pengaruh implementasi kebijakan ditinjau dari … · pencatatan sipil kota tangerang selatan...

134
PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI FAKTOR KOMUNIKASI DAN SUMBER DAYA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN E-KTP DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA TANGERANG SELATAN Tesis Untuk memenuhi sebagian Persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-2 Program Studi Magister Administrasi Publik (MAP) Nama : I GEDE ARY WIJAYA NIM : 2008 – 02 – 044 PROGRAM PASCASARJANA (S2) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2014

Upload: phamminh

Post on 29-Jun-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

DITINJAU DARI FAKTOR KOMUNIKASI DAN SUMBER DAYA

TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN E-KTP

DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

KOTA TANGERANG SELATAN

Tesis

Untuk memenuhi sebagian

Persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-2

Program Studi

Magister Administrasi Publik (MAP)

Nama : I GEDE ARY WIJAYA

NIM : 2008 – 02 – 044

PROGRAM PASCASARJANA (S2)

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

JAKARTA

2014

Page 2: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

i

Page 3: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

ii

Page 4: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

PRAKATA

Puji dan syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha

Esa atas berkat dan cintanya yang luar biasa, sehingga penulis dapat menyusun

dan menyelesaikan Tesis dengan baik dan tepat pada waktunya.

Tesis yang berjudul Pengaruh Implementasi Kebijakan Ditinjau dari Faktor

Komunikasi dan Sumber Daya Terhadap Kualitas Pelayanan Pembuatan e-KTP di

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan ini disusun

sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi guna memenuhi syarat kelulusan

serta untuk memperoleh gelar Magister Administrasi Publik pada Universitas Esa

Unggul.

Dalam proses penulisan Tesis ini, penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh

dari sempurna. Oleh karena itu, berbagai saran dan kritik membangun sangat

penulis harapkan untuk memperbaiki segala ketidaksempurnaan itu.

Selama proses penulisan, penulis telah menerima bimbingan, nasehat dan

semangat dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Arief Kusuma, MBA, selaku Rektor Universitas Esa Unggul.

2. Bapak Ir. Roesfiansjah Rasjidin, MT., Ph.D, selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Esa Unggul Jakarta. Yang telah banyak

memberikan masukan dan motivasi.

3. Bapak Dr. Ir. Tatag Wiranto, MURP., selaku dosen pembimbing dan

Ketua Program Studi Magister Adminitrasi Publik Universitas Esa

iii

Page 5: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Unggul. Terima kasih atas arahan, bimbingan, dorongan serta penjelasan

dan kesabaran yang diberikan kepada penulis untuk penyelesaian Tesis ini.

4. Orang tua tercinta, yang telah mendorong penulis untuk mencurahkan

semangat, kasih sayang, ketulusan, keikhlasan serta doanya.

5. Maureen Arlinda, AMK, isteri tercinta yang dengan kesabaran, keuletan,

kesetiaan yang diiringi dengan rasa sayang dan cinta tidak henti-hentinya

memberi semangat serta selalu mendoakan penulis.

6. Bapak Drs. Suprijono Tahir (alm) dan Ibu Izumi Rotinsulu, mertua penulis

yang selalu menyemangati penulis untuk segera menyelesaikan tesis ini.

7. I G Parama Ardana Keshav dan I Made Praditya Arkananta Kenzie, buah

hati kami yang merupakan anugerah paling indah yang penulis miliki.

8. Tim Dosen serta Staf Administrasi dan Sekretariat Program Pascasarjana

Universitas Esa Unggul Jakarta.

9. Teman-teman Magister Administrasi Publik Angkatan X atas masukan,

saran-saran serta dorongan semangatnya agar Tesis ini cepat selesai.

Semoga Tesis ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya di

bidang ilmu administrasi publik. Penulis berharap penelitian ini dapat

memberikan kontribusi berarti yang berkaitan dengan kualitas pelayanan

pembuatan e-KTP di masa mendatang.

Jakarta, 12 Juli 2014

Penulis.

iv

Page 6: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

ABSTRAK

I Gede Ary Wijaya, Pengaruh Implementasi Kebijakan Ditinjau dari Faktor Komunikasi dan Sumber Daya Terhadap Kualitas Pelayanan Pembuatan KTP Elektronik di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan.

Administrasi kependudukan merupakan rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik. Pelayanan dalam pembuatan KTP elektronik pada kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan.

Penelitian ini akan mengupas secara mendalam tentang pengaruh implementasi kebijakan ditinjau dari faktor komunikasi dan sumber daya terhadap kualitas pelayanan pembuatan KTP elektronik dilihat dari beberapa variabel, yaitu Komunikasi, Sumber Daya, dan Kualitas Pelayanan Pembuatan KTP elektronik.

Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda untuk mengukur seberapa besar variabel-variabel komunikasi dan sumber daya dapat menjelaskan variabel dependen. Uji hipotesis dilakukan dengan t-test untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Sedangkan untuk menguji variabel independen secara simultan digunakan F-test.

Nilai koefisien determinasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,618 atau sebesar 61,8% mencerminkan variasi perubahan pada variabel kualitas pelayanan pembuatan KTP elektronik, bahwa kualitas pelayanan pembuatan KTP elektronik dapat ditentukan oleh semua variabel secara simultan sebesar 61,8% dan sisanya yaitu sebesar 38,2% merupakan determinasi dari dimensi lain yang tidak dilibatkan dalam penelitian ini. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari komunikasi terhadap kualitas pelayanan pembuatan KTP elektronik sebesar 0,163, dimana nilai p-value (sig) bernilai 0,014, dan terdapat pengaruh yang signifikan dari sumber daya terhadap kualitas pelayanan pembuatan KTP elektronik sebesar 0,092, dimana nilai p-value (sig) bernilai 0,022.

Dari hasil analisa regresi berganda dapat disimpulkan bahwa variabel komunikasi merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan pembuatan KTP elektronik, karena itu disarankan agar informasi dalam pembuatan KTP elektronik merupakan suatu ukuran tentang tata cara penyelenggaraan pelayanan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan proses pelayanan wajib diinformasikan secara terbuka kepada pihak yang membutuhkan. Agar mudah diketahui, dipahami dan dimengerti oleh seluruh aparatur, baik diminta maupun tidak diminta. Hal tersebut berarti kepuasan pengguna jasa dipengaruhi oleh keterbukaan dalam pelayanan.

Kata Kunci: Komunikasi, Sumber Daya, dan Kualitas Pelayanan Pembuatan

KTP Elektronik.

v

Page 7: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

ABSTRACT

I Gede Ary Wijaya. The Influence of Policy Implementation Seen From Communications and Resource Development Factors on Service Quality of Making Electronic Identity Card in Civil Organization of South Tangerang City.

Population administration is a series of structuring and regulating the issuance and registration of population data through the population, civil registration, population administration information management and utilization of the results for public service. Services in the manufacture of electronic ID cards in Civil Organization of South Tangerang City is the implementation of population policy.

This study explores in depth about the influence of policy implementation seen from communications and resource development factors on service quality of making electronic ID card in view of several variables, namely Communication, Resources Development, and Service Quality of Making electronic ID card.

Analysis used in this study is a multiple linear regression analysis to measure how much the communication variables and resources development can explain the dependent variable. Hypothesis testing is done by t - test to test the influence of independent variables on the dependent variable partially. While to examine the independent variables simultaneously used the F -test.

The coefficient of determination obtained is equal to 0.618 or 61.8 % of variation reflecting changes in the variable on service quality of making electronic Identitiy Card, that service quality of making electronic ID card can be determined by all variables simultaneously at 61.8 % and the remainder is equal to 38.2 % is the determination of the other dimensions that are not included in this study. The results also show that there is a significant influence toward communications on service quality of making electronic ID card amounted to 0.163, which the p-value (sig) worth 0,014, and there is significant influence of the resources development on service quality of making electronic ID card amounted to 0.092, where the value p - value (sig) worth 0,022.

From the results of multiple regression analysis it can be concluded that the communication variables are the most dominant variable affecting on service quality of making electronic ID card, it is suggested that the information of making electronic ID card is a measure of service delivery procedures and other matters relating to the service process shall be informed openly to those in need. To be easy to know, understand and be understood by all personnel, whether requested or not requested. That means the service user satisfaction is influenced by openness in service. Keywords : Communication, Resources Development, and Service Quality of

Making Electronic Identity Card.

vi

Page 8: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul …………………………………………………………………

Lembar Pernyataan …………………………………………………………….

Prakata …………………………………………………………………………

Abstrak …………………………………………………………………………

Abstract ………………………………………………………………………...

Daftar Isi ……………………………………………………………………….

i

ii

iii

v

vi

vii

Daftar Tabel ....................................................................................................... x

Daftar Gambar ................................................................................................... xi

Daftar Lampiran ................................................................................................. xii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah …………………………………….. 1

1.2. Identifikasi Masalah ………………………………………… 6

1.3. Pembatasan Masalah ……………………………………….. 7

1.4. Perumusan Masalah ………………………………………… 7

1.5.

1.6.

Tujuan Penelitian ……………………………………………

Manfaat Penelitian …………………………………………..

8

8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Deskripsi Teori …………………………………………….... 10

2.1.1. Implementasi Kebijakan Publik ……………………...

2.1.2. Informasi Publik ……………………………………...

2.1.3. Komunikasi …………………………………………..

10

21

26

vii

Page 9: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

2.1.4. Sumber Daya …………………………………………

2.1.5. Kualitas Pelayanan Publik …………………………… 2.1.6. Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional ……………………...

28

29

34

2.2. Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan …………………. 38

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Penelitian ………………………………………… 40

3.2. Hipotesis Penelitian …………………………………………. 45

3.3. Desain Penelitian ……………………………………………. 46

3.4. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel …………….. 47

3.5. Teknik Pengumpulan Data dan Pengambilan Sampel ……… 50

3.5.1.

3.5.2.

3.5.3.

Teknik Pengumpulan Data ………………………...

Populasi ……………………………………………

Sampel ……………………………………………..

50

51

51

3.6. Uji Instrumen ……………………………………………….. 52

3.7. Metode Analisis …………………………………………….. 54

3.7.1. Uji Asumsi Klasik ………………………………… 54

3.7.2. Uji Hipotesis ………………………………………. 56

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian ………………………...

4.1.1. Visi Disdukcapil Kota Tangerang Selatan ………….

4.1.2. Misi Disdukcapil Kota Tangerang Selatan …………...

4.1.3. Struktur Organisasi …………………………………...

59

59

59

59

viii

Page 10: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

4.2. Hasil Penelitian ……………………………………………... 61

4.2.1. Karakteristik Responden ………………………….. 61

4.2.1.1. Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin …………………………………..

4.2.1.2. Komposisi Responden Berdasarkan

Pendidikan Terakhir ……………………... 4.2.1.3. Komposisi Responden Berdasarkan Status

Pernikahan ………………………………..

61

62

63

4.3. Hasil Uji Kualitas Data ……………………………………... 63

4.3.1. Hasil Uji Validitas ………………………………… 63

4.3.2. Hasil Uji Reliabilitas ………………………………. 65

4.4. Hasil Uji Asumsi Klasik ……………………………………. 66

4.4.1. Hasil Uji Multikolinearitas ………………………... 66

4.4.2. Hasil Uji Heteroskedastisitas ……………………… 67

4.4.3. Hasil Uji Normalitas ………………………………. 68

4.5.

4.6.

Hasil Uji Hipotesis ………………………………………….. 4.5.1. Hasil Uji Koefisien Determinasi …………………….. 4.5.2. Hasil Uji t ……………………………………………. 4.5.3. Hasil Uji F …………………………………………… Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………..

70

70

72

75

76

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.

5.2.

Kesimpulan ………………………………………………….

Saran …………………………………………………………

95

98

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 101

ix

Page 11: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

DAFTAR TABEL

No. Tabel Keterangan Halaman

2.1.

3.1.

Penelitian Terdahulu yang Relevan ……………………………….. Operasional Variabel ………………………………………………

38

48

3.2. Kriteria Penentuan Koefisien Alpha Menurut Balian …………….. 53

4.1. Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………………. 62

4.2. Komposisi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ………... 62

4.3. Komposisi Responden Berdasarkan Status Pernikahan …………... 63

4.4. Hasil Uji Validitas ………………………………………………… 64

4.5. Hasil Uji Reliabilitas ……………………………………………… 65

4.6. Hasil Uji Multikolinearitas ………………………………………... 66

4.7. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test …………………………... 70

4.8. Hasil Uji Koefisien Determinasi ………………………………….. 71

4.9. Hasil Uji t …………………………………………………………. 72

4.10. Hasil Uji F ………………………………………………………… 76

x

Page 12: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Keterangan Halaman

3.1. Kerangka Berpikir ………………………………………………… 42

4.1. Struktur Organisasi Disdukcapil Kota Tangerang Selatan ………... 60

4.2. Scatterplot ………………………………………………………… 68

4.3. Normalitas ………………………………………………………… 69

xi

Page 13: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Keterangan Halaman

1 Kuesioner Penelitian ……………………………………………… 103

2 Jawaban Karakteristik Responden ………………………………… 107

3 Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Komunikasi (X1) ……. 110

4 Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Sumber Daya (X2) …...

112

5 Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Kualitas Pelayanan Pembuatan e-KTP …………………………………………………

113

6 Distribusi Ferekuensi Karakteristik Responden …………………... 115

7 Distribusi Validitas dan Reliabilitas Variabel Komunikasi (X1) …..

116

8 Distribusi Validitas dan Reliabilitas Variabel Sumber daya (X2) … 117

9 Distribusi Validitas dan Reliabilitas Variabel Kualitas Pelayanan Pembuatan e-KTP (Y) ……………………………………………..

118

10 Regresi Linear Berganda ………………………………………….. 119

xii

Page 14: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Data kependudukan merupakan salah satu informasi yang dibutuhkan

untuk perencanaan pembangunan berkelanjutan. Selama ini data

kependudukan sebagai data dasar daerah sifatnya relatif statis seperti data

perubahan migrasi antar daerah, perubahan struktur umum penduduk,

struktur sosial ekonomi, mobilitas penduduk secara vertikal dan horizontal

menjadi bagian penting pendataan dan perencanaan penduduk di tingkat

daerah maupun tingkat nasional. Data kependudukan yang tidak valid

merupakan salah satu titik lemah dilaksanakannya rancangan pembangunan

berkelanjutan di daerah. Oleh karena itulah dukungan Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan yang lengkap di daerah sangat diperlukan

dalam pelaksanaan desentralisasi.

Pelaksanaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan di seluruh

tanah air, tidak saja mempermudah pembuatan data kependudukan secara

cepat dan akurat. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan dapat

mempercepat upaya pembangunan untuk memacu kemajuan bangsa serta

menyimpan data-data penting dari penduduk mulai dari data kematian, data

kelahiran hingga mobilitas penduduk. Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2006 Pasal 1 Ayat (1) menyatakan bahwa administrasi kependudukan

adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan

1

Page 15: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

dokumen dan data kependudukan melalui Pendaftaran Penduduk,

Pencatatan Sipil, pengelolaan informasi Administrasi Kependudukan serta

pelayanan pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan

pembangunan sektor lain.1

Data-data yang terangkum dalam Sistem Informasi Administrasi

Kependudukan ini akan dimutakhirkan dan ditertibkan Nomor Induk

Kependudukannya oleh pemerintah pusat dan segera dicetak Kartu Tanda

Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan. Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan merupakan program besar Kementerian Dalam

Negeri untuk membenahi data kependudukan dengan sistem ini semua data

kependudukan di seluruh wilayah Indonesia disatukan dalam satu sistem

integral. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan dilakukan mulai dari

tahun 2006 sampai dengan sekarang. Sistem Informasi Administrasi

Kependudukan ini sangat mendukung kelancaran pelaksanaan pencapaian

sasaran Program Strategis Nasional yaitu Pemutakhiran Data

Kependudukan, Penertiban Nomor Induk Kependudukan dan Penerapan

Kartu Tanda Penduduk Elektronik. Untuk melancarkan Program Strategis

Nasional ini dikeluarkanlah Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009

tentang Penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk

Kependudukan secara nasional.

Dengan demikian implementasi kebijakan KTP berbasis NIK

mengandung makna proses menafsirkan alternatif-alternatif pelayanan

1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan. 2

Page 16: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

dokumen kependudukan ke dalam kegiatan nyata dari unit-unit pelaksana

sehingga terwujud penataan penyelenggaraan dan penertiban dokumen

kependudukan secara terpadu, terarah dan berkesinambungan sebagaimana

tujuan kebijakan.

Penerapan KTP berbasis NIK dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan dan bekerjasama dengan pihak

kecamatan, kelurahan, RT/RW, serta masyarakat. Dalam penerapannya

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan

mengalami beberapa kendala yaitu masih adanya penduduk yang lahir,

meninggal ataupun penduduk yang pindah domisilinya belum tercatat atau

terdata oleh pihak kecamatan. Data penduduk ini dikenal dengan sebutan

Database. Database yang berasal dari masing-masing kecamatan di Kota

Tangerang Selatan ini sangat penting karena data ini merupakan data yang

akan dimutakhirkan dan diterbitkan Nomor Induk Kependudukan untuk

membantu kelancaran Penerapan KTP berbasis NIK di Kota Tangerang

Selatan.

Database kependudukan yang dimutakhirkan tersebut, disamping

untuk mendukung pelaksanaan pemberian Nomor Induk Kependudukan

kepada setiap penduduk, juga sangat bermanfaat untuk mendukung tertib

administrasi kependudukan, tertib administrasi pelayanan publik,

pelaksanaan pemilihan umum, pelaksanaan pemilihan kepala daerah.

Database kependudukan yang dimutakhirkan dalam jangka panjang juga

digunakan sebagai data dasar dalam pembangunan Database Penduduk

3

Page 17: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Nasional, Database Kependudukan yang mutakhir dan akurat akan sangat

mendukung dalam perencanaan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan

kemasyarakatan dimaksud. Pemutakhiran Database kependudukan tersebut

dilakukan agar hasil pemutakhiran benar-benar dapat dimanfaatkan secara

optimal. Tujuan dari pemutakhiran database di lapangan adalah

memutakhirkan data penduduk yang ada di database kependudukan yang

telah sesuai dengan kondisi terkini dan dapat digunakan sebagai dasar

pemberian Nomor Induk Kependudukan kepada setiap penduduk yang

digunakan sebagai data dasar dalam pembangunan Database Penduduk

Nasional.

Hal yang mendasari dibentuknya Undang-Undang No. 23 Tahun 2006

tentang Administrasi Kependudukan. Administrasi Kependudukan sebagai

suatu sistem diharapkan dapat diselenggarakan sebagai bagian dari

penyelenggaraan administrasi seperti pelayanan publik serta perlindungan

yang berkenaan dengan dokumen kependudukan masyarakat dapat

terpenuhi.

Upaya untuk menghubungkan tata pemerintahan yang baik dengan

pelayanan publik bukan merupakan hal yang baru. Namun keterkaitan

antara konsep good governance (tata pemerintahan yang baik) dengan

konsep public service (pelayanan publik) tentu sudah cukup jelas logikanya.

Pelayanan publik memiliki keterkaitan yang erat dengan kesejahteraan

rakyat. Pelayanan publik yang berkualitas tentu saja akan menciptakan

kepuasan dari masyarakat, selaku pemanfaat pelayanan publik. Pelayanan

4

Page 18: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

publik harus senantiasa dilakukan pemerintah dalam kedudukannya sebagai

pengemban kekuasaan negara, sesuai dengan harapan dan tuntutan

warganya. Hak dalam memperoleh jasa pelayanan publik yang

diselenggarakan pemerintah harus dipandang sebagai hak warga negara

yang sudah seharusnya didasarkan pada norma-norma hukum yang

mengatur secara jelas.

Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa penyelenggaraan

pelayanan publik yang diselenggarakan di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan, masih menimbulkan polemik

yang berkembang di masyarakat Kota Tangerang Selatan pada khususnya.

Mampu atau tidaknya pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kota Tangerang Selatan untuk mengelola serta menyelesaikan segala

permasalahan yang timbul seperti yang telah dipaparkan di atas, akan sangat

mempengaruhi implementasi kebijakan penerapan e-KTP di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan.

Sebagai wujud pengelolaan masalah yang terjadi, atas dasar hal

tersebut, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang masalah

tersebut dengan mengambil judul “Pengaruh Implementasi Kebijakan

Ditinjau dari Faktor Komunikasi dan Sumber Daya terhadap Kualitas

Pelayanan Pembuatan e-KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kota Tangerang Selatan”.

5

Page 19: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada bagian latar belakang penelitian, dapat

diketahui beberapa temuan yang perlu ditemukan solusi untuk

mengatasinya. Berikut dikumpulkan masalah-masalah yang berhasil

diidentifikasi yang pada gilirannya akan diteliti sesuai dengan batasan

kemampuan peneliti, yaitu:

1. Pemerintah Pusat dan daerah belum siap untuk mengimplementasikan

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 126 Tahun 2012 tentang

Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009 tentang

Penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan

Secara Nasional.

2. Banyaknya masyarakat yang sudah mempunyai kartu keluarga, tetapi

tidak bisa membuat KTP Elektronik itu karena tidak terdaftar di

kecamatan, dan namanya tidak terdata di dalam Database yang akan

dimutakhirkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Tangerang Selatan, hal ini disebabkan karena berbagai macam kesalahan

dalam pendataan. Pegawai di kantor kecamatan sudah siap untuk

melakukan perekaman tetapi masih kurangnya kesadaran dari masyarakat

untuk segera membuat KTP elektronik, sehingga menghambat proses

pembuatan KTP elektronik, serta waktu yang relatif singkat untuk bisa

menerapkan KTP berbasis NIK di Kota Tengerang Selatan menjadi

kendala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai tim

pelaksananya.

6

Page 20: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

1.3. Pembatasan Masalah

Pembatasan ruang lingkup penelitian ditetapkan agar dalam penelitian

yang akan dilaksanakan terfokus pada pokok permasalahan yang ada beserta

pembahasannya, sehingga diharapkan tujuan penelitian nanti tidak

menyimpang dari sasarannya. Menyadari akan kemungkinan tidak fokusnya

penelitian sebagai akibat dari melebarnya pembahasan masalah, maka

batasan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan pada aparat pemerintah yang memberikan jasa

pelayanan kepada masyarakat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kota Tangerang Selatan.

2. Penelitian dibatasi dalam ruang lingkup pendapat responden tentang

analisis implementasi kebijakan ditinjau dari faktor komunikasi dan

sumber daya dalam pemberian pelayanan pembuatan e-KTP di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan.

1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang

telah disebutkan di atas, maka permasalahannya difokuskan pada pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

1. Apakah komunikasi berpengaruh terhadap kualitas pelayanan

pembuatan e-KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Tangerang Selatan?

7

Page 21: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

2. Apakah sumber daya berpengaruh terhadap kualitas pelayanan

pembuatan e-KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Tangerang Selatan?

3. Apakah komunikasi dan sumber daya berpengaruh terhadap kualitas

pelayanan pembuatan e-KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kota Tangerang Selatan?

1.5. Tujuan Penelitian

Sesuai rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, maka tujuan

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi terhadap kualitas pelayanan

pembuatan e-KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Tangerang Selatan.

2. Untuk mengetahui pengaruh sumber daya terhadap kualitas pelayanan

pembuatan e-KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Tangerang Selatan.

3. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi dan sumber daya terhadap

kualitas pelayanan pembuatan e-KTP di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan.

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan diharapkan dapat memberikan

manfaat secara teoritis terutama bagi para pengambil kebijakan dalam hal

ini adalah Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

8

Page 22: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Tangerang Selatan. Dalam rangka kualitas pelayanan yang dilakukan oleh

pegawai di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Tangerang Selatan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

secara teoritis di bidang keilmuan dan secara praktis untuk Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan, dengan

penjelasan sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dari segi akademik diharapkan menjadi masukan bagi

pengembangan ilmu administrasi publik, terutama yang berkaitan dengan

pengembangan konsep kebijakan publik, konsep implementasi kebijakan,

dan diharapkan pula dapat memberikan masukan bagi pengembangan

konsep pelayanan pemerintah daerah yang berkualitas kepada

masyarakat.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini dalam segi praktis diharapkan dapat menjadi acuan

solusi atas berbagai permasalahan publik dan kebijakan publik, terutama

berkaitan dengan implementasi kebijakan penerapan Kartu Tanda

Penduduk Elektronik ditinjau dari faktor komunikasi dan sumber daya,

dan meningkatkan pemanfaatan layanan demi terciptanya kualitas

pelayanan yang diharapkan oleh masyarakat.

9

Page 23: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Deskripsi Teori

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teori yang

kemudian diselaraskan atau disesuaikan dengan masalah yang muncul.

Berikut ini adalah paparan tentang konsep-konsep teori yang digunakan oleh

peneliti, sebagai berikut:

2.1.1. Implementasi Kebijakan Publik

Menurut Winarno (2007:16), dalam kehidupan sehari-hari

istilah “kebijakan” atau “policy” digunakan untuk menunjuk perilaku

seorang aktor (misalnya seorang pejabat, suatu kelompok maupun

suatu lembaga pemerintah) atau sejumlah aktor dalam suatu bidang

kegiatan tertentu. Lebih lanjut Winarno menambahkan untuk

keperluan sehari-hari definisi tersebut relatif memadai namun

menjadi kurang memadai untuk pembicaraan-pembicaraan yang

lebih bersifat ilmiah dan sistematis menyangkut analisis kebijakan

publik.2

Menurut Winarno (2007:15), pada dasarnya kebijakan publik

dapat dibagi dalam dua wilayah kategori. Pertama, pendapat ahli

yang menyamakan kebijakan publik dengan tindakan-tindakan

pemerintah. Para ahli dalam kelompok ini cenderung menganggap

2 Winarno, B, 2007. Kebijakan Publik, Teori dan Proses. Yogyakarta: Media Pressindo, hal. 16.

10

Page 24: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

bahwa semua tindakan pemerintah dapat disebut sebagai kebijakan

publik. Pendangan kedua berangkat dari para ahli yang memberikan

perhatian khusus kepada pelaksanaan kebijakan. Para ahli yang

masuk dalam kategori ini terbagi dalam dua kubu, yakni mereka

yang memandang kebijakan publik sebagai keputusan-keputusan

pemerintah yang mempunyai tujuan dan maksud-maksud tertentu,

dan mereka yang menganggap kebijakan publik sebagai yang

memiliki akibat-akibat yang bisa diramalkan.3

Berdasarkan uraian di atas, maka kebijakan publik yang

dimaksudkan dalam penelitian ini adalah keputusan-keputusan yang

diambil oleh pemerintah sebagai reaksi terhadap kebutuhan dan

masalah dunia nyata yang berisi seperangkat tujuan yang ingin

dicapai. Keputusan pemerintah adalah produk dari pemerintah yang

bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat,

sehingga setiap kebijakan pemerintah idealnya harus mempunyai

manfaat bagi masyarakat.

Pembuatan kebijakan publik, terjadi melalui proses yang

kompleks karena melibatkan banyak proses dan tahapan. Menurut

Winarno (2007:32-34) menjelaskan tahapan-tahapan kebijakan

publik sebagai berikut:

3 Ibid, hal. 15. 11

Page 25: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

1. Tahap penyusunan agenda

Para pejabat yang dipilih dan diangkat menempatkan masalah

pada agenda publik. Sebelumnya masalah-masalah itu

berkompetisi terlebih dahulu agar dapat masuk dalam agenda

kebijakan.

2. Tahap formulasi kebijakan

Masalah yang sudah masuk pada agenda kebijakan,

kemudian dibahas oleh para pembuat kebijakan. Masalah-masalah

tadi didefinisikan, kemudian dicari pemecahan terbaik.

Pemecahan masalah tersebut berasal dari berbagai alternatif atau

pilihan kebijakan (policy alternatives) yang ada.

3. Tahap adopsi kebijakan

Dari sekian banyak alternatif kebijakan yang ditawarkan oleh

para perumus kebijakan, pada akhirnya salah satu dari alternatif

kebijakan tersebut diadopsi dengan dukungan dari mayoritas

legislatif, konsensus antara direktur lembaga atau keputusan

pengadilan.

4. Tahap implementasi kebijakan

Suatu program kebijakan hanya akan menjadi catatan-catatan

elit, jika program tersebut tidak diimplementasikan. Oleh karena

itu, keputusan program kebijakan yang diambil sebagai alternatif

pemecahan masalah harus diimplementasikan, yakni dilaksanakan

oleh badan-badan administrasi maupun agen-agen pemerintah di

12

Page 26: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

tingkat bawah. Kebijakan yang telah diambil dilaksanakan oleh

unit-unit administrasi yang memobilisasi sumber daya finansial

dan manusia. Pada tahap implementasi ini berbagai kepentingan

akan saling bersaing. Beberapa implementasi kebijakan mendapat

dukungan para pelaksana, namun beberapa yang lain mungkin

akan ditentang oleh para pelaksana kebijakan.

5. Tahap evaluasi kebijakan

Pada tahap ini, kebijakan yang telah dijalankan akan dinilai

atau dievaluasi, untuk melihat sejauh mana kebijakan yang dibuat

telah mampu memecahkan masalah. Kebijakan publik pada

dasarnya dibuat untuk meraih dampak yang diinginkan. Dalam

hal ini, memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat. Oleh

karena itu ditentukanlah ukuran-ukuran atau kriteria-kriteria yang

menjadi dasar untuk menilai apakah kebijakan publik telah

meraih dampak yang diinginkan.4

Berdasarkan penjelasan tersebut, apabila dilihat dari sistem

kebijakan secara keseluruhan, maka implementasi kebijakan

merupakan salah satu proses dari sistem kebijakan publik secara

keseluruhan. Implementasi kebijakan merupakan tahapan yang

sangat krusial dalam proses kebijakan publik, karena tahapan ini

akan menentukan tercapai tidaknya sasaran-sasaran dan tujuan yang

telah ditetapkan dalam kebijakan.

4 Ibid, hal. 32-34. 13

Page 27: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Winarno (2007:144) menyatakan bahwa implementasi

kebijakan dipandang dalam pengertian yang luas, merupakan tahap

dari proses kebijakan segera setelah penetapan undang-undang.

Implementasi mempunyai makna pelaksanaan undang-undang di

berbagai sektor, organisasi, prosedur dan teknik bekerja bersama-

sama untuk menjalankan kebijakan dalam upaya untuk meraih

tujuan-tujuan kebijakan atau program-program.5

Implementasi kebijakan merupakan tahap yang paling penting

dari rangkaian kegiatan sebuah kebijakan. Implementasi kebijakan

yang diuraikan para ahli kebijakan mempunyai kesepakatan bahwa

tahap ini mempunyai resiko terjadinya konflik dan hambatan yang

tidak diinginkan, sehingga penggunaan penting untuk

mengimplementasikan sarana-sarana yang perlu mendapat perhatian

sampai dicapainya hasil.

Berbagai tahapan kebijakan yang dikemukakan oleh para ahli,

tidak satupun yang melewatkan tahapan implementasi. Hal ini

karena implementasi ini yang merealisasikan kebijakan publik

menjadi upaya nyata untuk memenuhi kepentingan publik, sehingga

tidak hanya menjadi rencana-rencana bagus di atas kertas semata.

Dengan demikian implementasi mempunyai kedudukan penting

dalam kebijakan negara karena betapapun baiknya suatu

5 Ibid, hal. 144. 14

Page 28: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

kebijaksanaan yang dirumuskan, tidak akan berdampak apa-apa

apabila tidak dilaksanakan.

Menurut Nugroho (2008:460), konteks manajemen

implementasi kebijakan berada dalam kerangka organizing-leading-

controlling. Ketika kebijakan telah dibuat, tugas selanjutnya adalah

mengorganisasikan, melaksanakan kepemimpinan untuk memimpin

pelaksana dan melakukan pengendalian pelaksanaan tersebut.6

Penelitian ini, implementasi kebijakan publik dimaksudkan

sebagai salah satu tahapan dalam proses kebijakan publik, yakni

tahapan untuk melaksanakan kebijakan yang telah diambil secara

konsisten oleh unit-unit administrasi yang ada di lingkungan Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan sebagai

lokasi penelitian, dengan cara memobilisasi berbagai sumber daya

yang diperlukan dalam mewujudkan tertib administrasi

kependudukan melalui penataan penyelenggaraan dan penertiban

dokumen kependudukan secara terpadu, terarah dan

berkesinambungan.

Intinya adalah bahwa proses implementasi kebijakan publik

tidak akan mulai sebelum tujuan dan sasaran-sasaran ditetapkan atau

diidentifikasi oleh keputusan-keputusan kebijakan. Dengan

demikian, tahap-tahap implementasi terjadi hanya setelah undang-

6 Nugroho, R, 2008. Public Policy: Teori Kebijakan-Analisis Kebijakan-Proses Kebijakan, Perumusan, Implementasi, Evaluasi, Revisi, Risk Management dalam Kebijakan Publik, Kebijakan sebagai The Fifth Estate-Metode Penelitian Kebijakan. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, hal. 460.

15

Page 29: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

undang ditetapkan dan dana disediakan untuk membiayai

implementasi kebijakan tersebut. Jadi, dari pendapat-pendapat di atas

dapat disimpulkan bahwa:

1. Implementasi kebijakan merupakan proses pelaksanaan

keputusan kebijakan yang telah ditetapkan tujuan sebelumnya

yang tidak hanya mempengaruhi pelaksana kebijakan sebagai

penanggung jawab dan mempengaruhi kelompok sasaran, tetapi

juga mempengaruhi seluruh elemen yang ada baik secara politik,

ekonomi maupun sosial yang akan membawa dampak atau

akibat-akibat dari pelaksanaan keputusan kebijakan tersebut baik

itu secara positif maupun negatif.

2. Implementasi kebijakan merupakan suatu bentuk usaha untuk

mengubah tujuan menjadi hasil yang diinginkan dari kebijakan

tersebut.

3. Keberhasilan implementasi kebijakan diukur dari seberapa jauh

hasil suatu kebijakan dengan tujuan yang telah ditetapkan,

sedangkan secara politis keberhasilannya diukur dari seberapa

jauh tindakan dari kebijakan tersebut mendapat dukungan dan

perhatian yang baik dari para stakeholder yang ada di

masyarakat.

Hasil yang dicapai dari kebijakan tersebut dapat dilihat setelah

kebijakan tersebut diimplementasikan, Van Meter dan Horn (1974)

16

Page 30: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

dalam Winarno (2007:146) mengatakan bahwa implementasi

kebijakan mempunyai pengertian sebagai berikut:

“Implementasi kebijakan sebagai tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu-individu (atau kelompok-kelompok) pemerintah maupun swasta yang diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam keputusan-keputusan kebijakan sebelumnya”.7

Sedangkan menurut Suharto (2005:87) implementasi kebijakan

merupakan pernyataan mengenai cara atau metode dengan kebijakan

diterapkan, termasuk juga pengoperasian alternatif kebijakan yang

dipilih melalui beberapa program atau kegiatan.8

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, implementasi

merupakan salah satu tahap dari keseluruhan proses kebijakan

publik, mulai dari penyusunan agenda kebijakan sampai dengan

evaluasi kebijakan. Implementasi dimaksudkan untuk mencapai

tujuan kebijakan yang membawa konsekuensi langsung pada

masyarakat yang terkena kebijakan. Keberhasilan suatu kebijakan

tidak hanya ditentukan oleh kualitas kebijakan semata, tetapi

bagaimana kebijakan itu diimplementasikan. Dalam praktek

implementasi kebijakan negara cenderung mengalami kegagalan.

Kegagalan kebijakan dapat disebabkan tidak diimplementasikan,

dapat pula karena implementasi yang tidak berhasil atau eksekusi

yang salah serta kebijakan yang salah.

7 Winarno, Budi. 2007. Kebijakan Publik Teori dan Proses. Yogyakarta: Media Pressindo, hal. 146.

8 Suharto, Edi. 2005. Analisis Kebijakan Publik: Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan Kebijakan Sosial. Bandung: Alfabeta, hal. 87.

17

Page 31: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Selanjutnya, dalam proses implementasi diperlukan adanya

persiapan yang perlu dilakukan sebagaimana dikemukakan Darwin

(1998) dalam Widodo (2001:194) setidaknya terdapat tiga hal

penting dalam proses implementasi kebijakan, yaitu pendayagunaan

sumber, pelibatan orang atau sekelompok orang dalam implementasi

dan manfaat publik. Aktivitas implementasi kebijakan publik

melibatkan tiga hal, yaitu: (1) aktivitas pengorganisasian

(organization) merupakan suatu upaya menetapkan dan menata

kembali unit-unit, dan metode-metode yang mengarah pada upaya

mewujudkan kebijakan menjadi hasil (outcome) sesuai dengan

sasaran kebijakan, (2) aktivitas interpretasi (interpretation)

merupakan aktivitas yang menjelaskan substansi dari suatu kebijakan

dalam bahasa yang lebih operasional dan mudah dipahami, sehingga

substansi kebijakan dapat dilaksanakan dan diterima oleh para

pelaku dan sasaran kebijakan, (3) aktivitas aplikasi (application)

merupakan aktivitas penyediaan sarana secara rutin, pembayaran

atau lainnya sesuai dengan tujuan dan sarana kebijakan yang ada.

Dengan demikian implementasi merupakan proses yang memerlukan

tindakan-tindakan sistematis dari pengorganisasian, interpretasi dan

aplikasi.9

Van Meter dan Horn dalam Winarno (2007:152)

menggolongkan kebijakan-kebijakan menurut dua karaktersitik yang

9 Widodo, Joko. 2001. Good Governance Telaah Dari Dimensi Akuntabilitas, Kontrol Birokrasi Pada Era Desentralisasi Dan Otonomi Daerah. Surabaya: Insan Cendekia, hal. 194.

18

Page 32: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

berbeda, yakni jumlah perubahan yang terjadi dan sejauh mana

konsensus menyangkut tujuan antara pemeran serta dalam proses

implementasi berlangsung. Unsur perubahan merupakan

karakteristik yang paling penting setidaknya dalam dua hal:

1. Implementasi akan dipengaruhi oleh sejauh mana kebijakan

menyimpang dari kebijakan-kebijakan sebelumnya. Untuk hal itu,

perubahan-perubahan inkremental lebih cenderung menimbulkan

tanggapan positif daripada perubahan drastis (rasional).

2. Proses implementasi akan dipengaruhi oleh jumlah perubahan

organisasi yang diperlukan. Ada yang menyarankan bahwa

implementasi yang efektif akan sangat mungkin terjadi jika

lembaga tidak diharuskan melakukan reorganisasi secara drastis.10

Jika suatu kebijakan tidak tepat waktu atau tidak dapat

mengurangi masalah yang merupakan sasaran kebijakan, maka itu

mungkin akan mengalami kegagalan sekalipun kebijakan

diimplementasikan dengan sangat baik. Sementara itu suatu

kebijakan yang cemerlang mungkin juga akan mengalami kegagalan

jika kurang diimplementasikan dengan baik oleh para pelaksana

kebijakan.

Menurut Edward III dalam Winarno (2007:175-203)

menyatakan ada empat faktor penting yang berpengaruh terhadap

implementasi kebijakan, sebagai berikut:

10 Winarno, Budi. Op. Cit., hal. 152. 19

Page 33: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

1. Komunikasi

Ada tiga hal penting yang dibahas dalam proses komunikasi

kebijakan, yakni transmisi, konsistensi, dan kejelasan. Faktor

pertama yang mendukung implementasi kebijakan adalah

transmisi. Seorang pejabat yang mengimplementasikan

keputusan harus menyadari bahwa suatu keputusan telah dibuat

dan suatu perintah untuk pelaksanaannya telah dikeluarkan.

Faktor kedua yang mendukung implementasi kebijakan

adalah kejelasan, yaitu bahwa petunjuk-petunjuk pelaksanaan

kebijakan tidak hanya diterima oleh para pelaksana kebijakan,

tetapi komunikasi tersebut harus jelas. Faktor ketiga yang

mendukung implementasi kebijakan adalah konsistensi, yaitu

jika implementasi kebijakan ingin berlangsung efektif, maka

perintah-perintah pelaksanaan harus konsisten dan jelas.

2. Sumber-sumber

Sumber yang terpenting meliputi staf yang memadai serta

keahlian-keahlian yang baik untuk melaksanakan tugas-tugas

mereka, wewenang dan fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk

menterjemahkan usul-usul di atas kertas guna melaksanakan

pelayanan-pelayanan publik.

3. Kecenderungan-kecenderungan atau tingkah laku-tingkah laku

Jika para pelaksana bersikap baik terhadap suatu kebijakan

tertentu, dan hal ini berarti adanya dukungan, kemungkinan besar

20

Page 34: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

mereka melaksanakan kebijakan sebagaimana yang diinginkan

oleh para pembuat. Bila tingkah laku para pelaksana berbeda

dengan pembuat keputusan, maka proses pelaksanaan suatu

kebijakan menjadi semakin sulit.

4. Struktur organisasi

Birokrasi secara sadar atau tidak memilih bentuk-bentuk

organisasi untuk kesepakatan kolektif, dalam rangka

memecahkan masalah sosial dalam kehidupan modern. Mereka

tidak hanya berada dalam organisasi-organisasi swasta yang lain

bahkan di institusi-institusi pendidikan dan kadangkala suatu

sistem birokrasi sengaja diciptakan untuk menjalankan suatu

kebijakan tertentu.11

2.1.2. Informasi Publik

Informasi layanan pemerintah pada saat sekarang ini

merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan serta mempunyai

peranan yang penting dalam bidang politik, ekonomi dan sosial bagi

setiap negara, tidak hanya Indonesia. Apalagi dalam era reformasi

yang sekarang melanda dunia, kebutuhan akan informasi terasa

sangat kuat dan menuntut kemudahan-kemudahan serta kualitas dari

informasi yang semakin meningkat.

Penyebaran informasi, data dan sumber pengetahuan yang

dimiliki pemerintah (kecuali yang bersifat rahasia Negara) kepada

11 Ibid, hal. 175-203. 21

Page 35: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

seluruh komponen masyarakat baik individu maupun kelompok akan

mendorong setiap komponen tersebut untuk menggunakannya secara

efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhannya.

Fisher (2007:74) memberikan 3 (tiga) konsep informasi

sebagai berikut:

1. Informasi menunjukkan fakta atau data yang diperoleh selama

proses komunikasi. Informasi dikonseptualisasikan sebagai

kuantitas fisik yang dapat dipindahkan dari satu titik ke titik yang

lain, individu satu kepada individu yang lain, atau medium yang

satu ke medium yang lainnya. Semakin banyak memperoleh fakta

atau data, secara kuantitas seseorang juga memiliki banyak

informasi.

2. Informasi menunjukkan makna data. Informasi merupakan arti,

maksud atau makna yang terkandung dalam data. Peranan

seseorang sangat dominan di dalam memberikan makna data.

Suatu data akan mempunyai nilai informasi bila bermakna bagi

seseorang yang menafsirkannya. Kemampuan seseorang untuk

memberikan makna pada data akan menentukan kepemilikan

informasi. Penafsiran terhadap data atau stimulus yang diterima

otak akan menentukan kualitas informasi. Sebagai produk sebuah

“pabrik” otak, kualitas informasi sangat ditentukan oleh berbagai

unsur yang digunakan untuk mengolah setiap stimulus yang

masuk ke dalam diri seseorang melalui panca indera, kemudian

22

Page 36: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

diteruskan ke otak untuk diolah berdasarkan pengetahuan,

pengalaman, selera, dan keimanan seseorang. Semakin luas

pengetahuan, pengalaman, dan semakin baik selara dan moralitas

maka informasi yang dihasilkan semakin berkualitas. Proses di

dalam otak manusia tersebut dikenal dengan proses intelektual.

3. Informasi sebagai jumlah ketidakpastian yang diukur dengan cara

mereduksi sejumlah alternatif yang ada. Informasi berkaitan erat

dengan situasi ketidakpastian. Keadaan yang semakin tidak

menentu akan menimbulkan banyak alternatif informasi, yang

dapat digunakan untuk mereduksi ketidakpastian.12

Pengertian informasi publik mencakup: Pertama, informasi

tentang kebijakan nasional yang mempunyai dampak luas dan

pengaruh terhadap kehidupan masyarakat, oleh karena itu harus

diketahui dan dipahami masyarakat. Kedua, informasi yang

dibutuhkan masyarakat sebagai penjelasan atas isu yang sedang

berkembang di dalam masyarakat.

Informasi publik merupakan informasi yang dihasilkan,

dikelola, dimiliki, dihimpun, atau dikuasai oleh suatu badan publik,

sehubungan dengan tugas, fungsi dan wewenang yang dijalankan

dan melekat pada badan tersebut, serta mempunyai dampak baik

langsung maupun tidak langsung bagi kehidupan masyarakat.

12 Fisher, B. Aubrey. 2007. Teori-Teori Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, hal. 74.

23

Page 37: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Informasi merupakan salah satu bagian yang sangat penting

bagi kehidupan masyarakat di dunia saat ini, terlebih jika kita tinggal

dalam suatu Negara demokrasi yang mengenal adanya pengakuan

terhadap kebebasan dalam memperoleh informasi bagi rakyatnya.

Tertutupnya kebebasan dalam memperoleh informasi dapat

berdampak pada banyak hal seperti rendahnya tingkat pengetahuan

dan wawasan warga Negara yang pada akhirnya juga berdampak

pada rendahnya kualitas hidup suatu bangsa. Sementara itu dari segi

penyelenggaraan pemerintahan, tidak adanya informasi yang dapat

diakses oleh publik dapat berakibat pada lahirnya pemerintahan yang

otoriter dan tidak demokratis.

Hak atas informasi tersebut meliputi: (1) hak publik untuk

memantau atau mengamati perilaku pejabat publik dalam

menjalankan fungsi publiknya, (2) hak publik untuk

mendapatkan/mengakses informasi, (3) hak publik untuk

berpartisipasi dalam proses pembentukan kebijakan, (4) kebebasan

berekspresi yang salah satunya diwujudkan kebebasan pers, (5) hak

publik untuk mengajukan keberatan apabila hak-hak di atas

diabaikan baik melalui administrasi maupun adjudikasi

(menggunakan sarana pengadilan semu, arbitrasi maupun

pengadilan).

Selain itu penyebaran informasi publik memberi peluang

rakyat untuk berpartisipasi dalam berbagai kebijakan publik. Rakyat

24

Page 38: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

yang well- informed akan menjadi kekuatan dan aktor dalam proses

penentuan dan pengawasan kebijakan publik. Hak itu didasarkan

pada pemikiran dan pengalaman empiris bahwa:

1. Publik yang lebih banyak mendapat informasi dapat

berpartisipasi lebih baik dalam proses demokrasi.

2. Parlemen, pers dan publik harus dapat dengan wajar mengikuti

dan meneliti tindakan-tindakan pemerintah, kerahasiaan adalah

hambatan terbesar pada pertanggungjawaban pemerintah.

3. Pegawai pemerintahan mengambil keputusan-keputusan penting

yang berdampak pada kepentingan publik, dan agar bertanggung

jawab pemerintah harus menyediakan informasi yang lengkap

mengenai apa yang dikerjakan.

4. Arus informasi yang lebih baik menghasilkan pemerintahan yang

efektif dan membantu pengembangan yang lebih fleksibel.

5. Kerjasama antara publik dan pemerintah akan semakin erat

karena informasi yang semakin banyak tersedia.

Informasi dapat digambarkan sebagai oksigen dalam suatu

Negara demokrasi terkait dengan pertanggungjawaban dan tata

pemerintahan yang baik. Rakyat diharapkan dapat berpartisipasi

aktif dalam penyelenggaraan Negara, oleh karena itu pemberian hak

kepada rakyat atas informasi merupakan tiang penyangga yang

penting bagi demokrasi.

25

Page 39: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Dalam konteks fasilitasi pelancaran arus informasi kewajiban

lembaga informasi publik adalah untuk mendukung penyebaran dan

pemerataan informasi publik ke seluruh lapisan masyarakat. Salah

satu elemen bagi terciptanya pelancaran arus informasi publik adalah

terciptanya jaringan komunikasi dan koordinasi antar lembaga-

lembaga pemerintahan di pusat dan daerah dalam penyediaan dan

pelayanan informasi publik, serta terciptanya program-program

komunikasi yang konvergen dan sirkular antara lembaga publik

dengan masyarakat.

2.1.3. Komunikasi

Ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia

dalam menyampaikan isi pernyataanya atau maksud dalam

pikirannya atau kehendaknya kepada manusia lain. Komunikasi

merupakan proses pertukaran pesan dengan orang lain.

Manusia selalu berusaha berkomunikasi antara satu dengan

yang lain dan mereka berinteraksi dalam keperluan melengkapi dan

menyempurnakan pengetahuan yang mereka miliki guna beradaptasi

dengan lingkungan. Semakin sering berkomunikasi, maka semakin

sering mereka mendapatkan sesuatu yang baru dalam membangkitan

rasa keingintahuannya. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris

communication, berasal dari kata latin communication yang

bersumber dari kata communis berarti sama. Sama disini maksudnya

adalah sama makna. Jadi menurut Effendy (2004:10), komunikasi

26

Page 40: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

adalah sebagai proses transfer pesan melalui sarana atau media

komunikasi kepada komunikan yang dituju.13

Ardianto dan Lukiati Komala (2009:73) mendefinisikan

komunikasi sebagai suatu interaksi, proses yang menghendaki orang-

orang mengatur lingkungan dengan membangun hubungan antar

sesama, melalui pertukaran informasi, untuk menguatkan sikap dan

tingkah laku, komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan

dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan maksud untuk

mengubah sikap dan tingkah laku.14

Berdasarkan definisi tersebut, peneliti memahami bahwa

berkomunikasi dapat mengubah sikap, pendapat dan perilaku

seseorang. Jadi komunikasi adalah proses penyampaian gagasan,

harapan dan pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu,

mengandung arti dan dilakukan oleh penyampai pesan dan ditujukan

kepada penerima pesan.

Menurut Edward III dalam Winarno (2007:179) faktor-faktor

komunikasi yang mempengaruhi efektivitas implementasi kebijakan

adalah:

1. Penyampaian/Transmission

Policy decisions and implementation orders must be transmitted to the appropriate personnel before they can be followed. Naturally, these communications need to be accurate, and they must be accurately perceived by implementers. Artinya

13 Effendy, Uchjana Onong. 2004. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, hal. 10.

14 Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala. 2009. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, hal. 73.

27

Page 41: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

keputusan kebijakan dan perintah pelaksanaan harus dikirimkan kepada personil yang tepat sebelum mereka dapat diikuti. Tentu saja, komunikasi ini harus akurat, dan dirasakan oleh pelaksana.

2. Kejelasan/Clarity

If policies are to be implemented properly, implementation directives must not only be received, but they must also be clear. If they are not, implementers will be confused about what they should do, and they will have discretion to impose their own on the implementation of policies. Artinya jika kebijakan harus diterapkan dengan benar, arahan pelaksanaan harus tidak hanya diterima, tetapi mereka juga harus jelas. Jika mereka tidak, pelaksana akan bingung tentang apa yang harus mereka lakukan, dan mereka akan memiliki keleluasaan untuk memaksakan pelaksanaan kebijakan itu sendiri.

3. Konsistensi/Consistency

Contradictory decisions confuse and frustrate administrative staff and constrain their ability to implement policies effectively. Artinya kontradiksi keputusan membingungkan dan menggagalkan staf administrasi dan membatasi kemampuan mereka untuk melaksanakan kebijakan secara efektif.

2.1.4. Sumber Daya

Dalam literatur sumber daya, pengertian atau konsep sumber

daya didefinisikan cukup beragam. Menurut Fauzi (2004:48)

mendefinisikan sumber daya sebagai sesuatu yang dipandang

memiliki nilai ekonomi. Dapat juga dikatakan bahwa sumber daya

adalah komponen dari ekosistem yang menyediakan barang dan jasa

yang bermanfaat bagi kebutuhan manusia.

Sesuai model implementasi kebijakan dari Edwards III, terdapat

komponen dalam sumber daya, yaitu staff/sumber daya manusia,

informasi, kewenangan dan fasilitas.

28

Page 42: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Menurut Muktianto (2005:26) sumber daya merupakan proses

menggunakan sumber daya perusahaan dalam cara yang mungkin

paling efisien. Sumber daya ini dapat termasuk sumber daya berwujud

seperti barang dan peralatan, sumber daya keuangan, dan sumber daya

tenaga kerja seperti karyawan.15

Dalam bidang kebijakan publik, menurut Winarno (2007:47),

mendefinisikan sumber daya sebagai bagian penting yang mencakup

staf dengan ukuran yang tepat sesuai dengan keahlian, informasi yang

relevan dan memadai tentang cara menerapkan kebijakan dan pada

kepatuhan lain yang terlibat dalam pelaksanaan, otoritas untuk

memastikan bahwa kebijakan yang dilakukan memiliki maksud dan

tujuan, dan fasilitas (bangunan, peralatan, tanah, dan perlengkapan)

dimana hal tersebut dapat dipergunakan untuk kepentingan jasa

pelayanan publik.16

Jadi dapat disimpulkan bahwa sumber daya adalah penyediaan

suatu hal pada suatu negara, organisasi, atau individu yang dapat

berupa staf/tenaga kerja, informasi, kewenangan dan fasilitas.

2.1.5. Kualitas Pelayanan Publik

Hakekat adanya pelayanan publik untuk meningkatkan mutu dan

produktivitas pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah dibidang

pelayanan publik, guna mendorong upaya serta mengefektifkan sistem

dan tata laksana pelayanan, sehingga pelayanan publik dapat

15 Muktianto, Ali. 2005. Komponen Sumber Daya Manusia dan Sistem Kelembagaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, hal. 26.

16 Winarno, 2007, Op.Cit., hal. 47. 29

Page 43: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

diselenggarakan lebih berdaya guna dan berhasil guna, dalam

mendorong tumbuhnya kreativitas, prakarsa, dan peran serta

masyarakat dalam derap langkah pembangunan serta dalam upaya

meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.

Kualitas pada dasarnya merupakan kata yang mengandung arti

relatif karena besifat abstrak, kualitas dapat digunakan untuk menilai

atau menentukan tingkat penyesuaian suatu hal terhadap persyaratan

atau spesifikasinya. Sebenarnya tidak mudah mendefinisikan kualitas

dengan tepat, tetapi umumnya kualitas dapat dirinci. Banyak pakar

dan organisasi yang mencoba mendefinisikan kualitas berdasarkan

sudut pandangnya masing-masing.

Pengertian pokok tentang kualitas menurut Sinambela (2008:6-

7) adalah:

1. Kualitas terdiri atas sejumlah keistimewaan produk, baik

keistimewaan langsung, maupun keistimewaan atraktif yang

memenuhi keinginan pelanggan dan memberikan kepuasan atas

penggunaan produk.

2. Kualitas terdiri atas segala sesuatu yang bebas dari kekurangan

atau kerusakan.17

Pelayanan publik oleh pemerintah merupakan proses pemberian

pelayanan kepada publik tanpa membeda-bedakan golongan tertentu

dan diberikan secara cuma-cuma atau dengan sejumlah biaya tertentu

17 Sinambela, Lijan Poltak, 2008. Reformasi Pelayanan Publik: Teori, Kebijakan dan Implementasi. Jakarta: Bumi Aksara, hal. 6-7.

30

Page 44: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

sehingga kelompok yang paling rendah sekalipun dapat

menjangkaunya. Masyarakat tidak bisa lepas dari pelayanan publik

yang diselenggarakan pemerintah karena pemerintah dan aparat

birokrasi ada untuk melayani kebutuhan masyarakat yang semakin

kompleks secara efektif dan efisien.

Definisi pelayanan menurut Moenir (2008:16-17) adalah proses

pemenuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung untuk

mendapatkan sesuatu yang diinginkan, baik dalam bentuk barang

maupun jasa.18

Pelayanan menurut Pasolong (2010:128) pada dasarnya dapat

diidentifikasikan sebagai aktivitas seseorang, sekelompok dan atau

organisasi baik langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi

kebutuhan.19

Definisi kualitas jasa atau pelayanan menurut Arief (2007:118),

berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan

serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan

pelanggan.20

Apabila jasa atau pelayanan yang diterima atau dirasakan sesuai

dengan yang diharapkan maka kualitas jasa atau pelayanan

dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika jasa atau pelayanan yang

diterima melampaui harapan pelanggan maka kualitas jasa atau

18 Moenir, H.A.S., 2008. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara, hal. 16-17.

19 Pasolong, Harbani, 2010. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta, hal. 128. 20 Arief, 2007. Pemasaran Jasa dan Kualitas Pelayanan. Jakarta: Bayumedia Publishing,

hal. 118. 31

Page 45: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

pelayanan yang dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya,

jika jasa atau pelayanan yang diterima lebih rendah daripada yang

diharapkan maka kualitas jasa atau pelayanan dipersepsikan buruk.

Menurut Sinambela (2008:6), kualitas pelayanan prima dari

pelayanan publik tercermin dari:

1. Transpransi, yakni pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan

dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan

disediakan secara memadai serta mudah dimengerti.

2. Akuntabilitas, yakni pelayanan yang dapat

dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan perundang-

undangan.

3. Kondisional, yakni pelayanan yang sesuai kondisi dan

kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap

berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas.

4. Partisipatif, yakni pelayanan yang dapat mendorong peran serta

masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan

memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat.

5. Kesamaan hak, yakni pelayanan yang tidak melakukan

diskriminasi dilihat dari aspek apapun khususnya suku, ras,

agama, golongan, status sosial, dan lain-lain.

32

Page 46: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

6. Keseimbangan hak dan kewajiban, yakni pelayanan yang

mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan penerima

pelayanan publik.21

Hak untuk memperoleh pelayanan sifatnya universal berlaku

terhadap siapa saja yang berkepentingan atas hak itu, dan oleh

organisasi apapun juga yang tugasnya menyelenggarakan pelayanan.

Sebagai pihak yang ingin memperoleh pelayanan, yang didambakan

adalah: (Moenir, 2008:41-44)

1. Adanya kemudahan dalam pengurusan kepentingan dengan

pelayanan yang cepat dalam arti tanpa hambatan yang terkadang

terlihat dibuat-buat.

2. Memperoleh pelayanan secara wajar tanpa gerutu, sindiran atau

untaian kata-kata lain semacamnya yang nadanya mengarah pada

permintaan sesuatu, baik dengan alasan untuk dinas, atau alasan

untuk kesejahteraan.

3. Mendapatkan perlakuan yang sama dalam pelayanan terhadap

kepentingan yang sama, tertib dan tidak pandang bulu.

4. Pelayanan yang jujur dan terus terang, artinya apabila ada

hambatan karena suatu masalah yang tidak dapat dilakukan

hendaknya diberitahukan, sehingga orang tidak menunggu-

nunggu sesuatu yang tidak menentu.22

21 Sinambela, Op.Cit., hal. 6. 22 Moenir, H.A.S., Op.Cit., hal. 41-44.

33

Page 47: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

2.1.6. Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan

Secara Nasional

Kartu Tanda Penduduk Elektronik juga disebut e-KTP yang

didesain dengan metode autentifikasi dan pengamanan data tinggi. Hal

ini dapat dicapai dengan menanamkan chip di dalam kartu yang

memiliki kemampuan autentifikasi, enkripsi dan tanda tangan digital.

Dalam Pasal 64 Ayat (3) Undang-Undang No. 23 Tahun 2006,

menjelaskan bahwa “Mewajibkan kepada pemerintah, bahwa dalam

Kartu Tanda Penduduk harus disediakan ruang untuk memuat kode

keamanan dan rekaman elektronik pencatatan peristiwa penting”.23

Hal ini dijabarkan dalam Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun

2009 tentang Penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor

Induk Kependudukan Secara Nasional bahwa di dalam rekaman

elektronik KTP tersimpan biodata, pas photo, dan sidik jari tangan

penduduk.

Pada Pasal 1 Ayat (1) Perpres 26 Tahun 2009 menjelaskan

bahwa: “Kartu Tanda Penduduk, yang selanjutnya disingkat KTP

adalah identitas resmi penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan

oleh instansi pelaksana yang berlaku di seluruh Wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia”.

Selanjutnya dijelaskan pada Pasal 1 Ayat (3) Perpres Nomor 26

Tahun 2009 bahwa KTP berbasis NIK, yang selanjutnya disebut KTP

23 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan. 34

Page 48: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Elektronik adalah KTP yang memiliki spesifikasi dan format KTP

Nasional dengan sistem pengamanan khusus yang berlaku sebagai

identitas resmi yang diterbitkan oleh instansi pelaksana.

Kartu Tanda Penduduk Elektronik merupakan sebuah program

pemerintah yang bertujuan untuk mewujudkan Nomor Induk

Kependudukan (NIK) tunggal kepada setiap penduduk di Indonesia

sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang

Administrasi Kependudukan, dalam Perpres Nomor 26 Tahun 2009

Pasal 2 Ayat (1) disebutkan bahwa “untuk keperluan penerapan KTP

berbasis NIK secara nasional, pemerintah menyediakan perangkat

keras, perangkat lunak dan blangko KTP berbasis NIK yang

dilengkapi kode keamanan dan rekaman elektronik serta pemberian

bimbingan teknis pelayanan KTP berbasis NIK”. Selanjutnya

dijelaskan pada Pasal 2 Ayat (2) bahwa “Standar dan spesifikasi

perangkat keras dan perangkat lunak dan blanko e-KTP diatur dengan

peraturan menteri”.24

Lebih lanjut pada Perpres Nomor 26 Tahun 2009 Pasal 6 Ayat

(1) disebutkan bahwa “e-KTP memuat kode keamanan (sidik jari) dan

rekaman elektronik (chip) sebagai alat verifikasi jati diri dalam

pelayanan publik”.

Tandatangan terdigitalisasi penduduk pada Kartu Tanda

Penduduk Elektronik juga disimpan di dalam rekaman elektronik

24 Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009 Tentang Penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional.

35

Page 49: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

berupa chip. Perekaman sidik jari dilakukan terhadap 10 sidik jari

tangan yang disimpan pada basis data dan dua buah sidik jari tangan

yaitu jari telunjuk kanan dan kiri pada chip kartu. Sehingga Kartu

Tanda Penduduk elektronik menyimpan informasi pemiliknya dengan

ciri-ciri fisik yang sulit di ubah-ubah atau biometric, dalam hal ini

adalah sidik jari. Karakteristik sidik jari yang tidak pernah berubah

dan tidak ada dua sidik jari yang sama menjadi pertimbangan

mengapa biometric tersebut dipilih untuk digunakan dalam Kartu

Tanda Penduduk Elektronik.

Peraturan Presiden Nomor 126 Tahun 2012 Tentang Perubahan

Ketiga Atas Perpres Nomor 26 Tahun 2009 Pasal 10 Ayat (1)

disebutkan bahwa “KTP Non Elektronik tetap berlaku dan harus

disesuaikan dengan Perpres ini paling lambat tanggal 31 Desember

2013”.

Kartu Tanda Penduduk Elektronik diproyeksikan dapat

mencegah dan menutup peluang adanya KTP ganda dan KTP palsu.

Data kependudukan yang akurat dapat juga diwujudkan melalui

program Kartu Tanda Penduduk Elektronik ini, sehingga data

penduduk Wajib KTP yang identik dengan data potensial pemilih

pada pemilihan umum yang selama ini sering bermasalah tidak lain

tidak perlu membuat KTP setempat. Namun demikian bagi penduduk

yang pindah domisili tetap harus merubah KTP sesuai domisili yang

baru.

36

Page 50: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Berdasarkan beberapa peraturan di atas dapat disimpulkan

bahwa Implementasi Kebijakan Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun

2009 Tentang Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk

Kependudukan sudah mengalami tiga kali perubahan dalam

penyempurnaannya yaitu Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009

dan selanjutnya disempurnakan lagi menjadi Peraturan Presiden

Nomor 126 Tahun 2012, yang ditindaklanjuti dengan diterbitkannya

Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 471.13/2715/SJ tanggal 5

Juli 2011 Perihal Pemutakhiran Data Kependudukan, Penerbitan

Nomor Induk Kependudukan dan Persiapan Penerbitan e-KTP 2011.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi kebijakan KTP

berbasis NIK di Kota Tangerang Selatan dilaksanakan oleh Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan. Melalui

Kartu Tanda Penduduk Elektronik diproyeksikan dapat mencegah dan

menutup peluang adanya KTP ganda dan KTP palsu. Data

kependudukan yang akurat dapat juga diwujudkan melalui program

Kartu Tanda Penduduk Elektronik ini, sehingga data penduduk Wajib

KTP yang identik dengan data potensial pemilih pada pemilihan

umum yang selama ini sering bermasalah tidak perlu membuat KTP

setempat. Namun demikian bagi penduduk yang pindah domisili tetap

harus merubah KTP sesuai domisili yang baru.

37

Page 51: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

2.2. Kajian Penelitian Terdahulu yang Relevan

Untuk memperkuat hasil penelitian, berikut adalah beberapa penjelasan

yang berhubungan dengan hasil penelitian terdahulu yang relevan:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu yang Relevan

No. Jenis, Nama dan Tahun Penelitian

Judul Penelitian Variabel Penelitian

Hasil Penelitian

1. Jurnal Penelitian yang dilakukan oleh Roni Ekha Putera dan Tengku Rika Valentina (2011)

Impelementasi Program KTP Elektronik (e-KTP) di Daerah Percontohan

Komunikasi (X1) Sumber daya (X2) Disposisi (X3) Struktur Organisasi (X4) Implementasi Program (Y)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum, pilot project program e-KTP di Kota Padang belum berjalan dengan maksimal. Hal ini ditandai dengan tidak tercapainya target yang ditentukan yaitu sebanyak 26.000 wajib KTP. Di samping itu, program ini juga menghadapi berbagai masalah di antaranya masalah minimnya koordinasi dengan SKPD lain, tidak tersedianya Standard Operating Procedure (SOP) atau petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis (juklak dan juknis), kurangnya petugas e-KTP di kecamatan dan di kelurahan, minimnya peralatan, kurangnya kesadaran masyarakat, panjangnya struktur birokrasi pelaksana e-KTP dan tidak jelasnya pembagian wewenang antar SKPD dalam mengimplementasikan e-KTP. Sementara itu, nilai positif yang ditemui adalah tingginya kemauan (disposisi) aparat birokrasi pelaksana (implementor) e-KTP, terutama implementor di tingkat kecamatan. Hal ini patut diapresiasi karena di tengah keterbatasan personel dan peralatan, petugas kecamatan mampu menjalankan tugas mengentri dan memverifikasi data, mengambil foto, sidik jari dan tanda tangan 7.401 wajib KTP dengan baik.

38

Page 52: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No. Jenis, Nama, Tahun Penelitian

Judul Penelitian Variabel Penelitian

Hasil Penelitian

2. Jurnal penelitian yang dilakukan oleh Purnawati Ireine Robot (2012)

Implementasi Kebijakan Pelayanan E-KTP di Kecamatan Amurang Barat Kabupaten Minahasa Selatan

Komunikasi (X1) Sumber daya (X2) Disposisi (X3) Struktur Organisasi (X4) Implementasi Kebijakan Pelayanan (Y)

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang ada maka dapat disimpulkan dalam penelitian ini sehubungan dengan implementasi kebijakan pelayanan e-KTP di Kecamatan Amurang Barat adalah dengan melakukan pelaksanaan pembuatan KTP secara elektronik yang sebelumnya adalah KTP secara manual. Tujuan pemerintah membuat kebijakan pelaksanaan penggunaan KTP manual yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab yang dapat merugikan pemerintah dan masyarakat.

3. Jurnal penelitian yang telah dilakukan oleh Heriod Dodopo (2012)

Implementasi kebijakan pemerintah daerah dalam pelayanan pembuatan kartu keluarga (suatu studi di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Halmahera Utara)

Komunikasi (X1) Sumber daya (X2) Disposisi (X3) Struktur Birokrasi (X4) Implementasi kebijakan pelayanan (Y)

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui jawaban dan pengamatan langsung oleh penulis implementasi kebijakan dalam pelayanan pembuatan kartu keluarga sudah berjalan dengan baik dan pelayanan yang diberikan telah mengalami peningkatan dalam hal pemberian layanan pembuatan kartu keluarga. Kurangnya sosialisasi pejabat dinas kepada masyarakat di tingkat kecamatan atau desa-desa tentang kelengkapan berkas dalam hal pembuatan kartu keluarga. Dan kurangnya pengawasan dari pihak pemerintah Kabupaten Halmahera Utara terlebih khusus pimpinan dinas kependudukan dan pencatatan sipil dalam hal pembuatan kartu keluarga.

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

39

Page 53: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Penelitian

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan suatu

instansi/organisasi yang menyelenggarakan administrasi kependudukan

pada prinsipnya diarahkan untuk memenuhi hak asasi setiap orang dibidang

kependudukan tanpa diskriminasi, meningkatkan kesadaran penduduk untuk

berperan serta dalam pelaksanaan Administrasi Kependudukan yang

lengkap dan akurat, mendukung perumusan kebijakan dan perencanaan

pembangunan secara nasional, regional dan lokal serta penertiban dokumen

kependudukan yang keabsahannya diakui oleh semua pihak.

Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan yang tertib akan

mendukung terwujudnya good governance, mengoptimalkan demokratisasi

dan melindungi hak asasi manusia dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Pencapaian kondisi tersebut tidaklah mudah,

karena membutuhkan prasyarat yang kompleks seperti piranti hukum,

kemantapan kelembagaan, kemampuan aparatur, keteraturan manajemen,

ketersediaan pembiayaan sampai dengan dukungan kesadaran masyarakat.

Strategi yang dilakukan pemerintah agar administrasi kependudukan

dapat tertib adalah dengan menerapkan Program KTP berbasis NIK.

Program strategis nasional dilaksanakan secara tiga tahap yaitu mulai dari

40

Page 54: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

tahap memutakhirkan data kependudukan, menertibkan Nomor Induk

Kependudukan sampai menerapkan e-KTP.

Kondisi penduduk yang semakin bertambah, telah membuka peluang

yang besar beredarnya KTP ganda dan KTP palsu dikalangan masyarakat,

KTP ganda dan KTP palsu selama ini digunakan para pelaku kriminal

termasuk teroris untuk melakukan tindak kejahatan, KTP ganda juga

digunakan untuk menggelembungkan suara pada pemilihan umum ataupun

pemilihan kepala daerah sehingga pemerintah langsung mengambil

kebijakan yang tepat untuk meminimalisir tingkat kriminalitas yang

semakin berkembang dikalangan masyarakat agar masyarakat merasa aman.

Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik pemerintah

Kota Tangerang Selatan khususnya pada pelayanan di Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil akan menempuh langkah-langkah antara lain

memperkuat manajemen dan sistem pelayanan publik, menerapkan standar

pelayanan minimal pelayanan publik, dan pengembangan sistem evaluasi

kinerja pelayanan publik. Salah satu upaya yang ditekankan adalah

pengembangan, penyempurnaan dan penerapan manajemen pengaduan

masyarakat, untuk menjamin kualitas pelayanan, hak dan kewajiban

masyarakat, dan memastikan bahwa peraturan, prosedur, dan standar

pelayanan diterapkan secara baik.

Peningkatan kualitas dalam sebuah pelayanan merupakan proses yang

sistematis dalam pelayanan yang secara kontinuitas dievaluasi dan

ditingkatkan. Kerangka berpikir dapat digambarkan sebagai berikut:

41

Page 55: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Komunikasi (X1)

Sumber Daya (X2)

Kualitas Pelayanan Pembuatan e-KTP (Y)

Gambar 3.1Kerangka Berpikir

keterangan:

Simultan

Parsial

Dalam penelitian ini variabel independen adalah komunikasi (X1), dan

sumber daya (X2) dan sebagai variabel dependen adalah kualitas pelayanan

pembuatan e-KTP. Seperti pada gambar di atas. Pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen dijelaskan dibawah ini:

1. Pengaruh komunikasi terhadap kualitas pelayanan pembuatan e-KTP di

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan.

Komunikasi yang dilakukan Kepala Disdukcapil kepada aparatur

pelaksana kebijakan e-KTP harus benar-benar diketahui oleh aparatur

pelaksana kebijakan e-KTP dengan tujuan para aparatur pelaksana

kebijakan e-KTP dapat mengetahui apa yang seharusnya mereka

lakukan. Pembagian tugas yang disampaikan wajib dijalankan aparatur

pelaksana dalam pelaksanaan kebijakan e-KTP dengan baik guna

menciptakan kualitas pelayanan prima kepada masyarakat.

42

Page 56: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Dalam melaksanakan program e-KTP, dinas kependudukan dan

pencatatan sipil memainkan peranan komunikasi agar program e-KTP

dapat diimplementasikan dengan baik. Faktor komunikasi menjadi salah

satu penentu bagi terlaksananya e-KTP. Komunikasi berkaitan dengan

kemampuan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil menyampaikan,

mensosialisasikan dan mengkoordinasikan e-KTP.

Penyampaian informasi yang dilaksanakan Disdukcapil Kota

Tangerang Selatan beserta elemen-elemen masyarakatnya dapat

bermanfaat. Penyampaian informasi mengenai e-KTP ini dapat

membantu masyarakat untuk mengetahui informasi-informasi

administrasi kependudukan berbasis elektronik dengan segala manfaat,

kelebihan serta kemudahan-kemudahan lainnya yang terdapat pada e-

KTP tersebut. Persyaratan dan langkah-langkah masyarakat untuk

melaksanakan proses perekaman data e-KTP tidak hanya dapat

dilaksanakan di Kecamatan saja namun Disdukcapil membuka dan

memberikan pelayanan yang ekonomis bagi seluruh masyarakat Kota

Tangerang Selatan.

Kejelasan informasi merupakan suatu ukuran tentang cara

penyelenggaraan pelayanan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan

proses pelayanan umum wajib diinformasikan secara terbuka kepada

pihak-pihak yang membutuhkan, supaya aparatur maupun masyarakat

mudah mengetahui, memahami, dan mengerti satu sama lain. Hal

tersebut merupakan suatu keterbukaan dalam semua mekanisme yang

43

Page 57: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

dilalui dan keterbukaan aparatur dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat.

2. Pengaruh sumber daya terhadap kualitas pelayanan pembuatan e-KTP di

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan.

Sumber daya manusia merupakan potensi yang terkandung dalam

diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang

mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung

didalamnya menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan. Sumber daya

manusia yang bermutu dan profesional merupakan kunci utama dalam

meningkatkan kualitas pelayanan publik. Sumber daya manusia adalah

unsur penting dalam suatu proses pengolahan data. Peran sumber daya

manusia didalam suatu organisasi sangat menentukan bagi terwujudnya

tujuan organisasi.

Staff selain diharapkan mampu, pandai, dan terampil juga

hendaknya berkeinginan dan mempunyai kesungguhan untuk bekerja

secara efektif dan efisien. Sebaliknya apabila staff yang kurang mampu,

kurang cakap, dan kurang terampil salah satunya dapat mengakibatkan

pekerjaan tidak dapat terselesaikan secara optimal dengan cepat dan

tepat pada waktunya. Staff ini merupakan aset yang sangat penting dan

berharga untuk instansi-instansi khususnya pada Disdukcapil Kota

Tangerang Selatan. Faktor sumber daya manusia ini mendapatkan

perhatian yang besar dalam rangka meningkatkan pelayanan publik.

44

Page 58: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

3. Pengaruh komunikasi dan sumber daya terhadap kualitas pelayanan

pembuatan e-KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Tangerang Selatan.

Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa komunikasi dan sumber

daya mempunyai pengaruh terhadap kualitas pelayanan pembuatan e-

KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang

Selatan. Implementasi kebijakan pada prinsipnya adalah cara agar

sebuah kebijakan dapat mencapai tujuannya. Sehingga tercapai atau

tidaknya tujuan dari kebijakan-kebijakan yang telah dibuat akan

tergantung pada saat kebijakan tersebut diimplementasikan.

Keberhasilan suatu kebijakan tidak hanya ditentukan oleh kualitas

pelayanan kebijakan semata, melainkan bagaimana kebijakan itu

diimplementasikan.

3.2. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun

dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2009:93). Hipotesis yang

diajukan sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan yang diajukan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:25

1. Ho : β1 = 0 ; Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara komunikasi

dengan kualitas pelayanan pembuatan e-KTP.

25 Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kaulitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta, hal. 93.

45

Page 59: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Ha : β1 ≠ 0 ; Terdapat pengaruh secara parsial antara komunikasi dengan

kualitas pelayanan pembuatan e-KTP.

2. Ho : β2 = 0 ; Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara sumber daya

dengan kualitas pelayanan pembuatan e-KTP.

Ha : β2 ≠ 0 ; Terdapat pengaruh secara parsial antara sumber daya dengan

kualitas pelayanan pembuatan e-KTP.

3. Ho : β1,2,3 = 0 ; Tidak terdapat pengaruh antara komunikasi dan sumber

daya secara simultan dengan kualitas pelayanan pembuatan e-KTP.

Ha : β1,2,3 ≠ 0 ; Terdapat pengaruh antara komunikasi dan sumber daya

secara simultan dengan kualitas pelayanan pembuatan e-KTP.

3.3. Desain Penelitian

Sesuai dengan uraian pada latar belakang permasalahan dan tujuan

penelitian, maka penelitian ini ditujukan untuk menganalisis pengaruh

antara variabel implementasi kebijakan (komunikasi dan sumber daya)

dengan kualitas pelayanan pembuatan e-KTP.

Berdasarkan tingkat penjelasan yang ingin dihasilkan untuk menjawab

permasalahan, maka jenis penelitian ini tergolong penelitian deskriptif, yaitu

penelitian yang bertujuan membuat paparan pada variabel-variabel yang

diteliti, misalnya tentang siapa, yang mana, kapan, dan di mana, maupun

ketergantungan variabel pada sub-sub variabelnya.26 Studi dengan desain ini

dapat dilakukan secara sederhana atau rumit dan dapat melibatkan data

26 Umar, Husein. 2008. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Jakarta: Rajagrafindo Persada, hal. 8.

46

Page 60: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

kuantitatif yang dilengkapi dengan data kualitatif.27 Dengan demikian, hasil

penelitian dengan desain ini akan menghasilkan informasi yang

komprehensif mengenai variabel yang diteliti.28 Sedangkan manfaat

penggunaan penelitian deskriptif, menurut Kuncoro (2003:9), selain untuk

mengenali distribusi dan perilaku data yang dimiliki juga sebagai dasar

pengambilan keputusan.29 Menurut jenis datanya, penelitian ini

menggunakan kombinasi data kuantitatif dan kualitatif yang dilakukan

secara bersamaan dengan tujuan untuk saling melengkapi gambaran hasil

studi mengenai fenomena yang akan diteliti dan mempertajam analisis

penelitian.

3.4. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel penelitian adalah

komunikasi, sumber daya, dan kualitas pelayanan pembuatan e-KTP.

Pengukuran variabel menggunakan data interval dengan menetapkan skala

sikap yaitu Skala Likert. Rincian variabel, dimensi, dan indikator

komunikasi, sumber daya, dan kualitas pelayanan pembuatan e-KTP dapat

dilihat pada tabel berikut:

27 Ibid. hal. 8. 28 Ibid. hal. 8. 29 Kuncoro, M. 2003. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga, hal. 9.

47

Page 61: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Tabel 3.1. Variabel, Dimensi, Indikator, dan Sumber Data Instrumen

No. Variabel

Dimensi

Indikator Pengukuran

1. Komunikasi (X1) 1. Penyampaian informasi (transmission)

2. Kejelasan (clarity) 3. Konsisten (consistency)

a. Aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan menyampaikan informasi kepada Pemerintah Kecamatan, Kelurahan, sampai dengan RT.

b. Aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan memberikan penjelasan mengenai tujuan, manfaat, dan kemudahan lain yang terdapat dalam e-KTP kepada masyarakat.

a. Aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan telah menerapkan komunikasi dengan prioritas kejelasan dalam penyampaian informasi.

b. Disdukcapil Kota Tangerang Selatan memberikan fasilitas perekaman yang disebar diseluruh Kecamatan di wilayah Kota Tangerang Selatan.

a. Informasi yang disampaikan kepada masyarakat melalui aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan sudah sesuai dengan kebijakan Pemerintah Pusat.

b. Informasi yang disampaikan aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan konsisten dengan peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan Kepala Disdukcapil.

Interval dengan Skala

Likert

2. Sumber daya (X2) 1. Staff

a. Aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan memiliki kemampuan, kepandaian, dan keterampilan.

b. Aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan dapat mengoperasikan alat-alat kerja

Interval dengan Skala

Likert

48

Page 62: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

2. Informasi 3. Fasilitas 4. Wewenang

berbasis teknologi. a. Informasi yang disampaikan

aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan harus relevan dengan implementasi kebijakan e-KTP dan harus terintegrasi dengan baik.

b. Informasi yang didapatkan oleh aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan dari Pemerintah Pusat harus disampaikan kembali kepada masyarakat.

c. Informasi yang diberikan aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan kepada masyarakat harus jelas dan konsisten.

a. Fasilitas-fasilitas yang berada di Disdukcapil Kota Tangerang Selatan pada umumnya dibutuhkan aparatur untuk melakukan pelayanan proses perekaman data kependudukan e-KTP.

b. Keahlian aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan dalam melaksanakan kebijakan e-KTP menggunakan perangkat-perangkat berbasis teknologi.

a. Kewenangan yang dimiliki Kepala Disdukcapil Kota Tangerang Selatan dan jajaran aparatur bersifat formal.

b. Aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan mempunyai kewenangan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa pelayanan proses perekaman data kependudukan e-KTP.

49

Page 63: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

3. Kualitas pelayanan pembuatan e-KTP (Y)

1. Transparansi

2. Akuntabilitas

3. Kondisional 4. Partisipatif 5. Kesamaan hak 6. Keseimbangan hak dan

kewajiban

a. Aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan memberikan pelayanan yang terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua masyarakat di wilayah Kota Tangerang Selatan.

b. Aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan menyediakan informasi yang mudah dimengerti oleh masyarakat.

a. Aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan memberikan pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan undang-undang.

a. Aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan memberikan pelayanan yang efisiensi dan efektivitas.

a. Aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan selalu mempertimbangkan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat dalam memberikan pelayanannya.

a. Aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan tidak mendiskriminasikan masyarakat yang membutuhkan jasa pelayanan pembuatan e-KTP.

a. Aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan memberikan jasa pelayanan selalu mempertimbangkan aspek keadilan kepada masyarakat.

Interval dengan Skala

Likert

Sumber: Pengolahan data penulis

3.5. Teknik Pengumpulan Data dan Pengambilan Sampel

3.5.1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan

dengan menggunakan cara studi lapangan. Studi lapangan dilakukan

50

Page 64: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

dengan maksud agar didapatkan data primer sebagai data empiris

yang berhubungan dengan variabel penelitian, yang dilakukan

dengan cara penyebaran angket berupa kuesioner, dengan jawaban

bersifat tertutup, artinya responden tinggal memilih jawaban yang

telah disediakan. Angket digunakan dengan metode skala sikap,

yaitu skala Likert. Dalam skala Likert ini, setiap pertanyaan berisi

lima alternatif jawaban dengan gradasi dari positif sampai dengan

negatif.

3.5.2. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya30 (Sugiono, 2009:90), dan pengertian populasi

menurut (Irawan, 2003:72) adalah sekumpulan elemen yang akan

dijelaskan oleh seorang peneliti di dalam penelitiannya.31 Dalam

penelitian ini, populasi yang dimaksud aparatur Disdukcapil Kota

Tengerang Selatan.

3.5.3. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009:91).32 Mengingat

tujuannya, sampel ditetapkan untuk menarik informasi apa yang ada

30 Sugiyono. Op.Cit., hal. 90. 31 Irawan, P., 2003. Logika dan Prosedur Penelitian, 5 rd ed. Jakarta: STIA_LAN Press,

hal. 72. 32 Sugiyono, Op.Cit., hal.91.

51

Page 65: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

dalam sampel yang kemudian ditarik kesimpulan mengenai

populasinya, maka sangat penting untuk mendefinisikan populasi

yang menjadi sasaran, sehingga mendapatkan suatu sampel yang

mewakili populasi tersebut.

Dalam penetapan sampel, sering timbul pertanyaan mengenai

besarnya sampel yang harus diambil untuk mendapatkan data yang

mewakili. Ukuran sampel dan teknik sampling tergantung dari sifat

populasi. Semakin homogen populasi, sampel semakin besar.

Berdasarkan pertimbangan di atas, sebanyak 40 sampel ditujukan

bagi aparatur pemerintah Disdukcapil Kota Tangerang Selatan telah

disebar.

3.6. Uji Instrumen

Data yang diperoleh dari kuesioner belum tentu seluruhnya dapat

digunakan atau belum tentu valid. Oleh karena itu, seluruh data sampel yang

diperoleh telebih dahulu dilakukan uji validasi data dengan menggunakan

metode korelasi product moment (korelasi Pearson), dengan rumus-rumus

sebagaimana yang telah dijelaskan terdahulu.

Untuk mengetahui apakah nilai/skor jawaban dari pertanyaan dalam

kuesioner mencerminkan nilai/skor yang sebenarnya, atau seberapa jauh

tingkat konsistensi jawaban yang diberikan, maka dilakukan pengujian

reliabilitas.

Reliabilitas didefinisikan sebagai suatu nilai yang menunjukkan

konsistensi suatu alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama (Umar,

52

Page 66: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

2003:86).33 Untuk pengujian ini digunakan metode koefisien Alpha (α ) dari

Cronbach. Operasionalisasi dari metode ini adalah untuk menentukan nilai

koefisien α (koefisien keandalan).

Rentang nilai koefisien tersebut adalah antara 0 sampai dengan 1.

Semakin tinggi nilai koefisien keandalan tersebut berarti semakin baik alat

ukurnya. Adapun rumus koefisien Alpha Cronbach adalah:

k.r α = ---------------- 1 + (k-1) r Keterangan:

α = Koefisien realibilitas Alpha Cronbach k = Jumlah item r = Korelasi item rata-rata

Tabel 3.2

Kriteria Penentuan Koefisien Alpha Menurut Balian

Koefisien Alpha Ketentuan

Kurang dari 0,70 Kurang (poor)

+0,70 - < +0,79 Cukup (fair)

+0,80 - < +0,84 Bagus (good)

+0,84 - < +0,89 Sangat Bagus (Very good)

+0,90 - < +1,00 Luar Biasa Bagus (excellent)

Sumber: Balian (Setiawaty:2003)

33 Umar, Husein. 2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, hal. 86.

53

Page 67: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

3.7. Metode Analisis

3.7.1. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka

peneliti melakukan uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan

uji normalitas.

1. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

independen. Uji multikolinieritas dilihat dari nilai tolerance atau

besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan secara statistik (a)

dan Variance Inflation Factor (VIF) atau faktor inflasi

penyimpangan baku kuadarat. Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan terdapat problem multikolinieritas (multiko). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Uji multikolonieritas dilihat dari nilai

tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran

korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2011:91).34 Suatu

model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika mempunyai

nilai VIF di sekitar angka 1 dan mempunyai angka tolerance

mendekati 1, sedangkan jika dilihat dengan besaran korelasi antar

variabel independen, maka suatu model regresi dapat dikatakan

bebas multiko jika koefisien korelasi antar variabel independen

34 Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Pogram SPSS. Edisi Empat. Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro, hal. 91.

54

Page 68: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

haruslah lemah (dibawah 0.05). Jika korelasinya kuat, maka

terjadi problem multiko.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji

heteroskedasisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik plot

antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual

(SRESID). Jika grafik plot menunjukkan suatu pola titik seperti

titik yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit,

maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas.

Tetapi jika grafik plot tidak membentuk pola yang jelas, maka

tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:105).35

3. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam

model regresi variabel independen dan variabel dependen

keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal.

Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau

mendekati normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas

menggunakan Normal Probability Plot (P-P Plot). Suatu variabel

dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data

35 Ibid, hal. 105. 55

Page 69: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik

data searah mengikuti garis diagonal (Santoso, 2004:212).36

3.7.2. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan

model regresi berganda. Model regresi berganda bertujuan untuk

memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data

variabel independen yang sudah diketahui besarnya (Santoso,

2004:163).37 Variabel independen terdiri dari komunikasi dan

sumber daya. Sedangkan variabel dependennya adalah kualitas

pelayanan pembuatan e-KTP.

Rumus regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut.

Keterangan:

Y : Kualitas Pelayanan Pembuatan e-KTP a : Konstanta (harga Y, bila X=0) b₁-2: Koefisien regresi (menunjukkan angka peningkatan atau

penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan nilai variabel independen)

X₁ : Komunikasi X₂ : Sumber daya e : Error Pengujian hipotesis dilakukan melalui:

1. Koefisien Determinasi

36 Santoso, Singgih. 2004. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, hal. 212.

37 Ibid, hal. 163.

Y = a + b₁X₁ + b₂X₂ + e

56

Page 70: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Koefisien Determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1

(satu). Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen

(Ghozali, 2011:83).38

2. Uji t

Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan

variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada

atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen

secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada

tingkat signifikansi 0.05 (Ghozali, 2011:84).39

Menurut Santoso (2004:168) dasar pengambilan keputusan adalah

sebagai berikut:40

a. Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0.05, maka H0 diterima

atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel

independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara

individual terhadap variabel dependen atau terikat.

38 Ghozali, Op. Cit., hal. 83. 39 Ibid, hal. 84. 40 Santoso, Op.Cit., hal. 168.

57

Page 71: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

b. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka H0 ditolak

atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel

independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual

terhadap variabel dependen atau terikat.

3. Uji F

Uji F menunjukkan apakah semua variabel independen atau

bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji

F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model regresi secara

bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat

signifikan 0.05 (Ghozali, 2011:84).41 Menurut Santoso

(2004:120) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai

berikut:42

a. Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0.05, maka H0 diterima

atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel

independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

b. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05, maka H0 ditolak

atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua

variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

41 Ghozali, Op. Cit., hal. 84. 42 Santoso, Op. Cit., hal. 120.

58

Page 72: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian

4.1.1. Visi Disdukcapil Kota Tangerang Selatan

Terwujudnya pelayanan terdepan dalam penyelenggaraan

administrasi kependudukan menuju penduduk yang berkualitas.

4.1.2. Misi Disdukcapil Kota Tangerang Selatan

1. Meningkatkan kualitas pengelolaan administrasi kependudukan.

2. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam bidang administrasi

kependudukan.

3. Membangun kualitas manajemen sistem informasi administrasi

kependudukan (SIAK) yang handal.

4.1.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kota Tangerang Selatan sebagai berikut:

59

Page 73: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Disdukcapil Kota Tangerang Selatan

Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

terdiri dari:

a. Kepala Dinas.

b. Sekretaris Dinas, membawahi:

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

2) Sub Bagian Keuangan.

3) Sub Bagian Program Evaluasi dan Pelaporan.

c. Bidang Pengelolaan Informasi Kependudukan, membawahi:

1) Seksi Pengolahan Data dan Jaringan Komunikasi.

2) Seksi Pendayagunaan Data dan Informasi Kependudukan.

3) Seksi Penyuluhan Administrasi Kependudukan.

d. Bidang Catatan Sipil, membawahi:

1) Seksi Kelahiran dan Kematian.

2) Seksi Perkawinan dan Perceraian.

3) Seksi Pengawasan dan Penyidikan Dokumen.

60

Page 74: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

e. Bidang Kependudukan, membawahi:

1) Seksi Pendaftaran Penduduk.

2) Seksi Perpindahan Penduduk.

3) Seksi Pengendalian Penduduk.

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang diukur menunjukkan besarnya

frekuensi absolut dan persentase jenis kelamin responden, pendidikan

terakhir responden dan status pernikahan responden. Responden yang

digunakan dalam penelitan ini adalah aparatur pemerintah yang

memberikan jasa pelayanan di Kantor Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan. Kuesioner disebar dengan

harapan dapat diisi berdasarkan pengalaman aparatur pemerintah atas

pelayanan yang telah diberikan kepada masyarakat di wilayah Kota

Tangerang Selatan, sehingga akan menghasilkan suatu penelitian yang

relevan dengan kenyataan.

4.2.1.1. Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Ditinjau dari sudut jenis kelaminnya, aparatur pemerintah yang

telah memberikan jasa pelayanan yang disurvei, pengamatan peneliti

bahwa mayoritas aparatur pemerintah Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan yang mengurus administrasi

kependudukan didominasi oleh perempuan. Hal ini disebabkan oleh

tingkat pemahaman dan kesempatan waktu perempuan lebih besar

61

Page 75: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

dibandingkan dengan laki-laki dan komposisi berdasarkan jenis

kelamin tersebut dapat terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.1. Komposisi Responden

Berdasarkan Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid laki-laki 19 47.5 47.5 47.5

Perempuan 21 52.5 52.5 100.0

Total 40 100.0 100.0 Sumber: Data primer yang diolah penulis, 2013

4.2.1.2. Komposisi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Ditinjau dari sudut pendidikan terakhir aparatur pemerintah

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan

yang disurvei sebanyak 40 orang tersebut, aparatur pemerintah yang

memiliki pendidikan terakhir SMU sebanyak 2 orang atau 5%,

pendidikan terakhir D3 sebanyak 15 orang atau 37,5%, dan

pendidikan terakhir S1 sebanyak 23 orang atau 57,5%. Komposisi

berdasarkan pendidikan terakhir tersebut dapat terlihat dalam tabel

berikut:

Tabel 4.2. Komposisi Responden

Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SMU 2 5.0 5.0 5.0

D3 15 37.5 37.5 42.5

S1 23 57.5 57.5 100.0

Total 40 100.0 100.0 Sumber: Data primer yang diolah penulis, 2013

62

Page 76: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

4.2.1.3. Komposisi Responden Berdasarkan Status Pernikahan

Ditinjau dari sudut status pernikahan, aparatur pemerintah yang

telah memberikan jasa pelayanan di Kantor Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan yang disurvei sebanyak 40

orang tersebut, aparatur pemerintah yang memiliki status belum

menikah sebanyak 27 orang atau 67,5% dan yang memiliki status

menikah sebanyak 13 orang atau 32,5%. Komposisi berdasarkan

status pernikahan tersebut dapat terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.3. Komposisi Responden

Berdasarkan Status Pernikahan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Nikah 13 32.5 32.5 32.5

Belum menikah 27 67.5 67.5 100.0

Total 40 100.0 100.0 Sumber: Data primer yang diolah penulis, 2013 4.3. Hasil Uji Kualitas Data

4.3.1. Hasil Uji Validitas

Pengujian validitas dari instrumen penelitian dilakukan dengan

menghitung angka korelasional atau rhitung dari nilai jawaban tiap

responden untuk tiap butir pertanyaan, kemudian dibandingkan dengan

rtabel. Nilai rtabel 0,312, didapat dari jumlah responden - 2, atau 40 – 2 =

38, tingkat signifikansi 5%, maka didapat rtabel 0,312. Setiap butir

pertanyaan dikatakan valid bila angka korelasional yang diperoleh dari

63

Page 77: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

perhitungan lebih besar atau sama dengan rtabel (Ghozali, 2011:53).43

Berdasarkan hasil pengujian didapatkan bahwa semua pernyataan

dikatakan valid, karena koefisien korelasi (rhitung) > rtabel. Tabel di

bawah ini menunjukkan hasil uji validitas dari masing-masing variabel

penelitian dengan 40 sampel responden.

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas

Variabel Pertanyaan Nilai

rhitung Nilai rtabel

Kriteria

Komunikasi (X1) Item 1 0,529 0,312 Valid Item 2 0,667 0,312 Valid Item 3 0,789 0,312 Valid Item 4 0,559 0,312 Valid Item 5 0,708 0,312 Valid Item 6 0,536 0,312 Valid

Sumber daya (X2) Item 1 0,358 0,312 Valid Item 2 0,536 0,312 Valid Item 3 0,708 0,312 Valid Item 4 0,447 0,312 Valid Item 5 0,498 0,312 Valid Item 6 0,663 0,312 Valid Item 7 0,480 0,312 Valid Item 8 0,341 0,312 Valid Item 9 0,431 0,312 Valid

Kualitas Pelayanan Pembuatan e-KTP (Y)

Item 1 0,633 0,312 Valid Item 2 0,617 0,312 Valid Item 3 0,678 0,312 Valid Item 4 0,652 0,312 Valid Item 5 0,606 0,312 Valid Item 6 0,624 0,312 Valid Item 7 0,643 0,312 Valid

Sumber: Data primer yang diolah penulis, 2013

Berdasarkan tabel tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa

variabel komunikasi (X1) terdiri atas 6 butir pertanyaan, variabel

sumber daya (X2) terdiri dari 9 butir pertanyaan, dan variabel kualitas

43 Ghozali, Imam, Op. Cit., hal. 53. 64

Page 78: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

pelayanan publik (Y) terdiri dari 7 butir pertanyaan. Dari 22 butir

pertanyaan yang diajukan kepada aparatur pemerintah yang

memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat di Kantor Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan

dinyatakan valid semua karena memiliki nilai (rhitung > rtabel).

4.3.2. Hasil Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui tingkat keandalan pengukuran, dilakukan

pengujian dengan menggunakan program komputer Microsoft Excel

2007 dan SPSS ver 16. Pengolahan dilakukan dengan menjumlahkan

skor pertanyaan. Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi

dari instrument penelitian. Suatu instrument penelitian dapat dikatakan

reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada diatas 0,60 maka data tersebut

mempunyai keandalan yang tinggi (Ghozali, 2011: 48).44

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach's

Alpha N of Items

Keterangan

Komunikasi (X1) 0,796 6 Reliabel Sumber daya (X2) 0,780 9 Reliabel Kualitas Pelayanan Pembuatan e-KTP (Y)

0,864 7 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah penulis, 2013

Tabel 4.5 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel

komunikasi sebesar 0,796, variabel sumber daya sebesar 0,780, dan

variabel kualitas pelayanan pembuatan e-KTP sebesar 0,864. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner tersebut semua

44 Ghozali, Op. Cit., hal. 48. 65

Page 79: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

variabel ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih

besar dari 0,6.

Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pertanyaan yang

digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti

bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang

relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

4.4. Hasil Uji Asumsi Klasik

4.4.1. Hasil Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya

variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel

independen lain dalam satu model atau terdapat hubungan yang kuat

diantara variabel independen. Pada Tabel 4.6 ini disajikan hasil uji

multikolinieritas.

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant) Komunikasi .684 1.463

sumber daya .684 1.463 a. Dependent Variable: kualitas pelayanan pembuatan e-KTP

Sumber: Data primer yang diolah penulis, 2013

Berdasarkan pada tabel terlihat bahwa nilai Tolerance tidak

kurang dari 0,1 dan nilai Varian Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari

10, analisa ini dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda

66

Page 80: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

terbebas dari asumsi klasik multikolinearitas dan dapat digunakan

dalam penelitian.

4.4.2. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas dapat

dilihat dengan menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel

terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika grafik plot

menunjukkan suatu pola titik seperti titik yang bergelombang atau

melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah

terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika grafik plot tidak membentuk pola

yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:105).45

Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil Scatterplot dapat

dilihat pada gambar berikut:

45 Ibid, hal. 105. 67

Page 81: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Gambar 4.1 Scatterplot

Sumber: Data primer yang diolah penulis, 2013

Output SPSS pada gambar Scatterplot menunjukkan penyebaran

titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0.

Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.

Penyebaran titik tidak berbentuk pola. Berdasarkan hasil analisa di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda bebas

dari asumsi klasik heteroskedastisitas dan layak digunakan dalam

penelitian.

4.4.3. Hasil Uji Normalitas

Data yang baik dan layak digunakan dalam suatu penelitian

adalah data yang terdistribusi dengan normal. Menurut Santoso

(2004:212) ada beberapa cara mendeteksi normalitas dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik P-P plot. Dasar

pengambilan keputusan dalam uji normalitas adalah: (1) jika data

menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,

68

Page 82: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

maka regresi memenuhi asumsi normalitas, (2) jika data menyebar dari

garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka

model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Adapun hasil test P-

P plot pada penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 4.2

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variabel: Kualitas Pelayanan Pembuatan e-KTP (Y)

Sumber: Data primer yang diolah penulis, 2013

Dari grafik P-P plot di atas terlihat bahwa sebaran data memusat

pada nilai rata-rata dan median atau nilai PP terletak di garis diagonal,

maka dapat dikatakan bahwa data penelitian ini memiliki penyebaran

dan terdistribusi normal. Dengan normalnya data pada penelitian ini

maka penelitian ini dapat diteruskan.

Untuk menegaskan hasil uji normalitas di atas maka peneliti

melakukan uji kolmogorov-smirnov dengan hasil sebagai berikut:

69

Page 83: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Tabel 4.7 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

komunikasi sumber daya

kualitas pelayanan pembuatan e-KTP

N 40 40 40 Normal Parametersa Mean 23.48 32.22 28.05

Std. Deviation 3.258 4.599 3.762 Most Extreme Differences Absolute .170 .130 .116

Positive .170 .130 .116 Negative -.150 -.102 -.084

Kolmogorov-Smirnov Z 1.074 .822 .735 Asymp. Sig. (2-tailed) .199 .508 .652 a. Test distribution is Normal. Sumber: Data primer yang diolah penulis, 2013

Berdasarkan hasil uji Kolmogorof-Smirnov di atas, terlihat nilai

Asymp.Sig memiliki nilai > 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa data

pada penelitian ini terdistribusi secara normal dan model regresi

tersebut layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen yaitu

kualitas pelayanan pembuatan e-KTP berdasarkan masukan

variabel independen yaitu komunikasi dan sumber daya. Maka data

penelitian layak digunakan sebagai penelitian.

4.5. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model

analisis regresi berganda (multiple regression analysis), yaitu:

4.5.1. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Uji ini dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel-variabel

independen, yaitu komunikasi dan sumber daya dalam menjelaskan

variasi variabel dependen, yaitu kualitas pelayanan pembuatan e-KTP.

70

Page 84: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada kolom R square, yang

ditampilkan pada tabel berikut:

Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .692a .618 .532 3.827 2.399 a. Predictors: (Constant), sumber daya, komunikasi b. Dependent Variable: kualitas pelayanan pembuatan e-KTP

Sumber: Data primer yang diolah penulis, 2013

Tabel 4.8 menunjukkan nilai R sebesar 0,692 atau 69,2%. Hal ini

berarti bahwa hubungan atau korelasi antara komunikasi dan sumber

daya adalah sedang karena berada dikisaran 0.50-0.699 (Riduwan dan

Engkos Achmad Kuncoro, 2007: 62).46 Nilai R Square sebesar 0,618

atau 61,8%, ini menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan

pembuatan e-KTP yang dapat dijelaskan oleh variabel komunikasi dan

sumber daya adalah sebesar 61,8%, sedangkan sisanya sebesar 0,382

atau 38,2% (1-0,618) dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian

ini. Standar Error of Estimate (SEE) sebesar 3,827. Makin kecil nilai

SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi

variabel dependen.

46 Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro. 2007. Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Alfabeta, hal. 62.

71

Page 85: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

4.5.2. Hasil Uji t

Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 4.9, jika nilai probability t lebih

kecil dari 0.05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika nilai

probability t lebih besar dari 0.05 maka H0 diterima dan menolak Ha.

Tabel 4.9 Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 26.067 4.965 5.250 .000

komunikasi .188 .227 .163 5.827 .014

sumber daya .075 .161 .092 4.468 .022 a. Dependent Variable: kualitas pelayanan pembuatan e-KTP

Sumber: Data primer yang diolah penulis, 2013

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari koefisien regresi di

atas, maka dapat dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 26,067 + 0,188 X1 + 0,075 X2

Pada persamaan regresi di atas menunjukkan nilai konstanta

sebesar 26,067. Hal ini menyatakan bahwa jika variabel komunikasi

dan sumber daya dianggap konstan, maka kualitas pelayanan

pembuatan e-KTP akan konstan sebesar 26,067 satuan.

Koefisien regresi pada variabel komunikasi sebesar 0,188, hal ini

berarti jika variabel komunikasi bertambah satu satuan maka variabel

kualitas pelayanan pembuatan e-KTP bertambah sebesar 0,188 satuan.

72

Page 86: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Koefisien regresi pada variabel sumber daya sebesar 0,075, hal ini

berarti jika variabel sumber daya bertambah satu satuan maka variabel

kualitas pelayanan pembuatan e-KTP bertambah sebesar 0,075 satuan.

Kemudian dapat dilihat pada tabel di atas, pada kolom

Standardized Coefficients Beta menunjukkan nilai variabel komunikasi

yaitu sebesar 0,163, artinya bahwa variabel komunikasi lebih dominan

mempengaruhi variabel kualitas pelayanan pembuatan e-KTP

dibandingkan variabel sumber daya, hal ini dapat diartikan bahwa

penentu keberhasilan pemberian kualitas pelayanan pembuatan e-KTP

adalah komunikasi yang tepat sasaran dan tidak menimbulkan

kesalahpahaman yang nantinya akan berdampak buruk pada

pelaksanaan kebijakan e-KTP, bila dibandingkan dengan sumber daya

komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam menjalankan

pelayanan pembuatan e-KTP terdapat hambatan yang terjadi dalam

proses pelayanan.

Untuk mengatasi hal tersebut, maka pemerintah harus lebih

responsif dan akuntabel guna memberikan pelayanan yang prima dan

dapat memuaskan masyarakat. maka dengan demikian pelayanan publik

dapat ditafsirkan sebagai tanggung jawab pemerintah atas kegiatan yang

ditujukan untuk publik atau masyarakat yang mengandung adanya

unsur-unsur perhatian dan kesediaan serta kesiapan dari pelaksana

pelayanan tersebut. Untuk itu aparat pemerintah tentunya lebih

meningkatkan keterampilan atau keahlian dan semangat yang tinggi

73

Page 87: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

sebagai public service (pelayan publik), sehingga pelayanan yang

diberikan dapat secara maksimal diterima dan memberikan kepuasan

kepada masyarakat.

Untuk melaksanakan pelayanan publik yang prima tentu

diperlukan suatu perencanaan yang matang atau strategi komunikasi

agar tujuan dapat tercapai. Tujuan strategi komunikasi adalah

memastikan bahwa terjadi suatu pengertian dalam berkomunikasi dan

dalam bentuk pelayanan yang prima yang dilakukan oleh aparatur

pemerintah. strategi komunikasi sangat menentukan pencapaian tujuan

pemerintahan di Disdukcapil Kota Tangerang Selatan dan hal ini dapat

dilaksanakan melalui strategi operasional ataupun strategi pendekatan

ke masyarakat melalui publikasi ataupun event.

Hipotesis 1: Pengaruh Komunikasi terhadap Kualitas Pelayanan

Pembuatan e-KTP

Dari hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.9, dapat

terlihat bahwa thitung koefisien komunikasi adalah 5,827, sedangkan

ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05, karena digunakan

hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0,025

dan df = 38 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah

responden, 40 – 2 = 38). Didapat ttabel adalah 2,021.

Variabel komunikasi memiliki nilai p-value 0,014 (0,014 < 0,05),

sedangkan thitung > ttabel (5,827 > 2,021) maka hipotesis alternatif

pertama (Ha1) diterima, dan hipotesis nol (H0) ditolak, berarti secara

74

Page 88: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

parsial terdapat pengaruh antara variabel independen komunikasi (X1)

terhadap variabel dependen kualitas pelayanan pembuatan e-KTP (Y).

Hipotesis 2: Pengaruh Sumber daya terhadap Kualitas Pelayanan

Pembuatan e-KTP

Dari hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.9, dapat

terlihat bahwa thitung koefisien sumber daya adalah 4,468, sedangkan

ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05, karena digunakan

hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi 2 menjadi 0,025

dan df = 38 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah

responden, 40 – 2 = 38). Didapat ttabel adalah 2,021.

Variabel sumber daya memiliki nilai p-value 0,022 (0,022 <

0,05), sedangkan thitung > ttabel (4,468 > 2,021) maka hipotesis alternatif

kedua (Ha2) diterima, dan hipotesis nol (H0) ditolak, berarti secara

parsial terdapat pengaruh antara variabel independen sumber daya (X2)

terhadap variabel dependen kualitas pelayanan pembuatan e-KTP (Y).

4.5.3. Hasil Uji F (Hipotesis 3: Pengaruh Komunikasi dan Sumber Daya

terhadap Kualitas Pelayanan Pembuatan e-KTP)

Untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang

digunakan dalam model regresi mempunyai pengaruh yang signifikan

secara bersama-sama terhadap variabel dependen maka digunakan uji F,

hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

75

Page 89: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Tabel 4.10 Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 510.013 2 235.006 16.046 .000a

Residual 41.887 37 14.646 Total 551.900 39

a. Predictors: (Constant), sumber daya, komunikasi b. Dependent Variable: kualitas pelayanan pembuatan e-KTP

Sumber: Data primer yang diolah penulis, 2013

Berdasarkan tabel 4.10 di atas, diketahui bahwa nilai signifikan

sebesar 0,000 atau lebih kecil dari nilai probabilitas (p-value) 0,05

(0.000 < 0.05), ini berarti bahwa variabel independen yaitu komunikasi

dan sumber daya berpengaruh positif dan signifikan secara simultan

terhadap kualitas pelayanan pembuatan e-KTP.

4.6. Pembahasan Hasil Penelitian

4.6.1. Komunikasi terhadap Kualitas Pelayanan Pembuatan e-KTP di

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang

Selatan

Faktor yang sangat penting dan berpengaruh dalam terciptanya

suatu efisiensi kerja adalah terjalinnya suatu komunikasi yang baik dan

lancar diantara pelaksana kebijakan e-KTP di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan. Komunikasi dikonsepsikan

sebagai proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain

atau pemberi pesan dari sumber kepada penerima. Komunikasi

kebijakan e-KTP dimaksudkan untuk memudahkan aparatur pelaksana

kebijakan e-KTP kepada masyarakat. Penentu keberhasilan e-KTP

76

Page 90: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

adalah komunikasi yang tepat sasaran dan tidak menimbulkan

kesalahpahaman (miss communication) yang berdampak buruk pada

pelaksanaan kebijakan e-KTP.

Komunikasi dapat berjalan dengan baik apabila aparaturnya dapat

memahami dengan jelas apa yang dimaksud dengan komunikasi dan

apa pentingnya komunikasi untuk kelancaran dalam melaksanakan

kebijakan yang telah ditetapkan dengan baik karena kebijakan dapat

berjalan apabila komunikasi dapat terjalin dengan sangat baik.

Hubungan aparatur dengan komunikasi adalah dua faktor yang

berkesinambungan dan berkaitan satu sama lain. Aparatur merupakan

orang yang akan menjadi komunikator, dan komunikasi adalah salah

satu variabel penting dalam menjalankan suatu kebijakan.

Kebijakan akan berjalan efektif apabila aparatur yang

melaksanakan keputusan dalam suatu kebijakan mengetahui apa yang

harus mereka lakukan. Komunikasi harus akurat dan harus dimengerti

dengan cermat oleh pelaksana kebijakan e-KTP. Komunikasi

merupakan tolak ukur seberapa jauh kebijakan dalam bentuk suatu

peraturan telah disampaikan secara jelas dengan interprestasi yang sama

dan dapat dilakukan secara konsisten dengan aparatur pelaksana

kebijakan tersebut.

Komunikasi yang diberikan tidak berbelit-belit dan tidak bertele-

tele, sehingga aparatur pelaksana kebijakan dapat mengerti dan

memahami tentang pelaksanaan kebijakan e-KTP dengan baik. Proses

77

Page 91: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

komunikasi dalam pelaksanaan kebijakan e-KTP, berdasarkan

mekanisme yang telah ditetapkan bahwa terdiri dari transmission

(penyampaian informasi), clarity (kejelasan), dan consistency

(konsisten). Mekanisme yang digunakan dalam komunikasi kebijakan

oleh aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan apabila dijalankan

dengan baik maka akan membawa perubahan pada akselerasi

pelaksanaan kebijakan e-KTP, dengan komunikasi yang baik tersebut

maka aparatur dapat mengetahui nilai-nilai dalam proses komunikasi.

Kenyataan di lapangan bahwa proses komunikasi yang

disampaikan kepada aparatur maupun kepada masyarakat sudah

terintegrasi dan terhubung dengan baik, dalam pelaksanaannya bahwa

komunikasi dalam kebijakan e-KTP tidak berbelit-belit dan bertele-tele.

Penyampaian informasi yang diberikan Kepala Disdukcapil kepada

aparatur pelaksana kebijakan jelas dengan ketentuan-ketentuan yang

berlaku dan ditetapkan oleh Disdukcapil Kota Tangerang Selatan.

Penyampaian informasi yang dilakukan dengan baik akan

menghasilkan pelaksanaan kebijakan dengan baik, dalam penyampaian

informasi tentunya tidak selalu berjalan dengan baik namun dalam

penyampaian informasi ini seringkali terjadi masalah yaitu adanya salah

pengertian atau kesalahpahaman yang disebabkan banyaknya tingkatan

birokrasi yang harus dilalui dalam proses penyampaian informasi.

Adanya komunikasi yang berkesinambungan antara Kepala Disdukcapil

Kota Tangerang Selatan sebagai instansi pelaksana dengan aparatur

78

Page 92: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

pelaksana kebijakan e-KTP harus terdapat jalur komunikasi dengan

penyampaian informasi yang baik. Penyampaian informasi harus tepat

dan jelas sesuai dengan jalur komunikasi tersebut. Kenyataan di

lapangan Aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan telah

menerapkan komunikasi dengan prioritas kejelasan.

Proses penyampaian informasi dalam kebijakan dapat berjalan

dengan baik apabila komunikasi yang dilakukan aparatur Disdukcapil

Kota Tangerang Selatan dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung

jawab sesuai dengan tujuannya. Tujuan yang direncanakan Disdukcapil

Kota Tangerang Selatan adalah memberikan pelayanan yang prima

kepada masyarakat melalui kebijakan e-KTP dan dapat memenuhi serta

mencapai target penyelesaian perekaman data kependudukan wajib e-

KTP yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

Penyampaian informasi yang dilaksanakan Disdukcapil Kota

Tangerang Selatan beserta elemen-elemen masyarakatnya dapat

bermanfaat. Penyampaian informasi mengenai e-KTP ini dapat

membantu masyarakat untuk mengetahui informasi-informasi

administrasi kependudukan berbasis elektronik dengan segala manfaat,

kelebihan serta kemudahan-kemudahan lainnya yang terdapat pada e-

KTP tersebut. Persyaratan dan langkah-langkah masyarakat untuk

melaksanakan proses perekaman data e-KTP tidak hanya dapat

dilaksanakan di Kecamatan-Kecamatan namun Disdukcapil membuka

79

Page 93: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

dan memberikan pelayanan yang ekonomis bagi seluruh masyarakat

Kota Tangerang Selatan.

Masyarakat dapat mengikuti proses perekaman data e-KTP

langsung di Kecamatan-Kecamatan pada lingkungan Disdukcapil Kota

Tangerang Selatan, karena Pemerintah Pusat telah menyediakan

perangkat-perangkat khusus yang diberikan Pemerintah Pusat kepada

Disdukcapil Kota Tangerang Selatan untuk digunakan proses

perekaman data kependudukan e-KTP bagi masyarakat yang belum

melakukan proses perekaman data kependudukan dengan tujuan

memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk melakukan proses

perekaman data kependudukan e-KTP langsung di instansi pelaksana

kebijakan e-KTP.

Penyampaian informasi mengenai pelaksanaan kebijakan e-KTP

yang dilaksanakan oleh Disdukcapil Kota Tangerang Selatan dapat

dimengerti oleh berbagai elemen pemerintah baik pemerintah

Kecamatan, Kelurahan dan elemen-elemen pemerintahan lainnya

hingga sampai kepada masyarakatnya. Aparatur pelaksana kebijakan e-

KTP memberikan penjelasan mengenai tujuan, manfaat, dan

kemudahan lainnya yang terdapat dalam e-KTP. Hal ini dapat

dibuktikan dengan antusiasme masyarakat yang begitu besar pada

program e-KTP. Manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat dalam

administrasi kependudukan karena e-KTP ini berlaku di seluruh

Indonesia. Sangat berbeda dengan KTP regular sebelumnya yang

80

Page 94: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

berlaku di 1 (satu) Provinsi saja dan keuntungan lainnya tidak akan ada

pengkloningan KTP lagi.

Proses penyampaian informasi yang dilaksanakan oleh

Disdukcapil Kota Tangerang Selatan mengenai implementasi kebijakan

e-KTP kepada masyarakat dapat diterima dan dipahami masyarakat.

Hal ini dapat dilihat dari antusiasme masyarakat yang besar untuk ikut

berpartisipasi melakukan proses perekaman data kependudukan e-KTP.

Komunikasi yang diterima oleh pelaksana kebijakan harus jelas

dan tidak membingungkan atau tidak ambigu. Penyampaian informasi

harus disampaikan dengan benar-benar jelas supaya tidak akan terjadi

kesalahpahaman antara individu dengan individu lainnya. Kejelasan

dalam memberikan informasi dan berkomunikasi dapat menentukan

keberhasilan implementasi kebijakan e-KTP, maka dari itu dibutuhkan

komunikasi yang benar-benar jelas. Aparatur Disdukcapil Kota

Tangerang Selatan telah menerapkan komunikasi dengan prioritas

kejelasan dalam penyampaian informasi. Kejelasan dalam

berkomunikasi bukan hanya ditujukan kepada aparatur pelaksana

kebijakan atau implementor melainkan kepada masyarakat. Hal tersebut

juga sangat penting untuk masyarakat agar dapat memahami apa yang

dimaksud aparatur dalam melaksanakan kebijakan tersebut dan dapat

memahami pelayanan yang diberikan supaya masyarakat mendapatkan

kemudahan dalam proses perekaman data kependudukan e-KTP.

81

Page 95: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Kejelasan informasi merupakan suatu ukuran tentang cara

penyelenggaraan pelayanan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan

proses pelayanan umum wajib diinformasikan secara terbuka kepada

pihak-pihak yang membutuhkan, supaya aparatur maupun masyarakat

mudah mengetahui, memahami, dan mengerti satu sama lain. Hal

tersebut merupakan suatu keterbukaan dalam semua mekanisme yang

dilalui dan keterbukaan aparatur dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat.

Kebijakan program e-KTP diselenggarakan oleh Pemerintah

Pusat, maka semua anggaran dan fasilitas menjadi tanggung jawab dan

kewenangan Pemerintah Pusat. Tugas Disdukcapil Kota Tangerang

Selatan hanya sebagai instansi pelaksana kebijakan yang diberikan

Pemerintah Pusat. Disdukcapil hanya berwenang dalam pelaksanaan

kebijakan e-KTP termasuk didalamnya fasilitas petugas perekaman

yang akan disebarkan ke seluruh Kecamatan di Kota Tangerang

Selatan.

Komunikasi yang diberikan dalam pelaksanaan suatu kebijakan

harus konsisten dan jelas untuk ditetapkan atau dijalankan jika sering

berubah-ubah, maka hal tersebut dapat menimbulkan ketidakjelasan dan

kebingungan bagi pelaksana kebijakan e-KTP di lapangan dalam

menjalankan suatu kebijakan.

Konsistensi sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan konsistensi

kerja. Konsistensi dimaksudkan untuk menjaga kinerja aparatur tetap

82

Page 96: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

pada alur pelayanan kepada masyarakat. Pelaksanaan kerja akan sesuai

dengan prosedur kerja. Pelaksanaan kerja yang sesuai dengan prosedur

akan menghasilkan kualitas kerja yang berpengaruh terhadap

keberhasilan implementasi kebijakan e-KTP.

Pelayanan yang dilaksanakan oleh Disdukcapil dalam kebijakan

e-KTP dimaksudkan untuk memberikan pelayanan dibidang

administrasi kependudukan dengan mudah dan efisien tanpa

memerlukan waktu yang lama dan persyaratan administrasi

kependudukan yang berbelit-belit. Manfaat yang diperoleh dari

kebijakan e-KTP ini adalah mempermudah masyarakat untuk

mendapatkan pelayanan dari pemerintah. Selain itu, untuk mendukung

terwujudnya database kependudukan yang akurat khususnya yang

bermanfaat dengan data kependudukan wajib KTP yang identik dengan

data potensial pemilih pemilu, sehingga DPT pemilu yang selama ini

sering bermasalah tidak akan terjadi lagi.

4.6.2. Sumber Daya terhadap Kualitas Pelayanan Pembuatan e-KTP di

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang

Selatan

Sumber daya dalam kebijakan merupakan kebutuhan yang mutlak

harus dilaksanakan pada setiap organisasi melalui perwujudan dan

interaksi yang sinergis, sistematis dan terencana atas dasar kemitraan.

Pengembangan sumber daya dalam kebijakan di Disdukcapil Kota

Tangerang Selatan diarahkan kepada pembentukan birokrasi yang

83

Page 97: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

bermartabat. Birokrasi pemerintahan yang bersih, makmur, taat dan

bersahabat. Bersih dalam artian bebas dari korupsi, kolusi dan

nepotisme. Makmur dalam artian mampu memenuhi kebutuhan dasar

dan berkeinginan untuk mencapai kehidupan dan penghidupan yang

lebih baik. Taat dalam artian birokrasi memahami dan mentaati serta

menjalankan norma-norma agama dan budaya serta peraturan-peraturan

yang menjadi landasan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan

bersahabat dalam arti mampu bersosialisasi memberikan teladan dan

menjadi panutan masyarakat serta ramah dan bersahabat dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Pengembangan sumber daya aparatur bertujuan agar dapat

menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan informasi

dalam melaksanakan tugasnya. Pengembangan sumber daya aparatur

diterapkan supaya aparatur mendapatkan pelatihan khusus dalam

implementasi kebijakan e-KTP, dalam pelaksanaannya kebijakan e-

KTP sangat membutuhkan sumber daya yang ahli dalam bidang teknis

untuk mengoperasionalkan dan mengaplikasikan data-data yang

tersimpan dalam komputer.

Kebijakan e-KTP terdapat sumber-sumber kebijakan yang dapat

menentukan keberhasilannya dalam menciptakan efisiensi kerja.

Sumber-sumber kebijakan dalam sumber daya ini yaitu sumber daya

manusia dari aparatur, informasi, fasilitas, dan wewenang.

84

Page 98: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Sumber daya manusia merupakan potensi yang terkandung dalam

diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang

mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung

di dalamnya menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan. Sumber daya

manusia yang bermutu dan profesional merupakan kunci utama dalam

meningkatkan kualitas pelayanan publik. Sumber daya manusia adalah

unsur penting dalam suatu proses pengolahan data. Peran sumber daya

manusia di dalam suatu organisasi sangat menentukan bagi terwujudnya

tujuan organisasi.

Staf selain diharapkan mampu, pandai, dan terampil juga

hendaknya berkeinginan dan mempunyai kesungguhan untuk bekerja

secara efektif dan efisien. Sebaliknya apabila staf yang kurang mampu,

kurang cakap, dan kurang terampil salah satunya dapat mengakibatkan

pekerjaan tidak dapat terselesaikan secara optimal dengan cepat dan

tepat pada waktunya. Staf ini merupakan aset yang sangat penting dan

berharga untuk instansi-instansi khususnya pada Disdukcapil Kota

Tangerang Selatan. Faktor sumber daya manusia ini mendapatkan

perhatian yang besar dalam rangka meningkatkan pelayanan publik.

Staf merupakan faktor yang sangat penting dalam keberhasilan

dan kegagalan pelaksanaan kebijakan. Hal ini dikarenakan manusia

adalah unsur penggerak dan pelaksanaan dari kebijakan itu sendiri. Staf

dapat dikatakan berhasil jika dalam suatu lembaga birokrasi seperti

Disdukcapil Kota Tangerang Selatan, aparaturnya memiliki keahlian,

85

Page 99: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

pengetahuan, keterampilan dan kemampuan dalam melaksanakan tugas

atau pekerjaannya. Aparatur bertanggung jawab terhadap pekerjaannya

dan memiliki kepatuhan terhadap atasan dalam melaksanakan tugas

atau pekerjaan yang diembannya.

Staf berperan penting dalam mengoperasikan alat-alat kerja

berbasis teknologi seperti paham mengoperasikan komputer baik

hardware maupun software dalam menunjang keberhasilan suatu

kebijakan. Kebijakan tidak akan berhasil apabila jumlah staf tidak

memadai dan staf tidak dapat mengoperasikan alat-alat berbasis

teknologi. Perkembangan zaman teknologi yang membawa aparatur

pelaksana wajib memahami teknologi guna menciptakan pelayanan

prima dan maksimal kepada masyarakat.

Staf merupakan hal penting yang harus diprioritaskan dalam

kebijakan e-KTP yang harus dinilai dari segi pendidikan, keahlian,

keterampilan, inovasi dan kreativitas. Staf yang menangani kebijakan

berbasis teknologi ini tentunya dibutuhkan keahlian yang profesional

dalam menjalankan suatu program untuk keberhasilan kebijakan e-KTP.

Namun berdasarkan pengamatan peneliti, beberapa staf yang bertugas

dalam proses perekaman data kependudukan e-KTP tidak memahami

komputer khususnya mengenai hardware. Beberapa diantaranya hanya

dapat memahami softwarenya saja tidak dengan hardware. Pemahaman

hardware ini penting karena apabila komputer dan alat-alat penunjang

lainnya mengalami kerusakan atau eror, staf tersebut dapat

86

Page 100: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

memperbaiki dengan cepat tanpa harus dibawa dan ditukarkan kembali

kepada Pemerintah Pusat.

Hal tersebut tentunya akan membuat pelayanan proses perekaman

data kependudukan e-KTP sedikit tersendat karena perangkat komputer

atau alat penunjang perekaman e-KTP mengalami kerusakan belum lagi

dengan biaya ongkos perekaman e-KTP yang dikeluarkan oleh

Disdukcapil untuk membawa perangkat tersebut ke Pusat. Selain

kendala yang dialami staf dalam mengoperasikan komputer, terdapat

kendala lain seperti kurangnya ketelitian dan kejelian dari staf yang

melakukan proses perekaman data kependudukan e-KTP pada

masyarakat. Seperti halnya yang dialami oleh beberapa masyarakat

yang sudah menerima pendistribusian hasil cetakan e-KTP tidak sesuai

dengan identitas diri yang tercantum pada KTP manual dan tidak sesuai

dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Hal ini disebabkan oleh

staf yang melakukan proses perekaman data kependudukan e-KTP tidak

teliti dan tidak jeli dalam memproses data kependudukan mereka.

Selain disebabkan oleh aparatur, masyarakatnya juga tidak jeli dalam

melakukan konfirmasi penyetujuan data yang akan dimasukkan ke

dalam database kependudukan, dan langsung menyetujui keabsahan

identitas dirinya tanpa dilihat dan dicermati terlebih dahulu sebelum

database kependudukan ini dikirim ke Pemerintah Pusat untuk

dilakukan proses pembuatan dan pencetakan e-KTP.

87

Page 101: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Informasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam

menyediakan informasi bagi aparatur pelaksana kebijakan, supaya

informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat digunakan

aparatur pelaksana. Pengembangan dan analisis sistem informasi pada

suatu organisasi bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan

kualitas informasi yang akan dihasilkan, meningkatkan kontrol pada

organisasi dan penghematan biaya perolehan informasi.

Informasi yang relevan tentang bagaimana cara

mengimplementasikan suatu kebijakan khususnya kebijakan e-KTP di

Disdukcapil Kota Tangerang Selatan harus terintegrasi dengan baik.

Hal ini dimaksudkan agar pelaksana kebijakan tidak akan melakukan

suatu kesalahan dalam menginterprestasikan bagaimana cara

mengimplementasikan atau melaksanakan kebijakan e-KTP tersebut,

disamping itu informasi sangat penting untuk menyadarkan aparatur

yang terlibat dalam implementasi kebijakan e-KTP supaya diantara

mereka dapat melaksanakan dan mematuhi apa yang sudah menjadi

tugas dan kewajibannya masing-masing sesuai dengan standar

operasional prosedur yang sudah ditetapkan oleh Kepala Disdukcapil

Kota Tangerang Selatan.

Implementasi kebijakan e-KTP diperlukan waktu yang cukup

lama supaya kebijakan tersebut dapat berhasil sesuai target yang sudah

ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, akan tetapi bukan hanya waktu saja

yang diperlukan melainkan sumber daya manusia juga penting. Oleh

88

Page 102: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

karena itu faktor tersebut sangat mendukung keberhasilan kebijakan e-

KTP di Disdukcapil Kota Tangerang Selatan. Waktu merupakan suatu

penentuan supaya kebijakan yang telah ada dapat dilaksanakan sesuai

dengan waktu yang telah ditentukan, sedangkan dalam menentukan

waktu untuk mencapai keberhasilan kebijakan e-KTP tidak bisa

ditentukan dengan cepat karena tidak hanya waktu saja yang diperlukan

melainkan hal-hal yang dapat mendorong keberhasilan e-KTP juga

perlu diperhatikan.

Informasi yang didapatkan oleh aparatur pelaksana kebijakan e-

KTP disampaikan kembali kepada masyarakat supaya masyarakat dapat

mengetahui informasi mengenai kebijakan e-KTP. Hal ini dilakukan

karena dengan memberikan informasi yang diberikan kepada

masyarakat maka kebijakan e-KTP dapat terlaksana dengan baik dan

dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh Disdukcapil Kota

Tangerang Selatan dan Pemerintah Pusat.

Informasi yang diberikan aparatur pelaksana kebijakan e-KTP

kepada masyarakat sudah jelas dan konsisten. Prosedur-prosedur dalam

melaksanakan kebijakan e-KTP sudah diinformasikan dengan baik

melalui berbagai elemen pemerintah dari Disdukcapil sampai kepada

elemen Pemerintah Rukun Tetangga (RT). Proses pelayanan perekaman

data kependudukan e-KTP dijalankan sesuai prosedur yang sudah

ditetapkan oleh Kepala Disdukcapil Kota Tangerang Selatan.

89

Page 103: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Informasi-informasi yang diberikan kepada masyarakat sudah

dapat dipahami, dimengerti dan diikuti sesuai dengan prosedur dalam

menginformasikan kebijakan e-KTP. Masyarakat yang telah

melaksanakan proses perekaman data kependudukan e-KTP di

Kecamatan-Kecamatan pada wilayah Disdukcapil Kota Tangerang

Selatan dalam hal ini sangat menerima dan legowo dengan kebijakan

yang diberikan oleh Pemerintah Pusat melalui Disdukcapil Kota

Tangerang Selatan.

Kewenangan Disdukcapil Kota Tangerang Selatan dalam

kebijakan e-KTP adalah pertama, memilih aparatur yang paham

mengoperasikan komputer tentunya dapat menguasai hardware dan

softwarenya untuk menjadi petugas operator pelayanan perekaman data

kependudukan e-KTP di Disdukcapil dan keseluruhan Kecamatan di

wilayah Kota Tangerang Selatan yang terdiri dari 7 (tujuh) Kecamatan

yaitu Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, Serpong,

Serpong Utara, dan Setu. Kedua, memberikan fasilitas-fasilitas

penunjang proses pelayanan perekaman data kependudukan e-KTP

seperti perangkat keras dan perangkat lunak yang sudah diberikan oleh

Pemerintah Pusat kepada seluruh Kecamatan di wilayah Kota

Tangerang Selatan. Ketiga, membuat kebijakan baru untuk pelaksanaan

kebijakan proses pelayanan perekaman data kependudukan. Keempat,

pemberian insentif kepada operator yang sudah ditunjuk oleh Kepala

Disdukcapil Kota Tangerang Selatan yang bertugas untuk melayani

90

Page 104: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

proses perekaman data kependudukan baik pelayanan di Disdukcapil

dan Kecamatan.

Kewenangan Disdukcapil Kota Tangerang Selatan dalam

implementasinya diberikan tugas membangun kepercayaan masyarakat

pada Disdukcapil Kota Tangerang Selatan untuk meningkatkan

pelayanan-pelayanan dalam proses perekaman data kependudukan e-

KTP. Ketentuan-ketentuan standar operasional prosedur menjadi tugas

pokok aparatur pelaksana kebijakan e-KTP dalam melaksanakan proses

perekaman data kependudukan e-KTP.

Disdukcapil Kota Tangerang Selatan mempunyai kewenangan

dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya pada

administrasi kependudukan berupa pelayanan proses perekaman data

kependudukan e-KTP. Masyarakat yang akan melakukan proses

perekaman data apabila tidak memenuhi persyaratan yang telah

ditentukan, maka kewenangan Disdukcapil Kota Tangerang Selatan

untuk tidak melayani perekaman data. Namun jika persyaratan

administrasi kependudukannya terpenuhi maka Disdukcapil Kota

Tangerang Selatan akan melayani proses perekaman data

kependudukan e-KTP.

Fasilitas fisik merupakan sumber daya yang penting dalam

implementasi kebijakan e-KTP, disamping fasilitas sebagai penunjang

aparatur pelaksana untuk melaksanakan kebijakan e-KTP tentunya

harus memiliki sumber daya yang handal dan memahami perangkat-

91

Page 105: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

perangkat berbasis teknologi. Fasilitas-fasilitas yang berada di

Disdukcapil Kota Tangerang Selatan pada umumnya memiliki beberapa

fasilitas yang dibutuhkan aparatur pelaksana kebijakan e-KTP dan

memiliki fasilitas untuk melakukan pelayanan proses perekaman data

kependudukan e-KTP. Fasilitas-fasilitas yang ada di Disdukcapil Kota

Tangerang Selatan telah mendukung aparatur untuk menjalankan

tugasnya masing-masing. Pendukung lainnya dari fasilitas adalah

dukungan dari segi informasi baik dari hardware dan software yang

akan membantu pelaksanaan kebijakan e-KTP di Disdukcapil Kota

Tangerang Selatan. Fasilitas-fasilitas dalam kebijakan e-KTP tentunya

wajib memiliki pendukung lainnya seperti keahlian aparatur pelaksana

dalam melaksanakan kebijakan e-KTP menggunakan perangkat-

perangkat berbasis teknologi.

4.6.3. Komunikasi dan Sumber Daya terhadap Kualitas Pelayanan

Pembuatan e-KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kota Tangerang Selatan

Pelaksanaan pembuatan e-KTP berbasis NIK dalam pelayanan

publik pada kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Tangerang Selatan merupakan suatu rangkaian tahapan pelaksanaan

pembuatan e-KTP, dalam pemberian pelayanan hendaknya prosedur

yang ada dibuat sesederhana mungkin. Prosedur atau tata cara

pelayanan yang ada diselenggarakan secara mudah, lancar, cepat, tepat,

tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan oleh

92

Page 106: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

masyarakat yang menerima pelayanan. Adanya prosedur tidak

dimaksudkan untuk mempersulit atau bahkan menghambat pelaksanaan

pelayanan. Prosedur yang sederhana tentunya akan mempermudah

segala kegiatan pelaksanaan pelayanan guna mencapai tujuan

tercapainya pelayanan prima.

Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan sudah

selayaknya diperlukan keterbukaan informasi. Dalam kaitannya dengan

pembuatan e-KTP keterbukaan dimaksud seperti prosedur atau tata

cara, persyaratan, satuan kerja atau pejabat penanggung jawab pemberi

pelayanan publik, waktu penyelesaian dan hal-hal lain yang berkaitan

dengan proses pelayanan pembuatan e-KTP wajib diinformasikan

secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh masyarakat,

baik diminta maupun tidak diminta.

Dalam membuat e-KTP setiap orang berharap ada kepastian

waktu pelayanan yang sesuai standarisasi yang ditentukan, sehingga

para pemohon dapat mengatur waktu, karena sebagian masyarakat

tentunya memiliki aktivitas yang padat. Maka dengan kepastian waktu

pelayanan tidak akan mengganggu aktivitas rutin dan semua dapat

dilaksanakan sesuai rencana, kepastian pelayanan pembuatan e-KTP

sangat penting bagi pemohon agar pemohon tidak perlu berulangkali

bertanya walaupun sudah diberikan nomor antrian untuk datang. Oleh

karena itu diperlukan kepastian waktu pelayanan pembuatan e-KTP

93

Page 107: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

dengan langsung memberitahu secara pasti tentang selesainya

pembuatan e-KTP tersebut.

Untuk menunjang kelancaran pelayanan pembuatan e-KTP

diperlukan petugas yang memiliki kemampuan yang handal atau dengan

kata lain didukung dengan kemampuan yang dapat diandalkan, akurat

dan konsisten dalam menjalankan tugas secara profesional.

Sebagaimana yang dikemukakan pada latar belakang penelitian bahwa

untuk mendukung kelancaran pelayanan hendaknya perlu dipersiapkan

sumber daya aparatur yang berkualitas.

Pada umumnya keberadaan aparatur belum semuanya memiliki

kompetensi profesional. Karena itu tidaklah heran ketika dalam

menjalankan tugas sering mengalami kendala dan pada gilirannya

kualitas pelayanan yang diberikan kurang optimal.

Dalam pelaksanaan pelayanan pada masyarakat, keberadaan

sarana dan prasarana memegang peran penting juga selain dari petugas.

Sarana disini berkaitan dengan fasilitas-fasilitas penunjang. Fasilitas-

fasilitas penunjang yang dimaksud disini meliputi peralatan kantor yang

digunakan dalam proses pembuatan e-KTP. Peralatan kantor yang tepat

guna sangat membantu jalannya suatu proses kegiatan pelayanan

masyarakat.

94

Page 108: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Sesuai hasil pembahasan dalam Bab IV, maka dapat di ambil

kesimpulan bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi kualitas

pelayanan pembuatan e-KTP yang lebih dominan atau tinggi adalah

komunikasi dan yang lebih lemah adalah sumber daya, hal ini dapat terlihat

sebagai berikut:

1. Pengaruh Komunikasi terhadap Kualitas Pelayanan Pembuatan e-

KTP.

Variabel komunikasi lebih dominan mempengaruhi variabel kualitas

pelayanan pembuatan e-KTP dibandingkan variabel sumber daya yang

menunjukkan nilai 0,092. Dengan demikian maka dapat diartikan bahwa

penentu keberhasilan pemberian kualitas pelayanan pembuatan e-KTP

adalah komunikasi yang tepat sasaran dan tidak menimbulkan

kesalahpahaman yang nantinya akan berdampak buruk pada pelaksanaan

kebijakan e-KTP.

Hal tersebut di atas bila dikaitkan dengan penelitian terdahulu sesuai

dengan penelitian saudara Roni Ekha Putera dan Tengku Rika Valentina

(2011) yang menyatakan bahwa yang mempengaruhi program KTP

Elektronik (e-KTP) yang memiliki pengaruh paling dominan adalah

95

Page 109: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

komunikasi. Oleh karena itu komunikasi berpengaruh secara positif

terhadap kualitas pelayanan pembuatan e-KTP.

2. Pengaruh Sumber daya terhadap Kualitas Pelayanan Pembuatan e-

KTP.

Variabel sumber daya memiliki nilai p-value 0,022 (0,022 < 0,05),

sedangkan thitung > ttabel (4,468 > 2,021). Dengan demikian maka berarti

secara parsial terdapat pengaruh antara variabel independen sumber daya

(X2) terhadap variabel dependen kualitas pelayanan pembuatan e-KTP

(Y).

Berdasarkan pengamatan peneliti, beberapa staf yang bertugas dalam

proses perekaman data kependudukan e-KTP tidak memahami komputer

khususnya mengenai hardware. Beberapa diantaranya hanya dapat

memahami softwarenya saja tidak dengan hardware. Pemahaman hardware

ini penting karena apabila komputer dan alat-alat penunjang lainnya

mengalami kerusakan atau eror, staf tersebut dapat memperbaiki dengan

cepat tanpa harus dibawa dan ditukarkan kembali kepada Pemerintah

Pusat.

Hal tersebut tentunya akan membuat pelayanan proses perekaman

data kependudukan e-KTP sedikit tersendat karena perangkat komputer

atau alat penunjang perekaman e-KTP mengalami kerusakan belum lagi

dengan biaya ongkos perekaman e-KTP yang dikeluarkan oleh

Disdukcapil untuk membawa perangkat tersebut ke Pusat. Selain kendala

yang dialami staf dalam mengoperasikan komputer, terdapat kendala lain

96

Page 110: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

seperti kurangnya ketelitian dan kejelian dari staf yang melakukan proses

perekaman data kependudukan e-KTP pada masyarakat. Seperti halnya

yang dialami oleh beberapa masyarakat yang sudah menerima

pendistribusian hasil cetakan e-KTP tidak sesuai dengan identitas diri yang

tercantum pada KTP manual dan tidak sesuai dengan Nomor Induk

Kependudukan (NIK). Hal ini disebabkan oleh staf yang melakukan proses

perekaman data kependudukan e-KTP tidak teliti dan tidak jeli dalam

memproses data kependudukan mereka. Selain disebabkan oleh aparatur,

masyarakatnya juga tidak jeli dalam melakukan konfirmasi penyetujuan

data yang akan dimasukkan ke dalam database kependudukan, dan

langsung menyetujui keabsahan identitas dirinya tanpa dilihat dan

dicermati terlebih dahulu sebelum database kependudukan ini dikirim ke

Pemerintah Pusat untuk dilakukan proses pembuatan dan pencetakan e-

KTP.

Apabila dikaitkan dengan penelitian terdahulu sesuai dengan

penelitian saudara Heriod Dodopo (2012) yang menyatakan bahwa yang

mempengaruhi program pembuatan kartu keluarga yang memiliki

pengaruh paling dominan adalah sumber daya. Oleh karena itu sumber

daya berpengaruh secara positif terhadap kualitas pelayanan pembuatan e-

KTP.

3. Pengaruh Komunikasi dan Sumber Daya terhadap Kualitas Pelayanan

Pembuatan e-KTP).

97

Page 111: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Variabel komunikasi dan sumber daya terhadap kualitas pelayanan

memiliki nilai signifikan sebesar 0,000 atau lebih kecil dari nilai

probabilitas (p-value) 0,05 (0.000 < 0.05), ini berarti bahwa variabel

independen yaitu komunikasi dan sumber daya berpengaruh positif dan

signifikan secara simultan terhadap kualitas pelayanan pembuatan e-KTP.

Hal tersebut di atas bila dikaitkan dengan penelitian terdahulu sesuai

dengan penelitian saudari Purnawati Ireine Robot (2012) yang menyatakan

bahwa baik secara parsial maupun simultan komunikasi dan sumber daya

mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap

kualitas pelayanan.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka dalam rangka

meningkatkan kualitas pelayanan pembuatan e-KTP, beberapa masukan yang

penting untuk diperhatikan adalah:

1. Komunikasi

Koordinasi antar implementor sudah terlaksana dengan baik, akan

tetapi kejelasan komunikasi tersebut harus ditingkatkan lagi, upaya untuk

mempertahankan kejelasan komunikasi antar implementor yaitu dengan

diadakannya pelatihan sehingga terjalin kejelasan komunikasi, selain itu

ketika pelatihan seharusnya diberikan mentor yang benar-benar

berkompeten dan benar-benar ahli dalam bidangnya serta masing-masing

peserta diberikan kesempatan untuk mempraktekkan penggunaan peralatan

yang akan digunakan.

98

Page 112: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

2. Sumber daya

Sumber daya yang diperlukan adalah yang mempunyai keahlian atau

yang mampu dalam bidangnya tidak hanya menguasai software tetapi juga

hardware, sehingga dapat melakukan koordinasi yang baik dan komunikasi

secara detail terhadap informasi yang akan disampaikannya. Sebaiknya

Informasi yang disampaikan oleh aparatur Disdukcapil Kota Tangerang

Selatan harus lebih dipertahankan sehingga masyarakat Kota Tangerang

Selatan mendapatkan pemahaman dengan jelas, pengertian tentang

manfaat dan kelebihan e-KTP, keterbukaan mengenai syarat administratif,

kapan waktu penyelesaian pembuatannya harus relevan dengan

implementasi kebijakan e-KTP sehingga dapat terintegrasi dengan lebih

baik lagi.

Sumber Daya Manusia (staff) pada aparatur Disdukcapil Kota

Tangerang Selatan harus lebih ditingkatkan kemampuan, kepandaian, dan

keterampilan, dapat mengoperasikan alat-alat kerja berbasis teknologi.

Selain itu fasilitas-fasilitas yang berada di Disdukcapil Kota Tangerang

Selatan untuk melakukan proses perekaman data kependudukan e-KTP

lebih ditingkatkan. Kewenangan Kepala Disdukcapil dan Aparatur

Disdukcapil lebih ditingkatkan dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat berupa pelayanan proses perekaman data kependudukan e-

KTP.

99

Page 113: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

3. Kualitas pelayanan pembuatan e-KTP

Hendaknya kualitas pelayanan pembuatan e-KTP bisa dilaksanakan

secara optimal, hal yang dapat dilihat dari pemberian pelayanan yang

terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua masyarakat, serta

menyediakan informasi yang mudah dimengerti oleh masyarakat dengan

memberikan pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan

ketentuan undang-undang.

4. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya hasil yang diharapkan dari

variabel kualitas pelayanan lebih kepada indikator transparansi dengan

tetap memperhatikan kualitas pelayanan yang efisiensi dan efektif.

100

Page 114: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

DAFTAR PUSTAKA Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala. 2009. Komunikasi Massa Suatu

Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Arief, 2007. Pemasaran Jasa dan Kualitas Pelayanan. Jakarta: Bayumedia

Publishing. Effendy, Uchjana Onong. 2004. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya. Fisher, B. Aubrey. 2007. Teori-Teori Komunikasi. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Pogram SPSS. Edisi

Empat. Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro. Heriod Dodopo, 2012. Implementasi Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam

Pelayanan Pembuatan Kartu Keluarga (Suatu Studi di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Halmahera Utara). Jurnal penelitian.

Irawan, P., 2003. Logika dan Prosedur Penelitian, 5 rd ed. Jakarta: STIA_LAN Press.

Kuncoro, M. 2003. Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Moenir, H.A.S., 2008. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi

Aksara. Muktianto, Ali. 2005. Komponen Sumber Daya Manusia dan Sistem

Kelembagaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nugroho, R, 2008. Public Policy: Teori Kebijakan-Analisis Kebijakan-Proses

Kebijakan, Perumusan, Implementasi, Evaluasi, Revisi, Risk Management dalam Kebijakan Publik, Kebijakan sebagai The Fifth Estate-Metode Penelitian Kebijakan. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Pasolong, Harbani, 2010. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta.

101

Page 115: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009 Tentang Penerapan Kartu TandaPenduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional.

Peraturan Presiden Nomor 126 Tahun 2012 Tentang Perubahan Ketiga Atas

Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009 Tentang Penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional.

Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro. 2007. Cara Menggunakan dan

Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Alfabeta. Robot, Purnawati Ireine, 2012. Implementasi Kebijakan Pelayanan E-KTP di

Kecamatan Amurang Barat Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal Penelitian. Roni Ekha Putera dan Tengku Rika Valentina. 2011. Implementasi Program KTP

Elektronik (e-KTP) di Daerah Percontohan. Jurnal Penelitian. Santoso, Singgih. 2004. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT.

Elex Media Komputindo. Sinambela, Lijan Poltak, 2008. Reformasi Pelayanan Publik: Teori, Kebijakan

dan Implementasi. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kaulitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta. Suharto, Edi. 2005. Analisis Kebijakan Publik: Panduan Praktis Mengkaji

Masalah dan Kebijakan Sosial. Bandung: Alfabeta. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 471.13/2715/SJ tanggal 5 Juli 2011

Perihal Pemutakhiran Data Kependudukan, Penerbitan Nomor Induk Kependudukan dan Persiapan Penerbitan e-KTP 2011.

Umar, Husein. 2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama. Umar, Husein. 2008. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Jakarta:

Rajagrafindo Persada. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan. Widodo, Joko. 2001. Good Governance Telaah Dari Dimensi Akuntabilitas,

Kontrol Birokrasi Pada Era Desentralisasi Dan Otonomi Daerah. Surabaya: Insan Cendekia.

Winarno, B, 2007. Kebijakan Publik, Teori dan Proses. Yogyakarta: Media

Pressindo.

102

Page 116: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian

A. Isilah keterangan dibawah ini atau beri tanda centang / check list (V) pada

pertanyaan pilihan.

Demografi Responden

1. Nama : ………………………………………… (Boleh tidak diisi)

2. Umur : ………………. Tahun

3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

4. Tingkat Pendidikan:

SMU

Diploma (sebutkan: D1 D2 D3)

Strata Satu (S1)

Strata Dua (S2)

Lain-lain, sebutkan ……………………………

5. Status : Nikah Belum Menikah

103

Page 117: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

B. Berilah tanda silang pada angka yang anda anggap paling tepat untuk mewakili

pilihan Bapak/Ibu

Kriteria penilaian:

(1) STS = Sangat Tidak Setuju

(2) TS = Tidak Setuju

(3) R = Ragu-ragu

(4) S = Setuju

(5) SS = Sangat Setuju

Komunikasi (X1)

No. Pertanyaan STS TS R S SS 1. Aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan

menyampaikan informasi kepada Pemerintah Kecamatan, Kelurahan, sampai dengan RT.

2. Aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan memberikan penjelasan mengenai tujuan, manfaat, dan kemudahan lain yang terdapat dalam e-KTP kepada masyarakat.

3. Aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan telah menerapkan komunikasi dengan prioritas kejelasan dalam penyampaian informasi.

4. Disdukcapil Kota Tangerang Selatan memberikan fasilitas perekaman yang disebar diseluruh Kecamatan di wilayah Kota Tangerang Selatan.

5. Informasi yang disampaikan kepada masyarakat melalui aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan sudah sesuai dengan kebijakan Pemerintah Pusat.

6. Informasi yang disampaikan aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan konsisten dengan peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan Kepala Disdukcapil.

104

Page 118: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Sumber Daya (X2)

No. Pertanyaan STS TS R S SS 1. Aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan

memiliki kemampuan, kepandaian, dan keterampilan.

2. Aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan dapat mengoperasikan alat-alat kerja berbasis teknologi.

3. Informasi yang disampaikan aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan harus relevan dengan implementasi kebijakan e-KTP dan harus terintegrasi dengan baik.

4. Informasi yang didapatkan oleh aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan dari Pemerintah Pusat harus disampaikan kembali kepada masyarakat.

5. Informasi yang diberikan aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan kepada masyarakat harus jelas dan konsisten.

6. Fasilitas-fasilitas yang berada di Disdukcapil Kota Tangerang Selatan pada umumnya dibutuhkan aparatur untuk melakukan pelayanan proses perekaman data kependudukan e-KTP.

7. Keahlian aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan dalam melaksanakan kebijakan e-KTP menggunakan perangkat-perangkat berbasis teknologi.

8. Kewenangan yang dimiliki Kepala Disdukcapil Kota Tangerang Selatan dan jajaran aparatur bersifat formal.

9. Aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan mempunyai kewenangan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa pelayanan proses perekaman data kependudukan e-KTP.

105

Page 119: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Kualitas Pelayanan (Y)

No. Pertanyaan STS TS R S SS 1. Aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan

memberikan pelayanan yang terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua masyarakat di wilayah Kota Tangerang Selatan.

2. Aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan menyediakan informasi yang mudah dimengerti oleh masyarakat.

3. Aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan memberikan pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan undang-undang.

4. Aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan memberikan pelayanan yang efisiensi dan efektivitas.

5. Aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan selalu mempertimbangkan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat dalam memberikan pelayanannya.

6. Aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan tidak mendiskriminasikan masyarakat yang membutuhkan jasa pelayanan pembuatan e-KTP.

7. Aparatur Disdukcapil Kota Tangerang Selatan memberikan jasa pelayanan selalu mempertimbangkan aspek keadilan kepada masyarakat.

106

Page 120: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Lampiran 2: Jawaban Karaktersitik Responden

Responden JenisKelamin Responden JenisKelamin 1 1 21 2 2 1 22 1 3 1 23 1 4 1 24 1 5 1 25 1 6 1 26 1 7 1 27 1 8 1 28 1 9 1 29 1 10 1 30 2 11 1 31 2 12 2 32 2 13 2 33 2 14 2 34 2 15 2 35 2 16 2 36 2 17 2 37 2 18 2 38 2 19 2 39 2 20 2 40 2

107

Page 121: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Responden Pendidikan Responden Pendidikan 1 1 21 3 2 1 22 2 3 2 23 2 4 2 24 2 5 2 25 2 6 2 26 2 7 2 27 2 8 2 28 3 9 2 29 3 10 3 30 3 11 3 31 3 12 3 32 3 13 3 33 3 14 3 34 3 15 3 35 3 16 3 36 3 17 3 37 3 18 3 38 3 19 3 39 2 20 3 40 2

108

Page 122: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Responden Status Responden Status 1 1 21 1 2 1 22 1 3 1 23 1 4 1 24 1 5 1 25 1 6 2 26 1 7 2 27 1 8 2 28 1 9 2 29 2 10 2 30 2 11 2 31 2 12 2 32 2 13 2 33 2 14 2 34 2 15 2 35 2 16 2 36 2 17 2 37 2 18 2 38 2 19 2 39 2 20 2 40 2

109

Page 123: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Lampiran 3: Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Komunikasi (X1)

Responden item1 item2 item3 item4 item5 item6 Totalitem 1 4 4 4 4 4 3 23 2 4 3 4 3 3 4 21 3 4 4 4 4 3 3 22 4 5 5 5 5 5 5 30 5 3 3 3 3 3 3 18 6 4 4 4 4 4 1 21 7 4 4 4 4 4 5 25 8 4 5 5 5 5 1 25 9 4 4 4 5 4 4 25 10 4 5 5 4 5 5 28 11 4 4 4 3 3 4 22 12 4 5 5 4 5 5 28 13 4 3 1 3 1 1 13 14 5 3 3 3 4 4 22 15 4 4 4 4 5 4 25 16 3 3 3 3 3 4 19 17 4 3 4 4 4 5 24 18 4 4 5 5 3 5 26 19 4 3 4 4 4 5 24 20 4 4 4 4 4 5 25 21 4 4 4 4 4 5 25 22 4 3 4 3 4 4 22 23 4 4 3 4 4 5 24 24 4 4 4 2 4 4 22 25 4 4 4 4 4 5 25 26 5 5 5 5 4 5 29 27 4 4 4 4 4 3 23 28 4 3 4 3 4 4 22 29 4 4 4 4 4 4 24 30 4 4 4 4 4 4 24 31 4 4 4 4 4 4 24 32 5 5 5 5 5 5 30 33 4 4 4 4 4 5 25 34 4 3 3 3 4 5 22 35 4 3 4 3 4 4 22

110

Page 124: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

36 4 4 4 4 4 4 24 Responden item1 item2 item3 item4 item5 item6 Totalitem

37 4 4 4 4 4 4 24 38 4 4 4 4 4 4 24 39 3 2 3 4 3 4 19 40 3 3 3 3 3 4 19

111

Page 125: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Lampiran 4: Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Sumber Daya (X2)

Responden item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 Totalitem 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 35 2 5 5 5 4 5 3 4 3 3 37 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 33 4 3 3 4 3 4 5 5 5 5 37 5 3 4 3 4 3 3 3 3 3 29 6 5 4 4 5 4 4 4 4 4 38 7 3 4 3 4 3 4 4 4 4 33 8 3 4 4 4 4 5 5 5 5 39 9 3 4 4 4 4 4 4 5 4 36 10 4 4 3 4 4 5 5 4 5 38 11 5 4 4 5 5 4 4 3 3 37 12 4 4 4 4 5 5 5 4 5 40 13 4 4 4 3 4 3 1 3 1 27 14 4 4 4 4 3 3 3 3 4 32 15 2 2 2 4 2 4 4 4 5 29 16 3 3 3 4 4 3 3 3 3 29 17 3 2 2 2 1 3 4 4 4 25 18 5 3 4 4 3 4 5 5 3 36 19 2 2 2 3 2 3 4 4 4 26 20 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35 21 3 3 3 2 3 4 4 4 4 30 22 3 3 2 3 2 3 4 3 4 27 23 3 3 2 4 3 4 3 4 4 30 24 4 3 2 4 3 4 4 2 4 30 25 5 4 3 2 1 4 4 4 4 31 26 4 4 4 4 3 5 5 5 4 38 27 3 2 3 2 3 4 4 4 4 29 28 4 3 4 3 3 3 4 3 4 31 29 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35 30 3 3 3 2 3 4 4 4 4 30 31 4 5 5 5 5 4 4 4 4 40 32 4 4 4 3 3 5 5 5 5 38 33 3 3 3 4 3 4 4 4 4 32 34 5 5 2 2 4 3 3 3 4 31 35 2 2 2 3 2 3 4 3 4 25 36 5 4 3 2 1 4 4 4 4 31 37 4 2 3 3 3 4 4 4 4 31 38 3 3 3 3 3 4 4 4 4 31 39 3 3 1 3 2 2 3 4 3 24 40 3 2 2 2 3 3 3 3 3 24

112

Page 126: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Lampiran 5: Jawaban Responden Berdasarkan Kualitas Pelayanan Pembuatan e-KTP (Y)

Responden item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 Totalitem 1 3 4 4 3 3 4 3 24 2 4 4 4 4 4 4 4 28 3 5 5 5 5 5 5 5 35 4 4 5 5 5 5 4 5 33 5 3 3 4 4 4 3 4 25 6 3 3 3 5 4 3 5 26 7 4 5 4 4 5 4 4 30 8 3 4 3 3 4 3 3 23 9 5 4 5 5 4 5 5 33 10 3 4 3 3 4 3 3 23 11 4 4 5 5 5 4 4 31 12 5 5 4 4 4 5 5 32 13 3 3 4 4 4 3 3 24 14 4 4 3 3 3 4 4 25 15 4 4 4 4 4 4 4 28 16 5 5 5 5 5 5 5 35 17 4 4 4 4 4 4 4 28 18 3 3 3 3 3 3 3 21 19 5 5 4 4 5 4 4 31 20 5 4 5 5 4 5 5 33 21 4 4 4 4 3 4 4 27 22 5 5 5 4 5 3 4 31 23 4 4 3 3 4 4 4 26 24 3 3 4 3 4 5 5 27 25 3 4 3 4 3 3 3 23 26 5 4 4 5 4 4 4 30 27 3 4 3 4 3 4 4 25 28 3 4 4 4 4 5 5 29 29 3 4 4 4 4 4 4 27 30 4 4 3 4 4 5 5 29 31 4 4 3 3 4 4 3 25 32 4 4 4 4 4 4 4 28 33 5 5 5 5 5 5 5 35 34 4 4 4 4 5 4 5 30 35 3 3 4 4 4 3 4 25 36 5 3 3 4 3 3 5 26

113

Page 127: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Responden item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 Totalitem 37 5 4 5 4 5 4 4 31 38 4 3 4 3 4 3 3 24 39 4 5 4 5 4 5 5 32 40 4 3 4 4 3 3 3 24

114

Page 128: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Lampiran 6: Distribusi Frekuensi Karaktersitik Responden

JenisKelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid laki-laki 19 47.5 47.5 47.5

perempuan 21 52.5 52.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid SMU 2 5.0 5.0 5.0

D3 15 37.5 37.5 42.5

S1 23 57.5 57.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Status

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Nikah 13 32.5 32.5 32.5

Belum menikah 27 67.5 67.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

115

Page 129: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Lampiran 7: Distribusi Validitas dan Reliabilitas Variabel Komunikasi (X1)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 40 100.0

Excludeda 0 .0

Total 40 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.796 6

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

item1 19.48 8.974 .529 .781 item2 19.68 7.456 .667 .739 item3 19.55 6.869 .789 .707 item4 19.65 7.874 .559 .764 item5 19.60 7.169 .708 .728 item6 19.42 7.687 .536 .861

116

Page 130: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Lampiran 8: Distribusi Validitas dan Reliabilitas Variabel Sumber Daya (X2)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 40 100.0

Excludeda 0 .0

Total 40 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.780 9

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

item1 28.65 18.131 .358 .782 item2 28.80 16.574 .536 .748 item3 29.03 15.102 .708 .718 item4 28.83 17.020 .447 .761 item5 29.03 15.922 .498 .755 item6 28.42 16.712 .663 .735 item7 28.30 17.497 .480 .757 item8 28.40 18.554 .341 .774 item9 28.35 19.054 .431 .788

117

Page 131: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Lampiran 9: Distribusi Validitas dan Reliabilitas Variabel Kualitas Pelayanan

Pembuatan e-KTP (Y)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 40 100.0

Excludeda 0 .0

Total 40 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.864 7

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

item1 24.10 10.349 .633 .846 item2 24.05 10.921 .617 .848 item3 24.10 10.503 .678 .840 item4 24.02 10.692 .652 .843 item5 24.00 10.974 .606 .849 item6 24.10 10.554 .624 .847 item7 23.92 10.430 .643 .844

118

Page 132: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

Lampiran 10: Regresi Linear Berganda

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 sumber daya, komunikasia . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: kualitas pelayanan pembuatan e-KTP

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

Change Statistics

Durbin-Watson R Square Change F Change df1 df2

Sig. F Change

1 .692a .618 .532 3.827 .618 16.046 2 37 .000 2.399 a. Predictors: (Constant), sumber daya, komunikasi b. Dependent Variable: kualitas pelayanan pembuatan e-KTP

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 510.013 2 235.006 16.046 .000a

Residual 41.887 37 14.646 Total 551.900 39

a. Predictors: (Constant), sumber daya, komunikasi b. Dependent Variable: kualitas pelayanan pembuatan e-KTP

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

95% Confidence Interval for B Correlations

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Lower Bound

Upper Bound

Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant) 26.067 4.965 5.250 .000 16.007 36.128 komunikasi .188 .227 .163 5.827 .014 .273 .649 .111 .135 .135 .684 1.463

sumber daya .075 .161 .092 4.468 .022 .402 .251 .000 .077 .076 .684 1.463 a. Dependent Variable: kualitas pelayanan pembuatan e-KTP

119

Page 133: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

120

Page 134: PENGARUH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DITINJAU DARI … · Pencatatan Sipil Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi kebijakan administrasi kependudukan. Penelitian ini akan mengupas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

komunikasi sumber daya

kualitas pelayanan

N 40 40 40 Normal Parametersa Mean 23.48 32.22 28.05

Std. Deviation 3.258 4.599 3.762 Most Extreme Differences Absolute .170 .130 .116

Positive .170 .130 .116 Negative -.150 -.102 -.084

Kolmogorov-Smirnov Z 1.074 .822 .735 Asymp. Sig. (2-tailed) .199 .508 .652 a. Test distribution is Normal.

121