modul pelatihan - osteoarthritis sendi lutut untuk tenaga fisioterapi di 0puskesmas

12
BUKU INFORMASI SINGKAT TENTANG BUKU INFORMASI SINGKAT TENTANG ORGANISASI, KANTOR PEMERINTAHAN, ORGANISASI, KANTOR PEMERINTAHAN, PENYEDIA LAYANAN, AKSES KESEHATAN PENYEDIA LAYANAN, AKSES KESEHATAN DAN PENDIDIKAN, SERTA BEBERAPA DAN PENDIDIKAN, SERTA BEBERAPA INFORMASI LAIN YANG TERKAIT INFORMASI LAIN YANG TERKAIT

Upload: siska

Post on 05-Nov-2015

39 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

pemeriksaan lutut

TRANSCRIPT

  • BUKU INFORMASI SINGKAT TENTANG BUKU INFORMASI SINGKAT TENTANG ORGANISASI, KANTOR PEMERINTAHAN, ORGANISASI, KANTOR PEMERINTAHAN, PENYEDIA LAYANAN, AKSES KESEHATAN PENYEDIA LAYANAN, AKSES KESEHATAN DAN PENDIDIKAN, SERTA BEBERAPA DAN PENDIDIKAN, SERTA BEBERAPA INFORMASI LAIN YANG TERKAITINFORMASI LAIN YANG TERKAIT

  • MODUL PELATIHANOsteoarthritis Sendi Lutut Untuk Tenaga Fisioterapi di Puskesmas

    Diterbitkan oleh: HANDICAP INTERNATIONALJl. Prawirotaman III No. 669ABrontokusuman, Mergangsan, Yogyakarta, 55153Telp.: +62(0)274 376107 +62(0)274 382262

    Cetakan ke-1 : Desember 2013

    Layout Sampul : Aji Galarso AndokoLayout Isi : Redyantoro

    Copyright 2013Handicap International mengijinkan penggandaan dan penggunaan penerbitan ini untuk pendidikan dan tujuan non komersial lainnya, namun dokumen tersebut harus mencantumkan nama Handicap International beserta penyandang dananya.

    Dicetak oleh: PERCETAKAN POHON CAHAYAE-mail: [email protected]: www.pohoncahaya.com

  • 3MODUL PELATIHAN Osteoarthritis Sendi Lutut Untuk Tenaga Fisioterapi di Puskesmas

    DAFTAR ISI

    A. Defi nisi ........................................................................................................................ 4B. Penyebab ....................................................................................................................... 4C. Gejala ........................................................................................................................... 4D. Jenis-Jenis Osteoarthritis (OA) ...................................................................................... 5 1. Primer ..................................................................................................................... 5 2. Sekunder ................................................................................................................. 5

    E. Faktor Resiko ................................................................................................................ 5F. Pencegahan Osteoarthritis (OA) .................................................................................... 5G. Penatalaksanaan Fisioterapi ........................................................................................... 6 1. Anamnesis ................................................................................................................ 6 2. Tes Cepat/Tes Orientasi ............................................................................................ 6 3. Tes Gerak Aktif ........................................................................................................ 6 4. Tes Gerak Pasif ......................................................................................................... 6 5. Tes Gerak Isometrik ................................................................................................. 6 6. Tes Khusus ............................................................................................................... 7 7. Pemeriksaan Tambahan ............................................................................................ 8

    H. Tujuan Pelaksanaan Fisioterapi ...................................................................................... 8I. Intervensi Fisioterapi ..................................................................................................... 8J. Latihan Tambahan ........................................................................................................ 9K. Senam Osteoarthritis (OA) ........................................................................................... 9L. Home Program/Edukasi Pasien ..................................................................................... 11M. Standar Operasional Prosedur (SOP) Fisioterapi (lihat lampiran) .................................. 11

  • 4 MODUL PELATIHAN Osteoarthritis Sendi Lutut Untuk Tenaga Fisioterapi di Puskesmas

    Osteoarthritis Pada Sendi Lutut

    A. Definisi Osteoarthritis adalah suatu kondisi sendi ditandai dengan kerusakan dan hilangnya kartilago

    artikular yang berakibat pada pembentukan osteofi t, rasa sakit, pergerakan yang terbatas, deformitas. infl amasi persendian terjadi disebabkan oleh penipisan dan kerusakan tulang rawan. Osteoartritis dikenal juga sebagai artritis degeneratif, penyakit degeneratif sendi), adalah kondisi di mana sendi terasa nyeri akibat infl amasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi. OA dapat terjadi di semua sendi di tubuh, tetapi paling sering pada persendian yang menumpu berat badan antara di pinggul, lutut, tangan, kaki, dan tulang belakang.

    B. Penyebab Penyebab tidak jelas, tetapi OA sering dihubungkan dengan proses degenerative dan

    kemungkinan kondisi lain seperti penyakit metabolisnya serta obesitas. Penyebab osteoartritis bermacam-macam. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara osteoarthritis dengan reaksi alergi, infeksi, dan invasi fungi (mikosis). Riset lain juga menunjukkan adanya faktor keturunan (genetik) yang terlibat dalam penurunan penyakit ini. beberapa faktor resiko terjadinya osteoartritis adalah sebagai berikut:

    Usia 45 tahun dan wanita lebih rentan untuk terjadinya OA Kelebihan berat badan Aktifi tas fi sik yang berlebihan, seperti para olahragawan dan pekerja kasar Menderita kelemahan otot paha Pernah mengalami patah tulang disekitar sendi yang tidak mendapatkan perawatan yang

    tepat Sebagian besar kasus OA tidak diketahui penyebabnya dan disebut OA primer.

    Ketika penyebab OA diketahui, kondisinya disebut OA sekunder. Kondisi yang dapat menyebabkan OA sekunder termasuk sendi abnormal sejak lahir (kelainan bawaan),

    diabetes dan gangguan hormon lainnya, asam urat, obesitas, trauma berulang atau pembedahan pada struktur sendi.

    C. Gejala Gejala-gejala OA berbeda-beda pada setiap orang. Beberapa orang hanya merasakan sakit

    ringan dan kekakuan, pada orang lain gejalanya parah dan melumpuhkan. Nyeri. Ini adalah gejala awal dan biasanya diperparah oleh penggunaan sendi dan

    berkurang dengan istirahat. Kekakuan sendi sementara setelah masa istirahat (seperti bangun tidur di pagi hari atau

    setelah duduk dalam waktu lama). Kekakuan cenderung menghilang setelah menggunakan persendian selama 5-15 menit.

    Pembengkakan dan kemerahan pada persendian.

  • 5MODUL PELATIHAN Osteoarthritis Sendi Lutut Untuk Tenaga Fisioterapi di Puskesmas

    Kelemahan otot-otot di sekitar sendi yang terkena, kadang-kadang menimbulkan perasaan ketidakstabilan sendi.

    Pengurangan mobilitas dan fl eksibilitas sendi. Perasaan atau suara berderak ketika menggerakkan sendi. Kelelahan yang menyertai rasa sakit pada persendian Kesulitan menggunakan persendian Bunyi pada setiap persendian(crepitus). Gejala ini tidak menimbulkan rasa nyeri, hanya

    rasa tidak nyaman pada setiap persendian (umumnya lutut) Perubahan bentuk tulang.Ini akibat jaringan tulang rawan yang semakin rusak, tulang

    mulai berubah bentuk dan meradang , menimbulkan rasa sakit yang amat sangat. Khusus pada lutut nyeri muncul oleh karena adanya gerakan lutut, tandanya seperti sendi

    terkunci, nyeri saat mau bangkit dari kursi, nyeri saat bangkit dari duduk di lantai atau saat dari berdiri ke duduk di lantai, kelemahan otot-otot tungkai.

    D. Jenis-Jenis Osteoarthritis (OA)

    1. Primer Penyebab tak diketahui, akibat proses penuaan alami. Dialami setelah usia 45 tahun, tidak

    diketahui penyebab secara pasti, menyerang perlahan tapi pasti, dan dapat mengenai banyak sendi. Biasanya mengenai sendi lutut dan panggul, bisa juga sendi lain seperti punggung dan jari-jari.

    2. Sekunder Dialami sebelum usia 45 tahun, penyebab trauma (instability) yang menyebabkan luka pada

    sendi (misalnya patah tulang atau permukaan sendi tidak sejajar), akibat sendi yang longgar dan pembedahan pada sendi. Penyebab lain adalah faktor genetik dan penyakit metabolik.

    E. Faktor Resiko

    Usia diatas 50 tahun. wanita Kegemukan Riwayat immobilisasi Riwayat trauma atau radang di persendian sebelumnya. Adanya stress pada sendi yang berkepanjangan,misalnya pada olahragawan. Adanya kristal pada cairan sendi atau tulang . Densitas tulang yang tinggi Neurophaty perifer faktor lainnya : ras, keturunan dan metabolik.

    F. Pencegahan Osteoarthritis (OA)

    Dengan mengeleminir faktor predisposisi di atas. Sebagai tips, lakukan hal-hal berikut untuk menghindari sedini mungkin anda terserang OA atau membuat OA anda tidak kambuh yaitu dengan;

    Menjaga berat badan Olah raga yang tidak banyak menggunakan persendian Aktifi tas Olah raga sesuai kebutuhan Menghindari perlukaan pada persendian.

  • 6 MODUL PELATIHAN Osteoarthritis Sendi Lutut Untuk Tenaga Fisioterapi di Puskesmas

    Minum suplemen sendi Mengkonsumsi makanan sehat Memilih alas kaki yang tepat dan nyaman Lakukan relaksasi dengan berbagai tehnik Hindari gerakan yang meregangkan sendi jari tangan. Jika ada deformitas pada lutut, misalnya kaki berbentuk O, jangan dibiarkan. hal tersebut

    akan menyebabkan tekanan yang tidak merata pada semua permukaan tulang.

    G. Penatalaksanaan Fisioterapi

    1. Anamnesis

    Nyeri jenis ngilu/pegal pada Tibio femoral joint Morning sickness dan start pain Gerak terbatas dan crepitasi

    2. Test Cepat/Tes Orientasi

    Tes Orientasi adalah tes provokasi untuk mengungkap letak kelainan yang dikeluhkan penderita baik segmental maupun regional yang bersifat umum dan praktis. Sebagai contoh penderita dengan keluhan nyeri lutut, maka tes orientasinya adalah berdiri ke jongkok dan sebaliknya.

    3. Test Gerak Aktif

    Yaitu suatu gerakan pemeriksaan yang dilakukan sendiri oleh penderita sesuai petunjuk pemeriksa. Informasi yang diperoleh dari pemeriksaan ini masih bersifat global sebab masih melibatkan berbagai struktur seperti neuromuskular, arthrogen, vegetatif mechanism. Pemeriksaan ini dapat memberikan informasi berupa koordinasi gerakan, pola gerak, nyeri dan ROM aktif

    4. Test Gerak Pasif

    Adalah suatu gerakan pemeriksaan terhadap pasien yang dilakukan oleh pemeriksa tanpa melibatkan pasien secara aktif. Dengan demikian pemeriksaan ini banyak ditujukan untuk struktur arthrogen dan myotendinogen secara pasif. Sebelum melakukan pemeriksaan usahakan agar region yang akan digerakan dalam keadaan rileks dan saat digerakkan usahakan mencapai ROM seoptimal mungkin dengan memperhatikan keluhan penderita, sehingga pada satu sisi akan terjadi penguluran dan pada sisi yang lain mengalami kompresi. Informasi yang dapat diperoleh melalui pemeriksaan ini adalah ROM pasif, stabilitas sendi. rasa nyeri, pola capsular dan fi rm end feel

    5. Test Gerak Isometric

    Gerak isometrik melawan tahanan atau tes provokasi nyeri adalah pemeriksaan yang ditujukan pada musculotendinogen dan neurogen. Caranya; penderita melakukan gerakkan dengan melawan tahanan yang diberikan oleh pemeriksa tanpa terjadi gerakkan yang merubah posisi ROM sendi pada region yang diperiksa. Informasi yang dapat diperoleh dari pemeriksaan ini yaitu nyeri pada musculotendinogen, kekuatan otot secara isometric, kualitas saraf motorik.

  • 7MODUL PELATIHAN Osteoarthritis Sendi Lutut Untuk Tenaga Fisioterapi di Puskesmas

    6. Tes Khusus

    Tes Ballotement (menggoyang-goyangkan objek di dalam cairan) Caranya : recessus suprapatellaris dikosongkan dengan menekannya dengan satu

    tangan, sementara itu dengan jari tangan lainnya patella ditekan ke bawah. Dalam keadaan normal patella tidak dapat ditekan ke bawah, tapi bila terdapat (banyak) cairan pada sendi lutut (akibat OA) maka patella seperti terangkat shgsedikit ada gerakan ke atas-bawah dan kadang terasa seolah-olah patella mengetik pada dasar keras itu.

    Tes Fluktuasi

    Caranya : ibu jari dan jari telunjuk dari satu tangan diletakkan di sebelah kiri dan kanan patella. Bila kemudian recessus suprapatellaris itu dikosongkan menggunakan tangan lainnya, maka ibu jari dan jari telunjuk tadi seolah-olah terdorong oleh perpindahan cairan dalam sendi lutut

    Tes Pengukuran Nyeri Dengan Vas (Visual Analogue Scale)

    Yaitu pemgukuran derajat nyeri dengan menunjukkan titik pada garis skala nyeri (0-10 cm) salah satu titik ujung tidak nyeri dan ujung yang lain menunjukkan nyeri yang hebat. Panjang garis mulai dari titik tidak nyeri sampai titik yang ditunjuk pasien menunjukkan besarnya nyeri. Pasien diberi penjelasan, kemudian pasien diminta untuk menunjukkan letak derajat nyerinya.

    Keterangan :1 : Tidak Nyeri 1-3 : Nyeri ringan : secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik.4-6 : Nyeri sedang : Secara obyektif klien mendesis, menyeringai, dapat menunjuk kan

    lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah dengan baik.

    7-9 : Nyeri berat : secara obyektif klien terkadang tidak dapatmengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan distraksi

    10 : Nyeri sangat berat : Pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi, memukul.

    Pemeriksaan sepsifi c lain yang dapat dilakukan seperti Anterior and posterior draw test Lachman test Valgus & varus test Applay test McMuray test

  • 8 MODUL PELATIHAN Osteoarthritis Sendi Lutut Untuk Tenaga Fisioterapi di Puskesmas

    7. Pemeriksaan Tambahan

    Lakukan pemeriksaan X- ray (foto ronsen) pada sendi yang dikeluhkan jika memungkinkan untuk dilakukan, khusus untuk lutut pemeriksaan dilakukan posisi berdiri dan kedua lutut diperiksa untuk pembanding.

    Pada foto x- ray penderita OA kita bisa jumpai adanya; osteofi t pada pinggir sendi, penyempitan rongga sendi, peningkatan densitas tulang subkhondral, kista pada tulang subkhondral, cairan sendi sedikit

    H. Tujuan Pelaksanaan Fisioterapi

    Tujuan dari pelaksanaan fi sioterapi pada kasus osteoarthritis adalah untuk meningkatkan kekuatan oto, koordinasi, balance dan aktifi tas fungsional.

    I. Intervensi Fisioterapi

    Prinsip pengobatan: Tidak ada latihan menggabungkan kekuatan dan gerakan. Setiap penguatan otot akan isometrik, mobilisasi apapun akan dengan tidak melawan, gerakan tanpa beban, otot isometrik penguatan untuk meningkatkan stabilitas lutut dan mengurangi nyeri mungkin dengan menahan beban tapi tidak ada gerakan

    1. Stadium Ringan menurunkan berat badan bagi yang kelebihan berat badan latihan menguatkan otot paha dan pinggul untuk menjaga kebugaran tubuh memakai knee brance selama diperlukan Active mobilization Pemberian obat sesuai dengan yang disarankan atau yang di resepkan oleh dokter

    2. Stadium Sedang Joint mobilization , Pada awal intervensi translasi oscilasi dalam MLPP Translasi pada pembatasan fl eksi, ekstensi tibio femoral joint Active mobilization Transverse friction dengan cara mendorong patella ke lateral dan medial Strengthening exercise m. Vastus medialis pada posisi lutut gerak akhir ekstensi Medial arc support (corect shoes)

  • 9MODUL PELATIHAN Osteoarthritis Sendi Lutut Untuk Tenaga Fisioterapi di Puskesmas

    3. Stadium Berat Pilihan pengobatan terbaik sampai saat ini adalah operasi penggantian sendi (operasi yang

    dilakukan untuk mengganti sendi yang telah rusak dengan prostesis TKR (total knee replecement).

    Pada setiap stadium, pengobtan anti nyeri dapat dilakukan: Pijatan dengan gerakan sirkulasi Pemanasan (dibawah matahari jika tidak ada infrared) Positioning : tidak gerakan fl exi ataupun extensi yang berlebihan saat istrihat dan

    ketika tidur Elastic bandage atau menggunakan splint saat berjalan

    J. Latihan Tambahan

    Olahraga ringan menyebabkan peningkatan dan penurunan fungsi rasa sakit pada orang dengan osteoarthritis lutut. Gerak sendi yang memadai dan elastisitas jaringan periarticular diperlukan untuk tulang rawan gizi dan kesehatan, perlindungan struktur gabungan dari beban dampak merusak, fungsi, dan kenyamanan dalam kegiatan sehari-hari.

    Latihan untuk mendapatkan kembali atau mempertahankan gerak dan fl eksibilitas dengan intensitas rendah, gerakan terkontrol yang tidak menyebabkan rasa sakit meningkat.

    Kelemahan otot di sekitar sendi osteoarthritic adalah umum ditemukan. Progresif resistif / latihan beban memperkuat otot-otot dengan cara yang lulus untuk memungkinkan memperkuat sementara membatasi cedera jaringan.

    K. Senam Osteoarthritis (OA)

    1. Posisi duduk di kursi

    a. duduk dengan rileks (nyaman) di kursi, angkat salah satu tungkai dan ditahan 10 hitungan secara bergantian, diulang 3-4 kali dengan khaki bergantian.

    b. posisi duduk di ujung kursi dengan kedua tangan memegang kursi, tarik salah satu ujung kaki ke belakang/sejajar dengan kursi, dengan posisi kaki menumpu di ujung kaki. Lakukan dorongan ujung kaki ke lantai. Ditahan 5 kali hitungan, diulang 3-4 kali dengan kaki bergantian.

  • 10 MODUL PELATIHAN Osteoarthritis Sendi Lutut Untuk Tenaga Fisioterapi di Puskesmas

    c. posisi duduk di kursi, salah satu kaki diikat dengan karet, kemudian gerakkan kaki ke depan dan digerakkan dengan pelan-pelan, ulangi gerakan dengan kaki bergantian.

    d. posisi duduk di ujung kursi dengan kedua tangan memegang kursi, tarik salah satu ujung kaki ke belakang / sejajar dengan kursi, dengan posisi kaki menumpu di ujung kaki. Lakukan dorongan ujung kaki ke belakang. Ditahan 5 kali hitungan, diulangi 3-4 kali dengan kaki bergantian.

    2. Posisi berdiri

    a. Posisi berdiri tegak, angkat tungkai setinggi pinggang ke mudian dilakukan secara bergantian, latihan ini dilaku kan selama 2 menit.

    b. Posisi awal berdiri tegak dengan kedua tangan memegang pinggang, lakukan gerakan menekuk lutut, tidak dianjurkan menekuk lutut sampai posisi duduk. Ulangi gerakan 10 kali.

  • 11MODUL PELATIHAN Osteoarthritis Sendi Lutut Untuk Tenaga Fisioterapi di Puskesmas

    c. Posisi awal berdiri tegak disamping kursi, tali kaki dengan tiang kursi, kemudian gerakkan kaki kearah depan dan ditahan pada posisi itu selama 3 detik, ulangi 10 kali.

    d. Posisi berdiri di belakang kursi, ikat kaki dengan meng gunakan tali elastic, lakukan gerakan kearah belakang, tahan pada posisi itu selama 3 detik, ulangi 10 kali.

    e. Posisi berdiri di samping kursi, gerakkan tungkai kearah samping, tahan 2-3 detik ulangi 10 kali.

    L. Home Program/Edukasi pasien

    Pasien pendidikan telah terbukti untuk membantu dalam pengelolaan diri pasien dengan arthritis dalam menurunkan rasa sakit, meningkatkan fungsi, mengurangi kekakuan dan kelelahan, dan mengurangi penggunaan medis. Sebuah meta-analisis menunjukkan pendidikan pasien dapat memberikan pereda nyeri rata-rata 20% lebih bila dibandingkan dengan NSAID sendirian pada pasien dengan OA panggul atau rheumatoid arthritis.

    M. Standar Operasional Prosedur (lihat lampiran)

  • 12 MODUL PELATIHAN Osteoarthritis Sendi Lutut Untuk Tenaga Fisioterapi di Puskesmas

    DAFTAR PUSTAKA

    http://www.ilmufi sioterapi.info, pemeriksaan fi sioterapi pada sendi lutut, diakses 6 September 2013

    Presentasi materi Training Osteoarthritis Sendi Lutut dari Trainer Sugijanto pada 23 27 January 2012 di RSUZA Banda Aceh

    Setyohadi, B, (2003); Osteoarthritis Selayang Pandang; Kumpulan Makalah Temu Ilmiah Rematologi, Jakarta.

    Soeroso, J, et al, (1999); Terapi Baru pada OA. Dalam: Proceding Reumatologi Menyongsong Millenium ke-3.

    Suyati dan Margono, A, (1999), Teori dan Praktek Senam I; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Sebelas Maret Surakarta.

    /ColorImageDict > /JPEG2000ColorACSImageDict > /JPEG2000ColorImageDict > /AntiAliasGrayImages false /CropGrayImages true /GrayImageMinResolution 300 /GrayImageMinResolutionPolicy /OK /DownsampleGrayImages true /GrayImageDownsampleType /Bicubic /GrayImageResolution 600 /GrayImageDepth 8 /GrayImageMinDownsampleDepth 2 /GrayImageDownsampleThreshold 1.50000 /EncodeGrayImages true /GrayImageFilter /FlateEncode /AutoFilterGrayImages false /GrayImageAutoFilterStrategy /JPEG /GrayACSImageDict > /GrayImageDict > /JPEG2000GrayACSImageDict > /JPEG2000GrayImageDict > /AntiAliasMonoImages false /CropMonoImages true /MonoImageMinResolution 1200 /MonoImageMinResolutionPolicy /OK /DownsampleMonoImages true /MonoImageDownsampleType /Bicubic /MonoImageResolution 1200 /MonoImageDepth -1 /MonoImageDownsampleThreshold 1.50000 /EncodeMonoImages true /MonoImageFilter /CCITTFaxEncode /MonoImageDict > /AllowPSXObjects false /CheckCompliance [ /None ] /PDFX1aCheck false /PDFX3Check false /PDFXCompliantPDFOnly false /PDFXNoTrimBoxError true /PDFXTrimBoxToMediaBoxOffset [ 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 ] /PDFXSetBleedBoxToMediaBox true /PDFXBleedBoxToTrimBoxOffset [ 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 ] /PDFXOutputIntentProfile (None) /PDFXOutputConditionIdentifier () /PDFXOutputCondition () /PDFXRegistryName () /PDFXTrapped /False

    /Description > /Namespace [ (Adobe) (Common) (1.0) ] /OtherNamespaces [ > /FormElements false /GenerateStructure true /IncludeBookmarks false /IncludeHyperlinks false /IncludeInteractive false /IncludeLayers false /IncludeProfiles true /MultimediaHandling /UseObjectSettings /Namespace [ (Adobe) (CreativeSuite) (2.0) ] /PDFXOutputIntentProfileSelector /NA /PreserveEditing true /UntaggedCMYKHandling /LeaveUntagged /UntaggedRGBHandling /LeaveUntagged /UseDocumentBleed false >> ]>> setdistillerparams> setpagedevice