meningkatkan keterampilan siswa kelas iv sd negeri

113
MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA KELAS IV SD NEGERI WONOROTO DALAM MELAKUKAN OPERASI PERKALIAN BILANGAN CACAH DI BAWAH 100.000 MELALUI ALAT BANTU KARTU BILANGAN Skripsi Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1 untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Oleh Oleh Oleh Nama : NUR ASHARI NIM : 4102903092 Program Studi : Pendidikan Matematika Jurusan : Matematika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2005

Upload: yusufyahya7149

Post on 18-Jun-2015

3.120 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA KELAS IV

SD NEGERI WONOROTO DALAM MELAKUKAN OPERASI

PERKALIAN BILANGAN CACAH DI BAWAH 100.000

MELALUI ALAT BANTU KARTU BILANGAN

Skripsi

Diajukan dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OlehOlehOlehOleh

Nama : NUR ASHARI

NIM : 4102903092

Program Studi : Pendidikan Matematika

Jurusan : Matematika

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2005

PROPOSAL SKRIPSI

BERBASIS PENELITIAN TINDAKAN KELAS

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA KELAS IV

SD NEGERI WONOROTO DALAM MELAKUKAN OPERASI

PERKALIAN BILANGAN CACAH DI BAWAH 100.000

MELALUI ALAT BANTU KARTU BILANGAN

OlehOlehOlehOleh

Nama : NUR ASHARI

NIM : 4102903092

Program Studi : Pendidikan Matematika

Jurusan : Matematika

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2005

PENGESAHAN

Skripsi

Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas IV SD Negeri Wonoroto Dalam

Melakukan Operasi Perkalian Bilangan Cacah di Bawah 100.000

Melalui Alat Bantu Kartu Bilangan

Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : ...........................

Tanggal : Agustus 2005

Panitia Ujian

Ketua

Drs. Kasmadi Imam S., M.S.

NIP. 130781011

Sekretaris,

Drs. Supriyono, M.Si.

NIP. 130815345

Pembimbing Utama

Drs. Moh Asikin, M.Pd. NIP. 131568879

Ketua Penguji

Isnarto, S.Pd., M.Si.

NIP. 1312092835

Pembimbing Pendamping

Dra. Emi Pujiastuti, M.Pd.

NIP. 131862201

Anggota Penguji

Drs. Moh Asikin, M.Pd.

NIP. 131568879

Anggota Penguji

Dra. Emi Pujiastuti, M.Pd.

NIP. 131862201

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Meningkatkan Keterampilan Siswa

Kelas IV SD Negeri Wonoroto Dalam Melakukan Operasi Perkalian

Bilangan Cacah di Bawah 100.000 Melalui Alat Bantu Kartu

Bilangan”.

Pemilihan judul ini atas dasar alasan bahwa keterampilan siswa

dalam belajar matematika khususnya perkalian masih minim. Hal ini

diselesaikan oleh rendahnya kesadaran orang tua dalam memotivasi

anaknya untuk belajar.

Tujuan penelitian tindakan kelas ini secara umum adalah

menciptakan pembelajaran aktif dengan memahami konsep dasar

matematika yang ditandai adanya interaksi antara guru dan murid.

Secara khusus bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa

kelas IV SD Negeri Wonoroto dalam melakukan operasi perkalian

bilangan cacah di bawah 100.000 melalui alat bantu kartu. Setiap

siklus dilaksanakan 2 kali pertemuan. Tahapan dalam siklus yaitu :

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

Hasil yang diperoleh setelah dilaksanakan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Siklus I siswa yang tuntas belajar 19 siswa, yang tidak tuntas 6 siswa

dengan hasil nilai rata-rata 8,06 prosentase 70,6 %. Siklus II siswa

yang tuntas 21 siswa yang tidak tuntas 4 siswa, nilai rata-rata ulangan

8,56 dengan prosentase 85,6%.

Hasil tes sumatif penelitian tindakan kelas diperoleh siswa yang

tuntas belajar 20 siswa yang tidak tuntas 5 siswa dengan nilai rata-

rata dengan 8,56 dengan prosentase 85,6%.

Simpulan penelitian tindakan kelas ini adalah dengan melalui

penggunaan alat bantu kartu bilangan, ketrampilan siswa kelas IV SD

Negeri Wonoroto dalam melaksanakan operasi perkalian bilangan

cacah di bawah 100.000 dapat ditingkatkan.

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Memindahkan sebuah gunung diawali dengan mengangkat sebuah batu.

2. Kebijaksanaan muncul karena pengalaman, dan pengalaman di dapat karena

ketidakfahaman (kebodohan).

3. Teladan jauh berfaedah dari pada nasehat.

4. Berpegang teguhlah pada “kebenaran” agar tidak ada penyesalan dikemudian hari.

PERSEMBAHAN 1. Karya tulis ini ku persembahkan pada Bapak dan Ibunda

tercinta.

2. Isriku tercinta yang senantiasa memberi dorongan dan

semangat serta doanya.

3. Anak-anakku tersayang.

4. Teman-teman seperjuangan, mahasiswa UNNES FMIPA.

5. Teman-teman guru SD Negeri Wonoroto, yang senantiasa

membantu terlaksananya PTK.

PENGESAHAN

Skripsi

Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas IV SD Negeri Wonoroto

Dalam Melakukan Operasi Perkalian Bilangan Cacah di Bawah

100.000

Melalui Alat Bantu Kartu Bilangan

Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : ...........................

Tanggal : Agustus 2005

Panitia Ujian

Ketua

Drs. Kasmadi Imam S., M.S.

NIP. 130781011

Sekretaris,

Drs. Supriyono, M.Si.

NIP. 130815345

Pembimbing Utama

Drs. Moh Asikin, M.Pd. NIP. 131568879

Ketua Penguji

Isnarto, S.Pd., M.Si.

NIP. 1312092835

Pembimbing Pendamping

Dra. Emi Pujiastuti, M.Pd.

NIP. 131862201

Anggota Penguji

Drs. Moh Asikin, M.Pd.

NIP. 131568879

Anggota Penguji

Dra. Emi Pujiastuti, M.Pd.

NIP. 131862201

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Alloh SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul:

“Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas IV SD N Wonoroto dalam

Melakukan Operasi Perkalian Bilangan Cacah di Bawah 100.000 Melalui Alat Bantu

Kartu Bilangan.”

Dengan selesainya penyusunan skripsi ini perkenankanlah penulis

mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dr. H.A.T. Soegito, SH. MM., Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Drs. Kasmadi Imam S. MS., Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Negeri Semarang.

3. Drs. Supriyono, M.Si., Ketua Jurusan Matematika Universitas Negeri Semarang.

4. Drs. Moh Asikin, M.Pd. Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan

petunjuk, arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyusun skripsi.

5. Dra. Emi Pujiastuti, M.Pd., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan pengarah

dan motivasi kepada peneliti sehingga skripsi bisa selesai.

6. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat

penulis jelaskan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak

kekurangan jauh dari sempurna. Untuk itu segala saran dan kritik yang membangun

senantiasa penulis harapkan.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsiini bermafaat bagi pembaca demi

kebaikan dimasa yang akan datang.

Semarang, Juli 2005

Penulis

DAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR ISIDAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

ABSTRAK................................................................................................... i

PENGESAHAN ........................................................................................... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ iii

KATA PENGANTAR.................................................................................. iv

DAFTAR ISI................................................................................................ vi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul ........................................................ 1

B. Permasalahan ....................................................................... 3

C. Penegasan Istilah .................................................................. 4

D. Tujuan Penelitian.................................................................. 5

E. Manfaat Penelitian................................................................ 5

F. Sistematika Penulisan Skripsi ............................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI DAN HOPOTESIS TINDAKAN

A. Landasan Teori / Tinjauan Kepustakaan ............................... 7

1. Belajar ........................................................................... 7

2. Kesulitan Belajar............................................................ 10

3. Kartu Bilangan............................................................... 13

4. Materi ............................................................................ 14

B. Kerangka Berpikir ................................................................ 16

C. Hipotesis Tindakan............................................................... 16

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian .................................................................. 17

B. Subyek Penelitian /Subyek yang Diteliti ............................... 17

C. Prosedur Kerja dalam Penelitian........................................... 17

D. Sumber Data dan Cara Pengambilan Data............................. 25

E. Tolok Ukur Keberhasilan ..................................................... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Siklus I ............................................................. 26

B. Pelaksanaan Siklus II............................................................ 34

C. Pembahasan.......................................................................... 40

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan .............................................................................. 44

B. Saran ................................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Daftar Siswa Kelas IV ............................................................................ 46

2. Silabus Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2004 ............................... 47

3. Rencana Pembelajaran Pertemuan I Siklus I ........................................... 50

4. Lembar Kerja Siswa ............................................................................... 55

5. Lembar Soal Latihan............................................................................... 56

6. Kunci Jawaban Soal Latihan ................................................................... 57

7. Rencana Pembelajaran Pertemuan II Siklus I .......................................... 58

8. Lembar Soal Siklus II ............................................................................. 58

9. Lembar Soal Latihan............................................................................... 63

10. Kunci Jawaban Soal Latihan ................................................................... 64

11. Rencana Pembelajaran Pertemua I Siklus II ............................................ 65

12. Lembar Kerja Siswa ............................................................................... 69

13. Latihan Soal Pertemuan I Siklus II.......................................................... 70

14. Kunci Jawaban Latihan Soal Pertemuan I Siklus II ................................. 71

15. Rencana Pembelajaran Pertemuan II Siklus II......................................... 72

16. Lembar Kerja Siswa ............................................................................... 76

17. Latihan Soal Pertemuan II Siklus ke II.................................................... 77

18. Kunci Jawaban Latihan Soal Pertemuan II Siklus Ke II .......................... 78

19. Kisi-kisi Tes Formatif Siklus I ................................................................ 79

20. Soal Tes Formatif Siklus I ...................................................................... 80

21. Kunci Jawaban Soal Tes Formatif Siklus I ............................................. 82

22. Kisi-Kisi Tes Formatif Siklus I ............................................................... 84

23. Kisi-kisi Tes Sumatif .............................................................................. 85

24. Soal Tes Formatif Siklus II ..................................................................... 87

25. Kunci Jawaban Tes Formatif Siklus II .................................................... 88

26. Soal Tes Sumatif..................................................................................... 89

27. Kunci Jawaban Soal Tes Sumatif ............................................................ 90

28. Observasi Pelaksanaan Tindakan Oleh Guru Pertemuan I Siklus I .......... 91

29. Lembar Pengamatan Siklus I Pertemuan 1 .............................................. 93

30. Observasi Pelaksanaan Tindakan oleh Guru Pertemuan II Siklus II......... 94

31. Lembar Pengamatan Siklus I Pertemuan 2 .............................................. 96

32. Analisa Hasil Tes Formatif Siklus I ........................................................ 97

33. Observasi Pelaksanaan Tindakan Guru Pertemuan I Siklus II.................. 98

34. Lembar Pengamatan Siklus II Pertemuan ke 1 ........................................ 100

35. Observasi Pelaksanaan Tindakan Oleh Guru Pertemuan II Siklus II ........ 101

36. Lembar Pengamatan Siklus II Pertemuan ke -2 ....................................... 103

37. Analisa Hasil Tes Sumatif PTK .............................................................. 104

38. Analisa Hasil Tes Formatif Siklus II ....................................................... 105

39. Foto Kegiatan ......................................................................................... 106

BAB I

PENDAHULUAN

Alasan Pemilihan Judul

Dalam menyikapi perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat kita

dituntut untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam era globalisasi saat ini

perlu peningkatan sumber daya manusia yang benar-benar tanggap akan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk itu upaya peningkatan

kualitas pendidikan merupakan salah satu modal utama dalam pembangunan.

Menurut Undang-Undang Pendidikan No. 2 tahun 1989 peneliti

berkewajiban untuk mencerdaskan bangsa. Apalagi dengan adanya peraturan baru

tentang otonomi daerah peneliti harus mendidik dan mengajar siswa dengan lebih

bertanggungjawab dan harus mencapai hasil belajar yang maksimal dan

memuaskan.

Berdasarkan pengalaman mengajar pada pokok bahasan ini hasil belajar

siswa hanya bisa mencapai nilai rata-rata 6,0. Hasil ini masih di bawah standar

ketuntasan belajar yang ditetapkan.

Kebetulan saja siswa yang dihadapi guru kondisinya masih sangat minim

atau kurang mendukung, karena mayoritas siswa berasal dari kalangan keluarga

yang tidak mampu, mata pencahariannya adalah petani. Maka dalam hal pendidikan

keluarga tersebut sangat kurang perhatiannya untuk mendorong anak-anaknya

untuk giat belajar, khususnya belajar dalam mata pelajaran matematika. Kondisi

fisik siswa yang kurang memadai, sehingga dapat berpengaruh dalam minat belajar

dan pencapaian hasil yang maksimal khususnya matematika.

Pada kenyataannya untuk mengerjakan soal-soal matematika supaya

hasilnya baik membutuhkan pikiran yang jernih dan tenaga yang sangat

memungkinkan serta kemauan yang kuat. Ketidak mampuan siswa disebabkan pula

karena penguasaan perkalian dari kelas sebelumnya yaitu kelas III belum mantap

dalam arti masih meragukan. Dalam keseharian siswa juga belum lancar untuk

mencongak perkalian bilangan cacah di bawah 100. Sehingga hal ini juga

berpengaruh dalam penguasaan perkalian di kelas IV. Padahal dasar perkalian itu

sangat dibutuhkan dalam pelajaran matematika.

Kebanyakan orang tua murid di sekolah peneliti mempunyai sikap acuh tak

acuh dalam menyekolahkan putera puterinya hanya pasrah sepenuhnya terhadap

guru, dan dirinya sendiri kurang ada usaha untuk memotivasi anak lebih-lebih

dalam penguasaan materi perkalian.

Pada kenyataannya pengoperasian bilangan perkalian masih belum lancar.

Siswa masih banyak yang bingung apabila dihadapkan pada soal perkalian dalam

beberapa macam model pengerjaan pada saat yang bersamaan.

Karena penguasaan konsep dasar perkalian yang mantap dapat digunakan

sebagai landasan dalam pengerjaan soal matematika di kelas selanjutnya yaitu di

kelas V dan VI.

Guru perlu berupaya meningkatkan keterampilan anak dalam penguasaan

konsep perkalian bilangan cacah di bawah 100.000. Juga memberi semangat kepada

anak dalam penguasaan operasi perkalian dan memberi dorongan yang kuat untuk

maju. Serta memotivasi anak agar menyukai pelajaran matematika khususnya

perkalian.

Selama ini di sekolah peneliti belum ada yang mengadakan penelitian

masalah itu, maka penelitian ini dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam upaya

meningkatkan hasil dalam ketuntasan belajar yaitu nilai rata-rata 7,5 ke atas.

Permasalahan

Permasalahan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut

“Bagaimana cara meningkatkan keterampilan dan keaktifan belajar siswa kelas IV

SD Negeri Wonoroto dalam melakukan operasi perkalian bilangan cacah di bawah

100.000 melalui alat peraga kartu bilangan?

Cara Pemecahan Masalah

Agar pemahaman terhadap operasi perkalian bilangan cacah di bawah

100.000 pada siswa kelas IV perlu dilakukan berbagai cara dalam penyampaian

materi dengan pokok bahan perkalian. Untuk pemecahan masalah tersebut, perlu

pemecahan yang antara lain :

Dalam menjelaskan konsep perkalian diperlukan alat bantu yaitu kartu bilangan,

yang isinya tentang cara pengerjaan bentuk perkalian yang bisa dibuat oleh guru

atau siswa sendiri.

Anak dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dalam menyelesaikan soal melalui

kartu bilangan.

Memberikan tugas kepada kelompok dan menjawabnya secara cepat-cepatan atau

kelompok mana yang lebih dahulu selesau disuruh menyampaikan jawabannya.

Demikian cara pemecahan masalah yang dihadapi di kelas peneliti dalam

menyampaikan pokok bahasan perkalian bilangan cacah di bawah 100.000.

Penegasan Istilah

Suatu istilah dapat ditafsirkan dengan arti atau makna yang berbe-beda.

Maka untuk menghindari terjadinya perbedaan dalam mengartikan judul skripsi ini,

penulis memberikan batasan pengertian sebagai berikut:

Meningkatkan keterampilan artinya menambah kecakapan dalam menyelesaikan

tugas (utamanya dalam perkalian).

Siswa kelas IV SD Negeri Wonoroto

Dalam skripsi ini yang diteliti atau obyeknya adalah seluruh siswa SD Negeri

Wonoroto KecamatanWindusari Kabupaten Magelang, yang pada tahun

2004/2005 duduk di Kelas IV.

Melakukan operasi perkalian artinya : mengerjakan perkalian bilangan.

Bilangan cacah dibawah 100.000 artinya bilangan yang dimulai dari 0 sampai

dibawah 100.000.

Alat Bantu adalah sebuah alat yang digunakan untuk membantu siswa dalam

mengalikan bilangan cacah.

Kartu Bilangan artinya : kartu yang berisikan lambang bilangan.

Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian tindakan kelas ini adalah untuk

meningkatkan keterampilan dan keaktifan siswa dalam operasi hitung perkalian

bilangan cacah di bawah 100.000 jika digunakan kartu bilangan sebagai media

pembelajaran.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik bagi

guru, siswa, dan sekolah.

Bagi Guru

Guru dapat meningkatkan pola pembelajaran perkalian.

Guru dapat mengetahui pembelajaran di kelas sehingga pembelajaran lebih

meningkat.

Guru dapat mengetahui kesulitan/masalah yang dihadapi siswa tentang

perkalian-perkalian.

Bagi Siswa

Siswa dapat lebih cepat memahami perkalian

Meningkatkan keterampilan siswa di dalam pelajaran matematika khususnya

perkalian.

Bagi Sekolah

Dapat meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah khususnya pada pengajaran

matematika.

Sistematika Penulisan Skripsi

Secara garis besar skripsi dibagi tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian inti

dan bagian akhir sekripsi. Bagian awal sekripsi terdiri dari abstrak, lembar

pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi dan

lampiran.

Sedang pada bagian inti terdiri dari 5 bab yaitu pendahuluan, hasil

penelitian dan pembahasan, serta simpulan dan saran, yang diperinci sebagai

berikut :

1. Pada bab I Pendahuluan mencakup pembahasan tentang alasan pemilihan

judul, penegasan istilah untuk menghindari salah tafsir dari isi skripsi,

permasalahan, tujuan penelitian dan garis besar sistimatika skripsi untuk

mengetahui susunan dan inti skripsi.

2. Bab II Landasan Teori mencakup belajar, kesulitan belajar dan motifasi

belajar.

3. Bab III mencakup metode penelitian yang membahas tentang lokasi penelitian,

rancangan penelitian, tolak ukur keberhasilan, instrumen penelitian, cara

pengumpulan data.

4. Untuk mengetahui hasil penelitian yang telah dilaksanakan akan ditunjukkan

pada Bab IV yang mengungkap tentang hasil penelitian dan pembahasan.

5. Bab V berisi tentang simpulan dan saran-saran dari penulis.

Bagian akhir skripsi ini berupa daftar pustaka untuk memberi informasi

tentang buku sumber dan literatur lainnya yang digunakan serta lampiran-lampiran

berupa instrumen.

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Landasan Teori / Tinjauan Kepustakaan

Belajar

Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari

kehidupan manusia sehingga tidak ada kata terlambat untuk belajar.

Demikian pula pengertian belajar sudah banyak dikemukakan oleh para ahli

dengan mengemukakan definisi menurut sudut pandang masing-masing. Hal

ini justru akan menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang belajar.

Menurut Morgan (M. Dalyono, 1998:1) menyebutkan “bahwa belajar

merupakan kegiatan dan usaha untuk mencapai perubahan tingkah laku.”

Perubahan tingkah laku itu sendiri merupakan hasil belajar. Rochman

Natawidjaya memberikan definisi mengenai belajar sebagai berikut:

“Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya” (Rochman Natawidjaya, 1984:13). Perubahan yang terjadi

dalam diri individu banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu

susah tentu setiap perubahan dalam diri individu meruakan perubahan dalam

arti belajar.

Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar adalah

1) yang terjadi secara sadar

2) bersifat kontinyu dan fungsional

3) bersifat positif dan aktif

4) bukan bersifat sementara

5) bertujuan atau terarah

6) mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Dengan demikian belajar pada dasarnya adalah perubahan tingkah

laku berkat adanya pengalaman. Perubahan tingkah laku tersebut

menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan

(psikomotorik) maupun nilai dan sikap (afektif).

Belajar Matematika

Jerome Brunner seperti dikutip Herman Hudojo menyatakan tentang

belajar matematika sebagai berikut. “Belajar matematika adalah belajar

tentang konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat

dalam materi-materi yang dipelajari serta menjalankan hubungan antara

konsep-konsep dan struktur-struktur itu.” Lain dari itu peserta didik lebih

mudah mengingat matematika itu bila yang dipelajari merupakan pola yang

terstruktur. (Herman Hudojo, 1998:56)

Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar matematika mempunyai

empat aspek yaitu fakta; konsep; prinsip; dan skill.

Menurut Pandoyo (dalam agnes, 1984:3-5), pengertian hal-hal tersebut di

atas adalah sebagai berikut :

Fakta adalah sesuatu yang sesuai dengan kenyataan atau sesuatu yang sesuai

dengan keadaan yang sebenarnya.

Contoh : simbol, angka, notasi

Konsep adalah ide abstrak yang memungkinkan kita untuk

mengelompokkan benda-benda (objek) ke dalam contoh atau bukan

contoh. Konsep memiliki tiga dimensi yaitu :

a) Internalisasi pengembangan pola mental yang memberikan pada kita

untuk merasakan dan menggunakan konsep tersebut.

b) Verbalisme atau kemampuan mendefinisikan konsep tersebut;

c) Nama artinya mengetahui nama yang memberikan pada konsep-

konsep tersebut.

Contoh dari konsep adalah : lingkaran, persegi, persegi panjang.

Prinsip sebagai pola hubungan fungsional antara konsep-konsep

Prinsip-prinsip pokok tersebut hokum atau teorema yang disajikan

dalam bentuk rumus. Contoh prinsip adalah penjumlahan dua bilangan

real adalah komunitatif; dua garis lurus yang tidak sejajar dan terletak

dalam satu bidang datar akan berpotongan disatu titik.

Skill (keterampilan) adalah keterampilan mental untuk menjalan-kan

prosedur untuk menyelesaikan masalah atau suatu kemampuan

memberikan jawaban yang benar dan cepat.

Contoh dari skill adalah kemampuan dapat menyelesaikan soal materi

perkalian.

Kesulitan Belajar

Kesulitan Belajar dan Gejala-gejalanya

Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam proses

yang ditandai oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai

hasil belajar. Beberapa gejala sebagai pertanda adanya kesulitan belajar

diantaranya :

1) menunjukkan prestasi yang rendah atau di bawah rata-rata nilai yang

dicapai kelompok.

hasil yang dicapai tidak sesuai dengan usaha yang dilakukan,

lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajar,

menunjukkan sikap yang kurang wajar seperti acuh tak acuh; berpura-pura;

dusta dan lain-lain,

menunukkan tingkah laku berlainan, seperti membolos, datang terlambat,

tidak mengerjakan pekerjaan rumah, tidak mau mencatat pelajaran; dan

menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti pemurung,

mudah tersinggung, pemarah, kurang gembira dalam menghadapi situasi

tertentu (Rochman Natawidjaja, dalam Endang 1984 : 20)

b. Latar Belakang Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa disebabkan oleh berbagai

faktor baik yang terdapat dalam dirinya (faktor intern) maupun di luar

dirinya (faktor ekstern)

Faktor Intern

Yang termasuk faktor-faktor yang ada dalam diri siswa adalah

a) kurangnya kemampuan dasar yang ada dalam diri siswa;

b) kurangnya bakat khusus yang mendasari kegiatan belajar tertentu;

c) kurangnya motivasi untuk belajar;

d) gangguan jasmani seperti cacat tubuh dan gangguan pada panca

indera;

e) situasi pribadi (emosional)

f) faktor-faktor bawaan seperti buta warna; kidal; dan lain-lain.

Faktor Ekstern

Faktor-faktor dari luar diri siswa diantaranya :

a) faktor lingkungan sekolah yang kurang menunjang proses belajar,

b) situasi dalam keluarga yang kurang menunjang untuk belajar, dan

c) lingkungan sosial yang kurang memadai.

c. Patokan Kesulitan Belajar

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai

individu yang mengalaminya, maka perlu adanya patokan sebagai batas

untuk menetapkannya. Patokan kesulitan belajar dapat ditetapkan

berdasarkan empat hal yaitu tingkat pencapaian tujuan pendidikan;

kedudukan dalam kelompok; perbandingan antara potensi dengan prestasi;

dan tingkah laku (Rochman Natawidjaja, 1984 : 22 – 26).

1) Tingkat pencapaian tujuan pendidikan

Tujuan pendidikan nasional (dikhususkan menurut lembaga

pendidikannya menjadi tujuan institusional yaitu tujuan yang harus

dicapai oleh lembaga pendidikan; kemudian dikhususkan lagi menjadi

tujuan kurikuler yaitu tujuan yang dicapai oleh mata pelajaran tertentu

dan tujuan yang harus dicapai oleh setiap proses belajar mengajar

disebut tujuan instruksional.

Jadi mereka dianggap berhasil jika dapat mencapai tujuan tersebut.

Sebaliknya jika mereka tidak berhasil, maka mereka tidak dapat

mencapai tujuan tersebut atau mereka mengalami kesulitan belajar.

2) Kedudukan dalam kelompok

Kedudukan seseorang dalam kelompok akan ukuran dalam pencapaian

hasil belajar. Secara statistik yang diperkirakan mengalami kesulitan

belajar adalah mereka yang menduduki urutan paling bawah dalam

kelompoknya.

3) Perbandingan antar potensi

Prestasi belajar seseorang tergantung potensinya (kemampuannya) baik

kecerdasan maupun bakat anak yang dimilikinya. Anak yang berpotensi

tinggi cenderung memperoleh prestasi belajar yang tinggi dan

sebaliknya. Dengan membandingkan potensi dan prestasi yang dicapai

dapat diperkirakan sampai sejauh mana anak dapat mewujudkan

potensinya. Anak yang mengalami kesulitan belajar jika ada perbedaan

yang besar antara potensi yang prestasi.

4) Tingkah laku

Hasil belajar yang dicapai seseorang akan nampak dalam tingkah

lakunya. Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan dalam

aspek-aspek tingkah laku. Siswa yang berhasil dalam belajar dan

ditetapkan. Sebaliknya siswa yang mengalami kesulitan belajar akan

menunjukkan tingkah laku yang menyimpang dengan tujuan yang

ditetapkan.

Dari uraian diatas ternyata belajar kelompok sangat bermanfaat bagi

anak didik dan menambah semangat belajar bagi siswa.

Pada hal-hal yang tujuannya jauh, sebaiknya kita buatkan tujuan-tujuan

sementaranya, sehingga bagi anak-anak yang mudah itu menjadi jelas apa yang

harus dikerjakan.

Diskusi yang terbimbing mengenai aspirasi yang dikehendaki juga sangat

baik untuk memperkembangkan motif itu.

Dengan adanya motivasi belajar yang tingi ternyata dapat meningkatkan

keterampilan dalam mengerjakan soal-soal matematika terutama dalam

perkalian.

Kartu Bilangan

Kartu bilangan disini maksudnya adalah sebuah kartu yang terbuat dari

kertas tebal berbentuk persegi panjang, yang tertuliskan bilangan. Berdasarkan

pengalaman peneliti dalam hal kesulitan yang dialami siswa kelas IV SD N

Wonoroto tentang belajar matematika khususnya perkalian, maka peneliti

membuat alat bantu kartu bilangan.

Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :

Kertas tebal

Spidol

Perekat

Kartu bilangan didesain mirip dengan kartu remi/bridge, warna disesuaikan agar

lebih menarik. Dalam penggunaan kartu ini harus ada pasangannya dengan

papan planel. Contoh bentuk kartu bilangan sebagai berikut:

Ada 3 warna yaitu putih, kuning dan hijau

Materi

Pokok bahasan yang akan diteliti adalah perkalian kurang dari 100.000

yang dikerjakan dengan cara

Perkalian cara mendatar;

Contoh penggunaan kartu bilangan dalam pembelajaran dalam pokok materi

perkalian:

24 x 12 = (20 + 4) x 12

= (20 x 12)+ (4 x 12)

= 20 x (10 + 2) + 4 x (10 + 2)

= (20 x 10) + (20 x 2) + (4 x 10) + (4 x 2)

= 200 + 40 + 40 + 8

= 288

x = ( + ) x

= ( x ) + ( x )

= x ( + ) + x ( + )

= ( x ) + ( x ) + ( x )+( x )

= + + +

=

Perkalian cara panjang;

Perkalian cara pendek.

Perkalian di bawah 100.000 model penyajiannya adalah dengan model

konkret dan abstrak.

Model konkret adalah model penyajian yang penekanannya pada penggunaan

alat peraga baik benda-benda konkret atau gambarnya. Model abstrak adalah

model penyajiannya yang hanya menggunakan lambang-lambang bilangan.

Alat peraga yang digunakan untuk model konkret adalah himpunan, garis

bilangan (mistar bilangan), neraca bilangan, kantong himpunan.

2 4 1 2 2 0 4 12

12 20 12 20

20 10 10 4 10 10

20 10 10 2 4 10 4 2

2 0 0 4 0 4 0 8

2 8 8

Untuk bilangan cacah di bawah 100 masih cocok penyajiannya dengan

menggunakan benda-benda konkret, tetapi kalau untuk bilangan yang besar

lebih dari 100 akan tidak praktis jika penyajiannya dengan model konkret.

Untuk bilangan lebih dari 100 sebaiknya memakai model abstrak.

Supaya siswa dapat mengerjakan soal perkalian dengan model abstrak

harus hafal dasar perkalian.

Yang dimaksud dengan fakta dasar perkalian adalah perkalian antara dua

bilangan cacah dari 0 – 9, atau daftar kali-kalian dari 0-9.

Contoh :

2 x 4 = 8 (operasi perkalian)

2 dan 4 = faktor perkalian

8 adalah hasil perkalian

Jadi perkalian adalah faktor x faktor = hasil perkalian

Perkalian cara mendatar diselesaikan dengan cara pengelompokkan

(distributive). Perkalian cara panjang diselesaikan dengan cara mengalikan

sesuai dengan nilai tempat dan disusun ke bawah. Perkalian cara pendek

diselesaikan dengan singkat.

Cara pengerjaan perkalian untuk siswa, yang menjadi sasaran paling

akhir yang harus dikuasai adalah perkalian cara singkat.

Pada siklus I pengajaran disampaikan dengan cara klasikal, dan siklus II

pengajaran disampaikan dengan kerja kelompok serta siklus III disampaikan

dengan kerja kelompok; anak yang pandai menjadi tutor sebaya.

Pembentukan kelompok kecil pada siklus II, anak-anak dikelompokkan

sebanyak 4 anak setiap satu kelompok. Satu anak menjadi dua dan sebagai tutor

sebayanya; dan satu anak menjadi penulis; serta satu anak menjadi pelapor yang

lain sebagai anggota.

Dengan alat peraga kartu bilangan diharapkan dapat meningkatkan hasil

belajar anak. Bila motivasi meningkatkan maka belajar anak menjadi giat dan

hasilnya pun akan meningkat.

Kerangka Berpikir

Menurut pendapat para pakar pendidikan yang menyebutkan bahwa

perubahan yang relative dalam tingkah laku merupakan hasil belajar. Untuk

meningkatkan prestasi belajar banyak diperlukan cara dalam menyampaikan materi

pelajaran, diantaranya dengan menggunakan alat bantu agar anak lebih mudah

dalam menerimanya. Sebagaimana Rachman Natawidjaja (1984:13-15)

mengemuka-kan bahwa “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu

untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.

Maka usaha untuk mencapai hasil perubahan yang maksimal dalam pembelajaran

matematika khususnya masalah operasi perkalian bilangan cacah di bawah 100.000

masih perlu alat bantu yang sekiranya diperlukan untuk mencapai harapan yang

diinginkan.

Hipotesis Tindakan

Melalui penggunaan alat bantu kartu bilangan ketrampilan siswa kelas IV

SD Negeri Wonoroto Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang pada operasi

perkalian bilangan cacah di bawah 100.000 dapat ditingkatkan.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ada di SD Negeri Wonoroto, Kecamatan Windusari

Kabupaten Magelang. SD tersebut berada di lereng gunung Sumbing tepatnya di

Dewa Wonoroto, dan berada di sekitar rumah penduduk. Sekolah itu cukup nyaman

untuk belajar. Tetapi kadang-kadang kalau musim hujan hawanya terlalu dingin

sehingga agak mengganggu dalam proses belajar mengajar. Bangunan sekolah yang

cukup tua karena sebagian ruang kelas masih utuh peninggalan jaman Belanda. Hal

ini memprihatinkan dalam proses belajar mengajar. Pihak sekolah sudah

mengusulkan untuk direhab tetapi sampai sekarang belum ada tindakan apa-apa

dari pemerintah. Jumlah murid keseluruhan SD Negeri Wonoroto + 254 anak.

Kalau kebetulan hari Rabu dan Sabtu anak-anak menjalankan senam pagi bersama,

nampak di halaman penuh sesak.

B. Subyek Penelitian / Subyek yang Diteliti

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SD N Wonoroto yang duduk di

kelas IV pada tahun ajaran 2004/2005.

C. Prosedur Kerja dalam Penelitian

Rancangan penelitian ini berupa prosedur kerja dalam suatu penelitian

tindakan kelas yang ditempuh secara bertahap. Tahapan tindakan kelas ini meliputi

tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Tahapan-tahapan

tersebut disusun dalam suatu siklus:

Siklus I Pertemuan I

1. Perencanaan

a. Mempersiapkan rencana pengajaran dengan materi perkalian bilangan cacah

di bawah 100.000

b. Membuat alat bantu/alat peraga kartu bilangan.

c. Membuat lembar pengamatan untuk melihat kondisi kegiatan belajar

mengajar dan lembar observasi antara lain:

1) Lembar observasi untuk siswa, meliputi:

a) Keaktifan mengerjakan tugas

b) Keaktifan untuk mengajukan pertanyaan

c) Keaktifan untuk mengajarkan soal di papan tulis.

2) Lembar observasi guru dalam melaksanakan KBM.

d. Merancang alat evaluasi untuk mengetahui

1) Apakah pemanfaatan alat peraga sudah maksimal?

2) Apakah siswa aktif dalam KBM?

3) Apakah siswa mengerjakan tugas dengan baik?

e. Meminta bantuan kepada guru lain untuk mengamati berlangsungnya PTK

yang akan dilaksanakan.

f. Menentukan waktu dan jadwal pelaksanaan PTK.

g. Membagi kelompok belajar menurut nomor absen.

2. Tindakan

Untuk mengetahui efektivitas pemahaman konsep perkalian bersusun,

maka diperlukan pertemuan dalam satu siklus. Pertemuan tersebut diisi tentang

penyampaian materi perkalian cara mendatar, cara bersusun panjang dan

pengenalan soal cerit ayang ada kaitannya dengan perkalian dalam kehidupan

sehari-hari. Penyampaian materi bisa dilaksanakan secara klasikal kemudian

diteruskan dengan cara kerja kelompok untuk menyelesaikan LKS. Pemberian

materi perkalian dengan cara mendatar dan bersusun panjang untuk mendasari

pengetahuan tentang perkalian tetapi untuk tujuan akhir anak terampil dalam

menghitung atau memecahkan masalah yang ada kaitannya dengan kerkalian.

3. Pengamatan

Untuk mengetahui tahap-tahap kegiatan yang terjadi dalam

pembelajaran diperlukan lembar observasi yang meliputi lembar pengamatan

bagi siswa dan lembar observasi bagi guru.

Pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan

observasi siswa dapat dilakukan oleh guru/peneliti. Hal ini dilakukan karena

hanya guru yang melakukan pembelajaran tersebut yang mengerti seluk beluk

pembelajaran yang terjadi di kelasnya.

Sedangkan pengamatan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran

menggunakan lembar supervisi guru yang dilakukan oleh rekan sejawat guru

peneliti, sehingga segala hal yang menyangkut materi dapat terekam secara

optimal.

4. Refleksi

Hasil analisa data dikaji keberhasilan dan kegagalan untuk mencapai

tujuan sementara pada pertemuan I siklus pertama. Kemudian direfleksikan

untuk menentukan tindakan pada pertemuan ke II siklus pertama dalam rangka

mencapai tujuan akhir.

Siklus I Pertemuan ke II

1. Perencanaan

a. Mempersiapkan rencana pengajaran dengan materi perkalian bilangan cacah

di bawah 100.000

b. Membuat alat peraga kartu bilangan

c. Menyiapkan anggota kelompok belajar menurut kedekatan rumah

d. Membuat lembar pengamatan untuk melihat kondisi kegiatan belajar

mengajar.

1) Lembar observasi untuk siswa, meliputi:

a) keaktifan dalam mengerjakan tuas

b) keaktifan untuk mengajukan pertanyaan

c) keaktifan untuk mengerjakan soal di papan tulis

e. Lembar observasi guru dalam melakukan pembelajaran

f. Merancang alat evaluasi untuk mengetahui:

1) apakah siswa aktif dalam pembelajaran?

2) apakah siswa dapat mengerjakan tugas dengan baik?

g. Minta guru sejawat untuk mengamati berlangsungnya PTK yang akan

dilaksanakan.

h. Menentukan waktu dan jadwal pelaksanaan PTK.

2. Tindakan

Untuk mengetahui efektifitas pemahaman konsep perkalian bersusun,

maka diperlukan pertemuan dalam siklus I pertemuan ke II. Pertemuan ini diisi

tentang penyampaian materi perkalian dengan cara bersusun pendek dan

pemecahan masalah yang ada kaitannya dengan perkalian dalam kehidupan

sehari-hari. Kemudian memberikan latihan soal-soal.

3. Pengamatan

Untuk mengetahui tahap-tahap kegiatan yang terjadi dalam

pembelajaran ini diperlukan lembar observasi siswa dan juga lembar observasi

bagi guru.

Pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan

lembar observasi siswa dapat dilakukan oleh guru/peneliti sendiri. Hal ini

karena guru yang melakukan atau melaksanakan pembelajaran tersebut yang

mengerti seluk-beluk pembelajaran yang terjadi dikelasnya. Sedangkan

pengamatan kinerja guru dalam melaksanakan pengajaran dilakukan oleh teman

sejawat guru peneliti, sehingga segala hal yang menyangkut materi atau

kekurangannya dapat terekam secara optimal.

4. Refleksi

Hasil analisa data dikaji keberhasilan atas kegagalan untuk mencapai

tujuan sementara pada siklus yang ke I. Kemudian direfleksikan untuk

menentukan tindakan pada siklus yang ke II dalam rangka mencapai tujuan

akhir.

Siklus II pertemuan I

1. Perencanaan

a. Mempersiapkan rencana pengajaran dengan materi perkalian bilangan cacah

di bawah 100.000.

b. Membagi anggota kelompok belajar menurut penyebaran kepandaian anak.

c. Membuat alat peraga kartu bilangan.

d. Membuat lembar observasi yang meliputi observasi murid dan guru dalam

pembelajaran.

e. Merancang alat evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur keberhasilan

dalam pembelajaran.

f. Meminta teman sejawat atau Kepala Sekolah untuk mengamati

berlangsungnya PTK yang akan dilaksanakan

g. Menentukan waktu dan jadwal pelaksanaan PTK.

2. Pelaksanaan

Untuk mengetahui efektivitas pemahaman konsep perkalian yang

disampaikan, maka diperlukan pertemuan pada siklus ke II. Pertemuan ini diisi

tentang penyampaian materi perkalian: tiga bilangan satu angka, perkalian

bilangan tiga angka dengan bilangan satu angka secara bersusun pendek, dan

contoh soal cerita yang ada kaitannya dengan perkalian dalam kehidupan

sehari-hari. Pengajaran dilaksanakan secara kelompok di lanjutkan pemberian

soal-soal dalam LKS. Ketiga bentuk soal diberikan pada saat yang bersamaan.

3. Pengamatan

Untuk mengetahui tahap-tahap kegiatan yang terjadi di dalam

pembelajaran diperlukan lembar observasi siswa dan juga lembar observasi bagi

guru dalam pembelajaran.

Adapun pengamatan aktivitas siswa dapat dilakukan oleh guru/ peneliti

sendiri. Karena hanya guru itulah yang tahu seluk-beluk pembelajaran yang

terjadi dikelasnya. Sedangkan pengamatan untuk guru/kinerja guru dalam kelas

dalam melakukan pembelajaran dilakukan teman sejawat atau Kepala Sekolah,

sehingga segala hal yang menyangkut materi dapat terekam semua.

4. Refleksi

Hasil analisa data dikaji keberhasilan dan kegagalannya pada siklus ini

dalam rangka mencapai tujuan akhir.

Siklus II Pertemuan II

1. Perencanaan

a. Mempersiapkan rencana pengajaran dengan materi perkalian bilangan cacah

di bawah 100.000

b. Membagi anggota kelompok belajar menurut kelompok belajar yang

dilakukan setiap hari

c. Membuat alat peraga kartu bilangan

d. Membuat lembar observasi yang meliputi observasi murid dan guru dalam

pembelajaran.

e. Merancang alat evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur keberhasilan

dalam pembelajaran.

f. Meminta teman sejawat untuk mengamati berlangsungnya PTK yang akan

dilaksanakan.

g. Menentukan waktu dan jadwal pelaksanaan PTK.

2. Pelaksanaan

Untuk mengetahui efektifitas pemahaman konsep perkalian yang

disampaikan, maka diperlukan pertemuan yang ke II pada siklus II. Pertemuan

ini diisi tentang penyampaian materi perkalian dua bilangan dua angka dengan

bantuan perkalian dengan 100 secara mendatar dan perkalian bilangan tiga

angka denan bilangan dua angka secara bersusun pendek serta soal cerita yang

berkaitan dengan perkalian. Pengajaran dilaksanakan secara kelompok

dilanjutkan pemberian soal-soal dalam LKS. Ketiga bentuk soal diberikan pada

saat yang bersamaan.

3. Pengamatan

Untuk mengetahui tahap-tahap kegiatan yang terjadi di dalam

pembelajaran diperlukan lembar observasi siswa dan juga lembar observasi bagi

guru dalam pembelajaran. Adapun pengamatan siswa dapat dilakukan oleh

guru/peneliti sendiri. Karena hanya guru itulah yang tahu seluk-beluk

pembelajaran yang terjadi dikelasnya. Sedangkan pengamatan untuk

guru/kinerja guru dalam kelas dalam melakukan pembelajaran dilakukan teman

sejawat, sehingga segala hal yang menyangkut materi dapat terekam semua.

4. Refleksi

Hasil analisa data dikaji keberhasilan dan kegagalannya pada siklus ini

dalam rangka mencapai tujuan akhir.

D. Sumber Data dan Cara Pengambilan Data

Dalam melaporkan kegiatan PTK sumber data diperoleh dari pengamatan

pembelajaran yang dilakukan dari siklus yang pertama sampai siklus yang terakhir.

Semuanya itu diamati dengan lembar observasi guru maupun lembar observasi

siswa.

Pengambilan data siswa dan guru diperoleh melalui PTK yang dilakukan

melalui 2 siklus. Kekurangan siklus I akan diperbaiki pada siklus yang ke 2. Dan

siklus ke 2 merupakan siklus yang terakhir.

E. Tolok Ukur Keberhasilan

Tolok ukur keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini jika 85% atau lebih

siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar memperoleh nilai 7,5 ke atas.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

F. Pelaksanaan Siklus I

Sesuai dengan gagasan yang dikemukakan, maka peneliti mengembangkan

rencana penelitian ini berupa prosedur kerja dalam penelitian tindakan yang

dilaksanakan di dalam kelas.

Tahapan penelitian kelas ini meliputi dua siklus. Dalam satu siklus terdiri

atas tahapan perencanaan, pelaksanaan/tindakan, pengamatan dan refleksi.

Siklus I merupakan pembelajaran mata pelajaran matematika dengan materi

pokok operasi hitung perkalian. Pelaksanaan siklus I ini dibagi dua pertemuan yaitu

: pertemuan I hari Kamis, tanggal 24 Maret 2005, dan pertemuan ke II hari Sabtu,

tanggal 26 Maret 2005. Dengan alokasi waktu masing-masing pertemuan selama 80

menit.

Hasil dari Pengamatan Pertemuan I siklus I

5. Peneliti bekerjasama dengan teman sejawat untuk melakukan pengamatan.

6. Observer mengamati jalannya pembelajaran dan menilai kemampuan guru

dalam mengelola kelas, kelompok serta menilai kemampuan siswa dalam

mengerjakan LKS.

7. Melakukan penilaian hasil latihan soal yang dikerjakan secara individual.

8. Dari pengamatan siswa diperoleh temuan sebagai berikut:

a. Masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan guru menjelaskan

materi.

b. Masih ada tiga siswa yang tidak mengerjakan tugas dari guru.

c. Masih ada tiga siswa yang mengerjakan soal sangat lambat.

d. Masih ada tiga siswa yang mengerjakan tugas tetapi masih salah, antara

lain:

1) Misalnya pada pekerjaan, soal perkalian mendatar soal no. 2

Jawaban siswa yang masih salah sebagai berikut.

27 x 14 = (20 + 7) x 14

= (20 + 7 + 10 + 4)

Seharusnya jawaban yang benar adalah

27 x 14 = (20 + 7) x 14

= (20 x 14) + (7 x 14)

= 20 x (10 + 4) + 7 x (10 + 4)

2) Misal pada pekerjaan, soal perkalian bersusun panjang no : 2 yang

masih salah sebagai berikut.

27

14 x

828

27 +

1098

Seharusnya jawaban yang benar adalah

27

14 x

28

80

70

200 +

378

3) Siswa kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita

4) Siswa yang pandai mendominasi kelompoknya.

9. Dari pengamatan terhadap kemampuan guru dalam mengelola kelas dan

kelompok diperoleh temuan sebagai berikut:

a. Dalam menyampaikan materi pelajaran waktu yang digunakan kurang

efisien karena melebihi waktu yang ditentukan.

b. Dalam mendemonstrasikan alat bantu/peraga belum maksimal masih ada

anak yang kurang tertarik untuk mencoba.

c. Masih adanya kelompok dalam kelas yang menemui kesulitan karena

kurang mendapat perhatian guru.

d. Dalam menyampaikan pendapat siswa kurang berani karena belum

ada/motivasi dari guru.

Refleksi

Setelah pelaksanaan pengamatan atas tindakan pelajaran di dalam kelas,

selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan yang dilakukan.

Dalam kegiatan siklus I pertemuan 1 dihasilkan produk refleksi sebagai berikut:

1. Waktu yang digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran kurang efisien

melebihi waktu yang ditentukan, sehingga waktu untuk bekerja kelompok

menjadi berkurang, hendaknya guru mengatur waktu seefisien mungkin.

2. Dalam mendemonstrasikan alat bantu belum maksimal karena masih ada anak

yang belum aktif mengikuti pelajaran, hendaknya dalam mendemonstrasikan

alat bantu dibuat yang menarik biar semua anak aktif.

3. Ada tiga siswa yang masih salah dalam mengerjakan tugas individu, oleh karena

itu guru dianjurkan untuk membimbing siswa yang merasa kesulitan.

4. Adanya tiga siswa yang kurang berani menyampaikan pendapat antar

kelompok, guru diharapkan memberi motivasi agar para siswa lebih berani

dalam menjawab/menyampaikan pendapatnya.

5. Adanya 6 anak kesulitan dalam mengerjakan soal cerita, guru diharapkan

memberi pengarahan sebelum anak mengerjakan soal cerita. Misalnya:

diberikan langkah-langkah dalam menyelesaikan soal cerita.

6. Anak yang pandai mendominasi kelompoknya, hendaknya dalam pembagian

kelompok kerja diperhatikan tingkat kepandaiannya.

7. Secara garis besar pelaksanaan siklus I pertemuan 1 sudah baik dan akan

diteruskan pada pertemuan yang ke 2 untuk melanjutkan materi yang belum

selesai.

Hasil Pengamatan

Setelah melaksanakan penelitian pada siklus I pertemuan I didapatkan hasil

dari pengamatan siswa pada waktu mengikuti pelajaran, diantaranya adalah:

Keaktifan belajar siswa sebesar 76,6%

Keterampilan siswa sebesar 78%.

Dilihat dari aktivitas belajar siswa hasil belum kelihatan baik karena anak

belum terbiasa denan pembelajaran seperti ini. sedangkan hasil dari pengamatan

guru yang mengadakan penelitian bisa dilihat dari:

Kegiatan pendahuluan

Kegiatan inti

Kegiatan penutup

Mendapatkan prosentase 57,5% dengan predikat cukup perlu ditingkatkan pada

pertemuan berikutnya.

Hasil dari Pengamatan pertemua ke 2 siklus I

a. Peneliti bekerjasama dengan teman sejawat untuk melakukan pengamatan.

b. Observer mengamati jalannya pembelajaran dan menilai kemampuan guru

dalam mengelola kelas, kelompok serta menilai kemampuan siswa dalam

mengerjakan LKS.

c. Melakukan penilaian hasil latihan soal yang dikerjakan secara individu.

d. Dari pengamatan siswa diperoleh temuan sebagai berikut.

1. Masih ada enam siswa yang kurang jelas tentang materi perkalian dengan

cara bersusun pendek.

Misalnya :

15

24 x

Jawaban yang salah

15

24 x

420

210 +

630

Seharusnya jawaban yang benar adalah

15

24 x

60

30 +

360

2. Masih ada lima siswa kurang paham dalam memahami soal cerita, jadi

jawaban soal berbeda dengan yang diharapkan.

Misalnya : Dalam gudang ada 9 karung gula pasir. Setiap karung masing-

masing berisi 50 kg. Yang ditanyakan berapa kg gula pasir di dalam gudang.

Tetapi jawaban anak ada yang salah karena 50 + 9 = 59

Seharusnya jawaban tersebut harus dikalikan yaitu :

9 x 50 = 450. Jadi gula pasir yang ada di gudang sebanyak 450 kg.

3. Masih ada empat juga anak yang belum berani mengerjakan soal di depan

kelas.

e. Dari pengamatan terhadap guru dalam mengelola kelas dan kelompok diperoleh

temuan sebagai berikut.

1. Dalam penyampaian materi pelajaran sudah ada perubahan dalam segi

waktu tidak seperti pada pertemuan 1, tetapi belum efisien juga.

2. Pemakaian alat peraga sudah baik walaupun masih ada lima siswa yang

kurang jelas dengan penggunaan alat peraga tersebut dari pada pertemuan

yang lalu.

3. Kelompok yang menemui kesulitan dalam mengerjakan LKs tidak sebanyak

pada pertemuan ke 1 karena guru sudah banyak membimbing pada

kelompok-kelompok yang mengalami kesulitan.

Refleksi

Setelah melaksanakan pengamatan atas tindakan pelajaran di kelas,

selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan yang dilakukan. Dalam kegiatan

siklus I pertemuan ke 2 dihasilkan produk refleksi sebagai berikut:

1. Waktu yang digunakan dalam penyampaian materi pelajaran masih belum

efieisn seperti yang diharapkan, sehingga masih ada kelompok yang kurang

perhatian, juga pada siswa yang belum jelas perlu bantuan/bimbingan khusus.

Hendaknya guru mengatur waktu tersebut dengan seefisien mungkin kalau bisa.

2. Dalam pendemonstrasian alat bantu masih kurang karena terbatasnya jumlah

kartu bilangan, maka hendaknya kartu bilangan diperbanyak sehingga anak bisa

mencoba lebih jelas.

3. Masih ada siswa yang mengerjakan soal secara individu, oleh karena itu guru

diharapkan untuk membimbing siswa yang masih ada kesulitan.

4. Adanya kelompok yang masih salah memahami isi soal cerita, hendaknya guru

lebih dalam memberi pengarahan tentang cara mengerjakan soal cerita.

5. Adanya siswa yang belum berani maju untuk mengerjakan soal di depan kelas,

hendaknya guru memberi motivasi dan dorongan agar anak tersebut lebih

percaya diri dalam mengerjakan tuas.

6. Secara garis besar pelaksanaan siklus I pertemuan 2 sudah baik dan kondusif.

Akan tetapi kegiatan siklus I perlu diulang sebagian materi dan dilanjutkan

materi yang belum disampaikan. Sehingga perlu dilaksanakan siklus ke II agar

keterampilan dalam mengalikan bilangan lebih meningkat.

Siklus I ditandai dengan anak yang tuntas belajar baru ada 19 anak= 76%

dan yang belum tuntas 6 anak = 24%.

Hasil Pengamatan

Dari hasil pengamatan terhadap siswa pda pertemuan ini didapatkan hasil

sebagai berikut:

Keaktifan belajar siswa prosentasenya adalah 86%, sedang untuk keterampilan

prosentasenya 84%. Ini berarti antara pertemuan pertama dengan pertemuan kedua

sudah ada peningkatan.

Sedang pengamatan terhadap guru dalam menyampaikan pelajaran sebagai berikut:

• Kegiatan pendahuluan

• Kegiatan inti

• Kegiatan penutup

Mendapat prosentase hasilnya 70% dengan predikat baik. Hal ini perlu ditingkatkan

siklus berikutnya.

Setelah selesai pertemuan ke 1 dan 2 pada siklus I diadakan evaluasi dengan hasil

sebagai berikut:

a. Banyaknya siswa yng tuntas belajar = 19 siswa dengan prosentase 76%.

b. Banyaknya siswa yang tidak tuntas belajar = 6 siswa dengan prosentase 24%.

Dengan hasil ini berarti perlu dilaksanakan siklus berikutnya untuk mengulang dan

menambahkan materi yang belum disampaikan.

G. Pelaksanaan Siklus II

Siklus II merupakan pembelajaran perkalian yaitu mengulang sebagian dari

materi siklus I dan tambahan materi yang belum diajarkan. Siklus ini dibagi

menjadi dua pertemuan yaitu pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 28

Maret 2005 dan peremuan II dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 29 Maret 2005.

Dengan alokasi waktu masing-masing pertemuan selama 80 menit.

Hasil dari Pengamatan pertemuan 1 siklus II

1. Peneliti bekerjasama dengan teman sejawat untuk melakukan pengamatan.

2. Observer mengamati jalannya pembelajaran dan menilai kemampuan guru

dalam mengelola kelas, kelompok serta menilai kemampuan siswa dalam

mengerjakan LKS.

3. Melakukan penilaian hasil latihan soal yang dikerjakan secara individual.

4. Dari pengamatan siswa pada pertemuan ini diperoleh temuan sebagai berikut:

a. Masih ada tiga anak/siswa yang kurang konsentrasi terhadap materi

perkalian.

b. Ada tiga siswa yang tidak mengerjakan tugas dari guru

c. Ada tiga siswa yang mengerjakan soal masih salah karena kurang ketelitian.

Misalnya dalam menyelesaikan soal latihan

9 x 8 x 9 = (9+8) x 9

Seharusnya 9 x 8 x 9 = (9 x 8) x 9 atau (9 x 9) x 8

Misalnya pada perkalian bersusun pendek yaitu

496

8 x

3928

Jawaban yang benar seharusnya

496

8 x

3968

d. Masih ada tiga anak yang masih kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita.

e. Keberanian siswa untuk mengerjakan soal ke depan kelas sudah meningkat

dari pada siklus I

f. Siswa yang pandai mendominasi kelompoknya.

5. Dari pengamatan terhadap kemampuan guru dalam mengelola kelas dan

kelompok diperoleh temuan sebagai berikut:

a. Dalam menyampaikan materi pelajaran masih kurang efisien dalam

penggunaan waktu.

b. Masih adanya anak yang belum tertarik untuk maju karena kurang motivasi

dari gurunya.

c. Masih adanya kelompok yang kurang pengawasan dan bimbingan sehingga

sulit dalam mengerjakan soal LKS.

Refleksi

Setelah melaksanakan pengamatan atas tindakan penelitian kelas,

selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan yang dilakukan. Dalam kegiatan

siklus II pertemuan 1 dihasilkan produksi refleksi sebagai berikut:

1. Waktu yang digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran kurang efisien

terlalu lama dalam menjelaskan materi sehingga waktu untuk membahas soal

dalam kelompok terlalu singkat, hendaknya guru membagi waktu seefisien

mungkin agar jalannya pembelajaran bisa berhasil maksimal.

2. Adanya siswa yang kurang konsentrasi dalam mengikuti pelajaran, hendaknya

guru benar-benar memusatkan siswa pada materi tersebut.

3. Masih adanya siswa yang mengerjakan siswa supaya lebih teliti dan cermat

dalam menyelesaikan soal.

4. Adanya siswa yang kesulitan dalam mengerjakan soal cerita, hendaknya guru

memberi bimbingan lebih pada siswa yang masih kesulitan dalam penyelesaian

soal cerita.

5. Adanya siswa yang belum berani maju untuk mengerjakan soal di depan kelas,

hendaknya guru memberi dorongan dan bimbingan agar anak berani mencoba

mengerjakan soal ke depan kelas.

6. Masih adanya siswa yang pandai yang mendominasi kelompoknya, hendaknya

guru betul-betul jeli dalam membagi kelompok belajar, agar supaya anak yang

kurang pandai tidak terlalu tersisih dengan anak yang pandai dalam kelompok

itu.

7. Intinya dalam melaksanakan siklus II pertemuan pertama sudah baik tetapi

perlu ditingkatkan pada pertemuan yang ke dua untuk mengetahui keberhasilan

dalam penelitian ini.

Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan dari murid dan guru didapatkan hasil sebagai berikut:

Pengamatan siswa/murid pada siklus II pertemuan ke 1 didapatkan hasil dari

keaktifan belajar siswa prosentasenya 86,6%, sedang keterampilan siswa prosentase

89%.

Sedang hasil penjumlahan pada guru dalam menyampaikan materi pelajaran dari :

kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup dengan prosentasenya

72,5% dengan predikat baik. Ini berarti perlu ditingkatkan pada pertemuan

berikutnya.

Hasil dari pengamatan pertemuan ke 2 siklus II

1. Peneliti bekerjasama dengan teman sejawat untuk melakukan pengamatan

dalam pelaksanaan tindakan kelas.

2. Observer mengamati jalanya pembelajaran dan menilai kemampuan guru dalam

mengelola kelas, kelompok serta menilai kemampuan siswa dalam mengerjakan

LKS/bekerja kelompok.

3. Melakukan penilaian hasil kerja siswa dalam mengerjakan soal secara

individual.

4. Dari pengamatan terhadap siswa pada pertemuan ini diperoleh temuan sebagai

berikut:

a. Tetap masih ada tiga anak yang belum bisa menguasai konsep perkalian

yang diajarkan.

b. Masih ada tiga siswa yang tidak selesai dalam mengerjakan tugas secara

individual.

c. Masih ada tiga siswa yang belum bisa menyelesaikan perkalian bilangan

tiga angka dengan dua angka secara bersusun pendek:

Misalnya :

325

13 x

965

325 +

4215

Jawaban yang benar seharusnya

325

13 x

975

325 +

3225

d. Masih ada sebagian kecil yang salah dalam menjawab soal cerita.

5. Dari pengamatan terhadap kemampuan guru dalam mengelola kelas dan

kelompok diperoleh temuan sebagai berikut:

a Dalam menyampaikan materi agak kurang jelas terutama dalam penjelasan

perkalian dengan bantuan perkalian dengan 100.

b Masih adanya dua anak yang belum paham terhadap konsep perkalian yang

diajarkan.

c Masih adanya satu kelompok yang salah dalam memberikan jawaban pada

LKS.

Refleksi

Setelah melaksanakan pengamatan atas tindakan penelitian tindakan kelas,

selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan yang dilakukan.

Dalam kegiatan siklus II pertemuan ke 2 dihasilkan produk refleksi sebagai berikut:

1. Waktu penyampaian konsep perkalian berbantuan dengan perkalian dengan 100

anak masih bingung, hendaknya guru secara perlahan-lahan memberikan contoh

dari perkalian yang termudah dulu kemudian ke yang sukar.

2. Adanya dua siswa yang tidak selesai dalam mengerjakan tugas individu

hendaknya guru memberikan pengajaran tersendiri kepada anak yang masih

lemah tersebut.

3. Adanya dua siswa yang salah dalam mengalikan bilangan tiga angka dengan

dua angka secara bersusun pendek, hendaknya guru mengingatkan setiap

mengalikan bila mendapatkan hasil satuan dan puluhan jangan lupa

penulisannya.

4. Adanya kesalahan dalam mengerjakan soal cerita, hendaknya guru memberikan

bimbingan pada anak yang masih salah dalam menjawab soal cerita.

5. Secara garis besar pelaksanaan siklus ke II pertemuan ke 2 ini sudah baik.

Dengan titandai anak yang tuntas belajar ada :

Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan terhadap siswa dari keaktifan belajar dengan prosentase

89,3% sedang ketrampilan siswa 93% berarti ada peningkatan dengan pertemuan

pertama. Sedang pengamatan pada guru dalam mengajar dari kegiatan pembukaan,

kegiatan inti, sampai pada penutup dengan prosentase 81,2% dengan predikat baik.

Hasil analisa tes pada akhir siklus ini hasilnya sebagai berikut:

a. Banyaknya siswa yang tuntas belajar ada = 21 anak prosentase : 84%

b. Siswa yang tidak tuntas belajar ada = 4 anak, prosentase : 16%.

Dengan hasil ini berarti penelitian bisa berhasil dengan baik. Setelah selesai siklus I

dan II diadakan tes keseluruhan materi dari awal smpai akhir dengan hasil sebagai

berikut:

- Siswa yang tuntas ada 20 anak, prosentase 80%

- Siswa yang tidak tuntas ada 5 anak, prosentase 20%

- Daya serap dengan prosentase 85,6%.

H. Pembahasan

Pembahasan yang diuraikan di sini lebih banyak didasarkan atas hasil

pengamatan yang diteruskan dengan kegiatan refleksi. Berdasarkan hasil refleksi

siklus I baik pertemuan ke 1 dan ke 2, dihasilkan pembelajaran yang kurang

kondusif, karena siswa kurang aktif dan masih ada beberapa siswa yang belum bisa

menjawab pertanyaan guru dengan benar dan ada yang belum berani untuk

mengerjakan soal di depan kelas. Siswa kurang dilibatkan dalam menggunakan alat

peraga kartu bilangan dalam menyelesaikan soal perkalian akibatnya dari

pertemuan ini siswa belum begitu memperhatikan terhadap materi ini. Penyebab ini

bukan tidak mungkin jika kesalahan ada para gurunya, yakni guru kurang jelasa

dalam menerangkan, kurang memotivasi siswa, atau kurang melibatkan siswa/

kelompok dalam pembelajaran.

Di samping itu masih ada kelompok belajar yang belum tulus secara persis

terhadap tugas yang harus diselesaikan, untuk itu guru harus jelas dalam memberi

perintah atau membimbing kepada kelompok tersebut.

Siswa yang kurang pandai hanya menguntungkan pada temannya/ anggota

kelompok lainnya, maka dalam membagi kelompok perlu diperhatikan tingkat

kepandaianya.

Guru perlu memotivasi siswa tentang pentingnya kerjasama dalam

penyelesaian LKS, adanya kelompok yang kesulitan dalam menentukan perwakilan

untuk menyampaikan hasil kerja kelompok di depan kelas, untuk itu guru perlu

membantu menyelesaikan masalah yang ada pada kelompok tersebut. Dengan

demikian, wajarlah jika siklus I perlu diulang agar kemampuan siswa dalam

perkalian dengan cara mendatar, bersusun panjang, pendek serta soal cerita dapat

meningkat. Setelah melihat hasil dari pelaksanaan siklus I, ternyata keaktifan siswa

perlu ditingkatkan lagi buktinya dilihat dari keaktifan belajar siswa baru mendapat

76,6% dan keterampilan siswa baru memperoleh 78%, ini pada pertemuan I, sedang

pertemuan kedua anak sudah begitu antusias untuk mengikuti pembelajaran

matematika kususnya operasi perkalian terbukti dengan hasil dari keaktifan belajar

siswa sudah mendapat 86% dan keterampilan siswa memperoleh 84% ini berarti

ada peningkatan dari pertemuan yang lalu.

Dari pengamatan guru dalam mengajar diperoleh 57,5% sedang pada

pertemuan ke 2 naik menjadi 70%. Ini berarti guru betul-betul berusaha

memperbaiki kesalahan/kekeliruan yang dialami pada pertemuan sebelumnya.

Akhir siklus I peneliti mengadakan evaluasi klasikal yang diikuti semua siswa

mendapatkan daya serap 76,0% (ketuntasan klasikal).

Hasil refleksi pada siklus ke II baik pertemuan ke 1 dan ke 2 menunjukkan

hasil bahwa sebagian besar anak/siswa sudah bisa mengerjakan soal latihan berkat

penjelasan guru tentnag materi pelajaran. Penggunaan alat peraga sangat membantu

siswa untuk memperjelas materi yang diajarkan oleh gurunya. Keaktifan siswa

mulai meningkat dalam pembelajaran ini. Siswa mulai berani bertanya,

mengerjakan soal latihan ke depan kelas.

Guru sudah banyak melibatkan siswa dalam penggunaan alat peraga kartu

bilangan untuk menyelesaikan soal-soal. Hal ini karena siswa makin tertarik dan

termotivasi untuk menunjukkan ketrampilan dalam mengalikan suatu bilangan di

depan kelas. Tetapi siswa yang kurang pandai dalam kelompok tersebut sepertinya

disisihkan maka guru perlu membina pengarahan tentang cara kerja kelompok yang

baik. Setelah melihat hasil dari pelaksanaan siklus II pada pertemuan ke I ternyata

siswa lebih giat buktinya, keterampilan siswa mendapa 89% dan keaktifan belajar

siswa pun cukup baik terbukti mendapatkan nilai yang diperoleh 86,6% dan

dilanjutkan pada pertemuan ke 2 anak semakin berani untuk menjawab, maju

dengan ditandai hasil nilai keaktifan belajar siswa mendapat 89,3% dan

keterampilan siswa mendapat 93%. Dari pengamatan terhadap guru juga didapat

hasil 72% pada pertemuan I Siklus II sedang pertemuan 2 siklus yang sama

memperoleh 81%. Dari pengamatan guru dalam menyampaikan materi pelajaran

diperoleh 72,5% dan pertemuan ke 2 mendapatkan 81,2%. Akhir siklus II didapat

hasil dalam ulangan formatif dengan hasil ketuntasan belajar klasikal sebesar

85,6%.

Setelah selesai siklus I dan siklus II dari PTK diadakan ulangan sumatif

untuk mengetahui peningkatan keterampilan siswa, keaktifan siswa meningkat atau

tidak setelah mengikuti pembelajaran dengan alat bantu kartu bilangan.

Berdasarkan evaluasi/tes sumatif pada akhir PTK ini diperoleh hasil 20 anak tuntas

belajar (56.5%), tidak tuntas belajar 5 anak (13,5%). Dengan demikian, hipotesis

tindakan dapat dicapai. Sehingga dengan penggunaan alat bantu kartu bilangan

dalam operasi perkalian keterampilan dan keaktifan belajar siswa kelas IV SD N

Wonoroto dapat ditingkatkan.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Dari seluruh kegiatan penelitian tindakan kelas di kelas IV Sekolah Dasar Negeri

Wonoroto Kecamatan Windusari dapat disimpulkan sebagai berikut :

Pembelajaran dalam kelas lebih meningkat apabila guru dalam menjelaskan/

menerangkan dibantu dengan menggunakan alat peraga.

Siswa mengenal peraga kartu bilangan sebagai alat peraga untuk meningkatkan

keterampilan dalam mengalikan bilangan.

Sehingga siswa lebih mudah dan tertarik mengalikan bilangan.

Pembelajaran operasi perkalian dengan menggunakan alat peraga kartu bilangan

dapat meningkatkan keterampilan dan keaktifan siswa kelas IV SD Negeri

Wonoroto Kecamatan Windusari.

Saran

Berdasarkan pengalaman selama melaksanakan penelitian tindakan kelas di kelas

IV SD Negeri Wonoroto Kecamatan Windusari, maka dapat diajukan saran-saran

sebagai berikut:

Pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga kartu bilangan pada

operasi perkalian bilangan adalah di bawah 100.000 dapat meningkatkan

ketrampilan siswa dan memotivasi siswa dalam belajar. Motivasi yang tinggi

ikut menentukan keberhasilan belajar siswa.

Pemanfaatan alat peraga yang sesuai dengan pokok materi dapat menciptakan

keaktifan siswa dalam belajar matematika.

DAFTAR PUSTAKA

Aburrahman Mulyono, 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta:

Rineka Cipta.

Dalyono, 1988, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Depdikbud.

Darhim, dkk, 1992, Pendidikan Matematika 2, Jakarta, Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

Hudoyo, Herman, 1988, Belajar Mengajar Matematika, Jakarta : Dep kdikbud

M. Khafid dan Suyati, 1999, Pelajaran Matematika Kelas 4. Jakarta : Erlangga.

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No : 060/U.1993/Tgl. 25 Februari

1993 tentang Garis-garis Besar Program Pengajaran Kelas IV.

Moessono Djoko dan Sujono, 1988, Matematika Kelas IV, Jakarta : Balai Pustaka.

Natawijaya, Rohman, 1984, Pengajaran Remidil, Jakarta : Depdikbud

Pandoyo dan Djoko M, 1994, Matematika Ia untuk SLTP, Jakarta : Depdikbud.

Roseffendi, dkk, 1992, Pendidikan Matematika 3, Jakarta : Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

Suryabrata Sumadi, 1984, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Raja Gravindo Persada.

LamLamLamLampiran 1piran 1piran 1piran 1

DAFTAR SISWA KELAS IV / A

SD NEGERI WONOROTO KEC. WINDUSARI KAB. MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2004 / 2005

Nomor

Urut Induk Nama L / P

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

2660

2690

2691

2805

2730

2732

2747

2755

2763

2765

2766

2767

2768

2777

2778

2779

2780

2790

2794

2795

2808

2819

2825

2829

2877

MUH KOWIM

MUH KOIRUN

MUH ZAENUDIN

MU’AMAROH

ATIKA PUSPITA DEWI

ZAENAL ARIFIN

EKA ZULIANA

BUDI SANTOSO

AHMAD ANDRI ALFALAH

NURUL LAILIYAH

SRI MUBALIGHOH

SITI NURLAILI AMALIAH

ISMATUL NIKMAH

MUSTAGFIROH

YULIFATUL MUKAROMAH

MUH KANUDIN

SITI MAKSUMAH

LALA SULAIMAN

SITI ASIYAH

MUH KOSI’UN

SITI MAGFIROH

MUH ABDUL RO’UF

MUH FANI

MABRUROH

SOLIHATUN

L

L

L

P

P

L

P

L

L

P

P

P

P

P

P

L

P

L

P

L

P

L

L

P

P

Lampiran 2

SILABUS PEMBELAJARAN

BERDASARKAN KURIKULUM 2004

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar (SD)

Mata Pelajaran : MATEMATIKA

Kelas / Semester : IV / II

Alokasi Waktu : 4 jam pertemuan

Standar komptensi : Menentukan sifat-sifat operasi hitung, faktor,

kelipatan bilangan bulat dan pecahan, serta

menggunakannya dalam pemecahan masalah

Kompetensi Dasar

Melakukan dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan

masalah.

Hasil Belajar

Melakukan operasi perkalian dan pembagian

Indikator

1. Melakukan perkalian dengan cara mendatar

2. Melakukan perkalian dua bilangan satu angka secara bersusun

3. Melakukan perkalian dua bilangan dua angka secara bersusun panjang

4. Melakukan perkalian dua bilangan dua angka secara bersusun pendek

5. Menyelesaikan soal-soal cerita yang berhubungan dengan perkalian

Sarana dan Sumber Belajar

1. Sarana

- Kartu bilangan

- Papan planel

2. Sumber belajar

- Buku paket Matematika 4 Mari Berhitung hal 71-82

- Buku penunjang “Terampil Berhitung” Erlangga hal 26-27

- Buku Matematika 44 Intan Pariwara hal 19-116

- Buku Kurikulum 2004

Materi Pokok

Operasi hitung bilangan

1. Melakukan perkalian cara mendatar

2. Melakukan perkalian cara bersusun panjang

3. Melakukan perkalian cara bersusun pendek (sebagai sasaran akhir)

4. Menyelesaikan soal-soal cerita

Langkah-langkah Pembelajaran

1. Kegiatan awal

- Guru mempersiapkan semua alat-alat yang digunakan dalam pembelajaran.

- Guru mengucapkan salam dan mengadakan persepsi

- Guru memberi motivasi kepada siswa untuk memperhatikan pelajaran

- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti

- Guru menjelaskan perkalian dengan cara mendatar.

- Guru memberi contoh cara mengalikan bilangan dua angka dengan dua

angka dengan cara mendatar.

- Guru menjelaskan perkalian bilangan dua angka dengan dua angka dengan

cara bersusun panjang.

- Memberikan contoh pada anak

- Menjelaskan perkalian bilangan dua angka dengan dua angka dengan cara

bersusun pendek.

- Memberikan contoh cara pengerjaannya pada anak.

- Memberikan contoh pengerjaan soal cerita

3. Kegiatan akhir

- Memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan secara

individu.

- Memberikan tugas PR untuk dikerjakan secara berkelompok

Penilaian

Tes tertulis

Siswa mengerjakan soal-soal dalam buku latihan

Mengetahui

Kepala SDN Wonoroto

SUDARYATI

NIP. 130 372 451

Magelang, …….. Pebruari 2005

Guru Peneliti

NUR ASHARI NIM : 410 290 3092

Lampiran 15

RENCANA PEMBELAJARAN

PERTEMUAN II SIKLUS II

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Kelas/Smester : IV/II

Materi Pokok : Operasi hitung bilangan

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (2 jam pelajaran)

A. A. A. A. Standar KompetensiStandar KompetensiStandar KompetensiStandar Kompetensi

Menentukan sifat-sifat operasi hitung, faktor, kelipatan bilangan bulat dan pecahan

serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar

Melakukan dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam

pemecahan masalah.

Indikator

1. Siswa dapat mencari hasil kali dua bilangan dua angka dengan bantuan

perkalian dengan 100 secara mendatar.

2. Siswa dapat melakukan perkalian bilangan tiga angka dengan bilangan

dua angka secara bersusun pendek

3. Siswa dapat menyelesaikan soal cerita yang ada kaitannya dengan

perkalian dalam kegiatan sehari-hari.

Kegiatan Belajar MengajarKegiatan Belajar MengajarKegiatan Belajar MengajarKegiatan Belajar Mengajar

a. Materi Pokok

Operasi hitung bilangan : fakta perkalian dan perkalian dengan cara bersusun

b. Metode

Ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan tugas

c. Media dan sumber

Media : Kartu bilangan, papan planel

Sumber :

- Buku paket Matematika kelas 4 Mari Berhitung hal 71 – 82

- Buku penunjang “Terampil Berhitung” Erlangga hal 26-30

- Buku Matematika 4A, Intan Pariwara hal 109-116

Langkah-langkah pembelajaran

No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

A. Pendahuluan (+ 10 menit)

1

2

3

4

5

6

7

Guru memberi salam, absensi siswa dan

memeriksa kebersihan kelas

Guru mengingatkan kembali pengetahuan

siswa tentang materi pertemuan yang lalu,

yaitu: “Pengerjaan bersusun pendek”

Menyampaikan apersepsi :

24 32

7 + 6 +

….. ……..

Guru menginformasikan materi pokok

yang akan dipelajari dan menuliskan di

papan tulis

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Guru memotivasi siswa agar tertarik dan

bersemangat dalam melaksanakan

pembelajaran

Guru menginformasikan langkah-langkah

pembelajaran (pembagian kelompok)

- Siswa menjawab salam dari

guru

- Siswa memperhatikan

penjelasan guru

- Siswa yang ditunjuk oleh

guru menjawab pertanyaan

tersebut

- Siswa memperhatikan

informasi guru tentang materi

yang akan dipelajari

- Siswa memperhatikan

keterangan dari guru

- Siswa mengikuti arahan guru

- Siswa mengikuti perintah dan

arahan guru

B. Kegiatan Inti (+ 65 menit)

1

Guru menjelaskan tentang cara mencari

hasil kali dua bilangan dua angka dengan

bantuan perkalian dengan 100 secara

- Siswa memperhatikan

penjelasan guru cara mencari

hasil kali dengan bantuan

mendatar memakai alat bantu kartu

bilangan

perkalian 100

No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

2

Dengan papan planel dan kartu bilangan

guru mendemonstrasikan cara mengalikan

dua bilangan tiga angka dengan bilangan

satu angka secara bersusun pendek

- Siswa memperhatikan

demonstrasi guru tentang

cara mengalikan bilangan

tiga angka dengan dua angka

dengan cara bersusun pendek

3 Guru menjelaskan cara menyelesaikan soal

cerita yang mengandung perkalian dalam

kegiatan sehari-hari

- Siswa memperhatikan

penjelasan guru

4 Guru menugasi 3 siswa untuk mencoba

mengalikan 2 bilangan dua angka secara

mendatar dengan papan planel dan kartu

bilangan

- Siswa mencoba mengerjakan

perkalian dengan mengguna-

kan alat peraga papan planel

dan kartu bilangan

5 Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok

menurut urutan penyebaran tingkat

kepandaian siswa.

- Siswa menempatkan diri

pada kelompok masing-

masing

6 Guru membagikan tugas/LKS pada

masing-masing kelompok

- Siswa melaksanakan kerja

kelompok dalam

menyelesaikan tugas

7 Guru berkeliling/membimbing kelompok

yang mengalami kesulitan

- Siswa bekerja dalam

kelompok dan menanyakan

hal-hal yang kurang jelas

8 Guru menugasi wakil dari kelompok untuk

menyampaikan hasil kerja kelompoknya

- Wakil dari masing-masing

kelompok membacakan hasil

kerjanya secara bargantian

9 Guru memberi kesempatan pada kelompok

lain untuk menanggapi hasil kerja

kelompok lain

- Menanggapihasil kerja

kelompok lainnya

10 Guru membetulkan jika ada kesalahan

dalam mengerjakan tugas

- Siswa memperhatikan hasil

pekerjaan yang masih salah

11 Guru memberikan aplus sebagai penguatan

kepada siswa yang telah membacakan hasil

kerjanya

- Siswa memberi tepuk tangan

12 Guru menegaskan kembali cara

mengalikan dua bilangan yang dijelaskan

tadi

- Siswa memperhatikan

keterangan guru

No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

13

Guru membagikan soal sebagai evaluasi

secara perorangan

- Masing-masing siswa

mengerjakan soal yang

diberikan guru

14 Guru menyuruh siswa menukar

pekerjaannya dengan teman sebangku

- Siswa melaksanakan perintah

guru

15 Guru menuliskan kunci jawaban di papan

tulis

- Siswa mencocokkan hasil

pekerjaan teman

16 Guru menganalisis hasil pekerjaan siswa - Siswa memperbaiki hasil

pekerjaannya

17 Sebagai refleksi guru mengadakan tanya

jawab dengan siswa tentang pembelajaran

yang baru saja berlangsung:

- Bagaimana pendapatmu tentang

pembelajaran hari ini?

- Pengetahuan apa yang kamu dapat

dengan pelajaran hari ini?

- Gusu menanggapi pertanyaan

dari guru

18 Guru mengarahkan siswa untuk membuat

rangkuman materi

- Siswa merangkum hal-hal

yang penting

C. Penutup (+ 5 menit)

1 Guru memberi tugas mandiri sebagai PR - Siswa menulis tugas PR pada

buku PR

2 Guru menyampaikan informasi tentang

materi pelajaran pertemuan yang akan

datang

- Siswa memperhatikan

informasi guru

3 Guru menutup pelajaran dengan salam - Siswa menjawab salam guru

PenilaianPenilaianPenilaianPenilaian

1. Prosedur

- Tes awal : ada / lesan

- Tes dalam proses : ada / lesan

- Tes akhir : ada / tertulis

2. Jenis tes

- Lesan dan tertulis

3. Alat tes

- Soal-soal latihan terlampir

- LKS terlampir

Mengetahui

Kepala SDN Wonoroto

SUDARYATI

NIP. 130 372 451

Magelang, ……..Februari 2005

Guru Peneliti

NUR ASHARI NIM : 410 290 3092

Lampiran 16

LEMBAR KERJA SISWA

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Operasi Hitung Bilangan

Kompetensi Dasar : Melakukan dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan

masalah

Kelas/Smester : IV / II

1. Selesaikanlah soal perkalian di bawah ini dengan cara mendatar!

• 18 x 25 = …….

• 12 x 50 = …….

2. Selesaikanlah soal perkalian di bawah ini dengan cara bersusun panjang!

• 836 x 15 = …….

• 256 x 13 = …….

3. Selesaikan soal cerita di bawah ini!

• Harga satu buku tulis Rp 475,00. jika ibu membeli 15 buku tulis, berapa rupiah

yang harus dibayar?

LATIHAN SOAL

PERTEMUAN I SIKLUS KE II

I. Selesaikan perkalian di bawah ini dengan cara mendatar!

1) 9 x 8 x 9 = ………

2) 8 x 5 x 8 = ………

II. Selesaikan perkalian di bawah ini dengan cara bersusun pendek!

1) 886

5 x

…….

2) 598

9 x

…….

III. Selesaikan soal cerita berikut ini dengan benar!

Tujuh ekor sapi masing-masing beratnya 276 kg. Berapa kg berat ke tujuh ekor

sapi tersebut?

KUNCI JAWABAN LATIHAN SOAL

PERTEMUAN I SIKLUS KE II

I.

1) 9 x 8 x 9 = 72 x 9

= 648

2) 8 x 5 x 8 = 40 x 8

= 320

II.

1) 886

5 x

4430

2) 598

9 x

5382

III.

Diketahui : 7 ekor sapi masing-masing beratnya 276 kg

Ditanyakan : berapa berat sapi semuanya?

Jawab :

276

7 x

1.932

Jadi berat sapi semuanya adalah 1932 kg

LATIHAN SOAL

PERTEMUAN II SIKLUS KE II

I. Selesaikan perkalian di bawah ini dengan bantuan perkalian dengan 100 secara

mendatar.

1) 20 x 15 = ………

2) 50 x 14 = ………

II. Selesaikan perkalian di bawah ini dengan cara bersusun pendek!

1) 325

13 x

…….

2) 598

68 x

…….

III. Selesaikan soal cerita berikut ini dengan benar!

Desi pergi ke toko membeli kue sejumlah 22 potong. Harga setiap potong kue Rp

225,00. Berapa rupia Desa harus membayar kue-kue itu?

KUNCI JAWABAN LATIHAN SOAL

PERTEMUAN II SIKLUS KE II

I.

1) 20 x 15 = 20 x (5 x 3)

= (20 x 5) x 3

= 100 x 3

= 300

2) 50 x 14 = 50 x (2 x 7)

= (50 x 2) x 7

= 100 x 7

= 700

II.

1) 325

13 x

975

325 +

4225

1) 525

68 x

4200

3150 +

35700

III.

Diketahui : Desi belu kue 22 potong, 1 potong hargnaya Rp 225,00

Ditanyakan : Berapa rupiah Desi harus membayar?

Jawab = 225 x 22 = ….

Atau

225

22 x

450

450 +

4950

Jadi Desi harus membayar sejumlah Rp 4.950,00

Lampiran 5Lampiran 5Lampiran 5Lampiran 5 KISI-KISI SOAL TES FORMATIF PERTEMUAN I SIKLUS I

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Mata Pelajaran : Matematika

Kurikulum : KBK ( 2004 )

Kelas/Smester : IV / II

Alokasi waktu : 15 menit

Tahun Pelajaran : 2004 / 2005

Bentuk Soal : Isian

No Kompetensi yang diujikan Materi Uraian Materi Indikator No.

Soal

Bentuk

Soal

1 Siswa mampu melakukan

perkalian bilangan cacah

sampai dengan 100.000

Operasi hitung

bilangan

Operasi hitung perkalian Siswa dapat menentukan

hasil perkalian 2 bilangan

dua angka dengan bilangan

dua angka dengan cara

mendatar

1-2 Isian

Siswa dapat menyelesaikan

soal perkalian 2 bilangan

dua angka dengan dua

angka dengan cara bersusun

panjang.

3-4 Isian

2 Siswa mampu melakukan

operasi hitung perkalian

bilangan dalam pemecahan

masalah

Operasi hitung

bilangan

Operasi hitung perkalian Siswa dapat menyelesaikan

soal cerita yang

mengandung perkalian

5 Uraian

singkat

Lampiran 6

SOALSOALSOALSOAL----SOAL TES FORMATIF PERTEMUAN I SIKLUS ISOAL TES FORMATIF PERTEMUAN I SIKLUS ISOAL TES FORMATIF PERTEMUAN I SIKLUS ISOAL TES FORMATIF PERTEMUAN I SIKLUS I

Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!

1) 35 x 23 = (…..+….) x ……

= (…..x….) + (…..x….)

= …..x (…..+….) + …..x (…..+….)

= (…..x….) + (…..x….) + (…..x….) + (…..x….)

= …… + ….. + …… + …..

= ……..

2) 27 x 15 = (…..+….) x ……

= (…..x….) + (…..x….)

= …..x (…..+….) + …..x (…..+….)

= (…..x….) + (…..x….) + (…..x….) + (…..x….)

= …… + ….. + …… + …..

= ……..

Kerjakan perkalian ini dengan cara bersusun panjang!

3) 35 4) 27

23 x 15 x

……. � …..x….. ……. � …..x…..

……. � …..x….. ……. � …..x…..

……. � …..x….. ……. � …..x…..

……. � …..x….. ……. � …..x…..

________ + _________ +

……. …….

5) Selesaikan soal cerita ini!

Dalam gudang ada 19 tumpuk karung berisi beras. Setiap karung berisi

25 kg beras. Berapa kg beras yang berada dalam gudang tersebut.

Lampiran 7

KUNCI JAWABAN SOAL TES FORMATIF PERTEMUAN KUNCI JAWABAN SOAL TES FORMATIF PERTEMUAN KUNCI JAWABAN SOAL TES FORMATIF PERTEMUAN KUNCI JAWABAN SOAL TES FORMATIF PERTEMUAN I SIKLUS II SIKLUS II SIKLUS II SIKLUS I

1) 35 x 23 = (30 + 5) x 23

= (30 x 23) + (5 + 23)

= (30 x (20 +3) + 5 x (20+3)

= (30 x 20) + (30 x 3) + (5 x 20) + (5 x 3)

= 600 + 90 + 100 + 15

= 805

2) 27 x 15 = (20 + 7) x 15

= (20 x 15) + (7 + 15)

= (20 x (10 +5) + 7 x (10 + 15)

= (20 x 10) + (20 x 5) + (7 x 10) + (7 x 5)

= 200 + 100 + 70 + 35

= 405

3) 35 4) 27

23 x 15 x

15 � 3 x 5 35� 5 x 7

90 � 3 x 30 100 � 5 x 20

100 � 20 x 5 70 � 20 x 7

600� 20 x 30 200 � 10 x 20

________ + _________ +

805 405

5) Diketahui ada 19 karung beras, masing-masing 25 kg

Ditanyakan : berapa kg beras yang ada

Jawab

19

25 x

45 � 5 x 9

50 � 5 x 10

180 � 20 x 9

200� 20 x 10

________ +

475

Jadi jumlah beras dalam gudang ada 475 kg.

Lampiran 8

OBSERVASI PELAKSANAAN TINDAKAN OLEH GURU

PERTEMUAN II SIKLUS II

Pengampu : NUR ASHARI

Sekolah : SDN Wonoroto

Kelas / Semester : IV / II

Tanggal Observasi :

Mata pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Operasi hitung bilangan

Alokasi waktu : 80 menit (2 jam pelajaran)

NO HAL YANG DIAMATI ADA TIDAK NILAI KOMENTAR

1.

2.

Pendahuluan

• Apakah Guru

- Membangkitkan minat

siswa

- Menghubungkan

pelajaran sekarang

dengan pelajaran yang

telah lalu

- Menyiapkan alat-alat

- Pelajaran/ alat peraga

Kegiatan inti

• Apakah guru

- Menggunakan alat,

bahah/media dalam

pembelajaran

- Memotivasi anak untuk

bertanya

- Menjelaskan materi

pelajaran

- Berperan sebagai

fasilitator

V

V

V

V

V

V

V

V

4

4

4

4

4

4

4

4

NO HAL YANG DIAMATI ADA TIDAK NILAI KOMENTAR

3.

- Mengaktifkan kelompok

- Membimbing siswa/

kelompok

- Membimbing siswa/

kelompok

- Membantu kesulitan

siswa belajar

- Segera memberikan

perbaikan/ pengayaan

- Mengevaluasi siswa

Penutup

• Apakah guru

- Membimbing siswa

untuk menyimpulkan

materi pelajaran

- Memberi tugas/PR untuk

pertemuan berikutnya

- Memberi salam pada

murid

Jumlah perolehan skor

Perolehan skor dibagi skor

maksimal (%)

Keterangan Skor :

5 = Amat baik

4 = Baik

3 = Cukup

2 = Kurang

1 Kurang sekali

Skor maksimal : 80

Magelang, Pebruari 2005

Observer

ERNAWATIANI

Lampiran 9

LEMBAR PENGAMATAN SISWALEMBAR PENGAMATAN SISWALEMBAR PENGAMATAN SISWALEMBAR PENGAMATAN SISWA

PERTEMUAN I SIKLUS IPERTEMUAN I SIKLUS IPERTEMUAN I SIKLUS IPERTEMUAN I SIKLUS I

HAL YANG DIAMATI ADA TIDAK NILAI KOMENTAR

• Keaktifan siswa dalam mengikuti

pelajaran

• Sikap siswa dalam bekerja

kelompok

• Sikap siswa dalam memperhatikan

pendapat/ jawaban teman dari

kelompok lain

• Keaktifan siswa dalam mengajukan

pertanyaaan

• Keaktifan siswa dalam menjawab

pertanyaan

• Sikap siswa dalam minat untuk

belajar

• Semangat siswa dalam belajar

kelompok

• Ketenangan di dalam kelas

Keterangan Skor :

5 = Amat baik

4 = Baik

3 = Cukup

2 = Kurang

1 Kurang sekali

Skor maksimal : 80

Magelang, Pebruari 2005

Observer

ERNAWATIANI

Lampiran 10

ANALISA HASIL TES FORMATIF ANALISA HASIL TES FORMATIF ANALISA HASIL TES FORMATIF ANALISA HASIL TES FORMATIF PERTEMUAN I SIKLUS IPERTEMUAN I SIKLUS IPERTEMUAN I SIKLUS IPERTEMUAN I SIKLUS I

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Operasi hitung perkalian

Kelas / Smester : IV / I

Jumlah Peserta : 25 siswa

Jumlah soal : 5 soal

Hari / tanggal : Desember 2004

1 2 3 4 5 YA TIDAK

1 S1

2 S2

3 S3

4 S4

5 S5

6 S6

7 S7

8 S8

9 S9

10 S10

11 S11

12 S12

13 S13

14 S14

15 S15

16 S16

17 S17

18 S18

19 S19

20 S20

21 S21

22 S22

23 S23

24 S24

25 S25

Prosentase

Pencap

Siswa yang

Tuntas

Siswa yg tdk

tuntas

DAYA

SERAP

KETUNTASANBUTIR SOALKODE

SISWANO JML SKOR

Jumlah Skor

Maks

RENCANA PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Kelas/Smester : IV / I

Materi Pokok : Operasi hitung bilangan

Alokasi Waktu : 1 x 2 jam pelajaran (40 menit)

A. A. A. A. Standar KompetensiStandar KompetensiStandar KompetensiStandar Kompetensi

Menentukan sifat-sifat operasi hitung, faktor, kelipatan bilangan bulat dan pecahan

serta menggunakannya dalam pemecahan masalah

Kompetensi Dasar

Melakukan dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam

pemecahan masalah

Indikator

4. Siswa dapat melakukan perkalian bilangan dua angka dengan dua angka

dengan cara bersusun panjang

5. Siswa dapat melakukan perkalian bilangan dua angka dengan dua angka

dengan cara bersusun pendek.

6. Siswa dapat melakukan perkalian bilangan tiga angka dengan satu angka

dengan cara bersusun pendek.

Kegiatan Belajar MengajarKegiatan Belajar MengajarKegiatan Belajar MengajarKegiatan Belajar Mengajar

a. Materi pokok

Operasi hitung bilangan : Perkalian dengan cara bersusun panjang dan bersusun pendek

b. Metode

Ceramah, tanya jawab, tugas, demonstrasi

c. Media dan Sumber

Media : - Papan planel

- Kartu bilangan

Sumber : - Buku Paket Matematika Kelas 4 “Mari Berhitung” hal 71 – 82

- Buku Penunjang “Trampil Berhitung” Erlangga hal 26 - 30

Langkah-langkah Pembelajaran - Pendahuluan

1. Memeriksa kebersihan kelas, absensi siswa dan kesiapan lain untuk

menerima pelajaran.

2. Mengadakan apersepsi :

Mengingatkan kembali tentang perkalian yang pernah dipelajari waktu

yang lalu

3. Kegiatan inti

• Kegiatan guru

� Guru menjelaskan cara mengalikan bilangan dua angka dengan

dua angka secara bersusun panjang dengan alat bantu kartu

bilangan.

� Memberikan contoh soal tentang perkalian bilangan dua angka

dengan dua angka secara bersusun panjang

� Guru menjelaskan cara mengalikan bilangan dua angka dengan

dua angka secara bersusun pendek dengan alat bantu kartu

bilangan

� Guru menjelaskan cara mengalikan bilangan tiga angka dengan

satu angka secara bersusun pendek

� Memberikan contoh soal yang berkaitan dengan perkalian cara

bersusun pendek.

� Memberikan tugas latihan dalam LKS

• Kegiatan siswa

� Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang cara mengalikan

bilangan dua angka dengan dua angka secara bersusun panjang.

� Siswa melakukan perkalian dengan bantuan guru menempelkan

kartu bilangan di depan kelas perwakilan dalam kelompok.

� Memperhatikan penjelasan tentang mengalikan bilangan tiga

angka dengan satu angka secara bersusun pendek

� Mengerjakan soal-soal dalam LKS

� Menjawab pertanyaan-pertanyaan guru secara lesan

� Memberikan tugas PR dan guru menutup pelajaran

PenilaianPenilaianPenilaianPenilaian

4. Prosedur

- Tes awal : ada / lesan

- Tes dalam proses : ada / lesan

- Tes akhir : ada / tertulis

5. Jenis tes : lesan / tertulis

6. Alat tes

- Soal-soal latihan pada buku

- LKS (terlampir)

Mengetahui

Kepala SDN Wonoroto

SUDARYATI NIP. 130 372 451

Wonoroto, …… Desember 2004

Guru Mata Pelajaran

NUR ASHARI NIM : 410 290 3092

Lampiran 12

LEMBAR KERJA SISWA

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Operasi Hitung Bilangan

Kompetensi Dasar : Melakukan dan menggunakan sifat-sifat

operasi hitung bilangan dalam pemecahan

masalah

Kelas / Smester : IV / I

I. Selesaikanlah soal-soal perkalian berikut ini dengan cara bersusun panjang!

Contoh :

68

47 x

56

420

320

2400 +

3196

1) 64 2) 65 3) 80 4) 59

57 x 76 x 96 x 76 x

II. Selesaikanlah soal-soal perkalian berikut ini dengan cara bersusun pendek!

Contoh :

27

38 x

216

81 +

1026

1) 24 2) 37 3) 50 4) 63 5) 325 6) 428

39 x 48 x 46 x 58 x 7 x 8 x

Lampiran 13Lampiran 13Lampiran 13Lampiran 13 KISI-KISI SOAL TES FORMATIF PERTEMUAN II SIKLUS I

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Mata Pelajaran : Matematika

Kurikulum : KBK ( 2004 )

Kelas/Smester : IV / I

Alokasi waktu : 15 menit

Tahun Pelajaran : 2004 / 2005

Bentuk Soal : Isian

No Kompetensi yang

diujikan Materi Uraian Materi Indikator

No.

Soal

Bentuk

Soal

1 Siswa mampu melakukan

operasi hitung perkalian

bilangan dalam pemecahan

masalah

Operasi hitung

bilangan

Operasi hitung

perkalian

Siswa dapat menentukan hasil perkalian

bilangan dua angka dengan dua angka

dengan cara bersusun panjang

1 – 2 Isian

2 Siswa mampu melakukan

operasi hitung perkalian

bilangan dalam pemecahan

masalah

Operasi hitung

bilangan

Operasi hitung

perkalian

- Siswa dapat menentukan hasil

perkalian bilangan dua angka dengan

dua angka dengan cara bersusun

pendek.

- Siswa dapat menentukan hasil

perkalian bilangan tiga angka dengan

satu angka dengan cara bersusun

pendek

3 – 4

5

Isian

Isian

Lampiran 14

SOALSOALSOALSOAL----SOAL TES FORMATIF PERTEMUAN II SIKLUS ISOAL TES FORMATIF PERTEMUAN II SIKLUS ISOAL TES FORMATIF PERTEMUAN II SIKLUS ISOAL TES FORMATIF PERTEMUAN II SIKLUS I

Kerjakan soal-soal berikut dengan cara bersusun panjang!

4) 97

86 x

5) 89

63 x

Kerjakan soal-soal berikut dengan cara bersusun pendek!

6) 94

78 x

7) 86

57 x

8) 758

8 x

Lampiran 15

KUNCI JAWABAN SOAL TES FORMATIF KUNCI JAWABAN SOAL TES FORMATIF KUNCI JAWABAN SOAL TES FORMATIF KUNCI JAWABAN SOAL TES FORMATIF PERTEMUAN II SIKLUS IPERTEMUAN II SIKLUS IPERTEMUAN II SIKLUS IPERTEMUAN II SIKLUS I

4) 97 2) 89

86 x 63 x

42 27

540 240

560 540

7200 + 4800 +

8342 5607

3) 94 4) 86

78 x 57 x

752 602

658 + 430 +

7332 4902

5) 758

8 +

6064

Lampiran 16

OBSERVASI PELAKSANAAN TINDAKAN OLEH GURU

PERTEMUAN II SIKLUS I

Pengampu : NUR ASHARI

Sekolah : SDN Wonoroto

Kelas / Semester : IV / I

Tanggal Observasi :

Mata pelajaran : Matematika

Pokok Bahasan : Perkalian

Sub Pokok Bahasan : Perkalian bersusun panjang dan bersusun

pendek

Alokasi waktu : 80 menit

NO HAL YANG DIAMATI ADA TIDAK NILAI KOMENTAR

1.

2.

3.

4.

5.

ASPEK KOGNITIF

Kemampuan menentukan buku

sumber

Kemampuan pengorganisasian

materi

Kemampuan

mendemonstrasikan bahan

pelajaran

Kemampuan dalam membuat

alat penilaian

Kemampuan merencanakan

pelajaran

1.

2.

ASPEK AFEKTIF

Membantu siswa

menumbuhkan percaya diri

Menunjukkan percaya diri dan

simpatik terhadap persaan dan

kesukaran siswa

NO HAL YANG DIAMATI ADA TIDAK NILAI KOMENTAR

3.

4.

5.

Menunjukkan sikap ramah,

penuh pengertian dan sabar

Menunjukkan semangat dalam

mengajar

Mengembangkan hubungan

antar pribadi yang sehat dan

serasi

1.

2.

3.

4.

ASPEK PSIKOMOTOR

Kemampuan menggunakan

waktu pembelajaran secara

efisien.

Kemampuan menggunakan alat

bantu pelajaran yang sesuai

dengan tujuan, siswa dan

situasi lingkungan.

Mendemonstrasikan

kemampuan pembelajaran

dengan menggunakan berbagai

metode yang tepat.

Melakukan pelaksanaan

evaluasi baik secara tertulis,

lisan maupun dengan

pengamatan.

JUMLAH

PERSENTASE

Keterangan Nilai :

> = Baik Sekali

70 – 84 = Baik

60 – 69 = Sedang/Cukup

Magelang, Desember 2004

Observer

ERNAWATIANI

Lampiran 17

OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWAOBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWAOBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWAOBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

SIKLUS : I PERTEMUAN KE : II

NNNNOOOO

ASPEK YANG DIAMATI JUMLAH

YA

JUMLAH

TIDAK

1.

2.

3.

4.

5.

6.

ASPEK KOGNITIF

Siswa memahami bahasa yang akan digunakan

guru dalam menjelaskan materi pelajaran

Siswa memahami penjelasan guru mengenai

materi perkalian sebagai penjumlahan berulang.

Siswa dapat mengerti maksud dari pertanyaan

yang diberikan guru

Siswa dapat menjawab pertanyaan yang

diberikan oleh guru

Siswa dapat menjelaskan cara menyelesaikan

soal perkalian yang merupakan penjumlahan

berulang

Banyak siswa yang benar (>75%) dalam

mengerjakan seluruh soal-soal perkalian yang

merupakan penjumlahan berulang

1

2

3

4

5

6

7

ASPEK AFEKTIF

Siswa siap duduk di bangku masing-masing pada

waktu pelajaran dimulai

Siswa siap dengan buku atau alat pelajaran

Siswa tenang pada waktu guru menerangkan

Siswa tertarik dengan penjelasan guru

Siswa mencatat materi yang diterangkan guru

Siswa aktif bertanya

Siswa menjawab (merespon) setiap pertanyaan

guru

NNNNOOOO

ASPEK YANG DIAMATI JUMLAH

YA

JUMLAH

TIDAK

8

9

10

11

Siswa tertarik (senang) menggunakan media

dalam pembelajaran

Siswa senang melaksanakan kerja kelompok

Seluruh siswa aktif dalam melaksanakan kerja

kelompok

Siswa dapat bekerja saa dan berhubungan

dengan siswa lain.

1.

2.

3.

ASPEK PSIKOMOTOR

Siswa cepat dalam merespon (menanggapi)

pertanyaan yang diberikan oleh guru

Siswa terampil dalam menyelesaikan soal

perkalian yang merupakan penjumlahan berulang

Siswa terampil dalam mengelola kerja sama

dalam kerja kelompok

JUMLAH

PERSENTASE

Magelang, Desember 2004

Observer

ERNAWATIANI

Lampiran 18

ANALISA HASIL TES FORMATIF ANALISA HASIL TES FORMATIF ANALISA HASIL TES FORMATIF ANALISA HASIL TES FORMATIF PERTEMUAN II SIKLUS IPERTEMUAN II SIKLUS IPERTEMUAN II SIKLUS IPERTEMUAN II SIKLUS I

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Operasi hitung perkalian

Kelas / Smester : IV / I

Jumlah Peserta : 25 siswa

Jumlah soal : 5 soal

Hari / tanggal : Desember 2004

1 2 3 4 5 YA TIDAK

1 S1

2 S2

3 S3

4 S4

5 S5

6 S6

7 S7

8 S8

9 S9

10 S10

11 S11

12 S12

13 S13

14 S14

15 S15

16 S16

17 S17

18 S18

19 S19

20 S20

21 S21

22 S22

23 S23

24 S24

25 S25

Prosentase

Pencap

Siswa yang

Tuntas

Siswa yg tdk

tuntas

DAYA

SERAP

KETUNTASANBUTIR SOALKODE

SISWANO JML SKOR

Jumlah Skor

Maks

Lampiran 20

SOAL TES FORMATIF SIKLUS ISOAL TES FORMATIF SIKLUS ISOAL TES FORMATIF SIKLUS ISOAL TES FORMATIF SIKLUS I

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Materi : Operasi Hitung Bilangan

Kelas / Semester : IV / I

Waktu : 30 menit

Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!

9) 35 x 23 = (…..+….) x ……

= (…..x….) + (…..x….)

= …..x (…..+….) + …..x (…..+….)

= (…..x….) + (…..x….) + (…..x….) + (…..x….)

= …… + ….. + …… + …..

= ……..

10) 27 x 15 = (…..+….) x ……

= (…..x….) + (…..x….)

= …..x (…..+….) + …..x (…..+….)

= (…..x….) + (…..x….) + (…..x….) + (…..x….)

= …… + ….. + …… + …..

= ……..

Kerjakan perkalian ini dengan cara bersusun panjang!

11) 35 4) 27

23 x 15 x

……. � …..x….. ……. � …..x…..

……. � …..x….. ……. � …..x…..

……. � …..x….. ……. � …..x…..

……. � …..x….. ……. � …..x…..

________ + _________ +

……. …….

Kerjakan perkalian ini dengan cara bersusun pendek!

5) 45 5) 57

75 x 63 x

……. …….

Lampiran 7

KUNCI JAWABAN SOAL TES FORMATIF PERTEMUAN KUNCI JAWABAN SOAL TES FORMATIF PERTEMUAN KUNCI JAWABAN SOAL TES FORMATIF PERTEMUAN KUNCI JAWABAN SOAL TES FORMATIF PERTEMUAN I SIKLUS II SIKLUS II SIKLUS II SIKLUS I

5) 35 x 23 = (30 + 5) x 23

= (30 x 23) + (5 + 23)

= (30 x (20 +3) + 5 x (20+3)

= (30 x 20) + (30 x 3) + (5 x 20) + (5 x 3)

= 600 + 90 + 100 + 15

= 805

6) 27 x 15 = (20 + 7) x 15

= (20 x 15) + (7 + 15)

= (20 x (10 +5) + 7 x (10 + 15)

= (20 x 10) + (20 x 5) + (7 x 10) + (7 x 5)

= 200 + 100 + 70 + 35

= 405

7) 35 4) 27

23 x 15 x

15 � 3 x 5 35� 5 x 7

90 � 3 x 30 100 � 5 x 20

100 � 20 x 5 70 � 20 x 7

600� 20 x 30 200 � 10 x 20

________ + _________ +

805 405

5) Diketahui ada 19 karung beras, masing-masing 25 kg

Ditanyakan : berapa kg beras yang ada

Jawab

19

25 x

45 � 5 x 9

50 � 5 x 10

180 � 20 x 9

200� 20 x 10

________ +

475

Jadi jumlah beras dalam gudang ada 475 kg.

Lampiran 8

OBSERVASI PELAKSANAAN TINDAKAN OLEH GURU

PERTEMUAN II SIKLUS II

Pengampu : NUR ASHARI

Sekolah : SDN Wonoroto

Kelas / Semester : IV / II

Tanggal Observasi :

Mata pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Operasi hitung bilangan

Alokasi waktu : 80 menit (2 jam pelajaran)

NO HAL YANG DIAMATI ADA TIDAK NILAI KOMENTAR

1.

2.

Pendahuluan

• Apakah Guru

- Membangkitkan minat

siswa

- Menghubungkan

pelajaran sekarang

dengan pelajaran yang

telah lalu

- Menyiapkan alat-alat

- Pelajaran/ alat peraga

Kegiatan inti

• Apakah guru

- Menggunakan alat,

bahah/media dalam

pembelajaran

- Memotivasi anak untuk

bertanya

- Menjelaskan materi

pelajaran

- Berperan sebagai

fasilitator

V

V

V

V

V

V

V

V

4

4

4

4

4

4

4

4

NO HAL YANG DIAMATI ADA TIDAK NILAI KOMENTAR

3.

- Mengaktifkan kelompok

- Membimbing siswa/

kelompok

- Membimbing siswa/

kelompok

- Membantu kesulitan

siswa belajar

- Segera memberikan

perbaikan/ pengayaan

- Mengevaluasi siswa

Penutup

• Apakah guru

- Membimbing siswa

untuk menyimpulkan

materi pelajaran

- Memberi tugas/PR untuk

pertemuan berikutnya

- Memberi salam pada

murid

Jumlah perolehan skor

Perolehan skor dibagi skor

maksimal (%)

Keterangan Skor :

5 = Amat baik

4 = Baik

3 = Cukup

2 = Kurang

1 Kurang sekali

Skor maksimal : 80

Magelang, Pebruari 2005

Observer

ERNAWATIANI

Lampiran 9

LEMBAR PENGAMATAN SISWALEMBAR PENGAMATAN SISWALEMBAR PENGAMATAN SISWALEMBAR PENGAMATAN SISWA

PERTEMUAN I SIKLUS IPERTEMUAN I SIKLUS IPERTEMUAN I SIKLUS IPERTEMUAN I SIKLUS I

HAL YANG DIAMATI ADA TIDAK NILAI KOMENTAR

• Keaktifan siswa dalam mengikuti

pelajaran

• Sikap siswa dalam bekerja

kelompok

• Sikap siswa dalam memperhatikan

pendapat/ jawaban teman dari

kelompok lain

• Keaktifan siswa dalam mengajukan

pertanyaaan

• Keaktifan siswa dalam menjawab

pertanyaan

• Sikap siswa dalam minat untuk

belajar

• Semangat siswa dalam belajar

kelompok

• Ketenangan di dalam kelas

Keterangan Skor :

5 = Amat baik

4 = Baik

3 = Cukup

2 = Kurang

1 Kurang sekali

Skor maksimal : 80

Magelang, Pebruari 2005

Observer

ERNAWATIANI

Lampiran 10

ANALISA HASIL TES FORMATIF ANALISA HASIL TES FORMATIF ANALISA HASIL TES FORMATIF ANALISA HASIL TES FORMATIF PERTEMUAN I SIKLUS IPERTEMUAN I SIKLUS IPERTEMUAN I SIKLUS IPERTEMUAN I SIKLUS I

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Operasi hitung perkalian

Kelas / Smester : IV / I

Jumlah Peserta : 25 siswa

Jumlah soal : 5 soal

Hari / tanggal : Desember 2004

1 2 3 4 5 YA TIDAK

1 S1

2 S2

3 S3

4 S4

5 S5

6 S6

7 S7

8 S8

9 S9

10 S10

11 S11

12 S12

13 S13

14 S14

15 S15

16 S16

17 S17

18 S18

19 S19

20 S20

21 S21

22 S22

23 S23

24 S24

25 S25

Prosentase

Pencap

Siswa yang

Tuntas

Siswa yg tdk

tuntas

DAYA

SERAP

KETUNTASANBUTIR SOALKODE

SISWANO JML SKOR

Jumlah Skor

Maks

RENCANA PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika

Satuan Pendidikan : SMP

Kelas/Smester : VII/II

Materi Pokok : Garis dan Sudut

Alokasi Waktu : 30 Menit

A. A. A. A. Standar KompetensiStandar KompetensiStandar KompetensiStandar Kompetensi

Mengidentifikasi garis, sudut dan bangun datar serta dapat menentukan besaran-

besaran yang ada di dalamnya.

Kompetensi Dasar

3.1. Mengukur besar sudut, menentukan jenis sudut dan menggambar sudut

Indikator

7. Siswa dapat menjelaskan pengertian sudut secara benar.

8. Siswa dapat menggambar daerah sudut secara benar.

9. Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis sudut secara benar.

Kegiatan Belajar MengajarKegiatan Belajar MengajarKegiatan Belajar MengajarKegiatan Belajar Mengajar

Materi Pokok - Pengertian sudut

- Gambar-gambar daerah sudut

- Jenis-jenis sudut

Metode - Ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan tugas.

Media dan sumber - Media : Penggaris, busur derajat

- Sumber : Buku Matematika SMP Kelas VII

Skenario Pembelajaran - Pendahuluan ( + 5 menit)

4. Memeriksa kebersihan kelas, absensi siswa dan kesiapan lain untuk

menerima pelajaran.

5. Mempersiapkan alat-alat pelajaran yang diperlukan.

6. Guru mengadakan apersepsi : mengingatkan kembali materi pelajaran

yang pernah disampaikan sebelumnya.

Berbentuk bangun apakah papan tulis itu?

7. Kegiatan inti

• Kegiatan guru

� Guru menjelaskan pengertian sudut kepada siswa:

� Guru menggambarkan sebuah sudut di papan tulis.

� Guru menginformasikan kepada anak tentang jenis-jenis sudut.

� Tanya jawab dengan siswa tentang sudut dan jenis-jenis sudut.

� Memberi tugas soal dalam LKS.

• Kegiatan siswa

� Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang pengertian sudut

� Siswa menggambar sebuah sudut dibukunya seperti gambar di

papan tulis.

� Menjawab pertanyaan tentang jenis-jenis sudut.

� Bersama guru siswa menyimpulkan materi pelajaran.

� Siswa mengerjakan soal LKS

� Dengan memberikan PR guru menutup pelajaran

PenilaianPenilaianPenilaianPenilaian

7. Prosedur

- Tes awal : ada / lesan

- Tes dalam proses : ada / lesan

- Tes akhir : ada / tertulis

8. Jenis tes : lesan / tertulis

9. Alat tes : soal-soal latihan / LKS terlampir

Mengetahui

Dosen Pembimbing

Dra. EMI PUJIASTUTI, M.Pd.

NIP. 131 862 201

Magelang, ……..Nopember 2004

Guru Mata Pelajaran

NUR ASHARI NIM : 410 290 3092

Soal Latihan

1. . Dari gambar di samping tulislah :

a. Nama kaki sudut adalah ……. dan ……

b. Nama sudut adalah ……….

2. Lengkapilah!

Sudut Jenis sudut

a. .

b. 850

c. 900

d. 1200

e. .

f. 1800

……………………..

……………………..

……………………..

……………………..

……………………..

……………………..

Kunci Jawaban

1. a. PQ dan RQ

b. Sudut PQR

2. a. Sudut lancip

b. Sudut lancip

c. Sudut siku-siku

d. Sudut tumpul

e. Sudut tumpul

f. Sudut lurus

R

P

Q

SOAL TES FORMATIF SIKLUS II

Selesaikan soal-soal perkalian di bawah ini secara mendatar!

1. 9 x 8 x 9 = .........

2. 7 x 6 x 9 = .........

Selesaikan perkalian ini dengan cara bersusun pendek!

3. 964 x 6 = .........

4. 679 x 8 = .........

Selesaikan perkalian ini dengan bantuan perkalian dengan 100 secara mendatar!

5. 35 x 20 = .........

6. 50 x 14 = .........

Selesaikan perkalian ini dengan cara bersusun pendek!

7. 496 x 28 = ........

8. 971 x 35 = .........

Selesaikan soal carita di bawah ini dengan benar!

9. KUD Suka Maju membeli 60 kardus Indo Mie, setiap kardus berisi 48 mi instan.

Berapa mi instan

10. Ibu memesan kue untuk arisan sejumlah 78 potong, setiap potong harganya Rp

525,00

Berapa Rupiah ibu harus membayar?

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF SIKLUS II

1) 9 x 8 x 9 = (9 x 8) x 9

= 72 x 9

= 648

2) 7 x 6 x 9 = (7 x 6) x 9

= 42 x 9

= 378

3) 964

6 x

5784

4) 679

8 x

5432

5) 35 x 20 = (7 x 5) x 20

= 7 x (5 x 20)

= 7 x 100

= 700

6) 50x 14 = 50 x (2 x 7)

= (50 x 2) x 7

= 7 x 100

= 700

7) 496

28 x

3.968

992 +

13.888

8) 971

35 x

4.855

2.913 +

33.985

9) Diketahui : KUD beli 60 kardus mi, setiap dus isinya 48 biji

Ditanyakan : Berapa jumlah mi yang dibeli oleh KUD tersebut

Jawab : 60 x 48 = 2.880

Jadi jumlah mi yang dibeli oleh KUD “Suka Maju” berjumlah : 2.880 buah

10) Diketahui : Ibu pesan kue 78 potong

1 potong harganya Rp 525,00

Ditanyakan : Berapa rupiah ibu harus membayar?

Jawab : 525 x 78 = 40.950

Jadi ibu harus membayar sejumlah Rp 40.950,00

SOAL TES SUMATIF

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : IV

Waktu : 40 menit

1. Selesaikan soal perkalian ini dengan cara mendatar!

36 x 27 = .........

2. Selesaikan soal perkalian ini dengan cara bersusun panjang!

42

75 x

.........

3. Kerjakan perkalian ini dengan cara bersusun pendek!

46

82 x

.........

4. Selesaikan soal perkalian ini dengan cara mendatar !

9 x 5 x 8 = ........

5. Selesaikan perkalian ini dengan cara bersusun pendek!

349

5 x

.........

6. Kerjakan seperti nomor 5 tadi!

476

37 +

.........

7. Selesaikan soal perkalian ini dengan bantuan perkalian 100 secara mendatar!

50 x 14 = ........

8. Selesaikan perkalian ini dengan benar!

90 x 80 = .........

9. Harga 1 kg tomat Rp 785. Pak Madi menjual tomat tersebut sebanyak 45 kg.

Berapa uang yang diterima Pak Madi?

10. Dalam gudang ada 42 karung berisi jagung. Setiap karung mempunyai berat 50 kg.

Berapa berat seluruhnya jagung yang ada di gudang?

KUNCI JAWABAN SOAL TES SUMATIF

1) 36 X 27 = (30 + 6) X 27

= (30 X 27) + (6 x 27)

= 30 x (20 + 7) + 6 x (20 + 7)

= (30x20)+(30x7)+(6x20)+(6x7)

= 600 + 210 + 120 + 42

= 972

2) 42

75 x

10 � (5 x 2)

200 � (4 x 40)

140 � (70 x 2)

2.800 � (70 x 40)

-------- +

3.150

3) 64

82 x

128

512 +

5.248

4) 9 x 5 x 8 = (9 x 5) x 8

= 45 x 8

= 360

5) 349

75 x

1.745

6) 476

37 x

3.332

1.428 +

17.612

7) 50 x 14 = 50 x (9 x 5)

= (50 x 2) x 7

= 700

8) 90 x 80 = 7.200

9) Diketahui : 1 kg tomat seharga Rp 785

Tomat yang dijual sebanyak 45 kg

Ditanyakan : Berapa uang yang diterima

Jawab

785

45 x

3.925

3.140 +

35.325

Jadi yang diterima Pak Madi Rp 35.325,00

10) Diketahui : Ada 42 karung berisi jagung 1 karung beratnya 50 kg

Ditanyakan : Berat seluruh jagung yang ada

Jawab : 42 x 50 =

42

45 x

00

210 +

2.100

Jadi jagung yang ada di dalam gudang 2.100 Kg.

Lampiran 5Lampiran 5Lampiran 5Lampiran 5 KISI-KISI SOAL TES FORMATIF PERTEMUAN I SIKLUS I

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Mata Pelajaran : Matematika

Kurikulum : KBK ( 2004 )

Kelas/Smester : IV / I

Alokasi waktu : 15 menit

Tahun Pelajaran : 2004 / 2005

Bentuk Soal : Isian

No Kompetensi yang diujikan Materi Uraian Materi Indikator No.

Soal

Bentuk

Soal

1 Siswa mampu melakukan

perkalian bilangan cacah

sampai dengan 100.000

Operasi hitung

bilangan

Operasi hitung perkalian Disajikan sebuah perkalian,

siswa dapat menuliskan

perkalian sebagai

penjumlahan berulang

1 Isian

2 Siswa mampu melakukan

operasi hitung perkalian

bilangan dalam pemecahan

masalah

Operasi hitung

bilangan

Operasi hitung perkalian Siswa dapat menentukan

hasil perkalian 2 bilangan

dua angka dengan bilangan

dua angka dengan cara

mendatar

2 - 3 Isian

3 Siswa mampu melakukan

operasi hitung perkalian

bilangan dalam pemecahan

masalah

Operasi hitung

bilangan

Operasi hitung perkalian Siswa dapat menyelesaikan

soal perkalian 2 bilangan

dua angka dengan dua

angka dengan cara bersusun

panjang.

4 - 5 Isian