menjaga keseimbangan pertanian dan pembangunan...

135
MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN KOTA BATU SEBAGAI KAWASAN AGROPOLITAN SKRIPSI Diajukan untuk Menempuh Skripsi pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya PUTRA PAMUNGKAS JUNIYANTO 135030101111123 UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK MALANG 2017

Upload: others

Post on 28-Dec-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

DAN PEMBANGUNAN KOTA BATU SEBAGAI

KAWASAN AGROPOLITAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Skripsi pada Fakultas Ilmu

Administrasi Universitas Brawijaya

PUTRA PAMUNGKAS JUNIYANTO

135030101111123

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK

MALANG

2017

Page 2: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN
Page 3: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN

PEMBANGUNAN KOTA BATU SEBAGAI KAWASAN

AGROPOLITAN

Nama : Putra Pamungkas Juniyanto

NIM : 135030101111123

Program Studi : Ilmu Administrasi Publik

PENGUJI PEMBIMBING:

Pembimbing 1 : Dr. Sarwono, M.Si

PENGUJI BUKAN PEMBIMBING:

Penguji 1 : Dr. Suryadi, MS.

Penguji 2 : Drs. Sukanto, MS.

Tanggal Ujian : 12 Desember 2017

Page 4: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN
Page 5: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI PUBLIK Jalan M.T Haryono No. 163 Malang 65145, Indonesia

Telp. +62-341-553737, Fax. +62-341-558227

E-mail : [email protected] http://www.fia.ub.ac.id

BIODATA SARJANA

I. DATA SARJANA BARU

a. Nomor Induk Mahasiswa (NIM) : 135030101111123

b. Nama : Putra Pamungkas Juniyanto

c. Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 25 Juni 1995

d. Nama Ayah : (Alm.) Rijanto Sukiswo

e. Nama Ibu : Budi Sulistiowati

f. Alamat Asal : Jl. Ronggolawe no. 7 RT 01 RW 04, Kelurahan Tinap, Kecamatan

Maospati, Kab. Magetan

g. Kota Asal : Magetan

h. Kode Pos : 63391

i. Telepon / HP : 085606016160

j. Tahun Masuk Perguruan Tinggi : 2013

k. Pindahan Dari : -

l. Program Studi : Ilmu Administrasi Publik

m. Nomor Ijasah :

II. DATA PENYUSUNAN SKRIPSI / TUGAS AKHIR

a. Tanggal Mulai : 22 Februari 2017

b. Judul Skripsi : Menjaga Keseimbangan Pertanian dan Pembangunan Kota Batu

Sebagai Kawasan Agropolitan

c. Dosen Pembimbing 1 : Dr. Sarwono, M.Si

d. Dosen Pembimbing 2 : -

e. Nilai : A

III. DATA PRESENTASI AKADEMIK

a. IP Kumulatif : 3.16

b. Jumlah Mata Kuliah : 147 sks

c. Predikat Kelulusan : Sangat Memuaskan

IV. DATA KELULUSAN

a. Tanggal Lulus : 18 Januari 2018

b. Jumlah Terminal : semester

c. Lama Studi : 4 tahun 5 bulan

Malang, 21 Desember 2017

(Putra Pamungkas Juniyanto) NIM. 135030101111123

Page 6: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

Kupersembahkan Karyaku Kepada :

Keempat Orang Tuaku : Ayah Rijanto Sukiswo

Papa Agus Sudaryanto

Mama Budi Susilowati dan Rini Sukiswati

Saudara-saudaraku : Novalia Pusjiastuti, Prima Oktaviawan Bayu

Brata, Mona Surya Brata

Dan para sahabat-sahabat seperjuangan

Terima kasih telah memberikan pelajaran, dukungan, serta do’a dalam

menempuh pendidikan selama ini.

Page 7: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

RINGKASAN

Putra Pamungkas Juniyanto, 2017, Menjaga Keseimbangan Pertanian dan

Pembangunan Kota Batu Sebagai Kawasan Agropolitan, Dosen

Pembimbing : Dr. Sarwono, M.Si.

Penelitian dilakukan berdasarkan kekhawatiran masalah alih fungsi lahan.

Permasalahan alih fungsi lahan di setiap daerah sudah mencapai tahap

mengkhawatirkan. Dimana alih fungsi lahan tidak hanya melanda kota-kota besar

saja, tetapi daerah kota kecil seperti kota Batu. Kota Batu sebagai kota ditunjang

perekonomian agraria kota Batu berkembang dengan pesat. Selain kota pertanian

kota Batu juga dikenal sebagai kota pariwisata. Permasalahan yang dihadapi kota

Batu adalah dalam menjaga keseimbangan pertanian dan pembangunan. Ditinjau

dari permasalahan yang dihadapi maka teori yang sesuai adalah alih fungsi lahan

menurut Isa Iwan (2004). Selain itu teori pembangunan berkelanjutan juga

termasuk seperti yang disampaikan oleh Emil Salim (1990).

Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif pendekatan kualitatif. Sumber

data diperoleh meliputi : (1) informan, (2) peristiwa, dan (3) dokumen. Analisis

permasalahan pada penelitian ini menggunakan paradigma interpretatif menurut

Agung Budi Sulistiyo (2013). Paradigma interpretatif memiliki maksud peneliti

mampu memberikan saran dan pemecahan masalah melalui prediksi masalah yang

dihadapi.

Permasalahan yang dihadapi oleh kota Batu adalah alih fungsi lahan.

Permasalahan alih fungsi lahan terjadi diakibatkan oleh suhu, keadaan tanah, dan

kebutuhan non pertanian meningkat. Pembangunan berupa wisata dan perumahan

terjadi dengan pesat di kota Batu. Permasalahan diselesaikan dengan cara berupa

pemetaan wilayah dengan meningkatkan potensi masing-masing desa di kota Batu.

Sebagai peniliti memberikan saran berupa penggunaan teknologi citra satelit yang

sudah mulai diterapkan. Teknologi dimanfaatkan bertujuan mengetahui keadaan

wilayah kota Batu lebih akurat. Selain itu sosialisasi mengenai pertanian juga

ditingkatkan bertujuan menjaga lahan pertanian dan lahan hijau demi masa depan.

Kata kunci : Pertanian, Alih fungsi lahan, Pembangunan Berkelanjutan.

Page 8: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

SUMMARY

Putra Pamungkas Juniyanto, 2017, Maintaining a Balance of Agriculture and the

construction of the Kota Batu As Agropolitan, Advisor: Dr.

Sarwono, M.Si.

Research carried out on the basis of the concern is the issue of land over the

function. The problems over the function of land in each region has reached

alarming stage. Where is the land over the function not only hit major cities only,

but the area of the small city such as Kota Batu. Kota Batu as the city supported an

agrarian economy stone town growing rapidly. In addition to the agricultural city

of Kota Batu also known as the city of tourism. The problems facing the Kota Batu

was in keeping the balance of agriculture and development. Review of problems

facing then the theory is rather a function of land according to Isa Iwan (2004). In

addition the theory of sustainable development are also included such as delivered

by Emil Salim (1990).

This research uses descriptive qualitative approach type. Data source

retrieved include: (1) the informant, (2) events, and (3) of the document. Analysis

of problems on the research of using the paradigm of the interpretive according to

Agung Budi Sulistiyo (2013). Interpretive paradigm has the purpose of researchers

able to give advice and problem solving through prediction problems encountered.

The problems faced by the Kota Batu was over the function of the land. The

problems over the function of the land occurred due to the temperature, the State of

the soil, and agricultural needs increase. Development in the form of tourism and

housing occurs rapidly in Kota Batu. Problem resolved by way of mapping the form

region by improving the potential of each village in Kota Batu. As researchers

advise the use of technology in the form of satellite imagery that already beginning

to be applied. The technology utilized was aimed at knowing the Kota Batu is more

accurate. Besides socialization about agriculture also enhanced aims keep

agricultural land and green fields for the sake of the future.

Keywords : Agriculture, Over the Function of land, Sustainable Development.

Page 9: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur peneliti pajatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa /

Allah SWT, karena dengan seijin dan kehendak Allah SWT sebagai peneliti mampu

menyelesaikan tugas akhir dengan judul “ Menjaga Keseimbangan Pertanian

dan Pembangunan Kota Batu Sebagai Kawasan Agropolitan ”.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

dalam memperoleh gelar sarjana Administrasi Publik pada Fakultas Ilmu

Administrasi Universitas Brawijaya. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya

skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu pada kesempatan kali ini peneliti menyampaikan ucapan

terimakasih kepada yang terhomat:

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Supriyono, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu

Administrasi Universitas Brawijaya.

2. Bapak Drs. Andy Fefta Wijaya, MDA, Ph.D selaku Ketua Juruan Ilmu

Administrasi serta Pembimbing Akademik, Fakultas Ilmu Administrasi,

Universitas Brawijaya.

3. Ibu Dr. Lely Indah Mindarti, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.

4. Bapak Dr. Sarwono, M.Si selaku komisi pembimbing yang telah

berkenan memberikan waktu, nasehat dan bimbingan, serta ilmu yang

bermanfaat bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Administrasi yang telah

memberikan ilmu dan nasehat yang berguna bagi peneliti untuk

Page 10: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

menyelesaikan tugas akhir.

6. Seluruh staf Dinas, Badan dan masyarakat Kota Batu terkait dalam

penelitian dan penyusunan tugas akhir.

7. Terima kasih kepada keempat orang tua peneliti yang telah memberikan

bimbingan, pendidikan, dan pelajaran hidup. Terkhusus ayah dan papa

peneliti, peneliti sudah mencapai cita-cita ayah dan papa peneliti. Maaf

peneliti belum bisa memberikan lebih, semoga ayah dan papa mampu

menyaksikan disana.

8. Untuk saudara peneliti Novalia Pujiastuti, Prima Oktaviawan Bayu Brata,

dan Mona Surya Brata yang telah memberikan dukungan peneliti dalam

penyusunan tugas akhir.

9. Untuk teman kontrakan Irfanov Hafiz, Agan Sasongko Aji, Egy Setiawan,

Mahendra Kurniawan, Thomas Indo, serta Abi Laksono yang telah

memberikan tempat ternyaman dan menyenangkan selama menempuh

pendidikan S1.

10. Serta kepada teman magang, Basis Beringin FIA, dan Lambe Turah FC

yang memberikan pengalaman baru dan pengalaman menyenangkan

maupun menyesatkan selama menempuh pendidikan S1.

Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian, pengerjaan, dan penyusunan

skripsi masih terdapat kekurangan atau kesalahan dalam pengerjaan. Peneliti hanya

bisa mengharapakan saran dan kritik untuk menyempurnakan skripsi peneliti. Akhir

kata semoga skripsi bermanfaat bagi peneliti dan para pembaca.

Page 11: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

Malang, 15 Oktober 2017

Penulis

Page 12: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

vii

Daftar Isi

Cover ............................................................................................................... i

Motto ............................................................................................................... ii

Persebahan ...................................................................................................... iii

Kata Pengantar............................................................................................... iv

Daftar Isi ......................................................................................................... vii

Daftar Tabel .................................................................................................... x

Daftar Gambar ............................................................................................... xi

Bab 1 Pendahuluan ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 10

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 11

D. Kontribusi Penelitian ......................................................................... 11

E. Sistematika Penulisan ......................................................................... 12

Bab 2 Kajian Pustaka .................................................................................... 14

A. Administrasi Publik ........................................................................... 14

1. Pengertian Administrasi ................................................................. 14

2. Fungsi-Fungsi Administrasi Publik ............................................... 15

3. Peran Administrasi Publik ............................................................. 16

4. Administrasi Publik Perspektif Deliberatif .................................... 16

B. Pengertian Administrasi Pembangunan ............................................. 18

C. Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development) ................. 20

1. Pengertian Pembangunan Berkelanjutan ....................................... 20

2. Prinsip-Prinsip Berkelanjutan ........................................................ 24

3. Strategi Pembangunan Berkelanjutan

(Sustainable Development) ............................................................ 26

4. Indikator atau Kriteria Pembangunan Berkelanjutan ..................... 28

D. Pembangunan Lingkungan Hidup ..................................................... 29

1. Konsep Pembangunan Berwawasan Lingkungan Hidup ............... 29

2. Program Pembanguan Lingkungan Hidup .................................... 32

E. Kawasan Agropolitan ......................................................................... 33

1. Pengertian Agropolitan .................................................................. 33

F. Pertanian ............................................................................................. 35

1.Pengertian Pertanian........................................................................ 35

G. Alih Fungsi Lahan ............................................................................. 37

1. Pengertian Alih Fungsi Lahan ....................................................... 37

2. Faktor-Faktor Penyebab Terjadi Alih Fungsi Lahan ..................... 38

3. Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian ..................... 40

Page 13: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

viii

Bab 3 Metode Penelitian ................................................................................ 43

A. Jenis Penelitian .................................................................................. 43

B. Fokus Penelitian ................................................................................. 44

C. Lokasi Dan Situs Penelitan ................................................................ 46

D. Jenis Dan Stuktur Data ...................................................................... 46

E. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 49

F. Teknik Analisis Data .......................................................................... 50

Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan.................................................. .... 53

A. Gambaran Umum Lokasi dan Situs Penelitian .................................. 53

1. Sejarah Singkat Terbentuknya Kota Batu ...................................... 53

2. Letak Geografis .............................................................................. 54

3. Kondisi Topografi .......................................................................... 55

4. Kondisi Suhu dan Iklim ................................................................. 55

5. Kondisi Kependudukan .................................................................. 56

6. Kondisi Sosial dan Budaya Kota Batu ........................................... 57

7. Kondisi Ekonomi Batu Secara Makro ........................................... 57

8. Kota Batu Sebagai Kota Agropolitan ............................................ 58

B. Penyajian Data Fokus Penelitian ....................................................... 61

1. Dinamika Pembangunan Kota Batu Perspektif Sustainable

Development .................................................................................. 61

a. Pembangunan Kota Batu Menurut Potensi Wilayah ................. 61

b. Sustainable Development Kota Batu ......................................... 66

2. Permasalahan Menjaga Keseimbangan Pertanian dan

Pembangunan ................................................................................. 68

a. Permasalahan Musim dan Suhu................................................. 69

b. Alih Fungsi Lahan ..................................................................... 70

c. Kejenuhan Lahan ....................................................................... 72

d. Bencana Alam ........................................................................... 73

3. Strategi Menghadapi Permasalahan

Keseimbangan Pertanian dan Pembangunan ................................ 74

C. Pembahasan ........................................................................................ 79

1. Dinamika Pembangunan Kota Batu Perspektif Sustainable

Development ................................................................................... 79

a. Pembangunan Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial ...... 79

1). Pusat Kegiatan Sektor Perdagangan dan Jasa ..................... 80

2). Pusat Kegatan Sektor Perkantoran ...................................... 81

3). Pusat Kegiatan Sektor Perumahan ...................................... 82

4). Pusat Kegiatan Sektor Pariwisata ........................................ 85

5). Pusat Kegiatan Sektor Industri ............................................ 87

6). Kawasan Pusat Pelayanan Umum ....................................... 87

7). Pusat Sentra Produksi Pertanian .......................................... 90

b. Pembangunan Menghargai Keragaman .................................... 92

Page 14: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

ix

c. Pembangunan Menggunakan Pendekatan Intergratif ................ 93

d. Pembangunan Perspektif Jangka Panjang ................................. 94

2. Permasalahan Menjaga Keseimbangan Pertanian dan

Pembangunan ................................................................................. 96

a. Banyaknya Kebutuhan Lahan Yang Bersifat

Non-Pertanian............................................................................ 96

b. Peningkatan Jumlah Penduduk.................................................. 98

c. Peningkatan Tarif Hidup Masyarakat ........................................ 98

d. Ekonomi Masyarakat................................................................. 99

e. Degradasi Lingkungan............................................................... 100

f. Kebijakan Pemerintah ................................................................ 101

3. Strategi Menghadapai Permasalahan Keseimbangan Pertanian

dan Pembangunan Bersama ........................................................... 102

a. Memperkecil Peluang Terjadinya Konversi .............................. 103

b. Mengendalikan Kegiatan Konversi Lahan ................................ 103

c. Instrumen Pengendalian Konversi Lahan .................................. 104

Bab 5 Penutup ................................................................................................ 107

A. Kesimpulan ........................................................................................ 107

B. Saran .................................................................................................. 111

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 113

LAMPIRAN .................................................................................................... 116

Page 15: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

x

Daftar Tabel

Tabel 1 Luas Lahan Pertanian dan Perkebunan ............................................... 7

Tabel 2 Banyaknya Akomodasi Hotel Berdasarkan Kecamatan ..................... 7

Page 16: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

xi

Daftar Gambar

Gambar 1 Rencana Kawasan Pengembangan Kegiatan Perkotaan dan

Agropolitan ..................................................................................... 12

Gambar 2 Peta Kota Batu ................................................................................. 54

Gambar 3 Pemandangan Kota Batu dari gunung Banyak ................................ 62

Gambar 4 Pembangunan Desa Tematik Kota Batu.......................................... 63

Gambar 5 Wisata Petik Apel ............................................................................ 63

Gambar 6 Wisata Petik Apel ............................................................................ 63

Gambar 7 Peta Wisata Kota Batu..................................................................... 65

Gambar 8 Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu ........................................ 68

Gambar 9 Peta Pesebaran Hotel, Villa dan Restoran Kota Batu...................... 69

Gambar 10 Peta Penggunaan Lahan Kota Batu ............................................... 70

Gambar 11 Penyuluhan dan Pembekalan Dinas Pertanian untuk

Pengembangan Pertanian dan Perkebunan Kota Batu ..................... 76

Gambar 12 Hasil Olahan Pertanian dan Perkebunan Kota Batu ...................... 77

Gambar 13 Hasil Olahan Pertanian dan Perkebunan Kota Batu ...................... 77

Gambar 14 Hasil Olahan Pertanian dan Perkebunan Kota Batu ...................... 77

Gambar 15 Hasil Olahan Pertanian dan Perkebunan Kota Batu ...................... 77

Gambar 16 Hasil Olahan Pertanian dan Perkebunan Kota Batu ...................... 77

Gambar 17 Promosi Hasil Pertanian dan Perkebunan Kota Batu .................... 78

Gambar 18 Promosi Hasil Pertanian dan Perkebunan Kota Batu .................... 78

Page 17: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Jawa Timur salah satu Propinsi yang terletak di Indonesia yang memiliki

potensi pertanian yang besar. Disetiap kabupaten yang ad di Jawa Timur hampir

memiliki ciri khas masing-masing dibidang pertanian. Sebagai contoh mangga

terkenal dari Probolinggo, begitu juga kurma terdapat di Kabupaten Pasuruan.

Produksi padi juga terdapat di Kabupaten Ngawi, Banyuwangi dan Jember.

Termasuk kawasan agropolitan yang terkenal Kota Batu yang terkenal dengan apel

Batu dan jeruknya. Sumber daya alam yang melimpah di Propinsi Jawa Timur

didukung oleh kesuburan tanah vulkanik dari gunung yang mengelilingi seluruh

Pulau Jawa. (Bappelitbangda Kota Batu)

Kota Batu adalah kota agropolitan mandiri terletak tepat di barat Kota

Malang. Kota Batu kawasan terkenal dengan produksi buah dan sapi perah.

Produksi buah terkenal berupa apel dan jeruk merupakan komoditi terkenal.

Didukung dengan pegunungan yang mengelilingi sepanjang sisi Barat, Utara, dan

Selatan yang berdampak pada suhu yang selalu sejuk dan dingin di Kota Batu.

Menjadikan Kota Batu mendapat julukan Swiss of Jawa Timur sejak jaman

penjajahan Belanda. Kawasan Batu memiliki berbagai tempat wisata, rumah, dan

penginapan dengan pemandangan alam yang memberikan ketenangan jiwa.

Kawasan agropolitan sendiri merupakan kawasan yang terdiri atas bebrapa

pusat kegiatan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan

Page 18: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

2

fungsional dan hirarki keruangan satuan sistem pemukiman dan sistem agrobisnis

hal ini sesuai dengan UU No 26 tahun 2007 Tentang Penataan Ruang (Mudianto,

Helmi. 2015). Mengungkapkan bahwasannya agropolitan berasal dari kata agro

atau pertanian dan politan atau kota, atau dapat diartikan pula sebagai kota pertanian

atau katalainnya yaitu dimana suatu kota yang berada pada wilayah pertanian

maupun sebaliknya. Agropolitan adalah kota pertanian yang mana berkembang dan

tumbuh sejalan dengan sistem dan usaha agribisnis yang mampu mendorong,

melayani menarik, dan menghela kegiatan pembangunan pertanian pada wilayah

sekitarnya (Iqbal, M. dan S. A. Iwan. 2009).

Kota pertanian (agropolitan) berada dalam kawasan pemasok hasil pertanian

(sentra produksi pertanian) yang mana kawasan tersebut memberikan kontribusi

yang besar terhadap mata pencaharian dan kesejahteraan masyarakatnya.

Selanjutnya kawasan pertanian tersebut (termasuk kotanya) disebut dengan

kawasan agropolitan. Kota pertanian dapat merupakan kota menengah atau kota

kecil atau kota kecamatan atau kota pedesaan yang berfungsi sebagai pusat

pertumbuhan ekonomi yang mendorong pertumbuhan pembangunan perdesaan dan

desa-desa hinterland atau wilayah sekitarnya melalui pengembangan ekonomi,

yang tidak terbatas sebagai pusat pelayanan sektor pertanian, tetapi juga

pembangunan sektor secara luas seperti usaha pertanian (on farm dan off farm),

industri kecil, pariwisata, jasa pelayanan, dan lain-lain. Batasan suatu kawasan

agropolitan lebih ditentukan dengan memperhatikannya economic of scale dan

economic of scope (Bappeda Provinsi Jawa Timur tahun,2011).

Page 19: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

3

Kawasan agropolitan sendiri merupakan sebuah program bersama antara

Departemen Pertanian dan Departemen Pekerjaan Umum secara Nasional yang

mana telah dirintis mulai tahun 2002, dimana pendanaan dalam pelaksanaan

program yang dimaksud yaitu sharing antara Pemerintah Pusat, Pemerintah

Propinsi dan Kabupaten Kota. Hakikatnya kawasan agropolitan adalah kawasan

yang terdiri dari satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah pedesaan sebagai

sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya alam tertentu yang

ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hirarki keruangan satuan sistem

permukiman dan sistem agribisnis. Tidak hanya itu saja, dalam Perencanaan

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Propinsi Jawa Timur Tahun 2006-2008

yaitu terdapat suatu Agenda Percepatan Pertumbuhan Ekonomi yang berkualitas ,

berkelanjutan dan pembangunan infrastruktur, pada sub agenda Revitalisasi

pertanian pada program Pengembangan Agribisnis tertera kegiatan Fasilitasi

Pengembangan Kawasan Agropolitan. Dan untuk melaksankan koordinasi di

tingkat Propinsi telah disusun Kelompok Kerja Pengembangan Kawasan

Agropolitan dengan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor:

188/90/KPTS/013/2008 tanggal 21 Februari 2008 tentang Pembentukan

Kelompok Kerja (POKJA) Pengembangan Kawasan Agropolitan Propinsi

Jawa Timur Tahun Anggaran 2008. Hal ini juga dikuatkan dalam Rencanaan

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Propinsi Jawa Timur

Tahun 2009-2014 yaitu terdapat suatu arah pembangunan Misi, dimana arah

pembangunan tersebut ditempuh memalui penguatan ekonomi yang didukung

pengembangan pertanian dan agroindustri ataupun agrobisnis, sehingga

Page 20: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

4

dalam hal ini melalui tahap revitalisasi pertanian yang nantinya pun ditempuh

melalui empat langkah pokok yaitu:

1. Meningkatkan kemampuan petani, dan penguatan lembaga

pendukungnya;

2. Meningkatkan produktivitas, produksi, daya saing, dan nilai tambah

produk pertanian dan perikanan;

3. Meningkatkan pengamanan ketahanan pangan;

4. Memanfaatkan hutan untuk divesifikasi usaha, dan pendukung produksi

pangan.

Sehingga sasarannya adalah meningkatkan pertumbuhan sektor pertanian

secara signifikan, dan meningkatnya kesejahteraan petani dan nelayan, serta

menumbuh kembangkan agrobisnis ataupun agroindustri dan agropolitan.

Program yang telah dirancang oleh pemerintah memiliki tantangan akan

zaman yang semakin berkembang kawasan agropolitan yaitu kendala berupa alih

fungsi lahan pertanian. Berkembangnya kebutuhan akan lahan baik untuk

perumahan maupun bercocok tanam semakin meningkat. Kenyataan yang ada

dilapangan berbanding terbalik. Pada umumnya Pemerintah dapat memahami akan

kebutuhan masyarakat disebabkan karena kurangnya persediaan tanah bagi rakyat,

akan tetapi banyak sekali diantaranya tanah-tanah tersebut dipakai oleh individu

maupun kelompok tanpa menggunakan izin dari pihak yang berwajib maupun yang

berhak. Tanah- tanah tersebut diantaranya tanah-tanah hutan lindung, persawahan

dan perkebunan. Penggunaan lahan pertanian dan perkebunan yang salah

dinamakan sebagai alih fungsi lahan pertanian.

Page 21: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

5

Alih fungsi lahan sendiri menurut Utomo dkk (1992) adalah perubahan fungsi

sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsinya semula menjadi fungsi lain dan

memiliki dampak negatif dari perubahan tersebut. Sedangkan pengertian pertanian

menurut etimologi yaitu Agri (Ager) berarti tanah dan Culture (Colere) yang

diartikan sebagai pengelolaan. Jika diartikan secara luas pertanian adalah kegiataan

pengelolaan tanah yang dilakukan oleh manusia dalam memanfaatkan sumber daya

hayati, yang bertujuan untuk kelangsungan hidup manusia seperti : menghasilkan

bahan pangan, menghasilkan bahan baku industri atau sumber energi, dan

mengelola lingkungan hidupnya.

Menurut pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa alih fungsi lahan

pertanian adalah perubahan lahan pertanian sebagai fungsinya sebagai sumber

pangan dan kelangsungan hidup manusia berubah fungsi lain menuju hal yang

negatif seperti pembangunan perumahan, pembabatan menjadi ladang sawit, tempat

wisata dan lain sebagainya. Permasalahan alih fungsi lahan pertanian menurut data

terjadi di Kota Batu. Keseimbangan antara wilayah pertanian dan pembangunan

memiliki ketimpangan. Menurut data luas lahan pertanian di Kota Batu mengalami

penurunan. Berikut data yang diperoleh dari Badan Statistik Kota Batu Tahun 2015

:

0

500

1000

1500

2012 2013 2014

Luas Lahan Pertanian dan Perkebuan (ha)

Padi Jagung Ubi Kayu

Page 22: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

6

Banyaknya akomodasi hotel berdasarkan kecamatan :

No

Kecamatan

Hotel dan restoran dll.

Pertumbuhan (%) Tahun

2011-2013 2011 2013

1. Batu 395 465 17,7%

2. Junrejo 11 21 90,9%

3. Bumiaji 35 38 8,5%

Jumlah 441 524 18,8%

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Batu

Data yang diperoleh menunjukkan bahwa terjadi penurun lahan pertanian dan

perkebunan yang ada di Kota Batu. Selain itu data mampu menunjukkan bahwa

pemerintah dan dinas terkait belum mampu menjaga keseimbangan antara lahan

pertanian dan pembangunan sesuai dengan konsep kawasan agropolitan. Tujuan

dari konsep kawasan agropolitan sendiri adalah menjaga keseimbangan antara

pertanian dan pembangunan sesuai dengan pengertian kawasan agropolitan. Di

dalam konsep kawasan agropolitan juga ditunjukkan bahwa sebagai kota yang

mengandalkan konsep Nature Capacity (Kota berorientasi terhadap alam) Kota

Batu harus mampu membangun kota yang memiliki konsep pembangunan

berkelanjutan yang memiliki penggunaan jangka panjang yang bisa disebut sebagai

Sustainable Development. Menurut UNDP Sustainble development memiliki 3

tujuan utama yaitu:

1. Economically viable : pembangunan ekonomi dinamis,

2. Socially-politically acceptable and cultural sensitive : pembangunan

yang secara sosial politik dapat diterima serta peka terhadap aspek-aspek

budaya,

3. Environmetal friendly : ramah lingkungan

Page 23: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

7

Tujuan pembangunan berkenjutan jelas yaitu pembangunan untuk memenuhi

kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kebutuhan untuk generasi yang akan datang

dengan mentitikberatkan pada daya dukung lingkungan, berkelanjutan ekonomi,

dan lingkungan. Kawasan Agropolitan yang ada di Kota Batu memiliki misi dalam

menjaga keseimbangan pertanian dan wisata yang ada. Dimana tujuan dari menjaga

keseimbangan adalah

1. Pertanian yang merupakan salah satu sumber utama Pendapatan Anggaran

Daerah (PAD) Kota Batu mampu memberikan kontribusi kedepannya.

2. Selain itu dengan terjaganya pertanian maka kedepannya Kota Batu tidak

akan merasa kekurangan bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat Kota Batu sendiri.

3. Petani dan pekebun juga tidak akan menjadi pengangguran dengan adanya

alih fungsi lahan pertanian. Pertanian dan perkebunan juga mampu

memberikan identitas sendiri bagi Kota Batu dibandingkan kota lain.

4. Wisata dengan konsep edukasi alam akan lebih mendidik anak-anak untuk

lebih peduli lingkungan.

5. Bagi dampak makro dengan menjaga keseimbangan alam Kota Batu akan

terhindari dari bencana alam yang biasa menyerang kota dengan landscape

pegunungan seperti longsor, dan yang dikhawatirkan adalah banjir yang

melanda Kota Batu, kekeringan air tanah yang disebabkan berkurangnya

akar-akar pohon yang mencengkram air.

Untuk kawasan wisata sendiri Kota Batu sebagai pemilik lahan berkerjasama

dengan pihak swasta untuk membangun kawasan wisata yang sesuai dengan

Page 24: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

8

fungsinya. Pembangunan tempat wisata harus memperhatikan lahan yang akan

digunakan. Lahan tersebut merupakan lahan non produktif dan bukan merupakan

lahan yang dialih fungsi lahankan. Pembangunan juga memperhatikan tujuan

kedepan pembangunan tempat wisata tersebut. Contoh yang ada seperti Selecta,

Kusuma Agrowisata, Batu Secret Zoo dimana konsep kawasan tempat wisata

memiliki konsep berkelanjutan yang memperhatikan lingkungan sekitar.

Penggunaan konsep wisata berkonsep edukasi alam merupakan salah satu upaya

pemerintah dalam menjaga keseimbangan alam dan pembangunan. Pembangunan

wisata yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang dibangun oleh

pemerintah Kota Batu sesuai dengan Perda No.7 Tahun 2011. Dimana Perda No.7

Tahun 2011 berisi tentang perencanaan pembangunan Kota Batu mulai tahun 2010-

2030 atau pembangunan jangka panjang. Berikut adalah dinamika pembanguan dari

Kota Batu dalam rencana pembangunan dalam 2010-2030 :

Page 25: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

9

Pemetaan perencanaan pembangunan Kota Batu merupakan pedoman untuk

Kota Batu dalam menjalankan sustainable development. Tujuannya jelas yaitu

berupa menjaga keseimbangan antara Lahan Pertanian dan Wisata di Kota Batu.

Walaupun Kota Batu memiliki peta perencanaan, dinamika pembangunan

lingkungan dan wisata mengalami ketidak seimbangan, sesuai dengan data

permasalahan sebelumnya dengan berbagai macam permasalahan, penelitian

diangkat dan dilakukan dikarenakan, dengan kemajuan zaman yang semakin pesat

dan jumlah permintaan lahan rumah, pertanian, perekonomian dan wisata, sebagai

pelaku pembangunan terkait baik pemerintah, swasta, dan masyarakat harus

memiliki komitmen dalam menjaga keseimbangan antara pertanian dan wisata

dalam lingkup kawasan agropolitan.

Page 26: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

10

Kesimpulan mengerucut pada sebagai aktor pembangunan para stakeholder

menghadapi tantangan berupa alih fungsi lahan. Apakah para stakeholder Kota

Batu mampu menghadapi tantangan dan mengatasi tantangan berupa menjaga

keseimbangan pertanian dan pembangunan kedepannya ?.

Permasalahan yang ingin ditanyakan diatas bermaksud dalam mencari titik

keseimbangan antara pertanian dan wisata yang ada di Kota Batu untuk tetap

berdampingan dan saling menguntungkan bagi pemerintah dan masyarakat

kedepannya dan mencoba memecahkan permasalahan tersebut. Sehingga Kota Batu

tetap berjalan dengan konsep awal dibangunnya Kota tersebut. Bagi masyarakat

Kota Batu sendiri merasakan dampak berupa kehidupan yang aman nyaman dan

sejahtera tanpa menghilangkan pertanian yang merupakan salah satu urat nadi

perekonomian masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Dengan melihat permasalah yang ada diatas sebagai penulis memfokuskan

penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana dinamika pembangunan Kota Batu dalam menjaga sustainable

development ?

2. Apa tantangan yang akan dihadapi pemerintah Kota Batu dan masyarakat

dalam menjaga keseimbangan antara pertanian dan wisata ?

3. Bagaimana pemerintah dan masyarakat bersiap menghadapi tantangan

kedepan dalam menjaga keseimbangan pertanian dan wisata ?

Page 27: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

11

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penulis memfokuskan permaslah diatas adalah sebagai berikut :

1. Tujuan adanya penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika pembangunan

Kota Batu dan memberikan gambaran empirik pembangunan di Kota Batu.

2. Untuk mengetahui permasalahan, tantangan kedepan bagi Pemerintah Kota

Batu dan masyarakat kedepannya dalam menjaga keseimbangan pertanian dan

wisata.

3. Tujuannya adalah untuk memberikan solusi, saran dan jalan keluar untuk

menghadapi permasalahan dan tantangan kedepan bagi Kota Batu dalam

menjaga sustainable development.

D. Kontribusi Penelitian

Diharapkan hasil dari penelitian tentang “ Kota Batu Dalam Konservasi Kawasan

Agropolitan Perspektif Sustainable Development ” dapat memberikan kontribusi

baik secara akademik maupun secara praktis berguna bagi pihak-pihak terkait,

antara lain :

1. Secara Akademis

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi teoritis bagi dunia

akademik untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang berhubungan

dengan menjaga keseimbangan antara pertanian dan wisata demi menjaga

keindahan alamiah. Diharapkan juga Pemerintah, swasta, dan masyarakat

mampu membangun keseimbangan pembangunan, termasuk didalamnya

Page 28: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

12

Dinas terkait Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Batu dan Dinas

Pertanian dan Kehutanan Kota Batu, dan Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah.

2. Secara Praktis

Sebagai bahan informasi dan masukan bagi Dinas Cipta Karya dan Tata

Ruang Kota Batu dan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu dan Badan

Perencanaan Daerah dan masyarakat pada umumnya dalam membuat

kebijakan terkait pada pengendalian alih fungsi lahan pertanian guna menjaga

kawasan produktif yang ada di Kota Batu.

E. Sistematika Penulisan

Dalam proposal penelitian ini, sistematika penulisan terdiri atas beberapa bab

yang dapat diuraikan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang penulisan skripsi, di dalam latar belakang peneliti

membuat alur untuk menjabarkan hal-hal yang melatar belakangi permasalahan

yang diangkat. Berdasarkan latar belakang selanjutnya dirumuskan masalah

yang kemudian diturunkan menjadi tujuan dan memberikan manfaat kepada

pihak lain baik akademis maupun praktis.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menguraikan teori yang melandasi penulisan dan pembahasan yang

berkaitan dengan judul. Teori yang digunakan peneliti dalam penelitian ini

Page 29: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

13

merupakan teori atau konsep yang dapat membantu peneliti untuk menentukan

fokus dan menganalisis hasil penelitian

BAB III : METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan metode yang digunakan untuk mempermudah

peneliti untuk menyusun tahap-tahapp dalam melakukan penelitian. Metode

penelitian terdiri dari jenis penelitian, fokus penelitian, pemilihan lokasi dan

situs penelitian, jenis dan sumber data, dan uji keabsahan data.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang perlakuan data dan menggambarkan masalah yang

terjadi pada tahap analisis yang kemudian diinterpretasikan melalui teori yang

terkait, sehingga tujuan peneliti dapat tercapai.

BAB V : PENUTUP

Bab ini menguraikan kesimpulan dari semua yang telah dibahas oleh peneliti

serta memberikan saran yang dianggap perlu dengan tujuan kearah positif.

Page 30: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

14

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka merupakan uraian tentang teori-teori yang digunakan

untuk menjelaskan masalah penelitian sekaligus juga menjadi landasan teori

dalam penelitian. Penulis akan menjabarkan teori tentang pembangunan serta

landasan teori lainnya yang berhubungan dengan aspek-aspek yang diteliti,

sebagai berikut :

A. Administrasi Publik

1. Pengertian Administrasi

Administrasi masih banyak mengandung arti yang berbeda diantara para

sarjana/ahli, yang sehingga saat ini masih meanarik dan marak diskusikan. Dari

sudut etimologis, administrasi menurut sejarahnya berasal dari bahasa latin yaitu

old and ministrare yang berarti to serve atau melayani atau mengabdi. Dalam

kehidupan sehari-hari di Indonesia, administrasi, isitilah ini dipergunakan dalam

dua arti, yaitu administrasi dalam arti luas dan administrasi dalam arti sempit.

Secara sempit menurut Widjaja (2005:3), administrasi diacukan sebagai kegiatan

yang bersifat tulis-menulis tentang segala sesuatu yang terjadi dalam organisasi

atau usaha. Jadi, dalam hal ini administrasi tidak lebih dari pekerjaan tata usaha.

Seperti pekerjaan mengetik, mengirim surat, mencatat keluar dan masuknya,

penyimpanan arsip dan pekerjaan sekretariat lainnya (proses pelayanan).

Sementara itu, administrasi dalam arti luas menurut Widjaja (2005:4),

administrasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan.

Page 31: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

15

Kegiatan-kegiatan ini meliputi kegiatan perencaanaan, pengorganisasian,

penggerakan, dan pengawasan. Dalam pengertian luas ini, pengertian tata usaha

termasuk didalamnya. Sebagai penulis maka merumuskan administrasi adalah

kegiatan yang dilakukan dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan ats dasar

efektif dan efisien.

2. Fungsi-Fungsi Administrasi Publik

Menurut Tjokroamidjoyo dalam Tjiptoherijanto dan Manurung (2010:112)

administrasi publik memiliki tiga fungsi utama yaitu sebagai berikut :

a) Formulasi Kebijakan

Fungsi formulasi kebijakan memiliki empat sub fungsi, yaitu analisis

kebijakan, perkiraan masa depan untuk menyusun langkah-langkah

alternatif, penyusunan program atau strategi dan pengambilan keputusan.

Konsistensi formulasi kebijakan sangat dibutuhkan dalam pencapaian

tujuan masyarakat yang sejahtera.

b) Pengaturan atau Pengendalian Unsur-Unsur Administrasi

Unsur-unsur administrasi yang perlu dikelola ialah struktur organisasi,

keuangan, kepegawaian, dan sarana-sarana lain. Tugas administrasi

adalah mendapatkan, menggunakan, mengendalikan keempat elemen

administrasi tersebut diatas. Pengaturan atau pengendalian unsur-unsur

administrasi, tidak lain adalah pengelolaan internal administrasi publik

atau dapat juga dikatakan sebagai pengelolaan kapasitas administrasi

publik.

c) Penggunaan Dinamika Administrasi

Dinamika administrasi (the dynamics of administration) meliputi

kepemimpinan, koordinasi, pengawasan, dan komunikasi. Jika

pengaturan/pengendalian unsur-unsur administrasi lebih menekankan

pada aspek organisasi dari administrasi publik, maka penggunaan

dinamika administrasi menekankan pada aspek manajemen dari

administrasi publik.

Berdasarkan pemaparan diatas mengenai fungsi administrasi publik, maka

dapat dijelaskan mengenai fungsi dari administrasi publik. Fungsi dari

administrasi publik lebih kepada kegunaan dari teori administrasi publik tersebut

untuk bahan kajian dalam melaksanakan kebijakan publik. Pemaparan diatas juga

Page 32: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

16

menjelaskan tentang tugas-tugas yang dijalankan oleh administrasi publik serta

penggunaan dinamika administrasi publik.

3. Peran Administrasi Publik

Peran administrasi publik dalam masyarakat menurut Gray (dalam

Pasolong, 2013:18) adalah sebagai berikut:

a) Administrasi publik berperan menjamin pemerataan distribusi

pendapatan nasional kepada kelompok masyarakat miskin secara

berkeadilan.

b) Administrasi publik melindungi hak-hak masyarakat atas pemilikan

kekayaan, serta menjamin kebebasan bagi masyarakat untuk

melaksanakan tanggung jawab atas diri mereka sendiri dalam bidang

kesehatan, pendidikan dan pelayanan bagi kelompok masyarakat lanjut

usia.

c) Administrasi publik berperan melestarikan nilai-nilai tradisi masyarakat

yang sangat bervariasi itu dari generasi ke generasi berikutnya, serta

memberikan jaminan dan dukungan sumber-sumber sehingga nilai-nilai

tersebut mampu tumbuh dan berkembang sesuai tuntutan perubahan

zaman, serta dapat terus hidup bersama secara damai, serasi dan selaras

dengan budaya lain di lingkungannya.

Berdasarkan uraian tentang peran administrasi publik diatas maka dapat

disimpulkan bahwa administrasi publik memiliki peran untuk melindungi dan

menjamin hak-hak masyarakat secara berkeadilan serta melestarikan nilai-nilai

tradisi masyarakat agar dapat hidup bersama secara damai, serasi dan selaras

dengan budaya di lingkungannya.

4. Administrasi Perspektif Delibratif

Perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan lambat laun mulai mengubah

teori sebelumnya. Dalam artian ilmu pengetahuan mampu memperbaiki dan

mengubah teori yang sudah disampaikan oleh para ahli terdahulu. Seperti

contohnya kebijakan administrasi publik, kebijakan yang masih mengandalkan

Page 33: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

17

cara kuni seperti sidang, musyawarah yang bertele-tele dianggap usang oleh para

ahli saat ini. Kasus yang dibahas peneliti juga ada kaitannya dengan kebijakan

publik yang dilakukan oleh pemerintah Kota Batu. Tujuan kebijakan publik

adalah untuk melakukan penyeimbangan pembangunan dan pertanian yang ada di

kawasan agropolitan Kota Batu.

Kebijakan publik yang tepat menurut peniliti adalah kebijakan administrasi

perspektif delibratif yang disampaikan oleh Fischer dan Forester yang seperti

dikutip oleh Hajer dan Wagenaar (Hajer dan Wagennar, 2003:7). Dimana Frank

Fischer dan John Forester menulis kan buku : The Argumentative Turn in Policy

Analysis and Planning (1993). Jadi, proses analisis kebijakan publik tidak

dilakukan oleh para teknokrat, melainkan para pihak yang terlibat langsung. Frank

Fischer mengemukakan sebagai berikut:

“The job of the deliberative analyst is to tease out the normative conflicts

lurking behind the often equally plausible interpretations of the shame abstract

goal or value ... Especially important, in this view, is the need to rethink the

relationship of the roles of the analysts, citizens, and the decision maker ... Rather

than providing technical answer designed to bring political discussions to an end,

the task of the analyst –as-facilitator is to assist citizens in their efforts to examine

their own interest and to make their own decisions .... The facilitation of citizens

learning can be understood as enlarging the citizens abilities to pose the problems

and questions that interest and concern them and to help connect them to the kind

of information and resources needed to help them (Fischer 2003a:224-225).

Proses analisis kebijakan publik model “musyawarah” ini jauh berbeda dengan

modelmodel teknokratik karena peran analis kebijakan “hanya” sebagai fasilitator

agar masyarakat menemukan sendiri keputusan kebijakan atas dirinya sendiri.

Pemerintah disini hanya sebagai legislator, administrasi publik lebih banyak

dalam fungsi sebagai fasilitator.

Page 34: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

18

Kebijakan deliberatif dapat disimpulkan merupakan bentuk derivasi dari

demokrasi deliberatif. Sementara demokrasi deliberatif berakar pada konsepsi

“ruang publik” (public sphere) dari Habermas (2007a, 2007b, 2008). Demokrasi

deliberatif mengutamakan penggunaan tata cara pengambilan keputusan yang

menekankan musyawarah dan penggalian masalah melalui dialog dan tukar

pengalaman di antara para pihak dan warga negara (stakeholder). Tujuannya

untuk mencapai mufakat melalui musyawarah berdasarkan hasil-hasil diskusi

dengan mempertimbangkan berbagai kriteria. Keterlibatan warga (citizen

engagement) merupakan inti dari demokrasi deliberatif. Demokrasi deliberatif

berbeda dengan demokrasi perwakilan, yang menekankan keterwakilan

(representation), prosedur pemilihan perwakilan yang ketat, dan mengenal istilah

mayoritas dan minoritas. Demokrasi deliberatif mengutamakan kerjasama antar-

ide dan antarpihak, sedangkan kata kunci demokrasi perwakilan adalah kompetisi

antar-ide dan antarkelompok. Jika demokrasi perwakilan ditandai oleh kompetisi

politik, kemenangan, dan kekalahan satu pihak, maka demokrasi deliberatif atau

demokrasi musyawarah lebih menonjolkan argumentasi, dialog, saling

menghormati, dan berupaya mencapai titik temu dan mufakat.

B. Pengertian Administrasi Pembangunan

Latar belakang masalah yang ada sebelumnya membahas tentang

pembangunan yang ada di Kota Batu. Maka sebagai penulis aspek yang diambil

berikutnya adalah administrasi pembangunan dan penjelasan sebagai berikut.

Administrasi pembangunan berkembang karena adanya kebutuhan di negara-

Page 35: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

19

negara yang sedang berkembang untuk membangunkan lembaga-lembaga dan

pranata sosial, politik dan ekonominya, agar pembangunan dapat berhasil.

Menurut Siagian (1988:22), administrasi pembangunan adalah seluruh usaha yang

dilakukan oleh suatu masyarakat untuk memperbaiki tata kehidupannya sebagai

suatu bangsa, dalam berbagai suatu aspek kehidupan bangsa, dalam rangka usaha

pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Administrasi pembangunan sebagai

sebuah bidang studi indisipliner yang mempunyai dua fokus utama yaitu :

a. Pembangunan atau pengembangan administrasi, yaitu mengembangkan

kapasitas institusi organisasi dan penyempurnaan manajemen dari proses

perubahan dan pengembangan keahlian.

b. Pengadministrasian pembangunan yaitu peningkatan kemampuan untuk

membentuk dan mengimplementasikan kebijakan/program pembangunan

dalam semua sektor.

Dilihat dari pengertian di atas maka dapat di analisis bahwa ide pokok

dalam pembangunan adalah pertama, bahwa pembangunan merupakan sebuah

proses, kedua pembangunan dilakukan dengan sebuah rencana dan perencanaan

berorientasi kepada pertumbuhan dan perubahan, ketiga harus adanya unsur

modernisasi baik pada teknologi maupun peraturan, dan yang keempat adanya

pembangunan yang bersifat national building.

Dengan demikian administrasi pembangunan dapat diartikan sebagai proses

pengendalian usaha (administrasi) oleh negara dan pemerintah untuk merealisasi

pertumbuhan yang direncanakan kearah suatu keadaan yang dianggap lebih baik

dan kemajuan di dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa.

Page 36: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

20

C. Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development)

1. Pengertian Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development)

Isu lingkungan hidup semakin hari semakin menjadi isu yang penting untuk

dibahas dan ditangani bersama. Dimana semakin banyaknya sampah, polusi,

perubahan iklim, penipisan ozon, penggudulan hutan, degradasi tanah, dan

limbah-limbah berbahaya dari hasil pengolahan sumber daya alam dan bumi.

Permasalahan tersebut tidak hanya untuk negara berkembang aja, tetapi juga

negara maju. Dimana permasalahan lingkungan menyangkut semua kehidupan

manusia di muka bumi. Persoalan lingkungan hidup sebenarnya sudah dibahas

jauh-jauh hari pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Stockholm, Swedia pada

tahun 1972 sebagai antisipasi perubahan iklim global. 20 tahun kemudian

tepatnya di Rio de Jeneiro, Brazil tahun 1992 tentang Lingkungan Hidup untuk

lebih memperkuat komitmen semua negara untuk menjaga lingkungan hidup dari

ancaman perubahan iklim, kaum developmentalist, dan enviromentalis(Sulaiman

Djaya, 2014).

Pada tahun 2012 tanggal 13-22 Juni diselenggarakan KTT tentang

Pembangunan Berkelanjutan bertempat di Rio de Jeneiro yang merupakan

kepanjangan dari KTT Lingkungan Hidup pada tahun 1992 lalu. KTT ini juga

dikenal sebagai KTT Rio+20 sebagai peringatan 20 tahun KTT 1992. Tujuan

untuk diadakan ketiga KTT tersebut adalah untuk pertumbuhan ekonomi,

peningkatan sosial, dan perlindungan lingkungan untuk kedepannya(Sulaiman

Djaya, 2014).

Page 37: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

21

Pembangunan berkelanjutan adalah sebagai upaya manusia untuk

memperbaiki mutu kehidupan dengan tetap berusaha tidak melampaui ekosistem

yang mendukung kehidupannya. Dalam perkembangan sebuah negara bahasan

mengenai pembangunan berkelanjutan sudah sangatlah sering diangkat karena

melihat kejadian yang ada di tengah masyarakat, pembangunan yang terus

berlajalan tetapi tidak mengindahkan kelestarian lingkunan disekitarnya.

Pembangunan berkelanjutan Emil Salim (1990) bertujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi

manusia. Pembangunan yang berkelanjutan pada hakikatnya ditujukan untuk

mencari pemerataan pembangunan antar generasi pada masa kini maupun masa

mendatang. Pembangunan (yang pada dasarnya lebih berorientasi ekonomi) dapat

diukur keberlanjutannya berdasarkan tiga kriteria yaitu : (1) Tidak ada

pemborosan penggunaan sumber daya alam atau depletion of natural resources;

(2) Tidak ada polusi dan dampak lingkungan; (3) kegiatannya harus dapat

meningkatkan useable resources ataupun replaceable resource.

Senada dengan konsep lain diatas, Sutamihardja (2004), menyatakan

sasaran pembangunan berkelanjutan mencakup pada upaya untuk mewujudkan

terjadinya :

a. Pemerataan manfaat hasil-hasil pembangunan antar generasi

(intergeneration equity) yang berarti bahwa pemanfaatan sumberdaya

alam untuk kepentingan pertumbuhan perlu memperhatiakan batas-batas

yang wajar dalam kendali ekosistem atau sistem lingkungan serta

Page 38: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

22

diarahkan pada sumberdaya alam yang replaceable dan menekankan

serendah mungkin eksploitasi sumber daya alam yang unreplaceable.

b. Safeguarding atau pengamanan terhadap kelestarian sumber daya alam

dan lingkungan hidup yang ada dan pencegahan terjadi gangguan

ekosistem dalam rangka menjamin kualitas kehidupan yang tetap lebih

baik bagi generasi yang akan datang.

c. Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam semata untuk

kepentingan mengejar pertumbuhan ekonomi demi kepentingan

pemerataan pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan antar

generasi.

d. Mempertahankan kesejahteraan rakyat (masyarakat) yang berkelanjutan

baik masa kini maupun masa yang mendatang (intertemporal).

e. Mempertahankan manfaat pembangunan ataupun pengelolaan

sumberdaya alam dan lingkungan yang mempunyai dampak manfaat

jangka panjang ataupun lestari antar generasi.

f. Menjaga mutu ataupun kualitas kehidupan manusia antar generasi sesuai

dengan habitatnya.

Di sisi lain Sutamihardja (2004) menyebutkan ada beberapa definisi dari

pembangunan berkelanjutan yaitu :

1. Pembangunan berkelanjutan adalah suatu proses pembangunan yang

pemanfaatan sumber dayanya, arah invensinya, orientasi pengembangan

tekhnologinya dan perubahan kelembagaanya dilakukan secara harmonis

Page 39: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

23

dan dengan amat memperhatikan potensi pada saat ini dan masa depan

dalam pemenuhan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

2. Secara konseptual, pembangunan berkelanjutan dapat diartikan sebagai

trasnformasi progresif terhadap struktur sosial, ekonomi dan politik untuk

meningkatkan kepastian masyarakat Indonesia dalam memenuhi

kepentinganya pada saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi

mendatang untuk memenuhi kepentingan mereka.

PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) sebagai badan pelindung kesejahteraan,

kedamaian, dan kemakmuran dunia memiliki satu badan yang bergerak pada

pembangunan tingkat nasional dan global yaitu The United Nations Development

Programme (UNDP). UNDP dibentuk pada 1966, merupakan peleburan dua

organisasi, yakni the United Nations Expanded Programme of Technical

Assistance dan the United Nations Special Fund. UNDP juga menjadi tulang

punggung terjaminnya keseimbangan antara lingkungan dan pembangunan.

Lebih lanjut, mandat utama UNDP adalah mewujudkan pembangunan

berkesinambungan, dengan pembangunan manusia sebagai intinya. Adapun

pembangunan manusia hanya bisa terwujud apabila berpondasi pada

pemberantasan kemiskinan, penyelesaian isu ketidaksetaraan diberbagai aspek

kehidupan, serta upaya mempromosikan keterbukaan.

Secara umum terdapat tiga area kerja yang menjadi fokus UNDP, yaitu:

1. pembangunan berkelanjutan.

2. penciptaan perdamaian dan pemerintahan yang demokratis.

Page 40: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

24

3. ketahanan terhadap bencana dan perubahan iklim.

2. Prinsip-Prinsip Berkelanjutan

Memang diakui bahwa konsep keberlanjutan merupakan konsep yang

sederhana namun kompleks, sehingga pengertian keberlanjutan sangat

multidimensi dan multi-interpretasi. Menurut Heal dalam Fauzi (2004). Konsep

keberlanjutan ini paling tidak mengandung dua dimensi : Pertama adalah dimensi

waktu karena keberlanjutan tidak lain menyangkut apa yang akan terjadi dimasa

yang akan datang. Kedua adalah dimensi interaksi antara sistem ekonomi dan

sistem sumber daya alam dan lingkungan.

Ada dua hal yang secara implisit menjadi perhatian dalam konsep

Brundtland Report (1987) tersebut. Pertama, menyangkut pentingnya

memperhatikan kendala sumber daya alam dan lingkungan terhadap pola

pembangunan dan konsumsi. Kedua, menyangakut perhatian pada kesejahteraan

(well-being) generasi mendatang. Heal dalam Fauzi (2004) menyatakan bahwa

asumsi keberlanjutan paling tidak terletak pada tiga dasar; (1) Perlakuan masa kini

dan masa mendatang yang menempatkan nilai positif dalam jangka panjang; (2)

Menyadari bahwa aset lingkungan memberikan kontribusi terhadap economic

wellbeing; (3) Mengetahui kendala akibat implikasi yang timbul pada aset

lingkungan.

Konsep ini dirasakan masih sangat normatif sehingga aspek operasional dari

konsep keberlanjutan ini pun mengalami kendala. Heal mencoba

mengolaborasikan lebih lanjut konsep keberlanjutan ini dengan mengajukan

konsep ini dirasakan masih sangat normatif sehingga aspek operasional dari

Page 41: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

25

konsep keberlanjutan ini pun banyak mengalami kendala. Heal mencoba

mengolaborasikan lebih lanjut konep keberlanjutan ini dengan mengajukan lima

alternatif pengertian; (1) suatu kondisi dikatakan berkelanjutan (sustainable) jika

utilitas yang diperoleh masyarakat tidak berkurang sepanjang waktu dan konsumsi

tidak menurun sepanjang waktu (non-declining consumption), (2) keberlanjutan

adalah kondisi dimana sumberdaya alam dikelola sedemikian rupa untuk

memelihara kesempatan produksi dimasa mendatang, (3) keberlanjutan adalah

kondisi dimana sumberdaya alam (natural capital stock) tidak berkurang

sepanjang waktu (nondeclining), (4) Keberlanjutan adalah kondisi dimana sumber

daya alam dikelola untuk mempertahankan produksi jasa sumber daya alam, dan

(5) keberlanjutan adalah adanya kondisi keseimbangan dan daya tahan (resilence)

ekosistem terpenuhi. Senada dengan pemahaman diatas, Heal menambahkan

beberapa aspek mengenai definisi operasional pembangunan berkelanjutan, antara

lain: Untuk sumber daya alam yang terbarukan : laju pemanenan harus sama

dengan laju regenerasi (produk lestari) untuk masalah lingkungan, laju

pembuangan limbah harus setara dengan kapasitas asimilasi lingkungan. Sumber

energi yang tidak terbarukan harus dieksploitasi secara quasisustainable, yakni

mengurangi laju deplesi dengan cara menciptakan energi subtitusi.

Selain definisi operasinal diatas, Heal (1998) dalam Fauzi (2004) melihat

bahwa konsep keberlanjutan dapat diperinci menjadi tiga aspek pemahaman, (1)

Keberlanjutan ekonomi yang diartikan sebagai pembangunan yang mampu

menghasilkan barang dan jasa secara lanjut untuk memelihara keberlanjutan

pemerintahan dan menghindari terjadinya ketidakseimbangan sektoral yang dapat

Page 42: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

26

merusak produksi pertanian dan industri. (2) Keberlanjutan Lingkungan: Sistem

keberlanjutan secara lingkungan harus mampu memelihara sumber daya yang

stabil, menghindari eksploitasi sumber daya alam dan fungsi penyerapan

lingkungan. Konsep ini juga menyangkut pemeliharaan keanekaragaman hayati,

stabilitas ruang udara, dan fungsi ekosistem lainnya yang tidak termasuk kategori

sumber-sumber ekonomi. (3) Keberlanjutan sosial, keberlanjutan secara sosial

diartikan sebagai sistem yang mampu mencapai kesetaraan, penyediaan layanan

sosial termasuk kesehatan, pendidikan, gender, dan akuntabilitas politik.

3. Strategi Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development)

Dari berbagai konsep yang ada maka dapat dirumuskan prinsip dasar dari

setiap elemen pembangunan berkelanjutan. Dalam hal ini ada empat komponen

yang perlu diperhatikam yaitu pemerataan, partisipasi, keanekaragaman, integrasi,

dan perspektif jangka panjang. Dalam jurnal Askar Jaya (2004) menuliskan

beberapa strategi pembangunan berkelanjutan yang baik yang dipakai dalam

pembangunan berkelanjutan yaitu sebagai berikut :

a. Pembangunan yang Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial

Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial harus

dilandasi hal-hal seperti ; meratanya distibusi sumber lahan dan faktor

produksi, meratanya peran dan kesempatan perempuan, meratanya ekonomi

yang dicapai dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan. Namun

pemerataan bukanlah hal yang secara langsung dapat dicapai. Pemerataan

adalah konsep yang relatif dan tidak secara langsung dapat diukur. Dimensi

etika pembangunan berkelanjutan adalah hal yang diukur. Dimensi etika

Page 43: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

27

pembangunan berkelanjutan adalah hal yang menyeluruh, kesenjangan

pendapatan negara kaya dan miskin semakin melebar, walaupun pemerataan

dibanyak negara sudah meningkat. Aspek etika lainnya yang perlu menjadi

perhatian pembangunan berkelanjutan adalah prospek generasi masa datang

yang tidak dapat dikompromikan denga aktivitas generasi masa kini. Ini

berarti pembangunan generasi masa kini perlu mempertimbangkan generasi

masa datang dalam memenuhi kebutuhannya.

b. Pembangunan yang Menghargai Keanekaragaman

Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk memastikan

bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan untuk masa

kini dan masa datang. Keanekaragaman hayati juga merupakan dasar bagi

keseimbangan ekosistem. Pemeliharaan keanekaragaman budaya akan

mendorong perlakuan yang merata terhadap setiap orang dan membuat

pengetahuan terhadap tradisi berbagai masyarakat dapat lebih dimengerti.

c. Pembangunan yang Menggunakan Pendekatan Integratif

Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara manusia

dengan alam. Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang bermanfaat

atau merusak. Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang kompleknya

keterkaitan antara sistem alam dan sistem sosial. Dengan menggunakan

pengertian ini maka pelaksanaan pembangunan yang lebih integratif

merupakan konsep pelaksanaan pembangunan yang dapat dimungkinkan.

Hal ini merupakan tantangan utama dalam kelembagaan.

d. Pembangunan yang Meminta Perspektif Jangka Panjang

Page 44: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

28

Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan. Implikasi

pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi penilaian

ini. Pembangunan berkelanjutan memasyarakatkan dilaksanakan penilaian

yang berbeda dengan asumsi dalam prosedur discounting. Persepsi jangka

panjang adalah perspektif pembangunan yang berkelanjutan. Hingga saat ini

kerangka jangka pendek mendominasi pemikiran para pengambil keputusan

ekonomi, oleh karena itu perlu dipertimbangkan.

4. Indikator / Kriteria Pembangunan Berkelanjutan

Indikator / Kriteria Pembangunan Berkelanjutan berdasarkan konsep

pembangunan berkelanjutan tersebut, maka indikator pembangunan berkelanjutan

tidak akan terlepas dari aspek-aspek tersebut diatas, yaitu aspek ekonomi,

ekologi/lingkungan, sosial,politik, dan budaya. Sejalan dengan pemikiran tersebut,

Djajadiningrat (2005, 17) dalam buku Sustainable Future: Menggagas Warisan

Peradaban Bagi Anak Cucu, Seputar Pemikiran Surna Tjahja Djajadiningrat,

mengatakan bahwa dalam pembangunan yang berkelanjutan terdapat aspek

keberlanjutan yang perlu diperhatikan, yaitu :

1. Keberlanjutan Ekologis

2. Keberlanjutan di Bidang Ekonomi

3. Keberlanjutan Sosial dan Budaya

4. Keberlanjutan Politik

5. Keberlanjutan Pertahanan Keamanan

Prof. Otto Soemarwoto dalam Sutisna (2006), mengajukan enam tolak ukur

pembangunan berkelanjutan secara sederhana yang dapat digunakan baik untuk

Page 45: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

29

pemerintah pusat maupun daerah untuk menilai keberhasilan seorang kepala

Pemerintahan dalam pelaksanaan proses pembangunan berlanjutan. Keempat

tolak ukur itu meliputi :

a) Pro ekonomi kesejahteraan, maksudnya adalah pertumbuhan ekonomi

ditujukan untuk kesejahteraan semua anggota masyarakat, dapat dicapai

melalui teknologi inovatif yang berdampak minimum terhadap

lingkungan.

b) Pro Lingkungan Berkelanjutan, maksudnya etika lingkungan non

antroposentris yang menjadi pedoman hidup masyarakat, sehingga

mereka selalu mengupayakan kelestarian dan keseimbanganlingkungan,

konservasi sumberdaya alam vital, dan mengutamakan peningkatan

kualitas hidup non material.

c) Pro Keadilan Sosial, maksudnya adalah keadilan dan kesetaraan akses

terhadap sumberdaya alam dan pelayanan publik, menghargai diversitas

budaya dan kesetaraan jender.

d) Pro Penciptaan Kerja, diartikan bahwa pemerintah dan swasta mampu

menciptakan lapangan kerja bagi para masyarakat yang bertujuan

mengurangi kemiskinan dan peningkatan taraf hidup.

D. Pembangunan Lingkungan Hidup

1. Konsep Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Pembahasan pembangunan semestinya tidak melupakan lingkungan.

Maksudnya jika melakukan pembangunan pasti ada korban yang akan

Page 46: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

30

menanggung akibatnya, dan yang menggungnya tidak lain adalah lingkungan.

Lingkungan akan dieksploitasi untuk melakukan pembangunan baik itu gedung,

ekonomi, pemukiman, maupun untuk pelayan masyarakat. Maka diperlukan

konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan.

Konsep pembangunan berwawasan lingkungan adalah pendayagunaan

sumber daya alam sebagai pokok kemakmuran rakyat dilakukan secara terencana,

bertanggung jawab, dan sesuai daya dukungnya dengan mengutamakan

kemakmuran rakyat serta memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan

lingkungan hidup bagi pembangunan berkelanjutan. Konsep pembangunan ini

bertujuan membangun kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang mampu

menyelaraskan tanggung jawab moral dengan strategi pembangunan berwawasan

lingkungan. Kompleksitas pembangunan melahirkan aneka pro dan kontra,

artimya, kolaborasi dampak pembangunan biasanya melahirkan dua temperamen.

Pertama, pembangunan akan menghasilkan output yang bersifat positif, yang

secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh pada perubahan kualitas

hidup. Kedua, akan menimbulkan dampak negatif yang tidak menguntungkan

seperti berdirinya industri kimia. Di satu sisi bermanfaat untuk menunjang

kualitas linngkungan hidup, namun limbah industri tersebut menjadi problema

bagi lingkungan hidup.

Meruntut pada pengertian diatas dapat ditarik garis besar berupa

pembangunan berwawasan lingkungan adalah pemanfaatan sumber daya yang ada

untuk kesejahteraan masyarakat, kemudian menggenerasi sumber daya, dan

memikirkan generasi yang akan datang.

Page 47: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

31

Hakekat pembangunan berwawasan lingkungan hidup menurut Lonergan

dalam Supriadi (2008: 7) adalah:

"bahwa untuk menjamin terlaksananya pembangunan yang berwawasan

lingkungan, ada tiga dimensi penting harus dipertimbangkan. Pertama

adalah dimensi ekonomi yang menghubungkan antara pengaruh-pengaruh

makro ekonomi dan mikro ekonomi pada lingkungan dan bagaimana

sumber daya alam diperlakukan dalam analisis ekonomi. Kedua adalah

dimensi politik yang menetukan penampilan dan sosok pembangunan,

pertumbuhan penduduk dan degradasi lingkungan pada semua negara,

dimensi ini juga termasuk peraturan agen masyarakat dan struktur sosial dan

pengaruhnya terhadap lingkungan. Ketiga adalah dimensi sosial budaya

yang mengaitkan antara tradisi atau sejarah dengan dominasi ilmu

pengetahuan linear, serta pola pemikiran dan tradisi agama. Ketiga dimensi

ini berinteraksi satu sama lain untuk mendorong terciptanya pembangunan

yang berwawasan lingkungan.”

Lingkungan hidup menjadi penentun terwujudnya pembangunan

berkelanjutan, yakni pembangunan yang berorientasi pada kepentingan generasi

mendatang melalui upaya secara terus-menerus menjaga tingkat daya dukung

limgkungan hidup. Berdasarkan pemikiran tersebut tingkat daya dukung dikaitkan

dengan komponen:

a. Lingkungan biotik (manusia, hewan, dan tumbuhan).

b. Lingkungan abiotik (air, tanah, dan udara).

c. Lingkungan sosial, ekonomi, dan budaya.

d. Komponen kesehatan masyarakat.

Konvensi tentang Keanekaragaman Hayati pada KTT Bumi di Rio de

Jeneiro tahun 1992 mengakui mengakui 5 ancaman utama terhadap

keanekaragaman hayati :

a. Perubahan habitat (hilang dan pecah-pecah).

b. Spesies asing yang bersifat invasif (serangan mahkluk hidup).

Page 48: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

32

c. Ekploitasi yang berlebihan.

d. Pencemaran dan kandungan zat hara.

e. Perubahan iklim dan pemanasan global.

Aktivitas manusia merupakan penyebab utama hilangnya keanekaragaman

hayati. Terpecah-pecahnya habitat yang disebabkan oleh budidaya pertanian serta

eksploitasi sumber daya yang berlebihan menyebabkan berkurangnya spesies.

Peningkatan kualitas manusia sebagai sumberdaya alam dan lingkungan hidup

perlu lebih diutamakan dan ditingkatkan.

2. Program Pembangunan Lingkungan Hidup

Dalam UU No. 25 Tahun 2000 Tentang Program Pembangunan Nasional

(PROPENAS), Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan,

menata sistem hukum, perangkat hukum dan kebijakan, dan untuk

mengembangkan kelembagaan serta menegakkan hukum untuk mewujudkan

pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif.

Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam

dan lingkungan hidup yang kuat, dengan didukung oleh perangkat hukum dan

perundangan serta terlaksananya upaya penegakkan hukum secara adil dan

konsisten.

Maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup PROPENAS

merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumberdaya alam dan

lingkungan hidup. Program itu mencakup:

Page 49: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

33

a. Program Pengembangan dan Peningkatan Akses Informasi Sumber Daya

Alam dan Lingkungan Hidup.

b. Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan, Konservasi dan

Rehabilitas Sumber Daya Alam.

c. Program Pencegahan, Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran

Lingkungan Hidup.

d. Program Penataan Kelembagaan dan Penegakan Hukum, Pengelolaan

Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup.

E. Kawasan Argopilitan

1. Pengertian Argopolitan

Pokok latar belakang sebelumnya membahas Kota Batu yang berkonsep

Kawasan agropolitan maka sebagai peneliti mengambil aspek agropolitan sebagai

kajian pustaka. Kawasan agropolitan sendiri merupakan kawasan yang terdiri atas

bebrapa pusat kegiatan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya

keterkaitan fungsional dan hirarki keruangan satuan sistem pemukiman dan sistem

agrobisnis hal ini sesuai dengan UU No 26 tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.

Friedman dan Douglas, 1975 dalam Mudianto, Helmi. 2015, mengungkapkan

bahwasannya agropolitan berasal dari kata agro atau pertanian dan politan atau

kota, atau dapat diartikan pula sebagai kota pertanian atau katalainnya yaitu

dimana suatu kota yang berada pada wilayah pertanian maupun sebaliknya.

Agropolitan adalah kota pertanian yang mana berkembang dan tumbuh sejalan

dengan sistem dan usaha agribisnis yang mampu mendorong, melayani menarik,

Page 50: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

34

dan menghela kegiatan pembangunan pertanian pada wilayah sekitarnya (Iqbal,

M. dan S. A. Iwan. 2009).

Kota pertanian (agropolitan) berada dalam kawasan pemasok hasil pertanian

(sentra produksi pertanian) yang mana kawasan tersebut memberikan kontribusi

yang besar terhadap mata pencaharian dan kesejahteraan masyarakatnya.

Selanjutnya kawasan pertanian tersebut (termasuk kotanya) disebut dengan

kawasan agropolitan. Kota pertanian dapat merupakan kota menengah atau kota

kecil atau kota kecamatan atau kota pedesaan yang berfungsi sebagai pusat

pertumbuhan ekonomi yang mendorong pertumbuhan pembangunan perdesaan

dan desa-desa hinterland atau wilayah sekitarnya melalui pengembangan

ekonomi, yang tidak terbatas sebagai pusat pelayanan sektor pertanian, tetapi juga

pembangunan sektor secara luas seperti usaha pertanian (on farm dan off farm),

industri kecil, pariwisata, jasa pelayanan, dan lain-lain. Batasan suatu kawasan

agropolitan lebih ditentukan dengan memperhatikannya economic of scale dan

economic of scope (Bappeda Provinsi Jawa Timur, 2011).

Kesimpulan yang dapat diambil penulis adalah, agropolitan merupakan

pembangunan perkotaan dengan orientasi pertanian sebagai penggerak

perekonomian serta wisata sebagai pemanfaatan keindahan alam yang dimiliki.

Pembangunan kota berkonsep alam dimaksudkan tetap menjaga keberlangsungan

kedepannya baik bagi manusia, alam, maupun ekonomi.

Page 51: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

35

F. Pertanian

1. Pengertian Pertanian Dalam Arti Luas.

Pertanian jika di pandang dari etimologi kata berasal dari kata Agriculture.

Agriculture terdiri dari dua suku kata yaitu Agri (Ager) yang berarti tanah dan

Culture (Colere) yang artikan sebagai pengelolaan. Jadi pertanian (Agriculture)

dalam arti luas diartikan sebagai kegitan pengelolaan tanah yang dilakukan oleh

manusia dalam memanfaatkan sumber daya hayati, yang bertujuan untuk

kelangsungan hidup manusia seperti : menghasilkan bahan pangan, menghasilkan

bahan baku industri atau sumber energi, dan mengelola lingkungan hidupnya.

Dalam mengkaji pertanian, kelompok ilmu – ilmu pertanian didukung oleh

ilmu – ilmu pendukungnya, karena pertanian selalu terikat dengan adanya ruang

dan waktu. Ilmu – ilmu yang mendukung ilmu pertanian meliputi Meteorologi,

Ilmu Tanah, Biokimia, Teknik Pertanian, dan Statistika (Benjamin Lakitan, 2015)

Usaha tani atau yang biasa disebut dengan Farming merupakan bagian inti dari

pertanian karena menyangkut sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam

budidaya. Orang yang melakukan atau menyelenggarakan usaha tani biasa di

sebut dengan petani. Sebagai contoh : petani sayur, petani padi, dan juga petani

ikan.

Pengertian Pertanian menurut para ahli, Van Aarsten (1953), Pertanian

(Agriculture) adalah digunakannya kegiatan manusia untuk memperoleh hasil

yang berasal dari tumbuh – tumbuhan dan atau hewan yang pada mulanya dicapai

dengan jalan sengaja menyempurnakan segala kemungkinan yang telah di berikan

oleh alam guna memngembangbiakan tumbuhan atau hewan tersebut.

Page 52: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

36

Dari batasan tersebut jelas bahwa untuk dapat disebut sebagai pertanian

perlu di penuhi beberapa persyaratan :

a. Adanya alam beserta isinya antara lain tanah sebagai tempat kegiatan,

dan tumbuhan serta hewan sebagai obyek kegiatan.

b. Adanya kegiatan manusia dalam menyempurnakan segala suatu yang

telah diberikan oleh alam atau Yang Maha Kuasa untuk kepentingan dan

kelangsungan hidup manusia melalui dua golongan yaitu tumbuhan atau

tanaman dan hewan atau ternak serta ikan.

c. Ada usaha manusia untuk mendapatkan produk/hasil ekonomis yang

lebih besar dari pada sebelum adanya kegiatan manusia.

Menurut Mosher (1966), pertanian adalah suatu bentuk produksi yang khas,

yang di dasarkan oleh proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Petani mengelola

dan merangsang pertumbuhan tanaman dan hewan dalam suatu usaha tani, dimana

kegiatan produksi merupakan bisnis, sehingga pengeluaran dan pendapatan sangat

penting artinya.

Spedding (1979), pertanian dalam pandangan modern merupakan kegiatan

manusia untuk manusia dan dilaksanakan guna memperoleh hasil yang

menguntungkkan termasuk meliputi kegiatan ekonomi dan pengelolaan di

samping biologi.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa pertanian merupakan pemanfaatan lahan

atau tanah yang kosong kemudian dioleh dan menghasilkan bahan pangan bagi

Page 53: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

37

manusia untuk bertahan hidup atau juga bisa menjadi kegiatan perekonomian

masyarakat.

G. Alih Fungsi Lahan

1. Pengertian Alih Fungsi Lahan

Alih fungsi lahan juga biasa disebut dengan konversi lahan. Alih fungsi

lahan atau konversi lahan merupakan kegiatan yang berkaitan tentang kegiatan di

dalam sektor pertanian. Alih fungsi lahan adalah dirubahnya fungsi lahan yang

telah di rencanakan baik itu sebagian maupun seluruh kawasan lahan dari fungsi

semula menjadi fungsi yang lain dan biasanya di alih fungsikan ke sektor

pembangunan. Alih fungsi lahan juga dapat diartikan sebagai berubahnya guna

lahan awal yang telah dialih fungsikan ke guna lahan lain yang telah di

rencanakan oleh pihak – pihak tertentu yang bersangkutan dengan pengalih

fungsian lahan tersebut (Isa Iwan, 2004)

Alih fungsi lahan cenderung menjadi masalah (bersifat negatif) di dalam

sektor pertanian, akan tetapi masih banyak lahan pertanian yang di alih fungsikan

karena tekanan ekonomi pada masa – masa krisis ekonomi atau rendahnya hasil

jual di bidang pertanian menyebabkan banyak petani yang menjual aset lahannya

yang berupa perkebunan atau persawahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

yang secara tidak langsung menyebabkan meningkatnya alih fungsi lahan

pertanian dan makin meningkatkan penguasaan – penguasaan lahan pada pihak –

pihak yang memiliki modal tinggi. Sebagai penulis menyimpulkan bahwa alih

fungsi lahan adalah penyalah gunaan lahan yang berdampak negatif baik bagi

manusia, alam, sosil, maupun ekonomi.

Page 54: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

38

2. Faktor – Faktor Penyebab Terjadinya Alih Fungsi Lahan (Konversi

Lahan)

Adapun beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan

pertanian menurut Isa Iwan (2004). Faktor – faktor penting yang menyebabkan

alih fungsi lahan tersebut antara lain :

a. Banyaknya kebutuhan lahan yang bersifat non-pertanian.

Lokasi sekitar kota yang dulunya masih didominasi oleh penggunaan

lahan pertanian menjadi sasaran empuk bagi pengenbangan jasa – jasa di

bidang non pertanian terutama di bidang industri.. Mengingat lahan

pertanian yang relatif masih lebih murah serta tempat yang sudah

berdekatan dengan kota yang menyebabkan mudahnya menjangkau

sarana dan prasarana seperti listrik, air bersih, jalan raya sekaligus dekat

dengan keramaian membuat lahan pertanian menjadi rebutan para

investor industri. Selain itu, terdapat keberadaan lahan terjepit yakni

lahan – lahan pertanian yang tidak terlalu luas disebabkan karena daerah

sekitarnya sudah beralih menjadi perumahan atau kawasan yang bersifat

non pertanian atau industri, mengakibatkan petani yang memiliki lahan

pertanian tersebut mengalami kesulitan untuk mendapatkan tenaga kerja,

air ter-irigasi, dan sarana produksi lainnya, memaksa mereka untuk

mengalih fungsikan lahan pertaniannya atau bahkan menjualnya.

b. Peningkatan jumlah penduduk

Page 55: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

39

Seiring berjalannya waktu penduduk pun semakin banyak bertambah.

Pesatnya jumlah peningkatan penduduk tersebut tentunya mengakibatkan

semakain banyak pula jumlah atau luas tanah yang di butuhkan. Jika

dalam suatu keluarga membangun rumah di tanah yang berluaskan 2 are,

dan jika keluarga itu disertai dengan 3 orang anak yang nantinya akan

mandiri dan membangun rumah sendiri dengan masing – masing luas

tanah per rumah sama 2 are, maka akan ada penambahan luas tanah yang

di alih fungsikan menjadi bangunan. Dari kejadian tersbut secara

otomatis luas lahan pertanian sedikit demi sedikit akan terkikis yang

berarti kegiatan alih funsi lahan hari demi hari akan bertambah.

c. Peningkatan taraf hidup masyarakat

Peningkatan taraf hidup juga bisa di katakana menjadi salah satu faktor

pendorong (penyebab) terjadinya kegiatan alih fungsi lahan, terlihat dari

permintaan lahan akibat peningkatan intensitas kegiatan masyarrakat

seperti pusat pebelanjaan, jalan raya, obyek wisata (tempat rekreasi),

lapangan olah raga, dan tempat – tempat umum lainnya.

d. Ekonomi masyarakat

Jauh lebih rendahnya hasil pertanian karena biaya produksi yang amat

tinggi sedangkan hasil yang di hasilkan relatif rendah, yang di

bandingkan dengan tingginya hasil di sektor non pertanian (industri),

sewa tanah , dan tingginya harga tanah jika di jual membuat banyak

petani – petani yang mengalih fungsikan lahannya ke bidang non

pertanian bahkan menyewakan dan menjual lahan pertaniannya kepada

Page 56: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

40

orang lain untuk kegiatan non pertanian (Industri). Selain itu karena

kebutuhan keluarga lainnya seperti pendidikan, mencari pekejaaan non

pertanian atau yang lainnya sering kali membuat petani tidak mempunysi

pilihan lain untuk menjual sebagian lahan pertaniannya.

e. Degradasi lingkungan

Penggunaan pupuk kimia dan pestisida kimia secara berlebihan yang

berdampak pada meningkatnya serangan hama tertentu akibat hilangnya

predator – predator alami dair hama yang bersangkutan, pencemaran air

irigasi, rusaknya sawah pinggiran pantai dan kemarau panjang yang

menimbulkan kekurangan air untuk kegiatan pertanian mengakibatkan

hancurnya sektor pertanian karena petani susah untuk mengembangkan

kegiatan pertaniannya. Menjadi suatu faktor petani beralih pekerjaan atau

mengalih fungsikan lahan – lahan pertanian yang mereka miliki.

f. Kebijakan pemerintah

Aspek regulasi yang dikeluarkan dan ditetapkan oleh pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah yang berkaitan dengan perubahan fungsi

lahan pertanian. Kelemahan pada aspek regulasi atau peraturan itu sendiri

terutama terkait dengan masalah kekuatan hukum, sangsi pelanggaran,

dan akurasi objek lahan yang dilarang di konversi.

3. Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian

Dalam rangka perlindungan dan pengendalian lahan pertanian secara

menyeluruh dapat ditempuh melalui 3 strategi, yaitu (Isa Iwan, 2004):

a. Memperkecil peluang terjadinya konversi

Page 57: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

41

Dalam memperkecil peluang terjadinya konversi lahan sawah dapat

dilihat dari dua sisi, yaitu sisi penawaran dan permintaan. Dari sisi

penawaran dapat berupa intensif kepada pemilik sawah yang berpotensi

untuk dirubah. Dari sisi permintaan pengendalian sawah dapat ditempuh

melalui :

1. mengembangkan pajak tanah yang progresif

2. meningkatkan efisiensi kebutuhan lahan untuk non pertanian sehingga

tidak ada sawah yang terlantar.

3. mengembangkan prinsip hemat lahan untuk industri, perumahan, dan

perdagangan misalnya pembangunan rumah susun.

b. Mengendalikan Kegiatan Konversi Lahan

1. membatasi konversi lahan sawah yang memiliki produktivitas tinggi,

menyerap tenaga kerja pertanian tinggi, dan mempunyai fungsi

lingkungan tinggi.

2. mengarahkan kegiatan konversi lahan pertanian untuk pembangunan

kawasan industri, perdagangan, dan perumahan pada kawasan yang

kurang produktif.

3. membatasi luas lahan yang dikonversi disetiap kabupaten atau kota

yang mengacu pada kemampuan pengadaan pangan mandiri.

4. menetapkan kawasan pangan abadi yang tidak boleh dikonversi,

dengan pemberian intensif bagi pemilik lahan dan pemerintah daerah

setempat.

Page 58: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

42

c. Instrumen Pengendalian Konversi Lahan

1. Instrumen yang dapat digunakan untuk perlindungan dan

pengendalian lahan sawah adalah melalui instrumen yuridis dan non

yuridis, yaitu:

2. Instrumen yuridis berupa peraturan perundang-undangan yang

mengikat (apabila memungkinkan setingkat undang-undang) dengan

ketentuan sanksi yang memadai.

3. Instrumen intensif dan disintensif bagi pemilik lahan sawah dan

pemerintah daerah setempat.

4. Pengalokasian dana dekonsentrasi utuk mendorong pemerintah daerah

dalam mengendalikan konversi lahan pertanian terutama sawah.

5. Instrumen RTRW dan perizinan lokasi.

Page 59: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian merupakan suatu upaya untuk menangkap gejala – gejala

berdasarkan disiplin metodologi ilmiah dengan tujuan menemukan prinsip – prinsip

baru. Sebagai upaya ilmiah, penelitian perlu disusun secara sistematis. Dalam

kerangka yang sistematis diperlukan sebbuah metode penyusunan penelitian.

Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah kerja; yaitu

cara kerja untuk dapat memahami obek yang menjadi sasaran ilmu yang

bersangkutan. Suatu metode dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaiannya

dengan objek studi.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

Menurut David Williams dalam (Moleong, 2004:5) menulis bahwa penelitian

kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan

metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara

alamiah. Definisi ini memberi gambaran bahwa penelitian kualitatif mengutamakan

latar alamiah, metode alamiah, dan dilakukan oleh orang yang mempunyai

perhatian alamiah. Pendekatan kualitatif dipilih karena peneliti ingin mengetahui

Menjaga Keseimbangan Pertanian Dan Pembangunan Kota Batu Sebagai Kawasan

Agropolitan dan mengetahui faktor penghambat dan pendukung dalam pelaksanaan

pengembangan ruang terbuka hijau

Page 60: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

44

Penelitian kualitatif memiliki sejumlah ciri – ciri yang membedakannya

dengan penelitian jenis lainnya. Moleong (2004:8) menyebutkan setidaknya ada 11

ciri pendekatan kualitatif:

1. Latar Alamiah

2. Manusia sebagai alat (instrumen)

3. Metode Kualitatif

4. Analisis data secara induktif

5. Teori dari dasar

6. Deskriptif

7. Lebih mementingkan proses daripada hasil

8. Adanya batas yang ditentukan oleh fokus

9. Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data

10. Desain yang bersifat sementara

11. Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian merupakan hal yang sangat penting ditetapkan sebelum

penelitian, sebab fokus penelitian merupakan pusat perhatian yang bermaksud

membatasi suatu permasalahan yang diteliti agar tidak terjadi pembiasan dalam

mempersepsikan dan mengkaji masalah yang diteliti. Melalui penetapan fokus

penelitian, maka seorang peneliti akan dapat menuangkan konsentrasinya pada

studi permasalahan yang dihadapi secara terarah sehingga akan mendapatkan data

Page 61: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

45

yang relevan dengan permasalahan. Adapun yang menjadi fokus penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Dinamika pembangunan Kota Batu, meliputi:

a) Perkembangan keseimbangan pertanian dan pembangunan Kota Batu

tahun demi tahun,

b) Sustainable development Kota Batu menjaga keseimbangan pertanian

dan pembangunan.

2. Tantangan pemerintah Kota Batu dan masyarakat menjaga keseimbangan

pertanian dan pembangunan sebagai kawasan agropolitan.

a) Faktor pendukung dalam sustainable development Kota Batu

- Internal

- Eksternal

b) Faktor penghambat dalam sustainable development Kota Batu

- Internal

- Eksternal

3. Strategi menanggulangi alih fungsi lahan Kota Batu oleh pemerintah Kota

Batu dan didukung oleh masyarakat.

C. Lokasi dan Situs Penelitian

Adapun yang dimaksud dengan lokasi penelitian adalah tempat dimana

peneliti melakukan penelitiannya. Dalam hal ini yang menjadi lokasi penelitian

dalam penelitian ini adalah kota Batu. Pemilihan lokasi penelitian di kota Batu

Page 62: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

46

dikarenakan kota Batu merupakan kawasan agropolitan yang sedang menghadapi

permasalahan alih fungsi lahan.

Adapun yang dimaksud dengan situs penelitian adalah tempat untuk

memperoleh data dan informasi yang digunakan untuk menjawab permasalahan

sesuai dengan fokus penelitian yang ingin diteliti. Sedangkan yang menjadi situs

dalam penelitian ini adalah Dinas Pertanian dan Badan Perencanaan Daerah Kota

Batu. Kedua stakeholder yang ikut berperan dalam permasalahan alih fungsi lahan.

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data diperlukan karena dapat digunakan untuk menjawab rumusan

masalah yang telah ditentukan oleh peneliti. Jenis data dibagi menjadi dua bagian,

yaitu data primer dan data sekunder karena penelitian ini menggunakan metode

pendekatan kualitatif maka data primer didapatkan dari seorang informan.

Sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan, arsip maupun

laporan-laporan yang dibutuhkan. Terdapat dua jenis data yang diperlukan untuk

penelitian ini, yaitu :

1. Data Primer

Jenis data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti secara

langsung dari sumbernya. Jenis data primer atau data asli diperoleh dari

informan secara langsung yang berkaitan dengan penelitian. Adapun

informan yang berhubungan dalam penilitian ini yaitu Kepala Seksi Metode

dan Informasi Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian, Kepala Sub Bidang

Perencanaa, Pembangunan Perekonomian, SDA, Infrastuktur, dan

Page 63: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

47

Kewilayahan II Bappelitbangda, dan Kepala Program dan Pelaporan

Bappelitbangda Kota Batu. Adapun teknik yang digunakan untuk

memperoleh data primer sebagai berikut :

a. Informasi : mengumpulkan informasi terkait dengan rencana

pembangunan Kota Batu kedepannya dalam konservasi kawasan

agropolitan dan menjalankan sustainable development Kota Batu.

Informasi yang akan dicari juga berkaitan dengan antisipasi dari

Pemerintah dan masyarakat dalam menjaga keseimbangan wisata

dan pertanian.

b. Wawancara : melakukan interview dengan aktor-aktor yang terkait

dalam menjaga sustainable Kota Batu dan masyarakat dalam

keikutsertaan masyarakat dalam pembangunan Kota Batu.

c. Peristiwa : menangkap peristiwa-peristiwa yang terkait dengan

menjaga keseimbangan antara Lahan Pertanian dan Wisata di Kota

Batu.

d. Fenomena : mengamati segala fenomena yang terjadi di Kota Batu

yang terkait dengan menjaga keseimbangan Lahan Pertanian dan

Wisata di Kota Batu.

2. Data Sekunder

Jenis data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh tidak secara

langsung berkaitan dengan penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini

meliputi dokumen-dokumen, arsip, catatan resmi, dan laporan penelitian

Page 64: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

48

terdahulu, berkaitan dengan fokus penelitian. Data sekunder merupakan data

tambahan yang menjadi pelengkap dan penunjang data primer. Dalam

penelitian ini data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen dan arsip dari

Dinas Pertanian, Badan Pembangunan, Perencanaan, Penelitian dan

Pengembangan Daerah Kota Batu.

Sumber data merupakan tempat dimana peneliti dapat memperoleh

data dan informasi penting yang berhubungan dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti yang dapat menunjang terlaksananya penelitian.

Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tiga

hal yaitu:

1) Informan

Informan merupakan seseorang yang memiliki kemampuan,

mengetahui atau menguasai informasi yang berkaitan dengan topik

penelitian. Pencarian informan dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan teknik snowball. Informan dalam penelitian ini sebagai

berikut:

a. Interview dengan Kepala Sub Bagian Program dan Pelaporan

Bappelitbangda Kota Batu,

b. Interview dengan Kepala Sub Bidang Perencanaan,

Pembangunan, Perekonomian, SDA, Infrastruktur, dan

Kewilayahan Bappelitbangda Kota Batu,

c. Interview dengan Kepala Seksi Metode dan Informasi Bidang

Penyuluhan

Page 65: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

49

d. Interview dengan warga Kota Batu.

2) Peristiwa

Merupakan data atau informasi juga dapat diperoleh. Melalui

pengamatan terhadap peristiwa atau aktivitas yang berkaitan dengan

permasalahan penelitian. Dari peristiwa atau kejadian di dalam

penelitian, peneliti bisa mengetahuai proses bagaimana suatu kejadian

secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri secara langsung. Dengan

mengamati sebuah peristiwa, peneliti dapat melakukan cross check

terhadap informasi verbal yang diberikan oleh subyek yang diteliti.

3) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan kegiatan mengamati tentang suatu

kejadian dan kemudian merekamnya menggunakan alat perekam ataupun

dengan catatan lapangan, gambar, arsip-arsip penelitian terdahulu yang

berkaitan dengan penelitian antara lain

a. Peraturan Daerah Kota Batu No. 7 Tahun 2011

b. Buku Sistem Informasi Tata Ruang Tahun 2010-2030 Kota Batu

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara – cara yang dipergunakan untuk

memperoleh data di lapangan. Untuk itu metode atau cara pengumpulan data yang

diperlukan harus benar dan akurat. Adapun metode dalam penelitian ini adalah:

Page 66: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

50

1. Studi Literatur

Dalam studi literatur ini data diperoleh dari buku – buku literatur, jurnal –

jurnal penelitian, makalah – makalah, majalah dan surat kabar referensi atau

rujukan dari penelitian sebelumnya mengenai peristilahan, kerangka pemikiran dan

teori yang ada serta relevan dengan pokok bahasan yang diteliti.

2. Wawancara (interview)

Wawanara merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan tatap

muka (Face to Face) secara langsung dengan cara berdialog dan tanya jawab, baik

dengan responden maupun dengan pihak – pihak yang terkait lainnya. Guna

memperoleh informasi atau data secara jelas dan mendasar, juga untuk menjalin

hubungan dengan responden agar memperlancar proses penelitian.

3. Observasi

Observasi adalah metode yang digunakan untuk memperoleh gambaran

secara langsung mengenai obyek penelitian, terutama yang berkaitan dengan

Menjaga Keseimbangan Pertanian dan Pembangunan Kota Batu Sebagai Kawasan

Agropolitan.

4. Dokumentasi

Merupakan teknik pengumpulan dara dengan cara mencari, mencatat serta

mempelajari data dari sejumlah arsip atau dokumen resmi yang ada di lokasi

penelitian yang dianggap penting dan mempunyai relevansi dengan masalah yang

diteliti.

Page 67: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

51

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan tahap yang sangat menentukan dalam keseluruhan

proses penelitian, hal ini karena analisis data menyangkut kekuatan analisis dan

kemampuan dalam mendeskripsikan data situasi, peristiwa dan konsepsi yang

merupakan bagian dari obyek penelitian. Analisis, data dapat diberi arti dan makna

yang berguna dalam memecahkan masalah.

Sesuai dengan penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan

paradigma interpretatif. Paradigma ini dikenal juga dengan sebutan interaksionis

subyektif (subjective interactionist). Pendekatan alternatif ini berasal dari filosof-

filosof Jerman yang menitik beratkan pada peranan bahasa, interpretasi dan

pemahaman dalam ilmu sosial. Paradigma ini mempunyai basis pemikiran bahwa

kaidah-kaidah yang berlaku dalam ilmu alam (natural science) tidak dapat

diterapkan pada ilmu-ilmu sosial. Cara pandang yang digunakan milik kaum

nominalis yang melihat realitas sosial sebagai sesuatu yang hanya merupakan label,

nama atau konsep yang digunakan untuk membangun realitas dan tidak ada sesuatu

yang nyata (Agung Budi Sulistiyo,2013).

Hakikat paradigma ini meyakini bahwa realitas sosial secara sadar dan aktif

dibangun sendiri oleh individu-individu sehingga setiap individu mempunyai

potensi untuk memaknai setiap perbuatan yang dilakukan. Kata lain, sebuah realitas

sosial merupakan hasil bentukan dari serangkaian interaksi antar para pelaku sosial

dalam sebuah lingkungan tertentu. Bagi paradigma interpretif, ilmu pengetahuan

tidak digunakan untuk to explain (menjelaskan) dan to predict (memprediksi)

Page 68: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

52

sebagaimana halnya pada paradigma positivisme melainkan untuk memahami (to

understand) (Agung Budi Sulistiyo,2013)

Ada tiga prinsip dasar yang menjadi landasan dalam pengembangan studi

interpretif (Soetrionodan Hanafie, 2007. Dalam Agung Budi Sulistiyo). Tiga

prinsip dasar tersebut adalah :

1. Individu menyikapi sesuatu atau apa saja yang ada di lingkungannya

berdasarkan maknasesuatu tersebut pada dirinya

2. Makna tersebut diberikan berdasarkan interaksi sosial yang dijalin dengan

individu lain

3. Makna tersebut dipahami dan dimodifikasi oleh individu melalui proses

interpretif yang berkaitan dengan hal-hal lain yang dihadapinya.

Berdasarkan pada tiga prinsip dasar tersebut sebenarnya dapat kita pahami

lebih dalam bahwa terdapat asumsi penting yang melatarbelakanginya. Asumsi

pertama bahwa individu dapat melihat dirinya sendiri sebagaimana ia melihat orang

lain. Kedua individu tidak dianggap pasif melainkan memiliki kemampuan untuk

secara aktif membaca situasi dan kondisi disekitarnya. Oleh karena itu, kata

kuncinya adalah bagaimana seorang individu dapat menafsirkan situasi yang

dihadapinya sehingga suatu aktifitas sosial dikembangkan melalui pola-

polainteraksi yang mendalam. Mendasarkan pada beberapa prinsip dasar tersebut

maka paradigma interpretif menekankan pada pemahaman makna melalui proses

empati terhadapsesuatu aktifitas dan menempatkan suatu aktifitas yang ada dalam

Page 69: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

53

masyarakat sehingga dari satu aktifitas akan melahirkan banyak penafsiran dan

analisis.

Page 70: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi dan Situs Penelitian

1. Sejarah Singkat Terbentuknya Kota Batu

Sejarah terbentuknya wilayah Kota Batu dimulai pada tahun 1993. Kota

Administratif Batu dibentuk setelah Kota Administratif Jember sesuai dengan PP

No. 12 Tahun 1993, tepatnya pada tanggal 6 Maret 1993. Sebelumnya Kota Batu

merupakan Wilayah Pengembangan Malang Utara dan merupakan kecamatan yang

berpotensi Kota Malang. Pembentukan Kota Administratif Batu bertujuan untuk

memusatkan potensi wisata secara mandiri di Batu. Status peningkatan dilakukan

berkelanjutan yang semula Kota Administratif menjadi Kotatif Batu didukung

dengan Kelompok Kerja (PokJa) yang didukung juga oleh Bupati Malang, DPRD

II Malang, Gubernur Jawa Timur, dan kelompok masyarakat. Bertujuan sangat jelas

yaitu membangun sarana prasarana yang mendukung terbentuknya standart

menjadi sebuah kota.

Kota Batu memiliki Walikota melalui penunjukan Kementerian Dalam

Negeri. Menteri Dalam Negeri saat itu Rudini mengangkat Drs. Chusnul Arifien

Damuri. Kota Administratif Batu memiliki 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Batu,

Kecamatan Junrejo, dan Kecamatan Bumiaji. Pembangunan yang terus

ditingkatkan menjadikan Kota Administratif Batu menjadi Kotatif Batu resmi

Page 71: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

54

disahkan pada tanggal 30 Juni 2001 sesuai UU No. 11 Tahun 2001. Secara resmi

Pemerintah Kota Batu dibentuk pada tanggal 30 Juni Tahun 2001. Pembentukan

Kota Batu juga disesuaikan penerapan Otonomi Daerah di Indonesia.

Pemerintah kota Batu melaksanakan Pemilu pertama pada tanggal 5

November 2007 yang dilaksanakan secara serentak. Pada Pemilu pertama kota Batu

tersebut terpilih pasangan Eddy Rumpoko sebagai Walikota dan Wakil Walikota

H.A Budiono. Masa jabatan Eddy Rumpoko terus berlanjut selama 10 Tahun

dengan terpilihnya kembali beliau pada Pemilu kedua yang dilaksanakan tanggal 2

Oktober 2012 dengan Wakil Walikota Punjul Santoso.

Gambar 2. Sumber : Rencana RTRW Kota Batu, Tahun 2010

Page 72: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

55

2. Letak Geografis

Kota Batu merupakan daerah otonom yang termuda di Provinsi Jawa Timur.

Kota Batu terdiri dari 3 (tiga) kecamatan, yaitu : Kecamatan Batu, Kecamatan

Junrejo dan Kecamatan Bumiaji. Luas Kota Batu secara keseluruhan adalah sekitar

19.908,72 ha atau sekitar 0,42 persen dari total luas Jawa Timur. Daerah lereng dan

berbukit memiliki proposi lebih luas dibandingkan dengan daerah dataran. Secara

geografis Kota Batu terletak pada posisi antara 7”44’,55,11’ sampai dengan

8’’26',35,45’ Lintang Selatan dan 122’’17',10,90’ sampai dengan 122’’57',00,00’

Bujur Timur. Batas Kota Batu adalah : Sebelah Utara Kecamatan Prigen,

Kabupaten Mojokerto, Sebelah Selatan Kecamatan Dau dan Kecamatan Wagir,

Kabupaten Malang, Sebelah Timur Kecamatan Karang Ploso dan Kecamatan Dau,

Kabupaten Malang dan sebelah Barat Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.

3. Kondisi Topografi

Keadaan geologi/tanah di kota Batu secara umum dapat diklasifikasikan

menjadi 4 (empat) jenis tanah yaitu : Andosol, Kambisol, Alluvial, Latosol. Dari

keempat kategori tersebut menunjukkan bahwa Kota Batu merupakan wilayah yang

subur untuk pertanian karena jenis tanahnya merupakan endapan dari sederetan

gunung yang mengelilingi Kota Batu. Ada tiga gunung yang berada di wilayah Kota

Batu yaitu Gunung Panderman (2.010 meter), Gunung Welirang (3.156 meter), dan

Gunung Arjuno (3.339 meter).

Sedangkan kondisi hidrologinya Kota Batu banyak dipengaruhi oleh sungai

yang mengalir di pusat Kota yaitu Sungai Brantas dan air tanah yang cukup

melimpah. Sebagai daerah yang topografinya sebagian besar wilayah perbukitan,

Page 73: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

56

Kota Batu memiliki pemandangan alam yang sangat indah, sehingga banyak

dijumpai tempat-tempat wisata yang mengandalkan keindahan alam pegunungan.

Kondisi topografi pegunungan dan perbukitan tersebut menjadikan Kota Batu

terkenal sebagai daerah dingin.

Berdasarkan ketinggiannya, wilayah Kota Batu dibedakan menjadi enam

kategori yaitu mulai dari 600 MDPL sampai dengan lebih dari 3000 MDPL Dari

enam kategori tersebut wilayah yang paling luas berada pada ketinggian 1000-1500

MDPL yaitu seluas 6.493,64 Ha. Kemiringan lahan (slope) di Kota Batu

berdasarkan data dari peta kontur Bakosurtunal tahun 2001 diketahui bahwa

sebagian besar wilayah Kota Batu mempunyai kemiringan sebesar 25-40 % dan

kemiringan >40 %.

4. Kondisi Suhu dan Iklim

Seperti halnya daerah lain di Jawa Timur, kota Batu mengikuti perubahan

putaran 2 iklim, musim hujan dan musim kemarau. Pada tahun 2014 di bulan

September dan Oktober tidak terjadi hujan. Jumlah hari hujan paling kecil pada

bulan Agustus dan paling besar pada bulan Januari dan Desember, tetapi curah

hujan tertinggi pada bulan Desember yaitu mencapai 412 mm Hal ini menyebabkan

kondisi cuaca tahun 2014 lebih kering dibandingkan tahun 2013.

Pada tahun 2014 Kota Batu memiliki suhu minimum 17,5oC - 21,4oC dan

suhu maksimum antara 24,0 oC - 30,3 oC dengan kelembaban udara sekitar 70 - 86

% disertai kecepatan angin tertinggi 79,2 km/jam, oleh karenanya Kota Batu tidak

memiliki perubahan musim yang drastis antara musim kemarau dan musim

penghujan.

Page 74: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

57

5. Kondisi Kependudukan

Pada tahun 2016 jumlah penduduk Kota Batu mencapai 200.485 jiwa.

Dengan luas wilayah sekitar 19,908 km2 , maka kepadatan penduduk adalah

sebesar 1.080 jiwa per km2. Kepadatan penduduk kota Batu selalu meningkat dari

tahun ke tahun seiring dengan kenaikan jumlah penduduk setiap tahunnya. Hal ini

terjadi karena Kota Batu merupakan daerah otonomi baru yang merupakan kota

tujuan untuk melakukan kegiatan ekonomi. Pertumbuhan penduduk Kota Batu pada

tahun 2016 adalah sebesar 1,09 persen. Tingkat pertumbuhan penduduk ini tercatat

mengalami penurunan dibanding dengan tahun sebelumnya yang sebesar 1,17

persen. Selama periode 2013 hingga 2016, pertumbuhan penduduk di Kota Batu

relatif stabil. Beberapa faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk

antara lain jumlah kelahiran, kematian, dan mutasi penduduk yang terdiri dari

penduduk datang dan penduduk pindah. Diantara ketiga kecamatan yang ada di

Kota Batu, Kecamatan Batu yang paling padat penduduknya. Pada tahun 2016

kepadatan penduduk di Kecamatan Batu mencapai 2.193 jiwa per km2, hal ini tidak

mengherankan jika Kecamatan Batu merupakan kecamatan terpadat di kota Batu

karena di Kecamatan Batu merupakan pusat kegiatan pemerintahan maupun

ekonomi. Kecamatan Bumiaji merupakan kecamatan yang terkecil kepadatan

penduduknya karena sebagian wilayah Kecamatan Bumiaji merupakan hutan dan

daerah lereng gunung.

Page 75: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

58

6. Kondisi Sosial dan Budaya Kota Batu

Kondisi sosial dan budaya yang ada di kota Batu merupakan salah satu simbol

eksistensi Kota Batu. Kota Batu yang terletak tepat ditengah-tengah Kota dan

Kabupaten di sekitarnya, menjadikan Kota Batu memiliki kemajemukan

masyarakat. Dimana penduduk lokal mampu berbaur dengan para pendatang.

Kehidupan sosial masyarakat terjaga dengan aman, rukun, dan damai. Para

pendatang memberikan sikap menghargai dengan kondisi sekitarnya. Kebudayaan

dan seni budaya menjadi salah satu kunci utama pengikat kerukunan bermasyarakat

kota Batu. Kesenian dan kebudayaan daerah yang tetap terjaga dilaksankan hampir

setiap bulan.

Kesenian yang diadakan mewajibkan masyarakat setiap desa untuk

berpartisipasi untuk memeriahkan acara. Kesenian dan kebudayaan daerah yang

ada di kota Batu antara lain, tari topeng, tari sembromo, tari delolok dll. Terdapat

juga kesenian dari daerah lain yang diadaptasi dari para pendatang adalah kesenian

reog yang selalu dipentaskan ketika ulang tahun Kota Batu dan juga festival

nasional di Kota Batu. Ditarik menjadi kesimpulan adalah kesenian dan kebudayaan

daerah Kota Batu menjadi salah satu perekat kerukunan masyarakat Kota batu

sendiri.

7. Kondisi Ekonomi Kota Batu Secara Makro

Ditinjau dari pendekatan produksi, PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)

kota Batu pada tahun 2016 mencapai 11.510,4 milyar. Apabila dibandingkan tahun

2015 maka ada kenaikan sebesar 12,3 persen. Pendukung utama PDRB ADHB

Kota Batu tahun 2016 adalah sektor perdagangan, pertanian dan sektor jasa -jasa

Page 76: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

59

lainnya masing-masing mencapai 18 persen, 16 persen dan 15 persen.

Perkembangan ekonomi Kota Batu atas dasar harga konstan tidak berbeda jika

dibandingkan dengan harga berlaku. PDRB ADHK pada tahun 2015 mencapai

9.145,9 milyar naik sekitar 6,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Pertumbuhan PDRB pada tahun 2016 sedikit melambat dibandingkan tahun 2015,

yaitu sebesar 6,69 persen. Laju pertumbuhan sektor PDRB tertinggi masih pada

sektor bangunan dimana tahun 2016 sebesar 10,01 persen dan sektor penyediaan

akomodasi/makan minum tumbuh sebesar 9,53 persen. Sektor-sektor lainnya

tumbuh antara 3-7 persen. Sektor pemerintahan merupakan sektor penyediaan

listrik pertumbuhannya rendah yaitu sebesar 1,74 persen. Laju inflasi Kota Batu

selama tahun 2016 yang diukur dengan indeks implisit PDRB mencapai 5,15 persen

sementara tahun sebelumnya mencapai 5,59 persen. Pada tahun 2016 PDRB

perkapita sebesar 51.612 ribu dan kemudian meningkat menjadi 57.408 ribu pada

tahun 2015. Apabila pengaruh perubahan harga dikeluarkan maka PDRB perkapita

atas dasar harga konstan pada tahun 2016 mencapai 45.615 ribu. Kemajuan

ekonomi Kota Batu, tidak terlepas dari kebijakan Pemerintah Kota Batu yang selalu

mendorong investor dan pelaku ekonomi yang bersifat UMKM untuk tetap

berpartisipasi dalam membangun Kota Batu sebagai Kota Wisata.

8. Kota Batu Sebagai Kota Agropolitan

Indonesia yang merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang

melimpah menjadikan banyak kawasan Agropolitan yang tersebar di setiap

wilayah. Kawasan Argopolitan pada hakikatnya memiliki arti bahwa kawasan yang

terdiri dari satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah pedesaan sebagai sistem

Page 77: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

60

produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan

oleh adanya keterkaitan fungsional dan hirarki keruangan suatu sistem permukiman

dan sistem agribisnis. Dan kawasan Agropolitan yang terkenal di Indonesia terletak

di Propinsi Jawa Timur. Dimana terdapat satu Kota Agropolitan yaitu Kota Batu,

Kota Agropolitan Mandiri yaitu Kota Banyuwangi, Mojokerto, dan Ngawi. Serta

terdapat 18 Kota Agropolitan rintisan yaitu Kabupaten Lumajang, Bangkalan,

Tulungagung, Trenggalek, Pamekasn, Pasuruan, Madiun, Blitar, Ponorogo,

Pacitan, Nganjuk, Probolinggo, Malang, Lamongan, Tuban, Bondowoso,

Bojonegoro, dan Jombang.

Kota Batu menjadi Kawasan Agropolitan mandiri sejak tahun 2006 yang

ditunjuk langsung oleh Pemerintah Propinsi Jawa Timur. Penunjukkan Kota Batu

bukan tanpa alasan karena Kota Batu terkenal sebagai wilayah yang meiliki potensi

pertanian melimpah sejak jaman Belanda dan merupakan tempat peristirahatan

favorit bagi bangsa Belanda. Wilayah kota yang berada tepat di tengah pegunungan

menjadikan keuntungan Kota Batu berkembang menjadi Kawasan Agropolitan

maju.

Penetapan Kota Batu sebagai Kawasan Agropolitan didukung Pemerintah

Kota dengan visi penataan ruang “ Kota Batu Sebagai Kota Wisata Dan Agropolitan

Di Jawa Timur ”. Misi yang ingin dicapai mendukung terciptanya Kawasan

Agropolitan, sebagai berikut :

a. Mendayagunakan secara optimal dan terkendali sumber-sumber daya

daerah, baik Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Alam (SDA)

Page 78: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

61

maupun Sumber Daya Budaya (SDB) sebagai unsur-unsur internal untuk

penopang upaya pengembangan K ota Batu ke depan.

b. Meningkatkan peran Kota Batu sebagai Kota Pertanian (Agropolitan),

khususnya untuk jenis tanaman sayur, buah dan bunga, serta menguatnya

perdagangan hasil pertanian dan industri pertanian (agro-industri) yang

diperhitungkan baik pada tingkat regional (Jawa Timur) maupun tingkat

nasional guna memperkuat ekonomi kerakyatan yang berbasis pertanian.

c. Meningkatkan posisi dan peran Kota Batu dari "Kota Wisata" menjadi

"Sentra Wisata" yang diperhitungkan di tingkat regional atau bahkan

nasional, dengan melakukan penambahan ragam obyek dan atraksi

wisata, yang didukung oleh oleh sarana dan prasarana serta unsur

penunjang wisata yang memadai dengan sebaran yang relatif merata di

penjuru wilayah Kota Batu guna memperluas lapangan pekerjaan dalam

rangka mengatasi pengangguran dan meningkatkan pendapatan warga

maupun PAD Kota Batu yang berbasis pariwisata.

d. Pengembangan sektor fisik berkenaan dengan perkantoran Pemerintah,

fasilitas publik, prasarana dan sarana transportasi, serta penataan ruang

secara menyeluruh guna mendukung pengembangan ekonomi lokal dan

peningkatan kualitas layanan publik. Penataan ruang kota secara

menyeluruh dengan mengedepankan keseimbangan ekosistem.

Penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa dalam mendukung terciptanya

Kawasan Agropolitan. Dimana untuk mendukung terciptanya Kawasan

Agropolitan Pemerintah Kota Batu bekerjasama dengan kelompok kerja yang

Page 79: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

62

terkait dan juga masyarakat Kota Batu. Mewujudkan Kawasan Agropolitan

menjadikan pekerjaan menantang bagi Kota Batu. Dalam tujuan sebagai Kawasan

Agropolitan terdapat pembangunan berkelanjutan, ditunjang dengan terjaganya

pertanian maupun perkebunan yang merupakan pondasi utama, sehingga tercipta

agribisnis yang menjadikan sumber penghasilan anggaran daerah (PAD).

B. Penyajian Data Fokus Penelitian

Proses penyajian data dalam penelitian terkait dengan konservasi kawasan

agropolitan kota Batu perspektif sustainable development. Proses penyajian data

terbagi menjadi tiga dan masing-masing dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Dinamika Pembangunan Kota Batu Perspektif Sustainable Development

a. Pembangunan Kota Batu Menurut Potensi Wilayah

Kota Batu yang merupakan kawsan agropolitan rintisan pertama di Indonesia

merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya alam (SDA) melimpah.

Didukung dengan wilayah pegunungan menjadikan kota Batu merupakan kota

berpotensi untuk melakukan pembangunan. Baik pembangunan berupa pertanian

dan perkebunan maupun sebagai destinasi wisata. Pembangunan kota Batu

disesuaikan dengan wilayah dan ruang yang ada.

Dinamika pembangunan tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh Kepala

Program dan Pelaporan Bappelibangda Kota Batu Bapak Rezaldi, ST, M.Sc, M.Eng

sebagai berikut :

“Dalam perencanaan pembangunan di kota Batu baik di pusat maupun

dipinggir harus sesuai dengan RTRW yang sudah dibuat sejak tahun

2003. Didalam buku Sistem Informasi Tata Ruang (SITR) dapat dilihat

rencana tata ruang pembangunan Kota Batu mulai dari jangka pendek

hingga jangka panjang.”(Wawanacara dilakukan pada tanggal 8

Agustus 2017).

Page 80: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

63

Perencanaan pembangunan yang ada di Kota Batu juga disesuaikan dengan

wilayah yang ada. Setiap wilayah yang ada memiliki kontur, suhu, dan udara yang

berbeda sehingga setiap daerah memiliki potensi yang berbeda.

“.....Kota Batu yang memiliki daerah pegunungan menjadikan kontur

disini berbukit. Dimana setiap pembangunan harus disesuaikan

sehingga tidak terjadi kesalahan dalam melakukan rencana

pembangunan. Setiap wilayah juga memiliki kontur tanah berbeda

begitu juga suhu dan udara menyebabkan dalam mentata ruang dan

wilayah disesuikan dengan keadaan daerah tersebut. Untuk itu setiap

kan melakukan pembangunan harus melakukan riset terlebih dahulu.”

(Wawanacara dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2017).

Gambar 3 : Pemandangan Kota Batu dari Gunung Banyak

Sumber : Dokumentasi Peneliti

Selaras seperti yang disampaikan oleh Bapak Munsif Fanani, ST selaku

Kepala Sub Bidang Perencanaan, Pembangunan, Perekonomian, SDA, Infrastuktur

dan Kewilayahan II.

Page 81: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

64

“Kota Batu yang sudah ditunjuk oleh Pemerintah Propinsi sebagai

Kawasan Agropolitan memiliki potensi alam yang luar biasa. Hampir

setiap wilayah di Kota Batu memiliki potensi masing-masing. Seperti

contoh daerah desa Sidomulyo disana terdapat pertanian hortikultura

baik itu berupa bunga, tanaman hias, maupun sayur. Bagian desa

Pendem Kecamatan Junrejo menjadi pusat pertanian organik baik itu

padi, maupun sayuran. Petik apel bisa dilakukan di daerah Tulungrejo

juga peras sapi juga bisa dilakukan disana.......”

Lebih lanjut beliau menyatakan beberapa detail setiap potensi

“.......seperti daerah Sidomulyo memiliki suhu yang sejuk dan

cenderung lebih dingin dibandingkan daerah lain makanya disana

banyak para perkebunan bunga baik tanam maupun hias. Daerah

Junrejo yang sedikit hangat dibandingkan yang lain cocok untuk

pertanian padi terutama desa Pendem. Selain itu petik apel yang

memiliki potensi dan yang cocok daerah Tulungrejo.....”. (Wawanacara

dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2017).

Gambar 4 : Pembangunan Desa Tematik Kota Batu

Sumber : Bappelitbangda Kota Batu, Tahun 2017

Page 82: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

65

Gambar 5 dan 6 : Wisata Petik Buah Apel

Sumber : Bappelitbangda Kota Batu, Tahun 2017

Wilayah pegunungan dan kondisi tersebut yang menjadikan potensi pertanian

dan perkebunan berkembang pesat disana. Menjadikan komoditi utama di kota

Batu. Selain pertanian dan perkebunan tersebut kota Batu juga memiliki potensi

wisata yang banyak tersebar.

“.......seperti yang sudah diketahui banyak orang sejak jaman Belanda

wilayah Batu dijadikan tempat wisata dan peristirahatan. Wilayah yang

menyuguhkan keindahan alam menjadikan ketenangan dan

menyejukkan bagi orang barat. Wisata Selecta pun dijadikan menjadi

taman bunga pada tahun 1928. Melihat sejah tersebut menandakan

wilayah Batu memiliki potensi wisata yang menjanjikan. Sehingga

sejak tahun 2000 tempat wisata mulai dibangun dimulai dari Jatim Park

1 yang dijadikan taman hiburan dan rekreasi keluarga. Kemudian kota

Batu ditunjuk sebagai kawasan agropolitan sekaligus sebagai pusat

pariwisata. Sehingga mulai berjamuran tempat wisata yang didirikan

setiap satu tahun sekali”(Wawanacara dengan Bapak Munsif Fanani,

ST dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2017).

Melakukan pembangunan tempat wisata untuk menunjang kota Batu selain

pertanian dan perkebunan. Selain itu sebagai pemanfaatan potensi alam yang ada.

Wilayah yang dipilih untuk pembangunan pun merupakan wilayah yang merupakan

wilayah non produktif.

Page 83: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

66

“.......tetapi dalam pembangunan tempat wisata pun tidak sembarangan

yaitu wilayah yang benar-benar tidak memiliki potensi dan bukan

merupakan lahan produktif.”

Pembangunan yang menggunakan lahan tidak produktif didukung pernyataan

oleh Ibu Sri Wahyuni selaku Kepala Seksi Metode dan Informasi Bidang

Penyuluhan. Menurut beliau :

“Pembangunan saat ini diusahakan ntuk tidak menggunakan lahan

produktif. Sebagai contoh daerah kecamatan Junrejo difokuskan untuk

pusat produksi sayuran organik dan bahan pokok seperti padi.”

“.......penyuluhan juga dilakukan disana untuk menghindari terjadinya

pergesaran lahan yang produktif menjadi pemukiman. Semua terus

diusahakan kedepannya”.

Berikut peta persebaran tempat wisata Kota Batu :

Gambar 7 : Peta Wisata Kota Batu

Sumber : Dinas Pariwisata Kota Batu Tahun 2017

Page 84: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

67

Pembangunan yang terjadi di kota Batu dapat disimpulkan bahwa,

pembangunan disesuaikan dengan karekteristik setiap wilayah. Dimaksudkan

potensi, kondisi, dan suhu dapat dimaksimalkan dan menghasilkan hasil yang

menguntungkan. Tujuannya jelas yaitu menjadikan pemerintah dan masyarakat

kota Batu mendapatkan keuntungan dan sejahtera.

b. Sustainable Development Kota Batu

Kota Batu salah satu kota di Indonesia yang memiliki pertumbuhan pariwisata

yang maju dan juga merupakan kota yang memiliki potensi dalam bidang pertanian

dan perkebunan. Sejalan dengan berjalannya waktu dan kemajuan jaman,

permasalahan pembangunan merupakan hal tidak dapat dihindari. Dimana semakin

pesatnya pembangunan maka terjadi degradasi lingkungan. Permasalahan semacam

itu mencoba dihindari oleh kota Batu. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Munsif

Fanani, ST.

“Berjalannya waktu banyak sekali pembangunan dimana-mana.

Perumahan, villa, hotel dan tempat wisata didirikan setiap tahunnya.

Sebagai salah satu badan terkait maka Bappeda berusaha menerapkan

konsep sustainable development di Kota Batu dalam menjaga

keberlangsungan kedepannya. Sustainable development pun juga

diharapkan mampu mengurangi terjadinya degradasi lingkungan yang

ada. Pembangunan desa wisata sebagai contohnya seperti desa wisata

Kungkuk, desa wisata sapi di desa Tulungrejo. Petik apel difokuskan di

desa Tulungrejo juga. Sustainable yang dimaksud di Kota Batu sendiri

adalah dimana pembangunan ya disesuaikan dengan kondisi saat ini dan

untuk kedepannya. Daerah yang memang memiliki potensi untuk

dikembangkan terus digenjot untuk membuat masyarakat sejahtera.

Selain itu bertujuan sebagai cadangan masyarakat Kota Batu

kedepannya. Yang benar-benar kita jaga adalah sumber Brantas

bersama Perhutani menjaga sumber air dalam menghindari terjadinya

pembabatan hutan dan juga alih fungsi di daerah sumber. Dalam

pembangunan tempat wisata yang sebagai salah satu pemasukan PAD

kota Batu disesuaikan dengan wilayah. Pemukiman ya kita berusaha

untuk membatasi seperti pembangunan perumahan di sekitar

Page 85: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

68

kecamatan Junrejo.”(Wawanacara dilakukan pada tanggal 8 Agustus

2017).

Menunjang pembangunan berkelanjutan dilakukan dengan cara lain. Sarana

dan prasarana untuk menunjang kegiatan kota dan meningkatkan kapabilitas

sumber daya manusia (SDM).

“Sarana dan prasarana penunjang seperti jalan sudah dibangun dan

diperbaiki disetiap pelosok kota dan daerah. Jalan ini kan juga bisa

bermanfaat bagi transportasi pengangkut hasil pertanian dan

pekebunan. Selain itu juga perbaikan halte, pasar modern, dan terminal

diusahakan membuat masyarakat lebih nyaman kembali. Yang terbaru

Bappeda bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan juga pihak swasta

mau membangun gondola atau kereta gantung yang dimulai dari Agro

Kusama sampai pusat pendidikan UIN Malang yang sedang dibangun

di kecamatan Junrejo. Tol pun juga disambung sampai Kota Batu untuk

menunjang pengunjung untuk datang ke kota Batu tanpa perlu lewat

kota Malang dan bermacet-macetan. Pembangunan seperti ini memang

diperlukan oleh kota Batu. Manfaat kedepanpun begitu banyak.”

(Wawanacara dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2017).

Pembangunan berkelanjutan sudah ditetapkan dalam Perda No. 7 Tahun

2011. Perda tersebut berisi tentang rencana tata ruang kota Batu tahun 2010-2030.

“.......pembangunan berkelanjutan sudah menjadi pembahasan sejak

tahun 2000.an. Dimana sudah muncul kekhawatiran pemerintah jika

terjadi degradasi lingkungan. Di dalam Perda tersebut juga berisi

tentang panduan pembangunan baik bagi pemerintah, pelaku usaha,

maupun masyarakat sendiri. Dan semua sudah jelas tertuang di setiap

pasal dan tertulis dibuku Sistem Informasi Tata Ruang.”

Pendapat dari dinas dan badan terkait diperkuat dengan pendapat dari

masyarakat Kota Batu sendiri.

“Saat ini sudah mulai ada perbaikan dari segi fasilitas penunjang, taman

sudah diperbaiki didaerah Club Bunga dekat Stadion Brantas. Ya

walaupun kecil tapi bisa dimanfaatkan. Begitu juga alun-alun yang

sudah banyak mengalami perbaikan.” (Wawanacara dengan bapak

Siswanto dilakukan pada tanggal 9 Agustus 2017).

Warga lain berpendapat bahwa :

Page 86: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

69

“Iya selain tempat wisata mendapat perhatian, sekarang jalan sudah

diperbaiki dan sudah bagus. Tapi memang masih ada beberapa jalan

yang masih rusak karena hujan.” (Wawanacara dengan Dyah dilakukan

pada tanggal 8 Agustus 2017)

Pembangunan berkelanjutan dilakukan Kota Batu sesuai dengan tujuan utama

yaitu sebagai konservasi kawasan agropolitan. Perkuat dengan Perda yang berlaku

sebagai pedoman pembangunan dalam menjaga lingkungan.

Gambar 8 : Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu

Sumber : Bappelitbangda Kota Batu Tahun 2016

2. Permasalahan Menjaga Keseimbangan Pertanian dan Pembangunan

Permasalahan tentang menjaga keseimbangan menjadi topik antar badan dan

dinas terkat seperti yang disampaikan oleh Bapak Rezaldi, ST, M.Sc, M.Eng :

Page 87: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

70

“Saat ini dapat dilihat secara seksama bahwa di kota Batu sendiri sudah

banyak beton yang berdiri disana sini. Menandakan bahwa sudah terjadi

pergeseran yang drastis. Tidak bisa dipungkiri banyak masyarakat yang

beralih profesi dari yang semula petani dan pekebun sekarang menjadi

pemetik uang lewat villa maupun menjual tanah untuk sebuah hotel,

restoran maupun tempat wisata.”

Beliau melanjutkan

“.......terjadinya alih fungsi lahan ini disebabkan oleh hasil yang

diperoleh. Para petani atau pekebun terkadang berpikir bahwa lebih

menguntungkan untuk mendapat hasil setiap hari atau minggu melalui

menyewakan tempat daripada mendapatkan untung dari hasil panen

yang beberapa bulan. Selain itu perubahan suhu global menjadi masalah

serius untuk petani dan pekebun”

Selaras disampaikan oleh Ibu Sri Wahyuni, SP, MP. bahwa :

“Banyak petani dan pekebun yang mengalihkan tanah mereka untuk

menjadi sebuah bangunan. Tetapi permasalahan yang lebih penting

yang dihadapi adalah perubahan suhu. Dimana penurunan suhu dirasa

sangat menganggu. Banyak tanaman yang terkadang mati ataupun ada

yang gagal panen”.

Selain kedua hal tersebut ada permasalahan yang menganggu yaitu tentang

hak asasi. Menurut Bapak Rezaldi ST, M.Sc, M.Eng :

“.......terkadang ketika dinas maupun badan terkait sudah melakukan

penyuluhan tentang menjaga keseimbangan beberapa orang

mengabaikannya. Mereka menganggap bahwa ini adalah tanah saya

dan hak saya mau saya apakan. Permasalahan seperti itu yang terkadang

menjadi penghalang”.

Berikut gambaran secara umum tentang persebaran hotel, villa, dan restoran

yang sudah dibangun di Kota Batu :

Page 88: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

71

Gambar 9 : Peta Persebaran Hotel, Villa dan Resturan Kota Batu

Sumber : Dinas Pariwisata Kota Batu Tahun 2016

Gambar 10 : Peta Penggunaan Lahan Kota Batu

Sumber : Bappelitbangda Kota Batu 2017

Page 89: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

72

Masalah yang dihadapi oleh kota Batu diperinci sebagai berikut :

a. Permasalahan Musim dan Suhu

Perubahan suhu yang ekstrim menjadi kendala yang sedang dihadapi

oleh para petani dan pekebun

“Perubahan suhu global sudah mulai dirasakan oleh petani dan

pekebun saat ini. Ketika ingin menanam terkadang musim tidak

menentu. Ketika musim tidak menentu mengakibatkan panen yang

tidak menentu. Terkadang menurut petani panen bisa dilakukan

lebih awal ataupun hasil panen yang buruk”.

Musim selalu berubah tidak sesuai dengan bulan. Permasalahan suhu

juga dirasakan pekebun.

“Perubahan suhu paling banyak dirasakan oleh pekebun dimana

hasil panen bunga maupun buah tidak menghasilkan memuaskan.

Seperti contoh dulu suhu di daerah Bumiaji sekitar 17oC-20oC

sekarang sampai 25oC. Hasil panen pun tidak maksimal.”

(Wawancara dengan petani desa Tulungrejo pada tanggal 9 Agustus

2017).

Selaras yang disampaikan oleh beliau petani dan pekebun juga

merasakan hal tersebut (perubahan musim dan suhu).

“Saat ini memang benar kami sebagai petani merasakan terjadinya

perubahan musim. Masa iya mas saat ini ketika sudah bulan ketigo

(musim kemarau) masih aja ada ujan. Begitu juga sebaliknya mas.

Setahun ini aja hampir ujan terus panas paling cuma 3 bulan Kan

tanaman macam padi kaya gini kalau kebanyakan air juga bisa mati

atau busuk. Makanya terkadang kami panen lebih awal kalau nggak

gagal panen.” (Wawancara dengan petani bapak Rachmad desa

Tulungrejo pada tanggal 9 Agustus 2017).

Perubahan suhu secara global saat ini memang sudah dapat dirasakan

oleh setiap orang. Hal yang sangat dirasakan ketika petani dan pekebun tidak

dapat memperoleh hasil yang maksimal. Perubahan suhu dan musim

berdampak panjang terhadap lingkungan maupun manusia sendiri.

Page 90: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

73

b. Alih Fungsi Lahan

Permasalahan yang tidak kalah penting banyak lahan produktif beralih

fungsi sebagai bangunan.

“Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya beberapa petani

dan pekebun saat ini lebih memilih memanen uang lebih cepat.

Mereka menjadikan lahan mereka menjadi bangunan yang lebih

cepat mendapat untung dan pasti untung”.

Selaras yang disampaikan oleh Dinas Pertanian Ibu Sri Wahyuni, SP,

MP. :

“......melakukan penyuluhan memang sudah dilakukan. Tetapi ketika

mereka tergiur dengan untung yang lebih petani dan pekebun pun

merelakan tanahnya menjadi bangunan. Dapat dilihat sendiri

sekarang daerah seperti Bumiaji sudah banyak hotel dan villa berdiri

disana. Begitu juga daerah Tulungrejo sekarang banyak perumahan

yang dibangun disana.” (Wawancara dilakukan pada pada tanggal 8

Agustus 2017)

Pendapat yang disampaikan oleh beliau tersebut didukung dengan

pernyataan warga sekitar :

“Terkadang terjadi dilema bagi petani dan pekebun. Saat ada

penanam modal masuk mereka berpikir pendek untuk keuntungan

yang cepat. Beberapa tanpa berpikir panjang langsung melepas lahan

mereka begitu saja. Terkadang sulit untuk menghalangi karena, itu

hak pemilik tanah sendiri......ya memang keuntungan yang didapat

mampu dipetik setiap minggunya ketika hari libur datang.

Bandingkan mereka harus menunggu sebulan sampai 3 bulan untuk

memanen hasil tanaman mereka”. (Wawncara dengan bapak Rokim

dilakukan pada tanggal 9 Agustus 2017)

Alih fungsi lahan tidak bisa dihindari. Kebutuhan yang mendesak akan

pemukiman dikarenakan semakin banyaknya jumlah penduduk yang

membutuhkan pemukiman. Selain itu godaan akan investor yang masuk ke

Page 91: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

74

kota Batu untuk menanam modal mereka dan menguntungkan pemerintah

ataupun masyarakat.

“.....saat ini memang ada program untuk membangun potensi setiap

daerah dengan menyediakan wisata edukasi disetiap desa. Diikuti

juga instruksi dari atas (Walikota Batu) setiap tahun diusahakan

dibangun tempat wisata setahun sekali. Tempat dimaksud baik

wisata edukasi maupun wisata wahana mainan. Tapi adapula ketika

investor besar datang ingin membangun tempat wisata yang

membutuhkan lahan yang luas, pemerintah juga harus mencarikan

tempat yang sesuai.....ya memang hal tersebut menguntungkan dan

merugikan bagi Kota Batu sendiri”. (Wawancara dengan Bapak

Rezaldi tanggal 8 Agustus 2017).

Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa peran pemerintah ikut serta

terjadinya alih fungsi lahan

“.......iya terkadang pemeritah kurang tanggap kenapa terjadi alih

fungsi lahan?. Disini maksud saya adalah tidak intensif dari

pemerintah untuk lahan yang tidak dialih fungsikan. Iya terkadang

bisa dimaklumi dikarenakan modal yang ada dari pemerintah untuk

melakukan intensif kepada petani dan pekebun tidak ada. Selain itu

belum ada Perwali yang mendukung untuk hal tersebut (alih fungsi

lahan)”.

Alih fungsi lahan dengan berjalannya waktu menjadi permasalahan

setiap daerah, taanpa terkecuali kota Batu sendiri. Alih fungsi lahan terjadi

karena banyaknya kebutuhan masyarakat sendiri akan pemukiman maupun

kebutuhan akan hiburan. Lahan berupa pertanian dan perkebunan digunakan

untuk membangun “pertanian” beton. Lingkungan diabaikan demi

mendapatkan keuntungan semata. Alih fungsi tersebut bisa dilakukan oleh

pemerintah, pihak swasta, maupun masyarakat.

c. Kejenuhan Lahan

Pertanian di jaman modern sudah mengalami kemajuan jaman yang

begitu cepat. Teknologi pertanian dikembangkan untuk meningkatkan

Page 92: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

75

produksi pertanian. Salah satunya adalah obat atau pupuk buatan yang terbuat

dari bahan kimia. Tujuan dari obat atau pupuk tersebut adalah menyuburkan

tanah secara buatan dan merangsangkan tumbuhan cepat besar. Tantangan

menggunakan teknologi adalah berupa kejenuhan tanah. Kejenuhan tanah

berakibat terhadap tanah tidak mampu lagi menghasilkan zat hara yang ada.

“Saat ini seperti yang sudah disadari oleh bagian progam Bappeda

adalah terjadinya kejenuhan tanah. Singkatnya produksi seperti saat

ini kita tidak bisa memenuhi sendiri. Kebanyakan kita import apel

dari Kabupaten Pasurusan dan dijual disini. Tanah di Kota Batu

terutama daerah perkebunan apel sudah jenuh. Sudah tidak mampu

lagi menghasilkan zat hara secara alami. Dampaknya jelas berakibat

penurunan produksi. Faktornya ya berupa pupuk atau obat yang

dipakai banyak bahan kimia bukan organik”. (Wawancara dengan

Bapak Rezaldi Kepala Program dan Pelaporan Bappelitbangda Kota

Batu tanggal 8 Agustus 2017).

d. Bencana Alam

Bencana alam terjadi tanpa ada yang bisa memprediksi. Bencana alam

merupakan kekuatan alam yang datang diakibatkan terjadi kesalahan dalam

memperlakukan lingkungan hidup. Bencana alam juga menandakan alam

meminta keseimbangan lingkungan hidup. Bencana alam semacam tanah

longsor ataupun banjir ditakutkan terjadi di kota Batu. Kekhawatiran tersebut

berdasar dikarenakan wilayah kota Batu sendiri berbukit.

“Memang saat ini belum terjadi tetapi kami selaku badan maupun

dinas terkait mengkhawatirkan terjadi longsor di daerah berbukit.

Sekarang sebagai contoh saja daerah Bumiaji kan berbukit sudah

lumayan ada banyak bangunan disana, kami mengkhawatirkan tanah

disana bergerak, begitu juga daerah Songgokerto ke atas dan

Pesanggrahan.” (Wawancara dengan Bapak Munsif Fanani, ST

tanggal 8 Agustus 2017).

Selain mengkhawatirkan masalah tanah longsor selaku Kepala Seksi

Bidang Perencanaan, Pembangunan, Perekonomian, SDA, dan Kewilayahan

Page 93: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

76

Bapak Munsif Fanani, ST mengkhawatirkan terjadinya banjir kecil yang ada

di kota.

“.........seperti yang di sampaikan bapak Rezaldi tadi kami juga

khawatir akan adanya banjir kecil yang ada di kota. Sebelumnya

adanya hal yang lebih besar kami sudah berusaha mengatasi dengan

memperbaiki sistem drainase. Sampah semakin banyak dengan

bertambahnya populasi dan tidak didukung dengan kesadaran akan

lingkungan. Terkadang banyak yang membuang sampah ke selokan

maupun sungai membuat saluran air tersumbat”.

Tantangan masalah akan terjadinya bencana alam memang harus

diprediksi sedini mungkin. Tujuan untuk tidak terjadinya korban bencana dan

kerugian yang didapatkan. Pengaturan tata ruang dan wilayah berperan

penting dalam mencegah terjadinya bencana seperti longsor dan banjir.

3. Strategi Menghadapi Permasalahan Keseimbangan Pertanian dan

Pembangunan

Permasalahan dihadapi kota Batu bagi pemerintah dan masyarakat menjadi

permasalahan bersama. Dimana permasalahan semacam alih fungsi lahan, bencana

alam, dan perubahan suhu begitu mendesak untuk segera dipecahkan bersama. Hal

tersebut disampaikan oleh Bapak Munsif Fanani, ST :

“.....meneruskan yang tadi drainase di kota sudah diperbaiki untuk

menghindari terjadinya banjir ketika terjadi hujan deras. Disini kan

sering hujan intensitas tinggi. Selain itu wilayah dengan lahan pertanian

organik yang sudah ditunjuk oleh dinas pertanian sebisa mungkin tidak

dialih fungsikan. Selain itu daerah yang sudah telanjur terjadi alih

fungsi tetap dijaga untuk tidak semakin banyak alih fungsi didaerah

tersebut seperti daerah Bumiaji yang sudah banyak hotel besar dan

villa.”

Bappelitbangda Kota Batu, Dinas Pertanian, dan Dinas Informasi dan

Komunikasi bekerja sama menggunakan teknologi dalam mengatasi permasalahan

Page 94: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

77

alih fungsi. Teknologi modern diharapkan mampu mengurangi terjadinya alih

fungsi lahan.

“Bulan September besok Dinas Pertanian bekerja sama dengan Dinas

Informasi dan Komunikasi sudah mulai menjalankan citra satelit untuk

mengawasi luas lahan pertanian. Teknologi diharapkan memberikan

informasi yang lebih detail dibandingkan hanya menanyakan kepada

kelompok tani yang sering tidak akurat.”

Informasi tersebut didukung oleh Bappelitbangda melalui pernyataan Bapak

Rezaldi, ST, M.Sc, M.Eng :

“Kota Batu sendiri ingin menjadi lebih modern dengan menggunakan

teknologi terbaru dan menjadi smart city. Program ini nantinya

diharapkan mampu menjaga kota Batu tetap menjadi kawasan

agropolitan idaman. Tujuan dari program yang diberi nama Program

Smart City adalah untuk mambantu menyejahterakan petani dan

mengatasi permasalahan alih fungsi. Untuk petani sendiri supaya lebih

modern, mandiri dalam mengelola pertanian, dan mampu mengatasi

harga dari tengkulak”.

Strategi didiskusikan bersama antar pemerintah, pihak investor, peneliti dan

juga masyarakat dalam mengatasi permasalahan.

“Pemecahan masalahan sudah didiskusikan bersama ketika musrebang.

Dimana poin pertama adalah tentang pengalih fungsi lahan. Saat tahun-

tahun awal Kota Batu dibentuk sudah mulai ada pembahasan dalam

penataan ruang dan wilayah untuk menghindari alih fungsi lahan.

Untuk contoh begini dalam wilayah kecamatan Junrejo yang

merupakan wilayah persawahan organik diusahakan tidak digunakan

kecuali sesuai dengan buku panduan SITR disana juga dibangun pusat

pendidikan baik berbasis nasional maupun inetrnasional. Lebih lanjut

bisa ditanyakan ke bagian perencanaan”.

Masyarakat juga dilibatkan dalam musyawarah tentang mengatasi

permasalahan bersama melalui website resmi Kota Batu.

“.........begini masyarakat juga dilibatkan melalui website resmi

pemerintah Kota Batu. Mas bisa liat sendiri diwebsite. E-musrebang

saat ini masih merambah kecamatan belum desa atau kelurahan. Ya

namanya proses bertahap dulu. Masyarakat juga nanti diarahkan untuk

menggunakan teknologi. Pemanfaatan teknologi digunakan pemerintah

Page 95: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

78

untuk mempermudah berkomunikasi dengan masyarakat dan

mengetahui apa yang diinginkan oleh mereka. Daripada masyarakat

antri lama-lama kan lebih enak begitu, apalagi teknologi sudah semakin

maju”.

Melanjutkan dalam pemecahan permasalahan tersebut Kepala Sub Bidang

Perencanaan, Pembangunan, SDA, dan Kewilayahan II Bapak Munsif Fanani, ST

menyatakan bahwa

“Strategi untuk mengatasi permasalahan yang ada di kota Batu sudah

dituangkan dan rumuskan di dalam Perda No. 7 Tahun 2011. Perda

tersebut berisi pandauan tata ruang, terutama berisi strategi dalam

menjaga kawasan agropolitan sehingga terjaga sesuai dengan visi dan

misi kota Batu. Pembangunan pusat pertanian, kota wisata berbasis

pendidikan. Alih fungsi lahan pun sudah dibahas didalam Perda.”

Lebih lanjut kembali Perda disesuaikan keadaan Kota Batu perlu direvisi

ataupun belum direvisi.

“......saat ini memang sudah terjadi alih fungsi besar sehingga Perda

perlu ditinjau kembali dalam menjaga keseimbangan pembangunan.

Selaku dinas dan badan terkait juga mengajak masyarakat dalam

menjaga keseimbangan melalui penyuluhan”.

Penyuluhan tentang pentingnya pertanian merupakan salah satu cara

pemerintah dan masyarakat mengatasi alih fungsi lahan. Menurut Ibu Sri Wahyuni,

SP, MP bahwa penyuluhan pertanian sudah dilakukan oleh Dinas Pertanian :

“Penyuluhan dan pembekalan dari Dinas Pertanian kepada para petani

dan pekebun melalui kelompok masing-masing sudah dilakukan. Untuk

saat ini benar belum berjalan maksimal. Maka dari itu kami selaku dinas

yang bertanggung jawab tetap akan terus meningkatkan penyuluhan

demi pengurangan alih fungsi lahan”.

Page 96: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

79

Gambar 11 dan 12 : Penyuluhan dan Pembekalan Dinas Pertanian untuk

Pengembangan Pertanian dan Perkebunan Kota Batu

Sumber : Dinas Pertanian dan Bappelibangda Kota Batu 2017

Kelompok kerja tani dan kebun juga mengembangkan ide kreatifitas mereka

dengan membuat produk olahan yang mampu bersaing dengan produk import dan

juga bertujuan tetap menjaga minat petani dan pekebun lain dalam menjaga lahan

mereka.

Page 97: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

80

Gambar 13,14,15 dan 16 : Hasil Olahan Pertanian dan Perkebunan Kota Batu

Sumber : Dinas Pertanian dan Bappelitbangda Kota Batu

Dinas Pertanian membantu para kelompok kerja juga dengan melakukan

promosi yang bertujuan memperkenalkan kepada masyarakat luas produk olahan

asli pertanian dan perkebunan Kota Batu :

“Dinas Pertanian juga melakukan promosi melalui pameran UKM

maupun melalui hotel-hotel dan rumah makan untuk

memperkenalkan produk lokal kota Batu. Tujuan ya jelas untuk

membuat semakin terkenal seperti merek-merek terkenal.

Kelompok kerja pun mendapat untung berupa kesejahteraan anggota

meningkat”. (Wawancara dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2017)

Gambar 17 dan 18 : Promosi Hasil Pertanian dan Perkebunan Kota Batu

Sumber : Bappelitbangda Kota Batu Tahun 2017

Page 98: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

81

Pemecahan masalah untuk menghadapi permasalahan sudah dilakukan dan

diupayakan bersama. Butuh kerjasama dan kerja keras dalam mengatasi dan

melakukan menjaga keseimbangan pertanian dan pembangunan di Kota Batu.

C. Pembahasan

1. Dinamika Pembangunan Kota Batu Perspektif Sustainable Development

Pembangunan bekelanjutan (Sustainable Development) dewasa ini

merupakan konsep yang penting dalam pembangunan. Tujuan utama sustainable

development adalah dalam setiap pembangunan memikirkan kebutuhan sekarang

dan kebutuhan akan masa depan berupa cadangan yang digunakan generasi

mendatang. Konsep tersebut sesuai seperti yang disampaikan dalam teori Emil

Salim (1990). Sustainable development sudah diterapkan di Kota Batu dengan

menggunakan strategi sustainable development yang disampaikan oleh Askar Jaya

(2004) sebagai berikut :

a. Pembangunan Menjamin Pemerataan dan Keadilan Sosial

Pembangunan yang berorientasi pemerataan dan keadilan sosial

dilandasi hal-hal seperti : meratanya distibusi sumber lahan dan faktor

produksi, meratanya peran dan kesempatan perempuan, meratanya ekonomi

yang dicapai dengan keseimbangan distribusi kesejahteraan. Namun

pemerataan bukanlah hal yang secara langsung dapat dicapai. Pemerataan

adalah konsep yang relatif dan tidak secara langsung dapat diukur. Dimensi

etika pembangunan berkelanjutan adalah hal yang diukur. Aspek etika

lainnya yang perlu menjadi perhatian pembangunan berkelanjutan adalah

prospek generasi masa datang yang tidak dapat dikompromikan denga

Page 99: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

82

aktivitas generasi masa kini. Ini berarti pembangunan generasi masa kini

perlu mempertimbangkan generasi masa datang dalam memenuhi

kebutuhannya.

Kota Batu menerapkan strategi pertama dengan pembagian

pembangunan sesuai wilayah yang sudah dirumuskan kedalam buku SITR

yang merupakan pedoman pembangunan Kota Batu sebagai berikut :

1). Pusat Kegiatan Sektor Perdagangan dan Jasa

Kegiatan perdagangan dan jasa di Kota Batu bertumpu pada

kawasan pusat kota di Jalan Diponegoro. Kegiatan sektor

perdagangan dan jasa yang dikembangkan di wilayah Kota Batu

diantaranya terdiri atas:

a). Rencana pengembangan fasilitas perdagangan skala regional

yakni: Perdagangan pusat perbelanjaan (mall/plaza/shopping center)

di kawasan alun-alun Kota Batu memusat di kawasan alun-alun

Kota Batu jalan Diponegoro. Pasar Agribisnis di arahkan di

Giripurno Pasar seni kerajinan/tanaman hias/hewan memusat di

Desa Dadaprejo, Desa Mojorejo dan Junrejo, Pasar burung

diarahkan di Desa Beji, Pasar tanaman hias di arahkan di Desa

Sidomulyo dan Desa Punten. Pasar Wisata/Pasar seni memusat di

Jalan Dewi sartika Kelurahan Temas dan di Jalan Songgoriti Desa

Songgokerto.

Page 100: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

83

b). Rencana pengembangan fasilitas perdagangan skala kota yakni :

Pertokoan/Ruko Memusat di jalan lokal primer di Kelurahan

Ngaglik, Kelurahan Sisir, dan Kelurahan Temas Perdagangan

modern (supermarket) Lokasinya bercampur dengan kegiatan

pertokoan/ruko yang terdapat di pusat BWK ( Bagian Wilayah Kota)

Komersial skala lokal merupakan jenis kegiatan perdagangan

berupa ruko dan pertokoan serta pasar tradisional yang

dikembangkan pada setiap pusat BWK ( Bagian Wilayah Kota),

yakni terdapat di Desa Junrejo, Kelurahan Tulungrejo dan Desa Oro-

oro Ombo, serta Desa Pandanrejo dan Desa Torongrejo.

c). Rencana pengembangan fasilitas perdagangan skala lingkungan

berupa : Toko tersebar pada semua desa yang terdapat pada setiap

BWK Pasar lokal/tradisional di Desa Punten, Tulungrejo Kecamatan

Bumiaji, dan Desa Junrejo Kecamatan Junrejo.

2). Pusat Kegiatan Sektor Perkantoran

Kegiatan sektor perkantoran yang terdapat di Kota Batu

memiliki pola menyebar di setiap wilayah di Kota Batu. Pembagian

kegiatan perkantoran yang terdapat dan direcanakan di Kota Batu

meliputi :

a). Perkantoran Pemerintahan

Rencana pengembangan kegiatan sektor perkantoran pemerintahan

di Kota Batu meliputi pengembangan kawasan perkantoran di Jalan

Page 101: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

84

Diponegoro Kelurahan Sisir, Jalan Panglima Sudirman Kelurahan

Ngaglik, Jalan Kartika dan Sultan Agung di Kelurahan Sisir, Jalan

Bukit Berbunga Desa Sidomulyo, Jalan Hasanudin Desa Junrejo,

dan arahan pengembangan perkantoran di Jalan Panglima Sudirman

dekat Kantor Walikota. Pemusatan perkantoran di kawasan

pertahanan dan keamanan di wilayah Kota Batu terdapat di Jalan

Raya Pendem Desa Pendem. Kawasan pertahanan dan keamanan

yang ada yakni pusat pendidikan Arhanud.

b). Perkantoran Swasta

Rencana pengembangan kegiatan sektor perkantoran swasta tersebar

di wilayah Kota Batu meliputi Jalan Diponegoro Kelurahan Sisir,

dan Jalan Panglima Sudirman Kelurahan Ngaglik.

3). Pusat Kegiatan Sektor Perumahan

Kegiatan pengembangan sektor perumahan yang terdapat di

Kota Batu berdasarkan karakteristik dan fungsi pengembangan

perumahan yang ada di Kota Batu. Pembagian kegiatan perumahan

yang terdapat dan direncanakan di Kota Batu meliputi :

a). Perumahan Pusat Kota atau Penduduk

Kawasan perumahan pusat kota merupakan kawasan

perumahan perkotaan dengan pola kegiatan perekonomian yang

dominan adalah sektor perdagangan modern, sektor pariwisata

modern, serta tersedia pusat pelayanan pemerintahan dan

Page 102: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

85

fasilitas pelayanan umum skala kota. Perumahan kawasan pusat

kota merupakan perumahan padat serta memiliki kelengkapan

fasilitas dan utilitas.

Kawasan perumahan pusat kota direncanakan meliputi

Desa Pendem, Desa Dadaprejo, Desa Mojorejo, Desa Beji,

Desa Junrejo, Desa Oro-oro Ombo, Kelurahan Temas,

Kelurahan Sisir, Kelurahan Ngaglik, Desa Pesanggrahan dan

Desa Songgokerto.Perumahan dengan kepadatan sedang

meliputi perumahan real estate dan perumahan wisata.

b). Perumahan Real Estate

Kawasan perumahan real estate merupakan kawasan

perumahan yang dikembangkan oleh developer dalam

memenuhi kebutuhan perumahan penduduk di wilayah Kota

Batu. Pengembangan kawasan perumahan real estate di wilayah

Kota Batu terdapat di Desa Sidomulyo, Desa Sumberejo, Desa

Songgokerto, Desa Junrejo, Desa Oro-Oro Ombo, Desa

Dadaprejo, Desa Pandanrejo, dan Kelurahan Sisir. Perumahan

wisata Kawasan perumahan wisata, merupakan kawasan

perumahan yang dikembangkan dalam mendukung kegiatan

wisata yang juga menyediakan villa sebagai penginapan bagi

para wisatawan.

Page 103: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

86

Kawasan perumahan wisata di wilayah Kota Batu terdapat

di Desa Punten, Tulungrejo, dan Bumiaji untuk wisata living

with people, dan di Desa Songgokerto, dan Desa Oro-Oro

Ombo untuk pemusatan penyediaan villa bagi para wisatawan.

c). Perumahan Kepadatan Rendah atau Perumahan Agropolis

Kawasan perumahan agropolis merupakan kawasan

perumahan perdesaan dengan pola kegiatan perekonomian yang

dominan adalah sektor pertanian dan merupakan kawasan

produksi pertanian. Kawasan perumahan agropolis pada

kawasan perdesaan pertanian merupakan perumahan yang

menyebar di sekitar daerah pertanian (farm village type).

Pengembangan perumahan agropolis untuk mendukung

kegiatan wisata living with people di kawasan agropolitan.

Perumahan kawasan agropolis direncanakan mandiri. Kawasan

perumahan agropolis direncanakan meliputi Desa Sumber

Brantas, Desa Tulungrejo, Desa Sumbergondo, Desa Punten,

Desa Gunungsari, Desa Bulukerto, Desa Bumiaji, Desa

Sidomulyo, dan Desa Sumberejo Kecamatan Bumiaji. Maka

kawasan perdesaan pertanian direncanakan memiliki pusat

perumahan perdesaan dengan fungsi pusat pelayanan

pemerintahan tingkat desa dan lingkungan, pengembangan

Page 104: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

87

perdagangan skala desa, pelayanan kesehatan yang setara

dengan puskesmas pembantu.

4). Pusat Kegiatan Sektor Pariwisata

Kegiatan pariwisata diarahkan menjadi salah satu andalan

kegiatan yang dapat menyumbang perkembangan perekonomian di

Kota Batu. Jenis kegiatan wisata yang akan direncanakan untuk

dikembangkan meliputi :

1). Pariwisata buatan seperti : taman rekreasi Jatim Park,

Selecta, taman rekreasi Songgoroti, dan taman rekreasi Tirta

Nirwana Miniatur World yang ada di Desa Oro-oro Ombo,

Taman Rekreasi Selekta dan Pemandian Air Panas Songgoriti,

rencana pengembangan arena Pacuan Kuda di Kecamatan

Bumiaji, Butterfly Habitat di Desa Beji dan Taman Bunga di

Desa Sidomulyo.

2). Pariwisata Alam meliputi : Air Terjun Coban Rais

Ekotourism di Pemandian Air Panas Cangar dan Arboretrum di

Desa Sumber Brantas Agrotourism dengan kegiatan wisata

yang direncanakan berupa festival petik apel dan hiking di

kebun apel. Pengembangan kegiatan wisata ini direncanakan di

Desa Punten, Desa Sumbergondo dan Desa Bumiaji Kecamatan

Batu. Dan wisata agrotourism juga terdapat di Kusuma agro.

Festival Paralayang dan off road sirkuit di Gunung Banyak,

Page 105: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

88

kegiatan hiking di Gunung Panderman dan kegiatan

mountainbikes di Desa Bumiaji.

Living With People yaitu kegiatan wisata yang bertujuan

mengamati pola kehidupan dan ikut serta dalam kegiatan

masyarakat di sektor pertanian buah apel dan tanaman hias.

Kegiatan wisata living with people dapat di kembangkan di

Desa Punten, Tulungrejo dan Sidomulyo. Kegiatan wisata

Green Ukir Land

3). Pariwisata Budaya seperti : Memorial Resort yaitu kegiatan

wisata yang bertujuan untuk mengenalkan dan mengenang

wisata tempo dulu yang ada di Kota Batu. Festival wisata

budaya Sedekah Bumi, Tari Sembromo, Tari Jaranan, Campur

Sari, dan Slametan Desa Candi Supo Songgoriti. Terdapat

wisata seajarah berupa Patung Ganesha Torongrejo, makam

ritual Belanda kuno, Goa Jepang Tlekung Goa Jepang Cangar.

Selain itu, untuk pengembangan kegiatan sektor

pariwisata juga direncanakan even-even wisata yaitu wisata

yang direncanakan bertaraf internasional seperti kegiatan wisata

paralayang di Gunung Banyak, rencana pengembangan

mountain bike, serta kegiatan wisata festival road yang

menampilkan daya tarik Kota Batu, dan kegiatan wisata rutin

meliputi kegiatan petik apel.

Page 106: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

89

5). Pusat Kegiatan Sektor Industri

Kegiatan industri yang diperbolehkan ada di Kota Batu

merupakan industri yang kegiatannya tidak dapat menimbulkan

polutan, sehingga dapat menjaga kelestarian lingkungan dan

ekosistem yang ada di wilayah Kota Batu. Terdapat 2 industri yang

ada di kota Batu yaitu :

a). Industri rumah tangga/kecil meliputi : Industri pengolahan

hasil perkebunan pada kawasan agropolitan meliputi Desa

Tulungrejo, Desa Punten dan Desa Bumiaji. Industri Kerajinan

kayu dan marmer yang dikembangkan di Desa Dadaprejo dan

Mojorejo Kecamatan Junrejo

b). Industri ringan adalah industri pendukung produksi

pertanian dan peternakan berupa hasil produksi apel dan susu

sapi perah pengembangan industri pengepakan sayur di Desa

Pendem.

6). Kawasan Pusat Pelayanan Umum

Pelayanan umum disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

Dimana pelayan umum dikembangkan merata disetiap daerah.

Penyebaran pelayanan umum sebagai berikut :

a). Pendidikan

Page 107: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

90

Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam

pembangunan kapabilitas manusia yang merupakan pembangun

dan penerus pembangunan. Disini setiap daerah kecamatan sudah

dibangun fasilitas berupa sekolah baik sekolah dasar, sekolah

menengah pertama, dan sekolah menengah atas. Terdapat sekolah

swasta maupun negeri saling menopang dan membantu

meningkatkan kapabilitas masyarakat kota Batu.

Daerah desa Junrejo kecamatan Junrejo sendiri direncanakan

akan menjadi pusat pendidikan bertaraf nasional maupun

internasional sejalan dengan dibangunnya UIN kampus II di desa

Junrejo. Pembangunan yang bekerja sama tersebut diharapkan

kota Batu mampu lebih menyiapkan masyarakatnya bersaing

dengan masyarakat lain.

b). Fasilitas Kesehatan

Kesehatan merupakan bagian terpenting kehidupan manusia

dimana kesehatan penopang manusia untuk melakukan kegiatan.

Maka kota Batu menyiapkan fasilitas kesehatan tingkat

kecamatan berupa puskesmas. Puskesmas dilengkapi dengan

fasilitas yang mendukung untuk membantu keluhan sakit

masyarakat. Fasilitas kesehatan umum berupa rumah sakit

dipusatkan di daerah desa Tlekung kecamatan Junrejo. Rencana

tersebut diharapkan mampu memberikan pelayanan kepada

Page 108: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

91

masyarakat secara maksimal. Terdapat juga rumah sakit umum di

daerah alun-alun kecamatan kota Batu. kecamatan Bumiaji juga

diproyeksikan akan dibangun rumah sakit yang mendukung

rumah sakit lain.

c). Fasilitas Berupa Tempat Hiburan dan Pusat Olahraga

Pusat hiburan terdapat di Kota Batu dibangun untuk

memenuhi kebutuhan rekreasi masyarakat. Terdapat alun-alun

yang merupakan tempat berkumpulnya masyarakat Kota Batu.

Terdapat wahana rekreasi disetiap penjuru daerah berupa Jatim

Park 1,2 didaerah kelurahan Temas. Terdapat juga Taman Selecta

di desa Sidomulya kecamatan Bumiaji. Wisata pertanian

dipusatkan di daerah kecamatan Junrejo. Untuk memenuhi

kegiatan olahraga kota Batu membangun fasilitas olahraga seperti

Stadion Brantas di kelurahan Temas Jalan Bukit Berbunga dan

pacuan kuda di daerah kecamatan Bumiaji.

d). Fasilitas Bina Sosial

Terdapat berupa gedung pertemuan warga disetiap kelurahan

dan desa yang bertujuan untuk tempat berdiskusi masyarakat.

Pemerintah juga berencana membangun fasilitas untuk para anak

peyandang cacat di daerah Beji kecamatan Junrejo.

Page 109: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

92

e). Peribadatan

Fasilitas peribadatan merupakan kebutahan terpenting

masyarakat kota Batu. Fasilitas musollah sudah dibangun disetiap

desa maupun setingkat rw. Untuk masjid agung dibangun di

daerah alun-alun kota Batu yang merupakan masjid terbesar di

kota Batu. Untuk vihara sudah dibangun didaerah desa Beji

kecamatan Junrejo. Fasilitas gereja juga sudah terdapat disetiap

kecamatan masing-masing.

f). Pelayanan Pengolahan Sampah

Masalah sampah kota Batu difasilitasi dengan disediakan

pengolahan sampah sementara yang ada disetiap kecamatan dan

tempat pengolahan sampah akhir yang terdapat di desa Tlekung

dan Giripuro kecamatan Junrejo. Desa Tlekung juga sebagai

pengolahan limbah.

g). Pelayanan Informasi dan Komunikasi

Terdapat fasilitas pelayan informasi dan komunikasi terpusat

terdapat daerah desa Oro-Oro Ombo kecamatan kota Batu.

7). Pusat Sentra Produksi Pertanian

Menurut Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 Tentang

Penataan Ruang kawasan agropolitan adalah kawasan yang terdiri

atas satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai

Page 110: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

93

sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya alam

tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan

hierarki keruangan satuan sistem permukiman dan sistem agrobisnis.

Pada dasarnya kawasan Agropolitan harus memenuhi

kriteria sebagai berikut: mempunyai skala ekonomi yang besar,

sehingga produktif untuk dikembangkan mempunyai keterkaitan

ke depan dan ke belakang. Memiliki dampak spasial yang besar

dalam mendorong pengembangan wilayah yang berbasis

pertanian sebagai sumber bahan baku, memiliki produk-produk

unggulan yang mempunyai pasar yang jelas dan prospektif, dan

memenuhi prinsip-prinsip efisiensi ekonomi untuk menghasilkan

output yang maksimal.

Agropolitan bertujuan memberikan pelayanan perdesaan

di kawasan pertanian, sehingga petani atau penduduk perdesaan

mendapatkan pelayanan/keperluan produksi dan pemasaran serta

kebutuhan hidup harian.

Pusat kawasan agropolitan di Kota Batu lebih diarahkan

pada bagian utara dari wilayah Kota Batu. Pengembangan

Kawasan agropolitan di Kota Batu terdapat pada topografi

dengan tingkat kelerengan 15-30% yakni agak curam, dengan

ketinggian 1000-1500 m dpl. Pengembangan kawasan

agropolitan Kota Batu merupakan pengembangan pada kawasan

Page 111: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

94

transisi dari pengembangan pusat kegiatan Kota Batu dengan

kawasan pengembangan sangat terbatas.

Kawasan agropolitan Kota Batu di kembangkan pada :

a). Kecamatan Bumiaji meliputi Desa Punten, Desa Bulukerto,

Desa Gunungsari, Desa Giripurno, Desa Bumiaji, Desa

Pandanrejo, Desa Tulungrejo, Desa Sumbergondo, dan Desa

Sumber Brantas.

b). Kecamatan Junrejo yaitu meliputi Desa Torongrejo, Desa

Mojorejo, Desa Pendem serta Desa Tlekung.

b. Pembangunan Menghargai Keragaman

Pemeliharaan keanekaragaman hayati adalah prasyarat untuk

memastikan bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berkelanjutan

untuk masa kini dan masa datang. Keanekaragaman hayati juga merupakan

dasar bagi keseimbangan ekosistem. Pemeliharaan keanekaragaman budaya

akan mendorong perlakuan yang merata terhadap setiap orang dan membuat

pengetahuan terhadap tradisi berbagai masyarakat dapat lebih dimengerti.

Kota Batu sendiri terkenal dengan kemajuan yang pesat dari salah

satu kota yang sudah mulai dikatakan memiliki teknologi modern. Tetapi

dalam bidang budaya pemerintah dan masyarakat Kota Batu tetap menjaga

kebudayaan leluhur. Budaya di Kota Batu sendiri banyak juga yang memiliki

kebudayaan campuran yang dibawa oleh pendatang. Pemerintah juga

memfasilitasi dengan adanya festival budaya seperti festival wisata budaya

Page 112: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

95

Sedekah Bumi, Tari Sembromo, Tari Jaranan, Campur Sari, dan Slametan

Desa Candi Supo Songgoriti. Selain itu terdapat juga reog yang juga digemari

oleh masyarakat kota campuran dari kabupaten Ponorogo.

c. Pembangunan Menggunakan Pendekatan Intergratif

Pembangunan berkelanjutan mengutamakan keterkaitan antara

manusia dengan alam. Manusia mempengaruhi alam dengan cara yang

bermanfaat atau merusak. Hanya dengan memanfaatkan pengertian tentang

kompleknya keterkaitan antara sistem alam dan sistem sosial. Dengan

menggunakan pengertian ini maka pelaksanaan pembangunan yang lebih

integratif merupakan konsep pelaksanaan pembangunan yang dapat

dimungkinkan. Hal ini merupakan tantangan utama dalam kelembagaan.

Pemerintah Kota Batu sendiri mengusahakan pembangunan yang ada

juga memikirkan tentang keberlangsungan alam dan lingkungan sekitar.

Maka pemerintah Kota Batu sendiri mencoba menanggulangi dengan cara

diterapkannya Perda No. 7 Tahun 2011 berisi tentang pedoman pembangunan

dan tata ruang Kota Batu. Permasalahan dengan alih fungsi lahan sudah

dilakukan juga dengan cara pembangunan tempat wisata dengan beraspek

lingkungan seperti Kusuma Agrowisata, Eco Green Park, Predator Fun Park,

Selecta, Wisata Paralayang di gunung Banyak dan desa wisata. Maka dengan

usaha yang sudah dilakukan diharapkan pemerintah, pihak investor, dan

masyarakat lebih menghargai lingkungan dan alam sekitar dan menjaga demi

kebutuhan masa depan.

Page 113: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

96

Masyarakat sendiri yang merupakan salah satu pelaku eksplorasi alam

juga berusaha memperbaiki melalui Kelompok Kerja (Pokja) Pertanian.

Kelompok petani membuat pertanian tetap diminati dengan mengolah

pertanian dengan menggunakan cara organik dan memaksimalkan dengan

melakukan pengolahan produk. Pertanian organik merupakan kerjasama

kelompok petani dengan dinas pertanian dan pihak swasta sebagai pelaku

promosi. Hasil olahan produk organik dijual di hotel-hotel sebagai promosi.

Selain itu produk olahan berupa apel, jeruk diolah menjadi minuman dan

kripik. Promosi juga sudah dilakukan sampai ke luar negeri untuk menarik

minat wisatawan asing. Dari usaha yang sudah dilakukan bersama diharapkan

para petani dan pekebun, pemerintah dan investor lebih menyadari potensi

pertanian dan perkebunan Kota Batu dan menjaga kawasan agropolitan yang

sudah dirintis bersama dengan pemerintah propinsi.

d. Pembangunan Perspektif Jangka Panjang

Masyarakat cenderung menilai masa kini lebih dari masa depan.

Implikasi pembangunan berkelanjutan merupakan tantangan yang melandasi

penilaian ini. Pembangunan berkelanjutan memasyarakatkan dilaksanakan

penilaian yang berbeda dengan asumsi dalam prosedur discounting. Persepsi

jangka panjang adalah perspektif pembangunan yang berkelanjutan. Hingga

saat ini kerangka jangka pendek mendominasi pemikiran para pengambil

keputusan ekonomi, oleh karena itu perlu dipertimbangkan.

Permasalahan yang dihadapi memang seperti masa sekarang adalah

banyaknya eksplorasi lahan dan SDA. Dimana dengan bertambahnya jumlah

Page 114: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

97

penduduk maka kebutuhan akan pemukiman dan kebutuhan akan sandang

pangan meningkat. Alam dieksplorasi sampai dengan titik kejenuhan yang

tidak dapat ditolerir. Pemerintah Kota Batu berusaha dengan pembatasan-

pembatasan pembangunan perumahan sperti yang sudah disampikan

dipenyajian data. Cara yang dilakukan dengan menerapkan wilayah mana saja

yang bisa dan boleh dibangun.

Pemerintah bekerja sama dengan badan, dinas, investor, dan

masyarakat menggunakan teknologi yang mana teknologi tersebut bertujuan

dalam mengawasi lahan yang ada. Teknologi yang digunakan berupa citra

satelit yang dinamakan program smart city. Teknologi tersebut ditujukan

menjaga lahan Kota Batu untuk menjaga kebutuhan pangan masyarakat kota

dari alih fngsi lahan. Untuk menjaga kebutuhan saat ini pemerintah bekerja

sama dengan kabupaten Pasuruan untuk memenuhi stok buah seperti apel dan

jeruk untuk dijual. Sedangkan untuk wisata petik apel dan jeruk tetap ada dan

terus digalakkan untuk tetap terhindar dari kejenuhan lahan dengan

melakukan pelatihan dan penyuluhan dari Dinas Pertanian.

Pembanguan desa dengan mengembangkan potensi masing-masing

juga adalah salah satu cara menjaga kebutuhan masa yang akan datang.

Pengelolaan yang tetap dilakukan oleh desa sendiri memberikan cadangan

berupa dana, pangan, dan pemukiman tanpa membangun lagi kedepan.

Tujuan berupa meratakan kesejahteraan masyarakat desa. Pemerintah hanya

membantu mengawasi, melakukan promosi, melakukan penyuluhan, dan

pelatihan untuk meningkatkan kapabilitas masyarakat. Masyarakat sendiri

Page 115: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

98

akan memiliki pemikiran yang lebih maju dan kreatif dari pemerintah tanpa

pemerintah melakukan pembelajaran terlebih dahulu. Contoh saja seperti

pembangunan Batu Night Spectacular, pembangunan coban-coban yang

mana masyarakat lebih dulu mengambangkan kemudian pemerintah

membantu dengan pembangunan sarana prasarana dan promosi.

2. Permasalahan Menjaga Keseimbangan Pertanian dan Pembangunan

Permasalahan menjaga keseimbangan pertanian dan pembangunan

merupakan hal yang wajar dialami setiap daerah maupun negara pada saat ini.

Permasalahan seperti perubahan musim, suhu, alih fungsi lahan, ekonomi, dan

penduduk memang menganggu keseimbangan. Menurut Isa Iwan (2004)

permasalahan tersebut disimpulkan menjadi satu permasalahan tetapi terdapat

beberapa faktor yang ada didalamnya yaitu alih fungsi lahan. Alih fungsi lahan

sendiri menurut Isa Iwan (2004) adalah berubahnya guna lahan awal yang telah

dialih fungsikan kegunaan ke lahan lain yang telah direncanakan oleh pihak tertentu

yang bersangkutan dengan pengalihan.

Menurut Isa Iwan (2004) terdapat faktor-faktor alih fungsi lahan seperti

penjabaran berikut ini :

a. Banyaknya kebutuhan lahan yang bersifat non-pertanian.

Lokasi sekitar kota yang dulunya masih didominasi oleh penggunaan

lahan pertanian menjadi sasaran empuk bagi pengenbangan jasa – jasa di

bidang non pertanian terutama di bidang industri.. Mengingat lahan pertanian

yang relatif masih lebih murah serta tempat yang sudah berdekatan dengan

kota yang menyebabkan mudahnya menjangkau sarana dan prasarana seperti

Page 116: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

99

listrik, air bersih, jalan raya sekaligus dekat dengan keramaian membuat lahan

pertanian menjadi rebutan para investor industri. Selain itu, terdapat

keberadaan lahan terjepit yakni lahan – lahan pertanian yang tidak terlalu luas

disebabkan karena daerah sekitarnya sudah beralih menjadi perumahan atau

kawasan yang bersifat non pertanian atau industri, mengakibatkan petani

yang memiliki lahan pertanian tersebut mengalami kesulitan untuk

mendapatkan tenaga kerja, air ter-irigasi, dan sarana produksi lainnya,

memaksa mereka untuk mengalih fungsikan lahan pertaniannya atau bahkan

menjualnya.

Hal seperti pembangunan tempat wisata yang berlebih terjadi seperti

tersebut terjadi di kota Batu. Kedatangan investor yang menawarkan

keuntungan menjadikan dilakukan peninjauan ulang terhadap Perda No.7

Tahun 2011. Pembangunan seperti Museum Angkut, Dino Park, dan juga

Asian World baru-baru ini menandakan bahwa pemerintah kurang peka

terhadap adanya Perda. Program yang dicanangkan seperti pembangunan

tempat wisata satu wisata setiap setahun sekali juga ikut berperan adanya alih

fungsi lahan.

Masyarakat sendiri juga ikut berperan menjual lahan pertanian mereka

untuk mendapat keuntungan dengan cepat. Selain itu mereka juga

mengalihkan lahan dengan membangun villa mereka sendiri untuk disewakan

dan mendapat keuntungan setiap minggunya. Pembangunan villa, hotel, dan

perumahan pun tidak bisa dihindari dan semakin menjamur. Kebutuhan

Page 117: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

100

berupa non pertanian tidak bisa dikontrol dengan adanya faktor pertambahan

penduduk.

b. Peningkatan Jumlah Penduduk

Seiring berjalannya waktu penduduk pun semakin banyak bertambah.

Pesatnya jumlah peningkatan penduduk tersebut tentunya mengakibatkan

semakain banyak pula jumlah atau luas tanah yang di butuhkan. Jika dalam

suatu keluarga membangun rumah di tanah yang berluaskan 2 are, dan jika

keluarga itu disertai dengan 3 orang anak yang nantinya akan mandiri dan

membangun rumah sendiri dengan masing – masing luas tanah per rumah

sama 2 are, maka akan ada penambahan luas tanah yang di alih fungsikan

menjadi bangunan. Dari kejadian tersebut secara otomatis luas lahan

pertanian sedikit demi sedikit akan terkikis yang berarti kegiatan alih funsi

lahan hari demi hari akan bertambah.

Pertumbuhan penduduk yang pesat ikut berpengaruh dalam alih fungsi

lahan. Dimana kebutuhan akan pemukiman semakin meningkat. Selain itu

kebutuhan untuk memuaskan diri maupun kebutuhan bersenang-senang

menimbulkan pembangunan tempat wisata yang pesat. Kebutuhan dalam

kepuasan diri seperti kebutuhan wisata dikarenakan peningkatan taraf hidup.

c. Peningkatan taraf hidup masyarakat

Peningkatan taraf hidup juga bisa di katakan menjadi salah satu faktor

pendorong (penyebab) terjadinya kegiatan alih fungsi lahan, terlihat dari

permintaan lahan akibat peningkatan intensitas kegiatan masyarrakat seperti

Page 118: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

101

pusat pebelanjaan, jalan raya, obyek wisata (tempat rekreasi), lapangan olah

raga, dan tempat – tempat umum lainnya.

Jaman saat ini taraf hidup manusia meningkat dan tidak dapat dihindari.

Kebutuhan akan kepuasan atas sendiri salah satunya. Sebagai contoh ketika

ada tempat yang begitu populer masyarakat akan berbondong-bondong

kesana dan melakukan namanya selfie. Selfie disini maksudnya adalah

keeksisan diri. Tempat populer seperti tempat wisata akan ramai dan

pemerintah, investor, maupun masyarakat akan berusaha memperbaiki,

memperluas dan membangun tempat-tempat baru. Kebutuhan untuk olahraga

sudah dipenuhi dan saat ini kota Batu belum melakukan pembangunan lagi

dalam bidang olahraga.

d. Ekonomi masyarakat

Jauh lebih rendahnya hasil pertanian karena biaya produksi yang amat

tinggi sedangkan hasil yang di hasilkan relatif rendah, yang di bandingkan

dengan tingginya hasil di sektor non pertanian (industri), sewa tanah , dan

tingginya harga tanah jika di jual membuat banyak petani – petani yang

mengalih fungsikan lahannya ke bidang non pertanian bahkan menyewakan

dan menjual lahan pertaniannya kepada orang lain untuk kegiatan non

pertanian (industri). Selain itu karena kebutuhan keluarga lainnya seperti

pendidikan, mencari pekejaaan non pertanian atau yang lainnya sering kali

membuat petani tidak mempunysi pilihan lain untuk menjual sebagian lahan

pertaniannya.

Page 119: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

102

Kategori dalam hal gangguan alih fungsi lahan berupa ekonomi

masyarakat Kota Batu masih berfokus pada pembangunan villa, hotel,

restoran, pertokoan, perumahan, dan tempat wisata. Dalam hal bidang

industri kebanyakan masih mengandalkan home industri. Produksi susu yang

terkenal juga sudah dikelola oleh pemerintah dan peternak sendiri tapi saat

ini sudah mengalami penururn. Industri produksi besar pun tidak ada di Kota

Batu.

e. Degradasi lingkungan

Penggunaan pupuk kimia dan pestisida kimia secara berlebihan yang

berdampak pada meningkatnya serangan hama tertentu akibat hilangnya

predator – predator alami dair hama yang bersangkutan, pencemaran air

irigasi, rusaknya sawah pinggiran pantai dan kemarau panjang yang

menimbulkan kekurangan air untuk kegiatan pertanian mengakibatkan

hancurnya sektor pertanian karena petani susah untuk mengembangkan

kegiatan pertaniannya. Menjadi suatu faktor petani beralih pekerjaan atau

mengalih fungsikan lahan – lahan pertanian yang mereka miliki.

Masalah degradasi lingkungan sudah dibahas oleh Bapak Rezaldi

dimana kebanyakan terdapat kejenuhan lahan. Kejenuhan yang terjadi

diakibatkan dari pengunaan bahan kimia dalam bidang pertanian dan

perkebunan. Bahan kimia yang terkandung di pupuk maupun obat hama

mengakibatkan tanah sudah tidak bisa menyerap air secara maksimal maupun

karena sudah tidak mengeluarkan zat hara secara alami. Begitu juga jika

penggunaan bahan kimia terlalu banyak maka predator macam ular, burung,

Page 120: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

103

dan musang juga enggan untuk memakan mangsanya di areal pertanian dan

perkebunan. Menghasilkan hama seperti tikus dan ulat pun semakin

bertambah dan menjadikan gagal panen.

Degradasi lingkungan inilah yang sudah terjadi disektor perkebunan

apel dan jeruk. Fakta mengatakan menurut Bapak Rezaldi dimana Kota Batu

sendiri mengeksport apel dan jeruk dari kabupaten Pasuruan untuk memenuhi

pasar lokal sendiri. Sedangkan wisata petik buah tetap berjalan dan beralih

menggunakan bahan organik. Selain itu hal seperti ini menjadi alasan bagi

petani dan pekebun untuk melapas lahan produksi mereka menjadi sawah

beton. Keuntungan yang didapatpun menjadi lebih banyak melalui sewa tanah

yang petani dan pekebun alih fungsi lahankan.

f. Kebijakan Pemerintah

Aspek regulasi yang dikeluarkan dan ditetapkan oleh pemerintah pusat

maupun pemerintah daerah yang berkaitan dengan perubahan fungsi lahan

pertanian. Kelemahan pada aspek regulasi atau peraturan itu sendiri terutama

terkait dengan masalah kekuatan hukum, sanksi pelanggaran, dan akurasi

objek lahan yang dilarang di konversi.

Perda No.7 Tahun 2011 menurut Kepala Sub Bidang Perencanaan,

Pembangunan, Perekonomian, SDA, dan Kewilayahan Bapak Munsif Fanani,

ST menyatakan tahun ini perlu ditinjau ulang kembali untuk dilakukan revisi.

Dimana Perda yang berlaku sudah tidak sesuai dengan pembangunan yang

terjadi di Kota Batu. Sebagai contoh Perda berisi pelarangan alih fungsi lahan

tetapi tidak disertai dengan UU mengenai pelanggaran alih fungsi lahan yang

Page 121: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

104

berdampak Perda hanya sebagai pedoman tanpa adanya pengikat yang kuat.

Selain itu hak pemilik tanah petani dan pekebun memiliki hak dalam

melakukan apapun pada tanah mereka. Selain itu Walikota juga mengarahkan

pembangunan tempat wisata satu setiap tahun. Alasan seperti inilah yang

menandakan pemerintah kurang berkomitmen. Kepala Program

Bappelitbagda Bapak Rezaldi, ST, M.Sc, M.Eng sebelumnya menyatakan

kesetujuannya bahwa Perda saat ini sama sekali tidak bisa diterapkan. Selain

itu menurut Ibu Sri Wahyuni, SP, MP Kepala Seksi Metode dan Informasi

bidang Penyuluhan Dinas Pertanian jika melakukan intensif untuk menjaga

lahan pertanian, pemerintah tidak memiliki dana intensif bagi petani dan

pekebun untuk tidak menyewakan atau menjual tanah mereka.

3. Strategi Menghadapi Permasalahan Keseimbangan Pertanian dan

Pembangunan Bersama

Strategi yang pengendalian alih fungsi lahan maupun konservasi lahan

menurut Isa Iwan (2004) adalah pengembalian kembali atau perawatan lahan yang

bertujuan mengembalikan fungsi lahan pertanian dan perkebunan kembali pada

tujuan utama berupa gudang pangan. Menurut peneliti sendiri strategi konservasi

lahan adalah pengendalian berupa kegunaan lahan pertanian dan perkebunan tanpa

menghabiskan keperluan untuk sekarang dan tetap memikirkan kegunaan pada

masa akan datang. Strategi konservasi lahan pertanian dari alih fungsi lahan akibat

pembangunan seperti yang disampaikan oleh Isa Iwan (2004) memiliki 3 strategi

yaitu sebagai berikut :

Page 122: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

105

a. Memperkecil Peluang Terjadinya Konversi

Dalam memperkecil peluang terjadinya konversi lahan sawah dapat dilihat

dari dua sisi, yaitu sisi penawaran dan permintaan. Dari sisi penawaran

dapat berupa intensif kepada pemilik sawah yang berpotensi untuk

dirubah. Dari sisi permintaan pengendalian sawah dapat ditempuh melalui:

1) mengembangkan pajak tanah yang progresif

2) meningkatkan efisiensi kebutuhan lahan untuk non pertanian

sehingga tidak ada sawah yang terlantar.

3) mengembangkan prinsip hemat lahan untuk industri, perumahan,

dan perdagangan misalnya pembangunan rumah susun.

b. Mengendalikan Kegiatan Konversi Lahan

1) membatasi konversi lahan sawah yang memiliki produktivitas tinggi,

menyerap tenaga kerja pertanian tinggi, dan mempunyai fungsi

lingkungan tinggi.

2) mengarahkan kegiatan konversi lahan pertanian untuk pembangunan

kawasan industri, perdagangan, dan perumahan pada kawasan yang

kurang produktif.

3) membatasi luas lahan yang dikonversi disetiap kabupaten atau kota

yang mengacu pada kemampuan pengadaan pangan mandiri.

4) menetapkan kawasan pangan abadi yang tidak boleh dikonversi,

dengan pemberian intensif bagi pemilik lahan dan pemerintah daerah

setempat.

Page 123: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

106

c. Instrumen Pengendalian Konversi Lahan

1) Instrumen yang dapat digunakan untuk perlindungan dan

pengendalian lahan sawah adalah melalui instrumen yuridis dan non

yuridis, yaitu:

2) Instrumen yuridis berupa peraturan perundang-undangan yang

mengikat (apabila memungkinkan setingkat undang-undang) dengan

ketentuan sanksi yang memadai.

3) Instrumen intensif dan disintensif bagi pemilik lahan sawah dan

pemerintah daerah setempat.

4) Pengalokasian dana dekonsentrasi utuk mendorong pemerintah

daerah dalam mengendalikan konversi lahan pertanian terutama

sawah.

5) Instrumen RTRW dan perizinan lokasi.

Mengatasi permasalahan dalam menjaga keseimbangan menurut bapak

Rezaldi, ST, M.Sc, M.Eng Kepala Program Bappelitbangda menyatakan

bahwa Bappelitbangda sudah bekerja sama dengan Dinas Pertanian melalui

strategi pembangunan pertanian. Strategi pembangunan pertanian dalam

mengatasi permasalahan alih fungsi lahan sebagai berikut :

a) Pemetaan dan pembentukan klaster-kluster pertanian organik,

b) Pengembangan pertanian organik sebagai basis pengelolaan agro

industri dan penataan wilayah,

c) Sertifikasi Sistem Pertanian Organik dan produknya

d) Pemberdayaan petani dalam transformasi agraris,

Page 124: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

107

e) Pengembangan program penanganan pasca panen dan pengolahan

hasil pertanian organik,

f) Pengembangan program pemasaran produk pertanian organik,

g) Pengembagan program pengkuatan kelembagaan pertanian organik,

h) Pengembangan kebijakan (Perda dan Peraturan Walikota),

i) Pembangunan pertanian organik yang keberlanjutan dan

berdayaguna,

j) Pembukaan investasi hulu dan hilir dalam sektor pertanian organik,

k) Penggunaan teknologi citra satelit dalam mengawasi luas lahan

petanian dan membantu petani untuk lebih bekerja efekti dan efisien.

Peneliti sendiri sebagai pelaku penelitian langsung terjun kelapangan

memberikan pendapat berupa strategi dan penanggulangan alih fungsi lahan.

Penelitian yang digunakan oleh peneliti menggunakan metode berupa metode

penelitian kualitataif paradigma interpretatif. Hakikat dari paradigma

interpretatif menurut Agung Budi Sulistiyo (2013) adalah bahwa realitas

sosial secara sadar dan aktif dibangun sendiri olehindividu-individu sehingga

setiap individu mempunyai potensi memaknai setiap perbuatan yang

dilakukan.

Penjelasan yang lebih singkat adalah peneliti sebagai ahli dibidangnya

mampu memberikan penafsiran dan analisis. Tujuan dari penafsiran dan

analisis adalah mamapu memberikan jalan keluar dan membantu

memecahkan permasalahan. Maka sebagai peneliti, setelah melakukan

Page 125: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

108

penafsiran dan analisis memberikan pemecahan masalah yang dihadapi kota

Batu sebagai berikut :

a. Pembangunan dalam bidang tempat wisata yang merupakan salah

satu ikon Kota Batu untuk sekarang belum diperlukan untuk

pembangunan baru. Berlaku untuk perintah dari Walikota yang

menginginkan pembangunan tempat wisata satu setiap setahun sekali

untuk tidak diberlakukan. Menurut peniliti untuk saat ini tempat wisata

yang ada di Kota Batu sudah cukup bagus dan bisa dikatakan bintang

5. Mengatasi kejenuhan pengunjung sebagai pihak pengembang pasti

memiliki bagian kreatif bisa digunakan sebagai pembangunan atau

pembaruan wahana lain sebagai penarik minat tanpa penambahan luas

bangunan. Seperti pembangunan wahan ekstrim, wahana keluarga,

maupun wahana yang sudah diterapkan diluar negeri.

b. Pembangunan pemukiman saat ini saran dari peneliti adalah untuk

penggunan lahan yang luas harus dihindari yaitu pembangunan

perumahan. Pembangunan perumahan Kota Batu maupun kota lain

yang sudah maju dan padat penduduk adalah berupa pembangunan

rumah vertikal atau rumah susun. Penggunaan lahan tidak sampai luas

dan bisa tetap digunakan sebagai pemandangan bagi penghuni dan

pertanian dan perkebunan tetap jalan. Pembangunan rumah susun

sangat efektif dan efisien seperti yang sudah diterapkan negara maju

yang bertujuan menggunakan lahan untuk keperluan cadangan

kebutuhan masa datang.

Page 126: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

109

c. Permasalahan dalam bidang kejenuhan tanah juga dapat diatasi

seperti penggunan bahan organik seperti strategi yang sudah

disampaikan oleh para ahli bapak dan ibu dinas dan badan yang terkait.

Strategi yang sudah dilakukan hendaknya ditingatkan dan dijalankan

dengan matang.

d. Paling penting menurut peneliti adalah penggunaan teknologi

memang perlu digunakan oleh pemerintah, dinas dan badan terkait

untuk memantau penggunan data dan membuat peta pembangunan

secara detail. Teknologi yang dimaksud adalah teknologi citra satelit.

Pemetaan disini dimaksudkan untuk melihat potensi, cuaca, dan

keadaan alam daerah melalui citra satelit. Di Kota Batu sudah mulai

diterapkan dan diharapkan untuk segara dikembangkan lebih baik lagi.

Page 127: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

107

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang sudah dilakukan oleh peneliti

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pembahasan masalah dinamika pembangunan yang terjadi di kota Batu

adalah :

a. Pembangunan kota Batu difokuskan pada pembangunan kota dan desa

sesuai dengan potensi masing-masing daerah. Bappelibangda melalui

program pembagian wilayah potensi bertujuan meningkatkan potensi

pertanian dan perkebunan sesuai kemampuan desa. Tujuan dari pembagian

potensi adalah upaya untuk membedakan tempat produksi dan tidak terjadi

tumpang tindih antar desa. Sehingga hasil yang didapatkan disetiap desa

mampu menyejahterakan masyarakat desa. Selain itu dengan potensi

tersebut desa mampu membuka tempat wisata sendiri.

b. Pembangunan berkelanjutan yang ada di kota Batu menurut peneliti

sendiri masih belum sepenuhnya diterapkan. Jika dilihat kembali memang

ada Perda No. 7 Tahun 2011 untuk menjaga alih fungsi lahan, tetapi tetap

saja masih ada pembangunan yang tidak sesuai dengan daerah yang

disarnkan pada buku SITR. Pemerintah baru melakukan penanggulangan

dengan melakukan penyuluhan terhadap investor dan petani. Tindakan

tegas belum ditetapkan melalui Perwali yang mendukung Perda yang

Page 128: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

108

berlaku. Perlu adanya peninjauan ulang untuk dilakukan revisi Perda No.

7 Tahun 2011. Revisi dilakukan supaya terjadi perubahan dengan

peraturan yang mengikat. Tujuan menjaga keseimbangan pertanian dan

pembangunan bagi kota Batu sendiri adalah menjaga kebutuhan pangan

masyarakat kota Batu maupun masyarakat luar dan juga menjaga kawasan

agropolitan tetap melekat pada kota Batu.

2. Permasalahan yang dihadapi dalam menjaga keseimbangan antara

pertanian dan pembangunan dapat disimpulkan bahwa :

a. Faktor perubahan iklim global atau yang biasa disebut global warming

bisa dirasakan oleh petani dan pekebun. Perubahan akan cuaca dan

pergantian musim yang tidak sesuai dengan waktunya mengakibatkan

gagal panen dan berkurangnya produksi. Perubahan iklim secara global

memang tidak bisa diatasi sendiri oleh pemerintah kota Batu tetapi juga

masyarakat dunia. Bumi yang semakin panas akan berdampak buruk

kedepannya terhadap generasi yang akan datang.

b. Alih fungsi lahan yang ada di kota Batu saat ini bisa dikatakan pesat.

Pembangunan dua tempat wisata yaitu Dino Park dan Miniatur Asian

World yang ada di kecamatan Junrejo bisa menjadi contohnya. Belum lagi

pembangunan hotel yang terus berdiri. Perumahan silih berganti

bermunculan di daerah Junrejo dikhawatirkan mengurangi lahan

produktif. Pertambahan penduduk dan standart hidup penduduk yang

meningkat menjadi salah satu faktor terjadinya alih fungsi lahan.

Page 129: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

109

c. Penggunaan bahan kimia pada tanaman menganggu kesuburan tanah.

Tanah yang sering terkena bahan kimia akan mengalami kejenuhan dan

mengakibatkan tanah kehilangan unsur hara secara alami. Kejenuhan

tanah sudah mulai dirasakan dengan produksi seperti yang disampaikan

oleh Bapak Rezaldi dan Ibu Sri Wahyuni. Kesalahan yang dilakukan

petani dan pekebun dalam penggunaan bahan kimia bertujuan untuk

mempercepat pertumbuhan dan mengusir hama penganggu tanaman.

Akibat lain yang ditimbulkan kota Batu mengimport apel dan jeruk dari

kabupaten Pasuruan. Sedangkan apel dan jeruk yang tersisa saat ini

dijadikan wisata petik buah.

3. Penelitian dan analisis yang dilakukan peneliti menghasilkan pemecahan

masalah sebagai berikut :

a. Pembangunan dalam tempat wisata yang merupakan salah satu ikon

Kota Batu untuk sekarang belum diperlukan untuk pembangunan baru.

Berlaku untuk perintah dari Walikota yang menginginkan

pembangunan tempat wisata satu setiap setahun sekali untuk tidak

diberlakukan. Menurut peniliti untuk saat ini tempat wisata yang ada di

Kota Batu sudah cukup bagus dan bisa dikatakan bintang 5. Mengatasi

kejenuhan pengunjung sebagai pihak pengembang pasti memiliki

bagian kreatif bisa digunakan sebagai pembangunan atau pembaruan

wahana lain sebagai penarik minat tanpa penambahan luas bangunan.

Seperti pembangunan wahan ekstrim, wahana keluarga, maupun

wahana yang sudah diterapkan diluar negeri.

Page 130: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

110

b. Pembangunan pemukiman saat ini saran dari peneliti adalah untuk

penggunan lahan yang luas harus dihindari yaitu pembangunan

perumahan. Pembangunan perumahan Kota Batu maupun kota lain

yang sudah maju dan padat penduduk adalah berupa pembangunan

rumah vertikal atau rumah susun. Penggunaan lahan tidak sampai luas

dan bisa tetap digunakan sebagai pemandangan bagi penghuni dan

pertanian dan perkebunan tetap jalan. Pembangunan rumah susun

sangat efektif dan efisien seperti yang sudah diterapkan negara maju

yang bertujuan menggunakan lahan untuk keperluan cadangan

kebutuhan masa datang.

c. Permasalahan dalam bidang kejenuhan tanah juga dapat diatasi seperti

penggunan bahan organik seperti strategi yang sudah disampaikan oleh

para ahli bapak dan ibu dinas dan badan yang terkait. Strategi yang

sudah dilakukan hendaknya ditingatkan dan dijalankan dengan matang.

d. Paling penting menurut peneliti adalah penggunaan teknologi memang

perlu digunakan oleh pemerintah, dinas dan badan terkait untuk

memantau penggunan data dan membuat peta pembangunan secara

detail. Teknologi yang dimaksud adalah teknologi citra satelit.

Pemetaan disini dimaksudkan untuk melihat potensi, cuaca, dan

keadaan alam daerah melalui citra satelit. Di kota Batu sudah mulai

diterapkan dan diharapkan untuk segara dikembangkan lebih baik lagi.

Page 131: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

111

B. Saran

Peneliti setelah melakukan penelitian memberikan saran yang diharapkan

mampu diterima dan diharapkan mampu dijalankan oleh pihak-pihak terkait

pembangunan yang ada di kota Batu. Saran sebagai peneliti adalah penerapan

teknologi terbaru dalam menunjang kegiatan masyarakat kota Batu dan pemerintah.

Teknologi terbaru mampu memberikan banyak keuntungan sebagai berikut :

1. Masyarakat dan pemerintah mampu bekerja sama dalam bidang promosi

desa wisata yang saat ini masih kurang didengar masyarakat luas. Desa

wisata merupakan salah satu pondasi dalam pembangunan berkelanjutan

dalam menjaga alam sekitar.

2. Program smart city mampu diterapkan secara maksimal. Pelayanan yang

dilakukan secara online bisa membantu pekerjaan lebih efektif dan efisien

tanpa harus mengantri jika terjadi keluhan ataupun antrian pelayanan.

3. Teknologi seperti citra satelit bisa digunakan sebagi pemetaan daerah.

Pemantauan masalah luas lahan bisa dilihat dengan cepat dan akurat. Citra

satelit juga bisa digunakan melihat keadaan cuaca, suhu, dan musim kota

Batu dalam membantu petani dan pekebun menentukan musim tanam atau

tidak.

4. Pembangunan pemukiman diharapkan mulai diterapkan sistem

perumahan vertikal demi menghemat pengunaan lahan.

5. Peningkatan standart pendidikan dan pelatihan terhadap pola pikir

masyarakat juga perlu ditingkatkan guna menghadapi tantangan kemajuan

jaman. Sebaliknya juga mampu meningkatkan inovasi dan kreatifitas

Page 132: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

112

masyarakat Kota Batu dalam meningkatkan perekonomian. Tujuan

penduduk asli tidak kalah bersaing dengan penduduk pendatang.

6. Masyarakat bekerja sama dengan pemerintah menjaga kebudayaan dan

kerukunan kemajemukan masyarakat Kota Batu baik penduduk asli

maupun penduduk pendatang.

Demikian saran yang bisa penulis sampaikan terima kasih.

Page 133: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

115

DAFTAR PUSTAKA

Buku dan Jurnal :

Jaya, Askar. 2004. Konsep Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable

Development). Program Pasca Sarjana IPB. Bogor.

Mardiyanta, Antun. 2011. Kebijakan Publik Deliberatif (Relevansi dan Tantangan

Implementasi).

Sulistiyo, Agung Budi. 2013. Memahami Paradigma Interpretative, Kritisme, dan

Postmodernisme dalam Penelitian Sosial dan Akuntansi.

Djajaningrat, 2001. Untuk Generasi Masa Depan : Pemikiran, Tantangan dan

Permasalahan Lingkungan. ITB.

Fauzi, A. 2004. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Teori dan

Aplikasi. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Iwan, Isa. 2004. Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Petanian.

Moeloeng, Lexy J. 2004. Metedologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja

Rosdakarya. Bandung.

Soemarwoto, Otto. 2004. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta.

Djambatan.

Pasolon, Harbani. 2012. Metode Penelitian Administrasi Publik. Bandung :

Alfabeta.

Page 134: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

116

Siagian, Sondang P. 1999. Administrasi Pembangunan Konsep, Dimensi, dan

Stateginya. Jakarta. Bumi Aksara.

Jaya, Sitra. 21 Januari 2014. Konferensi Earth Summit atau United Nation

Conference on Environment Development.

Sutamihardja. 2004. Perubahan Lingkungan Global. Program Studi Pengelolaan

Sumber Daya Alam dan Lingkungan Sekolah Pascasarjana IPB.

Soetrisno dan Hanafie, Rita. 2007. Filsafat Ilmu dan Metedologi Penelitian. CV.

Andi Offset, Yogyakarta.

Tjiptoherijanto dan Manurng. 2010. Paradigma Administrasi Pyblik dan

Perkembangannya. Jakarta. UI Press.

UU dan Perda :

Bappeda Propinsi Jawa Timur 2011.

Badab Pusat Statistik (BPS) Kota Batu 2016.

Buku Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Batu 2010-2030.

Dinas Pertanian dan Kehutahan 2015. Perlindungan Lahan Pertanian Pangan

Berkelanjutan Kota Batu.

Peraturan Daerah Kota BatuNo.7 Tahun 2011 Tentang RTRW Kota Batu Tahun

2010-2030.

Page 135: MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN …repository.ub.ac.id/8682/1/Putra%20Pamungkas%C2%A0... · 2020. 10. 22. · IDENTITAS TIM PENGUJI Judul : MENJAGA KESEIMBANGAN PERTANIAN

117

UU No.24 Tahun 1992 Tentang Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW).

UU No.26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.