meraup untung usaha benih karet
TRANSCRIPT
MERAUP UNTUNG USAHA BENIH KARET **)Oleh. Achmad Syafriansyah, SP
Penyediaan benih karet yang baik dan bermutu merupakan langkah awal untuk
menjamin keberhasilan pembangunan kebun karet. Salah satu penyebab rendahnya
produktivitas adalah bahan tanam yang digunakan berasal dari semaian yang tidak
terseleksi dan keadaan kebunnya tidak terpelihara dengan baik.
Penggunaan bahan tanam berupa stum hasil okulasi klon karet unggul yang
dianjurkan perlu ditingkatkan untuk meningkatkan produktivitas. Untuk mendapatkan
bahan tanam hasil okulasi yang baik diperlukan entres yang baik dan benar. Pada
dasarnya mata okulasi dapat diambil dari dua sumber, yaitu dari entres cabang tanaman
dewasa atau dari kebun entres. Dari dua macam sumber mata okulasi ini sebaiknya
dipilihy entres dari kebun entres.
Mengingat entres tidak dapat disimpan lama, maka dianjurkan setiap kebun atau
beberapa kebun yang berdekatan mempunyai kebun entres sendiri. Mengusahakan kebun
entres merupakan peluang usaha yang bias meraup keuntungan, karena pada saat ini
sedang digalakkan peremajaan kebun karet untuk menggantikan tanaman karet yang
sudah tua. Bagaimana membangun kebun entres yang baik ? Marilah kita simak
informasi berikut ini.
Pembangunan Kebun Entres
Kebun entres disebut juga kebun okulasi, kebun entres merupakan kebun
penghasil mata tunas yang akan digunakan sebagai batang atas dalam perbanyakan
tanaman karet secara okulasi. Di kebun entres ditanam klon – klon unggul karet anjuran
komersial maupun klon harapan.
Pembangunan kebun entres mencakup kegiatan pemilihan lokasi, pengolahan
tanah, penanaman, pemeliharaan, pemanenan entres dan pembentukan pangkal tajuk serta
pengemasan entres untuk pengiriman. Lokasi yang memenuhi syarat antara lain :
topografi datar dengan kemiringan 0-10% dekat dengan jalan dan sumber air, tidak
tergenang air, mudah diawasi/dicapai, lokasi bebas sumber penyakit, memiliki struktur
dan tekstur tanah yang baik, dan dekat denga lokasi pembibitan batang bawah.
Pengolahan tanah sebaiknya dilakukan secara mekanik untuk mengurangi tingkat
serangan jamur akar putih yang biasa menyerang kebun dengan populasi tanaman yang
tinggi. Cara mengolah tanahnya dengan dua kali Ripping yang diikuti dengan dua kali
luku dan kemudian garu. Ripping II dilakukan menyilang tegak lurus dari ripping I.
Luku I dilakukan menyilang tegak lurus dari ripping II dan luku II menyilang tegak lurus
dari luku I. Kedalaman ripping minimal adalah 50 cm. dan kedalaman luku minimal
28cm. Pengolahan tanah dilakukan selang minimal 3 minggu dan selalu diikuti dengan
kegiatan ayap akar. Pekerjaan ayap akar bertujuan untuk membuang akar-akar tanaman
lama supaya tidak menjadi tanaman inang jamur akar putih. Ayap akar dilakukan dengan
sistem giring dimana jarak antara dua pekerja adalah 1 – 2 m.
Penataan Kebun Entres
Dalam setiap kebun entres biasanya terdapat beberapa jenis klon anjuran. Untuk
memudahkan penanaman, pemeliharaan, pemanenan dan mencegah tercampurnya antar
klon, maka setiap klon ditanam pada petak yang terpisah dengan klon lain. Jarak antar
petak dibuat 2 m. Sebelum dilakukan penanaman dibuat tanda-tanda penempatan klon.
Setiap petak yang biasanya terdapat 100 pohon entres, diberi papan nama yang
bertuliskan nama klon dan jumlah tanaman tiap petak.
Jarak tanam dikebun entres adalah 1 X 1 m. Setelah dipotong 10% dari luas lahan
untuk kebuthan jalan, maka dengan jarak seperti itu, jumlah pohon entres per hektar
adalah 9.000 pohon. Ukuran lubang tanaman 60X40X40 cm dan 2 minggu sebelum
tanam tiap lubang diberi pupuk fosfat alam sebanyak 250 gram. Guna menjamin
kemurnian klon, maka bahan tanam yang telah mendapat rekomendasi dari Balai
Penelitian di lingkup Pusat Penelitian Karet. Bahan tanam yang lazim digunakan untuk
penanaman di kebun karet entres adalah bahan tanam polybag yang telah berpayung dua
daun.
Pemeliharaan tanaman di kebun entres meliputi penyiangan, penunasan,
pemupukan, pengendalian dan pemberntasan penyakit. Kebun entres harus bebas dari
gulma. Tunas yang tumbuh pada batang entres harus segera dibuang saat masih muda
dengan rotasi 2 minggu sekali. Untuk memperoleh pertumbuhan enytres yang baik, perlu
dilakukan pemupukan yang teratur.
Pemanenan Entres
Untuk okulasi pada batang bawah berumur 7-12 bulan, dimana pada saat okulasi
batang tidak berwarna coklat, entres dapat dipanen pada umur ≥ 8 bulan – 1 tahun. Pada
tahun pertama, dari satu pohon entres hanya dapat diperoleh satu batang entres. Entres
dipanen dengan pemotongan batang pada ketinggian 30-40 cm dari permukaan tanah dan
arah pemotongan 45º miring. Setelah pemotongan entres, biasanya akan tumbuh banyak
tunas dari mata-mata tunas yang ada di batang. Semua tunas dibuang kecuali disisakan
dua tunas yang terjagur untuk dipelihara pada tahun kedua. Pembuangan tunas dilakukan
pada waktu masih muda.
Panen entres kedua dilakukan dengan cara memotong entres pada ketinggian
20 cm dari pangkal tempat tumbuhnya. Pada panen kedua dari setiap pohon entres akan
diperoleh dua cabang entres yang kemudian tunas yang tumbuh dari setiap cabang hanya
dipelihara dua tunas saja dan dipilih yang terjagur. Pada panen ketiga/ tahun ke tiga
sebanyak empat cabang diperoleh dari setiap pohon entres. Pada saat panen entres,
terutama pada panen ketiga dan keempat, pemotongan tajuk sekaligus pada waktu yang
bersamaan tidak dianjurkan karena batang yang utama dapat mengalami stagnasi yang
akhirnya dapat mematikan pohon.
Selain itu, pemotongan tajuk sekaligus akan menumbuhkan daun secara serentak
dan bila ada ganguan penyakit daun akan merugikan terhadap kesehatan tanaman. Untuk
tahun-tahun berikutnya agar pertumbuhan tunas normal, jumlh tunas yang dipelihara per
pohon entres sebaiknya tidak lebih dari empat.
Untuk okulasi pada batang yang masih muda (berumur 3-4 bulan), dimana
kecambah ditanam langsung di polybag. Entres yang digunakan adalah berumur 4 sampai
5 bulan atau umurnya hampir sama dengan umur batang bawah. Untuk mendapatkan
entres seperti itu, maka 2,5 – 3,5 bulan sebelum okulasi dilakukan, pohon entres
dipotong. Pada tahun pertama, 6 bulan (stadia3-4 payung daun) setelah bahan tanam
polybag ditanam di kebun entres, batang pohon entres dipotong pada ketinggian
50-60 cm. Dari permukaan tanah. Selanjutnya tunas – tunas muda dibiarkan tumbuh
sampai mencapai stadia satu payung daun penuh. Biasanya dari satu pohon entres
diperoleh 6-8 tunas pada tahun pertama.
Jenis mata okulasi yang digunakan untuk keperluan okulasi tanaman muda
dipolybag adalah mata sisik atau mata yang berada pada bekas daun yang sudimenter.
Dari satu tunas muda diperoleh sebanyak tiga mata sisik. Pada saat panen entres muda,
dari satu pohon tidak semua tunas dipanen tetapi disisakan sebanyak dua tunas untuk
ditumbuhkan selanjutnya.
Pada tahun kedua 2-3 bulan sebelum pelaksanaan okulasi tanaman muda di
polibag, kedua tunas yang dibiarkan tumbuh pada tahun pertama dipotong pada
ketinggian 30 cm dari bekas pemotongan pertama. Selanjutnya semua tunas yang tumbuh
dipelihara sampai mencapai stadia satu daun penuh. Pada saat itu (tahun kedua), dari
setiap pohon entres akan diperoleh sebanyak 10-14 tunas entres. Untuk entres muda
sebaiknya panen entres dilakukan pagi hari sebelum dilakukan okulasi. Di anjurkan agar
lokasi kebun entres muda berdekatan dengan lokasi pembibitan batang bawah supaya
entres yang dipanen pada hari itu dapat segera dipakai pada hari itu juga.
Untuk entres yang berwarna coklat, penanganan entres setelah dipotong sangat
penting untuk diperhatikan. Tujuannya adalah agar enytres tidak mengalami kekeringan.
Setelah entres dipotong, ujungnya dicelup segera pada lilin cair. Pencelupan ujung entres
tidak boleh terlalu lama karena dapat merusak jaringan.
Pengemasan Entres
Untuk pengiriman jarak jauh yang memerlukan waktu 2 hari, entres harus
dikemas dengan baik. Entres untuk okulasi coklat dipotong sepanjang 1 meter, kemudian
kedua ujungnya dicelup dalam lilin cair untuk mengurangi penguapan. Disiapkan serbuk
gergaji lembab yang sudah matang dan kotak kayu berukuran 50 x 50 x 120 cm yang
dapat memuat 75-100 potong entres. Sebelum memasukkan entres kedalam kotak kayu,
bagian bawah kotak kayu diberi serbuk gergaji setebal 1-1,5 cm. Selanjutnya entres
disusun secara berlapis dan setiap lapis ditaburi serbuk gergaji lembab. Selanjutnya peti
entres ditutup dan dipaku. Pengiriman jarak jauh sebaiknya tidak lebih dari dua hari
karena dapat menyebabkan mata tunas kering. Setelah tiba ditempat tujuan, peti entres
diletakkan ditempat teduh dalam keadaan terbuka, entres dapat segera dipakai.
Untuk pengiriman jarak dekat (maksimal 6 jam), entres dapat dikemas dalam
pelepah pisang. Dan untuk pengiriman dekat (masimal 1 hari) entres dibungkus dua lapis
kertas koran dibasahi kemudian dimasukkan kedalam peti. Kertas koran berfungsi
sebagai bahan pelembab pengganti serbuk gergaji lembab. Setiap kemasan jumlah entres
adalah 5-6 potong. Jumlah potong yang terlalu banyak dalam satu kemasan dapat
menyebabkan mata tunas saling bergesekan sehingga menyebabkan kerusakan.
Pengiriman entres menggunakan peti terutama jika entres diangkut dalam jumlah banyak
pakai truk.
Kemurnian klon pada kebun entres perlu selalu dipertahankan. Ada kemungkinan
tumbuh liar dari batang bawah pada awal tanam atau tercampurnya bahan tanam yang
digunakan untuk kebun entres dengan klon lain. Oleh karena itu perlu dilakukan
permunian klon. Pekerjaan pemurnian klon biasanya dilakukan oleh tenaga dari Balai
Penelitian yang profesional di bidang identifikasi klon.
*) Penyuluh Pertanian Pertama pada BP4K Rejang Lebong
**) Disampaikan pada saat pengisian materi di BPP PU. Tanding.