metode pelaksanaan

9
METODE PELAKSANAAN BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota surabaya adalah merupakan kota metropolitan terbesar ke dua setelah jakarta dimana di tuntut memberikan pelayanan berupa sarana dan prasarana yang memadai dam modern. Dunia pendidikan merupakan salah satu yang menjadi prioritas utama,karena itu sangat diperlukan penyediaan sarana dan prasarana di bidang pendidikan yang baik dan layak hingga bisa meningkatkan kwalitas dan kwantitas yang lebih danbermutu. Selama ini banyak fasilitas gedung sekolah di surabaya yang dirasa kurang tertata letaknya di tengah kota dan bangunannyasudah tidak layak, dengan adanya pembangunan gedung dan rehabilitasi tersebut diharapkan fasilitas pendidikan tersebut bisa lebih baik. 1.2 PERMASALAHAN Permasalahan – permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan gedung SMA NEGERI 2 antara lain adalah : Banguan tersebut di atas adalah bangunan milik pemerintah surabya dimana bangunan tersebut adalah bangunan cagar budaya kota surabayayang perludijaga keberadanya dan juga perlu direhabilitasi karena banyar kerusakandan ketidak layakanpemakaian bangunan tersebut 1.3 MAKSUD DAN TUJUAN Pembanguana Gedung TypeB SMA NEGERI 2 Surabayapada dasarnyaadalah suatu upaya dalam menetapkan fasilitas fisik yang diperlukan untukmemberikan pelayanan di bidang pendidikan bagi semua pelajar di sekolah sesuai dengan kebutuhan sekolah. BAB. II METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN A. PEKERJAAN LANTAI I I. PEKERJAAN PENDAHULUAN 1.1 Pekerjaan Pendahuluan ini meliputi pengukuran dilapangan sebelum memulai pekerjaan,sehingga kita nantinya dapat menentukan panjang lebar suatu bangunanyang akan dikerjakan sesuangi dengan gambar bestek 1.2 Persiapan dilapangn juga dilakukan dengan matangdan teliti,selanjutnya di buatlah bouwlank kayu untuk mengetahui awal mula pekerjaan. Dan untukmengetahui sudut siku suatu bangunan. 1.3 Tidak lupa pula menyedikana tempat untuk alat dan bahan bangunan, sehingga tidak mengganggu pekrjaan pada nantinya

Upload: chubby99

Post on 11-Aug-2015

1.598 views

Category:

Documents


92 download

TRANSCRIPT

Page 1: Metode Pelaksanaan

METODE PELAKSANAAN

BAB. IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kota surabaya adalah merupakan kota metropolitan terbesar ke dua setelah jakarta dimana di tuntutmemberikan pelayanan berupa sarana dan prasarana yang memadai dam modern. Dunia pendidikanmerupakan salah satu yang menjadi prioritas utama,karena itu sangat diperlukan penyediaan sarana danprasarana di bidang pendidikan yang baik dan layak hingga bisa meningkatkan kwalitas dan kwantitasyang lebih danbermutu.Selama ini banyak fasilitas gedung sekolah di surabaya yang dirasa kurang tertata letaknya di tengahkota dan bangunannyasudah tidak layak, dengan adanya pembangunan gedung dan rehabilitasi tersebutdiharapkan fasilitas pendidikan tersebut bisa lebih baik.

1.2 PERMASALAHAN

Permasalahan – permasalahan yang dihadapi dalam pembangunan gedung SMA NEGERI 2 antara lainadalah :Banguan tersebut di atas adalah bangunan milik pemerintah surabya dimana bangunan tersebut adalahbangunan cagar budaya kota surabayayang perludijaga keberadanya dan juga perlu direhabilitasi karenabanyar kerusakandan ketidak layakanpemakaian bangunan tersebut

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Pembanguana Gedung TypeB SMA NEGERI 2 Surabayapada dasarnyaadalah suatu upaya dalammenetapkan fasilitas fisik yang diperlukan untukmemberikan pelayanan di bidang pendidikan bagisemua pelajar di sekolah sesuai dengan kebutuhan sekolah.

BAB. II

METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN

A. PEKERJAAN LANTAI I

I. PEKERJAAN PENDAHULUAN

1.1 Pekerjaan Pendahuluan ini meliputi pengukuran dilapangan sebelum memulai pekerjaan,sehinggakita nantinya dapat menentukan panjang lebar suatu bangunanyang akan dikerjakan sesuangi dengangambar bestek

1.2 Persiapan dilapangn juga dilakukan dengan matangdan teliti,selanjutnya di buatlah bouwlank kayuuntuk mengetahui awal mula pekerjaan. Dan untukmengetahui sudut siku suatu bangunan.

1.3 Tidak lupa pula menyedikana tempat untuk alat dan bahan bangunan, sehingga tidak mengganggupekrjaan pada nantinya

Page 2: Metode Pelaksanaan

II. PEKERJAAN PEMBONGKARAN

1.1 Pekerjaan pembongkaran dapat dilakukan bila mana gambar dan pekerjaan sudah siaap dilaksanakansesuai dengan acuan dan bestek yang berlaku

1.2 Pekerjaan yang pertama adalah pekerjaan pembongkan dinding tembok, dilakukan pembongkaranagar dapat di pasangnya kusen pintu dan jendela alminiumpada tembok tersebut

1.3 Bahan yang di gunakan adalah Alminium coklat Ukuran 3 X 7.5 Profil 3”1.4 Ada pula bongkar pasang kusen pintu dan jendela yang terbuat dari kayu.

III. PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN

1.1 Pekerjaan galian dilakukan untuk melihat bauk buruknya suatu tanah bangunan sebelumdilakukanya pengurugan dan pemasangan keramik,atau pondasi sehingga pada saat selalaipemasangan keramik dan pondasi dapat berdiri dengan kokoh tidak goyang dan miring dantidak terjadi penurunan pada lantai dasar.

1.2 Pekerjaan pengurugan dilakukan menggunakan pasir dan batu (sirtu) agar tercapainya kepadatanyang sempurna perlu di adakanya penyiraman air pada lokasi yang akan di buat lantai kerja

1.3 Dalam pengurukan sirtu ini dilakukan dengan ketebalan mencapai tinggi 25 cm,hingga padat1.4 Setelah dilakukan pengurugan sirtu kemudian dilakukan penguruganmenggunakan pasir bawah

lantai dengan ketebalanurugan mencapai 5 cm

IV. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN

1.1 Setelah ada pondasi barulah kita bisa memasang batu bata merah untuk rolag pondasi batu batamerah menguunakan takaran 1Pc: 2Ps dan pemasangan batu bata merah di buat berjajatmenggunakan batu bata berukuran 20 X 11 X 4.5 cm

1.2 Setelah pemasangan batu bata merah rolag selesai selanjutnya dilakukan pemasangan dinding batubata,dalam pemasangan batu bata merah ini menggunakan takaran 1Pc: 4Ps

1.3 Setelah pemasangan batu bata merah selesai selurunya baru mengikuti tahap selanjutnya,yaituplesteran dinding.sebelum dinding di plester hendaklah di siram dahulu dengan air, supaya adukandapat menempel lekat pada tembok

1.4 Dalamp lesteran ini menggu nakan takaran 1Pc: 2Ps dan ketebalanplesteran dinding 1.5 cm1.5 Tahap selanjutnya pasangan GRC tebal 6 mm pembungkus kolom dan balok baja

hal ini dilakukan agar kolom dan baja dapat bertahan lama dan awet1.6 Setelah diplester dinding lalu dilakukan pekerjaan Acian dengan semen

V. PEKERJAAN BETON

1.1 Pekerjaan ini sangatlah penting,mengingat ini pekerjaan struktur.dalam pekerjaan beton ini harusteliti seksamajangan sampai terjadi kemiringan atau tudak siku.

1.2 Pertama dilakukan pemasangan besi yang hendak dicor,di ikat kuat satu dengan yang lainyamenggunalkan kawat besi atau bendrat

1.3 Besi yang digunakan besi ulir dan polos besi yang berdiameter beraneka ragam. Yang di gunakanadalah : Diameter 2.5.6.8.12.13

1.4 Setelah proses perangkaian besi selesai dilanjutkan dengan pemasangan begesting utuk cetakanpengecoran,dalam pembuatan begesting harus benar-benar kuat karena menahan beban yang berat

1.5 Setelah pembuatan begesting selesai lalu di lakukan penyiramanpadabegesting sebelumdi mulainyapengecoran.supaya dalam pelepasang pengecoran tidak sulit nantinya

1.6 Pekerjaanbeton sloof menggunakan Ukuran 15 X 20cm K-2251.7 Campuran takaran dalam beton adalah pasir, tensal, dan semen1.8 Selanjutnya pekerjaan rabat lantai dasar sebelum pamasangan keramik,pekrjaan rabat beton ini

dengan ketebalan 5cm

Page 3: Metode Pelaksanaan

VI. PEKERJAAN LANTAI

1.1 Setelah lantai kerja di rabat mulailah dilakukan penimbangan menggunakan selang untukmengetahuoi ketinggian lantai keramiknantinya

1.2 Setelah dilakukan penimabngan selanjutnya ke tahappengukuran untuk mengetahui sudut siku suatupasangan keramik

1.3 Dalampasangan keramikini menggunakan keramikukuran 40 X 40 cm warna/bermotif

VII. PEKERJAAN INTALASI LISTRIK

1.1 Dalam bab ini kita menginjak pekerjaan pemasangan titik lampu, dalampemasangan titik lampu iniditanam di dalamdinding untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan

1.2 Pemasangan pipaparalon dulu dilakukan sebelum pemasangan kabel,dimana ukuran pipa paralon ini5/8 terbuat dari pipa PVC

1.3 Pemasangan kabel menggunakan kabel NYA1.4 Selain pemasangan kabel dan paralon,pemasangan yang lainya mengikuti dan titik lampu1.5 Pemasangan saklar, gunanya untuk mengatur hidup dan matinya pemakaian lampu1.6 Selanjutnya pemasangan lampu,menggunakan lampu TL 13 Watt dan 18 Watt1.7 Dalampemasangan lampu sambungan antar kabel harus di beri isolator supaya tidak terjadi

konsleting antara kabel sambungan yang satu dengan yang lain1.8 Selanjutnya pemasangan panel MCB

VIII. PEKERJAAN ATAP KONSUL BESI

1.1 Pekerjaan ini menggunakan besi baja profil /besi baja konstruksi dan dilakukan dengan membautserta menggunakan las.agar tidakmudahlepasatau terjatuhPekerjaan iniharus dilakukan oleh ahlinya, baut yang dibunakan untuk membaut adalah diameter14mm dan menggunakan plat simpul tebal 5 mm

1.2 Dalampengerjaan konsul besimenggunakan besi siku dengan ukuran 2L 50.50.51.3 Setelah terpasang dilakukan pengecatan dengan meni untuk menghindari terjadinya karatan dan

awet tahan lamaBaut angker antar kolompun menggunakan diameter 14 mm panjang 30cm

1.4 Pemasangan gording Kanal C konsul menggunakan besi baja ukuran 150.65.20.3.2Pemasangan rangka atap Galvalum menggunakan ukuran 5/7

1.5 Pemasangan rangka atap Kanal C berjarak 1.16cm dan treck stang diameter 16cmUntuk kuda-kuda baja menggunakan ukuran 150.75.5.7 demikian dengan jurai kuda-kuda

1.6 Pemasangan genteng karang pilang/wisma demikian juga dengan bumbungan genteng menggunakangenteng karang pilang / wismadalampemasangan genteng diperhatikanagar tidak bocor harus rapat danuntukbumbungan juag diperhatikan agar tidak terjadi kebocoran pula

1.7 Pasangan kalsiplank menggunakan ukuran 2/30cm dengan ketebalan 4.5 mm

VIII. PEKERJAAN PLAFOND

1.1 Sebelum dilakukan pemasangan plafond terlebihdahulu dilakukan pemasangan rangka plafondplafond dapat menempel pada rangka dan dalam pemasangan ini menggunakan sekrup/riper

1.2 Rangka Plafond kalsiboard menggunakan ukutan tebel 1.2 (600X1200) dan untuk plafond t = 4.5mm

1.3 Disisi plafond di pasng listplafond dari gifsum1.4 Pemasangan plafond menggunakan plafond gypsum berukuran tebal 9mm dan 1.2 X 2.4 m1.5

Page 4: Metode Pelaksanaan

B. PEKERJAAN LANTAI II

I. PEKERJAAN PEMBONGKARAN

1.1 Pekerjaan pembongkaran dapat dilakukan bila mana gambar dan pekerjaan sudah siaap dilaksanakansesuai dengan acuan dan bestek yang berlaku

1.2 Pekerjaan yang pertama adalah pekerjaan pembongkan dinding tembok, dilakukan pembongkaranagar dapat di pasangnya kusen pintu dan jendela alminium pada tembok tersebut

1.3 Selanjutnya dilakukan pembongkaran dinding dilantai 2 ini gunanya untuk di buat balokl antaiDan sesudah pembongkaran dinding agar semua sisa-sisa daribongkaran dinding di turunkan kebawah agar tidak mengganggu pekerjaan selanjutnya.

1.4 Dalam pekerjaan bongkaran harus mengacupada gambar bestek

II. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN

1.1 Setelah ada pondasi barulah kita bisa memasang batu bata merah untuk rolag pondasi batu batamerah menguunakan takaran 1Pc: 2Ps dan pemasangan batu bata merah di buat berjajatmenggunakan batu bata berukuran 20 X 11 X 4.5 cm

1.2 Pemasangan batu bata merah kali ini di pasang di atas balok lantai1.3 Setelah pemasangan batu bata merah rolag selesai selanjutnya dilakukan pemasangan dinding batu

bata,dalam pemasangan batu bata merah ini menggunakan takaran 1Pc: 4Ps1.4 Setelah pemasangan batu bata merahs elesai selurunya baru mengikuti tahap selanjutnya,yaitu

plesteran dinding.sebelum dinding di plester hendaklah di siram dahulu dengan air, supaya adukandapat menempel lekat pada tembok

1.5 Dalam plesteran ini menggu nakan takaran 1Pc: 2Ps danketebalanplesteran dinding 1.5 cm1.6 Setelah selesai diplester,langkah selanjutnya adalah pekerjaan Acian dan benangan untuk dinding

demikian juga untuk tembok dan harus di rapikan dengan benangan setelah di pasang GRC1.7 Pasangan GRC tebal 6 mm dan 240 x 120 x 8 mm pembungkus kolom dan balok baja langsung di

cat meni dan di rapikan dengan finishing benangan dan pengecatanBenangan menggunakan takaran 1Pc: 2Ps

III. PEKERJAAN BETON

1.1 Pekerjaan ini sangatlah penting,mengingat ini pekerjaan struktur.dalam pekerjaan beton ini harusteliti seksamajangan sampai terjadi kemiringan atau tudak siku.

1.2 Pertama dilakukan pemasangan besi yang hendak dicor,di ikat kuat satu dengan yang lainyamenggunalkan kawat besi atau bendrat

1.3 Besi yang digunakan besi ulir dan polos besi yang berdiameter beraneka ragam. Yang di gunakanadalah : Diameter 2.5.6.8.12.13

1.4 Setelah proses perangkaian besi selesai dilanjutkan dengan pemasangan begesting utuk cetakanpengecoran,dalam pembuatan begesting harus benar-benar kuat karena menahan beban yang berat

1.5 Setelah pembuatan begesting selesai lalu di lakukan penyiramanpadabegesting sebelumdi mulainyapengecoran.supaya dalam pelepasang pengecoran tidak sulit nantinya

1.6 Pekerjaan balok lantai ini berukuran 12 X 15 cm

IV. PEKERJAAN KUSEN

1.1 Pemasangan kusen pintu alminium terdapat 2 (dua) ukuranyang berbeda atara jendela yang satu dengan jendela yang lain.begitu juga dengan kusenpintunya

1.2 Ukuran adalah :

- Pasangan kusen pintu alminium profil 4” Ukuran : 40 X 10 Alminiun Putih

Page 5: Metode Pelaksanaan

- Pasangan kusen pintu alminium profil 3” Ukuran : 3 X 7.5 Alminiun Coklat

1.3 Selanjutnya pemasangan slimar alminium 3/81.4 Pemasanga kaca polos mati tebal 5 mm dan pemasangan kaca es tebal 5 mm1.5 Pemasangan daun pintu murtiplex 4 mm1.6 Pemasangan kunci 2 X putar serta engsel kuningan 3” dan slot pintu tanam grendel 12 “ tidak lupa

juga pemasangan hendel pitu,1.7 Pemasangan silent untuk menutupilobang-lobang yang terjadi akibat tidak rapatnya suatu

sambungan antar almini yang satu dengan yang lain1.8

V. PEKERJAAN KONSULBESI

1.1 Pekerjaan ini menggunakan besi baja profil /besi baja konstruksi dan dilakukan dengan membautserta menggunakan las.agar tidakmudahlepasatau terjatuh

1.2 Pekerjaan iniharus dilakukan oleh ahlinya, baut yang dibunakan untuk membaut adalah diameter 14mm dan menggunakan plat simpul tebal 5 mm

1.3 Dalampengerjaan konsul besimenggunakan besi siku dengan ukuran 2L 50.50.5Setelah terpasang dilakukan pengecatan dengan meni untuk menghindari terjadinya karatan danawet tahan lama

1.4 Baut angker antar kolompun menggunakan diameter 14 mm panjang 30cmPemasangan gording Kanal C konsul menggunakan besi baja ukuran 150.65.20.3.2Pemasangan rangka atap Galvalum menggunakan ukuran 5/7Pemasangan rangka atap Kanal C berjarak 1.16 cm dan treck stang diameter 16cm

1.5 Untuk kuda-kuda baja menggunakan ukuran 150.75.5.7 demikian dengan jurai kuda-kuda1.6 Pemasangan genteng karang pilang/wisma demikian juga dengan bumbungan genteng menggunakan

genteng karang pilang / wismadalampemasangan genteng diperhatikanagar tidak bocor harus rapat danuntukbumbungan juag diperhatikan agar tidak terjadi kebocoran pula

1.7 Pasangan kalsiplank menggunakan ukuran 2/30cm dengan ketebalan 4.5 mm

VI. PEKERJAAN PLAFOND

1.1 Sebelum dilakukan pemasangan plafond terlebihdahulu dilakukan pemasangan rangka plafondplafond dapat menempel pada rangka dan dalam pemasangan ini menggunakan sekrup/riper

1.2 Rangka Plafond kalsiboard menggunakan ukutan tebel 1.2 (600X1200) dan untuk plafond t = 4.5mm

1.3 Disisi plafond di pasng listplafond dari gifsum1.4 Pemasangan plafond menggunakan plafond gypsum berukuran tebal 9mm dan 1.2 X 2.4 m

VII. PEKERJAAN INSTALASILISTRIK

1.1 Dalam bab ini kita menginjak pekerjaan pemasangan titik lampu, dalampemasangan titik lampu iniditanam di dalamdinding untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan

1.2 Pemasangan pipaparalon dulu dilakukan sebelum pemasangan kabel,dimana ukuran pipa paralon ini5/8 terbuat dari pipa PVC

1.3 Pemasangan kabel menggunakan kabel NYA1.4 Selain pemasangan kabel dan paralon,pemasangan yang lainya mengikuti dan titik lampu1.5 Pemasangan saklar, gunanya untuk mengatur hidup dan matinya pemakaian lampu1.6 Selanjutnya pemasangan lampu,menggunakan lampu TL 13 Watt dan 18 Watt1.7 Dalampemasangan lampu sambungan antar kabel harus di beri isolator supaya tidak terjadi

konsleting antara kabel sambungan yang satu dengan yang lain

Page 6: Metode Pelaksanaan

C. I PEKERJAAN ATAP LANTAI III

I. PEKERJAAN PEMBONGKARAN

1.1 Pekerjaan pembongkaran atap kuda-kuda lama ini di lakukan karena akan di pasangnya atapkuda-kuda yang baru

1.2 Demikian juga rangkaplafond dan plafond di bongkar di ganting dengan yang baru1.3 Intalasi listrikpun tak luput dari pembongkaran dan di ganti dengan yang baru

II. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN

1.1 Setelah ada pondasi barulah kita bisa memasang batu bata merah untuk rolag pondasi batu bata merah menguunakan takaran 1Pc: 2Ps dan pemasangan batu bata merah di buat berjajar menggunakan batu bata berukuran 20 X 11 X 4.5 cm1.2 Pemasangan batu bata merah kali ini di pasang di atas balok lantai1.3 Setelah pemasangan batu bata merah rolag selesai selanjutnya dilakukan pemasangan dinding batu

bata,dalam pemasangan batu bata merah ini menggunakan takaran 1Pc: 4Ps dalam pemasangandinding batu bata taklupajuga pemasangan roster pada dinding tembok

1.4 Setelah pemasangan batu bata merahs elesai selurunya baru mengikuti tahap selanjutnya,yaituplesteran dinding.sebelum dinding di plester hendaklah di siram dahulu dengan air, supaya adukandapat menempel lekat pada tembok

1.5 Dalam plesteran ini menggu nakan takaran 1Pc: 2Ps dan ketebalan plesteran dinding 1.5 cm1.6 Setelah pekerjaan plesteran selesai seluruhnya barulah memasuki tahap acian menggunakan semen

sekaligus dilakukan pekrjaan benangan pada sisi suku suatu bangunan

III. PEKERJAAN BETON

1.1 Pekerjaan ini sangatlah penting,mengingat ini pekerjaan struktur.dalam pekerjaan beton ini harusteliti seksamajangan sampai terjadi kemiringan atau tudak siku.

1.2 Pertama dilakukan pemasangan besi yang hendak dicor,di ikat kuat satu dengan yang lainyamenggunalkan kawat besi atau bendrat

1.3 Besi yang digunakan besi ulir dan polos besi yang berdiameter beraneka ragam. Yang di gunakanadalah : Diameter 2.5.6.8.12.13

1.4 Setelah proses perangkaian besi selesai dilanjutkan dengan pemasangan begesting utuk cetakanpengecoran,dalam pembuatan begesting harus benar-benar kuat karena menahan beban yang berat

1.5 Setelah pembuatan begesting selesai lalu di lakukan penyiramanpadabegesting sebelumdi mulainyapengecoran.supaya dalam pelepasang pengecoran tidak sulit nantinya

1.6 Pekerjaan ring balnk ini berukuran 15 X 25 cm menggunakan besi dengan diameter 13 dan 81.7 Pekerjaan Beton Kolomini berukuran 20 X 30 cm menggunkan besi dengan diameter 16 dan 8

IV. PEKERJAAN ATAP BAJA

1.1 Tahap selanjutnya pekerjaan kuda-kuda baja WF 150.75.5.7Pemasangan kuda-kuda baja menggunakan baut berdiameter 14 mm dan di las untuk menambahkekuatanya di bagian baja WF di beri stiffener dengan ketebalan 10 mm, setelah terpasang di catmeni besi agar tahan lama dan tak mudah karatanPasangan jurai kuda-kuda / setengah kuda-kuda WF 150.75.5.7dalam pemasangan jurai kuda-kuda ini terdapat 4 bagian jurai kuda-kuda,samad engan kuda-kudapemasanganya menggunakan baut menggunakan diameter 14 mm dan di las setelah itu di cat menibesi pula

Page 7: Metode Pelaksanaan

Pekerjaan pemasangan kaki kuda-kuda WF 150.75.5.7dalam pemasangan Kaki kuda-kuda sama dengan yang lainya menggunakan las dan di cat meni pula

1.2 Pekerjaan pasangan plat plendes dengan ketebalan 10 mm dan di baut dengan besi yang Tiangyang telah tertanam. kemudian di cat meniSelanjutnya pekerjaan pasang plat buhul dengan ketebalan 10 mm, pekerjaannya hampir samadenganpemasangan plat plendesPekerjaan ini untuk memperkuat suatu pasangan kuda-kuda yaitu pemasangan baut angker. Dalampemasangan baut angker ini menggunakan baut berdiameter 14 mm dan panjang 30 cm sebagipenyambung antara kuda-kuda dan kolom

1.3 Pekerjaan gording kanal C,kanal C ini berukuran 150.65.20.3.2 dalam pengerjaanya menggunakanlas dan setelah selesai di cat dengan cat meni besi

1.4 Setelah kuda-kuda dan gording kanal C terpasang barulah dilakukan pemasangan Galvalum denganukuran 5 / 7, pengerjaanya di baut dengan riper. Galvalum ini juga di gunakan sebagai rengsekaligus sebagai cantolan genteng nantinya baik reng maupun usuk menggunakan galvalum

1.5 Selanjutnya setelah Galvalum terpasang kita mulai menaikkan genteng sebagai penutupatap.Gunanya untuk melindungi dari panas dan hujan suatu bangunan dan yang menempatinya

1.6 Genteng yang di gunakan adalah genteng karang pilang dan bumbungan genteng pun menggunakan karang pilang juga atau yg setara. Dalampemasangan genteng harus rapat tak boleh longgar agar tidak terjadi kebocoran dan untuk pasangan bumbungan genteng juga harus benar-benar rapat dengan semen agar tidak bocor pula dalam hal ini tak lupa juga di pasangya penangkal petir di atas bumbungan atap genteng yang mana penangkalpetir ini terbuat dari logam tembaga dan di alirkan kebawah di tanah di dalam tahan1.6 Selanjutnya pemasangan kalsi plnk, pasangan uni menggunakan bahan berukuran 2 /30

pasangan Kalsi plankini untuk memeperindah pemandangan suatu bangunan sekaligus untukmenutupi suatu akhir pasangan plafond

V. PEKERJAAN ATAP PENGECATAN

1.1 Sebelum dilakukan pengecatan pada dinding sebaiknya dilakukan pekerjaan plamur dinding denganmenggunakan kalsium,semen putih dan lem rajawali daru setelah itu dilakukan penggosokan padadinding tembok menggunakan kertas gosok Nomor 150 agar haluslalu di mulailah prosespengecatan yang pertama menggunakan cat dasar warna putih 1.2 Selanjutnya pekerjaanpengecatan untuk GRC dengan ketebalan 6 mm pembungkus kolom(weathershield)pengecatan dinding dilakukan sekali lagi sesuai dengan warna yang diinginkan

1.2 Setelah plafond selesai di pasang selanjutnya dilakukan pengecatan sekalian dengan pengecatan beton expos dan dilakukan 2 kali pengecatan agar bagus hasilnya1.3 Dalam pengecatan plafondlist gypsum juga harus di cat Rangka ata pbesi baja pun tak luput dari pengecatan dengan menggunakan meni besi

Pekerjaan selanjutnya adalah pengecatan ulang besi relling1.4 Agar hasil pengecatan terlihat rapi dilakukan pengecatan 2 kali,agar semua tertutupcat denagan

sempurna dan enak di pandang mata

VI. PEKERJAAN PEMBERSIHAN LOKASI

1.1 Setelah pekerjaan selesai pastilah meninggalkan banyaksekali kotoran seperti bekas bongkaranGedung (gragal) dan kayu-kayu bekas begesting dan masih banyak yang lainyasetelah semua pekerjaan rapi di buanglah semua sampah dari lokasi pembangunan gedung tersebutagar telihar bersih dan rapi

1.2 Selain kotoran bahan bangunan kebersihan ini di lakukan juga untuk pekerjaan yang belum rapi ataumasih kurang baik

Page 8: Metode Pelaksanaan

BAB. III

URAIAN PEKERJAAN UTAMA

A. PEKERJAAN LANTAI I

NO UARAIAN PEKERJAANI. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERANII. PEKERJAAN BETONII. PEKERJAAN LANTAIIV. PEKERJAAN ATAPV. PEKERJAAN PLAFOND

VI. PEKERJAAN PENGECATAN

URAIAN PEKERJAAN PENUNJANG

I. POTENSI DAN PERMASALAHAN KAWASAN

1.1 PENDEKATAN POTENSI

1.a. Aspek MakroPembangunan Gedung Type B SMA NEGERI 2 Surabaya,pada hakekatnya merupakan salah satubangunan struktur cagar budaya dan elemen pembangunan di kota surabayadi sektor pendidikan yangberkembang dan tumbuh sesuai dengan dinamika dan kemampuan yang dimiliki dan semakin banyakragam serta tingginya intensitas suatu kegiatan akan mendorong perkembangan kebutuhan yang lebihcepat, namun pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi beberapafaktor, yaitu :

1. Keadaan fisik,Tanah – Topografi, Sungai, Geologi, Kemampuan Tanah dan sebagainya2. Keadaan fisik bangunan dan hubungan massa3. Jumlah perkembangan penduduk4. Kegiatan Masyarakat volume maupun jenisnya5. Kelengkapan Fasilitas dan Utilitas atau Sarana Infra Struktur Kota6. Sarana dan Prasarana Transportasi

1.b Aspek MikroAspek Mikro meliputi rumah tata bangunan dan tata lingkungan, yang meliputi :

1. Gubahan Massa2. Orentasi bangunan3. Selubung dan bentuk bangunan4. Pola Bangunan5. Kegiatan Pelayanan6. Organisasi ruan7. Pola gubahan tata lingkungan

Page 9: Metode Pelaksanaan

1.2 PENDEKATAN PERMASALAHAN

Berdasarkan letak geografis sekolahan tersebut berada dikawasan padat penduduk maka di harapkanpembanguna gedung disesuaikan dengan kondisi wilayah sekitarnya dari segi gubahan massa, orentasibanguanan,polaruang, pola sirkulasi, sarana dan prasarana utilitas.Berikut ini adalah langkah – langkah yang di tembuh untuk memperlancar pekerjaan pembangunan,yaitu meliputi :

1.1 Persiapan pembukaan akses jalan, dalam hal ini kontraktor Melobi/meminta izinkepada pihak -pihakyang berkepentingan. Antara lain RT/RW Setempat

1.2 Menyediakan jembatan cadangan seandainya pekerjaan melewati sebuah sungai, dalam hal ini untukbejaga – jaga saja seandanya jembatan tersebut tidak mampu menahan beban yang di muat suatukendaraan untuk matrialyang di bawa kelokasi.Sehingga andai saja jempatah tersebut putus dantidak sanggu menahan berat beban sudah ada jembatan cadangan dan pekerjaan dapat terus bejalantanpa adanya halangan jembatan yang terputus.

1.3 Selanjutnya menyiapkan tempat untuk bahan matrial supaya tidak mengganggu Kelancaranpekerjaan dan tidak mengganggu kelancaran jalan raya. Dan juga menyiakan temapt matrial yangtidak boleh kena airsebelum di gunakan. Satu algi menyiapkan tempat peristirahantanbagiparapekerjadan kantor sementara bagi kontraktor untuk memantau parapekerja.

1.4 Seandainya lapangan pekerjaan dalam keadaan penuh dengan air maka akan di keringkan terlebihdaluu. Agar dalammelakukanpekerjaan lebih cepat dan nyaman.

BAB. V

PENUTUP

1.1 Demikian Metode Pelaksanaan ini dibuat segai acuan dalam lapangan pekerjanaan langkah-langkahapa yang harus di laksanakan sebelum, mulai, dan selesai pekerjaan di lakukan

1.2 Metode Pelaksanaan ini di buat agar suatu bangunan terbangun dengan dan sesuai bestek yang sudahdi tentukan dalam RAB dan GAMABAR ESTEK

1.3 Semoga dengan adanya Metode Pelaksanaan ini lebih memudahkan dan lebih teraranya Scedullepekerjaan.mana dulu yang harus di dahulukan dalam melaksanakan pekerjan

1.4 Semoga saja bermanfaat bagi semuanya

Surabaya, 2012CV. KALKALMAS

ZAINALARIFIN Direktur