meningkatkan kosa kata anak usia 4-5 tahun …

127
MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN MELALUI BERMAIN TEBAK KATA SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: Nama : Erna Silfana NIM : 2012817014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2018

Upload: others

Post on 14-Nov-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN

MELALUI BERMAIN TEBAK KATA

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Nama : Erna Silfana

NIM : 2012817014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2018

Page 2: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

i

Page 3: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

i

Page 4: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

2

Page 5: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

3

Page 6: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

4

Page 7: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

5

Page 8: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

i

Page 9: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak merupakan penerus bangsa, dimana kelak merekalah

yang akan meneruskan perjuangan bangsa Indonesia. Perjuangan

bangsa saat ini bukanlah perjuangan yang menggunakan senjata

dalam berperang, namun perjuangan melawan kemiskinan dan

kebodohan. Perjuangan tersebut hanya akan mampu dilakukan

melaui pendidikan.

Pendidikan merupakan investasi jangka panjang untuk

kemajuan suatu bangsa. Hal ini karena perkembangan manusia

dari mulai lahir hingga mati sangat dipengaruhi oleh proses belajar

semasa hidupnya. Dengan demikian, manusia menempuh proses

pendidikan bertujuan supaya hidupnya jauh lebih baik dan

sejahtera.

Di Indonesia, pendidikan sendiri memiliki tujuan utama yang

termuat dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdaskan

kehidupan bangsa. Selanjutnya pengertian pendidikan lebih lanjut

dijelaskan dalam Undang-Undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003

disebutkan bahwa pendidikan diartikan sebagai usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Page 10: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

2

pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa, dan negara.

Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang

dilakukan melalui bermain sambil belajar atau belajar sambil

bermain. Pendidikan anak usia dini tidak mengemban tanggung

jawab utama dalam membina kemampuan akademik anak seperti

calistung (baca, tulis, hitung). Pembinaan kemampuan ini harusnya

menjadi tanggung jawab pendidikan Sekolah Dasar (SD).

Pembelajaran di PAUD hanya memperkenalkan tentang huruf-huruf

dan angka-angka serta kegiatan berbahasa yang dilakukan melalui

permainan sesuai dengan perkembangan anak.

Bahasa merupakan sarana yang sangat penting dalam

kehidupan anak, karena dengan berbahasa anak dapat

berkomunikasi dengan orang lain. Belajar bahasa tidak lepas dari

kosakata, dimana penguasaan kosakata merupakan hal terpenting

dalam keterampilan berbahasa. Tanpa penguasaan kosakata yang

memadai, maka tujuan pembelajaran bahasa tidak akan tercapai

dikarenakan semakin banyak kosakata yang dimiliki seseorang

akan semakin terampil pula ia berbahasa.

Page 11: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

3

Dalam berkomunikasi, bahasa merupakan alat yang penting

bagi setiap orang. Melalui berbahasa seseorang atau anak akan

dapat mengembangkan kemampuan bergaul (social skill) dengan

orang lain. Tanpa bahasa seseorang tidak akan dapat

berkomunikasi dengan orang lain. Anak dapat mengekspresikan

pikirannya menggunakan bahasa sehingga orang lain dapat

menangkap apa yang dipikirkan oleh anak. Komunikasi antar anak

dapat terjalin dengan baik dengan bahasa sehingga anak dapat

membangun hubungan sehingga tidak mengherankan bahwa

bahasa dianggap sebagai salah satu indikator kesuksesan seorang

anak. Anak yang dianggap banyak berbicara, kadang merupakan

cerminan anak yang cerdas.

Bahasa mencakup komunikasi non verbal dan komunikasi

verbal serta dapat dipelajari secara teratur tergantung pada

kematangan serta kesempatan belajar yang dimiliki seseorang,

demikian juga bahasa merupakan landasan seorang anak untuk

mempelajari hal-hal lain. Sebelum dia belajar pengetahuan-

pengetahuan lain, dia perlu menggunakan bahasa agar dapat

memahami dengan baik . Anak akan dapat mengembangkan

kemampuannya dalam bidang pengucapan bunyi, menulis,

membaca yang sangat mendukung kemampuan keaksaraan di

tingkat yang lebih tinggi.

Page 12: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

4

Mengajarkan bahasa sejak dini akan memudahkan bagi

anak karena masa ini merupakan suatu periode yang sangat

menakjubkan dimana terjadi pertumbuhan kosa kata yang sangat

cepat bagi anak. Berdasarkan kenyataan di PAUD Flamboyan

Karet Tengsin Tanah Abang Jakarta Pusat, terdapat beberapa anak

kelompok A yang belum mengenal huruf dan menyebutkan

kosakata yang beragam, sehingga membuat anak kesulitan dalam

berkomunikasi dengan teman sebayanya serta guru di sekolah.

Salah satu penyebabnya adalah penggunaan metode maupun

pendekatan yang kurang tepat dan masih bersifat konvensional,

formal. Anak cenderung hanya melakukan kegiatan menulis pada

lembar kerja anak serta kurang dilibatkan dalam melihat,

merasakan dan melakukan dengan tangan mereka sendiri. Anak

hanya melakukan tugas-tugas yang diinstruksikan guru tanpa

memberikan kesempatan kepada anak untuk mengemukakan

gagasan dan kreatifitas berfikir, hal tersebut berdampak pada

rendahnya kemauan anak dalam memahami konsep bahasa.

Terkait uraian di atas, dalam hal ini peneliti memilih solusi

dengan menggunakan permainan dalam kegiatan belajar anak.

Dengan bermain, anak akan merasa senang dan mampu

mengembangkan kreatifitasnya dalam mengungkapkan bahasa.

Kegiatan bermain merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi

anak , dimana dalam kegiatan bermain anak dapat meningkatkan

Page 13: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

5

seluruh aspek kemampuannya. Bagi anak usia sekolah, kegiatan

belajar sambil bermain sangat diperlukan bagi mereka guna

mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan.

Materi belajar yang dituangkan dengan bermain, akan

melekat pada anak. Guru harus selalu menyajikan materi ajar yang

menyenangkan bagi anak yang sesuai dengan karakteristik anak

didik. Pada kegiatan ini, anak akan diajarkan belajar dengan

bermain yang dapat melatih fisikomotorik, sosial emosional, dan

perbedaan individual anak. Dengan kegiatan ini, diharapkan anak

anak mampu menangkap materi ajar yang disampaikan oleh guru

dengan baik dan mampu memahami perbedaan individual antara

dirinya dan teman sebayanya.

Bertolak pada permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik

untuk mengambil judul pada penelitian tindakan kelas ini, yaitu

“Meningkatkan Kosakata Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Bermain

Tebak Kata” di PAUD Flamboyan Karet Tengsin Tanah Abang

Jakarta Pusat.

B. Fokus Masalah

Berdasarkan latar masalah di atas, penelitian ini difokuskan

pada peningkatan kosakata anak usia 4-5 tahun melalui bermain

tebak kata di PAUD Flamboyan Karet Tengsin Tanah Abang Jakarta

Pusat.

Page 14: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

6

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar masalah yang telah diuraikan

di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana perkembangan kosakata anak usia 4-5 tahun di

PAUD Flamboyan Karet Tengsin Tanah Abang Jakarta Pusat

sebelum diterapkannya bermain tebak kata?

2. Bagaimana cara meningkatkan kosakata anak usia 4-5 tahun di

PAUD Flamboyan Karet Tengsin Tanah Abang Jakarta Pusat?

3. Apakah terjadi peningkatan kosakata anak usia 4-5 tahun di

PAUD Flamboyan Karet Tengsin Tanah Abang Jakarta Pusat

setelah diterapkannya bermain tebak kata?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui cara meningkatkan kosakata anak usia 4-5

tahun melalui bermain tebak kata di PAUD Flamboyan Karet

Tengsin Tanah Abang Jakarta Pusat.

2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan

bermain tebak kata dalam peningkatan kosakata anak usia 4-5

tahun di PAUD Flamboyan Karet Tengsin Tanah Abang Jakarta

Pusat.

Page 15: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

7

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini

diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi :

1. Bagi anak, agar dapat meningkatkan kemampuan berbahasa

dengan menambah regam kosakata melaui permaian.

2. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan

kemampuan berbahasa anak dalam proses pembelajaran

secara tepat.

3. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan dalam merancang dan mengembangkan metode

pembelajaran bagi anak dalam meningkatkan kemampuan

berbahasa anak.

Page 16: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Hakekat Anak Usia Dini

1. Pengertian Anak Usia Dini

Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani

suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi

kehidupan selanjutnya. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-

8 tahun (Sujiono, 2013:6).

Pada Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, pada pasal 1 ayat 14 dinyatakan

bahwa anak usia dini diartikan sebagai anak yang berusia lahir (0

tahun) sampai dengan 6 tahun (Anwar, 2003:36).

2. Karakteristik Anak Usia 4-5 tahun

Menurut Piaget (Novan, 2014:76) pemikiran anak

berkembang menurut tahap-tahap atau periode-periode yang terus

bertambah kompleks.

Tabel 2.1 Tahap-tahap Perkembangan Kognitif menurut Piaget

Tahap Usia/Tahun Deskripsi

Sensor-motorik

0-2 tahun

Bayi bergerak pada tindakan reflex instinktif pada saat lahir sampai permulaan pemikiran simbolis. Bayi membangun suatu

Page 17: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

9

pemahaman tentang dunia melalui pengkoordinasian pengalaman-pengalaman sensor dengan tindakan fisik.

Pra-operasional

2-7 tahun

Anak mulai merepresentasikan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar. Dengan kata-kata dan gambar-gambar tersebut menunjukkan adanya peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui hubungan informasi sensor dan tindak fisik.

Operasional Konkret

7-11 tahun

Pada saat ini anak akan berfikir logis mengenai berbagai peristiwa yang nyata dan dapat mengklarifikasikan berbagai benda ke dalam bentuk-bentuk yang berbeda.

Operasional Formal

11-dewasa

Anak remaja berfikir dengan cara yang lebih abstrak dan logis. Pemikirannya lebih idealistik.

Masa kanak-kanak khususnya usia 4-5 tahun, pada

sebagian besar anak dirasakan seolah-olah sebagai masa yang

terpanjang dalam rentang kehidupan. Mengapa demikian? Karena

bagi kebanyakan anak, masa kanak-kanaknya seringkali dianggap

tidak ada dan akhirnya mereka sering kali merasa tidak sabar

menunggu saat yang didambakan yakni pengakuan dari orang di

sekitarnya bahwa mereka bukan anak-anak lagi seperti bayi yang

penuh dengan ketergantungan melainkan mereka ingin dianggap

sebagai “orang dewasa cilik”.

Page 18: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

10

Umumnya masa kanak-kanak dibagi menjadi masa kanak-

kanak awal dan masa kanak-kanak akhir. Salah satu ciri tertentu

dari periode awal masa kanak-kanak tercermin dalam sebutan yang

biasanya diberikan oleh orang tua, pendidik dan ahli psikologi, yaitu

“usia sulit”. Sebagian besar orang tua menganggap awal masa

kanak-kanak sebagai usia yang mengundang masalah.

Masa usia 4-5 tahun disebut juga dengan masa

berkelompok. Pada masa inilah anak tumbuh dalam kelompok-

kelompok tertentu untuk mempelajari dasar-dasar berperilaku sosial

sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi yang

diperlukan untuk penyesuaian diri pada waktu mereka masuk kelas

satu Sekolah Dasar (Sujino, 2004:133).

Banyak para ahli psikologi melabelkan awal masa kanak-

kanak sebagai usia penjelajah, yang menunjukkan bahwa anak-

anak ingin mengetahui keadaan lingkungannya, bagaimana

mekanismenya, bagaimana perasaannya dan bagaimana ia dapat

menjadi bagian dari lingkungan. Salah satu cara yang umum dalam

menjelajahi lingkungan adalah dengan bertanya, periode ini disebut

usia bertanya. Karena masa ini merupakan masa peka untuk

menjadi sama dengan orang lain di sekitarnya, seperti meniru

pembicaraan atau tindakan orang yang dilihatnya baik yang sesuai

norma ataupun terkadang sesuatu tingkah laku buruk yang tidak

Page 19: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

11

panttas ia lakukan. Sehingga periode ini dikenal sebagai usia

meniru.

Menulut Yuliani (2004:134) satu hal yang cukup menonjol

pada masa ini adalah munculnya berbagai bentuk kreativitas dalam

bermain, sehingga para ahli menanamkan periode ini sebagai masa

kreatif. Diyakini bahwa kreatifitas yang original dengan frekuensi

kemunculannya yang seolah tanpa terkendali dibandingkan dengan

masa-masa lain dalam kehidupan seorang anak setelah masa ini

berlalu.

Anak usia dini memiliki karakteristik yag berbeda dengan

orang dewasa, karena anak usia dini tumbuh dan berkembang

dengan banyak cara dan berbeda. Kartini Kartono (1990: 109)

menjelaskan bahwa anak usia dini memiliki karakteristik; 1) bersifat

egosentris naif, 2) mempunyai relasi sosial dengan benda-benda

dan manusia yang sifatnya sederhana dan primitif, 3) ada kesatuan

jasmani dan rohani yang hampir-hampir tidak terpisahkan sebagai

satu totalitas, 4) sikap 10 hidup yang fisiognomis, yaitu anak secara

langsung memberikan atribut/sifat lahiriah atau materiel terhadap

setiap penghayatannya.

Pendapat lain tentang karakteristik anak usia dini

dikemukakan oleh Sofia Hartati (2005: 8-9) sebagai berikut; 1)

memiliki rasa ingin tahu yang besar, 2) merupakan pribadi yang

unik, 3) suka berfantasi dan berimajinasi, 4) masa potensial untuk

Page 20: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

12

belajar, 5) memiliki sikap egosentris, 6)memiliki rentan daya

konsentrasi yang pendek, 7) merupakan bagian dari mahluk sosial.

Sementara itu, Rusdinal (2005: 16) menambahkan bahwa

karakteristik anak usia 5-7 tahun adalah sebagai berikut: 1) anak

pada masa praoperasional, belajar melalui pengalaman konkret

dan dengan orientasi dan tujuan sesaat, 2) anak suka menyebutkan

nama-nama benda yang ada di sekitarnya dan mendefinisikan kata,

3) anak belajar melalui bahasa lisan dan pada masa ini

berkembang pesat, 4) anak memerlukan struktur kegiatan yang

lebih jelas dan spesifik, secara lebih rinci.

Syamsuar Mochthar (1987: 230) mengungkapkan tentang

karakteristik anak usia dini, adalah sebagai berikut:

1. Anak usia 4-5 tahun; a) Gerakan lebih terkoordinasi, b) Senang

bernain dengan kata, c) Dapat duduk diam dan menyelesaikan

tugas dengan hati-hati, d) Dapat mengurus diri sendiri, e) Sudah

dapat membedakan satu dengan banyak.

2. Anak usia 5-6 tahun; a) Gerakan lebih terkontrol, b)

Perkembangan bahasa sudah cukup baik, c) Dapat bermain dan

berkawan, d) Peka terhadap situasi social, e) Mengetahui

perbedaan kelamin dan status, f) Dapat berhitung 1-10.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pada

masa usia 4-5 tahun disebut juga sebagai masa usia berkelompok

Page 21: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

13

dan sebagai usia penjelajah. Dimana usia ini anak tumbuh untuk

mempelajari dasar-dasar berperilaku sosial dan mengetahui

keadaan lingkungannya. Pada usia ini berbagai bentuk kreativitas

dalam bermain mulai muncul dan meningkat seiring dengan rasa

ingin tahunya yang begitu besar dan masa eksplorasi terhadap

lingkungan sekitarnya.

3. Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

Perkembangan bahasa sangat berkaitan dengan

perkembangan manusia sejak dari masa kelahiran hingga masa

dewasa, dan terutama pada masa anak yang berada pada rentang

usia dini. Menurut Hoff (2009) dalam Surna-Pandeirot (88) terdapat

empat komponen dalam perkembangan bahasa ujar anak usia dini

yaitu:

a. Phonology adalah suara dan sistem suara yang digunakan

dalam bahasa

b. Lexicon adalah kosakata yang memiliki kaitan dengan

pengetahuan tertentu.

c. Morphology adalah sistem yang menggabungkan unit-unit

menjadi sebuah makna yang berarti, yaitu kata dasar yang

diberi imbuhan sehingga memiliki arti tertentu.

d. Syntax adalah sebuah sistem yang menggabungkan unit-unit

menjadi sebuah kalimat.

Page 22: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

14

e. Communication adalah penyampaian pesan secara dialogis.

Tingkatan usia dan kemampuan berbahasa anak menurut

Ormond (2011) dalam (Surna-Pandeirot, 2014:93), yaitu:

Tingkatan Usia dan Kemampuan Berbahasa

3-5

Berkembangnya pemahaman pemakaian kata

waktu (sebelum, sesudah), juga kata perbandingan

(lebih besar, lebih kecil, lebih panjang).

Terkadang menemui kesulitan menggunakan kata

berlawanan.

Belum menguasai dengan baik bentuk kata tak

beraturan.

Berkembangnya kesadaran jika anak tidak

menggunakan bahasa ujar sesuai dengan tata

bahasa.

Pada usia 9 tahun, anak telah mampu

menggunakan ucapan kata dan kalimat dengan

benar.

Telah memiliki kemampuan berdialog dengan

membahas topik-topik tertentu.

Meningkatnya kemampuan mendengarkan

penjelasan yang berkaitan dengan pengetahuan.

Kemampuan untuk membuat cerita dengan

memahami hubungan sebab-akibat.

Berkembangnya kreativitas dalam menggunakan

permainan kata.

Page 23: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

15

Menurut Nurgiantoro (1999:9) pengembangan bahasa pada

anak usia dini adalah untuk mengarahkan agar anak mampu

menggunakan, mengekspresikan pemikirannya dengan

menggunakan kata-kata dengan kata lain, pengembangan bahasa

lebih diarahkan agar anak dapat; 1) mengolah kata secara

komprehensif, 2) mengekspresikan kata-kata dalam bahasa tubuh

yang bisa dipahami orang lain, 3) mengerti setiap kata, mengartikan

dan menyampaikan secara utuh kepada orang lain, dan 4)

berargumentasi meyakinkan orang melalui kata yang diucapkan.

Penguasaan bahasa anak berkembang menurut hukum

alami, yaitu mengikuti bakat, kodrat dan ritme yang alami. Menurut

Lenneberg perkembangan bahasa anak berjalan sesuai jadwal

biologisnya (Eni Zubaidah, 2003: 13). Hal ini dapat digunakan

sebagai dasar mengapa anak pada umur tertentu sudah dapat

berbicara, sedangkan pada umur tertentu belum dapat berbicara.

Perkembangan bahasa tidaklah ditentukan pada umur, namun

mengarah pada perkembangan motoriknya. Namun perkembangan

tersebut sangat dipengaruhi oleh lingkungan.

Bahasa anak akan muncul dan berkembang melalui

berbagai situasi interaksi sosial dengan orang dewasa (Kartini

Kartono, 1995: 127). Bahasa memiliki peranan yang sangat penting

dalam kehidupan sehari-hari. Suhartono (2005: 13-14) menyatakan

bahwa peranan bahasa bagi anak usia dini di antaranya sebagai

Page 24: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

16

sarana untuk berfikir, sarana untuk mendengarkan, sarana untuk

berbicara dan sarana agar anak mampu membaca dan menulis.

Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan keinginan dan

pendapatnya kepada orang lain.

Sesuai dengan kurikulum tahun 2010, karakteristik

perkembangan bahasa anak usia 4-6 tahun adalah sebagai berikut:

(1) Dapat berbicara dengan menggunakan kalimat sederhana, (2)

Mampu melaksanakan perintah lisan secara berurutan dengan

benar, (3) Senang mendengarkan dan menceritakan kembali cerita

sederhana dengan urut dan mudah dipahami, (4) Menyebutkan

nama, jenis kelamin, dan umurnya, menyebut nama panggilan

orang lain, (5) Mengerti bentuk pertanyaan dengan menggunakan

kata apa, siapa, dan mengapa, (6) Dapat mengajukan pertanyaan

dengan menggunakan kata apa, siapa dan mengapa, (7) Dapat

menggunakan kata depan, (8) Dapat mengulang lagu anak dan

menyanyikan lagu sederhana, (9) Dapat menjawab telepon dan

menyampaikan pesan sederhana, (10) Dapat berperan serta dalam

suatu percakapan dan tidak mendominasi untuk selalu ingin belajar.

Menurut Papalia dan Olds (Surna-Pandeirot, 2014:90) pada

usia preschoolers (3-4 tahun), perkembangan bahasa telah

menunjukkan kemampuan berbicara seperti layaknya orang

dewasa. Anak telah mampu menggunakan kata bentuk jamak

(mobil-mobil, kapal-kapal, rumah-rumah, teman-teman) dan kalimat

Page 25: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

17

bentuk lampau (“saya sudah makan”, “saya sudah belajar”), serta

mengetahui perbedaan antara “saya, kamu, dan kita”. Pada usia

antara 3 dan 6 tahun, anak belajar menambah perbendaharaan

kata 2-4 kata setiap hari, tetapi anak belum dapat

menggunakannya seperti orang dewasa. Antara usia 4 dan 5 tahun,

kalimat anak rata-rata diperkaya oleh kata-kata baru sekitar 4-5

kata. Anak telah mampu menggunakan kata preposisi atau kata

depan (di, ke, dari, pada, daripada, kepada, dll), anak juga dapat

menyebutkan nama-nama warna hingga 10 jenis.

Anak-anak usia 5 tahun telah mampu menghimpun 8000

kosakata. Mereka dapat membuat kalimat pertanyaan, kalimat

negatif, kalimat tunggal, kalimat mejemuk, serta bentuk

penyususunan lainnya. Mereka telah belajar menggunakan bahasa

dalam situasi yang berbeda (Gleason dalam Slamet Suyanto, 2005:

74). Mansur (2005: 36), menyatakan bahwa kemampuan bahasa

berkaitan erat dengan kemampuan kognitif anak, walaupun

mulanya bahasa dan pikiran merupakan dua aspek yang berbeda.

Namun sejalan dengan perkembangan kognitif anak, bahasa

menjadi ungkapan dari pikiran.

Ninio dan Snow seperti yang dikutip Caroll Seefelt dan

Barbara A.Wasik (2008: 76) menambahkan bahwa, anak usia 5

tahun semakin pintar dalam kemampuan mereka

mengkomunikasikan gagasan dan perasaan mereka dengan kata-

Page 26: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

18

kata. Menurut Caroll Seefelt dan Barbara A.Wasik (2008: 74)

karakteristik perkembangan bahasa anak adalah sebagai berikut:

1) Anak pada usia 4 tahun; a) Menguasai 4.000 – 6.000 kata, b)

Mampu berbicara dalam kalimat 5-6 kata, c) Dapat

berrpartisipasi dalam percakapan, sudah mampu

mendengarkan orang lain berbicara dan menanggapinya, d)

Dapat belajar tentang kata mana yang diterima secara sosial

dan mana yang tidak.

2) Anak pada usia 5 tahun; a) Perbendaharaan kosakata mencapai

5000 – 8.000 kata, b) Struktur kalimat menjadi lebih rumit, c)

Berbicara dengan lancar, benar dan jelas tata bahasa kecuali

pada beberapa kesalahan pelafalan, d) Dapat menggunakan

kata ganti orang dengan benar, e) Mampu mendengarkan orang

yang sedang berbicara. f) Senang menggunakan bahasa untuk

permainan dan cerita (Novan Ardy Wiyani dan Barnawi, 2012:

79).

Selanjutnya Slamet Suyanto (2005: 74) mengemukakan

bahwa perkembangan bahasa anak berlangsung sepanjang mental

manusia aktif dan lingkungan untuk belajar. Rosmala Dewi (2005:

17) juga mengatakan bahwa perkembangan bahasa anak usia 4

sampai 5 tahun sebagai berikut: 1) Berbicara lancar dengan kalimat

sederhana, 2) Menyebutkan sebanyak-banyaknya nama benda,

binatang, tanaman yang mempunyai warna, bentuk, atau menurut

Page 27: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

19

ciri-ciri tertentu, 3) Bercerita tentang kejadian di sekitarnya secara

sederhana, 4) Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri (2-3

gambar), 5) Bercerita tentang gambar yang dibuat sendiri, 6)

Mengikuti 1 sampai dengan 2 perintah sekaligus, 7) Membuat

sebanyak-banyaknya kata dari suku kata awal yang disediakan

dalam bentuk lisan seperti; mama, malu, marah, dan sebagainya.

Standar Tingkat pencapaian perkembangan bahasa anak di

dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

No. 58 Tahun 2009 pada tingkat pencapaian perkembangan

kelompok usia 4-5 tahun yaitu:

a. Menerima bahasa

1) Menyimak perkataan orang lain (bahasa Ibu atau bahasa

lainnya.)

2) Mengerti dua perintah yang diberikan bersamaan.

3) Memahami cerita yang dibacakan.

4) Mengenal perbendaharaan kata mengenai kata sifat (nakal,

pelit, baik hati, berani, baik, jelek, dsb.).

b. Mengungkapkan bahasa

1) Mengulang kalimat sederhana.

2) Menjawab pertanyaan sederhana.

3) Mengungkapkan perasaan dengan kata sifat (baik, senang,

nakal, pelit, baik hati, berani, baik, jelek, dsb.).

4) Menyebutkan kata-kata yang dikenal.

Page 28: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

20

5) Mengutarakan pendapat kepada orang lain.

6) Menyatakan alasan terhadap sesuatu yang diinginkan atau

ketidaksetujuan.

7) Menceritakan kembali cerita/dongeng yang pernah didengar.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa

perkembangan bahasa pada anak usia 4-5 tahun merupakan

perkembangan dalam mengenal dan menyebutkan kata,

mengulang kalimat sederhana, serta menjawab pertanyaan.

B. Hakekat Kosakata

1. Pengertian Kosakata

Suatu bahasa tidak dapat terlepas dari kehadiran kosakata.

Kosakata merujuk pada kekayaan kata suatu bahasa tertentu. Kata

adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang

merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan fikiran yang dapat

digunakan dalam berbahasa, menurut KBBI (Depdiknas, 2001:513).

Kekayaan kosakata seseorang secara umum dianggap merupakan

gambaran intelejensi seseorang.

Berkaitan dengan hal tersebut banyak definisi kosakata yang

dikemukakan para ahli. Pendapat ahli yang satu dengan lainnya

mungkin berbeda, tetapi bermuara pada maksud yang sama. Kamus

besar Bahasa Indonesia (2002:597) menyatakan bahasa kosakata

adalah perbendaharaan kata.

Page 29: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

21

Banyak pendapat yang memberikan batasan mengenai

pengertian kosakata, tetapi pada dasarnya semua saling

melengkapi. Adiwinarta (dalam Seno 2003: 20) mendefinisikan

kosakata yaitu (1) semua kata yang dipakai dalam suatu bahasa, (2)

kata-kata yang dipakai oleh seseorang atau kata-kata yang

digunakan sekumpulan orang dari lingkungan tertentu, (3) kata-kata

yang dipakai dalam satu bidang ilmu pengetahuan, dan (4) daftar

seluruh kaidah frase dari suatu bahasa yang disusun secara

alfabetis dari batasan dan keterangan.

Keraf (1991:24) mengemukakan bahwa kosakata atau

pembendaharaan kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang

dimiliki oleh sebuah bahasa. Pendapat Keraf tersebut memberikan

penegasan bahwa sesungguhnya kosakata itu merupakan

keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa. Menurut Nurgiyantoro

(2001:146) kosakata adalah perbendaharaan kata atau apa saja

yang dimiliki oleh suatu bahasa.

Menurut Kridalaksana (2001:89) menyatakan bahwa

kosakata adalah kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang pembaca

atau penulis atas suatu bahasa. Henry Guntur Tarigan (1986:197)

menyatakan bahwa kosakata adalah kata-kata yang merupakan

perbendaharaan suatu bahasa. Dan menurut Rahayu (1999:6)

kosakata ialah keseluruhan kata atau perbendaharaan kata atau

Page 30: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

22

istilah yang mengacu pada konsep-konsep tertentu yang dimiliki

oleh seseorang atau suatu bahasa dalam suatu lingkungan.

Menurut Hastuti (1992:24) bahwa penguasaan kosakata

penting agar peserta didik mampu memahami kata atau istilah dan

mampu menggunakannya di dalam tindak berbahasa, baik itu

menyimak, berbicara, membaca, maupun menulis. Penguasaan

kosakata mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan,

khususnya di dalam komunikasi. Dengan penguasaan kosakata

yang memadai, seseorang akan mampu berbahasa dengan baik

dan lancar, baik kemampuan produktif maupun reseptif seperti

membaca.

Tarigan dalam Rosmalela (2008:54) penguasaan kosakata

dikelompokkan sebagai berikut:

a. Penguasaan kosakata reseptif atau proses decoding, artinya

proses memahami apa-apa yang dituturkan oleh orang lain.

Reseptif diartikan sebagai penguasaan bersifat pasif,

pemahaman hanya dalam proses pemikiran.

b. Penguasaan produktif atau proses encoding yaitu proses

mengkomunikasikan ide, pikiran, perasaan melalui bentuk

kebahasaan atau dengan kata lain pemahamankosakata

dengan cara mampu menerapkan kosakata yang bersangkutan

dalam suatu konteks kalimat. Dengan demikian akan jelas

makna yang dikandung oleh kosakata tersebut.

Page 31: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

23

c. Penguasaan penulisan yang juga tidak kalah pentingnya

dengan penguasaan kosakata secara produktif dan resertif.

Oleh sebab itu, walaupun seseorang mampu memahami makna

suatu kata dan mampu pula menerapkannya dalam rangkaian

kalimat, tetapi bila ia tidak menguasai penulisannya yang benar

dan sesuai aturan, maka hal itu berarti ia belum menguasai kata

atau kosakata yang bersangkutan secara sempurna.

Menurut Soedjito (2009: 24) kosakata atau perbendaharaan

kata diartikan sebagai; 1) Semua kata yang terdapat dalam suatu

bahasa, 2) Kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang pembicara

atau penulis , 3) Kata yang dipakai dalam suatu bidang ilmu

pengetahuan, 4) Daftar kata yang disusun seperti kamus serta

penjelasan secara singkat dan praktis. Sedangkan kosakata yang

diungkapkan oleh Richards, Platt dan Webber (1985) merupakan

seperangkat leksem yang meliputi kata tunggal, kata majemuk, dan

idiom.

Sementara itu Valette (1977) mengemukakan bahwa

kosakata adalah kata atau kelompok kata yang memiliki makna

tertentu. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kosakata

merupakan kata-kata yang memiliki suatu arti yang dimiliki oleh

manusia untuk digunakan dalam berbahasa dan berkomunikasi

(http://aaps10.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-kosakatamenurut-

Page 32: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

24

para-ahli.html). Diakses pada hari Selasa tanggal 21 Maret 2017

pukul 11.15WIB).

Menurut Hurlock (1978: 187) anak mempelajari dua jenis

kosakata yakni kosakata umum dan kosakata khusus. Kosakata

umum terdiri atas kata yang dapat digunakan dalam berbagai

situasi yang berbeda. Kosakata khusus terdiri atas kata arti spesifik

yang hanya digunakan pada situasi tertentu. Hurlock (1978: 188)

mengemukakan jenis-jenis kosakata, yaitu:

a. Kosakata Umum

Kosakata umum terdiri dari kata benda, kata kerja, kata

sifat, dan kata keterangan.

1) Kata benda. Kata yang pertama digunakan oleh anak adalah

kata benda, umumnya yang bersuku kata satu yang diambil

dari bunyi celoteh yang disenangi.

2) Kata kerja. Setelah anak mempelajari kata benda yang

cukup untuk menyebutkan nama dan benda di sekitarnya,

mereka mulai mempelajari kata-kata baru khususnya yang

melukiskan tindakan seperti ”beri”, ”ambil” atau ”pegang”.

3) Kata Sifat. Kata sifat muncul dalam kosakata anak yang

berumur 1,5 tahun. Pada mulanya kata sifat yang paling

umum digunakan adalah ”baik”, ”buruk”, ”bagus”, ”nakal”,

”panas” dan ”dingin”. Pada prinsipnya kata-kata tersebut

digunakan pada orang, makanan dan minuman.

Page 33: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

25

4) Kata keterangan. Kata keterangan digunakan pada umur

yang sama untuk kata sifat. Kata keterangan yang muncul

paling awal dalam kosakata anak, umumnya adalah ”di sini”

dan ”dimana”.

b. Kosakata Khusus

Kosakata khusus terdiri dari Kosakata warna, Kosakata

jumlah, Kosakata waktu, Kosakata uang, Kosakata ucapan

populer, dan Kosakata sumpah.

1) Kosakata warna

Sebagian besar anak mengetahui nama warna dasar pada

usia 4 tahun. Seberapa mereka akan mempelajari nama

warna lainnya bergantung pada kesempatan belajar dan

minat mereka tentang warna.

2) Kosakata jumlah

Dalam skala inteligensi Stanford-Binet, anak yang berusia 5

tahun diharapkan dapat menghitung tiga objek dan

diharapkan dapat menghitung 3 objek dan pada usia 6 tahun

diharapkan cukup baik memahami kata ”tiga”, ”sembilan”,

”lima” untuk menghitung biji.

3) Kosakata waktu

Biasanya anak yang berusia 6 atau 7 tahun mengetahui arti

pagi, siang, musim panas dan musim hujan.

Page 34: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

26

4) Kosakata uang. Anak yang berumur 4 atau 5 tahun mulai

menamai mata uang logam sesuai dengan ukuran dan

warnanya.

5) Kosakata ucapan populer.

Kebanyakan anak yang berusia 4 sampai 8 tahun khusunya

anak lelaki menggunakan ucapan populer untuk

mengungkapkan emosi dan kebersamaan dengan kelompok

sebaya.

6) Kosakata sumpah

Sumpah, terutama oleh anak digunakan mulai pada usia

sekolah untuk menyatakan bahwa ia sudah besar,

menyadari perasan rendah dirinya, menegaskan

kejantanannya dan menarik perhatian.

Keraf (2001: 65-67) membagi tahap perluasan kosakata

sebagai berikut:

a. Masa Kanak-kanak

Perluasan kosakata pada anak-anak lebih ditekankan

kepada kosakata, khususnya kesanggupan untuk nominasi

gagasan-gagasan yang konkret (nyata). Ia hanya memerlukan

istilah untuk menyebutkan kata- kata secara terlepas.

b. Masa Remaja

Pada waktu anak menginjak bangku sekolah, proses tadi

masih berjalan terus ditambah dengan proses yang sengaja

Page 35: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

27

diadakan untuk menguasai bahasanya dan memperluas

kosakatanya.

c. Masa Dewasa

Pada seseorang yang meningkat dewasa, kedua proses tadi

berjalan terus. Proses perluasan berjalan lebih intensif karena

sebagai seseoang yang dianggap matang dalam

masyarakat, ia harus mengetahui berbagai hal, berbagai

keahlian dan keterampilan, dan harus pula berkomunikasi

dengan anggota masyarakat dengan semua hal itu.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kosakata

adalah perbendaharaan kata seseorang yang dapat dikelompokkan

menjadi penguasaan kosakata represif, produktif, dan penulisan

dari berbagai jenis kosakata seperti kosakata umum dan kosakata

khusus.

2. Kosakata Anak Usia 4-5 Tahun

Menurut Owens dalam Papalia dalam Nurbiana dkk

(2009:3.1) anak usia dini khususnya usia 4-5 tahun dapat

mengembangkan kosakata secara mengagumkan, mereka

memperkaya kosakatanya melalui pengulangan. Mereka sering

mengulang kosakata yang baru dan unik sekalipun mungkin belum

memahami artinya.

Page 36: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

28

Menurut Hurlock dalam Dharma Agus (1978: 186) dalam

mengembangkan kosakata, anak harus belajar mengaitkan arti

dengan bunyi. Karena banyak kata yang memiliki arti yang lebih

dari satu dan sebagian kata bunyinya hampir sama, tetapi memiliki

arti yang berbeda, maka membangun kosakata jauh lebih sulit

daripada mengucapkannya. Kemampuan potensial dalam bidang

bahasa dapat diukur melalui pengetahuan kosakata. Kemampuan

kosakata anak dapat berkembang seiring dengan tahapan

perkembangan dan pengalamanya ketika berinteraksi dengan

orang lain. Menurut Tarigan (2011 : 2) semakin kaya kosakata yang

dimiliki, semakin besar pula keterampilan seseorang dalam

berbahasa.

Menurut Tarigan (2011:3) kosakata dasar dibagi ke dalam

beberapa bagian, yaitu :

a. Istilah kekerabatan, misalnya : ayah, ibu, anak, kakak, adik,

nenek, kakek, paman, bibi, menantu, mertua.

b. Nama-nama bagian tubuh, misalnya : kepala, rambut, mata,

telinga, hidung, mulut, bibir, gigi, lidah, pipi, leher, dagu, bahu,

tangan, jari, dada, perut, pinggang, paha, kaki, betis, telapak,

punggung, darah, napas.

c. Kata ganti pokok (diri, penunjuk), misalnya : saya, kamu, dia,

kami, kita, mereka, ini, itu, sini, situ, sana.

Page 37: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

29

d. Kata bilangan pokok, misalnya : satu, dua, tiga, empat, lima,

enam, tujuh,delapan, Sembilan, sepuluh, sebelas, seratus,

seribu, sejuta.

e. Kata kerja pokok, misalnya : makan, minum, tidur, bangun,

berbicara, melihat, mendengar, menggigit, berjalan, bekerja,

mengambil, menangkap, lari, duduk, datang, pergi.

f. Kata keadaan pokok, misalnya : suka, duka, senang, susah,

lapar, kenyang, haus, sakit, sehat, bersih, kotor, jauh, dekat,

cepat, lambat, besar, kecil, banyak, sedikit, terang, gelap, siang,

malam, rajin, malas, kaya, miskin, tua, muda, hidup, mati.

g. Benda-benda universal, misalnya : tanah, air, api, udara, langit,

bulan, bintang, matahari, binatang, tumbuh-tumbuhan.

Sejalan dengan pendapat tersebut menurut Musfiroh

Tadkiroatun (2005: 56) secara garis besar, kata-kata tersebut

meliputi nomina (kata benda), verbal (kata kerja), adjektiva (kata

sifat), dan kata fungsi. Sedangkan Menurut Hurlock dalam Dharma

Agus (1978: 187) anak mempelajari dua jenis kosakata yakni

kosakata umum dan kosakata khusus. Kosakata umum terdiri atas

kata yang dapat digunakan dalam berbagai situasi yang berbeda.

Kosakata khusus terdiri atas kata arti spesifik yang hanya

digunakan pada situasi tertentu, seperti berikut:

a. Kosakata Umum: Kata benda, kata kerja, kata sifat, kata

keterangan, kata perangkai dan kata ganti.

Page 38: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

30

b. Kosakata Khusus: Kosakata warna, kosakata waktu, kosa kata

uang, kosakata ucapan popular, kosakata sumpah, bahasa

rahasia

Suhartono (2005: 138) menyatakan bahwa untuk

mengembangkan kemampuan bicara terdapat beberapa aspek

yang harus dilakukan yaitu merangsang minat untuk berbicara,

latihan menggabungkan bunyi bahasa, memperkaya

perbendaharaan kosakata, pengenalan kalimat sederhana dan

mengenalkan lambang tulisan. Sedangkan menurut Hurlock (1978:

185), berbicara mencakup tiga proses terpisah tetapi saling

berkaitan satu sama lain, yaitu: belajar pengucapan kata,

membangun kosakata, membentuk kalimat. Pendapat yang sama

dikemukakan oleh Harun dkk (2009: 134), yang menyatakan bahwa

perkembangan bahasa anak dapat dilihat pada tingkat kemampuan

pengucapan, penguasaan kosakata dan kalimat.

Nurdin dan Roekhan (dalam Chaer 2003: 167) menegaskan

bahwa pemerolehan bahasa tidak hanya untuk bahasa pertama

tetapi juga untuk bahasa kedua. Ia menambahkan lebih lanjut

bahwa pemerolehan bahasa atau akuisasi bahasa adalah proses

yang berlangsung di dalam otak kanak-kanak ketika ia memperoleh

bahasa pertamanya atau bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa

atau akuisisi bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak

kanak-kanak ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau

Page 39: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

31

bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa biasanya dibedakan dengan

pemelajaran bahasa. Pembelajaran bahasa berkaitan dengan

proses-proses yang terjadi pada waktu seorang anak mempelajari

bahasa kedua setelah dia memperoleh bahasa pertamanya.

Jadi, pemerolehan bahasa berkenaan dengan bahasa

pertama, sedangkan pemelajaran bahasa berkenaan dengan

bahasa kedua. Seseorang yang ingin mempelajari bahasa, ia

berusaha mengerti dahulu hal yang akan dikatakannya sebelum ia

berujar. Seorang anak tentu lebih banyak diam dan memperhatikan

masalah yang sedang dibicarakan. Anak kemudian

mengasosiasikan kosakata yang ia dengar, dengan apa yang

terjadi setelah pembicara selesai mengujarkan sesuatu.

Sama halnya dengan Chomsky (dalam Chaer 2003:167)

yang menyebutkan bahwa ada dua proses yang terjadi ketika

seorang kanak-kanak memperoleh bahasa pertamanya. Proses

yang dimaksud adalah proses kompetensi dan proses performansi.

Kedua proses ini merupakan dua proses yang berlainan.

Kompetensi adalah proses penguasaan tata bahasa (fonologi,

morfologi, sintaksis, dan semantik) secara tidak disadari.

Kompetensi ini dibawa oleh setiap anak sejak lahir.

Meskipun dibawa sejak lahir, kompetensi memerlukan

pembinaan sehingga anak-anak memiliki performansi dalam

berbahasa. Performansi adalah kemampuan anak menggunakan

Page 40: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

32

bahasa untuk berkomunikasi. Performansi terdiri dari dua proses,

yaitu proses pemahaman dan proses penerbitan kalimat-kalimat.

Proses pemahaman melibatkan kemampuan mengamati atau

mempersepsi kalimat-kalimat yang didengar, sedangkan proses

penerbitan melibatkan kemampuan menghasilkan kalimat-kalimat

sendiri. Pemakai bahasa mengerti struktur dari bahasanya yang

membuat dia dapat mengkreasi kalimat-kalimat baru yang tidak

terhitung jumlahnya dan membuat dia mengerti kalimat-kalimat

tersebut. Jadi, kompetensi adalah pengetahuan intuitif yang

dipunyai seorang individu mengenai bahasa ibunya (native

languange). Intuisi linguistik ini tidak begitu saja ada, tetapi

dikembangkan pada anak sejalan dengan pertumbuhannya,

sedangkan performansi adalah sesuatu yang dihasilkan oleh

kompetensi.

Berbeda dengan Dardjowidjojo (2003: 225) yang tidak

menjelaskan jumlah kosakata yang dimiliki penutur bahasa tetapi

lebih jauh membahas mengenai pemerolehan kosakata. Istilah

pemerolehan digunakan sebagai padanan istilah Inggris acquisition,

yaitu proses penguasaan bahasa yang dilakukan oleh anak-anak

secara natural pada waktu ia belajar bahasa ibunya. Istilah

pemerolehan bahasa tidak hanya digunakan untuk pemerolehan

bahasa pertama saja, tetapi juga digunakan untuk pemerolehan

bahasa kedua. Pemerolehan bahasa merupakan bagian yang tidak

Page 41: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

33

terpisahkan dari perkembangan kognitif secara keseluruhan,

dengan kata lain bahasa merupakan hasil dari perkembangan

intelek secara keseluruhan dan sebagai lanjutan pola-pola perilaku

yang sederhana.

Perkembangan kosakata yang sangat pesat dialami anak

ketika berumur satu setengah sampai dua tahun. Perkembangan

kognitif anak berpengaruh pada pemerolehan bahasa anak-anak

terutama kalimat yang diucapkan anak-anak. Awalnya seorang

anak hanya bisa berujar satu kata. Kata ini bagi anak-anak

sebenarnya adalah kalimat penuh, tetapi karena belum dapat

menyatakan lebih dari satu kata maka anak hanya mengambil satu

kata. Kemudian pada tahapan yang lebih tinggi anak-anak bisa

merangkai kalimat dengan jumlah kata yang lebih banyak dan

panjang. Perkembangan kata-kata pada anak ini sesuai dengan

faktor usia. Namun demikian, usia bukanlah merupakan satu-

satunya faktor penentu pemerolehan dan penguasaan bahasa.

Mackey (dalam Iskandarwassid dan Sunendar 2008: 85-86),

lebih jauh menjelaskan tahap-tahap perkembangan bahasa pada

anak. Secara kronologis tahap-tahap perkembangan bahasa pada

anak dipaparkan sebagai berikut:

a. Umur 3 bulan; anak mulai mengenal suara manusia, ingatan

yang sederhana mungkin sudah ada tetapi belum tampak.

Segala sesuatu masih terkait dengan apa yang dilihatnya,

Page 42: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

34

koordinasi antara pengertian dengan apa yang diucapkan masih

belum jelas. Anak mulai tersenyum dan mulai membuat suara-

suara yang belum teratur.

b. Umur 6 bulan ;anak sudah mulai bisa membedakan antara nada

yang “halus” dengan nada yang “kasar”. Dia mulai membuat

vokal seperti “aEEEE.aEE.”

c. Umur 9 bulan ; anak mulai bereaksi terhadap isyarat. Dia mulai

mengucapkan bermacam-macam suara dan tidak jarang kita

bisa mendengar kombinasi suara yang menurut orang dewasa

merupakan suara yang aneh.

d. Umur 12 bulan; anak mulai membuat reaksi terhadap perintah.

Dia gemar mengeluarkan suara-suara dan bisa diamati, adanya

beberapa kata tertentu yang diucapkannya.

e. Umur 18 bulan; anak mulai mengikuti petunjuk. Kosakatanya

sudah mencapai sekitar 20an. Dalam tahap ini komunikasi

dengan menggunakan bahasa sudah mulai tampak. Kalimat

satu kata sudah diganti dengan kalimat dua kata.

f. Umur 2-3 tahun; anak sudah bisa memahami pertanyaan dan

perintah sederhana. Kosakatanya (baik yang pasif maupun yang

aktif) sudah mencapai beberapa ratus. Anak sudah bisa

mengutarakan isi hatinya dengan kalimat sederhana.

g. Umur 4-5 tahun pemahaman anak makin mantap, walaupun

masih bingung dalam hal-hal yang menyangkut waktu (konsep

Page 43: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

35

waktu belum bisa dipahaminya dengan jelas). Kosakata aktif

bisa mencapai dua ribuan, sedangkan yang pasif sudah

mungkin banyak jumlahnya. Anak mulai belajar berhitung dan

kalimat-kalimat rumit mulai digunakannya.

h. Umur 6-8 tahun tidak ada kesukaran untuk memahami kalimat

yang biasa dipakai orang dewasa dalam kehidupan sehari-hari,

mulai belajar membaca dan aktivitas ini dengan sendirinya

menambah perbendaharaan kata, mulai membiasakan diri

dengan pola kalimat yang agak rumit dan bahasa pertama yang

didapat sudah dikuasainya sebagai alat untuk berkomunikasi.

Iskandarwassid dan Sunendar (2008: 84) juga menegaskan,

bahwa pemerolehan bahasa diartikan sebagai periode seorang

individu memperoleh bahasa atau kosakata baru. Periode itu

berlangsung sepanjang masa. Pada waktu anak belajar

berbahasa, ia mendengar lebih dahulu kosakata atau kalimat yang

diujarkan orang lain. Kosakata dan kalimat itu dihubungkan dengan

proses, kegiatan, benda, dan situasi yang ia saksikan. Ini berarti

bahwa anak-anak menghubungkan hal yang ia dengar melalui

proses pikirannya. Proses yang sistematis dalam menguasai suatu

bahasa yang dialami anak itulah yang disebut proses pemerolehan

bahasa.

Menambahi pendapat ahli-ahli sebelumnya, Prastiwi (2009)

menjelaskan bahwa pemerolehan bahasa menuntut interaksi yang

Page 44: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

36

berarti dalam bahasa sasaran (target language) dan membutuhkan

komunikasi alamiah yang merupakan wadah bagi para pembelajar

untuk tidak sekedar memperhatikan bentuk ucapan, tetapi juga

pesan yang mereka sampaikan serta mereka pahami. Pemerolehan

bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak seorang

anak ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibu.

Pemerolehan bahasa merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari perkembangan kognitif secara keseluruhan, dengan kata lain

bahasa merupakan hasil dari perkembangan intelek secara

keseluruhan dan sebagai lanjutan pola-pola perilaku yang

sederhana. Perkembangan kosakata yang sangat pesat dialami

anak ketika berumur satu setengah sampai dua tahun. Penguasaan

kosakata sangat mempengaruhi keterampilan berbahasa

seseorang, terutama anak usia 4-6 tahun yang pada usia ini anak

belum banyak menguasai kosakata. Sangat penting bagi mereka

untuk mempelajari dan memahami kosakata, karena keterampilan

berbahasa sang anak akan meningkat bila kuantitas serta kualitas

kosakatanya meningkat. Perluasan kata pada anak lebih

ditekankan kepada kosakatanya.

Anak usia 4-6 tahun mempunyai daya serap yang tinggi atas

kata-kata yang diperolehnya baik dari lingkungan keluarga maupun

di lingkungan tempat mereka belajar. Pada saat proses belajar-

mengajar di sekolah, peran aktif guru sangat diperlukan, terlebih

Page 45: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

37

bagi guru kanak-kanak. Melalui pelajaran bahasa dan mata

pelajaran lainnya guru memperkenalkan istilah-istilah baru pada

anak. Pengajaran terprogram secara sistematis sangat diiperlukan

untuk mengembangkan kosakata. Kosakata dibelajarkan pada anak

TK. Siswa TK adalah anak-anak yang memasuki masa kanak-

kanak, yaitu masa di saat anak mulai tumbuh dan berkembang,

serta mengenal hal-hal yang baru. Dalam masa ini anak mulai

mengalami perubahan berpikir yang berarti, mereka menunjukkan

kemampuan baru dalam mengenal sesuatu. Banyaknya kosakata

yang diperoleh dan dikuasai oleh anak dapat terlihat dari cara

berkomunikasinya. Penutur bahasa yang baik adalah mereka yang

memiliki kekayaan kosakata yang lebih dari cukup, sehingga

mereka mampu berkomunikasi dengan penutur bahasa yang lain

secara baik.

Di samping itu, banyaknya kosakata yang dikuasai dapat

menunjukkan adanya kemampuan yang tinggi untuk memilih

kosakata yang tepat dan harmonis sebagai wakil untuk

menyampaikan gagasan atau ide yang dimiliki. Peningkatan

penguasaan kosakata anak pada akhirnya membantu pengalaman-

pengalaman baru yang lebih kompleks. Dengan pengalaman yang

bertambah ini, dimungkinkan terjadinya gagasan atau ide baru

pada diri anak tersebut. Kemudian gagasan atau ide baru tersebut

akan berkembang seiring dengan perkembangan kosakata anak. Di

Page 46: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

38

sisi lain, kosakata yang relatif terbatas baik dari segi kualitas dan

kuantitas akan menjadi penghambat dalam menangkap ide atau

gagasan secara logis, sistematis, dan tuntas.

Tabel 2.1

Perkembangan Kosakata Anak Usia 18 bulan -5 tahun

Usia Jumlah Perbendaharaan Kata

18 bulan 10-150 kata

2 tahun 200-300 kata

3 tahun 800-900 kata

4 tahun 1800 kata

5 tahun 2000-2200 kata

Sumber: Hurlock (2000:189).

Kemampuan berkomunikasi seseorang jelas bergantung

kepada kuantitas dan kualitas berbahasa yang dimilikinya. Semakin

kaya kosakata yang dimiliki maka semakin besar pula kemungkinan

seseorang terampil berbahasa. Jadi banyaknya kosakata yang

dimiliki akan menunjukkan kemampuan seseorang dalam

berbahasa. Kosakata dalam suatu bahasa biasanya jumlahnya

banyak sekali. Akan tetapi hanya sebagian kosakata yang

digunakan secara aktif dalam kegiatan berkomunikasi. Menurut

Keraf dalam Aulina (2013:136) kosakata aktif adalah kata yang

sering dipergunakan seseorang dalam berbahasa terutama pada

sifat berbahasa yang ekspresif. Kosakata pasif adalah kosakata

yang hampir tidak dapat dipergunakan oleh seseorang dalam

berbahasa secara ekspresif. Namun seseorang tersebut hanya bisa

Page 47: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

39

menggunakannya secara reseptif yaitu memahami saja tapi tidak

mampu membuat orang lain memahami kita.

Pada usia 4 tahun perkembangan kosakata anak mencapai

4.000-6.000 kata dan berbicara dalam kalimat 5-6 kata. Caroll

Seefelt dan Barbara A.Wasik (2008: 74) menyatakan bahwa anak

usia 5 tahun memiliki 5000 – 8000 kata. Kosakata yang paling

banyak digunakan adalah kosakata umum, seperti kata benda, kata

kerja, kata sifat, kata keterangan. Peningkatan kosakata tidak

hanya diperoleh karena mempelajari kata-kata baru, tetapi juga

mempelajari arti kata baru bagi kata-kata lama.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kosakata anak usia

4-5 tahun adalah perbendaharaan kata yang dimiliki anak sebanyak

1800-2200 kata yang dapat dikelompokkan menjadi bahasa represif

dan produktif sehingga anak dapat menguasai bahasa melalui kegiatan

menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dari berbagai jenis

kosakata seperti kosakata umum dan kosakata khusus.

C. Hakekat Media Belajar

1. Pengertian Media Belajar

Kata media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara

harfiah berarti “perantara” atau “pengantar”. Media adalah perantara

atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan,

Gerlach dan Ely mengatakan sebagaimana dikutip oleh Arsyad

Page 48: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

40

(1997:3) bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah

manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang

membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan,

atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan

sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media

dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat

grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses,

dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

AECT (Association of Education and Communication

Technology) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk

dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau

informasi. Di samping sebagai sistem penyampai atau pengantar,

media juga sering diganti dengan kata mediator. Dengan istilah

mediator media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur

hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar

siswa dan isi pelajaran. Di samping itu, mediator dapat pula

mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pembelajaran yang

melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan

canggih, dapat disebut media. Ringkasnya, media adalah alat yang

menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.

Sejalan dengan batasan ini, Hamidjojo dalam Latuheru memberi

batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan

oleh manusia untuk menyampaikan atau penyebar ide, gagasan,

Page 49: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

41

atau pendapat sehingga ide, gagasan, atau pendapat yang

dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju. Dengan kata

lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang

mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat

merangsang siswa belajar. Di lain pihak, National Education

Association memberikan definisi media sebagai bentuk-bentuk

komunikasi baik tercetak maupun audio-visual dan peralatannya,

dengan demikian media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, atau

dibaca Arsyad (1997:5).

2. Ciri-ciri Media Belajar

Gerlach dan Ely seperti yang dikutip oleh Arsyad (1997:12-

14) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk

mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan

oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien)

melakukannya.

a. Ciri Fiksatif (Fixative Property) ciri ini menggambarkan

kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan

merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa atau

objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti

fotografi, video tape, audio tape, disket computer, dan film. Suatu

objek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan kamera

atau video kamera dengan mudah dapat direproduksi dengan

Page 50: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

42

mudah dan kapan saja diperlukan. Dengan ciri fiksatis ini, media

memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi

pada suatu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal

waktu.

b. Ciri Manipulatif (Manipulative Property) kejadian yang memakan

waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu

dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar.

Misalnya, bagaimana proses larva menjadi kepompong

kemudian menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik

rekaman fotografi tersebut. Di samping dapat dipercepat, suatu

kejadian dapat pula diperlambat pada saat menayangkan

kembali hasil suatu rekaman video. Misalnya, proses loncat

galah atau reaksi kimia dapat diamati melalui kemampuan

manipulatif dari media. Media (rekaman video/audio) dapat diedit

sehinga guru hanya menampilkan bagian-bagian penting atau

utama dari urutan suatu kejadian dengan memotong bagian-

bagian yang tidak diperlukan.

c. Ciri Distributif (Distributive Property) ciri distributif dari media

memungkinkan suatu objek atau kejadian di transformasikan

melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan

kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang

relatif sama mengenai kejadian itu. Sekali informasi direkam

dalam format media apa saja, ia dapat direproduksi seberapa

Page 51: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

43

kali pun dan siap digunakan secara bersamaan di berbagai

tempat atau digunakan secara berulang-ulang di suatu tempat,

konsistensi informasi yang telah direkam akan terjamin sama

atau hampir sama dengan aslinya.

3. Fungsi dan Manfaat Media Belajar

a. Fungsi Media Belajar

Levie dan Lentz seperti dikutip oleh Arsyad (1997:17)

mengemukakan empat fungsi media belajar, khususnya media

visual, yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan

fungsi kompensatoris. (a) fungsi atensi media visual merupakan

inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk

berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan

makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi

pelajaran. (b) fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat

kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang

bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah

emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut

masalah sosial atau ras. (c) fungsi kognitif media visual terlihat

dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa

lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan

untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang

terkandung dalam gambar. (d) fungsi kompensatoris media

Page 52: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

44

belajar terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang

memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa

yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi

dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media

belajar berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah

dan lambat dalam menerima dan mamahami isi pelajaran yang

disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

b. Manfaat Media Belajar

Menurut Bambang (1992:13) bila suatu media dapat

dipergunakan secara tepat sehingga membentuk kesatuan yang

integral dengan komponen-komponen lainnya dalam interaksi

belajar mengajar, maka dapat diharapkan akan memperoleh

manfaat-manfaat sebagai berikut : (1) Menghemat waktu, suatu

interaksi belajar mengajar tanpa media akan memerlukan waktu

yang lebih lama dibandingkan dengan menggunakan media yang

tepat dalam mencapai suatu hasil yang sama. (2) Effisiensi

tenaga guru, guru dapat menghadapi siswa yang jumlahnya

besar apabila mempergunakan media yang tepat, disertai

dengan penjelasan seperlunya saja. Hal ini akan mencapai hasil

yang baik dibandingkan tanpa menggunakan media sama sekali.

(3) Siswa tidak perlu mendengar penjelasan yang bersifat

ceramah terus menerus dari guru, apabila media dapat

Page 53: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

45

ditampilkan di muka kelas. (4) materi pelajaran lebih mudah dan

lebih cepat ditangkap oleh siswa. (5) dapat membantu siswa

dalam menerima, menyimpan dan memantapkan ilmu yang

disampaikan oleh guru.

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan beberapa

manfaat praktis dari penggunaan media belajar di dalam proses

belajar mengajar sebagai berikut : (1) media belajar dapat

memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat

memperlancar dan meningatkan proses dan hasil belajar. (2)

media belajar dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian

anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi

yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan

kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan

kemampuan dan minatnya. (3) media belajar dapat mengatasi

keterbatasan indera, ruang, dan waktu. (4) media belajar dapat

memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang

peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan

terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan

lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungan-

kunjungan ke museum atau kebun binatang.

Page 54: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

46

D. Bermain Tebak Kata

1. Pengertian Bermain

Menurut Mayesty dan Sujiono (2013:144) Bermain adalah

kegiatan yang anak-anak lakukan sepanjang hari karena bagi anak

bermain adalah hidup dan hidup adalah permainan. Piaget dalam

Sujiono (2013:144) mengatakan bahwa bermain adalah suatu

kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan

kesenangan/kepuasan bagi diri seseorang.

Selanjutnya Dockett dan Fleer dalam Sujiono (2013:144)

berpendapat bahwa bermain merupakan kebutuhan anak, karena

melalui bermain anak akan memperoleh pengetahuan yang dapat

mengembangkan kemampuan dirinya. Bermain merupakan suatu

aktivitas yang khas dan sangat berbeda dengan aktivitas lain seperti

belajar dan bekerja yang selalu dilakukan dalam rangka mencapai

suatu hasil akhir.

2. Tujuan Bermain pada Anak Usia Dini

Pada dasarnya bermain memiliki tujuan utama yakni

memelihara perkembangan atau pertumbuhan optimal anak usia

dini melalui pendekatan bermain yang kreatif, interaktif dan

terintegrasi dengan lingkungan bermain anak (Sujiono, 2013:145).

Ada empat fungsi bermain menurut Sujiono (2013:145), yaitu

; a) dapat memperkuat dan mengembangkat otot dan koordinasinya

Page 55: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

47

melalui gerak, melatih motorik halus, motorik kasar, dan

keseimbangan, karena ketika bermain fisik anak juga belajar

memahami bagaimana kerja tubuhnya, b) dapat mengembangkan

keterampilan emosinya, rasa percaya diri pada orang lain,

kemandirian dan keberanian untuk berinisiatif, karena saat bermain

anak sering bermain pura-pura menjadi orang lain, binatang, atau

karakter orang lain. Anak juga belajar melihat dari sisi orang lain

(empati), c) dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya,

karena melalui bermain anak seringkali melakukan eksplorasi

terhadap segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya sebagai

wujud dari rasa keingintahuannya, d) dapat mengembangkan

kemandiriannya dan menjadi dirinya sendiri, karena melalui bermain

anak selalu bertanya, meneliti lingkungan, belajar mengambil

keputusan, berlatih peran sosial sehingga anak menyadari

kemampuan dan kelebihannya.

3. Karakteristik Bermain pada Anak Usia Dini

Jeffree,McConkey dan Hewson dalam Sujiono (2013:146)

berpendapat bahwa terdapat enak karakteristik kegiatan bermain

pada anak yang perlu dipahami simulator, yaitu; a) bermain muncul

dari dalam diri anak, b) bermain harus bebas dari aturan yang

mengikat, kegiatan untuk dinikmati, c) bermain adalah aktivitas

nyata atau sesungguhnya, d) bermain harus difokuskan pada proses

Page 56: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

48

daripada hasil, e) bermain harus didominasi oleh pemain, dan f)

bermain harus melibatkan peran aktif dari pemain.

4. Tebak Kata

Model pembelajaran tebak kata adalah model pembelajaran

yang menggunakan media kartu teka-teki yang berpasangan

dengan kartu jawaban teka-teki. Model tebak kata dilaksanakan

dengan cara siswa menjodohkan kartu soal teka-teki dengan kartu

jawaban yang tepat (http://www.ras-eko.com/,diakses 12 September

2018).

Adapun langkah-langkah pelaksanaan model tebak kata

menurut Suprijono (2013:313), yaitu:

a. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi

lebih kurang 45 menit.

b. Guru menyuruh siswa berdiri berpasangan di depan kelas.

c. Seorang siswa diberi kartu besar yang nanti dibacakan pada

pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberi kartu kecil

yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di

dahi atau diselipkan di telinga.

d. Sementara siswa membawa kartu besar membacakan kata-kata

yang tertulis di dalamnya, sementara pasangannya menebak

apa yang dimaksud. Jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu

yang ditempelkan di dahi atau telinga.

Page 57: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

49

e. Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka

pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang

telah ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain asal

jangan langsung memberi jawabannya. Dan seterusnya.

5. Kelebihan dan Kekurangan Bermain Tebak Kata

Bermain tebak kata memiliki kelebihan dan kekurangan di

dalamnya. Kelebihan dari bermain tebak kata dalam Turniasih

(2013:30), yaitu;

a. Kelebihannya:

1) Anak akan mempunyai kekayaan bahasa.

2) Sangat menarik sehingga setiap siswa ingin mencobanya.

3) Siswa menjadi tertarik untuk belajar.

4) Memudahkan dalam menanamkan konsep pelajaran dalam

ingatan siswa.

b. Kekurangannya:

1) Memerlukan waktu yang lama sehingga materi sulit

tersampaikan

2) Bila siswa tidak menjawab dengan benar maka tidak semua

siswa dapat maju karena waktu terbatas.

Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bermain

tebak kata merupakan suatu kegiatan menyenangkan yang

dilakukan dengan cara menebak kata pada kartu jawaban

berpasangan yang dilakukan secara bergantian hingga

Page 58: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

50

mendapatkan jawaban yang tepat dan menimbulkan ketertarikan

dalam belajar sehingga dapat menambah kekayaan bahasa anak.

E. Kerangka Berfikir

Gambar 2.1

Kegiatan Penelitian

F. Hipotesis Tindakan

Bermain tebak kata dapat meningkatkan kosakata anak usia 4-

5 tahun di PAUD Flamboyan Karet Tengsin Tanah Abang Jakarta

Pusat.

Kondisi Awal

Kemampuan kosakata sebelum melalui

bermain tebak kata

Tindakan

Kondisi Akhir

Pembelajaran melalui bermain

tebak kata

Peningkatan kosakata setelah melalui

bermain tebak kata

Page 59: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

51

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PAUD Flamboyan Jalan KPBB I Rt.

006 Rw. 007 Pos RW Kelurahan Karet Tengsin Tanah Abang Jakarta

Pusat. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran

2016/2017 pada bulan April sampai bulan Mei tahun 2017.

Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik

sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan

proses belajar mengajar yang efektif di kelas. Penelitian ini

dilaksananakan dalam 2 siklus dan setiap siklus terdiri dari 2

pertemuan.

Jadwal penelitian pra siklus dilaksanakan pada hari Senin dan

Selasa tanggal 10 dan 11 April 2017 dengan alokasi waktu kurang

lebih 60 menit. Jadwal penelitian siklus I dilaksanakan pada hari Senin

dan Selasa tanggal 17 dan 18 April 2017 dengan alokasi waktu kurang

lebih 60 menit. Jadwal penelitian siklus II dilaksanakan hari Senin dan

Selasa tanggal 1 dan 2 Mei 2017 dengan alokasi waktu kurang lebih

60 menit.

Dalam PTK ini yang menjadi subyek penelitian adalah anak

usia 4-5 tahun kelompok A yang berjumlah 20 orang.

Page 60: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

52

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian

tindakan kelas (classroom action research). Disain intervensi

tindakan/rancangan siklus penelitian dengan menggunakan model

yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc.Taggart. Adapun

prosedur kerja dalam penelitian Kemmis dan Mc.Taggart

sebagaimana yang dikutip oleh Basuki (2003:19) pada dasarnya

merupakan suatu siklus yang meliputi tahap-tahap: (a)

perencanaan (plan), (b) tindakan (action), (c) observasi (observe),

(d) refleksi (reflect), kemudian dilanjutkan dengan perencanaan

ulang (replaning), tindakan, observasi, dan refleksi untuk siklus

berikutnya, begitu seterusnya membentuk suatu spiral.

Alasan dipilihnya model yang dikembangkan oleh Kemmis dan

Mc.Taggart ini karena mendaur ulang empat kegiatan pokok yang

diharapkan dapat menemukan suatu masalah yang akan dicarikan

suatu solusi yang berupa perencanaan perbaikan, pelaksanaan

tindakan yang telah direncanakan dengan disertai kegiatan

observasi, lalu direfleksikan melalui diskusi peneliti bersama

kolaborator sehingga menghasilkan suatu tindakan berikutnya.

C. Prosedur Penelitian

Tahapan intervensi tindakan yang dilakukan peneliti adalah

sesuai rancangan siklus penelitian sebagai berikut:

Page 61: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

53

1. Tahapan Perencanaan

a. Mengadakan pra observasi (pra siklus) yang bertujuan untuk

mengetahui kemampuan kosakata anak usia 4-5 tahun pada

kelompok A di PAUD Flamboyan Karet Tengsin Tanah

Abang Jakarta Pusat.

b. Membuat rencana program pembelajaran (SKH) yang

disusun berdasarkan tujuan, materi, kegiatan, metode,

media dan alat pengumpulan data yang terbagi dalam

beberapa pertemuan serta berdasarkan acuan PAUD

Flamboyan.

c. Menyiapkan media atau alat yang akan digunakan selama

proses pembelajaran kegiatan bermain tebak kata. Media

tersebut berupa kartu huruf bergambar yang disesuaikan

dengan tema pembelajaran.

d. Menyiapkan dan mengumpulkan data berupa lembar

observasi, lembar kerja siswa dan alat dokumentasi berupa

kamera.

e. Indikator kinerja yang digunakan terdiri dari unsur guru dan

anak, yaitu:

1) Penyampaian materi

2) Penguasaan bahan pelajaran

3) Metode yang digunakan

4) Penguasaan media

Page 62: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

54

5) Penciptaan situasi kondusif

6) Bimbingan terhadap anak

7) Semangat kerja guru

8) Cara mengadakan evaluasi

9) Pemberian umpan balik

10) Kesiapan anak

11) Tanggung jawab terhadap tugas

12) Keterampilan menggunakan media

13) Waktu untuk mencapai ketuntasan belajar

14) Penguasaan materi pelajaran per level

15) Meningkatkan kemampuan kosakata anak meliputi aspek

penguasaan kata benda universal, kosakata kerja pokok,

dan kata dari suatu angka atau bilangan.

2. Tahapan Tindakan

Penelitian melaksanakan pembelajaran tentang berhitung

penjumlahan melalui media kartu angka bergambar dan

pemberian lembar kerja siswa.

3. Tahapan Observasi

Setelah tahap tindakan, tahapan selanjutnya adalah tahap

observasi atau tahap pengamatan. Pada tahapan ini dilakukan

observasi secara langsung dengan memakai format observasi

yang telah disusun dan melakukan penilaian terhadap hasil

Page 63: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

55

tindakan dengan menggunakan format evaluasi (LKS) yang

telah ada.

4. Tahapan Refleksi

Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan berdasarkan

data yang diperoleh dalam KBM, peneliti melakukan refleksi,

yaitu melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi

tindakan yang telah dikerjakan tentang adanya kelebihan atau

kekurangan sehingga ada perbaikan atau tindakan. Dari hasil

refleksi tersebut peneliti merencanakan tindakan selanjutnya

pada kegiatan siklus kedua.

D. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Target yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah 85% dengan

alasan melihat kemampuan anak didik, kompleksitas materi yang akan

diajarkan, sarana dan prasarana.

Tabel 3.1 Pencapaian Hasil yang Diinginkan

E. Desain dan Prosedur Tindakan

1. Desain Intervensi Tindakan

Desain intervensi tindakan/rancangan siklus penelitian

dengan menggunakan model yang dikembangkan oleh Kemmis

No Aspek Penilaian Pencapaian

1 Penguasaan kata benda 85%

2 Penguasaan kata kerja 85%

3 Penguasaan kata 85%

Page 64: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

56

dan Mc.Taggart. Adapun prosedur kerja dalam penelitian Kemmis

dan Mc.Taggart sebagaimana yang dikutip oleh Basuki (2003:19)

pada dasarnya merupakan suatu siklus yang meliputi tahap-tahap :

(a) perencanaan (plan), (b) tindakan (action), (c) observasi

(observe), (d) refleksi (reflect), kemudian dilanjutkan dengan

perencanaan ulang (replaning), tindakan, observasi, dan refleksi

untuk siklus berikutnya, begitu seterusnya membentuk suatu spiral.

Reflect

CYCLE 1 Plan

Observe

Action

Reflect

Revised CYCLE 2 Plan

Observe Action

Gambar 3.1 Basuki (2003:19) : Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas

(Diadopsi dari model spiral Kemmis dan Mc.Taggart)

Page 65: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

57

2. Prosedur Tindakan

a. Siklus Penelitian

1) Siklus I

(a) Tahapan Perencanaan

(1) Membuat rencana program pembelajaran (SKH) yang

disusun berdasarkan tujuan, materi, kegiatan,

metode, media dan alat pengumpulan data yang

terbagi dalam 2 kali pertemuan serta berdasarkan

acuan dari PAUD Flamboyan.

(2) Menyiapkan media yang sesuai tindakan yang akan

diberikan kepada anak. Media tersebut berupa kartu

bergambar.

(3) Menyiapkan alat pengumpul data berupa lembar

observasi LKS dan alat dokumentasi berupa kamera.

Tabel 3.2

Rencana Program Pembelajaran Tindakan Siklus I

Materi : Kegiatan bermain tebak huruf dengan media kartu angka

bergambar

Tujuan : - Anak dapat menyebutkan benda-benda yang termasuk dalam perlengkapan upacara. - Anak dapat mengelompokkan benda berdasarkan jumlahnya.

- Anak dapat melengkapi kata yang hilang. Waktu: 2 kali pertemuan (@+ 60 menit)

Page 66: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

58

Waktu Pertemuan

(Pelaksanaan) Kegiatan Metode Media

Alat Pengumpulan

Data

Pertemuan 1 Bermain

tebak huruf

Permainan

Bercakap-cakap

Demonstrasi

Tanya jawab

Pemberian tugas

Kartu angka bergambar

Lembar observasi

Kamera untuk dokumentasi

Pertemuan 2 Bermain

tebak huruf

Permainan

Bercakap-cakap

Demonstrasi

Tanya jawab

Pemberian tugas

Kartu

angka

berga

mbar

Lembar

observasi

Kamera untuk

dokumentasi

(b) Tahapan Tindakan

Dalam tahapan ini, peneliti bersama kolaborator

melaksanakan satuan perencanaan tindakan yang sudah

direncanakan, yaitu pembelajaran dengan memanfaatkan

media kartu angka bergambar guna meningkatkan

kosakata anak usia 4-5 tahun.

Tabel 3.3

Langkah-langkah Melakukan Tindakan

No. Langkah-langkah Tindakan Keterangan

1. Merencanakan kegiatan

2. Membuat Satuah Kegiatan Harian (SKH)

3. Mempersiapkan media belajar dan instrumen proses maupun hasil

4. Menyerahkan lembar instrumen pengamatan pembelajaran kepada kolaborator

5. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Satuan Kegiatan Harian (SKH)

Kolaborator mengamati sesuai dengan instrumen pengamatan

6. Berdiskusi dengan kolaborator tentang hasil tindakan yang dilakukan peneliti.

Page 67: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

59

(c) Tahapan Observasi

Setelah tahap tindakan, tahapan selanjutnya adalah

tahap observasi atau tahap pengamatan. Pada tahapan

ini dilakukan observasi secara langsung dengan

memakai format observasi yang telah disusun dan

melakukan penilaian terhadap hasil tindakan dengan

menggunakan format evaluasi (LKS) yang telah ada.

(d) Tahapan Refleksi

Setelah dilakukannya perencanaan, tindakan, dan

observasi, peneliti bersama kolaborator mengadakan

refleksi tindakan-tindakan yang telah dilakukan yaitu

apakah bermain tebak kata dapat meningkatkan

kosakata anak usia 4-5 tahun. Peneliti membandingkan

kemampuan kosakata anak sebelum diberikan tindakan

dengan sesudah diberikan tindakan. Hasil dari

pengamatan tersebut kemudian dianalisis dan dievaluasi

sehingga dapat diperoleh kesimpulan dari pelaksanaan

siklus I.

Maksud pelaksanaan refleksi ini adalah untuk

menganalisis ketercapaian proses pemberian tindakan

maupun untuk menganalisis faktor penyebab

ketidaktercapaian tindakan seperti keadaan kelas yang

belum kondusif dalam pelaksanaan tindakan. Faktor-

Page 68: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

60

faktor ini dapat berupa aspek-aspek yang terkait erat

dengan tindakan maupun aspek lain sehingga

memunculkan permasalahan baru. Refleksi dilakukan

bersamaan antara peneliti dan kolaborator. Pelaksanaan

refleksi tindakan ini dilakukan dengan cara diskusi.

2) Siklus II

Setelah dilakukan kegiatan siklus I, berdasarkan hasil

refleksi siklus I, peneliti menempuh langkah-langkah

penelitian pada siklus II dengan tahapan sebagai berikut.

(a) Tahapan Perencanaan

(1) Membuat rencana program pembelajaran (SKH) yang

disusun berdasarkan tujuan, materi, kegiatan,

metode, media dan alat pengumpulan data yang

terbagi dalam 2 kali pertemuan serta berdasarkan

acuan dari PAUD Flamboyan.

(2) Menyiapkan media yang sesuai tindakan yang akan

diberikan kepada anak. Media tersebut berupa kartu

bergambar.

(3) Menyiapkan alat pengumpul data berupa lembar

observasi dan alat dokumentasi berupa kamera.

Page 69: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

61

Tabel 3.4

Rencana Program Pembelajaran Tindakan Siklus II

(b) Tahapan Tindakan

Dalam tahapan ini, peneliti bersama kolaborator

melaksanakan satuan perencanaan tindakan yang sudah

direncanakan, yaitu pembelajaran dengan memanfaatkan

media kartu angka bergambar guna meningkatkan

kosakata anak usia 4-5 tahun.

Waktu Pertemuan

(Pelaksanaan) Kegiatan Metode Media

Alat Pengumpulan

Data

Pertemuan 1 Bermain

tebak huruf

Permainan

Bercakap-cakap

Demonstrasi

Tanya jawab

Pemberian tugas

Kartu angka bergambar

Lembar observasi

Kamera untuk dokumentasi

Pertemuan 2 Bermain

tebak huruf

Permainan

Bercakap-cakap

Demonstrasi

Tanya jawab

Pemberian tugas

Kartu

angka

berga

mbar

Lembar

observasi

Kamera untuk

dokumentasi

Materi : Kegiatan bermain tebak huruf dengan media kartu angka

bergambar

Tujuan : - Anak dapat mengelompokkan benda berdasarkan jumlahnya.

- Anak dapat menyusun cerita secara berurutan berdasarkan gambar.

Waktu: 2 kali pertemuan (@+ 60 menit)

Page 70: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

62

Tabel 3.5

Langkah-langkah Melakukan Tindakan

No. Langkah-langkah Tindakan Keterangan

1. Merencanakan kegiatan

2. Membuat Satuah Kegiatan Harian (SKH)

3. Mempersiapkan media belajar dan instrumen proses maupun hasil

4. Menyerahkan lembar instrumen pengamatan pembelajarn kepada kolaborator

5. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Satuan Kegiatan Harian (SKH)

Kolaborator mengamati sesuai dengan instrumen pengamatan

6. Berdiskusi dengan kolaborator tentang hasil tindakan yang dilakukan peneliti.

(c) Tahapan Observasi

Setelah tahap tindakan, tahapan selanjutnya adalah

tahap observasi atau tahap pengamatan. Pada tahapan

ini dilakukan observasi secara langsung dengan

memakai format observasi yang telah disusun dan

melakukan penilaian terhadap hasil tindakan dengan

menggunakan format evaluasi (LKS) yang telah ada.

(d) Tahapan Refleksi

Setelah dilakukannya perencanaan, tindakan, dan

observasi, peneliti bersama kolaborator mengadakan

refleksi tindakan-tindakan yang telah dilakukan yaitu

apakah bermain tebak kata dapat meningkatkan

kosakata anak usia 4-5 tahun. Peneliti membandingkan

kemampuan kosakata anak setelah pelaksanaan siklus I

Page 71: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

63

dengan pelaksanaan pada siklus II. Hasil dari

pengamatan tersesehingga dapat diperoleh kesimpulan

dari pelaksanaaniklus II.

Maksud pelaksanaan refleksi ini adalah untuk

menganalisis ketercapaian proses pemberian tindakan

maupun untuk menganalisis faktor penyebab

ketidaktercapaian tindakan. Faktor-faktor ini dapat berupa

aspek-aspek yang terkait erat dengan tindakan maupun

aspek lain sehingga memunculkan permasalahan baru.

Refleksi dilakukan bersamaan antara peneliti dan

kolaborator. Pelaksanaan refleksi tindakan ini dilakukan

dengan cara diskusi.

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan atau pengambilan

data untuk melihat sejauh mana efek tindakan yang telah

dicapai.

b. Dokumentasi Foto

Teknik dokumentasi foto dilakukan untuk merekam data

visual tentang proses kegiaan pembelajaran atau hasil

Page 72: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

64

pembelajaran. Foto merupakan cara yang dapat mempermudah

menganalisis situasi ruangan kelas dan merupakan data visual

penelitian yang dapat dilaporkan untuk ditujukkan kepada orang

lain (Yoni, 2010:58-60).

2. Instrumen Pengumpulan Data

Adapun instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data

yaitu lembar observasi, lembar kerja siswa (LKS), foto

dokumentasi.

a. Defenisi Konseptual Kosakata Anak Usia 4-5 Tahun

Kosakata anak usia 4-5 tahun adalah perbendaharaan kata

yang dimiliki anak sebanyak 1800-2200 kata yang dapat

dikelompokkan menjadi bahasa represif dan produktif sehingga

anak dapat menguasai bahasa melalui kegiatan menyimak,

berbicara, membaca, dan menulis dari berbagai jenis kosakata

seperti kosakata umum dan kosakata khusus.

b. Defenisi Operasional Kosakata Anak Usia 4-5 tahun

Kosakata anak usia 4-5 tahun adalah perbendaharaan kata

yang dimiliki anak sebanyak 1800-2200 kata yang dapat

dikelompokkan menjadi bahasa represif dan produktif sehingga

anak dapat menguasai bahasa melalui kegiatan menyimak,

berbicara, membaca, dan menulis dari berbagai jenis kosakata

Page 73: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

65

seperti kosakata umum dan kosakata khusus yang diukur

melalui kegiatan bermain tebak kata.

c. Kisi-kisi Instrumen

Berdasarkan definisi operasional tersebut, maka dibuatlah

kisi-kisi sebagai berikut:

Tabel 3.6

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Variabel Aspek Indikator Item Total

Penguasaan Kosakata

Reseptif (Pemahaman)

Mampu memahami pembicaraan orang lain.

2, 3, 5

5

Produktif

(Mengkomuni-kasikan)

Mampu menyampaikan ide/fikiran kepada orang lain.

1, 4

Berdasarkan kisi-kisi instrumen tersebut, maka ditetapkan

tiga alternatif hasil pengamatan yaitu; a) mulai muncul yang

diberi bobot 1, b) berkembang sesuai harapan yang diberi

bobot 2, dan c) berkembang sangat baik yang diberi bobot 3.

Dengan demikian skor minimum adalah 1x7 = 7, skor

maksimum adalah 3x7 = 21. Selanjutnya dibagi menjadi tiga

kategori yaitu mulai muncul (kurang) jika skor yang diperoleh

dari hasil pengamatan antara 7-11, berkembang sesuai

harapan (cukup) jika skor yang diperoleh dari hasil pengamatan

antara 12-16, dan berkembang sangat baik (baik) jika skor

yang diperoleh dari hasil pengamatan 17-21.

Page 74: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

66

d. Jenis Instrumen

Alat pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu menggunakan observasi. Observasi adalah suatu

tindakan pengamatan atau peninjauan secara langsung yang

dilakukan dengan cermat. Tindakan observasi dilakukan oleh

peneliti dan kolaborator guna memperoleh gambaran yang

lebih jelas tentang kondisi yang ada pada subyek penelitian.

Lembar observasi ini diisi dengan cara memberikan tanda

checklist () pada setiap yang tampak pada objek penelitian.

Tabel 3.7

Instrumen Penelitian

Indikator Instrumen Skor

4 3 2 1

Mampu memahami pembicaraan orang lain.

2.Anak dapat mengelompokkan benda berdasarkan jumlahnya.

3.Anak dapat melengkapi kata

yang hilang. 5.Anak dapat menyusun cerita

secara berurutan berdasarkan gambar.

Mampu menyampaikan ide/fikiran kepada orang lain.

1.Anak dapat menyebutkan nama-nama benda.

4.Anak dapat bercerita dengan

gambar secara berpasangan.

Page 75: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

67

Kriteria Penilaian:

4= Baik sekali (anak mampu melaksanakan indikator dengan baik

serta mencapai hasil yang melebihi jumlah target yang diharapkan /

>85%).

3= Baik (anak mampu melaksanakan indikator dengan baik sesuai

dengan target yang diharapkan/ 85%.)

2= Cukup Baik (anak mampu melaksanakan indikator dengan motivasi

guru)

1= Belum Baik (anak belum mampu melaksanakan indikator yang

harus dicapai.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif yang digunakan untuk menghasilkan data deskriptif yang

ditulis atau yang diucapkan orang dan perilaku-perilaku yang dapat

diamati. Menurut Neuman yang dikutip oleh Rulam Ahmadi (2005:147),

mengemukakan bahwa analisis data merupakan suatu pencarian

(search) pola-pola dalam data, perilaku yang muncul, obyek-obyek,

atau badan pengetahuan (a body of knowledge).

Analisis data ini digunakan untuk menghimpun data yang

mendalam, sistematis, komprehensif tentang masing-masing kasus.

Analisis data ini dilakukan dalam 2 tahapan, yaitu selama proses

pengumpulan data dan pada akhir pengumpulan data.

Page 76: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

68

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

a. Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini diawali dengan observasi

terhadap keadaan sekolah, situasi sekolah dan kondisi kelas, serta

para pendidik PAUD Flamboyan Jalan KPBB I Rt. 006 Rw. 007 Pos RW

Kelurahan Karet Tengsin Tanah Abang Jakarta Pusat.

Berdasarkan hasil observasi, peneliti menemukan bahwa

pembelajaran yang diselenggarakan di PAUD Flamboyan Jalan KPBB I

Rt. 006 Rw. 007 Pos RW Kelurahan Karet Tengsin Tanah Abang

Jakarta Pusat, khususnya dalam meningkatkan kemampuan kosakata

anak belum berkembang dengan baik. Metode yang diterapkan guru

masih kurang bervariasi dan stimulus yang diberikan terhadap

anakpun masih kurang. Oleh karena itu peneliti melakukan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) dengan tahapan siklus yang meliputi pra siklus,

siklus I dan siklus II.

1. Data Pra Siklus

Sebelum melakukan siklus I, peneliti melakukan tahap pra

siklus antara lain persiapan penelitian yang ditujukan untuk meminta

izin melaksanakan penelitian di PAUD Flamboyan,

Page 77: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

69

pendokumentasian data murid seperti daftar nama anak dan

perkembangan kosakata anak melalui tanya jawab dengan guru di

PAUD Flamboyan yaitu pada hari Senin dan Selasa tanggal 10 dan

11 April 2017.

Persiapan yang dilakukan dalam kegiatan pra siklus ini peneliti

menyiapkan lembar observasi untuk mencatat nama-nama anak

yang akan diobservasi dan menyiapkan lembar untuk mencatat hasil

observasi. Pada prasiklus ini peneliti hanya bertindak sebagai

pengamat yang mencatat keadaan perkembangan kosakata pada

anak yang diobservasi sebelum dilakukannya tindakan dalam siklus

I.

Berdasarkan hasil observasi pada pra siklus, diperoleh daftar

nilai kemampuan kosakata anak usia 4-5 tahun terlihat dalam tabel

berikut:

Page 78: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

70

Tabel 4.1

Hasil Pra Siklus

No Nama Butir Soal

JML Rata2 Skor

% 1 2 3 4 5 Ideal

1 HN 2 3 2 2 3 12 2.4 20 60%

2 AL 1 2 2 2 2 9 1.8 20 45%

3 NN 1 2 2 2 2 9 1.8 20 45%

4 BN 1 2 2 2 3 10 2 20 50%

5 NB 2 3 2 2 3 12 2.4 20 60%

6 NBL 2 3 2 2 3 12 2.4 20 60%

7 HL 1 1 1 1 1 5 1 20 25%

8 RG 1 1 1 1 1 5 1 20 25%

9 HDR 1 2 2 2 2 9 1.8 20 45%

10 PTR 1 1 1 1 1 5 1 20 25%

11 BGS 1 2 1 1 2 7 1.4 20 35%

12 FRH 1 2 2 2 2 9 1.8 20 45%

13 KY 1 2 1 1 2 7 1.4 20 35%

14 KNY 1 1 1 1 1 5 1 20 25%

15 NVT 1 1 1 1 1 5 1 20 25%

16 QSY 1 2 2 1 2 8 1.6 20 40%

17 QNT 2 2 2 2 2 10 2 20 50%

18 SLS 1 2 1 2 1 7 1.4 20 35%

19 ZZ 1 2 1 1 2 7 1.4 20 35%

20 KYN 1 2 1 2 2 8 1.6 20 40%

Jumlah 24 38 30 31 38 161 32.2

Rata-rata 1.2 1.9 1.5 1.55 1.9 0.4025

Persentase

40.25%

Keterangan Skor: 1= Belum Muncul 2= Mulai Muncul 3= Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 4= Berkembang Sangat Baik (BSB) Keterangan Instrumen: 1. Anak dapat menyebutkan nama-nama benda 2. Anak dapat mengelompokkan benda berdasarkan jumlahnya. 3. Anak dapat melengkapi kata yang hilang. 4. Anak dapat bercerita dengan gambar secara berpasangan. 5. Anak dapat menyusun cerita secara berurutan berdasarkan

gambar.

Page 79: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

71

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, persentase yang didapat

pada tahap pra siklus ini adalah 40.25%. Dari hasil tersebut maka

digambarkan persentase kosakata anak usia 4-5 tahun di PAUD

Flamboyan pada tahap pra siklus pada diagram batang dibawah ini :

Gambar 4.1 Diagram Batang

Prosentase Pra Siklus

Berdasarkan diagram di atas, dapat diketahui bahwa peserta

didik yang mendapat nilai tertinggi ada 3 anak dengan persentase

sebesar 60% dan yang mendapat nilai terendah ada 5 anak dengan

prosentase sebesar 25%. Maka dari hasil tersebut kemudian

peneliti melakukan diskusi dengan guru terkait tentang peningkatan

kosakata anak untuk melanjutkan ke tahap siklus selanjutnya.

Kurangnya prosentase kosakata pada anak disebabkan

karena metode yang diterapkan (kolaborator) guru dalam

Page 80: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

72

mengajarkan anak kurang bervariasi dan kurangnya penggunaan

media dalam pembelajaran. Hal tersebut menyebabkan anak

kurang termotivasi untuk ikut serta dalam proses pembelajaran.

2. Data Siklus I

a. Perencanaan Tindakan (Planning)

Pada tahap perencanaan diawali dengan kegiatan

melakukan penjumlahan dua bilangan dua angka yang akan

diajarkan pada anak kepada kolaborator. Selanjutnya bersama

kolaborator peneliti membuat perencanaan tindakan melalui

melakukan penjumlahan dua bilangan dua angka yang meliputi :

1) Membuat satuan perencanaan tindakan siklus I dan Rencana

Kegiatan Harian (RKH) sebagai acuan dalam melaksanakan

tindakan pada siklus pertama.

2) Menyiapkan media pembelajaran.

3) Menyiapkan alat pengumpul data berupa lembar observasi.

4) Menyiapkan alat dokumentasi berupa kamera.

b. Tindakan (Acting)

Pelaksanaan tindakan siklus I dalam bentuk peningkatan

kemampuan berhitung pada pelajaran matematika yang

dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan pada Senin dan Selasa

tanggal 17 dan 18 April 2017 dengan alokasi waktu 60 menit.

Materi pembelajaran pada siklus I adalah anak dapat

Page 81: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

73

menyebutkan benda-benda yang termasuk dalam perlengkapan

upacara, dapat mengelompokkan benda berdasarkan jumlahnya,

dan dapat melengkapi kata yang hilang.

Adapun tahapan tindakan pada siklus I adalah sebagai

berikut :

1) Pertemuan Ke-1

Pertemuan pertama terjadi pada hari Senin tanggal 24

April 2017. Kegiatan pembelajaran pada hari ini dimulai dengan

berbaris, berdo’a, pengembangan motorik kasar, dan mengisi

daftar hadir siswa. Pada kegiatan awal anak diminta duduk

melingkar, menyebutkan nama-nama hari dan membilang

angka 1-10. Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan

kegiatan inti yaitu memberikan penjelasan mengenai

permainan tebak kata dengan media gelas berisi huruf A-G.

Setelah anak memahami cara permainan, peneliti meminta

anak untuk menyebutkan benda-benda yang termasuk dalam

perlengkapan upacara. Setelah anak menyebutkan nama-nama

benda tersebut, peneliti memulai permainan dengan cara

menyanyikan sebuah lagu bersama-sama disertai memegang

gelas huruf secara bergantian. Ketika lagu terhemti, anak yang

didapati memegang gelas, diminta untuk mengocok gelas huruf

tersebut dan mengeluarkan satu kertas yang ada di dalamnya.

Kemudian anak diminta menyebutkan nama benda sesuai huruf

Page 82: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

74

yang keluar dari gelas. Selanjutnya, peneliti meminta anak

untuk mengelompokkan benda sesuai jumlahnya pada media

yang telah disediakan. Kegiatan ini dilakukan secara bergilir,

sehingga setiap anak bisa mendapatkan kesempatannya.

Setelah kegiatan inti berlangsung, peneliti mengevaluasi

kegiatan dengan melakukan tanya jawab kepada peserta didik

tentang kemudahan dan kesulitan dalam permainan tebak kata.

Di akhir kegiatan peneliti membuat kesimpulan dari materi yang

disampaikan. Peneliti juga memberikan pujian kepada seluruh

siswa yang telah aktif dalam kegiatan belajar.

2) Pertemuan 2

Pertemuan kedua terjadi pada hari Selasa, 25 April 2017.

Kegiatan pembelajaran pada hari ini dimulai dengan berbaris,

berdo’a, pengembangan motorik kasar, dan mengisi daftar

hadir siswa. Pada kegiatan awal anak diminta duduk melingkar,

menyebutkan nama-nama hari dan membilang angka 1-10.

Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan kegiatan inti yaitu

memberikan penjelasan mengenai kegiatan melengkapi kata

yang hilang dari sebuah kata melalui media kartu yang telah

dirangkai. Kemudian peneliti meminta anak untuk maju ke

depan satu persatu untuk melakukan kegiatan melengkapi kata

Page 83: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

75

yang hilang. Bagi anak yang telah mendapat giliran, anak

diminta untuk mewarnai gambar bendera.

Setelah kegiatan inti berlangsung, peneliti mengevaluasi

kegiatan dengan melakukan tanya jawab kepada peserta didik

tentang kemudahan dan kesulitan dalam kegiatan ini. Di akhir

kegiatan peneliti membuat kesimpulan dari materi yang

disampaikan. Peneliti juga memberikan pujian kepada seluruh

siswa yang telah aktif dalam kegiatan belajar.

c. Pengamatan Tindakan (Observing)

Tahapan selanjutnya adalah tahap observasi atau tahap

pengamatan tindakan.

Hasil pengamatan peneliti dan kolaborator menunjukkan

bahwa kemampuan kosakata pada anak cenderung meningkat,

walaupun peningkatan tersebut belum maksimal. Observasi yang

dilakukan menghasilkan data siklus I yang dirangkum dalam tabel

berikut ini :

Page 84: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

76

Tabel 4.2

Hasil Siklus I

No Nama Butir Soal

JML Rata2 Skor

% 1 2 3 4 5 Ideal

1 HN 3 4 4 2 3 16 3.2 20 80%

2 AL 3 4 4 2 2 15 3 20 75%

3 NN 3 4 4 2 2 15 3 20 75%

4 BN 3 4 4 2 3 16 3.2 20 80%

5 NB 3 3 3 2 3 14 2.8 20 70%

6 NBL 3 2 3 2 3 13 2.6 20 65%

7 HL 2 2 2 1 1 8 1.6 20 40%

8 RG 2 3 2 1 1 9 1.8 20 45%

9 HDR 3 3 3 2 2 13 2.6 20 65%

10 PTR 2 3 3 1 1 10 2 20 50%

11 BGS 3 4 4 1 2 14 2.8 20 70%

12 FRH 3 3 4 2 2 14 2.8 20 70%

13 KY 2 3 3 1 2 11 2.2 20 55%

14 KNY 2 2 2 1 1 8 1.6 20 40%

15 NVT 2 3 2 1 1 9 1.8 20 45%

16 QSY 3 3 4 1 2 13 2.6 20 65%

17 QNT 2 4 3 2 2 13 2.6 20 65%

18 SLS 2 3 3 2 1 11 2.2 20 55%

19 ZZ 2 3 4 1 2 12 2.4 20 60%

20 KYN 2 4 3 2 2 13 2.6 20 65%

Jumlah 50 64 64 31 38 247 49.4

Rata-rata 2.5 3.2 3.2 1.55 1.9 0.6175

Persentase 61.75%

Keterangan Skor: 1= Belum Muncul 2= Mulai Muncul 3= Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 4= Berkembang Sangat Baik (BSB) Keterangan Instrumen: 1. Anak dapat menyebutkan nama-nama benda 2. Anak dapat mengelompokkan benda berdasarkan jumlahnya. 3. Anak dapat melengkapi kata yang hilang. 4. Anak dapat bercerita dengan gambar secara berpasangan.

Page 85: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

77

5. Anak dapat menyusun cerita secara berurutan berdasarkan gambar.

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, persentase yang

didapat pada tahap siklus I ini adalah 61.75%. Dari hasil tersebut

maka digambarkan persentase peningkatan kosakata anak usia 4-5

tahun melalui bermain tebak kata di PAUD Flamboyan tahap siklus

I pada diagram batang di bawah ini :

Gambar 4.3 Diagram Batang

Prosentase Siklus I

Berdasarkan diagram di atas, dapat diketahui bahwa peserta

didik yang mendapat nilai tertinggi adalah HN dan BN sebesar

80% dan yang mendapat nilai terendah ada 4 anak dengan

prosentase sebesar 40-45%.

Page 86: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

78

d. Refleksi Terhadap Tindakan (Reflecting)

Setelah melakukan perencanaan, pelaksanaan dan

pengamatan tindakan, peneliti bersama kolaborator mengadakan

refleksi tindakan yaitu mengkaji sejauh mana ketercapaian

peningkatan rasa percaya diri anak. Inti dari tahap ini adalah untuk

melakukan perbandingan antara peningkatan kosakata anak

sebelum diberikan tindakan dengan sesudah diberikan tindakan

dalam siklus I. ternyata terdapat peningkatan dari tahap pra siklus

dengan nilai persentase sebesar 40.25% menjadi 61.75% pada

siklus I.

Dari hasil tersebut belum memenuhi target yang diharapkan

oleh peneliti. Kendala yang dihadapi peneliti pada siklus I ini

antara lain adalah masih ada peserta didik yang belum aktif dalam

permainan, sehingga perlu dilakukan stimulasi lebih lanjut.

Untuk mengatasi kendala tersebut, peneliti dan kolaborator

melakukan diskusi untuk mencari solusi atas kendala tersebut,

sehingga diputuskan perlu dilanjutkan pada siklus II.

3. Data Siklus II

a. Perencanaan Tindakan (Planning)

Dari hasil penelitian siklus I, peneliti menyusun

perencanaan untuk mengadakan penelitian tindakan siklus II, yaitu

:

Page 87: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

79

1) Membuat satuan perencanaan tindakan siklus II dan Rencana

Kegiatan Harian (RKH) sebagai acuan dalam melaksanakan

tindakan pada siklus kedua.

2) Menyiapkan media pembelajaran.

3) Menyiapkan alat pengumpul data berupa lembar observasi.

4) Menyiapkan alat dokumentasi berupa kamera.

b. Tindakan (Acting)

Adapun tindakan yang diberikan kepada peserta didik

dilihat berdasarkan pertemuan, yaitu:

1) Pertemuan 3

Pertemuan ketiga terjadi pada hari Senin, 08 Mei 2017.

Kegiatan pembelajaran pada hari ini dimulai dengan berbaris,

berdo’a, pengembangan motorik kasar, dan mengisi daftar

hadir siswa. Pada kegiatan awal anak diminta duduk melingkar,

menyebutkan nama-nama hari dan membilang angka 1-10.

Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan kegiatan inti yaitu

memberikan penjelasan mengenai kegiatan bercerita dengan

gambar secara berpasangan dan menyusun cerita secara

berurutan berdasarkan gambar. Kemudian peneliti meminta

anak untuk maju ke depan satu persatu untuk melakukan

kegiatan tersebut. Bagi anak yang telah mendapat giliran, anak

diminta untuk menebalkan tulisan bendera.

Page 88: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

80

Setelah kegiatan inti berlangsung, peneliti mengevaluasi

kegiatan dengan melakukan tanya jawab kepada peserta didik

tentang kemudahan dan kesulitan dalam kegiatan ini. Di akhir

kegiatan peneliti membuat kesimpulan dari materi yang

disampaikan. Peneliti juga memberikan pujian kepada seluruh

siswa yang telah aktif dalam kegiatan belajar.

2) Pertemuan 4

Pertemuan keempat terjadi pada hari Selasa, 09 Mei

2017. Kegiatan pembelajaran pada hari ini dimulai dengan

berbaris, berdo’a, pengembangan motorik kasar, dan mengisi

daftar hadir siswa. Pada kegiatan awal anak diminta duduk

melingkar, menyebutkan nama-nama hari dan membilang

angka 1-10. Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan

kegiatan inti yaitu mengulang kegiatan pada pertemuan 1

sampai 3.

Setelah kegiatan inti berlangsung, peneliti mengevaluasi

kegiatan dengan melakukan tanya jawab kepada peserta didik

tentang kemudahan dan kesulitan dalam kegiatan ini. Di akhir

kegiatan peneliti membuat kesimpulan dari materi yang

disampaikan. Peneliti juga memberikan pujian kepada seluruh

siswa yang telah aktif dalam kegiatan belajar.

Page 89: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

81

c. Pengamatan Tindakan (Observing)

Tahapan selanjutnya adalah tahap observasi atau tahap

pengamatan tindakan. Hasil pengamatan peneliti dan kolaborator

menunjukkan bahwa kosakata pada anak cenderung meningkat

secara maksimal. Observasi yang dilakukan menghasilkan data

siklus II yang dirangkum dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.3

Hasil Siklus II

No Nama Butir Soal

JML Rata2 Skor

% 1 2 3 4 5 Ideal

1 HN 4 4 4 3 4 19 3.8 20 95%

2 AL 4 4 4 3 3 18 3.6 20 90%

3 NN 4 4 4 3 3 18 3.6 20 90%

4 BN 4 4 4 3 4 19 3.8 20 95%

5 NB 4 4 4 3 4 19 3.8 20 95%

6 NBL 4 4 4 3 4 19 3.8 20 95%

7 HL 4 4 4 3 2 17 3.4 20 85%

8 RG 4 4 3 3 2 16 3.2 20 80%

9 HDR 4 4 4 3 3 18 3.6 20 90%

10 PTR 4 4 4 3 3 18 3.6 20 90%

11 BGS 4 4 4 3 3 18 3.6 20 90%

12 FRH 4 4 4 4 3 19 3.8 20 95%

13 KY 4 4 4 3 3 18 3.6 20 90%

14 KNY 4 3 3 3 3 16 3.2 20 80%

15 NVT 4 4 3 4 4 19 3.8 20 95%

16 QSY 4 4 4 2 3 17 3.4 20 85%

17 QNT 4 4 4 3 3 18 3.6 20 90%

18 SLS 4 4 4 3 2 17 3.4 20 85%

19 ZZ 4 4 4 3 3 18 3.6 20 90%

20 KYN 4 4 4 3 3 18 3.6 20 90%

Jumlah 80 79 77 61 62 359 71.8

Rata-rata 4 3.95 3.85 3.05 3.1 0.8975

Persentase

89.75%

Page 90: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

82

Keterangan Skor: 1= Belum Muncul 2= Mulai Muncul 3= Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 4= Berkembang Sangat Baik (BSB) Keterangan Instrumen: 1. Anak dapat menyebutkan nama-nama benda 2. Anak dapat mengelompokkan benda berdasarkan jumlahnya. 3. Anak dapat melengkapi kata yang hilang. 4. Anak dapat bercerita dengan gambar secara berpasangan. 5. Anak dapat menyusun cerita secara berurutan berdasarkan

gambar.

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, prosentase yang

didapat pada tahap siklus II ini adalah 89.75%. Dari hasil tersebut

maka digambarkan persentase peningkatan kosakata anak usia

4-5 tahun melalui bermain tebak kata di PAUD Flamboyan tahap

siklus II pada diagram batang di bawah ini :

Gambar 4.5 Diagram Batang

Prosentase Siklus II

Berdasarkan diagram di atas, dapat diketahui bahwa peserta

didik yang mendapat nilai tertinggi sebesar 95% dan yang

mendapat nilai terendah sebesar 80%.

Page 91: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

83

d. Refleksi Terhadap Tindakan (Reflecting)

Setelah melakukan perencanaan, pelaksanaan dan

pengamatan tindakan, peneliti bersama kolaborator mengadakan

refleksi tindakan yaitu mengkaji sejauh mana ketercapaian

peningkatan kosakata anak. Inti dari tahap ini adalah untuk

melakukan perbandingan antara pencapaian kosakata anak

melalui bermain tebak kata pada siklus I dan siklus II. Ternyata

terdapat peningkatan dari tahap siklus I dengan nilai persentase

sebesar 61.75% menjadi 89,75%.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil

prosentase kemampuan berhitung anak sudah memenuhi target

yang diharapkan oleh peneliti.

b. Pembahasan

1. Analisis Data

a. Analisis Data Siklus I

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada

siklus I, kemampuan berhitung peserta didik sudah mengalami

peningkatan mencapai 61.75%. Maka dari hasil tersebut

kemudian peneliti melakukan diskusi dengan kolaborator

tentang penerapan permainan tebak kata pada anak kelompok

A untuk melanjutkan ke tahap siklus II. Karena pada siklus I

Page 92: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

84

peningkatan belum memenuhi target yang diharapkan sehingga

perlu dilaksanakan ke siklus II.

b. Analisis Data Siklus II

Berdasarkan hasil pengamatan siklus II, kosakata anak

yang menjadi subjek penelitian berkembang sangat baik.

Prosentase yang didapat pada tahap siklus II ini adalah 89.75%,

maka dari hasil tersebut kemudian peneliti melakukan diskusi

dengan kolaborator untuk menarik kesimpulan bahwa terdapat

peningkatan yang signifikan dalam mengembangkan kosakata

anak usia 4-5 tahun di PAUD Flamboyan Jakarta Pusat.

Berdasarkan hasil yang didapat maka digambarkan kosakata

anak usia 4-5 tahun di PAUD Flamboyan Jakarta Pusat melalui

kegiatan bermain tebak kata pada tahap pra siklus, siklus I, dan

siklus II pada tabel rekapitulasi gabungan di bawah ini:

Page 93: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

85

Tabel 4.4

Rekapitulasi Rata-rata & Prosentase

Berdasarkan Kemampuan Anak

NO NAMA

PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II

RATA- %

RATA- %

RATA- %

RATA RATA RATA

1 HN 2.4 60% 3.2 80% 3.8 95%

2 AL 1.8 45% 3 75% 3.6 90%

3 NN 1.8 45% 3 75% 3.6 90%

4 BN 2 50% 3.2 80% 3.8 95%

5 NB 2.4 60% 2.8 70% 3.8 95%

6 NBL 2.4 60% 2.6 65% 3.8 95%

7 HL 1 25% 1.6 40% 3.4 85%

8 RG 1 25% 1.8 45% 3.2 80%

9 HDR 1.8 45% 2.6 65% 3.6 90%

10 PTR 1 25% 2 50% 3.6 90%

11 BGS 1.4 35% 2.8 70% 3.6 90%

12 FRH 1.8 45% 2.8 70% 3.8 95%

13 KY 1.4 35% 2.2 55% 3.6 90%

14 KNY 1 25% 1.6 40% 3.2 80%

15 NVT 1 25% 1.8 45% 3.8 95%

16 QSY 1.6 40% 2.6 65% 3.4 85%

17 QNT 2 50% 2.6 65% 3.6 90%

18 SLS 1.4 35% 2.2 55% 3.4 85%

19 ZZ 1.4 35% 2.4 60% 3.6 90%

20 KYN 1.6 40% 2.6 65% 3.6 90%

Jumlah 32.2 40.25% 49.4 61.75% 71.8 89.75%

Berdasarkan tabel di atas,prosentase yang diperoleh pada

tahap pra siklus adalah 40.25%, siklus I 61.75%, dan siklus II

adalah 89,75%. Dari hasil tersebut maka dapat digambarkan

kosakata anak 4-5 tahun di PAUD Flamboyan, pada tahap pra

siklus, siklus I, siklus II, dan siklus II dapat dikatakan

berkembang sangat baik.

Page 94: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

86

Dalam hal ini perkembangan kemampuan berhitung anak

mengalami kemajuan dibandingkan pada saat sebelum

diadakan penelitian. Seperti yang terlihat pada tabel rekapitulasi

berdasarkan indikator berikut ini:

Tabel 4.5

Rekapitulasi Berdasarkan Indikator

No Indikator Pra Siklus Siklus I Siklus II

JML % JML % JML %

1 Mampu memahami pembicaraan orang lain.

99 17.7 159 27.7 217 32

2

Mampu menyampaikan ide/fikiran kepada orang lain.

55 13.8 81 18.2 141 32.5

Jumlah 154 240 358

Rata-rata Per Siklus 77 120 179

Prosentase Per Siklus 40.25 61.75 89.75

Berdasarkan rekapitulasi nilai pada tabel di atas, maka

ditetapkan 4 alternatif hasil pengamatan yaitu belum muncul

(BM) yang diberi bobot, mulai muncul (MM) yang diberi bobot 2,

berkembang sesuai harapan (BSH) yang diberi bobot 3, dan

berkembang sangat baik (BSB) yang diberi bobot 4. Maka dapat

digambarkan peningkatan tiap indikator dan prosentase

peningkatan tiap siklus dengan melihat diagram batang. Dari

penelitian yang telah dilaksanakan maka diperoleh rata-rata,

prosentase dan rentang mulai pengamatan yang mengalami

Page 95: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

87

peningkatan pada setiap siklusnya untuk lebih jelasnya dapat

dilihat dari tabel rekapitulasi hasil akhir di bawah ini:

Tabel 4.6

Rekapitulasi Hasil Peningkatan Penelitian Akhir

No Penilaian

Perkembangan Penelitian

Keterangan Pra

Siklus Siklus

I Siklus

II

1 Nilai rata-rata

32.20 49.40 71.80 Dari hasil rata-rata, prosentase

2 Prosentase

40.25 61.75 89.75 dan rentang nilai pengamatan

3

Rentang

77 120 179

yang telah diperoleh dalam

Nilai tiap tahapan mulai dari pra

Pengamatan siklus, siklus I dan siklus II

mengalami peningkatan.

Dari rata-rata, rentang nilai penggunaan dan prosentase

yang telah diperoleh mulai dari pra siklus, siklus I, dan siklus

Iimengalami peningkatan. Dapat dilihat dari tabel rekapitulasi

(tabel ) menggambarkan pencapaian kosakata anak usia 4-5

tahun melalui kegiatan bermain tebak kata adalah:

1) Pra Siklus: Nilai rata-rata peningkatan kosakata anak

diperoleh pada pra siklus adalah 32.20, nilai rata-rata ini

berada pada rentang 77. Artinya taraf kemampuan pada anak

mulai muncul. Prasiklus target yang diperoleh pada prasiklus

adalah 40.25%.

Page 96: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

88

2) Siklus I : Nilai rata-rata peningkatan peningkatan kosakata

anak diperoleh pada siklus I adalah 49.4 , nilai rata-rata ini

berada pada rentang 120 . Artinya, taraf peningkatan

kosakata anak mulai berkembang sesuai harapan.

Prosentase yang diperoleh pada siklus I adalah 61.75%.

3) Siklus II : Nilai rata-rata peningkatan kosakata anak diperoleh

pada siklus II adalah 71.8 , nilai rata-rata ini berada pada

rentang 179. Artinya, taraf peningkatan kosakata anak

melalui kegiatan bermain tebak kata berkembang sangat

baik. Prosentase yang diperoleh pada siklus II adalah

89.75%.

c. Interpretasi Hasil Penelitian

Di dalam pelaksanaan penelitian, dimulai dari tahap perencanaan

(planning), tahap tindakan (acting), tahap pengamatan (observing), dan

tahap refleksi (reflecting). Peneliti mendapatkan beberapa temuan

yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti, temuan-temuan

tersebut adalah:

1. Kegiatan bermain tebak kata dapat digunakan untuk peningkatan

peningkatan kemampuan kosakata anak usia 4-5 tahun.

2. Dari 20 peserta didik yang diteliti, ada 6 peserta didik berkembang

sangat baik (BSB) dengan rata-rata skor 3.8 dan 14 peserta didik

berkembang sesuai harapan (BSH) dengan rata-rata skor 3.2 - 3,6.

Page 97: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

89

3. Kendala yang dihadapi dalam penelitian ini adalah karena peserta

didik sangat antusias untuk mencoba terlebih dahulu dan tidak mau

bergantian dalam melakukan permianan.

4. Solusi yang dilakukan peneliti dalam menghadapi kendala tersebut

adalah dengan membuat aturan permainan, memberikan

penguatan terlebih dahulu sebelum permainan dimulai serta

memberikan reward bagi anak yang dapat mengikuti permainan

dengan baik.

Page 98: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

90

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang meningkatkan kosakata anak

usia 4-5 tahun di PAUD Flamboyan Jakarta Pusat pada tahun ajaran

2016/2017, maka dapat disimpulkan kegiatan bermain tebak kata

dengan menggunakan media kartu bergambar yang ditempel pada

papan kartu dapat meningkatkan kosakata anak usia 4-5 tahun, dan

ini terbukti dari hasil penelitian yang dilaksanakan pada bulan April

2017 menunjukkan hasil kemampuan tiap individu atau indikator

mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini terlihat dari hasil

penelitian pada siklus II mencapai 89,75%.

Adapun proses kegiatan yang telah diteliti selama 4 kali pertemuan/

2 siklus dengan alokasi waktu pertemuan 90 menit untuk tiap

pertemuan, dapat menjadikan suasana yang menyenangkan bagi anak

sehingga dengan menebak kata dari setiap gambar yang kemudian di

tempelkan berpasangan antara gambar dengan kata, kosakata anak

dapat bertambah setiap harinya.

Page 99: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

91

B. Implikasi

Kesimpulan memberikan implikasi bahwa bermain tebak kata dapat

meningkatkan kosakata anak usia 4-5 tahun di PAUD Flamboyan

Jakarta Pusat, maka dalam pembelajaran guru harus menerapkan

metode ini dengan baik dan benar. Penerapan metode pembelajaran

melalui kegiatan bermain tebak kata ini menjadikan anak lebih aktif

dan kreatif dalam belajar. Guru juga dimudahkan dalam melaksanakan

tindak mengajar dan mengelola kelas.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan diatas, maka saran

yang dapat peneliti berikan dari penelitian ini antara lain:

1. Guru hendaknya dapat menentukan metode yang tepat dalam

penyampaian materi ajar sehingga memudahkan anak dalam

belajar.

2. Guru diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif

dan menyenangkan bagi anak, sehingga dapat merangsang minat

belajar anak.

3. Orang tua diharapkan dapat mendukung anak dalam setiap

kegiatan belajar anak dan menerapkan kembali di rumah pelajaran

yang yang telah diajarkan guru di sekolah.

Page 100: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

92

4. Sekolah senantiasa dapat memfasilitasi berbagai media

pembelajaran yang dapat menunjang terlaksananya kegiatan

belajar mengajar di sekolah.

Page 101: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

93

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan dan Soenjono Dardjowidjojo. 2003. Tata Bahasa Baku

Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Alwi, Hasan dkk. 2002. Kamus besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Balai

Pustaka: Jakarta. Ahmadi, Rulam. 2005. Memahami Metodologi Penelitian Kualitatif.

Malang: UM PRESS. Carol, Seefelt & Barbara A. Wasik. 2008. Pendidikan Anak Usia Dini.

Jakarta: PT.Indeks.

Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas .2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :Balai

Pustaka. Eni Zubaidah. 2003. Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini. Yogyakarta:

FIP UNY. Fahruddin dan Jamaris. 2005. Peningkatan Penguasan Kosakata Bahasa

Inggris Melalui Permainan. Vol 3. No 2. 1-41. Harimurti Kridalaksana, 2001. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama. Hartati Sofia. 2005. Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional. Harun, R., Mansyur, & Suratno. 2009. Assesmen perkembangan Anak

Usia Dini. Yogyakarta: Multipresindo. Hastuti, Sri.1992. Konsep-konsep dalam pengajaran Bahasa Indonesia.

Yogyakarta: Mitragama. http://aaps10.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-kosakata-menurut-para-

ahli.html. Diakses pada hari Selasa tanggal 21 Maret 2017 pukul 11.15WIB).

Page 102: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

94

Hurlock, Elizabeth, B. 1978. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Hurlock, Elizabeth, B. 2000.Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Iskandarwassid dan Sunendar, D. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa.

Bandung: SPs UPI dan PT Rosda Karya. Kartono, Kartini. 1995. Psikologi Anak. Bandung: Mandar Maju. Keraf, Gorys. 2001. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama. Keraf, Gorys.1991.Tata Bahasa Rujukan Bahasa Indonesia. Jakarta:

Gramedia Widiasatya. Mansur.2005. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. Mochthar , Syamsuar, ed. 1987. CBSA : Prinsip Pokok dan Pelaksanaan

di Sekolah Dasar. Klaten:Intan Pariwara. Musfiroh, Tadkiroatun. 2005. Bermain Sambil Belajar dan Mengasah

Kecerdasan. Jakarta. Depdiknas Wiyani, Novan Ardy dan Barnawi. 2012. Format PAUD Konsep,

Karakteristik & Implementasi Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Nurbiana, Dhieni. 2009. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.

Nurgiyantoro, Burhan.2001.Penilaian dan Pengajaran Bahasa dan Sastra.

Yogyakarta:BPFE. Pandeirot, et all. 2014. Psikologi Pendidikan 1. Jakarta: Erlangga. Rahayu. 1999. Media pendidikan III: Cara Pembukaan Media Pendidikan.

Jakarta: P3G. Depdikbud. Ras Eko Budi Santoso. “Model Pembelajaran Cooperative Learning”

dalam (http://www.ras-eko.com/,diakses 12 September 2018). Richards, Platt dan Webber.1985.Longman Dictionary of Linguistic.

Harlow:Longman.

Page 103: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

95

Rosmala Dewi. 2005. Berbagai Masalah Anak Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas.

Slamet Suyanto.2005. Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat Publishing.

Soedjito. 1992. Kosakata Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama. Soedjito. 2009. Kosakata Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama. Sofia Hartati.2005. Perkembangan Belajar Pada Anak Usia Dini.

Depdiknas.

Suhartono. 2005. Pengembangan keterampilan bicara anak usia dini. Jakarta: Depdiknas.

Sujiono, Yuliani Nurani, 2013. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.

Jakarta : PT. Indeks. Suprijono, Agus. 2013. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Belajar. Tarigan, H. G. 1989. Metodologi Pengajaran Bahasa (Suatu Penelitian

Kepustakaan). Jakarta: Depdikbud. Tarigan, Henri, Guntur. 1984. Psikolinguistik. Bandung: Angkas. Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan.2011.Pengajaran Analisis

Kesalahan Berbahasa.Bandung: Angkasa Bandung. Tarigan, Henry, Guntur. 2008. Membaca Sebagai suatu Keterampilan

Berbahasa. Bandung: Angkasa. Turniasih. 2013. Keefektifan Penerapan Model Tebak Kata Terhadap

Minat dan Hasil Belajar PKn Materi Komponen Pemerintah Pusat di Indonesia. Tegal: Skripsi Tidak Diterbitkan.

Vallete, R. 1977. Modern Language testing. Second edition. San Diego,

CA: Harcourt Brace Jovanovich. Wiyani, Novan Ardy. 2014. Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini –

Panduan bagi Orang Tua dan Pendidik PAUD dalam Memahami dan Mendidik Anak Usia Dini. Yogyakarta: Gava Media.

Page 104: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

96

Yuliani, Nurani, Sujiono, 2004. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Page 105: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

97

LAMPIRAN 1

FORMAT OBSERVASI

KOLABORATOR

Nama :

Hari/ Tanggal :

No Item Penilaian Pilihan Jawaban

B C K

1 Menyiapkan RKH

2 Penguasaan materi pembelajaran

3 Penguasaan kelas

4 Pemilihan dan penggunaan metode

pembelajaran

5 Pemilihan dan penggunaan media

pembelajaran

6 Dapat memotivasi anak

Keterangan :

B = Baik

C = Cukup

K = Kurang

Jakarta, 10 April 2017

Kolaborator,

(...................................)

Page 106: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

98

LAMPIRAN 2

FORMAT PENILAIAN OBSERVASI PRA SIKLUS

MENINGKATKAN KOSAKATA ANAK USIA 4-5 TAHUN MELALUI BERMAIN TEBAK KATA Nama Anak :

Umur :

No Instrumen

Skor

BM

1

MM

2

BSH

3

BSB

4

1 Menyebutkan benda-benda yang termasuk dalam perlengkapan upacara

2 Mengelompokkan benda berdasarkan jumlahnya.

3 Melengkapi kata yang hilang.

4 Bercerita dengan gambar secara berpasangan.

5 Menyusun cerita secara berurutan berdasarkan gambar.

Jakarta, 10 April 2017

Kolaborator , Peneliti,

(....................................) ( Erna Silfana )

Page 107: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

99

FORMAT PENILAIAN OBSERVASI SIKLUS I

MENINGKATKAN KOSAKATA ANAK USIA 4-5 TAHUN MELALUI BERMAIN TEBAK KATA Nama Anak :

Umur :

No Instrumen

Skor

BM

1

MM

2

BSH

3

BSB

4

1 Menyebutkan benda-benda yang termasuk dalam perlengkapan upacara

2 Mengelompokkan benda berdasarkan jumlahnya.

3 Melengkapi kata yang hilang.

4 Bercerita dengan gambar secara berpasangan.

5 Menyusun cerita secara berurutan berdasarkan gambar.

Jakarta, 25 April 2017

Kolaborator , Peneliti,

(....................................) ( Erna Silfana )

Page 108: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

100

FORMAT PENILAIAN OBSERVASI SIKLUS II

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS AWAL ANAK USIA 4-5 TAHUN MELALUI PERMAINAN MENIRU TULISAN Nama Anak :

Umur :

No Instrumen

Skor

BM

1

MM

2

BSH

3

BSB

4

1 Menyebutkan benda-benda yang termasuk dalam perlengkapan upacara

2 Mengelompokkan benda berdasarkan jumlahnya.

3 Melengkapi kata yang hilang.

4 Bercerita dengan gambar secara berpasangan.

5 Menyusun cerita secara berurutan berdasarkan gambar.

Jakarta, 09 Mei 2018

Kolaborator , Peneliti,

(....................................) ( Erna Silfana )

Page 109: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

101

LAMPIRAN 3

CATATAN LAPANGAN

No. Siklus Pertemuan

/Hari, Tanggal Catatan

1 Pra

Senin,

10 April 2017

Pada tahap prasiklus, peneliti hanya

sekedar melihat proses belajar anak.

Dan didapati sistem pembelajaran

yang lebih mengutamakan metode

ceramah dan pemberian tugas

melalui LKH sehingga terlihat banyak

anak yang tidak semangat dalam

mengikuti kegiatan belajar.

Selasa,

11 April 2017

Hari kedua prasiklus, didapat 15 anak

yang masih belum banyak

mempunyai kosakata. Hal ini dilihat

dari jawaban setiap anak dalam

menjawab pertanyaan guru

2 I

Senin,

24 April 2017

Pada pertemuan pertama, anak

terlihat antusias mengikuti kegiatan

belajar dikarenakan adanya media

kartu bergambar. Namun masih

ditemukan kendala dalam

pelaksanaan, yaitu waktu yang

terbatas dan anak belum memahami

Page 110: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

102

sepenuhnya aturan permainan

sehingga ada beberapa anak yang

belum mengikuti permainan.

Selasa,

25 April 2017

Pada pertemuan kedua, anak sudah

mulai memahami aturan permaian

sehingga kegiatan berjalan dengan

baik. Dari 15 anak pada pra siklus

yang memiliki kosakata dibawah rata-

rata, sudah ada peningkatan anak

dalam menguasai kosakata. Hal ini

terlihat dari hasil pengamatan, hanya

ada 4 anak yang mendapat nilai

dibawah rata-rata.

3 II Senin,

08 Mei 2017

Pertemuan ketiga, anak sangat

bersemangat untuk mengikuti

kegiatan belajar. Setiap anak berhasil

menambah kosakata mereka dengan

menebak kata dari setiap gambar.

Selasa,

09 Mei 2017

Pada pertemuan terakhir, anak sudah

mampu bercerita secara runtun

berdasarkan gambar yang ada dan

anak sudah mampu menjawab

pertanyaan dari cerita yang

dibacakan.

Page 111: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

103

LAMPIRAN 4

FOTO KEGIATAN

SIKLUS I

Page 112: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

104

SIKLUS II

Page 113: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

105

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Erna Silfana

Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 10 Mei 1973

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Karet Pasar Baru I Rt.004/007

Karet Tengsin Tanah Abang, Jakarta Pusat

Telp / Hp : 089513712644

Riwayat Keluarga

1. Orang Tua : a. Ayah : Anang Sunardi

b. Ibu : Petum Bt Salim

2. Suami : -

3. Anak : -

Riwayat Pendidikan

1. SD Karet Tengsin 18 Tahun 1986

2. SMPN 28 Tahun 1989

3. SMEA PGRI 10 Tahun 1992

4. D2 PGTK Aisyiyah Tahun 2012

Riwayat Pekerjaan

1. PAUD Flamboyan Tahun 2009 - sekarang

RENCANA KEGIATAN HARIAN

Page 114: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

106

PAUD FLAMBOYAN

Kelompok : A

Semester : Genap

Tema/Sub Tema : Tanah Airku/Negaraku

Hari/Tanggal : Senin/24-April-2017

Waktu : 08.00-11.00

INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN SUMBER BELAJAR

PENILAIAN

Melaksanakan tata tertib di sekolah (P) Naik turun tangga/tempat yang lebih tinggi dengan kaki bergantian (MK) Membilang (K) Hafal beberapa lagu anak sederhana (B) Memahami cerita yang di bacakan (B) Mengenal simbol-simbol (B) Memahami cerita yang dibacakan (B) Mengenal konsep dan lambang bilangan (Kog) Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan (NAM) Bersabar menunggu

Baris depan kelas Bernyanyi,berdoa,salam Naik turun tangga pelangi Absen Anak l. Kegiatan Awal

- Anak menyebutkan angka 1-10

- Anak Menyebutkan nama - nama hari

- Menyebutkan huruf A-Z sambil bernyanyi

- Bercakap-cakap tentang persiapan upacara

II. Kegiatan Inti Menyebutkan nama benda huruf awal A-G Menyebutkan nama benda untuk persiapan upacara Mengelompokan gambar bendera berdasarkan jumlah III. Istirahat/Makan Baca doa sebelum dan sesudah masuk kamar mandi Antri cuci tangan

Anak langsung Kartu angka 1-10 Gambar-gambar upacara Kartu huruf Potongan gambar Kartu angka dan gambar bendera

Observasi Observasi Observasi Observasi Pemberian tugas

Page 115: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

107

giliran(Sosem) Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan (NAM) Hafal beberapa lagu anak sederhana (B) Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan (NAM)

Baca doa sebelum dan sesudah makan Makan bekal bersama Main out door IV. Kegiatan Akhir Bernyanyi lagu pandai menggambar Evaluasi Baca doa sebelum pulang Ikrar/Salam Pulang

Mengetahui Kepala PAUD Guru kelas Jakarta,24-April-2017

Peneliti

(Tuti Sriani) (Istari Utami) (Erna Silfana)

Page 116: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

108

RENCANA KEGIATAN HARIAN

PAUD FLAMBOYAN

Kelompok : A

Semester : Genap

Tema/Sub Tema : Tanah Airku/Negaraku

Hari/Tanggal : Selasa/25-April-2017

Waktu : 08.00-11.00

INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN SUMBER BELAJAR PENILAIAN

Melaksanakan tata tertib di sekolah (P) Meniti diatas papan yang cukup lebar (MK) membilang (K) Hafal beberapa lagu anak sederhana (B) Menyebutkan kata-kata yang di kenal (B) Mengenal simbol-simbol (B) Menyusun kata sederhana dalam struktur lengkap (B) Mengkoordinasikan mata dan tangan untuk melakukan gerakan yang rumit (MH)

Baris depan kelas Bernyanyi,berdoa,salam Berjalan diatas papan titian secara bergantian Absen Anak l. Kegiatan Awal

- Anak menyebutkan angka 1-10

- Anak Menyebutkan nama - nama hari

- Menyebutkan huruf A-Z sambil bernyanyi

- Menyebutkan kata bendera,Indonesia,merah,putih

II. Kegiatan Inti Menyebutkan nama benda berawalan A-G Menyusun potongankata menjadi kalimat lengkap “Bendera Indonesia Merah Putih” Mewarnai gambar bendera

Anak langsung Kartu angka 1-10 Kartu huruf Kartu huruf Kartu kata Krayon, LKA

Observasi Observasi Pemberian tugas Unjuk Karya

Page 117: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

109

Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan (NAM) Bersabar menunggu giliran(Sosem) Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan (NAM) Hafal beberapa lagu anak sederhana (B) Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan (NAM)

III. Istirahat/Makan Baca doa sebelum dan sesudah masuk kamar mandi Antri cuci tangan Baca doa sebelum dan sesudah makan Makan bekal bersama Main out door IV. Kegiatan Akhir Bernyanyi lagu pandai menggambar Evaluasi Baca doa sebelum pulang Ikrar/Salam Pulang

Mengetahui Kepala PAUD Guru kelas Jakarta,25-April-2017

Peneliti

(Tuti Sriani) (Istari Utami) (Erna Silfana)

Page 118: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

110

RENCANA KEGIATAN HARIAN

PAUD FLAMBOYAN

Kelompok : A

Semester : Genap

Tema/Sub Tema : Tanah Airku/Negaraku

Hari/Tanggal : Senin/8-Mei-2017

Waktu : 08.00-11.00

INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN SUMBER BELAJAR PENILAIAN

Melaksanakan tata tertib di sekolah (P) Naik turuntangga ataw tempat yang lebih tinggi ddngan kaki bergantian (MK) membilang (K) Memahami cerita yang di bacakan (B) Memahami cerita yang dibacakan (B) Meniru huruf (B) Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan (NAM)

Baris depan kelas Bernyanyi,berdoa,salam Naik turun tangga pelangi Absen Anak l. Kegiatan Awal

- Anak menyebutkan angka 1-10

- Anak Menyebutkan nama - nama hari

- Bercakap-cakap tentang presiden dan wakil presiden Indonesia

Bercakap-cakap tentang persiapan upacara II. Kegiatan Inti Bercerita berpasangan tentang presiden dan wakil presiden Menyusun 4 gambar persiapan upacara secara berurutan Menebalkan tulisan “bendera” III. Istirahat/Makan Baca doa sebelum dan sesudah masuk kamar mandi

Anak langsung Kartu angka 1-10 Gambar Presiden dan wakil Presiden Gambar-gambar upacara Gambar presiden dan wakil presiden gambar persiapan upacara LKA, Pensil

Observasi Observasi Observasi Observasi Observasi Pemberian tugas

Page 119: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

111

Bersabar menunggu giliran(Sosem) Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan (NAM) Hafal beberapa lagu anak sederhana (B) Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan (NAM)

Antri cuci tangan Baca doa sebelum dan sesudah makan Makan bekal bersama Main out door IV. Kegiatan Akhir Bernyanyi lagu pandai menggambar Evaluasi Baca doa sebelum pulang Ikrar/Salam Pulang

Mengetahui Kepala PAUD Guru kelas Jakarta,8-Mei-2017

Peneliti

(Tuti Sriani) (Istari Utami) (Erna Silfana)

Page 120: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

112

RENCANA KEGIATAN HARIAN

PAUD FLAMBOYAN

Kelompok : A

Semester : Genap

Tema/Sub Tema : Tanah Airku/Negaraku

Hari/Tanggal : Selasa/9-Mei-2017

Waktu : 08.00-11.00

INDIKATOR KEGIATAN PEMBELAJARAN SUMBER BELAJAR PENILAIAN

Melaksanakan tata tertib di sekolah (P) Melakukan gerakan menggantung ataubergelayut(MK) membilang (K) Mengenal simbol-simbol(B) Memahami cerita yang dibacakan (B) Mengenal konsep dan lambang bilangan (Kog) Menyusun kata sederhana dalam struktur lengkap (B) Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan (NAM)

Baris depan kelas Bernyanyi,berdoa,salam Bergelayut Absen Anak l. Kegiatan Awal

- Anak menyebutkan angka 1-10

- Anak Menyebutkan nama - nama hari

- Menyebutkan nama benda yang berawalan A-G sambil bernyanyi

II. Kegiatan Inti Cerita berpasangan presiden dan wakil presiden Menyusun cerita secara berurut Mengelompokan gambar bendera berdasarkan jumlah Menyusun kata menjadi kalimat lengkap “Bendera Indonesia Merah Putih” III. Istirahat/Makan Baca doa sebelum dan sesudah masuk kamar mandi

Anak langsung Kartu angka 1-10 Kartu huruf A-G Gambar Presiden dan wapres Potongan gambar Kartu angka dan gambar bendera Potongan Kata

Observasi Observasi Observasi Observasi Pemberian tugas Pemberian tugas

Page 121: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

113

Bersabar menunggu giliran(Sosem) Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan (NAM) Hafal beberapa lagu anak sederhana (B) Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan (NAM)

Antri cuci tangan Baca doa sebelum dan sesudah makan Makan bekal bersama Main out door IV. Kegiatan Akhir Bernyanyi lagu pandai menggambar Evaluasi Baca doa sebelum pulang Ikrar/Salam Pulang

Mengetahui Kepala PAUD Guru kelas Jakarta,9-Mei-2017

Peneliti

(Tuti Sriani) (Istari Utami) (Erna Silfana)

Page 122: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

114

Page 123: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

115

Page 124: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

116

Page 125: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

117

Page 126: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

118

Page 127: MENINGKATKAN KOSA KATA ANAK USIA 4-5 TAHUN …

119