metode pelaksanaan
DESCRIPTION
METODE PELAKSANAAN GEDUNGTRANSCRIPT
-
1
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pekerjaan : PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH SMK PENERBANGAN ACEH
Lokasi
: BLANG BINTANG - ACEH BESAR
Tahun Anggaran : 2014
A. RUANG LINGKUP PEKERJAAN
A PEKERJAAN PERSIAPAN
B PEKERJAAN PENGEBORAN ( Termasuk Pengadaan Bentonit)
C PEKERJAAAN TOWER
1 PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
2 PEKERJAAN BETON BERTULANG
3 PEKERJAAN LAIN-LAIN
Pekerjaan harus dikerjakan menurut syarat dan uraian di dalam RKS ini baik dalam
gambar dan persyaratan teknis, data petunjuk dan perintah Direksi pada rapat pemberian
penjelasan maupun selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.
B. METODE PELAKSANAAN
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Mobilasasi Dan Demobilasasi Peralatan
Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisas bertujuan untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan,
personil, danperlengkapan untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan,
danmengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai dengan gambar kerja.
2. Survey Geolistrik
Survey geolistrik ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum sebaran tahanan jenis
lapisan batuan secara vertical di lokasi pengamatan, terutama sebaran lapisan batuan yang
diduga dapat berfungsi sebagai lapisan pembawa air tanah. Tujuan dari survey ini diharapkan
dapat memberikan data dan masukan bagi pengguna, tentang kemungkinan letak keberadaan
air tanah dilokasi survey.
-
2
3. Pembuatan Bak Lumpur Dan Saluran Sirkulasi
Lumpur yang dihasilkan dari pengeboran akan menimbulkan masalah bila langsung dibuang
begitu saja dalam jumlah besar ke tempat penimbunan, Tujuan utama pengolahan lumpur
adalah mengurangi volume lumpur dengan cara memisahkan air dari dalam lumpur sebelum
dibuang, agar mempermudah masalah pengangkutan. Untuk itu pengurangan kandungan air
dan volume lumpur merupakan hal yang penting. Oleh karena itu harus dibuat bak lumpur dan
saluran sirkulasinya, pembuatan bak lumpur harus sesuai dengan spesifikasi gambar dan
dibawah arah kontraktor.
B. PEKERJAAN PENGEBORAN ( Termasuk Pengadaan Bentonit)
1. Pengeboran Casing Conductoe 14 inchi
Dari kedalaman 0 - 12 m
Casing merupakan pipa selubung yang berfungsi untuk:
* Melindungi lubang bor dari pengaruh fluida formasi dan tekanan disekitarnya.
* Melindung lubang bor dari guguran.
*Memisahkan formasi produktif satu dengan lainnya.Bersama-sama semen memperkuat
dinding lubang serta mempermudah operasi produktf nantinya.
Pada tahap ini peletakan pipa casing dan saringan (screen) harus sesuai dengan gambar
konstruksi yang telah direncanakan. Terutama peletakan konstruksi saringan (screen) harus
didasarkan atas hasil electrical logging dan analisa cutting.
Selain itu juga didasarkan atas kondisi hydrogeology daerah pemboran. Dari pemahaman
aspek-aspek hydrogeology diharapkan perencanaan sumur dalam yang dihasilkan mampu
memberikan sumur pemanfatan (life time) yang maksimal dan kapasitas yang optimal dengan
memperhatikan kelestarian lingkungan didaerah sekitar pemboran.
-
3
2. Pengeboran Pilot Hole 6 inchi
Pemboran pilot hole adalah pekerjaan pemboran tahap awal dengan diameter lobang kecil
sampai kedalaman yang dikehendaki, diameter pilot hole biasanya antara 4 sampai dengan 8
inchi, Selain itu juga ditentukan dengan kemampuan atau spesifikasi mesin bor yang digunakan
Hal-hal yang perlu diamati dalam pekerjaan pemboran pilot hole adalah :
Kekentalan (viskositas) Lumpur bor;
Kecepatan mata bor dalam menebus formasi lapisan tanah setiap meternya (penetrasi
waktu permeter);
Contoh gerusan (pecahan) formasi lapisan dalam setiap meternya.;
Contoh (sample) pecahan formasi lapisan tanah (cutting) dimasukkan dalam plastik
kecil atau kotak sample dan masing-masing diberi nomor sesuai dengan kedalamanya.
Adapun maksud pengambilan sample cutting adalah sebagai data pendukung hasil
electrical logging untuk menentukan posisi kedalaman sumber air (akuifer).
3. Pengukuran Logging (Resistivity dan Sp)
Electrical Loging tujuannya adalah untuk mengetahui letak (posisi) akuifer air, tahap pekerjaan
ini sebagai penentu konstruksi saringan (screen).
Electrical Loging dilakukan dengan menggunakan suatu alat, dimana alat tersebut
menggunakan konfigurasi titik tunggal dimana eletroda arus dimasukakan kedalam lubang bor
dan elektroda yang lain ditanam dipermukaan. Arus dimasukkan kedalam lubang elektroda yng
kemudian menyebar kedalam formasi disekitar lubang bor. Sebagian arus kembali ke elektroda
di permukaan dengan arus yang telah mengalami penurunan. Penurunan inilah yang diukur.
4. Pembesaran Lubang Bor/Reaming (reaming hole 9 5/8 inchi)
Yang dimaksud dengan reaming adalah memperbesar lubang bor sesuai dengan diameter
konstruksi pipa casing dan saringan (screen) yang direncanakan.
Hal-hal yang diamati dalam tahap pekerjan reaming adalah sama seperti pada tahap pekerjaan
pilot hole, hanya pada pekerjaan reaming cutting (formasi lapisan tanah) tidak perlu diambil
lagi. Ideal selisih diameter lobang bor dengan pipa casing adalah 6 inchi. Hal ini dimaksudkan
untuk mempermudah masuknya konstruksi pipa casing dan saringan (sreen) serta masuknya
penyetoran kerikil pembalut (gravel pack).
-
4
PENGADAAN DAN PEMASANGAN
1 Pipa konductor PVC 10 inci
2 Pipa Jambang 6 inci (galvanis); 3,2 mm
3 Pipa naik 3 inci (galvanis); 3,2 mm
4 Screen Low carbon steel 30% 3 inci
5 Pipa PVC (AW) diameter 1 1/4 inci
6 Elbow pipa PVC 1 1/4 inci
7 Lem Pipa PVC
8 Stop kran 1 1/4 inci
9 Sentralizer (pelurus)
10 Bottom Cup
11 Gravel pack (kerikil pembalut)
12 Clay pack (lempung pembalut)
13 Beton lantai sumur
14 Flange (penutup sumur)
15 Grouting cement/mortar
16 Reducer 6"x 3"
Bahan-bahan yang diperlukan pihak kontraktor harus mempersiapkannya supaya tidak
mengganggu proses pengerjaan pengeboran ini, kemudian alat-alat tersebut dipasang
sesuai dengan petunjuk gambar yang telah direncanakan.
PEKERJAAN FINISHING
1. Pencucian, pembersihan lubang sumur (sesuai spesifikasi teknis)
a. Water Jetting
Peralatan yang digunakan disebut Jetting Tool, yaitu suatu alat dari pipa yang
mempunyai 4 lobang (dozzle). Alat ini dimasukkan kedalam sumur dalam pada tiap-tiap
interval saringan secara berurutan dari bawah keatas dengan penghantar pipa bor yang
dihubungkan dengan pompa yang dihubungkan dengan pompa tekan yang
memompakan air bersih kedalam sumur dalam.
Pada pengoperasiannya, alat ini digerakkan berputar-putar atau dengan memutar-
mutar pipa penghantarnya dan naik turun sepanjang saringan (screen).
b. Air Lift
Pada metode air lift ini dimulai dengan pelepasan tekanan udara kedalam sumur dalam
dari tekanan kecil kemudian perlahan-lahan diperbesar. Pekerjaan air lift ini dilakukan
-
5
mulai dari interval saringan paling atas ke bawah secara berurutan hingga ke dasar
sumur dalam.
2. Pumping Test
Maksud dan tujuan uji pemompaan (pumping test) ini adalah untuk mengetahui kondisi akuifer
dan kapasitas jenis sumur dalam, sehingga dapat untuk memilih jenis serta kapasitas pompa
ang sesuai yang akan dipasang disumur dalam tersebut.
Data-data yang dicat dalam uji pemompaan adalah :
a. Muka air tanah awal (pizometrikawal)
b. Debit pemompaan
c. Penurunan muka air tanah selama pemompaan (draw-down)
d. Waktu sejak dimulai pemompaan
e. Kenaikan muka air tanah setelah pompa dimatikan
f. Waktu setelah pompa dimatikan
Uji pemompaan dilakukan melalui 2 tahap :
1) Uji pemompaan bertahap (step draw-doen test)
Uji pemompaan yang dilakukan 3 step, masing-masing selama 2 jam dengan variasi debit yang
berbeda.
2) Uji pemompaan panjang
Uji pemompaan ini umumnya dilakukan selama 2x 24 jam dengan debit tetap.
Pada uji pemompaan ini dimbil sample air 3 kali, yaitu pada awal pemompaan, pertengahan dan
akhir pemompaan. Maksud dan tujuan pengambilan sample air adalah untuk pemeriksaan
(analisa) kualitas air, apakah air yang dihasilkan dari sumur dalam tersebut memenuhi standar
air minum yang diizinkan.
3. Analisa sample air
Kualitas air yang dianalisa adalah :
- PH (keasaman atau kebasaan) air tersebut.
- Kadar unsure-unsur kimia terkandung dalam air tersebut.
- Jumlah zat pada terlarut (TDS).
4. Dokumentasi dan laporan
Kami membuat program pelaksanaan sesuai dengan syarat-syarat kontrak dengan
menggunakan CPM Network, program tersebut kami buat dalam dua bentuk yaitu bar chart
dan daftar yang memperlihatkan setiap kegiatan, antara lain mencerminkan :
-
6
a. Mulai, tanggal paling awal
b. Selesai, tanggal paling akhir.
c. Waktu yang diperlukan.
d. Waktu float.
e. Sumber tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan. Aktifitas yang terlihat pada
program kami sudah termasuk pelaksanaan pekerjaan sementara dan tetap, kelonggaran waktu
yang diperlukan untuk persiapan dan persetujuan pengiriman peralatan dan bahan kelapangan
dan juga kelonggaran dengan adanya hari libur umum maupun keagamaan. Dalam pelaksanaan
pembuatan administrasi progress dan pelaporan, kami membuat dan mencatat segala aktifitas
kegiatan lapangan dalam beberapa bagian :
Laporan harian dimana laporan tersebut merupakan laporan periodik atas setiap
bagian pekerjaan yang diminta konsultan pengawas dan direksi dalam bentuk yang disetujui
Direksi. Laporan dimaksud memuat data-data, keadaan cuaca, jumlah tenaga kerja dan buruh
yang diperkerjakan serta sesuai ketrampilannya, jumlah bahan-bahan ditempat pekerjaan,
jumlah bahan yang sedang dipesan, volume kemajuan pekerjaan, persiapan pekerjaan dan
peralatan serta data-data percobaan laboratorium, kecelakaan kerja dan informasi yang lain
berkaitan erat dengan kemajuan pekerjaan.
Laporan mingguan memuat rekapitulasi kemajuan volume dari pelaksanaan kegiatan
fisik dan non fisik yang tercantum pada RAB yang telah dicatat pada laporan harian, dan untuk
disampaikan kepada konsultan pengawas dan direksi guna disetujui dan juga untuk perbaikan
apabila terdapat kesalahan dalam penulisannya.
Laporan bulanan memuat rekapitulasi kemajuan pekerjaan dari volume pelaksanaan
kegiatan fisik dan non fisik yang tercantum dalam RAB yang dicatat pada laporan harian, dan
laporan mingguan untuk disampaikan kepada konsultan pengawas dan direksi guna disetujui
dan juga untuk perbaikan apabila ada kesalahan dalam penulisannya.
Photo dokumentasi dalam setiap pelaksanaan kegiatan dilapangan kami mengambi
photo dokumentasi dan menyerahkan photo tersebut kepada konsultan pengawas dan direksi
mengenai kemajuan pekerjaann dengan ukuran 8 cm x 12 cm pada lokasi yang telah ditentukan
oleh Direksi selama masa kontrak. Photo diambil pada waktu awal / sebelum pelaksanaan
kegiatan / pekerjaan sedang dalam pelaksanaan dan telah selesainya pelaksanaan pekerjaan
serta pada waktu lain yang ditentukan oleh konsultann pengawas dan Direksi. Photo-photo
tersebut juga menjadi indicator dalam penilaian kemajuan pelakasanaan pekerjaan dilapangan
yang mencerminkan setiap item pekerjaan fisik dan non fisik yang tercantum dalam RAB
kontrak. Dalam proses pengambilan photo dokumetasi pihak kami merujuk kepada arahan dari
konsultan pengawas dan Direksi.
-
7
PEKERJAAN MEKANIKAL
1 Submersible pump, 3 Phase
Kapasitas (L/min) : 30/200;
3000 Watt, 3 Phase
2 Panel kontrol 2 HP otomatic WLC
3 Kabel pompa (NYYHY 3 X 2,5mm)
4 Kabel WLC (NYYHY 3 x 1,5 mm)
5 Elektroda WLC
6 Lem cor kabel (3M)
alat-alat tersebut dipasang sesuai dengan arahan konsultan dan spesifikasi gambar yang
direncanakan.
C. PEKERJAAAN TOWER
I. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
1. Galian Tanah Pondasi Tapak
Galian tanah untuk pondasi dan galian-galian lainnya harus dilakukan menurut ukuran dalam
dan lebar, serta sesuai dengan peil-peil yang tercantum dalam gambar. Penggalian melebihi
kedalaman yang telah ditentukan, maka harus mengisi / mengurug kembali dengan bahan yang
sesuai dengan syarat-syarat pengisian bahan pondasi dan spesifikasi pondasi. Menjaga agar
lubang-lubang galian pondasi tersebut bebas dari longsoran-longsoran tanah di kiri dan di
kanannya (bila perlu dilindungi dengan alat-alat penahan tanah) dan bebas dari genangan air
(bila perlu dipompa), sehingga pekerjaan pondasi dapat dilakukan dengan baik.
2. Urugan Pasir Alas Pondasi Tapak tebal 5 cm
Pengurugan tanah bekas galian pondasi diurug lapis demi lapis dengan ketebalan tiap lapis
maksimum 15 cm. Pengurugan tanah bekas galian dilakukan setelah pengecoran pondasi selesai
dikerjakan. Setelah diurug kemudian dipadatkan dengan menggunakan hand stamper.
3. Pasangan Batu Kosong
Pada saat pengerjaan lubang galian pondasi telah selesai dilakukan, maka bagian paling dasar
dari lubang pondasi diberi lapisan pasir yang dipadatkan setebal 5 cm, diatasnya diberi lapisan
batu gunung/kali (Aanstamping) yang dipadatkan setebal 10 cm. Batu gunung/batu kali
disusun dengan teratur, antara batu dengan batu harus diberi pemisah pasir urug. Batu gunung
yang digunakan bermutu tinggi, kuat, bersih, tanpa retak-retak dan tidak ada cacat yang
mempengaruhi mutunya.
-
8
4. Urugan Tanah Kembali
Pengurugan tanah bekas galian pondasi diurug lapis demi lapis dengan ketebalan tiap lapis
maksimum 15 cm. Pengurugan tanah bekas galian dilakukan setelah pengecoran pondasi selesai
dikerjakan. Setelah diurug kemudian dipadatkan dengan menggunakan hand stamper.
II. PEKERJAAN BETON BERTULANG
1 Pondasi Tapak TP1 (160 X 160 cm)
2 Kolom Beton Atas TP1 Bawah Sloof
3 Sloof Beton Type 25 x 40 cm
4 Kolom Beton Tipe K1 Uk. 40 x 40 cm
5 Balok Tipe Uk. 25 x 40 cm Elv. 3 m
6 Balok Tipe Uk. 25 x 40 cm Elv. 6 m
7 Balok Tipe Uk. 25 x 40 cm Elv. 9 m
8 Balok Tipe Uk. 20 x 35 cm Elv. 6 m
9 Balok Tipe Uk. 20 x 35 cm Elv. 9 m
10 Plat Lantai Tebal 12 cm Elv. 6 m
11 Plat Lantai Tebal 12 cm Elv. 9 m
Lingkup pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan item pekerjaan garis mutu, dan dimensi
sesuai petunjuk dalam gambar kerja. Semua penggunaan bahan/material dan pelaksanaan
dilakukan sesuai dengan spesifikasi teknis (PBBI: NI-2, 1971; SII; SNI; ACI; AASHTO; dan ASTM).
Mutu beton yang direkomendasikan yang tertuang dalam spesifikasi teknis.
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar
untuk menghasilkan beton yang bermutu baik. Maka perlu penyedian tenaga kerja yang
terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan berdasarkan
standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan, Sloef. Molom, kolom praktis
dan semua komponen-konponenya yang ditunjuk oleh gambar rencana.
Ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan pekerjaan seperti yang dijelaskan sebagai berikut :
Bahan
Portland camen
-
9
Portland cament yang digunakan adalah jenis-jenis yang memenuhi ketentuan-ketentuan dalam
N1-1 atau menurut standart Portland cemen yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia.
Semen yang digunakan harus berkualitas baik dan pada saat digunakan harus dalam keadaan
fresh (belum mulai mengeras). Untuk menjaga mutu semen, cara penyimpanan harus mengikuti
syarat-syarat penyimpangan bahan tersebut.
Air
Yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Air tawar yang dipakai harus bersih,
tidak mengandung minyak, asam alkali bahan-bahan organis dan bahan-bahan lain yang dapat
menurungkan mutu beton.
Kerikil/Batu Pecah
Kerikil/batu pecah yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Kerikil/batu pecah
harus mempunyai gradasi yang baik, tidak porous, memenuhi syarat kekerasannya. Kerikil
tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% ditentukan terhadap berat kering. Apabila kadar
lumpur melampaui 1%, maka kerikil harus dicuci.
Pasir
Pasir yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Pasir yang dipakai dapat berupa
pasir alam, atau pasir buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu. Pasir harus terdiri
dari butir-butir yang tajam dan mempunyai gradasi yang baik, tidak porous cukup syarat
kekerasannya. Pasir tidak boleh mengandung lumpur lebuh dari 5% ditentukan terhadap berat
kering.
Besi Beton
Baja tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI
71. Besi beton harus bersih dari dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat-cacat
seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat. Dimensi dan ukuran penempang
bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas
toleransi minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71. Besi beton / baja tulangan yang
tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam
setelah ada perintah tertulis dari Direksi. Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan
diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
-
10
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-
kekurangan yang berhubungan dengan pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai
konstruksi. Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang
ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu yang apabila tidak ditentukan lain, maka
harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5. Dihindarkan adanya
cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang.
Syarat-syarat kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-
syarat dan ketentuan dalam PPKI.
Pengecoran Beton
Beton tidak bertulang/beton tumbuk/ rabat beton dibuat dengan adukan. 1PC : 3 Psr :
5krl dipergunakan untuk lantai kerja, lantai alas keramik untuk lantai kerja, lantai alas keramik,
neut-kusen dan rabat beton, ukuran disesuaikan dengan gambar. Semua pekerjaan konstruksi
beti pada bangunan dikerjakan dengan mutu beton K -225. Semua pekerjaan konstruksi beton
harus memenuhi syarat-syarat PBI 1971 Adukan beton harus benar-benar rata dan matang
dengan menggunakan Ready Mix pada K-225. Untuk beton konstruksi bermutu K-175 dapat
dilakukan dengan cara manual.
Pengecoran beton dapat dilakukan setelah cara pemasangan pembesian disetujui oleh
Direksi Pelaksanaan secara tertulis dan tersedian cukup bahan, perlatan serta tenaga kerja.
Pekerjaan Besi beton
Besi beton yang dipakai bermutu U-24. (SI.1). ukuran-ukurannya diameter besi beton yang
terpasang harus sesuai dengan gambar rencana, sedangkan perubahan diameter tulangan harus
dengan persetujuan Direksi/Pengawas. Penggatian diameter tulangan tidak diperkenankan.
Besi beton bekas dan yang sudah berkarat tidak diperkenankan dipakai dalam konstruksi. Besi
beton harus bebas dari sisik, karat dan lain-lain lapisan yang dapat mengurangi daya lekatnya
pada beton.
Ikatan besi beton harus rapih dan kuat, bahan untuk pengikat adalah kawat beton dengan
diameter minimum 1mm. Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besi yang diminta, maka
disamping adanya sertifikat dari pabrik, juga diminta harus ada sertifikat dari laboratorium.
Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting atau pun acuan
yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor. Bekesting harus dibuat sesuai dengan
ukuran beton yang akan dilaksanakan. Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal
-
11
2 cm atau multiplex. Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah
berumur minimal 14 (empat belas) hari.
III. PEKERJAAN LAIN-LAIN
1. Water Tank Kapasitas 3000 Liter
Water tank dengan kapasitas 3000 liter dipasang pada tempat yang telah direncanakan.
2. Tangga Besi L 50.50.3 mm (Terpasang)
Tangga Besi L 50.50.3 mm buat di tempat bengkel besi dengan dimensi yang telah tentukan dan
selanjutnya dipasang sesuai pada gambar pekerjaan.
3. Keliling Pagar Besi Hollow (Terpasang)
Besi hollow untuk pagar ditempah pada bengkel besi dengan dimensi yang telah tentukan pada
gambar pekerjaan. Pagar besi holow yang telah siap lengkap dengan cat supang tidak mudah
berkarat.
4. Pengecatan Tower
Cat yang digunakan adalah cat berbahan dasar air (emulsion), menggunakan air bersih untuk
membersihkan kuas, jika menggunakan cat minyak (oil paint) menggunakan larutan terpentine
(thinner) untuk membersihkan kuas. Pengecatan dapat dilakukan dengan menggunakan rangka
tumpuan maupun tangga. Pekerja pengecatan harus hati-hati dalam menggunakan tangga titian
dalam prosespengecatan. Pastikan sudutnya membentuk perbandingan 1 : 4, contohnya jika
tangga berukuran 4 m, maka jarak ujung bawah tangga dari dinding adalah 1m.
Demikianlah gambaran umum Metode Pelaksanaan PEMBANGUNAN SARANA AIR
BERSIH SMK PENERBANGAN ACEH yang dapat kami sampaikan, untuk lebih detailnya akan
disesesuaikan dengan kondisi dilapangan.
Banda Aceh, 13 Agustus 2014
CV. QANITA PRATAMA
( Junaidi B )
Direktur