METODE PEMBELAJARAN SKI

MELALUI STORYBOARD TELLING (PAPAN

CERITA)

Kelompok 5 :1. Alif Ibnu Pratama (113111023)2. Anis Muniroh Setyowati (113111043)

3. Aulia Ridho Pratiwi (113111061)4. Rona Af-idah (113111342)

Storyboard Telling (papan cerita)

Salah satu metode yang tepat untuk menyampaikan materi sejarah secara

kronologis (berurutan) karena kronologi adalah termasuk karakteristik sejarah. Metode ini adalah penggabungan Peta

Konsep, Timeline dan Narasi yang fungsinya adalah untuk membantu pemaparan pengetahuan sejarah.

5. Minta peserta didik mengamati papan

cerita dan memperkirakan apa isi

masing-masing kotaknya.

6. Bagi ke dalam beberapa kelompok

untuk berdiskusi menentukan cerita apa

yang ada dalam masing-masing kotak.

7. Minta salah satu dari wakil kelompok

membicarakan hasil diskusi kelompok. Kegiatan ini

dilakukan sampai semua wakil kelompok maju

kedepan.

8. Kelas mendiskusikan secara

keseluruhan apa isi cerita dari papan cerita yang ada.

1. Sampaikan tujuan dan

kompetensi yang harus dikuasai peserta didik.

2. Ajukan beberapa pertanyaan untuk

mengetahui pengetahuan peserta didik tentang materi yang akan dipelajari.

3. Kaitkan materi yang akan

dipelajari dengan kehidupan nyata peserta didiknya.

4. Isi papan bergaris atau poster kotak-kotak dengan kata kunci (keyword) dari

masing-masing cerita. Kotak-kotak bisa juga bisa diisi gambar atau symbol-

simbol tertentu.

Langkah-langkah

Kompetensi:Siswa diharapkan dapat mengetahui kisah Nabi Musa As

Musa dihanyutkan ke sungai

Ditemukan putri

raja Fir’aun

Musa sebagai Rasul

Musa Membelah Laut

Storyboard Telling( Papan Cerita)

Musa dihanyutkan ke

sungai

Ditemukan putri raja

Fir’aun

Musa sebagai Rasul

Musa Membelah

Laut

Musa dihanyutkan ke

sungai

Nabi Musa as lahir pada masa pemerintahan Raja Fir’aun. Raja Fir’aun adalah adalah seorang raja yang zalim, kejam dan tidak berperikemanusiaan. Pada suatu hari beliau telah terkejut oleh ramalan oleh seorang ahli nujum kerajaan yang memberitahu bahwa menurut firasatnya, seorang bayi lelaki akan dilahirkan dari kalangan Bani Israil yang kelak akan menjadi musuh kerajaan dan bahkan akan membinasakannya. Raja Firaun segera mengeluarkan perintah agar semua bayi lelaki yang dilahirkan di dalam lingkungan kerajaan Mesir dibunuh. Suatu hari lahirlah Nabi Musa dengan selamat. Yukabad ibu Nabi Musa merasa ketakutan terhadap keselamatan bayinya. Setelah Musa berumur 3 bulan Allah memberi ilham kepada Yukabad agar menyembunyikan bayinya di dalam sebuah peti yang tertutup rapat, dan diberi cat warna hitam kemudian membiarkan peti yang berisi bayinya itu terapung di atas sungai Nil.

Ditemukan putri raja Fir’aun

Peti berisi bayi yang diberi cat warna hitam yang dihanyutkan di Sungai Nil itupun akhirnya berlabuh di tepi sungai Nil di lingkungan kerajaan. Peti yang dihanyutkan tersebut kemudian dijumpai oleh putri raja yang kebetulan berada di tepi sungai Nil bersantai bersama beberapa dayangnya dan dibawanya masuk ke dalam istana dan diserahkan kepada ibunya, isteri Firaun. Raja Firaun ketika diberitahu oleh Aisah, isterinya, tentang bayi laki-laki yang ditemui di dalam peti yang terapung di atas permukaan sungai Nil, segera memerintahkan membunuh bayi itu. Akan tetapi isteri Firaun yang sudah terlanjur menaruh simpati dan sayang terhadap bayi yang lucu dan manis itu, berkata kepada suaminya agar tidak membunuh bayi yang tidak berdosa ini itu. Istri Fir’aun sangat menyayanginya dan mengambil bayi itu sebagai anaknya. Demikianlah jika Allah Yang Maha Kuasa menghendaki sesuatu maka dilincinkanlah jalan bagi terlaksananya takdir itu. Dan selamatlah nyawa putera Yukabad yang telah ditakdirkan oleh Allah untuk menjadi rasul-Nya, menyampaikan amanat wahyu-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang sudah sesat.

Musa sebagai Rasul

Dalam kemegahan istana Fir’aun, Musa tumbuh menjadi pemuda yang kuat, cerdas, dan suka membela kaum tertindas. Hingga terjadi suatu peristiwa yang membuatnya terusir dari istana. Setelah lebih dari sepuluh tahun hidup di luar Mesir, Musa pun memutuskan untuk kembali ke Mesir. Di perjalanan pulang inilah Musa mendapatkan wahyu kenabian, tepatnya di Bukit Thur Sina. Wahyu diberikan langsung oleh Allah. Selain wahyu kenabian, Nabi Musa mendapat mukjizat berupa tongkat yang beliau bawa bisa berubah menjadi ular dan tangan saat dikepit lalu dikeluarkan menjadi putih bercahaya tanpa cacat.Allah pun memmerintahkan agar Nabi musa berdakwah kepada Fir’aun dengan ditemani sadaranya yang bernama Harun.

Musa Membelah Laut

Suatu hari, ketika Nabi Musa mengajak Fir’aun untuk menyembah Allah, Fir’aun menantang Nabi Musa untuk membuktikan kenabiannya. Musa pun mengeluarkan tangannya hingga tangan beliau mengeluarkan cahaya terang seterang matahari. Namun, bukannya Fir’aun mempercayainya malah dia menuduh Musa sebagai penyihir.

Dengan kejadian ini, semakin banyak rakyat Mesir yang beriman kepada Allah dan mengakui kenabian Musa. Hal inilah yang semakin membuat Fir'aun menjadi marah. Dia pun mulai menyiksa bahkan membunuh orang yang beriman, orang yang mengikuti ajaran Musa. Musa dan orang-orang beriman dikepung dan dikejar. Mereka pun menghindari kejaran Fir'aun hingga akhirnya mereka terjebak oleh hamparan lautan luas di depan mereka. Musa pun kemudian memukulkan tongkatnya ke laut. Laut pun terbelah dan membentuk jalan untuk beliau dan orang-orang beriman. Musa dan kaum mukminin berhasil sampai ke daratan sementara kaum kafir tetap mengejar mereka melalui jalan yang sama. Akan tetapi Musa memukulkan kembali tongkatnya ke laut, Laut pun berubah kembali menjadi lautan seperti semula. Fir'aun dan kaum kafir pun tenggelam dalam laut itu.

Sekian Presentasi dari kelompok kami…