menguatkan peran otoritas pelabuhan - anita's personal...

2
Nurdin Ahmadi | Menguatkan Peran Otoritas Pelabuhan Copyright Nurdin Ahmadi [email protected] http://nurdin_ahmadi.staff.ipb.ac.id/2013/07/25/menguatkan-peran-otoritas-pelabuhan/ Menguatkan Peran Otoritas Pelabuhan Berbagai permasalahan di kepelabuhanan sampai saat ini belum juga menemukan sebuah titik terang. Mulai dari antrian kapal yang akan bersandar, penyelundupan, demurrage, dwellling time, YOR yang telah melampui ambang batas, kemacetan dipelabuhan maupun jalan aksesnya, permasalahan penyeleasian adminsitrasi barang, yang semua hal tersebut menyebabkan pelabuhan di Indonesia dalam kondisi inefisiensi bahkan beberapa negara menyatakan bahwa pelabuhan Indonesia dalam kategori grey port (semrawut). Berbagai persoalan pelabuhan tentunya dihadapi seluruh pelabuhan di negara manapun, namun dibanyak negara mereka mampu melakukan koordinasi yang baik antar stakeholders di pelabuhan, sehingga persoalan-persoalan yang saya sebutkan tadi tidak terjadi ataupun terjadi namun segera mudah untuk diselesaikan. Pertanyaannya kenapa di Indonesia rasanya sangat sulit menyelesaikan peroalan tersebut? Hal ini dikarenakan kurangnya koordinasi antar stakeholders dan tidak adanya semacam koordinator (dalam arti yang sebenarnya: secara aturan ada, namun belum berperan sebagai mana mestinya), penanggung jawab kepelabuhan di sebuah wilayah kerja kepalabuhan. Dengan adanya UU 17 tahun 2008 seharusnya persoalan-persoalan yang saya sebutkan diatas menjadi tanggung jawab Otoritas Pelabuhan (OP), bahkan secara teknis juga sudah di atur dalam PP No.61 tahun 2009 tentang Kepelabuhanan. Dalam aturan tersebut OP sebagai pihak yang bertanggung jawab melakukan pengaturan, pengendalian dan pengawasan kegiatan kepelabuhanan yang di usahakan secara komersil. Dengan tugas dan tanggung jawab tersebut sangat jelas bahwa semua hal terkait dengan kepelabuhanan di suatu wilayah kerja pelabuhan harus berkoordinasi dengan OP sebagai pihak yang memiliki tugas dan kewajiban melakukan pengaturan. page 1 / 2

Upload: others

Post on 29-Jan-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Nurdin Ahmadi | Menguatkan Peran Otoritas PelabuhanCopyright Nurdin Ahmadi [email protected]://nurdin_ahmadi.staff.ipb.ac.id/2013/07/25/menguatkan-peran-otoritas-pelabuhan/

    Menguatkan Peran Otoritas Pelabuhan

    Berbagai permasalahan di kepelabuhanan  sampai saat ini belum juga menemukansebuah titik terang. Mulai dari antrian kapal yang akan bersandar, penyelundupan, demurrage, dwellling time, YOR yang telah melampui ambang batas, kemacetandipelabuhan maupun jalan aksesnya, permasalahan penyeleasian adminsitrasibarang, yang semua hal tersebut menyebabkan pelabuhan di Indonesia dalamkondisi inefisiensi bahkan beberapa negara menyatakan bahwa pelabuhanIndonesia dalam kategori grey port (semrawut).

    Berbagai persoalan pelabuhan tentunya dihadapi seluruh pelabuhan di negaramanapun, namun dibanyak negara mereka mampu melakukan koordinasi yang baikantar stakeholders di pelabuhan, sehingga persoalan-persoalan yang saya sebutkantadi tidak terjadi ataupun terjadi namun segera mudah untuk diselesaikan.Pertanyaannya kenapa di Indonesia rasanya sangat sulit menyelesaikan peroalantersebut? Hal ini dikarenakan kurangnya koordinasi antar stakeholders dan tidakadanya semacam koordinator (dalam arti yang sebenarnya: secara aturan ada,namun belum berperan sebagai mana mestinya), penanggung jawab kepelabuhandi sebuah wilayah kerja kepalabuhan.

    Dengan adanya UU 17 tahun 2008 seharusnya persoalan-persoalan yang sayasebutkan diatas menjadi tanggung jawab Otoritas Pelabuhan (OP), bahkan secarateknis juga sudah di atur dalam PP No.61 tahun 2009 tentang Kepelabuhanan.Dalam aturan tersebut OP sebagai pihak yang bertanggung jawab melakukanpengaturan, pengendalian dan pengawasan kegiatan kepelabuhanan yang diusahakan secara komersil.  Dengan tugas dan tanggung jawab tersebut sangatjelas bahwa semua hal terkait dengan kepelabuhanan di suatu wilayah kerjapelabuhan harus berkoordinasi dengan OP sebagai pihak yang memiliki tugas dankewajiban melakukan pengaturan.

    page 1 / 2

  • Nurdin Ahmadi | Menguatkan Peran Otoritas PelabuhanCopyright Nurdin Ahmadi [email protected]://nurdin_ahmadi.staff.ipb.ac.id/2013/07/25/menguatkan-peran-otoritas-pelabuhan/

    Oleh karena itu semua stakeholders di pelabuhan harus mau berkoordinasi denganOP, bahkan jika tidak mau maka, OP memiliki kewenangan untuk menindak tegasdan mengaturnya sehingga salah satu tugas OP yaitu menjamin kelancaran arusbarang di pelabuhan dapat terwujud. Payung hukum UU dan PP rasanya sudahcukup kuat untuk OP dapat menjalankan tugasnya, namun di sisi lapangan aparatOP banyak terkendala oleh kepentingan-kepentingan politis yang seharusnya tidakperlu terjadi di pelabuhan. Di lapangan OP mengalami kendala keterbatasananggaran dan prasarana, mereka juga kadang terkendala oleh ketidak setaraankedudukan mereka yang level hanya Eselon II b (dibawah Dirjen) dibandingkandengan jabatan Direktur Utama yang boleh dibilang setara dengan Eselon I(langsung dibawah menteri).

    Jika kita memang menganut sistem kepelabuhanan land lord,  maka semua pihakharus legowo menyerahkan pengaturan dan koordinasi kepelabuhanan di tanganOP, jangan seperti yang masih terjadi saat ini, semua pihak merasa memilikikewenangan untuk mengatur pelabuhan. Jika pelabuhan Indonesia ingin berjayamaka semua pihak harus mengerem dan mulai saling berkoordinasi dengan OP,sehingga sistem kepelabuhanan Indonesia segera dapat tertata dengan baik,seiring dan sejalan.

    Pemerintah pusat mulai dari kementerian perhubungan, Kementerian BUMN,kementerian keuangan, kementerian perdagangan, kemenko ekonomi, TNI, POLRIdan pihak lainnya harus mendorong OP untuk menjadi koordinator utama dipelabuhan, dan semua hal tersebut akan terwujud jika juga ada dukungan dariPresiden sebagai penanggung jawab pemerintahan.

    Perlu menjadi catatan penting bahwa pelabuhan adalah muka Indonensia,pelabuhan adalah pintu gerbang utama Indonesia, oleh karena itu tentunya kitatidak mau jika dicap sebagai negara yang pintu utamanya amburadul, atau mukaIndonesia tidak karuan, maka sudah saatnya kita mendoron OP untuk berkinerjasesuai dengan aturan yang telah ada sehingga pelabuhan dapat tertata denganbaik, efisien dan devisa negara akan mengalir deras melalui pelabuhan kita.

    page 2 / 2