metode pelaksanaan

Upload: panjidiatmika

Post on 08-Mar-2016

8 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Draenase Kota

TRANSCRIPT

  • METODE PELAKSANAAN

    PAKET PEKERJAAN : REHABILITASI JARINGAN IRIGASI D.I. BENEL DI KAB.JEMBRANA (SAL L=1945 M, B.AIR 3 BH)

    Dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas, Kami dari Pihak Kontraktor mengajukan metodepelaksanaan pekerjaan Lapangan dengan mengacu pada dokumen lelang dan addendum yangtelah diterima kontraktor dengan tahap sebagai berikut :

    1. Setelah Kontraktor Mengurus Kelengkapan Kontrak2. Memobilisasi Personil, Peralatan dan Bahan3. Menyediakan Direksi Keet4. Pembuatan Papan Nama Proyek5. Melakukan Pekerjaan survey dan Pengukuran6. Membuat Rekayasa Lapangan7. Kegiatan Review Design dan Pembuatan Job Mix formula

    PERSYARATAN UMUMJangka waktu pelaksanaan proyek ini ditetapkan 180 ( seratus delapan puluh) hari kalender

    terhitung sejak Surat Perintah Mulai Kerja dikeluarkan.Pada dasarnya pekerjaan yang akan dilaksanakan terdiri dari :

    I. PEKERJAAN PERSIAPANII. PEKERJAAN UTAMA

    1) PEKERJAAN GALIAN2) PEKERJAAN TIMBUNAN3) PEKERJAAN PASANGAN BATU MORTAR 1 PC : 4 PSR4) PLESTERAN 1 PC :3 PSR5) SIARAN 1 PC : 2 PSR6) PEMBESIAN7) BEGISTING8) BETON MUTU FC = 19,3 MPA (K250)

    III. PEKERJAAN PENANGANAN PADA MASA PEMELIHARAANIV. PEKERJAAN PENANGANAN PELAKSANAAN K3V. PEKERJAAN ADMINISTRASI, DOKUMENTASI, DAN FINISHING

    I. PEKERJAAN PERSIAPAN Menyediakan medan/tempat kerja dan daerah kerja termasuk sewa tanah yang diperlukan dan

    pembersihan medan kerja dari tanaman/tumbuhan atau benda-benda yang bisa mengganggupelaksanaan pekerjaan agar siap digunakan.

    Melaksanakan uitzet, pengukuran dengan pesawat ukur, untuk mendapatkan gambar MutualCheck awal (MC 0).

  • Memasang patok-patok tetap, patok-patok bantu, bouwplank profil yang peil- peilnya diambildari peil pokok.

    Memasang patok as bangunan dan batas bangunan yang dikerjakan. Patok As, profil, bouwplank yang dipasang harus kokoh tidak mudah berubah. Untuk kontrol peil sehubungan besarnya beda tinggi maka harus dibuat bouwplank untuk

    peil-peil bantu. Setelah uitzet selesai dikerjakan, harus segera meminta Direksi untuk mengeceknya. Dipasang pada patok kayu yang kuat, ditanam dalam tanah dengan ketinggian 1,5 meter. Ukuran

    Papan Nama Pekerjaan adalah 120 x 80 cm, tersebut dari bahan multiplek tebal 9 mm, besarhuruf disesuaikan. Papan nama pekerjaan hendaknya diletakkan pada lokasi yang mudahterlihat atau atas saran direksi. Kontraktor wajib membuat draft rencana papan proyek, sebelumdi buat.

    Kistdam kerja dibuat dari karung plastik diisi pasir dan di kombinasikan dg timbunan hasilgalian dan dimungkinkan dengan konstruksi kayu bila diperlukan di lapangan. Bentuk,ukuran, tinggi dan arah kistdam dibuat harus memenuhi syarat dan mampu mengendalikanaliran yang terjadi selama pelaksanaan.

    Menyediakan pompa air untuk melakukan pengeringan air pada daerah yang tergenang. Keselamatan dan kesehatan Kerja Pekerjaan Konstruksi

    Alat keselamatan kerja umumnya dikenal diperusahaan dengan sebutan alat pelindung diri(APD) atau Personal Protective Equipment (PPE)secara umum, alat keselamatan kerja danalat pelindung diri yang standar dan harus dikenakan oleh semua orang pelaku industrikonstruksi adalah sebagai berikut : Sarung tangan (hand gloves) sesuai kebutuhan jenis kerjanya. Sepatu safety (safety shoes/boots), Helm pelindung (helmet), Dust masker (pelindung pernafasan), Disposable ear plug, Kaca mata pelindung (safety glasses).

    Alat-alat keselamatan kerja diciptakan menyesuaikan kebutuhan pekerjanya, serta jenispekerjaan yang dilakukan. Beberapa contoh pekerjaan dan alat keselamatan kerja yang biasadibutuhkan, sebagai berikut :a. Welder atau tukang las yang melakukan pengelasan (welding). Yang utama dibutuhkan

    adalah alat pelindung mata dari percikan bunga api hasil proses pengelasan. Berupasafety glasses. Namun juga harus dilengkapi pula dengan google (kaca mata yangkhusus dirancang untuk welder) dan face shield (perisai pelindung wajah) saat melakukanpengelasan.

    b. Scaffolder pembuat perancah bangunan (scaffolding) yang biasa kerja di ketinggian.Alat utama yang paling dibutuhkan adalah alat pelindung jatuh atau full bodyharness. Dalam perkembangannya alat pelindung jatuh ini dikembangkan sesuaidengan kebutuhan pekerjaan, maka ada pula alat pelindung diri yang bernama safetyline, lanyard, atau static line harness.

    c. Blaster yang melakukan blasting (penyemprotan) mesin blasting semisal ketikamelakukan sand blasting pada material logam yang berkarat. Seorang blaster rawan

  • terhadap bahaya gangguan kesehatan pernapasan. Maka yang dibutuhkan adalahperalatan yang menunjang masalah pernapasan tersebut, seperti dust masker;respirator dan cartridge. Cartridge berfungsi sebagai obat penetral bantuan pernafasanpada saat menggunakan respirator.

    d. Operator yang menjalankan semua peralatan bergerak. Baik kendaraan bergerakmaupun mesin yang mempunyai motor penggerak. Operator biasanya rawan terhadappotensi bahaya kebisingan (buzzy area). Sehingga yang dibutuhkan oleh operatorselain safety glasses juga alat pelindung telinga atau ear plug. Ada beberapa jenisear plug yang didesain sesuai kebutuhan operator. Seperti ear plug yang standar(masa pakai 3 bulanan), disposable ear plug (sekali pakai). Lalu ada juga ear muff yangdapat melindungi hingga sekian decibel derajat kebisingan.

    e. Painter yang bekerja melakukan pengecatan (painting). Semua fungsi panca indera padaseorang painter wajib dilindungi. Dari mata, hidung, mulut dan kulit. Seorang paintermembutuhkan face shield pula yang dilengkapi dengan plastic film ataupun plasticpainting untuk menghindari pengembunan pada safety glasses yang dikenakan.Otomatis painter pasti juga memerlukan safety glasses. Selain itu yang dibutuhkanjuga adalah dust masker, serta respirator lengkap dengan sepasang cartridgenya.Satu lagi yang dibutuhkan seorang painter adalah disposable overall (baju kerja sekalipakai) untuk menghindari kontak langsung antara kulit dan material yang digunakan untukmengecat. Bisa berupa cat, tiner, maupun zinc dan chrome yang kadang-kadangterkandung di dalam cat.

    f. Electrician atau pekerja di bidang kelistrikan. Dalam menunaikan tugasnya selain dibantutool-tool khusus seorang pekerja listrik, maka alat keselamatan kerja atau alatpelindung diri yang dibutuhkan adalah safety glasses dan sarung tangan khususyang dapat meredam sengatan listrik. Serta sepatu safety dari karet untukmencegah adanya kontak pendek arus listrik yang besar kemungkinannya terjadi.

    Waktu pelaksanaan pekerjaan persiapan disesuaikan dengan jangka waktu pelaksanaan dalan TimeSchedule.

    II. PEKERJAAN UTAMA1) PEKERJAAN TANAH

    a) PEKERJAAN GALIAN Sebelum pekerjaan galian tanah dimulai perlu mengadakan pemeriksaan bersama

    Pengawas Pekerjaan atas duga tinggi/peil awal permukaan tanah, sehingga apabilaterdapat kelainan/perbedaan yang menjolok dengan gambar rencana dapat segeradiketahui secara dini dan melaporkannya kepada Direksi. Pengajuan klaim atasperbedaan/kelainan setelah Pemborong melakukan pekerjaan galian, tidak dapat diterima.

    Penggalian harus dikerjakan sesuai dengan gambar pelaksana, kecuali ditetapkan lainoleh Direksi berhubung keadaan setempat.

    Galian yang diperlukan untuk pondasi konstruksi dibuat dengan ukuranyangsesuai untuk keperluan pengerjaannya.

    Kemiringan galian dibuat secukupnya untuk amannya terhadap longsoran. Bila terpaksadibuat tegak harus diadakan tindakan pengamanannya.

  • Penyediaan tenaga kerja, peralatan, fasilitas pelaksanaan dan kebutuhan- kebutuhanlainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan tanah sesuai dengan Gambar-gambar dan Spesifikasi.

    b) PEKERJAAN TIMBUNAN Sebelum dilakukan penimbunan maka lapisan permukaan atas pada lokasi tanah yang

    akan ditimbun harus dibersihkan terlebih dahulu dari tanaman perdu/gulma,ranting/cabang kayu, sampah, dan benda-benda lainnya yang mengganggu kestabilantanah timbunan yang menyebabkan mudah terjadi longsoran, penurunan/amblasataupun tergerus karena adanya rembesan air.

    Material tanah yang dimanfaatkan untuk penimbunan tanggul harus sesuaikondisi/keadaan tanah ditempat pekerjaan.

    Apabila ditempat dilakukan timbunan tanah, struktur tanahnya tidak baik, maka sebelumdilakukan timbunan pada tempat tersebut dilakukan penggalian terlebih dahulu sampaidiketemukan struktur tanah yang stabil sesuai dengan petunjuk Direksi.

    Bentuk dan metode penimbunan tanah harus sesuai dengan gambar rencana ataupetunjuk Direksi atas persetujuan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan.

    Pemadatan dengan tenaga manusia: Tanah yang memenuhi syarat untuk ditimbundihampar setebal 20 cm merata, Sesuai dengan kadar yang diperlukan untukpemadatan maka hamparan tanah tersebut disiram air, Setelah disiram air dimulaipemadatannya dengan menimbris tanah tersebut dengan alat yang beratnya 15-20 Kg dantinggi jatuh alat timbris 30 cm, Setelah padat betul baru dihampar dengan tanahberikutnya setebal 20 cm, disiram air dipadatkan, begitu seterusnya sampai selesai.

    Pemadatan dengan mesin pemadat disesuaikan dengan aturan/manual dari peralatanyang digunakan.

    Waktu pelaksanaan pekerjaan tanah disesuaikan dengan jangka waktu pelaksanaan dalan Time Schedule.

    2) PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI Bahan untuk spesi ditakar dengan menggunakan ukuran takaran yang sama dan

    dicampur dalam keadaan kering sebelum ditambah air. Pencampuran bahan sesuai dengan perbandingan campuran yang ditetapkan dan harus

    diaduk sampai homogeny dengan menggunakan alat molen. Pekerjaan pasangan batu kali yang langsung terletak pada tanah asli, terlebih dahulu diberi

    spesi/adukan. Batu kali yang digunakan harus batu belah dan pemasangannya tidak boleh rongga-

    rongga didalam pasangan celah antara batu yang satu dengan batu yang lainnya. Pelaksanaan pasangan harus padat, diantara batu yang satu dengan batu lainnya

    harus berisi spesi. Permukaan bidang/ bidang muka pandangan harus rata mengikuti garis profil. Dalam pemasangan batu kali supaya dibuatkan profil tiap jarak 10 m kecuali pada tempat-

    tempat tertentu sesuai petunjuk Direksi.

  • Pada pekerjaan pasangan batu harus dipasang lubang-lubang pembuang (drain)setiap jarak 1 m kearah horisontal untuk mengurangi tekanan pada pasangan tersebutdan tidak terjadi penggerusan tanah pada bagian dalam tanggul atau pasangan batu.

    Pasangan batu kali pada bagian yang disiar harus dipasang batu yang permukaannyarata / batu muka dan disusun sedemikian rupa sehingga hasil akhir pekerjaan terlihatrapi.

    Waktu pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali disesuaikan dengan jangka waktu pelaksanaan dalanTime Schedule.

    3) PEKERJAAN PLESTERAN 1 PC : 3 PSR Plesteran dikerjakan dengan campuran 1 PC : 3 Pasir. Sebelum plesteran dimulai, permukaan pasangan dibersihkan dan dibasahi dulu dengan air. Plesteran harus memberikan permukaan yang rata, padat, dan pada sudut-sudut

    lurus, memberikan hasil yang rapi. Pasangan-pasangan yang kemudian ditimbuni tanah, terlebih dahulu harus diplester kasar

    (brapen). Plesteran yang belum mengeras harus dilindungi dari hujan.

    Waktu pelaksanaan pekerjaan plesteran 1pc : 3psr disesuaikan dengan jangka waktu pelaksanaan dalanTime Schedule.

    4) PEKERJAAN SIARAN 1 PC : 2 PSR Siar dikerjakan dengan spesi 1 PC : 2 Pasir dan merupakan siar tenggelam. Siaran dilakukan pada setiap celah batu satu dengan lainnya pada bidang muka

    pasangan. Sebelum disiar 1 Pc : 2 Ps bidang muka pasangan harus dibasahi dulu dan

    dibersihkan dari kotoran yang melekat pada pasangan. Pencampuran spesi dikerjakan sebagaimana halnya pada pencampuran spesi pada

    pekerjaan pasangan. Siaran yang belum mengeras harus dilindungi dari hujan.

    Waktu pelaksanaan pekerjaan siaran 1pc : 2psr disesuaikan dengan jangka waktu pelaksanaan dalan TimeSchedule.

    5) PEKERJAAN BETON Semen yang dipakai pada pekerjaan ini harus berkualitas sama dengan semen

    Portland, tipe biasa seperti standart SNI, standar JIS R 5210 atau yang disarankanASTM C 150 dan atau yang disarankan oleh Direksi.

    Air yang diusulkan dapat digunakan bilamana kuat tekan mortar dengan air tersebut padaumur 7 hari dan 28 hari minum 90% kuat tekan mortar dengan air suling atau minum padaperiode perawatan yang sama.

    Agregat kasar harus dipilih sedemikian sehingga ukuran partikel terbesar tidak lebih dari dari jarak minimum antara baja tulangan atau antara baja tulangan dengan acuan, atau celah-celah lainnya di mana beton harus di cor.

    Beton harus memenuhi ketentuan slump dan telah mendapatkan persetujuan dari Direksi.

  • Pengadukan kembali beton yang telah dicampur dengan cara menambah air atau olehcara lain tidak akan diperkenankan. Bahan tambah (aditif) untuk meninggalkan sifatkelecakan hanya diijinkan bila secara khusus telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

    6) Pekerjaan Bekisting Untuk mendapatkan bentuk, penampang, ukuran dari beton seperti yang diminta dalam

    gambar konstruksi, bekisting harus dikerjakan dengan baik, teliti dan kokoh. Bekisting untuk pekerjaan beton, dibuat dari kayu kelas 2 yang berkualitas baik, lurus dan

    tidak pecah-pecah. Bekisting harus direncanakan sedemikian rupa sehingga nanti diperoleh penampang beton

    yang baik. Konstruksi dari bekisting, seperti sokongan-sokongan perancah dan lain-lain yang

    memerlukan perhitungan harus diajukan kepada Direksi untuk diperiksa, disetujui dandilaksanakan.

    Sebelum pengecoran dimulai bagian dalam dari bekisting harus bersih dan kering dari airlimbah dan minyak.

    Finishing beton bertulang, untuk permukaan beton harus dilakukan sesuai petunjukPengawas/Direksi Lapangan.

    Pembongkaran bekisting beton tidak boleh dilakukan sebelum waktu pengerasanmenurut PBI 1971 dipenuhi dan pembongkarannya dilakukan hati-hati dan tidakmerusak beton yang sudah mengeras, dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuanDireksi.

    Waktu pelaksanaan pekerjaan beton disesuaikan dengan jangka waktu pelaksanaan dalan Time Schedule.

    7) Pekerjaan Baja Tulangan Penulangan / pembesian harus diletakan seperti yang ditunjukkan pada gambar atau

    tempat yang ditunjuk oleh Direksi. Baja tulangan untuk beton harus memenuhi Standar Nasional Indonesia NI - 2 PBI - 71

    atau ASTM A615 atau Tulangan pabrik sesuai dengan ASTM A185 seperti ditunjukkandalam gambar.

    Menyediakan contoh tulangan dari gudang di lapangan, jika dibutuhkan oleh Direksi. Pemeriksaan tulangan/pembesian dilakukan sesuai dengan kebutuhan akan ukuran diameter,

    bentuk, panjang, letak sambungan dan jumlah terpasang. Sebelum pelaksanaan pengecoran / pembetonan, semua permukaan tulangan /

    pembesian pokok maupun penyangga harus bersih dan karat besi, kotoran,lemak/gemuk atau bahan asing yang menurut pendapat Direksi harus dibersihkan.Tulangan yang berkarat dan sulit untuk dihilangkan harus diganti dengan yang baru.

    Kedudukan tulangan dipertahankan dengan menggunakan kawat pengikat , yangdiikatkan pada tulangan penyangga dan tulangan antara. Bahan penyangga,penggantung, tulangan antara, dapat dibuat dari beton atau bahan lain yang disetujui Direksi.

    Waktu pelaksanaan pekerjaan penulangan baja disesuaikan dengan jangka waktu pelaksanaan dalan TimeSchedule.

  • 8) Pekerjaan Pengecoran Pekerjaan pengecoran beton harus dilaksanakan sekaligus dan harus dihindarkan

    penghentian pengecoran kecuali bila sudah dipertimbangkan pada tempat-tempat yang amandan sebelumnya sudah mendapat persetujuan dari Direksi.

    Untuk mendapatkan campuran beton yang baik dan merata, harus memakai mesinpengaduk (molen). Mesin pengaduk beton harus cukup untuk melayani volume yangdirencanakan. Mesin pengaduk harus dibersihkan dengan air dan dihindarkan daripengotoran minyak, sebelum dipakai.

    Sebelum pengecoran dimulai, semua peralatan material serta tenaga yang diperlukansudah harus siap dan cukup untuk suatu tahap pengecoran sesuai dengan rencanayang sebelumnya disetujui Direksi. Tulangan, jarak, bekisting dan lain-lain harus dijagadengan baik sebelum dan selama pelaksanaan pengecoran.

    Segera setelah beton dituangkan ke dalam bekisting, adukan harus dipadatkan denganconcrete vibrator yang jumlahnya harus mencukupi. Penggetaran dengan concrete vibratordapat dibantu dengan pencocokan, apabila dengan concrete vibrator tidak mungkindilakukan dan harus mendapatkan persetujuan dari Pengawas/Direksi terlebih dahulu.

    Pengecoran hanya boleh berhenti di tempat-tempat yang diperhitungkan aman dantelah direncanakan terlebih dahulu dan sebelumnya mendapat persetujuan dari Direksi.Untuk menyambung suatu pengecoran, pengecoran sebelumnya harus sudahdibersihkan permukaannya, dan dibuat kasar dengan sikat baja agar sempurnasambungannya dan sebelum adukan beton dituangkan, permukaan yang akan disambungharus disiram dengan air semen dengan campuran 1 Pc : 0,5 air.

    Sebelum waktu pengerasan, beton harus dihindarkan dari pengeringan danmelindunginya dengan menggenangkan air di permukaannya atau ditutup dengankarung-karung yang senantiasa dibasahi air, terus-menerus selama paling tidak 10 harisetelah pengecoran.

    Apabila cuaca meragukan, sedangkan Pengawas/Direksi tetap menghendaki agarpengecoran tetap harus berlangsung, maka pihak pemborong harus menyediakan alatpelindung/terpal yang cukup untuk melindungi tempat yang sudah/akan dicor.

    Additive dapat pula dipergunakan sepanjang tidak menyebabkan kelainan-kelainan padabeton dan untuk itu harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas/Direksi.

    Waktu pelaksanaan pekerjaan pengecoran disesuaikan dengan jangka waktu pelaksanaan dalan TimeSchedule.

    III. PEKERJAAN PENANGANAN PADA MASA PEMELIHARAAN Masa pemeliharaan adalah masa dimulainya pemeliharaan hasil pekerjaan yang dihitung dari

    mulai tanggal Serah Terima Pertama (PHO) sampai dengan berakhirnya masa pemeliharaansesuai kontrak.

    Dalam masa pemeliharaan, jika ada kerusakan-kerusakan yang terjadi, segera melakukanperbaikan sesuai kondisi saat diserah terimaka.

    Masa pemeliharaan dari pelaksanaan Paket Pekerjaan REHABILITASI JARINGAN IRIGASID.I. BENEL KAB. JEMBRANA (SAL L=1945 M, B.AIR 3 BH) ini adalah 180 (seratus delapanpuluh) hari kalender. Selama masa pemeliharaan ini berlangsung kami dari pihak kontraktor akan

  • trus memantau perkembangan yang terjadi pada gedung yang kami bangun sehingga apa bilaterjadi kerusakan agar dapat segera ditangani.

    VI. PENANGANAN PELAKSANAAN K3

    1. Kebijakan K3

    KEBIJAKANKESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK

    Kami, PT. Catur Harapan Utama yang bergerak dalam bidang Kontraktor berkomitmen untuk menerapkan systemmanajemen keselamatan dan kesehatan kerja dengan cara :1. Memotivasi dan mendukung usaha pencegahan kecelakaan dan penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan.2. Aktif berperan dalam usaha pemenuhan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain yang

    berorientasi pada keselamatan dan kesehatan kerja.3. Mengkomunikasikan dan mensosialisasikan kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja kepada pihak terkait.4. Menetapkan dan melaksanakan tinjauan secara berkala terhadap sasaran dan program keselamatan dan

    kesehatan kerja serta melakukan perbaikan secara berkesinambungan.

    CV. ADI GANDHA

    I Nyoman Nurjaya PujaDirektur

    RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJAKONTRAK (RK3K)

    PT. CATUR HARAPAN UTAMA

  • 2. Perencanaan K32.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Risiko, Program K3, dan Biaya K3

    NO. JENIS / TYPE PEKERJAAN INDENTIFIKASI JENISBAHAYA & RESIKO K3 PENGENDALIAN RESIKO K3

    I1

    PEKERJAAN PERSIAPANPekerjaan Pembersihan Asre Site a. Tekena palu > Luka Ringan

    b. Tertusuk paku > LukaRingan

    a. Memakai alat pelindung diri(sefty life) seperti helm,sarung tangan, jaket, sepatu,dll

    2 Uitzet, Pasang Bowplank a. Tekena palu > Luka Ringanb. Tertusuk paku > Luka

    Ringan

    a. Memakai alat pelindung diri(sefty life) seperti helm,sarung tangan, jaket, sepatu,dll

    3 Pekerjaan Papan nama Proyek a. Tekena palu > Luka Ringanb. Tertusuk paku > Luka

    Ringanc. Tertimpa papan proyek >

    Luka Ringan

    a. Memakai alat pelindung diri(sefty life) seperti helm,sarung tangan, jaket, sepatu,dll

    II1

    PEKERJAAN UTAMAPekerjaan Galian a. Tertimbun longsoran > Luka

    beratb. Terjatuh kedalam lubang >

    Luka berat

    a. Memakai alat pelindung diri(sefty life) seperti helm,sarung tangan, jaket, sepatu,dll

    b. Membuat turap penahantanah

    c. Membuat pagar pelindung2 Pekerjaan Timbunan a. Tertimbun material

    Timbunan > Luka berata. Memakai alat pelindung diri

    (sefty life) seperti helm,sarung tangan, jaket, sepatu,dll

    b. Membuat turap penahantanah

    c. Membuat pagar pelindung3 Pasangan batu kali 1Pc : 4Psr a. Tekena Batu > Luka Berat

    b. Tertimpa Pasanga > LukaBerat

    a. Memakai alat pelindung diri(sefty life) seperti helm,sarung tangan, jaket, sepatu,dll

    b. Memberikan istruksi kerjaserta pelatihan kepadapekerja

    c. Menggunakan metode danspesifikasi teknis pekerjaanPasangan batu kali 1Pc :4Psr

  • 4 Siaran 1 Pc : 2 Psr a. Terkelupasnya kulit akibatbersentuhan langsungdengan air semen

    a. Memakai alat pelindung diri(sefty life) seperti helm,sarung tangan, jaket, sepatu,dll

    b. Memberikan istruksi kerjaserta pelatihan kepadapekerja

    c. Menggunakan metode danspesifikasi teknis pekerjaanPasangan batu kali 1Pc :4Psr

    5 Plesteran 1 Pc : 2 Psr b. Terkelupasnya kulit akibatbersentuhan langsungdengan air semen

    d. Memakai alat pelindung diri(sefty life) seperti helm,sarung tangan, jaket, sepatu,dll

    e. Memberikan istruksi kerjaserta pelatihan kepadapekerja

    f. Menggunakan metode danspesifikasi teknis pekerjaanPasangan batu kali 1Pc :4Psr

    6 Pekerjaan Beton mutu fc=19.3 Mpa (K250)Pek. Bagesting termasuk PembongkaranPek. Pembesian

    a. Terkena alat mixer vibratordan begisting > Luka berat

    b. Terjatuh pada saatpengecoran > Luka berat

    c. Terkena/tertusuk besi >Luka berat

    d. Tertusuk paku/kayubegisting > Luka berat

    e. Terkelupas kulit akibatbersentuhan terus langsungdengan air semen.

    a. Memakai alat pelindung diri(sefty life) seperti helm,sarung tangan, jaket, sepatu,dll

    b. Memberikan istruksi kerjaserta pelatihan kepadapekerja

    c. Menggunakan metode danspesifikasi teknis pekerjaanbeton bertulang

    2.2. Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya2.2.1. Peraturan Perundang-undangan yang berlaku

    a) UUD 1945 Undang-undang Dasarb) UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerjac) UU No. 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerjad) UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksie) Peraturan Pemerintah PU No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen

    Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Kosntruksi Bidang PUf) UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

  • 2.2.2. SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan UmumPengertian SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dalam Pra RK3K ini yang dimaksud dengan:K3 adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan pengertian pemberian perlindungan kepadasetiap orang yang berada di tempat kerja, yang berhubungan dengan pemindahan bahan baku,penggunaan peralatan kerja konstruksi, proses produksi dan lingkungan sekitar tempat kerja.1) Sistem Manajemen Keselamatan den Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem

    manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan,tanggungjawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagipengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaankebijakankeselamatan dan kesehatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang selamat, aman, efisiendan produktif.

    2) SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum adalah SMK3 pada sektor jasa konstruksi yangberhubungan dengan kepentingan umum (masyarakat) antara lain pekerjaan konstruksi:jalan, jembatan, bangunan gedung fasilitas umum, sistem penyediaan air minum danperpipaannya, sistem pengolahan air limbah dan perpipaannya, drainase, pengolahansampah, pengaman pantai, irigasi, bendungan, bendung, waduk, dan lainnya.

    3) Ahli K3 Konstruksi adalah Ahli K3 yang mempunyai kompetensi khusus di bidang K3Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasiSistem Manajemen K3 Konstruksi sesuai pedoman ini di tempat penugasannya yangdibuktikan dengan sertifikat dari yang berwenang dan sudah berpengalaman sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dalam pelaksanaan K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum yangdibuktikan dengan referensi pengalaman kerja.

    4) Petugas K3 Konstruksi adalah petugas di dalam organisasi Pengguna Jasa dan/atauOrganisasi Penyedia Jasa yang telah mengikuti pelatihan/sosialisasi K3 Konstruksi BidangPekerjaan Umum.

    5) Tempat Kerja adalah setiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atautetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluansuatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber sumber bahaya baik di darat, didalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara yang berada didalam wilayahkekuasaan hukum Republik Indonesia.

    6) Bahaya K3 adalah suatu keadaan yang belum dikendalikan sampai pada suatu batas yangmemadai.

    7) Resiko K3 adalah perpaduan antara peluang dan frekuensi terjadinya peristiwa K3 denganakibat yang ditimbulkannya dalam kegiatan konstruksi.

    8) Kategori Resiko K3 berupa tinggi, sedang atau kecil. Jika terjadi perbedaan pendapattentang penentuan kategori risiko, harus diambil tingkat risiko yang lebih tinggi.

    9) Resiko Tinggi mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya berisiko sangatmembahayakan keselamatan umum, harta benda, jiwa manusia, dan lingkungansertaterganggunya kegiatan konstruksi.

    10) Resiko Sedang mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya dapat berisikomembahayakan keselamatan umum, harta benda dan jiwa manusia sertaterganggunyakegiatan konstruksi.

    11) Resiko Kecil mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya tidak membahayakankeselamatan umum dan harta benda serta terganggunya kegiatan konstruksi.

    12) Penanggung Jasa adalah perseorangan atau badan sebagai pemberi tugas ataupemilik pekerjaan / proyek yang memerlukan layanan jasa konstruksi.

    13) Penyedia Barang/Jasa adalah orang perseorangan atau badan yang kegiatan usahanyamenyediakan layanan jasa konstruksi.

  • 14) RK3K (Rencana K3 Kontrak) adalah dokumen rencana penyelenggaraan K3 KonstruksiBidang Pekerjaan Umum yang dibuat oleh Penyedia Jasa dan disetujui olehPengguna Jasa,untuk selanjutnya dijadikan sebagai sarana interaksi antara PenyediaJasa dengan PenggunaJasa dalam penyelenggaraan K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.

    15) Tenaga Kerja adalah orang yang bekerja di suatu perusahaan dan/atau di tempat kerja.

    3. Sasaran dan Program K33.1. Sasaran K3

    a) Tidak ada kecelakaan kerja yang berdampak korban jiwa (zero fatal accident)b) Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80%c) Kehilangan jam kerja akibat kecelakaan kerja minimal 1%d) Kehilangan jam kerja akibat sakit minimal 5 %e) Penggunaan APD 95%

    3.2. Program K3a) Mengawasi setiap pekerjaan beresiko tinggi dengan dikeluarkannya Surat Ijin Kerjab) Melakukan Safety Briefing disetiap awal bekerja kepada seluruh pengawas dan pekerja.c) Melakukan Safety Patroli dan Inspeksi terhadap Lokasi Kerja, Metode dan Peralatan.d) Kerja.e) Mernbuat rnetode pengamanan dan pengawasan terhadap alat selarna bekerja khususnya alat

    angkat, angkut dan muat.f) Penyediaan alat dan pendukung keselamatan kerja (Rarnbu-rarnbu,APD, Pemadam.g) Kebakaran,P3K).h) Membatasi kerja lembur .i) Pemeriksaan kesehatan setiap pekerja beresiko tinggi (secara periodik).j) Menyediakan Alat Pelindung Diri sesuai kebutuhan.k) Meningkatkan kedisiplinan terhadap pemakaian APD melalui inspeksi dan punishment (bila

    diperlukan)

    3. Organisasi K3

    VII. PELAKSANAAN CLEAN CONSTRUCTIONClean Construction adalah prinsip melakukan suatu pekerjaan dengan cara yang bersih, rapid antertib sehingga dapat mengurangi gangguan terhadap lingkungan sekitarnya. Pelaksanaan Clean

    DirekturPenanggung Jawab K3

    Pelaksana 1Emergency/kedaruratan

    Ahli K3P 3 K

    Pelaksana 2Penanggulangan Kebakaran

    Site Manager / Site EengineringKordinator K3

  • Constructian dilakukan disetiap pelaksanaan pekerjaan dimana setiap melakukan pekerjaan yangsesuai dengan BQ akan diselesaikan dengan pembersihan lokasi pekerjaan sehingga tidakmenimbulkan suatu lokasi kerja yang kotor dan sembraut.

    VIII. PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIRPekerjaan pembersihan akhir dilakukan disaat pekerjaan utama telah berakhir dengan sempurnasehingga pada lokasi pekerjaa terlihat rapid an bersih serta pembersihan bahan-bahan materialyang tersisa dilokasi pekerjaan. Pengontrolan pengiriman material dan alat pada saat awalpekerjaan dilakukan dengan terkontrol dan terkendali agar tidak terjadi penumpukan di tempat-tempat penurunan material.

    IX. PEKERJAAN ADMINISTRASI, DOKUMENTASI, DAN FINISHINGDikerjakan dari awal sampai akhir proyek yang diawali dengan foto-foto 0 % sebagai dokumentasi untukmemulai suatu proses pelaksanaan fisik yang mana pada saat ini pemborong sudah barang tentumenetapkan staf administrasi ahli proyek untuk melaksanakan pekerjaan pembuatan data-data yangmeliputi pekerjaan laporan harian, laporan mingguan dan bulanan yang mana pekerjaan ini untukmemback up MC dalam proses pengamprahan termyn yang dilengkapi pula dengan foto-foto /dokumentasi , untuk membuktikan bahwa pekerjaan tersebut betul-betul sudah dikerjakan. yangnantinya akan diberita acarakan untuk serah terima I Perrtama ( PHO), Setelah serah terima pertamadilaksanakan pemborong wajib memelihara pekerjaanya sampai batas waktu serah terima ke II (FHO)

    Demikanlah metoda pelaksanaan ini kami buat sesuai dengan bagan alur sampai dengan batas akhirpelaksanaan yaitu serah terima ke II dua ( FHO).

    Denpasar, 16 Pebruari 2016PT. Catur Harapan Utama

    A.A. Nanik Suryani, STDirektur