methode pelaksanaan waduk

Upload: na-ja-ma

Post on 02-Mar-2016

394 views

Category:

Documents


87 download

TRANSCRIPT

METHODE PELAKSANAAN

METODE KONSTRUKSIProyek Pembangunan Waduk Rajuidi Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam

METODE KONSTRUKSIPEMBANGUNAN WADUK RAJUIDI KABUPATEN PIDIE PROPINSI NANGROE ACEH DARUSSALAM

I. UMUM

I.I PENDAHULUAN1). Gambaran Umum ProyekProyek Waduk Rajui terletak di Desa Mesjid Tanjong, kecamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie, yang berjarak 15 km ke arah utara dari Sigli ibukota kabupaten Pidie. Proyek ini merupakan salah satu tipe bangunan utama yang diterapkan pada daerah yang mempunyai sumber air yang relatif kecil. Bangunan ini diharapkan dapat menampung kelebihan air di musim hujan, sehingga waduk ini dapat digunakan di musim kering. Pembangunan waduk Rajui direncanakan akan mengairi sawah seluas 1000 ha dengan pola tanam padi padi padi palawija. Proyek ini mencakup pembangunan bendungan utama, bangunan pelimpah, bangunan sadap, pintu-pintu, terowongan pengelakan serta menambah dan melengkapi bangunan fasilitas lainnya. Tinggi Bendungan Utama 41,20m dengan jenis konstruksi Timbbunan Tanah Inti dan urugan random. Panjang Terowongan 257 meter, diameter 2,00 meter.

2). Lingkup PekerjaanLingkup Pekerjaan Utama Proyek Waduk Rajui antara lain :1. Pekerjaan Persiapan dan Penunjang2. Pekerjaan Pelimpah (Spillway)3. Pekerjaan Bendungan Utama

I.II MANAJEMEN PROYEK 1). Struktur Organisasi2). Koordinasi3). Prosedur Penyiapan Gambar Kerja4). Sub Kontraktor5). Program Pelaksanaan, Jadwal dan Monitoring Kemajuan Pekerjaan.6). Pengamanan (Security)7). Program K3LM (Keselamatan, Kesehatan Kerja, Lingkungan Dan Mutu)Dampak LingkunganI.III QUALITY CONTROLI.IV METODE PENCAPAIAN PROYEK1). Tenaga Kerja2). Metode Pengendalian Proyek3). Pengadaan dan Pemilihan Alat

Pengadaan dan pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun kapasitasnya serta akan disesuaikan kembali dengan kebutuhan lapangan dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan, yakni tepat biaya, tepat mutu dan tepat waktu. Untuk pekerjaan Pembangunan Waduk Rajui, peralatan yang akan dipergunakan sebagai berikut:

NoJenis PeralatanJumlah AlatMerk dan tipeUkuran/ KapasitasDaya (Kw)Ket

1Air Compressor 250 CFM1Airman250/365 CFM60 HP

2ARC Welding Generator2Yanmar230 ampere230 ampere

3Batching Plant 20 M3/Jam1Pataud20 M3/Jam

4Bar Cuting Machine1Makitadia 13"-32"3 HP

5Bar Bending Machine1Makitadia 13"-32"3 HP

6Bulldozer2Komatsu15 Ton

7Bulldozer1Komatsu21 Ton

8Concret Pump Truck1IHI30 M3/jam

9Concret Vibrator5Mikasa45 mm

10Crane Truck Hydraulic1Tadano20 Ton

11Diesel Generator1Honda30 KVA30 KVA

12Drilling Machine6Bauer BG 14

13Drilling Pump6Bauer BG 14

14Dump Truck 30Mitsubishi10 Ton

15Excavator / Backhoe4Hitachi0.80 M3

16Excavator / Backhoe8Komatsu1,20 M3

17Grout Mixer2Strobot2 x 200 Ltr

18Grout Machine/ Diesel2Strobot12 Pk

19Grouting Pump2Strobot

20GPS1

21Hand Tamper2Mikasa80 Kg

22Jack Hammer2Toku25 Kg

23Rock Breaker3Krupp5 ton

24Sheepfoot Roller2Caterpilar20 Ton

25Theodolite2Sokkia

26Total Station1Top Con

27Truck Flat Bed1Mitsubishi4 Ton

28Truck Mixer4Nissan8 Ton

29Vibrator Roller2Sakai10 Ton

30Water Pump8AlconDiameter 3"5.5 HP

31Water Tank Truck 4Mitsubishi5000 liter

32Wheel Loader2Hitachi1,5 m3

33Water Pass2Top Con

34Pompa Air2EbaraDiameter 6"

35Vibrating Screen1Shan Bao3,5 Deck

36Sand Pump1ToyoDiameter 6"15 KW

37Genset1Mercy65 KVA

38Road Header1Voest Alpine100 KW

38Crawler Crane1Kato30 Ton

4). Pengadaan dan Pengangkutan Material Utama

METODE KONSTRUKSIProyek Pembangunan Waduk Rajuidi Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam

halaman 1

Gambar 1 . Denah bendungan utama dan bangunan pelengkap

METODE KONSTRUKSIProyek Pembangunan Waduk Rajuidi Kabupaten Pidie Provinsi Nangroe Aceh Darussalam

halaman 5

II. METODE PELAKSANAAN

1. Saluran Bangunan Pelimpah (Spillway) dan peredam energi

Gambar 2 . Flow Chart Pekerjaan Spillway

Gambar 3 . Layout Spillway

Pekerjaan pembangunan bangunan pelimpah (spillway) adalah sebagai berikut : Pekerjaan TanahYang dimaksud pekerjaan tanah adalah sebagai berikut : Galian Tanah Diangkut (0,5 Km s/d 1 Km)Sebelum pekerjaan dilaksanakan, daerah kerja dibersihkan lebih dahulu dari pepohonan, semak belukar, sisa-sisa bangunan, sampah, akar-akar pohon, dan semua material dibuang sesuai dengan tempat yang disepakati oleh Direksi, peralatan yang diperlukan adalah bulldozer, chain saw, dump truck dan peralatan bantu lainya. Dan apabila memungkinkan adanya pembakaran, harus diusahakan sedemikian rupa dengan resiko akibat pembakaran seminimal mungkin.

Gambar 4 . Pembersihan lahan

Apabila diperlukan, sebelum pelaksanaan galian perlu dilakukan pengupasan / stipping lapisan humus (top soil).Setelah pelaksanaan pembersihan, pembongkaran dan pengupasan selesai , maka dilanjutkan dengan pekerjaan galian. Adapun pelaksanaannya adalah sebagai berikut:Setelah dilakukan pembersihan (land clearing) dan pematokan batas galian, dilakukan penggalian dengan excavator. Tanah hasil galian akan dikelompokkan menjadi dua macam yakni tanah yang memenuhi persyaratan sebagai material timbunan dan material yang tidak memenuhi syarat sebagai material timbunan. Tanah yang dapat digunakan sebagai material timbunan ditempatkan didekat bagian yang akan ditimbun (stock pile), diangkut dengan dump truk atau manual dengan gerobak dorong bila volumenya tidak terlalu besar. Sedang yang tidak dapat digunakan sebagai timbunan dibuang ke tempat pembuangan (spoil bank) yang disetujui Direksi. Pada lokasi pembuangan tanah hasil galian diratakan lapis demi lapis secara rapi sehingga tidak mengakibatkan dampak negatif pada lingkungan disekitarnya.

Gambar 5 . Pekerjaan Galian

Timbunan Tanah Selektif Dari Hasil Galian DipadatkanSetiap tanah urugan akan dibersihkan terlebih dahulu dari akar-akar tumbuhan, kotoran sampah lainnya. Tanah urugan berasal dari dari jenis tanah butir (tnah ladang atau berpasir dan berupa bongkaran-bongkaran tanah. Setelah pekerjaan struktur selesai maka timbunan kembali (backfilling) dari hasil galian sesuai dengan batas timbunan yang ditentukan dalam gambar kerja. Pemadatan akan dilaksanakan dengan vibro roller atau stamper tergantung pada luasan area yang akan dibackfilling. Pelaksanaan dilakukan secara bertahap lapis demi lapis setebal 20 cm.

Pekerjaan Beton Beton Kb.-0 (1:3:5) ( Lantai Kerja spillway)Untuk menjaga permukaan galian dan kebersihan pelaksanaan struktur Beton Spillway, dibuatlah lantai kerja. Lantai kerja ini dilaksanakan dengan beton mutu Kb-0. Lantai kerja dilakukan sesegera mungkin setelah galian selesai dikerjakan. Pelaksanaan sesegera mungkin untuk menjaga mutu lapisan batuan , sebagai dasar pondasi. Penurunan mutu disebabkan oleh pelapukan akibat terbukanya lapisan batuan. Pelaksanaan lantai kerja dilaksanakan dengan ketebalan 10cm, dibuat alur yang lebih rendah, guna mengalirkan alir permukaan.

Pekerjaan Pembesian (Ulir)Besi yang dipergunakan di proyek ini adalah besi deform (ulir), sesuai spesifiksi teknis.Jauh sebelum pelaksanaan beton, pekerjaan pembesian harus sudah dilakukan fabrikasi. Fabrikasi material besi berdasarkan bestat pembesian yang mengacu pada gambar desain. Semua bestat akan dimintakan persetujuan pengerjaannya kepada direksi.Besibesi yang telah di potong bengkok, di tempatkan sesuai bentuk dan diameternya, untuk memudahkan penelusurannya saat penyetelan di lapangan. Penempatan besibesi tersebut akan dilindungi dengan terpal dari panas dan hujan, serta diberi alas. Saat penyetelan, agar didapat rangkaian yang kokoh dan tegak, maka dibuat semacam pendukung sementara dari balok kayu.Penyetelan pembesian dilaksanakan segmen berselang satu segmen secara urut dari tengah menuju inlet atau outlet.Setiap persilangan diikat kawat beton, guna menjaga kestabilan rangkaian dan menjaga jarak antar besi secara tepat. Beton Cyclop 1 : 3 : 5 (Mercu)Pekerjaan Beton Cyclope terdapat pada bangunan mercu saluran pelimpah (spillway). Tingkat kesulitan pelaksanaan pekerjaan tidak terlalu signifikan permasalahannya, yang sangat penting diperhatikan adalah dewatering, karena tingkat rembes airnya sangat tinggi. Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai harus mempersiapkan pompa benar-benar kondisi sehat Komposisi campuran Beton Cyclope adalah 60 % batu mangga yang diaduk dengan Kerikil dan pasir atau kekuatan beton cyclope dikategorikan antara komposisi beton dengan pasangan batu kali. Pelaksanaan beton cyclope dilakukan berhubung batu kali besar atau batu kelapa sulit didapat. Bahan yang dipergunakan : Kerikil Batu Mangga (d = 15 cm) Pasir Semen AirPeralatan yang diperlukan : Concrete Mixer / Truck Mixer Kereta Sorong Peralatan Tukang BatuPelaksanaan : Membuat lokasi penumpukan material berdasarkan jenis masing-masing untuk memudahkan pencampuran atau pengadukan komposisi Beton Cycloop Membuat Takaran material berdasarkan ukuran atau dimensi sehinga saat pencampuran mudah dilaksanakan Aduk campuran air, pasir dan semen Masukkan campuran kerikil sesuai dengan takaran yang telah ditentukan Berikutnya masukkan batu mangga sesuai dengan takaran yang telah ditentukan Campuran telah selesai diaduk dengan Truck Mixer lalu tuang ke lokasi yang akan dicor atau pasang.

Pekerjaan Beton K225 ( expose ) dan Beton K-350 (lapisan mercu)Pemasangan bekisting dinding bagian luar dan bagian sekat segmen, juga pembesian lantai hingga stek dinding, tahapan selanjutnya adalah pengecoran lantai. Sebelum pelaksanaan pengecoran, diadakan joint inspection untuk memastikan bahwa pendukung pendukung pekerjaan beton seperti bekisting, besi, decking, kebersihan, kelengkapan sumberdaya manusia, alat dan bahan telah memenuhi.Material beton cair didapat dari alat pengaduk yang ada di lapangan, dan di angkut oleh agitator truck. Sebelum beton dituang terlebih dulu dilakukan tes slump beton, sehingga memenuhi persyaratan.Beton dituang dengan hantaran talang yang dibuat agar tidak terjadi segregasi atau pemisahan agregat halus dan kasar. Penuangan beton dilakukan urut mulai dari upstream menuju down stream, dan dipadatkan dengan concrete vibrator.Beton diratakan hingga batas yang ditunjukkan untuk permukaan lantai spillway. Saat beton mulai mengental, permukaan beton dihaluskan dengan alat roskam / kasut hingga didapat permukaan yang padat dan rata.Setelah pengecoran lantai selesai dan kering, maka dilanjutkan dengan penyetelan besi dinding dan bekisting dinding bagian dalam.Setelah selesai dilanjutkan dengan pengecoran dinding, hingga beton kering dan bekisting dapat dilepas.Semua tahapan pengerjaan beton, apabila beton telah terjadi pengikatan akhir, maka dilakukan proses curing agar tidak terjAdhi penyusutan akibat hidrasi. Proses curing dilaksanakan dengan pembasahan permukaan beton selama minimal 2 x 24 jam.

Gambar 6 . Mercu Spillway

Pekerjaan Saluran PembuangItem pekerjaan saluran pembuang adalah sebagai berikut : Galian Tanah Diangkut (0,5 Km s/d 1 Km)(telah dijelaskan item pekerjaan Galian Tanah Diangkut (0,5 km s/d 1 km) pada pekerjaan Tanah) Timbunan Tanah Selektif Dari Hasil Galian Dipadatkan(telah dijelaskan item pekerjaan timbunan tanah selektif dari hasil galian dipadatkan pada pekerjaan Tanah) Gebalan rumputPekerjaan gebalan rumput bertujuan untuk melindungi rawan rusak lereng/tebing oleh gelombang atau arus air (erosi) gebalan rumput dikerjakan sesuai dengan gambar rencana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.Lempengan rumput dipergunakan untuk pelindung tebing pada kondisi baik padat dan berakar kuat serta panjang potongan lempengan gebalan rumput tidak kurang dari 10 cm.Pelaksanaan pekerjaan gebalan rumput terdiri dari persiapan, pemotongan, pengangkutan dan menata lempengan gebalan rumput pada tempatnya, serta memelihara lereng / tebing sedemikian rupa agar rumput dapat tumbuh normal dan serentak.Semua bidang yang akan ditutupi dengan gebalan rumput dihaluskan, diratakan sehingga permukaan yang seragam dan diolah (digemburkan dengan kedalaman 3 cm). Lempengan gebalan rumput diletkkan berjajar satu sama lain, kemudian dipadatkan secukupnya dan diperkuat dengan tusuk bambu dengan maksud agar tidak mudah rusak jika kena hujan, gebalan rumput disusun zigzag.Pemeliharaan dilakukan pada areal gebalan rumput sampai rumput tumbuh normal dan serentak.

2. Pekerjaan Bendungan UtamaData teknis saluran bendungan utama adalah sebagai berikut : Type bendungan: urugan random dengan inti tegak Tinggi bendungan (H):+41.20 m Elevasi dasar waduk:+33.20 m Elevasi tampungan mati (LWL):+33.00 m Elevasi tampungan efektif (NWL):+57.50 m Elevasi Debit Banjir (HWL):+58.99 m Elevasi Puncak (crest) waduk:+61.20 m Lebar Puncak (crest) waduk:+10.00 m Kemiringan lereng hulu:1 : 3,25 Kemiringan lereng hilir:1 : 2,50

Gambar 7 . Typical Potongan Melintang Bendungan

Tubuh Bendungan, L = 257.45 m Galian Tanah Diangkut (0,5 Km s/d 1 Km)(telah dijelaskan item pekerjaan Galian Tanah Diangkut (0,5 km s/d 1 km) pada pekerjaan Tanah)Untuk memudahkan pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan galian maka dibuatkan patok-patok sebagai batas awal, batas akhir, kemiringan galian dan elevasi rencanaProfil galian dibuat sedemikian hingga aman dari aktifitas kerja, namun tetap dapat dipantau dengan mudah. Profil dibuat dari kayu dan papan yang lurus dan dipasang kokoh.

Flow Chart Pekerjaan Galian Tanah :

ExcavationLoadingHaulingENDDumpingCek batas galianPengukuranJoin SurveyPemasanganSTARTSetujuTidakYaBelumCukup

Pekerjaan TimbunanUmumProyek Waduk Rajui merupakan Proyek Bendungan type urugan batu random dengan zona inti tegak ditengahnya, Tubuh bendungan Titab terbagi dalam bagian (zone) yang masing-masing mempunyai material dengan spesifikasi tertentu. Masing-masing material tersebut memiliki kemampuan yang berbeda-beda untuk dialiri air rembesan. Bagian-bagian atau zona Bendungan Titab tersebut antara lain: Zona I : Inti Kedap Air Zona II : Timbunan Random Zona III : Filter Halus Zona IV : Batuan Rip Rap Zona V: Rock toe (Timbunan Batu)

Timbunan Badan BendunganMaterial pembentuk bendungan merupakan bahan batu atau tanah yang digali dari daerah di sekitar tempat kedudukan bendungan dengan komposisi menurut kebutuhan dari masing-masing zone pada bendungan. Zona 1 (Inti kedap air)Material zona I ini berisi bahan yang kedap air, yang berfungsi menahan rembesan air pada bendungan, dengan persyaratan utama: Ukuran butir maksimum 4 cm Prosentase berat butiran yang lolos saringan No.200 (0,074 mm) lebih dari 30% dan saringan no.4 minus, lebih daripada 65%. Kadar air material rata-rata berkisar antara kadar air optimum dan minus (-2)% dari kadar air optimum dan berat isi kering tak boleh kurang dari 95% berat isi kering maksimal. Tidak mengandung akar-akar tanaman, tonggak tonggak kayu , humus dan kotoran lainnya

Material ini di dapat dari borrow area, pengangkutan menggunakan dump truck, dengan excavator sebagai alat loading.

BORROW AREAMAIN DAMSpecial compact(Zone 1)Dump TruckExcavatorWheel LoaderBulldozerWater tankSheepfoot Roller Tamping rammerExcavatorPompa isap 6Pompa 4Pemadatan dilakukan dengan 2 cara, yaitu :a. Pemadatan BiasaBila masing-masing lapisan material pada kondisi dengan kadar air dengan kadar air seperti yang diperlukan, maka harus dipadatkan untuk mencapai berat isi kering maksimal 95% dengan tamping roller.Pemadatan dilakukan 8 kali atau sesuai dengan saran Direksi. Jumlah dilewati roller harus ditentukan berdasarkan tes pemadatan.

b. Timbunan material zona inti kedap air (zona 1)Material yang dipilih sampai dengan tebal 30cm diatas permukaan fondasi bendungan (termasuk kedua abutment) dan disekitar bangunan-bangunan pelimpah harus material yang lebih halus dan lebih plastis daripada material di Borrow Area.Pada timbunan awal fondasi batuan dan pertemuan dengan permukaan beton, material harus dihampar horizontal yang tebalnya melebihi 6 cm bila dipadatkan. Material harus mempunyai tingkat kadar air sampai plus 2% dari kadar air optimal dam harus lebih basah daripada yang dispesifikasikan bagi material zona 1 yang lain yang harus diletakkan pada timbunan bendungan. Pemadatan harus dilakukan dengan tamper mekanis (dengan tangan) atau alat lain yang disetujui Direksi sehingga semua permukaan pondasi yang tidak rata dan bias cukup padat terhadap bangunan-bangunan beton. Bila material diletakkan terhadap permukaan pondasi yang miring, material harus ditumpuk miring dan panjangnya tidak boleh lebih dari 2 meter dari dasar pondasi, dengan kemiringan vertikal 1, horizontal 6 atau lebih curam, agar pemadatan material terhadap permukaan bisa langsung. Bila ada permukaan pondasi yang tidak rata, pemadatan material zona kedap air dengan tamper mekanis atau disesuaikan dengan Spesifikasi

Pekerjaan timbunan zona 1 ini akan dilaksanakan dalam waktu 28 minggu, dengan analisa seperti berikut ini :Volume:295.990 m3Peralatan Yang Dipakai:Excavator,D. Truck,Buldozer, (1 Exc.= 2 DT= 2Bz)Jumlah Peralatan:3 unitProduktifitas:74,174 m3/jam:519,22 m3/hariWaktu Yang Dibutuhkan:(Volume / (Jumlah Alat x Produktifitas Perhari)):191 hari = 28 minggu

Zona 3 (Timbunan Filter/ Pasir)Pada Proyek Waduk Rajui Zona Filter terdiri dari 2 macam yaitu filter halus dan filter transisi (kasar), filter halus terdiri dari gabungan gravel dan pasir bersih (sirtu). Material ini diambil dari deposit quarry, akan tetapi apabila terdapat lokasi lain yang memenuhi dan dapat digunakan maka dengan persetujuan direksi akan menggunakan dari lokasi tersebut. Sebelum dibawa ke lokasi bendungan material ini harus melalui proses penyaringan atau pengayakan dan proses pencucian, agar tidak terkontaminasi material kasar diatas diameter yang ditentukan serta material bersih dari kotoran dan Lumpur dan tanpa kohesi. Diameter terbesar material tidak boleh lebih dari 80 mm dan harus mengandung pecahan yang lolos saringan minus nomor 200 yang jumlahnya kuranag dari 5% dan plus nomor 4 (4,76 mm) kurang dari 35%. Material zona 2C harus bersih tanpa kohesi dan terdiri dari andesit dengan ukuran partikel maksimum 15 cm dan mengandung pecahan minus nomor 4 (4,76 mm) sebanyak kurang dari 30%.Penghamparan dilakukan per layer dengan tebal tidak boleh melebihi 30 cm. Alat yang digunakan untuk penghamparan material menggunakan Buldozer sedangkan pemadatannya menggunakan Vibratory Roller.

QUARRYSCREEN PLANT(vibrating screen) &WASHERSTOCK PILE ExcavatorExcavatorSand WasherWheel LoaderWheel LoaderMAIN DAMBulldozerWater TankVibro Roller DTDTDTPekerjaan timbunan zona 3 ini akan dilaksanakan dalam waktu 12 minggu, dengan analisa seperti berikut ini :Volume:34.812,67 m3Peralatan Yang Dipakai:Buldozer, V. Roller (Material diterima dilokasi kerja 1Bz = 1VR)Jumlah Peralatan:2 unitProduktifitas:31,48 m3/jam:220,36 m3/hariWaktu Yang Dibutuhkan:(Volume / (Jumlah Alat x Produktifitas Perhari)):79 hari = 12 minggu

Zone 2 (Random Tanah) dari Borrow area dan Hasil GalianZona 2 (random tanah) diperoleh dari quarry tanah atau dari hasil galian yang memebuhi syarat untuk menjadi material random tanah, material dari quarry tersebut di kumpulkan di stock pile. Kemudian batu pada stock pile tersebut diangkut ke dump truck menggunakan excavator, untuk diangkut menuju lokasi bendungan.

MAIN DAMBulldozerVibro RollerBORROW STOCK PILEEXCAVATIONMATERIALExcavatorBulldozerExcavatorDTDT

Pekerjaan timbunan zona 2 dari Borrow area ini akan dilaksanakan dalam waktu 31 minggu, dengan analisa seperti berikut ini :Volume:32.7866,20 m3Peralatan Yang Dipakai:Excavator,D. Truck,Buldozer, V. Roller(1 Exc.= 2 DT= 2Bz = 2VR)Jumlah Peralatan:3 unitProduktifitas:74,17 m3/jam:519,22 m3/hariWaktu Yang Dibutuhkan:(Volume / (Jumlah Alat x Produktifitas Perhari)):211 hari = 31 minggu

Pekerjaan timbunan zona 2 dari hasil galian akan dilaksanakan dalam waktu 10 minggu, dengan analisa seperti berikut ini :Volume:103423,25 m3Peralatan Yang Dipakai:Excavator,Buldozer,V. Roller (1 Exc. = 2 Bdz = 2 DT)Jumlah Peralatan:3 unitProduktifitas:74,17 m3/jam:519,22 m3/hariWaktu Yang Dibutuhkan:(Volume / (Jumlah Alat x Produktifitas Perhari)):67 hari = 10 minggu

Zona 5 (Zona Timbunan batu).Material zona random batu segar akan diletakkan pada fondasi bendungan yang sudah siap. Ukuran dan gradasi material zona random batu segar harus diperiksa oleh direksi sebelum pelaksanaan pemadatan dilakukan. Material ini melalui proses yang tidak jauh berdeda dengan filter halus yaitu mellalui proses screening dan pencucian menggunakan pompa bertekananProses penghamparanya tidak boleh melebihi 30 cm per layer.

QUARRYSTOCK PILE ExcavatorExcavatorWheel LoaderMAIN DAMBulldozerVibro RollerDTDTPekerjaan timbunan zona 5 dari hasil galian akan dilaksanakan dalam waktu 3 minggu, dengan analisa seperti berikut ini :Volume:3.227,41 m3Peralatan Yang Dipakai:Buldozer, V. Roller(Material diterima dilokasi kerja 1Bz = 1VR)Jumlah Peralatan:1 unitProduktifitas:31,48 m3/jam:220,36 m3/hariWaktu Yang Dibutuhkan:(Volume / (Jumlah Alat x Produktifitas Perhari)):15 hari = 3 minggu

Zone 4 ( Rip rap )Material rip rap berasal dari quarry atau site lain yang disetujui oleh Direksi. Gradasi material Zone 4 terdiri dari material yang bergradasi bagus dengan ukuran partikel lebih dari 30 cm dan kurang dari 100 cm. Pondasi di bawah Zone 4 dipadatkan dan direkatkan dengan lapisan 1 mengunakan peralatan bucket excavator. Pendistribusian material Zone 6 tidak berbeda dengan pedistribusian untuk Zona 4.

ExcavatorAir compressorSTOCK PILEMAIN DAMExcavatorBulldozerExcavatorBulldozerQUARRY &EXCAVATIONMATERIALDTDT

Pekerjaan timbunan zona 4 dari hasil galian akan dilaksanakan dalam waktu 3 minggu, dengan analisa seperti berikut ini :Volume:16.944,52 m3Produktifitas:180,28 m3 / Group Alat + Pekerja / hariJumlah Group:1 groupWaktu Yang Dibutuhkan:(Volume / (Jumlah Alat x Produktifitas Perhari)):94 hari = 14 minggu

Drainase Air Hujan Pada kaki BendunganPekerjaan drainase air hujan pada kaki bendungan (down stream). Item pekerjaannya adalah sebagai berikut : Galian Tanah Diangkut (0,5 Km s/d 1 Km)(telah dijelaskan item pekerjaan Galian Tanah Diangkut (0,5 km s/d 1 km) pada pekerjaan Tanah) Timbunan Tanah Selektif Dari Hasil Galian Dipadatkan(telah dijelaskan item pekerjaan timbunan tanah selektif dari hasil galian dipadatkan pada pekerjaan Tanah) Pekerjaan Pasangan Batu Kali 1 : 4 Bahan yang dipergunakan: Batu Semen Pasir AirPeralatan yang diperlukan: Concrete Mixer Ember Bucket Talang Kayu Peralatan TukangPelaksanaan: Material yang dibutuhkan telah tersedia Material batu yang digunakan berasal dari sungai atau gunung. Pada pasangan batu kali disusun secara rapi dan rapat sedemikian rupa. Pekerjaan pasangan batu kali menggunakan campuran Pc : Psr = 1 : 4 (1 bagian semen berbanding 4 bagian pasir) Buatkan Bowplank untuk pedoman pelaksanaan Komposisi campuran telah dipersiapkan Peralatan cor telah stand by berdasarkan pengecekan peralatan Kondisi Agregat kasar dan halus telah bersih Untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan ini, maka sebelum pelaksanaan pekerjaan ini semua material (semen, pasir, batu kali, air) dilansir/ ditempatkan sedekat mungkin dengan lokasi pelaksanaan pekerjaan.

Pekerjaan Plesteran 1 : 3Pelaksanaan: Pekerjaan plesteran dan siaran, menggunakan campuran 1 Pc : 3 Psr untuk pekerjaan plesteran. Bidang plesteran harus padat merata, dikerjakan lapis demi lapis hingga memenuhi ukuran sesuai dengan gambar kerja/ gambar rencana atau minimal 1,5 cm. Bidang pasangan batu yang akan diplester dan disiar harus bersih dari kotoran tanah, lumpur, dan residu, sisa campuarn dan kotoran lainnya yang dapat mengurangi daya lekat plesteran/ siaran. Untuk pekerjaan perbaikan siaran/ plesteran, siaran/ plesteran yang telah rusak harus dikupas terlebih dahulu hingga permukaan bidangnya kasar dan bersih, kemudian disiram mortar (air semen) agar pekerjaan siaran/ plesteran yang baru dapat melekat kuat menjadi satu kesatuan dengan pasangan/ plesteran/ siaran yang lama. Untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan ini, maka sebelum pelaksanaan pekerjaan ini semua material (semen, pasir, batukali, air) dilansir/ ditempatkan sedekat mungkin dengan lokasi pelaksanaan pekerjaan ini.

Perkerasan Puncak Bendungan, L = 257.45 mItem pekerjaannya adalah sebagai berikut : Pekerjaan Paving Block Bahan yang dipergunakan: Paving block PasirBahan yang dipergunakan: Peralatan tukang batu Sekop untuk meratakan pasirPelaksanaan: Tanah yang dipadatkan harus sesuai dengan elevasi yang diinginkan. Di atas tanah yang sudah dipadatkan dihampar pasir yang dipadakan dan diratakan. Dilakukan pemasangan paving block satu persatu, pada sisi paving block dengan sisi yang lain diberi space 1 cm. Pada space yang kosong tersebut diisi dengan pasir.

3. Pekerjaan InstrumentasiPekerjaan instrumentasi pada bendungan berupa peralatan peralatan yang digunakan untuk memonitor kondisi bendungan, sehingga bisa dideteksi kemungkinan kemungkinan yang terjadi seperti tingkat rembesan air, penurunan timbunan dan sebagainya. Pekerjaan instrumentasi pada pembangunan Waduk Rajui ini terdiri dari : Vibrating Wire Piezometer Open Stanpipe Piezometer Inclinometer dan Settlement Alat ukur Rembesan Alat ukur Deformasi EksternalSemua peralatan instrumentasi ini kecuali alat ukur deformasi eksternal dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan timbunan tubuh bendungan. Pemasangan instrumentasi dilaksanakan secara bertahap, mengikuti progres pelaksanaan pekerjaan timbunan tubuh bendungan. Berikut gambar lokasi pemasangan peralatan instrumentasi.

Gambar 8 . Lokasi titik-titik pemasangan instrumentasi (tampak samping)

Gambar 9 . Lokasi titik-titik pemasangan instrumentasi (melintang)

Gambar 10 . Contoh instrumentasi pengukur rembesan air

Gambar 11 . Contoh instrumentasi Inclinomet

Gambar 12 . Contoh instrumentasi Vibrating Wire Piezometer

III. PENUTUP

Demikian metode pelaksanaan pekerjaan ini untuk dipergunakan sebagai pedoman pelaksanaan dilapangan proyek Pembangunan Waduk Rajui, namun metoda ini juga masih akan disesuaikan lagi dilapangan bila ada perkembangan-perkembangan metoda yang lebih efektif dan perkembangan teknilogi maupun informasi.

Diperiksa oleh :Konsultan SupervisiPT. Global Parasindo Jaya

Ir. MARYONO. BTeam LeaderBanda Aceh, Januari 2011Waskita Kumudo Intan KSO

Y U L I A N T OKepala Proyek

Disetujui Oleh :Pejabat Pembuat Komitmen

Ir. MURADINIP :

METODA KONSTRUKSIPEKERJAAN PEMBANGUNAN WADUK RAJUIDI KABUPATEN PIDIE

KONTRAKTOR PELAKSANAPT. WASKITA KUMUDO INTAN (KSO)

halaman 14