mengupas teknologi sohc dan dohc
DESCRIPTION
teknologi SOHC DOHCTRANSCRIPT
Mengupas Teknologi SOHC dan DOHC
Tentu anda sudah pernah mendengar bahwa motor Honda CB150R StreetFiremenggunakan
teknologi DOHC. Nah pertanyaannya apakah anda mengerti arti dari singkatan tersebut ?
Apakah anda tahu bahwa selain DOHC juga ada teknologi SOHC ?
Di artikel ini kita akan sedikit mengupas pengertian dari SOHC & DOHC.
Pengertian SOHC
SOHC adalah singkatan dari Single OverHead Camshaft yaitu merupakan mesin yang
menggunakan satu Camshaft atau yang bisa dikenal dengan noken as, jadi setiap silinder
terdapat satu noken as dengan 2 katup, yaitu katup isap (intake valves) yang mempunyai fungsi
sebagai menghisap campuran udara dan bahan bakar kedalam ruang bakar dan katup buang
(exhaust valves) yang berfungsi sebagai mengisap sisa pembakaran ke knalpot.
Cara Kerja SOHC
Pada tipe ini batang penekan tidak ada, sehingga gerakan balik dapat dinetralisir. Posisi cam
berada diatas silinder yaitu ditengahnya, cam digerakkan oleh rantai penggerak yang langsung
memutar cam sehingga cam menekan rocker arm. Poros cam berfungsi untuk menggerakkan
katup masuk (IN) dan katup buang (EX), agar membuka dan menutup sesuai dengan proses
yang terjadi dalam ruang bakar mesin. Tipe ini komponennya sedikit sehingga pada putaran
tinggi tetap stabil. Disebut single over head camshaft karena hanya menggunakan satu cam
pada desainnya. Atau SOHC adalah system poros tunggal di kepala silinder.
Pengertian DOHC
DOHC adalah singkatan dari Double Over Head Camshaft, adalah Camshaft yang mempunyai
Over Head double atau lebih jelasnya yaitu mesin yang dalam satu piston mempunyai dua
pasang over head. Sehingga mesin tersebut mempunyai empat klep, dimana dua klep untuk
mengatur masukan bahan bakar dan dua klep untuk mengatur keluaran gas buang (menuju
knalpot). Dan juga pada mesin jenis ini menggunakan dua noken as yang terletak pada kepala
silinder.
Cara Kerja DOHC
Langkah pertama piston bergerak dari titik mati atas ke titik mati bawah, posisi katup masuk
terbuka dan katup keluar tertutup, mengakibatkan udara atau gas terhisap masuk ke dalam
ruang bakar. Proses udara atau gas sebelum masuk ke ruang bakar dapat dilihat pada sistem
pemasukan.
Selanjutnya piston bergerak dari titik mati bawah ke titik mati atas, posisi katup masuk dan keluar
tertutup, mengakibatkan udara atau gas dalam ruang bakar terkompresi. Beberapa saat sebelum
piston sampai pada posisi titik mati atas, waktu penyalaan (timing ignition) terjadi pada mesin
bensin berupa nyala busi.
Dan gas yang terbakar dalam ruang bakar akan meningkatkan tekanan dalam ruang bakar,
mengakibatkan piston terdorong dari titik mati atas ke titik mati bawah. Langkah ini adalah
proses yang akan menghasilkan tenaga.
Proses terakhir yaitu piston bergerak dari titik mati bawah dan titik mati atas, posisi katup masuk
tertutup dan katup keluar terbuka, mendorong sisa gas pembakaran menuju ke katup keluar
yang sedang terbuka untuk diteruskan ke lubang pembuangan.
Perbedaan antara SOHC dan DOHC
Pada dasarnya, hal yang membedakan antara SOHC dan DOHC terletak pada jumlah overhead
camshaft di dalamnya. SOHC atau Single Over Head Camshaft memiliki 1 overhead / noken as
yang di dalamnya terdapat 2 klep (untuk masukan gas [intake] dan buangan gas [exhaust]).
Sedangkan DOHC atau Double Over Head Camshaft memiliki 2 noken as yang masing-masing
melayani 2 klep untuk intake dan exhaust di tiap nokennya.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut:
Gambar Perbedaan SOHC (kiri) & DOHC (kanan)
Perbandingan Mesin SOHC dan DOHC
Berikut ini penjelasan mengenai keunggulan dari masing-masing jenis mesin tersebut :
SOHC DOHC
Terdiri dari 1 pasang over head Terdiri dari 2 pasang over head
Umumnya hanya memiliki 2 klep dan 1 noken as (meskipun ada yang memiliki 4 klep)
Umumnya tenaga yang dihasilkan lebih besar (karena memiliki 4 klep dan 2 noken as)
Top speed tidak terlalu tinggi (RPM lebih rendah) Nilai RPM (rotation per minute) dan top speed lebih tinggi
Biaya perawatan lebih murah Biaya produksi dan perawatan lebih tinggi
Suku cadang lebih simple (mudah didapat) Suku cadang dan proses reparasi lebih kompleks
Relatif lebih irit bahan bakar Relatif Lebih boros bahan bakar
Mesin lebih ringan (torsi bekerja lebih baik pada kecepatan rendah / low-end torque)
Mesin lebih berat (torsi bekerja lebih baik pada kecepatan tinggi / top-end power)
Berdasarkan tabel di atas, terlihat sekilas bahwa mesin DOHC lebih unggul dari segi performa
dibandingkan dengan mesin SOHC. Dikarenakan memiliki 4 klep yang dilengkapi dengan 2
noken as (1 noken melayani 2 klep), wajar saja apabila tenaga yang dihasilkan mesin DOHC
untuk menggerakkan piston ketika fase masukan gas (intake) dan buangan gas (exhaust) akan
semakin besar dan akurat.
Namun, banyaknya jumlah klep yang dimiliki sebuah mesin akan menyebabkan “beban” mesin
yang dihasilkan menjadi lebih berat. Hal ini terjadi pada motor dengan mesin DOHC.
Pada motor yang menggunakan mesin DOHC akan bekerja dengan lebih baik pada kecepatan
yang tinggi, sebaliknya motor lain dengan menggunakan mesin SOHC cenderung bekerja lebih
baik pada kecepatan rendah (nafas tarikan lebih pendek untuk mencapai top speed).
Hal Lain Yang Perlu Anda Ketahui
Akibat lainnya dari mesin DOHC adalah konsumsi bahan bakar yang cenderung lebih banyak,
karena untuk menggerakkan mesinnya dibutuhkan tenaga yang lebih besar, sehingga
membutuhkan bahan bakar yang lebih banyak daripada mesin SOHC.
Namun, Honda saat ini sudah mulai melakukan inovasi dengan hadirnya versi terbaru CB 150R
StreetFire yang dengan segala perkembangannya cenderung lebih irit bahan bakar
dibandingkan motor dengan mesin DOHC lainnya. Jadi, sudahkah Anda mencoba ketangguhan
dari mesin DOHC pada Honda CB 150R StreeFire keluaran terbaru?
Mengupas Teknologi ABS Pada Motor Honda
Dalam rangka meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk yang dipasarkan
sekaligus mewujudkan visi sebagai perusahaan motor yang mengutamakan pengendalian,
kenyamanan, dan rasa percaya diri pada para penggunanya, Honda berusaha untuk
mengembangkan teknologi-teknologi terkemuka pada setiap motor pabrikannya.
Teknolongi terbaru dari PT. AHM adalah teknologi ABS (Anti-lock Braking System) yang
disematkan pada salah satu produknya yaitu Honda CBR 250R. Honda berhasil membuktikan
dalam berkomitmen untuk memberikan perhatian ekstra terhadap keselamatan para pengemudi
setia Honda di seluruh dunia.
Pengertian Anti-lock Braking System
Anti-lock Braking Sistem atau rem anti terkunci merupakan sistem pengereman pada motor agar
tidak terjadi penguncian roda ketika pengereman mendadak/keras.
Teknologi ini pada dasarnya ditujukan untuk keamanan dalam berkendara dan terletak pada
sistem pengereman yang terdapat pada motor Anda, terutama ketika berada di jalan yang licin
atau pada saat terjadinya pengereman secara mendadak, sehingga Anda dapat menghindari
resiko terjadinya kecelakaan motor sedini mungkin.
Bahkan, menurut Insurance Institute for Highway Safety (IIHS), jumlah kecelakaan yang terjadi
pada motor non-ABS ternyata 37% lebih banyak daripada motor yang dilengkapi dengan sistem
pengereman ABS.
Letak ABS Pada Honda CBR 250R
Berikut adalah letak ABS pada Honda CBR 250R.
Letak ABS Pada Motor Honda CBR 250R
Letak ABS Dari Dekat
Cara Kerja Anti-lock Braking Sistem
Ketika sensor ABS tersebut mendeteksi ada roda yang mengunci, secara otomatis sensor
tersebut akan mengirimkan sinyal ke modulator yang kemudian berfungsi untuk memerintahkan
piston rem untuk mengendurkan tekanan fluida atau minyak rem dari kaliper dalam kondisi
tertentu. Sebaliknya, tekanan akan kembali naik dan normal ketika penguncian berkurang.
Proses pengurangan, penahanan, dan peningkatan tekanan fluida ini berlangsung sangat cepat,
sekitar 15-50 kali per detik, sehingga roda tidak akan terkunci saat terjadi pengereman
mendadak.
Selain itu, pada Honda CBR 250R terdapat ECU yang terletak bersamaan dengan ABS
Modulator yang di dalamnya terdapat pompa, reservoir, dan katup solenoid in and out. Kedua
katup tersebut yang akan membuka dan menutup selama proses pengaturan tekanan fluida.
Berikut ini adalah gambar lampu indikator petunjuk ABS yang terdapat pada speedometer
Lampu Indikator Petunjuk ABS
Misal, pada Honda CBR 250R, ketika Anda mulai menyalakan motor, lampu indikator ABS akan
menyala diam. Lalu, ketika motor Anda mencapai kecepatan sekitar 10 km / jam atau lebih,
lampu indikator ABS akan mati. Nah, pada saat inilah Anda dapat mendeteksi apakah sistem
ABS motor Anda berfungsi atau tidak.
Apabila setelah Anda mencapai kecepatan tersebut ternyata lampu ABS tersebut justru
berkedip, itu menandakan bahwa ada masalah yang terjadi pada sistem pengereman Anda.
Cukup dengan membaca sekaligus menghitung jenis dan jumlah kedipan yang dihasilkan lampu
indikator tersebut, Anda dapat mengetahui sumber kerusakan pada motor Anda. Kedipan
panjang berarti angka puluhan, sedangkan kedipan pendek menandakan angka satuan. Sebagai
contoh, satu kedipan panjang dan tiga kedipan pendek berjumlah 13. Angka tersebut merupakan
tanda bahwa rangkaian speed sensor bagian belakang motor Anda tidak berfungsi dengan baik.
Setelah Anda mengetahui tentang sistem pengereman ABS dan Electronic C-ABS, ada baiknya
Anda mencoba mengaplikasikannya pada Honda CBR 250R milik Anda sendiri. Keep ride, keep
safe.