metode kontekstual dalam pembelajaran - core.ac.uk · viii abstrak novika, vitalis cicik. 2016....

288
METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN TOKOH DAN PENOKOHAN NOVEL RUMAH TANPA JENDELA KARYA ASMA NADIA UNTUK SISWA SMA KELAS XI SEMESTER I SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Oleh: Vitalis Cicik Novika 121224016 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: vankhanh

Post on 07-May-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN

TOKOH DAN PENOKOHAN NOVEL RUMAH TANPA JENDELA

KARYA ASMA NADIA

UNTUK SISWA SMA KELAS XI SEMESTER I

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh:

Vitalis Cicik Novika

121224016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

i

METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN

TOKOH DAN PENOKOHAN NOVEL RUMAH TANPA JENDELA

KARYA ASMA NADIA

UNTUK SISWA SMA KELAS XI SEMESTER I

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Oleh:

Vitalis Cicik Novika

121224016

PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberkati, memberi perlindungan,

kekuatan, dan kesabaran untuk saya.

2. Orang tua saya, Bapak Ignasius Sumanto dan Ibu Valentina Eni Indawati.

3. Adik saya, Yustina Mentari Adri Anjani dan Antonius Firmanda Tegar

Hermawan.

4. Serta segenap keluarga saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

v

MOTO

Mimpi dan rencana hanya akan menjadi bayangan semata, jika tanpa

usaha untuk mewujudkan. Karena sebaik-baiknya mimpi dan rencana adalah

lebih baik tindakan. (Penulis)

“Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang”

(Amsal, 23: 18).

“Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan

diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka

pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima

dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok,

baginya pintu dibukakan” (Lukas 11: 9-10).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

viii

ABSTRAK

Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela Karya Asma Nadia Untuk Siswa SMA Kelas XI Semester 1”. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, FKIP, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini menggunakan metode kontekstual dalam pembelajaran tokoh dan penokohan novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan metode kontekstual dalam pembelajaran tokoh dan penokohan dalam novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia untuk siswa SMA kelas XI semester 1. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan tokoh dan penokohan novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia, dalam kata-kata atau bahasa yang baik dan benar.

Peneliti menerapkan langkah-langkah metode kontekstual yang digunakan dalam pembelajaran tokoh dan penokohan novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia yang terdiri dari (1) membuat sinopsis, (2) mengidentifikasi tokoh dan penokohan, (3) bertanya, (4) diskusi kelompok, (5) pemodelan, (6) refleksi, (7) penilaian autentik. Pada penelitian yang dilakukan, peneliti menganalisis tokoh dan penokohan yang terdapat pada novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia. Tokoh yang dianalisis dalam penelitian ini ada dua jenis, dari segi peranan (tokoh utama dan tokoh tambahan) dan dari segi fungsi penampilan (tokoh protagonis dan antagonis). Analisis penokohan menggunakan metode tidak langsung terdiri dari: (1) karakterisasi melalui dialog, (2) lokasi dan situasi percakapan, (3) jati diri tokoh yang dituju oleh penutur, (4) kualitas mental para tokoh, (5) nada, suara, tekanan, dan dialek, (6) karakterisasi melalui tindakan para tokoh. Tokoh utama dalam novel adalah Rara dan Aldo. Tokoh tambahan yang terdapat dalam novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia adalah Ibu, Raga, Rafi, Akbar, Alia, Abah Alia, Umi Alia, Yati, Bude Asih, Ibu Yati, Nenek Aldo, Adam, Andini, Salma, Suster, Bi Siti, Simbok, Ratna, Papa Aldo, dan Billy. Dari segi fungsi penampilan, tokoh yang termasuk dalam tokoh protagonis adalah: Rara, Aldo, Ibu, Raga, Nenek, Akbar, Rafi, Yati, Salma, Alia, Adam, Syarif, Simbok, Asih, Abah, Ummi, Bi Siti, Suster, dan Billy. Tokoh yang termasuk tokoh antagonis adalah: Ratna, Andini dan Ibu Yati. Analisis penokohan menggunakan metode tidak langsung menghasilkan gambaran penokohan tokoh yang terlibat dalam novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia.

Peneliti menyusun metode kontekstual pembelajaran dalam bentuk silabus dan RPP sebagai acuan dan bahan pembelajaran sastra di SMA kelas XI semester I. Silabus dan RPP dapat digunakan untuk mencapai Standar Kompetensi membaca, memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

ix

ABSTRACT

Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Contextual Method in Character and Characterization Learning on Novel Rumah Tanpa Jendela Written by Asma Nadia to the First Semester Senior High Schools Students of Class XI”. Thesis. Yogyakarta: PBSI, FKIP, Universitas Sanata Dharma.

This research examined contextual method in character and characterization learning on novel Rumah Tanpa Jendela written by Asma Nadia. This research was aimed to describe contextual method in character and characterization learning on novel Rumah Tanpa Jendela written by Asma Nadia to the First Semester Senior High Schools Students of Class XI. The method used in this research was descriptive qualitative approach. Descriptive qualitative approach method was used to describe the character and characterization on novel Rumah Tanpa Jendela written by Asma Nadia, in the words or language is good and true.

Reserchers apply the steps used in the contextual method learning character and characterization of the novel Rumah Tanpa Jendela written by Asma Nadia were: (1) making synopsis, (2) identifying of the character and characterization, (3) questioning, (4) learning in groups, (5) modeling, (6) reflection, (7) authentic assessment. On research, researchers analyzed character and characterization on novel Rumah Tanpa Jendela written by Asma Nadia. Character analyzed in this research are two type, in terms of the role (the main character and additional figures) and in terms of function appearance (protagonist and antagonist). Characterizations found by the reasearchers examined the indirect method were: (1) characterization through dialogue, (2) the location and situation of the conversation, (3) identity figures targeted by speakers, (4) mental quality leaders (5) tone, sound, pressure, and dialects, (6) characterization through action figures. The main character in the novel is Rara and Aldo. The addtional figures in the novel is Ibu, Raga, Rafi, Akbar, Alia, Abah Alia, Umi Alia, Yati, Bude Asih, Ibu Yati, Nenek Aldo, Adam, Andini, Salma, Suster, Bi Siti, Simbok, Ratna, Papa Aldo, and Billy. In the terms of function appearance, a figure by which included in figures protagonist is Rara, Aldo, Ibu, Raga, Nenek, Akbar, Rafi, Yati, Salma, Alia, Adam, Syarif, Simbok, Asih, Abah, Ummi, Bi Siti, Suster, and Billy. Figure by which included in figures antagonist is Ratna, Andini dan Ibu Yati. Analyzed characterization used the indirect produce picture characterization figures involved on novel Rumah Tanpa Jendela written by Asma Nadia.

Researcher arranged contextual method learning in syllabus and lesson plantsused as a reference and materials in literature learning in Senior High Schools class XI semester 1. The syllabus and lesson plantsused could be used to reach the reading competency standard to understand various tales Indonesian/translated novels.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Metode

Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa

Jendela karya Asma Nadia Untuk Siswa SMA Kelas XI Semester I”. Skripsi ini

disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia.

Penulis menyadari bahwa terselesainya skripsi ini berkat dukungan, doa,

semangat, bimbingan, nasihat, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia yang selalu memberikan motivasi kepada penulis

agar cepat menyelesaikan skripsi ini.

3. Drs. B. Rahmanto, M.Hum., selaku dosen pembimbing I yang selalu

membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam

menyusun skripsi.

4. Drs. P. Hariyanto, M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang selalu

membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam

menyusun skripsi.

5. Seluruh dosen PBSI yang telah membimbing, mendampingi, dan mendidik

penulis selama menempuh perkuliahan.

6. Bapak Robertus Marsidiq, selaku staff sekretariat yang telah memberikan

pelayanan administrasi di Prodi PBSI.

7. Seluruh karyawan dan staf Universitas Sanata Dharma.

8. Orang tua saya, Bapak Ignasius Sumanto dan Ibu Valentina Eni Indawati

yang selalu mendoakan, memberi semangat, memberikan dana dan

motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN PERSEMBAHAN iv

MOTO v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS vii

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

KATA PENGANTAR x

DAFTAR ISI xii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 5

C. Tujuan 5

D. Manfaat 5

E. Definisi Istilah 6

F. Sistematika Penyajian 8

BAB II LANDASAN TEORI 9

A. Penelitian yang Relevan 9

B. Landasan Teori 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

xiii

1. Metode Kontekstual 12

a. Definisi Metode Kontekstual 12

b. Prinsip Metode Kontekstual 13

c. Komponen Pembelajaran Kontekstual 15

d. Langkah-Langkah Penerapan CTL di Kelas 16

2. Hakikat Novel 22

3. Tokoh 23

4. Penokohan 24

C. Pembelajaran Sastra di SMA 30

1. Silabus 30

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 32

3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 33

D. Kerangka Berpikir 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 37

B. Metode Penelitian 37

C. Sumber Data 38

D. Instrumen Penelitian 39

E. Teknik Pengumpulan Data 40

F. Teknik Analisis Data 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42

A. Deskripsi Data 42

B. Pembahasan Metode Kontekstual 43

1. Identifikasi Novel Rumah Tanpa Jendela

Karya Asma Nadia 43

2. Identifikasi Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa

Jendela Karya Asma Nadia 54

a. Identifikasi tokoh Novel Rumah Tanpa Jendela

Karya Asma Nadia 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

xiv

b. Identifikasi Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

Karya Asma Nadia 108

3. Bertanya 192

4. Diskusi Kelompok 192

5. Pemodelan 193

6. Refleksi 196

7. Penilaian Autentik 197

C. Implementasi Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel

Rumah Tanpa Jendela Karya Asma Nadia 201

1. Silabus 202

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 205

BAB V PENUTUP 226

A. Kesimpulan 226

B. Implikasi 228

C. Saran 228

DAFTAR PUSTAKA 230

LAMPIRAN 232

A. Lampiran kutipan novel Rumah Tanpa Jendela

karya Asma Nadia 233

B. Bab sembilan Belas novel Rumah Tanpa Jendela

karya Asma Nadia 259

BIODATA 273

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, kompetensi dasar

membaca novel maupun membaca terjemahan novel merupakan materi

yang wajib dipelajari oleh peserta didik, khususnya pada jenjang SMA

kelas XI semester 1. Materi ini termasuk dalam empat komponen

keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan

menulis. Empat keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan.

Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam membaca novel

memerlukan dua aspek kemampuan. Aspek kemampuan tersebut meliputi

aspek kemampuan berbahasa dan aspek kemampuan bersastra.

Pada dasarnya, proses pengajaran sastra bukanlah hal yang mudah.

Pengetahuan yang dimiliki oleh guru bukan menjadi hal utama suksesnya

pembelajaran sastra ini. Selain memiliki pengetahuan, seorang guru yang

kreatif harus mampu mengembangkan kemampuan mengajar dengan

berbagai metode pembelajaran yang efektif dan efisien yang disesuaikan

dengan tingkat kemampuan peserta didiknya.

Pemilihan pendekatan atau metode pembelajaran yang tepat dapat

menjadi tolok ukur keberhasilan pencapaian pembelajaran sastra. Secara

umum, pendekatan pembelajaran terbagi menjadi dua, yaitu pendekatan

yang berpusat pada siswa (student centered approach) dan pendekatan

yang berpusat pada guru (teacher centered approach). Pendekatan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

2

strategi juga secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap proses

aktivitas peserta didik di kelas, karena pada dasarnya yang terpenting

bukanlah hasil akhir siswa dalam pembelajaran melainkan proses belajar

siswa dalam memahami materi.

Metode kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL)

merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam

pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Pembelajaran kontekstual

Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep

pembelajaran dengan mengaitkan antara materi pembelajaran dengan

dunia nyata siswa dengan mendorong siswa agar membuat hubungan

antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan

sehari-hari (Muslich, 2007: 41). Dalam pembelajaran kontekstual, siswa

bukan hanya belajar mengenai materi bahasa dan sastra Indonesia

khususnya novel saja, melainkan siswa dapat mengambil pesan atau

manfaat dari isi novel tersebut untuk kemudian diaplikasikan secara nyata

ke dalam kehidupan siswa sehari-hari.

Sastra merupakan gambaran dari kehidupan masyarakat yang

dituangkan dalam bentuk tulisan, gerak, maupun simbol tertentu. Karya

sastra diciptakan oleh pengarang bukan hanya untuk dibaca saja,

melainkan digunakan untuk diapresiasi dan dinikmati secara turun

temurun.

Novel merupakan cerita rekaan yang menyajikan tentang aspek

kehidupan manusia yang lebih mendalam yang senantiasa berubah-ubah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

3

dan merupakan kesatuan dinamis yang bermakna (Wahyuningtyas &

Santoso, 2011: 47). Novel memiliki unsur pembangun yaitu unsur intrinsik

dan ekstrinsik. Salah satu unsur intrinsik yang penting dan memengaruhi

jalannya cerita dalam novel yaitu adanya tokoh yang digambarkan atau

diceritakan.

Tokoh dalam novel berkaitan erat dengan penokohan. Tokoh

adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan dalam

berbagai peristiwa dalam cerita (Sudjiman via Budianta, 2008: 86),

sedangkan penokohan adalah cara pengarang menampilkan tokoh atau

pelaku (Jauhari, 2013: 161).

Novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia memuat cerita

yang sederhana namun mampu menggambarkan situasi kehidupan saat ini.

Novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia merupakan salah satu

novel yang sukses menarik banyak pembaca dan dapat menjadi novel yang

layak diperhitungkan. Alasan novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma

Nadia layak diperhitungkan karena isi cerita mengandung fakta berkaitan

dengan kelas sosial dan kelas ekonomi yang terjadi pada masyarakat

sekarang. Melihat tanggapan dan antusias pembaca yang sangat baik

terhadap cerita novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia, cerita

dalam novel kemudian di filmkan dengan judul yang sama. Film Rumah

Tanpa Jendela menjadi film terbaik dan memenangkan penghargaan

Festifal Film Indonesia pada tahun 2011, berkat isi ceritanya yang baik

dan memiliki unsur mendidik. Prestasi yang telah diraih oleh novel Rumah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

4

Tanpa Jendela karya Asma Nadia dapat dijadikan gambaran dan

pertimbangan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran novel.

Ketertarikan peneliti terhadap novel Rumah Tanpa Jendela karya

Asma Nadia di dalam novel ini terdapat unsur yang membangun karya

sastra itu sendiri yaitu unsur tokoh dan penokohan. Selain itu, tindakan

yang dilakukan oleh para tokoh dalam menghadapi berbagai persoalan

kehidupan dapat dijadikan contoh bagi siswa sehingga novel ini dapat

dijadikan sebagai bahan baru dalam pengajaran sastra di SMA kelas XI

semester 1 terutama pada materi ajar tokoh dan penokohan.

Peneliti memilih metode kontekstual dalam menganalisis tokoh

dan penokohan novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia agar siswa

dapat mengaitkan kesesuaian antara penokohan dengan perilaku yang

ditimbulkan. Dengan adanya metode kontekstual ini, peserta didik dapat

belajar memaknai kehidupan dengan membaca novel tersebut kemudian

mengambil nilai yang terkandung untuk diaplikasikan dalam perilaku

sehari-hari. Peneliti melakukan penelitian terhadap novel Rumah Tanpa

Jendela ini dengan berfokus dalam salah satu unsur intrinsik dalam novel

Rumah Tanpa Jendela yaitu tokoh yang berkaitan erat dengan penokohan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, masalah yang akan

dibahas dalam penelitian ini ialah “bagaimana penerapan metode

kontekstual dalam pembelajaran tokoh dan penokohan Novel Rumah

Tanpa Jendela karya Asma Nadia untuk siswa SMA kelas XI semester 1

dalam bentuk silabus dan RPP?”.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah

mendeskripsikan penerapan metode kontekstual dalam pembelajaran tokoh

dan penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia untuk

siswa SMA kelas XI semester 1 dalam bentuk silabus dan RPP.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Memberikan sumbangan bagi ilmu pembelajaran sastra dan pendidikan

yaitu implementasi metode kontekstual.

2. Memperkaya pemahaman terhadap unsur tokoh dan penokohan novel

Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia.

3. Memberikan sumbangan berupa referensi bagi peneliti-peneliti yang

akan melakukan penelitian yang berkaitan dengan pendekatan maupun

objek yang digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

6

4. Bagi guru bidang studi Bahasa Indonesia khususnya, hasil penelitian

ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk materi pengajaran dan strategi

pengajaran sastra.

5. Bagi peneliti sendiri, dapat menambah pemahaman peneliti terhadap

strategi pembelajaran dengan menerapkan metode kontekstual dalam

pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

E. Definisi Istilah

1. Novel

Novel merupakan cerita rekaan yang menyajikan aspek kehidupan

manusia yang mendalam yang senantiasa berubah-ubah dan

merupakan kesatuan dinamis yang bermakna (Wahyuningtyas &

Santosa, 2011: 47).

2. Tokoh

Sudjiman via Budianta, dkk (2008: 86) tokoh adalah individu

rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan dalam berbagai

peristiwa dalam cerita.

3. Penokohan

Penokohan adalah cara pengarang menampilkan tokoh atau pelaku

(Jauhari, 2013: 161). Penokohan adalah cara pengarang menampilkan

tokoh atau pelaku (Jauhari, 2013: 161). .

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

7

4. Implementasi

Im-ple-men-ta-si/ n/ pelaksanaan; penerapan (Depdiknas, 2008:

529).

5. Metode Kontekstual

Pendekatan kontekstual atau contextual teaching and learning

merupakan suatu pembelajaran yang berhubungan dengan suasana

tertentu (Hosnan, 2014: 267).

6. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum

operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh tiap-tiap satuan

pendidikan/ sekolah (Muslich, 2007: 10).

7. Silabus

Silabus merupakan seperangkat rencana dan peraturan tentang

implementasi kurikulum, yang mencakup kegiatan pembelajaran,

pengelolaan kurikulum berbasis sekolah, kurikulum dan hasil belajar,

serta penilaian berbasis kelas (Mulyasa, 2008: 133).

8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rancangan

pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru ketika

proses pembelajaran di kelas. Berdasarkan RPP yang ada, baik dibuat

sendiri oleh guru maupun bukan maka RPP dapat membantu

menerapkan pembelajaran secara terprogram (Muslich, 2007: 45).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

8

F. Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian penelitian ini terdiri dari lima bagian utama, yaitu:

(1) Pendahuluan. Bab pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan

sistematika penyajian. (2) Landasan teori. Landasan teori terdiri dari penelitian

yang relevan, dan kajian teori. Bab ini akan memuat teori-teori yang digunakan

dalam penelitian ini. (3) Metodologi penelitian. Metodologi penelitian terdiri dari

pendekatan dan jenis penelitian, metode penelitian, sumber data, teknik

pengumpulan data, instrumen penelitian, serta teknik analisis data. (4)

Pembahasan. Hasil penelitian dan pembahasan terdiri dari deskripsi data,

pembahasan metode kontekstual dalam pembelajaran tokoh dan penokohan novel

Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia, dan implementasi hasil analisis

pembelajaran tokoh dan penokohan novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma

Nadia untuk siswa SMA kelas XI semeter I yang diaplikasikan dalam silabus dan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). (5) Penutup. Penutup terdiri dari

kesimpulan, implementasi dan saran. Kesimpulan diperoleh dari hasil pembahasan

terhadap analisis data. Kesimpulan inilah yang akan menjadi hasil penelitian ini.

Sedangkan, saran diperlukan untuk para peneliti lain yang ingin meneliti dengan

topik yang masih sama yaitu tokoh dan penokohan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

9

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan disajikan beberapa teori yang digunakan sebagai

acuan dalam penelitian. Bab ini meliputi tiga komponen penting, yaitu (A)

penelitian yang relevan, (B) landasan teori, serta (C) pembelajaran sastra

di SMA (D) kerangka berpikir.

A. Penelitian Yang Relevan

Peneliti menemukan dua penelitian yang relevan dengan penelitian

ini. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Erna Lawu Niri dari

Universitas Sanata Dharma dengan judul “Pendekatan Kontekstual dalam

Pembelajaran Alur Novel Manusia Langit Karya Jajang Agus Sonjaya

Untuk Siswa SMA Kelas XI Semester I” (Niri, 2011).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Maria Srilestari ini,

mencoba mendeskripsikan tentang bagaimana menemukan alur dalam

novel Manusia Langit karya Jajang Agus Sonjaya melalui pendekatan

kontekstual dan bagaimana implementasinya dalam kegiatan belajar

mengajar untuk siswa jenjang SMA kelas XI semester 1. Penelitian yang

dilakukan merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti pada bagian

awal penelitian, membuat sinopsis novel terlebih dahulu. Setelah itu,

peneliti memberikan langkah kedua yaitu menentukan tema,

mengidentifikasi unsur alur. Implementasi yang dilakukan oleh peneliti

dalam wujud silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

10

Hasil analisis yang telah dilakukan dalam novel Manusia Langit

karya Jajang Agus Sonjaya sebagai berikut, tema yang ditemukan yaitu

mempertahankan harga diri dan menjunjung nilai kebudayaan. Kemudian

dari segi alur, ditemukan bahwa alur yang digunakan yaitu alur sorot-balik

atau flash back. Hasil analisisnya berimplikasi dalam pembelajaran sastra

dalam bentuk silabus dan RPP.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Herlina, Magister

Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana UNS dengan judul

“Novel Rumah Tanpa Jendela Karya Asma Nadia (Kajian Sosiologi

Sastra, Resepsi Sastra, dan Nilai Pendidikan)” (Herlina, 2013).

Penelitian tersebut mendeskripsikan bagaimana latar belakang

sosial budaya masyarakat pinggiran novel Rumah Tanpa Jendela karya

Asma Nadia, pengaruh latar belakang sosial pengarang terhadap proses

penciptaan novel Rumah tanpa Jendela karya Asma Nadia, hal yang

mempengaruhi latar belakang sosial pengarang terhadap proses penciptaan

novel Rumah Tanpa Jendela, resepsi pembaca novel Rumah Tanpa

Jendela karya Asma Nadia, dan nilai pendidikan yang terkandung dalam

novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan

menggunakan pendekatan sosiologi sastra dan resepsi sastra. Teknik

pengumpulan data dengan analisis dokumen. Dokumen dalam penelitian

ini adalah Novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

11

Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) latar belakang sosial

budaya yang terdapat dalam novel Rumah Tanpa Jendela tampak pada

seperti kebiasaan-kebiasaan, prilaku, sikap, sopan santun, hubungan

kekerabatan, tampak pada kesempatan memperoleh pendidikan, ajaran-

ajaran tertentu, Sifat kemandirian, (2) hal yang paling mendasar yang

mempengaruh latar belakang sosial pengarang terhadap proses penciptaan

novel Rumah Tanpa Jendela Karya Asma Nadia adalah keadaan ekonomi

keluarga pengarang novel ini yang sangat sederhana, permasalahan hidup

yang pernah dialami oleh pengarang, dan keyakinan yang kuat terhadap

agamanya.

(3) Berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti lakukan

terhadap pembaca novel Rumah Tanpa Jendela, Tanggapan terhadap

novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia dinilai positif. Sebab

novel ini dapat mampu membawa pengaruh positif dalam diri

pembacanya. (4) nilai pendidikan yang terkandung di dalam novel Rumah

Tanpa Jendela karya Asma Nadia yaitu nilai pendidikan agama,

mengajarkan kepada pembacanya agar selalu meminta pertolongan hanya

kepada Allah melalui shalat dan berdoa. Nilai pendidikan sosial,

mengajarkan kepada pembacanya agar mengutamakan gotong royong dan

kepedulian terhadap sesama. Nilai pendidikan adat istiadat mengajarkan

kepada pembacanya, khususnya para orang tua agar tidak memaksakan

kehendaknya. Nilai pendidikan moral mengajarkan kepada pembacanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

12

agar tidak mengutamakan kepentingan pribadi dan segala perbuatan kita

jangan sampai merugikan orang lain.

Secara garis besar penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang

berjudul “Metode Kontekstual dalam pembelajaran tokoh dan penokohan

novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia untuk siswa SMA kelas

XI semester I” terdapat persamaan dan perbedaan dengan kedua peneliti

terdahulu. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Erna Lawu Niri

adalah sama-sama menggunakan metode kontekstual, sedangkan

perbedaannya yaitu sumber data (judul novel) serta analisis unsurnya.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian kedua yang di lakukan oleh

Herlina adalah objek penelitiannya sama (novel), sedangkan perbedaannya

adalah kajian yang digunakan dalam meneliti.

B. Landasan Teori

1. Metode Kontekstual

a. Definisi Metode Kontekstual

Metode kontekstual atau contextual teaching and learning

merupakan suatu pembelajaran yang berhubungan dengan suasana

tertentu (Hosnan, 2014: 267). Metode kontekstual adalah usaha

untuk membuat siswa aktif dalam memompa kemampuan diri

tanpa merugi dari segi manfaat, sebab siswa berusaha mempelajari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

13

konsep sekaligus menerapkan dan mengaitkannya dalam dunia

nyata (Rusnan, 2012: 187).

Dalam pembelajaran kontekstual, guru mendorong siswa

membuat hubungan antara pengetahuan yang ia miliki dalam hal

ini materi yang diberikan oleh guru dengan menerapkannya dalam

kehidupan sehari-hari. Strategi pembelajaran kontekstual yaitu

bahwa materi tidak seluruhnya dari guru. Akan tetapi, siswa

dituntut untuk mencari, melakukan, dan mengalami dari

pembelajaran sastra yang telah dilakukan. Hal tersebut karena pada

dasarnya dalam pembelajaran sastra mengandung pesan yang baik

untuk siswa dalam memecahkan permasalahan yang ia alami dalam

lingkungan keluarga maupun masyarakatnya.

b. Prinsip Metode Kontekstual

Metode kontekstual dalam implementasinya memerlukan

perencanaan pembelajaran yang mencerminkan konsep dan prinsip

CTL (Rusman, 2012: 193). Ada tujuh prinsip pembelajaran

kontekstual yang wajib dikembangkan oleh guru, yaitu sebagai

berikut:

1) Kontruktivisme (Contructivism)

Kontruktivisme merupakan landasan berpikir (filosofi) dalam

CTL yaitu pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit

yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas. Dalam CTL,

strategi untuk membelajarkan siswa menghubungkan antara setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

14

konsep dengan kenyataan merupakan unsur yang diutamakan

dibandingkan dengan penekanan terhadap beberapa banyak

pengetahuan yang harus diingat siswa.

2) Menemukan (Inquiry)

Proses ini merupakan kegiatan inti dari kegiatan pembelajaran

berbasis kontekstual. Melalui upaya menemukan akan memberikan

penegasan bahwa pengetahuan dan keterampilan serta

kemampuan-kemampuan lain yang diperlukan bukan merupakan

hasil dari mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi merupakan

hasil penemuan sendiri.

3) Bertanya (Questioning)

Pengetahuan yang dimiliki seseorang dimulai dengan bertanya.

Dalam implementasi CTL, pertanyaan yang diajukan oleh guru

atau siswa harus dijadikan alat atau pendekatan untuk menggali

informasi atau sumber belajar yang ada kaitannya dengan

kehidupan nyata.

4) Masyarakat-belajar (Learning Community)

Maksudnya adalah membiasakan siswa untuk melakukan

kerja sama dan memanfaatkan sumber belajar dari teman. Konsep

masyarakat belajar menyarankan hasil pembelajaran diperoleh dari

hasil kerjasama dengan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

15

5) Pemodelan (Modeling)

Tahap pemodelan dapat dijadikan alternatif untuk

mengembangkan pembelajaran agar siswa bisa memenuhi harapan

siswa secara menyeluruh, dan membantu mengatasi keterbatasan

yang dimiliki oleh para guru. Modeling merupakan asas yang

cukup penting dalam pembelajaran CTL, sebab melalui modeling

siswa dapat terhindar dari pembelajaran yang teoritik-abstrak yang

dapat memungkinkan terjadinya verbalisme.

6) Refleksi (Reflection)

Reflleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru saja

terjadi atau baru saja dipelajari. Pada saat refleksi, siswa diberi

kesempatan untuk mencerna, menimbang, membandingkan

menghayati, dan melakukan diskusi dengan dirinya sendiri

(learning to be). Setiap pengetahuna, sikap dan keterampilan pada

dunia nyata akan diaktualisasikan pada kehidupan selanjutnya yang

telah diinternalisasikan melalui pengalaman sebelumnya.

7) Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assesment)

Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data dari

informasi yang bisa memberikan gambaran atau petunjuk terhadap

pengalaman belajar siswa.

c. Komponen Pembelajaran Kontekstual

Terdapat delapan komponen pembelajaran kontekstual

(Johnson dalam Rusman, 2012: 192) sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

16

1) Menjalin hubungan-hubungan yang bermakna (making

meaningful connections)

2) Mengajarkan pekerjaan-pekerjaan yang berarti (doing

significant work)

3) Melakukan proses belajar yang diatur sendiri (self-regulated

learning)

4) Mengadakan kolaborasi (collaborating)

5) Berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thingking)

6) Memberikan layanan secara individual (nurturing the

individual)

7) Mengupayakan pencapaian standar yang tinggi (reaching high

standards)

8) Menggunakan asesmen autentik (using authentic assessment).

d. Langkah-langkah Penerapan CTL Di Kelas

Menurut Trianto (2009:111) secara garis besar langkah-

langkah penerapan CTL dalam kelas adalah sebagai berikut:

1) Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih

bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan

mengonstruksikan sendiri pengetahuaan dan keterampilan

barunya.

2) Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua

topik. Maksudnya adalah siswa

3) Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

17

4) Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-

kelompok).

5) Hadirkan model sebagi contoh pembelajaran.

6) Lakukan refleksi di akhir pertemuan.

7) Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.

Melalui langkah-langkah pembelajaran kontekstual (CTL) di

atas, dapat dilakukan implementasi metode kontekstual terhadap

proses pembelajaran tokoh dan penokohan sebagai berikut:

1) Membuat Sinopsis

Siswa membuat sinopsis atau ringkasan cerita novel sesuai

dengan pemahaman siswa. Hal ini berkaitan dengan metode

kontekstual dimana siswa berperan aktif sehingga siswa

dapat menghubungkan cerita novel dengan situasi siswa

sehari-hari dan siswa dapat menemukan hasil penemuan

sendiri.

2) Mengidentifikasi unsur tokoh

a) Tokoh

Terdapat dua jenis tokoh menurut peranannya yaitu

tokoh utama dan tokoh tambahan. Langkah-langkah

identifikasi tokoh utama dan tokoh tambahan adalah

sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

18

(1) Membaca novel dengan seksama.

(2) Memahami teori definisi tokoh utama dan tokoh

tambahan, kemudian mengartikan atau menangkap

makna sesuai dengan konsep pemahaman siswa

sendiri, selanjutnya menghubungkan definisi

dengan novel.

(3) Menganalisis atau mencari tokoh utama dan tokoh

tambahan dalam novel.

(4) Menemukan tokoh utama dan tokoh tambahan

berdasarkan hasil penemuan sendiri (inquiry).

(5) Mengkomunikasikan hasil temuan.

Berdasarkan fungsi penampilannya, terdapat dua

jenis tokoh yaitu tokoh protagonis dan antragonis.

Langkah-langkah identifikasi tokoh antagonis dan

protagonis adalah sebagai berikut.

(1) Membaca cerita novel dengan seksama dan teliti.

(2) Memahami definisi tokoh protagonis dan tokoh

antagonis, mengartikan definisi dengan sederhana

sesuai dengan pemahaman sendiri.

(3) Mencari dan menganalisis tokoh antagonis dan

protagonis dalam novel berdasarkan konsep

pemahamannya sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

19

(4) Menemukan tokoh antagonis dan protagonis

berdasarkan hasil penemuan sendiri (inquiry).

(5) Mengkomunikasikan hasil temuan.

b) Penokohan

Langkah-langkah menemukan penokohan dalam

novel berdasarkan metode kontekstual adalah sebagai

berikut.

(1) Membaca secara seksama novel dan memahami

isinya.

(2) Memahami teori definsi penokohan yang

diterangkan oleh guru melalui pemahamannya

sendiri secara sederhana.

(3) Mencari dan menganalisis penokohan dalam novel

berdasarkan pemahamannya.

(4) Menemukan penokohan tokoh yang terdapat dalam

novel dan menyusun menggunakan bahasa yang

baik dan benar sesuai dengan pemahaman siswa

(Inquiry).

(5) Mengkomunikasikan hasil analisis atau temuan.

Melalui langkah-langkah pembelajaran kontekstual (CTL) itu

pula, dapat dilakukan Implementasi metode kontekstual dalam RPP

pembelajaran unsur tokoh dan penokohan novel Rumah Tanpa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

20

Jendela karya Asma Nadia pada siswa SMA kelas XI semester I.

Langkah-langkah pembelajaran CTL tersebut adalah sebagai berikut:

1) Identifikasi novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia

Pada langkah awal, siswa secara individu diberikan waktu

untuk mengerjakan tugas membaca novel Rumah Tanpa

Jendela karya Asma Nadia dan memahami isi ceritanya,

kemudian siswa menuliskan sinopsis atau ringkasan cerita agar

lebih memahami secara mendalam isi cerita tersebut.

2) Mengidentifikasi unsur tokoh dan penokohan novel Rumah

Tanpa Jendela karya Asma Nadia

Pada langkah ketiga, siswa menganalisis unsur tokoh

dan penokohan sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam silabus Bahasa

Indonesia pada novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma

Nadia. Oleh karena itu, siswa diharapkan terlebih dahulu

mengetahui definisi tokoh dan penokohan.

3) Bertanya

Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik

berkaitan dengan pembelajaran tokoh dan penokohan. Begitu

juga sebaliknya, guru akan memberikan pertanyaan kepada

peserta didik untuk membangkitkan motivasi belajar peserta

didik. Melalui bertanya diharapkan agar siswa mampu

mengaitkan antara analisis tokoh dan penokohan dalam novel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

21

Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia dengan kehidupan

siswa sehari-hari.

4) Diskusi kelompok

Siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 4-5

orang. Setiap kelompok dibagikan teks bab sembilan belas (19)

dari bacaan novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia.

Kemudian siswa mendiskusikan tokoh dan penokohan yang

terdapat pada bab sembilan belas novel Rumah Tanpa Jendela

karya Asma Nadia. Belajar dalam kelompok akan menambah

pengetahuan peserta didik dalam proses belajar. Kemudian,

siswa melalui perwakilan kelompok menyampaikan hasil

diskusi.

5) Pemodelan

Pada langkah kelima ini, guru menyediakan dan

memberikan contoh atau model sebuah novel yang telah

dianalisis. Contoh yang diberikan kepada peserta didik dapat

menjadi acuan bagi peserta didik untuk menganalisis unsur

tokoh dan penokohan novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma

Nadia.

6) Refleksi

Untuk menguji pemahaman siswa, setelah

pembelajaran akan selesai, siswa membuat catatan kecil

mengenai pemahamannya pada materi yang telah dibahas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

22

7) Penilaian autentik

Ciri khusus dalam pendekatan kontekstual yaitu

melakukan penilaian autentik. Tujuannya agar guru mengetahu

sejauh mana pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh

peserta didik. Peserta didik akan diuji mengenai

pemahamannya dengan memberikan tugas baru mengenai

pembelajaran menganalisis novel Rumah Tanpa Jendela karya

Asma Nadia.

2. Hakikat Novel

Novel merupakan cerita rekaan yang menyajikan tentang aspek

kehidupan manusia yang lebih mendalam yang senantiasa berubah-ubah

dan merupakan kesatuan dinamis yang bermakna (Wahyuningtyas &

Santoso, 2011: 47). Novel memiliki dua unsur pembangun yaitu unsur

intrinsik dan unsur ekstrinsik.

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra

itu sendiri sedangkan unsur ekstrinsik yaitu unsur-unsur yang berada di

luar karya sastra tetapi tidak secara langsung mempengaruhi bangunan

atau sistem organisme karya sastra (Nurgiyantoro, 2007: 23). Unsur-unsur

intrinsik terdiri dari peristiwa, cerita, plot, tokoh, penokohan, tema, latar,

sudut pandang penceritaan, bahasa atau gaya bahasa. Unsur ekstrinsik

menurut Wellek & Warren melalui Nurgiantoro (2007: 24) antara lain

subjektivitas individu pengarang yang memiliki sikap, keyakinan, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

23

pandangan hidup yang semuanya itu akan mempengaruhi karya yang

ditulisnya. Dalam hal ini, unsur intrinsik dan ekstrinsik saling berkaitan

guna terciptanya suatu karya sastra berupa novel.

3. Tokoh

Sudjiman via Budianta, dkk (2008: 86) mendefinisikan tokoh

adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan dalam

berbagai peristiwa dalam cerita. Jenis tokoh menurut peranannya terdiri

dari tokoh utama dan tokoh tambahan.

Tokoh utama (central character) adalah tokoh yang diutamakan

penceritaannya dalam novel yang bersangkutan (Nurgiyantoro, 2007: 176-

177). Tokoh utama merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik

sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian dan selalu

berhubungan dengan tokoh-tokoh lain. Tokoh utama sangat menentukan

perkembangan plot secara keseluruhan, tokoh utama selalu hadir sebagai

pelaku yang dikenai kejadian dan konflik. Tokoh utama dalam novel,

dapat lebih dari satu orang, meskipun kadar keutamaannya tidak sama.

Keutamaan ditentukan oleh dominasi, banyaknya penceritaan, dan

pengaruhnya terhadap perkembangan plot secara keseluruhan.

Tokoh tambahan (peripheral character) adalah tokoh yang hanya

dimunculkan sekali atau beberapa kali dalam cerita, dan itu pun dalam

porsi penceritaan yang relatif pendek (Nurgiyantoro, 2007: 176- 177).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

24

Pemunculan tokoh tambahan dalam keseluruhan cerita lebih sedikit, tidak

dipentingkan, dan kehadirannya hanya jika ada keterkaitannya dengan

tokoh utama, secara langsung ataupun tak langsung.

Berdasarkan fungsi penampilan tokoh, tokoh dalam cerita terbagi

atas 2 macam, sebagai berikut.

1) Tokoh Protagonis adalah tokoh yang dikagumi, tokoh yang

merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai, yang

ideal bagi kita (Altenbernd & Lewis via Nurgiantoro, 2007:

178).

2) Tokoh Antagonis adalah tokoh yang melawan protagonis.

Penyebab terjadinya konflik dalam sebuah novel adalah tokoh

antagonis, kekuatan antagonis, atau keduanya sekaligus

(Nurgiantoro, 2007: 179).

Di dalam penelitian ini akan dibahas mengenai tokoh protagonis

dan antagonis pada bab IV yaitu hasil penelitian dan pembahasan.

4. Penokohan

Secara etimologi karakterisasi berasal dari bahasa Inggris

character atau karakter yang berarti watak atau peran. Character atau

karakter bisa juga berarti orang, masyarakat, ras, sikap mental dan

moral, kualitas nalar, orang terkenal, tokoh dalam karya sastra

(Minderop, 2011: 2). Kemudian kata character mendapat tambahan

akhiran –ization yang artinya proses sehingga characterization atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

25

karakterisasi berarti pemeranan, pelukisan watak. Watak, perwatakan

dan karakter, menunjuk pada sifat dan sikap para tokoh seperti yang

ditafsirkan oleh pembaca, lebih menunjuk pada kualitas pribadi

seorang tokoh.

Penokohan adalah cara pengarang menampilkan tokoh atau pelaku

(Jauhari, 2013: 161). Penokohan dan karakterisasi-karakterisasi sering

juga disamakan artinya dengan karakter dan perwatakan menunjuk

pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watak-watak tertentu

dalam sebuah cerita.

Metode penokohan/karakterisasi dalam karya sastra adalah metode

melukiskan watak para tokoh yang terdapat dalam suatu karya fiksi

(Minderop, 2011: 2). Beberapa cara yang dapat dipergunakan oleh

pengarang untuk melukiskan rupa, watak atau pribadi para tokoh

(Jauhari, 2013: 161) adalah sebagai berikut.

1) Melukiskan bentuk lahir pelakon (physical description).

2) Melukiskan jalan pikiran pelakon atau apa yang terlintas dalam

pikirannya (portrayal of thought stream or of conscious thought).

3) Melukiskan bagaimana reaksi pelakon itu terhadap kejadian-

kejadian (Reaction to events).

4) Pengarang langsung menganalisis watak pelakon (direct author

analysis).

5) Pengarang melukiskan keadaan sekitar pelakon (discussion of

environment).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

26

6) Pengarang melukiskan bagaimana pandangan pelakon lain dalam

suatu cerita terhadap pelaku utama (reaction of other about/to

character).

7) Pelakon-pelakon lain dalam suatu cerita memperbincangkan

keadaan tokoh utama (conversation of other about character).

Pelukisan atau penggambaran karakter (watak) tokoh, pada

umumnya pengarang menggunakan dua cara atau metode dalam karyanya,

metode langsung (telling) dan metode tidak langsung (showing)

(Minderop, 2011: 6).

Metode langsung (telling) dilakukan secara langsung oleh si

pengarang (Minderop, 2011: 6-7). Metode ini biasanya digunakan oleh

kisah-kisah rekaan zaman dahulu sehingga pembaca hanya mengandalkan

penjelasan yang dilakukan pengarang semata. Metode ini mencakup:

(1) Karakterisasi melalui penggunaan nama tokoh (chararterizkoh,

action through the use of the names). Nama tokoh dalam suatu

karya sastra kerap kali digunakan untuk memberikan ide atau

menumbuhkan gagasan, memperjelas serta mempertajam

perwatakan tokoh. Pemberian nama pada tokoh bertujuan

untuk melukiskan kualitas karakteristik yang membedakannya

dengan tokoh yang lain.

(2) Karakterisasi melalui penampilan tokoh (chararterization

through appearance). Dalam karya sastra, penampilan tokoh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

27

memegang peranan penting dengan telaah karakterisasi.

Penampilan tokoh dapat berbentuk apa yang dikenakan dan

bagaimana ekspresinya. Metode perwatakan menggunakan

penampilan tokoh memberikan kebebasan pengarang untuk

mengekspresikan persepsi dan sudut pandangnya.

(3) Karakterisasi melalui tuturan pengarang (chararterization by

the author). Metode ini memberikan tempat yang luas dan

bebas kepada pengarang atau narator dalam menentukan

kisahnya. Pengarang berkomentar tentang watak dan

kepribadian para tokoh sehingga menembus ke dalam pikiran,

perasaan, dan gejolak batin tokoh. Di samping itu, dalam

metode ini pengarang tidak sekadar menggiring perhatian

pembaca terhadap komentarnya tentang watak tokoh, tetapi

juga mencoba membentuk persepsi pembaca tentang tokoh

yang dikisahkannya.

Metode tidak langsung adalah metode yang lebih banyak dipilih

penulis modern. Pada metode ini, pembaca harus memahami watak tokoh

dengan melalui dialog dan action mereka (Minderop, 2011: 7-9). Metode

tidak langsung terdiri dari:

1) Karakterisasi melalui dialog

Karakterisasi melalui dialog terdiri atas apa yang

dikatakan penutur, jatidiri penutur, lokasi dan situasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

28

percakapan, jatidiri tokoh yang dituju oleh penutur, kualitas

mental para tokoh, nada suara, penekanan, dialek, dan kosa

kata. Melalui dialog yang dilakukan oleh tokoh, maka

pembaca dapat menganalisis dan menarik kesimpulan

berkaitan dengan penokohan/ perwatakan tokoh yang

dimaksud.

2) Lokasi dan situasi percakapan

Lokasi dan situasi percakapan berperan penting

dalam sebuah cerita agar pembaca memiliki gambaran

cerita. Melalui lokasi percakapan, pengarang dapat

menggambarkan suatu keadaan. Melalui situasi

percakapan, pengarang dapat juga menggambarkan watak

para tokoh dalam suatu cerita.

3) Jati diri tokoh yang dituju oleh penutur

Penutur yang dimaksudkan disini adalah tokoh lain

dalam cerita yang menyampaikan tuturan atau cerita

mengenai tokoh tertentu yang berperan pula dalam cerita

tersebut.

4) Kualitas mental para tokoh

Kualitas mental para tokoh dapat diketahui ketika

tokoh berbicara atau bercakap-cakap dengan tokoh lain

melalui alunan dan aliran tuturan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

29

5) Nada, suara, tekanan, dialek

Nada suara jika di ekspresikan baik secara eksplisit

maupun implisit maka dapat memberikan gambaran kepada

pembaca berkaitan dengan watak si tokoh. Penekanan suara

memberikan gambaran penting tentang tokoh karena

memperlihatkan keaslian watak tokoh. Misalnya watak

pemarah, penyabar, dan bijaksana. Selain itu, penekanan

suara juga dapat merefleksikan pendidikan, profesi dan dari

kelas mana si tokoh berasal.

Dialek dan kosa kata dapat memberikan fakta

penting tentang seorang tokoh karena keduanya

memperlihatkan keaslian watak. Bahkan, dapat

Mengungkapkan pendidikan profesi dan status sosial si

tokoh, apakah ia seorang berpendidikan, dari kalangan

tertentu, pekerjaan dan wataknya yang hakiki.

6) Karakterisasi melalui tindakan para tokoh.

Watak tokoh dapat di amati melalui tingkah laku.

Tingkah laku di sini diartikan sebagai tindakan tokoh dalam

cerita. Tokoh dan tingkah laku bagaikan dua sisi mata uang.

Untuk membangun watak dengan landaasan tingkah laku,

pembaca harus mampu mengamati secara lebih rinci pada

setiap alur peristiwa tersebut. Selain karakterisasi melalui

tindakan para tokoh yang dapat dilakukan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

30

menganalisis watak tokoh yaitu dengan melalui ekspresi

wajah dan motivasi tokoh berperilaku demikian.

Berdasarkan kesesuaian penelitian yang dilakukan, peneliti

memilih menggunakan metode tidak langsung dalam menganalisis

penokohan/karakterisasi tokoh yang terdapat pada novel Rumah tanpa

Jendela karya Asma Nadia karena sesuai dengan tujuan penelitian.

C. Pembelajaran Sastra di SMA

Hal yang paling mendasar dalam mengolah pembelajaran sastra di

SMA adalah memilih materi yang tepat yang dipadukan dengan

kemampuan guru menggunakan daya kreativitasnya dalam penyampaian

materi. Selain itu, seorang guru memerlukan pegangan berupa rancangan

pembelajaran agar dalam proses pembelajarannya nanti dapat beralur atau

tertata. Rancangan pembalajaran itu berupa Silabus dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

1. Silabus

Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi

dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator

pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu, dan sumber

belajar. Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), dilaksanakan, dievaluasi, dan

ditindaklanjuti oleh masing-masing guru (Muslich, 2007: 24).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

31

Muslich (2007: 25—26) mengemukakan prinsip pengembangan

silabus sebagai berikut.

a. Ilmiah

Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam

silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara

keilmuan.

b. Relevan

Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian

materi dalam silabus sesuai atau ada keterkaitan dengan tingkat

perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual

peserta didik.

c. Sistematis

Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara

fungsional dalam mencapai kompetensi.

d. Konsisten

Adanya hubungan yang konsisten (ajek, taat asas) antara

kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar,

sumber belajar, dan sistem penilaian.

e. Memadai

Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber

belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang

pencapaian kompetensi dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

32

f. Aktual dan Kontekstual

Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber

belajar, dan sistem penilaian memerhatikan perkembangan

ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan

peristiwa yang terjadi.

g. Fleksibel

Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomondasikan

keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan

yang terjadi disekolah dan tuntutan masyarakat.

h. Menyeluruh

Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi

(kognitif, afektif, dan psikomotor).

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan

pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru ketika

proses pembelajaran di kelas. Berdasarkan RPP yang ada, baik dibuat

sendiri oleh guru maupun bukan maka RPP dapat membantu menerapkan

pembelajaran secara terprogram. Oleh karena itu, RPP harus mempunyai

daya terap (aplicable) yang tinggi. Pada sisi lain, melalui RPP pun dapat

diketahui kadar kemampuan guru dalam menjalankan profesinya (Muslich,

2007: 45).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

33

Prinsip dalam pengembangan RPP untuk menyukseskan

implementasi dalam kurikulum KTSP (Mulyasa, 2008 :157- 158) adalah

sebagai berikut:

a. Kompetensi yang dirumuskan dalam RPP harus jelas,

makin konkret kompetensi makin mudah diamati, dan

makin tepat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk

membentuk kompetensi tersebut.

b. Rencana pembelajaran harus sederhana dan fleksibel, serta

dapat dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran dan

pembentukan kompetensi peserta didik.

c. Kegiatan-kegiatan yang disusun dan dikembangkan dalam

RPP harus menunjang dan disesuaikan dengan kompetensi

dasar yang telah ditetapkan.

d. RPP yang dikembangkan harus utuh dan menyeluruh, serta

jelas pencapaiannya.

e. Harus ada koordinasi antar komponen pelaksanaan program

disekolah, terutama apabila pembelajaran dilaksanakan

secara tim (team teaching) atau moving class.

3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) merupakan

arah dan landasan pengembangan materi standar, kegiatan pembelajaran,

dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Depdiknas telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

34

menyiapkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sebagai acuan

oleh para pelaksana (guru) dalam mengembangkan silabus dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (Mulyasa, 2008: 231).

Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan

kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan

penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif

terhadap bahasa dan sastra Indonesia. untuk berkomunikasi dalam bahasa

Indonesia (Mulyasa, 2008: 239).

Peneliti menemukan bahwa Standar Kompetensi dan Kompetensi

Dasar yang terdapat pada Silabus pelajaran Bahasa Indonesia jenjang

SMA kelas XI semester I sesuai dengan penelitian ini, yaitu sebagai

berikut.

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Jenjang Pendidikan : SMA

Kelas : XI

Semester : 1

No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1 Membaca:

7. Memahami berbagai

hikayat, novel

Indonesia/ novel

terjemahan.

7.2 menganalisis unsur-

unsur intrinsik dan

ekstrinsik novel

Indonesia/ terjemahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

35

Berdasarkan SK-KD tersebut, peneliti merumuskan

indikator yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu:

1. Mampu menjelaskan pengertian novel.

2. Mampu menjelaskan unsur intrinsik novel yaitu tokoh dan

penokohan.

3. Mampu mengidentifikasi tokoh yang terdapat pada novel.

4. Mampu mengidentifikasi penokohan yang terdapat pada novel.

5. Mampu menganalisis tokoh dalam novel dari segi peranan dan

fungsi penampilan.

6. Mampu menganalisis penokohan dalam novel menggunakan

teori tidak langsung.

7. Mampu menyimpulkan penokohan yang terdapat pada novel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

36

D. Kerangka Berpikir

Kemampuan gurumenyesuaikan tujuan, bahan, dan metode pembelajaran yang digunakan.

Unsur intrinsik novel Rumah Tanpa Jendelakarya Asma Nadia

Guru

Bahan

Metodekontekstual

Analisis tokoh dilihat dari segi peranan dan fungsi penampilan.

Analisis penokohan menggunakan metode tidak langsung yang terdiri dari 6 langkah.

Pembelajaran sastra SMA kelas XI semester 1

Silabus

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Siswa berperan aktif dalam belajar, menemukan jawaban setiap persoalan, mengaplikasikan hasil pembelajaran dalam kehidupan sehari hari.

Peserta didik dapat mengerti materi ajar, belajar lebih aktif, dan mampu mengambil manfaat dari pembelajaran dalam kehidupan nyata.

Cara tokoh menghadapi berbagai situasi kehidupan dalam novel mampu menjadi contoh nyata yang baik bagi peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian dengan judul Metode Kontekstual dalam Pembelajaran

Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela Karya Asma Nadia

Untuk SMA Kelas XI Semester 1 menggunakan metode kontekstual.

Melalui metode kontekstual, diharapkan memberikan ide baru baik bagi

guru maupun peserta didik dalam menganalisis tokoh dan penokohan yang

terdapat dalam novel Rumah Tanpa Jendela Karya Asma Nadia. Selain

itu, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan

prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau

cara kuantifikasi lainnya (Moleong, 2006:6). Tujuan dalam penelitian

kualitatif adalah untuk menganalisis yang diteliti agar diperoleh informasi

mengenai perilaku mereka, perasaannya, keyakinan ide, bentuk pemikiran,

serta dapat menghasilkan sebuah teori (Syamsuddin, 2007:74).

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

deskriptif. Metode deskriptif diartikan sebagai prosedur pemecahan

masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan

objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan fakta-fakta yang tampak

atau sebagaimana adanya (Hadari, 2005: 73). Karena metode yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

38

digunakan adalah metode deskriptif, penelitian ini mendeskripsikan tokoh

dan penokohan yang terdapat dalam novel Rumah Tanpa Jendela karya

Asma Nadia.

C. Sumber Data

Data penelitian yaitu bahan jadi (lawan dari bahan mentah). Data

dalam penelitian ini berupa percakapan (Sudaryanto melalui Mahsun,

2007: 18). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu

sumber data utama dan sumber data penunjang. Sumber data penunjang

dalam hal ini adalah buku-buku yang berkaitan dengan pembelajaran

kontekstual, tokoh, serta perwatakan. Sedangkan, sumber data utama yaitu

sumber dimana didapatkannya informasi dari data yang diteliti. Dalam hal

ini, sumber data utamanya adalah metode kontekstual dalam pembelajaran

tokoh dan penokohan novel Rumah Tanpa Jendela Karya Asma Nadia

untuk siswa SMA kelas XI semester 1. Berikut ini merupakan klasifikasi

dari data utama:

Judul Novel : Rumah Tanpa Jendela

Pengarang : Asma Nadia

Penerbit : PT Kompas Media Nusantara

Tahun Terbit : Januari 2011

Kota : Jakarta

Halaman : 188

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

39

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yaitu alat sebagai pengumpul data. Instrumen

dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti bertindak sebagai alat

pengumpul data.

Menurut Moleong (2006: 169), ciri peneliti sebagai alat pengumpul

data mencakup beberapa segi. Segi yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Responsif maksudnya peneliti bersifat interaktif terhadap orang dan

lingkungannya.

2. Dapat menyesuaikan diri maksudnya sikap menyesuaikan terhadap

keadaan dan situasi pengumulan data.

3. Menekankan keutuhan maksudnya peneliti berkepentingan dengan

konteks dalam keadaan utuh.

4. Mendasarkan diri atas pengetahuan maksudnya ialah peneliti sebagai

pengumpul data dengan menggunakan berbagai metode, tentu saja

sudah membekali pengetahuan dan mungkin latihan-latihan yang

diperlukan.

5. Memproses secepatnya maksudnya peneliti setelah mendapatkan

data segera diproses secepatnya.

6. Memanfaatkan kesempatan untuk mengklarifikasikan dan

mengiktisarkan maksudnya peneliti mempunyai kemampuan lebih

dalam, menghaluskan, ataupun menguji silang informasi yang

mulanya meragukan baginya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

40

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan dan

mengolah informasi yaitu teknik baca dan catat. Pada tahap awal, peneliti

membaca beberapa teori yang berkaitan dengan metode kontekstual

kemudian menerapkannya dalam pembelajaran tokoh dan penokohan

novel Rumah Tanpa Jendela Karya Asma Nadia. Selain itu, untuk

memahami isi cerita novel Rumah Tanpa Jendela, peneliti membaca

keseluruhan cerita. Teknik catat digunakan oleh peneliti untuk mencatat

kutipan dialog yang sekiranya dapat menunjukkan gambaran penokohan

setiap tokoh dalam novel tersebut.

F. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif. Analisis

deskriptif yaitu analisis dengan merinci dan menjelaskan secara panjang

lebar keterkaitan data penelitian dalam bentuk kalimat (Nurastuti, 2007:

130). Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data dengan teknik baca catat. Bagian yang akan

dideskripsikan dalam penelitian ini merupakan salah satu unsur intrinsik

yaitu unsur tokoh yang berkaitan erat dengan penokohan.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam menganalisis

tokoh dan penokohan adalah sebagai berikut:

1. Peneliti membaca dengan seksama dan secara keseluruhan

novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

41

2. Peneliti menandai nama-nama tokoh yang terdapat dalam novel

Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia.

3. Peneliti mencatat nama-nama tokoh yang terdapat dalam novel

Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia.

4. Peneliti menganalisis tokoh berdasarkan fungsi peranannya

yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan.

5. Peneliti menganalisis tokoh berdasarkan fungsi penampilannya

yaitu tokoh antagonis dan protagonis.

6. Peneliti menganalisis penokohan masing-masing tokoh

menggunakan teori tidak langsung dengan mencatat setiap

dialog yang dapat melukiskan watak tokoh yang terdapat dalam

setiap bab novel yang diperankan oleh masing-masing tokoh.

7. Peneliti merelevansikan novel Rumah Tanpa Jendela ke dalam

pembelajaran sastra di SMA dalam bentuk Silabus dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

8. Peneliti menyajikan data dalam bentuk laporan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Pada bab ini akan dikemukakan data metode kontekstual dalam

pembelajaran tokoh dan penokohan novel Rumah Tanpa Jendela karya

Asma Nadia. Novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia ini terdiri

dari dua puluh satu bab. Dalam bab-bab tersebut menggunakan judul

kecil tertentu dan menggunakan numerik/angka. Dari dua puluh satu

bab tersebut, peneliti menganalisis tokoh dan penokohan yang terlibat

dalam novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia kemudian

mengimplementasikan dalam pembelajaran sastra di SMA kelas XI

semester 1 melalui silabus dan RPP.

Metode yang digunakan oleh peneliti dalam membuat pengajaran

sastra ini adalah metode kontekstual. Metode kontekstual dapat membuat

proses pembelajaran lebih menyenangkan bagi siswa. Hal tersebut

dikarenakan melalui metode kontekstual proses pembelajaran dilakukan

tidak dengan monoton, akan tetapi membutuhkan peran aktif siswa dalam

belajar. Melalui metode kontekstual ini, siswa bukan hanya belajar teori

melainkan siswa juga dapat menerapkannya dalam kehidupan siswa

sehari-hari sehingga siswa akan lebih termotivasi ketika belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

43

B. Pembahasan Metode Kontekstual

Melalui langkah-langkah pembelajaran kontekstual dapat dilakukan

pembelajaran tokoh dan penokohan dalam novel Rumah Tanpa Jendela

karya Asma Nadia untuk siswa SMA kelas XI semester I. Langkah-

langkah tersebut sebagai berikut:

1. Identifikasi novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia

Pada tahap awal ini, siswa membaca secara seksama novel

Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia dan memahami isi

ceritanya. Kemudian, siswa membuat sinopsis atau ringkasan cerita

dengan tujuan agar siswa lebih memahami secara mendalam isi

ceritanya. Berikut ini sinopsis setiap bab novel Rumah Tanpa Jendela

karya Asma Nadia.

(1) Bab satu

Rara, seorang gadis kecil yang memiliki cita-cita sederhana

yaitu menginginkan jendela bagi rumahnya yang kecil. Tidak banyak

yang bisa ia lakukan untuk mendapatkan jendela selain berdoa dan

meminta kepada Bapak serta Ibunya. Selain impian memiliki jendela,

Rara sangat menginginkan sang Ibu sehat lagi sehingga dapat

melihatnya tersenyum penuh kasih padanya.

(2) Bab dua

Rara tidak pernah menghentikan impiannya. melalui

imajinasinya ia terus membiarkan angannya memiliki jendela

terpelihara. Teman-teman Rara selalu mengejek impiannya, tetapi ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

44

tidak pernah putus asa karena selalu ada Ibu, Simbok, serta Bude Asih

yang tidak pernah melarangnya bermimpi dan ada Bapak yang selalu

memberinya nasihat.

(3) Bab tiga

Rara merasa lebih beruntung daripada teman sebaya di sekitar

rumahnya. Ia satu-satunya anak yang tidak pernah dipukul orang

tuanya berbeda dengan teman-temannya yang lain. Rara terus

membayangkan suatu saat memiliki jendela dan hidup di rumah yang

nyaman.

(4) Bab empat

Alia adalah guru sukarelawan yang memiliki budi baik

memberikan sekolah gratis di lingkungan Rara tinggal. Akan tetapi,

gejolak dalam hatinya muncul manakala orang tuanya melarangnya

mengajar dan memintanya untuk segera menikah dengan laki-laki

pilihan Abah (Bapak Alia).

(5) Bab lima

Rara merasa sangat bahagia karena akan memiliki seorang

adik. Akan tetapi, kebahagiaan yang belum sempat ia rasakan itu tiba-

tiba lenyap ketika sang Ibu terpeleset di rumahnya yang

mengakibatkan sang Ibu dan calon adiknya meninggal dunia. Setelah

sang Ibu meninggal, Rara tinggal bersama Bapak, Bude Asih dan

Simbok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

45

(6) Bab enam

Selepas kepergian sang Ibu, Rara masih belum merasakan

warna hidupnya. Ada satu hal yang baru dimengerti oleh Rara

mengapa Bapak tidak suka dengan Bude Asih, ternyata Bude Asih

adalah pelacur. Raga menyimpan kebencian terhadap Bude Asih

hingga membuat Bude Asih pergi dari rumah.

(7) Bab tujuh

Bu Alia, seorang guru cantik yang mengajari Rara dan teman-

temannya secara sukarela. Rara sangat menyukai sosok Bu Alia. Di

mata Rara, Bu Alia adalah sosok yang sempurna, cantik, baik, dan

pintar. Rara merasa bersyukur karena dapat bersekolah meskipun

usianya sudah terlambat.

(8) Bab delapan

Rara bertemu dengan teman barunya di sebuah sanggar lukis

ketika Rara bekerja mengojek payung. Sahabat barunya adalah Aldo,

anak berkebutuhan khusus. Akan tetapi, Rara tak pernah memilih

dalam berteman. Pada saat mengojek payung, Rara tertabrak mobil

lalu di bawa oleh Aldo dan neneknya ke rumah sakit.

(9) Bab sembilan

Adam adalah kakak Aldo. Adam menyukai guru Rara yang

bernama Alia. Adam membuat beberapa puisi untuk Alia. Alia mulai

tertarik, namun tidak mau memberi harapan lebih kepada Adam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

46

karena ia harus menghibur Rara yang terkena kecelakaan dan Alia

sudah dijodohkan oleh lelaki pilihan orang tuanya..

(10) Bab sepuluh

Bapak Rara membuat gambar di tembok tipleks rumahnya.

Gambar itu adalah gambar jendela. Bapaknya berusaha memberikan

kejutan kepada anaknya yang selalu merengek meminta jendela. Akan

tetapi, setelah Bapak menunjukkan pada Rara, justru Rara menangis

karena kecewa. Setelah kejadian itu, Bapaknya mengukir mimpi

anaknya di hatinya.

(11) Bab sebelas

Rara kini tidak sendiri dalam menggapai mimpinya. Teman-

temannya mulai menyadari pentingnya memiliki jendela. Rara telah

memberikan pengaruh pada anak-anak lain. Ia terus ingat nasihat sang

Ibu dan juga nasihat Bu Alia untuk selalu berdoa.

(12) Bab dua belas

Andini adalah kakak kedua Aldo. Andini merayakan ulang

tahunnya yang ke-17 di salah satu kafe. Aldo dan sang Nenek

berinisiatif mengundang Rara dan teman-temannya untuk menghadiri

dan meramaikan acara ulang tahun Andini. Adam, kakak tertua Aldo

mendukung rencana itu. Tibalah saat di mana mereka tampil di acara

ulang tahun Andini, akan tetapi hal ini justru membuat Andini malu.

Andini menangis dan merasa pestanya telah gagal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

47

(13) Bab tiga belas

Rara teringat satu hal yang terjadi sore itu, Simbok

membantunya menyiapkan segala sesuatu untuk menghadiri acara

ulang tahun Andini. Sepulang dari acara Andini, Rara harus melihat

kenyataan rumahnya terbakar. Rara takut, Bapak dan Simbok tak

ditemukan.

(14) Bab empat belas

Rara masih berusaha mencari keberadaan Bapak dan Simbok,

akan tetapi mereka tidak ditemukan. Di waktu kejadian, Bapak Rara

yang baru saja pulang bekerja membawa jendela untuk sang anak

merasa terkejut melihat rumahnya terbakar. Ia lantas berlari ke dalam

dan menyelamatkan Simbok. Akan tetapi, ketika hendak keluar dari

rumah mereka, Raga yang sedang memapah Simbok tertimpa

reruntuhan kayu yang terbakar.

(15) Bab lima belas

Kabar berdatangan mengenai penyebab kebakaran terjadi.

Akan tetapi hal itu tidak dihiraukan Rara, yang ia tahu sekarang ia

telah kehilangan Bapaknya. Bapaknya meninggal dalam kebakaran itu

dan Simbok terbaring lemah di rumah sakit. Rara menyesal mengapa

di waktu kejadian, ia tak dapat menemukan Bapak dan Simbok yang

dibawa ambulan. Setelah itu, ia melihat kembali rumahnya yang

terbakar. Ia menemukan sebuah jendela, jendela dari Bapak untuknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

48

(16) Bab enam belas

Aldo bertemu Billy, teman laki-laki kakaknya Andini di

rumahnya. Aldo berbicara dan bercengkrama dengan Billy, tetapi

setelah Andini melihatnya ia justru marah dan malu kepada Billy.

Malu karena Andini memiliki adik seperti Aldo. Bukan Andini saja

yang mengabaikan Aldo, Papa dan Mama Aldo juga tidak

memperhatikan Aldo. Berbeda dengan Adam yang begitu menyayangi

sang adik. Andini melontarkan kekesalannya kepada Aldo. Awalnya

Aldo tak mengerti apa yang dikatakan Andini. Namun, semakin lama

Aldo semakin mengerti.

(17) Bab tujuh belas

Rara menunggu Simbok yang terbaring di rumah sakit. Teman-

teman Rara dan Bu Alia terkadang datang menjenguk dan menguatkan

Rara. Rara terus berdoa demi kesehatan satu-satunya anggota keluarga

yang Rara punyai itu. Suatu malam ketika Rara mengambil wudhu ia

terkejut melihat Aldo datang sendirian.

(18) Bab delapan belas

Nenek mencari Aldo yang hilang. Mama dan Papa Aldo panik

mendengar sang anak hilang. Mereka teringat ketika mereka malu

akan tingkah Aldo di hadapan teman-teman mereka. Hanya Adam

yang menganggap Aldo ada. Andini merasa bersalah atas hilangnya

Aldo. Andini mencari Aldo ditemani oleh Billy. Di perjalanan, Billy

menceritakan kisah saudaranya yang memiliki penyakit serupa dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

49

Aldo yang kini sudah tiada. Cerita itu membuat Andini tersadar, apa

yang dilakukan selama ini adalah salah.

(19) Bab sembilan belas

Aldo mengajak Rara pergi, sedangkan Rara masih tidak

mengerti atas sikap Aldo. Aldo menitikkan air mata dan mengucapkan

terima kasih kepada Rara, seseorang yang tulus menganggapnya

sebagai seorang sahabat. Adam masih mencari Aldo, mencari di

rumah sakit, rumah teman-teman Rara kemudian mencari di rumah Bu

Alia. Alia kaget mendengar mereka hilang, ia meminta izin kepada

Abah untuk mencari mereka. Abah tidak mengizinkan, akan tetapi

Ummi membujuk Abah. Di rumah Aldo, Nenek dan Mama serta Papa

Aldo shalat berjamaah memohon keselamatan Aldo.

(20) Bab dua puluh

Mama dan Papa Aldo masih meratapi kepergian sang anak.

Mereka menyesali apa yang mereka lakukan pada Aldo. Ketika subuh

tiba, mereka melakukan shalat berjamaah kembali. Di tempat lain,

Rara dan Aldo berlari dengan napas tersengal karena di kejar orang

gila. Ketika mereka hendak di tangkap oleh orang gila itu, satu hal

yang tak disangka terjadi.

(21) Bab dua puluh satu

Adam dan Bu Alia telah menyelamatkan Aldo dan Rara. Adam

dan Alia saling melemparkan senyuman. Setelah kejadian Aldo pergi

dari rumah, keluarga Aldo kini bersikap baik terhadapnya. Ratna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

50

memutuskan untuk menjaga Aldo di rumah dan melakukan bisnis

melalui akun sosial media berkat saran Andini. Diterimanya Aldo di

keluarganya membuat Rara ikut merasakan kebahagiaan. Kini,

kebahagiaan Rara bertambah lagi. Simbok telah sehat dan kini Rara

tinggal di rumah Villa milik keluarga Aldo dan Rara dapat bersekolah

dengan biaya dari orang tua Aldo. Bude Asih juga ikut tinggal

bersama mereka dan memutuskan meninggalkan dunia gelapnya

setelah mengetrahui Raga meninggal dan Simbok sakit. Rara tidak

pernah lupa mengirim doa untuk kedua orang tuanya. Impian Rara

telah terwujud, ia telah memiliki banyak jendela di rumahnya.

Sinopsis atau ringkasan novel Rumah Tanpa Jendela karya

Asma Nadia secara keseluruhan adalah sebagai berikut.

Rara adalah seorang gadis kecil yang sangat periang dan baik

hati. Rara tinggal dalam rumah tak berjendela di sebuah

perkampungan kumuh di Jakarta. Ia sangat ingin mempunyai jendela

di rumahnya yang kecil berdinding tripleks. Tidak banyak

keinginannya, cukup satu jendela saja agar dari dalam rumah tiap

malam ia dapat melihat keindahan bulan, melihat senyum matahari,

melihat kupu-kupu dan ramainya rintik hujan.

Rara kecil tinggal bersama dengan Bapak dan Ibunya.

Bapaknya Raga yang bekerja sebagai pemulung dan penjual ikan hias,

tidak cukup punya uang untuk membuat atau membeli bahkan hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

51

selembar daun jendela dan kusennya saja. Sampai suatu ketika Rara

merasa sangat bahagia karena hendak memiliki adik, akan tetapi

Tuhan berkehendak lain. Ibu Rara yang sedang hamil terpeleset di

kamar mandi dan meninggal dunia. Selepas Ibu dan calon adiknya

meninggal, Rara tinggal dengan Bapak, Nenek dan Budenya. Bude

Rara bernama Asih, ia tidak tahu jika budenya bekerja secara tidak

halal, Mbok dan Raga tidak suka dengan pekerjaan Asih tersebut.

Raga tidak suka Asih tinggal bersama mereka, sehingga Asih

memutuskan untuk pergi dari rumah Raga.

Rara tetap merajut mimpinya, melalui imajinasi dan gambar-

gambar rumah berjendela sederhana yang ia buat. Ia hanya ingin

melalui jendela, melihat burung-burung yang berkicau di pagi hari,

hujan yang turun atau sekedar menikmati sinar mentari pagi yang

menyentuh wajahnya. Bersama teman-temannya sesama anak

pemulung, sebelum ngamen atau ngojek payung jika hari sedang

hujan, Rara sekolah di tempat sederhana khususnya untuk anak

jalanan. Bangunan sekolah tersebut hanya berdinding tepas setinggi

1,5 meter dan beratap seng bekas. Bu Alia satu-satunya pengajar

sukarelawan disitu yang membimbing dan membina anak- anak

pemulung tersebut .

Di tempat lain, di perumahan mewah Kota Jakarta adalah Aldo

anak lelaki berusia 10 tahun yang sedikit terbelakang mental,

merindukan kehangatan keluarga di tengah keluarganya yang sibuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

52

dengan urusanya masing-masing. Aldo tidak memiliki sahabat,

sehingga ia juga memerlukan uluran tangan sahabat yang tulus. Ia

anak bungsu dari pengusaha sukses, Pak Syahri dan Nyonya Ratna.

Kakak tertua Aldo bernama Adam berusia 23 tahun adalah seorang

vokalis sekaligus pemimpin dalam group bandnya sedangkan kakak

keduanya Andini, seorang gadis cantik berusia 17 tahun yang malu

mempunyai adik seperti Aldo. Kehadiran Nenek, Ibunya Pak Syahri

yang baru datang dari Medan dan kini menetap dirumah Pak Syahri,

menjadi penghiburan untuk Aldo.

Aldo berkenalan dengan Rara yang saat itu tengah mengojek

payung dan terserempet mobil Aldo. Sejak itu mereka menjadi akrab,

bahkan Rara dan beberapa anak pemulung lainnya jadi sering bermain

ke rumah Aldo. Ratna dan Andini terganggu dengan kehadiran

teman-teman baru Aldo, namun karena Pak Syahri mengizinkan

mereka tidak bisa melarang Aldo.

Suatu hari Andini merayakan ulang tahunnya yang ke-17 di

gedung, ia mendapat kejutan berupa pertujukan tari dan nyanyi dari

Aldo, Nenek Aisyah, Rara serta teman-teman pemulungnya.

Bukannya senang, Andini marah besar karena ia merasa Aldo telah

mempermalukannya di depan umum. Andini tidak suka karena

menurutnya semua orang jadi tahu kalau ia punya adik yang cacat!

sementara itu, di perkampungan kumuh tempat Rara tinggal terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

53

kebakaran yang mengakibatkan Bapaknya meninggal dan Neneknya

(Simbok) koma. Rara sangat sedih dan terpukul dengan kejadian itu.

Andini penyebab Aldo pergi dari rumah. Aldo merasa kecewa

dengan sikap kakaknya yang terang- terangan merasa malu memiliki

adik seperti dirinya. Aldo pergi ke rumah sakit tempat di mana

Simbok dirawat. Ketika Aldo melihat Abangnya Adam mencarinya

hingga ke rumah sakit, Aldo akhirnya pergi dari rumah sakit di temani

oleh Rara. Rara yang bingung atas sikap Aldo tanpa sadar ikut

menemani Aldo pergi. Semuanya sibuk mencari, mereka bingung

mencari Aldo karena Rara juga tidak ada di rumah sakit.

Aldo tetap tidak mau pulang walaupun Rara sudah berusaha

membujuknya. Hari semakin larut dan hujan turun, mereka

kelaparan. Rara meminjam payung kepada penjual makanan untuk

digunakan mengojek payung agar dapat membeli makanan. Rara dan

Aldo dikejar oleh orang gila, untung saja Bu Alia dan Adam

menemukan mereka di waktu yang tepat. Setelah kejadian Aldo pergi

dari rumah, keluarga kini lebih memperhatikan Aldo. Andini tidak

malu memiliki adik seperti Aldo, justru Andini sadar dan sangat

sayang kepada Aldo.

Simbok telah sadar dari komanya, hati Rara sangat gembira. Rara

dan Neneknya tidak ada tempat tinggal, maka Ayah Aldo meminta

mereka tinggal di sebuah Villa milik keluarga Aldo. Rara dan teman-

teman pemulungnya di sekolahkan. Aldo sering berkunjung dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

54

bermain kesana. Rara telah mengubur mimpinya untuk mempunyai

jendela, karena di Villa tersebut banyak sekali jendela sehingga dapat

memandangi lingkungan sekitar yang indah. Ketika Bude Asih

mendengar Raga telah meninggal ia memutuskan untuk berhenti

bekerja sebagai PSK dan menemani Rara dan Simbok tinggal di Villa.

2. Identifikasi Tokoh dan Penokohan novel Rumah Tanpa Jendela karya

Asma Nadia

Peserta didik diharapkan mampu menganalisis tokoh dan

penokohan dalam novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia

sesuai dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

yang terdapat pada silabus bahasa Indonesia untuk SMA kelas XI

semester I.

a. Tokoh

Peserta didik diminta menemukan tokoh dalam novel Rumah

Tanpa Jendela karya Asma Nadia di lihat dari segi peranannya.

Tokoh terbagi menjadi dua, yaitu tokoh utama (sentral), dan

tokoh bawahan. Peserta didik akan menganalisis tokoh berdasarkan

utama dan tokoh tambahan (tokoh dari segi peranannya) dengan

menggunakan teori yang dikemukakan oleh Nurgiyantoro (2007:

176— 177). Langkah-langkah yang dapat digunakan untuk

menganalisis tokoh adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

55

(1) Membaca novel dengan seksama.

(2) Memahami definisi tokoh utama dan tokoh tambahan.

(3) Menganalisis atau mencari tokoh utama dan tokoh

tambahan dalam novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma

Nadia.

(4) Menemukan tokoh utama dan tokoh tambahan dalam novel

Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia.

(5) Menyusun dalam bentuk laporan.

Dalam novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia ini,

peneliti menemukan tokoh utama dan tokoh tambahan yang sangat

berperan penting dalam jalannya cerita.

(1) Tokoh utama (sentral)

Tokoh utama (central character) adalah tokoh yang

diutamakan penceritaannya dalam novel yang bersangkutan

(Nurgiyantoro, 2007: 176—177). Tokoh utama sangat menentukan

perkembangan plot secara keseluruhan, tokoh utama selalu hadir

sebagai pelaku yang dikenai kejadian dan konflik. Kehadiran tokoh

utama (sentral) lebih dominan daripada tokoh lain serta menjadi pusat

perhatian bagi pembaca.

Novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia, tokoh

utama atau tokoh sentralnya adalah Rara dan Aldo. Rara disebut

sebaga tokoh sentral dikarenakan setiap kejadian atau peristiwa yang

diangkat baik secara langsung maupun tidak langsung menceritakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

56

kehidupan kedua tokoh tersebut, sedangkan tokoh Aldo disebut

sebagai tokoh sentral karena tokoh Aldo juga banyak diceritakan,

banyak berhubungan dengan Rara, mempengaruhi perkembangan plot,

bahkan perwujudan mimpi oleh tokoh Rara tokoh Aldo yang

mewujudkan.

(2) Tokoh bawahan/tambahan

Tokoh tambahan (peripheral character) adalah tokoh yang

hanya dimunculkan sekali atau beberapa kali dalam cerita, dan itu pun

dalam porsi penceritaan yang relatif pendek (Nurgiyantoro, 2007:

176— 177). Tokoh bawahan juga sering disebut sebagai tokoh

tambahan. Disebut sebagai tokoh tambahan karena kedudukannya

tidak sentral, tetapi kehadirannya sangat diperlukan untuk mendukung

tokoh utama.

Tokoh bawahan yang ditemukan dalam novel Rumah

Tanpa Jendela karya Asma Nadia adalah: Ibu, Raga, Rafi, Akbar,

Alia, Abah, Ummi, Yati, Bude Asih, Ibu Yati, Nenek Aldo, Adam,

Andini, Salma, Suster, Bi siti, Simbok, Ratna, Syafri, dan Billy.

(3) Tokoh Berdasarkan Fungsi Penampilan

Peserta didik diminta menemukan sifat tokoh dalam novel

Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia berdasarkan fungsi

penampilannya.

Berdasarkan fungsi penampilannya, tokoh dalam cerita

terbagi dua macam yaitu tokoh protagonis dan antagonis. Peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

57

didik akan menganalisis tokoh protagonis dan tokoh antagonis.

Peserta didik menganalisis tokoh protagonis dan tokoh antagonis

dengan menggunakan teori yang dikemukakan oleh Nurgiantoro

(2007: 178—179).

Langkah-langkah yang digunakan dalam menganalisis

tokoh berdasarkan fungsi penampilan adalah sebagai berikut.

(1) Membaca novel dengan seksama.

(2) Memahami definisi tokoh antagonis dan tokoh

protagonis.

(3) Menganalisis tokoh antagonis dan tokoh protagonis

dalam novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma

Nadia.

(4) Menemukan tokoh antagonis dan protagonis dalam

novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia.

(5) Menyajikan dalam bentuk laporan.

Peneliti menganalisis tokoh dari segi fungsi penampilan

setiap bab novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia. Hasil

analisis tersebut adalah sebagai berikut.

1. Bab Satu

Pada bab satu dengan sub judul pada novel: gadis kecil dan

doanya, peneliti menganalisis tokoh berdasarkan fungsi

penampilan. Hasil analisis sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

58

(1) Rara

Berdasarkan kutipan novel (1—2) oleh tokoh Rara,

peneliti menemukan bahwa sifat Rara berdasarkan fungsi

penampilannya adalah tokoh protagonis. Ini dibuktikan dengan

kebaikan hatinya pada harapan kesembuhan ibunya serta impian

baiknya memiliki jendela dengan tetap berdoa kepada Tuhan.

(2) Ibu

Kutipan novel (3), menggambarkan bahwa tokoh Ibu

berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh protagonis Tokoh

Ibu muncul untuk mengatasi persoalan anaknya dalam bermimpi

dengan berdoa.

2. Bab dua

Pada bab dua dengan sub judul novel: perjalanan mimpi

teman kecil, peneliti menganalisis tokoh berdasarkan fungsi

penampilannya. Hasil analisis sebagai berikut.

(1) Rara

Berdasarkan kutipan novel (4— 6), dapat disimpulkan

bahwa tokoh Rara berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis. Kutipan novel (4&5), pembaca dapat melihat nilai

kebaikan seperti layaknya seorang anak baik hati yang mengikuti

apa nasihat yang diberikan oleh orang tuanya. Pada kutipan novel

(6), Rara juga mampu membuat orang tuanya selalu bangga dengan

mimpinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

59

(2) Ibu

Berdasarkan kutipan novel (7—9), peneliti menyimpulkan

bahwa tokoh Ibu berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis. Ibu baik hati selalu mendorong anaknya untuk tetap

bermimpi dan tidak mematahkan impian sang anak. Tokoh Ibu

selalu menasihati sang anak agar berani mengahadapi ketakutan.

(3) Raga

Berdasarkan kutipan novel (10— 12) dapat disimpulkan

bahwa tokoh Raga memiliki sifat Protagonis. Hal ini dibuktikan

dengan caranya menunjukkan kasih sayang kepada Rara serta

nasihat lembut yang diberikan kepada anaknya guna membangun

anaknya agar lebih berani melawan rasa takut.

(4) Rafi

Berdasarkan kutipan novel (13 & 14), dapat disimpulkan

bahwa Rafi berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis. Rafi seorang penakut, tetapi ia justru berusaha untuk

tidak membuat teman-temannya takut dengan membuat lelucon

agar teman-temannya tertawa karena merasa salah sangka atas apa

yang terjadi padanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

60

3. Bab tiga

Pada bab tiga dengan sub judul novel: perjalanan mimpi

teman-teman kecil, peneliti menganalisis tokoh berdasarkan fungsi

penampilannya. Hasil analisis sebagai berikut.

(1) Rara

Kutipan novel (15 & 16), menunjukkan bahwa tokoh Rara

berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh protagonis.

Kutipan tersebut, memberikan gambaran kepada pembaca bahwa

tokoh Rara mempunyai nilai optimis. Optimis mengenai mimpinya

memiliki jendela di rumahnya dengan berbagai keterbatasan yang

ada sehingga dapat membuat pembaca tersentuh sehingga tokoh

Rara layak di sebut tokoh protagonis.

(2) Akbar

Berdasarkan kutipan novel (17-18), peneliti menyimpulkan

bahwa tokoh Akbar berdasarkan fungsi penampilannya adalah

tokoh protagonis. Akbar sering menerima perlakuan fisik dari

bapaknya sampai mengalami luka lebam, tetapi hal ini tidak

menjadi beban bagi Akbar. Akbar tidak dendam atas apa yang

dilakukan oleh bapaknya.

(3) Yati

Pada kutipan novel (19), dapat disimpulkan bahwa tokoh

Yati berdasakan fungsi penampilannya adalah tokoh protagonis.

Tokoh Yati digambarkan sebagai tokoh yang sabar menghadapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

61

perlakuan Ibunya, ia tidak pernah terlihat menjadikan itu sebagai

beban hidupnya. Yati tidak menaruh dendam atas apa yang

dilakukan ibunya terhadapnya.

(4) Rafi

Berdasarkan kutipan novel (20 & 21), dapat disimpulkan

bahwa tokoh Rafi berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis. Rafi memiliki nilai kesabaran, ia tidak pernah marah

dan selalu tersenyum ketika teman-temannya menggodanya

meskipun tak mudah baginya mengulang-ulang kalimat karena

keterbatasannya.

(5) Ibu

Berdasarkan kutipan novel (22— 24), dapat disimpulkan

bahwa tokoh Ibu berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis. Ibu memiliki nilai keimanan yang tinggi. Ibu selalu

menasihati anaknya untuk selalu berdoa kepada Tuhan.

4. Bab empat

Pada bab empat dengan sub judul novel: seorang gadis dan

pernikahan, peneliti menganalisis tokoh berdasarkan fungsi

penampilannya. Hasil analisis sebagai berikut.

(1) Alia

Berdasarkan kutipan novel (25— 29), peneliti

menyimpulkan bahwa tokoh Alia berdasarkan fungsi

penampilannya adalah tokoh protagonis. Hal ini dapat kita lihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

62

melalui kutipan novel (25 & 26), ketika hendak dijodohkan oleh

orang tuanya, ia tak kuasa menolak meski dalam hati kecilnya tidak

menginginkan perjodohan terjadi.

Pada kutipan novel (27— 29), menunjukkan bahwa Alia

memiliki sifat mulia. Ia rela mengajar anak-anak di kampung

kumuh tanpa biaya sedikitpun.

(2) Abah

Berdasarkan kutipan novel (30 & 31), dapat disimpulkan

bahwa tokoh Abah berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

antagonis. Abah selalu memaksakan kehendaknya kepada anaknya.

Konflik batin Alia timbul karena tokoh Abah selalu menentang

keinginan Alia dan cenderung egois dalam menentukan pilihan

hidup anaknya.

(3) Ummi

Berdasarkan kutipan novel (32 & 33), dapat disimpulkan

bahwa tokoh Ummi berdasarkan fungsi penampilannya adalah

tokoh antagonis. Tokoh Ummi cenderung egois dan konflik yang

terjadi pada batin Alia dikarenakan Ummi memaksakan

kehendaknya kepada Alia.

5. Bab lima

Pada bab lima dengan sub judul novel: pintu mimpi

menghilang!, peneliti menganalisis tokoh berdasarkan fungsi

penampilannya. Hasil analisis sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

63

(1) Rara

Berdasarkan kutipan novel (34— 36), dapat disimpulkan

bahwa tokoh Rara berdasarkan fungsi penampilannya adalah

protagonis. Pada kutipan dialog (34), Rara awalnya merasa cemas

dan takut atas pernyataan yang diberikan teman-temannya setelah

ia memiliki adik, akan tetapi Rara lantas menghilangkan pikiran

itu. Rara tetap bahagia dan menyambut baik kehamilan Ibunya.

Kutipan dialog (35), Rara berusaha membelikan nasi rendang

keinginan Ibu untu adik yang ada di kandungan Ibu, meskipun ia

harus bekerja dan mengumpulkan uang dari ngojek payung. Hal ini

menggambarkan betapa tokoh Rara ini peduli dengan Ibu dan adik

dalam kandungannya.

Pada kutipan novel (36), meskipun harus menerima

kenyataan pahit Ibunya jatuh dan bersimbah darah, Rara tetap tegar

dan tetap berdoa pada Tuhan, ia juga bersikap tidak egois. Ia rela

menukar mimpi terbesarnya memiliki jendela asal Ibunya selamat.

Pada akhirnya, ia harus menerima kenyataan pahit kehilangan sang

adik serta Ibunya yang menyusul menghadap Tuhan.

(2) Akbar

Berdasarkan kutipan novel (37 & 38), peneliti

menyimpulkan bahwa tokoh Akbar berdasarkan fungsi

penampilannya adalah tokoh protagonis dan antagonis. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

64

dapat dilihat dari kebaikan hatinya menanyai teman-teman apa

yang mereka inginkan meskipun tidak benar-benar

membelikannya, ia dapat menimbulkan gelak tawa teman-teman.

Pada kutipan novel (38) dapat disimpulkan pula watak

Akbar yang Antagonis. Akbar tidak menyukai kehadiran adiknya.

Menurut Akbar adiknya hanya menyusahkan dia. Jika dicermati,

perilaku maupun dialog yang ditimbulkan oleh Akbar, membuat

pembaca tahu bahwa ia tidak ingin memiliki adik. Hal ini

menggambarkan watak Akbar yang antagonis.

(3) Yati

Berdasarkan kutipan novel (39), dapat disimpulkan bahwa

tokoh Yati berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

antagonis. Hal ini terbukti ketika ia iri terhadap sang adik, iri

karena Ibunya lebih mementingkan sang adik. Selain itu, Yati juga

menganggap bahwa anak kecil hanya akan merepotkan hidupnya.

Yati juga membujuk Rara untuk tidak menyukai kehadiran calon

adiknya dengan berbagai pengalaman yang telah ia rasakan.

(4) Rafi

Berdasarkan kutipan novel (51 & 52), peneliti

menyimpulkan bahwa Rafi berdasarkan fungsi penampilannya

adalah protagonis. Berdasarkan kutipan novel (40), menunjukkan

bahwa Rafi memiliki sikap sabar dan mental yang kuat. Rafi selalu

diejek teman-teman karena ketika ia kesulitan berbicara, ia tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

65

merasa kesal dan tidak marah sedikitpun dengan perlakuan teman-

temannya.

6. Bab enam

Pada bab enam dengan sub judul novel: sayap yang lain,

peneliti menganalisis tokoh berdasarkan fungsi penampilannya.

Hasil analisis sebagai berikut.

(1) Rara

Berdasarkan kutipan novel (41— 45), peneliti

menyimpulkan bahwa Rara berdasarkan fungsi penampilannya

adalah protagonis. Kutipan novel (41), menunjukkan bahwa Rara

memiliki nilai ideal kehidupan kita sehari-hari yaitu peduli kepada

anggota keluarga (Budenya). Rara merasa cemas ketika Bude Asih

harus pergi menjelang malam.

Pada kutipan novel (42), Rara memiliki uang dan ingin

mengumpulkan uangnya untuk meneruskan mimpi memiliki

jendela. Teman-temannya membujuk Rara agar mau membelikan

makanan enak di restoran, ia tak kuasa menolaknya.

Pada kutipan novel (43), menggambarkan cara pikir Rara

yang berbeda dengan teman lain seusianya. Anak usia belia sudah

memikirkan pentingnya memiliki jendela. Selain itu, Rara juga

merupakan sosok yang senang berbagi kebahagiaan dengan teman-

temannya meskipun ia harus sedikit berkorban.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

66

Kutipan novel (44) menggambarkan bahwa ia perhatian

dengan Budenya dengan menyambut ketika pulang. Pada kutipan

novel (45), Rara dengan polos dan lugu akhirnya mengerti apa arti

‘melacur’, namun ia tidak membenci Budenya dengan pekerjaan

itu.

(2) Bude Asih

Berdasarkan kutipan novel (46), dapat disimpulkan bahwa

tokoh Bude Asih berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis. Ia baik hati kepada Rara dan tidak pelit kepadanya.

Pada kutipan novel (47 & 48), dapat disimpulkan pula bahwa sifat

Bude Asih adalah protagonis. Ia memang tidak berusaha mencari

pekerjaan lain yang halal, tetapi ia bekerja seperti itu untuk

membantu adik, keponakan, serta Ibunya yang mengalami

kesulitan ekonomi.

(3) Akbar

Berdasarkan kutipan novel (66— 69), peneliti

menyimpulkan bahwa Akbar berdasarkan fungsi penampilannya

adalah protagonis. Kutipan novel (49), menunjukkan bahwa

meskipun Akbar membujuk Rara untuk membelikan makanan

kepadanya dan teman-teman lain, Akbar tetap memikirkan

bagaimana membagi uang tersebut agar dapat makan secara adil,

sehingga menimbulkan kesan ia tidak serakah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

67

Pada kutipan novel (50), Akbar memberi pengertian kepada

temannya Rara apa yang dimaksud dengan ‘pelacur’. Ia bahkan

mengajak Rara untuk menyaksikan sendiri pekerjaan pelacur agar

temannya itu dapat memahami betul jawaban dari pertanyaannya.

(4) Ibu Yati

Berdasarkan kutipan novel (52), peneliti menyimpulkan

bahwa Ibu Yati berdasarkan fungsi penampilannya adalah

antagonis. Ibu Yati tidak memikirkan perasaan orang lain dengan

kata-kata kasar yang ia ucapkan. Ibu Yati juga memiliki kebiasaan

memukuli anaknya ketika ia marah.

(5) Raga

Berdasarkan kutipan novel (52— 54), peneliti

menyimpulkan bahwa Raga berdasarkan fungsi penampilannya

adalah protagonis. Pada kutipan novel (52), Raga mendidik

anaknya untuk tidak meminta dan bergantung pada orang lain

meskipun itu saudaranya sendiri. Kutipan novel (53), Raga

memberi gambaran kepada sang anak untuk bersyukur dan

menerima keadaan yang dimiliki. Kutipan novel (54), meskipun

dengan nada ketus dan kata-kata yang sedikit kasar tetapi

sebenarnya Raga menginginkan Asih untuk merubah jalan

hidupnya menjadi lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

68

(6) Rafi

Berdasarkan kutipan novel (55), dapat disimpulkan bahwa

tokoh Rafi berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis. Ia berusaha menjelaskan pada sahabatnya mengenai

‘uang haram’. Rafi yang mengalami kesulitan ketika berbicara

tetap menjelaskan sesuai dengan pengetahuannya meskipun dengan

usaha yang cukup keras.

(7) Yati

Pada kutipan novel (55), dapat disimpulkan bahwa tokoh

Yati berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh protagonis. Ia

sedih tidak dapat ikut temannya pergi karena ia memilih menjaga

adiknya yang sedang sakit di rumah.

7. Bab tujuh

Pada bab tujuh dengan sub judul novel: Ibu guru cantik,

peneliti menganalisis tokoh berdasarkan fungsi penampilannya.

Hasil analisis sebagai berikut.

(1) Rara

Berdasarkan kutipan novel (56), dapat disimpulkan bahwa

Rara berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh protagonis.

Rara berimajinasi memiliki jendela hingga menimbulkan gelak

tawa teman-temannya. Ia tetap memelihara mimpinya, meskipun

banyak yang mengejeknya ia tidak membalas ejekan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

69

Selain itu, Rara tetap sekolah dan tidak putus asa meskipun usia

sudah terlambat.

(2) Akbar

Pada kutipan novel (57), dapat disimpulkan bahwa tokoh

Akbar berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh protagonis.

Akbar berusaha merayu bu Alia, dengan rayuan yang diberikan

kepada Bu Alia ia mampu mencairkan suasana. Bahkan, ketika

teman-teman melempari dengan kertas, ia tidak membalas

perbuatan teman-temannya.

(3) Alia

Berdasarkan kutipan novel (58—60), dapat disimpulkan

bahwa Alia berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis. Alia dengan penuh kesabaran mengajar untuk pertama

kalinya dengan anak kampung pemulung, ia juga lembut dan

santun.

8. Bab delapan

Pada bab delapan dengan sub judul novel: doa yang tak

diminta, peneliti menganalisis tokoh berdasarkan fungsi

penampilannya. Hasil analisis sebagai berikut.

(1) Rara

Berdasarkan kutipan novel (61— 64), dapat disimpulkan

bahwa tokoh Rara berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis. Pada kutipan novel (61), menunjukkan bahwa Rara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

70

sosok yang rajin beribadah, serta mendengarkan setiap nasihat sang

Ibu. Kutipan novel (62), Rara menemukan teman baru yaitu Aldo

yang memiliki keterbelakangan fisik. Tetapi, Rara tidak memilih-

milih teman. Ia juga tidak pernah menyinggung perasaan temannya

yang kekurangan. Justru ia tidak menyukai jika orang lain

mengejek seseorang yang memiliki kekurangan.

Kutipan novel (63), menunjukkan bahwa Rara dapat

mengambil hikmah pada peritiwa yang dialaminya. Hikmah yang

dapat ia rasakan adalah melalui kecelakaan ia memiliki teman baru

yang berbeda status sosial dengannya. Kutipan novel (63),

menunjukkan bahwa Rara memiliki nilai ideal kelembutan hati. Ia

tidak lantas menyombongkan diri dengan temannya lantaran

memiliki teman baru yang kaya. Ia tetap menunjukkan kepada

teman-temannya bahwa ia tetap menjadi pribadi yang baik dan

menyenangkan. Kutipan novel (64) menunjukkan bahwa Rara

memiliki sifat tenggang rasa. Ia memaklumi kekurangan

sahabatnya, bahkan ia mengajak teman yang lain untuk

menghargai kekurangan dan kelebihan orang lain.

(2) Nenek Aldo

Berdasarkan kutipan novel (65— 67), tokoh Nenek

berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh protagonis. Nenek

menemani Rara dan memperhatikan Rara dengan mengajaknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

71

makan agar kondisi tubuh Rara tetap sehat. Nenek yang usia sudah

senja, tetap suka dan tidak terbebani ketika harus memberikan rasa

nyaman kepada anak-anak kampung pemulung dengan berbaur,

bernyanyi, dan menari bersama. Hal ini menggambarkan bahwa

kehadiran Nenek selalu dapat menimbulkan suka cita kepada

orang-orang yang berada di sekitarnya.

(3) Salma

Berdasarkan kutipan novel (68), dapat disimpulkan bahwa

tokoh Salma berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis, meskipun Salma terkesan senang melihat temannya

kecelakaan, akan tetapi maksud salma yang sebenarnya bukan itu.

Ia bersyukur karena kini mereka memiliki sahabat baru berkat Rara

kecelakaan. Salma juga mengkhawatirkan dan bersyukur bahwa

pasca kecelakaan yang terjadi, Rara tidak mengalami cidera yang

serius.

(4) Akbar

Berdasarkan kutipan novel (69— 71), tokoh Akbar

berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh protagonis.

Kutipan novel (69), Akbar tidak menyetujui pendapat temannya

karena menurutnya teman Akbar bahagia di atas penderitaan orang

lain. Pada kutipan novel (70), meskipun Akbar terkesan gemuk dan

pemberani, layaknya seorang anak ia tetap takut dan segan terhadap

bapaknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

72

Kutipan novel (71), menunjukkan bahwa Akbar merasa

prihatin akan keadaan Aldo meskipun terlihat seperti meremehkan

keadaan fisik Aldo. Akbar tidak mempermasalahkan permintaan

Rara untuk menghargai kekurangan Aldo. Akbar juga mau

menerima Aldo sebagai teman barunya.

(5) Simbok

Berdasarkan kutipan novel (72), dapat disimpulkan bahwa

tokoh Simbok berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis. Simbok menasihati cucunya agar tidak memilih teman

dan mengajak menyadari bahwa setiap orang memiliki kekurangan

agar cucunya tidak sombong.

(6) Aldo

Berdasarkan kutipan novel (73), dapat disimpulkan Aldo

berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh protagonis. Aldo

adalah pribadi yang tidak memilih teman bergaul, ia membuka diri

bagi siapapun yang hendak datang ke rumahnya.

(7) Rafi

Berdasarkan kutipan novel (74), dapat disimpulkan bahwa

Rafi berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh protagonis.

Rafi tidak marah ketika teman-teman mengejeknya dalam

berbicara. Ia tetap sabar dan berusaha meneruskan perkataan agar

teman-temannya mengerti apa yang ia maksud.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

73

9. Bab sembilan

Pada bab sembilan dengan sub judul novel: sebuah puisi

untuk Alia, peneliti menganalisis tokoh berdasarkan fungsi

penampilannya. Hasil analisis sebagai berikut.

(1) Alia

Berdasarkan kutipan novel (75— 77), dapat disimpulkan

bahwa tokoh Alia berdasarkan fungsi penampilannya protagonis.

Pada kutipan novel (75), menggambarkan bahwa Alia sosok anak

yang patuh terhadap orang tua, ia rela menukar kebahagiaannya

demi membahagiakan orang tuanya.

Kutipan novel (76), menunjukkan bahwa Alia bukan tipe

wanita yang mudah didapatkan. Alia terkesan hati-hati dalam

bertutur kata agar tidak menyinggung meskipun ia sempat tidak

mengontrol perkataannya akan tetapi itu dilakukan secara tidak

sengaja.

Pada kutipan novel (77), menunjukkan Alia adalah pribadi

yang tidak egois. Ia tetap mengutamakan peraasaan yang sedang

dialami anak didiknya (Rara), meskipun sebenarnya mulai

tersanjung dengan sikap dan perlakuan Adam.

(2) Adam

Berdasarkan kutipan novel (78), dapat disimpulkan bahwa

tokoh Adam berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

74

protagonis. Adam tidak marah dan tersinggung dengan pertanyaan

yang diajukan Alia kepadanya, ini menunjukkan pula bahwa Adam

bukan orang yang mudah marah.

10. Bab sepuluh

Pada bab sepuluh dengan sub judul novel: jendela Rara,

peneliti menganalisis tokoh berdasarkan fungsi penampilannya.

Hasil analisis sebagai berikut.

(1) Rara

Berdasarkan kutipan novel (79— 81), dapat disimpulkan

bahwa tokoh Rara berdasarkan fungsi penampilanya adalah tokoh

protagonis. Pada kutipan novel (79), menunjukkan Rara anak yang

baik. Ia selalu berdoa untuk semua anggota keluarga, terutama

budenya agar mendapat pekerjaan yang lebih baik.

Pada kutipan novel (80— 81), menunjukkan bahwa Rara

sosok yang tidak pemarah, meskipun kecewa karena harapannya

tidak sesuai dengan kenyataannya, ia tetap memaafkan bapaknya

dan berusaha menghapus kekecewaan terhadap bapaknya.

(2) Raga

Berdasarkan kutipan novel (110— 113), dapat disimpulkan

bahwa tokoh Raga berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis. Tiap-tiap dialog yang dilakukan tokoh, menyampaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

75

nilai ideal bagi pembacanya. Bukti jika Raga memiliki sifat

protagonis adalah sebagai berikut.

Pada kutipan novel (82), Raga telah berusaha membuat

anaknya bahagia dengan mengabulkan permintaan sang anak yang

ining memiliki jendela. Kutipan novel (83), Raga berusaha

menenangkan putrinya yang kecewa dengan usaha yang telah ia

lakukan. Raga meminta maaf dan memberika pelukan penuh kasih.

Kutipan novel (84), Raga mulai menyimpan mimpi sang anak

dalam hati dan akan berusaha lebih giat lagi agar benar-benar dapat

mewujudkan mimpi anaknya.

11. Bab sebelas

Pada bab sebelas dengan sub judul novel: cukup satu

jendela, peneliti menganalisis tokoh berdasarkan fungsi

penampilannya. Hasil analisis sebagai berikut.

(1) Rara

Berdasarkan kutipan novel (85— 87), dapat disimpulkan

bahwa tokoh Rara berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis. Pada kutipan novel (85), menunjukkan bahwa tokoh

Rara sangat optimis dalam mengejar mimpinya untuk memiliki

jendela. Ia juga telah memiliki pengetahuan hidup sehat walaupun

dengan keterbatasan yang ia miliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

76

Kutipan novel (86), menggambarkan sosok Rara yang suka

perdamaian. Ia tidak suka terlibat perkelahian dan justru mengalah

dengan diam dari cacian teman-teman yang meremehkan

mimpinya. Kutipan novel (87), dapat menunjukkan bahwa Rara

adalah pribadi yang taat beribadah. Ia percaya bahwa dengan

berdoa dan menyerahkan mimpinya kepada Tuhan maka mimpi itu

akan menjadi kenyataan.

(2) Rafi

Berdasarkan kutipan novel (88), dapat disimpulkan bahwa

tokoh Rafi berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis. Rafi adalah pribadi yang sabar, ia tidak pernah marah

kepada teman-temannya yang sering menggodanya ketika

berbicara. Rafi juga tak lantas langsung menolak pernyataan Rara

perihal mimpinya memiliki jendela, tetapi menjelaskan alasan

mengapa ia tidak memiliki mimpi seperti Rara.

(3) Akbar

Berdasarkan kutipan novel (89 & 90), dapat disimpulkan

bahwa tokoh Akbar berdasarkan fungsi penampilannya adalah

tokoh protagonis. Kutipan novel (89), jika dilihat secara sekilas

Akbar sangat usil kepada temannya. Akan tetapi, hal itu dilakukan

hanya untuk bercanda dan tidak ada maksud mengejek temannya.

Ia hanya ingin menimbulkan gelak tawa seperti biasanya, dalam hal

ini Akbar senang menghibur teman-temannya. Kutipan novel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

77

(122), Akbar mulai mendukung mimpi temannya. Ia juga mulai

membayangkan indahnya memiliki jendela.

(4) Alia

Berdasarkan kutipan novel (91), dapat disimpulkan bahwa

tokoh Alia berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis. Alia mengajarkan Rara selaku anak didiknya agar taat

beribadah dan berdoa untuk orang-orang yang dicintai meskipun

sudah tidak ada di dunia.

12. Bab dua belas

Pada bab dua belas dengan sub judul novel: ulang tahun

Andini, peneliti menganalisis tokoh berdasarkan fungsi

penampilannya. Hasil analisis sebagai berikut.

(1) Rara

Berdasarkan kutipan novel (92— 95), dapat disimpulkan

bahwa tokoh Rara berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis. Pada kutipan novel (92), dapat kita lihat Rara taat

beribadah dan selalu setia menunggu orang terkasihnya yang sakit.

Kutipan novel (93) menunjukkan bahwa musibah yang dialami

orang terkasihnya berawal dari ulang tahun Andini, akan tetapi ia

menerima dengan ikhlas kejadian itu.

Kutipan novel (94), meskipun sebenarnya hati Rara juga

dipenuhi rasa cemas karena pertama kalinya datang ke pesta ulang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

78

tahun, ia tetap tenang dan menghibur temannya Yati agar tetap

bersyukur atas baju sederhana yang mereka miliki. Kutipan novel

(95), Rara mulai mengerti dan memahami bahwa sikapnya

meremehkan orang lain adalah salah. Ia mulai menyadari bahwa

setiap orang memiliki kelebihan masing-masing sehingga mulai

belajar menghargai kekurangan orang lain.

(2) Suster

Berdasarkan kutipan novel (96), dapat disimpulkan bahwa

tokoh Suster berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis. Hal ini bukan dikarenakan profesi yang ia sanding

menuntutnya untuk selalu berbaur dengan pasiennya, melainkan

caranya untuk berusaha mencairkan kecanggungan dengan kata-

kata sederhana yang mengandung perhatian.

(3) Akbar

Berdasarkan kutipan novel (97 & 98), dapat disimpulkan

bahwa tokoh Akbar berdasarkan fungsi penampilannya adalah

tokoh antagonis. Pada kutipan novel (97), menunjukkan sifat Akbar

yang tamak (serakah), ia bahkan membujuk temannya dengan

mengambil beberapa makanan dengan dalih ‘mubazir’. Kutipan

novel (98), menunjukkan sikap Akbar yang sok tahu dan sombong.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

79

(4) Rafi

Berdasarkan kutipan novel (99), dapat disimpulkan bahwa

tokoh Rafi berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis. Rafi dengan kekurangan yang ia memiliki selalu

berhasil membuat suasana menjadi lucu dan menyenangkan bagi

teman-temannya. Rafi pun tidak sungkan membagikan apa yang ia

ketahui berkaitan dengan pengetahuan baru kepada teman-

temannya.

(5) Yati

Berdasarkan kutipan novel (100), dapat disimpulkan bahwa

Yati berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh protagonis. Ia

memberitahu temannya hal baru meskipun sebenarnya

pengetahuannya terbatas.

(6) Aldo

Berdasarkan kutipan novel (101— 104), dapat disimpulkan

bahwa tokoh Aldo berdasarkan fungsi penampilannya adalah

tokoh protagonis. Kutipan novel (101), menunjukkan bahwa Aldo

memiliki rasa perhatian terhadap temannya. Ia selalu datang

menemani Rara yang sedang bersedih. Kutipan novel (102— 104),

menunjukkan bahwa Aldo tidak pelit terhadap teman-temannya. Ia

juga baik hati karena mengundang teman-temannya ke pesta ulang

tahun kakaknya. Aldo yang memiliki kekurangan (Autis) dan

kesulitannya berkata-kata tak lantas membuatnya malu. Ia berusaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

80

berbicara meskipun dengan terbata-bata dan murah senyum kepada

teman-temannya.

(7) Salma

Berdasarkan kutipan novel (105), peneliti menyimpulkan

bahwa Salma berdasarkan fungsi penampilannya adalah protagonis.

Salma mampu menemukan makna dibalik sebuah musibah. Dalam

kutipan dialog tersebut, bukan berarti Salma menginginkan Rara

kecelakaan, tetapi Salma menyadari bahwa kecelakaan tersebut

membawa perubahan pada kehidupan mereka secara tidak

langsung.

(8) Adam

Berdasarkan kutipan novel (106), dapat disimpulkan bahwa

tokoh Adam berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis. Adam tidak sungkan berbaur dengan teman-teman

adiknya. Ia juga tidak melarang adiknya bergaul dengan anak-anak

kampung pemulung.

(9) Nenek Aldo

Berdasarkan kutipan novel (107— 109), dapat disimpulkan

bahwa Nenek Aldo berdasarkan fungsi penampilannya adalah

tokoh protagonis. Pada kutipan novel (107), menunjukkan bahwa

Nenek Aldo memiliki sikap perhatian kepada orang lain. Ia berdoa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

81

dan sering mengunjungi Rara di rumah sakit bersama dengan Aldo

cucunya.

Kutipan novel (108), menunjukkan bahwa Nenek Aldo

tidak membeda-bedakan orang lain. Ia justru ikut berbaur dan

mengundang teman-teman Aldo dari perkampungan pemulung

hadir dalam ulang tahun Andini.

(10) Andini

Berdasarkan kutipan novel (110), dapat disimpulkan bahwa

tokoh Andini berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

antagonis. Andini merasa malu karena teman-temannya tahu bahwa

dia memiliki adik yang cacat. Ia juga malu karena pestanya yang

nyaris sempurna harus rusak karena kehadiran teman-teman

adiknya yang kumuh.

(11) Ratna

Berdasarkan kutipan novel (111), dapat disimpulkan bahwa

tokoh Ratna berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

antagonis. Ratna (Ibu Aldo) tidak menyukai apa yang telah

dilakukan oleh teman-teman Aldo. Ratna menganggap bahwa

teman-teman Aldo hanya memanfaatkan Aldo, dalam hal ini Ratna

memiliki sikap perasangka buruk terhadap orang lain. Ratna tidak

suka dan tidak mengira teman-teman Aldo dari lingkungan

pemulung itu datang ke pesta ulang tahun Andini. Ratna adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

82

sosok yang membeda-bedakan status sosial dan pergaulan dengan

orang lain tanpa memandang kebahagiaan luar biasa yang sedang

dialami anak bungsunya yang kurang perhatian darinya.

13. Bab tiga belas

Pada bab tiga belas dengan sub judul novel: tiga kejadian,

satu waktu, peneliti menganalisis tokoh berdasarkan fungsi

penampilannya. Hasil analisis sebagai berikut.

(1) Rara

Berdasarkan kutipan novel (112 & 113), dapat disimpulkan

bahwa Rara berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis. Pada kutipan novel (112), menunjukkan bahwa ia

merupakan sosok penenang bagi teman-temannya. Rara yang

memiliki pengetahuan terbatas tetap menenangkan Akbar yang

panik.

Kutipan novel (113), menunjukkan bahwa Rara merupakan

anak yang sayang kepada orang tuanya. Rara tidak hanya

memikirkan keindahan pesta yang akan dihadirinya, melainkan ia

juga memikirkan untuk membawakan beberapa kue agar Bapak dan

Simbok dapat merasakan apa yang ia rasakan. Rara tetap

menghargai dan berterimakasih atas apa yang telah dilakukan

Simbok kepadanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

83

(2) Raga

Berdasarkan kutipan novel (114 & 115), dapat disimpulkan

bahwa Raga berdasarkan fungsi penampilannya adalah protagonis.

Raga adalah sosok yang sangat menyanyangi anaknya. Ia rela

berkorban bagi anaknya dengan bekerja siang dan malam,

menabung sedikit demi sedikit untuk mewujudkan impian anaknya

memiliki jendela. Raga tidak mengharapkan imbalan atas apa yang

ia lakukan kepada anaknya, hanya melihat anaknya tersenyum itu

sudah cukup baginya. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa Raga

memiliki nilai ketulusan hati.

(3) Akbar

Berdasarkan kutipan dialog (116 & 117), peneliti

menyimpulkan bahwa tokoh Akbar berdasarkan fungsi

penampilannya adalah protagonis. Kutipan novel (116), Akbar

mengajarkan kepada teman-temannya agar tidak membuang

makanan yang tersisa, bahkan ia memberikan solusi alternatif.

Pada kutipan novel (117), meskipun Akbar seperti terlihat

mengajarkan hal yang tidak baik kepada teman-temannya, hal

tersebut dirasa wajar ia lakukan mengingat situasi dan kondisi

mereka sedang di pesta yang megah mengingat mereka tidak

pernah mengalami hal itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

84

(4) Simbok

Berdasarkan kutipan novel (118 & 119), dapat disimpulkan

bahwa Simbok berdasarkan fungsi penampilannya adalah

protagonis. Pada kutipan novel (118), menunjukkan sosok Simbok

yang baik hati dan penyayang. Ia berusaha membantu cucunya

yang bersiap menyambut pesta ulang tahun. Ia merapikan baju

cucunya dengan teliti dan sabar meskipun ia sedang sakit. Kutipan

dialog (119), menunjukkan Simbok sosok yang tahu balas budi. Ia

mengucapkan ucapan terima kasih kepada Nenek Aldo karena

memberi kebahagiaan bagi cucunya Rara.

14. Bab empat belas

Pada bab empat belas dengan sub judul novel: catatan lain

tentang kehilangan, peneliti menganalisis tokoh berdasarkan fungsi

penampilannya. Hasil analisis sebagai berikut.

(1) Rara

Berdasarkan kutipan novel (120 & 121), dapat disimpulkan

bahwa Rara berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis. Pada kutipan (120), menunjukkan bahwa Rara adalah

sosok yang pantang menyerah. Ia berusaha mencari Bapak dan

Simbok meskipun hanya mampu berlari dan berteriak berharap

Simbok dan Bapaknya mendengar teriakannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

85

Kutipan novel (121), menggambarkan Rara sosok yang taat

beribadah dan patuh terhadap nasihat Ibu. Di saat musibah terjadi,

ia masih saja teringat pesan ibunya untuk berdoa kepada Tuhan.

(2) Raga

Berdasarkan kutipan novel (122— 123), dapat disimpulkan

bahwa Raga berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis. Pada kutipan novel (122), menggambarkan Raga sosok

yang sayang dan mengutamakan kebahagiaan sang anak. Raga rela

melakukan apapun demi mewujudkan impian gadis kecilnya

memiliki jendela. Raga juga berusaha keras agar sang Ibu hidup

layak dan sejahtera. Kutipan novel (123) membuktikan bahwa

Raga sosok yang mencintai orang tua. Raga rela berkorban demi

orang yang dicintainya. Ia rela bertaruh nyawa menyelamatkan

Ibunya. Raga berjuang melawan kobaran api dan mengabaikan

keselamatan dirinya untuk sang Ibu.

15. Bab lima belas

Pada bab lima belas dengan sub judul novel: yang tersisa

dari cinta, peneliti menganalisis tokoh berdasarkan fungsi

penampilannya. Hasil analisis sebagai berikut.

(1) Rafi

Berdasarkan kutipan novel (124), dapat disimpulkan bahwa

tokoh Rafi di lihat dari fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis. Rafi merupakan sosok yang baik hati. Rafi berusaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

86

berbicara untuk mengungkapkan gagasannya mengenai penyebab

kebakaran di perkampungan mereka, meskipun pada akhirnya

teman-temannya enggan menanggapi argumennya ia tidak marah.

(2) Rara

Berdasarkan kutipan novel (125 & 126), dapat disimpulkan

bahwa Rara berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis. Pada kutipan novel (125), menggambarkan bahwa Rara

adalah pribadi yang menghargai usaha orang lain. Meskipun Ia

tidak tersenyum atas apa yang usaha Aldo, ia tahu Aldo sedang

menghiburnya dan ia juga sudah berusaha untuk tersenyum

meskipun kenyataannya ia tidak dapat tersenyum.

Kutipan novel (126), menunjukkan bahwa Rara sosok yang

mampu belajar dari kesalahan masa lalu. Rara mengoreksi

perlakuan yang diberikan kepada Bapaknya atas usaha yang

dilakukan untuk membahagiakannya. Rara menyesali dan meminta

maaf kepada Bapaknya meskipun tidak dapat diucapkan langsung

di hadapan Bapaknya.

(3) Aldo

Berdasarkan kutipan novel (127 & 128), dapat disimpulkan

bahwa Aldo berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis. Aldo merupakan sosok yang periang dan baik hati dan

tidak pemarah. Aldo dengan kemampuan terbatasnya berusaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

87

menghibur sahabatnya yang sedang bersedih meskipun ia tidak

mendapat tanggapan sama sekali dari sahabatnya.

Kutipan novel (128), menunjukkan bahwa Aldo adalah

orang yang memiliki nilai empati. Ia turut bersedih dan merasa iba

melihat cobaan yang dialami oleh sahabatnya.

(4) Nenek Aldo

Berdasarkan kutipan dialog (129 & 130), dapat disimpulkan

bahwa Nenek Aldo berdasarkan fungsi penampilannya adalah

tokoh protagonis. Pada kutipan novel (129), menggambarkan

bahwa Nenek adalah sosok penyayang. Nenek tidak hanya sayang

kepada cucunya Aldo, melainkan ia juga sayang bahkan sampai

mengkhawatirkan perasaan Rara ketika hendak menyampaikan

berita duka.

Kutipan dialog (130), menggambarkan bahwa Nenek adalah

pribadi yang lemah lembut. Nenek mengajak Rara untuk beranjak

dari pusara Bapaknya dengan lembut dan meluluhkan hati Rara.

(5) Ratna

Berdasarkan kutipan novel (131), dapat disimpulkan bahwa

Ratna berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh antagonis.

Ratna adalah orang yang egois dan tidak punya rasa peri

kemanusiaan. Ratna hanya melihat perubahan sikap Aldo dari sisi

negatif menurutnya, bahkan ketika mendengar Aldo menemani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

88

Rara dalam pemakaman Bapak Rara justru hal ini tidak disukai

oleh Ratna. Hal tersebut, menunjukkan bahwa Ratna sangat tidak

memiliki toleransi. Ratna tidak ikut dalam proses pemakaman,

justru ia malah menuduh Rara dan teman-temannya sebagai

pembawa masalah bagi Aldo.

(6) Syafri

Berdasarkan kutipan novel (132), dapat disimpulkan bahwa

Syafri berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh protagonis.

Syafri merupakan sosok yang bijaksana. Rafi dapat memahami

musibah yang dialami Rara dan dapat memaklumi sikap Aldo yang

tidak mau sekolah.

(7) Adam

Berdasarkan kutipan novel (133 & 134), dapat disimpulkan

bahwa Adam berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis. Pada kutipan novel (133), menggambarkan bahwa

Adam adalah sosok yang cinta dan peduli kepada sesama. Hal ini

terbukti ketika Adam berjanji melakukan berbagai cara agar

sekolah Singgah tempat para anak pemulung belajar dapat kembali

seperti semula.

Kutipan novel (134), menunjukkan bahwa Adam adalah

sosok yang dapat menenangkan orang lain. Saat tidak ada satu

orang pun yang berani berkata kepada Rara, Adam datang dan

menguatkan Rara dengan kata-kata sederhana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

89

16. Bab enam belas

Pada bab enam belas dengan sub judul novel: Aldo, peneliti

menganalisis tokoh berdasarkan fungsi penampilannya. Hasil

analisis sebagai berikut.

(1) Aldo

Berdasarkan kutipan novel (135), dapat disimpulkan bahwa

Aldo berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh protagonis.

Aldo memiliki mental yang lemah. Sebagai anak autis, untuk

menyadari dan mengerti bahwa dirinya tidak diterima oleh

lingkungan adalah hal yang sulit. Dalam hal ini, Aldo telah

menyadari dirinya adalah sumber segala masalah keluarga.

(2) Andini

Berdasarkan kutipan novel (136— 138), dapat disimpulkan

bahwa Andini berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

antagonis. Pada kutipan novel (136), menunjukkan bahwa Andini

adalah orang yang suka meremehkan orang lain. Andini lebih suka

mengejek Aldo daripada memahami yang tengah dialami oleh

Aldo.

Pada kutipan novel (137 & 138), menggambarkan bahwa

Andini malu memiliki adik yang cacat seperti Aldo. Bahkan,

Andini tidak mengharapkan teman-temannya terutama Billy tahu

bahwa Andini memiliki adik seperti Aldo. Andini memarahi Aldo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

90

dengan kata-kata kasar tanpa memikirkan dampak yang terjadi

pada konflik batin adiknya.

(3) Bi Siti

Berdasarkan kutipan novel (139), dari segi fungsi

penampilannya dapat disimpulkan bahwa Bi Siti adalah tokoh

protagonis. Bi Siti adalah orang yang menghargai karya dan usaha

Aldo. Bi Siti selalu menjaga, merawat, melindungi, dan membuat

Aldo tertawa.

(4) Adam

Berdasarkan kutipan novel (140), dapat disimpulkan bahwa

Adam berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh protagonis.

Adam sosok yang penuh kasih dan rela berkorban terhadap

adiknya. Adam dengan penuh kasih sayang menjaga Aldo, rajin

membaca informasi untuk menangani Aldo, selain itu Adam juga

rela tidak mencoba merokok demi kesehatan Aldo.

(5) Ratna

Berdasarkan kutipan novel (141— 144), dapat disimpulkan

bahwa Ratna berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

antagonis. Pada kutipan novel (141 & 142), menunjukkan bahwa

Ratna adalah orang yang kurang bersyukur. Ratna merasa Aldo

adalah beban ketika ia tahu anaknya memiliki penyakit autis ia

merasa malu membawa Aldo pergi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

91

Pada kutipan dialog (143 & 144), menunjukkan bahwa

Ratna adalah orang yang gemar menyalahkan orang lain tanpa

memiliki bukti. Ratna menyalahkan teman-teman Aldo hanya

dengan argumennya sendiri tanpa memberikan bukti. Ratna juga

menganggap permasalahan yang terjadi karena kesalahan Aldo.

Berbagai sifat dan sikap buruk Ratna ini, dapat memicu terjadinya

konflik permasalahan. Konflik batin Rara dan teman-temannya,

bahkan konflik batin Aldo.

17. Bab tujuh belas

Pada bab tujuh belas dengan sub judul novel: menunggu

keajaiban, peneliti menganalisis tokoh berdasarkan fungsi

penampilannya. Hasil analisis sebagai berikut.

(1) Rara

Berdasarkan kutipan novel (145 & 146), dapat disimpulkan

bahwa Rara berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis. Pada kutipan novel (145), menggambarkan bahwa Rara

adalah sosok yang taat beribadah. Rara selalu berdoa demi

kesembuhan Simbok, ia tidak menginginkan Simbok pergi karena

Rara menyayanginya sebagai pengganti orang tuanya di dunia.

Kutipan novel (146), menggambarkan Rara taat beribadah

dan patuh terhadap nasihat Ibu. Rara selalu berdoa ketika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

92

menunggu Neneknya di rumah sakit. Rara selalu mengingat pesan

Ibu agar selalu berdoa dan meminta kepada Tuhan.

(2) Rafi

Berdasarkan kutipan novel (147 & 148), peneliti

menyimpulkan bahwa tokoh Rafi berdasarkan fungsi

penampilannya adalah protagonis. Rafi tidak pernah marah ketika

teman mengejeknya berbicara. Rafi juga menunjukkan bahwa ia

adalah sosok yang tidak mudah putus asa. Rafi yang kesulitan

berbicara selalu berusaha menyelesaikan kalimatnya meskipun

dengan terbata-bata.

(3) Akbar

Berdasarkan kutipan novel (149 & 150), dapat disimpulkan

bahwa Akbar berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis. Pada kutipan novel (149), menunjukkan Akbar adalah

sosok teman yang suka menyemangati temannya. Akbar memberi

semangat kepada Rara agar Rara mau kembali bersekolah lagi.

Kutipan dialog (150), menunjukkan bahwa Akbar memiliki

rasa menghargai dan jujur. Akbar menghargai perubahan temannya

Yati dan tidak sungkan berkata jujur dengan sebuah pujian yang

secara tidak langsung menimbulkan suasana ceria.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

93

(4) Alia

Berdasarkan kutipan novel (151), dapat disimpulkan

berdasarkan fungsi penampilan tokoh Alia merupakan tokoh

protagonis. Alia selalu mengajarkan kepada muridnya untuk

beribadah kepada Tuhan.

(5) Yati

Berdasarkan kutipan novel (152), dapat disimpulkan

berdasarkan fungsi penampilan tokoh Yati adalah tokoh protagonis.

Yati memiliki sikap bijaksana dalam melakukan sesuatu dengan

melakukan pertimbangan mana yang baik yang hendak dilakukan

maupun diucapkan.

18. Bab delapan belas

Pada bab delapan belas dengan sub judul novel: cinta yang

menghilang, peneliti menganalisis tokoh berdasarkan fungsi

penampilannya. Hasil analisis sebagai berikut.

(1) Aldo

Berdasarkan kutipan novel (153), dilihat dari fungsi

penampilannya dapat disimpulkan bahwa Aldo adalah tokoh

protagonis. Aldo memiliki hati yang baik dan polos. Aldo adalah

contoh anak yang kekurangan perhatian, meskipun Aldo memiliki

kekurangan, ia tetap mengerti bahwa ibadah bersama-sama itu

penting.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

94

(2) Nenek Aldo

Berdasarkan kutipan novel (154), dilihat dari segi fungsi

penampilannya dapat disimpulkan bahwa Nenek Aldo adalah tokoh

protagonis. Nenek memiliki sifat penyayang terhadap cucunya

yang memiliki kekurangan itu. Sifat sayangnya terungkap dengan

kekhawatiran kepergian Aldo. Akan tetapi, nenek yang taat

beribadah itu tetap tenang dengan berdoa kepada Tuhan demi

keselamatan cucunya.

(3) Bi Siti

Berdasarkan kutipan novel (155), dilihat dari fungsi

penampilannya dapat disimpulkan bahwa tokoh Bi Siti adalah

tokoh protagonis. Bi Siti tokoh yang penyayang dan peduli. Bi Siti

hanyalah seorang pembantu Aldo, bukan keluarga, tetapi justru Bi

Siti begitu sayang dengan Aldo sampai merasa kehilangan ketika

Aldo pergi.

(4) Andini

Berdasarkan kutipan novel (156 & 157), dapat disimpulkan

bahwa Andini berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis. Pada kutipan novel (156), Andini segera menyadari

kesalahannya selama ini dan ikut serta mencari Aldo.

Kutipan novel (157), menggambarkan bahwa Andini

mampu mengoreksi dirinya dan kesalahannya. Andini merasa

bersalah atas apa yang dilakukannya terhadap Aldo. Di awal cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

95

Andini sangat membenci Aldo tetapi setelah Aldo pergi, Andani

menyadari bahwa sikapnya selama ini salah.

(5) Billy

Berdasarkan kutipan novel (158), dapat disimpulkan bahwa

Billy berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh protagonis.

Billy adalah sosok yang tulus dan penyayang. Billy tulus menerima

apa pun yang dimiliki oleh Andini, termasuk Billy tulus menerima

kekurangan Aldo. Melalui cerita masa lalunya, menunjukkan

bahwa Billy mempunya sifat penyayang. Billy menyayangi

Abangnya meskipun memiliki kekurangan dan tidak normal.

19. Bab sembilan belas

Pada bab sembilan belas dengan sub judul novel: Aldo dan

Rara, peneliti menganalisis tokoh berdasarkan fungsi

penampilannya. Hasil analisis sebagai berikut.

(1) Rara

Berdasarkan kutipan novel (159— 161), dapat disimpulkan

bahwa Rara berdasarkan fungsi penampilannya adalah tokoh

protagonis. Pada kutipan novel (159), menunjukkan bahwa Rara

merupakan tokoh yang bertanggung jawab. Rara merasa berat

meninggalkan Simbok yang terbaring di rumah sakit karena

memiliki tanggung jawab untuk menjaga Simbok.

Pada kutipan novel (160), menunjukkan bahwa Rara adalah

orang yang tulus. Rara berteman dengan Aldo bukan karena orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

96

kaya, Rara bahkan berteman dengan Aldo bukan karena kasihan

Aldo cacat. Semua itu karena Rara memiliki ketulusan. Pada

kutipan novel (161), Rara merasa memiliki tanggung jawab untuk

melindungi Aldo.

(2) Aldo

Berdasarkan kutipan novel (162), peneliti menyimpulkan

bahwa tokoh Aldo berdasarkan fungsi penampilannya adalah

protagonis. Aldo tidak sungkan mengucapkan terima kasih kepada

Rara atas segala ketulusan persahabatan dengannya. Aldo yang

memiliki kekurangan telah mampu melihat ketulusan dari orang di

sekitarnya.

(3) Rafi

Berdasarkan kutipan novel (163), peneliti menyimpulkan

bahwa tokoh Rafi berdasarkan fungsi penampilannya adalah

protagonis. Rafi yang kesulitan berbicara selalu berusaha

menyelesaikan kalimatnya meskipun dengan terbata-bata untuk

memberi petunjuk dimana keberadaan Rara dan Aldo

sepengetahuannya.

(4) Adam

Berdasarkan kutipan novel (164), peneliti menyimpulkan

bahwa tokoh Adam berdasarkan fungsi penampilannya adalah

protagonis. Adam berusaha mencari adiknya yang hilang hingga ke

rumah Alia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

97

(5) Alia

Berdasarkan kutipan novel (165— 167), peneliti

menyimpulkan bahwa tokoh Alia berdasarkan fungsi

penampilannya adalah protagonis. Pada kutipan novel (165), Alia

tidak bisa tinggal diam mendengar anak didiknya dan Aldo hilang.

Alia ingin ikut serta mencari mereka.

Kutipan dialog (166), Alia akhirnya berani mengungkapkan

bahwa ia tidak ingin menikah dengan lelaki pilihannya meskipun ia

sebenarnya takut untuk berkata jujur kepada orang tuanya. Kutipan

novel (167), menggambarkan bahwa Alia adalah pribadi yang

santun dan menghormati orang tua. Alia mencium tangan kedua

orang tua sebelum keluar rumah, hal yang sangat jarang dilakukan

oleh anak muda jaman sekarang.

(6) Abah

Berdasarkan kutipan novel (168 & 169), peneliti

menyimpulkan bahwa tokoh Abah berdasarkan fungsi

penampilannya adalah protagonis. Pada kutipan novel (168),

menunjukkan bahwa Abah orang yang menjaga hubungan baik.

Abah tidak ingin mengecewakan orang lain. Selaras dengan

kutipan dialog (169), Abah mengajarkan kepada anaknya agar tidak

melukai atau menegcewakan perasaan orang lain serta bertanggung

jawab terhadap suatu keputusan. Abah sebenarnya hanya ingin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

98

yang terbaik untuk anaknya, meskipun Abah terlihat kolot karena

hanya melihat dari penampilan luar seseorang, tetapi jika dilihat

sebenarnya Abah hanya ingin anaknya bahagia dengan laki-laki

yang baik dan bertanggung jawab.

(7) Ummi

Berdasarkan kutipan novel (170), peneliti menyimpulkan

bahwa tokoh Ummi berdasarkan fungsi penampilannya adalah

protagonis. Ummi memiliki sikap toleransi. Ummi melihat alasan

Alia pergi ke luar rumah adalah demi kebaikan mencari anak

didiknya yang hilang, oleh karena itu Ummi mengizinkan.

(8) Nenek Aldo

Berdasarkan kutipan novel (171), peneliti menyimpulkan

bahwa Nenek Aldo berdasarkan fungsi penampilannya adalah

protagonis. Nenek bersikap bijaksana dan tenang dalam menyikapi

hilangnya Aldo agar tidak menimbulkan suasana menegangkan

meskipun dalam hatinya ia sangat khawatir terhadap cucu

kesayangannya itu. Di situasi menegangkan seperti ini, Nenek

mengajak anak menantunya untuk bersama-sama berdoa kepada

Tuhan demi keselamatan Aldo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

99

(9) Ratna

Berdasarkan kutipan novel (172— 173), peneliti

menyimpulkan bahwa tokoh Ratna berdasarkan fungsi

penampilannya adalah protagonis. Pada kutipan novel (172),

awalnya Ratna mencurigai teman-teman Aldo lah yang telah

mengambil cincinnya tanpa bukti. Ketika Ratna mengetahu bahwa

tuduhannya salah, kutipan novel (173), menggambarkan bahwa

Ratna telah menyesali perbuatannya dan ia berdoa. Satu-satunya

yang ia inginkan anaknya yang tidak pernah dihiraukan itu, dapat

kembali selamat. Ia bahkan rela melakukan apa saja demi

keselamatan Aldo.

(10) Syafri

Berdasarkan kutipan novel (174 & 175), peneliti

menyimpulkan bahwa tokoh Syarif berdasarkan fungsi

penampilannya adalah protagonis. Kutipan novel (174),

menggambarkan Syafri sosok yang cekatan dan bijaksana. Setelah

mengetahui anak bungsunya hilang, Syarif langsung pulang ke

rumah. Syarif tak lantas marah perihal kepergian Aldo, Syarif tetap

menanangani permasalahan dengan kepala dingin bahkan setelah

pengakuan istrinya tentang cincin yang telah Syarif temukan.

Kutipan novel (175) yang menyebabkan anaknya kabur tak

membuatnya lantas marah. Syarif mengambil jalan tengah dengan

menghubungi kantor polisi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

100

20. Bab dua puluh

Pada bab sembilan belas dengan sub judul novel: cinta

kembali, peneliti menganalisis tokoh berdasarkan fungsi

penampilannya. Hasil analisis sebagai berikut.

(1) Nenek Aldo

Berdasarkan kutipan novel (176), peneliti menyimpulkan

bahwa Nenek Aldo berdasarkan fungsi penampilannya adalah

protagonis. Nenek tidak pernah meninggalkan shalat meskipun

suasana hatinya sedang dilanda kecemasan.

(2) Syafri

Berdasarkan kutipan novel (177), peneliti menyimpulkan

bahwa Syafri berdasarkan fungsi penampilannya adalah protagonis.

Syafri berjaga sepanjang hingga mencari berbagai bantuan.

(3) Aldo

Berdasarkan kutipan novel (178), peneliti menyimpulkan

bahwa Aldo berdasarkan fungsi penampilannya adalah protagonis.

Aldo rela berkorban demi sahabatnya. Aldo meminta Rara pergi

agar Rara tidak terluka atau disakiti orang yang sedang mengejar

mereka. Aldo meminta Rara pergi karena Aldo merasa sudah tidak

bertenaga, Aldo tidak mau sahabatnya tersakiti hanya karena

kelemahan yang ia miliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

101

(4) Rara

Berdasarkan kutipan novel (179), peneliti menyimpulkan

bahwa Rara berdasarkan fungsi penampilannya adalah protagonis.

Rara digambarkan sebagai sosok yang setia kawan. Rara tidak mau

meninggalkan Aldo sendiri hanya demi keselamatannya. Rara juga

digambarkan sebagai sosok yang taat beribadah. Rara tetap berdoa

ditengah ketegangan dan bahaya yang mengancamnya dan Aldo.

21. Bab dua puluh satu

Pada bab sembilan belas dengan sub judul novel: jendela

besar di hati Rara, peneliti menganalisis tokoh berdasarkan fungsi

penampilannya. Hasil analisis sebagai berikut.

(1) Andini

Berdasarkan kutipan novel (180) peneliti menyimpulkan

bahwa Andini berdasarkan fungsi penampilannya adalah

protagonis. Andini mampu mengoreksi kesalahannya, sekarang ia

sosok yang sayang kepada adiknya. Andini bahkan turut ambil

bagian memberikan solusi agar Mama lebih fokus mengurus

adiknya di rumah.

(2) Rara

Berdasarkan kutipan novel (181— 183), peneliti

menyimpulkan bahwa Rara berdasarkan fungsi penampilannya

adalah protagonis. Pada kutipan novel (181), menggambarkan

bahwa Rara adalah sosok yang tulus. Rara bersahabat dengan Aldo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

102

setulus hati. Rara bahkan turut merasakan kebahagiaan Aldo yang

kini lebih dekat dengan keluarganya.

Kutipan novel (182), menggambarkan Rara yang taat

beribadah dan selalu bersyukur. Rara selalu bersyukur kepada

Tuhan atas apa yang telah terjadi di dalam kehidupannya. Setelah

Rara menikmati mimpi indahnya, pada kutipan (183),

menggambarkan bahwa Rara sosok yang patuh kepada orang tua.

Rara tetap ingat kepada orang tuanya dan mendoakan mereka

meskipun kini mimpinya memiliki jendela telah terwujud.

Analisis tokoh berdasarkan fungsi penampilannya dalam novel Rumah

Tanpa Jendela karya Asma Nadia secara keseluruhan adalah sebagai berikut.

(1) Rara

Berdasarkan analisis yang dilakukan dari bab 1— 21, peneliti

menyimpulkan bahwa Rara berdasarkan fungsi penampilannya adalah

protagonis. Dari awal, pertengahan, sampai dengan akhir cerita,

menunjukkan segala kebaikan- kebaikan yang dapat membuat

pembaca merasa terkesan.

(2) Aldo

Berdasarkan analisis yang dilakukan dari bab 1— 21, peneliti

menyimpulkan bahwa Aldo berdasarkan fungsi penampilannya adalah

tokoh protagonis. Dari awal cerita kemunculannya, pertengahan cerita,

sampai dengan akhir cerita, tokoh Aldo konsekuen menjadi tokoh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

103

protagonis. Aldo hadir dengan berbagai nilai kebaikan yang berguna

bagi pembaca.

(3) Ibu

Berdasarkan analisis yang dilakukan dari bab 1— 21, peneliti

menyimpulkan bahwa Ibu berdasarkan fungsi penampilannya adalah

protagonis. Dari awal- akhir kemunculannya ia tetap menjadi tokoh

protagonis yang membawa berbagai nilai kebaikan bagi pembaca.

(4) Raga

Berdasarkan analisis yang dilakukan dari bab 1— 21, peneliti

menyimpulkan bahwa Raga berdasarkan fungsi penampilannya adalah

protagonis. Dari awal kemunculan- akhir kemunculannya, Raga

menjadi tokoh protagonis yang memiliki nilai kebaikan bagi pembaca.

(5) Nenek

Berdasarkan analisis yang dilakukan dari bab 1— 21, peneliti

menyimpulkan bahwa Nenek (Aldo) berdasarkan fungsi

penampilannya adalah protagonis. Pada awal- pertengahan- akhir

cerita, tokoh Nenek selalu memberikan nilai kebaikan bagi pembaca.

(6) Akbar

Berdasarkan analisis yang dilakukan dari bab 1— 21, peneliti

menyimpulkan bahwa Akbar berdasarkan fungsi penampilannya

adalah protagonis. Pada pertengahan cerita peneliti menemukan sifat

lain Akbar yang menjadikannya antagonis yaitu ketamakan dan

kebencian terhadap adiknya, tetapi hal ini tidak menimbulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

104

pengaruh besar berupa konflik dalam cerita, sehingga secara

keseluruhan dapat disimpulkan Akbar adalah tokoh protagonis.

(7) Rafi

Berdasarkan analisis yang dilakukan dari bab 1— 21, peneliti

menyimpulkan bahwa Rafi berdasarkan fungsi penampilannya adalah

protagonis. Dari awal hingga akhir kemunculannya, ia selalu memberi

nilai kebaikan bagi pembaca.

(8) Yati

Berdasarkan analisis yang dilakukan dari bab 1— 21, peneliti

menyimpulkan bahwa Yati berdasarkan fungsi penampilannya adalah

protagonis. Pada pertengahan cerita peneliti menemukan sifat lain Yati

yang menjadikannya antagonis yaitu kebencian terhadap adiknya,

tetapi hal ini tidak menimbulkan pengaruh besar berupa konflik dalam

cerita, sehingga secara keseluruhan dapat disimpulkan Yati adalah

tokoh protagonis.

(9) Salma

Berdasarkan analisis yang dilakukan dari bab 1— 21, peneliti

menyimpulkan bahwa Salma berdasarkan fungsi penampilannya

adalah protagonis. Dari awal hingga akhir kemunculannya, ia

memberikan nilai kebaikan bagi pembaca.

(10) Alia

Berdasarkan analisis yang dilakukan dari bab 1— 21, peneliti

menyimpulkan bahwa Alia berdasarkan fungsi penampilannya adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

105

protagonis. Kemunculannya selalu memberikan nilai kebaikan bagi

pembaca.

(11) Adam

Berdasarkan analisis yang dilakukan dari bab 1— 21, peneliti

menyimpulkan bahwa Adam berdasarkan fungsi penampilannya

adalah protagonis. Dari awal, pertengahan, hingga akhir cerita Adam

dapat memberikan nilai-nilai kebaikan kepada pembaca sehingga layak

disebut tokoh protagonis.

(12) Ratna

Berdasarkan analisis yang dilakukan dari bab 1— 21, peneliti

menyimpulkan bahwa Ratna berdasarkan fungsi penampilannya adalah

antagonis. Konflik batin dan kepergian Aldo disebabkan oleh Ratna

sehingga Ratna layak jika disebut tokoh antagonis meskipun pada

akhir cerita Ratna berubah dan menyesali segala perbuatannya

sehingga menjadi protagonis tetapi berdasakan kualitas

kemunculannya ia selalu memberikan kesan tidak baik dengan

sikapnya.

(13) Andini

Berdasarkan analisis yang dilakukan dari bab 1— 21, peneliti

menyimpulkan bahwa Andini berdasarkan fungsi penampilannya

adalah antagonis. Konflik batin dan kepergian Aldo selain disebabkan

oleh Mamanya, Andini pun ikut ambil bagian, meskipun pada akhir

cerita Andini berubah dan menyesali segala perbuatannya sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

106

menjadi protagonis tetapi berdasakan kualitas kemunculannya ia selalu

memberikan kesan tidak baik dengan sikap dan perbuatannya.

(14) Syafri

Berdasarkan analisis yang dilakukan dari bab 1— 21, peneliti

menyimpulkan bahwa Syarif berdasarkan fungsi penampilannya

adalah protagonis.

(15) Simbok

Berdasarkan analisis yang dilakukan dari bab 1— 21, peneliti

menyimpulkan bahwa Simbok berdasarkan fungsi penampilannya

adalah protagonis. Kemunculan tokoh Simbok selalu memberi nilai-

nilai kebaikan bagi pembaca.

(16) Asih

Berdasarkan analisis yang dilakukan dari bab 1— 21, peneliti

menyimpulkan bahwa Asih berdasarkan fungsi penampilannya adalah

protagonis. Kemunculan tokoh Asih selalu memberikan nilai kebaikan,

meskipun pekerjaan yang dilakukan tidak halal, ia memiliki alasan

tersendiri. Pada akhir cerita Asih meninggalkan pekerjaan tersebut

untuk mengurusi ibunya dan Rara.

(17) Abah

Berdasarkan analisis yang dilakukan dari bab 1— 21, peneliti

menyimpulkan bahwa Abah berdasarkan fungsi penampilannya adalah

protagonis. Pada kemunculannya, terdapat beberapa kutipan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

107

memperlihatkan Abah sebagai pribadi antagonis, akan tetapi hal

tersebut dilakukan demi kebaikan anaknya.

(18) Ummi

Berdasarkan analisis yang dilakukan dari bab 1— 21, peneliti

menyimpulkan bahwa Ummi berdasarkan fungsi penampilannya

adalah protagonis. Pada cerita terdapat gambaran sikap Ummi yang

membuat ia antagonis tetapi pada dasarnya semua itu demi kebaikan

sang anak.

(19) Bi Siti

Berdasarkan analisis yang dilakukan dari bab 1— 21, peneliti

menyimpulkan bahwa Bi Siti berdasarkan fungsi penampilannya

adalah protagonis. Kehadiran Bi Siti mampu memberikan nilai ideal

bagi pembaca.

(20) Ibu Yati

Berdasarkan analisis yang dilakukan dari bab 1— 21, peneliti

menyimpulkan bahwa Ibu Yati berdasarkan fungsi penampilannya

adalah Antagonis. Konflik batin yang dialami oleh Yati disebabkan

oleh sikapnya.

(21) Suster

Berdasarkan analisis yang dilakukan dari bab 1— 21, peneliti

menyimpulkan bahwa Suster berdasarkan fungsi penampilannya

adalah protagonis. Kemunculan Suster dapat memberikan nilai

kebaikan bagi pembaca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

108

(22) Billy

Berdasarkan analisis yang dilakukan dari bab 1— 21, peneliti

menyimpulkan bahwa Billy berdasarkan fungsi penampilannya adalah

protagonis. Billy memiliki nilai ideal yang baik bagi pembaca.

Kemunculannya dalam cerita memberikan nilai-nilai kebaikan bagi

pembacanya.

b. Penokohan

Peserta didik diminta menemukan penokohan tokoh yang terdapat

dalam novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia. Peserta didik akan

menganalisis penokohan tokoh dalam novel Rumah Tanpa Jendela karya

Asma Nadia. Peserta didik menganalisis penokohan dengan menggunakan

teori yang dikemukakan oleh Minderop (2011: 7— 9).

Dialog dalam novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia

antara satu tokoh dengan tokoh lain mampu memberikan gambaran kepada

pembaca sehingga pembaca dapat menyimpulkan penokohan yang dimiliki

oleh masing-masing tokoh. Selaras dengan hal tersebut, peneliti

menganalisis penokohan masing-masing tokoh dengan menggunakan

kutipan novel sebagai kunci utama. Sehingga, peneliti dapat menemukan

hasil analisis penokohan masing-masing tokoh yang terdapat dalam novel

Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia.

Langkah-langkah menganalisis penokohan novel Rumah Tanpa

Jendela adalah sebagai berikut.

(1) Membaca secara seksama novel dan memahami isinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

109

(2) Memahami teori penokohan.

(3) Mencari dan menganalisis penokohan dalam novel Rumah

Tanpa Jendela karya Asma Nadia.

(4) Menemukan penokohan tokoh yang terdapat dalam novel

Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia.

(5) Menyusun dalam bentuk laporan.

Hasil analisis penokohan tokoh yang terdapat dalam novel Rumah

Tanpa Jendela karya Asma Nadia yang ditemukan oleh peneliti adalah

sebagai berikut.

(1) Rara

Berdasarkan teori tidak langsung yang dikemukakan oleh

Minderop (2011: 7— 9), penokohan atau perwatakan tokoh Rara

ditemukan sebagai berikut.

a. Karakterisasi melalui dialog

Karakterisasi melalui dialog atau apa yang dikatakan

penutur sangat penting sehingga dapat mengembangkan

peristiwa. Berikut ini adalah kutipan dialog yang dapat

menggambarkan karakter atau penokohan tokoh Rara.

(1) Adik di dalam perut ibu ingin makan rendang.“Nasi sama rendang berapa, ya?”Akbar menatap kepingan uang logam di tangan Rara. Hari ini mendung, tapi hujan belum juga turun. Uang di tangan Rara, hasil mengamen, baru dua ribu.“Kurang?”Akbar dan Rafi berbarengan mengangguk.Mudah-mudahan besok cukup...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

110

Sejak celetukan Ibu soal rendang, Rara memasukkan hal itu dalam catatan mimpinya. Sebenarnya bisa saja bilang ke Bapak. Tapi Bapak sering pulang larut belakangan ini. Mereka jarang ngobrol. Pagi-pagi sekali, sebelum Rara bangun, lelaki itu sudah berangkat (Nadia, 2011: 33).

(2)Rafi, Akbar, Yati dan lain-lain berpandangan. Masih belum mengerti.

“Janji nggak boleh ngeledekin Aldo kalau dia bicara.”Akbar mengangguk-angguk,,“Udah gue duga... anak itu emang rada aneh sih.”“Aneh tapi ba... ba... ba...ik!”Tumben kali ini tidak ada yang meledek Rafi.Persyaratan Rara diterima dengan suara bulat (Nadia,

2011: 56).

Berdasarkan kutipan (1), menggambarkan bahwa Rara

memiliki karakter kuat dan baik hati. Rara berusaha memenuhi

keinginan Ibu untuk makan rendang padahal Rara tahu untuk

membelinya memerlukan uang yang cukup banyak baginya. Rara

tidak menyerahkan keinginan Ibunya kepada Bapak, ia justru

berusaha memenuhi keinginan sang Ibu dengan mengumpulkan

uang dari mengamen dan mengojek payung.

Kutipan (2), menggambarkan karakter Rara yang peduli

terhadap orang lain. Rara mengajarkan kepada teman- temannya

untuk menghargai orang lain dengan meminta teman-temannya

untuk tidak mengejek kekurangan Aldo.

Selain kedua kutipan tersebut, berikut ini adalah kutipan

dialog penutur yang dapat menggambarkan karakter penutur.

(3) “Pak...”Bisikan gadis itu masih terdengar diantara sedu sedan.Apakah Bapak mendengar?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

111

Kasihan Bapak. Pasti sakit mnenanggung luka separah itu. Tangan Rara membelai lembut kedua tangan Bapak yang bersidekap dan tertutup kain putih.“Sampaikan salam Rara buat Ibu...”

Kutipan (3), menggambarkan karakter Rara yang kuat dan

tegar serta sayang kepada kedua orang tuanya. Rara meskipun

menangis di hadapan jasad Bapaknya, ia tetap berusaha berbicara

kepada Bapak. Rara masih mengingat sang Ibu yang telah pergi

mendahului Bapak dengan menitip salam kepada Bapak karena

dia yakin Bapaknya akan mendengar apa yang ia katakan dan

menyampaikan salamnya.

b. Lokasi dan situasi percakapan

Penggambaran lokasi dan situasi percapakan penting dalam

sebuah cerita. Lokasi percakapan dapat dijadikan gambaran suatu

keadaan, sedangkan situasi dapat dijadikan gambaran watak tokoh

dalam cerita. Berikut ini kutipan yang dapat menggambarakan

karakter Rara dilihat dari lokasi dan situasi percakapan.

(4) Seorang perempuan, sepantaran Bude, dengan bedak tebal dan bibir merah duduk di atas pangkuan bapak-bapak paro baya. Sebagian lagi menemani berjoget atau menuangkan minuman ke dalam gelas dan mengupas kacang kulit lalu menyuapkannya ke mulut pengunjung laki-laki.Pakaiannya ketat dan pendek. Persis baju-baju yang dikenakan bude Asih.Perlahan Rara mulai paham.Rara mengangguk. Akbar dan Rafi menarik napas lega.“Jadi, pelacur itu kerjaannya dipangku, joget, sama nemenin makan dan minum, gitu?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

112

Kedua anak lelaki di depannya berpandangan. Garuk-garuk kepala mereka yang tidak gatal (Nadia, 2011: 44).

Kutipan (4) menggambarkan lokasi percakapan di tempat

lokalisasi (tempat melacur/ menjual harga diri), situasinya Akbar

dan Rafi menjelaskan kepada Rara mengenai pertanyaannya apa

yang dimaksud dengan melacur atau pelacur. Disini akbar dan

Rafi memberikan gambaran aktifitas pekerjaan sebagai pelacur

yang tidak baik.

Kutipan (4) menunjukkan karakter Rara yang polos dan

lugu. Rara melihat dengan mata kepalanya apa yang membuatnya

selama ini bingung. Rara tidak mengerti mengapa pekerjaan

‘melacur’ di sebut tidak halal. Setelah Rara melihat dan

mendengar penjelasan Akbar dan Rafi, ia menarik kesimpulan

pengetahuannya mengenai “pelacur”, akan tetapi itu bukan yang

dimaksudkan oleh kedua sahabatnya.

c. Jati diri tokoh yang dituju oleh penutur

Penutur di sini berarti tuturan yang disampaikan tokoh

dalam cerita, yaitu tuturan yang diucapkan tokoh tertentu tentang

tokoh tertentu. Berikut ini kutipan salah satu tokoh mengenai

karakter Rara yang aneh tetapi juga optimis dan pemimpi.

(5) “Ada apa, Ra?”Bu Alia menegurnya lembut. Rara menggeleng. Tersipu. Cepat-cepat duduk di bangkunya. Dari belakang terdengar bisik-bisik, “Pasti nggak jauh dari urusan jendela. Lama-lama dia bisa kumat kayak emak lo kayaknya, Yat!” (Nadia, 2011: 48).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

113

Kutipan (5) menggambarkan bahwa teman-teman Rara

menganggap Rara aneh. Rara dianggap aneh karena mimpinya

memiliki jendela di rumah perkampungan pemulung yang rata-

rata hanya bangunan kecil dari tripleks bekas dan kardus.

Menurut teman-teman Rara, mimpi Rara adalah mimpi yang

terlalu besar mengingat hidup mereka yang susah. Akan tetapi,

ejekan dan pelbagai perkataan yang diterima Rara tidak mampu

menyurutkan mimpi gadis kecil itu.

d. Kualitas mental tokoh

Kualitas mental tokoh dapat diketahui ketika tokoh

berbicara atau bercakap-cakap dengan tokoh lain. Kualitas mental

Rara dalam novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia

adalah kuat. Berikut kutipan yang menunjukkan bahwa kualitas

mental Rara kuat.

(6) “Jendela itu penting soalnya...”“Kalau ada jendela kita nggak perlu nyalain lampu, lagi!”“Meski di dalam rumah, ketika hujan, kita tetap bisa melihat pemandangan di luar!”Begitu kampanye Rara. Tidak peduli sebagian teman masih mengejek keinginannya yang dianggap aneh.“Anak kampung pengin jadi anak kota? Kenapa nggak sekalian aja minta AC!”“Jendela? Buat beli buku aja susah, ngomongin jendela!”“Itu akibatnya kalau sering berteman sama anak orang kaya!”Rara diam saja. Suara tawa yang menertai kalimat-kalimat sinis dari teman-teman sekelas yang lain tidak menggoyahkan keinginan gadis berambut panjang itu(Nadia, 2011: 73).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

114

Kutipan (6) menggambarkan bahwa mental Rara kuat. Rara

tetap meneruskan mimpinya meskipun teman-teman banyak yang

mengejek dan mengacuhkan mimpinya. Rara tetap tahan

mendengar ucapan teman-teman yang selalu merendahkan

mimpinya. Selain kutipan (6) yang menunjukkan bahwa Rara

memiliki mental yang kuat, kutipan berikut ini juga

menggambarakan mental Rara yang kuat.

(7) Suara cekikikan terdengar dari deretan kursi-kursi kayu kusam, di belakangnya.“Makanya jangan suka bengong, Ra!”“Kayaknya sih nggak jauh dari utusan jendela!”“Jendela? Ntar dia minta AC lagi lama-lama...”Rara tak menanggapi. Hanya melirik sekilas ke sumber suara, sebelum pelan-pelan duduk di bangkunya (Nadia, 2011: 5).

Kutipan (7) menggambarkan mental Rara yang tidak mudah

marah dan emosi. Rara telah menerima ejekan teman-temannya,

meskipun Ia kecewa namun ia tak lantas membalas teman-

temannya.

e. Nada, suara, tekanan, dialek

Nada suara, tekanan, dialek, dan kosa kata dapat membantu

dan memperjelas karakter para tokoh. Kutipan berikut ini dapat

menggambarkan karakter tokoh melalui nada, suara, tekanan,

dialek.

(8) .... Bude yang mengenakan baju bagus-bagus, meski meurut Rara agak kesempitan dan kependekan. Kadang dia khawatir melepas Bude yang keluar di saat langit mulai gelap.“Bude nggak takut ngelewatin kuburan?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

115

Bude tersenyum , menggeleng.“Rara tahu hantu tidak ada, tapi masih takut, hihihi...” (Nadia, 2011: 38).

Kutipan (8) menunjukkan nada bicara Rara yang lembut

karena tidak ada kesan ataupun tanda yang menunjukkan nada

bicara yang kasar. Melalui kutipan tersebut menunjukkan bahwa

Rara sosok yang manja dan lembut. Senyum di akhir ucapannya

untuk membuat budenya terhibur dan agar budenya tahu ia

ketakutan jika keluar malam. Selain itu, kutipan tersebut

menunjukkan karakter Rara yang penuh perhatian kepada

budenya.

f. Karakterisasi melalui tindakan tokoh

Karakter tokoh dapat dilihat maupun diamati melalui

tindakan atau tingkah laku tokoh. Berikut ini kutipan yang

menggambarkan karakter atau penokohan tokoh Rara melalui

tindakan tokoh.

(9) Malam itu Rara berdoa agar awan-awan mendung menumpahkan hujan sederas-derasnya. Lebih banyak hujan, berarti payungnya akan lebih dicari orang.Tapi, kalau hujan rumahnya juga akan kebocoran. Rara lupa itu.Esok sore kaki-kakinya berlari riang tak sabar di jalan tanah yang becek. Senandung kecil tak surut dari mulut anak perempuan itu meski beberapa kali langkahnya tergelincir di jalan setapak yang menjadi licin karena genangan air hujan.Sebuah kantung plastik hitam di tangannya, terasa hangat dan berbau sedap. Nasi rendang buat Ibu dan adik (Nadia, 2011: 34).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

116

Kutipan (9) menggambarkan karakter seorang pahlawan.

Rara bekerja lebih giat agar keinginan Ibu yang sedang

mengandung dapat terpenuhi. Rara yang masih kecil memiliki

pikiran yang sangat mulia. Rara merelakan uang yang

didapatkannya dari mengojek payung dengan susah payah hanya

demi adik dan Ibunya. Selain kutipan (7), kutipan berikut

menggambarkan karakter Rara berdasarkan tingkah lakunya.

(10) “Ra... Rara malu nggak ja... jad...jadi te...teman Aldo?”Rara menggeleng cepat. Bahkan tanpa perlu berpikir. Wajah gadis kecil itu membuat lekukan senyum yang lucu dan tulus (Nadia, 2011: 151).(11) Aldo sudah terduduk lemas. Rara bersimpuh tak jauh dari sahabatnya, masih berusaha menarik-narik tangan Aldo. Teriakannya semakin lirih. Tapi anak lelaki berambut ombak itu menggelengkan kepala.“Ra... per... pergi! Pergi...”Rara menggeleng. Mulai menangis. Tidak, dia tidak akan meninggalkan Aldo sendirian. Seorang sahabat tidak akan melakukan itu untuk kepentingannya sendiri.Allah...Bibir mungil anak perempuan itu mulai berdoa. Ayat kursi. Surat An-Naas, Al Fatihah... apa saja (Nadia, 2011: 169).

Kutipan novel (10) menggambarkan bahwa Rara

adalah tokoh yang tulus. Rara tulus bersahabat dengan Aldo

meskipun Aldo memiliki kekurangan. Selaras dengan kutipan

(10), kutipan (11) menggambarkan ketulusan Rara melindungi

sahabatnya dengan terus menemani meskipun bahaya sedang

mengintai mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

117

Pada kutipan (11) pula, dapat dilihat Rara memiliki

karakter religius. Disaat bahaya yang tengah dihadapinya, Rara

tetap berdoa dan mohon perlindungan Tuhan. Kutipan berikut

ini juga menggambarkan karakter Rara melalui tindakannya.

(12) Setelah semua kesenangan itu, Rara akan mengirimkan alfatihah buat kedua orang tua yang disayanginya.Lembar kehidupan baru menanti bagi Rara, Bude Asih dan Simbok, di sebuah rumah peristirahatan milik keluarga Aldo yang kini dipercayakan kepada mereka.Semua yang terjadi mengembalikan keyakinan Rara akan doa, juga semangatnya untuk mencatat setiap keinginan, harapan dan cita-cita yang ingindicapainya. Seperti terus melanjutkan sekolah dan menjadi orang besar (Nadia, 2011: 174).

Kutipan (12) menggambarkan karakter Rara adalah

patuh terhadap orang tua serta optimis. Rara tetap mengingat

bapak dan ibunya dengan mengirim doa .

Rara optimis bahwa mimpinya dapat terwujud, hingga

ia dapat membuktikan bahwa segala sesuatu yang dilakukan

dengan yakin akan menjadi kenyataan pada akhirnya. Rara

juga tidak putus asa, ia tetap melanjutkan sekolah karena

optimis bahwa ia kelak akan menjadi orang sukses.

(2) Ibu

Berdasarkan teori tidak langsung yang dikemukakan oleh

Minderop (2011: 7— 9), penokohan atau perwatakan tokoh Ibu

ditemukan sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

118

a. Karakterisasi melalui dialog

Karakterisasi melalui dialog atau apa yang dikatakan

penutur sangat penting sehingga dapat mengembangkan

peristiwa. Berikut ini adalah kutipan dialog yang dapat

menggambarkan karakter atau penokohan tokoh Ibu.

(13) Berdoa, Ra... mengaji. Minta sama Allah.”“Apa Allah selalu mengabulkan doa?”.....”Allah mendengar doa, Ra. Allah nggak pernah menyiakan doa yang meminta.”Rara tidak puas, mengejar lagi, “Tapi apa pasti dikabulkan Bu? Rara ingin punya jendela...” kalimat itu menggantung sejenak sebelum bersuara pelan, “Rara juga ingin Ibu sembuh.”Perempuan dengan wajah teduh itu menggenggam tangan anak satu-satunya, sebelum berbisik, “Allah pasti mengabulkan sertiap doa, Ra. Tapi kadang ada doa-doa lebih penting yang harus didahulukan.” (Nadia, 2011: 2).

Kutipan dialog (13), menggambarkan karakter Ibu yang

penuh kelembutan, taat beribadah, dan penasihat yang baik. Ibu

mengajarkan kepada anaknya agar Rara selalu berdoa kepada

Tuhan.

b. Lokasi dan situasi percakapan

Penggambaran lokasi dan situasi percapakan penting dalam

sebuah cerita. Lokasi percakapan dapat dijadikan gambaran suatu

keadaan, sedangkan situasi dapat dijadikan gambaran watak tokoh

dalam cerita. Berikut ini kutipan yang dapat menggambarakan

karakter Ibu dilihat dari lokasi dan situasi percakapan.

(14) Tidak disangkanya, Ibu yang sedang sibuk mengelompokkan sampah-sampah di hadapannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

119

masih bisa menangkap langkah putri satu-satunya yang menjauhi rumah triplek mereka.“Main, Bu.”“Sama siapa?”“Rafi,..., ...,”“Sudah shalat Zuhur?” (Nadia, 2011: 15).

Kutipan (14) menggambarkan lokasi di perkampungan

kumuh serta situasi pada siang hari ketika Ibu bekerja. Kutipan

(14) menunjukkan karakter Ibu yang penuh perhatian. Di tengah

kesibukan Ibu bekerja, ia masih memerhatikan putrinya yang

hendak pergi.

c. Jati diri tokoh yang dituju oleh penutur

Penutur di sini berarti tuturan yang disampaikan tokoh

dalam cerita, yaitu tuturan yang diucapkan tokoh tertentu tentang

tokoh tertentu. Berikut ini kutipan tuturan Rara mengenai karakter

Ibu yang religius.

(15) Pertanyaan ibu yang lain umunya seputar:“Sudah shalat atau belum?”“Sudah mengaji?”Rara hapal itu. Semakin besar dia juga semakin tahu bahwa tidak ada cara lain untuk melepaskan diri dari nasihat Ibu kecuali jika dia sudah mengerjakan semuanya, sekalipun cepat-cepat (Nadia 16- 17).

Kutipan (15) menggambarkan karakter Ibu yang religius

yang rajin berdoa. Ibu juga selalu mengingatkan kepada Rara agar

selalu mengutamakan doa terlebih dahulu di atas segala aktifitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

120

d. Kualitas mental para tokoh

Kualitas mental tokoh dapat diketahui ketika tokoh

berbicara atau bercakap-cakap dengan tokoh lain. Berikut kutipan

yang menunjukkan karakter Ibu dilihat dari kualitas mentalnya.

(16) Sepertinya Ibu juga tidak pernah menyinggung ngidamnya sama Bapak... (Nadia, 2011: 33).

Kutipan (16) menggambarkan karakter Ibu berdasarkan

kulaitas mentalnya adalah kuat. Ibu dapat menahan keinginannya

sendiri demi keluarga. Ibu tidak mau membebani suaminya

dengan bermanja mengutarakan keinginan mengingat keadaan

mereka yang susah.

e. Nada, suara, tekanan, dialek

Nada suara, tekanan, dialek, dan kosa kata dapat membantu

dan memperjelas karakter para tokoh. Kutipan berikut ini dapat

menggambarkan karakter tokoh Ibu melalui nada, suara, tekanan,

dialek.

(17) “Shalat juga bisa menjadi penolong kita, Ra... kalau kita sedang susah.”..... Tetapi, ya... Ibu hanya suka bicara panjang-panjang, toh. Tidak pakai aksi teriak atau menyambitnya.Suara ibunya lembut. Ada nada sayang yang membuat iru teman-temannya (Nadia, 2011: 16).

Kutipan (17) menggambarkan karakter Ibu yang lemah

lembut dan bersahaja. Ibu menasihati anaknya dengan suara dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

121

nada yang lembut tidak pernah dengan suara kasar ataupun

sampai memukul.

f. Karakterisasi melalui tindakan

Karakter tokoh dapat dilihat maupun diamati melalui

tindakan atau tingkah laku tokoh. Berikut ini kutipan yang

menggambarkan karakter atau penokohan tokoh Ibu sebagai

pribadi yang sigap dan mampu membaca situasi hati melalui

tindakan tokoh.

(18) Seperti membaca pikiran Rara, Ibu mulai mengusap-usap rambut anak semata wayangnya itu.“Rara bacakan ayat Qur’an untuk memohon kesembuhan, ya? Masih ingat?”Jemari ibu yang bergetar susah payah membuka halaman Al Qur’an yang dibawakan Rara ke pembaringan.Dan di halaman itu, telunjuk Ibu berhenti. Qur’an surat Al Anbiya, ayat 83-84 (Nadia, 2011: 2— 3).

Kutipan (18) menunjukkan karakter Ibu yang sigap. Ibu

dengan cepat berusaha menghibur anaknya setelah membaca atau

memerhatikan apa yang sedang dipikirkan oleh anaknya. Ibu

kemudian meminta anaknya untuk berdoa bagi dirinya sebagai

wujud menenangkan batin anaknya.

(3) Raga (Bapak Rara)

Berdasarkan teori tidak langsung yang dikemukakan oleh

Minderop (2011: 7— 9), penokohan atau perwatakan tokoh Raga

ditemukan sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

122

a. Karakterisasi melalui dialog

Karakterisasi melalui dialog atau apa yang dikatakan

penutur sangat penting sehingga dapat mengembangkan

peristiwa. Berikut ini adalah kutipan novel yang dapat

menggambarkan karakter atau penokohan tokoh Raga.

(19) “Nggak boleh!”“Kenapa sih, Pak?”“Pokoknya nggak boleh. Kalau Rara kepengin jajan minta sama Bapak!” (Nadia, 2011: 38).

Kutipan (19) menggambarkan karakter Raga yang mandiri.

Raga mengajarkan kepada anaknya agar tidak membiasakan

meminta kepada orang lain.

b. Lokasi dan situasi percakapan

Penggambaran lokasi dan situasi percapakan penting dalam

sebuah cerita. Lokasi percakapan dapat dijadikan gambaran suatu

keadaan, sedangkan situasi dapat dijadikan gambaran watak tokoh

dalam cerita. Kutipan berikut ini dapat menggambarakan karakter

Raga dilihat dari lokasi dan situasi percakapan.

(20) Jendela buat Rara....hhh.Lelaki itu mengeluh.Hidup mereka susah. Masih ada utang biaya rumah sakit yang harus dibayarnya entah ke berapa tetangga saat istrinya jatuh dan pendarahan. Bisa makan sehari-hari sudah alhamdulillah (Nadia, 2011: 68).

Kutipan (20) menggambarkan situasi kehidupan Raga

dengan lamunannya mengenai impian anaknya. Kutipan (20)

menunjukkan bahwa Raga memiliki karakter pejuang. Raga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

123

berjuang melalui tantangan hidup dengan bekerja keras meskipun

belum sepenuhnya membahagiakan dengan mewujudkan impian

Rara. Kutipan berikut ini juga memberikan gambaran karakter

Raga berdasarkan lokasi dan situasinya.

(21) Ketika malamnya melihat Rara tidur, berdampingan dengan Simbok, lelaki itu memahat kata jendela dalam-dalam di hatinya (Nadia, 2011: 69).

Kutipan (21) menunjukkan situasi pada malam hari di

dalam rumah ketika Rara sudah tertidur. Pada kutipan ini,

menggambarkan karakter Raga sebagai pribadi penyayang. Rasa

sayang kepada sang anak membuat ia selalu memikirkan harapan

anaknya.

c. Jati diri tokoh yang dituju

Penutur di sini berarti tuturan yang disampaikan tokoh

dalam cerita, yaitu tuturan yang diucapkan tokoh tertentu tentang

tokoh tertentu. Berikut ini kutipan novel salah satu tokoh Raga

yang memiliki karakter bertanggung jawab terhadap janjinya.

(22) Bapak... lelaki itu memenuhi janjinya. Mata Rara berkaca. Butiran bening yang sempat terhenti meluncur lagi di pipi (Nadia, 2011: 115).(23) Ya. Bapaknya pahlawan. Lelaki yang tidak mementingkan keselamatannya sendiri. Sosok sederhana yang kuat dan bertanggung jawab. Tidak pernah dia melihat Bapak membentak atau memarahi Ibu, ketika perempuan itu masih bersama mereka dulu.

Kutipan (22) menggambarkan bahwa Raga pribadi yang

menepati janjinya. Sampai akhir hayatnya, ia telah melunasi janji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

124

mewujudkan mimpi anaknya memiliki jendela meskipun belum

sempat diberikan kepada sang anak. Kutipan (23)

menggambarkan nilai-nilai kebaikan berupa tanggung jawab,

pahlawan, sederhana, dan tidak kasar. Dengan demikian dapat

disimpulkan Raga berkarakter baik.

d. Kualitas mental para tokoh

Kualitas mental tokoh dapat diketahui ketika tokoh

berbicara atau bercakap-cakap dengan tokoh lain. Perhatikan

kutipan berikut ini.

(24) Dengan gaya seperti pesulap amatiran, lelaki berperawakan kurus itu menarik kain yang menutupi triplek yang menjadi dinding rumah mereka.“Jendela... Rara! Tarraaa...”Seharusnya Rara melompat, berteriak kegirangan.Seharusnya dia memeluk Bapak dengan rasa terima kasih. Bagaimana pun lelaki itu telah berusaha.Ini menjadi catatan Rara kemudian setiap mengingat hari di mana Bapak memberinya kejutan jendela.Tapi yang terjadi tidak demikian.Rara terdiam, melongo.Dia tak menemukan jendela impian. Hanya lukisan jendela yang dibuat Bapak dengan sisa-sisa cat (Nadia, 2011: 67).

Kutipan (24) berdasarkan kualitas mentalnya, karakter

Raga ialah seorang yang tidak mudah berkecil hati. Raga telah

berusaha mewujudkan mimpi Rara semampunya, meskipun

usahanya tidak disambut baik oleh Rara tetapi ia tidak marah

dengan sikap anaknya yang kecewa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

125

e. Nada, suara, tekanan, dialek

Nada suara, tekanan, dialek, dan kosa kata dapat

membantu dan memperjelas karakter para tokoh. Kutipan berikut

ini dapat menggambarkan karakter tokoh Raga melalui nada,

suara, tekanan, dialek.

(25) “Kalau memang ada niat, pasti ada. Kerjaan apa saja, tapi jangan melacur, Mbak!” Suara Bapak penuh kemarahan (Nadia, 2011: 41).(26) “Besok pagi, aku mau Mbak keluar dari rumah ini. Pekerjaan Mbak nggak bagus buat Rara. Aku nggak butuh uang haram untuk ngasih makan Rara dan Simbok!” (Nadia, 2011: 42).

Kutipan (26) menunjukkan nada bicara yang keras dengan

tekanan dibeberapa kata, akan tetapi jika dilihat kalimat yang

disampaikan bukan berarti nada atau suara keras Raga

mengesankan ia sosok yang pemarah. Melalui kutipan tersebut

dapat disimpulkan karakter Raga yang tegas. Rara tegas bahwa ia

tidak suka pekerjaan saudaranya dan ia tidak mau pekerjaannya

memberi pengaruh buruk bagi keluarga yang lain.

f. Karakterisasi melalui tindakan tokoh

Karakter tokoh dapat dilihat maupun diamati melalui

tindakan atau tingkah laku tokoh. Berikut ini kutipan yang

menggambarkan karakter atau penokohan tokoh Raga sebagai

pribadi yang penuh kasih dan sigap melalui tindakan tokoh.

(27) Maafin Bapak, ya Ra...”Pelan kepala Rara mengangguk. Sebelumnya dia tak mengerti betapa besar keinginan anak satu-satunya itu untuk memiliki jendela... (Nadia, 2011: 68).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

126

(28) Tak ada waktu lagi. Api berkobar makin tinggi. Satu dua tetangga tampak bejibaku memadamkan api di depan rumah Raga agar tidak merembet ke rumah-rumah sebelahnya. Lelaki itu melepaskan kusen dan jendela bekas dari tangannya, lalu tanpa berpikir berlari memasuki rumah (Nadia, 2011: 103— 104).

Kutipan (27) menggambarkan Raga memiliki kasih yang

begitu besar terhadap sang anak. Kutipan (28) menggambarkan

Raga sosok yang sigap dan tanggap dalam menghadapi persoalan.

Raga dengan sigap ikut ambil bagian menyelamatkan keluarganya

ditengah kebakaran hebat dan menghiraukan keselamatannya.

(4) Rafi (Teman Rara)

Berdasarkan teori tidak langsung yang dikemukakan oleh

Minderop (2011: 7— 9), penokohan atau perwatakan tokoh Rafi

ditemukan sebagai berikut.

a. Karakterisasi melalui dialog

Karakterisasi melalui dialog atau apa yang dikatakan

penutur sangat penting sehingga dapat mengembangkan

peristiwa. Berikut ini adalah kutipan novel yang dapat

menggambarkan karakter atau penokohan tokoh Rafi.

(29) “Besok-besok lo... elo ngumpet aja kalau bo... bo...”“Bola? Bodrex? Bo...”Hihihi. Teman-temannya itu... masih saja menggoda Rafi! Rara nyengir.“Bu... bukan. Maksud gue, bokap sama... nyo... nyo...”“Nyolek? Nyosor? Nyopet?”Tapi Rafi tidak marah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

127

“Maksud gue nyokap lo. Bo... bokap sama nyokap lo... ma... ma...ma”“Makan? Madat? Maling?”Tapi lagi-lagi Rafi nggak marah, “Marah. Su... supaya lo pade ka...gak kena ti...”“Tikus? Tilep? Tidur? Ti...”“Ssst... udah... udah.” Rara nggak tega juga.“Yang bener tim... timpuk!” Rafi menyelesaikan kalimatnya susah payah. Tapi bibirnya yang terbuka menampilkan deretan gigi-gigi gingsul berantakan itu menyunggingkan senyum lebar (Nadia, 2011: 12).

Kutipan (29) menggambarkan karakter Rafi yang

penyabar. Rafi memiliki kekurangan kesulitan dalam berbicara, ia

sering diejek oleh teman-teman. Tetapi ia tidak pernah marah.

b. Lokasi dan situasi percakapan

Penggambaran lokasi dan situasi percapakan penting

dalam sebuah cerita. Lokasi percakapan dapat dijadikan gambaran

suatu keadaan, sedangkan situasi dapat dijadikan gambaran watak

tokoh dalam cerita. Kutipan berikut ini dapat menggambarakan

karakter Rafi dilihat dari lokasi dan situasi percakapan.

(30) Sementara Rafi, anak lain yang mengingatkannya pada Aldo tampak berpikir keras.“Mung...mung...mungkin...”“Ya?”“Al... Aldo... dan... dan... dan...” anak lain yang kausnya seperti kekecilan buru-buru menergah.“Cepet dikit kenapa, Fi! Kak Adam, kan nggak punya waktu semalaman di sini!”...Jawaban anak lelaki yang sulit bicara menghantarkan langkahnya ke rumah seseorang... (Nadia, 2011: 153).

Kutipan (30) menggambarkan lokasi di perkampungan

pemulung dengan situasi menegangkan. Rafi menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

128

karakter pemberi solusi masalah. Rafi berpikir keras mencari tahu

dalam dirinya di mana keberadaan kedua sahabatnya dan

mengutarakan pendapat meskipun dengan terbata-bata.

c. Jati diri tokoh yang dituju

Penutur di sini berarti tuturan yang disampaikan tokoh

dalam cerita, yaitu tuturan yang diucapkan tokoh tertentu tentang

tokoh tertentu. Berikut ini kutipan dialog salah satu tokoh

mengenai Rafi yang memiliki karakter percaya diri.

(31) Entah benar entah tidak. Tapi Rafi tampak bangga dengan pengetahuannya, dan Rara senang melihat temannya punya sesuatu yang orang lain tidak tahu. Itu bagus buat Rafi, menurut Rara. Soalnya teman-teman sering agak keterlaluan mengolok-olok Rafi (Nadia, 2011: 81).

Kutipan (31) menunjukkan bahwa Rafi tampil percaya diri

dengan pengetahuannya, meskipun teman-temannya sering

meragukan.

d. Kualitas mental para tokoh

Kualitas mental tokoh dapat diketahui ketika tokoh

berbicara atau bercakap-cakap dengan tokoh lain. Perhatikan

kutipan berikut ini.

(32) Menurut gu... gue, i...ini ka...ka...karena kom... kom...”Dalam kondisi biasa anak-anak lain sudah berebutan meledek Rafi yang bicaranya selalu gagap itu. Tapi sekarang, hanya tatapan lesu yang tersisa di antara mereka.“Kom... kom...maksud gu...gue, kom... kompor... gas!”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

129

Tidak ada juga yang tertarik menimpali... (Nadia, 2011: 107).

Kutipan (32) menunjukkan karakter Rafi berdasarkan

kualitas mentalnya tegar. Rafi tetap tegar dan tidak marah ketika

teman-temannya tidak memperdulikan ceritanya ceritanya bahkan

ceritanya terkesan tidak menarik.

e. Nada, suara, tekanan, dialek

Nada, suara, tekanan, dialek, dan kosa kata dapat

membantu dan memperjelas karakter para tokoh. Kutipan berikut

ini dapat menggambarkan karakter tokoh Rafi melalui nada,

suara, tekanan, dialek.

(32) “A... ak...ak...”“Aki?”“Akan?”“Aklit sepakbola?”Keempat anak itu tertawa lagi. Makin maksa deh. Yang ada kan atlit, bukan aklit...Rafi tersipu. Namun seperti biasa tetap meneruskan kalimatnya,“Ak...aku akan pu...pu... punya jendela, ju...ga!”(Nadia, 2011: 135).

Kutipan (32) menunjukkan nada, suara, dialek dan

penekanan yang tidak jelas sehingga menggambarkan karakter

Rafi seorang yang gagap atau kesulitan dalam berbicara. Rafi

tidak dapat berbicara secara normal.

f. Karakterisasi melalui tindakan tokoh

Karakter tokoh dapat dilihat maupun diamati melalui

tindakan atau tingkah laku tokoh. Perhatikan kutipan berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

130

(33) “Pesta orang kaya, biasanya makanannya banyak Fi. Sayang kalau sampai terbuang sia-sia. Kata Bu Alia juga gitu kan. Makanan nggak boleh sia-sia... ti namanya mubazir.”Rafi mangut-mangut jempolnya di arahkan ke Akbar (Nadia, 2011: 78).

Kutipan (33) menggambarkan karakter Rafi yang mudah

terpengaruh. Rafi mengacungkan jempol ke arah Akbar yang

berarti setuju saja dengan rencana Akbar tanpa berpikir kembali.

(5) Akbar (Teman Rara)

Berdasarkan teori tidak langsung yang dikemukakan oleh

Minderop (2011: 7— 9), penokohan atau perwatakan tokoh Akbar

ditemukan sebagai berikut.

a. Karakterisasi melalui dialog

Karakterisasi melalui dialog atau apa yang dikatakan

penutur sangat penting sehingga dapat mengembangkan

peristiwa. Perhatikan kutipan berikut ini.

(34) “Lagian, bapak lo nakutin gitu, berani nge... nge...”

“Ngelawak? Ngelaba? Nge...”Akbar bukannya serius malah seperti main tebak kata (Nadia, 2011: 10).

Kutipan (34) menggambarkan karakter Akbar melalui

dialognya adalah seorang yang humoris dan suka usil. Akbar

mampu menimbulkan gelak tawa temannya tetapi dengan cara

mengganggu Rafi ketika berbicara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

131

b. Lokasi dan situasi percakapan

Penggambaran lokasi dan situasi percapakan penting

dalam sebuah cerita. Lokasi percakapan dapat dijadikan gambaran

suatu keadaan, sedangkan situasi dapat dijadikan gambaran watak

tokoh dalam cerita. Kutipan berikut ini dapat menggambarakan

karakter Akbar yang gemar menolong teman dan berbagi dilihat

dari lokasi dan situasi percakapan.

(35) “Ssst... jadi lokalisasi itu apa?”Akbar tidak menjawab, tangannya menunjuk ke satu arah.

Seorang perempuan, sepantaran Bude, dengan bedak tebal dan bibir merah duduk di atas pangkuan bapak-bapak paro baya. Sebagian lagi menemani berjoget atau menuangkan minuman ke dalam gelas dan mengupas kacang kulit lalu menyuapkannya ke mulut pengunjung laki-laki(Nadia, 2011: 44).

Kutipan (35) menggambarkan situasi di lokalisasi atau

tempat pekerja seks komersil. Akbar memberi gambaran kepada

Rara mengenai kebingungan Rara mengartikan pekerjaan Budenya.

c. Jati diri tokoh yang dituju

Penutur di sini berarti tuturan yang disampaikan tokoh

dalam cerita, yaitu tuturan yang diucapkan tokoh tertentu tentang

tokoh tertentu. Berikut ini kutipan dialog salah satu tokoh yang

dapat menggambarkan karakter Akbar.

(36) ...Anak laki-laki berusia sebelas tahun itu, santai aja. Hanya sedikit meringis saat Rafi menekan lebam di tangannya.

Uniknya, baik Akbar maupun Yati biasa saja. Mereka nggak menangis. Paling cemberut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

132

sebentar, dan tidak lama kemudian sudah tertawa dan asyik bermain lagi (Nadia, 2011: 11).

Kutipan (36) menggambarkan karakter Akbar yang tegar

menghadapi masalah hidupnya. Akbar beberapa kali mendapatkan

perlakuan kasar dari Bapaknya, akan tetapi itu tak membuatnya

larut dalam kesedihan dan tidak membuatnya marah maupun

dendam kepada Bapaknya.

d. Kualitas mental para tokoh

Kualitas mental tokoh dapat diketahui ketika tokoh

berbicara atau bercakap-cakap dengan tokoh lain. Perhatikan

kutipan berikut ini.

(37) “Ada badut nggak, ya?”Pertanyaan itu terlontar juga.Akbar takut badut? Baru tahu! Maksudnya... Akbar, dengan bapaknya yang preman dang sangar itu... tapi takut badut. Kan lucu... hehehe (Nadia, 2011: 87).

Kutipan (37) menunjukkan karakter Akbar penakut dan

terkesan aneh. Akbar yang biasa menghadapi Bapaknya yang kasar

dan seram justru takut dengan badut.

e. Nada, suara, tekanan, dialek

Nada, suara, tekanan, dialek, dan kosa kata dapat

membantu dan memperjelas karakter para tokoh. Kutipan berikut

ini dapat menggambarkan karakter tokoh Akbar melalui nada,

suara, tekanan, dialek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

133

(38) Bude Asihmu itu lonte, Ra!” Akbar memotong.

“Bukan, kata Bapak... bude malacur. Bukan lonte!” Rara membela diri.

“Pelacur, lonte, jablay, sama aja!”Akbar menghembuskan napas panjang. Susah menjelaskan pada Rara (Nadia, 2011: 43).

Kutipan (38) memperlihatkan Akbar mulai menggunakan

tekanan di akhir ucapannya untuk memberi penjelasan dan

pengertian kepada temannya. Melalui penekanan ini, dapat

disimpulkan bahwa karakter Akbar adalah mudah emosi tetapi

dapat menahannya. Akbar mampu menahan emosi dengan

menghembuskan napas panjang di akhir dialognya.

f. Karakterisasi melalui tindakan tokoh

Karakter tokoh dapat dilihat maupun diamati melalui

tindakan atau tingkah laku tokoh. Perhatikan kutipan berikut.

(39) Dan Akbar yang doyan makan itu, benar-benar tidak membuang kesempatan, termasuk mengerahkan pasukan plastiknya, agar tidak ada makanan yang terbuang.“Ambil apa-apa yang banyak!” ujarnya memberikan instruksi (Nadia, 2011: 88).

Karakterisasi melalui tindakan tokoh Akbar pada kutipan

(39) menunjukkan bahwa Akbar adalah pribadi yang rakus. Akbar

menginginkan makanan yang banyak dengan mengerahkan semua

teman-temannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

134

(6) Alia (Guru)

Berdasarkan teori tidak langsung yang dikemukakan oleh

Minderop (2011: 7— 9), penokohan atau perwatakan tokoh Alia

ditemukan sebagai berikut.

a. Karakterisasi melalui dialog

Karakterisasi melalui dialog atau apa yang dikatakan

penutur sangat penting sehingga dapat mengembangkan peristiwa.

Kutipan berikut ini menggambarkan karakter Alia melalui dialog.

(40) Bukannya anak band itu identik dengan minuman keras dan drugs?”Uups. Pertanyaan itu!Alia kontan menutup bibirnya. Mereka memang mulai akrab, tetapi bagaimanapun usia pertemanan yang terjalin masih seumur jagung (Nadia, 2011: 60— 61).

Kutipan (40) menggambarkan karakter Alia yang tidak

mudah percaya kepada orang lain dan suka main hakim sendiri.

Alia tidak langsung percaya dengan kebaikan Adam, Ia justru

mengira Adam sama seperti anak band lain yang pasti

mengkonsumsi obat-obat terlarang.

b. Lokasi dan situasi percakapan

Penggambaran lokasi dan situasi percapakan penting

dalam sebuah cerita. Lokasi percakapan dapat dijadikan gambaran

suatu keadaan, sedangkan situasi dapat dijadikan gambaran watak

tokoh dalam cerita. Kutipan berikut ini dapat menggambarakan

karakter Alia dilihat dari lokasi dan situasi percakapan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

135

(41) Permintaannya mungkin akan melahirkan kemarahan tambahan bagi Abbah dan Ummi. Anak gadis mereka keluar malam-malam... apa kata tetangga?Tapi Alia tidak bisa berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa ketika Rara dan Aldo tak jelas keberadaannya (Nadia, 2011: 160).(42) “Pagi Alia nggak bisa menjenguk Rara, Abah. Kan Alia harus kuliah.”Sekarang...Hening. Abah belum mengizinkan Alia ikut mencari dua anak yang hilang itu... (Nadia, 2011: 102).

Kutipan (41 & 42), menggambarkan lokasi percakapan di

rumah Alia pada situasi menegangkan di tengah hilangnya Aldo

dan Rara. Berdasarkan kedua kutipan tersebut, dapat disimpulkan

bahwa Alia memiliki karakter pemberani dan pahlawan. Alia tidak

bisa membiarkan muridnya hilang, ia berkeinginan ikut mencari

meskipun konsekuensinya ia harus berani meminta izin kepada

kedua orang tuanya.

c. Jati diri tokoh yang dituju

Penutur di sini berarti tuturan yang disampaikan tokoh

dalam cerita, yaitu tuturan yang diucapkan tokoh tertentu tentang

tokoh tertentu. Berikut ini kutipan dialog salah satu tokoh yang

dapat menggambarkan karakter Alia.

(43) Kalau Bu Alia lain lagi. Perempuan berkerudung itu banyak mengingatkannya untuk meluruskan cara berdoa (Nadia, 2011: 135).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

136

Kutipan (43) menggambarkan karakter Alia yang religius.

Alia selalu menasehati dan mengajarkan kepada Rara agar tetap

berdoa kepada Tuhan.

d. Kualitas mental para tokoh

Kualitas mental tokoh dapat diketahui ketika tokoh

berbicara atau bercakap-cakap dengan tokoh lain. Perhatikan

kutipan berikut ini.

(44) Awalnya ada yang mencurigai niat baik gadis itu. Bahkan mengira Alia disponsori kelompok atau partai tertentu.Tapi Alia terus meyakinkan, tidak ada siapa-siapa di belakangnya kecuali Allah.“Gratis? Tidak mbayar?”Tanya seorang Ibu kepadanya dengan nada galak, tak percaya.Alia mengangguk (Nadia, 2011: 23).

Kutipan (44) menunjukkan karakter Alia yang pemberani

dan kuat. Alia tetap berani menghadapi orang tua siswanya

meskipun pada awalnya ia harus mendapatkan berbagai penolakan

tetapi ini tidak menyurutkan semangatnya.

e. Nada, suara, tekanan, dialek

Nada, suara, tekanan, dialek, dan kosa kata dapat

membantu dan memperjelas karakter para tokoh. Kutipan berikut

ini dapat menggambarkan karakter tokoh Alia melalui nada, suara,

tekanan, dialek.

(45) “Boleh Alia pikirkan dulu, Abah?” suara Alia hati-hati (Nadia, 2011: 21).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

137

Kutipan (45) menunjukkan karakter alia yang lembut dan

santun. Alia yang tak kuasa menolak keinginan Abah untuk

menikah mencoba memberi pengertian kepada Abah bahwa ia

belum siap menikah dan memikirkan rencana Abah tersebut. Alia

menyampaikan pendapatnya dengan pelan-pelan dan lembut.

f. Karakterisasi melalui tindakan tokoh

Karakter tokoh dapat dilihat maupun diamati melalui

tindakan atau tingkah laku tokoh. Perhatikan kutipan berikut.

(46) Sambutan hangat dari anak-anak dan warga sekitar mengobarkan semangat Alia. Lima kali sepekan, usai kuliah Alia mengajar di sekolah singgah itu. Berbagi sedikit ilmu juga mimpinya (Nadia, 2011: 24).(47) Alia tidak bisa memberikan harapan. Dia tidak boleh mempermainkan hati orang lain. Apalagi musibah yang dialami Rara, salah satu anak didiknya, membuat gadis itu merasa egois jika hanya memikirkan urusannya sendiri tanpa berusaha meringankan kesedihan gadis kecil berambut panjang, yang menyimpan impian tentang jendela itu (Nadia, 2011: 63).

Kutipan (46) menunjukkan bahwa Alia memiliki karakter

pahlawan tanpa tanda jasa. Alia rela mengajar di sekolah singgah

dan menyisakan waktu di tengah aktifitas kuliahnya.

Kutipan (47) menunjukkan Alia yang tidak mudah

memberi harapan dan mengutamakan orang lain. Alia tidak begitu

saja memberikan harapan kepada Adam karena ia tidak mau

menyakiti. Sebaliknya, Alia justru memikirkan perasaan Rara yang

sedang mengalami musibah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

138

(7) Abah Alia (Bapak Alia)

Berdasarkan teori tidak langsung yang dikemukakan oleh

Minderop (2011: 7— 9), penokohan atau perwatakan tokoh Abah

ditemukan sebagai berikut.

a. Karakterisasi melalui dialog

Karakterisasi melalui dialog atau apa yang dikatakan

penutur sangat penting sehingga dapat mengembangkan peristiwa.

Perhatikan kutipan berikut ini.

(48) “Abah sama Ummi ingin Alia menikah.” (Nadia, 2011: 20).(49) “Alia baru masuk kuliah lagi, Abah. Lagian, mau nikah sama siapa?”Abah dan Ummi berpandang-pandangan, sambil melempar senyum. Pertanda buruk bagi Alia.“Teman Alia juga waktu kecil. Ingat sama Deni? Anak Dokter Maman, tetangga kita waktu di Sukabumi?” (Nadia, 2011: 21).

Kutipan (48 & 49) menggambarkan krakter Abah keras

kepala. Abah memaksa anaknya untuk nmenikah dengan pria

pilihan Abah dan tidak memperdulikan apakah anaknya mencintai

atau tidak terhadap lelaki pilihannya.

b. Lokasi dan situasi percakapan

Penggambaran lokasi dan situasi percapakan penting

dalam sebuah cerita. Lokasi percakapan dapat dijadikan gambaran

suatu keadaan, sedangkan situasi dapat dijadikan gambaran watak

tokoh dalam cerita. Kutipan berikut ini dapat menggambarakan

karakter Abah dilihat dari lokasi dan situasi percakapan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

139

(50) “Abah sama Ummi ingin Alia menikah.”Kalimat serupa petir di siang hari, ungkapan itu meski klise tapi cukup mewakili perasaan Alia saat itu (Nadia, 2011: 20).

Kutipan (50), menggambarkan lokasi di rumah Alia pada

waktu siang hari dengan suasana menegangkan. Melalui kutipan

tersebut, karakter Abah digambarkan sebagai seorang yang egois.

Abah menginginkan anaknya menikah tanpa melihat apakah

anaknya telah benar-benar siap menikah.

c. Jati diri tokoh yang dituju

Penutur di sini berarti tuturan yang disampaikan tokoh

dalam cerita, yaitu tuturan yang diucapkan tokoh tertentu tentang

tokoh tertentu. Berikut ini kutipan dialog salah satu tokoh yang

dapat menggambarkan karakter Abah.

(51) Persoalannya, pertunangan sudah diresmikan, dengan tata cara yang diminta orang tua meski tidak disepakatinya. Seandainya saja dia lebih berani bicara dan menolak kehendak Abah dan Ummi (Nadia, 2011: 59).

Kutipan (51) menggambarkan karakter Abah yang teguh

pada pendiriannya sendiri tanpa mendengar pendapat orang lain

atau dengan kata lain egois. Alia merasakan bahwa keinginan Abah

untuk menjodohkan Alia tidak membuat Alia merasa nyaman.

d. Kualitas mental para tokoh

Kualitas mental tokoh dapat diketahui ketika tokoh

berbicara atau melalui ucapan dari tokoh lain dalam

menghadapinya. Perhatikan kutipan berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

140

(52) “Alia belum ingin menikah.”Kalimat itu diucapkannya cepat-cepat beberapa hari lalu dengan kepala tertunduk. Tak berani menghadapi kemarahan Abah... (Nadia, 2011: 160).

Kutipan (52) menunjukkan karakter pemarah. Abah

mudah emosi dan marah jika keinginannya tidak terpenuhi.

e. Nada, suara, tekanan, dialek

Nada, suara, tekanan, dialek, dan kosa kata dapat

membantu dan memperjelas karakter para tokoh. Kutipan berikut

ini dapat menggambarkan karakter tokoh Abah melalui nada, suara,

tekanan, dialek.

(52) Kenapa nggak mau jadi sekretaris. Kerja dikantor kan bagus. Dingin, kulit Alia nggak jadi hitam. Nggak perlu kena panas, Ah pokoknya Abah mau kamu jadi sekretaris. Titik!” (Nadia, 2011: 22).

Kutipan (52) menunjukkan karakter Abah yang mudah

tegas karena di dalam kutipan tersebut terdapat penekanan kata di

akhir yaitu kata “Titik!” yang berarti keputusan tidak bisa di

ganggu gugat.

f. Karakterisasi melalui tindakan tokoh

Karakter tokoh dapat dilihat maupun diamati melalui

tindakan atau tingkah laku tokoh. Perhatikan kutipan berikut.

(53) Hening. Abah belum mengizinkan Alia ikut mencari dua anak yang hilang itu bersama pemuda yang meski sopan tapi tampak seperti anak, kalau istilah orang dulu, anak bergajul. Lelaki yang pelispisnya sudah memutih itu masih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

141

mematung memandangi Adam yang salah tingkah. Belum berucap kata sepatah pun.

Kutipan (53) menunjukkan karakter Abah yang

memandang orang berdasarkan penampilan luar. Abah menarik

kesimpulan mengenai karakter Adam begitu saja hanya karena

penampilannya.

(8) Ummi Alia (Ibu Alia)

Berdasarkan teori tidak langsung yang dikemukakan oleh

Minderop (2011: 7— 9), penokohan atau perwatakan tokoh Ummi

ditemukan sebagai berikut.

a. Karakterisasi melalui dialog

Karakterisasi melalui dialog atau apa yang dikatakan

penutur sangat penting sehingga dapat mengembangkan peristiwa.

Perhatikan kutipan berikut ini.

(54) “Menikahlah Alia... Ummi yakin Deni mengizinkanmu kuliah. Hal-hal ini bisa dibicarakan.” (Nadia, 2011: 24).

Kutipan dialog (54) menunjukkan karakter Ummi yang

pemaksa kehendak. Ummi memaksakan kehendaknya kepada

anaknya untuk menikah dengan lelaki pilihannya.

b. Lokasi dan situasi percakapan

Penggambaran lokasi dan situasi percapakan penting

dalam sebuah cerita. Lokasi percakapan dapat dijadikan gambaran

suatu keadaan, sedangkan situasi dapat dijadikan gambaran watak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

142

tokoh dalam cerita. Kutipan berikut ini dapat menggambarakan

karakter Ummi dilihat dari lokasi dan situasi percakapan.

(55) “Abah sama Ummi ingin Alia menikah.”Kalimat serupa petir di siang hari, ungkapan itu meski klise tapi cukup mewakili perasaan Alia saat itu (Nadia, 2011: 20).

Kutipan (55) menggambarkan situasi di rumah Alia dan

pada siang hari. Melalui kutipan tersebut menunjukkan karakter

Ummi yang egois. Secara tiba-tiba Ummi dan Abah meminta

anaknya harus menikah dengan lelaki pilihannya.

c. Jati diri tokoh yang dituju

Penutur di sini berarti tuturan yang disampaikan tokoh

dalam cerita, yaitu tuturan yang diucapkan tokoh tertentu tentang

tokoh tertentu. Berikut ini kutipan ungkapan tokoh Alia yang dapat

menggambarkan karakter Ummi.

(56) Ironisnya, ketika tiba di rumah, dua orang tua, yang bakti kepada mereka adalah pembuka surga baginya, justru mencoba mencuri semangat dan cita-citanya (Nadia, 2011: 24).

Kutipan (56) menggambarkan Alia merasa orang tuanya

telah mencuri impiannya akan tetapi ia tidak bisa melawan

kehendak ibunya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

karakter tokoh Ummi adalah tokoh egois.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

143

d. Kualitas mental para tokoh

Kualitas mental tokoh dapat diketahui ketika tokoh

berbicara atau melalui ucapan dari tokoh lain dalam

menghadapinya. Perhatikan kutipan berikut ini.

(57) Tiga hari yang lalu. Untuk peretama kalinya Alia tidak bisa menebak hati Abah, dan harus mengoreknya drai Ummi yang biasanya tak banyak bicara.“Abah malu, Alia. Nggak enak juga sama hubungan baik dengan orang tua Deni. Belum kata tetangga nanti.” (Nadia, 2011: 161).

Kutipan (57) menunjukkan Alia tidak berani menyapa

Abah yang marah tetapi ia menanyakan perasaan Abah kepada

Ummi yang meskipun marah masih menanggapi pertanyaan

anaknya dengan lembut. Ummi dalam kutipan ini berkarakter

lembut.

e. Nada, suara, tekanan, dialek

Nada, suara, tekanan, dialek, dan kosa kata dapat

membantu dan memperjelas karakter para tokoh. Kutipan berikut

ini dapat menggambarkan karakter tokoh Ummi melalui nada,

suara, tekanan, dialek.

(58) “Abah malu, Alia. Nggak enak juga sama hubungan baik dengan orang tua Deni. Belum kata tetangga nanti.” (Nadia, 2011: 161).

Kutipan (58) menunjukkan karakter Ummi yang lembut

karena di dalam kalimat tersebut tidak ada tanda atau penekanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

144

yang menunjukkan karakter Ummi kasar atau pemarah. Ia

memberikan pengertian kepada anaknya dengan lembut.

f. Karakterisasi melalui tindakan tokoh

Karakter tokoh dapat dilihat maupun diamati melalui

tindakan atau tingkah laku tokoh. Perhatikan kutipan berikut.

(59) Abah hanya mengangguk-anggukkan kepala. Nmungkin masih menimbang-nimbang. Tetapi perempuan yang melahirkannya cepat mendorong Alia ke pintu.“Pergilah... kabari Ummi sama Abah kalau sudah bertemu mereka, ya?” (Nadia, 2011: 162).

Kutipan (59) menunjukkan karakter Ummi yang sigap dan

toleransi tehadap orang lain. Ummi dapat membaca raut wajah Alia

saat meminta izin kepadanya. Ummi juga mengizinkan Alia yang

pergi malam hari mengingat hilangnya anak didik Alia.

(9) Yati

Berdasarkan teori tidak langsung yang dikemukakan oleh

Minderop (2011: 7— 9), penokohan atau perwatakan tokoh Yati

ditemukan sebagai berikut.

a. Karakterisasi melalui dialog

Karakterisasi melalui dialog atau apa yang dikatakan

penutur sangat penting sehingga dapat mengembangkan peristiwa.

Perhatikan kutipan berikut ini.

(60) Rara memandang heran. Tak percaya.“Begitu kamu punya adik, kamu nggak penting lagi!” Yati ikut menjelaskan. Seorang bayi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

145

berusia setahunan menggelendot di gendongan, “Repot!”“Ssst... terutama ji... jika ibunya kumat, Ra!” Rafi berbisik (Nadia, 2011: 31).

Kutipan (60) menunjukkan bahwa Yati berkarakter iri.

Yati iri dengan adiknya, karena semenjak kehadiran sang adik Yati

merasa sudah tidak penting lagi di mata orang tuanya.

b. Lokasi dan situasi percakapan

Penggambaran lokasi dan situasi percapakan penting

dalam sebuah cerita. Lokasi percakapan dapat dijadikan gambaran

suatu keadaan, sedangkan situasi dapat dijadikan gambaran watak

tokoh dalam cerita. Kutipan berikut ini dapat menggambarakan

karakter Yati yang tegar dan sabar dilihat dari lokasi dan situasi

percakapan.

(61)Trus, lo juga susah kemana-mana, kecuali kayak gini nih...” Akbar menunjuk Yati, “Adiknya dibawa terus. Pokoknya repot deh!” (Nadia, 2011: 32).

Kutipan (61) menggambarkan situasi percakapan yang

tegang disela-sela obrolan ketika mereka bermain. Kutipan (61)

menunjukkan karakter Yati yang tegar dan sabar mengasuh adiknya

meskipun ia sedang bermain. Di usianya yang masih kecil, Yati

memiliki tanggung jawab mengasuh adiknya dan membawa

adiknya kemanapun ia berada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

146

c. Jati diri tokoh yang dituju

Penutur di sini berarti tuturan yang disampaikan tokoh

dalam cerita, yaitu tuturan yang diucapkan tokoh tertentu tentang

tokoh tertentu. Berikut ini kutipan dialog salah satu tokoh yang

dapat menggambarkan karakter Yati.

(62) Dia tidak menanggapi, takut ibunya Yati kumat dan akhirnya Yati harus mengurusi adiknya yang masih bayi itu, dan karenanya tidak bisa bermain (Nadia, 2011: 39).

Kutipan (62) menunjukkan karakter Yati yang patuh dan

takut terjadap orangtuanya. Yati tidak menolak ketika ibunya

meminta menjaga adiknya hingga ia tidak bisa bermain bersama

teman-temannya.

d. Kualitas mental para tokoh

Kualitas mental tokoh dapat diketahui ketika tokoh

berbicara atau melalui ucapan dari tokoh lain dalam

menghadapinya. Perhatikan kutipan berikut ini.

(63) Ibunya sering kesetanan, cepat sekali naik darah. Kalau sudah marah teriak-teriak seperti orang gila dan mengakibatkan Yati harus menanggung malu, karena gadis bertubuh kurus tinggi itu juga harus sigap mengelak, sebab jika kumat, Ibunya tak hanya memukuli kepala tetapi suka melempari Yati dengan barang-barang. Pernah batu bata sepanjang lengan Rara melayang dan hampir mengenai kepala Yati....Yati biasa saja. Mereka nggak menangis. Paling cemberut sebentar, dan tidak lama kemudian sudah tertawa dan asyik bermain lagi (Nadia, 2011: 11).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

147

Kutipan (63) menunjukkan mental Yati yang kuat dan

tidak pendendam. Yati sering merasakan pukulan dan luapan

kemarahan sang Ibu. Namun, Yati tidak marah maupun menjadi

larut dalam kesedihan di depan teman-temannya. Yati juga tidak

menaruh dendam ketika menghadapi ibunya.

e. Nada, suara, tekanan, dialek

Nada, suara, tekanan, dialek, dan kosa kata dapat

membantu dan memperjelas karakter para tokoh. Kutipan berikut

ini dapat menggambarkan karakter tokoh Yati melalui nada, suara,

tekanan, dialek.

(64) Yati yang bertubuh kurus dan sehari-hari hanya mengenakan rok dan atasan kaus yang warnanya sudah pudar itu, menambahi, “Mana anak kecil kerjaannya nangis mulu. Kalau nggak nangis sakit deh. Batuk, pilek lah... heh.. uang jajan yang buat kita aja kurang, sekarang harus dibagi!” (Nadia, 2011: 31).

Kutipan (64) menunjukkan penekanan-penekanan

dibeberapa kata terutama penjelasannya seputar beban yang ia

rasakan setiap hari dalam mengurusi adiknya untuk mempengaruhi

temannya. Hal ini menggambarkan Yati yang tidak suka anak kecil

dan pemberi pengaruh. Yati tidak suka mengurusi adiknya karena

beberapa faktor, kemudian ia mempengaruhi Rara agar tidak

senang ketika hendak memiliki adik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

148

f. Karakterisasi melalui tindakan tokoh

Karakter tokoh dapat dilihat maupun diamati melalui

tindakan atau tingkah laku tokoh. Perhatikan kutipan berikut.

(65) “Gini deh... biar ngerti, besok malam kamu ikut aku. Yati sama Rafi juga.”Yati menggeleng,“Aku udah tahu artinya. Lagian adikku sakit panas.” (Nadia, 2011: 43).

Kutipan dialog (65) menggambarkan Yati yang menolak

pergi bersama teman-temannya karena adiknya sedang sakit.

Kutipan ini menunjukkan bahwa Yati pribadi yang bertanggung

jawab. Yati bertanggung jawab terhadap adiknya yang

dipercayakan kepada Ibunya untuk di asuh. Yati memilih merawat

dan menjaga adiknya daripada pergi dengan Akbar, Rara, dan Rafi.

Selain kutipan (65) kutipan berikut ini juga

menggambarkan karakter Yati dilihat dari tindakannya.

(66) Hm... mendoakan agar hubungan ibu guru mereka putus sehingga terbuka harapan untuk Kak Adam.“Jangan...” Yati tidak setuju.“Kita doa saja yang terbaik buat Bu Alia, gimana?”Rara tersenyum. Iya juga. Tumben Yati bijak (Nadia, 2011: 129).

Kutipan (66) menggambarkan bahwa Yati berkarakter

bijaksana. Yati mengajak teman-temannya untuk tidak mendoakan

doa yang kurang baik buat Bu Alia, akan tetapi Yati memberi saran

agar mendoakan yang terbaik saja buat Alia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

149

(10) Bude Asih (Bude Rara)

Berdasarkan teori tidak langsung yang dikemukakan oleh

Minderop (2011: 7— 9), penokohan atau perwatakan tokoh Asih

ditemukan sebagai berikut.

a. Karakterisasi melalui dialog

Karakterisasi melalui dialog atau apa yang dikatakan

penutur sangat penting sehingga dapat mengembangkan peristiwa.

Perhatikan kutipan berikut ini.

(67) Terdengar kalimat Bude Asih membela diri.“Habis mau kerja di mana? Nyari kerja susah. Kamu pasti tahu itu.”“Kalau memang ada niat, pasti ada. Kerjaan apa saja, tapi jangan melacur, Mbak!” suara Bapak penuh kemarahan.“Memangnya kamu pikir kita makan sehari-hari dari mana? Tidak setiap hari kamu pulang bawa uang.” (Nadia, 2011: 41— 42).

Kutipan (67) menggambarkan bahwa rela melakukan

pekerjaannya demi keluarga. Hal tersebut menunjukkan karakter

rela berkorban. Akan tetapi, kutipan Asih juga menunjukkan

karakter mudah putus asa. Asih tidak mau berusaha mencari

pekerjaan lain karena ia merasa pekerjaan ini yang paling mudah ia

lakukan.

b. Lokasi dan situasi percakapan

Penggambaran lokasi dan situasi percapakan penting

dalam sebuah cerita. Lokasi percakapan dapat dijadikan gambaran

suatu keadaan, sedangkan situasi dapat dijadikan gambaran watak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

150

tokoh dalam cerita. Kutipan berikut ini dapat menggambarakan

karakter Asih dilihat dari lokasi dan situasi percakapan.

(68)... Hanya beberapa jam setelahnya, saat Bude Asih mengetuk pintu mata gadis kecil itu kembali terbuka lebar. Itu artinya sebentar lagi subuh. ... Terdengar kalimat Bude Asih membela diri.“Habis mau kerja di mana? Nyari kerja susah. Kamu pasti tahu itu.”“Kalau memang ada niat, pasti ada. Kerjaan apa saja, tapi jangan melacur, Mbak!” suara Bapak penuh kemarahan (Nadia, 2011: 41-- 42).

Kutipan (68) menunjukkan di dalam rumah ketika pulang

dari pekerjaannya hampir fajar suaasana yang tergambar

menegangkan. Berdasarkan kutipan (68) dapat disimpulkan bahwa

Asih pribadi yang keras kepala. Asih tidak mau mendengar nasihat

Raga agar mencari pekerjaan lain.

c. Jati diri tokoh yang dituju

Penutur di sini berarti tuturan yang disampaikan tokoh

dalam cerita, yaitu tuturan yang diucapkan tokoh tertentu tentang

tokoh tertentu. Berikut ini kutipan dialog salah satu tokoh yang

dapat menggambarkan karakter Asih.

(70) Bukan, kata Bapak... Bude malacur. Bukan lonte!”Rara membela diri.“Pelacur, lonte, jablay, sama aja!” (Nadia, 2011: 43).

Kutipan (70) menunjukkan bahwa karakter Asi adalah

wanita penghibur, hampir semua masyarakat sekitar tempat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

151

tinggalnya mengetahui pekerjaannya. Hal ini membuatnya tidak

memiliki nama baik di mata masyarakat.

d. Kualitas mental para tokoh

Kualitas mental tokoh dapat diketahui ketika tokoh

berbicara atau melalui ucapan dari tokoh lain dalam

menghadapinya. Perhatikan kutipan berikut ini.

(71) “Bude nggak takut ngelewatin kuburan?”Bude tersenyum, menggeleng.“Rara tahu hantu tidak ada, tapi masih takut, hihihi...” (Nadia, 2011: 38).

Kutipan (71) menunjukkan karakter Asih yang pemberani.

Asih yang bekerja pada malam hari itu tidak takut dengan hal-hal

takhyul.

e. Nada, suara, tekanan, dialek

Nada, suara, tekanan, dialek, dan kosa kata dapat

membantu dan memperjelas karakter para tokoh. Kutipan berikut

ini dapat menggambarkan karakter tokoh Abah melalui nada, suara,

tekanan, dialek.

(72) “Aku... aku Cuma pengin bantu.”Ada isak tertahan dari kalimat terakhir Bude.

Kutipan (72) menunjukkan karakter Asih peduli terhadap

sesama. Asih bekerja tidak halal untuk membantu Raga menopang

ekonomi keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

152

f. Karakterisasi melalui tindakan tokoh

Karakter tokoh dapat dilihat maupun diamati melalui

tindakan atau tingkah laku tokoh. Perhatikan kutipan berikut.

(73) Rara mengangguk. Tidak berani melawan perintah Bapak. Tapi meski tidak diminta budenya sering menyelipkan uang setiap Rara bermain dengan teman-temannya (Nadia, 2011: 38).

Kutipan (73) menunjukkan Asih adalah orang yang

peduli dan sayang terhadap keluarga. Asih selalu berusaha

memberikan uang untuk Rara meskipun Raga tidak mengizinkan

karena ia sayang kepada Rara.

(11) Ibu Yati

Berdasarkan teori tidak langsung yang dikemukakan oleh

Minderop (2011: 7— 9), penokohan atau perwatakan tokoh Ibu Yati

ditemukan sebagai berikut.

a. Karakterisasi melalui dialog

Karakterisasi melalui dialog atau apa yang dikatakan

penutur sangat penting sehingga dapat mengembangkan peristiwa.

Perhatikan kutipan berikut ini.

(74) “Di tempat sampah kok bayangin kupu-kupu!” celetuk ibunya Yati sinis, ketika suatu hari Rara menceritakan keinginannya kepada Yati (Nadia, 2011: 39).

Kutipan (74) menggambarkan Ibu Yati yang sinis ketika

mendengar impian atau cita-cita orang lain. Hal ini menunjukkan

bahwa Ibu Yati berkarakter mudah meremehkan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

153

b. Lokasi dan situasi percakapan

Penggambaran lokasi dan situasi percapakan penting

dalam sebuah cerita. Lokasi percakapan dapat dijadikan gambaran

suatu keadaan, sedangkan situasi dapat dijadikan gambaran watak

tokoh dalam cerita. Kutipan berikut ini dapat menggambarakan

karakter Ibu Yati dilihat dari lokasi dan situasi percakapan.

(75) “Di tempat sampah kok bayangin kupu-kupu!” celetuk ibunya Yati sinis, ketika suatu hari Rara menceritakan keinginannya kepada Yati.Dia tidak menanggapi, takut ibunya Yati kumat dan akhirnya Yati harus mengurusi adiknya yang masih bayi itu, dan karenanya tidak bisa bermain (Nadia, 2011: 39).

Kutipan (75) menggambarkan lokasi percakapan di

rumah Yati dan situasi percakapan memanas. Hal ini menunjukkan

bahwa Ibu Yati memiliki karakter kurang menghargai orang lain.

Ibu Yati tidak menghargai impian Rara bahkan mengejeknya.

c. Jati diri tokoh yang dituju

Penutur di sini berarti tuturan yang disampaikan tokoh

dalam cerita, yaitu tuturan yang diucapkan tokoh tertentu tentang

tokoh tertentu. Berikut ini kutipan dialog salah satu tokoh yang

dapat menggambarkan karakter Ibu Yati.

(76) “Lo pinteran deh belakangan, Yat!” celetuk Akbar.“Be... betul!”“Pasti karena jendela deh, ibu lo jarang mukul kepala lo kan sekarang? Hehehe.” Nadia, 2011: 139).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

154

Kutipan (76) menunjukkan karakter Ibu Yati yang ringan

tangan. Ringan tangan bukan maksudnya mudah menolong tetapi

muedah memukul anaknya. Karakter Ibu Yati yang ringan tangan

bahkan sudah menjadi hal biaasa bagi teman-teman Yati.

d. Kualitas mental para tokoh

Kualitas mental tokoh dapat diketahui ketika tokoh

berbicara atau melalui ucapan dari tokoh lain dalam

menghadapinya. Perhatikan kutipan berikut ini.

(77) ... Perempuan itu bisa ngamuk habis-habisan hanya karena ada dua ekor kucing yang berkelahi atau berkejar-kejaran, dan menyiram, bahkan menendang mereka, dengan kalap (Nadia, 2011: 39).

Kutipan (77) menunjukkan karakter Ibu Yati dari

kualitas mentalnya adalah mudah emosi dan pemarah. Ibu Yati

mudah emosi hanya karena hal kecil.

e. Nada, suara, tekanan, dialek

Nada, suara, tekanan, dialek, dan kosa kata dapat

membantu dan memperjelas karakter para tokoh. Kutipan berikut

ini dapat menggambarkan karakter tokoh Ibu Yati melalui nada,

suara, tekanan, dialek.

(78) “Di tempat sampah kok bayangin kupu-kupu!” celetuk ibunya Yati sinis... (Nadia, 2011: 39).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

155

Kutipan (78) menggambarkan karakter Ibu Yati yang

kasar. Ibu Yati berbicara dengan nada tinggi karena Ia sinis

terhadap orang lain.

f. Karakterisasi melalui tindakan tokoh

Karakter tokoh dapat dilihat maupun diamati melalui

tindakan atau tingkah laku tokoh. Perhatikan kutipan berikut.

(79) Ibunya sering kesetanan, cepat sekali naik darah. Kalau sudah marah teriak-teriak seperti orang gila dan mengakibatkan Yati harus menanggung malu, karena gadis bertubuh kurus tinggi itu juga harus sigap mengelak, sebab jika kumat, Ibunya tak hanya memukuli kepala tetapi suka melempari Yati dengan barang-barang. Pernah batu bata sepanjang lengan Rara melayang dan hampir mengenai kepala Yati (Nadia, 2011: 11).

Kutipan (79) menunjukkan karakter Ibu Yati yang kasar

dan ringan tangan. Ibu Yati selalu memarahi dan memukuli

anaknya ketika emosinya meluap.

(12) Aldo

Berdasarkan teori tidak langsung yang dikemukakan oleh

Minderop (2011: 7— 9), penokohan atau perwatakan tokoh Aldo

ditemukan sebagai berikut.

a. Karakterisasi melalui dialog

Karakterisasi melalui dialog atau apa yang dikatakan

penutur sangat penting sehingga dapat mengembangkan peristiwa.

Perhatikan kutipan berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

156

(80) Pesta ulang tahun Andini minggu ini menjadi sesuatu yang paling ditunggu Rara dan teman-temannya.Aldo benar-benar baik mau mengundang mereka semua.“Nenek... Nenek un... dang teman-teman Al...do.” (Nadia, 2011: 81).

Kutipan (80) menunjukkan karakter Aldo yang suka

berbagi. Aldo mengundang semua teman-temannya agar teman-

temannya merasakan kebahagiaan bersama Aldo di acara pesta

ulang tahun Andini.

b. Lokasi dan situasi percakapan

Penggambaran lokasi dan situasi percapakan penting

dalam sebuah cerita. Lokasi percakapan dapat dijadikan gambaran

suatu keadaan, sedangkan situasi dapat dijadikan gambaran watak

tokoh dalam cerita. Kutipan berikut ini dapat menggambarakan

karakter Aldo dilihat dari lokasi dan situasi percakapan.

(81) “Kasihan.... Ra... Rara, ya... Nekk!”Nenek mengangguk. Mengelus rambut Aldo yang hitam berombak (Nadia, 2011: 111).

Kutipan (81) terjadi di lokasi rumah Aldo dengan situasi

yang menyedihkan. Kutipan ini menunjukkan karakter Aldo

adalah pengertian. Aldo tahu bahwa kabar yang akan disampaikan

akan membuat sahabatnya sedih sehingga ia merasa kasihan.

c. Jati diri tokoh yang dituju

Penutur di sini berarti tuturan yang disampaikan tokoh

dalam cerita, yaitu tuturan yang diucapkan tokoh tertentu tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

157

tokoh tertentu. Berikut ini kutipan dialog salah satu tokoh yang

dapat menggambarkan karakter Aldo.

(82) Rafi, Akbar, Yati, dan lain-lain berpandangan. Masih belum mengerti.“Janji nggak boleh ngeledekin Aldo kalau dia bicara.”Akbar mengangguk-angguk,“Udah gue duga... anak itu emang rada aneh sih.” (Nadia, 2011: 56).

Kutipan (82) menunjukkan karakter Aldo yang aneh.

Aldo yang kesulitan dalam berkomunikasi membuatnya menjadi

aneh menurut Akbar.

d. Kualitas mental para tokoh

Kualitas mental tokoh dapat diketahui ketika tokoh

berbicara atau melalui ucapan dari tokoh lain dalam

menghadapinya. Perhatikan kutipan berikut ini.

(83) Kepala aldo penuh. Pusing.“Kamu tuh berisik! Kamu...”“Kamu... hhh... kamu tuh bikin kakak malu, tahu nggak sih?”“Jangan-jangan diambil lagi sama salah satu anak jalanan yang kemari ketika mereka main atau berenang. Harusnya setiap puloang diperiksa dulu tas mereka satu-satu. Kita kan nggak tahu Mi...”“Ini semua gara-gara Aldo!”..... Aldo duduk diam di dalam taksi, air matanya tumpah tanpa bisa ditahan. Mungkin memang dian aneh... dia... memalukan seperti kata Andini. Tapi dia tidak pernah bermaksud aneh atau mempermalukan siapa pun dengan sengaja. Tidak pernah! (Nadia, 2011: 130).

Kutipan (83) menunjukkan karakter Aldo yang lemah.

Aldo langsung merasa bersalah dan pergi begitu saja dari rumah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

158

ketika ia sadar bahwa keluarganya menganggap ia sebagai sumber

permasalahan. Aldo memikirkan ucapan-ucapan yang ia dengar

hingga merasakan pusing.

e. Nada, suara, tekanan, dialek

Nada, suara, tekanan, dialek, dan kosa kata dapat

membantu dan memperjelas karakter para tokoh. Kutipan berikut

ini dapat menggambarkan karakter tokoh Aldo melalui nada, suara,

tekanan, dialek.

(84) Aldo tidak langsung menjawab. Matanya berputar-putar seperti biasa. Tangannya bergerak-gerak lebih cepat.“Ngg... Kak Adam.. nya...nyanyi. nyanyi!”“Oh... ada band?”Aldo mengangguk. Senyumnya tersungging lebar (Nadia, 2011: 79).

Kutipan (84) menunjukkan karakter Aldo susah

berbicara (Autis). Nada, suara, tekanan dan dialek yang tidak jelas

secara langsung menggambarkan karakter Aldo yang sulit

berkomunikasi dengan baik.

f. Karakterisasi melalui tindakan tokoh

Karakter tokoh dapat dilihat maupun diamati melalui

tindakan atau tingkah laku tokoh. Perhatikan kutipan berikut.

(85) Aldo sudah terduduk lemas. Rara bersimpuh tak jauh dari sahabatnya, masih berusaha menarik-narik tangan Aldo. Teriakannya semakin lirih. Tapi anak lelaki berambut ombak itu menggelengkan kepala.“Ra.. per... pergi! Pergi...” (Nadia, 2011: 169).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

159

Kutipan (85) menunjukkan karakter Aldo yang rela

berkorban. Aldo meminta Rara meninggalkan dia agar Rara

selamat dari bahaya yang mereka hadapi karena kekurangan Aldo

tidak mampu berjalan menghindari bahaya yang menghadang

mereka.

(13) Nenek Aldo

Berdasarkan teori tidak langsung yang dikemukakan oleh

Minderop (2011: 7— 9), penokohan atau perwatakan tokoh Nenek

ditemukan sebagai berikut.

a. Karakterisasi melalui dialog

Karakterisasi melalui dialog atau apa yang dikatakan

penutur sangat penting sehingga dapat mengembangkan peristiwa.

Perhatikan kutipan berikut ini.

(86) “Cincin berlian dengan batu safir hitam itu sudah ada yang mau beli. Kemarin-kemarin masih di kamar. Sekarang...”“Mungkin keselip Ratna...” suara lembut Nenek, “carilah dulu.” (Nadia, 2011: 128).

Kutipan (86) menggambarkan karakter Nenek tidak suka

menyalahkan orang lain. Nenek tidak begitu saja setuju dengan

ucapan Ratna perihal cincin Ratna yang hilang karena ulah teman-

teman Aldo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

160

b. Lokasi dan situasi percakapan

Penggambaran lokasi dan situasi percapakan penting

dalam sebuah cerita. Lokasi percakapan dapat dijadikan gambaran

suatu keadaan, sedangkan situasi dapat dijadikan gambaran watak

tokoh dalam cerita. Kutipan berikut ini dapat menggambarakan

karakter Nenek dilihat dari lokasi dan situasi percakapan.

(87) Alat berbentuk monitor gelap di ruangan itu masih mengeluarkan suara teratur yang sama.Rara memandang berkas sinar matahari yang masuk melalui jendela ruangan rawat inap ini, mulai meredup. Senja sebentar lagi datang.“Rara mau ikut Nenek ke kantin?” tanya Nenek, perempuan tua yang menemani Rara sejak bakda zuhur tadi (Nadia, 2011: 50).

Kutipan (87) menggambarkan lokasi di rumah sakit

dimana Rara sedang menunggu Simbok dan menatapnya dengan

sedih. Pada kutipan ini, menunjukkan karakter Nenek yang

perhatian dan peduli. Nenek datang untuk menemani Rara menjaga

Simbok di rumah sakit.

c. Jati diri tokoh yang dituju

Penutur di sini berarti tuturan yang disampaikan tokoh

dalam cerita, yaitu tuturan yang diucapkan tokoh tertentu tentang

tokoh tertentu. Berikut ini kutipan dialog salah satu tokoh yang

dapat menggambarkan karakter Nenek.

(88) Aldo benar-benar baik mau mengundang mereka semua.“Nenek... Nenek un... dang teman-teman Al...do.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

161

Ya... ya... nenek Aldo yang lincah itu lucu dan baik hati (Nadia, 2011: 81).

Kutipan (88) menunjukkan karakter Nenek yang baik

hati, ramah, dan lucu. Nenek yang berusia senja dan dari kalangan

atas, tidak sungkan berbaur bersama teman-teman Aldo. Bahkan,

Nenek turut mengundang teman-teman Aldo.

d. Kualitas mental para tokoh

Kualitas mental tokoh dapat diketahui ketika tokoh

berbicara atau melalui ucapan dari tokoh lain dalam

menghadapinya. Perhatikan kutipan berikut ini.

(89) “Kita berdoa, Ratna... semoga Allah melindungi Aldo, di mana pun dia sekarang.” Kalimat itu meski disampaikan dengan keyakinan, tetapi bernada khawatir (Nadia, 2011: 145).(90) “Kita salat malam, ya Ratna... Ummi juga nggak bisa tidur. Hhh, di mana anak itu?” (Nadia, 2011: 158).

Kutipan (89 & 90) menunjukkan kualitas mental Nenek

yang kuat dan tenang, meskipun ia khawatir dengan keadaan

cucunya, ia tetap berusaha menenangkan yang lain dengan

mengajak beribadah.

e. Nada, suara, tekanan, dialek

Nada, suara, tekanan, dialek, dan kosa kata dapat

membantu dan memperjelas karakter para tokoh. Kutipan berikut

ini dapat menggambarkan karakter tokoh Nenek melalui nada,

suara, tekanan, dialek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

162

(91) “Ra... kita pulang, ya?”Lembut suara Nenek membujuk (Nadia, 2011: 114).

Kutipan (91) menunjukkan karakter Nenek yang lembut.

Nada bicara nenek yanmg lembut menggambarkan karakter Nenek

yang sesungguhnya.

f. Karakterisasi melalui tindakan tokoh

Karakter tokoh dapat dilihat maupun diamati melalui

tindakan atau tingkah laku tokoh. Perhatikan kutipan berikut.

(92) Selama menunggui sosok yang dicintainya, Nenek dan Aldo datang hampir tiap hari. Biasanya mereka akan membaca Al Quran bersama, setelah itu baru mengobrol. Sebelum pulang, Nenek akan memimpin dia dan Aldo memanjatkan doa, agar tubuh yang kini terbaring itu segera sembuh... (Nadia, 2011: 77).

Kutipan (92) menunjukkan karakter Nenek yang peduli

dan religius. Nenek peduli dengan apa yang dialami Rara dan

selalu mengajarkan Rara untuk mendoakan Simbok.

(14) Adam (Kakak Aldo)

Berdasarkan teori tidak langsung yang dikemukakan oleh

Minderop (2011: 7— 9), penokohan atau perwatakan tokoh Adam

ditemukan sebagai berikut.

a. Karakterisasi melalui dialog

Karakterisasi melalui dialog atau apa yang dikatakan

penutur sangat penting sehingga dapat mengembangkan peristiwa.

Perhatikan kutipan berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

163

(93) “Enak aja. Yang sering ngajak Aldo main di rumah ini siapa? Hayo...”“Sekolah kak.... A...dam kapan se....selesai?”Adam menyentuh rambutnya yang barusan dipakakaikan gel, biar lebih keren.“Tahu, deh! Mama maksa sih. Kak Adam kan senangnya main musik, bukan hapalan pasal undang-undang. Ya kapan kelarnya? Hehehe...” (Nadia, 2011: 125).

Kutipan (93) menunjukkan karakter Adam yang jenaka

dan tidak mudah tersinggung. Akbar tidak merasa tersinggung

maupun minder dengan pertanyaan Aldo, justru Akbar

mengajaknya bercanda dengan kalimat yang lucu.

b. Lokasi dan situasi percakapan

Penggambaran lokasi dan situasi percapakan penting

dalam sebuah cerita. Lokasi percakapan dapat dijadikan gambaran

suatu keadaan, sedangkan situasi dapat dijadikan gambaran watak

tokoh dalam cerita. Kutipan berikut ini dapat menggambarakan

karakter Adam dilihat dari lokasi dan situasi percakapan.

(94) Di luar dugaan, sosok tampan itu mengangguk.“Biasanya nggak ada kontak mata, atau respon seperti senyum atau gerakan anak ketika orang tua mengajak interaksi. Begitu sih yang aku baca...” cowok itu tersenyum. Salah tingkah.“Ada lagi?”Seberapa jauh anak muda ini memahami dunia adiknya?“Ada ... misalnya ketika anak berusia dua sampai tiga tahun sudah bisa atau belum meniru gerakan atau kebiasaan orang tua.” (Nadia, 2011: 123).

Kutipan (94) menggambarkan situasi percakapan yang

serius antara Adam dan Alia. Dalam kutipan tersebut, menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

164

karakter Adam yang cerdas. Adam memiliki pengetahuan yang luas

mengenai penyakit autis karena Ia peduli dengan adiknya sehingga

dia dapat menangani Aldo dengan pengetahuannya.

c. Jati diri tokoh yang dituju

Penutur di sini berarti tuturan yang disampaikan tokoh

dalam cerita, yaitu tuturan yang diucapkan tokoh tertentu tentang

tokoh tertentu. Berikut ini kutipan dialog salah satu tokoh yang

dapat menggambarkan karakter Adam.

(95) “Iya, abangnya Aldo lebih asik! Calon suaminya Bu Alia itu mukanya ketus.” (Nadia, 2011: 138).

Kutipan (95) menunjukkan bahwa Adam memiliki

karakter pandai bergaul. Adam mampu bergaul dengan teman-

teman Aldo yang masih kecil dan orang lain dengan cara

menyesuaikan diri sehingga Ia terlihat asyik bagi orang-orang di

sekitarnya.

d. Kualitas mental para tokoh

Kualitas mental tokoh dapat diketahui ketika tokoh

berbicara atau melalui ucapan dari tokoh lain dalam

menghadapinya. Perhatikan kutipan berikut ini.

(96) “Bukannya anak band itu bidentik dengan minuman keras dan drugs?”...Tapi lelaki yang suka mengenakan jaket kulit itu tidak tersinggung. Santai saja saat memberikan jawaban, “Drugs? Nggak lah. Ngerokok aja aku benggak, kok!” (Nadia, 2011: 61).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

165

Kutipan (96) menunjukkan karakter Adam dilihat dari

kualitas mentalnya adalah orang yang tidak mudah naik darah atau

emosi. Pertanyaan dari Alia yang terang-terangan meragukannya

tak lantas membuat Adam tersinggung.

e. Nada, suara, tekanan, dialek

Nada, suara, tekanan, dialek, dan kosa kata dapat

membantu dan memperjelas karakter para tokoh. Kutipan berikut

ini dapat menggambarkan karakter tokoh Adam melalui nada,

suara, tekanan, dialek.

(97) “Bapakmu pahlawan, Ra.” Bisik Kak Adam beberapa waktu lalu sambil mengusap kepala Rara, saat yang lain kehilangan kata-kata (Nadia, 2011: 116).

Kutipan (97) menggambarkan kalimat Adam

disampaikan dengan suara yang pelan dan lembut karena dalam

kutipan menunjukkan Adam berbisik. Kalimat Adam ditujukan

untuk menenangkan hati Rara. Kutipan ini menunjukkan karakter

Adam yang lembut dan penyayang serta bisa menenangkan orang

lain.

f. Karakterisasi melalui tindakan tokoh

Karakter tokoh dapat dilihat maupun diamati melalui

tindakan atau tingkah laku tokoh. Perhatikan kutipan berikut.

(98) Adam lebih rajin menghabiskan waktu dengan Aldo. Anak muda itu bahkan membuang keinginannya merokok jauh-jauh, hanya karena tak ingin menambahi masalah kesehatan Aldo. Penuh kasih, dia mengajak si bungsu ke kamar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

166

untuk mendengarkan musik. Adam bahkan merelakan gitar yang sebelumnya tidak pernah disentuh siapapun, untuk dimainkan tangan-tangan kecil Aldo (Nadia, 2011: 122).

Kutipan (98) menunjukkan karakter Adam yang tulus,

rela berkorban, penuh kasih, dan sabar. Adam rela membuang

keinginannya merokok demi mementingkan kesehatan Aldo, ia

bahkan rela gitarnya rusak oleh Aldo. Adam dengan penuh kasih,

sabar, dan ketulusannya mengajari Aldo banyak hal melalui

bermain.

(15) Andini (Kakak Aldo)

Berdasarkan teori tidak langsung yang dikemukakan oleh

Minderop (2011: 7— 9), penokohan atau perwatakan tokoh Andini

ditemukan sebagai berikut.

a. Karakterisasi melalui dialog

Karakterisasi melalui dialog atau apa yang dikatakan

penutur sangat penting sehingga dapat mengembangkan peristiwa.

Perhatikan kutipan berikut ini.

(99) Aldo tidak merasa berbeda. Sekalipun kakaknya sering meledek, ketika dia mengatakan ingin masuk sekolah biasa, seperti sekolah Rara. “Mana bisa.. kamu kan aneh gitu...”Dulu dia hanya tertawa jika Andini melontarkan hal senada, mengira kakaknya mengajak bercanda (Nadia, 2011: 117).

Kutipan (98) menunjukkan karakter Andini yang suka

meremehkan orang. Andini tidak memotivasi justru meremehkan

keinginan Aldo belajar di sekolah biasa karena kekurangan Aldo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

167

b. Lokasi dan situasi percakapan

Penggambaran lokasi dan situasi percapakan penting

dalam sebuah cerita. Lokasi percakapan dapat dijadikan gambaran

suatu keadaan, sedangkan situasi dapat dijadikan gambaran watak

tokoh dalam cerita. Kutipan berikut ini dapat menggambarakan

karakter Andini dilihat dari lokasi dan situasi percakapan.

(100) “Itu Aldo... adik kamu... tahu sendiri dia kan cacat gitu... ngapain di atas panggung, Dini? Apa kata Billy, coba?!”Sepasang mata Andini memanas seketika.Dia hanya ingin ulang tahun ketujuh belasnya berlangsung sempurna. Istimewa bagi dia dan Billy...Dan apa yang dilakukan adiknya?Andini berlari ke belakang panggung (Nadia, 2011: 85).

Kutipan (100) menggambarkan lokasi tempat ulang

tahun Andini dan situasinya memanas. Andini merasa malu karena

adiknya yang cacat muncul di depan teman-temannya serta di

depan Billy laki-laki yang sedang dekat dengannya. Melalui

kutipan (100) dapat disimpulkan bahwa karakter Andini adalah

orang yang tidak mau menerima kekurangan orang lain serta

mengutamakan gengsi.

c. Jati diri tokoh yang dituju

Penutur di sini berarti tuturan yang disampaikan tokoh

dalam cerita, yaitu tuturan yang diucapkan tokoh tertentu tentang

tokoh tertentu. Berikut ini kutipan dialog salah satu tokoh yang

dapat menggambarkan karakter Andini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

168

(101) Tapi Kak Dini tidak suka kalau Aldo keluar dan bertemu dengan teman-temannya (Nadia, 2011: 126).

Kutipan (101) menunjukkan karakter Andini yang tidak

mau menerima kekurangan orang lain. Andini merasa malu dengan

teman-temannya karena memiliki adik cacat.

d. Kualitas mental para tokoh

Kualitas mental tokoh dapat diketahui ketika tokoh

berbicara atau melalui ucapan dari tokoh lain dalam

menghadapinya. Perhatikan kutipan berikut ini.

(102) Tapi Andini yang datang, melihat bagaimana Billy dan Aldo tertawa-tawa, langsung melarikan diri ke kamar, tanpa mengucapkan sepatah pun (Nadia, 2011: 127).

Kutipan (102) menunjukkan karakter Andini berdasarkan

kualitas mentalnya gampang tersulut emosi atau pemarah. Andini

marah hanya karena melihat adiknya tertawa dengan Billy.

e. Nada, suara, tekanan, dialek

Nada, suara, tekanan, dialek, dan kosa kata dapat

membantu dan memperjelas karakter para tokoh. Kutipan berikut

ini dapat menggambarkan karakter tokoh Andini melalui nada,

suara, tekanan, dialek.

(103) “Please deh. Kamu tuh berisik! Kamu... “Andini menatap Aldo, yang berdiri hanya semeter darinya (Nadia, 2011: 127).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

169

Kutipan (103) menggambarkan karakter Andini yang

kasar. Kutipan (103) menggambarkan andini memarahi Aldo

dengan penekanan karena di dalam kutipan terdapat tanda (!) yang

berarti keras, seru, atau perintah.

f. Karakterisasi melalui tindakan tokoh

Karakter tokoh dapat dilihat maupun diamati melalui

tindakan atau tingkah laku tokoh. Perhatikan kutipan berikut.

(104) Barusan wajah gadis itu terlihat gusar saat menemukan Aldo mengobrol dengan Billy (Nadia, 2011: 126).

Kutipan (104) menunjukkan karakter Andini yang

mudah cemas. Andini cemas melihat Aldo mengobrol dengan Aldo

memikirkan tanggapan Billy bahwa Andini memiliki adik cacat.

(16) Salma (Teman Rara)

Berdasarkan teori tidak langsung yang dikemukakan oleh

Minderop (2011: 7— 9), penokohan atau perwatakan tokoh Salma

ditemukan sebagai berikut.

a. Karakterisasi melalui dialog

Karakterisasi melalui dialog atau apa yang dikatakan

penutur sangat penting sehingga dapat mengembangkan peristiwa.

Perhatikan kutipan berikut ini.

(105) Untung kamu kesrempet mobil ya, Ra!” bisik Salma, salah seorang teman Rara.Kecelakaan ringan yang menjadi awal persahabatan dia dan Aldo (Nadia, 2011: 53).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

170

Kutipan (105) menunjukkan karakter Salma yang

mampu mengambil hikmah dari sebuah musibah. Salma

menunjukkan hikmah yang Rara dapat setelah kecelakaan yaitu

berteman dengan Aldo.

b. Lokasi dan situasi percakapan

Penggambaran lokasi dan situasi percapakan penting

dalam sebuah cerita. Lokasi percakapan dapat dijadikan gambaran

suatu keadaan, sedangkan situasi dapat dijadikan gambaran watak

tokoh dalam cerita. Kutipan berikut ini dapat menggambarakan

karakter Salma dilihat dari lokasi dan situasi percakapan.

(106) ... Bahkan berenang. Ya! Berenang di kolam renang pribadi milik keluarga Aldo!Untung kamu kesrempet mobil ya, Ra!” bisik Salma, salah seorang teman Rara.(Nadia, 2011: 53).

Kutipan (106) menunjukkan karakter Salma yang suka

mengambil keuntungan dari musibah orang lain. Salma merasa

kecelakaan Rara dapat membuat Ia menikmati fasilitas Aldo karena

ia turut menjadi teman Aldo berkat Rara.

c. Jati diri tokoh yang dituju

Penutur di sini berarti tuturan yang disampaikan tokoh

dalam cerita, yaitu tuturan yang diucapkan tokoh tertentu tentang

tokoh tertentu. Berikut ini kutipan dialog salah satu tokoh yang

dapat menggambarkan karakter Salma yang suka mengambil

keuntunga dari musibah orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

171

(107) Rara melongo.Salma masih saja merasa bahwa kecelakaan Rara adalah anugerah. Sebab dengan kejadian itu mereka semua punya teman orang kaya bernama Aldo, (Nadia, 2011: 81).

Kutipan (107) menjelaskan bahwa Salma merasa

beruntung berkat kecelakaan yang dialami oleh Rara, Ia memiliki

teman orang berada seperti Aldo.

d. Kualitas mental para tokoh

Kualitas mental tokoh dapat diketahui ketika tokoh

berbicara atau melalui ucapan dari tokoh lain dalam

menghadapinya. Perhatikan kutipan berikut ini.

(108) Pesta ulang tahun Andini minggu ini menjadi sesuatu yang paling ditunggu Rara dan teman-temannya....”Aku bilang juga apa... untung kamu ketabrak ya. Jadi kita kenal Aldo dan bisa ke pesta ulang tahun deh!” (Nadia, 2011: 81).

Kutipan (108) menunjukkan karakter Salma berdasarkan

kualitas mentalnya adalah pecundang. Salma merasa bahagia pergi

ke pesta sedangkan dia mengambil keuntungan dari kecelakaan

sahabatnya.

e. Nada, suara, tekanan, dialek

Nada, suara, tekanan, dialek, dan kosa kata dapat

membantu dan memperjelas karakter para tokoh. Kutipan berikut

ini dapat menggambarkan karakter tokoh Abah melalui Nada,

suara, tekanan, dialek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

172

(109) “Ya, tapi kan bener. Kalau Rara nggak ngojek payung, terus mampir ke tempat Aldo belajar lukis, terus nawarin Aldo ojek payung karena hujan, padahal si Santo sudah ngincer dari tadi untuk mayungin Aldo... yang penting kan Rara kagak kenapa-kenapa. Ya nggak Ra?” (Nadia, 2011: 53).

Kutipan (109) menunjukkan karakter Salma yang suka

meminta perlindungan. Dengan penekanan di bagian akhir

kalimatnya meskipun bertanya seolah mengharapkan lawan

bicaranya memberikan jawaban sama dengan pemikirannya.

f. Karakterisasi melalui tindakan tokoh

Karakter tokoh dapat dilihat maupun diamati melalui

tindakan atau tingkah laku tokoh. Perhatikan kutipan berikut.

(110) “Kenapa nggak bilang sekalian Rara beruntung didorong Santo ke mobilnya Aldo?”Temannya yang berkuncir itu memonyongkan bibir, “Ya, tapi kan bener. Kalau Rara nggak ngojek payung, terus mampir ke tempat Aldo belajar lukis, terus nawarin Aldo ojek payung karena hujan, padahal si Santo sudah ngincer dari tadi untuk mayungin Aldo... yang penting kan Rara kagak kenapa-kenapa. Ya nggak Ra?” (Nadia, 2011: 53).

Kutipan (110) menunjukkan karakter Salma yang

perhatian. Meskipun pada kutipan tersebut Salma terkesan jahat

karena bahagia sahabatnya tertimpa musibah tetapi Ia juga

perhatian terhadap kondisi sahabatnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

173

(17) Suster

Berdasarkan teori tidak langsung yang dikemukakan oleh

Minderop (2011: 7— 9), penokohan atau perwatakan tokoh Suster

ditemukan sebagai berikut.

a. Karakterisasi melalui dialog

Karakterisasi melalui dialog atau apa yang dikatakan

penutur sangat penting sehingga dapat mengembangkan peristiwa.

Perhatikan kutipan berikut ini.

(111) “Rara sudah makan?”Suster berseragam putih itu menyapanya disertai senyum ramah.Rara mngangguk sopan.“Mengkaji lagi... sudah pernah khatam?” (Nadia, 2011: 76).

Kutipan (111) menggambarkan karakter suster yang

ramah. Suster mengajak Rara untuk berbincang- bincang meskipun

hanya beberapa kata saja.

b. Lokasi dan situasi percakapan

Penggambaran lokasi dan situasi percapakan penting

dalam sebuah cerita. Lokasi percakapan dapat dijadikan gambaran

suatu keadaan, sedangkan situasi dapat dijadikan gambaran watak

tokoh dalam cerita. Kutipan berikut ini dapat menggambarakan

karakter Suster dilihat dari lokasi dan situasi percakapan.

(112) Pintu ruangan terbuka. Seorang suster masuk. Memeriksa denyut nadi, melihat ke grafik di monitor yang berbunyi teratur. Lalu tersenyum padanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

174

“Sudah makan?” Rara menggeleng (Nadia, 2011: 29).

Kutipan (112) menggambarkan percakapan berlangsung

di rumah sakit dengan situasi santai. Kutipan (112) menunjukkan

karakter perhatian terhadap otrang lain. Pekerjaannya menuntut

tokoh Suster untuk mampu berinteraksi dengan pasien dengan

memberi perhatian secara tidak langsung membentuk karakternya.

c. Jati diri tokoh yang dituju

Penutur di sini berarti tuturan yang disampaikan tokoh

dalam cerita, yaitu tuturan yang diucapkan tokoh tertentu tentang

tokoh tertentu..

Pada kutipan (111) menunjukkan karakter suster yang

ramah. Rara mengagumi sosok Suster yang ramah ketika berbicara

disertai senyumnya.

d. Kualitas mental para tokoh

Kualitas mental tokoh dapat diketahui ketika tokoh

berbicara atau melalui ucapan dari tokoh lain dalam

menghadapinya. Kutipan (111) menggambarkan karakter Suster

penyabar dilihat dari kualitas mentalnya. Suster mengajak Rara

berbicara untuk mencairkan suasana tetapi tanggapan Rara hanya

datar saja. Hal tersebut tidak membuat Suster berkecil hati.

e. Nada, suara, tekanan, dialek

Nada, suara, tekanan, dialek, dan kosa kata dapat

membantu dan memperjelas karakter para tokoh. Kutipan (112)

menunjukkan nada bicara yang lembut karena disertai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

175

senyuman sehingga dapat disimpulkan karakter Suster berdasarkan

nada bicaranya adalah lembut.

f. Karakterisasi melalui tindakan tokoh

Karakter tokoh dapat dilihat maupun diamati melalui

tindakan atau tingkah laku tokoh. Kutipan (112) menggambarkan

Suster memiliki karakter suka basa-basi. Suster hanya bertanya

apakah Rara sudah makan atau belum, tetapi setelah Rara

menggeleng tidak ada reaksi maupun tindakan Suster atas jawaban

Rara.

(18) Bi siti (pembantu Aldo)

Berdasarkan teori tidak langsung yang dikemukakan oleh

Minderop (2011: 7— 9), penokohan atau perwatakan tokoh Bi Siti

ditemukan sebagai berikut.

a. Karakterisasi melalui dialog

Karakterisasi melalui dialog atau apa yang dikatakan

penutur sangat penting sehingga dapat mengembangkan peristiwa.

Perhatikan kutipan berikut ini.

(113) “Memang... Al... Aldo bisa ngomong u...u...umur berapaaa?”Bi Siti, pembantu mereka yang sudah bertahun-tahun menemaninya, dan paling senang diajak ngobrol, menjawab,“Kamu dulu diam banget, Do! Umur... berapa ya?...(Nadia, 2011: 118).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

176

Kutipan (113) menunjukkan karakter Siti yang sabar. Siti

mau menanggapi pertanyaan-pertanyaan Aldo yang dirasa tidak

penting bagi orang lain.

b. Lokasi dan situasi percakapan

Penggambaran lokasi dan situasi percapakan penting

dalam sebuah cerita. Lokasi percakapan dapat dijadikan gambaran

suatu keadaan, sedangkan situasi dapat dijadikan gambaran watak

tokoh dalam cerita. Kutipan berikut ini dapat menggambarakan

karakter Siti dilihat dari lokasi dan situasi percakapan.

(114) Apa mungkin...” Suara Siti, ragu meneruskan kalimatnya. Wajahnya yang tak bisa menyembunyikan rasa sedih, terlihat basah oleh tangis. Tapi tatapan kehilangan orang-orang disekitarnya, mendorong Siti berani mengungkapkan dugaannya.“Apa mungkin ke rumah sakit tempat Neneknya Rara di rawat?”Kalimat Siti yang diucapkan dengan liorih itu menerbangkan Adam seketika (Nadia, 2011: 146).

Kutipan (114) menunjukkan karakter Siti yang tulus dan

penasihat yang baik. Siti tulus menyayangi Aldo bahkan Ia merasa

kehilanmgan ketika Aldo pergi dari rumah. Siti tidak kehilangan

akal, Ia menemukan solusi untuk mencari Aldo di rumah sakit.

c. Jati diri tokoh yang dituju

Penutur di sini berarti tuturan yang disampaikan tokoh

dalam cerita, yaitu tuturan yang diucapkan tokoh tertentu tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

177

tokoh tertentu. Berikut ini kutipan dialog salah satu tokoh yang

dapat menggambarkan karakter Siti.

(115) ...Aldo senang dengan keberadaan Neneknya.... Mata tuanya bukan tak melihat, si bungsu hanya dekat kepada Adam dan pembantu di rumah itu, ketimbang orang tuanya sendiri (Nadia, 2011: 143).

Kutipan (115) menunjukkan bahwa karakter Siti baik

hati. Nenek melihat bagaimana kedekatan Siti dengan Aldo dan

kebaikannya terhadap cucunya yang malang.

d. Kualitas mental para tokoh

Kualitas mental tokoh dapat diketahui ketika tokoh

berbicara atau melalui ucapan dari tokoh lain dalam

menghadapinya. Perhatikan kutipan berikut ini.

(116) Hm... siapa pula yang menundang anak-anak kampung itu kemari?Bi Siti, pembantunya tak bisa menjawab. Perempuan berusia tiga puluhan itu hanya menundukkan kepala (Nadia, 2011: 86).

Kutipan (116) menunjukkan bahwa Siti memiliki mental

penakut. Siti tidak berani mengungkapkan kata-kata dan hanya

menundukkan kepala ketika majikannya marah.

e. Nada, suara, tekanan, dialek

Nada, suara, tekanan, dialek, dan kosa kata dapat

membantu dan memperjelas karakter para tokoh. Kutipan berikut

ini dapat menggambarkan karakter tokoh Yati melalui nada, suara,

tekanan, dialek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

178

(117) Aldo mikir agak lama, lalu menggaruk beberapa kali. Membenarkan kalimat pembantu mereka.“Papa kerja mulu. Mama urusan jual beli berlian terus seminar-seminar perhiasan.... boro-boro di rumah. Andini... ya gitu deh ama nteman-temannya.” (Nadia, 2011: 125).

Kutipan (117) menunjukkan karakter Siti yang penyabar.

Siti memberi penjelasan kepada Aldo secara pelan-pelan dan

dengan nada lembut agar Aldo mengingat kesulitan Aldo dalam

berkomunikasi.

f. Karakterisasi melalui tindakan tokoh

Karakter tokoh dapat dilihat maupun diamati melalui

tindakan atau tingkah laku tokoh. Perhatikan kutipan berikut.

(118) “Dan gambar kamu bagus, Do. Bi Siti aja pengin deh dilukis gitu sama Aldo.” Ucap perempuan bertubuh besar itu sambil bergaya yang membuat Aldo tertawa.Kak Adam baik. Bi Siti selalu ramah...(Nadia, 2011: 126).

Kutipan (118) menunjukkan karakter Siti adalah ramah

dan lucu. Siti mampu menyesuaikan diri dengan Aldo dan mampu

membuat Aldo selalu tersenyum.

(19) Simbok

Berdasarkan teori tidak langsung yang dikemukakan oleh

Minderop (2011: 7— 9), penokohan atau perwatakan tokoh Simbok

ditemukan sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

179

a. Karakterisasi melalui dialog

Karakterisasi melalui dialog atau apa yang dikatakan

penutur sangat penting sehingga dapat mengembangkan peristiwa.

Perhatikan kutipan berikut ini.

(119)”Setiap orang punya kekurangan, Ra. Bapak sama Ibu. Simbok juga. Kita berkawan agar saling membantu.” (Nadia, 2011: 55).

Kutipan (119) menunjukkan karakter Simbok adalah

mampu menghargai kekurangan orang lain. Simbok mengajarkan

kepada Rara untuk menghargai kekurangan setiap orang dan

menyadari bahwa setiap orang memiliki kelemahannya masing-

masing.

b. Lokasi dan situasi percakapan

Penggambaran lokasi dan situasi percapakan penting

dalam sebuah cerita. Lokasi percakapan dapat dijadikan gambaran

suatu keadaan, sedangkan situasi dapat dijadikan gambaran watak

tokoh dalam cerita. Kutipan berikut ini dapat menggambarakan

karakter Simbok dilihat dari lokasi dan situasi percakapan.

(120) Sepagian besoknya Rara menatap sepatu yang tergantung di atas rumah triplek mereka dengan cemas.“Asal nggak hujan insya Allah kering, Ra.” (Nadia, 2011: 93).

Kutipan (120) menggambarkan situasi pagi hari di

rumah. Rara yang khawatir sepatunya tidak akan kering, di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

180

tenangkan oleh Simbok agar tidak bingung. Dalam hal ini karakter

Simbok adalah penenang orang lain.

c. Jati diri tokoh yang dituju

Penutur di sini berarti tuturan yang disampaikan tokoh

dalam cerita, yaitu tuturan yang diucapkan tokoh tertentu tentang

tokoh tertentu. Berikut ini kutipan dialog salah satu tokoh yang

dapat menggambarkan karakter Simbok.

(121) Tentang Simbok, ini keajaiban lin, yang memantik semangat bdan mengembalikan sebagian besar keceriaan yang hilang ketika Bapak meninggal. Ketika dia merasa, akan sebatangkara (Nadia, 2011: 173).

Kutipan (121) menggambarkan bahwa semangat Rara

tumbuh lagi setelah kehadiran Simbok dalam hidupnya. Hal ini

menunjukkan karakter Simbok adalah penyemangat bagi orang di

sekitarnya.

d. Kualitas mental para tokoh

Kualitas mental tokoh dapat diketahui ketika tokoh

berbicara, tindakannya, atau melalui ucapan dari tokoh lain dalam

menghadapinya. Perhatikan kutipan berikut ini.

(122) Sisa hari itu seharusnya digunakan untuk memilah gelas-gelas dan botol-botol plastik yang menumpuk di depan rumah. Sebelum hujan menyusahkan pekerjaannya. Tapi batuk beruntun menyisakan sesak di dada dan lemas tiba-tiba. Ketika menutup pintu, dia hanya berniat tidur beberapa kejap agar tubuhnya bisa kembali bertenaga (Nadia, 2011: 94).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

181

Kutipan (122) menunjukkan karakter nenek yang kuat

dilihat dari kualitas mentalnya. Nenek berani menghadapi penyakit

batuknya dan menahan agar tidak membebani orang yang ia

sayangi.

e. Nada, suara, tekanan, dialek

Nada, suara, tekanan, dialek, dan kosa kata dapat

membantu dan memperjelas karakter para tokoh. Kutipan berikut

ini dapat menggambarkan karakter tokoh Simbok melalui nada,

suara, tekanan, dialek.

(123) “Asal nggak hujan insya Allah kering, Ra.” (Nadia, 2011: 93).

Kutipan (123) menunjukkan karakter Simbok yang

lembut. Ia berkata dengan lembut untuk membujuk cucunya agar

tidak cemas menatap sepatunya sepanjang hari.

f. Karakterisasi melalui tindakan tokoh

Karakter tokoh dapat dilihat maupun diamati melalui

tindakan atau tingkah laku tokoh. Perhatikan kutipan berikut.

(124) “Rara suka yang ini, Simbok. Tapi rendanya sudah lepas-lepas.”Dia menerima baju yang warna putihnya sudah kekuningan itu, lalu melihat renda yang lepas benang dan karenanya menjulur kemana-mana. Tanpa banyak bicara perempuan itu mengambil jarum, meminta Rara memasukkan benang, dan mulai merapikan... (Nadia, 2011: 92).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

182

Kutipan (124) menunjukkan karakter Simbok melalui

tindakannya adalah sigap. Simbok langsung mengambil inisiatif

membetulkan baju Rara yang rusak dengan menjahitnya.

(20) Ratna (Mama Aldo)

Berdasarkan teori tidak langsung yang dikemukakan oleh

Minderop (2011: 7— 9), penokohan atau perwatakan tokoh Ratna

ditemukan sebagai berikut.

a. Karakterisasi melalui dialog

Karakterisasi melalui dialog atau apa yang dikatakan

penutur sangat penting sehingga dapat mengembangkan peristiwa.

Perhatikan kutipan berikut ini.

(125) “Mungkin keselip Ratna... “ suara lembut Nenek, “carilah dulu.”“Udah, Mi... Ratna udah cari kemana-mana tapi nggak ada. Jangan-jangan diambil lagi sama salah satu anak jalanan yang kemari ketika mereka main atau berenang. Harusnya setiap pulang diperiksa dulu tas mereka satu-satu. Kita kan nggak tahu Mi...” (Nadia, 2011: 128).

Kutipan (125) menunjukkan karakter Ratna yang mudah

menuduh orang. Ratna menuduh teman-teman Aldo yang

mengambil cincinnya yang ia yakini hilang tanpa menggunakan

bukti maupun saksi.

b. Lokasi dan situasi percakapan

Penggambaran lokasi dan situasi percapakan penting

dalam sebuah cerita. Lokasi percakapan dapat dijadikan gambaran

suatu keadaan, sedangkan situasi dapat dijadikan gambaran watak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

183

tokoh dalam cerita. Kutipan berikut ini dapat menggambarakan

karakter Ratna dilihat dari lokasi dan situasi percakapan.

(126) “Jangan menangis, sayang. Make up-mu rusak tuh... sudah ya?”...Hm... siapa pula yang mengundang anak-anak kampung itu ke mari?” (Nadia, 2011: 86).

Kutipan (126) menggambarkan lokasi di tempat

perayaan ulang tahun Andini dengan situasi yang memanas

sehingga menimbulkan ketegangan. Dalam situasi demikian, Ratna

menunjukkan ketidaksukaannya terhadap kehadiran anak-anak

sekolah Singgah. Melalui kutipan ini dapat disimpulkan bahwa

Ratna memiliki karakter suka membeda-bedakan kelas sosial.

c. Jati diri tokoh yang dituju

Penutur di sini berarti tuturan yang disampaikan tokoh

dalam cerita, yaitu tuturan yang diucapkan tokoh tertentu tentang

tokoh tertentu. Berikut ini kutipan dialog salah satu tokoh yang

dapat menggambarkan karakter Ratna.

(127) Di rumah itu kecuali Adam, yang lain beramai- ramai menyembunyikan Aldo ketka ada tamu. Walau hanya sebentar dia menetap, perempuan tua itu bisa melihat ekspresi Ratna saat teman-temannya, sesama pengusaha berlian itu mampir.“Aldo ajak main ke belakang dulu, ya? Biar nggak berisik!”Pesan sponsor menantunya ke Siti, yang tertangkap telinga tuanya (Nadia, 2011:144).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

184

Kutipan (127) menunjukkan karakter Ratna yang tidak

mau menerima kekurangan seseorang. Nenek sendiri telah melihat

betapa Ratna malu jika Aldo hadir di tengah-tengah sahabatnya.

d. Kualitas mental para tokoh

Kualitas mental tokoh dapat diketahui ketika tokoh

berbicara atau melalui ucapan dari tokoh lain dalam

menghadapinya. Perhatikan kutipan berikut ini.

(128) Mama terhenyak. Menangis. Seisi rumah tahu betapa Mama berharap dan berdoa untuk kelahiran seorang anak laki-laki lagi di rumah ini.“Tetapi bukan yang seperti ini... bukan seperti Aldo, Pa...” (Nadia, 2011: 121).

Kutipan (128) menunjukkan mental Ratna yang lemah.

Ratna mudah putus asa ketika mendengar anaknya memiliki

kelainan.

e. Nada, suara, tekanan, dialek

Nada, suara, tekanan, dialek, dan kosa kata dapat

membantu dan memperjelas karakter para tokoh. Kutipan berikut

ini dapat menggambarkan karakter tokoh Ratna melalui nada,

suara, tekanan, dialek.

(129) “Ini semua gara-gara Aldo!”Berkata begitu Mama menghentakkan langkah ke kamarnya. Meninggalkan ruang tamu (Nadia, 2011: 129).

Kutipan (129) menunjukkan nada kesal dan suara cetus

dan penekanannya pada kata Aldo. Hal ini menggambarkan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

185

sosok Ratna mudah menyalahkan orang lain dan cenderung

emosionalnya tidak stabil.

f. Karakterisasi melalui tindakan tokoh

Karakter tokoh dapat dilihat maupun diamati melalui

tindakan atau tingkah laku tokoh. Perhatikan kutipan berikut.

(130) ... Meski harus berhadapan dengan kekesalan Mama.“Sejak bergaul sama anak- anak kampung itu, Aldo jadi makin susah di atur sekarang!” keluh perempuan cantik itu panjang lebar (Nadia, 2011:111).

Kutipan (130) menunjukkan karakter Ratna yang tidak

memiliki toleransi dan perasaan. Di saat Rara mengalami musibah,

Ratna masih saja menyalahkan Rara atas perubahan sikap Aldo.

(21) Syafri

Berdasarkan teori tidak langsung yang dikemukakan oleh

Minderop (2011: 7— 9), penokohan atau perwatakan tokoh Syafri

ditemukan sebagai berikut.

a. Karakterisasi melalui dialog

Karakterisasi melalui dialog atau apa yang dikatakan

penutur sangat penting sehingga dapat mengembangkan peristiwa.

Perhatikan kutipan berikut ini.

(131) ...Syafri, suaminya, berusaha menyabarkan.“Sahabatnya baru kemalangan, Ma. Biar aja kalau Aldo mau mendampingi dulu.” (Nadia, 2011: 111).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

186

Kutipan (131) menunjukkan karakter Syafri yang

bijaksana dan toleransi. Syafri mampu memaklumi sikap Aldo

karena musibah yang sedang dialami Rara.

b. Lokasi dan situasi percakapan

Penggambaran lokasi dan situasi percapakan penting

dalam sebuah cerita. Lokasi percakapan dapat dijadikan gambaran

suatu keadaan, sedangkan situasi dapat dijadikan gambaran watak

tokoh dalam cerita. Kutipan berikut ini dapat menggambarakan

karakter Syafri dilihat dari lokasi dan situasi percakapan.

(132) Syafri keluar belakangan. Blackberry masih menempel di telinganya.... “Sejak semalam Papa minta tolong beberapa karyawan bantu mencari Aldo, Ma. Tapi belum ada kabar.” (Nadia, 2011: 169).

Kutipan (132) menggambarkan lokasi di rumahnya dan

situasi menegangkan. Kutipan ini menunjukkan Syafri memiliki

karakter sigap. Syafri langsung mengerahkan karyawannya untuk

mencari Aldo yang belum juga ditemukan.

c. Jati diri tokoh yang dituju

Penutur di sini berarti tuturan yang disampaikan tokoh

dalam cerita, yaitu tuturan yang diucapkan tokoh tertentu tentang

tokoh tertentu. Berikut ini kutipan dialog salah satu tokoh yang

dapat menggambarkan karakter Syafri.

(133) Mata tuanya bukan tak melihat, Si bungsu hanya dekat kepada Adam dan pembantu rumah itu, ketimbang orang tuanya sendiri (Nadia, 2011: 143).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

187

Kutipan (133) menggambarkan bahwa Nenek

mengetahui Syafri tidak dekat dengan anak bungsunya sehingga

Aldo merasa tidak pernah diperhatikan olehnya. Kutipan ini

menunjukkan karakter Syafri yang kurang perhatian terhadap anak.

d. Kualitas mental para tokoh

Kualitas mental tokoh dapat diketahui ketika tokoh

berbicara atau melalui ucapan dari tokoh lain dalam

menghadapinya. Perhatikan kutipan berikut ini.

(134) Cincin itu nggak hilang Ratna. Papa temukan di wastafel. Mungkin kamu lupa ketika mencopotnya. Papa simpan di lemari baju.” (Nadia, 2011: 157).

Kutipan (134) kualitas mental Syafri yang tidak mudah

marah atau tenang. Safri tak lantas memarahi istrinya atas

perilakunya yang kurang baik menuduh orang atas kecerobohannya

sendiri.

e. Nada, suara, tekanan, dialek

Nada, suara, tekanan, dialek, dan kosa kata dapat

membantu dan memperjelas karakter para tokoh. Kutipan berikut

ini dapat menggambarkan karakter tokoh Syafri melalui nada,

suara, tekanan, dialek.

(135) Dan Papa menjelaskan dengan hati-hati ke Mama, obrolannya dengan seorang teman yang juga memiliki anak autis (Nadia, 2011: 120).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

188

Kutipan (135) menggambarkan nada yang digunakan

lembut karena disampaikan dengan hati-hati. Ini menggambarkan

karakter Syafri yang lembut.

f. Karakterisasi melalui tindakan tokoh

Karakter tokoh dapat dilihat maupun diamati melalui

tindakan atau tingkah laku tokoh. Perhatikan kutipan berikut.

(136) Di rumah, Mama memeluk Papa yang secepatnya pulang setelah mendapatkan kabar dari istrinya tentang kepergian Aldo (Nadia, 2011: 156).

Kutipan (136) menunjukkan karakter Raga sigap dilihat

dari tindakannya. Ia langsung pulang ke rumah begitu mendengar

anaknya hilang.

(22) Billy

Berdasarkan teori tidak langsung yang dikemukakan oleh

Minderop (2011: 7— 9), penokohan atau perwatakan tokoh Billy

ditemukan sebagai berikut.

a. Karakterisasi melalui dialog

Karakterisasi melalui dialog atau apa yang dikatakan

penutur sangat penting sehingga dapat mengembangkan peristiwa.

Perhatikan kutipan berikut ini.

(137) Billy, sebelah tangannya menyodorkan sehelai tissue yang diterima Andini.“Menurut kamu?”“Katamu tadi Adam sudah mengarah ke rumah sakit tempat temannya Aldo menunggui neneknya, yang sakit ya? Kita cari arah lain.”Andini mengangguk (Nadia, 2011: 147).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

189

Kutipan (137) menunjukkan karakter Billy yang sabar,

meskipun ia tidak mendapatkan respon baik dari Andini, ia tetap

sabar menghadapi Andini dan terus menemani mencari Aldo.

b. Lokasi dan situasi percakapan

Penggambaran lokasi dan situasi percapakan penting

dalam sebuah cerita. Lokasi percakapan dapat dijadikan gambaran

suatu keadaan, sedangkan situasi dapat dijadikan gambaran watak

tokoh dalam cerita. Kutipan berikut ini dapat menggambarakan

karakter Billy dilihat dari lokasi dan situasi percakapan.

(138) Seandainya saja Andini memahami, sikap antusias Billy saat melihat Aldo di pesta ulang tahunnya, juga saat cowok itu ke rumah, semuanya tulus dan bukan pura- pura.“Abangku yang sudah tidak ada, dulu menderita down syndrome, Dini. Dia tidak sempurna. Tetapi setelah Allah memanggilnya, baru aku merasa betapa ketidaksempurnaan itu telah membuat dia begitu sempurna sebagai mahluk Allah.” (Nadia, 2011: 148).

Kutipan (138) menunjukkan situasi menegangkan dan di

tengah situasi tersebut Billy mampu menjadi penasihat yang baik.

Ia memberikan gambaran kepada Andini bahwa yang ia lakukan

terhadap Aldo selama ini salah. Dalam hal ini, karakter Billy adalah

penasihat yang baik.

c. Jati diri tokoh yang dituju

Penutur di sini berarti tuturan yang disampaikan tokoh

dalam cerita, yaitu tuturan yang diucapkan tokoh tertentu tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

190

tokoh tertentu. Berikut ini kutipan dialog salah satu tokoh yang

dapat menggambarkan karakter Billy.

(139) ... Billy kelihatannya baik-baik saja tadi. Tidak memandang Aldo kesal atau marah... (Nadia, 2011: 127).

Kutipan (139) menggambarkan penilaian Aldo terhadap

Billy bahwa Billy tidak merasa terusik dengan tingkah laku dan

kekurangan Aldo. Hal ini membuktikan bahwa Billy memiliki

karakter mau menerima kekurangan orang lain.

d. Kualitas mental para tokoh

Kualitas mental tokoh dapat diketahui ketika tokoh

berbicara atau melalui ucapan dari tokoh lain dalam

menghadapinya. Perhatikan kutipan berikut ini.

(140) Mereka tak banyak bicara. Billy yang baik tidak mengganggunya dengan banya pertanyaan; kenapa Andini bersikap menjauh setelah pesta ulang tahun itu? Kenapa telepon dan smsnya tidak pernah dibalas? keAndini tampak marah melihatnya bercanda dengan Aldo?Beberapa waktu setelah episode pencarian Aldo berakhir, baru Billy menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya. Kekhawatiran Andini yang tidak beralasan karena pengaruh sahabat-sahabat gadis itu (Nadia, 2011: 148).

Kutipan (140) menggambarkan karakter Billy yang tidak

mudah emosi dilihat dari kualitas mentalnya. Billy tidak marah atau

emosi dengan sikap Andini, justru Ia mencaritahu masalahnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

191

e. Nada, suara, tekanan, dialek

Nada, suara, tekanan, dialek, dan kosa kata dapat

membantu dan memperjelas karakter para tokoh. Kutipan berikut

ini dapat menggambarkan karakter tokoh Billy melalui nada, suara,

tekanan, dialek.

(141) “Menurut kamu?”“Katamu tadi Adam sudah mengarah ke rumah sakit tempat temannya Aldo menunggui neneknya, yang sakit ya? Kita cari arah lain.”Andini mengangguk.

Kutipan (141) menggambarkan bahwa kalimat tersebut

tidak menggunakan tekanan, tidak menggunakan nada merah,

maupun suara keras. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

Billy sosok yang lembut.

f. Karakterisasi melalui tindakan tokoh

Karakter tokoh dapat dilihat maupun diamati melalui

tindakan atau tingkah laku tokoh. Perhatikan kutipan berikut.

(142) Air mata Andini menitik.....Billy, sebelah tangannya menyodorkan sehelai tissue yang diterima Andini (Nadia, 2011: 147).

Kutipan (142) menunjukkan karakter Billy yang

romantis dan pengertian. Tindakan Billy memberikan tissue kepada

Andini dirasa tidak berlebihan sama halnya ketika melihat orang

lain menangis. Pengertian Billy kepada Andini memberikan tissue

agar air mata Andini segera terhapus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

192

3. Bertanya

Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya

berkaitan dengan materi pembelajaran. Sebaliknya, guru juga

memberikan pertanyaan kepada peserta didik agar lebih termotivasi lagi

dalam belajar. Dengan bertanya kepada guru, peserta didik dapat

menambah wawasannya, membenarkan pemahaman yang keliru serta

lebih aktif menyumbangkan pendapat. Dengan bertanya kepada peserta

didik, guru dapat mengetahui tingkat pemahaman peserta didik

berkaitan dengan materi ajar tokoh dan penokohan novel Rumah Tanpa

Jendela karya Asma Nadia. Melalui bertanya pula, diharapkan peserta

didik mampu mengaitkan materi pembelajaran dengan realita

kehidupan siswa sehari-hari.

Peserta didik serta guru berfokus pada kegiatan tanya jawab

mengenai materi pembelajaran. Peserta didik mempunyai kesempatan

untuk bertanya mengenai tokoh, jenis tokoh berdasarkan peranannya

(tokoh utama dan tokoh tambahan), jenis tokoh berdasarkan fungsi

penampilannya (antagonis dan protagonis), serta penokohan dalam

novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia.

4. Diskusi kelompok

Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat bertukar pikiran,

pendapat, gagasan, dan ide baerkaitan dengan materi maupun tugas

yang diberikan. Dengan diskusi kelompok ini, peserta didik dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

193

berdiskusi mengenai tokoh dan penokohan novel Rumah Tanpa

Jendela karya Asma Nadia.

Dalam kelompok masing-masing yang telah dibagi oleh guru,

peserta didik akan mendiskusikan tugas menganalisis tokoh, jenis

tokoh berdasarkan peranannya (tokoh utama dan tokoh tambahan),

jenis tokoh berdasarkan fungsi penampilannya (antagonis dan

protagonis), serta penokohan masing-masing tokoh yang terdapat

dalam novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia pada bab

sembilan belas.

5. Pemodelan

Pemodelan diberikan kepada peserta didik agar peserta didik dapat

mengerti apa yang guru inginkan sehingga peserta didik dapat

mengerjakan tugas yang diberikan guru. Pada langkah pemodelan ini,

guru memberikan contoh sebuah novel yang telah dianalisis unsur

intrinsik yaitu tokoh dan penokohannya. Melalui pemodelan ini,

peserta didik membaca dan memahami langkah-langkah analisis tokoh

dan penokohan novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia

kemudian membandingkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan

contoh yang diberikan oleh guru.

Model atau contoh novel yang diberikan kepada peserta didik

dalam analisis tokoh dan penokohan adalah novel Surat Kecil Untuk

Tuhan karya Agnes Davonar. Secara ringkas cerita novel Surat Kecil

Untuk Tuhan adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

194

Seorang gadis bernama Gita Sesa Wanda Cantika atau biasa di

sapa Keke harus menerima kenyataan bahwa ia memiliki penyakit

langka kanker jaringan lunak (Rabdosmiosarkoma). Keke adalah

pasien pertama di Indonesia yang mengidap penyakit tersebut. Keke

divonis oleh doker bahwa ia mengidap penyakit kanker jaringan lunak

ketika ia berusia 13 tahun.

Keke yang berwajah belia harus menerima kenyataan bahwa

wajahnya berubah mengerikan hanya dalam waktu singkat setelah ia

divonis oleh dokter. Awalnya, Ayah Keke merahasiakan penyakit yang

diderita anaknya, akan tetapi seiring berjalan waktu Keke mengetahui

apa yang terjadi kepadanya. Ayah Keke selalu memberikan dukungan

kepadanya ketika ia harus melalui tahap demi tahap pengobatan agar ia

sembuh dari penyakit itu. Suatu ketika, dokter memberikan kabar

gembira bahwa tim dokter berhasil menyembuhkan penyakitnya.

Kabar ini membuat gembira Keke, Ayah, serta teman-temannya.

Kebahagiaan yang dirasakan oleh Keke hanya sementara. Beberapa

saat setelah ia menjalankan pengobatan, kanker tersebut tumbuh

kembali dengan ganasnya. Keke dengan sepenuh tenaga berjuang

melawan rasa sakit yang luar biasa, sampai suatu ketika Keke sadar

bahwa perjuangannya sia-sia dan sisa umurnya tidak lama lagi. Keke

menuliskan sebuah surat, surat yang ia tujukan kepada Tuhan:

Andaikan..... semua dapat terulang kembali,Tetapi pernahkah anda berpikir tentang itu?

Pernahkah anda mengira-ira apa yang akan terjadi jika semua dapat terulang kembali?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

195

Tuhan.....Andai aku bisa kembali

Aku tak ingin ada tangisan di dunia iniTuhan.....

Andai aku bisa kembaliAku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku

Terjadilah pada orang lainTuhan.....

Bolehkah aku menulis surat kecil untuk-Mu?Tuhan.....

Bolehkah aku memohon satu hal kecil pada-Mu?Tuhan.....

Biarkanlah aku bisa dapat melihat dengan matakuUntuk memandang langit dan bulan setia harinya (Keke, 2006).

Keke telah melawan penyakit dan berharap mukjizat datang

kepadanya dengan menuliskan sebuah surat sederhana kepada Tuhan,

akan tetapi Tuhan berkehendak lain. Pada tanggal 26 Desember tahun

2006 Keke meninggal dunia.

Berdasarkan sinopsis diatas, dapat disimpulkan bahwa dilihat dari

segi peranannya, tokoh utama adalah Keke karena Keke merupakan

objek cerita serta kehadiran tokoh Keke mempengaruhi jalannya cerita.

Tokoh tambahannya adalah Ayah, dokter, serta teman-temannya. Dari

segi fungsi penampilan, Keke adalah tokoh protagonis karena Keke

memiliki sifat dan sikap yang baik. Ayah, dokter, serta teman-teman

Keke dilihat dari segi fungsi penampilan adalah tokoh protagonis pula.

Mereka senantiasa memberikan dukungan kepada Keke agar mampu

melawan penyakit yang dideritanya. Penokohan yang ditemukan

melalui metode tidak langsung menghasilkan: tokoh Keke adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

196

tokoh yang kuat (Keke berjuang melawan rasa sakit yang harus ia

terima dengan sepenuh tenaga), taat beribadah (Keke tetap berdoa dan

berserah kepada Tuhan untuk memberikan mukjizat terhadap penyakit

yang dideritanya), dan optimis (Keke memiliki keyakinan bahwa

penyakit yang ia derita dapat sembuh). Ayahnya memiliki penokohan

yang penyayang (Ayah Keke dengan penuh kasih mencintai dan

menyayangi anaknya dengan sepenuh hati), sabar (Ayah Keke selalu

sabar merawat Keke), dan penyemangat (Ayah Keke selalu

memberikan dorongan ketika Keke harus menjalankan pengobatan).

Doker memiliki penokohan yang baik (dokter sekuat tenaga membantu

Keke melawan penyakitnya), dan gigih (dokter tidak pernah menyerah

dalam menangani penyakit Keke meskipun kesembuhan Keke adalah

mustahil.

6. Refleksi

Setelah melalui proses pembelajaran tokoh dan penokohan dalam

novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia, membandingkan

langkah analisis novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia

dengan novel Surat Kecil Untuk Tuhan karya Agnes Davonar. Peserta

didik melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran. Refleksi

berguna bagi peserta didik untuk mengungkapkan hasil yang

didapatkan selama proses pembelajaran, sedangkan bagi guru refleksi

berguna untuk menjadi tolok ukur keberhasilan metode dan proses

pembelajaran yang diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

197

7. Penilaian autentik

Penilaian autentik bertujuan agar guru mengetahui sejauh mana

pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh peserta didik. Salah satu

cara yang dapat dilakukan untuk mengambil penilaian autentik adalah

dengan memberikan tugas baru dengan menganalisis tokoh dan

penokohan novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia.

Untuk melakukan penilaian autentik, guru menyiapkan satu bab

novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia sebagai bahan

penilaian. Bab yang dipilih adalah bab sembilan belas. Bab sembilan

belas mengisahkan tentang kepergian Aldo dari rumah ditemani oleh

Rara. Aldo pergi dari rumah karena merasa hidupnya hanya

menimbulkan masalah bagi keluarga.

Rara tidak mengerti apa yang terjadi. Tadinya mereka hanya ke

kantin mencari makanan karena Aldo lapar. Ketika melihat

bayangan Kak Adam, Aldo mengajak Rara ke arah lain. Mereka

melintasi halaman rumah sakit yang dipenuhi mobil yang terparkir,

raut Aldo kembali panik (Nadia, 2011: 64— 69).

Rara melihat disepanjang jalan yang mereka lalui terdapat

beberapa rumah makan. Namun, mereka tidak memiliki uang

sepeserpun. Ketika hujan turun, Rara menemukan ide untuk meminjam

payung di tempat penjual restoran. Setelah itu, mereka makan dengan

uang hasil mengojek payung Rara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

198

Aldo menangis ketika mendengar jawaban yang ia lontarkan

kepada Rara bahwa Rara tidak malu memiliki sahabat sepertinya.

Pertanyaan Aldo membuat Rara bingung mengapa Aldo bertanya

demikian, tetapi ia tidak ingin mempertanyakan kebingungannya

kepada Aldo yang sedang sedih karena memikirkan sesuatu.

Adam mencari adiknya hingga ke rumah sakit, perkampunagn

Menteng Pulo, menemui sahabat- sahabat Rara, sampai kemudian

Adam menuju rumah Alia. Alia adalah guru di sekolah Singgah tempat

Rara belajar. Adam harus menerima resiko menghadapi orang tua Alia

terutama Abah yang terlihat tidak menyukai penampilan Adam. Adam

menemui kekecewaan karena mendapati Aldo tidak ada di sana. Alia

merasa bingung mengapa Adam datang ke rumanya malam-malam

untuk mencari Aldo dan Rara. Adam yang sedang bingung berusaha

menjelaskan kepada Alia mengenai kejadian yang menimpa Aldo dan

Rara.

Adam berpamitan hendak mencari mereka kembali. Alia

memberanikan diri meminta izin kepada orang tuanya untu ikut

mencari anak didiknya. Alia teringat kejadian beberapa hari lalu yang

membuat Abah marah kepadanya perihal ungkapannya yang

membatalkan perjodohannya dengan lelaki pilihan kedua orang tuanya.

Alia takut kemarahan Abah akan memuncak dan tidak mengizinkan

Alia pergi untuk membantu mencari Rara dan Aldo. Pada awalnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

199

Abah harus berpikir seribu kali namun untuk mengizinkan Alia pergi,

namun kemudian Alia mendapatkan izin segera berkat Ummi.

Di pinggiran jalan Jakarta, dua anak kecil melangkah menembus

malam. Aldo dan Rara tidak tahu harus bermalam dimana. Mereka

menghentikan langkah di suatu jalan ketika mereka melihat sosok

tinggi besar menghadang langkah mereka.

Di rumah Aldo, kebingungan dan kesedihan melanda seluruh

anggota rumah mendapati Aldo pergi entah kemana. Papa pulang

begitu saja mendengar kabar dari Mama bahwa Aldo pergi tanpa

siapapun. Papa merasa bingung, emosi, dan marah. Papa tidak tahu

meluapkan kepada siapa emosinya ketika melihat kenyataan Aldo

pergi tanpa meninggalkan pesan apapun dan tanpa ditemani oleh

siapapun. Ratna menceritakan perihal kehilangan cincinnya dengan

suami dan ia menuduh teman-teman Aldo yang telah mengambilnya.

Akan tetapi tuduhan itu ditangkis suaminya karena suaminya yang

menemukan dan menyimpan cincin yang dimaksud oleh Ratna.

Ratna merasa menyesal, ia merasa kepergian Aldo karena kata-

kata dan tindakannya yang telah menuduh anaknya. Nenek melihat

raut kesedihan dan penyesalan tergambar di wajah menantunya. Ia

lantas mengajak menantunya itu untuk bersama-sama berdoa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

200

Berdasarkan penggalan novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma

Nadia bab sembilan belas, berikut ini instrumen soal yang akan

dikerjakan oleh peserta didik.

Tes Tertulis

Bentuk soal: Uraian

Jenis tugas: individu dan kelompok

(a) Tugas Individu

1. Jelaskan pengertian novel menurut anda!

2. Jelaskan pengertian tokoh dan penokohan!

3. Bagaimanakah langkah-langkah menganalisis tokoh dan

penokohan!

(b) Tugas Kelompok

1. Bagaimanakah unsur tokoh dalam bab sembilan belas novel Rumah

Tanpa Jendela karya Asma Nadia dilihat dari segi peranan dan

fungsi penampilan?

2. Bagaimanakah unsur penokohan dalam bab sembilan belas novel

Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia berdasarkan langkah-

langkah analisis menggunakan teori tidak langsung.

Produk yang dihasilkan

Peserta didik membuat laporan berupa tugas rumah, tugas

rumah yang diberikan untuk peserta didik adalah membuat sinopsis

atau ringkasan cerita bab sembilan belas novel Rumah Tanpa

Jendela karya Asma Nadia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

201

C. Implementasi pembelajaran tokoh dan penokohan novel Rumah

Tanpa Jendela karya Asma Nadia

Dalam melakukan kegiatan pembelajaran, seorang guru terlebih dahulu

menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dalam bentuk RPP yang dibuat

dengan memerhatikan silabus. RPP sangat berperan dalam mengontrol proses

pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Hasil

analisis yang dilakukan dalam pembelajaran tokoh dan penokohan novel

Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia perlu dilanjutkan dengan membuat

Silabus serta RPP untuk pembelajaran novel siswa SMA kelas XI semester I.

Silabus dan RPP tersebut adalah sebagai berikut.

1. Silabus

Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi

dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator

pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu, dan sumber

belajar. Dalam implementasinya, silabus dijabarkan dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), dilaksanakan, dievaluasi, dan

ditindaklanjuti oleh masing-masing guru (Muslich, 2007: 24). Berikut

ini Silabus pembelajaran kelas XI semester satu materi tokoh dan

penokohan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

202

SILABUS SEKOLAH MENENGAH ATAS

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Jenjang Pendidikan : SMA

Kelas : XI

Semester : I

Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

Standar Kompetensi : 7. Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan.

Kompetensi Dasar Indikator Materi PokokAlokasi Waktu

Kegiatan Belajar Penilaian Sumber/bahan

7.2 Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan.

Menjelaskan pengertian novel.

menjelaskan pengertian unsur intrinsik novel yaitu tokoh dan penokohan.

Mengidentifikasi unsur tokoh yang terdapat dalam novel.

Mengidentifikasi unsur penokohan

Novel Rumah Tanpa Jendelakarya Asma Nadia.

Unsur intrinsik novel yaitu Tokoh dan penokohan.

Analisis tokoh dan penokohan.

4 x 45 menit

Peserta didik membuat sinopsis novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia.

Peserta didik mengidentifikasi tokoh dan penokohan novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia.

Jenis tagihan: Tugas

Kelompok Tugas

Individu

Bentuk Instrumen:

Uraian bebas.

Novel Rumah Tanpa Jendelakarya Asma Nadia.

Buku penunjang lainnya yang relevan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

203

yang terdapat dalam novel.

Menganalisis unsur tokoh (berdasarkan segi peranan dan fungsi penampilannya).

Menganalisis penokohan berdasarkan teori tidak langsung.

Menyimpulkan tokoh dan penokohan yang terdapat dalam novel.

Peserta didik memahami contoh analisis tokoh dan penokohan novel Surat Kecil Untuk Tuhan karya Agnes Davonar.

Peserta didik bertanya kepada Guru mengenai hal yang kurang dimengerti.

Peserta didik menganalisis tokoh dan penokohan novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang.

Guru melakukan refleksi terhadap hasil pembelajaran tokoh dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

204

penokohan.

Guru melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa melalui tugas individu dan tugas kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

205

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) digunakan oleh guru

sebagai panduan mengajar. Melalui RPP, guru dapat menyusun rancangan

metode, proses, dan penyampaian materi. Pada sisi lain, melalui RPP pun

dapat diketahui kadar kemampuan guru dalam menjalankan profesinya

(Muslich, 2007: 45).

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : XI / I

Materi : Analisis tokoh dan penokohan novel

Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit ( 4 jam pelajaran/ 2x pertemuan)

A. Standar Kompetensi

Membaca:

7. Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/terjemahan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

7.2 Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/

terjemahan.

C. Indikator

a. Mampu menjelaskan pengertian novel berdasarkan novel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

206

b. Mampu menjelaskan pengertian unsur intrinsik novel, tokoh dan

penokohan.

c. Mampu mengidentifikasi unsur tokoh yang terdapat dalam novel

Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia.

d. Mampu mengidentifikasi unsur penokohan yang terdapat dalam

novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia.

e. Mampu menganalisis unsur tokoh (berdasarkan segi peranan dan

fungsi penampilannya) dalam novel Rumah Tanpa Jendela

karya Asma Nadia.

f. Mampu menganalisis penokohan berdasarkan teori tidak

langsung.

g. Mampu menyimpulkan tokoh dan penokohan yang terdapat

dalam novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia.

D. Tujuan Pembelajaran

1) Peserta didik dapat menjelaskan pengertian novel.

2) Peserta didik dapat menjelaskan pengertian unsur intrinsik novel

Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia, tokoh dan penokohan.

3) Peserta didik dapat mengidentifikasi unsur tokoh yang terdapat

dalam novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia.

4) Peserta didik dapat mengidentifikasi unsur penokohan yang tedapat

dalam novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

207

5) Peserta didik dapat menganalisis unsur tokoh (berdasarkan segi

peranan dan fungsi penampilannya) dalam novel Rumah Tanpa

Jendela karya Asma Nadia.

6) Peserta didik dapat menganalisis penokohan berdasarkan teori

tidak langsung novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia.

7) Peserta didik dapat menyimpulkan tokoh dan penokohan yang

terdapat dalam novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia.

E. Materi Pembelajaran

1. Hakikat Novel

Novel merupakan cerita rekaan yang menyajikan tentang aspek

kehidupan manusia yang lebih mendalam yang senantiasa berubah-

ubah dan merupakan kesatuan dinamis yang bermakna

(Wahyuningtyas & Santoso, 2011: 47). Novel memiliki dua unsur

pembangun yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra

itu sendiri sedangkan unsur ekstrinsik yaitu unsur-unsur yang berada di

luar karya sastra tetapi tidak secara langsung mempengaruhi bangunan

atau sistem organisme karya sastra (Nurgiyantoro, 2007: 23). Unsur-

unsur intrinsik terdiri dari peristiwa, cerita, plot, tokoh, penokohan,

tema, latar, sudut pandang penceritaan, bahasa atau gaya bahasa.

Unsur ekstrinsik menurut Wellek & Warren melalui Nurgiantoro

(2007: 24) antara lain subjektivitas individu pengarang yang memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

208

sikap, keyakinan, dan pandangan hidup yang semuanya itu akan

mempengaruhi karya yang ditulisnya. Dalam hal ini, unsur intrinsik

dan ekstrinsik saling berkaitan guna terciptanya suatu karya sastra

berupa novel.

2. Tokoh

Sudjiman dalam Budianta, dkk (2008: 86) tokoh adalah individu

rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan dalam berbagai peristiwa

dalam cerita. Jenis tokoh menurut peranannya terdiri dari tokoh utama dan

tokoh tambahan.

Tokoh utama (central character) adalah tokoh yang diutamakan

penceritaannya dalam novel yang bersangkutan (Nurgiyantoro, 2007: 176-

177). Tokoh utama merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik

sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian dan selalu

berhubungan dengan tokoh-tokoh lain. Tokoh utama sangat menentukan

perkembangan plot secara keseluruhan, tokoh utama selalu hadir sebagai

pelaku yang dikenai kejadian dan konflik. Tokoh utama dalam novel,

dapat lebih dari satu orang, meskipun kadar keutamaannya tidak sama.

Keutamaan ditentukan oleh dominasi, banyaknya penceritaan, dan

pengaruhnya terhadap perkembangan plot secara keseluruhan.

Tokoh tambahan (peripheral character) adalah tokoh yang hanya

dimunculkan sekali atau beberapa kali dalam cerita, dan itu pun dalam

porsi penceritaan yang relatif pendek (Nurgiyantoro, 2007: 176- 177).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

209

Pemunculan tokoh tambahan dalam keseluruhan cerita lebih sedikit, tidak

dipentingkan, dan kehadirannya hanya jika ada keterkaitannya dengan

tokoh utama, secara langsung ataupun tak langsung.

Berdasarkan fungsi penampilan tokoh, tokoh dalam cerita terbagi

atas 2 macam, yaitu.

1) Tokoh Protagonis adalah tokoh yang dikagumi, tokoh yang

merupakan penjawantahan norma-norma, nilai-nilai, yang ideal

bagi kita ( Altenbernd & Lewis dalam Nurgiantoro, 2007: 178).

2) Tokoh Antagonis adalah tokoh yang melawan protagonis.

Penyebab terjadinya konflik dalam sebuah novel adalah tokoh

antagonis, kekuatan antagonis, atau keduanya sekaligus

(Nurgiantoro, 2007: 179).

3. Penokohan

Secara etimologi karakterisasi berasal dari bahasa Inggris character

atau karakter yang berarti watak atau peran. Character atau karakter bisa

juga berarti orang, masyarakat, ras, sikap mental dan moral, kualitas nalar,

orang terkenal, tokoh dalam karya sastra (Minderop, 2011: 2). Kemudian

kata character mendapat tambahan akhiran –ization yang artinya proses

sehingga characterization atau karakterisasi berarti pemeranan, pelukisan

watak.

Metode penokohan/karakterisasi dalam karya sastra adalah metode

melukiskan watak para tokoh yang terdapat dalam suatu karya fiksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

210

(Minderop, 2011: 2). Beberapa cara yang dapat dipergunakan oleh

pengarang untuk melukiskan rupa, watak atau pribadi para tokoh (Jauhari,

2013: 161) adalah sebagai berikut.

1) Melukiskan bentuk lahir pelakon (physical description).

2) Melukiskan jalan pikiran pelakon atau apa yang terlintas dalam

pikirannya (portrayal of thought stream or of conscious thought).

3) Melukiskan bagaimana reaksi pelakon itu terhadap kejadian-

kejadian (Reaction to events).

4) Pengarang langsung menganalisis watak pelakon (direct author

analysis).

5) Pengarang melukiskan keadaan sekitar pelakon (discussion of

environment).

6) Pengarang melukiskan bagaimana pandangan pelakon lain dalam

suatu cerita terhadap pelaku utama (reaction of other about/to

character).

7) Pelakon-pelakon lain dalam suatu cerita memperbincangkan

keadaan tokoh utama (conversation of other about character).

Pelukisan atau penggambaran karakter (watak) tokoh, pada

umumnya pengarang menggunakan dua cara atau metode dalam karyanya,

metode langsung (telling) dan metode tidak langsung (showing)

(Minderop, 2011: 6).

Metode langsung (telling) dilakukan secara langsung oleh si

pengarang (Minderop, 2011: 6-7). Metode ini biasanya digunakan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

211

kisah-kisah rekaan zaman dahulu sehingga pembaca hanya mengandalkan

penjelasan yang dilakukan pengarang semata. Metode ini mencakup:

(1) Karakterisasi melalui penggunaan nama tokoh (chararterizkoh,

action through the use of the names). Nama tokoh dalam suatu

karya sastra kerap kali digunakan untuk memberikan ide atau

menumbuhkan gagasan, memperjelas serta mempertajam

perwatakan tokoh. Pemberian nama pada tokoh bertujuan

untuk melukiskan kualitas karakteristik yang membedakannya

dengan tokoh yang lain.

(2) Karakterisasi melalui penampilan tokoh (chararterization

through appearance). Dalam karya sastra, penampilan tokoh

memegang peranan penting dengan telaah karakterisasi.

Penampilan tokoh dapat berbentuk apa yang dikenakan dan

bagaimana ekspresinya.

(3) Karakterisasi melalui tuturan pengarang (chararterization by

the author). Metode ini memberikan tempat yang luas dan

bebas kepada pengarang atau narator dalam menentukan

kisahnya.

Metode tidak langsung adalah metode yang lebih banyak dipilih

penulis modern. Pada metode ini, pembaca harus memahami watak tokoh

dengan melalui dialog dan action mereka (Minderop, 2011: 7-9). Metode

tidak langsung terdiri dari:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

212

1) Karakterisasi melalui dialog

Karakterisasi melalui dialog terdiri atas apa yang

dikatakan penutur, jatidiri penutur, lokasi dan situasi

percakapan, jatidiri tokoh yang dituju oleh penutur, kualitas

mental para tokoh, nada suara, penekanan, dialek, dan kosa

kata. Melalui dialog yang dilakukan oleh tokoh, maka

pembaca dapat menganalisis dan menarik kesimpulan

berkaitan dengan penokohan/ perwatakan tokoh yang

dimaksud.

2) Lokasi dan situasi percakapan

Lokasi dan situasi percakapan berperan penting

dalam sebuah cerita agar pembaca memiliki gambaran

cerita. Melalui lokasi percakapan, pengarang dapat

menggambarkan suatu keadaan. Melalui situasi

percakapan, pengarang dapat juga menggambarkan watak

para tokoh dalam suatu cerita.

3) Jati diri tokoh yang dituju oleh penutur

Penutur yang dimaksudkan disini adalah tokoh lain

dalam cerita yang menyampaikan tuturan atau cerita

mengenai tokoh tertentu yang berperan pula dalam cerita

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

213

4) Kualitas mental para tokoh

Kualitas mental para tokoh dapat diketahui ketika

tokoh berbicara atau bercakap-cakap dengan tokoh lain

melalui alunan dan aliran tuturan.

5) Nada, suara, tekanan, dialek

Nada suara jika di ekspresikan baik secara eksplisit

maupun implisit maka dapat memberikan gambaran kepada

pembaca berkaitan dengan watak si tokoh. Penekanan suara

memberikan gambaran penting tentang tokoh karena

memperlihatkan keaslian watak tokoh. Misalnya watak

pemarah, penyabar, dan bijaksana. Selain itu, penekanan

suara juga dapat merefleksikan pendidikan, profesi dan dari

kelas mana si tokoh berasal.

Dialek dan kosa kata dapat memberikan fakta

penting tentang seorang tokoh karena keduanya

memperlihatkan keaslian watak. Bahkan, dapat

Mengungkapkan pendidikan profesi dan status sosial si

tokoh, apakah ia seorang berpendidikan, dari kalangan

tertentu, pekerjaan dan wataknya yang hakiki.

6) Karakterisasi melalui tindakan para tokoh.

Watak tokoh dapat di amati melalui tingkah laku.

Tingkah laku di sini diartikan sebagai tindakan tokoh dalam

cerita. Tokoh dan tingkah laku bagaikan dua sisi mata uang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

214

Untuk membangun watak dengan landaasan tingkah laku,

pembaca harus mampu mengamati secara lebih rinci pada

setiap alur peristiwa tersebut. Selain karakterisasi melalui

tindakan para tokoh yang dapat dilakukan untuk

menganalisis watak tokoh yaitu dengan melalui ekspresi

wajah dan motivasi tokoh berperilaku demikian.

F. Media, Alat, dan Sumber

(1) Media : Novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia,

powerpoint, teks lain yang relevan.

(2) Alat : LCD, speaker, laptop, screen, Spidol dan papan tulis.

(3) Sumber : Buku- buku pembelajaran yang relevan dengan materi dan

internet.

G. Metode dan Teknik

(1) Metode : Kontekstual

(2) Teknik : Tanya jawab, diskusi, presentasi, dan tugas kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

215

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran.

Pertemuan Pertama : 2 X 45 Menit

Langkah-langkah Metode Kontekstual dalam Pembelajaran novel Rumah Tanpa

Jendela

KegiatanAlokasi Waktu

Pendahuluan Guru memberi salam kepada peserta didik kemudian peserta didik menjawab salam.

Guru memulai atau mengawali pembelajaran dengan berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik yang sudah ditunjuk atau bersedia memimpin.

Guru mempresensi kehadiran peserta didik.

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai sesuai KD dan Indikator.

10 Menit

Kegiatan Inti1. Identifikasi Novel

Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia

Eksplorasi Peserta didik membaca dan

memahami isi novel bab sembilan belas Rumah Tanpa Jendelakarya Asma Nadia.

Peserta didik menulis sinopsis novel bab sepuluh Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia.

65 Menit

2. Analisis Tokoh dan Penokohan novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia

Peserta didik menerima informasi khususnya materi tokoh dan penokohan.

Peserta didik menganalisis tokoh dari segi peranan dan fungsi penampilan berdasarkan langkah-langkah analisis yang telah dipelajari.

3. Bertanya Peserta didik menganalisis unsur tokoh dari segi peranan dan fungsi penampilan bab sembilan belas novel Rumah Tanpa Jendela secara mandiri. Guru memancing pertanyaan agar peserta didik dapat mengaitkan isi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

216

cerita dengan kehidupan nyata untuk mencapai tujuan konsep pembelajaran melalui bertanya.

4. Diskusi Kelompok Peserta didik dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang. Peserta didik dalam kelompok mendiskusikan langkah-langkah analisis tokoh dari segi peranan dan dari segi fungsi penampilan, setiap peserta didik memberi pendapat berkaitan dengan analisis tokoh.

Peserta didik melaporkan hasil diskusi tokoh bab sembilan belas novel Rumah Tanpa Jendelakarya Asma Nadia.

5. Pemodelan Elaborasi Peserta didik membaca model

atau contoh novel yang telah dianalisis tokohnya, dari segi penampilan dan dari segi fungsi peranan dalam novel Surat Kecil Untuk Tuhan karya Agnes Davonar.

Peserta didik membandingkan langkah penentuan tokoh dalam pemodelan dengan hasil analisis yang telah dilakukan dalam novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia.

Kegiatan Akhir6. Refleksi

Konfirmasi Peserta didik memberi refleksi

berkaitan dengan materi tokoh dan langkah-langkah analisis tokoh.

Guru dan peserta didik menyimpulkan pembelajaran.

15 Menit

7. Penilaian Autentik Peserta didik diberi tugas rumah untuk membuat ringkasan cerita atau sinopsis bab sembilan belas novel Rumah Tanpa Jendelakarya Asma Nadia.

Peserta didik diminta memimpin doa penutup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

217

Pertemuan kedua: 2 x 45 Menit

Langkah-langkah Metode Kontekstual dalam Pembelajaran novel

Rumah Tanpa Jendela

KegiatanAlokasi Waktu

Pendahuluan Guru memberi salam kepada peserta didik kemudian peserta didik menjawab salam.

Guru memulai atau mengawali pembelajaran dengan berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik yang sudah ditunjuk atau bersedia memimpin.

Guru mempresensi kehadiran peserta didik.

Guru meminta peserta didik mengumpulkan tugas yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya.

Guru menanyakan materi pertemuan sebelumnya.

10 Menit

Kegiatan Inti1. Identifikasi Novel

Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia

Guru menunjuk peserta didik untuk maju ke depan kelas untuk menceritakan kembali isi cerita bab sembilan belas novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia.

Peserta didik menyampaikan tokoh dari segi penampilan dan dari segi fungsi peranan bab sembilan belas novel Rumah Tanpa Jendela.

65 Menit

2. Analisis Tokoh dan Penokohan novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia

Eksplorasi Peserta didik membaca dan

memahami isi novel bab sembilan belas Rumah Tanpa Jendelakarya Asma Nadia. Kemudian peserta didik menganalisis penokohan tokoh yang terdapat dalam novel.

Peserta didik menganalisis penokohan melalui metode tidak langsung yang telah dipelajari.

3. Bertanya Guru bertanya penokohan tokoh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

218

yang terdapat dalam bab sembilan belas novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia. Peserta didik menjawab pertanyaan Guru.

Guru memberikan ilusi keterkaitan penokohan dengan kehidupan sehari-hari, kemudian peserta didik memberikan contoh keterkaitan penokohan yang terdapat dalam novel dengan kehidupan sehari-hari.

4. Diskusi Kelompok Peserta didik membentuk kelompok dari 4-5 orang. Peserta didik dalam kelompok mendiskusikan hasil analisis penokohan tokoh yang terdapat dalam bab sembilan belas novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia melalui metode tidak langsung, setiap peserta didik memberikan pendapat dalam analisis penokohan.

Melalui perwakilan kelompok, peserta didik menyampaikan hasil diskusi penokohan tokoh yang terdapat dalam bab sembilan belas novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia. Kelompok lain memberikan tanggapan terhadap kelompok yang maju

5. Pemodelan Elaborasi Peserta didik membaca model

atau contoh novel yang telah dianalisis penokohannya melalui metode tidak langsung dalam novel Surat Kecil Untuk Tuhankarya Agnes Davonar

Peserta didik membandingkan langkah penentuan analisis penokohan dalam pemodelan dengan hasil analisis yang telah dilakukan dalam novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

219

Kegiatan Akhir6. Refleksi

Konfirmasi Peserta didik memberi refleksi

berkaitan dengan materi penokohan dan langkah-langkah analisis penokohan.

Guru dan peserta didik menyimpulkan pembelajaran.

15 Menit

7. Penilaian Autentik Peserta didik mengerjakan tes tertulis secara individu berkaitan dengan materi yang telah diberikan.

Peserta didik diminta memimpin doa penutup.

I. Sumber belajar

Budianta, Melani. dkk. 2008. Membaca Sastra: Pengantar Sastra untuk Perguruan Tinggi. Magelang: Indonesia Tera.

Jauhari, Heri. 2013. Terampil Mengarang. Bandung: Nuansa Cendekia.

Minderop, Albertine. 2011. Metode Karakterisasi Telaah Fiksi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Wahyuningtyas, Sri dan Wijaya Heru Santoso. 2011. Sastra: Teori

dan Implementasi. Surakarta: Yuma Pustaka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

220

J. Penilaian

Tes Tertulis

Bentuk soal: Uraian

Jenis tugas: individu dan kelompok

(a) Tugas Individu

1. Jelaskan definisi novel menurut anda!

2. Jelaskan definisi tokoh dan penokohan!

3. Jelaskan langkah-langkah menganalisis tokoh dan penokohan!

Pedoman penilaian kognitif

No Kriteria Penilaian Skor

1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian novel dengan

secara baik dan benar serta menggunakan bahasa yang baik

(berdasarkan EYD).

4

Peserta didik mampu menjelaskan pengertian novel tetapi

belum menggunakan bahasa yang baik dan benar

(berdasarkan EYD).

3

Peserta didik mampu menjelaskan pengertian novel tetapi

belum lengkap dan tidak menggunakan bahasa yang baik

(berdasarkan EYD).

2

Peserta didik tidak mampu menjelaskan pengertian novel dan

tidak mengggunakan bahasa yang baik (berdasarkan EYD).

1

2. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian tokoh dan

penokohan dengan secara baik dan benar dan menggunakan

bahasa yang baik (berdasarkan EYD).

4

Peserta didik mampu menjelaskan pengertian tokoh dan

penokohan tetapi belum menggunakan bahasa yang baik dan

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

221

benar (berdasarkan EYD).

Peserta didik mampu menjelaskan pengertian tokoh dan

penokohan tetapi belum lengkap dan tidak menggunakan

bahasa yang baik (berdasarkan EYD).

2

Peserta didik tidak mampu menjelaskan pengertian novel dan

tidak menggunakan bahasa yang baik (berdasarkan EYD).

1

3. Peserta didik mampu menjelaskan langkah-langkah analisis

tokoh dengan secara baik dan benar dan menggunakan bahasa

yang baik (Berdasarkan EYD).

4

Peserta didik mampu menjelaskan langkah-langkah analisis

tokoh tetapi belum menggunakan bahasa yang baik dan benar

(Berdasarkan EYD).

3

Peserta didik mampu menjelaskan langkah-langkah analisis

tokoh tetapi belum lengkap dan tidak menggunakan bahasa

yang baik (Berdasarkan EYD).

2

Peserta didik tidak mampu menjelaskan langkah-langkah

analisis tokoh dan tidak menggunakan bahasa yang baik

(Berdasarkan EYD).

1

Jumlah skor yang dicapai

Nilai = X 100 = . . . .

Skor maksimum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

222

(b) Tugas Kelompok

1. Bagaimanakah unsur tokoh dalam bab sembilan belas novel

Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia?

2. Bagaimanakah unsur penokohan dalam bab sembilan belas

novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia?

Pedoman Penilaian Afektif

No Kriteria PenilaianSkor

Keterangan1 2 3 4

1 Selama proses pembelajaran, peserta didik

mampu mengemukakan pendapat secara logis

dalam diskusi unsur tokoh bab sembilan belas

novel Rumah Tanpa Jendela menggunakan

bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Selama proses pembelajaran, peserta didik

mampu menghargai pendapat teman

kelompok dalam diskusi tokoh bab sembilan

belas novel Rumah Tanpa Jendela.

2 Selama proses pembelajaran, peserta didik

mampu mengemukakan pendapat secara logis

dalam diskusi unsur penokohan bab sembilan

belas novel Rumah Tanpa Jendela

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan

benar.

Selama proses pembelajaran, peserta didik

mampu menghargai pendapat teman

kelompok dalam diskusi tokoh bab sembilan

belas novel Rumah Tanpa Jendela.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

223

Jumlah skor yang dicapai

Nilai = X 100 = . . . .

Skor maksimum

Produk yang dihasilkan

Peserta didik membuat laporan berupa tugas rumah, tugas

rumah yang diberikan untuk peserta didik adalah membuat sinopsis

atau ringkasan cerita bab sembilan belas novel Rumah Tanpa

Jendela karya Asma Nadia.

Rubik penilaian produk membuat sinopsis bab sembilan belas novel Rumah

Tanpa Jendela karya Asma Nadia

No. Kriteria Penilaian SkorBobot

Bobot x skor

1 Pendeskripsian cerita secara lengkap dan jelas,

ringkasan cerita padat dan logis.

3 3 9

Pendeskripsian cerita kurang lengkap dan jelas,

ringkasan cerita kurang padat dan logis.

2 3 6

Pendeskripsian cerita tidak lengkap dan jelas,

ringkasan cerita tidak padat dan tidak logis.

1 3 3

2 Sistematika urutan dan penempatan bagian

novel urut dan tepat.

3 3 9

Sistematika urutan dan penempatan bagian

novel ada yang tidak tepat.

2 3 6

Sistematika urutan dan penempatan bagian 1 3 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

224

novel salah total.

3 Menggunakan bahasa baku, tepat, menarik,

kalimat efektif dan komunikatif, tidak ada

kalimat yang ambigu.

3 3 9

Bahasa kurang baku, tepat, menarik, kalimat

tidak efektif dan komunikatif, ada kalimat yang

ambigu.

2 3 6

Bahasa tidak baku, tepat, kurang menarik,

banyak kalimat yang tidak efektif dan

komunikatif, banyak kalimat yang ambigu.

1 3 3

4 Tidak ada kesalahan ejaan, tidak ada kesalahan

pemilihan jenis dan ukuran huruf, margin

sangat pas, format pengetikan benar dan

konsisten.

3 3 9

Ada beberapa kesalahan ejaan, pemilihan jenis

dan ukuran huruf tidak jelas, margin kurang

tepat, format pengetikan kurang tepat.

2 3 6

Mengabaikan ejaan, pemilihan jenis, ukuran

huruf, dan margin tidak sesuai dengan

ketentuan, asal ketik tidak menggunakan

format.

1 3 3

Jumlah skor yang dicapai

Nilai = X 100 = . . . .

Skor maksimum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

225

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Yogyakarta, Juni 2016

Guru Bahasa Indonesia

(..........................) Vitalis Cicik Novika

NIP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

226

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kualitatif. Peneliti menggunakan pendekatan deskirptif kualitatif karena

data yang diambil berupa kata-kata dan hasil analisis yang dilakukan oleh

peneliti menghasilkan pendeskripsian tokoh dan penokohan dalam novel

Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia. Penerapan metode kontekstual

dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam mengajarkan

pembelajaran sastra kepada peserta didik. Langkah-langkah metode

kontekstual yang dapat digunakan untuk menganalisis unsur tokoh dan

penokohan novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia adalah

membuat sinopsis, mengidentifikasi tokoh dan penokohan, bertanya,

diskusi kelompok, refleksi, dan penilaian autentik.

Langkah pertama peserta didik membuat sinopsis novel Rumah

Tanpa Jendela karya Asma Nadia. Hal tersebut bertujuan untuk

mempermudah dalam mengetahui isi cerita dari bacaan.

Langkah kedua yaitu mengidentifikasi tokoh dan penokohan.

Peserta didik menentukan tokoh dan penokohan yang terdapat dalam novel

Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia. Berdasarkan hasil analisis

tokoh dilihat dari segi peranannya, tokoh utama adalah Rara dan Aldo,

sedangkan tokoh tambahan adalah Ibu, Raga, Rafi, Akbar, Alia, Abah

Alia, Umi Alia, Yati, Bude Asih, Ibu Yati, Nenek Aldo, Adam, Andini,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

227

Salma, Suster, Bi Siti, Simbok, Ratna, Papa Aldo, dan Billy. Hasil

analisisis tokoh berdasarkan fungsi penampilan yang terdiri dari tokoh

protagonis dan antagonis secara keseluruhan adalah sebagai berikut.

Tokoh yang termasuk dalam tokoh protagonis: Rara, Aldo, Ibu, Raga,

Nenek, Akbar, Rafi, Yati, Salma, Alia, Adam, Syarif, Simbok, Asih,

Abah, Ummi, Bi Siti, Suster, dan Billy. Tokoh yang termasuk dalam

antagonis adalah Ratna, Andini dan Ibu Yati. Hasil Analisis penokohan

masing-masing tokoh menggunakan metode tidak langsung yang terdiri

dari: 1) karakterisasi melalui dialog, (1) lokasi dan situasi percakapan, (3)

jati diri tokoh yang dituju oleh penutur, (4) kualitas mental para tokoh, (5)

nada, suara, tekanan, dialeg, (6) dan karakterisasi melalui tindakan para

tokoh.

Langkah ketiga yaitu bertanya, peserta didik bertanya jawab

dengan guru mengenai unsur tokoh dan penokohan untuk mengaitkan isi

cerita novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia dengan kehidupan

nyata melalui bertanya. Peserta didik mengaitkan tokoh serta penokohan

dalam novel dengan situasi yang terjadi pada kehidupan nyata.

Langkah keempat yaitu diskusi kelompok, peserta didik dibagi

dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang. Peserta didik dapat bertukar

pikiran, pendapat, gagasan, dan ide berkaitan dengan tugas kelompok

menemukan tokoh dan penokohan bab sembilan belas novel Rumah Tanpa

Jendela karya Asma Nadia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

228

Langkah kelima yaitu pemodelan, peserta didik membaca dan

memahami contoh novel yang telah dianalisis oleh guru. Contoh novel

yang telah dianalisis sebagai acuan agar siswa lebih mengetahui dan

memahami menganalisis sebuah novel. Novel yang digunakan sebagai

pemodelan adalah novel Surat Kecil Untuk Tuhan karya Agnes Davonar.

Langkah keenam yaitu refleksi, peserta didik melakukan refleksi

untuk mengungkapkan hasil yang diperoleh selama proses pembelajaran.

Bagi guru, refleksi berguna untuk menjadi tolok ukur keberhasilan metode

dan proses pembelajaran yang digunakan.

Langkah ketujuh dalam penilaian autentik, bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh

peserta didik. Penilaian autentik dapat dilakukan dengan mengumpulkan

tugas yang diberikan oleh guru.

B. Implikasi

Hasil analisis tokoh dan penokohan novel Rumah Tanpa Jendela

karya Asma Nadia diimplikasikan dalam bentuk silabus dan RPP dalam

pembelajaran sastra untuk siswa SMA kelas XI semester I. Silabus dan

RPP yang digunakan disesuaikan pula dengan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) pada mata pelajaran bahasa Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

229

C. Saran

Saran yang diberikan ini ditujukan kepada guru mata pelajaran

bahasa Indonesia kelas XI semester I dan bagi peneliti selanjutnya yang

relevan. Bagi guru, diharapkan bahwa mnetode kontekstual dapat

dijhadikan sebagai salah satu pilihan alternatif metode dalam pengajaran

sastra. Bagi peneliti selanjutnya, dapat menggunakan dan mengembangkan

metode atau pendekatan yang sesuai dengan kondisi kelas, metode

kontekstual bukan hanya pada unsur intrinsik tokoh dan penokohan tetapi

dapat digunakan dalam unsur intrinsik lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

230

DAFTAR PUSTAKA

Budianta, Melani. dkk. 2008. Membaca Sastra: Pengantar Sastra untuk Perguruan Tinggi. Magelang: Indonesia Tera.

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi keempat. Jakarta: Balai Pustaka.

Hadari, Nawawi. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Heriyanto. 2014. Penokohan, alur, latar, tema, dan amanat dalam novel Surat Kecil Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar. Diunduh pada 18 Juni 2016 dari http://portal.widyamandala.ac.id/jurnal/index.php/educatiovitae/article/view/17 .

Herlina. 2013. “Novel Rumah Tanpa Jendela Karya Asma Nadia (Kajian Sosiologi Sastra, Resepsi Sastra, dan Nilai Pendidikan)”. Tesis. Pascasarjana: Universitas Negeri Solo.

Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintific dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Jauhari, Heri. 2013. Terampil Mengarang. Bandung: Nuansa Cendekia.

Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, dan Tekniknya (Edisi Revisi). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Minderop, Albertine. 2011. Metode Karakterisasi Telaah Fiksi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Dharma.

Mulyasa. 2008. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Muslich, Masnur. 2007. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan): Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Nadia, Asma. 2011. Rumah Tanpa Jendela. Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Niri, Erna Lawu. 2011. Skripsi: “Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Alur Novel Manusia Langit Karya Jajang Agus Sonjaya Untuk Siswa SMA Kelas XI Semester I”. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

231

Nurastuti, Wiji. 2007. Metodologi penelitian. Yogyakarta: Ardana Media.

Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Edisi Kedua. Jakarta: Grafindo Persada.

Syamsuddin dan Vismaia S Damianti. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tarigan, Henry Guntur. 2009. Dasar-Dasar Kurikulum Bahasa. Bandung: Angkasa.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.

Wahyuningtyas, Sri dan Wijaya Heru Santosa. 2011. Sastra: Teori dan Implementasi. Surakarta: Yuma Pustaka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

232

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

233

A. Lampiran kutipan novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia

dalam analisis tokoh berdasarkan fungsi penampilan

Bab 1

Nama Tokoh Kutipan NovelRara (1)..... “Apa Allah selalu mengabulkan doa?” (Nadia, 2011 :2).

(2)..... ” Tapi apa pasti dikabulkan Bu? Rara ingin punya jendela.” kalimat itu menggantung sejenak sebelum bersuara pelan, “Rara juga ingin Ibu sembuh.” (Nadia, 2011 : 2).

Ibu (3) “Berdoa, Ra..... mengaji. Minta sama Allah” (Nadia, 2011:2).

Bab 2

Nama Tokoh Kutipan NovelRara (4) ....”Caranya, Bu?” “(Nadia, 2011 : 6).

(5)... Rara menurut. Mula-mula memang susah. Tetapi lama-lama dia mengerti apa yang dimaksudkan Ibu. (Nadia, 2011: 6).(6) Rara ingat gambarnya membuat Ibu tercenung. Ada air mata membayang di bola mata Ibu. Tapi air mata itu tak sempat menitik. (Nadia: 2011: 9).

Ibu (7) Malah Ibu mengajarinya memulai perjalanan mimpi.“ Mimpi itu bisa hidup, lho Ra...” Ibu, selalu bisa menghadirkan kerlip di mata Rara. (Nadia, 2011:5).(8) ....“Tutup mata Rara. Lalu bayangkan mimpimu. Bayangkan juga Rara ada di mimpi itu.” (Nadia, 2011: 6).(9).....“Sekali kamu percaya hantu itu ada, dia akan hidup terus di hatimu dan memakan keberanianmu, Ra!” (Nadia, 2011: 8).

Raga (10).....“Ssst, Rara kenapa Bu? Cengengesan sendiri gitu?” (Nadia, 2011:6).(11).....“Hantu itu nggak ada, Ra!” komentar Bapak.(12)....Bapak memandangnya sayang,”Kata siapa, hayo? Cuma katanya... katanya... kan?” (Nadia, 2011: 7).

Rafi (13)..... Temannya, Rafi pernah lari terbirit-birit karena ada yang mengejarnya dari belakang (Nadia, 2011: 7)..(14).....Rafi mendekatkan wajah ke teman-teman kecilnya, memasang tampang misterius, sebelum menjawab,“Ssst... bu...bukan!”..”Ternyata a...ada maling la...lagi dike...kejar hansip! Hihihi...” (Nadia, 2011: 7).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

234

Bab 3

Nama Tokoh Kutipan NovelRara (15).....“Ssst... udah... udah.” Rara nggak tega juga (Nadia, 2011

: 12).(16) “Pak... Pak!”Rara berlari menyusul langkah Bapak menuju rumah.“Ada apa toh, Ra?”Gadis kecil itu melompat-lompat riang. Rambutnya yang tergerai berayun ayun.“Rara pengin punya jendela!” (Nadia, 2011: 14).

Akbar (17)..... Akbar, yang tinggal dekat rumahnya sudah tidak terhitung kena tangan bapaknya, lelaki bertampang angker dengan tubuh besar dan tato berganbar kepala naga di tangannya.“Lagian, Bapak lo nakutin gitu, berani nge... nge...”“Ngelawak? Ngelaba? Nge...”Akbar bukannya serius malah seperti main tebak kata. (Nadia, 2011:10).(18)..... Anak laki-laki berusia sebelas tahun itu, santai saja. Hanya sedikit meringis saat Rafi menekan lebam di tangannya (Nadia, 2011: 11).

Yati (19)..... Ibunya sering kesetanan, cepat sekali naik darah. Kalau sudah marah teriak-teriak seperti orang gila dan mengakibatkan Yati harus menanggung malu. Bukan hanya malu, karena gadis bertubuh kurus tinggi itu juga harus sigap mengelak, sebab jika kumat, Ibunya tak hanya memukuli kepala tetapi suka melempari Yati dengan barang-barang. Pernah batu bata sepanjang lengan Rara melayang dan hampir mengenai kepala Yati.Uniknya, baik Akbar maupun Yati biasa saja. Mereka nggak menangis. Paling cemberut sebentar, dan tidak lama kemudian sudah tertawa dan asyik bermain lagi. (Nadia, 2011: 11).

Rafi (20)..... Rafi memang gagap dan teman-temannya yang jahil biasanya bukan membantu malah asik meneruskan kalimat anak lelaki berambut gondrong itu, sesuka mereka...” (Nadia, 2011: 11).(21)..... “Besok-besok lo... elo ngumpet aja kalau bo... bo...”“Bola? Bodrek? Bo...”Hihihi. Teman-temannya itu... masih saja menggoda Rafi! Rara nyengir.“Bu... bukan. Maksud gue, bokap sama... nyo... nyo...”“Nyolek? Nyosor? Nyopet?”Hus!Tapi Rafi tidak marah.“Maksud gue nyokap lo. Bo... bokap sama nyokap lo... ma... ma... ma”Makan? Madat? Maling?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

235

Heh... nggak selesai-selesai.Tapi lagi-lagi, Rafi nggak marah, “Marah. Su... supaya lo pade ka...gak kena ti...”“tikus? Tilep? Tidur? Ti...”“Sst.. udah.. udah.” Rara nggak tega juga.“Yang bener tim... timpuk!” Rafi menyelesaikan kalimatnya susah payah. Tapi bibirnya yang terbuka menampilkan deret gigi-gigi gingsul berantakan itu menyunggingkan senyum lebar. (Nadia: 2011: 12).

Ibu (22) “Shalat itu amal pertama yang ditanyai Allah, Ra.” (Nadia, 2011:15).(23)..... “Shalat juga bisa menjadi penolong kita, Ra... kalau kita sedang susah.” (Nadia, 2011:15).(24)..... Pertanyaan Ibu yang lain umumnya seputar:“Sudah shalat atau belum?”“Sudah mengaji?” (Nadia, 2011:16).

Bab 4

Nama Tokoh Kutipan Novel

Alia (25) “Alia baru masuk kuliah lagi, Abah. Lagian, mau nikah sama siapa? ” (Nadia, 2011: 21).(26).....“Boleh Alia pikirkan dulu, Abah?” suara Alia hati-hati. (Nadia, 2011: 21).(27)..... Tapi Alia tidak ingin menikah. Tidak sekarang. Dia baru merintis sekolah singgah, dengan uang tabungan yang selama ini disimpan dan tidak tahu ingin digunakan untuk apa. Kedua orangtuanya meski tidak kaya raya tapi terbilang berkecukupan. Lagi pula dia anak semata wayang.(Nadia, 2011: 22).(28)..... Jika diizinkan, dia ingin membuka sekolah singgah, sekaligus taman baca bagi anak-anak di sana. Barangkali bisa menjadi alternatif, selain satu-satunya madrasah yang terletak cukup jauh dan memerlukan biaya. (Nadia, 2011: 23).(29)..... “Gratis? Tidak mbayar?”Tanya seorang Ibu kepadanya dengan nada galak, tak percaya.Alia mengangguk. Tak ada biaya apa pun. Tempatnya bisa di mana saja. Tak perlu ruangan kelas tertutup. Belakangan, beberapa orangtua yang ingin anaknya bersekolah gratis membantunya menemukan sebuah ruangan sederhana untuk anak-anak belajar. (Nadia, 2011: 23).

Abah (30) “Teman Alia juga waktu kecil. Ingat sama Deni? Anak Dokter Maman, tetangga kita waktu di Sukabumi?” (Nadia, 2011: 21).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

236

(31)..... “Dipikir? Apa yang harus dipikirkan? Anaknya baik, orang tuanya teman dekat Abah. Kenapa harus pakai bpikir-pikir? Kecuali kamu menikah dengan orang yang tidak jelas, baru dipikir! Dia sudah bekerja, kok!”Dulu juga begitu.“Kenapa nggak mau jadi sekretaris. Kerja di kantor kan bagus. Dingin, kulit Alia nggak jadi hitam. Nggak perlu kena panas. Ah, pokoknya Abah mau kamu jadi sekretaris. Titik!” (Nadia, 2011: 21-22).

Ummi (32) “Abah sama Ummi ingin Alia menikah.” (Nadia 2011:20).(33)..... “Menikahlah Alia... Ummi yakin Deni mengizinkanmu kuliah. Hal-hal ini bisa dibicarakan.” (Nadia, 2011: 24).

Bab 5

Nama Tokoh Kutipan Novel

Rara (34)..... Kalimat-kalimat itu sempat memenuhi pikiran Rara. Membuat wajah cerahnya was-was dan murung. Apalagi jika melihat betapa perhatian Bapak yang bertambah sama Ibu sejak tahu istrinya hamil.Tetapi hari-hari berlalu, seiring membuncitnya kandungan Ibu, Rara tidak melihat tanda-tanda kekhawatirannya beralasan. “Dia main bola, ya Bu di dalam sana.”Rara membayangkan lapangan bola... eh kolam bola di dalam perut Ibu, pikiran yang mengulaaskan senyum di bibirnya (Nadia, 2011 : 32).(35)..... Sebuah kantung plastik hitam di tangannya, terasa hangat dan berbau sedap. Nasi rendang buat Ibu dan Adik. “Bu.... Rara bawa ren...”Kalimat Rara menggantung. Mata bulatnya bersinar panik. Mendadak tubuhnya lemas tak bertenaga. Di lantai tanah rumah mereka, perempuan yang melahirkannya tergeletak dengan mata tertutup rapat.Cairan merah merembes dari daster lusuhnya (Nadia, 2011: 34).(36)..... Pertama adik kecilnya yang pergi. Bahkan tanpa sempat mencicipi rendang yang dibawa kakaknya. Hari keempat, Ibu tertidur dan tak pernah bangun lagi.Padahal dia sudah berdoa. Bahkan berjanji menukarkan catatan mimpinya tentang jendela, asalkan Allah membiarkan Ibu bersamanya lebih lama (Nadia, 2011: 35).

Akbar (37)..... “Ayam gorengnya satu, ya!” Akbar buka suara sambil telunjuknya ditempelkan pada bayangan paha ayam berukuran sedang, “Kamu apa, Yati?”.....“Kalau kamu apa, Fi?” Akbar bersuara lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

237

.....“Ubin? Celetukan Akbar menimbulkan tawa anak-anak.

.....“Kalau kamu apa, Ra?”

.....“Sudah, jangan pakai mikir. Ambil saja semua. Gue yang bayar! Hehehe...” Akbar berlagak bos. Tapi suaranya berangsur panik saat Rafi mencoleknya dan menunjukkan ke satu arah. “Bo.... bokap lo!”“Mana?”“It... itu!”Waduh gawat!“Kabur!” (Nadia, 2011: 28— 29).(38)..... “Siapa bilang?” ujar anak lelaki yang bajunya meski tidak kekecilan tapi selalu terangkat sebagian ke atas sehingga bagian pusarnya sering melompong atau kelihatan, “Punya adik itu menyebalkan tahu, Ra!”.....“Bukan cuma itu. Kalau ada adek lo juga bakal lebih sering digebukin!”..... “Heh... nggak percaya. Nih gue jelasin. Ade lo nangis... siapa yang disalahin? Terus kalau adek lo jatuh atau nyungsep? Salah lo juga! Kenapa nggak bisa jagain dia? Belum kalau adek lo mecahin gelas, piring... salah lo lagi! Tuh makhluk kecil nangis? Lo lagi yang di salahin!” ..... “Terus lo juga susah kemana-man, kecuali kayak gini nih...” Akbar menunjuk Yati, “Adiknya dibawa terus. Pokoknya repot deh!” (Nadia, 2011: 31— 32).

Yati (39)..... “Begitu kamu punya adik, kamu nggak penting lagi!” Yati ikut menjelaskan. Seorang bayi berusia setahunan menggelendot di gendongan, “Repot!”..... Yati yang bertubuh kurus dan sehari-hari hanya mengenakan rok dan atasan kaus yang warnanya sudah pudar itu, menambahi, ”Mana anak kecil kerjaanya nangis mulu. Kalau nggak nangis sakit deh. Batuk, pilek lah... heh... uang jajan yang buat kita aja kurang, sekarang harus dibagi!” (Nadia, 2011: 31).

Rafi (40)..... Rafi, liurnya bahkan sudah menggantung di sudut bibir saat menjawab,“Aku... aku... u...u...”“Ubin?”Celetukan Akbar menimbulkan tawa anak-anak.“Ud... udang yang be...sar dua!” (Nadia, 2011: 28).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

238

Bab 6

Nama Tokoh Kutipan Novel

Rara (41)..... Kadang dia kawatir melepas Bude yang keluar di saat langit mulai gelap.“Bude nggak takut ngelewatin kuburan?”Bude tersenyum, menggeleng.“Rara tahu hantu tidak ada, tapi masih takut, hihihi...”(Nadia, 2011 : 38).(42)..... Sebenarnya Rara punya rencana lain dengan uang saku yang diberikan Bude Asih, tapi... teman-temannya menatap lapar. Beralih-alih dari memandangnya lalu ke restoran. Rafi malah sudah menelan ludah berkali-kali.Ya sudah, besok-besok dia pasti bisa menabung lagi. Bayangan jendela besar yang bisa menjaring cahaya matahari muncul. Mimpi yang sempat terkubur saat Ibu pergi (Nadia, 2011: 39).(43).... Sepenting-pentingnya jendela dalam benak Rara, buat ketiga temannya jauh lebih penting makanan yang berada di balik etalase kaca di restoran padang itu.Setelah berpikir cukup lama, Rara akhirnya mengangguk setuju (Nadia, 2011: 40).(44)..... Rara menegakkan tubuh, ingin menyambut Bude yang pasti capek. Setidaknya menyeduh teh manis penghilang haus Bude. Namun sebelum Rara bangkit, suara keras Bapak terdengar dab menciutkan nyali gadis kecil itu. Simbok sampai memeluknya erat (Nadia, 2011: 41).(45) Seorang perempuan sepantaran Bude, dengan bedak tebal dan bibir merah duduk di atas pangkuan bapak-bapak paro baya. Sebagian lagi menemani berjoged atau menuangkan minuman ke dalam gelas dan mengupas kacang kulit lalu menyuapkannya ke mulut pengunjung laki-laki.Pakaiannya ketat dan pendek. Persis baju-baju yang dikenakan Bude Asih.Perlahan Rara mulai paham...... “Jadi, pelacur itu kerjanya dipangku, joged, sama nemenin makan dan minum, gitu?” (Nadia, 2011: 44).

Bude Asih (46)..... Sejak ada Bude kehidupan sedikit membaik. Perempuan itu murah hati, suka mengeluarkan uang dari dompetnya untuk Rara. Meski dilakukannya sembunyi-sembunyi, sebab Bapak marah jika Rara menerima uang dari Bude (Nadia, 2011: 38).(47)..... Terdengar kalimat Bude Asih membela diri.“Habis mau kerja di mana? Nyari kerja susah. Kamu pasti tahu itu.” (Nadia, 2011: 41).(48)..... ”Memangnya kamu pikir kita makan sehari-hari dari mana? Tidak setiap hari kamu pulang bawa uang.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

239

.....”Aku... aku cuma pengin bantu.”Ada isak tertahan dari kalimat terakhir Bude (Nadia, 2011: 42).

Akbar (49)..... “Asal jangan pada nambah. Kalau nasinya masih ada, banyakin kuahnya aja!” Akbar mengatur siasat, “Pasti cukup, Ra!” (Nadia, 2011: 38).(50) Akbar kontan menggeplak kepala sahabatnya, mendengar jawaban itu......“Bude Asihmu itu lonte, Ra!”..... “Pelacur, lonte, jablay, sama aja!”Akbar menhembuskan napas panjang. Susah menjelaskan pada Rara.“Gini deh... biar ngerti, besok malam kamu ikut aku. Yati sama Rafi juga.” (Nadia, 2011: 43).

Ibu Yati (51)..... Di tempat sampah kok bayangin kupu-kupu!” celetuk ibunya Yati sinis, ketika suatu hari Rara menceritakan keinginannya pada Yati...... Dia tidak menanggapi, takut ibunya Yati kumat dan akhirnya Yati harus mengurusi adiknya yang masih bayi itu, dan karena tidak bisa bermain. Perempuan itu bisa ngamuk habis-habisan hanya karena ada dua ekor kucing yang berkelahi atau kejar-kejaran, dan menyirami, bahkan menendang mereka, dengan kalap (Nadia, 2011: 39).

Raga (52)..... “Pokoknya nggak boleh. Kalau Rara kepengin jajan, minta sama Bapak!” (Nadia, 2011: 39).(53)..... “Buka saja pintunya, Ra... nggak perlu jendela.”Itu komentar Bapak (Nadia, 2011: 40).(54)..... “Kalau memang ada niat, pasti ada. Kerjaan apa saja, tapi jangan melacur, mbak!” suara Bapak penuh kemarahan.”Memangnya kamu pikir kita makan sehari-hari dari mana? Tidak setiap hari kamu pulang bawa uang.”“Kamu bukan cuma bawa uang Mbak, tapi juga bawa bau minuman keras ketika masuk ke rumah ini!”....... “Besok pagi, aku mau Mbak keluar dari rumah ini. Pekerjaan Mbak nggak bagus buat Rara. Aku nggak butuh uang haram untuk ngasih makan Rara dan Simbok!” (Nadia, 2011: 42).

Rafi (55)..... “U...uang ha...ram itu... ada... adalah...”Semua menunggu Rafi menyelesaikan kalimatnya dengan pandangan tidak sabar.“Adalah... apa?” Rara mengejar.Rafi menarik napas panjang.“Uang ha... ram itu adalah u... ang tidak ha... halal! Hehehe...” (Nadia, 2011: 42— 43).

Yati (55)..... Yati menggeleng,“Aku udah tahu apa artinya. Lagian adikku sakit panas.” (Nadia, 2011: 43).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

240

Bab 7

Nama Tokoh Kutipan Novel

Rara (56)..... Awalnya Rara tak mengerti, sampai kemudian dia menyadari kedua tangan yang bertolak pinggang, dan kaki kanannya yang terangkat tinggi. Gayanya persis bangau sedang mengambil ancang-ancang mematuk ular. Pantas mereka tertawa (Nadia, 2011: 47— 48)...... Seperti mendapat anugerah akan mimpi yang tak pernah dicatatnya, hari itu Rara mulai sekolah. Memang agak telat karena usianya hampir sembilan tahun. Tapi tak apa. Rara bersyukur Allah mempertemukannya dengan Bu Alia. Setelah Ibu pergi, Rara sempat merasa tidak akan bisa tertawa dan bergembira lagi...(Nadia, 2011 : 48).

Akbar (57)..... “Bu!” suara Akbar tiba-tiba, lantang sekali.“Ya?”“Ibu sudah punya pacar?”Pertanyaan itu seketika menghasilkan belasan gumpalan kertas yang dilemparkan anak-anak ke arah Akbar, disertai teriakan ‘Huuuu...’ yang panjang. (Nadia, 2011: 46).

Alia (58)..... “Ya, ada yang ingin bertanya?” (Nadia, 2011:45).(59)..... Belum ada yang menjawab pertanyaan Bu Alia barusan.“Sudah jelas atau ada yang ingin bertanya?” (Nadia, 2011: 46).(60)..... “Ada apa, Ra?”Bu Alia menegurnya lembut... (Nadia, 2011: 48).

Bab 8

Nama Tokoh Dialog

Rara (61)..... Inikah cara Allah mengabulkan doa Rara seperti yang pernah dituturkan Ibu?Allah kadang mengabulkan, kadang menunda, kadang memberikan ganti yang lebih baik dari doa-doa seseorang (Nadia, 2011 : 51).(62)...... “Gambar rumahmu bagus!” kalimat Rara tulus sebelum memayungi Aldo.“Teri... ma... kasiiih...!”Jawaban yang disampaikan barusan dengan nada berteriak, mengagetkan Rara.Nada dan bicara anak laki-laki yang kemudian diketahuinya bernama Aldo, mengingatkan Rara akan Rafi temannya yang sering menjadi bulan-bulanan setiap anak lelaki itu membuka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

241

mulut (Nadia, 2011: 54).(63)..... Efek yang ditimbulkan setelah kecelakaan itu memang tidak menyenangkan. Kepala Rara sempat pusing-pusing. Pelipisnya berdarah, kakinya lecet.Tapi kejadian itu membuka lembaran baru yang dikiranya tidak mungkin: bersahabat dengan Aldo, yang berbeda sekali kehidupannya dengan Rara (Nadia, 2011:55).(64) Awalnya Akbar dan Rafi sempat cemburu. Merasa Rara tidak akan peduli lagi dengan mereka setelah punya teman bermobil. Tapi perasaan itu disingkirkan jauh-jauh setelah menyaksikan sikap Rara yang tidak berubah. Masih menyapa dan mau bermain, tidak lantas jadi sombong mendadak.Rara juga mengajar mereka ke rumah Aldo. Tentu saja dengan menyelipkan pesan sponsor sebelumnya:“Tapi kalian harus janji!”..... “Janji nggak boleh seperti yang barusan.”Rafi, Akbar, Yati dan lain-lain berpandangan. Masih belummengerti.“Janji nggak boleh ngeledekin Aldo kalau dia bicara.” (Nadia, 2011: 56).

Nenek Aldo (65)..... “Rara mau ikut Nenek ke kantin?” tanya Nenek, perempuan tua yang menemani Rara sejak bakda zuhur tadi. Ia didampingi Aldo cucunya, seorang sahabat yang berbeda, kadang terlihat tidak acuh, tetapi berhati hangat (Nadia, 2011: 30).(66)..... Nenek yang lucu.Bukan hanya Rara yang berpendapat begitu. Saat bersama Nenek, Rara tak ingin pergi ke tempat lain. Dia tidak perlu mencari-cari pintu ke dunia mimpi dengan jembatan pelangi. Sebab, bersama Nenek dia dan teman-teman bisa bernyanyi dan menari dan tergelak-gelak setelahnya, .... (Nadia, 2011: 51— 52).(67)..... Nenek, yang menemani Aldo, langsung membawa Rara ke dokter, dan mengantarkannya pulang dengan mobil.... (Nadia, 2011: 55).

Salma (68)..... “Untung kamu keserempet mobil ya, Ra!” bisik Salma salah seorang teman Rara...... “Ya, tapi kan bener. Kalau Rara nggak ngojek payung, terus mampir ke tempat Aldo belajar lukis, terus nawarin Aldo ojek payung karena hujan, padahal si Santo sudah ngincer dari tadi untuk mayungin Aldo... yang penting kan Rara kagak kenapa-kenapa. Ya nggak Ra?” (Nadia, 2011: 53).

Akbar (69)..... “Kenapa nggak bilang sekalian Rara beruntung didorong Santo ke mobilnya Aldo?” (Nadia, 2011: 53).(70)..... Akbar yang perutnya besar, baju-bajunya seperti susut ketika dipakai, saking perutnya yang buncit, tetapi penakut jika kepergok di jalan sama bapaknya (Nadia, 2011: 54).(71) Akbar mengangguk-angguk,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

242

“Udah gue duga... anak itu emang rada aneh sih.” (Nadia, 2011: 56).

Simbok (72)..... “Setiap orang pasti punya kekurangan, Ra. Bapak sama Ibu. Simbok juga. Kita berkawan agar saling membantu.” (Nadia, 2011: 55).

Aldo (73)..... Selama di rumah sakit, entah sudah beberapa kali Aldo datang. Kadang bersama Adam, lelaki berusia dua puluhan dengan lesung dalam di kedua pipinya, atau Nenek yang senang mengajak mereka bernyanyi dan berjoget bersama ketika Rara dan teman-teman datang ke rumah Aldo (Nadia, 2011: 51).

Rafi (74)..... “Janji ap... app...ap...”“Api, apel...”“Apusan!”Gelak tawa terdengar. Rara buru-buru meneruskan,.....“Aneh tapi ba... ba... ba...ik!”Tumben kali ini tidak ada yang meledek Rafi (Nadia, 2011: 56).

Bab 9

Nama Tokoh Kutipan Novel

Alia (75)..... Persoalannya, pertunangan sudah diresmikan, dengan tata cara yang diminta orang tua meski tidak disepakatinya. Seandainya saja dia lebih berani bicara dan menolak kehendak Abah dan Ummi.Tetapi, dia anak satu-satunya mereka. Kalau bukan dia yang menjadi sumber kebahagiaan, kemana orang tuanya harus mendapatkan kegembiraan? Alia tidak tega...(Nadia, 2011 : 59).(76)..... Bukan sok suci, sama sekali tidak. Hanya Alia malas dan capek jika harus terlibat pada hubungan coba-coba yang tidak mengarah ke perkawinan. Pacaran bukan jaminan kebahagiaan. Itu keyakinan Alia...... Alia tidak boleh menghakimi dari penampilan luar. Dia sudah sempat salah menilai, saat berkomentar spontan soal profesi cowok itu sebagai anak band.“Bukannya anak band itu identik dengan minuman keras dan drugs?”Uups. Pertanyaan itu!Alia kontan menutup bibirnya. Mereka memang mulai akrab, tetapi bagaimanapun usia pertemanan yang terjalin masih seumur jagung (Nadia, 2011: 60— 61). (77)..... Alia tidak bisa memberikan harapan. Dia tidak boleh mempermainkan hati orang lain. Apalagi musibah yang dialami Rara, salah satu anak didiknya, membuat gadis itu merasa egois jika hanya memikirkan urusannya sendiri tanpa berusaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

243

meringankan kesedihan gadis kecil berambut panjang, yang menyimpan impian tentang jendela itu.Tetapi, dengan caranya lelaki berlesung pipit itu dan surat-surat, puisi serta syairnya telah menggoreskan senyum dan rasa bahagia, di hati Alia (Nadia, 2011: 63).

Adam (78)..... Tapi lelaki yang suka mengenakan jaket kulit itu tidak tersinggung. Santai saja saat memberikan jawaban, “Drugs? Nggak lah. Ngerokok aja aku enggak, kok!” (Nadia, 2011: 61).

Bab 10

Nama Tokoh Dialog

Rara (79)..... Allah, jaga keluarga kami. Lindungi Bapak... lindungi Simbok... lindungi Bude Asih, umm... kalau mungkin bisakah Engkau berikan Bude pekerjaan yang lain?Dia tidak suka membayangkan Budenya yang manis dipangku-pangku orang asing atau berjoged dan menuangkan botol minuman. Dia tidak suka kata ‘lonte’ dan ‘jablay’ juga intonasi dua kata itu saat diucapkan Akbar atau anak-anak lelaki lain tetangganya (Nadia, 2011 : 65).(80)..... Seharusnya Rara melompat, berteriak kegirangan.Seharusnya dia memeluk Bapak dengan rasa terima kasih. Bagaimana pun lelaki itu telah berusaha.Ini menjadi catatan Rara kemudian setiap mengingat hari di mana Bapak memberinya kejutan jendela.Tapi yang terjadi tidak demikian.Rara terdiam melongo.Dia tidak menemukan jendela impian. Hanya lukisan jendela yang dibuat Bapak dengan sisa-sisa cat (Nadia, 2011: 67).(81) Rara menggeleng. Dia tidak marah. Hanya berusaha dia sungguh-sungguh mengira akan melihat jendela betulan. Bahwa akhirnya rumah mereka akan seperti rumah-rumah lain yang sering di lewatinya.Nyatanya...Rara tersenyum kecut.“Maafin Bapak, ya Ra...”Pelan-pelan kepala Rara mengangguk (Nadia, 2011: 68).

Raga (82)..... “Satu atau dua?”“Satu juga boleh.”“Ya sudah. Nanti Bapak buatkan jendela, ya?”Dan Bapak kemudian memang membuatkan jendela.“Siap?” tanya Bapak antusias, mencegat langkah Rara yang baru pulang dari belajar bersama teman-teman dengan Bu Alia.Rara mengangguk. Menatap tak sabar pada kain yang menutupi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

244

bagian depan rumah mereka. Di sanakah Bapak menyembunyikan jendelanya?Bapak menatap Rara dengan sorot mata jenaka.“Bener sudah siap?”Rara mengangguk lagi, lebih semangat. Senyum harap-harap cemas mulai tersungging di wajahnya.Satu...Dua...Tiga... !!!Dengan gaya seperti pesulap amatir, lelaki perawakan kurus itu menarik kain yang menutupi triplek yang menjadfi dinding rumah mereka.“Jendela... Rara! Tarraaa...” (Nadia, 2011: 66— 67).(83)..... Bapak menyusul ke dalam dan kemudian ikut duduk di sisi Rara,“Marah, ya?”.....“Maafin Bapak, ya Ra...”Pelan-pelan kepala Rara mengangguk.Bapak memeluknya. Sebelumnya dia tak mengerti betapa besar keinginan anak satu-satunya itu untuk memiliki jendela. Hingga dia melihat kekecewaan membayang di mata Rara barusan. Juga air mata yang membayangi.Jendela buat Rara....hhh.Lelaki itu mengeluh (Nadia, 2011: 68).(84)..... Ketika malamnya melihat Rara tidur, berdampingan dengan Simbok, lelaki itu memahat kata jendela dalam-dalam di hatinya (Nadia, 2011: 69).

Bab 11

Nama Tokoh Kutipan Novel

Rara (85)..... “Semua rumah perlu jendela, tahu... biar sehat!”...”Itu karena kita nggak tahu bedanya kalau punya jendela. Bu Alia juga bilang kan itu syarat rumah sehat!”(Nadia, 2011 : 71).(86) Rara tidak suka berdebat mulut yang nantinya berlanjut ke pertengkaran. Lebih baik dia diam. Meski tentu saja tetap semangat berceloteh tentang jendela kepada teman-teman yang mau mendengar. Lama-lama keinginannya yang awalnya terdengar aneh, mulai terdengar biasa. ..... Rara memandang catatan mimpi yang dituliskannya di buku tulis tipis yang sama, yang juga menyimpan deretan doa bagi orang-orang yang dicintainya. Setiap hari, tidak pernah tidak, dia membayangkan menjadi kenyataan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 260: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

245

Suatu hari, dia akan punya jendela.Tidak, tidak hanya dia.... tetapi mereka. Beberapa teman yang akhirnya terkena virus jendela dari Rara (Nadia, 2011: 74).(87) Dia tahu, mimpi yang disertai doa akan menjadi kenyataan. Pada saatnya Allah akan menjawab keinginan-keinginan yang disandarkan padaNya... (Nadia, 2011: 75).

Rafi (88)..... Rafi, yang sejak tadi sudah buka mulut dan mengambil ancang-ancang menyusun kalimat dengan susah payah seperti biasa, akhirnya bersuara,“Se... se... se...”“Sepatu, sendal, sedan, se... tan?”Hihihi... Akbar, isengnya kambuh lagi.Tapi Rafi tidak terganggu. Mata anak lelaki dengan bibir tebal dan gigi-gigi besar yang sering menyebabkan dia sulit menutup mulut dengan sempurna itu, masih mengerjap-ngerjap.“Se... sebenarnya... jendela itu me... memang perlu!”“Tapi?” Akbar menyelak tak sabar.“Tapi... bikin jen... jen... dela itu, nggak murah. Ma... ma...”Masak? Main? Macan? Hehh...“Maksud gue... ma... hal! Itu di... dia!” (Nadia, 2011: 72).

Akbar (89)..... Hihihi... Akbar, isengnya kambuh lagi..... “Tapi?” Akbar menyelak tak sabar.“Tapi... bikin jen... jen... dela itu, nggak murah. Ma... ma...”Masak? Main? Macan? Hehh... (Nadia, 2011: 72).(90)..... “Tapi sebenarnya enak kali ya... punya jendela. Rumah jadi nggak panas.”“Betul!”“Jangan-jangan emak gue sering ngamuk karena gerah kali, ya?” (Nadia, 2011: 73).

Alia (91)..... Belakangan Ibu Alia menambahkan,Kenangan dan Al Fatihah, Rara....... Ibu gurunya yang cantik pernah mengatakan, Al Fatihah itu jembatan rindu, yang mengantar cinta dan semua kerinduannya kepada orang-orang tercinta di alam sana (Nadia, 2011: 75).

Bab 12

Nama Tokoh Kutipan Novel

Rara (92)..... Rara meneruskan ayat Al Qur’an yang dibacanya. Insya Allah... tidak lama lagi dia akan selesai.Selama menunggu sosok yang dicintainya, Nenek dan Aldo datang hampir setiap hari. Biasanya mereka akan membaca Al Quran bersama, setelah itu baru mengobrol..... (Nadia, 2011 : 77).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 261: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

246

(93)..... Dan mimpi buruknya berawal dari ulang tahun Andini...... Entah benar atau tidak. Tapi Rafi tampak bangga dengan pengetahuannya, dan Rara senang melihat temannya punya sesuatu yang orang lain tidak tahu. Itu bagus buat Rafi, menurut Rara. Soalnya teman-teman sering agak keterlaluan mengolok-olok Rafi (Nadia, 2011:80— 81).(94)..... “Tenang aja, Yati. Pasti banyak banget yang datang. Kagak ada yang bakalan memperhatikan baju yang kita pakai.”Rara menggenggam tangan Yati, teman sepermainan yang tubuhnya lebih tinggi dari Rara, saat akhirnya jemputan mereka datang... (Nadia, 2011: 82).(95) Rara jadi malu, sebab selama ini dia tidak pernah melihat kebagusan wajah Aldo. Padahal setiap orang pasti tidak hanya memiliki kekurangan, melainkan kelebihan. Kelebihan yang sayangnya begitu mudah luput dari pandangan. Seharusnya tidak boleh begitu... pikir Rara, sambil menikmati wajah tersipu-sipu Aldo yang muncul lebih sering. Pun gerak kedua tangannya (Nadia, 2011: 83).

Suster (96)..... “Rara sudah makan?”Suster berseragam putih itu menyapanya disertai senyum ramah.Rara mengangguk sopan.“Mengaji lagi... sudah pernah khatam?” (Nadia, 2011: 76).

Akbar (97)..... “Ssst.. kita di sana bagi-bagi tugas, Fi!”“Mak.... maksudnya?”Akbar yang terlalu gembira untuk merasa terganggu dengan kebolotan temannya, dengan sabar menjelaskan, masih dengan suara berbisik.“Pesta orang kaya, biasanya makanan banyak Fi. Sayang kalau sampai terbuang sia-sia. Kata Bu Alia juga gitu kan. Makanan nggak boleh sia-sia... itu namanya mubazir.” (Nadia, 2011: 78).(98) “EMCE maksudnya?” Akbar sok tahu. Dia sering melihat tulisan itu sebelumnya (Nadia, 2011: 80).

Rafi (99).... “Ssst... Ra, bedanya EMCE sama WECE apa?”Aduh... beda banget! Rara ingin tertawa geli karenanya. Tapi ditahannya, sebab sejujurnya dia juga baru tahu istilah itu dari Rafi. Temannya yang satu itu memang unik. Di satu sisi kalau bicara susah, tapi dia tahu Obama.... terus Dona... Donal Trum atau siapa gitu... yang katanya orang terkaya di Amerika (Nadia, 2011: 80).

Yati (100)..... Yati yang hari ini bebas dari adik-adiknya menjelaskan,“Bukan tape, tapi ka-fe!”“Apa tuh?”“Yah, pokoknya warung makan-minum gitu, deh.” (Nadia, 2011: 79).

Aldo (101)..... Selama menunggu sosok yang dicintainya, Nenek dan Aldo datang hampir setiap hari. Biasanya mereka akan membaca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 262: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

247

Al Quran bersama, setelah itu baru mengobrol..... (Nadia, 2011 : 77).(102)..... Tidak ada yang tidak melompat kegirangan saat Aldo mengundang Rara serta teman-teman di sekolah singgah, datang ke ulang tahun Andini (Nadia, 2011: 78).(103)..... Aldo tidak langsung menjawab. Matanya berputar-putar seperti biasa. Tangannya bergerak-gerak lebih cepat.“Ngg... Kak Adam... nya...nyanyi. Nyanyi!”“Oh... ada band?”Aldo mengangguk. Senyumnya tersungging lebar (Nadia, 2011: 79).(104)..... Aldo benar-benar baik mau mengundang mereka semua.“Nenek... Nenek un... dang teman-teman Al...do.” (Nadia, 2011: 81).

Salma (105)..... “Aku bilang juga apa... untung kamu ketabrak ya. Jadi kita kenal Aldo dan ke pesta ulang tahun deh!”Rara melongo.Salma masih saja merasa bahwa kecelakaan Rara adalah anugerah. Sebab dengan kejadian itu mereka semua punya teman orang kaya bernama Aldo.Mungkin ada benarnya, batin Rara (Nadia, 2011: 81).

Adam (106)..... Kak Adam mengenakan baju dan celana panjang jeans serba putih malam. Tampak lebih ganteng dari biasa, pikir Rara sambil terus mengamati bagaimana pemuda berkulit putih itu memukulkan tangannya ke telapak tangan teman-teman adiknya. Melakukan ‘toss’. Termasuk kepada Rara...... Di malam ulang tahun Andini, band Kak Adam yang memiliki personil hanya tiga orang itu mampu membuat gedung gemuruh oleh tepuk tangan yang hadir. Entah siapa yang memelopori, tahu-tahu mereka sudah maju ke atas panggung, ketika lagu terakhir dimainkan. Kaki-kai kecil dengan sandal tipis dan pakaian lusuh, berjingkrak-jingkrak tidak selalu harmoni dengan tempo lagu (Nadia, 2011: 83— 84).

Nenek Aldo (107)..... Selama menunggu sosok yang dicintainya, Nenek dan Aldo datang hampir setiap hari. Biasanya mereka akan membaca Al Quran bersama, setelah itu baru mengobrol. Sebelum pulang, Nenek akan memimpin dia dan Aldo memanjatkan doa, agar tubuh yang kini terbaring itu segera sembuh... (Nadia, 2011 : 77).(108)..... Wajah-wajah mereka yang ceria berkeringat. Nenek berada di antara mereka, lebur bersama Aldo yang melonjak-lonjak tidak karuan, bersama teman-temannya (Nadia, 2011 : 84).(109)..... “Aldo selalu senang bersama teman- temannya, jadi ummi pikir tidak apa-apa mengajak mereka ke sini (Nadia, 2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 263: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

248

: 86).Andini (110)..... Tetapi, salah seorang sahabat membisikkan sesuatu ke

telinga Andini, dan serta merta mengalihkan perhatian gadis itu,“Itu Aldo... adik kamu... tahu sendiri dia kan cacat gitu... ngapain di atas panggung, Dini? Apa kata Billy, coba?!”Sepasang mata Andini memanas seketika.Dia hanya ingin ulang tahun ketujuh belasnya berlangsung sempurna. Istimewa bagi dia dan Billy...Dan apa yang dilakukan adiknya?Andini berlari ke belakang panggung. Mama yang menangkap perubahan wajah anak gadisnya menyusul. (Nadia, 2011 : 85).

Ratna (111)..... Tetapi dengan keluguan Aldo bukan mustahil bungsunya menjadi alat bagi teman-temannya untuk bersenang-senang dengan fasilitas yang mereka miliki. Jika benar itu yang terjadi, pertemanan mereka harus dibatasi. Dia tidak mau Aldo dimanfaatkan orang. Peristiwa yang barusan terjadi, jangan-jangan dimonitori anak-anak kampung itu lagi?“Jangan menangis, sayang. Make up- mu rusak tuh... sudah, ya?”Di hadapannya Andini menatap dengan pandangan luka.Seharusnya tidak seperti ini... keluh perempuan yang wajahnya masih menyisakan kecantikan, meski usianya sudah mendekati angka lima puluh.Hm... siapa pula yang mengundang anak-anak kampung itu kemari? (Nadia, 2011 : 86).

Bab 13

Nama Tokoh Kutipan Novel

Rara (112)..... “Sepertinya begitu... orang dewasa nggak terlalu suka badut, deh. Kalau aku nggak salah...”Akbar menghembuskan napas lega mendengar kalimat Rara. Sekalipun tidak diucapkan dengan penuh keyakinan, cukup melegakan (Nadia, 2011 : 88).(113)..... Rara diam-diam juga menyiapkan kantung plastik. Mungkin beberapa kue buat Bapak, juga Simbok yang tadi membantunya bersiap, bahkan mencuci sepatunya yang biarpun kumal, tapi terlihat bersih (Nadia, 2011: 89).

Raga (114)..... Benaknya sibuk menghitung, mencocokkan dengan beberapa rupiah yang ada di kantungnya, penghasilan hari itu. Begitu terus, nyaris setiap hari mengkalkulasi setiap melewati tumpukan barang rongsok yang dijual di kolong jembatan itu...... Berbagai rencana memenuhi kepala Raga ketika akhirnya pulang dengan menjinjing kusen dan sebuah jendela bekas yang kacanya pecah (Nadia, 2011: 91).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 264: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

249

(115)..... Raranya akan punya jendela... akhirnya.Lelaki itu berjalan menembus malam. Bayangan Rara yang tersenyum dan berjingkrakan karena gembira menghilangkan penat juga hawa panas yang semakin terasa saat langkahnya mendekati perkampungan pemulung itu (Nadia, 2011: 92).

Akbar (116)..... Dan Akbar yang doyan makan itu, benar-benar tidak membuang kesempatan, termasuk mengerahkan pasukan plastiknya, agar tidak ada yang terbuang.“Ambil apa-apa yang banyak!” ujarnya memberikan instruksi.“Kalau nggak habis?”“Masukin plastik! Pada bawa kantong keresek kan?” (Nadia, 2011: 88).(117)..... “Ssst.... yang penting jangan ketahuan Ibunya Aldo. Tampangnya nggak enak. Kalau Nenek sih nggak apa kayaknya.” Akbar memberikan instruksi lagi, matanya awas mengamati undangan yang mengantri berbaris teratur di meja makan panjang berisi makanan yang ada (Nadia, 2011: 89).

Simbok (118)..... Tidak ada firasat, tidak ada perasaan tidak enak atau semacamnya. Hati perempuan yang sehari-hari mengenakan daster lusuh itu ringan saja, saat membantu Rara bersiap-siap. Malam sebelumnya Rara sudah sibuk memikirkan baju yang akan dipakainya ke acara ulang tahun kakaknya Aldo.“Rara suka yang ini, Simbok. Tapi rendanya sudah lepas-lepas.”Dia menerima baju yang warna putihnya sudah kekuningan itu, lalu melihat renda yang sudah lepas benang dan karenanya menjulur kemana-mana. Tanpa banyak bicara perempuan itu mengambil jarum, meminta Rara memasukkan benang, dan mulai merapikan. Ketika selesai senyum lebar Rara adalah hadiah yang meringankan batuk-batuknya yang semakin parah memasuki musim hujan..... Perempuan tua itu mengangguk.“Bantu Simbok bersihkan ya? Pakai sabun tapi airnya jangan banyak-banyak.”Sepagian besoknya Rara menatap sepatu yang tergantung di atas rumah triplek mereka dengan cemas.“Asal nggak hujan, insya Allah kering, Ra.” (Nadia, 2011: 92—93).(119)..... Perempuan yang wajahnya dipenuhi guratan usia itu memeluk Rara erat, sebelum melepas gadis itu bersama teman-temannya yang lain dari sekolah singgah. Tak lupa mengucapkan terima kasih berkali-kali kepada nenek Aldo yang khusus meluangkan waktu untuk menjemput anak-anak di kampung itu (Nadia, 2011: 94).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 265: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

250

Bab 14

Nama Tokoh Kutipan Novel

Rara (120).... “Pak....! Simbok....!” Rara berteriak-teriak. Di samping gadis kecil itu, Aldo ikut berteriak. Tapi suara mereka seolah dibungkam oleh teriakan-teriakan lain disekitarnya. Aba-aba dari sekelompok lelaki yang berusaha memadamkan api, berbaur dengan jerit panik dan tangisan korban kebakaran.......... Jangan menangis, Ra. Berdoa...Samar suara Ibu terngiang di telinga gadis kecil itu. Ya, doa. Kata Ibu Allah mengabulkan semua doa... meski tidak selalu dengan cara yang bisa dimengerti (Nadia, 2011: 97— 98).(121) Doa... doa... hanya itu yang dia miliki. Terutama setelah lelah mencari dan tidak menemukan kedua orang terkasih itu. Barusan sopir Aldo membawa mereka kembali ke dalam mobil. Mungkin khawatir karena asap dan api yang masih menjalar. (Nadia, 2011: 99).

Raga (122)..... Lelaki itu mempercepat langkah. Perasaannya makin gelisah. Tangannya memegang lebih kuat kusen dan jendela bekas yang dibelinya untuk Rara.Seharusnya hari ini dia bisa melunasi mimpi gadis kecilnya itu. Uangnya cukup, tabungan Rara yang tidak seberapa yang diperoleh bocah perempuan itu dari mengojek payung dan mengamen di jalan dengan teman-teman di perkampungan mereka, bisa digunakan untuk membeli buku gambar atau crayon seperti punya Aldo. Atau apa saja keinginan lain putrinya...... Saat ini yang dia ingin perjuangkan adalah Allah mengizinkan Rara dan Simbok hidup dan berada dalam keadaan yang lebih sejahtera, lebih baik. Raga melakukan apa pun yang halal dan berkorban untuk itu...... Tak ada waktu lagi. Api berkobar makin tinggi. Satu dua tetangga tampak berjibaku memadamkan api di depan rumah Raga agar tidak merembet ke rumah-rumah sebelahnya. Lelaki itu melepaskan kusen dan jendela bekas dari tangannya, lalu tanpa berpikir berlari memasuki rumah...... Bismillah, Raga melangkah cepat. Jaraknya ke pintu rumah yang kusennya sudah dipenuhi kobaran api itu tinggal beberapa langkah saja. Lelaki itu mengambil kain alas tempat tidur mereka, menyelubungi dia dan perempuan dalam gendongan, bersiap melompat....... Waktunya tak banyak, hanya beberapa detik. Sekelilingnya semakin panas. Bau benda-benda terbakar menyerang hidupng, sementara mata dan kulitnya terasa semakin perih.Allah, mohon pertolonganmu... (Nadia, 2011, 103— 104).(123)..... Raga cemas. Menatap Simbok yang terpejam dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 266: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

251

wajah pucat. Langkahnya maju mundur...Derak suara triplek dan bilah kayu yang dibakar terdengar makin keras. Raga menatap ke atas. Pias. Mati langkah. Sebilah kayu berukuran besar yang sudah menjelma bara api melayang ke arahnya dan Simbok (Nadia, 2011: 105).

Bab 15

Nama Tokoh Kutipan Novel

Rafi (124)..... “Menurut gu... gue, i... ini ka...ka...karena kom... kom...”Dalam kondisi biasa anak-anak lain sudah meledek Rafi yang bicaranya selalu gagap itu. Tapi sekarang, hanya tatapan lesu yang tersisa di antara mereka.“Kom... kom...maksud gu...gue, kom... kompor... gas!” (Nadia, 2011: 107).

Rara (125)..... Rara menghargai usaha Aldo menghiburnya. Dia ingin tersenyum. Tapi kedua mata bocah perempuan itu terasa berat, sembab karena terlalu banyak menangis. Otot-otot wajahnya seperti tidak mau diajak bekerja sama. Tidak, dia tidak bisa tersenyum (Nadia, 2011 : 110).(126)..... Kalau waktu bisa dibalik, dia ingin kembali ke saat itu, dan mengoreksi sikap. Dia tidak ingin kecewa dan menangis. Sebaliknya Rara akan melompat dan memeluk Bapak, mengucapkan terima kasih, lalu menghujaninya dengan ciuman bertubi-tubi di pipi, meski hanya berupa lukisan dari sisa-sisa cat yang entah ditemukan Bapak dimana (Nadia, 2011: 115).

Aldo (127)..... “Kak... Kak Adam suka... suka Bu... Bu A... Alia!”bisik Aldo terbata-bata dengan senyum lucu. Mungkin dimaksudkan agar Rara tersenyum. Tapi sahabatnya itu diam saja. Tentang perasaan Kak Adam, surat-surat sempat diintip Rara dan teman-teman sudah bicara banyak. Mungkin hanya Aldo yang terlambat tahu. (Nadia, 2011: 109— 110).(128).... “Kasihan... Ra... Rara, ya... Nekk!” (Nadia, 2011: 111).

Nenek Aldo (129)..... “Kasihan... Ra... Rara, ya... Nekk!”Nenek mengangguk. Mengelus rambut Aldo yang hitam berombak. Menyampaikan kabar duka, tidak pernah mudah. Hhh, bagaimana Rara sanggup menerima berita ini? (Nadia, 2011: 111).(130) “Ra... kita pulang, ya?”Lembut suara Nenek membujuk... (Nadia, 2011: 114).

Ratna (131)..... “Sejak bergaul sama anak-anak kampung itu, Aldo jadi makin susah diatur sekarang! Keluh perempuan cantik itu panjang lebar. Disisinya, Syafri, suaminya berusaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 267: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

252

menyabarkan (Nadia, 2011: 111).Syafri (132)..... “Sahabatnya baru kemalangan, Ma. Biar aja kalau Aldo

mau mendampingi dulu.” (Nadia, 2011: 111).Adam (133)..... Ibu Alia meski memahami hal ini, tidak urung sempat

terlihat bingung. Syukurlah menurut Aldo, kak Adam sudah berjanji untuk membantu guru mereka yang cantik itu, hingga anak-anak didiknya akan segera belajar lagi. Pemuda itu juga berjanji akan mencari cara untuk memulihkan koleksi bacaan mereka yang ludes dimakan api (Nadia, 2011: 109).(134)..... “Bapakmu pahlawan, Ra.” Bisik Kak Adam beberapa waktu lalu sambil mengusap kepala Rara, saat yang lain kehilangan kata-kata (Nadia, 2011: 116).

Bab 16

Nama Tokoh Kutipan Novel

Aldo (135) Aldo duduk diam di dalam taksi, air matanya tumpah tanpa bisa di tahan. Mungkin memang dia aneh... dia... memalukan seperti kata Andini. Tapi dia tidak pernah bermaksud aneh atau mempermalukan siapapun dengan sengaja. Tidak pernah! “Nadia, 2011: 130.

Andini (136)..... Aldo tidak merasa berbeda. Sekalipun kakaknya sering meledek, ketika dia mengatakan ingin masuk sekolah biasa, seperti sekolah Rara.“Mana bisa... kamu kan aneh gitu...” (Nadia, 2011: 117).(137)..... Tapi Kak Dini tidak suka kalau Aldo keluar dan bertemu dengan teman-temannya...... Barusan wajah gadis itu terlihat gusar saat menemukan Aldo menobrol dengan Billy (Nadia, 2011: 126).(138)..... “Please deh. Kamu tuh berisik! Kamu...”..... “Kamu... hhh... kamu tuh bikin kakak malu, tahu nggak sih?”Usai mengatakan itu Andini menghempaskan tubuh rampingnya ke tempat tidur. Menangis karena kesal. Meninggalkan Aldo berdiri canggung di dekat pintu kamarnya (Nadia, 2011: 127).

Bi Siti (139)..... Dan gambar kamu bagus, Do. Bi Siti aja pengin deh dilukis gitu sama Aldo.” Ucap perempuan bertubuh besar itu sambil bergaya lucu yang membuat Aldo tertawa.Kak Adam baik. Bi Siti selalu ramah. Juga Syukron suaminya, yang bekerja sebagai supir mereka. (Nadia, 2011: 126).

Adam (140)..... Jadi ... tidak bisa orang lain. Harus Adam.Sejak itu dia rajin melahap berbagai informasi tentang autis...... Adam lebih rajin menghabiskan waktu dengan Aldo. Anak muda itu bahkan membuang keinginannya merokok jauh-jauh, hanya karena tak ingin menambah masalah kesehatan Aldo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 268: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

253

(Nadia, 2011: 122).Ratna (141)..... Home schooling, awalnya jadi pilihan Mama karena

dengan begitu Mama tidak perlu membawa Aldo kemana-mana (Nadia, 2011: 119).(142)..... Mama terhenyak. Menangis. Seisi rumah tahu betapa Mama berharap dan berdoa untuk kehadiran seorang anak laki-laki lagi di rumah ini.“Tetapi bukan yang seperti ini... bukan seperti Aldo, Pa...” (Nadia, 2011: 121).(143)..... “Cincin berlian dengan batu safir hitam itu sudah ada yang mau beli. Kemarin-kemarin masih ada di kamar. Sekarang...”..... ”Udah, Mi... ratna udah cari kemana-mana tapi nggak ada. Jangan-jangan diambil lagi sama salah satu anak jalanan yang kemari ketika mereka main atau berenang. Harusnya setiap pulang diperiksa dulu tas mereka satu-satu. Kita kan nggak tahu Mi...” (Nadia, 2011: 128).(144)..... “Ini semua gara-gara Aldo!”Berkata begitu Mama menghentakkan langkah ke kamarnya. Meninggalkan Nenek dan Bi Siti, yang kemudian menjauhi ruang tamu (Nadia, 2011: 129).

Bab 17

Nama Tokoh Kutipan Novel

Rara (145)..... Bagaimana jika Simbok menyusul Bapak dan Ibu?Pikiran kehilangan ini membuat sajadah dan Al Qur’an besar yang dibacanya, sering basah air mata. “(Nadia, 2011 : 2).(146) Rara berusaha tidak sering tidur. Dia harus berdoa sekuat tenaga, agar Simbok sembuh. Biasanya setelah ruangan sepi, Rara mengambil Al Quran besar yang ditinggalkan Nenek dan mulai mengaji.Kata Ibu, shalat, berdoa dan mengaji semakin sering melantunkan ayat-ayat Al Qur’an juga berdoa. Pagi, siang, malam, kapan saja (Nadia, 2011: 140).

Rafi (147)..... “Rumah-rumah sudah dibangun lagi, Ra.”“Iya! Leb... leb... leb...”“Lebar?”“Lebay?”“Leb keleleb?”Rafi ikut tertawa, sebelum menyelesaikan kalimatnya, “Lebar di...dikkit...mak...sud, maksud... nya.” (Nadia, 2011: 132). (148)..... “A...ak...ak...”“Aki?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 269: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

254

“Akan?”“Aklit sepakbola?”Keempat anak itu tertawa lagi. Makin maksa deh. Yang ada kan atlit, bukan aklit...Rafi tersipu. Namun seperti biasa tetap meneruskan kalimatnya,“Ak... aku akan pu...pu... punya jendela, ju...ga!”Berbarengan mereka menghembuskan napas, lega akhirnya Rafi menyelesaikan kalimatnya (Nadia, 2011: 134).

Akbar (149)..... “Iya... seru. Kak Adam ngajar kesenian. Makanya cepat sekolah lagi, Ra!” (Nadia, 2011: 134).(150)..... “Lo pinteran deh belakangan, Yat!” celetuk Akbar.“Be... betul!”“Pasti karena jendela deh, ibu lo jarang mukul kepala lo kan sekarang? Hehehe.”Akbar bisa saja. Tapi bahkan Yati ikut tertawa mendengar celetukan sahabatnya (Nadia, 2011: 139).

Alia (151)..... Kalau Bu Alia lain lagi. Perempuan berkerudung itu banyuak mengingatkannya untuk meluruskan cara berdoa (Nadia, 2011: 135).

Yati (152)..... “Jangan... “ Yati tidak setuju.“Kita doa saja yang terbaik buat Bu Alia, gimana?”Rara tersenyum. Iya juga. Tumben Yati bijak (Nadia, 2011: 139).

Bab 18

Nama Tokoh Kutipan Novel

Aldo (153)..... “Sejak ada Ne... ne...nek, kita salat ber...sa...ma!”Kalimat Aldo dengan wajah cengengesan yang segera dihujani cubitan di pipi bocah lelaki itu (Nadia, 2011 : 143).

Nenek Aldo (154)..... Astaghfirullah.“Kita berdoa, Ratna... semoga Allah melindungi Aldo, di mana pun dia sekarang.” Kalimat itu meski disampaikan dengan keyakinan, tetap bernada khawatir (Nadia, 2011: 145).

Bi Siti (155)..... “Apa mungkin...” suara siti, ragu meneruskan kalimatnya. Wajahnya yang tak bisa menyembunyikan rasa sedih, terlihat basah oleh tangis. Tapi tatapan kehilangan orang-orang di sekitarnya, mendorong Siti berani mengungkapkan dugaannya.“Apa mungkin ke rumah sakit tempat Neneknya Rara dirawat?” (Nadia, 2011: 146).

Andini (156)..... Andini tadi yang paling tampak merasa bersalah. Tidak berapa lama setelah tahu Aldo menghilang, gadis itu pergi bersama Billy yang kembali untuk menjemput.“Mau bantu cari Aldo, Nek!” (Nadia, 2011: 143).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 270: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

255

(157)..... Ah... apa yang sudah dia lakukan? Hanya karena kemarahan tidak beralasan. Hanya karena teman-temannya, anak-anak manja seperti dirinya, mengembuskan kekhawatiran... siapa yang mau menjadi pacar Andini jika tahu adiknya tidak normal”Air mata Andini menitik (Nadia, 2011: 147).

Billy (158)..... Seandainya saja Andini memahami, sikap antusias dan senyum Billy saat melihat Aldo di pesta ulang tahunnya, juga saat cowok itu ke rumah, semuanya tulus dan bukan pura-pura.“Abangku yang sudah tidak ada, dulu menderita down syndrome, Dini. Dia tidak sempurna. Tetapi setelah Allah memanggilnya, baru aku merasa betapa ketidaksempurnaan itu telah membuat dia begitu sempurna sebagai mahluk Allah.” (Nadia, 2011: 148).

Bab 19

Nama Tokoh Kutipan Novel

Rara (159)..... “Aldo... aku... aku nggak bisa ninggalin simbok!”(Nadia, 2011 : 149).(160)..... “Ra... Rara malu nggak ja... jad...jadi te...teman Aldo?”Rara menggeleng cepat. Bahkan tanpa perlu berpikir. Wajah gadis itu membuat lekukan senyum yang lucu dan tulus (Nadia, 2011: 151).(161)..... Untuk satu alasan, Rara merasa harus melindungi Aldo. (Nadia, 2011: 156).

Aldo (162)..... “Ra... Rara malu nggak ja... jad...jadi te...teman Aldo?”Rara menggeleng cepat. Bahkan tanpa perlu berpikir. Wajah gadis itu membuat lekukan senyum yang lucu dan tulus.“Terima... kasih ya... Ra!” (Nadia, 2011: 151).

Rafi (163)..... Sementara Rafi, anak lain yang mengingatkannya pada Aldo tampak berpikir keras.“Mung...mung...mungkin...”“Ya?”“Al... Aldo... dan... dan... dan...”Anak lain yang kausnya seperti kekecilan buru-buru menyergah.“Cepet dikit kenapa, Fi! Kak Adam, kan nggak punya waktu semalaman di sini!”..... Jawaban anak lelaki yang sulit bicara itu menghantarkan langkahnya ke rumah seseorang... (Nadia, 2011: 153).

Adam (164)..... Berharap akan menemukan wajah adiknya dari balik punggung bu Alia yang mendekat, Adam harus kecewa (Nadia, 2011: 154).

Alia (165)..... Tapi Alia tidak bisa berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa ketika Rara dan Aldo tak jelas keberadaannya (Nadia,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 271: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

256

2011: 1`60).(166)..... “Alia belum ingin menikah.”Kalimat itu diucapkannya cepat-cepat beberapa hari lalu dengan kepala tertunduk. Tak berani menghadapi kemarahan Abah. Tak siap juga melukai hati Ummi yang dicintai (Nadia, 2011: 160).(167)..... Alia mengangguk. Ada binar terima kasih yang terpancar di wajah gadis itu saat mencium tangan kedua orangtuanya, sebelum meninggalkan rumah (Nadia, 2011: 162).

Abah (168)..... “Abah malu, Alia. Nggak enak juga sama hubungan baik dengan orang tua Deni. Belum kata tetangga nanti.” (Nadia, 2011: 161). (169)..... “Dulu kamu yang menerima, sudah bertunangan pula. Sekarang selesaikan baik-baik. Jangan sampai laki-laki sakit hati, Alia. Nggak baik!”..... Hening. Abah belum mengizinkan Alia ikut mencari dua anak yang hilang itu bersama pemuda yang meski sopan tapi tampak seperti anak, kalau istilah orang dulu, anak bergajul. Lelaki yang pelipisnya sudah memutih itu masih mematung memandangi Adam yang salah tingkah. Belum berucap sepatah kata pun (Nadia, 2011: 162).

Ummi (170)..... “Pergilah... kabari Ummi sama Abah kalau sudah bertemu mereka, ya?” (Nadia, 2011: 162).

Nenek Aldo (171)..... “Kita salat malam, ya Ratna... Ummi juga nggak bisa tidur. Hhh, di mana anak itu?” (Nadia, 2011: 158).

Ratna (172)..... “Cincin dengan batu safir hitam yang dikelilingi berlian. Mama cari-cari nggak ketemu. Padahal Mama biassanya menaruh di laci di tempat perhiasan di meja rias. Mama sempat tanya ke Ummi juga Siti, jangan-jangan salah satu teman Aldo. Papa tahu sendiri kan rumah belakangan ramai sama teman-teman nggak jelas Aldo itu?”“Astaga...”Ratna memandang suaminya tak mengerti.“Cincin itu nggak hilang Ratna. Papa temukan di watafel. Mungkin kamu lupa ketika mencopotnya. Papa simpan di lemari baju.”Suaminya benar. Cincin itu tergeletak utuh di salah satu laci lemari baju di kamar tidurnya...... Sekarang tangis perempuan itu meledak lebih keras. Prasangkanya yang membuat Aldo kabur (Nadia, 2011: 156—157).(173)..... Di atas sajadah usai salat keduanya sama menengadahkan tangan, bermunajat kepadaNya di salah satu waktu terkabulnya doa.Allah, asalkan Aldo kembali... (Nadia, 2011: 158).

Syafri (174)..... Di rumah, Mama memeluk Papa yang secepatnya pulang setelah mendapatkan kabar dari istrinya tentang kepergian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 272: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

257

Aldo.Bingung, emosi, marah. Tapi siapa yang salah (Nadia, 2011: 156).(175)..... “Cincin itu nggak hilang Ratna. Papa temukan di watafel. Mungkin kamu lupa ketika mencopotnya. Papa simpan di lemari baju.”..... Papa langsung memutuskan menelepon kantor polisi (Nadia, 2011: 157).

Bab 20

Nama Tokoh Kutipan Novel

Nenek Aldo (176)..... Di sisinya Ummi bersiap berdiri untuk shalat sunnah sebelum subuh.“Bangunkan Syafri ya. Juga Dini, kita shalat subuh sama-sama” (Nadia, 2011 : 167).

Syafri (177)..... Syafri keluar belakangan. Blackberry masih menempel di telinganya.Siapa yang ditelepon suaminya subuh-subuh begini?“Sejak semalam Papa minta tolong beberapa karyawan bantu mencari Aldo, Ma. Tapi belum ada kabar.“ (Nadia, 2011: 168).

Aldo (178)..... Aldo sudah terduduk lemas. Rara bersimpuh tak jauh dari sahabatnya, masih berusaha menarik-narik tangan Aldo. Teriakannya semakin lirih. Tapi anak lelaki berambut ombak itu menggelengkan kepala.“Ra... per... pergi! Pergi!...” (Nadia, 2011: 169).

Rara (179)..... “Ra... per... pergi! Pergi...”Rara menggeleng. Mulai menangis. Tidak, dia tidak akan meninggalkan Aldo sendirian. Seorang sahabat tidak akan melakukan itu untuk kepentingannya sendiri.Allah....Bibir mungil anak perempuan itu mulai berdoa. Ayat kursi. Surat An-Naas, Al Fatihah... apa saja (Nadia, 2011: 169).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 273: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

258

Bab 21

Nama Tokoh Kutipan Novel

Andini (180)..... Kak Andini tidak pernah lagi memasang wajah serius dan tegang saat Aldo dan teman-temannya bermain di rumah...... “Pakai facebook aja, Ma. Atau twitter. Atau website sendiri. Nanti pembayarannya dengan paypal account saja.” Usul Andini (Nadia, 2011 : 2).

Rara (181)..... Rara sendiri merasa bahagia, keluarga Aldo kini bersikap lebih baik kepada anak bungsu mereka... (Nadia, 2011:172). (182)..... Rara bersyukur tidak pernah menghentikan doa-doanya. Mungkin selama ini cara dia berdoa yang salah, sampai Ibu Alia meluruskan. Mungkin Allah menunda pengabulan doa-doa itu, termasuk kesembuhan simbok, agar Rara lebih mensyukuri kebersamaan dengan neneknya itu (Nadia, 2011: 173).(183)..... Setelah semua kesenangan itu, Rara akan mengirimkan alfatihah buat kedua orang tua yang disayanginya.Lembar kehidupan baru menanti Rara, Bude Asih dan Simbok, di sebuah rumah peristirahatan miliki keluarga Aldo yang kini dipercayakan kepada mereka (Nadia, 2011: 174).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 274: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

259

B. Bab 19 Novel RumahTanpaJendelakaryaAsma Nadia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 275: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

260

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 276: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

261

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 277: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

262

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 278: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

263

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 279: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

264

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 280: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

265

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 281: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

266

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 282: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

267

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 283: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

268

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 284: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

269

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 285: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

270

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 286: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

271

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 287: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

272

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 288: METODE KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN - core.ac.uk · viii ABSTRAK Novika, Vitalis Cicik. 2016. “Metode Kontekstual dalam Pembelajaran Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela

273

BIODATA PENULIS

Vitalis Cicik Novika atau yang biasa disapa dengan Vika

adalah anak sulung dari tiga bersaudara dari pasangan

Ignasius Sumanto dan Valentina Eni Indawati. Lahir di Jaya

Bhakti- Palembang pada tanggal 24 November 1993.

Menempuh pendidikan TK (Taman Kanak-kanak) pada

tahun 1999, Sekolah Dasar pada tahun 2000-2006 di SD Negeri 11 Jaya Bhakti,

pada tahun 2006-2009 menjadi siswa di SMP Negeri 1 Mesuji, kemudian pada

tahun 2009 melanjutkan pendidikan di SMK Xaverius 1 Belitang dan lulus pada

tahun 2012.

Pada tahun 2012 melanjutkan jenjang perguruan tinggi di Universitas

Sanata Dharma. Sejak 2012 ia resmi menjadi mahasiswa Pendidikan Bahasa

Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma. Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis

skripsi sebagai tugas akhir dengan judul Metode Kontekstual dalam Pembelajaran

Tokoh dan Penokohan Novel Rumah Tanpa Jendela karya Asma Nadia dalam

Pembelajaran Sastra Untuk Siswa SMA Kelas XI Semester I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI