95: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

78

darah, penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ),

pelaksanaan temu wicara, pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal

tes hemoglobin darah (Hb), pemeriksaan protein urin dan pemeriksaan

golongan darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya) dan tatalaksana

kasus (Kementerian Kesehatan RI, 2015).

E. Gambaran Distribusi Kunjungan ANCBerdasarkan Dukungan Suami

Hasil penelitianmenujukkan bahwa sebagian besar responden yang

melakukan kunjungan ANC lengkap (≥4) merupakan ibu yang mendapat

dukungan suaminya tinggi sebanyak (89,7%). Sehingga, dapat

disimpulkan bahwa dukungan suami mempengaruhi ibu untuk melakukan

kunjungan ANC. Semakin tinggi dukungan suami semakin termotivasi ibu

untuk melakukan kunjungan ANC.

Hasil ini sesuai dengan penelitian Syamsiah (2014) yang

menjelaskan bahwa dukungan suami mempengaruhi ibu hamil melakukan

kunjungan ANC. Menurut Mulyati dkk (2010) bahwa peran suami

sangatlah penting dalam mendukung istri untuk melakukan kunjungan

ANC. Bentuk dukungan suami terhadap ibu hamil tersebut berupa: suami

tidak keberatan jika istri memeriksakan kehamilan secara rutin,

mengingatkan istri untuk periksa hamil, memberi arahan tentang

pentingnya periksa kehamilan, sabar menunggu giliran sang istri saat

memeriksakan kehamilan, selalu menegur bila tidak melaksanakan

pemeriksaan kehamilan, menyertai suami masuk ruangan saat periksa

hamil ke bidan/dokter, memberikan pujian jika istri rajin memeriksakan

Page 96: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

79

kehamilan, menanggapi cerita istri tentang hasil pemeriksaan dan

kehamilan dan lain-lain.

Hasil penelitian di atas juga sesuai dengan teori Green (2005) dan

Notoatmojo (2010) bahwa dukungan suami adalah dukungan yang

diberikan oleh suami pada istrinya yang sedang hamil dalam hal ini

dukungan tersebut bisa dalam bentuk verbal dan non verbal, saran,

bantuan yang nyata berupa tingkah laku atau kehadiran yang dapat

memberikan keuntungan emosional dan mempengaruhi tingkah laku

istrinya yang dalam hal ini adalah dukungan untuk melakukan kunjungan

ANC. Suami merupakan bagian dari keluarga, maka dukungan suami

sangat diperlukan dalam menentukan berbagai kebijakan dalam keluarga.

Dukungan merupakan salah satu faktor penguat (reinforcing factor) yang

dapat mempengaruhi seseorang dalam berperilaku.

Menurut Richardson (1983) dalam Rukiyah dan Yulianti (2013)

mengatakan bahwa suami merupakan orang pertama dan utama dalam

memberi dorongan kepada istri sebelum pihak lain turut memberi

dorongan, dukungan dan perhatian seorang suami terhadap istri yang

sedang hamil yang akan membawa dampak bagi sikap bayi.

Page 97: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

80

F. Keterbatasan penelitian

Penelitian ini mempunyai berbagai keterbatasan, antara lain dari

1. Kemungkinan banyak variabel yang terkait dengan kunjungan

pemeriksaan kehamilan namun tidak diikutsertakan dalam penelitian.

Variabel yang diteliti hanya terbatas pada variabel yang ada dalam

kerangka konsep penelitian

2. Pengumpulan data yang dihasilkan juga belum sepenuhnya

menggambarkan kondisi yang sebenarnya. Hal ini mengingat

responden adalah ibu yang sudah melahirkan yang memiliki bayi 0-6

bulan yang mana perolehan data yang terkumpul sangat tergantung

kepada kemampuan mengingat kembali peristiwa yang terjadi selama

kehamilan. Untuk memperkecil kesalahan-kesalahan yang mungkin

terjadi maka kuesioner diisi dengan cara wawancara dan observasi

yaitu dengan melihat buku KIA responden.

3. Peneliti tidak melihat kapan kunjungan ideal dari kunjungan pertama

hingga kunjungan keempat, karena peneliti hanya berfokus pada

jumlah kunjungan secara total.

Page 98: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

81

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran faktor-faktor

yang mempengaruhi ibu melakukan kunjungan ANC di Puskesmas Pondok

Jagung. Responden pada penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi 0-6

bulan yang sedang melakukan kunjungan atau mengikuti kegiatan Posyandu

di Puskesmas Pondok Jagung yang berjumlah 50 orang.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dari 50 responden mayoritas

sudah melakukan kunjungan ANC lengkap sebanyak 44 orang (88%).

Kunjungan ANC tersebut menunjukkan hampir seluruh responden melakukan

kunjungan ANC empat kali kunjungan selama kehamilan di Puskesmas

Pondok Jagung sehingga dikategorikan teratur melakukankunjungan ANC.

Gambaran responden yang melakukan kunjungan ANC lengkap

mayoritas merupakan ibu dengan usia 20-35 tahun sebanyak 31 responden

(88,6%), ibu dengan paritas multipara sebanyak 28responden (93,3%), ibu

dengan pendidikan menengah (72,7%), ibu dengan tidak bekerja sebanyak 31

responden (83,8), ibu dengan pengetahuan tinggi sebanyak responden 34

responden (94,4%), ibu dengan ketersediaan pelayanan ANCtinggi sebanyak

24 responden (88,8%), ibu dengan dukungan suami tinggi sebanyak 26

responden (89,7%).

Page 99: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

82

B. Saran

Berdasarkan pemaparan hasil, pembahasan serta kesimpulan, maka

penelitia akan memeberikan beberapa saran, sebagai berikut:

1. Bagi ibu hamil dan suami

1. Ibu hamil yang sudah mengetahui dan memahami pentingnya

melakukan kunjungan ANC secara lengkap, maka harus

mempertahankan sikap dan perilaku sehatnya selama kehamilan

maupun pada kehamilan selanjutnya.

2. Suami tetap mempertahankan dukungannya kepada istrinya yang

sedang hamil sehingga ibu hamil mempunyai motivasi untuk

melakukan pemeriksaan kehamilan ke petugas kesehatan secara

rutin.

2. Bagi Puskesmas

a) Meningkatkan upaya promotif sepertikegiatan penyuluhan

tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan atau ANC kepada

masyarakat oleh Perawat dan tenaga tenaga kesehatan lainnya

sehingga pengetahuan masyarakat khususnya ibu hamil menjadi

meningkat mengenai pentingnya melakukan kunjungan

pemeriksaan kehamilan atau ANC.

b) Menganjurkan kepada ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan

kehamilan secara teratur minimal 4 kali kunjungan sesuai standart

minimal kunjungan ANC.

c) Memberikan pelayanan ANC sesuai standar pelayanan ANC yakni

10 T.

Page 100: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

83

3. Bagi peneliti selanjutnya

a) Peneliti lain dapat menjadikan data pada penelitian ini sebagai

data dasar bagi penelitiannya. Peneliti lain disarankan menambah

variabel faktor predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor penguat

yang lain terhadap ibu melakukankunjugan ANC sehingga dapat

diketahui faktor yang paling mempengaruhi keteraturan ibu hamil

melakukan ANC.

b) Peneliti lain disarankan melakukan penelitian di tempat lain yang

memiliki kunjungan ANCrendah dengan metode atau desain yang

berbeda, jumlah responden yang lebih besar.

Page 101: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

84

Daftar Pustaka

Budiharto. (2006). Metodologi Penelitian Kesehatan Dengan Contoh Bidang Ilmu

Kesehatan Gigi. Jakarta: EGC.

Chapman, L., & Durham, R. F. (2010). Maternal Newborn Nursing The Critical

Components of Nursing Care. philadelphia: F.A. Davis Company.

Cholifah, & Putri, N. A. (2015). Faktor-faktor yang Berpegaruh terhadap

Pencapaian K4 di Desa Suberjo Wonoayu Sidoarjo, 1(4), 51–63.

Cuninngham, F. G. F., Norman F, G., & J., K. (2013). Obstetri Wiliams. Jakarta:

EGC.

Dahlan, S. (2009). Langkah-langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang

Kedokteran dan Kesehatan Seri 3 (3rd ed.). CV Sagung Seto.

Dairo, M. ., & Owoyokun, K. E. (2010). Factors affecting the utilization of

antenatal care services in Ibadan, Nigeria. Benin Journal of Postgraduate

Medicine, 12(1), 1–11. Retrieved from

http://www.ajol.info/index.php/bjpm/article/viewFile/63387/51342%5Cnhttp

://www.ajol.info/index.php/bjpm/article/view/63387 (accessed, 1 october

2016)

Depkes RI. (2007). Pedoman Pelayanan Antenatal. Jakarta: Departemen

kesehatan RI.

Dinkes Kota Tangerang Selatan. (2015). Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang

Selatan 2015. Tangerang Selatan: Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan.

EURYDICE. National System Overview On Education Systems In Europe.

[online]. 2011. Available from:

http://eacea.ec.europa.eu/education/eurydice/documents/eurybase/national

_summary_sheets/047_UK_ENG_EN.pdf

Fariji, A. (2008). Faktor-Faktor yang Berpengaruh dengan Kunjungan Pelayanan

Antenatal Care di Purwakarta.(Tesis). UI: Depok

Glanz, K., Rimer, B. K., & Viswanath, K. (2008). Health Behaviour and Health

Education. Health Education (Vol. 63). http://doi.org/10.1016/S0033-

3506(49)81524-1 (accessed, 2 october 2016)

Green, L. W., & Kreuter, M. W. (2005). Health Program Planning An

Educational and Ecological Approach. New York: Mc Graw Hill.

Page 102: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

Hidayat, A. A. (2008). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Anaisis Data.

Jakarta: Salemba Medika.

Junga,MR dkk (2017) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keteraturan

Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas

Ranotana Weru Kota Manado. Jurnal diakses pada tanggal 5 April 2017

Kementrian Keshatan R. (2014). Profil Kesehatan Indonesia 2014

http://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004 (accessed, 1 october 2016)

Kementerian Kesehatan RI. (2010). Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu.

Jakarta: Kementerian Kesehatan Direktur Jenderal Bina Kesehatan

Masyarakat.

Kementerian Kesehatan RI. (2014). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta:

Kementrian Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan RI. (2015). Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta:

Kementrian Kesehatan RI.

Laminullah, L., Kandou, G. ., & Rattu, A. J. M. (2015). o Factors Of Associated

With The Visit Antenatal Care ( ANC ) K4 In Community Health Center

Sipatana Gorontalo, 332–336. (accessed, 4 november 2016)

Latifah, N. (2012). Hubungan Frekuensi Kunjungan ANC Selama Kehamilan

dengan Kejadian Kematian Neonatal ( Analisis Data SDKI 2007 ).

Manuaba. (2007). Buku Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.

Manurung, M. (2015). Faktor yang berhubungan dengan Kunjungan Antenatal

Care pada Ibu hamil di Puskemsas Padang Matinggi Padangsimpuan, 1, 4–

5.

Mardiyah, U., Herawati, Y. T., & Witcahyo, E. (2014). Faktor yang Berhubungan

dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal oleh Ibu Hamil di Wilayah Kerja

Puskesmas Tempurejo Kabupaten Jember Tahun 2013 ( Correlated Factors

of Antenatal Services Utilization by Pregnant Women at Community Health

Center of Tempurejo. E-Jurnal Pustaka Kesehatan, 2(1), 58–65. (Acccesed, 4

november 2016)

Page 103: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

Mukaromah, H & Saenun (2014). Analisis Faktor Ibu Hamil Terhadap

Kunjungan Antenatal Care Di Puskesmas Siwalankerto Kecamatan

Wonocolo Kota Surabaya. Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat. Diakses

pada tgl 2 juni 2017

Mufdlilah. (2009). Antenatal Care Focused. Yogyakarta: Nuha Offset.

Murniati. (2007). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan

Pelayanan Antenatal Oleh Ibu Hamil Di Kabupaten Aceh Tenggara.Tesis.

Universitas Sumatera Utara

Medan.(Tesis)((http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/6760

Mulyanti, Liat et al.(2010).Hubungan Dukungan Suami Pada Ibu Hamil Dengan

Kunjungan Anc Di Rumah Bersalin Bhakti Ibi Jl. Sendangguwo Baru V No

44c Kota Semarang. Jurnal

http:jurnal.unimus.ac.id diakes 1 Juni 2017

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka

Cipta.

Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Prawirohardjo, S. (2009). Ilmu Kebidanan (4th ed.). Jakarta: Bina pustaka.

Prawirohardjo, S. (2014). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina pustaka.

Rauf, N. I., Amir, M. Y., Akk, B., & Masyarakat, F. K. (2013). Factors Related to

the Utilization of Antenatal Care at Public Health Center of Minasa Upa

Makassar, 1–11.

Riskesdas 2013. (2013). Riset Keseahatan Dasar. Laporan Nasional 2013, 1–384. http://doi.org/1 Desember 201

Rukiyah, Ai Yeyeh dkk. 2014. Asuhan Kebidanan I ( Kehamilan ). Jakarta: Trans

Info Media

Syamsiah,N & Puspitasari, 2014. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan

Kunjungan Antenatal Care Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Kecamatan

Kembangan Jakarta Barat Tahun 2014. Jurnal. Jakarta : Program Studi

Keperawatan. Diakses pada tgl 15 April 2016

Setiadi. (2008). Konsep Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Page 104: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif danR &D. Bandung:

ALABETA.

Sumiati, S. 2012. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan

Pemeriksaan Kehamilan K4 Di Puskesmas Dengan Perawatan Sindangratu

Kabupaten Garut Tahun 2012. Skripsi. Depok : FKM UI

Sujarweni, W. (2015). Statistik Untuk Kesehatan. Yogyakarta: Gava Media.

Tura, G. (2009). Antenatal care service utilization and associated factors in

Metekel Zone, Northwest Ethiopia. Ethiop J Health Sci, 19(2), 111-119

Unicef, & WHO. (2008). Antenatal Care in Developing Countries Promises,

Achievements And Missed Opportunities, 51–62.

Usman, H., & Akbar, P. . (2008). Metodologi Penelitian Sosial (2nd ed.). Jakarta:

Bumi Aksara.

Varney. (2007). Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.

Wade, C., & Travis, C. (2007). Psikologi (1st ed.). Jakarta: Erlangga.

WHO. (2006). Provision Of Effective Antenatal Care, 1–6. Retrieved from

http://www.who.int/reproductivehealth/publications/maternal_perinatal_healt

h/effective_antenatal_care.pdf

Ye, Y., Yoshida, Y., Rashid, M. Ha., & Sakamoto, J. (2010). Factors Affecting

The Utilization of Antenatal Care Services Among Women In Kham District,

zxiengkhong zprovice, Lao PDR, 23–34.

Priani, Ika F (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keteraturan Ibu Hamil

Melakukan Antenatal Care di Puskesmas Cimanggis Kota Depok. Skripsi.

Fakultas Ilmu Keperawatan: UIDepok.http://lib.ui.ac.id/opac/ui/deta

il.jsp?id=20308827&lokasi=l okaldi Diakses pada tanggal 1 Mei 2017

Rukiyah, Ai Yeyeh dkk. 2014. Asuhan Kebidanan I ( Kehamilan ). Jakarta: Trans

Info Media Hastono, S.P & Sabri, L. (2010). Statistik kesehatan.

Jakarta:Rajawali Pers.

Siregar N. (2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan

antenatal care (ANC) di Wilaya Kerja Puskesmas SosopanKabupaten

PadangLawas.(Tesis) : http://repositor y.usu.ac.id/bitstream/1234567

89/37296/7/Cover.pdf.diakses pada tanggal 20 Februari 2017

Tighe, S.M. (2010). An exploration of the attitudes of attenders and non-attenders

towards antenatal education. Midwifery, 26, 294–303,

Page 105: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

Wiknjosastro, H. (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawiroharjo.

WHO recommendations for prevention and treatment of pre-eclampsia and

eclampsia. World Health Organization 2016 WHO Press, World Health

Organization, 20 Avenue Appia, 1211 Geneva 27, Switzerland

Page 106: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

LAMPIRAN

Page 107: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

Lampiran 1

Page 108: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil
Page 109: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil
Page 110: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil
Page 111: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil
Page 112: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil
Page 113: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Kepada Yth.

Ibu/Saudari responden

Di tempat

Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswa Program Studi S1 IlmuKeperawatan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, saya Fidratul Khasanah akan melakukan

penelitian mengenai “Gambaran KunjunganAntenatal CarePuskesmas

Pondok Jagung Serpong Tangerang Selatan”. Adapun tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui apa saja faktor – faktor yang berhubungan dengan

pemeriksaan kunjungan Antenatal Care, dan untuk keperluan tersebut saya mohon

bersedia/tidak bersedia*) ibu/saudari untuk menjadi responden dalam penelitian

ini, selanjutnya saya mohon Ibu/saudari untuk mengisi kuesioner yang tersedia

sesuai dengan apa adanya sesuai apa yang dialami oleh Ibu/saudari. Identitas serta

jawaban yang dicantumkan sepenuhnya akan dijamin kerahasiannya oleh peneliti.

Demikian lembar persetujuan ini saya buat.Atas bantuan dan

partisipasinya saya ucapkan terima kasih sebesar – besarnya.

Tangerang, …/……/2017

Responden Peneliti

(……………………….) ss (Fidratul Khasanah)

Page 114: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

Lampiran 3

KUESIONERPENELITIAN

GAMBARANKUNJUNGAN ANTENATAL CARE

DI PUSKESMAS PONDOK JAGUNG

Tanggal Wawancara….…Februari 2017

Petunjuk Pengisian Kuesioner:

1. Bacalah setiap pernyataan dibawah ini dengan baik

2. Pernyataan dibawah ini mohon diisi semuanya

3. Jika kurang mengerti atau ragu, tanyakan pada peneliti

4. Untuk pilihan jawaban, beri tanda ceklis ( ) dan tulis jawaban pada kotak

yang tersedia

5. Isilah titik - titik dibawah ini.

C. Identitas Responden

1. Nama (Inisial) :……………………..

2. Usia :……………………..

3. Pendidikan terakhir :…………………….

4. Alamat : ......................Rt...............Rw...........

Kelurahan…………

5. Pekerjaan

1. Tidak bekerja 2. Bekerja

6. Paritas

Berapa kali ibu pernah melahirkan?........ kali

D. Kunjungan Antenatal

1. Selama kehamilan terakhir ini, berapa kali ibu memeriksakan kehamilannya

ke bidan atau petugas kesehatan lainnya

a. ≥ 4 kali b. < 4 kali

Page 115: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

E. Pengetahuan

No

Pernyataan

Jawaban

Benar Salah

1 Pemeriksaan kehamilan atau Antenatal care (ANC) merupakan

program pelayanan kesehatan yang disediakan untuk ibu hamil

yang bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan janin

2 Tujuan pemeriksaan kehamailan agar dapat mendeteksi secara

dini terhadap kelainan/penyakit/gangguan yang di alami oleh

ibu hamil

3 Memeriksakan kehamilan dapat mempersiapkan

persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu

maupun bayinya

4 Dengan pemeriksaan kehamilan dapat meningkatkandan

mempertahankan kesehatan fisik, maternal dansosial ibu dan

bayi

5 Pemeriksaan kehamilan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan

yang professional seperti Bidan, Dokter, Perawat atau petugas

kesehatan lainnya

6 Pemeriksaan kehamilan (ANC) dilakukan minimal 3 kali

selama kehamilan

7 Imunisasi TT atau Tetanus Toxoid bukan salah satu jenis

pelayan yang diterima ibu hamil dalam pemeriksaan

kehamilan

8 Muntah berlebihan dan tidak mau makan pada hamil muda

akan merupakan hal yang biasa yang terjadi pada ibu hamil

sehingga tidak berbahaya

9 Jika selama kehamilan kenaikan berat badan ibu <9 kg

menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan janin

10 Penyakit yang timbul pada waktu hamil akan sembuh sendiri

tanpa pergi ke tenaga kesehatan

11 Apabila ibu sedang mengalami bengkak di kaki, tangan,

wajah dan sakit kepala (pusing), maka ibu tidak harus

memeriksanannya ke tenaga kesehatan karena hal tersebut

wajar terjadi dalam masa kehamilan

Page 116: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

F. Ketersediaan Pelayanan Antenatal Care

Pemeriksaan/tindakan apa saja yang ibu dapatkan pada waktu memeriksaan

kehamilan terakhir ini keBidan atau petugas kesehatan lainnya:

1. Berat badan ditimbang a. Ya b. Tidak

2. Tinggi badan diukur a. Ya b. Tidak

3. Tekanan darah diukur a. Ya b. Tidak

4. Diukur lingkar lengan atas a. Ya b. Tidak

5. Diukur/diraba perutnya a. Ya b. Tidak

6. Imunisasi Tetanus Toxoi a. Ya b. Tidak

7. Ibu menerima Tablet tambah darah a. Ya b. Tidak

8. Diperiksa denyut jantung bayi a. Ya b. Tidak

9. Pelayanan tes laboratorium a. Ya b. Tidak

10. Didiberi informasi tentang bahaya-

Kehamilan, Pesalinan dan Nifas a. Ya b. Tidak

11. Jika ibu mengalami masalah kehamilan,

apakah ibu mendapatkan tindakan segera dari

petugas kesehatan a. Ya b. Tidak

G. Dukungan suami

No Pernyataan Ya Tidak

1 Suami saya membantu dalam mencari informasi tentang

kesehatan selama masa kehamilan sekarang

2 Suami sayaikut mendampingi saat konsultasi ke petugas

kesehatan untuk memperoleh informasi tentang kesehatan

kehamilan ibu

3 Suami sayapernah mengantar dan menemani saya untuk

memeriksakan kehamilan

4 Suami saya pernah memberikan pujian kepada saya pada saat ibu

setelah memeriksakan kehamilan

5 Suami mendengarkan keluhan-keluhan yang ibu sampaikan

selama ibu hamil

6 Suami selalu meyakinkan saya bahwa saya dapat melalui

kehamilan dengan baik dan sehat

Page 117: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

Lampiran4

Hasil Validitas Kuesioner

Correlations Pengetahuan

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10

P1 Pearson

Correlation .a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a

Sig. (2-

tailed)

. . . . . . . . .

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P2 Pearson

Correlation .a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a

Sig. (2-

tailed) . . . . . . . . .

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P3 Pearson

Correlation .a .

a 1 -,093 .

a .

a ,152 -,073 ,186

-

,083

Sig. (2-

tailed) . . ,626 . . ,424 ,702 ,326 ,663

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P4 Pearson

Correlation .a .

a -,093 1 .

a .

a ,068 ,539

** ,167 ,000

Sig. (2-

tailed) . . ,626 . . ,721 ,002 ,379

1,00

0

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P5 Pearson

Correlation .a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a

Page 118: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

Sig. (2-

tailed) . . . . . . . . .

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P6 Pearson

Correlation .a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a

Sig. (2-

tailed) . . . . . . . . .

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P7 Pearson

Correlation .a .

a ,152 ,068 .

a .

a 1 -,080 ,408

* ,000

Sig. (2-

tailed) . . ,424 ,721 . . ,674 ,025

1,00

0

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P8 Pearson

Correlation .a .

a -,073 ,539

** .

a .

a -,080 1 ,196

-

,175

Sig. (2-

tailed) . . ,702 ,002 . . ,674 ,299 ,354

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P9 Pearson

Correlation .a .

a ,186 ,167 .

a .

a ,408

* ,196 1

-

,089

Sig. (2-

tailed) . . ,326 ,379 . . ,025 ,299 ,638

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P10 Pearson

Correlation .a .

a -,083 ,000 .

a .

a ,000 -,175 -,089 1

Sig. (2-

tailed) . . ,663 1,000 . . 1,000 ,354 ,638

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 119: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

P11 Pearson

Correlation .a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a .

a

Sig. (2-

tailed) . . . . . . . . . .

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P12 Pearson

Correlation .a .

a ,371

* -,042 .

a .

a ,068 ,049 ,333

-

,224

Sig. (2-

tailed) . . ,043 ,827 . . ,721 ,797 ,072 ,235

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P13 Pearson

Correlation .a .

a -,083 ,447

* .

a .

a ,000 -,175 ,089 ,280

Sig. (2-

tailed) . . ,663 ,013 . . 1,000 ,354 ,638 ,134

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P14 Pearson

Correlation .a .

a -,112 ,264 .

a .

a ,185 -,015 ,151

-

,270

Sig. (2-

tailed) . . ,556 ,159 . . ,329 ,938 ,426 ,150

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P15 Pearson

Correlation .a .

a -,112 ,075 .

a .

a ,339 -,015 ,452

*

-

,067

Sig. (2-

tailed) . . ,556 ,692 . . ,067 ,938 ,012 ,723

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Totalpengeta

huan

Pearson

Correlation .a .

a ,151 ,546

** .

a .

a ,544

** ,265 ,703

** ,066

Page 120: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

Sig. (2-

tailed) . . ,425 ,002 . . ,002 ,157 ,000 ,728

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Correlations

P11 P12 P13 P14 P15

Totalpe

ngetah

uan

P1 Pearson Correlation .a .

a .

a .

a .

a .

a

Sig. (2-tailed) . . . . . .

N 30 30 30 30 30 30

P2 Pearson Correlation .a .

a .

a .

a .

a .

a

Sig. (2-tailed) . . . . . .

N 30 30 30 30 30 30

P3 Pearson Correlation .a ,371

* -,083 -,112 -,112 ,151

Sig. (2-tailed) . ,043 ,663 ,556 ,556 ,425

N 30 30 30 30 30 30

P4 Pearson Correlation .a -,042 ,447

* ,264 ,075 ,546

**

Sig. (2-tailed) . ,827 ,013 ,159 ,692 ,002

N 30 30 30 30 30 30

P5 Pearson Correlation .a .

a .

a .

a .

a .

a

Sig. (2-tailed) . . . . . .

N 30 30 30 30 30 30

P6 Pearson Correlation .a .

a .

a .

a .

a .

a

Sig. (2-tailed) . . . . . .

Page 121: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

N 30 30 30 30 30 30

P7 Pearson Correlation .a ,068 ,000 ,185 ,339 ,544

**

Sig. (2-tailed) . ,721 1,000 ,329 ,067 ,002

N 30 30 30 30 30 30

P8 Pearson Correlation .a ,049 -,175 -,015 -,015 ,265

Sig. (2-tailed) . ,797 ,354 ,938 ,938 ,157

N 30 30 30 30 30 30

P9 Pearson Correlation .a ,333 ,089 ,151 ,452

* ,703

**

Sig. (2-tailed) . ,072 ,638 ,426 ,012 ,000

N 30 30 30 30 30 30

P10 Pearson Correlation .a -,224 ,280 -,270 -,067 ,066

Sig. (2-tailed) . ,235 ,134 ,150 ,723 ,728

N 30 30 30 30 30 30

P11 Pearson Correlation .a .

a .

a .

a .

a .

a

Sig. (2-tailed) . . . . .

N 30 30 30 30 30 30

P12 Pearson Correlation .a 1 ,000 ,075 ,264 ,407

*

Sig. (2-tailed) . 1,000 ,692 ,159 ,026

N 30 30 30 30 30 30

P13 Pearson Correlation .a ,000 1 ,135 ,337 ,463

**

Sig. (2-tailed) . 1,000 ,477 ,069 ,010

N 30 30 30 30 30 30

P14 Pearson Correlation .a ,075 ,135 1 ,318 ,449

*

Page 122: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

Sig. (2-tailed) . ,692 ,477 ,087 ,013

N 30 30 30 30 30 30

P15 Pearson Correlation .a ,264 ,337 ,318 1 ,658

**

Sig. (2-tailed) . ,159 ,069 ,087 ,000

N 30 30 30 30 30 30

Totalpengetahuan Pearson Correlation .a ,407

* ,463

** ,449

* ,658

** 1

Sig. (2-tailed) . ,026 ,010 ,013 ,000

N 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

a. Cannot be computed because at least one of the variables is constant.

Correlation

Dukungan Suami

DS1 DS2 DS3 DS4 DS5 DS6

DS1 Pearson

Correlation 1 ,247 ,196 ,288 ,351 -,131

Sig. (2-tailed) ,188 ,299 ,122 ,057 ,491

N 30 30 30 30 30 30

DS2 Pearson

Correlation ,247 1 -,184 ,169 ,388

* ,079

Sig. (2-tailed) ,188 ,331 ,373 ,034 ,679

N 30 30 30 30 30 30

DS3 Pearson

Correlation ,196 -,184 1 -,089 ,149 -,111

Page 123: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

Sig. (2-tailed) ,299 ,331 ,640 ,432 ,559

N 30 30 30 30 30 30

DS4 Pearson

Correlation ,288 ,169 -,089 1 ,239 -,089

Sig. (2-tailed) ,122 ,373 ,640 ,203 ,640

N 30 30 30 30 30 30

DS5 Pearson

Correlation ,351 ,388

* ,149 ,239 1 -,149

Sig. (2-tailed) ,057 ,034 ,432 ,203 ,432

N 30 30 30 30 30 30

DS6 Pearson

Correlation -,131 ,079 -,111 -,089 -,149 1

Sig. (2-tailed) ,491 ,679 ,559 ,640 ,432

N 30 30 30 30 30 30

DS7 Pearson

Correlation ,423

* ,479

** -,131 ,288 ,614

** -,131

Sig. (2-tailed) ,020 ,007 ,491 ,122 ,000 ,491

N 30 30 30 30 30 30

DS8 Pearson

Correlation ,288 ,169 ,356 -,071 ,598

** -,089

Sig. (2-tailed) ,122 ,373 ,053 ,708 ,000 ,640

N 30 30 30 30 30 30

TotalDS Pearson

Correlation ,646

** ,635

** ,244 ,391

* ,786

** ,081

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,194 ,033 ,000 ,669

N 30 30 30 30 30 30

Page 124: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

Lampiran 5

Hasil Reabilitas Kuesioner

1. Reabilitas Pengetahuan

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,602 11

2. Reabilitas Dukungan Suami

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,741 6

Page 125: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

Lampiran 6

A. Hasil Univariat

Usia * KunjunganANC Crosstabulation

KunjunganANC

Total Tidak Lengkap Lengkap

Usia <20 Count 1 2 3

% within Usia 33.3% 66.7% 100.0%

20-35 Count 4 31 35

% within Usia 11.4% 88.6% 100.0%

>35 Count 1 11 12

% within Usia 8.3% 91.7% 100.0%

Total Count 6 44 50

% within Usia 12.0% 88.0% 100.0%

Paritass * KunjunganANC Crosstabulation

KunjunganANC

Total Tidak Lengkap Lengkap

Paritass Primipara Count 4 16 18

% within Paritass 20% 80 % 100.0%

multipara Count 2 28 32

% within Paritass 6,6% 93.3% 100.0%

Total Count 6 44 50

% within Paritass 12.0% 88.0% 100.0%

Pendidikan * KunjunganANC Crosstabulation

KunjunganANC

Total Tidak Lengkap Lengkap

Pendidikan Pendidikan Dasar Count 6 16 22

% within Pendidikan 27.3% 72.7% 100.0%

Pendidikan Menengah Count 0 19 19

% within Pendidikan 0.0% 100.0% 100.0%

Pendidikan Atas Count 0 9 9

% within Pendidikan 0.0% 100.0% 100.0%

Total Count 6 44 50

% within Pendidikan 12.0% 88.0% 100.0%

Page 126: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

Pekerjaan * KunjunganANC Crosstabulation

KunjunganANC

Total Tidak Lengkap Lengkap

Pekerjaan Tidak bekerja Count 6 31 37

% within Pekerjaan 16.2% 83.8% 100.0%

Bekerja Count 0 13 13

% within Pekerjaan 0.0% 100.0% 100.0%

Total Count 6 44 50

% within Pekerjaan 12.0% 88.0% 100.0%

Pengetahuan * KunjunganANC Crosstabulation

KunjunganANC

Total Tidak Lengkap Lengkap

Pengetahuan Rendah Count 4 10 12

% within Pengetahuan 28.5% 71.4% 100.0%

Tinggi Count 2 34 38

% within Pengetahuan 5,5% 94,4% 100.0%

Total Count 6 44 50

% within Pengetahuan 12.0% 88.0% 100.0%

Ketersediaan anc * KunjunganANC Crosstabulation

KunjunganANC

Total Tidak Lengkap Lengkap

ket_anc rendah Count 3 20 23

% within ket_anc 13% 86.9% 100.0%

tinggi Count 3 24 27

% within ket_anc 11.1% 88.8% 100.0%

Total Count 6 44 50

% within ket_anc 12.0% 88.0% 100.0%

DukunganSuami * KunjunganANC Crosstabulation

Page 127: DI PUSKESMASPONDOK JAGUNG KOTA TANGERANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36694/1/Fidratul... · proses perubahan fisiologis dan psikologis sehingga ibu hamil

KunjunganANC

Total Tidak Lengkap Lengkap

DukunganSuami Rendah Count 3 18 21

% within DukunganSuami 14.3% 85.7% 100.0%

Tinggi Count 3 26 29

% within DukunganSuami 10.3% 89.7% 100.0%

Total Count 6 44 50

% within DukunganSuami 12.0% 88.0% 100.0%