mengenal konsep belajar otodidak bagian ii

2
MENGENAL KONSEP BELAJAR OTODIDAK (Bagian II) Oleh: Muhammad Ali, S.Pd., MM. (Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bima) Dalam kehidupan kita, kita mengenal tiga lingkungan pendidikan. Lingkungan pendidikan yang pertama adalah “keluarga”, yang kedua adalah “sekolah”, dan yang ketiga adalah “masyarakat”. Keluarga adalah lingkungan pertama dimana seorang anak mendapatkan pendidikan. Pendidikan dalam keluarga berkaitan dengan pendidikan mental, moral, etika, dan akhlak. Sekolah adalah lingkungan pendidikan dimana seorang anak dididik dan dilatih untuk memiliki keterampilan maupun ilmu dan pengetahuan sebagai bekal untuk kehidupannya pada masa yang akan datang. Masyarakat adalah lingkungan pendidikan dimana seorang anak setelah tumbuh menjadi remaja dan dewasa dapat belajar mengenal kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Azas pendidikan kita adalah adalah long life education (pendidikan sepanjang hayat atau seumur hidup). Dengan berlandaskan pada tiga lingkungan pendidikan dan azas pendidikan long life education, belajar tidak dibatasi oleh usia, waktu, dan tempat. Belajar dapat dilakukan di rumah (dalam lingkungan keluarga), di sekolah (dalam lingkungan sekolah), dan di lingkungan masyarakat (dalam lingkungan masyarakat). Belajar dapat dilakukan dengan bantuan orang tua, guru/dosen, atau hanya dengan menggunakan daya dan kemampuan sendiri. Dengan berlandaskan pada daya dan kemampuan sendiri, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum dapat belajar secara otodidak. Belajar secara otodidak adalah belajar sendiri dengan menggunakan segala daya, kemampuan dan pikiran sendiri untuk mengembangkan potensi diri secara optimal. Mereka dapat belajar sesuai dengan bakat dan minat masing-masing. Pertumbuhan dan perkembangan ilmu, pengetahuan, dan teknologi yang begitu pesat, memberikan kemudahan tersendiri bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk belajar secara otodidak. Mereka dapat belajar dengan menggunakan media pembelajaran yang ada di sekitar mereka seperti internet, televisi, komputer, radio, buku, majalah, koran, dan lain- lainnya.

Upload: ali-alparady

Post on 06-Aug-2015

28 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mengenal konsep belajar otodidak bagian ii

MENGENAL KONSEP BELAJAR OTODIDAK (Bagian II)

Oleh:

Muhammad Ali, S.Pd., MM.

(Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bima)

Dalam kehidupan kita, kita mengenal tiga lingkungan pendidikan. Lingkungan pendidikan yang pertama adalah “keluarga”, yang kedua adalah “sekolah”, dan yang ketiga adalah “masyarakat”. Keluarga adalah lingkungan pertama dimana seorang anak mendapatkan pendidikan. Pendidikan dalam keluarga berkaitan dengan pendidikan mental, moral, etika, dan akhlak. Sekolah adalah lingkungan pendidikan dimana seorang anak dididik dan dilatih untuk memiliki keterampilan maupun ilmu dan pengetahuan sebagai bekal untuk kehidupannya pada masa yang akan datang. Masyarakat adalah lingkungan pendidikan dimana seorang anak setelah tumbuh menjadi remaja dan dewasa dapat belajar mengenal kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Azas pendidikan kita adalah adalah long life education (pendidikan sepanjang hayat atau seumur hidup). Dengan berlandaskan pada tiga lingkungan pendidikan dan azas pendidikan long life education, belajar tidak dibatasi oleh usia, waktu, dan tempat. Belajar dapat dilakukan di rumah (dalam lingkungan keluarga), di sekolah (dalam lingkungan sekolah), dan di lingkungan masyarakat (dalam lingkungan masyarakat). Belajar dapat dilakukan dengan bantuan orang tua, guru/dosen, atau hanya dengan menggunakan daya dan kemampuan sendiri.

Dengan berlandaskan pada daya dan kemampuan sendiri, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum dapat belajar secara otodidak. Belajar secara otodidak adalah belajar sendiri dengan menggunakan segala daya, kemampuan dan pikiran sendiri untuk mengembangkan potensi diri secara optimal. Mereka dapat belajar sesuai dengan bakat dan minat masing-masing.

Pertumbuhan dan perkembangan ilmu, pengetahuan, dan teknologi yang begitu pesat, memberikan kemudahan tersendiri bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk belajar secara otodidak. Mereka dapat belajar dengan menggunakan media pembelajaran yang ada di sekitar mereka seperti internet, televisi, komputer, radio, buku, majalah, koran, dan lain-lainnya.

Salah satu contoh ketrampilan yang dapat dipelajari secara otodidak adalah ketrampilan Berbahasa Inggris. Apabila mereka ingin menguasai dan mampu menggunakan Bahasa Inggris, mereka dapat belajar secara otodidak dengan menggunakan segala sumber daya, tenaga, dan pikiran sendiri. Strategi belajar otodidak yang dapat mereka lakukan adalah sebagai berikut:

1) Belajar dengan membaca. Belajar dengan membaca buku, koran, majalah, atau sumber belajar lainnya yang ditulis dengan Bahasa Inggris.

2) Belajar dengan mendengar. Belajar dengan mendengarkan lagu-lagu barat, menonton dan mendengarkan program televisi dan radio yang disiarkan dalam Bahasa Inggris.

3) Belajar dengan berbicara. Belajar dengan berbicara dengan diri sendiri dan native speaker (pembicara asli) atau dengan siapa saja yang dianggap mampu berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris.

4) Belajar dengan menulis. Belajar dengan menulis apa yang telah dibaca, didengar, dan dibicarakan dalam Bahasa Inggris.

Page 2: Mengenal konsep belajar otodidak bagian ii

Belajar secara otodidak menghendaki “diri sendiri” sebagai “guru bagi diri sendiri”. Pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum dapat menjadi guru bagi diri mereka sendiri. Mereka dapat mengajar diri mereka keahlian dan ketrampilan apa saja yang mereka butuhkan dalam hidup dan kehidupannya.

Akhirnya, agar kita dapat belajar secara otodidak, mari kita maknai ungkapan berikut “Diri sendiri adalah guru bagi diri sendiri”. Ungkapan tersebut berarti bahwa “Dirimu sendiri adalah guru bagi dirimu sendiri”, “Diriku sendiri adalah guru bagi diriku sendiri”, dan “Diri kita sendiri adalah guru bagi diri kita sendiri”. Semoga tulisan ini dapat menggugah para pelajar, mahasiswa, dan masyarakat pada umumnya guna meningkatkan dan mengembangkan potensi diri mereka masing-masing secara optimal.