metering and regulating station

14
METERING AND REGULATING STATION SLAM SHUT VALVE Adalah sebuah alat untuk membatasi tekanan, slam shut valve ini dapat berdiri sendiri (individual) atau menyatu dengan regulator (integral). Pada unit MR/S slam shut valve dipasang sebelum regulator dan lajur sensing dipasang sebelum wafer check valve (katup searah). Slam shut valve selalu terbuka dan akan menutup jika ada tekanan balik yang melebihi nilai yang telah ditetapkan sebelumnya (set point). Kecepatan menutup dari slam shut harus tidak melebihi 1 detik. Untuk membuka kembali slamshut valve ini dengan cara manual yaitu dengan memutar tangkai yang tersedia berlawanan arah jarum jam atau dengan membalikan draat ke penutup tangkai. MINITOR/ACTIVE REGULATOR

Upload: sisilia-herjanti

Post on 28-Sep-2015

55 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Instrumentation and Control

TRANSCRIPT

METERING AND REGULATING STATIONSLAM SHUT VALVE Adalah sebuah alat untuk membatasi tekanan, slam shut valve ini dapat berdiri sendiri (individual) atau menyatu dengan regulator (integral). Pada unit MR/S slam shut valve dipasang sebelum regulator dan lajur sensing dipasang sebelum wafer check valve (katup searah). Slam shut valve selalu terbuka dan akan menutup jika ada tekanan balik yang melebihi nilai yang telah ditetapkan sebelumnya (set point). Kecepatan menutup dari slam shut harus tidak melebihi 1 detik.

Untuk membuka kembali slamshut valve ini dengan cara manual yaitu dengan memutar tangkai yang tersedia berlawanan arah jarum jam atau dengan membalikan draat ke penutup tangkai.

MINITOR/ACTIVE REGULATOR Regulator tekanan tinggi mempunyai tekanan keluaran dalam satuan barG atau psiG. Regulator digunakan dari upstream (hulu) ke servis regulator domestic dari transmisi ke stasion regulator distrik. Regulator dibagi menjadi:

pilot operated

spring loaded

SPRING LOADEDStandar desain regulator sesungguhnya mudah, elemen pembatas yang dihubungkan ke diaprahma yang lentur (flexible) dengan menggunakan tekanan pada satu sisi dan beban muatan (loading) mendorong sisi yang lainnya. Tiga elemen itu adalah:

1. Pembatas atau regulator elemen membuka atau menutup untuk membatasi kapasitas dari aliran fluida.

2. Sensing atau elemen pengatur yang merespon dari tekanan bagian hilir (down-stream) bergerak berlawanan dengan muatan yang diatur ke posisi elemen pembatas

3. Elemen muatan (loading) berguna untuk mendorong ke posisi elemen pembatas (restricting)

RANGKAIAN OPERASIBila ada pemakaian atau mulai ada beban, secepat mungkin gas akan ditarik dari jaringan pipa gas yang menyebabkan tekanan menjadi turun, penurunan tekanan ini tidak terlampau banyak dari titik setting yang didapat dari bagian bawah diafragma (membran) dan hasilnya mendapat dorongan pada bagian bawah diaprahma (tekanan akan menjadi efektif dengan luas diaprahma) menyebabkan kurangnya tekanan dorong dari bagian atas. Elemen muatan akan mendorong diprahma dan bagian tangkai dan valve membuka. Elemen penyangga akan membuka lebar, tambahan aliran melalui regulator yang mengkompensasi (suplai) jika ada kenaikan kebutuhan. Bila kebutuhan gas sudah terpenuhi tekanan pada pipa akan naik dengan perlahan sampai mencapai titik tekanan setting.

Bila pemakaian berhenti atau mengurangi kapasitas, adalah kebalikannya, karena kurangnya gas yang diambil dari pipa downstream (hilir) kemudian regulator mensuplai dari elemen pembatas dan akan menaikan tekanan dengan perlahan, mendorong-dorong diaprahma kebawah dan valve mulai menutup. Dorongan tekanan dari bagian bawah diaprahma sama dengan tekanan dari elemen muatan maka tekanan akan kembali ke titik setting.

SAFETY RELIEF VALVE

Adalah sebuah alat untuk pelepas tekanan yang berlebihan. Pada satuan unit MR/S relief valve dipasang sesudah regulator Relief valve akan selalu tertutup dan akan membuka jika tekanan masuk yang melebihi nilai yang telah ditentukan sebelumnya.

WAFER CHECK VALVE (Katup Searah)

Adalah sebuah alat untuk memberi proteksi pada sistem dua lajur (Twin Stream) baik Monitor/Active - Slam Shut - Relief valve maupun Active - Slam shut - Relief valve.

Jika lajur pekerja berjalan normal melepas kapasitas dan tekanan gas maka wafer check valve membuka dan pada lajur siaga wafer check Valve menutup berarti mengisolasi tekanan yang lebih tinggi menuju slam shut valve melalui sensing line.

Jika pemakaian gas berhenti maka tekanan keluar akan naik, jika tekanan itu naik mencapai nilai yang telah ditentukan untuk relief valve maka ia akan melepas gas ke udara (atmosphere) melalui pipa pembuangan.

Jika terjadi kerusakan pada lajur pekerja berarti tekanan naik kenilai yang telah ditentukan untuk slam shut valve maka ia akan menutup, pada saat tekanan pada bagian hilir (down stream) mencapai nilai yang telah ditentukan untuk Active regulator pada lajur siaga (Stand-by stream) maka wafer check valve akan membuka dan meneruskan distibusi gas kepada pelanggan.Dengan menggunakan wafer check valve maka setting point untuk slamshut, relief valve dan monitor regulator dan monitor regulator (tipe twin stream) sama besarannya lajur pekerja atau siaga.

METER GAS

Meter gas yang umum dipasang pada unit Metering Regulating Station: 1. Turbine Meter (Meter Turbin) 2. Rotary Positive Displacement Meter (Meter Rotary) - (Delta Meter) 3. Diaphragm Meter (Meter Diaphragma)

Gas yang sudah diturunkan tekanannya oleh regulating station, masuk melalui Ball Valve No. 13 bagian bawah, agar gas yang masuk ke meter tidak turbulensi dan mengacu pada American Gas Assosiation (AGA) report 7, maka spool pipa sebelum meter harus mempunyai panjang 5 Diameter (ukuran meter) dan 3 Diameter setelahnya.

INSTALASI METER TURBINE Meter Turbine menerima gas melalui bagian inlet (perhatikan tanda panah di body) yang menunjukan arah dari gas yang akan lewat. Meter Turbine mempunyai moncong (Nose Cone) gas melalui sisi dari nose cone tersebut dan memutar roda turbine (turbine wheeel) dengan sumbu yang berputar karena roda bola (Ball Bearing) dengan gir juga sepasang roda gir yang memutar sumbu yang dihubungkan dengan roller index yang mempunyai angka-angka dalam meter kubik (m3).

CONTOH : Spesifikasi Teknik yang digunakan PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Turbine Gas Meter untuk custody transfer Type : Indicating Device : Publication No. : Size : G 65 Measuring range : 10 - 100m?/hr DN : 2" (50) End to end dimension : 150 mm Flange facings : DIN PN 10 Materials : ductile iron Flow direction : Meter Indicator : m3 Fluid : natural gas Nama Plate : Year Manufacture, Serial No. Qmax. Qmin. Pmax. Pmin. Operating pressure : pmax = 10 bar Operating temperature : -10C to +50C Accuracy : 2% for Qmin. to 0.2 Qmax. 1% for 0.2 Qmax to Qmin. Low frequency sensor : I = 1m3/pulse (reed switch)

TEMPERATURE GAUGE Adalah alat untuk mengukur (mengetahui) suhu (temperature) pada Metering Station, temperature gauge dipasang di bagian hilir down stream turbine meter.Perhatikan tangkai yang akan dipasang harus disesuaikan dengan diameter pipa agar gas yang lewat benar benar dapat menyentuh tangkai temperature gauge untuk mengetahui suhu dari gas, adapun bentuknya juga bermacam-macam ada dengan dial yang mempunyai back connection (alat menyambung pada bagian belakang) ada yang berbentuk lurus dan siku (angle) ukuran sambungan yang biasa dipakai 1/2" NPTM.Rentang ukur (range) dari temperature gauge dari 0 sampai 50 C kalau di Eropa atau pada suhu dibawah 0C terdapat juga range -20 sampai 60C. Material yang dipakai juga bermacam-macam tergantung dari pemakaian, misal bronze, satinless steel dll. Karena Temperature Gauge yang lama tidak dapat dikalibrasi saat ini PT. PGN mengganti jenis temperature gauge dengan temperature gauge yang dapat dikalibrasi.

Spefikasi Teknik Spefikasi Teknik yang dipakai saat ini adalah : Dial Size : 80mm (3") Case Material : Stainless Steel 304 Lense : Wheatherproof glass Measuring System : Bi-Metal Stem Material : Stainless Steel 304 Stem Diameter : 1/4" (tergantung kebutuhan) Connection : 1/2" NPTM, Bottom Accuracy : 1% FSD Range : 0 - +50C

VOLUME CORRECTOR (KOREKTOR VOLUME)Korektor volume sebagai alat penghitung koreksi volume gas dari kondisi pengukuran menjadi kondisi kontrak (base condition). Terdiri dari beberapa bagian:1. Sensor tekanan (pressure sensor) gunanya untuk membaca tekanan gas pada saat dilakukan pengukuran volume gas.2. Sensor suhu (temperature sensor) gunanya untuk memebaca suhu gas pada saat dilakukan pengukuran volume gas.3. Pendata volume, gunanya untuk membaca volume gas yang telah diukur oleh meter gas4. Unit pengkoreksi (Korektor) adalah unit yang melakukan perhitungan koreksi dengan data dari ketiga bagian lain diatas dan menampilkan hasil perhitungan koreksinya.

Adapun Korektor Volume yang dipakai di PT. PGN (Persero) Tbk. diantaranya adalah:

VOLUME INPUT METER Voltage free LF (Low Frequency) switch transmitter satu siklus operasi (buka - tutup) dari switch atau yang disebut satu pulsa harus mewakili satu bilangan bulat atau kelipatan suatu volume (m3) hasil perhitungan meter gas.

Satu pulsa:0.1m3, 1m3, 10m3, 100m3

Maximum frequency:1 Hz

Pressure sensor calibration:60 msecs

Input divider:direct or 10

PRESSURE TRANSDUCER INPUTInput : 5 V dc, for zero to full scale pressure Input tekanan ini diperoleh dari pressure tranducer (integral). Spesifokasi sebagai berikut : Standar full scale pressure range : 1. 6, 4. 0, 7. 0, More range can be supplied on request Input signal : 5 V dc, for zero to full scale Power suplly : 10 - 24 V DC Accuracy : 0. 1% Full Scale Reading Connection to corrector : 4 wire cable Pressure Connection : 1/4 " Female GAS Connection. Maximum over pressure : 200 % Full Scale Certified for use in zone Hazardous Area Zero and span factory set

TEMPERATURE INPUTUntuk input suhu diperoleh dari Resistance Temperature Detector (RTD) dengan spesifikasi sebagai berikut:

Sensor :PT - 100 (100 ohm Platinum Resisitance Thermometer)

(CLASS A accuracy according to IEC751: T = 0,15C)

Connection:3 wire cable

Accuracy: 0.1% dari pengukuran (Full Scale Reading)

CORRECTOR UNIT 1. Display

15 keys - tipe membran

LCD Alphanumerical, matrix 20 X 2 digits

[m?] xxxxxxxx

Temperature ruangan bentang ukuran -20 - +60C 90% kelembaban tanpa kondensasi

Instalasi - luar ruangan - harus diproteksi dari hujan dan atau panas matahari

Faktor Koreksi Tekanan (Pressure Correction Factor) dengan menekan tombol warna merah dibagian dalam korektor.

Faktor Koreksi suhu (Temperature Correction Factor) dengan menekan tombol warna biru dibagian dalam korektor.

Tanda "input" LF Transmitter

Tanda Low Battery

2. Output:

pulse Corrected Volume

pulse Uncorrected Volume

3. Operating Temperature: -20C to +60C

4. Certificationa. Mounting in a hazardous area (C1 - Z1 in complience with IEC - 64.2)b. EEx ia IIB T3 - CESI EX - 96.D.072 Certificate (Flow Corrector) In complience with the Europian Regulation EN 50514 and EN 500200 (internsic safety)

5. Measuring Accuracy: 0.1% of Full Scale Reading

CALIBRATION Corector Volume seri T600 - PTZ telah dikalibrasi dipabrikan, namun bila diperlukan perubahan dapat dilakukan "Setting Ulang" pada bagian- Temperature Zero- Temperature Span- Pressure Zero- Pressure Span- T dan P untuk Compresibility

OPERASI DAN PEMELIHARAAN VOLUME CORRECTOR INSTALASI Pemasangan Volume Corretor Korektor Volume dapat dipasang pada "Zona 2 Hazardous Area" atau "Non-Hazardous Area" pilih posisi yang tepat sehingga :* Mudah dibaca* Mudah memasang sambungan kabel RTD, LF, PT.* Mudah untuk membuka bila diperlukan* Dipasang jauh dari sumber panas dan tidak ditempat basah* Terlindung dari sinar matahari dan hujan* Jauh dari kemungkinan rusak karena pekerjaan mekanik.

Pemasangan Pressure TransducerModel T600 dengan Pressure Tranducer yang merupakan bagian terpadu dari korektor volume nya. "Pressure Connection" pada transducer harus disambung ke pipa gas pada tempat dimana:* "Pressure Pulsation" paling kecil* Tekanannya dapat mewakili tekanan meter gas Tempat yang paling optimum sedikit dihulu meter dan dilengkapi valve isolasi

Pemasangan RTD (Resistance Temperature Detection)RTD harus dipasang sedemikian rupa pada pipa sehingga : * Dapat mewakili suhu gas pengukur volume * Tidak mengganggu kerja meter gas

LF (Low Frequency) Transmitter Meter gas harus telah terpasang LF Transmitter berjenis "Voltage Free" diketahui volume yang mewakili oleh 1 pulsa dan "Open and Close Switch" paling lambat 125 msecs.

COMMISIONINGa. Power Supply* Pasang sekring/Fuse (tidak lebih dari 350 mA)* Sambungkan socket power supply ke input PCB* Periksa apakah telah ada supply listrik

b. Pressure TransducerBuka valve isolasi perlahan-lahan agar tidak terjadi kejutan

c. Running Check and Calibration Check

Periksa input dari LF transmitter dan bandingkan hasil pengukuran meter gas dan Uncorrected Volume

Ukur tekanan dan suhu pada pipa gas, hitung total faktor koreksi dan bandingkan dengan yang ditunjukan korektor volume bila "System Check" ditekan, bila hasilnya tidak sama periksa faktor koreksi suhu dan faktor koreksi tekanan. Juga periksa total faktor koreksinya kembali, bila hasil berbeda maka korektor volume perlu di "Setting Ulang"

d. Multiplier Label Bila satu pulsa dari LF tidak sama dengan 1m3, pasang label angka pengali yang sesuai.

e. Bila tidak ada kesalahan atau kerusakan maka tutup dan segel tutupnya dan korektor volume dapat dioperasikan. KALIBRASI KOREKTOR VOLUME Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka secara berkala Korektor Volume harus dikalibrasi yaitu: * Bila operasi berjalan baik, maka setiap tahun sekali volume korektor harus dikalibrasi ulang* Bila hasil pengamatan menunjukan ada indikasi penyimpangan segera setelah dilakukan pengamatan, korektor volume harus dikalibrasi.

PEMELIHARAAN Walaupun tidak diperlukan pemeliharaan rutin, namun perlu dilakukan pemeriksaan secara berkala yang meliputi:

a. Pemeriksaan Battery PowerAmati apakah "Low Battery" Indikasi ada pada display berupa battery Indikator. Bila ada tanda Low battery maka battery harus segera diganti, paling lambat 3 bulan setelah tanda "Low Battery" Bila penggunaan battery kurang dari 5 tahun maka harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut karena hal ini dapat merupakan indikasi "Prematur Component Failure"

b. Pemeriksaan DigitDengan menekan tombol "System Check" dapat diamati apakah tampilan pada display ada yang kurang, bila ada maka volume korektor harus segera dihentikan operasinya karena menyulitkan pembacaan jumlah volume gas yang telah dikoreksi.

c. Calibration Check/on-line check (Pengamatan Operasi) Untuk memastikan korektor volume bekerja dengan benar perlu dilakukan pengamatan sebagai berikut:

Bandingkan dengan jumlah volume yang diukur oleh meter gas dengan jumlah volume pada "Uncorrected Volume" display pada satu-satuan waktu yang sama

Ukur suhu dan tekanan pada pipa gas dan hitung total faktor koreksi kemudian bandingkan dengan Total Factor Koreksi yang dihitung korektor volume.

Hitung koreksi volume dan bandingkan "Corrected Volume" pada volume korektor

Bila hasil pengamatan tidak ada perbedaan atau kurang dari 2% perbedaannya maka korektor volume masih layak operasi. Penjelasan teknis Gas Metering & Regulating Station