mengenal lebih jauh tentang osteoarthritis lutut

20
Mengenal Lebih Jauh Tentang OSTEOARTHRITIS LUTUT OSTEOARTHRITIS LUTUT 1. Osteoarthritis adalah suatu penyakit sendi yang menahun yang ditandai dengan adanya kelainan pada tulang rawan (kartilago) sendi dan tulang di dekatnya 2. Tulang rawan (kartilago) adalah bagian dari sendi yang melapisi ujung dari tulang yang memudahkan pergerakan dari sendi 3. Kelainan pada kartilago dapat menyebabkan tulang bergesekan satu sama lain, yang menyebabkan kekakuan, nyeri dan pembatasan gerakan pada sendi 4. Osteoarthritis yang terjadi pada lutut terjadi karena adanya gangguan atau kegagalan chondrocyte dalam memperbaiki kartilago / tulang rawan 5. Prevelensi terjadinya OA lutut pada usia 45-55 tahun wanita dan pria sama. Sedangkan pada usia 55 tahun ke atas banyak terjadi pada wanita dengan perbandingan 4:1 6. Beberapa faktor etiologi yang telah diketahui berhubungan dengan terjadinya osteoarthritis lutut ini antara lain: a. Usia Semakin lanjut usia seseorang, pada umumnya semakin besar faktor resiko terjadinya OA lutut. Hal ini disebabkan karena sendi lutut yang digunakan sebagai penumpu berat badan sering mengalami kompresi atau tekanan dan gesekan, sehingga dapat menyebabkan kartilago yang melapisi tulang keras pada sendi lutut tersebut lama-kelamaan akan terkikis dan rentan terjadi degenerasi. b. Obesitas Jelas sekali bahwa kelebihan berat badan atau obesitas bisa menjadi faktor resiko terjadinya OA lutut. Berat

Upload: ronny

Post on 01-Oct-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

y

TRANSCRIPT

Mengenal Lebih Jauh Tentang OSTEOARTHRITIS LUTUT OSTEOARTHRITIS LUTUT1. Osteoarthritis adalah suatu penyakit sendi yang menahun yang ditandai dengan adanya kelainan pada tulang rawan (kartilago) sendi dan tulang di dekatnya2. Tulang rawan (kartilago) adalah bagian dari sendi yang melapisi ujung dari tulang yang memudahkan pergerakan dari sendi3. Kelainan pada kartilago dapat menyebabkan tulang bergesekan satu sama lain, yang menyebabkan kekakuan, nyeri dan pembatasan gerakan pada sendi4. Osteoarthritis yang terjadi pada lutut terjadi karena adanya gangguan atau kegagalan chondrocyte dalam memperbaiki kartilago / tulang rawan5. Prevelensi terjadinya OA lutut pada usia 45-55 tahun wanita dan pria sama. Sedangkan pada usia 55 tahun ke atas banyak terjadi pada wanita dengan perbandingan 4:16. Beberapa faktor etiologi yang telah diketahui berhubungan dengan terjadinya osteoarthritis lutut ini antara lain:a. UsiaSemakin lanjut usia seseorang, pada umumnya semakin besar faktor resiko terjadinya OA lutut. Hal ini disebabkan karena sendi lutut yang digunakan sebagai penumpu berat badan sering mengalami kompresi atau tekanan dan gesekan, sehingga dapat menyebabkan kartilago yang melapisi tulang keras pada sendi lutut tersebut lama-kelamaan akan terkikis dan rentan terjadi degenerasi.b. ObesitasJelas sekali bahwa kelebihan berat badan atau obesitas bisa menjadi faktor resiko terjadinya OA lutut. Berat badan yang berlebih akan menambah kompresi atau tekanan atau beban pada sendi lutut. Semakin besar beban yang ditumpu oleh sendi lutut, semakin besar pula resiko terjadinya kerusakan pada tulangc. Herediter atau faktor bawaanStruktur tulang rawan dan laxity pada sendi, serta permukaan sendi yang tidak teratur yang dimiliki seseorang sebagai faktor bawaan merupakan faktor resiko terjadi OA lututd. Trauma pada sendi dan kerusakan pada sendi sebelumnyaTerjadinya trauma, benturan atau cedera pada sendi lutut juga dapat menyebabkan kerusakan atau kelainan pada tulang-tulang pembentuk sendi tersebute. Kesegarisan tungkaiSudut antara femur dan tibia yang > 180 derajat dapat berakibat beban tumpuan yang disangga oleh sendi lutut menjadi tidak merata dan terlokalisir di salah satu sisi saja, dimana pada sisi yang beban tumpuannya lebih besar akan beresiko lebih besar terjadi kerusakanf. Pekerjaan dan aktivitas sehari-hariPekerjaan dan akifitas yang banyak melibatkan gerakan lutut juga merupakan salah satu penyebab osteoarthritis pada lututg. Olahraga yang berat, terutama sepak bolah. Faktor hormonal dan penyakit metabolikPerubahan degeneratif pada sendi lutut bisa terjadi akibat perubahan hormonal yang terjadi pada wanita yang sudah menopause. Selain itu, seseorang yang memiliki diabetes mellitus juga bisa terkena OA lutut inii. Arthritis yang berlangsung lamaArthritis (peradangan sendi) yang sudah berlangsung lama dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya pula OA lutut7. Pada sendi, termasuk sendi lutut, ujung-ujung tulang kerasnya biasanya dilapisi tulang rawan (kartilago)8. Tulang rawan terserbut tidak memiliki jaringan saraf, jaringan limfe, dan tidak ada pembuluh darah9. Di dalam sendi juga terdapat cairan yang disebut cairan synovial, yang berfungsi sebagai pelumas dan mencegah terjadinya gesekan ujung-ujung tulang tersebut yang dapat menyebabkan terkikisnya tulang tersebut10. Pada keadaan kekurangan cairan synovial akibat suatu proses degenerasi maka akan terjadi gesekan-gesekan antar tulang rawan tersebut sehingga tulang rawan menjadi terkikis habis, maka akan timbul rasa nyeri11. Biasanya nyeri akan dirasakan setelah kondisi sudah kronis dimana kartilago sudah sangat tipis dan ujung tulang keras sudah saling bergesekan12. Hal ini tidak mudah diketahui secara dini karena pada kartilago tidak terdapat jaringan saraf, jaringan limfe, dan pembuluh darah sehingga pada awal kerusakan tidak terdeteksi karena tidak adanya rasa nyeri13. Nyeri baru akan terasa setelah tulang keras yang memiliki jaringan saraf, limfe dan pembuluh darah bergesekan14. Biasanya OA terjadi secara perlahan dimulai dari rasa sakit pada sendi setelah melakukan aktifitas, kemudian lama-lama akan terasa lebih sakit dan kaku15. Pada lutut : terasa dan kaku, susah digunakan untuk berjalan16. Kaku pada sendi setelah beristirahat dan akan segera hilang setelah aktivitas dimulai lagi17. Rasa kaku di pagi hari, selama tidak lebih dari 30 menit18. Nyeri pada persendian yang akan mereda di pagi hari dan akan memberat pada siang atau malam hari seiring dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan19. Atrofi otot di sekitar sendi dikarenakan inaktif dari sendi yang dapat menyebabkan nyeri20. Nyeri dan kaku dapat mempengaruhi postur, koordinasi dan kemampuan berjalan21. Tanda OA pada lutut yaitu nyeri muncul oleh karena adanya gerakan lutut, gejala sendi seperti terkunci, nyeri saat mau bangkit dari kursi, nyeri saat bangkit dari duduk di lantai atau saat dari berdiri ke duduk di lantai, kelemahan otot-otot tungkaiGambaran Klinis OA menurut Altman (1991)a. Nyeri sendi beberapa hari sampai beberapa bulanb. Pada gambaran radiologis, terdapat osteofit pada tepi sendic. Cairan sendinya terdapat 2 atau 3 tanda, diantaranya; jernih, viscous/kental, sel darah putih kurang dari 2000 mm3d. Kaku sendi di pagi hari kurang dari atau sama dengan 30 menite. Krepitasi (terdengar suara klik) pada saat sendi lutut digerakkanf. Jika cairan sendi tidak diperiksa, usia kurang dari atau sama dengan 40 tahunPemeriksaan OA Lutut1. Inspeksi / Observasia. Dilihat adanya deformitas (perubahan bentuk sendi)b. Dilihat kemampuan berjalan, naik turun tangga, jongkok, duduk, dllc. Dilihat adanya oedem (bengkak), atrofi (pengecilan / penyusutan) otot terutama otot quadriceps2. PalpasiRabalah ada tidaknya pitting oedem, suhu lokalnya, atrofi pada ototnya, dan ada tidaknya nyeri tekan3. Pemeriksaan gerak pasif, aktif dan melawan tahanan4. Pemeriksaan khusus meliputi:a. VAS : untuk menilai nyerib. MMT : untuk menilai kekuatan otot5. Goniometer : untuk mengukur luas gerak sendi6. Antropometri : mengukur lingkar segmen tubuh

Tes-tes Khusus (A. N. De Wolf & J. M. A. Mens)a. Tes Ballotement (menggoyang-goyangkan objek di dalam cairan)Caranya : recessus suprapatellaris dikosongkan dengan menekannya dengan satu tangan, sementara itu dengan jari tangan lainnya patella ditekan ke bawah. Dalam keadaan normal patella tidak dapat ditekan ke bawah, tapi bila terdapat (banyak) cairan pada sendi lutut (akibat OA) maka patella seperti terangkat shg sedikit ada gerakan ke atas-bawah dan kadang terasa seolah-olah patella mengetik pada dasar keras itub. Tes FluktuasiCaranya : ibu jari dan jari telunjuk dari satu tangan diletakkan di sebelah kiri dan kanan patella. Bila kemudian recessus suprapatellaris itu dikosongkan menggunakan tangan lainnya, maka ibu jari dan jari telunjuk tadi seolah-olah terdorong oleh perpindahan cairan dalam sendi lututc. Tes LekukCaranya : dengan memakaipunggung tangan, kita mengusapi lekuk kecil di sebelah medial patella ke arah proximal, sehingga dikosongkan dari cairannya. Kalau kemudian kita melaksanakan gerakan mengusap yang sama pada patella bagian lateral, maka lekuk kecil yang medial itu akan kelihatan terisi cairan

Terapi Non Farmakologi1. OlahragaOlahraga yang dianjurkan adalah olahraga yang tidak terlalu berat dan tidak menyebabkan bertambahnya kompresi atau tekanan atau terauma pada sendi, yaitu misalnya berenang dan menggunakan sepeda statisOlahraga selain berfungsi untuk mengurangi rasa sakit dan kaku juga bermanfaat untuk mengontrol berat badan2. Proteksi / melindungi sendiSendi dijaga dari berbagai aktivitas sehari-hari dan pekerjaan yang dapat menambah stress / tekanan pada sendi3. Terapi Panas atau dingina. Terapi panas digunakan untuk mengurangi rasa sakit, membuat otot-otot sekitar sendi menjadi rileks dan melancarkan peredaran darah. Terapi panas dapat diperoleh dari kompres dengan air hangat / panas, sinar IR (infra merah) dan alat-alat terapi lain seperti SWD / MWDb. Terapi dingin digunakan untuk mengurangi bengkak pada sendi dan mengurangi ras sakit. Terapi dingin biasanya dipakai saat kondisi masih akut. Dapat diperoleh dengan kompres dengan air dingin4. ViscosupplementatiorMerupakan perawatan dari Canada untuk kasus OA5. PembedahanApabila keadaan sendi sudah sangat parah, maka dapat dilakukan tindakan pembedahan yang disebut TKR (Total Kne Replacement)6. AkupunturDapat mengurangi rasa sakit dan merangsang fungsi sendi7. Massage / PijatSebaiknya dilakukan oleh orang yang ahli dibidangnya. Tujuan massage tersebut adalah untuk membuat rileks otot-otot yang spasme dan membantu melancarkan sirkulasi darah8. Vitamin C, D, E dan Beta karotenVitamin-vitamin tersebut bermanfaat untuk mengurangi laju perkembangan osteoarthritis9. Teh HijauTeh ini mengandung zat anti peradanganTerapi Farmakologi1. AcetaminophenMerupakan obat pertama yang di rekomendasikan oleh dokter karena relatif aman dan efektif untuk mengurangi rasa sakit.2. NSAIDs (nonsteroid anti inflammatory drugs)Dapat mengatasi rasa sakit dan peradangan pada sendi. Efek samping, yaitu menyebabkan sakit perut dan gangguan fungsi ginjal3. Topical painDalam bentuk cream atau spray yang bisa digunakan langsung pada kulit yang terasa sakit.4. TramadolTidak mempuyai efek samping seperti yang ada pada acetaminophen dan NSAIDs.5. Mild narcotic painkillersMengandung analgesik seperti codein atau hydrocodone yang efektif mengurangi rasa sakit pada penderita osteoarthritis.6. CorticosteroidsEfektif mengurangi rasa sakit.7. Hyaluronic acidMerupakan glycosaminoglycan yang tersusun oleh disaccharides of glucuronic acid dan N-acetygluosamine. Disebut juga viscosupplementation.Digunakan dalam perawatan pasien osteoarthritis. Dari hasil penelitian yang dilakukan, 80% pengobatan dengan menggunakan hyaluronic acid mempunyai efek yang lebih kecil dibandingkan pengobatan dengan menggunakan placebo. Makin besar molekul hyaluronic acid yang diberikan, makin besar efek positif yang di rasakan karena hyaluronic acid efektif mengurangi rasa sakit.8. Glucosamine dan chondroitin sulfateMengurangi pengobatan untuk pasien osteoarthritis pada lutut.Pencegahana. Menghindari olahraga berat yang bisa menyebabkan sendi terlukab. Mengontrol berat badan agar berat yang ditopang oleh sendi menjadi ringanc. Minum obat untuk mencegah OAd. Mengkonsumsi makanan yang bergizie. Beberapa suplemen makanan yang dapat digunakan untuk mencegah OA antara lain makanan yang mengandung glucosamin, dan chondroitin. Glukosamin adalah molekul gula amino yang biasa terdapat pada kulit krustasea (udang-udangan), artropoda, dan dinding sel cendawan. Chondroitin merupakan senyawa rantai gula bercabang yang menyusun tulang rawan. Chondroitin biasanya terdapat pada cakar ayam. diagnosis,penanganan & perawatan dirumah (dr. Syamsumin Kurnia Dewi)PENYULUHAN OSTEOARTHRITISPerkapuran pada lutut merupakan salah satu tanda terjadinya osteoarthritis. Osteoartritis (OA) dikenali sebagai arthritis degenerative, gangguan yang terjadi seiring bertambahnya umur, terutama mengenai sendi yang menopang berat badan, seperti lutut, dan panggul, meski tak jarang juga terjadi pada tangan dan kaki.Di Indonesia, OA merupakan penyakit reumatik yang paling banyak dijumpai. Di Kabupaten dan Kotamadya Malang misalnya, angka kejadiannya mencapai 13,5%. Sedangkan di poliklinik Subbagian Reumatologi FKUI/RSCM, OA ditemukan pada 43,82% penderita baru reumatik (tahun 1991-1994).APA PENYEBABNYAUsia dan genetik dikatakan merupakan faktor resiko terjadinya OA. Tulang rawan sendi menipis bersama pertambahan usia. Tulang rawan sendi yang menipis menyebabkan gesekan antar tulang, menimbulkan nyeri dan terbatasnya gerak lutut. Gerakan berulang sendi lutut bertahun- tahun mengiritasi dan menyebabkan peradangan. Tulang rawan yang radang memicu terjadinya pertumbuhan tulang tidak pada tempatnya (spur/perkapuran) di sekitar sendi. OA juga sering ditemukan pada beberapa orang dalam suatu keluarga, sehingga faktor keturunan tak bisa dihindarkan.Hal lain yang merupakan faktor resiko, mencakup kegemukan, jenis kelamin (perempuan cenderung lebih banyak terjadi), trauma, kelemahan otot, sendi yang tidak stabil, meningkatnya pembebanan dinamik. Individu dengan obesitas cenderung mengalami OA lutut 300-400% . Sepatu yang terlalu tinggi, sempit, berat, alas sepatu (sol) yang keras dan kurang lentur , bisa menjadi penyebab.GEJALA Nyeri dan kekakuan merupakan hal yang sering dikeluhkan. Nyeri sendi biasanya bersifat tumpul, bedakan dengan nyeri yang tajam menusuk, sampaikan dengan jelas pada dokter. Sifat nyeri yang berbeda , akan memberikan diagnosa berbeda. Nyeri dirasakan setelah aktivitas berulang. Nyeri saat istirahat dapat terjadi, pada OA yang berat. Rawan sendi bisa hilang sama sekali, sehingga terjadi pergeseran antar tulang, yang berakibat keterbatasan gerakan persendian.Kaku sendi, merupakan rasa seperti diikat yang biasanya singkat, tidak lebih dari setengah jam. Nyeri dan kekakuan sendi dapat juga timbul setelah bangun tidur, atau setelah duduk yang lama (naik kereta api, nonton film).Gejala lain pada OA lutut berupa bengkak , teraba hangat dan bunyi (creaking); bowleg, bila degenerasi tulang rawan sangat progresif; sedangkan bony enlargement sering menyertai terbentuknya perkapuran.Gejala OA dirasakan bervariasi diantara individu yang terkena. Beberapa orang menjadi cacat karena gejalanya. Namun ada juga gejala yang dirasakan tidak sedramatis tampilan degenerasi sendi yang citra dari foto rotgen. Bahkan nyeri tidak selalu dirasakan, seringkali hilang timbul. Tak jarang ada masa bebas nyeri yang lama , hingga dalam hitungan tahun.

PEMERIKSAAN PENUNJANGTidak ada pemeriksaan laboratorium darah spesifik untuk menegakkan diagnose OA, tes darah dilakukan untuk menyingkirkan penyakit lain. Pemeriksaan radiologis sendi yang terkena memberikan penampilan penipisan hingga hilangnya rawan sendi, penyempitan ruang sendi, dan terbentuknya spur/perkapuran.Artrosintesis dan artroskopi merupakan tindakan lanjut yang dilakukan seorang dokter, bilamana perlu. Artrosintesis, dokter akan menusukkan jarum yang steril untuk mengambil cairan dalam sendi, untuk dianalisa. Artroskopi, merupakan tehnik bedah menggunakan tabung kecil, untuk melihat dalam sendi.

OA? APA SAJA YANG BISA DILAKUKANTerapi OA lutut menghilangkan nyeri sendi dan menjaga fungsi sendi. Pada lutut, sesuai dengan fungsi penunjang saat berjalan, diharapkan tidak ada rasa nyeri , serta gangguan akibat kekakuan ataupun keterbatasan. Pada pasien yang beruntung tanpa gejala yang dirasakan, pengobatan tidaklah peseharlu , meskipun proteksi agar OA tidak memberat sehingga menimbulkan keluhan, tetap harus dipertimbangkan.Ingat PRITE. P(rotection) ; P(revention): Bertujuan mengurangi beban pada lutut (saat berdiri maupun berjalan). Pengurangan beban selain pastinya mengurangi berat badan, bila memang berlebih, bisa disiasati dengan menggunakan tongkat. Tongkat bersama ke dua kaki akan memperluas dasar tumpuan badan, dengan demikian beban lutut berkurang. Dapat juga diberikan alat bantu, dengan tujuan mengalihkan beban tumpuan lutut5.Relative R(est): Istirahat yang cukup untuk lutut, hindari berdiri lama, naik tangga, berlutut, menekuk lutut yang dalam. Mengistirahatkan lutut yang sakit, akan berdampak turunnya tekanan pada sendi, pada gilirannya akan mengurangi nyeri, dan menghilangkan bengkak. Istirahat dapat berupa pengurangan intensitas dan frekuensi aktivitas yang secara konsisten membebani lutut.I(ce)Es diberikan bila lutut teraba hangat, alasi es dengan handuk. Pasien mungkin akan dipilihkan terapi fisik yang lain misalnya TENS; ES suatu bentuk terapi listrik untuk mengurangi rasa sakit. Pemilihan terapi fisik yang lain seperti diatermi (bersifat pemanasan), atau laser tenaga rendah, pastinya harus melewati pertimbangan dokter.TapingSecara teoritis lutut dibagai menjadi tiga, luar , tengah dan dalam. Lutut sisi dalam yang sering mengalami kerusakan. Taping menggunakan tape yang spesifik, biasanya dipasang pada sisi dalam. Saat ini dokter spesialis rehabilitasi medik, ortopedi dan rematologi-penyakit dalam yang berkompetensi untuk pemakaian taping.Exercise/ latihan Bentuk latihan bisa isometrik atau isotonik, Konsultasi dulu dengan dokter, jenis olahraga yang sesuai untuk Pasien. Latihan atau olahraga (pada OA) yang terarah akan meningkatkan kelenturan sendi, dengan demikian diharapkan tidak terjadi keterbatasan gerakan sendi dan menurunkan derajat kekakuan lutut.Pada pembahasan kali ini, saya sampaikan satu bentuk latihan penguatan otot paha depan (quadriceps), dengan metoda isometrik. Latihan dilakukan saat tidak terjadi radang pada lutut, (tidak sakit, tidak teraba hangat, tidak bengkak). Sebaiknya sudah dilakukan sebelum memasuk usia resiko terjadinya OA. Tahanan selama 5 detik cukup aman.ObatObat yang di berikan pada umumnya golongan NSAID, namun untuk OA biasanya disertai pemberian golongan glucosamine chondroitin . Keduanya ada dalam bentuk minum ataupun olesan. Yang sebaiknya diperhatikan, takaran dan cara pemakaian. Obat lain berupa injeksi serta tindakan operasi, pastinya harus dengan indikasi yang tepat.Tips:CATATAN:Arthrocentesis: Suatu prosedur menggunakan jarum dan syringe steril, dipergunakan untuk mengeluarkan cairan dalam sendi. Arthroscopy: Suatu tehnik pembedahan dengan memasukkan tabung ke dalam sendi, untuk melihat, mendiagnosa dan memperbaiki jaringan.

BACAAN 2Operasi penggantian sendi lutut, atau yang dikenal dengan nama Total Knee Arthroplasty, dapat membantu menghilangkan rasa nyeri dan mengembalikan fungsi pada sendi yang sudah mengalami kerusakan. Pada waktu penggantian sendi, maka tulang dan tulang rawan yang sudah rusak akan dibuang dan digantikan dengan sendi buatan (prosthesis) yang terbuat dari metal alloy, plastik yang sangat kuat dan polymer.

''Penggantian sendi lutut dapat memperbaiki masalah lutut yang sering dijumpai pada osteoarthritis (pengapuran), rheumatoid arthritis dan kelainan degeneratif (penuaan) lainnya'' ungkap..... Rumah Sakit Awal Bros.

Menurutnya, penggantian sendi lutut akan sangat membantu pada orang-orang yang memiliki keluhan nyeri yang membuat aktivitas sehari-hari menjadi terbatas, atau jika pada istirahatpun tetap terasa nyeri, keterbatasan mobilitas, seperti lutut yang kaku dan bengkak sehingga susah untuk ditekuk atau diluruskan, sudah mencoba berbagai metode pengobatan, akan tetapi tidak berhasil.

Selain itu, operasi penghilang nyeri juga bisa dilakukan bila lutut sudah menjadi bengkok, baik bentuk "O" atau bentuk " X", usia tua, diatas 55 tahun, atau secara umum kondisi baik, tidak terdapat gangguan aliran darah, diabetes, infeksi yang mungkin dapat menimbulkan komplikasi operasi.

Untuk melakukan operasi penggantian sendi lutut dilakukan oleh dokter spesialis orthopaedi dan traumatologi. Sebelum prosedur operasi dilakukan, biasanya dokter akan menanyakan riwayat medis dan melakukan pemeriksaan terhadap lutut. Tidak hanya itu saja, dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang X-ray, untuk melihat seberapa parah kerusakan sendi yang sudah terjadi.

''Sebelum operasi dilakukan, biasanya kami akan melakukan pemeriksaan lengkap seperti tes darah, elektrokardiografi (EKG) dan tes urin'' ujarnya.

Mau tahu proses pengoperasian? Menurut dia, operasi dilakukan dengan membuat sayatan yang panjangnya antara 15-20 cm pada lutut sehingga sendi dapat dibuka dan tulang atau tulang rawan yang rusak dapat dibuang.

''Setelah itu kami akan melakukan pengukuran sehingga prosthesis dapat dipasang dengan baik. Sebelum luka ditutup kembali, kami akan kembali melakukan tes untuk menilai apakah sendi yang baru sudah berfungsi dengan baik,'' terangnya.

Sebagian orang biasanya akan memilih melakukan operasi penggantian sendi lutut kiri dan kanan secara bersamaan, tidak dua tahap. Sebelum melakukan operasi, ada baiknya terlebih dahulu untuk berdiskusi atau konsultasi dengan dokter.

Diakuinya, selama beberapa minggu setelah operasi, biasanya tetap dibutuhkan alat bantu untuk berjalan seperti crutches atau walker.

''Setelah masa operasi buatlah rumah menjadi lebih aman selama masa pemulihan,'' tuturnya.

Hal itu bisa dilakukan dengan tinggal pada lantai dasar, karena naik atau turun tangga dapat menyulitkan, pasanglah palang pengaman atau secure handrail di kamar mandi, pasang secure handrail pada tangga dan buatkan footstool pada kursi sehingga sewaktu duduk, tungkai dapat diluruskan. Selain itu juga bisa gunakan kloset duduk, jangan kloset jongkok, serta jangan memasang karpet pada lantai.

Selama dalam perawatan, dokter... menuturkan sebaiknya tetap menggerakkan kaki dan ankle, sehingga aliran darah menjadi lancar dan dapat mencegah pembengkakan pada tungkai.

''Biasa dokter atau fisiotherapis akan menunjukkan bagaimana cara latihan dengan lutut yang baru. Agar pemulihan dapat berlangsung dengan baik, sebaiknya diikuti instruksi dokter menyangkut diet, perawatan luka dan latihan,'' ungkapnya.Selain itu ada baiknya melakukan aktifitas fisik denan terprogram seperti berjalan bertahap, pertama-tama latihan jalan di ruangan, setelah mobilitas meningkat dilanjutkan dengan latihan jalan di luar ruang. Selain itu, juga bisa perlahan-lahan kembali melakukan aktivitas sehari-hari, seperti naik-turun tangga. Ada baiknya juga tetap melakukan latihan penguatan lutut seperti yang diajarkan di rumah sakit, lakukanlah beberapa kali dalam sehari

''Sudah lebih dari 95 persen orang-orang yang menjalani penggantian sendi lutut tidak lagi merasakan nyeri, mobilitas yang membaik dan secara keseluruhan kualitas hidup menjadi lebih baik. Tetapi aktivitas seperti jogging, main tenis, loncat serta contact sport sebaiknya dihindarkan. Karena berisiko penggantian sendi lutut,'' ungkapnya.

Ia menjelaskan, sama dengan hal pembedahan, penggantian sendi lutut dapat menimbulkan risiko infeksi, serangan jantung serta stroke. Penyebab yang paling sering karena adanya gumpalan darah , karena itu biasanya dicegah dengan memberikan obat pengencer darah.

''Infeksi selalu menjadi perhatian pada penggantian sendi lutut, bahkan sampai beberapa tahun setalah operasi. Karena itu, selalu perhatian bila terjadi tanda-tanda seperti demam tinggi, menggigil, keluar cairan dari bekas luka, lutut kemerahan, bengkak dan nyeri,'' urianya.

Bila mengalami gejala seperti itu minumlah obat antibiotik. Nah bila antibiotik tidak berhasil menanggulangi infeksi, biasanya dilakukan pembedahan untuk melepaskan prosthesis yang terinfeksi dan pembedahan berikutnya untuk memasang lagi.

Selain itu, juga ada risiko lain yang mungkin timbul adalah kegagalan sendi baru. Biasanya terjadi karena stres yang terjadi pada aktivitas sehari-hari sehingga bagian plastik menjadi lebih cepat rusak. Risiko kegagalan makin meningkat pada pasien muda, obesitas atau yang memiliki komplikasi lainnya.