mengungkap makna nasionalisme dalam kumpulan puisi perjaka tua karya syam s tamoe

33
Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua” karya Syam S Tamoe 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Kegiatan sehari hari merupakan bagian dari usaha untuk merubah diri menjadi lebih baik, begitu pula pendidikan yang merupakan usaha sadar seseorang untuk meningkatkan kualitas pribadi baik secara jasmani maupun rohani. Pembangunan pendidikan salah satu bagian penting dari upaya menyeluruh dan sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas bangsa. Keberhasilan dalam membangun pendidikan akan memberikan kontribusi besar pada pencapaian tujuan pembangunan nasional. Berdasarkan hal tersebut, sangat pantaslah pendidikan mengenalkan patriotisme atau kenegaraan. pembangunan pendidikan mencakup berbagai dimensi yang luas dan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistematik dengan sistem terbuka dan multimakna. Dengan adanya pendidikan yang merata maka akan melahirkan bangsa yang maju, adil dan makmur. Maka dari itu, hendaknya pemerintah menghimbau masyarakat agar mengenyam pendidikan. Pemerataan pendidikan juga harus bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat yang mempunyai kekurangan maupun yang normal. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 pada Pasal 5 Ayat 1 s.d. 4 menyebutkan bahwa : 1. Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. 2. Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. 3. Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus. 4. Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus. Pendidikan secara faktual merupakan pengalaman belajar seseorang sepanjang hidup. Oleh sebab itu Pendidikan dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Artinya pendidikan dapat dilakukan tanpa mengenal batas usia, ruang, dan

Upload: inunks-peihhcc

Post on 12-Jul-2015

1.211 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Kegiatan sehari hari merupakan bagian dari usaha untuk merubah diri menjadi lebih

baik, begitu pula pendidikan yang merupakan usaha sadar seseorang untuk

meningkatkan kualitas pribadi baik secara jasmani maupun rohani. Pembangunan

pendidikan salah satu bagian penting dari upaya menyeluruh dan sungguh-sungguh

untuk meningkatkan kualitas bangsa. Keberhasilan dalam membangun pendidikan akan

memberikan kontribusi besar pada pencapaian tujuan pembangunan nasional.

Berdasarkan hal tersebut, sangat pantaslah pendidikan mengenalkan patriotisme atau

kenegaraan. pembangunan pendidikan mencakup berbagai dimensi yang luas dan

diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistematik dengan sistem terbuka dan

multimakna.

Dengan adanya pendidikan yang merata maka akan melahirkan bangsa yang maju,

adil dan makmur. Maka dari itu, hendaknya pemerintah menghimbau masyarakat agar

mengenyam pendidikan. Pemerataan pendidikan juga harus bisa dirasakan oleh semua

lapisan masyarakat yang mempunyai kekurangan maupun yang normal. Undang-undang

Nomor 20 Tahun 2003 pada Pasal 5 Ayat 1 s.d. 4 menyebutkan bahwa :

1. Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh

pendidikan yang bermutu.

2. Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual

dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.

3. Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang

terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus.

4. Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak

memperoleh pendidikan khusus.

Pendidikan secara faktual merupakan pengalaman belajar seseorang sepanjang

hidup. Oleh sebab itu Pendidikan dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, dan

kapan saja. Artinya pendidikan dapat dilakukan tanpa mengenal batas usia, ruang, dan

Page 2: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 2

waktu.Setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan dan sarana prasarana

dari pemerintah untuk menunjang keberlangsungan proses pendidikan.

Pendidikan juga tidak mengenal pembatasan bentuk dan kegiatan, dalam hal ini

pendidikan dapat dilakukan di sekolah, luar sekolah, pondok pesantren, perguruan-

perguruan, dan lain sebagainya. Kesadaran masyarakat (global) terhadap hak azasi

manusia (HAM) semakin tinggi. Hal ini menyebabkan meningkatnya apresiasi terhadap

keberagaman atau perbedaan. Kesadaran tersebut secara tidak langsung mengubah

paradigma penyeragaman dan penyamarataan menjadi sesuatu yang tidak lazim.

Perbedaan tidak lagi dipandang sebagai penyimpangan, melainkan sebagai sesuatu yang

patut disyukuri. Karena dengan adanya perbedaan setiap manusia dapat berinteraksi

untuk saling melengkapi kekekurangannya. Oleh karena itu adanya perbedaan di antara

manusia tidak harus diperlakukan ekslusif.

Maka dari itu dalam beberapa orasi, penyair melalui karya karyanya mengatakan

pemerintah tidak adil, dan semacamnya karna para penyair berpendapat hanyabagi

orang orang yang memiliki uang saja yang bisa mengenyam pendidikan yang

layak,padahal selaku pemerintah harus bertindak adil dan tidak pandang bulu dalam

memperhatikan warganya sehingga Pemerintah dapat dengan mudah mengajarkan

budaya, dan nasionalisme negaranya. Berdasarkan fakta yang ada warga indonesia tidak

sedikit yang tidak mengenal budayanya malahan mereka enggan untuk mengenal dan

menanamkan nasionalisme sehingga mereka tidak mau tahu apa yang sedang terjadi di

negaranya. Dengan ini jelas bahwa peran pemerintah kurang dalam memberikan materi

pendidikan khususnya di bidang kenegaraan (nasionalisme).

Dari permasalahan itu pemerintah berusaha lebih bijak dengan memberi perhatian

yang merata bagi masyarakat khususnya bagi yang mempunyai kelainan agar bisa

sejajar dengan mereka yang normal sehingga mereka juga akan merasa memiliki beban

untuk menjaga keutuhan negara. Hal ini sesuai dengan UU Sistem Pendidikan Nasional

No. 20 tahun 2003 yaitu pasal 32 tentang layanan pendidikan khusus menyebutkan

bahwa pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki

tingkat kesulitan dalam mengikutu proses pembelajaran karena kelainan fisik,

emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.

Page 3: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 3

Sehingga mereka di harapkan mampu menjalan kan hak dan kewajiban sebagai

warga negara indonesia seperti yang tercantum dalam UUD 1945 Bab X Pasal 26, 27,

28, dan30 Warga Negara,

• Pasal 26 ayat (1) yang menjadi warga Negara adalah orang-orang bangsa

Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-

undang sebagai warga Negara pada ayat (2), syarat –syarat mengenai

kewarganegaraanditetapkan dgn undang-undang.

• Pasal 27 ayat (1) bahwa segala warga Negara bersamaan kedudukannya didalam

hukum dan pemerintahan, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu

dengan tidak ada kecualinya. Pada ayat (2) disebutkan bahwa tiap-tiap warga

Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

• Pasal 28 disebutkan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul,

mengeluarkan pikiran dgn lisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-

undang.

• Pasal 29 ayat (2) adanyakemerdekaanuntukmemeluk agama

masingdanberibadahmenurutagamanyamasing-masing.

• Pasal 30 ayat (1) bahwa hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam

pembelaan negara (ketahanan dan keamanan negara) dan ayat 2 mengatakan

pengaturan lebih lanjut diatur dengan Undang-Undang.

• Pasal 31 ayat (1) hakataspengajaran.

Warga negara indonesia banyak yang tidak selaras dan tidak sejalan dengan

undang undang tersebut atau bahkan ada yang tidak pernah tahu bahwa kita juga

memiliki kewajiban untuk ikut serta dalam membela negara dan ini sangat jelas bahwa

tidak adanya peran pemerintah dalam usaha menanamkan pendidikan yang berbasis

kenegaraan dari usia dini sehingga nasionalisme sangat sulit untuk dapat terpatre dalam

diri bangsa indonesia dari seluruh lapisan, begitu pula penyair yang kebanyakan suka

Page 4: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 4

mengkritisi pemerintah. Tidak sedikit dari merika yang hanya lebih suka menumpahkan

isi perasaan peribadi dari pada mengawal perjalan negerinya, ini disebabkan tidak

adanya ketertarikan akan tema nasionalisme dan kurangnya penekanan pemerintah

dalam memerankan dan menanamkan nasionalisme kedalam diri warganya.

Oleh karena itu, keberagaman yang terjadi di satu masyarakat adalah sesuatu yang

lumrah (“normal”). Keberagaman individu yang terjadi di masyarakat dapat berupa

perbedaan sosial kultural, sosio-emosional, kelainan fungsi anggota tubuh, kelainan

fungsi mental dan inteketual, dan sebagainya.

Keberagaman di atas kalau kita kaitkan dengan kenegaraan sangat krosial, namun

apabila seseorg yang memiliki perbedaan tersebut bisa memamfaatkan perbedaan itu

untuk menularkan kepada generasinya bahwa kita memiliki semboyan binnika tunggal

ika. Beberapa peristiwa yang menyeret petinggi negara, kita gambarkan kepada mereka

bahwa apabila mereka tidak mampu menjalankan pemerintahan maka kitalah yang

memiliki kewajiban untuk memperbaiki hal itu.

Salah satu usaha untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya patriotisme dan

ketidak puasa terhadap pemerintah penulis mengagkat puisi perjaka tua untuk di

analisis aspek patriotisme yang terkandung di dalamnya

1.2.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka inti masalahnya dapat diidentifikasi

bahwa nasionalisme pada diri bangsa sudah mualai tersisihkan .

Dari identifikasi masalah tersebut, permasalahan dirumuskan dengan menggunakan

pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana penyair menggambarkan nasionalisme dalam kumpulan puisi

perjaka tua.

2. Bagaimana evaluasi dan tingkat keberhasilan penyair dalam mengkritisi serta

memberikan jalan terhadap pemerintah untuk menanamkan nasionalisme kepada

warga-warganya ?

1.3.Deskripsi Masalah

Page 5: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 5

Ada berbagai cara dan bentuk warga Negara khususnya indonesia dalam

usahanya membantu menjaga keutuhan, keamanan, dan kemajuan negara

(nasionalisme). Sehingga bagi yang merasa dirinya memiliki indonesia harus mengenal

segala hal yang berhubungan dengan nasionalisme, seperti melestarikan budaya,

Belajar dengan rajin bagi para pelajar, dan taat akan hukum dan aturan-aturan negara

1.4.Pembatasan Masalah

Dari berbagai masalah yang timbul, penulis hanya akan berusaha membahas

permasalahan bela negara saja, mengingan kemampuan penulis yang terbatas sehingga

dalam makalah ini akan lebih fokus pada cakupan “bela negara” saja.

1.5.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk menguraikan makna yang tersirat

dalam puisi perjaka tua khususnya dalam aspek kenegaraan sehingga pembaca dapat

benar benar memahami maksud dari puisi tersebut utamanya pemerintah dengan

harapan bisa memberikan dukungan kepada mereka.

1.6.Manfaat Penelitian

a. Guru yaitu sebagai acuan/media pembelajan.

b. Siswa yaitu sebagai sumber pembelajaran.

c. Peneliti yaitu sebagai bahan refrensi.

1.7.Sistematika Penelitian

PENDAHULUAN

Berisi tentang halaman kata pengantar, halaman daftar isi.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentnag latar belakang, rumusan masalah, deskripsi

masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika

penulisan.

BAB II KAJIAN TEORI

Bab ini membahas tentang nasionalisme yang meliputi:

Kritik, saran dan dukungan terhadap negara

BAB III ANALISIS

Page 6: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 6

Dalam bab ini, dibahas mengenai nasionalisme yang terdapat dalam

kumpulan puisi Syam S tamoe “PERJAKA TUA”.

BAB IV PENUTUP

Dalam bab ini berisi simpulan, saran-saran, beserta kelengkapan penutup

yang berisi daftar rujukan.

Page 7: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 7

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1. Pengertian Negara

Secara etiomologis, “negara” berasal dari bahasa asing yaitu, Staat (Belanda,

German), atau State (Inggris). Kata Staat maupun State berasal dari bahsa Latin, yaitu

status atau statum yang berarti “ menempatkan dalam keadaan berdiri, membuat berdiri,

dan menempatkan”. Kata status juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan tegak dan

tetap. Sementara itu, Niccolo Machiavelli memperkenalkan istilah La Statodalam

bukunya “ Il Principle “ yang mengartikan negara sebagai kekuasaan.

Kata “ negara” yang lazim digunakan di Indonesia berasal dari bahasa

Sansekertanagari atau nagara yang berarti “ wilayah atau kota, atau penguasa”. Pada

masa kerajaan Majapahit abad XIV, seperti ditulis dalam buku “ Negara Kerta Gama “

karangan MpuPrapanca (1365), digambarkan tentang pemerintahan Majapahit yang

menghormati musyawarah, hubungan antar daerah, dan hubungan dengan negara-negara

tetangga.

Hakikat negara adalah organisasi kekuasaan. Yaitu lembaga yang memiliki

kekuasaan tertinggi/ terluas bila dibandingkan dengan organisasi lainnya dalam

masyarakat.

Definisi negara dapat dilihat dari beberapa sudut pandang seperti:

1. Negara sebagai organisasi kekuasaan, tokohnya J. H. A Logemann

Negara adalah organisasi kekuasaan yang bertujuan mengatur dan

menyelenggarakan masyarakat denagan kekuasaannya itu.

2. Negara sebagai organisasi politik, tokohnya Robert Mc. Iver

Negara adalah suatu organisasi politik yang berbeda dengan organisasi lain,

karena negara memiliki kedaulatan tertinggi dan keanggotaannya bersifat

mengikat semua orang.

3. Negara sebagai organisasi kesusilaan, tokohnya G. W. F. Hegel

Page 8: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 8

Negara aalahsuatu organisasi kesusilaan yang timbul sebagai sintesa antara

kemerdekaan universal dan kemerdekaan individual.

4. Negara integralistik, tokohnya B. Spinoza, Adam Muller, Soepomo

Negara merupakan suatu integrasi anatara pemerintah dengan rakyatnya. Negara

mengatasi seluruh faham golongan dalam masyarakat dan merupakan suatu

kesatuan yang organis.

Yang membedakan organisasi negara dengan organisasi kemasyarakatan

lainnya adalah, negara dilengkapi dengan “ kekuasaan” tertinggi. Kekuasaan

yang dimiliki negara bersifat: memaksa,memonopoli, dan mencakup semua.

Memaksa, artinya negara memiliki kekuatan fisik secara legal. Sarana untuk itu

adalah polisi, tentara, dan alat penjamin hukum lainnya. Memonopoli, artinya

negara dapat menetapkan tujuan bersama masyarakat. Mencakup semua, artinya

semua peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah untuk semua orang.

Sebuah organisasi kekuasaan bisa disebut negara bila memiliki unsur-unsur

tertentu, meliputi:

1) rakyat,

2) wilayah,

3) pemerintah yang berdaulat, dan

4) pengakuan oleh negara lain.

Unsur “ rakyat, wilayah, dan pemerintah yang berdaulat” merupakan

unsur konstitutif/pembentuk negara yang mutlak harus adanya; sedang “

pengakuan dari negara lain” merupakan unsur tambahan (deklaratif). Ada dua

macam pengakuan yaitu, pengakuan de-facto, dan pengakiande-yure

Dari pengertian di atas ada beberapa hal yang terlupakan oleh perangkat

negara tersebut pada era ini khususnya pemerintah yang sudah banyak

melupakan tugas utamanya sebagai perancang, pelaksana, dan pemantau negara

sehingga mereka hanya memposisikan dirinya sebagai politisi saja, namun

Page 9: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 9

mereka tidak benar-benar tahu bahkan tidak pernah mengetahui apa hakikat

politik tersebut.

Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam

masyarakat antara lain berwujud proses pembuatan, keputusan, khususnya

dalam negara. Atau dapat di pahami sebagai proses interaksi pemimpin dan yang

di pimpin. Ini adalah pengertian yang sering kali terabaikan sehingga pelaksana

politik menganggap bahwa politik hanya panggung sandiwara saja yang di

dalamnya selalu berproses dengan manipolitik.

Mengacu pada hal itu banyak masyarakat yang berusaha menyadarkan

perangkat negara agar kembali ke sanggar kebenaran salah satunya adalah

ungkapan dari para penyair yang mengungkapan kekesalan, kekecewaan, dan

kritik melalui sastra khususnya pada puisi seperti ungkapan penyair di bawah ini

Malam ini

Kami bersama anak bangsa

Dipaksa bersura membawa air mata

Tatkala bencana alam mahadahsyat

Menimpa saudara saudara kita di sumatra utara

Aceh, nabirepapua, dan yogyakarta

Lihatlah, negeri kita tercinta

Puluhan ribu anak anak tak berdosa

Hancur menjadi sarapan cacing laut belaka

Belum lagi korban harta benda

Yang menciptakan saudara saudara kita

Kurus tinggal tulang belulang hina

Page 10: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 10

Wahai penguasa

Kini rakyat menderita, kini rakyat berbaju darah...............

Pembelaan terhadap negara tidak hanya kewajiban menurut hukum negara saja

akan tetapi juga di sebutkan dalam hukum islam bahwa kita wajib membela negara

sampai darah penghabisan.

Persatuan dan kesatuan negara dapat di katakan berhasil dan terjalin apabila ada

kerja sama satu sama lain antara pimpinan dan yang di pimpin namun untuk berjalannya

hal itu harus ada yang berani angkat bicara dengan segala ketidaklurusan khususnya

rakyat yang di posisikan sebagai yang dipimpin karna kita tahu mayoritas rakyat enggan

mengkritisi hal itu karna mereka menganggap hanya pimpinan yang memiliki hak untuk

meluruskan.

Padahal setiap warga negara memiliki kewajiban untuk membela Negaranya, yaitu

sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi suatu negara

tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara

dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut.

Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi serangan

fisik atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut, sedangkan

secara non-fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta berperan aktif dalam

memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial maupun

peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut.

Landasan konsep bela negara adalah adanya wajib militer. Subyek dari konsep

ini adalah tentara atau perangkat pertahanan negara lainnya, baik sebagai pekerjaan

yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar (wajib militer). Beberapa

negara (misalnya Israel, Iran) dan Singapura memberlakukan wajib militer bagi warga

yang memenuhi syarat (kecuali dengan dispensasi untuk alasan tertentu seperti

gangguan fisik, mental atau keyakinan keagamaan). Sebuah bangsa dengan relawan

sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan layanan dari wajib militer warganya,

kecuali dihadapkan dengan krisis perekrutan selama masa perang.

Page 11: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 11

Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jerman, Spanyol dan Inggris, bela

negara dilaksanakan pelatihanmiliter, biasanya satu akhir pekan dalam sebulan. Mereka

dapat melakukannya sebagai individu atau sebagai anggota resimen, misalnya

TentaraTeritorialBritania Raya. Dalam beberapa kasus milisi bisa merupakan bagian

dari pasukan cadangan militer, seperti Amerika Serikat National Guard.

Di negara lain, seperti Republik China (Taiwan), Republik Korea, dan Israel,

wajib untuk beberapa tahun setelah seseorang menyelesaikan dinas nasional.

Sebuah pasukan cadangan militer berbeda dari pembentukan cadangan, kadang-

kadang disebut sebagai cadangan militer, yang merupakan kelompok atau unit personel

militer tidak berkomitmen untuk pertempuran oleh komandan mereka sehingga mereka

tersedia untuk menangani situasi tak terduga, memperkuatpertahanan negara

2.2. Pengertian Bela Negara di indonesia

Adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada

Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.

Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan

Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.

Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan

kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang

paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara

sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.[2] Tercakup di

dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.

Unsur Dasar Bela Negara

1. Cinta Tanah Air

2. Kesadaran Berbangsa & bernegara

3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara

4. Rela berkorban untuk bangsa & negara

5. Memiliki kemampuan awal bela negara

Page 12: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 12

Contoh-Contoh Bela Negara :

1. Melestarikan budaya

2. Belajar dengan rajin bagi para pelajar

3. Taat akan hukum dan aturan-aturan negara

4. Dll.

2.3.Dasar Dasar Hukum Dan Peraturan Tentang Wajib Bela Negara

1. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan

Keamanan Nasional.

2. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.

3. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara

RI. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.

4. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.

5. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.

6. Amandemen UUD '45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.

7. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.

8. Undang-Undang No.56 tahun 1999 tentang Rakyat Terlatih

Namun apabila tidak sesuai dengan uraian itu maka kritik menjadi jalan keluar untuk

menyelesaikan dan meluruskannya.

Kritik terhadap pemerintah atau lembaga negara lainnya kerapkali disampaikan

melalui berbagai cara dan media. Kritik itu amat pedas, karena menohok kelemahan

atau kekurangan lembaga negara.

Ambil contoh kritik kepada DPR. Kritik bahwa lembaga DPR atau dulu disebut

Parlemen Indonesia kekanak-kanakan pernah dilontarkan oleh mantan Presiden Gus

Dur (Abdurrahman Wahid).

Kritik dengan cap kekanak-kanakan oleh Gus Dur bagi anggota DPR terjadi

karena anggota DPR kerap beradu jotos alias berantam di gedung tempat DPR

terhormat. Karena kritik Gus Dur itu, mungkin menjadi sala satu penyebab bahwa masa

pemerintahannya tidak bertahan lama.

Contoh lain, kritik senada dengan sebutan kekanak-kanakan itu juga pernah

dilontarkan pers luar negeri kepada Parlemen Indonesia sebagai kritik

Page 13: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 13

(1953)(lih.A.S.Sudiarja,SJ, Karya Lengkap Driyarkara: Gramedia: 2006, hlm.XXX).

Pers Barat (tidak disebutkan nama pers darimana) menyebut bahwa Parlemen Indonesia

itu childish (kekanak-kanakan), para pemimpin dan pegawainya tidak cakap, tidak jujur,

terlalu banyak korupsi dan sebagainya.

Mendengar kritik (kekanak-kanakan), terlebih lagi bila dijadikan cap bagi kita

akan menyakitkan. Kritik ini semestinya menjadi permenungan semua pemimpin di

negeri ini.

Sebab nyata-nyatanya dewasa ini, kritik pers luar negeri tersebut masih relevan

bagi bangsa kita. Masih banyak pemimpin entah di pusat atau di daerah, demikian juga

anggota DPR dan aparatur negara lainnya yang masih belum optimal mewujudkan

kesejahteraan rakyat. Sejumlah pegawai negeri tidak produktif, hanya datang ke kantor,

duduk, nongkrong lalu menunggu absen dan pulang.

Malahan karena penegakan hukum lemah, kasus korupsi tetap merajalela. Kasus

yang lain belum tuntas (kasus Bibit-Candra), kasus Gayus muncul menampar wajah

penegak hukum.

Elit partai politik sibuk mempersiapkan pencitraan diri, sementara rakyat korban

bencana belum pulih sepenuhnya dari penderitaannya.

Yang menjadi korban adalah rakyat kecil karena ulah yang tidak bertanggung

jawab dan kekanak-kanakan oleh oknum aparatur negara.

Untuk itu, kritik semacam kritik dari pers luar negeri yang pedas tersebut perlu

diterima bukan dengan emosi atau diabaikan saja.

Pada jamannya, Prof.Dr. N. Driyarkara memberi pendapat lewat tulisan di

sebuah majalah "Warung Pojok": 'Orang sini mendengar berondongan kritik pedas

macam itu tidak boleh marah atau juga tidak boleh tidur saja. Orang yang kalau dikritik

lalu marah, membantah, tidak akan memperbaiki tindakannya. Sebaliknya, jika nekad,

tidak peduli, ia akan celaka sendiri. Kritik Luar Negeri memang keras. Moga-moga saja

orang sini tidak keras kepala' (DiariumDriyarkara, 20-4-1954, ibid. SudiarjaSJ).

Masukan atau pandangan Driyarkara tersebut benar-benar kena di hati jika kita

membacanya dengan sepenuh hati. Namun, akan berlalu sia-sia begitu saja bila dibaca

dengan setengah hati.

Dari usur di atas poin kedua jelas bahwa kita harus memiliki Kesadaran

Berbangsa & bernegara maka dengan itu kita (warga)Indonesia akan sadar bahwa kita

mempunyai kewajiban untuk ikut serta menjaga ketahanan Negara.akhir akhir ini

Page 14: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 14

penyair seringkali memberikan sumbangan peringatan untuk memberi peringatan,

bahkan kritikan terhadap pemerintah beharap dengan usahaya ini pemerintah menyadari

terhadap banyak hal yang tidak sesuai dengan normanya, walaupun sebenarnya itu sulit

untuk sampai ke telinga mereka, karena mayoritas dari mereka enggan unk membaca.

Page 15: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 15

BAB III

ANALISIS UNSUR NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA

TUA KARYA SYAM S TAMOE

Puisi sebagai sebuah karya seni sastra yang dapat dikaji dari bermacam-macam

aspek. Puisi dapat dikaji struktur dan unsur-unsurnya, mengigat bahwa puisi sebagai

struktur yang tersusun dari bermacam-macam unsure dan saran kepuitisan. Dapat pula

puisi dikaji jenis-jenis atau ragamnya, mengingat bahwa puisi memiliki beragam-ragam

jenisnya. Hal ini mengingat hakikat yang sebagai karya seni yang selalu terjadi

ketegangan antara konvensi dan pembaharuan (inovasi) (Teeuw, 1980:12).

Meskipun demikian, orang tidak akan dapat memahami puisi secara sepenuhnya

tanpa mengetahui dan menyadari bahwa puisi itu karya esteti yang bermakna, yang

mempunyai arti, bukan hanya sesuatu yang kosong tanpa makna. Oleh karena itu,

sebelum pengakjian aspek yang lain, perlu lebih dahulu puisi dikaji sebagai sebuah

struktur yang bermakna dan bernilai estetis.

Puisi mengekspresikan pemikiran yang membangkit akan perasaan, yang

merangsang imajinasi pancaindra dalam susunan panca indra. Semua itu merupakan

sesuatu yang penting, yang direkam dan diekspresikan, dinyatakan dengan menarik dan

member kesan. Puisi itu merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang

penting, digubah dalam wujud yang paling berkesan. Segala ulangan susunan baris

sajak yang nampak di baris lain dengan tujuan menambah kebagusan sajak, itulah yang

dimaksud dengan korespondensi (Slametmuljana, 1956: 113).

Dari ulasan-ulasan di atas tentang puisi, yang merupakan sebuah struktur yang

tersusun dari bermacam-macam unsure dan sarana-sarana kepuitisannya. Dalam

mencapai kepuitisan itu penyair mempergunakan banyak cara yang secara bersamaan

untuk mendapatkan jaringan efek puitis yang sebanyak-banyaknya yang lebih besar

daripada pengaruh beberapa komponen secara terpisah penggunaannya.

Sebagai gambaran puisi puisi yang ditulis oleh syam s tamoe adalah puisi yang

lebih menunjolkan kehidupan dan kenyataan sosial karna Sastra merupakan institusi

sosial yang ditentukan oleh sastrawan sebagai anggota masyarakat, selain itu puisi syam

s tamoe ini juga berusaha menampilkan bahasa yang sepadat mungkin untuk lebih

mudah di pahami mengingat puisi puisinya merupakan institusi sosial yang di dalamnya

terdapat kritik, budaya, dan saran.

Page 16: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 16

Analisis Karya

SAJAK KRITIK DI POJOK PAGI

“aku tak pahamjalan pikiran kalian”

sepenggal sajak putih di pojok malam

bila rakyat bermata rakyat

kritik rakyat akan merakyat

kritik rakyat akan dirakyatkan

kritik rakyat, rakyat dikritik

mengkritik rakyat, rakyat kritik

siapa lagi kritik-mengkritik?

“aku tak paham jalan pikiran kalian”

mimpi sebuah boneka di almari kosong

peradaban telah diadab

idealisme terapung dosa

nasionalisme diam membatu

demokrasi penjajah sejati

stop! kritik-mengkritik

biar rakyat bodoh berdialektika

negeri ni negeri musibah

negeri ini negeri bencana

negeri ini negeri berdarah

tapi bukan negeri-negerian

pengagum indonesia telah gugur

bung karno tinggal sejarah

ki hadjar dewantara lelah hidup

mas munir bosan merakyat

cak nurcholish madjid telah tiada

pak pramoedya ananta toer jenuh ber-tuhan

mereka menghilang bukan sakti

tapi ingin negeri ini jaya raya

Page 17: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 17

“aku tak paham jalan pikiran kalian”

sebat sajak gelisah di trotoar bolong

negeri ini bosan berwacana

wajah rakyat di terjang bencana

dekonstruksi anti reformasi

indonesia mengumbar sejuta janji

kritik-mengkritik pun lupa tersaji bukti

kita malu anak bangsa lugu

kita bingung anak negeri pintar

kita bangga anak indonesia ada

tapi sampai kapan kita mengkhayal

rakyat bukan teman permainan

pemerintah bukan dewan di agungkan

akhiri permainan politik licik

akhiri kritik-mengkritik picik

semua ingin indonesia jaya raya

seperti janji aparatur yang tertutur

“aku tak paham jalan pikiran kalian”

cuplikan tawa bayi di peru bumi

indonesia bangga punya bung karno

tapi kecewa hanya satu jumlahnya

akhir sebuah sajak kritik di pojok pagi

Sebuah karya sastra (fiksi), merupakan sebuah bangunan cerita yang

menampilkan sebuah dunia yang sengaja dikreasikan pengarang. Dengan demikian,

karya sastra (fiksi) menampilkan dunia dalam kata, bahasa, di samping juga dikatakan

menampilkan dunia dalam kemungkinan. Kata merupakan sarana terwujudnya

bangunan cerita. Kata merupakan sarana pengucapan karya sastra.

Karya sastra mempunyai unsur-unsur yang membangunnya baik dari dalam

maupun dari luar. Unsur-unsur yang membangun itu adalah unsur intrinsic dan unsure

ekstrinsik. Kedua unsure inilah yang sering banyak disebutkan oleh parakritikus dalam

rangka mengkaji atau membicarakan karya sastra pada umumnya.

Page 18: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 18

Unsur intrinsic adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri.

Unsur-unsur ini yang menyebabkan karya hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang

yang secara factual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra. Unusur ekstrinsik

adalah unsur-unsur yang berada di luar karya itu, tetapi secara tidak langsung

mempengaruhi bangunan atau system organisme karya sastra.

“Sajak kritik di pojok pagi” kata kritik yang di gunakan dalam judul ini sangat

jujur dan jelas dengan harapan mudah dimengerti dan di sadari bahwa ini adalah sajak

kritik pojok pagi menggambarkan ke jelasan kritik yang tiada henti hingga di

gambarkan pojok pagi oleh bahasa penyair yang artinya sampai ujung malam, kritik

tetap ada.

Aku tak paham jalan pikir kalian dalam kalimat ini penyair berusaha

menyadarkan pejabat pemerintah dengan memposisikan dirinya sebagai wakil rakyat

yang tidak paham akan kinerja yang tidak sesuai posisinya sebagai pelaku

pemerintahan, bahkan dalam kata jalan pikir kalian dapat di artikan dengan kelakuan

yang jauh tidak sesuai dengan UU, penyair menanyakan dan menginginkan kejelasan

tentang hal itu.

sepenggal sajak putih di pojok malam

bila rakyat bermata rakyat

kritik rakyat akan merakyat

kritik rakyat akan dirakyatkan

kritik rakyat, rakyat dikritik

mengkritik rakyat, rakyat kritik

siapa lagi kritik-mengkritik?

Penggalan puisi ini, lahir karna ada ketidak puasan akan respon kritik yang tanpa

ada jawab dan titik temu sehingga dengan kata “kritik rakyat, rakyat di kritik” penyair

menyatakan ketidak puasanya terhadap tanggapan akan keritikan rakyat yang selalu di

tanggapi dengan membalas mengkritik rakyat, sehingga timbul kata tanya siapa lagi

yang akan saling mengkritik jika pemimpinnya saja tidak mau di kritik.

mimpi sebuah boneka di almari kosong

peradaban telah diadab

idealisme terapung dosa

nasionalisme diam membatu

demokrasi penjajah sejati

Page 19: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 19

stop! kritik-mengkritik

biar rakyat bodoh berdialektika

mimpi rakyat, aspirasi rakyat hanya seperti boneka di lemari kosong tidak ada

yang peduli seberapa indah, dan lucunya dia hanya bisa diam. hingga nasionalisme

tidak bisa berbuat banyak karna nasionalisme hanya bisa diam dan membatu saja.

Demokrasi yang di idam idamkan, menjadi penjajah setia hati akibat ke inginan

penguasa untuk menghentikan kretik tapi mereka tidak mau menghentikan kretik

terhadap rakyat.

negeri ni negeri musibah

negeri ini negeri bencana

negeri ini negeri berdarah

tapi bukan negeri-negerian

pengagum indonesia telah gugur

bung karno tinggal sejarah

ki hadjar dewantara lelah hidup

mas munir bosan merakyat

cak nurcholish madjid telah tiada

pak pramoedya ananta toer jenuh ber-tuhan

mereka menghilang bukan sakti

tapi ingin negeri ini jaya raya

hingga pada bait ini penyair menanyakan generasi orang orang yang berjasa bagi

bangsa dan negara bung karno, ki hadjar, monir, nurcholish, dan pramoedya menghilang

tanpa bekas, hanya sisa-sisa namanya yang membekas namun mereka tetap

menginginkan negeri ini jaya raya.

cuplikan tawa bayi di peru bumi

indonesia bangga punya bung karno

tapi kecewa hanya satu jumlahnya

akhir sebuah sajak kritik di pojok pagi

cuplikan bait terakhir ini mengisyaratkan bung karno-bung karno muda agar

indonesia tidak hanya bangga pada satu orang saja bukan kekecewaan bagi bung karno

muda sehingga demokrasi benar-benar ada, rakyat punya hak, rakyat punya kenya

kekuasaan, dan rakyat berhak mengkritisi pelaku negara yang tidak sesuai dengan

norma normanya.

Page 20: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 20

KADANG

Kadang

Aku berpikir negara

Kadang

Aku lupa

Kadang

Aku cinta negara

Kadang

Aku muak

Kadang

Bahkan kadang-kadang

Negara musuh nomer satu

Kadang

Bahkan kadang-kadang

Negara dewa nomer dua

Kadang negara

Kadang tak bernegara

Kadang negara

Kadang-kadang negara

Kadang

Hanya,kadang-kadang negara

Kadang

Negara,kadang hanya negara

Kadang

Cukup kadang-kadang saja!

Puisi kedua dari kumpulan puisi perjaka tua menjelaskan tentang ketidak

yakinan akan negara, yang selalu menghadirkan kebimbangan, sangat jelas dan tanpak

bahwa dalam bait bait di atas banyak menyatakan kejelekan negara tapi di tepis dengan

bait di bawahnya atau malah sebaliknya yaitu menyatakan kebaikan negara tapi di tepis

Page 21: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 21

dengan bait selanjutnya sehingga pengarang mengidentifikasi bahwa negara hanya

kadang kadang saja.

Setelah di teliti sajak sajak di atas lahir karna pelaku negara yang hanya

mementingkan diri sendiri berbeda dengan visi dan misi awalnya yang berjanjji untuk

memajukan negara, menjaga negara, dan bahkan ingin menyerahkan hidupnya terhadap

negara. Hingga penyair berani mengatakan negara musuh nomer satu dan negara dewa

nomer dua. Dengan harapan negara tidak hanya di jadikan pentas sandiwara saja yang

ketika di depan rakyat mereka berbangsa dan bernegara tapi di belakang itu mereka

tidak menghiraukan semua itu yang penting mereka di kagumi, di hormati, dan di

anggap bahwa dia adalah pemimpin.

SAJAK TUKANG PARKIR

Terus....

Terus ....

Terus ...

Terus ....

Stop !

“Terima kasih pak..”

Banyak orang memposisikan dirinya tidak sesuai dengan posisi sesungguhnya

begitu pula dalam puisi sajak tukang parkir pengarang mencoba menggambarkan rakyat

dengan tukang parkir yang kadang dicari saat di butuhkan tapi terlantar tak di

perhitungkan begitu saja. Kata terus....terus....terus...dan terus itu sebagai bukti bahwa

pemerintah menginginkan selalu di kawal oleh rakyat namun ketika sudah di kawal

sedemikian rupa mereka cukup membalas dengan kata “terima kasih pak “. Dan

selebihnya mereka tidak mau tahu bahkan terhadap janji mereka sendiri lupa, sama

persis seperti tukang parkir yang habis manis sepah di buang.

KITA RAKYAT

Kita rakyat

Untuk rakyat

Hidup merakyat

Kita rakyat

Page 22: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 22

Jangan lupa rakyat

Demi rakyat

Kasihan rakyat

Kita rakyat

Bersama rakyat

Karena rakyat kita rakyat

Puisi kita rakyat yang di petik dari kumpulan puisi PERJAKA TUA ini adalah

puisi yang bait kebaitnya berisikan peringatan atau keritik terhadap perangkat rakyat

khusnya mereka yang di pilih secara demokrasi.

Kita rakyat

Untuk rakyat

Hidup merakyat

Dalam bait ini pengarang berusaha menyadarkan bahwa kita semua adalah

rakyat khususnya bagi mereka yang melupakan asal usul mereka, dan melupakan tujuan

mereka. sehingga mereka hanya mementingkan diri sendiri, keluaga, dan kerabatnya

saja, dan hidup merakyat berubah menjadi hidup berkeluaga.

Kita rakyat

Jangan lupa rakyat

Demi rakyat

Kasihan rakyat

Dalam bait ini pengarang seakan-akan memposisikan dirinya sebagai orang yang

memiliki jabatan sama persis dengan yang di kritik, dengan demikian bait ini lebih

mengarah pada sebuah ajakan untuk tidak melupakan rakyat, demi rakyat, dan untuk

mengasihi rakyat.

Kita rakyat

Bersama rakyat

Karena rakyat kita rakyat

Dan dengan bait terakhir ini pengarang mempertegas bahwa kita semua,

termasuk pejabat adalah rakyat yang selalu membutuhkan rakyat untuk bersama sama

membangun bangsa, dan negara.

Page 23: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 23

PUTRA BANGSA

perjalananmu telah berakhir

sejarah terukir di mata dunia

kau putra bangsa di negeri semesta

berjuang tanpa mengenal waktu

puluhan tahun

kau kibar merah putih

pahit manis kau telan tanpa rasa

mengharap negeri jaya raya

rakyat hanyalah rakyat

selamat jalan putra bangsa

negeri mendoakan mu

negeri merindukanmu

negeri mengenangmu

tak ada dendam bagi indonesia

kau adalah putra perkasa

selamat jalan putra bangsa

merah putih teteskan air mata duka

entah lantaran kau tercipta

atau pergi tinggalkan indonesia

indonesia tak butuh jawaban

jasa dan pengurbanan mu

bukanlah hukum negeri

biarlah hukum berkata

selamat jalan putra bangsa

sampaikan salam untuk bung karno

beliau terptre sampai nanti

hingga badan termakan bumi

semoga tiada dendam diantara kalian

Page 24: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 24

doakan indonesia sejahtera

negeri ini dititik nadir kehancuran

doakan indonesia

Putra bangsa adalah judul puisi yang di ambil untuk mengenang putra bangsa

yang berprestasi karna sudah tidak menjadi rahasia lagi bahwa hanya mereka yang

memiliki prestasi saja yang punya jejulukan “putra bangsa”, selebihnya penyair juga

berusaha untuk menyadarkan masyarakat bahwa tidak hanya orang yang berprestasi saja

yang berhak mendapatkat jejulukan itu, akan tetapi orang-orang yang memiliki sifat

nasionalisme yang tinggi juga harus di golongkan ke dalam jejulukan itu.

Sebenarnya negara tidak hanya butuh prestasi tapi juga nasionalisme

masyarakat, sehingga ketahanan nasional tetap terjaga, secara sepintas tidak akan ada

gunanya prestasi apabila tidak ada ketahanan nasional (runtuhnya ketahanan nasional).

Selanjunya penyair ingin mengingatkan bahwa ada banyak putra bangsa yang

telah lebih dulu menghadapNYA, dengan menyebutnya” perjalananmu telah berakhir”

namun dalam bait ini juga di tegaskan bahwa sejarah tetap mencatat pengorbanan dan

prestasi beliau dalam memperjuangkan indonesia hingga merdeka, bahkan bukan hanya

tercatat di sejarah nasional tapi juga tercatat di sejarah dunia bahwa engkau pejuang

bangsa yang tak kenal lelah, dan waktu demi memperjungkan kemerdekaan.

Bangsa yang baik tidak hanya bangsa yang bisa berbicara saja tapi bangsa yang

baik adalah bangsa yang selalu mengingat jerih payah pahlawan dalam

memperjuangkan kemerdekaan indonesia, dengan demikian pengurbanan mereka tidak

dapat terlupakan oleh kita selaku penerus yang harus selalu menjaga keutuhan

kemerdekaan.

selamat jalan putra bangsa

negeri mendoakan mu

negeri merindukanmu

negeri mengenangmu

tak ada dendam bagi indonesia

kau adalah putra perkasa

kita ucapkan selamat jalan kepada pahlawan kita, yang pantang menyerah dalam

memerdekakan negara republik indonesia. Selain itu pengarang juga menyadarkan

bahwa negeri dan komponennya selalu berdoa, merindu, dan mengenang puta-putra

bangsa yang telah gugur, tanpa ada dendam karena beliau adalah putera perkasa bangsa.

Page 25: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 25

Namun dalam bait selanjutnya ada penegasan bahwa putera bangsa yang di

maksud adalah putera bangsa penerus bung karno yang meneruskan, dan

mempertahankan kemerdekaan hasil jerih payah bung karno

selamat jalan putra bangsa

sampaikan salam untuk bung karno

beliau terptre sampai nanti

hingga badan termakan bumi

semoga tiada dendam diantara kalian

doakan indonesia sejahtera

negeri ini dititik nadir kehancuran

doakan indonesia

Begitulah penyair mengambarkan kerinduannya terhadap pejuang bangsa yang

di pelopori bung karno, sambil berharap akan muncul bung karno-bung karno muda

agar semangat juang pemuda tetap sehingga keutuhan nasional dapat tetap bisa di giring

oleh pemuda, dan menyadarkan semua pihak, kalau sebenarnya negeri ini ada di titik

nadir kehancuran.

Oleh sebab itu semua usaha sadar dan menyadarkan tetap harus di lakukan oleh

semua pihak, untuk menyadarkan bahwa kita belum sepenuhnya merdeka walaupun

sudah tidak ada lagi penjajah, tapi kita belum bebas dari permasalahan ekonomi dan

politik, yang dari tahun-ketahun negeri ini semakin merosot di bidang ekonomi maupun

politik.

NEGERI AIR MATA

Gunung, sungai, pantai, dan laut

Glombang, bukit, dan lembah

Semua menangis

Negeri air mata

Penindasan, penderitaan,

bencana alam,tanah longsor,

penculikan, pengangguran

kemiskinan, pencabulan

pemerkosaan, bahkan

Page 26: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 26

gilanya harga BBM

memeras keringat air mata rakyat

yang hidup tergoncang bencana

negeriku air mata

ladang- ladang gersang

rumah-rumah kumuh

dan kamar-kamar tak beratap

kini menjadi taman sengsara

mereka telantar dimata penguasa

dan diam membatumemikul nasib

hingga kurus, kering, kerontang

air mata

air mata

air mata

negeriku air mata

akhir kisah air mata rakyat

Semua bangsa indonesia menangis, seperti di gambarkan gunung, sungai, pantai,

dan laut gelombang, bukit dan lembah semua menangis gambaran ini adalah untuk

menggambarkan seluruh rakyat indonesia dari seluruh suku yang berbeda, mereka

semua menangis atas semua apa yang terjadi di negeri ini, dari mulai penindasan,

penderitaan, bencana alam, tanah longsor, penculikan hingga pemerkosaan dan gilanya

harga BBM.

Dari kejadian itu semua rakyat merasa iba dan ikut berduka tidak memandang

mereka berbeda agama berbeda bahasa dan suku. Mereka hanya tahu bahwa mereka

adalah saudara senegara yang harus di perhatikan, namun dalam puisi ini ada baris

ketidak puasan terhadap penguasa, yang mana mereka seakan tak mau tahu tentang apa

yang terjadi di negeri ini, mereka terlantar di mata penguasa di bait ini pengarang

meluapkan kekesalan terhadap penguasa yang menelantarkan mereka, membiarkan

mereka hanya diam membatu, membiarkan mereka memikul nasib sendirian, hingga

mereka kurus kering kerontang.

Pengarang juga mendeskripsikan bahwa semua kisah tentang kejadian itu hanya

sebuah kisah air mata yang berakhir dengan airmata dengan kata lain mereka yang ada

Page 27: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 27

dalam kisah hanya bisa meratapi nasib dan berpasrah diri, walaupun semuanya ikut

menangis iba tapi mereka juga butuh perhatian lebih, bantuan, dan doa.

INDONESIAKU

indonesaku

rakyat dimana

dengarlah suara penyair

jakarta berbahasa

lampu merah berasap tawa

indonesiaku

kabarkan semua orang

bahwa disin rawan asap

asap kamar mandi , asap kamar ganti

asap kamar sepi, asap kamar serba jadi

bahkan asap kamar tak bertepi

indoesiaku

lihatlah berjuta-juta mata berpesta

dan siap menyapa siapapun yang daang.

tentu bulan depan, atau tahun akan datang

ada lagi tarian mata cinta

yang mendaftar untuk cerita panjang

tentang lipstik, tentang cantik, tentang duit

bahkan tentang yang buncit

indonesiaku

izinkan kami untuk bercerita

karna indonesia kami butuh harapan

banyak hal yang belum dapat kita pahami dari negeri ini, yang katanya

merdeka, dan berpegang teguh terhadap hukum tapi dari semua itu indonesia belum

bebas seperti bait pemberitahuan penyair ini

indonesiaku

Page 28: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 28

kabarkan semua orang

bahwa disin rawan asap

asap kamar mandi , asap kamar ganti

asap kamar sepi, asap kamar serba jadi

bahkan asap kamar tak bertepi

pengarang di sini berusaha mengambarkan huruk pikuk kehidupan perkotaan

yang penuh dengan ketidak sejalanan dengan undang-undang negara atau sejalan

dengan negara tapi tidak sejalan dengan agama banyak keputusan keputusan sepihak

yang tidak melihat bahwa kita punya norma agama selain norma negara sehingga

pengarang menggambarkan dengan asap di mana-mana, di kamar-kamar yang tidak

seharusnya ditempati. Kata asap di sini adalah gambaran di mana orang-orang kini

mulai berani melakukan hubungan intim tanpa memperhatikan tempat, namun

sepertinya tidak ada upaya dari pemerintah untuk menghapus kelakuan bejad itu

malahan mereka memberikan wadah, membiarkan mereka melakukan dengan leluasa

tanpa rasa takut.

Lihatlah berjuta-juta mata berpesta, mereka menikmati fasilitas yang di

sediakan pemerintah, tarian mata cinta, lipstik, cantik, duit bahkan buncit menjadi hal

bisa yang tak perlu disembunyikan atau sembunyi-sembunyi.

Rakyat bukan tidak jenuh, rakyat bukan tidak berusaha mengingatkan tapi

mereka pura pura tidak mendengar, mereka pura pura tidak tahu bahwa indonesia rindu

harapan, mungkin mereka berfikir biarkanlah rakyat yang mewujudkan harapan

indonesia.

SYAIRMU

kau tak seorang diri

negeri merindukan syairmu

berjuanglah di atas para pejuang

kau purnama di wajah kegelapan

negeri rindu syairmu

biarlah mata rabun melihatnya

walau satu persatu gugur tanpa kenangan

kau pewaris jiwa yang berkorban

Page 29: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 29

kau intelektual yang terlupakan

dan sosialis diatas kejujuran

penyair, bersyairlah

Berjuang untuk bangsa dapat berupa apa saja, dan dengan cara apapun begitu

pula penyair yang selalu memantau perjalanan negara ini dari segala bentuk penjajahan,

baik dari bangsa luar atau dari bangsanya sendiri, pejuang yang seperti ini berbeda

dengan pejuang-pejuang tempo dulu yang langsung blak-blakan melawan penjajah

disini penyair lebih menggunakan gaya bahasa dalam melontarkan keritiknya guna

membela negara sehingga sepedas apapun kritikan itu negara(pejabat negara) harus

berfikir panjang untuk mengartikannya.

Dalam bait puisi syairmu ini ada baris biarlah mata rabun melihatnya di adalah

sebuah sindirin bagi negara (pejabat negara) yang tidak memperhatikan penyair, atau

bahkan tidak mau di akui bahwa penyair bagian penting dalam membangun negara

sehingga penyair menyendir dengan kata rabun, begitu pula penyair yang telah gugur

tidak ada yang mau mengenangnya dengan penghormatan “ hari gugurnya

penyair....?” hanya pengagum-pengagum karyanya saja yang mau mengenangnya

sehingga dalam puisi ini dikatakan gugur tanpa kenangan namun penyair juga

menyadarkanpara pewaris bahwa penyair tetaplah pejuang, penyair tetaplah lah

intelektual yang tak terlupakan, karena masih banyak kader-kader bangsa yang

mengagumi hasil karyanya yang tidak menutup kemungkinan bahwa suatu saat nanti

akan menggantikan posisi mereka yang tidak mau tahu terhadap penyair.

BUMI PERSADA

Gratis

Keluhan orang lapar

Menjerit

Satu bahasa orang sakit

Memberontak

Satu tawa orang kalah

Menangis

Page 30: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 30

Satu pesan orang terlantar

Diam

satu senyum orang susah

bersolek

satu cerita orang orang kaya

telanjang

satu mimpi orang miskin

di sini semua ada

di atas bumi persada

begitulah penyair syam s temoe menggambarkan keberagaman rakyat indonesia

yang sampai saat itu masih terlalu banyak untuk di atasi, tidak adanya cara yang pas

untuk menyesuakan keadaan baik dari segi ekomi atau kehidupan lainnya maka

pemerintah kayaknya lebih memperhatikan bangsa/rakyat yang berekomi tinggi, suatu

contoh tentang masyarakat yang terjerat hukum, seakan akan hukum lebih memihak

terhadap orang yang ekonominya tinggi sehingga sebesar apapun kesalahan itu

kelonggaran selalu ada berbeda dengan masyarat tidak berekonomi terjerat hukum

mereka hanya meratami nasibnya saja, walaupun kesalahanya hanya kesalahan kecil.

Dari itu kita amati bait-bait puisi di atas gratis, menjerat, memberontak,

menangis, diam, bersolek, telanjang, ini adalah semua pemberitahuan bahwa rakyat

indonesia berbeda-beda dari segala sisi baik ekonomi atau kehidupan lainnya.

DAGING

Daging

Daging itu di tubuh mu

Daging itu di tubuhku

Daging dimangsa daging tubuhmu

Daging bertemu daging

Daging ?

Kau korupsi

Hahaha....

Page 31: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 31

Kau makan tubuh dagingku

Berbicara tentang hak, banyak masyarakat kita yang tidak mendapatkan haknya

karna di rampas oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, dari itu penyair

berusaha menyampaikan hal itu dengan puisi danging dari bait kebait puisi berbicara

tentang perampasan hak yang sebenarnya mereka tidak berhak untuk itu Daging

dimangsa daging tubuhmu, kenapa musti merampas hak jika kau sudah memilikinya,

Kau makan tubuh dagingku kenapa harus kau makan hak ku padah kau sudah

memilikinya.

Secara keseluruhan dari analisis kumpulan pusi syam s tamoe “Perjaka Tua”

ini adalah puisi yang berisikan patriotisme, pembelaan terhadap negara, kritik, bahkan

ketidak puasan terhadap kinerja pelaku negara.

Page 32: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 32

BAB IV

PENUTUP

4.1. Simpulan

Dari berbagai ulasan derdasarkan refrensi di atas dapat di simpulkan bahwa

semua bangsa tak terkecuali penyair, memiliki gambaran tersendiri mengenai

nasionalisme.

Dalam hal ini penyair menggambarkan nasionalismenya melalui karya-karyanya

dengan menyekapi segala hal yang berhubungan dengan Negara, dari kritik, saran, dan

dukungan dengan harapan Negara ini bisa mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan

tetap terjaga.

Dampak dari usaha penyair tersebut sangat jelas dan tampak bahwa Negara

dengan kawalan penyair Negara masih berfikir dua kali dalam memberikan keputusan,

agar keputusan tersebut bisa sejalan dengan keinginan seluruh rakyat Indonesia.

4.2. Saran-saran

Harapan saya semoga setelah membaca makalah ini, para pembaca dapat

meningkatkan kualitas pribadi baik secara jasmani maupun rohani. Pembangunan

pendidikan salah satu bagian penting dari upaya menyeluruh dan sungguh-sungguh

untuk meningkatkan kualitas bangsa. Serta mampu membangun pendidikan dan

memberikan kontribusi besar pada pencapaian tujuan pembangunan nasional.

Berdasarkan hal tersebut, sangat pantaslah pendidikan mengenalkan patriotisme atau

kenegaraan. pembangunan pendidikan mencakup berbagai dimensi yang luas dan

diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistematik dengan sistem terbuka dan

multimakna. Dan berharap semua itu menjadi keberagaman yang indah dalam satu

wadah bhinneka tunggal ika.

Demikianlah makalah yang telah penulis susun. Penulis sebagai manusia biasa

yang tidak luput dari kekurangan, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang

membangun sehingga penulis sebagai pemakalah dapat memperbaiki kekurangan dan

mempertahankan kelebihan yang ada pada makalah ini. Terima kasih.

Page 33: MENGUNGKAP MAKNA NASIONALISME DALAM KUMPULAN PUISI PERJAKA TUA KARYA SYAM S TAMOE

Mengungkap Makna Nasionalisme Dalam Kumpulan Puisi “Perjaka Tua”

karya Syam S Tamoe 33

DAFTAR RUJUKAN

C.F.STRONG, Konstitusi-Konstitusi Politik. 2008. Bandung : Nusa Media.

Elly M. Setiadi dan Usman kolip, Sosiologi Politik. 2013. Jakarta : Kharisma Putra Utama.

Djoko Pradopo, Rachmad , Kajian Puisi. 2009. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Dr.H.Akh. Munif, sh.,M.Hum. Hukum Perdata. 2010. Yogyakarta : Suka Press

Siswantoro. 2011. Metode Penelitian Sastra: Analisis Struktur Puisi. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar.