total station 2.docx

25
Cara Menggunakan Total station Cara mnggunakan total station Menghidupkan Alat 1. Tekan Tombol power ( selama kurang lebih 2 detik ) akan ditampilkan zerro set, dilayar akan ditampilkan nilai konstanta prisma yang aktif (PSM) dengan koreksi atmosfir (PPM) yang akan dipakai selama pengukuran. 2. Periksalah indikator baterai yang terdapat dilayar bagian kanan bawah, tanda batas strip 3 buah menunjukkan baterainya masih penuh. Putar teropong untuk setting pembacaan vertikal sehingga muncul tampilan sudut vertikal dan horizontal pada saat itu. 3. Tampilan / Display Tampilan layar pada Total Station (Tipe Topcon GTS 235 N) adalah dengan dot Matriz Liquit Cristal Display (LCD) yang terdiri dari 4 baris dengan 20 karakter pergaris, secara umum 3 baris diatas menunjukkan / menampilkan data ukuran dan 1 baris paling bawah menunjukkan fungsi yang berubah – ubah sesuai dengan mode pengukurannya. Istilah dan kode yang muncul dalam tampilan V : Sudut Vertikal. HR : Sudut Horizontal Kanan. HL : Sudut Horizontal Kiri. HD : Jarak Horizontal. VD : Jarak Vertikal. SD : Jarak Miring N : North ( Utara ) E : East ( Timur ) Z : Zenith / Elevasi ? : EDM sedang tidak aktif / menyala. M : Satuan Meter.

Upload: gunetz

Post on 25-Sep-2015

18 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Cara Menggunakan Total station

Cara mnggunakan total stationMenghidupkan Alat1. Tekan Tombol power ( selama kurang lebih 2 detik ) akan ditampilkan zerro set, dilayar akan ditampilkan nilai konstanta prisma yang aktif (PSM) dengan koreksi atmosfir (PPM) yang akan dipakai selama pengukuran.2. Periksalah indikator baterai yang terdapat dilayar bagian kanan bawah, tanda batas strip 3 buah menunjukkan baterainya masih penuh. Putar teropong untuk setting pembacaan vertikal sehingga muncul tampilan sudut vertikal dan horizontal pada saat itu.3. Tampilan / Display Tampilan layar pada Total Station (Tipe Topcon GTS 235 N) adalah dengan dot Matriz Liquit Cristal Display (LCD) yang terdiri dari 4 baris dengan 20 karakter pergaris, secara umum 3 baris diatas menunjukkan / menampilkan data ukuran dan 1 baris paling bawah menunjukkan fungsi yang berubah ubah sesuai dengan mode pengukurannya.Istilah dan kode yang muncul dalam tampilanV : Sudut Vertikal.HR : Sudut Horizontal Kanan.HL : Sudut Horizontal Kiri.HD : Jarak Horizontal.VD : Jarak Vertikal.SD : Jarak MiringN : North ( Utara )E : East ( Timur )Z : Zenith / Elevasi? : EDM sedang tidak aktif / menyala.M : Satuan Meter.F? : Satuan Feet ( kaki ).F ? : Satuan Feet dan Inchi.Tombol dan Pengoperasian Fungsi Total Station (Tipe Topcon GTS 235 N)Tombol dan Fungsinya :: Tombol untuk pengukuran koordinat./ /? : Tombol untuk pengukuran jarak.ANG : Tombol untuk pengukuran sudut.MENU : Tombol untuk pilihan yang ditampilkan.ESC :Tombol untuk keluar dari suatu program ke tampilan sebelumnyaPOWER :Tombol untuk menghidupkan dan mematikan Total Station.F1 F4 : Tombol / fungsi soft key digunakan untuk menjalankan perintah sesuai dengan menu tampilan yang diatasnya.CATATAN :Azimuthadalah : Sudut yang dihitung dari arah utara sampai titik tertentu.1. Mencari Koordinat azimutha12 = Arc tan X2-X1 : Y2-Y12. Hub. Koordinat dan Jarakd12= v(X2-X1)kuadrat+ v(Y2-Y1) kuadrat(bingung nulis angka kuadrat di blog g muncul2 hehe)3. Hub. Koordinat , Jarak, AzimuthX2= X1+d12 sin a12Y2= Y1+d12 cos a12Apabila sudah diketahui koordinat Titik 1( BM1) dan 2 (BM2) dan azimutnya .Langsung saja memasukkan koordinatnya dan azimutnya Misal OCC (BM1), BACKSIGHT (BM2) kemudian Masukkan azimutnya.Apabila belum diketahui azimutnya kita dapat menghitungnya dengan rumus diatas tapi disini mencoba langsung tanpa menghitung terlebih dahulu.Karena di dalam TS sudah dilengkapi dengan mikro komputer yang mengolah data menjadi data koordinat.Berikut ini Langkah langkahnya.1. Memberi Nama FileTekan Tombol Menu,Tampilan LayarMenuPilih Layout (F2),F1:Data collectF2:LayoutF3:Memori MGR P?Pilih Input (F1),Select A FILEmasukkan nama (misal dengan nama coba)Tampilan LayarFN: CobaInput list skip enterPilih ESC.2. Mencari Arah UtaraArahkan teropong ke arah utara {menggunakan bantuan Kompas (bawaan Topcon}untuk menyetelnya dengan cara menggeser dan mengatur skrup penggerak yang ada.Bila sudah tepat Tekan Oset (F1)Tampilan LayarV : 109 00 04HR:231 36 240Set Hold Hset P1H ANGEL 0SET, >OK ?(No) (Yes)pilih Yes (F3)Pilih ESC.3. Mencari koordinat awal(HR)Arahkan teleskop ke arah lensa,kemudian catat HR Nya.Tampilan LayarV : 123 00 06HR: 256 30 500Set Hold Hset P14. Kembali ke nama file tersebut, Pilih Layout (F2),Tekan Tombol Menu,Tampilan LayarMenuF1:Data collectF2:LayoutF3:Memori MGR P?Pilih File dengan nama Coba .(F4)Tampilan LayarSelect A FILEFN: CobaInput list skp enterKembali ke layout,Pilih OCC (F1).Tampilan LayarLayoutF1:OCC PT InputF2:BacksightF3:Layout P?Tekan input (F1),(Masukkan Koordinat E N Z caranya tekan input (F1)Masukkan angka koordinat misal 5000 kemudian enter (F4).Cttn:(koordinat disini hanya bersifat contoh)Tampilan LayarPT# :____________Input list skp enterE : ..5000.000 mN : ..5000.000 mZ : .. 100.000 mInput - PT# EnterInstrument Height (Tinggi Alat) Misal tinggi alat 1.5 m Tekan Enter (F4).Tampilan LayarInstrument HeightInputIns. HT : 1.500 mInput EnterKembali ke layout, Pilih Backsight (F2).Tampilan LayarLayoutF1:OCC PT InputF2:BacksightF3:Layout PTekan Ne / Az (F3). Tekan AZ (F3) AZ= AzimuthTampilan LayarOCC PTPT # : ___________Input List Ne/Az EntE .. mN : . mInput __ AZ enterMasukkan HR yang dicatat tadi. Tekan Input (F1).Tekan Yes (F3).Tampilan LayarBACKSIGHTHR : 256 .3050Input __ PT# EnterTampilan LayarBACKSIGHTHB : 256 3050Input __ PT# Enter5.Memberi Nomor Tembakan.Kembali ke Layout,Pilih New Point (F2).Tampilan LayarLayoutF1 : Seleck A FILEF2 : New PointF3 : Grid Faktor PNew Point, Pilih Side Shot (F1).Tampilan LayarF1 : Side shotF2 : ResectionPilih File Coba Tekan Enter (F4).Tampilan LayarSeleck A FILEFN : CobaInput List ___ EnterTekan Input (F1). masukkan Angka 1.(Angka 1 merupakan tembakan pertama).Tampilan LayarSide ShotPT # :Input srch ___ EnterReflector Height (Tinggi Prisma Rambu Ukur).Misal Kita isikan 1.5 m.Tekan Yes (F3).Reflector Height Akan ditampilkan E, N, Z nya, Untuk menyimpannyaTekan Yes (F3).Tampilan LayarInputR.HT : 1.500 m>Sight? (Yes)(No)E : 5145.65N : 5879.71Z : 105.43>REC (Yes)(No)Siap untuk tembakan Side Shot Selanjutnya.

Bahan ajarOn The Job TrainingPenggunaan Alat Total StationDirektorat Pengukuran DasarDeputi Bidang Survei, Pengukuran dan PemetaanBadan Pertanahan Nasional Republik Indonesia2011Pengukuran PoligonDalam rangka Pelaksanaan Pengukuran Pemetaan Suatu wilayah dengan cara Terestris, terlebih dahulu dilakukan pelaksanaan pengukuran Kerangka Dasar pada wilayah tersebut melalui penyebaran titik-titik kerangka dasar dan dilaksanakan pengukuran Poligon yaitu pengukuran sudut dan jarak terhadap titik-titik kerangka dasar tersebut. Sedangkan untuk penentuan posisi titik-titik pada suatu areal tertentu dapat dilakukan pengukuran sudut dan jarak antara titik-titik atau detail detail lain di luar titik poligon yang akan ditentukan posisinya. Pada Direktorat Pengukuran Dasar, Pengukuran Poligon dibagi dua yaitu Pengukuran Poligon tertutup dan Poligon terbuka dengan kontrol tidak sempurna (hanya dikontrol oleh koordinat awal dan koordinat akhir)Bentuk Poligon a. Poligon Tertutup (loop) Poligon tertutup adalah rangkaian titik-titik yang titik awal dan akhirnya samadalam satu titik yang telah diketahui koordinatnya, dengan cara mengukur sudut mendatar dan jarak mendatar. b. Poligon Terikat Poligon terikat adalah rangkaian titik-titik yang dimulai dari satu titik dan berakhir pada satu titik berbeda yang telah diketahui koordinatnya, dengan cara mengukur sudut mendatar dan jarak mendatar.Gambar 1 Bentuk Poligon TertutupGPS/TDT Orde 304010203Pelaksanaan Pengukurana. Poligon TertutupPelaksanaan Pengukuran dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: Pengukuran sudut horisontal dilakukan dalam dua seri yaitu dengan urutan Biasa, Luar Biasa, Luar Biasa dan Biasa untuk satu seri. Selisih sudut antar seri harus lebih kecil dari 5 detik. Salah penutup sudut untuk poligon tertutup atau poligon terikat sempurna adalah : 10 n. Pengukuran jarak dilakukan minimal 2 (dua) kali dengan perbedaan maksimum adalah 1 cm. Salah penutup Jarak untuk Pengukuran dengan TS ini adalah lebih kecil dari 1 : 10.000. Pengamatan asimut Matahari tidak lagi dipergunakan, penentuan Asimut Awal dapat dilakukan dengan menggunakan dua titik dasar yang saling melihat dan mempunyai koordinat defenitif yang didapat dari penentuan posisi dengan menggunakan Teknologi GNSS. Setelah pengukuran titik kerangka dasar poligon tertutup dilakukan, diperlukan pemeriksaan terhadap hasil pengukuran yang telah dilakukan dengan formula: 1800fb (n 2).dimana:n = jumlah sisi poligon = jumlah sudut dalamfb = salah penutup sudutGambar 2 Bentuk Poligon Terikat030104TDT Orde 302TDT Orde 3dengan toleransi fb sebesar fb