meningkatkan stimulasi gerak dasar lompat …lib.unnes.ac.id/27115/1/6102914018.pdf · tuntas. juga...

37
i MENINGKATKAN STIMULASI GERAK DASAR LOMPAT MENGGUNAKAN MEDIA BERTAHAP PADA SISWA KELAS III SDNEGERI TANJUNGHARJA 01 KECAMATAN KRAMAT KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Oleh Slamet Riyadi 6102914018 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Upload: buixuyen

Post on 01-May-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

MENINGKATKAN STIMULASI GERAK DASAR LOMPAT MENGGUNAKAN MEDIA BERTAHAP

PADA SISWA KELAS III SDNEGERI TANJUNGHARJA 01 KECAMATAN KRAMAT KABUPATEN TEGAL

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Oleh Slamet Riyadi 6102914018

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

ii

ABSTRAK

Slamet Riyadi. 2016. Meningkatkan Stimulasi Gerak Dasar Lompat Menggunakan Media Bertahap Pada Siswa Kelas III SD Negeri Tanjungharja 01 Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran2015/2016. Skripsi, Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Drs. Cahyo Yuwono, M.Pd. Pembimbing II Aris Mulyono, S.Pd, M.Pd. Kata Kunci: Lompat sasaran, pembelajaran, pendekatan bermain. Latar belakang penulisan skripsi ini adalah tidak tercapainya hasil pembelajaran lompat jauh karena kurang ketertarikan dengan lompat jauh, siswa lebih tertarik dengan cabang olahraga permainan. Permasalahan yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan hasil pembelajaran lompat melalui media ban bekas secara bertahap pada siswa kelas III SD Negeri Tanjungharja 01 Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal Tahun 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar lompat dengan media ban bekas secara bertahap pada siswa SD Negeri Tanjungharja 01 Tahun 2016 dilihat dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sumber data dalam penelitian ini seluruh siswa kelas III SD Negeri Tanjungharja 01. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Tanjungharja 01 yang berjumlah 29 siswa yang terdiri atas 10 siswa laki-laki dan 19 siswa putri. Teknik analisis data menggunakan penilaian lembar observasi aktivitas guru, penilaian lembar aktivitas siswa, instrumen analisis gerak dasar serta tes praktik. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I aktivitas siswa sebesar 3,6 sedangkan pada siklus II mencapai 4,7 dengan kriteria baik. Nilai rata-rata siswa pada Siklus I 77,52 dan 78,83 pada siklus II bisa dikategorikan tuntas. Juga dapat dilihat dari KKM 74 yang memiliki nilai diatas KKM sebanyak 21 orang (72%) pada siklus I sedangkan pada siklus II naik menjadi 25 siswa (86%). Penentuan indikator keberhasilan dalam belajar yaitu 85%, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan pembelajaran mengalami ketuntasan.

Kesimpulan dalam skripsi ini adalah melalui media bertahap hasil belajar lompat mengalami peningkatan. Beberapa saran dari peneliti bagi siswa agar selalu semangat dalam mengikuti pembelajaran apapun materinya dan untuk guru harus bisa lebih kreatif dalam menciptakan metode pembelajaran yang sederhana dan mudah dipahami siswa,media ban bekas bisa dipakai guru penjas yang lain dalam pembelajaran lompat, bagi sekolah hendaknya mendukung kegiatan pembelajaran dengan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai.

iii

iv

v

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

1. Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.

(Aristoteles)

2. Faktor penting dalam pembangunan karakter adalah agama, filsafat dan

pengetahuan. (J.L. Pickard)

3. Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar.

(Khalifah Umar)

Persembahan :

Karya kecil ini saya persembahkan kepada:

1. Ibunda tercinta Rodiyah dan Ayahanda Darmo atas do’a-

do’a yang terucap dan bantuan moril serta materinya.

2. Kakak – kakakku yang telah membantu doa dan materi.

3. Andini Permatasariyang selalu mendukung dan memberi

masukan.

4. Bpk Sunarto, S.Pd Selaku Teman Sejawat SDN

Tanjungharja 01.

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nyasehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik dengan judul “Meningkatkan Stimulasi Gerak Dasar Lompat

Menggunakan Media Bertahap Pada Siswa Kelas III Sd Negeri Tanjungharja 01

Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2015/2016”.

Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan S-1 pada Program Studi Pendidikan

Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu KeolahragaanUniversitas

Negeri Semarang.

Penulis menyadari tanpa bantuan, dorongan dan bimbingan dari semua

pihak tidak dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu dengan

rasa hormat penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

3. Ketua Jurusan PJKR Universitas Negeri Semarang.

4. Drs. Cahyo Yuwono, M.Pd, selaku dosen pembimbing I yang selalu

memberikan bimbingan dan arahan sehingga penyusunan skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik.

5. Aris Mulyono,S.Pd, M.Pd, selaku dosen pembimbing II yang telah

bersedia membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi yang

telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan.

viii

7. Bambang Sutejo, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri Tanjungharja

01 yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

8. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu.

Semoga semua pihak yang telah dengan tulus memberikan bantuannya,

senantiasa mendapatkan imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa

dalam skripsi ini masih banyak kekurangan, maka untuk kesempurnaannya saran

dan kritik sangat penulis harapkan.

Semarang, Juni 2016

Penulis

Slamet Riyadi

ix

DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................... i

ABSTRAK .............................................................................................. ii

PERNYATAAN ....................................................................................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... iv

PENGESAHAN ...................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................. vi

KATA PENGANTAR .............................................................................. vii

DAFTAR ISI ........................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ................................................................ 3

1.3 Pembatasan Masalah ............................................................. 3

1.4 Perumusan Masalah ............................................................... 3

1.5 Tujuan Penelitian .................................................................... 4

1.6 Manfaat .................................................................................. 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka ...................................................................... 6

2.1.1 Hakekat Bermain ......................................................... 6

2.1.2 Hakekat Belajar ........................................................... 9

2.1.3 Karakteristik Peserta Didik ........................................... 10

2.1.4 Hakekat Alat Bantu ...................................................... 12

2.1.5 Hakekat Lompat Jauh .................................................. 15

2.1.6 Permainan Lompat Sasaran dalam Pembelajaran

Lompat Jauh ................................................................ 18

2.2 Hakekat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ............................. 19

2.3 Kerangka Berpikir .................................................................. 20

2.4 Hipotesis Tindakan ................................................................ 20

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Subjek Penelitian ................................................................... 21

x

3.2 Objek Penelitian .................................................................... 21

3.3 Waktu Penelitian .................................................................... 21

3.4 Lokasi Penelitian ................................................................... 21

3.5 Perencanaan Tindakan Per Siklus .......................................... 21

3.6 Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 25

3.7 Analisis Data .......................................................................... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ...................................................................... 35

4.1.1 Deskripsi Data Persiklus ..................................................... 35

4.1.1 Siklus I ......................................................................... 35

4.1.1.1 Data Tes .............................................................. 35

4.1.1.2 Data Non Tes ....................................................... 38

4.1.2 Refleksi Siklus I ........................................................... 41

4.1.3 Siklus II ........................................................................ 42

4.1.3.1 Data Tes .............................................................. 42

4.1.3.2 Data Non Tes ....................................................... 44

4.1.4 Refleksi Siklus II .......................................................... 48

4.2 Pembahasan ......................................................................... 49

4.2.1 Pemaknaan Temuan Penelitian .......................................... 49

4.2.1.1 Peningkatan Hasil Belajar ......................................... 49

4.2.1.2 Peningkatan Aktivitas Guru ....................................... 50

4.2.1.3 Peningkatan Aktivitas Siswa ..................................... 50

4.3 Implikasi Hasil Temuan .......................................................... 50

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan ............................................................................... 51

5.2 Saran ..................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 52

LAMPIRAN ............................................................................................. 54

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 30

2. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus I ............................................. 33

3. Ketuntasan Belajar Lompat Jauh Siklus I .............................................. 34

4. Data Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Lompat Jauh Siklus I .......... 35

5. Data Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Lompat Jauh Siklus II ........... 37

6. Analisis Pencapaian Nilai, Ketuntasan Belajar, Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus I ............................................................................... 38

7. Refleksi Siklus I ................................................................................... 38

8. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus II ........................................... 39

9. Ketuntasan Belajar Lompat Jauh Siklus II ............................................. 41

10. Data Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Lompat Jauh Siklus II ......... 42

11. Data Aktivitas Guru dalam Pemebelajaran Lompat Jauh Siklus II ......... 43

12. Analisis Pencapaian Nilai, Ketuntasan Belajar, Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus I dan Siklus II ........................................................... 45

13. Refleksi Siklus II .................................................................................... 46

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Lompat Sasaran ban bekas .................................................................. 14

2. Sketsa Pelaksanaan Siklus ................................................................... 25

3. Grafik Perolehan Nilai Siklus I ............................................................... 34

4. Grafik Ketuntasan Belajar Siklus I ......................................................... 35

5. Grafik Perolehan Nilai Siklus II .............................................................. 40

6. Grafik Ketuntasan Belajar Siklus II ........................................................ 41

7. Hasil Aktivitas Siswa, Guru, Nilai Tertinggi, Nilai Terendah, Nilai Rata- rata, Ketuntasan Belajar Siklus I dan II ............................... 44

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. SK Penetapan Dosen Pembimbing ....................................................... 53

2. Surat Ijin Penelitian ............................................................................... 54

3. Surat Keterangan Melakukan Penelitian .............................................. 55

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ....................................... 56

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ...................................... 67

6. Pendapat siswa terhadap kegiatan pembelajaran ................................. 78

7. Lembar Pengamatan Observasi Aktivitas Guru Siklus I ........................ 81

8. Lembar Pengamatan Observasi Aktivitas Guru Siklus II ....................... 82

9. Lembar Pengamatan Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ....................... 83

10. Lembar Pengamatan Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ...................... 84

11. Instrumen Analisis Gerak ...................................................................... 85

12. Daftar Absen Siswa Siklus I dan II ........................................................ 87

13. Hasil Perhitungan Nilai Siklus I ............................................................. 88

14. Hasil Perhitungan Nilai Siklus II ............................................................ 92

15. Dokumentasi Foto ................................................................................. 96

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan jasmani merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional

yang memiliki tujuan untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya.

Pendidikan jasmani dapat diartikan sebagai proses belajar untuk bergerak dan

belajar melalui gerak. Maksudnya adalah untuk mencapai tujuan pembelajaran,

anak belajar dan dididik melalui gerak, selain itu anak diajarkan untuk bergerak

guna membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Secara khusus

fungsi pendidikan jasmani adalah “mengembangkan individu secara organik,

neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional serta sosial dalam rangka

pendidikan nasional.” (Depdiknas, 2006: 4).

Rusli Lutan (dalam Nunuk Wilestari, 2012:1) Pendidikan jasmani bersifat

menyeluruh dan ingin mewujudkan sumbangannya terhadap perkembangan

anak melalui proses belajar. Pembelajaran pendidikan jasmani tidak hanya aspek

jasmani atau psikomotorik saja yang dikembangkan, akan tetapi melalui aspek

kognitif dan aspek afektif. Ketiganya tidak dapat dipisahkan dan saling terkait

satu sama.

Ruang lingkup pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (Penjasorkes)

meliputi aspek-aspek berikut: 1) Permainan dan Olahraga, 2) Aktifitas

pengembangan, 3) Aktivitas senam, 4) Aktivitas ritmik, 5) Aktivitas air, 6)

Pendidikan luar kelas dan 7) Kesehatan. Ketujuh aspek tersebut tidak mungkin

dapat berfungsi seperti yang diharapkan, mengingat keterbatasan berbagai hal,

sehingga tidak tercukupi volume latihan, frekuensi dan intensitas minimalnya

untuk mencapai taraf yang digariskan. Akan tetapi pendidikan jasmani harus

2

dilaksanakan sebagai upaya untuk menumbuh kembangkan kebiasaan hidup

sehat melalui aktivitas-aktivitas yang menarik perhatian dan minat siswa,

sehingga aktivitas jasmani dijadikan sebagai budaya dan kebutuhan. (Depdiknas,

2006: 6).

Kenyataan yang terjadi pada siswa kelas III SD Negeri Tanjungharja 01

Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal bahwa hasil belajar Gerak Dasar lompat

masih rendah. Rendahnya prestasi lompat siswa kelas III disebabkan oleh

beberapa faktor, yaitu faktor dari siswa itu sendiri maupun faktor dari guru. Faktor

dari siswa disebabkan karena siswa kurang bersungguh-sungguh dalam

mengikuti pelajaran penjas dan kurang semangat sehingga menimbulkan sikap

tidak disiplin. Adapun hambatan yang dihadapi oleh guru diantaranya guru

kurang memotivasi siswa agar bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran

penjas serta cenderung mengajar dengan metode yang sama sehingga membuat

siswa merasa jenuh. Hal ini juga yang peneliti alami ketika mengajar gerak dasar

lompat di kelas III SD Negeri Tanjungharja 01. Apabila tidak ditemukan solusi

dari permasalahan tersebut, maka di khawatirkan hasil lompat di SD Negeri

Tanjungharja 01 akan semakin turun dan berpengaruh terhadap prestasi

khususnya dalam bidang olahraga.

Agar tujuan pembelajaran penjas khususnya gerak dasar lompat dapat

tercapai dengan baik, maka guru harus lebih kreatif dalam memodifikasi metode

dan media apa yang akan digunakan. Dalam penelitian ini, peneliti akan

menggunakan metode permainan lompat sasaran menggunakan media ban

bekas dan di khususkan untuk pembelajaran lompat secara bertahap

menggunakan media ban bekas.

3

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, peneliti termotivasi

untuk meningkatkan hasil belajar lompat jauh melalui penelitian tindakan kelas

dengan judul “ Meningkakan Stimulasi Gerak Dasar Lompat Menggunakan Media

Bertahap Pada Siswa Kelas III SD Negeri Tanjungharja 01 Kecamatan Kramat

Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2015/2016”

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas, peneliti mengidenfikasi bahwa rendahnya

aktifitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran lempar bola disebabkan karena

metode yang diterapkan masih konvensional sehingga siswa cenderung bosan

dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran dan berakibat pada hasil

pembelajaran yang diperoleh siswa.

1.3 Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah tersebut di atas, peneliti membatasi masalah

pada upaya meningkatkan stimulasi gerak dasar lompat menggunakan media

bertahap bagi siswa kelas III SD Negeri Tanjungharja 01 Kabupaten Tegal.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, maka

permasalahan dalam penelitian ini adalah

1. Apakah dengan metode stimulasi gerak dasar lompat menggunakan media

bertahap dapat meningkatkan kemampuan psikomotor gerak dasar lompat

pada siswa kelas III SD Negeri Tanjungharja 01 Kabupaten Tegal?

2. Apakah upaya peningkatan materi gerak dasar lompat dengan metode

stimulasi gerak dasar lompat menggunakan media bertahap dapat

meningkatkan kognitif pada siswa kelas III SD Negeri Tanjungharja 01

Kabupaten Tegal?

4

3. Apakah upaya peningkatan materi gerak dasar lompat dengan metode

stimulasi gerak dasar lompat menggunakan media bertahap dapat

meningkatkan efektifitas pembelajaran pada siswa kelas III SD Negeri

Tanjungharja 01 Kabupaten Tegal?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan Umum dan Tujuan Khusus

a. Tujuan Umum

Tujuan umum dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk

mengetahui sejauhmana permainan lempar sasaran dapat meningkatkan

efektivitas belajar lempar bola pada siswa kelas III SD Negeri Tanjungharja

01 Kecamatan Talang Kabupaten Tegal.

b. Tujuan Khusus

Sementara tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam belajar gerak dasar lompat

2) Untuk mengetahui aktivitas guru dalam mengajar lempar bola

3) Untuk mengetahui hasil belajar lompat sasaran yang dilakukan siswa

melaului permainan Lompat Sasaran

1.6 Manfaat

1. Bagi siswa

Siswa lebih partisipatif dalam proses pembelajaran lompat sasaran

2. Bagi guru

Selain menambah pengalaman dalam penerapan metode belajar

yang di modifikasi juga membuat pengajaran lompat sasaran menjadi

lebih efektif

3. Bagi Guru Penjas Orkes

5

Mencoba metode baru dalam pembelajaran lompat sasaran sehingga

pembelajaran lebih variatif serta tidak monoton, dan bisa menjadi

inspirasi pengetahuan untuk menemukan metode pembelajaran yang

lainya dalam cabang penjas lainnya.

4. Bagi sekolah

Adanya peningkatan kualitas pembelajaran dan pengajaran yang

berakibat terhadap peningkatan kualitas siswa dan guru, sehingga

pada akhirnya akan mampu meningkatkan kualitas sekolah secara

keseluruhan.

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Hakekat Bermain

Bermain adalah kegiatan manusia yang berlawanan dengan kerja dan

kesungguhan hidup, tetapi permainan itu merupakan imbangan antara kerja

dan istirahat. Orang yang sangat penat, ia akan bermain untuk mengadakan

pelepasan agar dapat mengembalikan kesegaran jasmani maupun rohani

(Shaller dan Lazarus yang dikutip dari Sukintaka, 1992:4).

Menurut Karl Groos, seorang bangsa Jerman mengatakan bahwa

permainan mempunyai tugas biologik, yang mempelajari fungsi hidup

sebagai persiapan untuk hidup yang akan datang (Karl Groos yang dikutip

dari Sukintaka, 1992:4).

Carl Buhler mengatakan bahwa permainan itu kecuali mempelajari fungsi

hidup (teori Groos), juga merupakan “Funktion Lust” (nafsu berfungsi), dan

juga merupakan “Aktivitats Drang” (kemauan untuk aktif). Selanjutnya ia

mengatakan bahwa bila perbuatan seperti berjalan, lari, dan lompat itu

mempunyai kegunaan bagi kehidupannya kelak, disamping itu haruslah anak

mempunyai kemauan untuk berjalan, lari dan lompat (Carl Buhler yang

dikutip dari Sukintaka, 1992:5).

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, penulis dapat menyimpulkan

bahwa bermain mampu menggerakkan untuk berlatih, bergembira dan

rileks.Diharapkan melalui kegiatan bermain, semua aspek perkembangan

dan kecerdasan anak serta berbagai potensi yang dimiliki seperti bakat dan

7

talenta anak sacara optimal dapat ditingkatkan. Dalam bermain anak akan

dibawa kepada kesenangan, kegembiraan dan kebahagianan dalam dunia

kehidupan anak. Semua situasi ini mempunyai makna wahana pendidikan

dan bahaya dalam bermain dapat saja timbul serta keadaan ini akan banyak

gunanya dalam hidup yang sesungguhnya. Oleh karena itu guru penjas

harus mengenal secara mendalam tentang permainan.

a) Fungsi Bermain

a. Melatih perkembangan gerak atau psikomotor anak.

Gerak merupakan komponen yang penting karena hampir sebagian

besar gerak dipergunakan dalam permainan. Ketika anak aktif dalam

sebuah permainan maka secara otomatis kemampuan gerak mereka

akan berkembang.

b. Meningkatkan kreativitas anak.

Ketika anak bermain sebuah permainan, mereka berusaha untuk

menuangkan ide yang dimiliki.semakin banyak jenis permianan yang

dilakukan maka semakin banyak ide juga yang muncul.

c. Mengembangkan ingatan anak.

Kemampuan kognitif atau daya ingat akan bertambah setelah mereka

mengenal dan mempelajari permainan yang diberikan, mereka akan

mencoba lagi dirumah atau memainkan lagi dengan teman sehingga

secara otomatis daya ingat mereka akan berkembang.

d. Mengungkapkan suasana hati anak.

Dalam permainan, anak akan mendapatkan suasana yang berdeda,

mereka akan berusaha akan mengungkapkan atau meluapkan secara

spontan apa yang sedang dirasakan saat itu.

8

e. Mengembangkan moral anak.

Moral anak akan berkembang ketika mereka bermain karena terjadi

interaksi dengan teman-temannya belajar bekerjasama, taat pada aturan

permainan.

f. Mengembangkan kemampuan komunikasi dan bahasa anak.

Bermain drama atau peran bisa mengembangkan kemampuan verbal

mereka sesuai dengan perannya, bagi anak bayi yang belum mampu

berkomunikasi secara verbal bermain merupakan cara berkomunikasi.

Bayi akan membalas tertawa ketika orang tuanya bermain “ciluk ba”,

seperti itulah cara mereka berkomunikasi.

g. Menumbuhkan kesadaran diri

Dalam permainan anak akan mengetahui kekuatannya, kelemahanya,

kelebihan dan kekuranganya. Anak juga akan mempelajari hal yang sama

terhadap orang lain dan juga akibat dari tingkah lakunya terhadap orang

lain.

h. Sebagai terapi

Bermain juga bisa digunakan sebagai media menyalurkan rasa

ketidaknyamanan seperti marah, kesal dan benci.Selain itu juga bisa

menghilangkan rasa bosan yang timbul ketika sedang sakit atau dirawat

di rumah sakit.Tentunya ketika bermain disesuaikan dengan kondisinya

saat itu.

2.1.2 Hakekat Belajar

a. Pengertian Belajar

Ali Maksum mengatakan belajar adalah proses perubahan tingkah

laku akibat pengalaman (Ali Maksum, 2008:11).

9

Menurut Sri Rumini, mengatakan bahwa belajar adalah suatu

proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang relatif menetap, baik yang diminati

maupun tidak dapat diamati secara langsung, yang terjadi sebagai

suatu hasil latihan atau pengalaman dalam interaksinya dengan

lingkungan (Sri Rumini, dkk., yang dikutip dari skripsi Suharto,

2012:7).

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, penulis menyimpulkan

bahwa belajar adalah suatu proses perkembangan dari manusia,

dengan belajar manusia melakukan perubahan aktivitas dan prestasi

yang merupakan hasil dari belajar.

b. Teori Belajar

Salah satu teori belajar adalah menurut Albert Bandura yang

dikutip dari Ali Maksum (2008:16), seorang tokoh psikologi Amerika

mengembangkan teori tentang belajar yaitu teori modeling yang

intinya adalah belajar melalui cara mengamati model. Meskipun

demikian perlu diingat bahwa tidak serta merta seseorang yang

mengamati sesuatu dapat dipastikan dapat meniru apa yang dia lihat.

Efektivitasnya modeling tergantung pada:

a) Perhatian (attention)

Dengan mengamati saja, tidak akan menjamin penguasaan

tingkah laku dari si model.

b) Ingatan (retention)

Reproduksi atas tingkah laku yang diinginkan dipengaruhi oleh

ingatan atau memori atas tingkah laku tersebut.

10

c) Reproduksi gerak

Setelah mengamati tingkah laku model, sesorang akan berusaha

mereproduksi tingkah laku tersebut. Reproduksi gerak apabila

dilakukan sesegera mungkin setelah seseorang mengamati

model.

d) Motivasi

Upaya meniru tingkah laku akan efektif manakala didukung oleh

motivasi individu yang bersangkutan untuk melakukan tingkah

laku tersebut.

Berdasarkan pendapat ahli diatas, penulis berpendapat bahwa teori

ini mudah diterapakan pada siswa sekolah dasar karena siswa bisa

langsung belajar dengan mengamati langsung model baik tentang

fenomena, tumbuhan, binatang, dan objek yang lain.

2.1.3 Karakteristik Peserta Didik

Selain harus menguasai materi yang akan diajarakan dan

menguasai suasana kelas, guru juga harus bisa memahami

karakteristik siswa. Dengan memahami karakteristik siswa, guru

diharapkan mampu membantu siswa belajar secara efektif.

Menurut Wuest dan Lombardo dalam KTSP 2006 yang dikutip dari

skripsi Suharto (2012:6), seluruh aspek perkembangan manusia

yaitu:

a. Perkembangan Aspek Psikomotor

Aspek psikomotor siswa sekolah dasar ditandai dengan

perubahan jasmani dan fisiologis secara luar biasa.Salah satu

contohnya yaitu pertumbuhan tinggi badan dan berat badan.

11

b. Perkembangan Aspek Kognitif

Perkembangan yang terjadi pada siswa sekolah dasar meliputi

peningkatan fungsi intelektual, kapabilitas memori dan bahasa,

pemikiran dan konseptual.Perkembangan kematangan

intelektual bervariasi, memori remaja sebanding dengan memori

orang dewasa dalam hal kemampuan menyerap, memproses,

dan mengungkap informasi.Peningkatan kemampuan

ekspresidiri, kemampuan berbahasa lebih baik dan

perbendaharaan kata lebih banyak.Ketika remaja mencapai

kematangan, mereka memiliki kemampuan untuk menyusun

alasan rasional, menerapakan informasi, mengimplementasikan

pengetahuan dan menganalisa situasi secara kritis. Kemampuan

memecahkan masalah dan membuat keputusan akan meningkat.

c. Perkembangan Aspek Afektif

Perkembangan afektif siswa sekolah dasar mencakup proses

belajar perilaku yang layak pada budaya tertentu, seperti cara

berinteraksi dengan orang lain atau bersosialisasi. Sosialisasi

berlangsung lewat pemodelan dan peniruan perilaku orang lain.

Pihak yang sangat berpengaruh terhadap proses sosialisasi

adalah keluarga, sekolah dan teman sebaya.

Berdasarkan pendapat ahli diatas, penulis dapat menyimpulkan

bahwa guru memang harus menguasai karakteristik siswa bisa

berperan aktif

.

12

2.1.4 Hakekat Alat Bantu

Alat bantu sering disebut juga dengan alat peraga karena

mempunyai beberapa fungsi, yaitu (1)memperjelas informasi atau

pesan pembelajaran, dan memudahkan siswa memahami materi, (2)

memberi variasi dalam pengajaran, (3) memperjelas struktur

pengajaran, (4) memotivasi siswa dalam belajar.

Menurut Gagne alat peraga adalah komponen sumber belajar

dilingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar

(Gagne yang dikutip dalam makalah Suyatmin, 2012:5).

Sedangkan menurut Yusuf Hadi dalam makalah Suyatmin

(2012:5) juga menjelaskan bahwa alat peraga adalah segala sesuatu

yang dapat merangsang terjadinya proses belajar mengajar.

Berdasarkan pendapat ahli diatas, penulis dapat menyimpulkan

bahwa alat bantu adalah suatu alat yang digunakan untuk membantu

dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan mengurangi atau

menambahkan unsur-unsur tertentu.

a. Permainan Lompat dengan Media Ban Bekas.

Lompat sasaran adalah sebuah permainan yang berfungsi

untuk melatih lompatan dengan cara bermain, melalui media

pembelajaran permainan ini diharapkan akan membuat siswa jadi

lebih tertarik, aktif dan menyenangkan dalam pembelajaran. Ban

bekas dipilih sebagai media yang digunakan karena bahanya

tidak berbahaya, mudah didapat dan bisa mengolah limbah bekas

yang tidak terpakai bisa dimanfaatkan sebagai media

pembelajaran dalam permainan lompat sasaran.

13

Menurut Sumiati media pembelajaran bisa diartikan segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan,

merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan sehingga

dapat mendorong proses belajar (Sumiati, 2009:160). Dalam

permainan ini media yang digunakan adalah ban bekas sepeda

yang disusun memanjang sebanyak lima buah.

b. Cara Bermaian

Ban bekas disusun memanjang dengan jarak dari tempat

tolakan ke ban satu 50 cm, jarak ban satu ke ban kedua jaraknya

75 cm, jarak ban kedua menuju ban ketiga 100 cm, jarak dari ban

ketiga menuju empat 1.25 cm sedangkan dari ban ke empat

menuju lima berjarak 150 cm sedangkan diameter ban bekas 70

cm. Ban bekas disusun lima baris dengan masing-masing baris

terdiri atas lima buah ban bekas. Anak-anak berdiri di masing-

masing baris di ban nomer satu, ketika guru meniupkan peluit

siswa pada baris paling depan melakukan lompat sasaran

dengan media ban bekas yang sudah disusun. Setelah

melakukan anak lari menuju kebarisan yang paling belakang

dibarisannya semula.Dengan media ban bekas diharapakan bisa

mempermudah siswa dalam melakukan materi yang disampaikan

guru, ban bekas berfungsi sebagai sasaran yang harus dicapai

siswa dengan cara melompat ke dalam lingkaran atau berada di

dalam lingkaran ban. Melalui permainan ini siswa terlatih untuk

melakukan gerakan lompatan sejauh mungkin untuk bisa

14

mencapai sasaran ban bekas dengan cara lompat menggunakan

kedua tungkai secara bersamaan.

Gambar 1. Lompat Sasaran ban bekas.

Keterangan:

a. = barisan siswa

b. = tempat tolakan

c. = arah lompatan

d. = ban bekas sepeda dengan diameter 70 cm

e. = jarak

2.1.5 Hakekat Lompat

a. Pengertian Lompat

Rumini mengatakan pengertian lompat adalah salah satu

nomor yang ada dalam cabang atletik.Lompat adalah melakukan

tumpuan dengan menggunakan satu kaki, loncat adalah

melakukan tolakan dengan menggunakan dua kaki. Arti lompat

jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke

75 cm 100cm 125 cm 150 cm

xxxxx

50 cm

xxxxx

15

atas depan dalam upaya membawa titik berat badan selama

mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan

cepat, dengan melakukan tumpuan pada satu kaki untuk

mencapai jarak yang sejauh-jauhnya (Rumini, 2004:27).Gaya yang

ada dalam lompat terdapat empat teknik lompat yaitu (1) awalan,

(2) tolakan, (3) melayang diudara, dan (4) mendarat.

Sedangkangaya yang ada dalam lompat adalah: (1) gaya jongkok,

(2) gaya lenting atau gaya menggantung, dan (3) gaya berjalan di

udara. Untuk memperoleh hasil yang baik dalam lompat, ada

beberapa hal perlu diperhatikan yaitu kecepatan, kekuatan, daya

ledak, ketepatan, dan kelentukan. Menurut Heryana tujuan dari

lompat adalah melompat setinggi-tingginya, setiap teknik dalam

lompat sangat penting (Heryana, 2010:22).

Dari kedua pendapat tersebut diatas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa lompat adalah gerakan menolak dengan

tumpuan satu kaki dan mendarat dengan kedua kaki untuk

mencapai tujuan melompat setinggi-tingginya.

b. Teknik Lompat

Ada tiga macam yang kita kenal dalam lompat yaitu gaya

jongkok, gaya lenting atau gaya menggantung dan gaya berjalan

di udara. Lompatgaya jongkok sangat cocok untuk siswa usia

sekolah dasar khususnya kelas III. Secara umum latihan dasar

lompat terdiri atas awalan, tolakan, lompatan, melayang dan

mendarat.

16

Awalan merupakan gerakan-gerakan permulaan dalam

bentuk lari dan merupakan gerakan penting yang turut

menentukan jauhnya lompatan.Penentuan kecepatan dan

perhitungan langkah merupakan gerakan dasar dalam latihan

lompat jauh.Menurut Rumini jarak awalan antara 14 langkah

sampai 24 langkah (30-50 meter).Awalan bisa dilakukan dengan

ukuran langkah genap maupun ganjil. Sedangkan untuk kegiatan

belajar mengajar disekolah dasar, awalan disesuaikan menurut

kemampuan kecepatan siswa, misalnya antara 15-25 meter

(Rumini, 2004:28)

Tumpuan atau tolakan perpindahan dari gerakan horizontal

ke gerakan vertikal yang dilakukan secara tepat (Rumini, 2004:28).

Menurut Heryana tolakan dalam lompat harus menggunakan

kaki terkuat supaya tercapai tinggi lompatan yang cukup tanpa

mengubah kecepatan (Heryana, 2010:20).

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut,penulis dapat

menyimpulkan bahwa tumpuan atau tolakan adalah perpindahan

gerakan dari gerakan horisontal ke gerakan vertikal yang

dilakukan secara tepat dan dapat dilakukan dengan baik dengan

kaki kiri maupun kaki kanan, tergantung kaki mana yang lebih

dominan atau kuat.

Sikap badan melayang di udara yaitu sikap menolakan kaki

pada balok tumpuan, badan terangkat melayang di udara,

bersamaan dengan ayunan kedua lengan kedepan atas (Heryana,

2010:20). Sedangkan menurut Suyatno, dkk gerak tubuh saat

17

melayang adalah menjaga keseimbangan badan agar tetap siap

melakukan pendaratan (Suyatno, dkk., 2005:32).

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa tinggi dan

jauhnya hasil lompatan tergantung pada besarnya kekuatan

tolakan kekuatan dan pelompat harus meluruskan kaki tumpu

selurus-lurusnya dan secepat-cepatnya.Pada saat melayang

usahakan untuk mempertahankan keseimbangan badan, hal ini

dilakukan agar melayang lebih lama.Dengan demikian jelas bahwa

kecepatan dan kekuatan tolakan sangat besar pengaruhnya

terhadap hasil tolakan.

Melakukan pendaratan adalah bagian akhir dari lompat,

keberhasilan dalam gerak dasar lompat terletak pada pendaratan.

Menurut Suyatno, dkk (2010:44) gerakan mendarat yang baik

adalah gerakan pendaratan yang tidak mengurangi hasil lompatan.

Dengan demikian, tahap pendaratan merupakan tahap yang

penting.Pada saat melakukan pendaratan semua gerakan harus

dikoordinasikan agar mencapai hasil yang maksimal, untuk

menghindarkan pendaratan yang merugikan kepala ditundukan

dan lengan diayunkan kedepan sewaktu kaki menyentuh pasir.

Titik berat badan akan melampaui titik pendaratan kaki di pasir,

sedangkan sendi lutut harus siap menekuk pada saat yang tepat.

Gerakan ini memerlukan waktu yang tepat.

18

2.1.6 Permainan Lompat Sasaran dalam Pembelajaran Gerak Dasar

Lomapat

a. Sikap awal

Berdiri rileks dan tubuh tegak,kedua lengan lepas kebawah

dengan lutut sedikit ditekuk.

b. Gerakan

Dari sikap awal lalu kedua tungkai menolak secara bersamaan

melompat ke depan menuju sasaran ban bekas.

c. Pendaratan

Mendarat pada kedua tumit terlebih dahulu dan mengeper

dengan kedua lutut ditekuk, berat badan di bawa ke depan supaya

tidak jatuh ke belakang.

d. Beban Latihan

Peningkatan beban dalam permainan lompat sasaran yaitu

dengan cara menambah jarak antara media ban bekas.

2.2 Hakekat Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian Tindakan Kelas sudah dikenal dan ramai dibicarakan dalam

dunia pendidikan.Istilah dalam bahasa inggrisnya adalah Classroom Action

Research (CAR), dari istilah tersebut mengandung arti sebuah kegiatan

penelitian yang dilakukan dikelas. Oleh karena itu ada tiga kata yang

membentuk pengertian tersebut, diantaranya:

1. Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

dengan menggunakan cara dan aturan metodelogi tertentu untuk

memperoleh data atau informasi yang bermanfaat.

19

2. Tindakan menunjuk pada sesuatu gerakan kegiatan yang sengaja

dilakukan dengan tujuan tertentu dan dalam penelitian ini berbentuk

rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

3. Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi

dalam pengertian yang lebih spesifik.

Menurut Arikunto bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang

sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama

(Arikunto, 2010:3).

Penelitian Tindakan Kelas dipergunakan untuk mengatasi masalah yang

dihadapi oleh guru tidak terkecuali peneliti, permasalahan yang dihadapi

oleh peneliti yaitu hasil belajar lompat jauh gaya jongkok ternyata masih

kurang. Melalui Penelitian Tindakan Kelas diharapkan bisa memecahkan

permasalahan yang dihadapi peneliti.

2.3 Kerangka Berpikir

Berdasarkan identifikasi masalah, perumusan masalah dan kajian

pustaka, maka memunculah suatu masalah yang harus dipecahkan, yaitu

bagaimana cara meningkatkan hasil belajar gerak dasar lompat pada siswa

kelas III SD Negeri Tanjungharja 01?. Kemungkinan besar hasil belajar

siswa masih bisa ditingkatkan. Maka dari itu penulis mempunyai gagasan

yaitu dengan cara penggunaan permainan lompat sasaran dengan media

ban bekas untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

20

2.4 Hipotesis Tindakan

Melalui kerangka penelitian yang telah disusun sebelumnya, maka

dapat dirumuskan hipotesis terhadap penelitian sebagai berikut: “Melalui

permainan lompat sasaran dengan media ban bekas dapat meningkatkan

hasil lompatan yang bagus atau sesuai dengan pembelajaran yang benar

pada siswa kelas III SD Negeri Tanjungharja 01 Kecamatan Kramat

Kabupaten Tegal Tahun 2016”

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tiap siklus, maka dapat

disimpulkan bahwa penerapan metode stimulasi dengan menggunakan media

bertahap pada siswa kelas III SD Negeri Tanjungharja 01 Kabupaten Tegal

Tahun Pelajaran 2015 / 2016 sudah cukup tepat. Hal ini terlihat dari hasil prestasi

belajar siswa yang diperoleh semakin meningkat. Penerapan metode tersebut

dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik dari segi psikomotor, kognitif, afektif

dan efektifitas pembelajaran. Hal ini terbukti dari 32 siswa, pada siklus 1 siswa

yang mencapai ketuntasan ada 27 siswa atau 72 %, pada siklus 2 terjadi

peningkatan hasil belajar yang sangat signifikan yaitu siswa yang mencapai

ketuntasan ada 29 siswa atau 86 %

5.2 Saran

Setelah dilakukan penelitian, ada beberapa saran yang dapat

dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk peningkatan pembelajaran

pendidikan jasmani yaitu :

1. Bagi Sekolah

Perlu penyediaan sarana dan prasarana untuk mendukung pemelajaran

pendidikan jasmani.

2. Bagi Guru

Guru pendidikan jasmani sebaiknya mengetahui tingkat kemampuan siswa

terutama pada kemampuan dasar sehingga menunjang pada kegiatan

pembelajaran jenjang selanjutnya

3. Bagi Siswa

53

Siswa hendaknya membiasakan diri untuk berlatih permainan yang

mengasah kemampuan dasar salah satunya adalah kemampuan melempar,

menangkap dan memukul

4. Bagi Peneliti Lain

Melakukan penelitian lebih lanjut dengan melibatkan pengamat lain serta

pengambilan data yang lebih banyak untuk mengetahui tingkat kemampuan

melempar bola yang lebih baik

54

DAFTAR PUSTAKA

Ali Maksum. 2008. PSIKOLOGI OLAHRAGA Teori dan Aplikasi. Surabaya:

Unesa University Press.

BNSP. 2008. PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN

PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR. Jakarta: DEPARTEMEN

PENDIDIKAN NASIONAL DITJEN MANAJEMEN DIKDASMEN.

Brown Douglas. 2004. Language assessment principles and classroom. San

Francisco: Longman.

Dadan Heryana dan Giri Veriabti. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan

Kesehatan untuk Siswa SD-MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan,

Kementerian Pendidikan Nasional.

Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi (Mata Pelajaran

PendidikanJasmani Tingkat SD/MI). Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. 2003. Model Pembelajaran Pendidikan JasmaniSekolah

Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Muhammad Afandi. 2011. Cara Efektif Menulis Karya Ilmiah Setting Penelitian

Tindakan Kelas Pendidikan Dasar dan Umum. Bandung: CV

ALFABETA.

Nana Sudjana. 2008. TUNTUTAN PENYUSUNAN KARYA ILMIAH Makalah-

Skripsi-Tesis-Disertasi. Bandung: SINAR BARU ALGENSINDO.

Nunuk Wilestari. 2012. PENINGKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT TINGGI

DENGAN ALAT BANTU KARDUS DAN KARET PADA SISWA

KELAS V DI SD NEGERI POLENGAN 1 KECAMATAN SRUMBUNG

KABUPATEN MAGELANG. Yogyakarta : Universitas Negeri

Yogyakarta

Rumini. 2004. MODEL PEMBELAJARAN ATLETIK DAN METODIK I untuk

PGPJSD. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Suharsimi Arikunto, Suhardjo dan Supardi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Suharto. 2012.Menigkatkan Stimulasi Gerak Dasar Lompat Menggunakan Media

Bertahap pada Siswa Kelas III SD Negeri Tanjungharja 01

55

Kecamatan Kramat Kabupaten Tega tahun Pelajaran 2015/2016l.

Skripsi. Program Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Sukintaka. 1992. TEORI BERMAIN untuk D2 PENJASKES. DEPDIKBUD

DIRJENDIKTI PROYEK PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN.

Sumiati dan Asra. 2009. METODE PEMBELAJARAN. Bandung: CV Wacana

Prima.

Suyatmin. 2012. INOVASI ALAT PERAGA OLAHRAGA “BOQUALON

MULTIGUNA” UNTUK MENINGKATKAN GERAK DASAR ATLETIK

DI SDN TANJUNGHARJA 01 KECAMATAN KRAMAT KABUPATEN

TEGAL. Makalah.

Suyatno, dkk., 2005. Pendidikan Jasmani untuk Sekolah Dasar Kelas VI. Jakarta:

Erlangga.