metode amdal

14
Metode – Metode dalam Studi AMDAL Metode dalam studi AMDAL diperlukan dalam beberapa proses penyusunan AMDAL, yang diklasifikasikan berdasarkan fungsi dan berdasarkan cara ditetapkannya dampak. Metode yang dipilih bukan berdasarkan tingkat kecanggihan dalam hal teknologi dan lain sebagainya, melainkan didasarkan pada jenis proyek/kegiatan yang akan dikaji, berdasarkan kelebihan dan kekurangan metode itu sendiri, karena suatu metode mungkin cocok untuk megkaji suatu proyek tertentu, namun belum tentu cocok pula untuk jenis proyek yang lain. Selain itu perlu diperhatikan pula sifat dan ronal ingkungan awal dimana proyek tersebut akan dilakukan. Metode AMDAL yang baik harus memenuhi kriteria-kriteria berikut : - Memenuhi syarat pendekatan secara ilmiah - Meyakinan pemakai bahwa tidak ada komponen lingkungan penting yang terabaikan - Dapat digunakan untuk menetapkan data dan informasi apa yang diperlukan dalam pendugaan dampak - Dapat digunakan untuk mengevaluasi seluruh dampak yang akan terjadi - Dapat menunjukkan usaha-usaha apa yang diperlukan untuk dapat menekan dampak negatif - Dapat memudahkan siapa saja dalam mengetahui dan memahami damapak apa yang akan terjadi dan usaha apa yang harus dilakukan.

Upload: julioandri

Post on 24-Oct-2015

1.719 views

Category:

Documents


38 download

DESCRIPTION

amdal

TRANSCRIPT

Page 1: Metode amdal

Metode – Metode dalam Studi AMDAL

Metode dalam studi AMDAL diperlukan dalam beberapa proses penyusunan AMDAL,

yang diklasifikasikan berdasarkan fungsi dan berdasarkan cara ditetapkannya dampak. Metode

yang dipilih bukan berdasarkan tingkat kecanggihan dalam hal teknologi dan lain sebagainya,

melainkan didasarkan pada jenis proyek/kegiatan yang akan dikaji, berdasarkan kelebihan dan

kekurangan metode itu sendiri, karena suatu metode mungkin cocok untuk megkaji suatu proyek

tertentu, namun belum tentu cocok pula untuk jenis proyek yang lain. Selain itu perlu

diperhatikan pula sifat dan ronal ingkungan awal dimana proyek tersebut akan dilakukan.

Metode AMDAL yang baik harus memenuhi kriteria-kriteria berikut :

- Memenuhi syarat pendekatan secara ilmiah

- Meyakinan pemakai bahwa tidak ada komponen lingkungan penting yang terabaikan

- Dapat digunakan untuk menetapkan data dan informasi apa yang diperlukan dalam

pendugaan dampak

- Dapat digunakan untuk mengevaluasi seluruh dampak yang akan terjadi

- Dapat menunjukkan usaha-usaha apa yang diperlukan untuk dapat menekan dampak

negatif

- Dapat memudahkan siapa saja dalam mengetahui dan memahami damapak apa yang akan

terjadi dan usaha apa yang harus dilakukan.

Selain kriteria-kriteria yang disebutkan sebelumnya, metode AMDAL yang akan

dipergunakan harus dapat menjawab pertanyaan :

- Apakah metode yang dipergunakan untuk mengukur dampak dapat dikuantitatifkan. Agar

dapat memberikan gambaran dampak bila ada priyek dan tidak ada proyek, atau

mengukur perubahan lingkungan, maka cocok digunakan cara-cara matematis.

- Apakah cara-cara pengukuran yang dipakai akan cocok jika harus digunakan untuk

mengukur besaran dampak. Cara matematis akan dapat lebih bersifat objektif dibanding

dengan cara deskriptif kualitatif yang cenderung bersifat subjektif.

Klasifikasi metode AMDAL yang didasarkan pada cara ditetapkannya dampak, menurut

Newkirk (1979), pengelompokkan AMDAL didasarkan atas beberapa kelompok, yaitu :

Page 2: Metode amdal

(a) Metode Adhok dengan suatu tim para ahli, berbagai bidang,

(b) Metode Checklist (daftar uji)

(c) Metode Benefit-Cost Analisis (BCA)

(d) Metode Input-Output Analisis

(e) Metode Overlay atau penampalan peta

(f) Metode Sistem Informasi

(g) Metode Analisis Matematis

Sementara itu, Canter (1983) mengelompokkan metode AMDAL menjadi :

(a) Metode Checklist

(b) Metode Matriks

(c) Metode Network atau Flowchart

(d) Metode Sistem Diagram Energi

Di lain pihak, Munn (1979) mengemukakan bahwa identifikasi pengaruh dan dampak

lingkungan terbagi atas 4 metode, yaitu :

(a) Metode Checklist

(b) Metode Matriks

(c) Metode Floe Chart

(d) Metode Overlay

Klasifikasi metode AMDAL yang didasarkan pada fungsi metode tersebut, diantaranya :

Metode Identifikasi Dampak (Impact Identification)

Identifikasi dampak berfungsi untuk membantu dalam tahap penentuan aktivitas-aktivitas

proyek yang dapat menimbulkan dampak dan menentukan komponen-komponen lingkungan

yang akan terkena dampak dan dapat mengalami perubahan mendasar (dampak penting).

Dalam proses identifikasi ini, harus dapat ditetapkan apa saja yang menjadi penyebab

dampak atau sumber perubahan parameter atau komponen pada lingkungan, sekaligus

menetapkan bagaimana proses perubahan komponen tersebut terjadi. Dari hasil kajian pada

proses ini, kemudian dicari upaya-upaya penanganan, baik upaya pencegahan, penanggulangan,

maupun pengendalian. Identifikasi dampak terutama digunakan pada saat proses pelingkupan

dalam rangka penyusunan dokumen Kerangka Acuan.

Page 3: Metode amdal

Dalam identifikasi dampak dikenal tiga metode, yaitu :

1. Daftar uji, terdiri dari : Daftar uji sederhana, daftar uji kuisioner, dan daftar uji

deskriptif.

2. Matriks

3. Bagan alir (flow chart)

Metode Perkiraan Dampak (Impact Prediction)

Perkiraan dampak berfungsi dalam memperkirakan arah serta besar perubahan yang dapat

terjadi pada komponen/parameter lingkungan yang menurut proses identifikasi akan terkena

dampak proyek atau kegiatan.

Selain itu, perkiraan dampak ini digunakan pula dalam menilai atau mengevaluasi sifat

penting dari perubahan pada lingkungan tersebut, ditinjau dari berbagai aspek, seperti sosial

budaya, sosial ekonomi, biologi, pemerintah, ataupun pakar.

Metode Evaluasi Dampak (Impact Evaluation)

Evaluasi dampak dilakukan untuk mengevaluasi seluruh komponen/parameter lingkungan

yang menurut hasil penilaian tergolong mengalami perubahan mendasar secara keseluruhan, baik

yang berdampak positif maupun negatif. Evaluasi tersebut kemudian dijadikan dasar untuk

pengambilan keputusan atas kelayakan lingkungan dari kegiatan, serta merumuskan arahan

untuk pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Tahap ini juga dapat menunjukkan biaya dan

keuntungan setiap dampak dan besarnya masyarakat yang akan terkena dampak.

Metode yang dapat dilakukan dalam evaluasi dampak, seperti :

1. Overlay

2. Flowchart (Bagan Alir)

3. Checklist

4. Matriks Leopold

Metode Amdal yang dapat digunakan dalam proses identifikasi, perkiraan, serta evaluasi

dampak, dibedakan menjadi dua jenis, yaitu metode matriks dan metode non matriks.

Metode matriks misalnya metode ad hoc, matriks leopold, checklist, dll. Sedangkan metode

non matriks, seperti metode bagan alir (flowchart), overlay, benefit-cost analysis (BCA), dll.

Masing-masing metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Page 4: Metode amdal

Metode Non Matriks

Kelebihan :

- Hasil analisis tidak kalah akurat dengan metode matriks

- Lebih mudah digunakan

- Lebih mudah dirunut

- Jaringan sebab akibat dapat digambarkan seluas mungkin, sehingga dapat

menggambarkan dampak dengan lebih terinci

Kekurangan :

- Hasil analisisnya bersifat kualitatif, kurang pendekatan kuantitatif

- Sulit mengikuti alur analisisnya sehingga perumusan isu pokok tidak fokus

- Para penilai cenderung lebih menyukai metode yang lazim digunakan dan telah dikenal

- Sulit dalam menentukan besarnya dampak yang mungkin muncul, serta sulit dalam

penentuan priritas dampak apabila proyek dilaksanakan

Metode ini tetap sering digunakan dalam Amdal, seringkali tidak berdiri sendiri,

melainkan dikombinasikan dengan metode lain.

Networks (skema aliran/flowchart/bagan alir)

Metode ini berupa susunan daftar aktivitas proyek yang saling berhubungan dan

komponen-komponen lingkungan yang terkena dampak yang dimuat dalam suatu sekama aliran

dan dimulai dari aktivitas proyek. Metode ini dipelopori oleh Sorenson pada tahun 1971.

Susunan aliran dampak ini menggambarkan adanya dampak langsung dan tidak langsung

serta hubungan antara komponen-komponen lingkungan, sehingga dapat mengevaluasi dampak

secara keseluruhan, dapat dicari aktivitas pokok mana yang harus dikendalikan. Metode ini

merupakan pengembangan dari metode matriks sehingga kelemahan matriks dapat dihilangkan.

Kelemahan dari metode ini yaitu hanya dapat menunjukkan aliran dampak saja, tetapi

informasi apakah dampak tersebut positif atau negatif tidak dapat diberikan.

Page 5: Metode amdal

Gambar 1. Contoh skema aliran/bagan alir (flowchart)

Overlays (Penampalan)

Pada metode overlay, setiap dampak terhadap komponen lingkungan digambarkan dalam

peta tematik. Apabila indikator dampak negatif terhadap berbagai ekosistem digambarkan dalam

peta dengan warna terang, agak gelap dan gelap untuk menggambarkan dampak ringan,

sedangkan berat, dan peta ini dioveriay/ditampal maka evaluasinya adalah :

(a). ekosistem yang sangat gelap terkena dampak sangat berat,

(b). ekosistem yang warnanya agak gelap terkena dampak agak berat,

(c). ekosistem yang warnanya terang dapat dievaluasi bahwa ekosistem terkena dampak sangat

ringan.

Seringkali untuk memudahkan evaluasi maka besar dampak dipergunakan juga skala.

Skala yang dipergunakan dapat berupa angka 1, 2, dan 3 atau kecil, sedang dan besar.

Page 6: Metode amdal

Kemudian dalam evaluasi lebih lanjut bagi ekosistem yang terkena dampak sangat besar,

atau angka skalanya paling besar dampaknya dari penjumlahan skala per komponen lingkungan,

maka prioritas pencegahan dan penanggulangan dampak negatif menduduki prioritas pertama.

Kelemahan dari metode ini, yaitu :

- Memerlukan peta tematik yang banyak, padahal di Indonesia sendiri peta jenis tersebut

masih sulit diperoleh

- Perlu keahlian khusus dalam menginterpretasikan peta hasil overlay

- Evluasi dampak sulit dikuantitatifkan

- Perlu biaya yang mahal

Cost Benefit Analysis (CBA)

Metode CBA umumnya digunakan untuk mengevaluasi dampak melalui pendekatan

secara maksro, yaitu bagaimana mengkaji pengaruh dampak yang diakibatkan oleh suatu proyek

secara lebih luas. Oleh karena itu, metode ini lebih cocok diterapkan untuk proyek-proyek yang

berskala regional.

Metode CBA mendasarkan pada perhitungan biaya pembangunan proyek dan

keluarannya secara makro. Analisis terhadap keluaran ini tidak hanya terbatas pada keuntungan

yang nyata saja, tetapi juga terhadap benefit yang tidak dapat diukur dengan suatu ukuran

tertentu yang jelas, misalnya peningkatan SDM.

Analisis metode ini pada dasarnya mengikuti prrinsip studi kelayakan pada umumnya,

yaitu menghitung B/C ratio dengan nilai perbandingan berkisar antara 0 - >1. Proyek dianggap

layak untuk dilaksanakan apabila B/C rasionya 1 atau >1

Metode Matriks

Kelebihan :

- Hasil analisis lebih akurat dibanding metode non matriks

- Dapat diukur secara kuantitatif

- Memungkinkan dalam mengukur besarnya dampakn yang terjadi, sehingga dapat

ditentukan urutan prioritas dari dampak-dampak penting tersebut.

Kekurangan :

Page 7: Metode amdal

- Hubungan yang dapat digambarkan antara komponen lingkungan dan aktivitas proyek

sehingga dapat menimbukan dampak kurang luas, sehingga penjelasan dampak kurang

terperinci

- Tidak dapat mengetahui runutan kejadian yang jelas

Ad Hoc

Metode ad hoc merupakan metode yang sangat sederhana dan tidak menunjukkan

keistimewaan disamping tidak mempunyai acuan tertentu sehingga hasil yang diperoleh tidak

konsisten antara satu penelitian dengan penelitian lainnya. Diberi kebebasan kepada setiap

anggota tim dalam menggunakna keahliannya. Meskipun relatif murah dari segi biaya yang

harus dikeluarkan, komponen yang digunakan dalam metode ini tidak detail dan singkat,

sehingga kurang adanya keterpaduan antar disiplin ilmu yang terlibat didalamnya.

Gambar 2. Contoh matriks metode Ad Hoc

Page 8: Metode amdal

Checklist

Merupakan metode dasar untuk mengembangkan metode lain, sangat sederhana,

berbentuk daftar komponen lingkungan yang digunakan untuk menetukan komponen mana yang

akan terkena dampak. Metode ini termasuk lebih baik jika dibandingkan dengan metode Ad-Hoc

karena telah ada susunan aktivitas kegiatan proyek dan komponen lingkungan. Terdapat

beberapa jenis metode checklist berdasarkan tingkat kerumitannya, antara lain :

- Checklists sederhana (simple checklists )

- Checklists dengan uraian ( descriptive checklists )

- Checklists berskala (scaling checklists )

- Checklists berskala dengan pembobotan ( scale weight checklists )

Matriks Leopold

Metode Leopold ini juga dikenal sebagai "Matriks Leopold" atau "Matriks interaksi dari

Leopold". Metode ini mulai dikembangkan oleh Dr. Luna Leopold dan teman-temannya di

Amerika Serikat pada tahun 1971. Metode ini dirancang untuk menganalisis dampak lingkungan

pada berbagai proyek konstruksi yang berada di suatu wilayah yang relatif masih alami. Metode

ini sangat baik untuk memberi informasi hubungan sebab dan pengaruh suatu aktivitas atau

kegiatan; disamping itu juga dapat menunjukkan hasil secara kuantitatif, dan juga balk untuk

mengkomumkasikan hasil.

Bentuknya yaitu berupa checklist dua dimensi yang menggunakan satu jalur (kolom)

daftar komponen lingkungan dan lajurnya (baris) daftar aktifitas proyek atau dapat pula

sebaliknya. Dengan bentuk matriks dapat ditetapkan interaksi antara aktivitas proyek dengan

komponen lingkungan atau dapat diketahui sebab-sebab yang terjadi dalam dampak. Matriks ini

dapat digunakan untuk melihat besar dan banyaknya dampak positif dan negatif suatu

kegiatan/proyek pada saat tahap pra konstruksi, konstruksi, dan operasi.

Metode matriks leopold membagi aktivitas pembangunan yang berpotensi menimbulkan

dampak menjadi 100 macam dan komponen lingkungan yang dapat terkena dampak menjadi 88

macam.

Page 9: Metode amdal

Gambar 3. Contoh matriks leopold

Modifikasi dan Kombinasi

Dari metode-metode yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat dilakukan tidak hanya

dengan metode itu sendiri, melainkan dapat dilakukan penggabungan beberapa metode agar

dapat menghasilkan hasil analisis yang lebih akurat.

Bentuk modifikasi tersebut akan dapat mengurangi atau menutupi kelemahan masing-

masing metode. Dalam mengkombinasikan metode Amdal tentu harus disesuaikan dengan jenis

proyek/kegiatan yang dilakukan.

Selain menggunakan metode-metode formal diatas, terkadang dibutuhkan juga

pendekatan nonformal, baik untuk memprediksi dampak maupun mengevaluasi dampak. Hal ini

dilakukan apabila permasalahan tidak bisa dipecahkan dengan pendekatan formal. Pendekatan

Page 10: Metode amdal

nonformal dilakukan berdasarkan penilaian para pakar atau pengalaman-pengalaman empiris

berdasarkan kejadian historis dan fakta-fakta ilmiah (analogi).

Pemilihan metode Amdal yang akan digunakan dalam mengkaji suatu kegiatan/proyek

tidak dapat dilakukan dengan asal, harus mempertimbangkan berbagai aspek agar pada akhirnya

diperoleh pengambilan keputusan metode yang benar-benar sesuai. Dalam memilih metode ini,

kecanggihan teknologi atau biaya yang besar bukanlah segalanya, yang terpenting adalah

keseuaian dengan proyek/kegiatan beserta komponen-komponen penting didalamnya. Oleh

karena itu, beberapa hal berikut perlu dipertimbangkan dalam memilih metode Amdal :

Memahami kelebihan dan kelemahan dari tiap metode, baik dalam fungsi maupun cara

kerja

Menguasai tipe aktivitas proyek yang akan di Amdal

Menguasai ciri dan sifat umum dan khusus dari rona lingkungan

Memahami dampak penting yang akan terjadi melalui skoping. Makin besar dan makin

kompleks dampak harus menggunakan metode yang lebih kompleks pula

Mengetahui pedoman yang diberikan oleh instansi yang bertanggung jawab mengenai

bagaimana bentuk informasi yang diperlukan dan cara penyajiannya

Memperhatikan batasan-batasan waktu, keahlian, biaya, peralatan dan data serta teknik

analisis yang diperlukan

Mempelajari metode yang digunakan tim-tim lain dan pustaka mengenai proyek yang

sejenis