metode eksplorasi]

12
Tugas. Cari mengenai metode eksplorasi geofisika minimal 3, pilih satu satu kemudian jelaskan batuan apa saja yang refleksikan dan sifat-sifat batuannya ! METODA-METODA GEOFISIKA 1. METODA SEISMIK Gelombang seismik Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia. Langsung ke: navigasi , cari Gelombang seismik adalah rambatan energi yang disebabkan karena adanya gangguan di dalam kerak bumi , misalnya adanya patahan atau adanya ledakan. Energi ini akan merambat ke seluruh bagian bumi dan dapat terekam oleh seismometer . Efek yang ditimbulkan oleh adanya gelombang seismik dari gangguan alami (seperti: pergerakan lempeng (tektonik), bergeraknya patahan, aktifitas gunung api (vulkanik), dsb) adalah apa yang kita kenal sebagai fenomena gempa bumi . Gelombang seismik digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu 1. Gelombang Badan (body wave) 2. Gelombang Permukaan (surface wave) Merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan untuk eskplorasi sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi dengan bantuan

Upload: anchajie

Post on 11-Jun-2015

6.626 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODE EKSPLORASI]

Tugas.

Cari mengenai metode eksplorasi geofisika minimal 3, pilih satu satu kemudian jelaskan batuan apa saja yang refleksikan dan sifat-sifat batuannya !

METODA-METODA GEOFISIKA

1. METODA SEISMIK

Gelombang seismik

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.Langsung ke: navigasi, cari

Gelombang seismik adalah rambatan energi yang disebabkan karena adanya gangguan di dalam kerak bumi, misalnya adanya patahan atau adanya ledakan. Energi ini akan merambat ke seluruh bagian bumi dan dapat terekam oleh seismometer.

Efek yang ditimbulkan oleh adanya gelombang seismik dari gangguan alami (seperti: pergerakan lempeng (tektonik), bergeraknya patahan, aktifitas gunung api (vulkanik), dsb) adalah apa yang kita kenal sebagai fenomena gempa bumi.

Gelombang seismik digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu

1. Gelombang Badan (body wave) 2. Gelombang Permukaan (surface wave)

Merupakan salah satu metoda geofisika yang digunakan untuk eskplorasi

sumber daya alam dan mineral yang ada di bawah permukaan bumi dengan

bantuan gelombang seismik. Eksplorasi seismik atau eksplorasi dengan

menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan

minyak untuk melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa

melihat kemungkinan adanya jebakan-jebakan minyak berdasarkan interpretasi

dari penampang seismiknya.Dalam metoda seismic pengukuran dilakukan dengan

menggunakan sumber seismik (ledakan, vibroseis dll). Setelah sumber diberikan

maka akan terjadi gerakan gelombang di dalam medium (tanah/batuan) yang

memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala arah dan mengalami pemantulan

ataupun pembiasan akibat munculnya perbedaan kecepatan. Kemudian, pada

Page 2: METODE EKSPLORASI]

suatu jarak tertentu, gerakan partikel tersebut di rekam sebagai fungsi waktu.

Berdasar data rekaman inilah dapat ‘diperkirakan’ bentuk lapisan/struktur di

dalam tanah (batuan).

Secara umum, tujuan utama dari pengukuran seismik adalah untuk

memperoleh rekaman yang berkualitas baik. Kualitas rekaman seismik dapat

dinilai dari perbandingan sinyal refleksi terhadap sinyal noise (S/N) yaitu

perbandingan antara banyaknya sinyal refleksi yang direkam dibandingkan

dengan sinyal noisenya dan keakuratan pengukuran waktu tempuh (travel time).

Eksplorasi seismik refleksi dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu eksplorasi

prospek dangkal dan eksplorasi prospek dalam. Eksplorasi seismik dangkal

(shallow seismik reflection) biasanya diaplikasikan untuk eksplorasi batubara dan

bahan tambang lainnya. Sedangkan seismik dalam digunakan untuk eksplorasi

daerah prospek hidrokarbon (minyak dan gas bumi). Kedua kelompok ini tentu

saja menuntut resolusi dan akurasi yang berbeda begitu pula dengan teknik

lapangannya.

Menurut SANNY (1998), kualitas data seismik sangat ditentukan oleh

kesesuaian antara parameter pengukuran lapangan yang digunakan dengan kondisi

lapangan yang ada. Kondisi lapangan yang dimaksud adalah kondisi geologi dan

kondisi ( Bidang Dinamika Laut, Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI, Jakarta)

daerah survei. Sebagai contoh, parameter lapangan untuk daerah batu

gamping masif akan berbeda dengan parameter untuk daerah dengan litologi

selang-seling antara lempung dan pasir. Di samping itu parameter lapangan yang

harus disesuaikan adalah target eksplorasi yang ingin dicapai.

Secara umum, metode seismik refleksi terbagi atas tiga bagian penting

yaitu pertama adalah akuisisi data seismik yaitu merupakan kegiatan untuk

memperoleh data dari lapangan yang disurvei, kedua adalah pemrosesan data

seismik sehingga dihasilkan penampang seismik yang mewakili daerah bawah

permukaan yang siap untuk diinterpretasikan, dan yang ketiga adalah interpretasi

Page 3: METODE EKSPLORASI]

data seismik untuk memperkirakan keadaan geologi di bawah permukaan dan

bahkan juga untuk memperkirakan material batuan di bawah permukaan.

2. METODE GEOMAGNET (Magnetic)

Berbicara tentang metoda magnetik, kita tidak dapat melupakan jasa Bangsa

China. Mereka adalah penemu pertama magnet, dengan menggunakan batu lapis

(batuan yang kaya kandungan magnetik) sebagai penunjuk arah, Penemuan ini

terjadi sekitar abad kedua Sebelum Masehi. Kemudian pada abad ke 20, Bangsa

Eropa mengembangkan alat navigasi: kompas magnetik. Pengamatan medan

magnet bumi dimulai secara sistematik sejak hampir 500 tahun lalu. Pengamatan

ini pertama kali dikemukakan fisikawan Inggris Sir Wiliam Gilbert (1514-1603)

dalam bukunya De Magnete. Ia melakukan pengamatan jarum kompas yang selalu

mengarah pada bagian utara bumi, yang diakibatkan oleh pengaruh medan magnet

utara bumi.

Selanjutnya, bumi diyakini sebagai batang magnet raksasa di mana medan magnet

utama bumi dihasilkan. Kerak bumi menghasilkan medan magnet jauh lebih kecil

daripada medan utama magnet yang dihasilkan bumi secara keseluruhan.

Teramatinya medan magnet pada bagian bumi tertentu, biasanya disebut anomali

magnetik yang dipengaruhi suseptibilitas batuan tersebut dan remanen

magnetiknya. Berdasarkan pada anomali magnetik pada batuan ini, pendugaan

sebaran batuan yang dipetakan baik secara lateral maupun vertikal.

Eksplorasi menggunakan metoda magnetik, pada dasarnya terdiri atas tiga tahap:

akuisisi data lapangan, prosessing, interpretasi. Setiap tahap terdiri dari beberapa

perlakuan/kegiatan. Pada tahap akuisisi, dilakukan penentuan titik pengamatan

dan pengukuran dengan satu atau dua alat. Untuk koreksi data pengukuran

dilakukan pada tahap prosessing, Koreksi pada metoda magnetik terdiri atas

koreksi harian (diurnal), koreksi topografi (terrain) dan koreksi lainnya.

Sedangkan untuk interpretasi dari hasil pengolahan data dengan menggunakan

software diperoleh peta anomali magnetik.

Page 4: METODE EKSPLORASI]

Metode ini didasarkan pada perbedaan tingkat magnetisasi suatu batuan yang

diinduksi oleh medan magnet bumi. Hal ini terjadi serbagai akibat adanya

perbedaan sifat kemagnetan suatu material. Kemampuan untuk termagnetisasi

tergantung dari susceptibilitas magnetic masing-masing batuan. Harga

susceptibilitas ini sangat penting didalam pencarian benda anomaly karena

sifatnya yang sangat khas untuk setiap jenis mineral atau mineral logam.

Harganya akan semakin besar bila jumlah kandungan mineral magnetic pada

batuan semakin banyak

Pengukuran magnetic dilkukan pada lintasan ukur yang tersedia dengan interval

antar titik ukur 10 m dan jarak lintasan 40 m. batuan dengan kandungan mineral-

mineral tertentu dapat dikenali dengan baik dalam eksplorasi geomagnet yang

dimunculkan sebagai anomaly yang diperoleh merupakan hasil distorsi pada

medan magnetic yang diakibatkan oleh material magnetic dari kerak bumi atau

mungkin juga dari bagian atas mantel

3. METODA GEOLISTRIK

Adalah metoda eksplorasi geofisika yang kompleks karena terdiri dari bermacam-

macam metoda. Diantaranya metode tahanan jenis (resisitivity), metode potensial

diri (self potential), metoda potensial terimbas (induced potential), metoda misse a

la masse, metode potensial dan lain-lain.

Metode tahanan jenis (resistivity) ini dilakukan berdasarkan perbadaan

harga tahanan jenis batuan yang terdapat pada daerah yang ingin diselidiki.

Metoda ini mempunyai dua pendekatan yaitu:

Ø Pendekatan Horizontal (sounding)

Ø Pendekatan Vertikal (profiling)

Page 5: METODE EKSPLORASI]

Umumnya metoda tahanan jenis ini dilakukan dengan memasukkan arus listrik ke

dalam tanah, lalu mengukur potensial yang timbul akibat adanya perbedaan

tekanan jenis batuan. Aturan yangdigunakan umumnya aturan elektroda Wenner

atau Schlumberger. Makin jauh rentang elektroda arus, makn dalam penetrasi

pendugaan yang dihasilkan.

Metode geolistrik ini memiliki banyak macamnya antara lain:

a. metode potensial diri

b. arus telluric

c. magnetotelluric

d. elektromagnetik

e. induced polarization

f. metode resistivitas

g. dan lain-lain

disini akan lebih dijabarkan terkait metode resistivitas ( tahanan jenia ).

Metode resistivitas

Metode resistivitas merupakan metode geolistrik yang mempelajari sifat

tahanan jenis listrik dari lapisan batuan di dalam bumi. Berdasarkan tujuan

penyelidikan metode resistivitas ini dibagi menjadi dua kelompok besar:

a. metode resistivitas mapping

b. metode resistivitas sounding

Metode ini dikenal berbagai macam konfigurasi. Diantaranya yang sring

digunakan adalah :

- konfigurasi wenner

- konfigurasi schlumberger

- konfigurasi Bipol-dipol

konfigurasi diatas memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu

harus dilakukan pemilihan terlebih dahulu jenis konfigurasi yang sesuai

dengan kasus yang dihadapi

Page 6: METODE EKSPLORASI]

1. GPR (Ground Penetrating Radar)

Ground Penetrating Radar (GPR) biasa disebut georadar. Berasal dari

dua kata yaitu geo berarti bumi dan radar singkatan dari radio detection and

ranging. Jadi, arti harfiahnya adalah alat pelacak bumi menggunakan

gelombang radio. GPR baik digunakan untuk eksplorasi dangkal (nearsurface)

dengan ketelitian (resolusi) yang amat tinggi, sehingga mampu mendeteksi

benda sasaran bawah permukaan hingga benda yang berdimensi beberapa

sentimeter sekali pun.

GPR merupakan salah satu metode geofisika yang menggunakan

sumber gelombang elektromagnetik. Karena itu, GPR tergolong metode

geofisika tidak merusak (nondestructive). Kelebihan lain GPR adalah biaya

operasionalnya yang rendah, prosedur pengerjaan mudah, dan ketelitian sangat

tinggi (resolusi tinggi). Kelemahannya, penetrasinya tidak terlalu dalam atau

daya tembus metode ini hanya sampai puluhan meter (± 100 meter).

Itu sebabnya, metode ini bisa dikatakan cocok untuk pencarian situs

(atau harta karun). Dengan catatan: tempat itu benar-benar diyakini atau barang

tambang yang tempatnya tidak terlalu dalam. Karena panjang gelombang itu

mencerminkan ukuran minimum benda yang dapat terdeteksi. Makin tinggi

frekuensi makin kecil panjang gelombang, sehingga makin kecil ukuran benda

yang dapat terdeteksi (makin tinggi pula ketelitiannya). Hasil pencitraan GPR

bisa memunculkan informasi semacam ketebalan permukaan aspal jalan, jalur

pipa bawah tanah untuk mencari bedrock yang pas guna pondasi bangunan

hingga mencari mayat hilang dan fosil arkeologis.

Seperti dijelaskan di awal, radar memancarkan semacam gelombang

elektromagnet yang kemudian ditangkap balik oleh sensor alat. Spektrum

frekuensi yang digunakan disesuaikan kebutuhan pengukurannya. Gelombang

yang dipancarkan adalah gelombang pendek (mikro) agar bisa terpenetrasi ke

bawah permukaan bumi. Respons data yang diterima, diolah berdasarkan

Page 7: METODE EKSPLORASI]

hukum pantulan (refleksi) dan pembiasaan (gelombang). Tentu saja banyak hal

yang mempengaruhi penjalaran (propagasi) gelombang.

Secara keseluruhan, alat GPR berbobot tidak lebih dari lima kilogram,

sehingga sangat leluasa bergerak. Alat ini bekerja dengan dua antena. Satu

berfungsi sebagai transmiter, yaitu bertugas memancarkan gelombang radar.

Lainnya sebagai receiver, bertugas menerima gelombang radar yang

dipantulkan bahan di sekelilingnya kemudian diolah grafiknya ke dalam

komputer.

Pada prinsipnya, metode georadar dengan metode seismik sama yaitu

membangkitkan gelombang buatan ke dalam bumi. Perbedaannya hanya pada

jenis gelombang yang digunakan.

Page 8: METODE EKSPLORASI]

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

TUGAS TEKNIK EKSPLORASI

METODE EKSPLORASI GEOFISIKA

Oleh :

BASIR NURDIN

D62106044

MAKASSAR

2008