metode pelaksanaan tamiang.doc

18
METODE PELAKSANAAN Pekerjaan Pembangunan Dermaga Wisata (MIGAS) dikerjakan dengan masa waktu pelaksanaan 180 hari kalender. Adapun pekerjaannya meliputi : I. PEKERJAAN PERSIAPAN II. PEKERJAAN PONDASI III. PEKERJAAN STRUKTUR DERMAGA D. Pekerjaan Beton Bertulang Dermaga E. Pekerjaan Fasilitas Dermaga IV. PEKERJAAN LAIN-LAIN I. PEKERJAAN PERSIAPAN 1. Membersihkan Lapangan dan Perataan Semua lokasi kerja yang akan dikerjakan diadakan pembersihan dan Perataan.. Lokasi kerja dibersihkan dari semua pohon-pohon, semak dan bahan yang mengganggu lainnya dan bahan tersebut akan dibuang ketempat yang telah disediakan. Sisa-sisa bongkaran bangunan harus dibuang ketempat sesuai persetujuan Direksi.. 2. Pengukuran dan Pemasangan Bowplank Pelaksanaan pengukuran tersebut disaksikan oleh pengawas /pihak Direksi yang akan menunjukkan titik referensi. Sebagai patokan tinggi peil (level) bangunan, adalah peil 0,00 Bangunan existing. Pelaksanaan Pekerjaan akan menggunakan alat-alat (instrumen) yang sesuai dengan keperluan (dan tidak rusak) untuk mendapatkan ukuran, sudut-sudut dan ukuran tegak secara tepat dan dapat dipertanggung jawabkan. Dilanjutkan dengan pemasangan bouwplank sebagai referensi untuk dasar patokan elevasi lantai. 3. Direksi Keed / Barak Kerja Kami akan menyediakan kantor direksi keed, barak kerja dan lainnya lengkap dengan fasilitas pendukung yang diperlukan guna kelancaran pelaksanaan pekerjaan di lapangan.. Tenaga kerja yang diutamakan tenaga kerja lokal, sedangkan untuk tenaga ahli didatangkan dari luar sesuai kebutuhan lapangan. Dokumentasi dilaksanakan sepanjang pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan. 4. Mobilisasi Alat dan Material Ke Lapangan Mobilisasi yang akan dilakukan adalah mobilisasi alat dan material ke lapangan yang diperlukan untuk pelaksanaan

Upload: rafi-mazaya

Post on 27-Sep-2015

111 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

METODE PELAKSANAAN

METODE PELAKSANAANPekerjaan Pembangunan Dermaga Wisata (MIGAS) dikerjakan dengan masa waktu pelaksanaan 180 hari kalender. Adapun pekerjaannya meliputi : I.PEKERJAAN PERSIAPANII.PEKERJAAN PONDASIIII. PEKERJAAN STRUKTUR DERMAGAD. Pekerjaan Beton Bertulang Dermaga

E. Pekerjaan Fasilitas Dermaga IV.PEKERJAAN LAIN-LAIN I. PEKERJAAN PERSIAPAN1. Membersihkan Lapangan dan Perataan Semua lokasi kerja yang akan dikerjakan diadakan pembersihan dan Perataan.. Lokasi kerja dibersihkan dari semua pohon-pohon, semak dan bahan yang mengganggu lainnya dan bahan tersebut akan dibuang ketempat yang telah disediakan. Sisa-sisa bongkaran bangunan harus dibuang ketempat sesuai persetujuan Direksi..

2. Pengukuran dan Pemasangan Bowplank

Pelaksanaan pengukuran tersebut disaksikan oleh pengawas /pihak Direksi yang akan menunjukkan titik referensi. Sebagai patokan tinggi peil (level) bangunan, adalah peil 0,00 Bangunan existing. Pelaksanaan Pekerjaan akan menggunakan alat-alat (instrumen) yang sesuai dengan keperluan (dan tidak rusak) untuk mendapatkan ukuran, sudut-sudut dan ukuran tegak secara tepat dan dapat dipertanggung jawabkan. Dilanjutkan dengan pemasangan bouwplank sebagai referensi untuk dasar patokan elevasi lantai.

3. Direksi Keed / Barak Kerja

Kami akan menyediakan kantor direksi keed, barak kerja dan lainnya lengkap dengan fasilitas pendukung yang diperlukan guna kelancaran pelaksanaan pekerjaan di lapangan.. Tenaga kerja yang diutamakan tenaga kerja lokal, sedangkan untuk tenaga ahli didatangkan dari luar sesuai kebutuhan lapangan. Dokumentasi dilaksanakan sepanjang pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan.

4. Mobilisasi Alat dan Material Ke LapanganMobilisasi yang akan dilakukan adalah mobilisasi alat dan material ke lapangan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan. Jenis dan jumlah peralatan yang akan di mobilisasi akan tergantung pada jenis dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan. 5. Quality Control

Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang disyaratkan, perlu dilakukan quality control (pengendalian mutu) dengan cara melakukan pemeriksaan secara telaten dan teratur baik terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerja.Alat ukur secara berkala dikalibrasi agar selalu dapat berfungsi dengan akurat. Peralatan yang lain setiap selesai digunakan dibersihkan dan bagian bagian yang secara berkala perlu dilumasi. Setiap bagian diperiksa barangkali ada suku cadang yang perlu.

Meskipun untuk hal hal tersebut diatas sudah ada penanggung jawabnya langsung, kiranya ditunjuk petugas khusus quality control yang dikoordinasi oleh bagian teknik.6. Papan Nama

Pada lokasi pekerjaan perlu dipasang papan nama yang bertujuan untuk menerangkan nama, jumlah, dan jenis pekerjaan. Bahan yang digunakan untuk papan nama adalah bahan yang telah disetujui oleh direksi pekerjaan.II. Pekerjaan Pondasi1. Pekerjaan Galian Tanah Pondasi

Galian tanah untuk pondasi dan galian-galian lainnya dilakukan menurut ukuran dalam, lebar dan sesuai dengan ukuran-ukuran yang tercantum pada gambar. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama dan akar-akar pohon yang terdapat pada bagian pondasi yang akan dilaksanakan dibongkar dan dibuang. Galian tanah dilakukan sampai tanah mencapai lapisan keras atau minimal harus sama seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana.2. Urugan Bahan urugan untuk pelaksanaan pengerasan disebar dalam lapisan-lapisan yang rata sehingga mencapai ketinggian yang ditentukan dalam gambar rencana. Setiap lapisan dipadatkan sehingga mencapai kepadatan yang dibutuhkan. Tujuan urugan ini sebagai alas pekerjaan lantai kerja dan mencegah tercampur tanah yang dapat mengurangi mutu beton pondasi.

Bahan Urugan yang berasal dari hasil galian yang masih dapat digunakan untuk Urugan, dikerjakan sampai mencapai elevasi yang telah ditentukan oleh Direksi atau yang tertera di gambar.3. Pondasi Siklop 1 : 3 : 5 dan Pondasi Batu KosongA. Pondasi Siklop 1 : 3 : 5Beton dibentuk dari semen Portland, pasir pasang, kerikil, Batu kali/ Batu Belah dengan ukuran 25 30 cm dan air sesuai dengan spesifikasi. Mutu beton yang akan digunakan akan disesuaikan dengan penggunaannya sesuai dengan gambar rencana. Jenis Beton yang akan digunakan pada pekerjaan ini adalah beton Siklop 1 : 3 : 5Adukan beton dibuat menurut komposisi campuran yang sesuai dengan mutu dan kekuatan beton yang disyaratkan menurut jenis pekerjaan. Pengadukan dilakukan di dalam suatu mesin pengaduk dengan jenis yang telah disetujui.

Semua beton cor yang telah selesai dikerjakan akan dilakukan perawatan dan perlindungan dengan cara menyiram atau membuat beton tetap basah selama 14 hari secara terus menerus.Permukaan beton yang diekpose akan dilakukan perapihan yang akan dilakukan oleh tenaga terampil.B. Aanstamping / Pondasi Batu KosongPada pondasi batu kosong bahan yang digunakan adalah batu kali/batu belah dan pasir urug sesuai dengan spesifikasi. Batu disusun sedemikian rupa sesuai dengan gambar rencana. Pada sela-sela batu dikunci dengan mengisi pasir urug dengan ketebalan tidak lebih dari 10 cm dari permukaan batu. Pekerjaan urugan kembali akan dilakukan setelah Pekerjaan Pondasi selesai dipasang dengan mengurug kembali lubang pondasi.4. Pekerjaan Beton ( Lantai Kerja ) A. Betona. Semen PCSemua semen yang digunakan adalah semen portland yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam RKS. Semua semen disimpan di dalam gudang yang tertutup dan terlindung dari kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dan cuaca.

b. Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasangSemua Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasang yang akan digunakan disesuaikan dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam RKS.Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan dapat menghasilkan mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan air dalam proporsi campuran yang akan dipakai. Apabila diperlukan, Agregat yang akan yang akan digunakan dapat dilakukan pengujian sebelum digunakan.c. Air Air yang digunakan untuk semua pekerjaan di lapangan adalah air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam, alkali) dan tidak mengadung zat organis atau bahan lainnya yang dapat memberikan efek merusak beton dan tulangan serta tidak mengandung minyak atau lemak.B. Pengecoran

a. Adukan beton dibuat menurut komposisi campuran yang sesuai dengan mutu beton yang diinginkan dengan kekuatan beton yang disyaratkan menurut jenis pekerjaan. Pengadukan dilakukan di dalam suatu mesin pengaduk dari tipe yang disetujui dan berputar pada kecepatan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat mesin tersebut.

b. Untuk mendapatkan kekuatan dan mutu beton seperti yang disyaratkan, akan diadakan pengujian sesuai dengan petunjuk dari pengawas dan direksi. c. Adukan beton akan dibawa ke tempat pengecoran secepat mungkin dengan menggunakan cara yang sepraktis mungkin, sehingga tidak terjadi pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar. d. Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dengan menuangkan adukan dari suatu ketinggian tertentu untuk menghindari pengendapan agregat. Pengecoran dilakukan secara terus menerus. e. Beton akan dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap sinar matahari, angin, hujan atau aliran air dan pengrusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya, dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada permukaan beton tersebut.III. PEKERJAAN STRUKTUR DERMAGA

1. Pekerjaan Beton Bertulang Dermaga Lingkup pekerjaan beton bertulang terdiri dari pekerjaan sloof, balok, kolom, plat lantai, dinding beton dermaga, plat pondasi, tangga dermaga, dan tempat-tempat lain yang mempergunakan beton bertulang.

1. Beton

a. Semen PCSemua semen yang digunakan adalah semen portland yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam RKS. Semua semen disimpan di dalam gudang yang tertutup dan terlindung dari kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dan cuaca.

b. Agregat

Semua Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasang yang akan digunakan disesuaikan dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam RKS.

Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan dapat menghasilkan mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan air dalam proporsi campuran yang akan dipakai. Apabila diperlukan, Agregat yang akan yang akan digunakan dapat dilakukan pengujian sebelum digunakan.

c. Air Air yang digunakan untuk semua pekerjaan di lapangan adalah air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam, alkali) dan tidak mengadung zat organis atau bahan lainnya yang dapat memberikan efek merusak beton dan tulangan serta tidak mengandung minyak atau lemak.2. Besi Beton

a. Semua besi beton yang digunakan baik ukuran dan bentuknya sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan yang sesuai dengan spesifikasi.

b. Pemasangan besi dilakukan sesuai dengan gambar-gambar yang ada. Hubungan antara besi beton satu dengan yang lain dengan menggunakan kawat beton, diikat dengan erat, tidak menggeser selama pengecoran beton dan bebas dari tanah ataupun papan bekisting.

c. Pembengkokan besi beton dilakukan secara hati-hati dan teliti, tepat pada ukuran posisi pembengkokan sesuai dengan gambar. Pembengkokan tersebut dilakukan oleh tenaga yang ahli dengan menggunakan alat-alat sedemikian rupa, sehingga tidak menimbulkan cacat, patah, retak-retak dan sebagainya.

d. Pemasangan dan penyetelan berdasarkan peil-peil sesuai dengan gambar dan sudah diperhitungkan mengenai toleransi penurunnya.3.Bekisting dan Perancah

a. Bekisting dan perancah dibuat dari kayu dengan memenuhi syarat-syarat kekuatan, daya tahan dan mempunyai permukaan yang baik untuk pekerjaan finishing.

b. Bekisting dipasang sesuai dengan ukuran-ukuran jadi yang ada di dalam gambar dan dapat menjamin ukuran-ukuran tersebut tidak akan berubah sebelum dan selama pengecoran.

c. Bekisting dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kebocoran atau hilangnya air selama pengecoran, tetap lurus (tidak berubah bentuk) dan tidak bergoyang.

d. Bekisting untuk bagian konstruksi (pelat, balok dan kolom) memakai multiplek dengan ketebalan minimal 9 mm dan cukup kuat, disesuaikan dengan jarak rusuk-rusuk pengaku bekisting.

e. Pembongkaran bekisting dilakukan sesuai dengan standard. Bagian-bagian konstruksi yang akan dibongkar bekistingnya sudah dapat memikul berat sendiri dan baban-beban pelaksanaan. 4.Pengecoran

a. Adukan beton dibuat menurut komposisi campuran yang sesuai dengan mutu dan kekuatan beton yang disyaratkan menurut jenis pekerjaan. Pengadukan dilakukan di dalam suatu mesin pengaduk dari tipe yang disetujui dan berputar pada kecepatan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat mesin tersebut.

b. Untuk mendapatkan kekuatan dan mutu beton seperti yang disyaratkan, akan diadakan pengujian sesuai dengan petunjuk dari pengawas dan direksi.

c. Adukan beton akan dibawa ke tempat pengecoran secepat mungkin dengan menggunakan cara yang sepraktis mungkin, sehingga tidak terjadi pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar.

d. Untuk beton bertulang, pengecoran beton akan dilakukan setelah besi beton selesai dipasang dan diperiksa oleh Konsultan Pengawas. Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat-tempat yang akan dicor terlebih dahulu harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran (potongan kayu, batu, tanah dan lain-lain) lalu dibasahi dengan air semen.

e. Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dengan menuangkan adukan dari suatu ketinggian tertentu untuk menghindari pengendapan agregat. Pengecoran dilakukan secara terus menerus.

f. Beton dipadatkan dengan menggunakan vibrator dengan jumlah sesuai kebutuhan selama pengecoran berlangsung dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak acuan maupun posisi tulangan.

g. Beton akan dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap sinar matahari, angin, hujan atau aliran air dan pengrusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya, dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada permukaan beton tersebut.2. Pengadaan dan Pemancangan Pondasi Tiang Pancang Jenis tiang yang akan digunakan adalah tiang spun pile diameter 30 cm dengan mutu beton K-500, dengan menggunakan alat Pemancangan.a. Tiang pancang yang akan digunakan untuk pekerjaan ini adalah tiang pancang pabrikasi yang dipesan khusus untuk pekerjaan ini.

b. Jenis dan ukuran/diameter tiang pancang yang digunakan diseuaikan dengan spesifikasi dan untuk panjang tiang pancang akan mengikuti hasi test boring tanah di lokasi pekerjaan.

c. Tiang pancang akan di angkut dari pabrik dengan menggunakan alat angkut yang sesuai dengan kebutuhan ke lokasi pekerjaan.

d. Di lokasi pekerjaan, sebelum dilakukan pemancangan, tiang pancang akan ditempatkan di lokasi dekat dengan lokasi pemancangan agar mudah dijangkau pada saat pekerjaan pemancangan.

e. penimbunan atau penempatan tiang pancang disusun sedemikian rupa agar tidah patah dan dilindungi dari hal hal yang membahayakan.

f. Sebelum dilakukan pemancangan akan dilakukan pengukuran ulang untuk mengetahui elevasi tanah dasar dan menentukan titik pemancangan serta jarak antar tiang pancang. Jarak antar titik pemancangan perlu ditentukan agar tidak terjadi tumpang tindih pada saat pemancangan.

g. Alat pancang yang digunakan dari jenis hammer diesel. Berat palu yang digunakan tidak kurang dari jumlah berat tiang beserta topi pancangnya. Tinggi jatuh palu tidak melampaui 2,5 m atau sesuai dengan petunjuk direksi.

h. Tiang pancang dipancang secara sentris dan diarahkan serta dijaga selalu dalam posisi yang tepat dan tidak keluar dari titik pemancangan.Tiang dipancang sampai penetrasi maksimum atau penetrasi tertentu, dengan posisi akhir tiang pancang tidak lebih dari yang ditentukan dalam gambar.k. Setelah semua tiang selesai dipancang, permukaan atas kepala tiang akan dikupas pada elevasi tertentu sehingga beton yang tertinggal akan dimasukkan ke dalam pur dengan panjang sesuai dengan gambar rencana. Pengupasan akan dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah pecah atau rusaknya bagian pada tiang pancang. Untuk baja tulangan yang tertinggal akan diikatkan kedalam pur/ Pondasi Tapak dengan baik seperti petunjuk gambar.3. Pekerjaan Fasilitas DermagaA. Pekerjaan Instalasi Listrik Pekerjaan Instalasi Listrik ini meliputi Pengadaan tiang listrik, pemasangan jaringan instalasi, penyediaan bola lampu, kabel, pipa PVC, dan sebagainya sehingga listrik menyala, dan pembuatan rumah listrik. Jumlah titik lampu dipasang sesuai dengan jumlah yang tertera pada gambar. Bahan bahan yang digunakan adalah bahan-bahan yang memenuhi standard-standar dan syarat-syarat yang telah ditentukan.

B. Fender (dari ban terpasang)

Sebagai pelengkap dari pada dermaga, juga akan pasang Fender untuk sandaran kapal. Jenis, dan ukuran dari Fender ini akan disesuaikan dengan yang gambar. Demikian juga dengan posisi dan penempatan Fender tersebut pada dermaga.

C. Relling Besi Galvanis + Cat (terpasang)Bahan yang digunakan adalah pipa Galvanis. Relling harus dipasang dengan hati-hati, sesuai dengan garis dan ketinggian yang ditunjukkan oleh gambar. Relling harus disetel dengan hati-hati sebelum dimatikan agar dapat memperoleh sambungan yang tepat. Penyambungan dilakukan dengan cara pengelasan atau dengan menggunakan sambungan khusus untuk galvanis. Setelah selesai dilanjutkan dengan pengecatan. Pengecatan dimulai lapis demi lapis sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan pada RKS.D. Pemasangan Gazebo + Atap + Tempat Duduk (terpasang)Sebagai pelengkap dari dermaga juga akan dibuat gazebo + atap + tempat duduk (terpasang). Bahan-bahan yang digunakan untuk pekerjaan ini antara lain : a. Bahan penutup atap polycarbonate dengan merk dan ketebalan yang sesuai dengan gambar rencana.b. Rangka yang terbuat dari galvanis disesuaikan dengan gambar perencanaan . Akhiran atap yang ketemu dengan material lain , dibuat overlap untuk menghindari kebocoran.

c. Untuk tempat duduk bahan yang digunakan juga dari galvanis. Semua dibuat berdasarkan gambar rencana.d. Cara pemasangan harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam RKS.

E. Relief Tiang 20/20 relling Pekerjaan relief dilakukan setelah beton tiang relling selesai dikerjakan 100%. Bahan- bahan yang digunakan adalah pasir pasang dan semen serta mall kayu, pekerjaan ini harus dilakukan dengan baik dan rapi dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan pada RKS. F. Pengecatan Tiang 20/20 Relling 1. Permukaan dinding yang akan dicat dipastikan terlebih dahulu benarbenar kering.2. Selanjutnya dinding dan permukaan beton akan didempul atau diplamur terlebih dahulu. Setelah dinding diplamur permukaannya digosok sampai rapi dengan menggunakan kertas amplas.3. Setelah permukaan dinding diamplas, maka dilakukan pengecatan 1 lapis cat dasar, dengan jenis yang telah ditentukan.

4. Setelah benar-benar kering, kemudian dilanjutkan dengan 2 lapis cat penutup.IV. PEKERJAAN LAIN-LAIN

1. Pembuatan Pot BungaA. Galian TanahGalian tanah dilakukan menurut ukuran dalam, lebar dan sesuai dengan yang tercantum pada gambar. Galian tanah dilakukan sampai tanah mencapai lapisan keras atau minimal harus sama seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana.B. Pekerjaan Beton Bertulang Lingkup pekerjaan beton bertulang terdiri dari pekerjaan sloof, balok dan kolom.

1. Beton

a. Semen PCSemua semen yang digunakan adalah semen portland yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam RKS. Semua semen disimpan di dalam gudang yang tertutup dan terlindung dari kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dan cuaca.

b. Agregat

Semua Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasang yang akan digunakan disesuaikan dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam RKS.

Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan dapat menghasilkan mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan air dalam proporsi campuran yang akan dipakai. Apabila diperlukan, Agregat yang akan yang akan digunakan dapat dilakukan pengujian sebelum digunakan.

c. Air Air yang digunakan untuk semua pekerjaan di lapangan adalah air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam, alkali) dan tidak mengadung zat organis atau bahan lainnya yang dapat memberikan efek merusak beton dan tulangan serta tidak mengandung minyak atau lemak.2. Besi Beton

a. Semua besi beton yang digunakan baik ukuran dan bentuknya sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan yang sesuai dengan spesifikasi.

b. Pemasangan besi dilakukan sesuai dengan gambar-gambar yang ada. Hubungan antara besi beton satu dengan yang lain dengan menggunakan kawat beton, diikat dengan erat, tidak menggeser selama pengecoran beton dan bebas dari tanah ataupun papan bekisting.

c. Pembengkokan besi beton dilakukan secara hati-hati dan teliti, tepat pada ukuran posisi pembengkokan sesuai dengan gambar. Pembengkokan tersebut dilakukan oleh tenaga yang ahli dengan menggunakan alat-alat sedemikian rupa, sehingga tidak menimbulkan cacat, patah, retak-retak dan sebagainya.

d. Pemasangan dan penyetelan berdasarkan peil-peil sesuai dengan gambar dan sudah diperhitungkan mengenai toleransi penurunnya.3.Bekisting dan Perancah

a. Bekisting dan perancah dibuat dari kayu dengan memenuhi syarat-syarat kekuatan, daya tahan dan mempunyai permukaan yang baik untuk pekerjaan finishing.

b. Bekisting dipasang sesuai dengan ukuran-ukuran jadi yang ada di dalam gambar dan dapat menjamin ukuran-ukuran tersebut tidak akan berubah sebelum dan selama pengecoran.

c. Bekisting dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kebocoran atau hilangnya air selama pengecoran, tetap lurus (tidak berubah bentuk) dan tidak bergoyang.

d. Bekisting untuk bagian konstruksi (pelat, balok dan kolom) memakai multiplek dengan ketebalan minimal 9 mm dan cukup kuat, disesuaikan dengan jarak rusuk-rusuk pengaku bekisting.

e. Pembongkaran bekisting dilakukan sesuai dengan standard. Bagian-bagian konstruksi yang akan dibongkar bekistingnya sudah dapat memikul berat sendiri dan baban-beban pelaksanaan. 4.Pengecoran

a. Adukan beton dibuat menurut komposisi campuran yang sesuai dengan mutu dan kekuatan beton yang disyaratkan menurut jenis pekerjaan. Pengadukan dilakukan di dalam suatu mesin pengaduk dari tipe yang disetujui dan berputar pada kecepatan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat mesin tersebut.

b. Untuk mendapatkan kekuatan dan mutu beton seperti yang disyaratkan, akan diadakan pengujian sesuai dengan petunjuk dari pengawas dan direksi.

c. Adukan beton akan dibawa ke tempat pengecoran secepat mungkin dengan menggunakan cara yang sepraktis mungkin, sehingga tidak terjadi pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar.

d. Untuk beton bertulang, pengecoran beton akan dilakukan setelah besi beton selesai dipasang dan diperiksa oleh Konsultan Pengawas. Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat-tempat yang akan dicor terlebih dahulu harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran (potongan kayu, batu, tanah dan lain-lain) lalu dibasahi dengan air semen.

e. Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dengan menuangkan adukan dari suatu ketinggian tertentu untuk menghindari pengendapan agregat. Pengecoran dilakukan secara terus menerus.

f. Beton dipadatkan dengan menggunakan vibrator dengan jumlah sesuai kebutuhan selama pengecoran berlangsung dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak acuan maupun posisi tulangan.

g. Beton akan dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap sinar matahari, angin, hujan atau aliran air dan pengrusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya, dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada permukaan beton tersebut.

C. Pasangan Bata 1 : 41. Pemasangan batu bata untuk dinding dilaksanakan setelah mal kolom siap dilepaskan pada setiap dinding.

2. Pekerjaan ini yang memerlukan bahan adukan semen dan pasir pasang untuk perekat. Bahan bahan yang digunakan telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam RKS.

3. Bata yang akan digunakan atau dipakai direndam dalam air sampai pada kondisi jenuh air. Pasangan bata biasa memakai adukan semen pasir 1 : 4.

4. Sistem ikatan pasangan bata 1/2 ( setengah ) batu adalah ikatan silang dimana lapisan yang satu dengan lapisan lainnya berbeda setengah panjang bata.

5. Untuk mendapatkan pasangan sesuai yang direncanakan, akan digunakan peralatan kerja yang memadai dan mencukupi selang dan benang ukur serta memasang patok-patok / papan pedoman.

D. Plasteran 1 : 41. Setelah dinding pasangan bata selesai dikerjakan dilanjutkan dengan pekerjaan plasteran sesuai petunjuk dalam gambar rencana.

2. Adukan untuk plesteran biasa menggunakan campuran semen pasir dengan perbandingan volume 1 semen : 4 pasir ( kecuali ditentukan lain dalam gambar rencana ), digunakan pada semua permukaan dinding

3. Permukaan dinding bata yang akan diplester, dibasahi ( disiram ) hingga merata, selanjutnya dibuat batasan / alur vertikal sebagai acuan.

4. Lapisan bidang permukaan plesteran ada 2 lapis. Lapisan pertama adalah lapis plester setebal 10 15 mm, merupakan lapis plester untuk membentuk permukaan yang rata dan datar, Lapisan kedua adalah lapis plester akhir yang halus, rata dan datar, menggunakan bahan plesteran halus. Penghalusan permukaan plesteran dengan menggunakan acian semen.E. Pengecatan 1. Permukaan dinding yang akan dicat dipastikan terlebih dahulu benarbenar kering.2. Selanjutnya dinding dan permukaan beton akan didempul atau diplamur terlebih dahulu. Setelah dinding diplamur permukaannya digosok sampai rapi dengan menggunakan kertas amplas.3. Setelah permukaan dinding diamplas, maka dilakukan pengecatan 1 lapis cat dasar, dengan jenis yang telah ditentukan. Setelah benar-benar kering, kemudian dilanjutkan dengan 2 lapis cat penutup.F. Relief List Pot BungaPekerjaan relief list dilakukan setelah beton pot bunga selesai dikerjakan 100%. Bahan- bahan yang digunakan adalah pasir pasang dan semen serta mall kayu, pekerjaan ini harus dilakukan dengan baik dan rapi dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan pada RKS

G. Tanah HumusSetelah pot bunga selesai dikerjakan kemudian diisi dengan tanah. Tanah yang digunakan adalah tanah humus yang benar-benar subur dan memenuhi persyaratan agar tanaman dapat tumbuh dengan baikH. Penanaman Bunga BougenvileBunga yang ditanam harus dalam keadaan baik dan memenuhi persayaratan yang telah ditentukan. Adapun tinggi bunga adalah 85 cm dan ditanam dengan jarak-jarak yang telah ditentukan.2. Pemasangan Paving Block dan Canstin A. Galian TanahGalian tanah dilakukan menurut ukuran dalam, lebar dan sesuai dengan yang tercantum pada gambar. Galian tanah dilakukan sampai tanah mencapai lapisan keras atau minimal harus sama seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana.

B. Aanstamping T=10 Cm

Pada Aanstamping / pondasi batu kosong bahan yang digunakan adalah batu kali/batu belah dengan ukuran yang telah ditentukan dan pasir urug sesuai dengan spesifikasi. Batu disusun sedemikian rupa sesuai dengan gambar rencana. Pada sela-sela batu dikunci dengan mengisi pasir urug. C. Beton Cor K.150 (Canstin)1. Beton

a. Semen PC

Semua semen yang digunakan adalah semen portland yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam RKS. Semua semen disimpan di dalam gudang yang tertutup dan terlindung dari kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dan cuaca.

b. Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasangSemua Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasang yang akan digunakan disesuaikan dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam RKS.

Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan dapat menghasilkan mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan air dalam proporsi campuran yang akan dipakai. Apabila diperlukan, Agregat yang akan yang akan digunakan dapat dilakukan pengujian sebelum digunakan.c. Air Air yang digunakan untuk semua pekerjaan di lapangan adalah air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam, alkali) dan tidak mengadung zat organis atau bahan lainnya yang dapat memberikan efek merusak beton dan tulangan serta tidak mengandung minyak atau lemak.2. Pengecoran

a. Adukan beton dibuat menurut komposisi campuran yang sesuai dengan mutu beton yang diinginkan dengan kekuatan beton yang disyaratkan menurut jenis pekerjaan. Pengadukan dilakukan di dalam suatu mesin pengaduk dari tipe yang disetujui dan berputar pada kecepatan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat mesin tersebut.

b. Untuk mendapatkan kekuatan dan mutu beton seperti yang disyaratkan, akan diadakan pengujian sesuai dengan petunjuk dari pengawas dan direksi.

c. Adukan beton akan dibawa ke tempat pengecoran secepat mungkin dengan menggunakan cara yang sepraktis mungkin, sehingga tidak terjadi pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar.

d. Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dengan menuangkan adukan dari suatu ketinggian tertentu untuk menghindari pengendapan agregat. Pengecoran dilakukan secara terus menerus. e. Beton akan dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap sinar matahari, angin, hujan atau aliran air dan pengrusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya, dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada permukaan beton tersebut.D. Plasteran 1 : 4 1. Adukan untuk plesteran biasa menggunakan campuran semen pasir dengan perbandingan volume 1 semen : 4 pasir ( kecuali ditentukan lain dalam gambar rencana ), digunakan pada semua permukaan dinding

2. Permukaan dinding bata yang akan diplester, dibasahi ( disiram ) hingga merata, selanjutnya dibuat batasan / alur vertikal sebagai acuan.

3. Lapisan bidang permukaan plesteran ada 2 lapis. Lapisan pertama adalah lapis plester setebal 10 15 mm, merupakan lapis plester untuk membentuk permukaan yang rata dan datar, Lapisan kedua adalah lapis plester akhir yang halus, rata dan datar, menggunakan bahan plesteran halus. Penghalusan permukaan plesteran dengan menggunakan acian semen.E. Pengecatan 1. Permukaan dinding yang akan dicat dipastikan terlebih dahulu benarbenar kering.2. Selanjutnya dinding dan permukaan beton akan didempul atau diplamur terlebih dahulu. Setelah dinding diplamur permukaannya digosok sampai rapi dengan menggunakan kertas amplas.3. Setelah permukaan dinding diamplas, maka dilakukan pengecatan 1 lapis cat dasar, dengan jenis yang telah ditentukan. Setelah benar-benar kering, kemudian dilanjutkan dengan 2 lapis cat penutup.F. Pasir Alas Paving BlockSebelum pemasangan paving block dilakukan, ditaburkan pasir sebagai alas untuk dudukan paving block. Pasir alas ini diusahakan serata mungkin sesuai dengan gambar rencana. G. Pemasangan Paving BlockSetelah pekerjaan pasir alas selesai, pemasangan paving block dapat dilakukan. Paving block dipasang sesuai dengan gambar rencana dan saling mengunci antara paving block satu dengan paving block lainnya.

H. Pemasangan Relling Pipa 2 Galvanis + Cat

Bahan yang digunakan adalah pipa Galvanis dengan diameter 2. Relling harus dipasang dengan hati-hati, sesuai dengan garis dan ketinggian yang ditunjukkan oleh gambar. Relling harus disetel dengan hati-hati sebelum dimatikan agar dapat memperoleh sambungan yang tepat. Penyambungan dilakukan dengan cara pengelasan atau dengan menggunakan sambungan khusus untuk galvanis. Setelah selesai dilanjutkan dengan pengecatan. Pengecatan dimulai lapis demi lapis sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan pada RKS.

I. Penanaman Bunga Palm Ekor Tupai T=150 cmBunga yang ditanam harus dalam keadaan baik dan memenuhi persayaratan yang telah ditentukan. Adapun tinggi bunga adalah 150 cm dan ditanam dengan jarak-jarak yang telah ditentukan.3. Pembuatan Tempat Tunggu Atas TanggulA. Galian Tanah

Galian tanah dilakukan menurut ukuran dalam, lebar dan sesuai dengan yang tercantum pada gambar. Galian tanah dilakukan sampai tanah mencapai lapisan keras atau minimal harus sama seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana.

B. Aanstamping T=10 Cm

Pada Aanstamping / pondasi batu kosong bahan yang digunakan adalah batu kali/batu belah dengan ukuran yang telah ditentukan dan pasir urug sesuai dengan spesifikasi. Batu disusun sedemikian rupa sesuai dengan gambar rencana. Pada sela-sela batu dikunci dengan mengisi pasir urug. C. Beton Cor K.150 (Canstin)1. Beton

a. Semen PC

Semua semen yang digunakan adalah semen portland yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam RKS. Semua semen disimpan di dalam gudang yang tertutup dan terlindung dari kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dan cuaca.

b. Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasangSemua Pasir beton/ kerikil dan Pasir pasang yang akan digunakan disesuaikan dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam RKS.

Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan dapat menghasilkan mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan air dalam proporsi campuran yang akan dipakai. Apabila diperlukan, Agregat yang akan yang akan digunakan dapat dilakukan pengujian sebelum digunakan.c. Air Air yang digunakan untuk semua pekerjaan di lapangan adalah air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam, alkali) dan tidak mengadung zat organis atau bahan lainnya yang dapat memberikan efek merusak beton dan tulangan serta tidak mengandung minyak atau lemak.2. Pengecoran

a. Adukan beton dibuat menurut komposisi campuran yang sesuai dengan mutu beton yang diinginkan dengan kekuatan beton yang disyaratkan menurut jenis pekerjaan. Pengadukan dilakukan di dalam suatu mesin pengaduk dari tipe yang disetujui dan berputar pada kecepatan yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat mesin tersebut.

b. Untuk mendapatkan kekuatan dan mutu beton seperti yang disyaratkan, akan diadakan pengujian sesuai dengan petunjuk dari pengawas dan direksi.

c. Adukan beton akan dibawa ke tempat pengecoran secepat mungkin dengan menggunakan cara yang sepraktis mungkin, sehingga tidak terjadi pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari luar.

d. Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dengan menuangkan adukan dari suatu ketinggian tertentu untuk menghindari pengendapan agregat. Pengecoran dilakukan secara terus menerus. e. Beton akan dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap sinar matahari, angin, hujan atau aliran air dan pengrusakan secara mekanis atau pengeringan sebelum waktunya, dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada permukaan beton tersebut.F. Tiang Besi Galvanis Dia. 3 Bahan yang digunakan adalah pipa Galvanis dengan diameter 3 dan memenuhi persyaratan dalam peraturan umum bahan bangunan. Pekerjaan ini harus dikerjakan dengan kualitas baik, rapi dan memenuhi persayaratan. Bentuk dan ukurannya disesuaikan dengan gambar rencana.G. Atap Polycarbonate + kuda-kuda pipa besiSyarat-syarat mutu dan pemasangan atap polycarbonate disesuaikan dengan standard-standard yang disyaratkan.

1. Bahan penutup atap polycarbonate dengan merk dan ketebalan yang sesuai dengan gambar rencana.

2. Pemasangan Rangka kuda-kuda besi disesuaikan dengan gambar perencanaan. Akhiran atap yang ketemu dengan material lain , dibuat overlap untuk menghindari kebocoran. F.Tempat Duduk dari Pipa Besi dia. 1.5

Bahan yang digunakan adalah pipa Besi dengan diameter 1,5 dan memenuhi persyaratan dalam peraturan umum bahan bangunan. Pekerjaan ini harus dikerjakan dengan kualitas baik, rapi dan memenuhi persayaratan. Bentuk dan ukurannya disesuaikan dengan gambar rencana.

4. Batu Prasasti 60 x 80 CmBahan yang digunakan harus berkualitas baik dan memenuhi persyaratan. Dalam pengerjaannya harus dilakukan dengan baik dan rapi.

5. Tempat Dudukan Batu Prasasti Ukuran dan dimensinya harus disesuaikan dengan gambar rencana. Pekerjaan harus dilakukan dengan baik memenuhi persyaratan yang telah ditentukan pada RKS.

6. Administrasi

Administrasi meliputi laporan berkala mengenai kemajuan pekerjaan yang dianggap perlu. Dokumentasi akan dilakukan terhadap setiap item pekerjaan dari mulai tahap awal sampai selesainya pekerjaan.

7. Pembersihan Akhir

Sebelum pekerjaan diserah terimakan, pada semua lokasi pekerjaan akan dibersihkan dari segala sisa bahan bangunan dan kotoran lainnya yang ada dilokasi pekerjaan hingga bersih dan rapi. Bahan sisa tersebut akan dibuang ke lokasi pembuangan yang telah disediakanBanda Aceh, 11 Maret 2010PT.Indrapurindo Marga Bakti UtamaRizal FahmiDirektur Utama