menteri riset dan teknologi republik indonesia … · bidang terapan (rukk-a) 2. bidang...

37
MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI Nomor: 71 /Kp/M/V/2004 TENTANG BUKU PEDOMAN RISET UNGGULAN BIDANG KEMASYARAKATAN DAN KEMANUSIAAN (RUKK) KEPUTUSAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI Menimbang : a. bahwa Program Riset Unggulan Kemasyarakatan dan Kemanusiaan (RUKK) dimulai pada tahun 2000 sebagai salah satu upaya untuk memberikan ruang gerak yang lebih luas bagi perkembangan Ilmu- ilmu Sosial dan Kemasyarakatan di Indonesia ; b. bahwa program ini dibuat sebagai arahan untuk menjembatani kesenjangan perkembangan Ilmu-ilmu Sosial dan Kemanusiaan dengan cabang ilmu-ilmu lainnya; Menigingat : 1. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sinas P3 IPTEK); 2. Keputusan Presiden Nomor : 101 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan tata Kerja Menteri Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor : 47 Tahun 2003 3. Keputusan Menegristek Nomor: 02/M/Kp/II/2000 tentang JAKSTRA IPTEKNAS 2000-2004 ; 4. Keputusan Menegristek Nomor: 28/M/Kp/V/2000 tentang PUNAS RISTEK 2001-2005. Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI TENTANG BUKU PEDOMAN RISET UNGGULAN BIDANG KEMASYARAKATAN DAN KEMANUSIAAN (RUKK). DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 1

Upload: vokhue

Post on 14-Jul-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI

REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI

Nomor: 71 /Kp/M/V/2004

TENTANG

BUKU PEDOMAN RISET UNGGULAN

BIDANG KEMASYARAKATAN DAN KEMANUSIAAN (RUKK)

KEPUTUSAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI

Menimbang : a. bahwa Program Riset Unggulan Kemasyarakatan dan Kemanusiaan

(RUKK) dimulai pada tahun 2000 sebagai salah satu upaya untuk

memberikan ruang gerak yang lebih luas bagi perkembangan Ilmu-

ilmu Sosial dan Kemasyarakatan di Indonesia ;

b. bahwa program ini dibuat sebagai arahan untuk menjembatani

kesenjangan perkembangan Ilmu-ilmu Sosial dan Kemanusiaan

dengan cabang ilmu-ilmu lainnya;

Menigingat : 1. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional

Penelitian, pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi (Sinas P3 IPTEK);

2. Keputusan Presiden Nomor : 101 Tahun 2001 tentang Kedudukan,

Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan tata Kerja

Menteri Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

dengan Keputusan Presiden Nomor : 47 Tahun 2003

3. Keputusan Menegristek Nomor: 02/M/Kp/II/2000 tentang JAKSTRA

IPTEKNAS 2000-2004 ;

4. Keputusan Menegristek Nomor: 28/M/Kp/V/2000 tentang PUNAS

RISTEK 2001-2005.

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI TENTANG

BUKU PEDOMAN RISET UNGGULAN BIDANG

KEMASYARAKATAN DAN KEMANUSIAAN (RUKK).

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 1

Page 2: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

PERTAMA : Buku Pedoman Riset Unggulan Bidang Kemasyarakatan dan

Kemanusiaan (RUKK) ini, disusun dengan tujuan untuk menyediakan

piranti panduan dan informasi serta rambu-rambu bagi para pengaju

proposal, panel pakar serta pelaksana program RUKK.

KEDUA : Buku ini , menekankan pada pentingnya peran ilmu pengetahuan dan

teknologi sebagai pendukung pembangunan nasional yang bertumpu

pada pembangunan ekonomi dan didukung oleh kemapanan sistem

sosial politik yang dapat diterima segenap unsur bangsa, dan

menjabarkan prioritas Ristek berdasarkan bidang termasuk bidang

Kemasyarakatan dan Kemanusiaan;

KETIGA : Buku Pedoman Riset Unggulan Bidang Kemasyarakatan dan

Kemanusiaan (RUKK) terdiri dari 5 (lima) bagian yang merupakan

lampiran tidak terpisahkan dari keputusan ini, yaitu:

Lampiran I : Pedoman Riset Unggulan Bidang Kemasyarakatan

dan Kemanusiaan (RUKK)

Lampiran II : Panduan untuk Pengajuan Proposal

Lampiran III : Panduan untuk Tim Penilai

Lampiran IV : Panduan untuk Monitoring dan Evaluasi

Lampiran V : Panduan untuk Penyelenggaraan Program RUKK

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 28 Mei 2004 Menteri Riset dan Teknologi

M. Hatta Rajasa

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 2

Page 3: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

LAMPIRAN I

NOMOR : 71 /M/Kp/V/2004

TANGGAL : 28 MEI 2004

PEDOMAN RISET UNGGULAN

BIDANG KEMASYARAKATAN DAN KEMANUSIAAN

(RUKK)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program Riset Unggulan Kemasyarakatan dan Kemanusiaan (RUKK) dimulai pada

tahun 2000, sebagai salah satu upaya untuk memberikan ruang gerak yang lebih luas

bagi perkembangan Ilmu-ilmu Sosial dan Kemanusiaan di Indonesia

Program ini diarahkan untuk menjembatani kesenjangan perkembangan Ilmu-ilmu

Sosial dan Kemanusiaan dengan cabang ilmu-limu lainnya.

Peraturan perundang-undangan yang mendasari pentingnya pengembangan program

ini adalah :

1. UU Nomor: 18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan,

dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan teknologi (Sinas P3 IPTEK);

2. Keputusan MENEGRISTEK Nomor: 02/M/Kp/II/2000 tentang JAKSTRA

IPTEKNAS 2000-2004 yang menekankan pentingnya peran ilmu pengetahuan

dan teknologi sebagai penukung pembangunan nasional yang bertumpu pada

pembangunan ekonomi dan didukung oleh kemapanan system sosial politik

yang dapat diterima oleh segenap unsur bangsa;

3. Keputusan MENEGRISTEK Nomor: 28/M/Kp/V/2000 tentang PUNAS

RISTEK 2001-2005 yang merupakan jabaran dari JAKSTRA IPTEKNAS.

Didalam PUNAS RISTEK dicantumkan prioritas RISTEK berdasarkan bidang,

termsuk di dalamnya bidang KEMASYARAKATAN DAN KEMANUSIAAN

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 3

Page 4: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

B. POKOK-POKOK PERMASALAHAN

1. Mengentaskan bangsa dari krisis nasional

2. Mengembangkan Iptek dalam rangka membangun manusia dan masyarakat

Indonesia

3. Pengembangan bidang teori dan Konsep-konsep baru

4. Perubahan Kemasyarakatan (societal change) yang terjadi akhir-akhir ini.

C. PENGERTIAN

1. Riset Unggulan :

Riset yang dilaksanakan memiliki mutu ilmiah yang tinggi.

Alur pemikiran mengenai latar belakang, masalah penelitian,metodologi dan

analisis serta hasil penelotian harus memiliki kontribusi positif bagi

pengembangan Ilmu-ilmu Kemasyarakatan dan Kemanusiaan (IKK)

2. Aplikatif / Praktis :

penelitian yang akan dilakukan berjangka pendek, ada intervensi dan

kepentingan tertentu.

Hasil analisanya mempunyai signifikasi praktis bagi Perumusan / Analisis /

Kelayakan / Telaah implementasi / pemantauan suatu Kebijakan.

3. Pengembangan Ilmu :

Penelitian yang akan dilakukan merupakan Pengembangan Teori, Konsep-

konsep dan Metodologi IISK;

4. Bidang Ilmu Kemasyarakatan dan Kemanusiaan :

antara lain mencakup : Sosiologi, Antropologi, Hukum, Politik, Filsafat, Sastra,

Agama, Sejarah, Bahasa,Dan Ekonomi.

5. Panel Pakar :

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 4

Page 5: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

Para pakar yang diberi tugas menilai dan menyeleksi proposal, dan memiliki

keahlian dalam satu atau lebih disiplin ilmu Kemasyarakatan dan

Kemanusiaan.

6. Peer Reviewer :

Para pakar yang memiliki keahlian khusus dalam permasalahan dan atau

metodologi yang berkaitan dengan satu proposal tertentu.

Dalam seleksi, mereka diminta untuk memberikan saran sebelum panel pakar

mengambil keputusan.

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 5

Page 6: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

LAMPIRAN II

NOMOR : 71 /M/Kp/V/2004

TANGGAL : 28 MEI 2004

PADUAN UNTUK PENGAJU PROPOSAL

A. SISTEMATIKA PANDUAN UNTUK PENGAJU PROPOSAL

PENGANTAR

BAB I Bidang-Bidang RUKK

BAB II RUKK A ( Terapan)

1. Tujuan, Sasaran dan Luaran

2. Tema dan Ruang Lingkup

3. Penilaian

BAB III RUKK B (PENGEMBANGAN ILMU)

1. Tujuan, Sasaran dan Luaran

2. Tema dan Ruang Lingkup

3. Penilaian

BAB IV PENELITI, PENDANAAN DAN HAK ATAS HASIL RISET

BAB V PROSES SELEKSI

BAB VI PROPOSAL

BAB I

BIDANG-BIDANG RUKK

Pasal 1

(1) RUKK mempunyai dua bidang, yaitu :

1. Bidang Terapan (RUKK-A)

2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B)

(2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu :

1. Proposal yang diajukan harus dicantumkan dengan jelas bidang yang dipilih, di

halaman muka (Judul);

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 6

Page 7: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

2. Tanpa pencantuman pilihan bidang, proposal yang diajukan tidak akan

disertakan dalam penilaian.

BAB II

RUKK-A (TERAPAN)

Bagian 1

TUJUAN, SASARAN DAN LUARAN

Pasal 2

(1). Tujuan RUKK-A (Terapan), yaitu :

1. Menemukan Solusi/pemecahan suatu masalah tertentu dalam bidang kehidupan

masyarakat atau bagi pengambilan suatu kebijakan yang menyangkut kepentingan

publik;

2. Menghasilkan temuan-temuan yang memberikan manfaat sosial bagi penyadaran

dan pemberdayaan masyarakat;

3. menghasilkan temuan-temuan yang bermanfaat untuk perubahan sosial (struktur

masyarakat) dan pembaharuan budaya : (nilai-nilai dan Mentalitas).

(2) Sasaran RUKK-A (Terapan) , yaitu :

1. Memberikan alternatif strategi pemecahan masalah suatu masalah tertentu dalam

bidang kehidupan masyarakat atau bagi pengambilan suatu kebijakan yang

menyangkut kepentingan publik;

2. Bentuk/cara-cara penyadaran dan pemberdayaan masyarakat;

3. mengidentifikasi pola-pola hubungan sosial, kelembagaan, struktur kekuasaan dan

nilai-nilai serta mentalitas baru ( antara lain penemuan dan pengembangan modal

sosial (sosial capital) untuk memperkaya khasanah budaya).

(3) Luaran RUKK-A (Terapan), yaitu :

1. Alternatif Kebijakan Strategis untuk menyelesaikan krisis nasional dan atau bagi

pengambilan sesuatu kebijakan yang menyangkut kepentingan public, utamanya

yang berkaitan dengan Ketahanan Pangan;

2. Bentuk/cara-cara penyadaran dan pemberdayaan masyarakat;

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 7

Page 8: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

3.. Mengindentifikasi pola-pola hubungan sosial, kelembagaan, struktur kekuasaan

dan nilai-nilai serta mentalitas baru (antara lain penemuan dan pengembangan

modal sosial (social capital) untuk memperkaya khasanah budaya).

Bagian 2

TEMA DAN RUANG LINGKUP (A)

Pasal 3

Ketentuan Tema RUKK-A terdiri atas :

1. Penentuan tema dan ruang lingkup dilakukan oleh tim kecil, yang terdiri dari unsur-

unsur pimpinan KRT dan 3-4 orang panel pakar termasuk anggota DRN;

2. Pemilihan tema utama didasarkan pada :

a. Fokus kebijakan, prioritas ristek yang dibuat oleh Kementerian Riset dan Teknologi;

b. PUNAS RISTEK;

c. Masukan dari PANELPAKAR IISK;

3. Proposal yang sesuai dengan Fokus kebijakan diberi porsi yang lebih besar dari proposal

lainnya, misalnya 70:30.

CONTOH TEMA (A)

Pasal 4

(1) Mempunyai fungsi dimensi sosial budaya dalam ketahanan pangan, yaitu sebagai :

1. Kerangka sosial budaya yang merupakan wadah dalam memaknai pangan bagi

kehidupan manusia;

2. Pangan bukan sekedar memenuhi kebutuhan dasar manusia, tetapi lebih dari itu

merupakan ekspresi simbolik dari ekstitensi manusia.

(2) Fungsi Tema kemasyarakatan lainnya (30%), yaitu :

tema-tema yang berkaitan dengan Krisis nasional dan dampaknya bagi masyarakat

Indonesia.

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 8

Page 9: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

CONTOH TEMA

DAN RUANG LINGKUP (A)

Pasal 5

(1) Prioritas Contoh Tema dan Ruang Lingkup (A), yaitu :

1. Sebagai manfaat praktis bagi pemecahan suatu masalah tertentu dalam bidang

kehidupan masyarakat atau bagi pengambilan suatu kebijakan yang menyangkut

kepentingan public;

2. Bermanfaat sosial bagi penyadaran dan pemberdayaan masyarakat.

(2) Ruang Lingkup (A), yaitu :

1. Bidang-bidang IISK;

2. Lintas Bidang IISK.

(3) Contoh Ruang Lingkup (A), yaitu :

1. faktor-faktor sosial budaya yang mempengaruhi produksi pangan di daerah x;

2. faktor-faktor sosial budaya yang mempengaruhi ketahanan pangan;

3. pengaruh timbale balik antara ekonomi=politik dengan ketahanan pangan.

Bagian 3

PENILAIAN

Pasal 6

(1) Unsur dan Bobot Penilaian (RUKK – A), yaitu :

NO. UNSUR YANG DINILAI BOBOT1. Memenuhi persyaratan ilmiah (Signifikansi penelitian, Pustaka

Acuan, Rumusan masalah dan Metode pemecahannya)

30

2. Memiliki kemampuan untuk pembaharuan dan mamajukan

Ilmu Kemasyarakatan dan kemanusiaan yang actual

20

3. Hasil riset mempunyai keunggulan untuk menyelesaikan

masalah kemasyarakatan dan kemanusiaan yang aktual

50

(2) Penilaian atas Unsur dan Bobot Penilaian (RUKK-A), yaitu :

1. Didalam proses seleksi, setiap unsure diberi nilai 1 s.d 10;

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 9

Page 10: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

2. Setiap proposal akan dinyatakan layak diusulkan untuk dibiayai apabila :

a. penjumlahan hasil perkalian antara bobot dari setiap unsur dengan nilai yang

diberikan hasilnya lebih besar atau sama dengan 600;

b. sekurang-kurangnya 2 penilai memberikan nilai lebih besar atau sama dengan

600;

c. tidak ada nilai yang lebih kecil dari atau sama dengan 3.

BAB III

RUKK-B (PENGEMBANGAN ILMU)

Bagian 4

TUJUAN, SASARAN DAN LUARAN

Pasal 7

(1). Tujuan RUKK-B (Pengembangan Ilmu), yaitu :

1. Memacu kajian kritis Ilmu-ilmu Sosial Kemanusiaan secara konseptual-teoritik;

2. Menghasilkan studi-studi unggulan yang dilandasi cara berpikir kritis dan

independent seirama dengan tingkat perkembangan mutakhir masalah-masalah

keilmuan;

3. Meningkatkan kemampuan kreatif dan inventif ILMIAH (invention) dan atau

pembaharuan metodologi Ilmu-ilmu Sosia; dan Kemanusiaan.

(2) Sasaran RUKK-B (Pengembangan Ilmu) , yaitu :

1. Konstruksi teoritik yang orisinal dan memiliki kemampuan untuk memahami dan

menjelaskan berbagai fenomena kemasyarakatan dan kemanusiaan yang

berkembang;

2. Pemetaan dan penemu-kenalan berbagai lokomotif perubahan serta mekanisme

konseptual yang berkerja dalam menggerakkan berbagai komponen dalam

kehidupan masyarakat;

3. Penemuan dan pengembangan modal sosial (social capital) untuk memperkaya

khasanah konseptual teoritik.

(3) Luaran RUKK-B (Pengembangan Ilmu), yaitu :

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 10

Page 11: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

1. Karya konstruksi teoritik dan metodologi yang dipublikasikan baik dalam Jurnal

Nasional dan atau Jurnal Internasional;

2. Peta dan penjelasan masalah-masalah kemasyarakatan dan kemanusiaan dari

berbagai komponen dan wilayah di Indonesia;

3.. Sejumlah parameter kemasyarakatan dan kemanusiaan, khususnya dalam

pemaksaan.

Bagian 5

TEMA DAN RUANG LINGKUP (B)

Pasal 8

Ketentuan Tema RUKK-B terdiri atas :

1. Tema dan Ruang lingkup bebas;

2. Proposal yang diajukan disarankan agar :

a. bersifat Pengembangan Ide-Ide baru yang kritis dalam bidang keilmuan;

b. memberi konstribusi bagi pembaharuan dan atau pengembangan serta verifikasi

teori dan konsep-konsep baru serta metodologi IISK;

c. memberi manfaat akademik bagi pengembangan teori-teori dan kajian-kajian

ilmiah yang mutakhir (sesuai dengan state-of-the-arts dalam bidang ilmu tertentu).

Bagian 6

PENILAIAN

Pasal 9

(1) Unsur dan Bobot Penilaian (RUKK – B), yaitu :

NO. UNSUR YANG DINILAI BOBOT1. Menawarkan ide-ide baru baik secara teoritik maupun

metodologis dalam memaknai secara kritis kecendrungan

perkembangan Ilmu Sosial dan Kemanusiaan.

50

2. Memiliki bagunan konseptual yang kuat dan jelas. 303. Memenuhi persyaratan ilmiah 20

(2) Penilaian atas Unsur dan Bobot Penilaian (RUKK-B), yaitu :

1. Didalam proses seleksi, setiap unsure diberi nilai 1 s.d 10;

2. Setiap proposal akan dinyatakan layak diusulkan untuk dibiayai apabila :

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 11

Page 12: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

a. penjumlahan hasil perkalian antara bobot dari setiap unsur dengan nilai yang

diberikan hasilnya lebih besar atau sama dengan 600;

b. sekurang-kurangnya 2 penilai memberikan nilai lebih besar atau sama dengan

600;

c. tidak ada nilai yang lebih kecil dari atau sama dengan 3.

BAB IV

PENELITI, PEMBIAYAAN

DAN HAK ATAS HASIL RISET

Pasal 10

Syarat-syarat menjadi Peneliti RUKK, yaitu :

1. Riset Unggulan Bidang Ilmu Kemasyarakatan dan Kemanusiaan ini bersifat kompetitif

terbuka untuk semua peneliti Indonesia, baik dari kalangan Lembaga Pemerintah,

Universitas Negeri / Swasta maupun Lembaga Swadaya Masyarakat;

2. Memiliki gelar kesarjanaan minimal S1 dalam salah satu cabang Ilmu-ilmu Sosial atau

Humaniora;

3. Setiap riset dilaksanakan oleh seorang Peneliti Utama dan paling banyak 2 orang

Peneliti lainnya, serta dibantu oleh paling banyak 3 orang Pembantu Peneliti dengan

bidang keahlian yang saling mendukung;

4. Peneliti utama yang sudah menjadi Peneliti Utama di program riset unggulan lainnya

(RUT, RUK, RUTI) pada periode yang sama tidak diperkenankan menjadi peneliti

utama di program RUKK, tetapi diperkenankan sebagai anggota tim peneliti;

5. Program RUKK tidak dapat digunalkan untuk membiayai tesis S2 dan atau disertasi S3;

6. Apabila dikemudian hari diketahui bahwa dana penelitian RUKK digunakan untuk tesis

S2 atau disertasi S3 maka pendanaan riset tahap selanjutnya akan dihentikan dan tim

peneliti wajib mengembalikan dana yang telah diberikan kepada Pimpro yang

selanjutnya akan mengembalikan ke Negara.

Pasal 11

(1) Program Pembiayaan RUKK didasarkan pada :

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 12

Page 13: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

1. Program Riset Unggulan Bidang Ilmu Kemasyarakatan dan Kemanusiaan terdiri

dari kegiatan-kegiatan riset yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam kurun

waktu 2 sampai 3 tahun;

2. Hasil riset pada tahun yang bersangkutan dan rencana kegiatan untuk tahun

berikutnya akan dievaluasi dan dibahas secara rinci setiap tahun;

3. Bagi riset yang dinilai tidak layak untuk dilanjutkan baik dari segi kelayakan

bangunan konseptual yang telah dihasilkan, komitmen pelaksanaan riset atau

masalah lainnya, dapat dipertimbangkan untuk dihentikan.

4. Komponen biaya dalam program Riset Unggulan Bidang Ilmu Kemasyarakatan

dan Kemanusiaan adalah gaji dan Upah, Bahan, Perjalanan dan lain-lain

pengeluaran (periksa lampiran).

5. Pada setiap awal tahun anggaran, Sekretariat Proyek akan memeberitahukan

kepastian dana yang dapat diberikan oleh Pemerintah melalui mekanisme anggaran

pembangunan (DIP), kepada Peneliti Utama dan Lembaga Penanggung jawab.

6. Pembayaran dana dilakukan dalam 3 (tiga) tahap, terdiri atas :

a. Tahap I sebesar 30% dari nilai kontrak

Dibayarkan setelah ditandatanganinya Surat perjanjian oleh kedua belah

pihak, dilengkapi dengan dokumen yang diperlukan;

b. Tahap II sebesar 50% dari nilai kontrak

Dibayarkan setelah laporan kemajuan tahap I dinyatakan diterima oleh Tim

Evaluasi RUKK;

c. Tahap III sebesar 20% dari nilai kontrak

Tidak dibayarkan dan akan dikembalikan ke Negara bagi peserta yang

dinyatakan gagal,

7. Pengelola RUKK, yaitu :

Pimpinan Proyek dan Bendaharawan Proyek

(2) Pemberitahuan kepastian dana yang diberikan oleh Pemerintah oleh Sekretariat Proyek

melalui mekanisme anggaran pembangunan (DIP), kepada Peneliti Utama dan Lembaga

Penanggung jawab ini mencakup :

1. Jumlah dana yang diberikan Pemerintah untuk tahun berjalan.

2.Permintaan penyusunan Kerangka acuan Ristek untuk tahun berjalan yang

dilaksanakan dalam kurun waktu 10 (sepuluh) bulan, sebanyak 10 kopi.

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 13

Page 14: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

3.Nama lembaga dan Penanggung Jawab kegiatan RUKK (bukan Peneliti Utama)

sebagai penandatangan kontrak riset.

4. Nama Bendahara Penerima dan bank Penerima beserta Nomor rekening yang

digunakan.

BAB V

SELEKSI

Pasal 12

Tugas Tim seleksi RUKK, yaitu :

1. Tim seleksi yang akan menilai usulan riset terdiri dari panel pakar yang dibentuk oleh

Kementerian Riset dan Teknologi dengan melibatkan DRN;

2. Setiap usulan riset paling sedikit harus dinilai oleh tiga anggota panel. Dalam menilai

proposal, Panel pakar dapat saja, bila dianggap perlu, memanfaatkan Peer Reviewer;

3. Hasil telaahan Peer Reviewer menjadi bahan pertimbangan guna pengambilan keputusan

oleh Panel Pakar. Dalam melaksanakan tugasnya, Peer Reviewer menggunakan acuan

penelaahan sesuai dengan format yang telah ditentukan.

Pasal 13

Proses dan Jadwal Seleksi, yaitu :

1. Setiap usulan riset yang masuk akan diseleksi secara bertahap oleh suatu Panel Pakar

yang berasal dari berbagai disiplin ilmu social, ilmu humaniora dan/atau ilmu-ilmu lain

yang berhubungan dengan tema program ini;

2. Untuk menjamin kejujuran dan keadilan (fairness) penilaian, identitas peneliti akan

dirahasiakan di dalam proses seleksi;

3. Keputusan Panel Pakar bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat;

4. Seminggu setelah tanggal batas waktu penerimaan proposal, koordinator teknis RUKK

bersama sekretariatRUKK akan mengklarifikasikan proposal berdasarkan bidang ilmu.

Atas dasar klassifikasi ini, ditentukan jumlah dan anggota panel pakar sesuai dengan

bidang-bidang ilmu dari proposal yang masuk pada tahun berjalan;

5. Dari seluruh usulan riset yang masuk, pada tahap pertama Panel Pakar akan memilih

maksimal 100 proposal yang potensial untuk didanai;

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 14

Page 15: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

6. Setelah memperoleh masukan dari peer reviewer, dalam seleksi tahap kedua Panel pakar

akan menentukan 30 proposal yang dianggap layak untuk didanai oleh program ini;

7. Proses seleksi Riset unggulan Bidang Ilmu Kemasyarakatan dan kemanusiaan

dilaksanakan dengan berpedoman pada jadwal sebagai berikut :

A. Bagan Proses dan Jadwal Seleksi RUKK (1)

PROSES DAN JADWAL SELEKSI RUKK (1)

PENGUMUMAN DI MEDIA MASA

PROPOSAL DITERIMA

RAPAT PANEL I

PEER REVIEW

RAPAT PANEL II

DIUSULKAN UNTUK DIBIAYAI

B. Bagan Proses dan Jadwal Seleksi RUKK (2)

PROSES DAN JADWAL SELEKSI RUKK (2)

PEMBERITAHUAN

PENERIMAAN/PENOLAKAN

SARAN UNTUK PERBAIKAN RD

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 15

AWAL APRIL

AKHIR

AWAL JUNI

JUNI M.I-IV

MID JULI

AKHIR JULI

DITOLAK

DITOLAK

AGUSTUS

SEP-OCT

Page 16: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

PERBAIKAN DISAIN RISET

PENANDATANGAN

KONTRAK

8. Proposal sudah harus diterima Kementerian Riset dan Teknologi c.q. Lembaga

Pengelola/Sekretariat RUKK, selambat-lambatnya tanggal 31 Mei Tahun …..

9. Rapat Panel I menyeleksi proposal yang masuk dan akan menghasilkan 3 (tiga)

kategori, yaitu :

a. Proposal diterima;

b. Proposal diteruskan kepada Peer Reviewer;

c. Proposal ditolak.

Pasal 14

Proses seleksi RUKK, yaitu :

1. Rapat Panel II memanfaatkan masukan dari Peer Reviewer.

Proposal hasil seleksi Panel terdiri dari 2 (dua) kategori, yaitu :

a. Proposal diterima ( diusulkan untuk dibiayai );

b. Proposal ditolak ( tidak diusulkan untuk dibiayai );

2. Hasil rapat panel dengan penjelasannya akan disampaikan kepada pengusul oleh Kantor

Menteri Riset dan Teknologi;

3. Pengusul yang diterima proposalnya diharuskan menyusun desain riset untuk

pelaksanaan risetnya secara rinci untuk mendapatkan tanggapan dan persetujuan dari

Panelis yang berkenaan (jika diperlukan dapat dilaksanakan pertemuan)

BAB VI

PROPOSAL

Bagian 7

SISTEMATIKA PROPOSAL

Pasal 15

Proposal RUKK yang diajukan berisi :

1. JUDUL RISET

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 16

NOV-JAN

PEBRUARI

Page 17: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

2. ABSTARK

3. Pendahuluan

4. Signifikasi penelitian

5. Telaah kepustakaan

6. Permasalahan penelitian yang diikuti dengan PERUMUSAN MASALAH dan

pertanyaan penelitian (Research questions)

7. kerangka teoritis (theoretical framework)

8. Tujuan Penelitian

9. Metodologi

10. Pustaka Acuan

11. JADWAL KEGIATAN

12. BIAYA DAN RINCIAN BIAYA

13. RIWAYAT HIDUP LENGKAP TIM PENELITI ( disampaikan terpisah dari research

proposal).

PETUNJUK

PENYUSUNAN PROPOSAL

Pasal 16

Petunjuk Umum penyusunan proposal, terdiri atas :

1. Proposal harus disusun secara seksama mengikuti petujuk penyusunan proposal Riset

Unggulan Bidang Kemasyarakatan dan Kemanusiaan;

2. Penyimpangan dari petunjuk akan dapat mempengaruhi penilaian proposal.

Pasal 17

Petunjuk Penulisan penyusunan proposal, terdiri atas :

1. Proposal ditulis sesuai dengan format yang telah disediakan

2. Diketik dengan huruf (Font) Temes New Roman, ukuran 12, spasi 1 1/2

3. Diketik pada kerta ukuran A4

4. (295 X 210 mm), dengan margin kiri 3 cm: Kanan 2,5 cm; atas 2,5 cm; dan bawah 3 cm.

Pasal 18

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 17

Page 18: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

Penjelasan Isi dan Sistematika penyusunan proposal, terdiri atas :

I. SAMPUL DEPAN (LAMPIRAN)

II. JUDUL RISET

III. ABSTRAK

Tuliskan secara singkat-komprehensif signifikasi konseptual dari usulan riset, yang

diikuti dengan penyajian latar belakang permasalahan, tujuan, dan kegunaan hasil riset

bagi pembaharuan, pemaknaan kritis, dan pembumian perkembangan kemasyarakatan

dan kemanusiaan serta metodologi yang akan digunakan untuk membedah riset ini.

IV. PENDAHULUAN

Jelaskan alur piker pemilihan topik dan area riset yang mencakup :

• Latar belakang

• Ruang Lingkup dan batas-batas Riset

• Asumsi yang digunakan

• Tujuan Umum Riset

V. TELAAH KEPUSTAKAAN

Disyaratkan agar menyampaikan pula tinjauan kepustakaan (lterature review) dalam

bidang yang dikaji atas riset-riset terdahulu yang ditelusuri. Hubungan antara hasil

tinjauan kepustakaan dengan kerangka konseptual yang dikembangkan perlu

diperlihatkan dengan jelas.

VI. KERANGKA KONSEPTUAL

1. Kemukakan kerangka teoritis yang dipakai dan deskripsikan hubungan antara

masalah yang diteliti dengan kerangka tersebut serta hubungannya dengan penelitian

terdahulu;

2. Perlu diperlihatkan hubungan antara variable dengan factor yang saling terkait

(cohesive).

VII. METODOLOGI

1. Pendekatan yang dipakai

2. Konsep dan definisi kerja

3. Sumber dan teknik pengumpulan data

4. Teknik analisa data

5. Permasalahan dan limitasi data

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 18

Page 19: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

6. Populasi dan sample

7. Penentuan daerah riset.

VIII. JADWAL KEGIATAN

IX. BIAYA DAN RINCIAN BIAYA (lihat BAB IV Pasal 10 dan 11)

X. DATA TIM PENELITI ( lihat BAB V Pasal 12, 13 dan 14)

Harus disampaikan dalam bundel terpisah dari proposal riset, tetapi merupakan satu

kesatuan yang tidak terpisahkan dari proposal riset.

DISAIN RISET

Pasal 19

1. Disain Riset akan disempurnakan setelah Proposal Diterima (lihat Proses dan Jadwal

Seleksi, pasal 13 BAB V)

2. Hal yang perlu diperhatikan dalan Disain Riset, yaitu :

• Penjelasan secara operasional pendekatan dan strategi yang akan diambil untuk

memperoleh jawaban atas pertanyaan riset dan pencapaian tujuan riset

• Penjelasan secara rinci dan berturutan tahapan riset yang akan dilakukan dan kaitan

antara tahapan satu dengan lainnya.

Hal ini untuk memudahkan pemantauan baik bagi peneliti maupun panel pakar sebagai

evaluatornya.

LAMPIRAN : PENGAJUAN PROPOSAL

BAGIAN II BAB VI

A. BIDANG : RUKK A/B *) (PILIH SALAH SATU)

• JUDUL RISET

B. JADWAL KEGIATAN TAHUN 200…

NO

KEGIATAN/

PENANGGUNG

JAWAB

BULAN

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 19

Page 20: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

• Peneliti I (Utama), II, III, Tidak menyebutkan nama

C. PEDOMAN RINCIAN BIAYA RISET UNGGULAN

BIDANG KEMASYARAKATAN DAN KEMANUSIAAN

GAJI DAN UPAH (…%)

UNTUK 44 MINGGU (10 BULAN)

MAKSIMUM 3 ORANG PENELITI*)

30 Jam x Rp 11.000,00 x 44 1 orang

15 Jam x Rp 11.000,00 x 44 2 orang

Maksimum 3 Orang pembantu peneliti

BIAYA

BAHAN (…%) MAKS. 10 % DARI TOTALPERJALANAN; MAKS. 20 % DARI TOTALLAIN-LAIN (…%) (MAKSIMUM 10 % DARI TOTAL)BIAYA TOTAL**) 75.000.000,00

*) Peneliti utama min. 20 jam, maks. 30 jam/minggu

Peneliti lainnya min. 10 jam, maks. 15 jam/minggu

Pembantu peneliti maks. 20 jam/minggu

**) Biaya total maks. Untuk 1 thn : Rp. 75.000.000,00

D. ANGGARAN BIAYA DAN PENTAHAPAN

URAIAN THN I THN II THN III JUMLAHGAJI DAN UPAHBAHANPERJALANANLAIN-LAINJUMLAH TOTAL

E. RINCIAN ANGGARAN TAHUN 200… (TAHUN I)

1. Gaji dan Upah

NO PELAKSANA JUMLAH

PELAKSANA

JUMLAH

JAM /

HONOR /

JAM

BIAYA

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 20

Page 21: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

MINGGU1. PENELITI 11.0002. TEKNISI 6.000

JUMLAH BIAYA

2. Bahan (Termasuk Atk)

NO NAMA BAHAN VOLUME BIAYA SATUAN BIAYA

JUMLAH BIAYA

3. Perjalanan

NOKOTA/TEMPAT

TUJUANVOLUME BIAYA SATUAN BIAYA

JUMLAH BIAYA

4. LAIN-LAIN (ADMINISTRASI, PUBLIKASI DAN OPERASIONAL)

NO URAIAN KEGIATAN VOLUME BIAYA SATUAN BIAYA

JUMLAH BIAYA

5. JUMLAH ANGGRAN TAHUN 2004 (TAHUN I)

NO URAIAN KEGIATAN VOLUME BIAYA SATUAN BIAYA

JUMLAH BIAYA

KET. Usulan biaya Tahun II dan III tidak perlu perincian

Gunakan lembar tambahan bila diperlukan

F. DATA PELAKSANAAN RUUK (DISAMPAIKAN TERPISAH DARI PROPOSAL

RISET)

JUDUL RISET

Peneliti utama :

NIP (Jika PNS) :

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 21

Page 22: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

Jenis Kelamin :

Lama Riset :

Tahun mulai Riset : 2003

Total Biaya Riset : Rp.

Tahun I (2003) : Rp.

Tahun II (2004) : Rp.

Tahun III (2005) : Rp.

……….., ……… 2002

Peneliti Utama/

Pimpinan Lembaga Penanggung Jawab

Penyelenggaraan Riset Riset

Dekan/Kapuslit/Kapuslitbang*) NIP/NRP

*) pejabat yang berwenang

(eselon II)

Mengetahui,

Pimpinan Unit Penyelenggara Riset

G. RIWAYAT HIDUP (CV) TIM PENELITI (DISAMPAIKAN TERISAH DARI

PROPOSAL RISET)

1. Biodata Peneliti Utama

Peneliti Utama :

(Nama Lengkap dan gelar)

NIP (Jika PNS) :

Kantor/Unit Kerja :

Alamat Kantor / unit kerja :

Kode pos:

Telepon/faxs/E-mail :

Lembaga Penyelenggara Riset:

(Lembaga penanggung Jawab)

Alamat Lembaga :

Kode pos:

Telepon/Faks/E-mail :

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 22

Page 23: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

2. Biodata Peneliti Utama dan Peneliti lainnya

(mengemukakan hal-hal yang berkaitan langsung dengan riset)

Nama Lengkap :

NIP (Jika PNS) :

Tempat/Tgl Lahir :

Jenis Kelamin :

Bidang Keahlian :

Pendidikan (S1 ke atas)

NO TEMPAT PENDIDIKAN KOTA/NEGARA TAHUN LULUS BIDANG

STUDI

3. Judul Riset

NO JUDUL RISET

(Sebutkan maks. 4 riset yang dianggap paling baik dalam 5 thn terakhir,

dan jika mungkin yang relevan dengan usulan riset, termasuk paten

yang dimiliki atau usulan paten yang telah diajukan, baik paten maupun

paten sederhana)

Tahun

4. Pengalaman Riset

NO KARYA ILMIAH

TENAGA PENELITI maksimum 3 (tiga ) orang, terdiri atas :

1. Tenaga Peneliti

NO a. Nama lengkap

b. Bidang Keahlian

dan Tugas dalam

Riset

a. Gelar kesarjanaan

b. Pendidikan akhir

(S1/S2/S3

a. P/W

b. Alokasi waktu

(jam/minggu)

a. Unit

kerja

b. Lembaga

1. a)

b)

a)

b)

a)

b)

a)

b)2. a) a) a) a)

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 23

Page 24: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

b) b) b) b)

2. Tenaga Pembantu Peneliti

NO a. Nama lengkap

c. Bidang

Keahlian dan

Tugas dalam

Riset

a. Gelar kesarjanaan

c. Pendidikan akhir

(SLA/S1/S2/S3

a. P/W

c. Alokasi waktu

(jam/minggu)

a. Unit kerja

b. Lembaga

1. a)

b)

a)

b)

a)

b)

a)

b)2. a)

b)

a)

b)

a)

b)

a)

b)

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 24

Page 25: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

LAMPIRAN III

NOMOR : 71 /M/Kp/V/2004

TANGGAL : 28 MEI 2004

PADUAN

UNTUK TIM PENILAI RUKK

Pasal 1

Tim Penilai RUKK, yaitu :

1. Tim Penilai RUKK terdiri dari sejumlah pakar yang memiliki keahlian dalam satu atau

lebih disiplin ilmu Sosial dan Kemanusiaan;

2. Penunjukan tim penilai dilakukan dengan Surat Keputusan Menteri Riset dan Teknologi

berdasarkan usulan dari Penanggung Jawab Program/Ketua Panel pakar RUUK;

3. Dalam melaksanakan tugasnya, tim penilai akan dikelompokkan berdasarkan bidang

ilmu, dimana masing-masing kelompok akan diketuai oleh seorang pakar yang memiliki

keahlian dalam bidang ilmu terebut;

4. Jumlah kelompok bidang ilmu dan anggota tim penilai dari suatu bidang ilmu ditentukan

oleh banyaknya proposal yang masuk dari bidang ilmu tersebut;

5. Tim Penilai bekerja secara ad hoc, sesuai dengan proses dan jadwal seleksi sebagaimana

tertera dalam Lampiran II BAB V Buku Pedoman ini;

6. Dalam melakukan Seleksi, Monitoring dan Evaluasi, Tim Penilai akan menggunakan

Panduan yang telah disiapkan oleh Pengelola/Sekretariat RUKK.

Pasal 2

Tugas-tugas Utama Tim Penilai RUKK, yaitu :

1. Menyeleksi Proposal RUKK sesuai dengan Bidang Ilmunya;

2. Melakukan monitoring dan memberikan masukan/saran-saran perbaikan atas kegiatan

riset yang sedang berjalan;

3. Mengevaluasi hasil kegiatan riset pada akhir tahun berjalan;

4. Membuat rekomendasi untuk menentukan dilanjutkan/tidaknya kegiatan riset.

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 25

Page 26: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

LAMPIRAN IV

NOMOR : 71 /M/Kp/V/2004

TANGGAL : 28 MEI 2004

PANDUAN UNTUK

MONITORING DAN EVALUASI RUKK

Bagian 1

MONITORING / PEMANTAUAN

Pasal 1

Tugas dan Tanggung Jawab RUKK, yaitu :

(1) Monitoring / Pemantauan melaksanakan kegiatan yang ditujukan untuk memantau

kemajuan pelaksanaan kegiatan ristek;

(2) Penanggung jawab RUKK akan menunjuk panel pakar yang berkesesuaian dengan

bidang ilmu/topic riset untuk menjadi timpemantau;

(3) hal-hal yang harus dilakukan oleh Tim Pemantau antara lain adalah :

a. melihat kesesuaian antara yang telah dilakukan dengan rencana yang dibuat oleh tim

peneliti sebelumnya;

b. membahas problem yang dihadapi peneliti di lapangan dan memberikan alternatif /

kemungkinan solusinya;

(4) Pemantauan dilakukan setidak-tidaknya sekali dalam satu tahun, pada bulan ke enam

tahun berjalan;

(5) Tim pemantau terdiri dari setidak-tidaknya :

a. 1 orang panel pakar bidang berkenaan

b. 1 orang penanggung jawab / coordinator program dari KRT

c. 1 orang anggota tim manajemen / secretariat RUKK;

(6) Panel pakar akan memantau substansi riset, dan tim manajemen akan memantau teknis-

administratif;

(7) Pemantauan dilaksanakan di kota-kota dimana Lembaga Penanggung Jawab berada.

Jika memungkinkan, baik dari segi waktu dan dana, maka pemantauan juga akan

dilakukan langsung ke lokasi penelitian;

(8) Tim Peneliti harus segera membuat perbaikan laporan sesuai dengan saran/masukan dari

tim pemantau sebelum Seminar Evaluasi akhir Tahun berjalan.

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 26

Page 27: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

Pasal 2

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Tim Pemantau RUKK, yaitu :

1. Perkembangan/kemajuan pelaksanaan penelitian, sebagaimana dijanjikan atau

direncanakan di awal tahun, yang dapat dilihat dari riset disain masing-masing

penelitian;

2. Jika terjadi penyimpangan dalam hal-hal substantif seperti : tujuan, sasaran perumusan

masalah dan pendekatan serta metodologinya, tim pemantau perlu mendiskusikan hal ini

dengan tim peneliti, dan memberikan jalan keluar/alternatif pemecahan masalah;

3. Hasil kegiatan berupa : laporan sementara, publikasi, paper dalam seminar, yang ditulis

sebagai hasil dari kegiatan penelitian RUKK;

4. Penunjang riset :

a. kerjasama antar tim peneliti yang terlibat didalamnya;

b. kerjasama antar tim peneliti dengan lembaga penanggung jawab;

5. Pendanaan/administrasi keuangan;

6. Log Book (catatan penelitian)

Pasal 3

Dokumen yang perlu dibawa dalam pemantauan RUKK, yaitu :

1. Proposal awal

2. Riset disain tahun berjalan

3. Komentar-komentar panelis dalam seleksi proposal, riset disain, seminar evaluasi dan

kunjungan (monev) sebelumnya.

Pasal 4

Tanggung Jawab Tim pemantau RUKK, yaitu :

(1) membuat laporan kegiatan pemantauan yang berisi ;

a. hasil diskusi dengan tim peneliti;

b. evaluasi awal berdasarkan pemantauan progress-report;

c. rekomendasi tindak lanjut;

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 27

Page 28: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

(2) menyerahkan hasil tersebut kepada coordinator RUKK, yang selanjutnya akan

merangkum hasil pemantauan dari berbagai daerah dan menyampaikannya kepada

anggota panel lainnya melalui secretariat.

Bagian 2

EVALUASI AKHIR

TAHUN BERJALAN

Pasal 5

Evaluasi Akhir Tahun Berjalan, yaitu :

1. Evaluasi dilakukan dengan menyelenggarakan Seminar Evaluasi Tahunan, yang

dilaksanakan selambat-lambatnya 1 bulan sebelum pelaksanaan kegiatan berakhir (Bulan

Oktober);

2. Evaluasi substansi kegiatan dilakukan oleh Panrl pakar sesuai dengan bidang ilmu,

sedangkan evaluasi teknis administrasi dilakukan oleh Pimpro dan Benpro bersama tim

pengelola RUKK.

Pasal 6

Tujuan melaksanakan Evaluasi Akhir Tahun Berjalan, yaitu :

1. Melihat kemajuan dan kesesuaian pelaksanaan kegiatan riset dengan rencana yang telah

disusun sebelumnya (dinyatakan dalam Kerangka Acuan Riset);

2. Menentukan kemungkinan pelaksanaan kegiatan riset dilanjutkan atau dihentikan untuk

tahun berikutnya;

3. Menentukan biaya yang diperlukan bila penelitian dapat dilanjutkan;

4. Mendapatkan masukan untuk perbaikan program RUKK

Pasal 7

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Tim Peneliti RUKK, yaitu :

1. Peneliti Utama menyampaikan 10 kopi Laporan riset dengan lampiran usulan biaya yang

diperlukan untuk tahun berikutnya, selambat-lambatnya satu minggu sebelum kegiatan

seminar berlangsung;

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 28

Page 29: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

2. Peneliti Utama menyiapkan seluruh dokumen presentasi, mempresentasikan sendiri di

depan panel pakar dan peserta seminar, bahwa penunjukan wakil untuk mempresentasikan

hasil penelitian harus dilakukan dengan sepengetahuan/ijin Koordinator Program RUKK-

KRT;

3. Manajemen proyek menanggung biaya konsumsi selama pelaksanaan seminar

berlangsung, sedangkan biaya akomodasi dan transportasi akan disesuaikan dengan

kemampuan keuangan negara;

4. Koordinator Program bersama Tim Pengelola Program RUKK menghubungi dan meminta

kesediaan paneli berkenan, serta menyiapkan dokumen penilaian yang dipergunakan;

5. Dokumen-dokumen/format-format Kerta Kerja, dan lain sebagainya dapat.

Bagian 3

EVALUASI AKHIR KEGIATAN

Pasal 8

Laporan Akhir Peneliti RUKK, yaitu :

1. Peneliti Utama yang dinyatakan telah selesai melaksanakan kegiatan riset, diharuskan

menyusun dan menyampaikan Laporan Akhir Riset, yang meliputi kegiatan dan hasil

riset secara keseluruhan, dari awal tahun pertama samapai akhir tahun riset;

2. Laporan Akhir disampaikan selambat-lambatnya bulan Maret tahun berikutnya,

sebanyak 5 kopi;

3. Seminar Laporan akhir dilakukan dengan mengundang berbagai kalangan, pada bulan

Mei;

4. Publikasi atas hasil riset direkomendasikan paneli bagi topic-topik yang dianggap sangat

layak untuk dipublikasikan;

5. Bagi yang berhasil mempublikasikan di Jurnal Nasional/Internasional, disediakan

insentif sebesar Rp. ……..

Bagian 4

MATRIKS

PEMANTAUAN DAN EVALUASI RUKK

TAHUN ….

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 29

Page 30: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

Pasal 9

I. PENELITI UTAMA

JUDUL RISET :

1. KEMAJUAN RISET :

SASARAN REALISASI MASALAH PEMECAHAN

MASALAH

KETERANGAN

2. HASIL :

YANG DINILAI URAIAN/JUDUL

PUBLIKASI/MAKALAH

KETERANGAN/

TEMPAT PUBLIKASICERAMAH :

PUBLIKASI

ILMIAH

3. LAIN-LAIN :

a. PENUNJANG RISET

URAIAN

TAHUN BERJALAN (200…)RENCANA REALISASI MASALAH

USULAN

PEMECAH

MASALAH

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 30

Page 31: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

TENAGA PELAKSANA

BAHAN / ALAT

DANA

b. LOG BOOK :

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 31

Page 32: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

LAMPIRAN V

NOMOR : 71 /M/Kp/V/2004

TANGGAL : 28 MEI 2004

PANDUAN UNTUK

PENYELENGGARAAN PROGRAM RUKK

Bagian 1

STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 1

(1) ORGANISASI PENYELENGGARAAN PROGRAM-PROGRAM INSENTIF

(2) ORGANISASI PENYELENGGARAAN PROGRAM RUKK

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 32

Koordinator Teknis

Menristek

Pimpinan Proyek

Ketua Panel PakarAss. Deputi

Deputi Tim Pengarah (SC)

TU TU TU TU Pengelola Sekretariat RUKK

Ketua Kel. Bid. Ilmu

Ketua Kel. Bid. Ilmu

Ketua Kel. Bid. Ilmu

Page 33: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

Bagian 2

PENYELENGGARA PROGRAM

pasal 2

Penyelenggara Program RUKK terdiri dari :

1. Tim pengarah;

2. Ketua Panel Pakar;

3. Koordinator Teknis;

4. Pemimpin proyek (PIMPRO);

5. Pengelola/Sekretariat RUKK.

Pasal 3

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS

Menristek

Koordinator Teknis Ketua Panel Pakar

Pimpro

Tim Pengarah (SC)

33

TUKetua Kel. Bid. Ilmu

TU TU Pengelola Sekretariat RUKK

Ketua Kel. Bid. Ilmu

Ketua Kel. Bid. Ilmu

Page 34: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

(1) Tim Pengarah (SC) Program RUKK, yaitu :

a. para Deputi dan Staf Ahli Kementerian Riset dan Teknologi di bidang terkait,

b. Sekjen DRN,

c. Wakil dari LPND Ristek yang ditunjuk sebagai Pengelola Program, dan

d. Assisten deputi Urusan Perkembangan Ilmu-ilmu Sosial dan Kemanusiaan;

(2) Tim Pengarah diketuai oleh Deputi Perkembangan Riset, Ilmu Pengetahuan dan

teknologi (DEPUTI I), yang dalam tugas sehari-harinya juga bertindak sebagai

Penanggung-jawab Program.

Wakil Ketua Tim Pengarah adalah :

a. Wakil dari Lembaga Pengelola, setingkat Eselon I

b. Sekretaris Tim Pengarah adalah Assisten Deputi Urusan Perkembangan Ilmu-ilmu

Sosial dan Kemanusiaan;

(3) Tim Pengarah bertemu sekurang-kurangnya tiga kali dalam setahun, yakni pada awal,

pertengahan dan akhir tahun kegiatan;

(4) Tugas dan fungsi Tim Pengarah adalah menggariskan Kebijakan Pokok Program

RUKK, memonitor dan mengevaluasi relevansi Program RUKK dengan Kebijakan

kementerian Riset dan teknologi.

Pasal 4

Tugas Ketua Tim Pengarah Program RUKK, yaitu :

1. Memberi pengarahan tentang penyusunan rencana kerja, mekanisme pelaksanaan dan

anggaran, kepada Koordinator Teknis dan Pimpro;

2. Mensinergikan pelaksanaan program dengan program-program sejenis;

3. mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga yang mempunyai kesesuaian

tugas, fungsi maupun kemampuan sumberdaya manusia, sarana dan prasarana dalam

rangka mengoptimalkan pengelolaannya;

4. Memonitor kegiatan Program RUKK baik substantive maupun teknis administratif;

5. Melaporkan kepada Menteri tentang pelaksanaan kegiatan;

6. Menandatangani hasil seleksi Proposal dan Evaluasi Akhir sesuai dengan berita acara

yang dibuat oleh Ketua Panel Pakar

Pasal 5

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 34

Page 35: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

Tugas Ketua Panel Pakar Program RUKK, yaitu :

Ketua Panel Pakar Program RUKK adalah salah seorang Deputi (Eselon I) di Kementerian

Riset dan Teknologi yang memiliki keahlian dalam satu atau lebih disiplin Ilmu Sosial dan

Kemanusiaan.

Pasal 6

Tugas-tugas Ketua Panel Pakar, yaitu :

1. Memberikan masukan kepada Penanggung Jawab program RUKK tentang nama

anggota Panel pakar yang sesuai dengan bidang ilmu dari Proposal yang akan diseleksi

dan dievaluasi;

2. Mengetuai tim penilai dalam seleksi proposal dan evaluasi;

3. Melaporkan berita acara hasil seleksi dan evaluasi kepada Penanggung Jawab program

RUKK.

Pasal 7

Koordinator Teknis Program RUKK merupakan Asisten Deputi Urusan Ilmu-ilmu Sosial dan

kemanusiaan Kementerian Riset dan Teknologi.

Pasal 8

Tugas-tugas Koordinator Teknis, yaitu :

1. Menyusun rencana kerja, mekanisme pelaksanaan dan anggaran serta mengkoordinir

pelaksanaan tugas-tugas harian Program RUKK sesuai dengan arahan Ketua Tim

Pengarah (SC);

2. mengkomunikasikan masukan-masukan dari Ketua Panel Pakar kepada Pengelola /

Sekretariat dan Pimpinan proyek;

3. Melaporkan kegiatan=kegiatan harian (day to day activities) kepada Penanggung Jawab

program

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 35

Page 36: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

Pasal 9

Pengelola/Sekretariat Program RUKK

1. Pengelola / Sekretariat Program RUKK adalah Lembaga Penelitian Non Departemen

(LPND) Ristek yang mempunyai core competence di bidang Ilmu-ilmu Sosial dan

Kemanusiaan;

2. Penunjukan LPND sebagai Pengelola / Sekretariat didasarkan atas SK Menteri Riset dan

Teknologi;

3. Kepala LPND selanjutnya menunjuk jajarannya yang akan bertugas sebagai Penanggung

jawab Pengelola / Sekretariat Program RUKK.

Pasal 10

Tugas-tugas Pengelola/Sekretariat Program RUKK, yaitu :

1. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan proses seleksi, monitoring

dan evaluasi Program RUKK, Termasuk di dalam kegiatan ini antara lain, yaitu :

a. penyusunan TOR dan pembahasan dananya;

b. penyelenggaraan seleksi, monitoring dan evaluasi serta rapat-rapat Panel Pakar;

c. penyebarluasan informasi termasuk Buku Panduan telah disiapkan oleh

Koordinator Program;

2. Bersama Pimpro dan Benpro menyiapkan dokumen-dokumen berupa :

• Kontrak riset,

• SK Menristek (Penunjukan panel Pakar, Penelitian yang dibiayai, dll.),

• Surat Pemberitahuan Hasil seleksi dan hasil Evaluasi;

3. Lain-lain kegiatan kesekretariatan.

Pasal 11

Pemimpin Proyek RUKK adalah

1. Pemimpin Proyek (Pimpro) RUKK adalah salah satu seorang Kepala Bidang yang berada

di bawah Asisten deputi Urusan perkembangan Ilmu-limu Sosial dan Kemanusiaan;

2. Penunjukan Pimpro didasarkan atas SK menteri Riset dan Teknologi;

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 36

Page 37: MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA … · Bidang Terapan (RUKK-A) 2. Bidang Pengembangan Ilmu (RUKK-B) (2) Syarat pengajuan Proposal, yaitu : 1. Proposal yang diajukan

3. Tugas dan tanggung jawab Pimpro RUKK mengikuti aturan sebagaimana ditetapkan

dalam Keppres No.17 dan Keppres No. 18;

4. Dalam melaksanakan tugasnya, Pimpro dibantu oleh seorang Bendahara Proyek (Benpro)

dan staf administrasi;

5. Dibawah koordinasi Koordinator Teknis, Pimpro dan Benpro bersama Pengelola Program

menyusun rencana kerja dan mekanisme pelaksanaan dan anggaran sesuai peraturan yang

berlaku;

6. Selain tugas dan tanggung jawab sebagaimana ditetapkan dalam Keppres No. 17 dan

Keppres No. 18, Pimpinan Proyek RUKK mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai

berikut :

a. Menyiapkan dokumen-dokumen seperti :

- kontrak riset;

- SK Menristek (Penunjukan Panel Pakar, Penelitian yang dibiayai, dll.)

b. Surat Pemberitahuan Hasil Seleksi dan hasil Evaluasi, yaitu :

- Bersama Benpro dan Sekretariat RUKK, menhevaluasi usulan anggaran

penelitian yang diajukan oleh timpeneliti, dan memonitor kesesuaian

penggunaannya.

DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS 37