mengelola legal clinic -...

129

Upload: ngodat

Post on 28-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari
Page 2: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari
Page 3: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan

Mengembangkan LBH Kampus untukMemperkuat Akses Keadilan

PENYUSUN

Diterbitkan Oleh(ILRC)

Canadian International Development Agency (CIDA)

Fulthoni. AMSiti Aminah

Uli Parulian Sihombing

Atas Dukungan

Desember, 2009

The Indonesian Legal Resource Center

Sekretariat ILRC

ISBN 978-979-17584-8-2

Jl. Tebet Timur I No. 4 Jakarta, IndonesiaTelp. 021-93821173, Fax. 021-8356641

Email : [email protected] : www.mitrahukum.org

Perpustakaan Nasional RI, Data Katalog dalam Terbitan (KDT)

Cetakan; 2 3 4 5 6 7 8 9 10

x + 102 halaman, ukuran kertas 15 cm x 21 cm

MENGELOLA LEGAL CLINIC

Panduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

1

Design cover & layout by canting prod.

Isi diluar tanggungjawab percetakanDicetak oleh PT. Delca Indonesia

Page 4: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus

untuk Memperkuat Akses Keadilan

PENYUSUN

Fulthoni. AMSiti Aminah

Uli Parulian Sihombing

Page 5: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari
Page 6: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

PENGANTAR ILRC

The Indonesian Legal Resource Center

Legal Clinic

tool Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic,

Legal Clinic.

Legal Clinic

(ILRC) menyusun pan-

duan tentang pembantukan dan pengembangan , atau

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kampus dengan tujuan;

, panduan ini sebagai alat ( ) bagi pengelola

dalam menjalankan itu sendiri; , standarisasi

pengelolaan . Atau dengan kata lain, elemen-elemen

minimal apa saja yang harus dimiliki oleh , misalnya visi

dan misi, kode etik, serta kedudukan dalam perguruan

tinggi, dan sebagainya. Kemudian panduan ini juga lebih ditujukan

untuk mengoptimalkan menejemen , khususnya dalam

pemberian bantuan hukum untuk masyarakat marjinal, dan tempat

mahasiswa untuk magang praktik.

Belum banyak literatur yang menjelaskan secara

komprehensif dan lengkap tentang pengelolaan . Pada-

hal literatur tersebut penting sebagai bahan referensi dalam men-

jalankan khususnya untuk mereka yang sedang menja-

lankan

Tidak bisa dipungkiri, eksistensi ada di setiap

Pertama

Kedua

Page 7: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Masyarakat marjinal

sangat membutuhkan , karena eksistensinya dapat

membantu masyarakat marjinal ketika berhadapan dengan

permasalahan hukum. Atau sedikit banyak eksistensi

membantu akses keadilan masyarakat marjinal. Di titik inilah perlu

adanya panduan menjalankan , karena

harus mempunyai visi dan misi yang jelas, kemudian juga kode etik

yang menjadi panduan bagi pekerja dalam memberikan

pelayanan hukum kepada masyarakat marjinal, dan hubungannya

dengan permasalahan internal , serta hal-hal lainnya

yang memang perlu dalam menjalankan .

ILRC atas dukungan

(CIDA) menyusun buku panduan ini untuk memenuhi

kebutuhan pembentukan dan pengembangan , dan

lebih jauh untuk mengoptimalkan peran dalam

memberikan pelayanan hukum terhadap masyarakat marjinal. ILRC

mengucapkan terima kasih kepada CIDA atas dukungannya, dan

juga kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi

pemikiran dan waktu dalam penyusunan buku panduan ini.

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Canadian International Development

Agency

Legal Clinic

Legal Clinic

Jakarta, Desember 2009

Direktur Eksekutif ILRCUli Parulian Sihombing, SH, L.LM

vi MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

Page 8: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

v

1

9

27

1

5

7

9

13

14

15

17

18

27

27

30

31

32

33

Page 9: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

viii MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

Page 10: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

DAFTAR ISI ix

Page 11: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pemenuhan Hak atas Bantuan Hukum di Indonesia

Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari proses peradilan

yang adil dan di dalam prinsip negara hukum, dan merupa-

kan salah satu prinsip Hak Asasi Manusia (HAM) yang telah diterima

secara universal. Hal ini dinyatakan dalam Pasal 7 Deklarasi Umum

Hak Asasi Manusia (DUHAM) yang menjamin persamaan kedudu-

kan di muka hukum, dan dijabarkan dalam

atau Konvensi Hak Sipil dan Po-

litik. Pasal 16 dan Pasal 26 ICCPR menjamin, bahwa semua orang

berhak atas perlindungan dari hukum, serta harus dihindarkan ada-

nya diskriminasi berdasarkan apapun, termasuk status kekayaan.

Sedangkan Pasal 14 ayat (3) menjamin hak atas bantuan hukum,

dan memerintahkan kepada negara untuk menyediakan Advokat /

Pemberi Bantuan Hukum (PBH) yang memberikan bantuan hukum

secara efektif untuk masyarakat miskin, dan ketika kepentingan ke-

adilan mensyarakatkannya.

Selain DUHAM dan ICCPR, hak atas bantuan hukum terdapat

dalam

terkait pentingnya hak atas bantuan hukum bagi anak

inherent

International Covenant

on Civil dan Political Rights (ICCPR)

UN Standard Minimum Rules for the Administration of Juve-

nile Justice,

Page 12: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

yang berkonflik dengan hukum,

terkait pentingnya bantuan hukum yang berkualitas

pada orang-orang . Hak Bantuan hukum di-

kategorikan sebagai (tak dapat dikurangi).

Di Indonesia hak atas bantuan hukum tidak secara tegas di-

nyatakan sebagai tanggungjawab negara. Namun adanya prinsip

persamaan di hadapan hukum, dan pernyataan bahwa Indonesia

sebagai negara hukum seperti ditegasakan dalam pasal 1 ayat (3)

UUD 1945 menunjukkan, bahwa hak bantuan hukum adalah hak

konstitusional.

Persamaan di hadapan hukum harus diartikan secara dinamis,

dan tidak diartikan secara statis. Artinya, kalau ada persamaan di ha-

dapan hukum bagi semua orang, maka harus diimbangi juga dengan

persamaan perlakuan bagi semua orang. Jika ada

dua orang bersengketa datang ke hadapan hakim, maka mereka ha-

rus diperlakukan sama oleh hakim tersebut .

Persamaan di hadapan hukum yang diartikan secara dinamis ini di-

percayai, akan memberikan jaminan adanya akses untuk memper-

oleh keadilan bagi semua orang tanpa memper-

dulikan latar belakangnya. Menurut Aristoteles, keadilan harus diba-

gikan oleh negara kepada semua orang, dan hukum yang mem-

punyai tugas menjaganya agar keadilan sampai kepada semua

orang tanpa kecuali. Apakah orang mampu atau fakir miskin, me-

reka sama untuk memperoleh akses kepada keadilan.

Selain jaminan konstitusional dalam UUD 1945, berbagai

aturan hukum juga menjamin hak atas bantuan hukum untuk ma-

syarakat miskin/marjinal, diantaranya sebagai berikut.

1. Pasal 54, 55 dan 56, UU No. 18/1981 tentang Kitab

UN Declaration on the Rights of Dis-

abled Persons

difable (different ability)

non-derogable rights

(equal treatment)

(audi et alteram partem)

(access to justice)

1

1Frans Hendra Winarta,

Hukum Online.Com, 29 Januari 2009.Paradigma Bantuan Hukum Sekarang Harus Banting Setir,

2 MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

Page 13: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP),

menjamin hak seseorang atas bantuan hukum dalam

kasus pidana.

2. Pasal 18 ayat (4), UU No. 39/1999 tentang Hak-Hak Azasi

Manusia (HAM), menjamin hak setiap orang yang

diperiksa dalam kasus pidana untuk memperoleh bantuan

hukum, dari proses penyidikan sampai dengan putusan

pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap.

3. Pasal 14 ayat (3) d, UU No. 12/2005 tentang Ratifikasi

Kovenan Hak-Hak Sipil dan Politik (Sipol), menjamin hak

setiap orang atas bantuan hukum dalam kasus pidana.

4. Pasal 37 dan 38 UU No. 4/2004 tentang Kekuasaan

Kehakiman, menjelaskan setiap orang yang tersangkut

perkara berhak memperoleh bantuan hukum.

5. Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) No. 006/PUU-

II/2004, menjelaskan hak atas bantuan hukum merupakan

hak konstitusional setiap warga negara yang melekat di

dalam prinsip negara hukum di dalam pasal 1 Ayat (3)

UUD 1945.

Memang di dalam praktiknya, setiap orang yang terkait de-

ngan kasus pidana, belum tentu memperoleh bantuan hukum. Ne-

gara belum tentu menyediakan pengacara yang ditunjuk untuk men-

dampinginya. Hal itu berkaitan dengan model pemberian bantuan

hukum yang ada di dalam KUHAP dan aturan lainnya, yaitu hakim

menunjuk pengacara untuk memberikan bantuan hukum kepada

masyarakat miskin khususnya mereka yang diancam pidana hukum-

an di atas lima tahun, atau jenis-jenis hukuman tertentu saja. Akibat-

nya, tidak semua orang miskin, khususnya mereka yang diancam

hukuman di bawah lima tahun dapat memperoleh bantuan hukum.

Terdapat berbagai mekanisme untuk memperoleh bantuan

PENDAHULUAN 3

Page 14: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

hukum bagi masyarakat miskin. Organisasi pengacara, sesuai de-

ngan kewajibannya di dalam UU Advokat dan UU Kekuasaan

Kehakiman, mempunyai kewajiban untuk menyediakan jasa ban-

tuan hukum kepada masyarakat miskin. Bahkan pemerintah sudah

mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 83/2008 tentang Tata

Cara Pemberian Bantuan Hukum yang merupakan perintah pasal

22 UU No.18/2003 tentang Advokat. Tapi sayang, PP Nomor

83/2008 ini justru mempersempit jasa penyedian bantuan hukum,

karena jasa penyedia bantuan hukum hanya dalam konteks ke-

advokatan saja. Padahal banyak jasa penyedia bantuan hukum un-

tuk masyarakat miskin/marjinal misalnya (LBH

Kampus), atau LBH organisasi non-pemerintah

Model pemberian bantuan hukum yang dilakukan oleh organ-

isasi non-pemerintah lebih terfokus pada bantuan hukum struktural.

Model bantuan hukum struktural lebih menekankan pemberian ban-

tuan hukum yang ditujukan untuk merubah struktur yang timpang di

dalam masyarakat. Hal itu dilakukan, karena hukum berada di da-

lam ruang supra struktur, sementara ekonomi dan politik berada di

basis. Basis inilah yang lebih dominan menentukan suprastruktur.

Jadi, aktivitas pemberian bantuan hukum tidak hanya litigasi saja,

melainkan juga pendidikan, kampanye dan aktivitas-aktivitas lain-

nya yang ditujukan untuk merubah struktur yang timpang tersebut.

Ciri bantuan hukum strukural tersebut yang membedakan dengan

model bantuan hukum lainnya. Bantuan hukum strukural ini masih

relevan dilakukan oleh organisasi-organisasi bantuan yang ada,

Legal Clinic2

2Legal Clinic merupakan istilah yang merujuk pada lembaga atau unit yang ada di

Fakultas Hukum yang berperan memberikan pelayanan dan bantuan hukum. Adaberagam nama yang digunakan dan saling berbeda antara perguruan tinggi satu denganyang lainnya. Nama-nama itu antara lain Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum(LKBH), Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum (BKBH), Unit Konsultasi dan BantuanHukum (UKBH), Unit Pelayanan Konsultasi dan Bantuan Hukum (UPKBH), KlinikHukum, Legal Aid, dan lain-lain.

4 MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

Page 15: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

karena kondisi sosial yang timpang masih ada di masyarakat.

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) No. 006/PUU-II/2004,

menegaskan pentingnya peran dalam pemberian

bantuan hukum khususnya dalam mengimplementasikan fungsi ke-

tiga dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada

masyarakat. Bahkan, Putusan MK menegaskan peran penting pen-

didikan bantuan hukum dalam konteks kurikulum pendidikan

hukum dan implementornya. Putusan MK merujuk kepada hasil

penelitian Stephen Golub dan Marry Mc Clymont yang menegaskan

pendidikan bantuan hukum melalui pendidikan hukum klinik mem-

berikan manfaat besar untuk perkembangan pendidikan hukum,

dan perubahan sosial di masyarakat.

Putusan MK tersebut memberikan pesan, bahwa

tidak bisa dipisahkan dengan kurikulum, dan metode pengajaran di

pendidikan hukum. Hal inilah yang lebih dikenal dengan pendidikan

hukum klinik. Pendidikan hukum klinik lebih menekankan metode

pengajaran yang lebih interaktif, dan menghubungkannya dengan

praktik di . Dalam konteks pendidikan hukum klinik,

seharusnya merupakan tempat mahasiswa untuk ma-

gang (menambah pengetahuan keterampilan hukum), dan

terintegrasi dengan kurikulum pendidikan hukum.

Di sisi yang lain, putusan MK juga melihat peran

dengan akses terhadap keadilan, di mana masyarakat marjinal

khususnya yang berada di wilayah pedesaan yang tidak ada peng-

acara dan LBH organisasi non-pemerintah. berfungsi

menyediakan bantuan hukum yang merupakan

elemen terkecil dalam akses keadilan untuk masyarakat marjinal. Se-

B. dalam Sistem Pendidikan Hukum dan Akses

terhadap Keadilan

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

(legal aid provider)

PENDAHULUAN 5

Page 16: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

harusnya juga berperan dalam diseminasi informasi ten-

tang aturan hukum dan substansinya, serta mekanisme bantuan

hukum, kemudian mendorong penyelesaian sengketa di komunitas

dengan menggunakan sarana yang ada di komunitas itu, atau

melalui mediasi.

Legal Clinic

Pertimbangan Putusan Mahkamah Konstitusi

Perkara No. 006/PUU-II/2004 tentang Pengujian UU Advokat

Menimbang bahwa UUD 1945, Pasal 1 ayat (3), secara tegas me-

nyatakan Indonesia adalah negara hukum yang dengan demikian ber-

arti, bahwa hak untuk mendapatkan bantuan hukum sebagai bagian dari

hak asasi manusia, harus dianggap sebagai hak konstitusional warga

negara, kendatipun undang-undang dasar tidak secara eksplisit meng-

atur atau menyatakannya, dan oleh karena itu negara wajib menjamin

pemenuhannya.

Menimbang bahwa dalam rangka menjamin pemenuhan hak un-

tuk mendapatkan bantuan hukum bagi setiap orang sebagaimana di-

maksud, keberadaan dan peran lembaga-lembaga nirlaba semacam

LKPH UMM, yang diwakili Pemohon, adalah sangat penting bagi pencari

keadilan, teristimewa bagi mereka yang tergolong kurang mampu untuk

memanfaatkan jasa penasihat hukum atau advokat profesional. Oleh

karena itu, adanya lembaga semacam ini dianggap penting sebagai

instrumen bagi perguruan tinggi terutama Fakultas Hukum untuk melak-

sanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam fungsi pengabdian kepada

masyarakat. Di samping itu, pemberian jasa bantuan hukum juga dima-

sukkan sebagai bagian dari kurikulum pendidikan tinggi hukum dengan

kategori mata kuliah pendidikan hukum klinis dan ternyata membawa

manfaat besar bagi perkem-bangan pendidikan hukum dan perubahan

sosial, sebagaimana ditun-jukkan oleh pengalaman negara-negara

Amerika Latin, Asia, Eropa Timur, Afrika Selatan, bahkan juga negara

yang sudah tergolong negara maju sekalipun seperti Amerika Serikat.

6 MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

Page 17: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

C. Pentingnya Panduan Mengelola Legal Clinic

Strategisnya dalam memperkuat akses terhadap

keadilan, belum diimbangi dengan pemahaman, dan kemampuan

yang memadai dari pimpinan terhadap aspek-aspek

dasar dalam pengelolaan organisasi bantuan hukum. Untuk me-

ningkatkan pemahaman dan kemampuan pimpinan ,

maka panduan ini disusun.

Panduan ini sangat penting bagi pimpinan karena

dapat dijadikan sebagai pedoman dan alat (tool) dalam menjalan-

kan organisasi bantuan hukum, serta memahami standarisasi penge-

lolaan . Panduan juga dapat dijadikan sebagai instrumen

untuk mengevaluasi kelembagaan yang sudah ada, agar

dapat berkembang lebih baik. Panduan ini lebih ditujukan untuk

mengoptimalkan peran khususnya dalam memberikan

bantuan hukum untuk masyarakat miskin/marjinal, dan tempat ma-

hasiswa untuk magang.

Panduan ini menguraikan isu-isu penting dan mendasar

dalam menjalankan diantaranya terkait dengan pem-

bentukan pengembangan struktur, penyusunan peren-

canaan strategis, pemberian pelayanan dan bantuan hukum, mene-

jemen perkara, penguatan sumber daya manusia, dan penggalang-

an dana.

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic,

Legal Clinic,

Legal Clinic,

PENDAHULUAN 7

Page 18: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

BAB II

PEMBENTUKAN LEGAL CLINIC

A. Lahir dan Berkembangnya Organisasi

Istilah organisasi berasal dari bahasa Yunani yang

artinya ”alat”. Organisasi merupakan dari setiap bentuk

kerjasama manusia untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi

dapat dipandang dalam tiga hal, yaitu sebagai wadah, proses dan

sistem. Organisasi sebagai wadah adalah tempat dimana kegiatan

manajemen dijalankan. Tinjauan organisasi sebagai proses adalah

memperhatikan dengan menyoroti interaksi antara orang-orang

yang menjadi anggota organisasi. Sebagai suatu proses, organisasi

jauh lebih dinamis daripada sebagai wadah. Sedangkan organisasi

sebagai sistem pada dasarnya merupakan kombinasi atau paduan

dari dua atau tiga sistem, yaitu sistem sosial, fungsional, dan komu-

nikasi. Organisasi sebagai sistem akan mencari cara berfikir yang

bersifat menyeluruh, secara semesta, dan bulat yang mencakup

sebanyak-banyaknya segi, segmen, aspek dan unsur dari organ-

isasi.

Ada beberapa unsur penting yang membentuk sebuah

”organon”

frame work

3

3Drs. Supardu , MM, dan Drs. Syaiful Anwar, SU, UII

Press: Jogjakarta, hal. 1-3.Dasar-Dasar Perilaku Organisasi,

Page 19: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

organisasi, yaitu adanya dua orang atau lebih sebagai kelompok,

adanya maksud untuk kerjasama, adanya proses pembagian kerja,

adanya pengaturan hubungan, dan adanya tujuan yang hendak

dicapai. Kelengkapan dari unsur-unsur itu akan menentukan eksis-

tensi dan keberlangsungan sebuah organisasi.

Organisasi yang lahir juga memiliki siklus atau daur ulang

layaknya kelahiran dan perkembangan manusia. Ada tahapan-ta-

hapan yang akan selalu dilewati oleh organisasi, yaitu masa perke-

nalan, bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa, matang. Setelah meng-

alami kematangan biasanya organisasi akan mengalami aristokrasi,

birokrasi awal, birokrasi, dan akhirnya mati.

Masa perkenalan adalah tahap awal dimana sebuah organ-

isasi belum terbentuk. Pada tahap ini ada beberapa orang berkumpul

dan berbincang, dan salah seorang diantaranya mengajukan gagas-

an tentang pentingnya ada organisasi untuk kepentingan tertentu.

Masing-masing orang mencoba membangun kesepakatan sehingga

lahirnya sebuah organisasi melalui sebuah ikrar bersama. Tanpa

adanya ikrar bersama, mutahil organisasi akan lahir.

Setelah gagasan pembentukan organisasi diterima dan

disepakati, maka lahirlah organisasi baru atau ’bayi’. Pada tahap ini

biasanya organisasi melakukan berbagai macam kegiatan tetapi ke-

giatan atau aktivitas itu belum memiliki orientasi yang jelas arahnya.

Pada tahap ini biasanya organisasi mengalami keterbatasan, baik

sumber daya manusia (SDM) dan pendanaan. Jika tidak segera

mendapatkan dukungan dana, organisasi ini akan segera mati.

Masa kanak-kanak bagi organisasi adalah masa-masa dimana

organisasi mulai belajar, mengenal, ingin tahu, dan melakukan apa

saja. Pada tahap ini biasanya para pengelola ingin meraih cita-

4

Roem Topatimasang dan Russ Dilts (Penerjemah),SEPMA dan P3M, Jakarta, 1989, hal. 9-15.

Menejemen Organisasi Nirlaba,4

10 MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

Page 20: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

citanya secara bersemangat ditandai dengan aktivitas yang luar

biasa. Pada tahap ini biasanya organisasi belum memiliki peng-

alaman menentukan prioritas yang perlu dilakukan.

Setelah melewati masa kanak-kanak organisasi kemudian

memasuki masa remaja, dimana pada tahap ini organisasi mulai me-

nyadari pentingnya aturan-aturan, tata tertib, dan adab kesopanan

serta tata krama. Pada tahap ini biasanya organisasi mulai menata

sendi-sendi administrasinya, sehingga banyak waktu dipergunakan

untuk rapat dan koordinasi. Berbagai aturan dibuat sedemikian

rupa, dan terkadang menyulitkan diri sendiri. Pada tahap ini juga

biasanya mulai muncul adanya pertentangan antara berbagai

kelompok dalam organisasi, dimana ada yang sangat dengan

sistem administrasi, ada kelompok lain yang menekankan penting-

nya kelancaran pekerjaan serta kemungkinan meraih kesempatan

baru. Untuk mempertemukan berbagai pandangan, maka pada ta-

hap ini perlu mulai melibatkan pihak lain.

Berbagai konflik tersebut biasanya dapat diatasi setelah organ-

isasi memasuki masa dewasa. Layaknya orang dewasa, pada masa

ini lebih menekankan orientasi pada hasil dan prestasi kerja, adanya

pandangan bersama yang utuh dan padu, serta adanya mekanisme

sistem yang efisien. Organisasi yang telah dewasa mengetahui dan

sadar akan tujuan-tujuannya, serta sasaran yang ingin dicapainya.

Organisasi yang sudah dewasa secara perlahan bergerak me-

masuki masa kematangannya. Pada tahap ini adalah tahap dimana

organisasi mencapai puncak kemampuannya, yang tetap berusaha

mempertahankan orientasi hasil dan tingkat prestasi yang telah di-

peroleh selama ini, dengan sistem administrasi yang tangguh, na-

mun nyaris kehilangan cita-cita awalnya. Organisasi mulai sungkan

menangani hal-hal baru dan lebih suka mengerjakan hal-hal yang te-

lah terbukti berhasil. Pada tahap ini kepekaan akan penting atau

rigid

PEMBENTUKAN LEGAL CLINIC 11

Page 21: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

tidak pentingnya mulai pupus. Gagasan-gagasan baru didengar tan-

pa menerima atau menolaknya, dan jika keadaan ini terus berlang-

sung secara perlahan sikap yang berorientasi pada hasil hilang. Jika

hal ini terjadi, maka perlu penyembuhan dengan merangsang para

anggotanya mengembangkan kembali cita-cita awal organiasasi de-

ngan perasaan, semangat dan pandangan baru.

Jika proses penyembuhan yang dilakukan ternyata gagal atau

bahkan tidak ada sama sekali, masa surut organiasai akan terus

berlangsung, dan segera memasuki tahap aristokrasi. Pada tahap ini

organisasi mulai membosankan. Para pimpinan mulai dihinggapi ra-

sa khawatir berlebihan tentang kelanjutan organisasi dan masa

depannya. Tak seorangpun melakukan sesuatu yang berarti dan

organisasi lebih senang mengungkap kebanggaan masa lalu. Sema-

kin lama, banyak anggaran dialokasikan untuk membiayai pengen-

dalian administrasi yang ketat, pelatihan staf, dan acara-acara silatu-

rahmi, sementara makin sedikit yang dibelanjakan untuk keperluan

pembaruan dan peningkatan hasil kerja.

Cepat atau lambat, organisasi yang aristokratis akan mema-

suki masa birokasi awal. Pada tahap ini mulai muncul perpecahan

diantara pengurus dan muncul gejala (kekhawatiran berle-

bihan tanpa alasan). Orang mulai berkonflik antara satu dengan

yang lain, setiap keputusan mengundang kecurigaan dan dihu-

bungkan dengan taktik politik. Orang-orang bersikap karena lebih ta-

kut kehilangan jabatan. Gejala birokratisasi mulai muncul dan ber-

kembang, dan jika tidak diatasi akan semakin jauh menjadi birokrasi

yang sesungguhnya.

Pada saat organisasi memasuki birokrasi penuh yang terting-

gal dari organisasi hanyalah setumpuk peratuan yang dan pe-

kerjaan rutin tulis menulis surat gaya kantoran resmi. Segala sesuatu

mesti tertulis, akses terhadap organisasi dibatasi, suasana kerja

paranoia

njlimet

12 MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

Page 22: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

menjadi tenang dan damai, segal konflik memang sudah tidak ada,

dan orang-orang yang masih ada adalah anak-anak manis yang

menyenangkan. Mereka setuju tentang apa saja yang, namun tidak

melakukan apapun. Dan akhirnya, organisasi akan mati, meskipun

dalam kenyataannya banyak organisasi birokratis tidak benar-benar

mati, namun mereka tetap berada pada keadaan tidak berdaya.

Setiap orang memiliki sikap dan pandangan hidup. Sikap dan

pandangan hidup itu sangat dipengaruhi oleh pengalaman hidup,

sejarah, dan lingkungan dimana seseorang berada. Karena be-

ragamnya pengalaman, sejarah, dan lingkungan seseorang berada,

maka dapat dipastikan memunculkan sikap dan pandangan hidup

yang juga beragam, termasuk sikap, dan pandangan dalam meng-

hadapi realitas sosial yang ada di masyarakat. Setiap orang dengan

sikap dan pandangan hidupnya selalu membutuhkan sebuah media

untuk aktualisasi diri. Media itu pada umumnya berbentuk komu-

nitas yang lebih bersifat cair, atau organisasi, yaitu kumpulan orang-

orang dalam komunitas yang melembaga.

Komunitas dalam perguruan tinggi, khususnya fakultas

hukum juga eksis berbagai komunitas dengan orientasi yang be-

ragam. Para pengajar yang ada di dalamnya memiliki kecen-

derungan yang berbeda-beda sesuai dengan orientasi, aspirasi, dan

kompetensi masing-masing. Mereka menghimpun diri dalam ber-

bagai komunitas, bahkan membentuk lembaga-lembaga dengan tu-

juan tertentu.

Salah satu kelembagaan yang selama ini eksis di fakultas

hukum, adalah sebagai media bagi para pengajar fakul-

tas hukum menyalurkan aspirasi dan kompetensinya melalui kegiat-

an pelayanan dan bantuan hukum bagi masyarakat yang tidak

B. Mempersiapkan Pembentukan Legal Clinic

Legal Clinic

PEMBENTUKAN LEGAL CLINIC 13

Page 23: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

mampu. Hampir semua perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki

fakultas hukum, baik negeri maupun swasta juga memiliki

Lembaga ini ada yang bernaung dibawah universitas, ada ju-

ga yang dibawah fakultas. Tidak mudah melembagakan sebuah

organisasi bantuan hukum yang bernaung di bawah perguruan ting-

gi. Diperlukan pemikiran yang cermat, komitmen yang tinggi sehing-

ga kelembagaan itu bisa berkembang, dan eksis dalam memberikan

layanan bantuan hukum.

Secara prosedural, proses pembentukan tidak

jauh berbeda dengan pembentukan organisasi atau lembaga pada

umumnya. Ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam membentuk

organisasi, tidak terkecuali organisasi bantuan hukum di perguruan

tinggi, yaitu posisi dan status organisasi, sifat dan orientasi organ-

isasi, serta ketersediaan sumber daya.

merupakan lembaga penyedia layanan bantuan

hukum yang bernaung dibawah perguruan tinggi. Keberadaannya

tidak dapat dipisahkan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya

dharma ketiga, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Statusnya

yang berada dalam ruang lingkup perguruan tinggi meniscayakan

lembaga ini mempertimbangkan berbagai kebutuhan, dan orientasi

kelembagaan terkait dengan dunia pendidikan hukum.

Keberadaan di sebuah perguruan tinggi, khusus-

nya yang memiliki fakultas hukum merupakan wadah bagi dosen,

alumni, dan mahasiswa dalam melakukan pengabdian kepada ma-

Legal

Clinic.

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

1. Posisi dan Status

5

14 MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh ILRC, setidaknya ada lima kelompokpenyedia jasa bantuan hukum, yaitu bantuan hukum oleh perguruan tinggi, bantuanhukum oleh NGO, bantuan hukum oleh advokat, bantuan hukum oleh organisasimasyarakat, dan bantuan hukum oleh partai politik. Kelompok-kelompok tersebutmenjalankan fungsi bantuan hukum dengan orientasi yang berbeda-beda.

5

Page 24: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

syarakat di bidang hukum. Dengan adanya maka fakul-

tas hukum tidak hanya mengajarkan teori kepada mahasiswa, tetapi

juga berbagai kemahiran dan praktik hukum. Di sisi lain, dengan

adanya maka akses warga masyarakat kepada keadilan

semakin terbuka lebar. Karena, memberikan berbagai

jenis pelayanan hukum yang dibutuhkan dengan biaya yang terjang-

kau. Bahkan, untuk jenis pelayanan hukum tertentu dapat diperoleh

secara gratis.

Keberadaan dalam sistem pendidikan tinggi

berbeda-beda antara satu lembaga dengan lembaga yang lain. Ada

yang bernaung dibawah fakultas hukum, tetapi ada pula yang ber-

naung dibawah perguruan tinggi. Ada yang otonom sebagai kelem-

bagaan tersendiri, ada pula yang menjadi bagian/unit dari labo-

ratorium hukum. Meskipun secara struktur berbeda-beda, namun

secara esensial sama yaitu sama-sama memberikan konsultasi, dan

bantuan hukum kepada masyarakat yang membutuhkan. Pada

umumnya keberadaan ini otonom dan berada dibawah

fakultas hukum.

Dalam teori organisasi dikenal dua pembagian organisasi

berdasarkan sifat dan orientasinya, yaitu dan

. Keduanya mempunyai perbedaan yang berimbas

pada pengorganisasiannya. Organisasi nirlaba adalah suatu organ-

isasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu, atau peri-

hal di dalam menarik perhatian publik untuk suatu tujuan yang tidak

komersil. Lahirnya organisasi nirlaba tidak lepas dari konteks sosial,

dan perkembangan masyarakat sehingga eksistensinya tidak dapat

Legal Clinic,

Legal Clinic,

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

organisasi profit non-

profit (nirlaba)

6

2. Sifat dan Orientasi Organisasi

15PEMBENTUKAN LEGAL CLINIC

Zairin Harahap,Mitra Hukum, ILRC, Edisi 4 Nopember-Desember 2009.

RUU Bantuan Hukum dan Eksistensi LKBH (Klinik Hukum) Perguruan

Tinggi,

6

Page 25: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

dilepaskan dari kepentingan masyarakat. Pada dasarnya organisasi

nirlaba adalah alat untuk mencapai tujuan (aktualisasi filosofi) dari

sekelompok orang, sehingga bukan tidak mungkin diantara satu

lembaga dengan lembaga yang lain memiliki filosofi yang berbeda-

beda.

Karakter khas dari organisasi nirlaba adalah spirit sosial, dan

orientasi kemanusiaanya sehingga pengelolaan organisasi maupun

indikator pencapaian kinerja organisasi tidak hanya berdasarkan

untung rugi secara ekonomi, tetapi lebih dari itu bagaimana ma-

syarakat yang menjadi lebih berdaya sesuai dengan kon-

teks hidup dan potensi-potensi kemanusiaannya. Dengan kata lain,

organisasi nirlaba adalah artikulator aspirasi dan sekaligus transfor-

mator bagi masyarakat. Organisasi nirlaba dibentuk untuk mewujud-

kan perubahan pada individu, maupun komunitas yang menjadi

nya.

Selain itu, unsur pembelajaran juga tidak terpisahkan dari

proses kerja organisasi nirlaba sehingga diharapkan selalu ada

keberlanjutan dan kesinambungan dalam setiap upaya yang dila-

kukan. Untuk itu, dalam mengelola organisasi nirlaba membutuhkan

kepedulian, dan integritas pribadi serta pemahaman yang utuh ten-

tang problem sosial yang dihadapi bersama masyarakat. Dalam

organisasi nirlaba, sumber daya manusia merupakan asset yang pa-

ling berharga, karena setiap agenda dan aktivitas yang dilalukan oleh

organisasi pada dasarnya adalah dari, oleh, dan untuk manusia.

Mengacu pada pembagian organisasi berdasarkan sifatnya se-

perti diatas, maka masuk dalam kategori organisasi nir-

laba. Visi dan misi tidak dapat dilepaskan dari konteks

fungsi perguruan tinggi, yang salah satu fungsinya adalah

7

stakeholder

stakeholder

Legal Clinic

Legal Clinic

Uli Parulian, dkk,KHN dan ILRC,

Jakarta, 2008.

Kertas Kerja Revitalisasi Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum

dalam Rangka Memperkuat Akses Keadilan bagi Masyarakat Marginal,

7

16 MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

Page 26: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian pada dasarnya adalah

kerelaan untuk membantu dan berbuat kepada orang lain tanpa

mengharap keuntungan dari tindakan yang dilakukan. Pelayanan

dan bantuan hukum yang diberikan kepada masyarakat

yang membutuhkan, bukan untuk mencari keuntungan, melainkan

semata-mata untuk pengabdian itu sendiri dalam rangka memper-

kuat akses masyarakat memperoleh keadilan.

Menempatkan sebagai organisasi nirlaba, mem-

bawa konsekuensi pada mekanisme pengelolaan organisasi, meli-

puti mekanisme kerja, menejemen, pengembangan sumber daya

manusia, serta pendanaan maupun pengelolaan anggarannya. Ke-

semuanya perlu disesuaikan dengan karakteristik organisasi nirlaba.

Aspek penting yang harus menjadi pertimbangan dalam

membentuk organisasi adalah ketersediaan sumber daya, baik sum-

ber daya manusia yang akan menjalankan organisasi maupun sum-

ber daya keuangan. Kedua hal ini menentukan keberlangsungan

sebuah organisasi. merupakan lembaga yang bernaung

dibawah perguruan tinggi, khususnya fakultas hukum. Dengan de-

mikian sumber daya manusia yang akan mengisi kelembagaan ini a-

dalah para pengajar fakultas hukum yang memiliki komitmen ter-

hadap pelayanan dan bantuan hukum. Dibutuhkan komitmen tinggi

agar organisasi bantuan hukum dapat berjalan efektif. Hal ini dise-

babkan, karena mereka yang terlibat dalam adalah

mereka yang juga memiliki tanggungjawab dalam proses pem-

belajaran di fakultas hukum. Ketersediaan dana juga harus diper-

hitungkan dalam membentuk organisasi bantuan hukum.

Ketersediaan dana menentukan keberhasilan dari tujuan

dibentuknya organisasi bantuan hukum.

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

3. Ketersediaan Sumber Daya

17PEMBENTUKAN LEGAL CLINIC

Page 27: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

C. Merumuskan Visi dan Misi

Ada dua komponen penting dalam organisasi yang harus ada,

dan keberadaanya menentukan keberlangsungan, dan keberhasilan

sebuah organisasi. Kedua komponen itu adalah visi dan misi. Sering-

kali orang menggabungkan atau menyamakan antara visi dan misi,

padahal keduanya memiliki makna, dan fungsi yang berbeda. Visi

adalah cita-cita, kehendak, impian, atau keinginan tentang sesuatu.

Visi adalah gambaran sukes yang menjadi pemandu. Bila dii-

baratkan dalam melukis, rumusan misi memberi cetak biru bagi

karya lukisan, apa, mengapa, dan bagaimana melakukan karya itu,

maka visi adalah lukisan tentang terwujudnya misi itu. Rumusan misi

menjawab pertanyaan tentang mengapa organisasi itu ada, apa

yang menjadi bisnis organisasi, siapa yang menjadi target kerja

organisasi, sedangkan visi menjawab pertanyaan akan seperti

apakah sukses itu.

Bagi sebuah organisasi visi menjadi kompas, atau petunjuk

arah yang berfungsi sebagai pemandu bagi orang-orang yang

terlibat di dalamnya, kemana hendak melangkah. Setiap ada per-

masalahan, dan perkembangan aktual yang dihadapi oleh organ-

”Visi adalah model mental tentang keadaan masa depan, yang

dibangun berdasarkan spekulasi yang masuk akal tentang masa

depan, dipengaruhi penilaian kita sendiri tentang apa yang mungkin

berharga. Sebuah visi adalah model mental yang dapat diwujudkan

oleh orang, dan organisasi melalui keterlibatan, dan tindakan-

tindakan mereka,”.8

18 MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

Burt Nanus, sebagamana dikuti dalam Michael Allison dan JudeKaye, Yayasan OBOR dan TIFA, Jakarta,2005, hlm. 85.

Visionary Leadership,

Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Nirlaba,

8

Page 28: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

isasi visi berfungsi sebagai rujukan untuk menganalisa, dan menen-

tukan sikap. Visi juga dapat dipergunakan untuk menentukan

prioritas-prioritas organisasi yang harus dijalankan. Sebagai peman-

du, maka visi harus dirumuskan sedemikian rupa, sehingga dapat

menjadi acuan dalam menjalankan organisasi.

Visi harus dirumuskan secara menantang, dan dapat mengil-

hami anggota kelompok untuk meregang kemampuannya, dan

mencapai maksudnya. Visi yang baik mencakup dua visi, yaitu eks-

ternal dan internal. Visi eksternal merumuskan bagaimana organ-

isasi mengubah dunia, sedangkan visi internal melukiskan seperti

apa tampaknya organisasi itu ketika dia bekerja efektif, dan efisien

untuk menopang tercapainya visi ekternal. Visi internal juga meru-

muskan apa yang membedakan organisasi itu dengan organisasi

yang lain.

Menyusun rumusan visi harus dimulai dengan proses intuisi,

dan gagasan-gagasan yang dikembangkan melalui diskusi-diskusi

reflektif, dan setelah itu menghasilkan sebuah arah, dan motivasi ber-

sama. Perumusan visi harus melibatkan seluruh sumber daya manu-

sia yang ada dalam organisasi dari semua level, dan bidang kerjaan.

Setiap orang perlu diberikan kesempatan untuk menyampaikan ga-

gasan tentang impiannya, cita-citanya atas organisasi dimana dia

menjadi bagian. Tantangan utama menyusun visi adalah adanya

tuntutan rumusan yang bersifat visioner yang mampu mengilhami

setiap orang, tetapi rumusan itu juga harus tetap berpijak pada re-

alitas, sehingga orang percaya dan yakin, bahwa visi itu akan dapat

direalisasikan.

Setidaknya rumusan misi harus mengandung tiga hal yaitu

9

19PEMBENTUKAN LEGAL CLINIC

Michael Allison dan Jude Kaye, ,Yayasan OBOR dan TIFA, Jakarta, 2005, hlm. 85.

Perencanaan Strategis Bagi Organisasi Nirlaba9

Page 29: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

maksud, bisnis/fokus organisasi, dan nilai-nilai.

maksud. Maksud merupakan kalimat yang melu-

kiskan hasil akhir yang ingin dicapai. Rumusan maksud dalam misi

menjelaskan pemecahan yang diusahakan oleh orgnaisasi dalam

kaitannya dengan fokus organisasi. Rumusan maksud mencakup

dua unsur dasar, yaitu sebuah yang menunjukkan perubahan

status, dan sebuah identifikasi masalah yang harus ditangani, atau

keadaan yang harus diubah. Maksud harus digambarkan dalam

kerangka hasil akhir yang lebih luas.

bisnis atau fokus. Bisnis atu fokus adalah sebuah

gambaran tentang sarana utama yang akan digunakan untuk men-

capai maksud. Jika maksud adalah sebuah tujuan, maka bisnis atau

fokus adalah sarana. Umumnya bisnis dirumuskan dalam bentuk

kata kerja.

nilai-nilai. Nilai-nilai merupakan keyakinan atau prin-

sip utama yang dianut bersama oleh anggota organisasi, dan diprak-

tikkan dalam pekerjaan mereka. Setiap organisasi pasti memiliki ni-

lai, baik itu dieksplisitkan maupun tidak. Sebuah nilai, sebaikanya

diungkapkan sehingga orang lain mengatuhi nilai-nilai apa yang

menjadi keutaaam dalam organisasi. Nilai atau keyakinan akan

memberi pedoman kepada setiap orang dalam mempergunakan sa-

rana, untuk mencapai maksud yang sudah dirumuskan. Komponen

nilai atau keyakinan melukiskan prinsip-prinsip dasar yang dimiliki

bersama oleh para anggota organisasi, dan dipraktikkan dalam pe-

kerjaan mereka. Nilai dapat pula mengungkapkan keyakinan, yang

berkaitan sikap untuk berafiliasi atau tidak berafiliasi pada asosiasi

tertentu. Dalam merumuskan nilai hendahnya stakeholder diberi ke-

sempatan memberikan pandangannya sehingga menghasilkan ru-

musan yang lebih baik.

10

Pertama,

infinitif

Kedua,

Ketiga,

20 MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

Michael Allison dan Jude Kaye, ibid, hlm. 68-6810

Page 30: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

Rumusan Visi, Misi dan Nilai Legal Clinic

Hasil Workshop tentang Legal Clinic, Surabaya, 25-27 April 2009

civitas academica

Legal Clinic

Visi Pemberian pelayanan dan bantuan hukum sebagai

wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi

kepada masyarakat dan dalam

rangka pemenuhan akses terhadap keadilan.

Misi 1. Memberikan pelayanan dan bantuan hukum.

2. Terlibat dalam pengambilan kebijakan.

3. Pendidikan dan peningkatkan keterampilan

bagi mahasiswa.

4. Menjadi sarana pengabdian bagi dosen di

bidang hukum.

Prinsip/Nilai 1. Nonpolitis.

2. Nonprofit.

3. Nondiskriminatif.

4. Professional (etis, disiplin, kapabel, akuntabel).

5. Aksesibilitas.

6. Komitmen.

7. Pembelaan terhadap kelompok masyarakat

tidak mampu.

8. Membela yang benar.

Visi sebagaimana tersebut bukanlah sesuatu yang

bersifat statis, tetapi dapat berubah sesuai dengan konteks waktu,

21PEMBENTUKAN LEGAL CLINIC

Page 31: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

dan tempat. Berdasarkan visi setidaknya ada empat

variabel penting, yaitu pemberian pelayanan dan bantuan hukum,

pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, bagi masyarakat dan

dan akses terhadap keadilan. Dari rumusan visi

tersebut, maka ada empat misi yang akan diemban oleh

yaitu; memberikan pelayanan dan bantuan hukum, terlibat dalam

pengambilan kebijakan, pendidikan dan peningkatkan keterampilan

bagi mahasiswa, dan menjadi sarana pengabdian bagi dosen di bi-

dang hukum.

Maksud pembentukan sebagaimana dalam visi

adalah adanya pemenuhan akses terhadap keadilan bagi ma-

syarakat. Akses terhadap keadilan itu dapat dipenuhi, jika ada upaya

sistematis dan terencana dari melalui kegiatan pelayan-

an dan bantuan hukum. Dengan demikian yang menjadi bisnis dari

adalah pelayanan dan bantuan hukum yang ditujukan

kepada masyarakat tidak mampu. Selain itu, pelayanan dan ban-

tuan hukum itu dilakukan dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma

Perguruan Tinggi sebagai wujud tanggungjawab, dan kepedulian

masyarakat akademis terhadap masyarakat tidak mampu atau ter-

marginalkan.

Ada beberapa prinsip atau nilai yang perlu dipegang teguh

oleh penyelenggara . Nilai-nilai itu antara lain;

nonpolitis. Nonpolitis bermakna, bahwa setiap akti-

vitas dan kegiatan yang dilakukan oleh tidak berkaitan,

dan tidak untuk kepentingan politik tertentu. Nonpolitis juga ber-

makna, bahwa tidak menjadi bagian atau berafiliasi de-

ngan komunitas politik tertentu. hadir sebagai per-

wujudan dari pengabdian masyarakat, dan pelayanan dan bantuan

hukum yang diberikan semata karena tanggungjawab sosialnya ke-

pada masyarakat yang termarginalkan.

Legal Clinic

civitas academica,

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Pertama,

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

22 MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

Page 32: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

Kedua,

Legal Clinic

Legal Clinic Legal Clinic

Legal Clinic

Ketiga,

Legal Clinic

Keempat,

Legal Clinic,

Legal Clinic

nonprofit. Nonprofit bermakna, bahwa kegiatan yang

dilakukan oleh tidak dalam rangka mencari keuntungan,

baik keuntungan secara kelembagaan maupun keuntungan bagi

personil yang ada dalam . Walaupun me-

narik bayaran kepada klien, itu semata bukan untuk mendapatkan

keuntungan melainkan menutupi kebutuhan operasional dalam pro-

ses pelayanan dan bantuan hukum. Selain untuk memenuhi kebu-

tuhan operasional, biaya yang dibebankan kepada klien, juga dapat

dimanfaatkan sebagai bentuk subsidi silang bagi pencari keadilan,

yang sama sekali tidak mampu membayar. Oleh karena itu, penting

bagi penyelenggara menentukan standar pembiayaan

penanganan perkara yang proporsional, dan dapat diper-

tanggungjawabkan penggunaannya.

nondiskriminatif. Nondiskriminatif mengandung mak-

na, bahwa dalam memberikan pelayanan dan bantuan hukum,

tidak membedakan perlakuan terhadap klien yang dita-

ngani. Mereka diberlakukan sama, dan dengan kualitas penanganan

yang juga sama, meskipun dengan latarbelakang yang berbeda-

beda.

professional. Professional bermakna, bahwa

pelayanan bantuan hukum yang diberikan oleh walau-

pun bersifat nonprofit tetap menjaga aspek professionalisme. Sikap

professional ini memiliki empat parameter yaitu etis, disiplin, ka-

pabel, dan akuntabel. Pekerja bantuan hukum di harus

memegang teguh etika, dan norma-norma yang ada. Mereka juga

terikat dengan kode etik yang lazim diberlakukan bagi advokat pada

umumnya. Professional juga berarti harus disiplin, artinya disiplin

terhadap tahapan dalam penanganan perkara. Meskipun dalam pe-

nanganan perkara tidak mendapatkan pembayaran yang semes-

tinya, orang-orang yang direkrut dan melakukan penanganan perka-

23PEMBENTUKAN LEGAL CLINIC

Page 33: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

ra harus menunjukkan kapabilitasnya sebagai pengacara atau pena-

sehat hukum pada umumnya. Pemberian pelayanan dan bantuan

hukum diberikan berdasarkan pada kompetensi, dan kemampuan

yang dimiliki oleh . Selain itu, parameter professional

yang lain adalah akuntabel. Setiap tindakan dan langkah yang diam-

bil oleh baik terkait dengan substansi perkara yang di-

tangani, pengelolaan keuangan, maupun penyelenggaraan organ-

isasi pada umumnya dapat dipertanggungjawabkan kepada klien

khususnya, dan masyarakat pada umumnya.

aksesibilitas. Aksesibilitas bermakna, bahwa jasa

layanan bantuan hukum yang diberikan oleh harus mu-

dah diakses oleh masyarakat yang membutuhkan. Mudah diakses

dapat dimaknai dalam konteks pemilihan tempat berkantornya

maupun penyediaan layanan bantuan hukum yang se-

tiap saat dapat diberikan. Keberadaan kantor yang ada

dalam lingkungan fakultas hukum seringkali tidak mudah diakses

oleh masyarakat. Seringkali muncul hambatan psikologis dari calon

klien ketika memasuki arena fakultas hukum.

komitmen. Komitmen menjadi spirit utama dalam

menjalankan Di tengah kesibukan seorang dosen

mengajar, dituntut tetap memiliki komitmen menyediakan waktu,

pikiran dan tenaganya untuk melayani masyarakat yang mem-

butuhkan bantuan hukum. Tanpa komitmen, sulit dapat

berjalan dan berkembang dengan baik.

pembelaan terhadap kelompok masyarakat tidak

mampu. Fokus utama dari pelayanan dan bantuan hukum

adalah mereka yang tidak mampu, baik secara ekonomi, mau-

pun politik. Tidak mampu juga dimaknai bagi kelompok-kelompok

rentan dan termarginalkan, misalnya anak, perempuan, kaum

miskin kota, masyarakat adat, dan lain-lain.

Legal Clinic

Legal Clinic,

Kelima,

Legal Clinic

Legal Clinic,

Legal Clinic

Keenam,

Legal Clinic.

Legal Clinic

Ketujuh,

Legal

Clinic

MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

24

Page 34: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

Kedelapan, membela yang benar. Nilai ini bermakna, bahwa

fokus utama pelayanan dan bantuan hukum diberikan bagi ma-

syarakat dalam posisi benar dengan bukti-bukti yang kuat.11

PEMBENTUKAN LEGAL CLINIC 25

Beberapa membuat batasan yang bersifat khusus, misalnya tidakmenangani kasus korupsi, narkoba, pemerkosaan, dan bahkan ada juga yang menolakmenangani kasus perceraian. Membuat batasan yang bersifat khusus ini dimungkinandilakukan oleh sebagai cerminan dari visi, dan idealisme dari lembaga masing-masing.

Legal Clinic

Legal Clinic

11

Page 35: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

BAB III

PENGEMBANGAN STRUKTUR

A. Konsep Penyusunan Struktur

1. Azas-Azas Penyusunan Struktur

Setiap organisasi membutuhkan struktur. Struktur organisasi

diartikan sebagai suatu kerangka yang mewujudkan pola tetap dari

hubungan-hubungan diantara bidang-bidang kerja, maupun orang-

orang yang menunjukkan kedudukan, wewenang, dan tanggung-

jawab masing-masing dalam suatu sistem kerjasama. Fungsi utama

struktur adalah menentukan kelancaran jalannya pelaksanaan, dan

merupakan pengaturan lebih lanjut tentang kekuasaan, pekerjaan,

tanggungjawab, dan orang-orang yang harus dihubungkan satu

sama lain. Dengan adanya struktur, maka setiap orang mengetahui

apa kedudukannya, tugasnya, tanggungjawabnya, kewajibannya,

fungsinya wewenangnya, dan lain sebagainya, termasuk siapa yang

menjadi atasan atau bawahannya.

Tidak mudah mewujudkan struktur ideal yang mampu

menjawab, dan memenuhi kebutuhan organisasi. Ada beberapa

azas penting yang harus dipahami dalam menyusun struktur organ-

isasi, yaitu azas perumusan tujuan, azas departementasi, azas pem-

12

Drs. Supardu , MM, dan Drs. Syaiful Anwar, SU, Op.Cit, hal. 30.12

Page 36: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

bagian kerja, azas delegasi kekuasaan, azas kesatuan komando, azas

koordinasi, azas rentang kontrol, azas jenjang organiasi, azas

fleksibilitas, azas keberlangsungan, dan azas keseimbangan.

Setiap organisasi harus memiliki tujuan yang hendak dicapai,

karena tujuan itu akan menjadi pedoman dalam menyusun fungsi-

fungsi yang diperlukan, aktivitas yang dilakukan, serta tugas-tugas

yang akan dilaksanakan. Setiap bagian organisasi harus merupakan

manifestasi dari seluruh sub tujuan tertentu yang selaras dengan

tujuan organisasi.

Departementasi adalah aktivitas untuk menyusun satuan-

satuan organisasi yang akan diserahi bidang kerja tetentu, atau fung-

si tertentu. Tujuan utama departementasi adalah agar pekerjaan da-

pat dijalankan secara lancar, karena kegiatan yang sejenis dan saling

berhubungan secara langsung dikelompokkan masing-masing

menurut jenis serta hubungannya. Ada beberapa model depar-

tementasi diantaranya adalah departementasi berdasarkan fungsi,

departementasi berdasarkan wilayah, dan departementasi ber-

dasarkan langganan. Masing-masing memiliki kelebihan dan keku-

rangan.

Adanya pembagian kerja dimaksudkan agar ada keseim-

bangan antara tugas yang dibebankan, tanggungjawab dan kekua-

saan, sehingga luas dan berat tanggungjawab yang dibebankan, se-

suai dengan luas dan berat tugasnya. Pembagian kerja ini penting

untuk dilakukan, karena setiap orang berbeda dalam pembawaan,

kemampauan serta kecakapan dan mencapai ketangkasan yang

besar dengan spesialiasi. Selain itu, pembagian kerja juga penting

karena setiap orang yang sama tidak dapat berada di dua tempat

pada saat yang sama, dan seseorang tidak akan dapat mengerjakan

dua hal pada saat yang sama. Pembagian kerja juga penting, karena

13

28 MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

Drs. Supardu , MM, dan Drs. Syaiful Anwar, SU, Op.Cit, hal. 6-18.13

Page 37: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

bidang pengetahuan dan keahlian begitu luas, sehingga seseorang

dalam rentangan hidupnya tidak mungkin mengetahui lebih banyak

daripada sebagian kecil pengetahuan dan keahlian itu.

Delegasi kekuasaan terkait dengan penyerahan sebagian hak

untuk mengambil tindakan yang diperlukan, agar tugas dan

tanggungjawabnya dapat dilaksanakan dengan baik. Dalam pende-

legasian kekuasaan atau wewenang dikenal istilah sentralisasi dan

desentralisasi. Sentralisasi berarti sumber terakhir pada tingkat

tertinggi dari wewenang adalah pimpinan organisasi. Dari pimpinan

inilah delegasi kekuasaan mengalir ke dalam kelompok tunggal.

Sedangkan desentralisasi adalah apabila wewenang dilimpahkan

kepada lebih daru satu orang, dimana masing-masing orang bekerja

sebagai satu kesatuan yang seakan-akan berdiri sendiri.

Azas kesatuan komando berarti, bahwa setiap pimpinan da-

lam organisasi hendaknya dapat diperintah dan bertanggungjawab

kepada seorang pimpinan atasan tertentu. Dengan prinsip ini, maka

setiap penyusunan struktur harus mengikuti tata hubungan bawahan

atasan, mulai dari bawah ke atas sampai berakhir pada satu titik

yakni puncak pimpinan organisasi. Azas koordinasi berarti, adanya

keselarasan aktivitas di antara satuan-satuan organisasi dan

keselarasan tugas di antara para pimpinannya. Koordinasi dapat

dilakukan dengan berbagai cara, misalnya pertemuan informal dan

formal, membuat surat edaran, membuat buku pedoman, membuat

simbol atau kode, dan lain-lain.

Azas rentangan kontrol bermakna, bahwa beberapa orang

setepat-tepatnya harus berada di bawah kekuasaan pimpinan, se-

hingga pimpinan mampu untuk mengadakan pengawasan terhadap

pelaksanaan perintahnya. Sehingga penting diperhatikan jumlah

maksimum orang yang langsung dapat dipimpin oleh seseorang.

Yang dimaksud dengan jenjang organisasi adalah tingkat-tingkat

PENGEMBANGAN STRUKTUR 29

Page 38: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

satuan organisasi, yang di dalamnya terdapat pejabat, tugas serta

wewenang tertentu menurut kedudukannya dari atas ke bawah

dalam fungsi tertentu.

Dengan adanya azas fleksibilitas menghendaki, bahwa struk-

tur organisasi harus mudah dirubah untuk disesuikan dengan peru-

bahan yang terjadi tanpa mengurangi aktivitas yang sedang berjalan.

Suatu organisasi yang dibentuk, oleh para pendirinya diharapkan

berjalan terus menerus tidak boleh berhenti karena seseorang ber-

halangan. Oleh karena itu, perlu disediakan sarana agar dapat me-

lanjutkan aktivitas organisasi secara terus menerus. Azas ke-

seimbangan berarti, bahwa penempatan satuan-satuan organisasi

ke dalam struktur harus sesuai dengan peranannya.

Selain pemahaman terhadap azas, yang juga penting adalah

pemahaman terhadap model atau bentuk struktur organisasi. Pada

umumnya dikenal tiga bentuk atau model yaitu lurus, lurus-staf dan

fungsional. Masing-masing tipe memiliki kelebihan dan kekurangan.

Bentuk lurus sering juga disebut ’garis’ atau ’lini’, yaitu tipe

organisasi yang paling tua, dan paling banyak dipergunakan. Tata

hubungan dalam tipe ini tergolong sederhana, sehingga praktis di-

gunakan. Organisasi tipe lurus membagi dan mengelompokkan

pekerjaan-pekerjaan yang secara langsung dan penuh, lalu lintas

wewenang dan tanggungjawab berjalan secara lurus melalui saluran

tunggal. Organisasi dengan tipe ini umumnya memiliki beberapa ciri,

diantaranya tujuan organisasi masih sederhana, organisasi masih

kecil, jumlah karyawan sedikit, pimpinan dan staf saling mengenal,

tingkat spesialisasi tidak begitu tinggi dan tidak beraneka ragam.

Bentuk staf dan lini merupakan tipe yang dianggap dapat

mengatasi keburukan yang ada dalam sistem garis atau fungsional,

2. Tipe atau Model Struktur

30 MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

Page 39: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

dengan membentuk staf yang terdiri dari tenaga ahli. Dalam tipe ini

masih mempertahankan kesatuan pimpinan dari sistem garis, sebab

staf berdiri disamping organisasi garis, sehingga tidak mengganggu

kelancaran organisasi garis, dan kewajibannya adalah memberikan

pelayanan nasehat, dan kontrol terhadap pimpinan. Organisasi de-

ngan tipe ini biasanya adalah organisasi besar dan bersifat kompleks,

jumlah karyawan banyak, daerah kerjanya luas, pimpinan dan staf

tidak semua saling mengenal, hubungan kerja yang bersifat langsung

tidak mungkin dilakukan, dan spesialisasi yang beranekaragam di-

perlukan dan digunakan secara maksimal.

Bentuk fungsional adalah organisasi yang disusun berdasar-

kan sifat dan macam fungsi yang harus dilaksanakan. Tipe fung-

sional biasanya digunakan dalam organisasi dimana pembidangan

tugas secara tegas dapat digariskan. Ciri-ciri organisasi fungsional

adalah pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan,

pembidangan unit organisasi berdasarkan pada spesialisasi tugas,

dan dalam pelaksanaan tugas tidak membutuhkan banyak

koordinasi.

Selain azas dan tipe, yang juga penting diperhatikan dan

mempengaruhi bekerjanya struktur organisasi adalah model atau

gaya kepemimpinan. Secara relatif ada tiga macam gaya kepe-

mimpinan yang berbeda, yaitu otokratis, demokratis atau partisi-

patif, dan Semua model atau gaya kepemimpinan ini

memiliki kelebihan dan kekuarangan. Seorang pemimpin dapat

menggabungkan berbagai gaya sesuai dengan konteks yang di-

hadapi. Menurut Keith Davis, ada empat ciri utama yang mem-

punyai pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan, yaitu kecer-

dasan , kedewasaan sosial dan hubungan sosial yang

3. Gaya Kepemimpinan

laissez-faire.

(intellegence)

31PENGEMBANGAN STRUKTUR

Page 40: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

luas, motivasi diri dan dorongan berprestasi, dan sikap-sikap ma-

nusiawi.

Setiap juga mempunyai struktur yang masing-

masing lembaga berbeda. Tetapi pada umumnya struktur tersebut

terdiri dari Ketua atau Direktur, Bidang atau Divisi, dan

Kesekretariatan. Pembentukan bidang atau divisi sangat tergantung

dari minat dan kasus-kasus yang ditangani oleh

Struktur suatu organisasi pada dasarnya adalah alat untuk

14

Tipe Gaya Kepemimpinan

B. Struktur Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic Legal

Clinic.

32 MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

Drs. Supardu , MM, dan Drs. Syaiful Anwar, SU, Op.Cit, hal. 70.14

Page 41: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

mencapai tujuan organisasi. Tujuan organisasi dapat tercapai jika

alat yang dipergunakan mendukung sepenuhnya bagi pencapaian

tujuan organisasi. Dalam menyusun struktur setidaknya ada tiga

variabel yang harus diperhatian yaitu visi dan misi organisasi, keter-

sediaan SDM yang akan mendukung, dan kondisi eksternal, serta

dinamika internal maupun eksternal Ada beberapa

model struktur yang dapat dikembangakan dalam

Posisi Ketua atau Direktur sangat menentukan keberlang-

sungan Ketua atau Direktur adalah penanggungjawab

tertinggi dari Ketua atau Direktur bertugas menatapkan

aturan tentang standar penanganan kasus, menetapkan aturan tata

tertib yang memuat hak, tugas, wewenang, larangan, koordinasi,

proses pengambilan keputusan dan sanksi. Ketua atau Direktur juga

mengutus staff mewakili ke berbagai pertemuan dengan

mitra atau jaringan.

Karena strategisnya posisi Ketua atau Direktur, maka mereka

harus memiliki kompetensi, dan pengalaman yang baik, bukan ha-

nya pada aspek substansi hukum tetapi juga aspek menejemen

organisasi bantuan hukum. Selain itu, seorang Ketua atau Direktur

harus memiliki visi yang baik tentang keadilan sosial, karena tugas

dan fungsi utama dari terkait erat dengan kelompok-

kelompok masyarakat tidak mampu dan termarginalkan. Dengan

visi yang baik tentang keadilan sosial, maka diharapkan ada ketegas-

an sikap, dan pembelaan yang konsisten terhadap kasus-kasus yang

menjadi ruang lingkup

Seorang Ketua atau Direktur harus memiliki relasi yang luas

dengan berbagai komponen, baik negara maupun masyarakat, di

daerah maupun di pusat. Ketua atau Direktur harus mampu

Legal Clinic.

Legal Clinic:

Legal Clinic.

Legal Clinic.

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic.

1. Ketua atau Direktur

33PENGEMBANGAN STRUKTUR

Page 42: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

membangun relasi dengan aparat penegak hukum, baik kepolisian,

kejaksaan dan pengadilan. Tanpa relasi yang baik, sulit bagi

dapat berperan optimal dalam memberikan pelayanan dan

bantuan hukum. Ketua atau Direktur juga harus mampu mem-

bangun jaringan dengan masyarakat, misalnya lembaga swadaya

masyarakat dan media. Lembaga swadaya masyarakat potensi men-

jadi mitra strategis karena umumnya mereka memiliki

pengalaman yang baik dalam advokasi penanganan kasus. Adanya

relasi dengan lembaga swadaya masyarakat akan memperkuat

eksistensi dalam memberikan pelayanan dan bantuan

hukum. Seorang Ketua atau Direktur juga harus memiliki relasi yang

baik dengan media, agar media dapat berperan dalam setiap penye-

lesaian perkara yang ditangani Ketua atau Direktur

umumnya dipilih dan diangkat oleh Dekan Fakultas Hukum berda-

sarkan pada kapasitas, kompetensi dan peminatannya.

Bidang atau divisi merupakan bagian yang bekerja dan ber-

tanggungjawab terhadap bidang kerja tertentu. Tidak ada standar

yang baku untuk menentukan bidang tertentu, dan sangat tergan-

tung pada kebutuhan dari masing-masing Pada umum-

nya, ada empat bidang yang penting dan dapat dipertimbangkan

untuk dikembangkan dalam yaitu bidang litigasi, non-

litigasi, penelitian dan pengembangan, publikasi dan informasi.

Bidang litigasi bertugas menangani kasus-kasus yang meng-

haruskan melalui proses peradilan, baik kepolisian, kejaksaan dan

pengadilan. Ruang lingkup perkaranya meliputi perkara perdata,

pidana, tata usaha negara, maupun pengujian peraturan

perundang-undangan di Mahkamah Konstitusi (MK) dan Mahka-

mah Agung (MA). Sedangkan bidang nonlitigasi bertugas mena-

Legal

Clinic

Legal Clinic,

Legal Clinic

Legal Clinic.

Legal Clinic.

Legal Clinic,

2. Bidang atau Divisi

34 MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

Page 43: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

ngani perkara-perkara yang dapat diselesaikan di luar pengadilan,

yang umumnya meliputi konsultasi hukum, negosiasi dan mediasi,

Bidang penelitian dan pengembangan bertugas melak-

sanakan program penelitian dan kajian hukum, serta menjalin kerja-

sama dengan lembaga-lembaga ilmiah, komunitas profesi, institusi

pemerintah dan nonpemerintah, serta berbagai institusi masyarakat

lainnya, baik lokal, nasional, maupun internasional dalam rangka

pengembangan jaringan organisasi, dan melaksanakan program-

program yang telah dirancang. Bidang publikasi dan informasi hu-

kum bertugas memberikan informasi dan penyuluhan hukum ke-

pada masyarakat melalui berbagai media.

Bagian administrasi dan keuangan juga menjadi bagian pen-

ting dalam pelaksanaan Bagian administrasi ber-

tangungjawab terhadap keseluruhan administrasi ,

misalnya surat menyurat, data perkara, notulasi rapat, dan lain seba-

gainya. Sedangkan bagian keuangan bertanggungjawab terhadap

sirkulasi keuangan, dan mempertanggungjawabkan kepada pim-

pinan

alternative dispute resolution (ADR).

Legal Clinic.

Legal Clinic

Legal Clinic.

3. Administrasi dan Keuangan

35PENGEMBANGAN STRUKTUR

Page 44: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

Struktur Organisasi LKBH

Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia

C. Kode Etik

Setiap profesi memiliki kode etik yaitu berupa norma-norma

yang perlu, dan harus diperhatikan oleh setiap orang yang men-

jalankan profesi tersebut. Norma-norma tersebut biasanya berisi ten-

tang petunjuk kepada anggota profesi tentang bagaimana mereka

harus menjalankan profesi dengan baik, termasuk pula di dalamnya

larangan-larangan tentang apa yang tidak boleh dilakukan, bukan

hanya dalam menjalankan profesi, biasanya juga menyangkut ting-

kah laku pada umumnya. Untuk menegakkan kode etik, umumnya

juga dilengkapi dengan sanksi bagi yang melanggarnya, termasuk

mekanisme pemberian sanksi dan pembelaan.

Kode etik disusun untuk dua tujuan, yang pertama men-

junjung tinggi martabat profesi. Dalam konteks ini yang hendak di-

jaga adalah nama baik profesi, sehingga menghindarkan pan-

dangan negatif dari pihak eksternal terhadap profesi. Oleh karena

image

36 MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

Page 45: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

itu, biasanya kode etik menentukan larangan berbagai tindak tanduk

yang dapat merusak dan mencemarkan korp profesi yang dimaksud.

Yang kedua menjaga atau memelihara kesejahteraan para anggota

profesi dengan mengadakan larangan untuk melakukan perbuatan

yang dapat merugikan kesejahteraan materiil anggota. Untuk yang

pertama, biasanya terkait dengan pihak eksternal ikatan profesi,

sementara yang kedua terkait dengan teman sejawat dalam satu

ikatan profesi.

Pemberi bantuan hukum juga merupakan bagian dari profesi

hukum. Oleh karena itu, profesi ini juga diperlukan kode etik. Kode

etik tersebut perlu disusun untuk menjaga martabat pemberi ban-

tuan hukum. Kode etik bagi pemberi bantuan hukum harus disusun

secara tersendiri, karena walaupun fungsi dan perannya tidak jauh

berbeda dengan pada umumnya, tetapi pemberi bantuan hu-

kum punya karakter spesifik yang berbeda. Oleh karena itu, profesi

pemberi bantuan hukum harus memiliki kode etik tersendiri, setidak-

tidaknya setiap memiliki acuan yang digunakan untuk

menjaga martabat pemberi bantuan hukum di lembaganya masing-

masing.

15

lawyer

Legal Clinic

37PENGEMBANGAN STRUKTUR

Prof. R. Subekti, Penerbit Alumni, Bandung, 1992, hlm. 90-91.

Bunga Rampai Ilmu Hukum,15

Page 46: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

BAB IV

PENYUSUNAN PERENCANAAN STRATEGIS

A. Hakekat Perencanaan Strategis

Organisasi yang baik adalah organisasi yang memiliki tujuan

yang jelas berdasarkan visi dan misi yang disepakati oleh para

pendirinya. Untuk mewujudkan tujuan tersebut dibutuhkan cara

untuk mencapainya, yang lazim disebut dengan strategi. Perenca-

naan strategis adalah proses sistemik yang disepakati organisasi dan

membangun keterlibatan diantara utama tentang prio-

ritas yang hakiki bagi misinya dan tanggap terhadap lingkungan ope-

rasi. Perencanaan strategis menempati posisi penting dalam organ-

isasi karena dengan perencanaan ini dapat digunakan untuk mem-

pertajam fokus organisasi agar sumua sumber organisasi digunakan

secara optimal untuk menjalankan misi organisasi. Selain itu, ada-

nya perencanaan strategis juga dapat membantu organisasi mela-

kukan evaluasi secara berkala untuk menjamin tercapainya tujuan

organisasi.

Ada beberapa konsep utama dalam memaknai rencana

strategis, diantaranya;

(goals)

stakeholder

16

17

18

16

17

18

Faisal Basri, dalam Michael Allison dan Jude Kaye, Op.Cit, hal. xv.Michael Allison dan Jude Kaye, Op.Cit, hal. 1Michael Allison dan Jude Kaye, Op.Cit, hal. 2

Page 47: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

Pertama,

stakeholder.

Kedua,

Ketiga,

Keempat,

stakeholder

stakeholder

prosesnya strategis, karena menuntut untuk memilih

bagaimana cara terbaik menanggapi keadaan lingkungan yang di-

namis, dan terkadang tidak bersahabat. Setiap organisasi memiliki

banyak pilihan untuk memenuhi kebutuhan klien, atau

Sikap strategis menuntut kesadaran akan pilihan ini, dan melibatkan

diri pada salah satu tanggapan.

perencanaan strategis itu bersifat sistematis. Proses

tersebut menimbulkan serangkaian pertanyaan yang menolong pe-

rencana memeriksa pengalaman masa lalu, menguji asumsi lama,

mengumpulkan dan mencantumkan informasi baru tentang masa

sekarang, dan mengantisipasi lingkungan dimana organisasi be-

kerja. Proses ini juga membimbing untuk terus menerus melihat ba-

gaimana program, dan strategi yang telah dirumuskan cocok dengan

visi organisasi.

perencanaan strategis itu meliputi pemilihan prioritas

tertentu dalam membuat keputusan tentang tujuan dan sarana, baik

jangka panjang maupun pendek. Konsensus tentang prioritas harus

dicapai pada setiap tingkatan, baik tingkat filosofis maupun tingkat

operasional. Tujuan jangka panjang mempunyai implikasi bagi tin-

dakan jangka pendek, sehingga keduanya harus sesuai satu sama

lain agar rencana itu sah dan berguna.

proses perencanaan itu terkait dengan pem-

bangunan komitmen. Secara prosedural prosesnya melibatkan

utama, termasuk klien dan masyarakat. Dalam menen-

tukan prioritas itu, memungkinkan terjadinya perselisihan yang ha-

rus dihadapi dengan sikap konstruktif serta komunikasi yang baik.

Proses ini akan dapat membangun konsensus yang luas, sehingga

meningkatkan pertanggungjawaban di seluruh organisasi. Keter-

libatan semua ini akan menjamin rencana strategis digu-

nakan secara konsisten sebagai pedoman, dan inspirasi dalam

40 MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

Page 48: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

menjalankan organisasi.

Agar penyusunan perencanaan strategis dilakukan secara

tepat, penting memahami beberapa istilah yang sering dipersa-

makan atau terkait dengan perencanaan strategis. Ada perbedaan

antara perencanaan strategis dengan perencanaan operasional.

Keputusan strategis bersifat fundamental, memberi arah, dan ber-

orientasi masa depan. Sedangkan keputusan oparasional mem-

pengaruhi pelaksnaan sehari-hari dari keputusan strategis. Kepu-

tusan strategis berimplikasi jangka panjang, sementara keputusan

operasional cenderung berimplikasi jangka pendek.

Ada juga perbedaan antara perencanaan strategis dengan

perencanaan jangka panjang. Perbedaan antara keduanya terletak

pada tekanan mereka pada lingkungan yang diasumsikan. Peren-

canaan jangka panjang umumnya mengandaikan, bahwa pengeta-

huan yang ada sekarang tentang keadaan masa depan cukup mema-

dai guna menjamin rencana itu selama durasi pelak-

sanaannya. Sementara perencanaan strategis mengandaikan bahwa

sebuah organisasi harus tanggap terhadap lingkungan yang dinamis

dan sulit diramal. Perencanaan strategis menenkankan pentingnya

membuat keputusan yang menempatkan organisasi berhasil

menanggapi perubahan lingkungan.

Hampir setiap organisasi umumnya memiliki perencanaan.

Tetapi tidak semua perencanaan itu baik, dan berguna bagi pengem-

bangan organisasi, bahkan terkadang kontraproduktif. Sebuah

perencanaan stratagis dianggap baik dan sukses, jika dapat mem-

perbaiki fokus organisasi dan menghasilkan pemahaman yang

eksplisit tentang maksud, bisnis, dan nilai-nilai organisasi diantara

staf, pimpinan, dan konstituen. Pemahaman itu akan mendukung

tingkat keterlibatan yang lebih tinggi dengan organisasi. Peren-

canaan strategis yang baik juga menghasilkan sebuah cetak biru

reliabilitas

PENYUSUNAN PERENCANAAN STRATEGIS 41

Page 49: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

untuk bertindak. Rencana itu merupakan kerangka kerja konseptual

yang membimbing, dan mendukung pengelolaan dan pelaksanaan

organisasi. Selain itu, perencanaaan strategis yang baik harus meru-

pakan tonggak-tonggak besar untuk mamantau prestasi dan menilai

hasil dan merupakan informasi yang dapat digunakan untuk mema-

sarkan organisasi kepada publik.

Perencanaan strategis yang sukes juga akan memperbaiki pro-

ses orang yang bekerjasama dalam hal; menciptakan forum untuk

memahami mengapa organisasi itu ada, dan nilai bersama yang se-

harusnya mempengaruhi keputusan, memupuk komunikasi yang

baik dan kerja kelompok diantara pimpinan dan staf, meletakkan

dasar bagi perubahan yang bermakna dengan merangsang pemikir-

an strategis, dan memusatkan perhatian pada apa yang benar-benar

penting bagi keberhasilan organisasi dalam jangka panjang, dan

yang paling penting dapat mempersatukan orang untuk mengejar

peluang agar lebih baik untuk memenuhi kebutuhan klien.

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam merumuskan

perencanaan strategis. Namun tahapan-tahapan tersebut tidak ber-

sifat kaku, dan memungkinkan adanya kreasi sesuai dengan konteks

dan kebutuhan organisasi. Setidaknya ada tujuh tahapan penting

dalam menyusun perencanaan strategis.

Untuk menyusun perencanaan strategis, organisasi pertama-

tama harus menilai apakah sudah siap. Kesiapan ini merupakan

tahap yang dapat mempengaruhi tahapan-tahapan berikutnya. Ada

19

20

21

B. Proses Perencanaan Strategis

1.Bersiap-siap

42 MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

Michael Allison dan Jude Kaye, Op.Cit, hal. 9Michael Allison dan Jude Kaye, Op.Cit, hal. 10Michael Allison dan Jude Kaye, Op.Cit, hal. 13-17.

19

20

21

Page 50: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

lima hal yang harus lakukan pada tahap ini yaitu; mengidentifikasi

masalah atau pilihan tegas yang harus ditangani oleh proses peren-

canaan; memperjelas peran-peran (siapa melakukan apa dalam

proses itu); membentuk panitia perencana; menyusun organ-

isasi; dan mengidentifikasi informasi yang harus dikumpulkan untuk

membantu membuat keputusan-keputusan yang sehat. Output yang

diharapkan pada tahap pertama ini adalah sebuah Rencana Kerja

Perencanaan Strategis (Rencana untuk Merencana).

Visi dan misi merupakan elemen vital dalam organisasi.

Rumusan misi harus mampu menyampaikan inti sebuah organisasi

kepada halayak, dan kemampuan organisasi menegaskan fokus

maupun maksudnya. Sebuah misi harus melukiskan tiga hal, yaitu

maksud terkait dengan mengapa organisasi itu ada, dan apa yang

ingin dicapai, bisnis yaitu metode utama atau kegiatan utama yang

dilakukan organisasi untuk memenuhi maksud, dan nilai-nilai terkait

dengan prinsip atau keyakinan yang membimbing para anggota

organisasi sewaktu mereka mengejar maksud organisasi. Jika

rumusan misi meringkas tentang apa, bagaimana dan mengapa se-

buah karya organisai, maka visi menyajikan gambaran dalam kata-

kata tentang seperti apa kiranya sukses itu. Output yang dihasilkan

dari tahapan kedua ini adalah sebuah rancanagan rumusan visi dan

misi organisasi.

Setiap organisasi selalu hidup dalam sebuah lingkungan

tertentu, tidak ada satupun organisasi yang eksis dalam ruang

hampa. Oleh karena itu penting bagi organisasi memiliki kemam-

puan untuk menilai lingkungan, baik secara eksternal maupun inter-

profile

2.Mempertegas Visi dan Misi

3.Menilai Lingkungan

43PENYUSUNAN PERENCANAAN STRATEGIS

Page 51: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

nal. Eksternal terkait dengan dinamika yang terjadi di luar organisasi

misalnya politik, hukum, ekonomi, teknologi, dan lain-lain, yang ber-

dampak terhadap keberlangsungan organisasi. Sementara ling-

kungan internal terkait dengan kapasitas-kapasitas yang dimiliki

organisasi yang menunjang bagi eksisnya organisasi.

Salah satu persyaratan perencanaan yang baik adalah pema-

haman yang utuh atas kondisi internal dan eksternal, dari faktor-fak-

tor terdekat ( dan bersifat variabel), hingga terjauh (

tak bisa dipengaruhi). Lingkungan akan selalu mengalami peru-

bahan dari segala arah, dan terkadang muncul secara tidak terduga.

Perlu ada pemahaman, bahwa setiap perubahan tidak semata-mata

menimbulkan ancaman , bahaya , dan tantangan

, melainkan juga menumbuhkan harapan atau peluang

.

Dalam menilai lingkungan dapat dilakukan melalui pengum-

pulan informasi dan masukan dari para stakeholder, baik internal

(pengurus, staf, dan relawan), maupun eksternal (klien,

donor, masyarakat, dan informan lain), dan meninjau data yang

lebih objektif seperti laporan-laporan yang terkait dengan kerja-kerja

organisasi.

Untuk melakukan penilaian terhadap sebuah organisasi, ada

sebuah metode populer yang disebut analisis SWOT (

). Analisis SWOT meru-

pakan pandangan sekilas tentang kekuatan dan kelemahan internal,

dan peluang serta ancaman. Penggunaan metode ini meniscayakan

keterlibatan sebanyak mungkin

Gagasan dan pemikiran mereka dapat dikumpulan melalui

beragam aktivitas misalnya kuisioner, wawancara, melalui rapat-

rapat kecil atau besar. Setiap orang diberikan kesempatan untuk

menyampaikan atau menuliskan penilaian mereka tentang ke-

endogen given,

(threat) (danger)

(challenge)

(opportunities)

stakeholder

Strength,

Weaknesses, Opportunities, dan Threats

stakeholder.

44 MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

Page 52: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

kuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Gagasan-gagasan yang

muncul dikategorisasi menjadi topik atau kelompok masalah ter-

tentu untuk mempermudah penyajian dan analisa. Permasalahan-

permasalahan itu, kemudian di analisa, dan masing-masing orang

diharapkan kontribusinya untuk ikut memberikan masukan dan

memecahkan masalahnya.

Setelah analisis SWOT dilakukan, tahap berikutnya adalah

menyusun prioritas yang dibutuhkan organisasi. Persinggungan an-

tara kekuatan-kekuatan, kelemahan-kelemahan, peluang-peluang

dan ancaman, dapat memberikan saran tentang tindakan apa yang

seharusnya dilakukan oleh organisasi. Diperlukan usaha sistematik

menghubungan antara daftar yang satu dengan yang lain. Hasil

analisis SWOT dapat membantu menentukan pilihan-pilihan stra-

tegis organisasi tentang apa yang harus dilakukan terkait tujuan, dan

sasaran jangka panjang dan jangka pendek.

Strategi tujuan dan sasaran-sasaran dapat muncul dari ide per-

orangan, diskusi kelompok, atau teknik formal pengambilan kepu-

tusan. Pada tahap ini dipastikan akan memakan banyak waktu,

karena diskusi pada tahap ini akan meminta informasi tambahan

atau reevaluasi kesimpulan yang telah dicapai alam penilaian ling-

kungan. Bahkan tidak menutup kemungkinan adanya pemahaman

baru yang muncul dan mengubah spirit rumusan-rumusan yang te-

lah dihasilkan sebelumnya. Pada tahap ini diharapkan dapat meng-

hasilkan sebuah garis-garis besar prioritas organisasi yang meliputi

strategi umum, strategi jangka panjang, sasaran khusus, khususnya

terkait dengan tanggapan terhadap masalah-masalah kritis.

4.Menyepakati Prioritas-Prioritas

45PENYUSUNAN PERENCANAAN STRATEGIS

Page 53: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

5.Menulis Perencanaan Strategis

6.Melaksanakan Perencanaan Strategis

Setelah ada penegasan misi, identifikasi masalah, dan strategi

serta tujuan, maka saatnya mempersatukan hasil-hasil itu menjadi

satu dokumen yang utuh. Rancangan akan disusun oleh orang yang

diberi tugas khusus untuk merancang, dan menyerahkan draf ter-

sebut kepada semua orang, khususnya para pengambil kebijakan.

Para pemeriksa harus memastikan rencana itu menjawab perta-

nyaan-pertanyaan utama tentang prioritas dan arah secara detil agar

dokumen itu berfungsi sebagai pedoman untuk para anggota organ-

isasi.

Hasil akhir dari tahap ini adalah rencana strategis organisasi

yang mendeskripsikan secara ringkas tentang kemana arah organ-

isasi, bagaimana ia sampai ke sana, dan mengapa organisasi perlu

menempuh jalan itu.

Setiap rencana hanya akan sia-sia dan tidak berdampkak apa-

apa, jika tidak ada komitmen untuk melaksanakannya sesuai dengan

prioritas yang telah ditentukan. Penghubung antara pemikiran ren-

cana strategis yang memberi arah sebagaimana tercantum dalam

rencana strategis dengan pekerjaan sehari-hari adalah rencana ope-

rasi yang padat dan mudah digunakan. Rencana itu harus sesuai

dengan tahun fiskal organisasi, dan menampung akan kebutuhan

perencanaan pada tingkat program yang lebih mendetil, terkait de-

ngan siklus pendanaan dan pelaporan lain.

Sifat rencana operasi organisai tertentu akan dipengaruhi oleh

prioritas strategis, struktur organisasi, dan proses perencanaan terda-

hulu. Namun pada hakekatnya, rencana operasi itu adalah sama

yaitu dokumen yang merumuskan sasaran kongkrit jangka pendek

yang menjurus pada pencapaian tujuan dan sasaran strategis, yang

46 MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

Page 54: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

mudah digunakan dan dipantau. Output dari tahap ini adalah ang-

garan dan rencana operasi tahunan yang rinci.

Bagian yang juga penting dari penyelenggaraan organisasi

adalah kegiatan pemantauan dan evaluasi. Umumnya kegiatan mo-

nitoring dimaksudkan untuk meyakinkan pengelola organisasi apa-

kah kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana sehingga

pengelola menyadari bahwa tujuan dapat dicapai secara efektif dan

efisien. Sedangkan evaluasi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian

pelaksanaan kegiatan dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Pada dasarnya pemantauan terkait dengan pengendalian

proses atau serangkaian tindakan yang merujuk pada periode ter-

tentu dari pengorganisasian. Pemantuan merupakan panduan yang

digunakan dalam keseluruhan siklus organisasi mencakup input,

proses dan output. Pemantuan akan menilai sejauhmana proses dan

mekanisme organisasi mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan

bersama oleh seluruh elemen yang ada. Kegiatan pemantauan dila-

kukan secara simultan, dan konsisten terhadap berbagai target pen-

capaian atau tujuan untuk membantu dalam meningkatkan kualitas

proses, dan mendorong perubahan anggota untuk mengoptimalkan

sumber daya organisasi dan meningkatkan kinerja. Kegiatan peman-

tauan mencakup pengumpulan data, analisis, pelaporan serta peng-

gunaan informasi kemajuan dan dampak awal program. Proses pe-

mantauan akan menyoroti kekuatan dan kelemahan dalam imple-

mentasi program, serta memungkinkan orang atau personil yang

bertanggungjawab untuk memecahkan masalah, meningkatkan ki-

nerja dan prestasi, dan adaptasi terhadap perubahan situasi ling-

kungan .

7. Memantau dan Mengevaluasi

22

47PENYUSUNAN PERENCANAAN STRATEGIS

Wahyudin Sumpeno, ,PEAK Indonesia.

Konsep Penilaian dalam Pengembangan Organisasi Nirlaba22

Page 55: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

Ada beberapa fokus yang menjadi perhatian dari kegiatan

pemantauan diantaranya adalah; kemajuan organisasi (persyaratan

input, program kerja, jasa layanan) dan proses (manajemen dan ka-

pasitas lokal), respon awal dari sasaran organisasi yang menjadi

target (penerima manfaat) untuk aktivitas program baik pe-

ngetahuan, keterampilan dan sikap; mempertimbangkan berbagai

tanggapan yang tidak diharapkan atau tak diduga oleh lembaga dan

kelompok sasaran; menentukan jenis tindakan, saran, perbaikan

atau bimbingan yang dilakukan oleh organisasi terhadap respon

yang diberikan kelompok sasaran baik positif maupun negatif; me-

ngacu pada rencana organisasi yang telah ditetapkan; upaya mene-

lusuri kekuatan dan kelemahan dalam kerangka bimbingan dan per-

baikan sistem; dan berbagai persoalan keuangan mencakup rencana

anggaran dan pengeluaran .

Dengan kata lain, bahwa pemantauan lebih mengacu pada

upaya peningkatan kinerja terhadap tujuan melalui mekanisme bim-

bingan dan belajar. Pada prinsipnya pemantauan merupakan ben-

tuk pengawasan terhadap pelaksanaan program agar berjalan sesuai

dengan rencana dan tujuan. Pemantauan dapat dilakukan melalui

partisipasi dengan melibatkan kelompok sasaran atau organisasi

eksternal yang melekat siklus program itu sendiri.

Evaluasi biasanya dilakukan terhadap proses dan hasil ke-

giatan dalam jangka waktu tertentu misalnya, tahunan dan akhir ma-

sa program. Hasil evaluasi menjadi bahan telaahan untuk menyusun

rencana tindaklanjut yang diperlukan dalam rangka pengambilan

keputusan.

Dalam melakukan evaluasi ada beberapa sumber yang dapat

digunakan sebagai informasi, diantaranya; laporan tertulis dari

pelaksanaan program atau kegiatan, hasil laporan monitoring me-

23

48 MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

Wahyudin Sumpeno, Ibid. hal 3-4.23

Page 56: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

lalui observasi langsung di lapangan, hasil pendataan dan pemetaan

terhadap kelompok sasaran yang dilaksanakan secara teratur setiap

tahun, hasil pemutaakhiran potensi dan sumber daya organisasi,

kelompok sasaran yang secara langsung atau tidak langsung ter-

pengaruh oleh program, respon publik terhadap kinerja organisasi,

perubahan yang ditunjukan sebagai akibat dari serangkaian aktivitas

pendampingan yang dilakukan oleh organisasi.

Sistem evaluasi umumnya dilakukan untuk menjawab per-

tanyaan kunci terkait dengan relevansi atau kesesuaian

antara kegiatan operasional yang telah ditetapkan dengan kebu-

tuhan masyarakat dalam jangka waktu tertentu, efisiensi (opti-

malisasi penggunaan sumber yang ada dengan upaya pemecahan

masalah dan pemenuhan kebutuhan), efektivitas (kinerja atau pres-

tasi yang dicapai), dampak untuk mengetahui sejauhmana

perubahan untuk mencapai kesejahteraan individu maupun

masyarakat.

(relevance)

(impact),

Hasil Workshop tentang Legal Clinic, Surabaya, 25-27 April 2009

C. Rencana Strategis

1. Analisa SWOT

Legal Clinic

Legal Clinic

49PENYUSUNAN PERENCANAAN STRATEGIS

Page 57: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

Dengan menggunakan analisa SWOT, ada beberapa kekuat-

an dan kelemahan, maupun peluang dan ancaman yang berhasil di-

identifikasi terkait penyelenggaraan LBH Kampus.

50 MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

Page 58: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

a. Kekuatan

b. Kelemahan

Ada dua kekuatan penting yang dimiliki oleh yaitu

komitmen yang tinggi para pimpinan dan dukungan

sarana maupun prasarana dari fakultas hukum. Dengan adanya

komitmen, tetap eksis meskipun banyak permasalahan

yang dihadapi. Dengan komitmen para pimpinan dapat

mengorbankan waktu, pikiran, tenaga, bahkan materialnya, agar

pelayanan dan bantuan hukum bagi masyarakat tidak mampu tetap

dapat dilaksanakan. Dukungan sarana dan prasarana dari fakultas

hukum juga menjadi kekuatan tersendiri, karena dengan sarana dan

prasarana yang tersedia, dengan segala keterbatasan

dapan melayani masyarakat. Dukungan yang diberikan oleh fakultas

terhadap memang beragam, tetapi umumnya dalam

bentuk penyediaan ruang kantor beserta perlengkapan, dan peme-

nuhan terhadap operasional organisasi.

Ada beberapa kelemahan yang banyak dihadapi oleh hampir

semua Kelemahan itu terkait dengan manajemen

organisisasi. Pengelolaan belum dilakukan berdasarkan

pada prinsip dan pola pengelolaan organisasi yang baik. Pelak-

sanaan belum didukung dengan berbagai kelengkapan

organisasi yang mendasar, misalnya

(SOP). Eksisnya bukan karena sistem yang di-

bangun, melainkan lebih karena komitmen orang-orang yang ada di

dalamnya dalam menjalankan organisasi.

Kelemahan lain terkait dengan keterbatasan sumber daya

manusia, baik secara kualitas maupun kuantitas. Secara kualitas

pimpinan belum sepenuhnya memahami aspek-aspek

penting dalam penjalankan organisasi bantuan hukum. Penguasaan

Legal Clinic

Legal Clinic,

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic.

Legal Clinic

Legal Clinic

Standart Operational Proce-

dure Legal Clinic

Legal Clinic

51PENYUSUNAN PERENCANAAN STRATEGIS

Page 59: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

aspek subtantif yang dimiliki oleh pimpinan terkait

hukum tertentu, belum diimbangi dengan kemampuan manajerial,

dan kemampuan lain yang mendukung kerja-kerja bantuan hukum.

Kelemahan lain yang hampir menjadi persoalan bagi

adalah minimnya dukungan anggaran. Dukungan anggaran

yang diberikan fakultas belum mampu membiayai keseluruhan

operasional pelayanan dan bantuan hukum. Minimnya pendanaan

juga dipengaruhi oleh minimnya pengetahuan, dan akses pimpinan

terhadap sumber-sumber dana alternatif yang ada selain

dari fakultas hukum. Kelemahan lain adalah tidak fokusnya kerja-

kerja dalam pelayanan dan bantuan hukum. Hal itu disebabkan

karena sebenaranya kegiatan di bukanlah kegiatan

utama, kegiatan utama mereka adalah mengajar kepada

mahasiswa. Seringkali waktu dan energi pimpinan lebih

banyak terserap ke proses pembelajaran daripada pelayanan dan

bantuan hukum.

Kelemahan yang terakhir adalah minimnya minat mahasiswa

bergabung dengan Ada beberapa faktor yang bisa jadi

mempengaruhi minat mahasiswa. Faktor tersebut antara lain terkait

dengan orientasi, dan minat mahasiswa terhadap permasalahan

sosial yang ada di masyarakat. Jurusan ekonomi atau perdata,

merupakan jurusan favorit dihampir semua fakultas hukum,

sehingga mahasiswa lebih cenderung mengikuti kegiatan-kegiatan

atau program yang terkait dengan minatnya, yaitu ekonomi. Faktor

lain adalah kurangnya kemampuan pimpinan

mengembangkan organisasi yang lebih prospektif, sehingga menarik

minat mahasiswa untuk bergabung di dalamnya. Pimpinan belum

mampu meyakinkan mahasiswa, bahwa merupakan

tempat yang strategis, dan dapat menentukan masa depan mereka

setelah lulus dari fakutlas hukum.

Legal Clinic

Legal

Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic.

Legal Clinic

Legal Clinic

52 MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

Page 60: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

c. Peluang

Meskipun cukup banyak hal yang dianggap kelemahan dari

sebenaranya cukup banyak peluang yang dapat

dimanfaatkan agar lebih eksis sebagai organisasi

bantuan hukum. Peluang itu antara lain tingginya tingkat

kepercayaan masyarakat terhadap masih

dianggap sebagai tempat yang tepat bagi masyarakat untuk

mendapatkan perlindungan, dan pemenuhan atas hak-haknya

melalui pelayanan dan bantuan hukum. Terlebih lagi keberadaan

cukup banyak dan merata di setiap daerah.

Keberadaannya akan semakin memermudah masyarakat

mendapatkan akses terhadap keadilan.

Putusan MK dalam pengujian UU tentang Advokat juga

menjadi peluang bagi untuk berkiprah lebih besar dalam

gerakan bantuan hukum di Indonesia. Putusan tersebut menjadi

landasan konstitusional bagi dalam menjalankan

organisasi, baik dalam rangka memperkuat akses terhadap keadilan,

maupun sebagai sarana penguatan kapasitas pengajar dan

mahasiswa di fakultas hukum. Selain putusan MK, MA juga

mengeluarkan surat kepada Pengadilan Negeri dan Pengadilan

Tinggi, serta kepada Fakultas Hukum seluruh Indonesia, yang

intinya adalah bahwa ada ruang bagi untuk berpraktik di

pengadilan. Sebelum UU Advokat diberlakukan, dikenal surat izin

insidentil dari Kepala Pengadilan Tinggi yang diberikan kepada

dosen di perguruan tinggi yang berpraktik dalam rangka

memberikan bantuan hukum.

Permasalahan lain yang menjadi peluang strategis bagi

pengembangan adalah minimnya akses masyarakat

untuk mendapatkan bantuan hukum secara probono. Hal itu

disebabkan oleh penyebaran pengacara atau advokat yang masih

Legal Clinic,

Legal Clinic

Legal Clinic. Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

53PENYUSUNAN PERENCANAAN STRATEGIS

Page 61: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

terbatas karena mereka lebih banyak berada di kota-kota besar, atau

belum membudayanya praktik oleh advokat atau

pengacara. Selain itu, berdasarkan PP No. 83 tahun 2008 tentang

Bantuan Hukum, ada pengakuan terhadap eksistensi Lembaga

Bantuan Hukum, termasuk Meskipun ada keterbatasan

akses terhadap sumber dana alternatif, sebenaranya sumber dana

yang tersedia cukup banyak yang bisa dimanfaatkan oleh

dalam melakukan pelayanan dan bantuan hukum. Dana-

dana tersebut bisa berasal dan pemerintah, baik di pusat maupun

daerah, lembaga-lembaga donor, baik lokal maupun internasional,

swasta dan individu.

Ada beberapa hal yang dianggap menjadi ancaman dalam

rangka penyelenggaraan Konsep bantuan hukum

banyak digunakan oleh masyarakat luas. Bantuan hukum

merupakan konsep yang meniscayakan adanya kepentingan

nonprofit di dalamnya. Bantuan hukum diberikan semata untuk

memberikan akses bagi masyarakat yang tidak mampu terhadap

keadilan. Namun dalam praktik banyak orang, atau kelompok orang

yang menggunakan konsep bantuan hukum tetapi dengan tujuan

mendapatkan keuntungan. Hal ini dapat mempengaruhi pandangan

dan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga yang

memang memberikan bantuan hukum secara cuma-cuma, termasuk

Putusan MK dalam pengujian terhadap undang-undang

advokat sebenarnya menjadi landasan yang kuat bagi

melayani masyarakat yang ingin mendapatkan bantuan hukum.

Persoalannya adalah, masih kurangnya pemahaman aparat

penegak hukum (Jaksa, Polisi, Hakim) terhadap putusan tersebut.

probono

Legal Clinic.

Legal

Clinic

Legal Clinic.

Legal Clinic.

Legal Clinic

d. Ancaman

MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

54

Page 62: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

Akibatnya belum mendapatkan akses semestinya dalam

mendampingi klien untuk memberikan pelayanan dan bantuan

hukum, baik di kepolisian, kejaksaan maupun pengadilan. Selain itu

adanya MOU antara Peradi dan Mabes Polri tentang pelarangan

siapapun yang mendampingi di tingkat penyidikan yang tidak

menunjukkan izin praktik juga menjadi hambatan dan ancaman

tersendiri bagi dalam menjalankan fungsinya.

Ancaman lain terkait dengan dana dan pengelolaannya. Tidak

ada sumber dana khusus yang dialokasikan oleh perguruan tinggi

kepada kalaupun tersedia jumlahnya sangat minim dan

kurang memadai. Pada sisi lain, kesempatan untuk mendapatkan

pendanaan alternatif dari luar perguruan tinggi seringkali terkendala

dengan kebijakan yang mengharuskan setiap transaksi keuangan

melalui rekening rektorat. Kebijakan ini terjadi khususnya bagi

peruguran tinggi negeri. Kebijakan tersebut secara tidak langsung

menghambat menggalang pendanaan dari luar.

Independensi seringkali juga menjadi masalah pada saat

menangani perkara atau kasus yang melibatkan perguruan tinggi.

sering dijadikan biro hukum perguruan tinggi, dan pada

saat yang sama ada mahasiswa atau masyarakat yang

mempersoalkan kebijakan perguruan tinggi.

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic,

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Perencanaan Strategis Legal Clinic

Hasil Workshop tentang Legal Clinic, Surabaya, 25-27 April 2009

2.Perencanaan Strategis

55PENYUSUNAN PERENCANAAN STRATEGIS

Page 63: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

56

Page 64: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

Berdasarkan pemetaan terhadap kekuatan dan kelemahan,

serta peluang dan tantangan, maka dapat dirumuskan isu-isu

strategis yang akan menjadi konsen dari ke depan. Ada

empat hal yang menjadi isu strategis yaitu; (a) Bagai-

mana meletakkan posisi menjadi lembaga strategis?; (b)

Bagaimana strategi pemberian layanan hukum oleh ?;

(c) Bagaimana strategi penguatan SDM dalam membe-

rikan pelayandan dan bantuan hukum?, dan (d) Bagaimana strategi

penganggaran dalam menyelenggarakan ?

Menjawab isu strategis tentang bagaimana meletakkan posisi

menjadi lembaga strategis ada beberapa program atau

kegiatan yang perlu dilakukan. Pertama yang perlu dilakukan adalah

mengumpulkan informasi tentang fakultas hukum yang cukup ber-

hasil menyelenggarakan program Dari informasi terse-

but diharapkan dapat dilanjutkan dengan studi banding untuk me-

ngetahui lebih mendalam tentang esensi dan perannya

dalam sistem pendidikan hukum maupun bantuan hukum. Studi

banding dapat dilakukan terhadap yang ada di dalam

negeri, dan apabila memungkinkan studi banding ke beberapa nega-

ra yang sukses menyelenggarakan

Keberadaan sangat dipengaruhi oleh kebijakan

yang diambil oleh pimpinan fakultas hukum. Oleh karena itu perlu

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic.

Legal Clinic,

Legal Clinic

Legal Clinic.

Legal Clinic

a. Meletakkan Posisi menjadi Lembaga

Strategis

Legal Clinic

57PENYUSUNAN PERENCANAAN STRATEGIS

Page 65: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

ada kesamaan pandangan, dan persepsi diantara pimpinan tentang

keberadaan baik dalam konteks penyelenggaraan

pendidikan hukum maupun pemberian layanan dan bantun hukum

kepada masyarakat. Perlu ada kebijakan dari fakultas hukum yang

meletakkan sebagai institusi di tingkat fakultas yang

bertanggungjawab mempersiapkan mahasiswa terjun di masyara-

kat, khususnya dalam memberikan pelayanan dan bantuan hukum

bagi masyarakat yang tidak mampu. Agar program dan kegiatan

lebih efektif, maka penting bagi fakultas hukum

memasukkan program C (CLE) menjadi

bagian dari kurikulum, dimana salah satu intitusi yang melaksana-

kan CLE adalah

Umumnya ada dua kegiatan utama yaitu konsul-

tasi dan bantuan hukum. Konsultasi dapat dilakukan, baik secara

pasif, aktif, maupun responsif. Pasif artinya memberikan

konsultasi bagi masyarakat yang mempunyai inisiatif sendiri datang

ke kantor untuk mengkonsultasikan masalah-masalah

yang dihadapi. Konsultasi yang besifat aktif artinya

dapat menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga, baik

pemerintah maupun swasta untuk memberikan pendapat, atau

konsultasi hukum terkait permasalahan hukum tertentu.

secara aktif juga dapat memanfaatkan berbagai media komunikasi

seperti radio, televisi, koran, dan lain-lain untuk memberikan

konsultasi bagi masyarakat yang membutuhkan. Sedangkan

konsultasi yang bersifat responsif dapat dilakukan oleh

dengan membuka posko konsultasi hukum di daerah atau tempat

tertentu, untuk merespon isu khusus (misalnya posko gempa,

Legal Clinic,

Legal Clinic

Legal Clinic

linical Legal Education

Legal Clinic.

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

b. Strategi Pemberian Layanan dan Bantuan Hukum

oleh Legal Clinic

MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

58

Page 66: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

tsunami, rumah sakit untuk malpraktek, dan lain-lain).

juga dapat melakukan secara rutin ke kelompok rentan

dan termarginalkan untuk memberikan konsultasi hukum, misalnya

petani, nelayan, pedagang kaki lima, kaum miskin kota, gepeng,

masyarakat adat, dan lain-lain.

Bantuan hukum umumnya dibagi dalam dua kategori yaitu

litigasi dan nonlitigasi. Terkait dengan litigasi, ada beberapa kegaitan

yang dapat dilakukan yaitu secara mandiri menangani

kasus ke pengadilan. Hal ini meniscayakan adanya kerjasama dan

komitmen dari pengadilan untuk memberikan akses kepada

untuk beracara. Selain itu, juga dapat

bekerjasama dengan penyedia jasa bantuan hukum lain, misalnya

Lembaga Bantuan Hukum dan alumni untuk bersama-

sama memberikan bantuan hukum kepada klien

Sedangkan nonlitigasi, dapat melakukan kegiatan atau

program diantaranya pembuatan dokumen hukum, baik berupa

pendapat hukum, surat-surat, gugatan, permohonan kasasi, atau

yang lain untuk kepentingan klien. juga dapat

menyelesaikan kasus-kasus klien melalui penyelesaian diluar

pengadilan melalui jalur mediasi dengan pihak-pihak yang

beperkera. Dan yang utama dari nonlitigasi adalah pemberdayaan

klien dengan menangani kasusnya secara mandiri, sehingga klien

juga bertindak secara aktif dalam setiap proses dan perkembangan

kasus.

Untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia ada

beberapa strategi yang perlu dilakukan, yaitu melalui pelatihan-

pelatihan penting yang mendukung pelaksanaan pelayanan dan

Legal Clinic

roadshow

Legal Clinic

Legal

Clinic Legal Clinic

law firm

Legal Clinic.

Legal Clinic

Legal Clinic

c. Strategi Penguatan SDM dalam Memberikan Layan-

an dan Bantuan Hukum

59PENYUSUNAN PERENCANAAN STRATEGIS

Page 67: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

bantuan hukum oleh Pelatihan tersebut misalnya terkait

manajemen perkantoran, administrasi perkara, penanganan perkara

(di dalam dan luar Pengadilan), penggalangan dana, dan lain-lain.

juga dapat mengirim stafnya mengikuti even-even

terkait pelaksanaan studi banding ataupun magang di

beberapa yang sudah mapan, baik di dalam maupun

luar negeri. Perlu ada kerjasama dengan berbagai untuk

informasi perkembangan dan isu bantuan

hukum. Untuk lebih meningkatkan komitmen pimpinan terhadap

perlu ada kebijakan yang memberikan dan

terhadap mereka yang telah berkiprah di dalam

serta memasukkan sebagai bagian dari kurikulum,

sehingga meningkatkan minat mahasiswa beraktivitas di

Terkait dengan penggalangan dana untuk memenuhi

operasionalisasi ada beberapa strategi yang dapat

dilakukan. perlu membangun kerjasama kemitraan

dengan berbagai lembaga, baik pemerintah maupun swata, di

daerah maupun di pusat. Kerjasama dapat diorientasikan pada

bantuan hukum maupun penyadaran hukum masyarakat. Setiap

perusahaan memiliki program CSR. Program ini dapat diman-

faatkan oleh untuk menangani kasus-kasus yang meli-

batkan masyarakat tidak mampu.

juga dapat menggalang dana yang sifatnya

sukarela dari para alumni, baik alumni fakultas hukum pada umum-

nya, maupun alumni khususnya. perlu

membuat perencanaan anggaran yang baik, dan melobi kepada

Legal Clinic.

Legal Clinic

Legal Clinic,

Legal Clinic

Legal Clinic

sharing Legal Clinic

Legal Clinic, reward

punish Legal Clinic,

Legal Clinic

Legal

Clinic.

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic Legal Clinic

d. Strategi Penganggaran dalam Menyelenggarakan

Legal Clinic

MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

60

Page 68: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

fakultas untuk menyediakan anggaran yang memadai.

harus mampu meyakinkan pimpinan fakultas, bahwa peran

sangat penting bagi pendidikan hukum, dan juga pengabdian

masyarakat melalui pelayanan dan bantuan hukum.

Sebagai bagian dari strategi penggalangan dana, dan untuk

penanganan perkara lebih lanjut, juga dapat melimpah-

kan kasus-kasus karena alasan tertentu tidak dapat ditangani oleh

ke alumni. Dari penanganan kasus ini, diharap-

kan alumni juga memiliki komitmen untuk memberikan bantuan

kepada Penggalangan dana juga dapat dilakukan me-

lalui kerjasama program, penerbitan buku-buku, penyusunan pro-

gram yang diajukan ke donor, maupun menggalang bantuan non-

tunai. juga dapat menyelenggarakan kegiatan atau pela-

tihan yang bersifat profit, dan keuntungan yang diperoleh dipergu-

nakan untuk menunjang kerja dalam memberikan pelayanan dan

bantuan hukum. Untuk dapat mengajukan program ke donor, dibu-

tuhkan informasi dan akses, serta kemampuan menyusun proposal

yang baik.

Catatan penting yang harus diperhatikan oleh

bahwa dana-dana yang dikumpulkan harus bersifat sukarela, tidak

mengikat dan tidak akan mengganggu independensi

dalam menjalankan fungsi pelayanan dan bantuan hukum kepada

masyarakat tidak mampu dan termarginalkan.

Legal Clinic

Legal

Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic lawyer

Legal Clinic.

Legal Clinic

Legal Clinic,

Legal Clinic

61PENYUSUNAN PERENCANAAN STRATEGIS

Page 69: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari
Page 70: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

BAB V

PELAYANAN DAN BANTUAN HUKUM

A. Tipologi Bantuan Hukum

Bantuan hukum merupakan kebutuhan setiap orang, sama

dengan kebutuhan orang terhadap hak-hak ekonomi, dan sosial.

Dalam implementasinya bantuan hukum selalu mengalami peruba-

han, dan perkembangan yang dipengaruhi oleh konteks sosial dan

politik sebuah masyarakat. Berdasarkan sifatnya, setidaknya ada

dua tipe bantuan hukum yaitu yang bersifat kedermawanan atau ka-

ritas, dan bantuan hukum yang bersifat pemberdayaan atau pe-

nguatan.

Bantuan hukum karitas adalah bantuan hukum yang sejak

dulu banyak dilakukan dimana seorang advokat mempunyai tang-

gung jawab membela masyarakat yang tidak mampu. Bantuan hu-

kum dengan tipe ini merupakan wujud kedermawanan seorang

untuk meluangkan waktunya membela masyarakat

yang tidak mampu. Bantuan hukum karitas merupakan bagian dari

. Selain advokat banyak juga lembaga yang

memberikan pelayanan jasa hukum yang sifatnya kedermawanan.

Sedangkan tipe bantuan hukum yang bersifat pemberdayaan, atau

penguatan populer disebut . Konsep bantuan hukum

pro-

fessional lawyer

legal justice system

empowering

Page 71: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

yang bersifat pemberdayaan tidak hanya memberikan bantuan hu-

kum secara cuma-cuma, tetapi ada target yang lebih besar yaitu

pencerahan dan pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi

berbagai masalah hukum. Tipe bantuan hukum ini mengarah pada

upaya penyadaran hukum, sekaligus pendidikan hukum agar ma-

syarakat mampu menyelesaikan masalah hukum yang serupa secara

mandiri.

Dalam pelaksanaannya, dua tipologi tersebut memiliki pen-

dekatan yang berbeda. Umumnya, tipe bantuan hukum karitas me-

rupakan tipe bantuan hukum yang menempatkan posisi pencari

keadilan sebagai objek yang harus dibantu sepenuhnya. Masyarakat

yang tidak memahami hukum datang ke ahli hukum atau Advokat,

dan mengkonsultasikan masalah yang dihadapi. Mereka diberi saran

kemudian mendapatkan pembelaan secara cuma-cuma. Peran serta

pencari keadilan dalam menyelesaikan masalah hukum sangat

bergantung pada pemberi bantuan hukum. Pencari keadilan hanya

sebagai pemberi informasi atau data untuk kepentingan bantuan

hukum. Mereka di intervew, ditanya sesuai dengan kasusnya, namun

tidak banyak terlibat dalam upaya pemecahan dan penyelesaian

masalah hukum yang mereka hadapi.

Bantuan hukum pemberdayaan atau penguatan memiliki

pendekatan yang berbeda dengan bantuan hukum karitas. Bantuan

hukum yang bersifat pemberdayaan menempatkan posisi pencari

keadilan sebagai subjek yang berperan penting dalam memecahkan

masalah hukum yang dihadapi. Klien tidak hanya pasif menunggu

bantuan hukum, tetapi juga terlibat secara aktif melakukan

pengumpulan informasi atau data, pemetaan masalah, analisis

masalah sampai dengan strategi, serta cara pemecahan masalah

hukum yang akan dilakukan.

Dalam konteks bantuan hukum, atau pembelaan terhadap ke-

MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

64

Page 72: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

pentingan klien ada satu aktivitas yang sering, dan banyak dilaku-

kan oleh pemberi bantuan hukum yaitu advokasi. Istilah advokasi

sangat populer di kalangan penggiat pembela hak-hak masyarakat.

Advokasi merupakan aktivitas yang dilakukan secara sistemik dan

terorganisir dalam rangka mendorong perubahan tertentu. Advokasi

merupakan alat, atau insrtumen yang dapat digunakan untuk mem-

pengaruhi, dan mendesakkan perubahan kebijakan tertentu, agar

terwujud kondisi yang lebih baik.

Menurut Prof. Earl Johnson, bantuan hukum meliputi be-

berapa kegiatan diantaranya adalah; , dalam

arti, bantuan hukum mencakup partisipasi dalam usaha pelayanan

sosial yang terkoodinir guna menyelamatkan unit-unit keluarga yang

berpendapatan rendah dan miskin; , pengembangan ekono-

mi, yakni usaha-usaha untuk menciptakan sarana-sarana yang

dapat menambah penghasilan masyarakat berpendapatan rendah;

, pengorganisasian komunitas, yakni usaha-usaha dan peng-

arahan untuk mengorganisasikan masyarakat miskin menjadi ke-

lompok yang mampu bicara dalam bidang ekonomi dan politik;

, pembaharuan hukum, yaitu pengujian perundang-un-

dangan dan usaha-usaha untuk melakukan pembaharuan perun-

dang-undangan .

Dalam rangka memberikan bantuan hukum, menurut A.A.G

Peter, suatu lembaga bantuan hukum harus melakukan beberapa

tindakan; , lembaga bantuan hukum harus aktif dan

mengambil inisiatif untuk terjun ke tengah-tengah masyarakat dan

mencari pihak yang membutuhkan pertolongan; , lembaga

bantuan hukum harus memusatkan perhatian pada masalah-

masalah kelompok dan bukan masalah individual, sehingga peran

Pertama

Kedua

Ketiga

Ke-

empat

social rescue

Pertama

Kedua

24

Drs. Mulayan W. Kusumah, Hukum dan Hak Asasi Manusia suatu Pemahaman Kritis,Alumni, Bandung, 1981, hlm. 122.

24

65PELAYANAN DAN BANTUAN HUKUM

Page 73: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

lembaga bantuan hukum akan mengarah pada upaya penataan

struktur sosial; , lembaga bantuan hukum harus memusatkan

perhatian pada persamaan dalam arti materiil, bukan formil.

Dengan bertolak dari persamaan materiil, maka perlu ada penataan

persamaan dalam struktur masyarakat; Keempat, lembaga bantuan

hukum harus melihat masalah hukum menjadi masalah sosial.

Sehingga tujuan bukan hanya memberi kepuasan kepada klien,

tetapi juga mendorong penguatan kapasitas pribadi sehinggga dapat

membela diri; Kelima, lembaga bantuan hukum harus meniadakan

jarak antara pemberi bantuan hukum dan klien, hal ini untuk

mencegah ritualisasi dalam pemecahan masalah melalui hukum

belaka .

Pada umumnya, ada tiga model kegiatan yang dilakukan oleh

yaitu konsultasi hukum, bantuan hukum, dan penyuluh-

an hukum. Bantuan hukum, dilakukan melalui litigasi dan

.

Pada hakekatnya konsultasi adalah kegiatan memberikan

nasihat, saran, dan keterangan dari orang yang ahli kepada orang

yang membutuhkannya atau meminta pendapat, nasihat dan saran

dari orang yang ahli. Tujuan dari konsultasi adalah membantu orang

yang membutuhkan saran dan nasihat agar orang tersebut dapat

memecahkan masalah yang dihadapi. Orang yang memberikan na-

sihat sering disebut konsultan dan yang diberi nasihat disebut klien.

Secara sederhana, bahwa konsultasi hukum adalah pemberian

nasihat atau saran dari seorang pekerja hukum atau advokat kepada

Ketiga

Legal Clinic

nonliti-

gasi

25

B. Pelayanan dan Bantuan Hukum

1. Konsultasi Hukum

Drs. Mulayan W. Kusumah, Ibid, hlm. 122-123.25

MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

66

Page 74: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

seseorang yang mempunyai permasalahan hukum agar dapat me-

mecahkan persoalan yang dihadapinya.

Konsultasi hukum merupakan aktivitas atau kegiatan yang

paling banyak dilakukan oleh , terlebih setelah diberlaku-

kannya UU Advokat yang berdampak pada ruang gerak bantuan

hukum yang dilakukan oleh . Di tengah keterbasan ang-

garan kegiatan konsultasi hukum merupakan pilihan yang realistis,

karena kegiatan ini tidak banyak memakan biaya.

Konsultasi hukum diberikan kepada setiap orang yang datang

ke . Konsultasi hukum dapat dilakukan setiap saat, dan

diberikan pelayanan ini kepada siapapun yang datang ke

untuk mendapatkan saran atas kasus yang dialami. Konsultasi

hukum merupakan pintu masuk bagi relasi antara dan

klien. Tidak semua kasus yang dikonsultasikan akan ditangani oleh

, bahkan ada perkara yang hanya berhenti pada tahap

konsultasi.

Selain pelayanan konsultasi di kantor , konsultasi

juga dapat memanfaatkan berbagai media, misalnya radio, televisi

lokal, maupun media harian. Konsultasi juga dapat dilakukan secara

aktif dengan mendatangi komunitas di masyarakat yang potensial

mengalami berbagai masalah hukum.

Bantuan hukum yang disediakan oleh umumnya

dibagi dalam dua kategori, yaitu bantuan hukum yang berbentuk

litigasi dan nonlitigasi. Litigasi merujuk pada penanganan kasus

melalui proses peradilan yang ada, baik kepolisian, kejaksaan,

maupun pengadilan. Sedangkan nonlitigasi merujuk pada

penanganan perkara melalui mekanisme diluar pengadilan.

Bantauan hukum secara litigasi adalah bantuan hukum yang

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal

Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

2. Bantuan Hukum

67PELAYANAN DAN BANTUAN HUKUM

Page 75: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

diberikan kepada klien dengan menggunakan, dan memanfaatkan

instrumen-instrumen formal negara dalam penegakan hukum, mi-

salnya kepolisian, kejaksaan dan pengadilan. Cakupan perkara yang

dapat ditangani oleh melalui pendekatan litigasi cukup

luas, tidak hanya kasus-kasus pidana, tetapi juga kasus-kasus lain

misalnya perdata, perburuhan, tata usaha negara, bahkan ketata-

negaraan. Model pendekatan yang dapat digunakan juga beragam,

diantaranya melalui gugatan biasa di pengadilan (negeri, agama,

tata usaha negara, hubungan industrial)

, dan pengujian peraturan perundang-undangan,

baik di MK maupun MA.

Sedangkan bantuan hukum nonlitigasi adalah segala bantuk

bantuan hukum yang tidak menggunakan instrumen formal negara.

Setidaknya ada tiga pendekatan yang dapat digunakan, yaitu

pembuatan dokumen hukum, ADR, dan pemberdayaan klien untuk

menangani kasusnya secara mandiri.

Tidak semua kasus yang masuk ke dapat di-

tangani sampai ke pengadilan mengingat berbagai keterbatasan

yang ada. Walaupun tidak memberikan bantuan hukum

kepada klien sampai ke pengadilan, tetapi dapat mem-

bantu membuat berbagai dokumen hukum yang dibutuhkan oleh

klien untuk menyelesaikan masalah hukumnya. Dokumen itu bisa

berbentuk surat somasi, gugatan, replik, duplik, memori banding,

memori kasasi, dan lain sebagainya.

Selain itu, juga dapat menempuh

(ADR) dengan memfasilitasi proses mediasi bagi

pihak-pihak yang bersengketa. Bahkan mediasi merupakan strategi

penting, dan utama yang harus dilakukan dalam

menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi klien, sepanjang

memungkinkan untuk dilakukan mediasi.

Legal Clinic

class action, legal standing,

citizen lawsuite

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic Alternative

Dispute Resolution

Legal Clinic

MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

68

Page 76: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

Setiap orang yang menghadapi masalah hukum, potensial

dapat menyelesaikan masalahnya secara mandiri, terlebih klien

umumnya sangat memahami kasus yang dihadapi. Oleh karena itu,

dapat melakukan pemberdayaan terhadap klien dengan

mendorong penyelesaian kasusnya secara mandiri, dengan tetap

mengkonsultasikan berbagai strategi penanganan perkara dengan

.

Bantuan hukum yang diberikan oleh , baik melalui

litigasi maupun nonlitigasi harus diletakkan dalam kerangka pem-

berdayaan masyarakat bukan hanya sekedar memberikan bantuan

hukum. Dengan diakomodasinya konsep pemberdayaan ini diha-

rapkan, akan tumbuh kemandirian masyarakat ketika menemui

permasalahan hukum.

Penyuluhan hukum merupakan salah satu instrumen pemba-

ngunan yang sangat penting dan menjadi prasyarat untuk menum-

buhkan kesadaran, perubahan sikap dan perilaku masyarakat dalam

rangka menegakan hukum suatu negara demokrasi. Namun disisi

lain perlu juga disadari bahwa upaya untuk menciptakan kesadaran

hukum bukan suatu hal yang sederhana, sebab hukum sebagai suatu

produk sosial yang tidak nyata ( ) tidak semudah

memasarkan sama dengan produk-produk nyata ( )

yang bisa digunakan dan dinikmati hasilnya dalam waktu yang relatif

singkat . Penyuluhan hukum harus diletakan untuk membangun

kul-tur hukum, dan untuk membangun kesejahteraan masyarakat

bukan untuk mengontrol masyarakat . Dengan demikian, maka

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

intangible product

tangible product

3. Penyuluhan Hukum

26

27

69PELAYANAN DAN BANTUAN HUKUM

Hafied Cangara, ,17 July 2008 (http://www.pascaunhas.net/jurnal_pdf/vol_2_4/hafied-3.pdf)

, 13 Maret 2008(http://www.bphn.go.id/pusluh/puslind/?pilih=lihat&id=24) 17 Juli 2008

Penyuluhan Hukum: Perspektif Perencanaan Komunikasi last visit

Eksistensi Penyuluhan Hukum dalam Rekonstruksi Budaya Hukum

last visit

26

27

Page 77: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

konsep pe-nyuluhan hukum sangat luas, dan terutama memiliki

prinsip pendi-dikan hukum bagi masyarakat termasuk pendidikan

hak-haknya se-bagai manusia dan warga negara.

Program penyuluhan dan bantuan hukum merupakan kebu-

tuhan negara dan warga negara. Negara memerlukan karena

dengan kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi,

dan berperan dalam menjaga tertib sosial, dan pada sisi warga

negara program ini dibutuhkan agar berbagai kebijakan yang dike-

luarkan oleh negara dapat mereka fahami, sehingga tidak terjerumus

ketika menghadapi permasalahan hukum.

Pendekatan dan konsep penyuluhan yang saat ini banyak di-

lakukan masih sangat konvensional, yaitu hanya menyebarluaskan

informasi hukum yang ada melalui beberapa medium seperti semi-

nar, diskusi interaktif melalui media elektronik, dan lain-lain. Penyu-

luhan hukum harus diletakkan dalam kerangka pemberdayaan

hukum bagi masyarakat. Perlu ada perubahan paradigma dalam

penyuluhan hukum, dari sekedar sosialiasi hukum menjadi

transformasi dan pemberdyaan hukum masyarakat.

Pada prinsipnya, setiap orang yang membutuhkan bantuan

hukum berhak memperoleh bantuan dari . Tetapi

dapat menyusun kriteria yang dapat digunakan untuk menilai

kelayakan seseorang memperoleh bantuan hukum. Pada umumnya

bantuan hukum diberikan kepada masyarakat dengan kriteria; tidak

mampu secara ekonomi, tidak mampu secara politik atau ke-

kuasaan, tidak mampu secara lingkungan hidup dan hubungan

industrial, warga negara Indonesia yang berada di luar negeri, tidak

mampu secara hukum, dan pembela HAM dan demokrasi.

Untuk menilai masyarakat mampu atau tidak mampu secara

C. Penerima Bantuan Hukum

Legal Clinic Legal

Clinic

MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

70

Page 78: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

ekonomi, maka menyediakan formulir pendaftaran,

yang di dalamnya juga berisi tentang riwayat bersangkutan yang

meliputi pekerjaan, pengahsilan, jumlah keluarga dan beberapa

informasi lain yang relevan. Calon klien yang tidak mampu juga

perlu menunjukkan keterangan tidak mampu dari aparat yang ber-

wenang, misalnya RT, RW, dan Lurah atau Kepala Desa. Surat

keterangan ini diperlukan, agar bantuan hukum betul-betul tepat sa-

saran. Berdasarkan data dan informasi yang ada, dapat

mengambil kebijakan untuk memberikan bantuan ataupun tidak.

Untuk memberikan panduan bagi proses pemberian bantuan

hukum, idealnya setiap mempunyai standar prosedur

pemberian bantuan hukum. Dalam prosedur ini diatur tentang

bagaimana penerimaan kasus dilakukan, penanganan kasus,

sampai dengan pemberhentian pemberian bantuan hukum jika

diperlukan.

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

71PELAYANAN DAN BANTUAN HUKUM

Page 79: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari
Page 80: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

BAB VI

MENEJEMEN PENANGANAN PERKARA

A. Aspek-Aspek Penting dalam Menejemen Perkara

Ada beberapa aspek penting yang harus diperhatikan dalam

menejemen perkara oleh diantaranya adalah

dan

merupakan tahap awal dalam menejemen

perkara, dimana pada tahap ini akan memberikan pen-

dapat hukum terhadap kasus yang dikemukakan oleh calon klien,

memberikan pendapat hukum tentang berbagai penyelesaian kasus,

termasuk kelebihan dan kelemahan, serta hambatannya, perkiraan

biaya yang dibutuhkan (biaya operasional), dan menjelaskan ten-

tang apakah kasus tersebut dapat diberikan secara .

terkait dengan pengaturan tahapan penanganan

perkara. Tahapan ini diawali dengan menyiapkan sekretariat yang

bertugas untuk melayani klien, mendata, mengarsip dan melakukan

komunikasi dalam rangka kelancaran penanganan kasus, menyusun

personalia yang akan menagani kasus, menyusun biaya yang dibu-

Legal Clinic fore-

casting, planning, organizing, coordinating, controlling report-

ing .

Forecasting

Legal Clinic

prodeo

Planning

28

Zairin Harahap, dalam Proceeding Pelatihan Penyelenggaraan LKBH Di FakultasHukum, yang Diselenggarakan oleh ILRC, Jakarta 27 – 29 Juli 2009.

28

Page 81: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

tuhkan untuk penyelesaian kasus termasuk pos pengeluarannya,

menyusun pembagian tugas dan tanggungjawab personalia yang

terlibat dalam penanganan kasus, dan menyusun jadwal penanga-

nan kasus.

terkait dengan pengorganisasian pelaksanaan ren-

cana penanganan perkara. Dalam penanganan perkara perlu diten-

tukan personalia yang terlibat dalam penanganan perkara sejak

tahap konsultasi, pembuatan pendapat hukum, surat kuasa, gugatan

eksepsi, replik, duplik, memori banding, memori kasasi, dan sebagai-

nya. Semua staf dalam dapat dilibatkan.

Dalam menanganai sebuah perkara perlu ada satu orang yang

ditunjuk sebagai koordinator yang bertanggungjawab terhadap

penanganan perkara, dan melakukan pembagian tugas kepada staf-

staf yang memang dibutuhkan dalam penanganan perkara. Kepala

bidang yang bertanggungjawab melakukan pemantauan, dan peng-

awasan terhadap setiap penanganan kasus serta menyampaikan

hasil pemantuan dan pengawasan itu kepada Ketua atau Direktur.

Dalam konteks penanganan perkara, fungsi sekretariat sangat

penting. Mereka bertugas untuk menerima klien, melakukan pen-

catatan, pendataan, surat-menyurat dan pengarsipan dokumen,

serta komunikasi dengan berbagai pihak.

Koordinasi juga merupakan bagian penting dari manajemen

penanganan perkara. Dalam setiap penanganan perkara harus se-

lalu dilakukan koordinasi antara berbagai elemen yang ada dalam

. Koordinasi berfungsi mengevaluasi perkembangan per-

kara, dan merumuskan strategi lanjutan penangan perkara. Apabila

ada masalah yang dihadapi dalam penanganan perkara, maka

penanggungjawab dapat menyampaikan kepada Direktur untuk

dilakukan rapat koordinasi.

merupakan pengawasan terhadap penanganan

Organizing

Legal Clinic

Legal Clinic

Controlling

MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

74

Page 82: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

perkara untuk menjaga professioanalisme dan akuntabilitasnya.

Pengawasan terhadap proses penanganan perkara dapat dilakukan

secara langsung maupun secara tidak langsung. Pengawasan secara

langsung dilakukan dengan mengundang penanggungjawab pena-

nganan perkara, maupun dengan klien yang bersangkutan. Peng-

awasan secara tidak langsung dapat dilakukan dengan meminta

laporan proses penanganan perkara tersebut, atau dengan meme-

riksa arsip/dokumen. Terkait dengan pengawasan staf tidak diperke-

nankan mengambil keputusan yang berkaitan dengan pemberian

bantuan hukum secara , menentukan besarnya tarif biaya

operasional, bergabung dengan Advokat diluar dalam

menangani suatu kasus tanpa ijin dari Direktur, dan membawa kasus

klien ke Advokat diluar .

Reporting merupakan tahap akhir dari penanganan perkara.

Setiap penanganan perkara harus dibuat sebuah laporan yang

dilakukan secara berjenjang sesuai dengan struktur

masing-masing. Semua laporan berakhir di Ketua atau Direktur.

Laporan berfungsi sebagai dokumen penting bagi kerja-kerja

bantuan hukum oleh

Dalam penanganan perkara terdapat beberapa hal yang

mendasar dan perlu mendapatkan perhatian.

Dalam melakukan wawancara dengan klien, pengacara/

dosen yang bekerja di perlu menggali latar belakang

permasalahan, dan inti dari permasalahan klien tersebut. Dengan

menggunakan metode ( dan

) diharapkan dapat menggali informasi yang berkaitan dengan

perkara yang sedang dihadapi oleh klien. berkaitan dengan

prodeo

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic.

Legal Clinic

5 w + 1 h what, why, who, when, where

how

What

B. Penerimaan Perkara

1. Teknik Wawancara dengan Klien

75MENEJEMEN PENANGANAN PERKARA

Page 83: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

apa inti masalah hukum yang sedang dihadapi oleh klien, kemudian

menjelaskan kenapa masalah tersebut muncul, dan men-

jelaskan kronologis perkara itu. untuk menjelaskan siapa saja

pihak-pihak yang terkait dengan perkara, dan hal ini berkaitan

dengan personal/kedudukan hukum para pihak yang berperkara,

selanjutnya menjelaskan di mana (yurisdiksi hukum) perkara

tersebut terjadi, dan menjelaskan bagaimana perkara tersebut

bisa terjadi.

Wawancara klien dilakukan harus sedetail mungkin untuk

menggali informasi yang berkaitan dengan perkara. Karena

informasi yang berkaitan dengan perkara menentukan apakah layak

atau tidak perkara tersebut ditangani, atau apakah layak klien

mendapatkan bantuan hukum. Biasanya jika wawancara berkaitan

dengan layak tidaknya klien memperoleh bantuan hukum,

pengacara harus menggali tidak hanya latar belakang ekonomi klien

(pekerjaan, kondisi tempat tinggal dan harta kekayaan lainnya), juga

berkaitan seberapa jauh latar belakang pendidikan klien atau tingkat

klien.

Setiap perkara yang masuk harus terdokumentasi secara baik,

untuk memudahkan pencarian data klien dan memantau perkem-

bangan kasus. Berikut ini contoh format kartu klien :

why when

Who

where

how

literacy

2. Dokumentasi Perkara

Nomor perkara : 001/Pid-ILRC/2009

Nama klien : Syahrul Mawardi

Perkara : Pidana (Penggelapan)

Uraian Perkara : Klien dilaporkan ke Polda Metro Jaya

tanggal 7 desember 2009 telah melakukan penggelapan (pasal 372 KUHP)

oleh tetangganya A melakukan pendampingan di Direktorat

Serse Polda Metro tanggal 10 desember 2009.

Pengacara Pendamping : A

Legal Clinic

Legal Clinic

MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

76

Page 84: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

Setiap saat (terutama setelah melakukan pendampingan) kartu

klien harus diisi oleh pengacara untuk mengetahui perkembangan

kasus, sehingga ketika seorang klien menanyakan, maka pengacara

tinggal melihat kartu klien tersebut. Format kartu klien dapat dise-

suaikan dengan kebutuhan pengacara/klien, dan juga dapat disesuai-

kan dengan kondisi yang berkembang. Dokumen-dokumen pendu-

kung perkara seperti surat kuasa, surat panggilan tersangka/saksi,

surat dakwaan, gugatan dan putusan harus disatukan dengan kartu

klien tersebut, dan tidak boleh terpisah-pisah. Hal ini dilakukan untuk

memudahkan pencarian data klien dan dokumen-dokumennya.

Di sini ada kebutuhan untuk document keeper, karena tidak

hanya tugas pengacara untuk menjaga dokumen tersebut. Dokument

keeper adalah orang yang khusus ditugaskan untuk menjaga doku-

men-dokumen klien.

Analis perkara tertuang di dalam surat pendapat hukum (

) atas suatu perkara. Pendapat hukum ini panjangnya tidak

lebih dari sepuluh halaman dengan spasi ganda, dan memuat hal-hal

sebagai berikut.

Ringakasan perkara berkaitan dengan hasil analisis kemudian

dihubungkan dengan alat bukti dan permasalahan. Ringkasan ini juga

menjelaskan secara sekilas kronologis perkara, dan hal-hal yang

direkomendasikan untuk dijalankan. Ringkasan ini untuk

memudahkan pembaca, khususnya klien dalam memahami analisis

hukum, kesimpulan dan rekomendasi atas perkara.

Latar belakang perkara menjelaskan apa sebenarnya perma-

C. Analisis Perkara

1. Ringkasan Perkara

2. Latar Belakang Perkara

legal

opinion

77MENEJEMEN PENANGANAN PERKARA

Page 85: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

salahan, yaitu peristiwa hukum (untuk perkara perdata/adminis-

trasi), atau tindak pidana untuk perkara pidana. Metode 5 W + 1 H

juga bisa dipergunakan untuk memperjelas latar belakang perkara

tersebut. Latar belakang harus lengkap tetapi padat, dan informasi-

informasi yang berkaitan dengan latar belakang perkara akan me-

nentukan analisis permasalahan, dan juga dijelaskan oleh alat-alat

bukti yang ada.

Alat-alat bukti berkaitan dengan bukti tertulis, saksi, keterang-

an ahli (jika ada), dan alat-alat bukti elektronik yang relevan dengan

perkara. Alat-alat bukti ini memang dipakai untuk melihat korelasi

antara perkara dengan fakta-fakta yang ada. Perlu dijelaskan juga

bagaimana cara memperoleh alat bukti tersebut, misalnya jika alat

bukti keterangan saksi dalam perkara pidana, apakah saksi tersebut

masih ada hubungan keluarga dengan klien/saksi/terdakwa. Ini

berkaitan dengan pengujian kualitas alat bukti.

Kronologis kasus dan alat-alat bukti yang ada, maka peng-

acara menganalisis berdasarkan ketentuan hukum atau aturan tidak

tertulis lainnya yang relevan dengan perkara. Analisis juga berkaitan

dengan kronologis kasus, apakah ada konsistensi atau persesuaian

antara fakta yang satu dengan fakta yang lainnya. Kemudian analisis

terhadap alat bukti, apakah alat bukti tersebut sah diperoleh maupun

apakah alat bukti tersebut dapat mendukung fakta hukum. Krono-

logis perkara dan alat-alat bukti dikaitkan dengan aturan hukum

yaitu sejauh mana aturan hukum tertulis atau tidak tertulis

menjelaskan kronologis perkara dan alat bukti.

3. Alat-alat Bukti

4. Analisis Hukum

MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

78

Page 86: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

5. Kesimpulan

D. Mediasi

Dari analisis hukum, maka pengacara/dosen yang berkerja di

dapat menarik kesimpulan, bagaimana posisi hukum

perkara, dan kemudian merekomendasikan langkah-langkah yang

harus dilakukan.

Terdapat berbagai jenis mediasi yang sebenarnya sudah

dikenal di masyarakat, seperti musyawarah, alternatif penyelesain

sengketa (APS), dan lain-lain. Di komunitas sudah dikenal musya-

warah yang dilaksanakan untuk menyelesaikan permasalahan yang

ada di komunitas. Pelaksanaan mediasi di tingkat komunitas dapat

diwakilkan kepada paralegal, atau para pihak juga bisa maju sendiri

dengan mediatornya adalah tetua komunitas.

Kemudian APS biasanya perkaiatan dengan perkara perdata

di pengadilan, di mana hakim mewajibkan para pihak untuk

menempuh upaya mediasi sebelum masuk ke pokok perkara. Para

pihak dalam perkara biasanya mengusulkan mediator kepada

hakim, dan hakimlah yang akan menentukan layak tidaknya media-

tor tersebut. Pengacara/dosen yang berkerja di yang

diberi mandat untuk melakukan mediasi, harus mempunyai surat

kuasa khusus untuk melakukan mediasi. Surat kuasa tersebut tidak

boleh bersifat umum, dan tidak boleh diwakilkan kepada paralegal,

melainkan harus diwakilkan kepada pengacara yang mempunyai ijin

praktik/dosen yang bekerja di .

Baik mediasi di tingkat komunitas atau pengadilan, posisi para

pihak adalah sama ( ), dan mediator hanyalah berkududukan

sebagai fasilitator. Mediator di tingkat pengadilan harus mempunyai

kualifikasi tertentu, misalnya jika perkara gugatan perdata berkaitan

dengan pencemaran nama baik atas pemberitaan media, maka

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

equal

79MENEJEMEN PENANGANAN PERKARA

Page 87: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

mediatornya harus mempunyai kualifikasi mempunyai pengeta-

huan tentang media. Sementara di tingkat komunitas, mediatornya

lebih atas dasar senioritas, dan atau menguasai hukum adat/komu-

nitas tersebut.

Mediator di tingkat pengadilan meminta para pihak untuk

membuat rumusan tertulis mengenai tawaran tertinggi sampai

tawaran terendah. Kemudian mediator mencari titik temu di antara

tawaran tertinggi dan terendah tersebut. Di dalam mediasi pasti ada

dinamika, artinya tidak cukup hanya satu kali pertemuan akan

dicapai kesepakatan. Kadang-kadang membutuhkan waktu cukup

lama untuk mencapai kesepakatan, atau bahkan tidak bisa men-

capai kesepakatan sehingga perkaranya dilanjutkan.

Mediasi di tingkat komunitas dilakukan secara lisan, jarang

ada masing-masing pihak yang bermasalah di komunitas membuat

rumusan tawaran tertulis. Jika ada kesepakatan, maka hal tersebut

mengikat para pihak, dan biasanya diakhiri dengan upacara adat.

Jika ada kesepakatan para pihak pada mediasi tingkat

pengadilan, maka kesepakatan tersebut mempunyai kekuatan

hukum seperti putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan

hukum tetap. Artinya, kesepakatan tersebut bisa dieksekusi.

Dalam pendampingan kasus perdata atau pidana, tidak boleh

diwakilkan kepada paralegal melainkan harus diwakilkan kepada

pengacara yang sudah memiliki ijin praktik atau dosen yang bekerja

di . Sebelum melakukan pendampingan, baik itu proses

pidana atau perdata, harus ada surat kuasa. Surat kuasa harus

secara jelas memuat hal-hal :

1. Identitas pemberi kuasa.

2. Identitas penerima kuasa.

E. Pendampingan

Legal Clinic

MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

80

Page 88: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

3. Keterangan khusus yaitu sejauh mana mandat yang

diberikan oleh pemberi kuasa kepada penerima kuasa.

Jika di dalam perkara pidana bagian khusus surat kuasa

harus menjelaskan dalam perkara pidana apa penerima

kuasa melakukan pendampingan, kemudian di kantor

polisi/pengadilan/kejaksaan mana penerima kuasa harus

melakukan pendampingan, tindakan apa saja yang

dimandatkan pemberi kuasa kepada penerima kuasa

tersebut (apakah itu melakukan mediasi atau

mendampingi proses pemeriksaan saksi/tersangka).

4. Keterangan umum, yaitu hal-hal lain yang dimandatkan

kepada pemberi kuasa di luar keterangan khusus.

5. Surat kuasa ditandatangani oleh penerima dan pemberi

kuasa, dan diberi materi serta tanggal dan tempat

pemberian kuasa.

Dalam pendampingan perkara pidana atau perdata, peng-

acara/dosen yang bekerja di juga harus mendaftarkan

surat kuasa tersebut ke panitera, dan kemudian di perlihatkan ke-

pada hakim. Atau dalam tingkat pemeriksaan, surat kuasa tersebut

diperlihatkan kepada penyidik.

Di dalam dan selama proses pemeriksaan perkara pidana di

pengadilan, pengacara/dosen yang berkerja di harus

menggunakan . Sementara di dalam proses dan pemeriksaan

perkara pidana pengacara/dosen yang bekerja di cukup

berpakaian rapih dan sopan.

Legal Clinic

Legal Clinic

toga

Legal Clinic

81MENEJEMEN PENANGANAN PERKARA

Page 89: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari
Page 90: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

BAB VII

PENGUATAN SUMBER DAYA MANUSIA

A. Menejemen Sumber Daya Manusia

organisasi menjadi ujung tombak bagi terwujudnya cita-cita

organisasi. Kegagalan mengelola dan memanfaatkan SDM akan

mengakibatkan kegagalan organisasi, baik melaksanakan berbagai

aktivitas maupun meraih cita-cita organisasi. Oleh karena itu penting

bagi setiap pimpinan organisasi memahami menejemen sumber

daya manusia.

Menejemen SDM adalah suatu sistem dalam lembaga yang

dipergunakan untuk memastikan penggunaan bakat kompetensi

setiap orang yang terlibat dalam lembaga secara efektif dan efisien

untuk mencapai tujuan organisasi. Menejemen SDM juga merupa-

kan sarana mengatur kebutuhan orang sebagai pelaku program,

dengan aktivitas atau pekerjaan yang akan dilakukan. SDM

merupakan aset organisasi yang paling sehingga dalam meman-

faatkannya memerlukan analisis yang mendalam, dan komprehen-

sip agar pemanfaatannya betul-betul optimal.

Untuk menjamin efektivitas manajemen SDM, maka penting

bagi organisasi melakukan perencanaan terhadap kebutuhan SDM,

dengan menentukan berbagai peran atau tugas yang akan timbul

selama organisasi menjalankan misinya, jumlah yang dibutuhkan

volume

vital

Page 91: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

84

untuk melaksanakan tugas atau peran itu, serta waktu atau periode

SDM melaksanakan tugasnya. Untuk merumuskan ketiganya harus

mempertimbangkan faktor internal dan eksternal organisasi. Internal

organisasi terkait dengan jumlah kebutuhan tim kerja, ketersediaan

dana dan struktur organisasi, sedangkan ekternal terkait dengan

pemberi dana, kondisi sosial masyarakat dan pemerintah.

SDM yang ada di terdiri dari dua komponen uta-

ma yaitu dosen dan mahasiswa, terutama mahasiswa tingkat akhir.

Terkait dengan SDM yang ada di setidaknya ada dua

permasalahan yaitu; Pertama, terbatasnya SDM yang terlibat di

. Baik kalangan dosen maupun mahasiswa sangat minim

terlibat dalam organisasi . Bahkan ada kecenderungan

minat kepada oleh mahasiswa semakin lama semakin

menurun, dan Kedua, belum memadainya sistem yang diperguna-

kan untuk mengatur sumber daya manusia .

Untuk membenahi dan meningkatkan SDM yang ada di

harus dimulai sejak proses rekrutmen. harus me-

miliki mekanisme khusus dan periodik untuk menjaring mahasiswa

yang memiliki kompetensi, dan berminat dalam memberikan ban-

tuan hukum kepada masyarakat. Sebelum rekrutmen dilakukan bisa

diawali dengan kegiatan training atau pelatihan bantuan hukum,

yang akan menjelaskan tentang bantuan hukum secara umum, dan

memberikan motivasi pentingnya terlibat dalam .

B. Rekrutmen

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal

Clinic Legal Clinic

Legal Clinic

Karya Latihan Hukum (KARTIKUM)

Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII)

KARTIKUM atau Karya Latihan Hukum merupakan salah satu

pelatihan yang diselenggarakan oleh Pusdiklat FH UII. Pelatihan ini

Page 92: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

diadakan dengan tujuan untuk mencetak professional muda yang

handal dalam profesi advokat, jaksa dan hakim. KARTIKUM di-

laksanakan secara rutin setiap 1 kali dalam 1 (satu) tahun. Pelatihan

ini ditujukan bagi seluruh mahasiswa FH UII dengan syarat telah

lulus Hukum Pidana, Hukum Perdata, Hukum Acara Pidana, dan

Hukum Acara Perdata dengan nilai minimal B. Akan tetapi tidak

semua mahasiswa yang mendaftar bisa mengikuti KARTIKUM kare-

na ada tahapan yang harus dilalui yaitu test ujian masuk Kartikum.

Jumlah peserta pun dibatasi antara 30-40 peserta agar efektifitas

pelaksanaan dapat terjaga. Kartikum dilaksanakan selama 8 hari

mulai jam 08.00-17.30, bahkan kadang sampai jam 21.00.

1. Etika Profesi Dunia Praktisi Hukum

2. Metode, Teknik Konsultasi dan Negoisasi

3. Teknik dan Strategi Penanganan Perkara Pidana

4. Teknik dan Strategi Penanganan Perkara Perdata

5. Teknik dan Strategi Penanganan Perkara pada Pengadilan

Agama

6. Teknik dan Strategi Penanganan Perkara pada Pengadilan

Tata Usaha Negara

7. Teknik dan Strategi Penanganan Perkara pada Pengadilan

Negeri

8. Teknik dan Strategi Penanganan Perkara Peradilan Militer

9. Teknik dan Strategi Penyusunan / Penanganan Upaya-Upaya

Hukum

10. Teknik dan Strategi Penanganan Perkara Ketenagakerjaan

11. Teknik dan Strategi Penanganan Sengketa Pertanahan

12. Kedokteran Forensik

1. Studium General. Diterapkan metode dialogis yang bertujuan

untuk memberikan pencerahan dan menambah cakrawala

berfikir peserta mengenai pekerjaan dalam bidang profesi

Materi yang disampaikan

Metode Pelatihan

85PENGUATAN SUMBER DAYA MANUSIA

Page 93: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

hukum.

2. Penyampaian Materi. Diskusi kelas yang dilakukan dengan

satu pembicara yang ahli di bidangnya untuk memberikan

ilmu secara praktis.

3. Group. Semua peserta dibagi dalam kelompok-

kelompok kecil untuk mengerjakan tugas dalam bentuk

rekes-rekes yang terkait dengan materi. Pada setiap kelom-

pok tersebut terdapat satu instruktur.

4. Peradilan Semu. Metode ini dilakukan dengan memberikan

peran kepada peserta untuk menjadi aktor dalam sebuah

proses persidangan. Skenario dari apa yang diperankan

berasal dari panitia.

Setelah seluruh peserta selesai mengikuti pelatihan, maka peser-

ta diwajibkan untuk mengikuti pemagangan di kantor yang berada

di wilayah Yogyakarta selama 3 bulan. Kemudian peserta akan

memperoleh sertifikat yang merupakan ijasah bagi peserta

KARTIKUM. Sertifikat tersebut adalah syarat untuk mendaftarkan

diri menjadi Pembela Umum Tidak Tetap pada Pusat Konsultasi dan

Bantuan Hukum (PKBH) FH UII.7420

Dynamic

C. Pengembangan Kapasitas

Tercapainya tujuan organisasi sangat ditentukan oleh

kemampaun individu dari setiap SDM yang ada dalam organisasi.

Kemampaun individu, adalah kapasitas orang-orang untuk melaku-

kan tugas dan aktivitas dalam suatu fungsi atau jabatan. Ada bebe-

rapa hal yang mempengaruhi kapasitas seseorang yaitu penge-

tahuan ( ), keterampilan ( ), dan sikap ( ).

harus memiliki model pembinaan bagi mereka

yang terlibat di Legal Clinic. Pembinaan bisa dilakukan melalui

pendampingan secara langsung oleh dosen dalam menangani dan

menganalisa kasus, ataupun mengikuti program magang di lem-

baga-lembaga bantuan hukum yang sudah lebih baik. Pembinaan

knowledge skill attitude

Legal Clinic

MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

86

Page 94: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

juga bisa dilakukan dengan menggelar pelatihan rutin tentang kete-

rampilan berperkara di pengadilan.

Lazimnya sebuah organisasi, juga perlu mengatur

tentang penjenjangan karir bagi mereka yang terlibat dalam aktivitas

. Hal ini penting untuk memberikan stimulus dan moti-

vasi bagi setiap orang untuk terus terlibat dalam aktivitas

. Pada sisi lain juga tetap dituntut untuk memikir-

kan kesejahteraan mereka, dengan memberikan sesuai

dengan kemampuan lembaga.

D. Jenjang Karir dan Kesejahteraan

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal

Clinic Legal Clinic

honorarium

Staffing Assembling Resourcesatau

LKBH Fakultas Hukum UII

• Pembela Umum Tidak Tetap (PUTT) adalah mahasiswa fakultas

hukum yang direkrut berdasarkan suatau seleksi.

• Sebelum diangkat menjadi PUTT, para mahasiswa yang lulus

seleksi diberikan pembekalan baik yang berkaitan dengan

penanganan kasus baik secara litigasi maupun non litigasi, serta

tehnik negosiasi, konsultasi maupun yang berkaitan dengan

wawasan JUSTICE FOR ALL. Misalnya: Berkaitan dengan pelayanan

publik dan keterbukaan informasi publik

• Setiap penanganan kasus (pemberian konsultasi, pembuatan

pendapat hukum, surat kuasas dan rekes-rekes lainnya diserahkan

kepada PUTT dengan bimbingan Advokat.

• Masa waktu sebagai PUTT adalah 6 (Enam) bulan dan setelah itu

diadakan seleksi untuk dapat diangkat menjadi Pembela Umum

Tetap (PUT).

• Pada umumya PUT sebagian telah menyelesaikan studinya, mereka

yang berkeinginan mengabdi lebih lama dapat diberikan

kesempatan untuk mengikuti PKPA yang akan dipersiapkan

sebagai regenerasi Advokat di LKBH.

87PENGUATAN SUMBER DAYA MANUSIA

Page 95: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari
Page 96: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

BAB VIII

PENGGALANGAN DANA

A. Hakekat Penggalangan Dana

Dana merupakan salah satu unsur penting bagi keberhasilan

kerja lembaga tidak terkecuali . Ketersediaan dana me-

rupakan faktor menentukan bagi penguatan kapasitas kelembagaan,

dan keberlanjutan organisasi. Hampir bisa dipastikan semua aktivi-

tas yang dilakukan organisasi membutuhkan dana. Oleh karena itu

untuk memenuhi kebutuhan dana memerlukan langkah strategis

dan sistematik, yang sering disebut dengan atau peng-

galangan dana.

atau penggalangan dana adalah aktivitas orga-

nisasi atau individu untuk mencari, menggalang, dan mengumpul-

kan dana untuk mendukung atau menjalankan kegiatan yang

bersifat nirlaba. Umumnya, bagi organisasi nirlaba penggalangan

dana merupakan satu-satunya metode mendapatkan dana untuk

memenuhi kebutuhan organisasi. Kegiatan penggalangan dana

tidak ditujukan untuk mendapatkan keuntungan secara personal,

tetapi untuk kepentingan kelembagaan.

Ada beberapa alasan mengapa organisasi perlu melakukan

penggalangan dana. Penggalangan dana ditujukan untuk me-

wujudkan misi lembaga. Tanpa ketersediaan dana yang memadai,

Legal Clinic

fundraising

Fundraising

Page 97: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

90

mustahil visi dan misi organisasi dapat diwujudkan. Penggalangan

dana juga diperlukan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat

melalui aktivitas atau kegiatan yang dilakukan organisasi. Diharap-

kan masyarakat mendapat manfaat dari aktivitas yang dilakukan

oleh organisasi. Penggalangan dana juga diperlukan untuk meme-

nuhi biaya operasional organisasi, sehingga diharapkan dapat me-

nyejahterakan mitra atau nya. Selain itu penggalangan

dana juga penting dilakukan untuk tetap menjalin, dan menjaga

hubungan baik dengan mitra.

Ketersediaan dana hampir menjadi masalah bagi semua

organiasi dengan tingkat permasalahan yang beragama.

Secara umum masalahnya adalah kurang memadainya pendanaan

yang tersedia untuk menjalankan organisasi, dan terbatasnya akses

maupun pemahaman terhadap sumber-sumber pen-

danaan.

Terkait dengan pendanaan yang banyak dipraktikkan oleh

ada beberapa model;

, mendapat subdisi penuh oleh fakultas/

perguruan tinggi. Karena seluruh operasional telah ditanggung oleh

fakultas atau perguruan tinggi, maka tidak diperkenan-

kan untuk memungut biaya kepada klien yang meminta konsultasi,

maupun bantuan ke .

, mendapatkan subsidi dari fakultas tetapi

terbatas, sehingga tidak dapat menutup operasional. Untuk menu-

tupinya seringkali ditempuh dengan melakukan subsidi silang, yaitu

memungut biaya bagi klien yang mampu untuk menutup biaya

operasional bagi klien yang tidak mampu.

, ada yang sama sekali tidak mendapatkan

stakeholder

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Pertama Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Kedua Legal Clinic

Ketiga Legal Clinic

29

Lihat lebih lanjut dalam Uli Parulian Sihombing, dkk, Kertas Kerja RevitalitsaiLembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum dalam rangka memperkuat Akses KeadilanBagi Masyaakat Marginal, KHN dan ILRC, 2007.

29

Page 98: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

91PENGGALANGAN DANA

subsidi dari fakultas. Dana operasional diperoleh dari klien maupun

sumbangan kerelaan dari orang-orang yang terlibat di .

, subsidi dari donor. Beberapa mulai be-

kerjasama dengan donor, baik dalam negeri maupun luar negeri. Ini

dilakukan mengingat tidak memadainya pendanaan yang diperoleh,

baik dari fakultas maupun klien. Kelima, subsidi dari APBN/APBD.

Beberapa juga mendapatkan pendanaan dari APBN/

APBD untuk membiayai operasional .

Untuk mendapatkan pendanaan yang memadai dibutuhkan

pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dari pimpinan Legal

Clinic. Pimpinan harus memiliki informasi mengenai sumber-sumber

dana, dan mempunyai cukup keahlian maupun kreativitas agar

dana tersebut dapat diperoleh untuk keberlangsungan

Selain membutuhkan pengetahuan dan keterampilan, juga mem-

butuhkan komitmen agar dana dapat dikelola dengan baik,

serta terjaga akuntabilitasnya. Untuk itu, perlu

meningkatkan kemampuannya melakukan penggalangan dana, dan

seiring dengan itu melakukan upaya pembenahan di tubuh

organisasi.

Dalam melakukan penggalangan dana ada beberapa prinsip

yang harus diperhatikan. Prinsip tersebut populer disingkat SMART

( ). Penggalangan dana

harus artinya fokus dalam mengangkat isu tertentu,

artinya terukur, dapat dicapai, dan artinya

realistis sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Dalam menggalang dana organisasi harus memperhatikan

beberapa faktor penting yaitu menyangkut pengelolaan, baik

keuangan maupun administrasi. Organisasi harus memiliki sistem

Legal Clinic

Keempat Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic

Legal Clinic.

trans-

paran Legal Clinic

specific, measurable, attainable, dan realistic

specific measur-

able attainable realistic

B. Strategi Penggalangan Dana

Page 99: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

keuangan, dan administrasi yang baik sehingga dana yang diperoleh

dapat dikelola secara bertanggungjawab. Penggalangan dana juga

harus memperhatikan sumber daya manusia yang dimiliki orga-

nisasi, terkait beban kerja, kebutuhan SDM, rekrutmen, pengem-

bangan karir, penguatan kapasitas, peningkatan kesejahteraan, dan

lain-lain. Penggalangan dana juga harus memperhatikan

yang dimiliki organisasi dalam menggalang dana, serta target dari

orang-orang atau lembaga yang potensial mendukung kerja-kerja

organisasi.

Secara umum pihak-pihak yang dapat memberi dana dike-

lompokkan dalam tiga kategori, yaitu perseorangan, organisasi na-

sional maupun internasional, dan negara. Perseorangan biasanya

dilakukan dalam bentuk pemberian sumbangan, atau lebih dikenal

sebagai kegiatan amal, yang diberikan langsung kepada pihak yang

membutuhkan ataupun melalui lembaga-lembaga pengumpul.

Kelompok organisasi antara lain adalah perusahaan atau sektor

swasta, yayasan, asosiasi profesi, kelompok masyarakat, ikatan

alumni, dan lain-lain.

Pemberian dana oleh perusahaan muncul dalam terminologi

tanggung jawab sosial perusahaan ( )

yang dijalankan dalam berbagai bentuk oleh perusahaan. Biasanya

bantuan tersebut dimasukkan dalam program bantuan sosial yang

dilaksanakan oleh divisi pengembangan masyarakat (

), atau ke dalam divisi komunikasi perusahaan (

) atau hubungan masyarakat ( ).

Sebagian perusahaan menjalankan aktivitas ini secara terprogram

atau rutin, sebagian lainnya dalam kegiatan sederhana pemberian

bantuan, sumbangan ataupun aktivitas sosial lain.

Negara dalam hal ini bisa melalui perguruan tinggi (bagi PTN)

maupun anggaran-anggaran yang ada di APBN/APBD. Pada

resource

corporate social responsibility

community

development corpo-

rate communication public relations

Page 100: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

umumnya setiap APBN ataupun APBD memiliki pos anggaran

untuk bantuan hukum. Pada kenyataanya penggunaan anggaran

tersebut belum dapat dinikamati oleh masyarakat yang mem-

butuhkan bantuan hukum. bisa menjajaki kerjasama

dengan pemerintah, baik di pusat maupun di daerah untuk men-

dapatkan anggaran bantuan hukum.

Tidak ada standar yang baku tentang model proposal yang

dapat diajukan. Setiap lembaga pendanaan umumnya memiliki

standar yang berbeda-beda. Oleh karena itu penting untuk

mengetahui standar atau model yang lazim digunakan oleh sebuah

lembaga pemberi dana. Selain mengetahui standar atau model

proposal, perlu keahlian menulis secara logis dan sederhana dalam

menjelaskan visi lembaga, dan uraian program yang akan diajukan.

Meskipun tidak ada standar yang baku dalam menulis proposal,

tetapi umumnya sebuah proposal harus berisi dan mencerminkan

beberapa informasi penting yang harus diketahui oleh lembaga

penyedia dana.

, informasi tentang lembaga. Bagian ini harus men-

jelaskan secara utuh dan lengkap tentang keberadaan lembaga ter-

kait dengan nama, latarbelakang, visi dan misi, pengurus, penga-

laman organisai, kontak, dan lain-lain. Informasi ini penting diung-

kap untuk menilai dan mengetahui relevansi serta kompetensi

program yang diajukan. Adanya kesesuaian dan kompetensi antara

kerja-kerja organisasi dengan program yang diajukan akan lebih

dipertimbangkan oleh penyedia dana.

, nama progam. Nama program harus dirumuskan

secara singkat dan padat tetapi menggambarkan program yang akan

dilakukan. Nama program juga hendaknya mencerminkan misi

Legal Clinic

Pertama

Kedua

C. Menyusun Proposal

Page 101: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

kegiatan yang akan dan perlu dilakukan.

, latarbelakang program. Bagian ini sangat penting ka-

rena akan menjelaskan latarbelakang pentingnya program ini dila-

kukan. Latarbelakang akan menguaraikan permasalahan-perma-

salahan saat ini dan yang akan coba dipecahkan dengan program/

kegiatan yang diusulkan. Diharapkan ada baseline data mengenai

kondisi saat ini, dan proyeksi kondisi yang diharapkan di masa

datang. Untuk memperkuat argumentasi penting juga mengutip

informasi hasil penelitian, publikasi, dan lain sebagainya.

Keempat, , dan . Setiap proposal harus

mencantumkan atau tujuan, atau hasil yang diharap-

kan dan output atau keluaran. Tujuan merupakan maksud atau

kondisi yang hendak dicapai melalui pelaksanaan program, dan

biasanya dirumuskan lebih umum atau abstrak. Dari tujuan maka

diturunkan dalam bentuk atau hasil yang diharapkan.

Perumusan biasanya lebih kongkrit dan harus dapat diukur.

Keluaran merupakan hasil nyata yang diperoleh dari program yang

dilakukan.

penjabaran kegiatan. Pada bagian ini akan meng-

uraikan secara kronologis jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan

dalam rangka mencapai tujuan sedetil mungkin, misalnya

dan (menguraikan tentang peserta, materi yang dibahas,

waktu), publikasi (menguraikan sasaran, distribusi juga kronologis

mulai dari penulisan buku, penerbitan, dan distribusi).

, sasaran kelompok dan cakupan wilayah. Bagian ini

menguraikan kelompok masyarakat yang menjadi target utama dari

program. Bagian ini juga dapat menjelaskan tentang skup dari

pelaksanaan program.

, rencana monitoring dan evaluasi. Pada bagian ini

akan menjelaskan tentang bagaimana strategi lembaga akan

Ketiga

goal, objective output

goal objective

objective

objective

Kelima,

workshop

training

launching

Keenam

Ketujuh

Page 102: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

memantau dan memastikan tujuan tercapai. Perlu dijelaskan secara

singkat tentang tujuan monitoring evaluasi, metode evaluasi dan

frekuensi evaluasi.

, pelaksana. Bagian ini menjelaskan tentang

personil yang akan melaksanakan program. Jumlah dan kapasitas

personil harus menyesuiakan dengan beban kerja dan kebutuhan

SDM pelaksanaan program.

, anggaran. Penyusunan anggaran harus disesuai-

kan dengan deskripsi kegiatan, dan kebutuhan opersional yang

dibutuhkan untuk melaksanakan program. Setiap lembaga donor

biasanya memiliki format khusus dalam menyusun anggaran. Untuk

kepentingan akuntabilitas, maka hendaknya dialokasikan anggaran

untuk audit. Audit ini penting untuk lembaga, dan juga untuk

pemberi dana.

Kedelapan

Kesembilan

Page 103: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

DAFTAR PUSTAKA

ILRC, Baseline Survey Penyuluhan dan Bantuan Hukum di

Indonesia, Jakarta: ILRC, 2008.

ILRC, Mitra Hukum, Edisi 4 Nopember-Desember 2009.

ILRC, Pendidikan Hukum Klinik Tinjauan Umum, Jakarta: OSJI

dan ILRC, 2009.

ILRC, Procceeding Workshop tentang Legal Clinic, Surabaya, 25-

27 April 2009.

ILRC, Proceeding Pelatihan Penyelenggaraan LKBH Di Fakultas

Hukum, yang diselenggarakan oleh ILRC, Jakarta 27 – 29

Juli 2009.

Michael Allison dan Jude Kaye, Perencanaan Strategis Bagi

Organisasi Nirlaba, Jakarta: Yayasan OBOR dan TIFA,

2005.

Mulayan W. Kusumah, Hukum dan Hak Asasi Manusia suatu

Pemahaman Kritis, Bandung: Alumni, 1981.

Roem Topatimasang dan Russ Dilts (Penerjemah), Menejemen

Organisasi Nirlaba, Jakarta: SEPMA dan P3M, 1989.

Page 104: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

98

Roem Topatimassang, dkk, Merubah Kebijakan Publik, Jogjakarta:

Insist, 2000.

Subekti, Bunga Rampai Ilmu Hukum, Bandung: Penerbit Alumni,

1992.

Supardu dan Syaiful Anwar, Dasar-Dasar Perilaku Organisasi,

Jogjakarta: UII Press, 2002.

Uli Parulian Sihombing, dkk, Kertas Kerja Revitalisasi Lembaga

Konsultasi dan Bantuan Hukum dalam rangka

Memperkuat Akses Keadilan Bagi Masyarakat Marginal,

KHN dan ILRC, Jakarta: 2008.

Wahyudin Sumpeno, Konsep Penilaian dalam Pengembangan

Organisasi Nirlaba, PEAK Indonesia.

www.pascaunhas.net

www.bphn.go.id

MENGELOLA LEGAL CLINICPanduan Membentuk dan Mengembangkan LBH Kampus untuk Memperkuat Akses Keadilan

Page 105: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

PROFILE

THE INDONESIAN LEGAL RESOURCE CENTER (ILRC)Mitra Pembaruan Pendidikan Hukum Indonesia

LATAR BELAKANG

The Indonesian Legal Resource Center (ILRC) adalah organisasinonpemerintah yang konsen pada reformasi pendidikan hukum.Pada masa transisi menuju demokrasi, Indonesia menghadapibanyak masalah yaitu korupsi, minimnya jaminan hak azasi manu-sia (HAM) di tingkat legislasi, dan lemahnya penegakan hukum.Masalah penegakan hukum membutuhkan budaya hukum yangkuat di masyarakat. Faktanya kesadaran hak di tingkat masyarakatsipil masih lemah, begitu juga kapasitas untuk mengakses hak ter-sebut. Ketika instrumen untuk mengakses hak di tingkat masyarakattersedia, tetapi negara tidak menjamin dan memberikan perlin-dungan, misalnya hukum adat.

Peran perguruan tinggi, khususnya fakultas hukum sebagai bagiandari masyarakat sipil menjadi penting untuk menyediakan lulusanfakultas hukum yang berkualitas dan mengambil bagian dalamberbagai profesi yang ada, seperti birokrasi, institusi-institusi negara,peradilan, praktisi hukum, akademisi dan organisasi-organisasi ma-syarakat sipil. Mereka juga mempunyai posisi yang legitimate untuk

Page 106: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

memimpin pembaharuan hukum. Dalam konteks ini kami meman-dang pendidikan hukum mempunyai peran penting untuk mem-bangun budaya hukum dan kesadaran hak masyarakat sipil.

Pendirian (ILRC) merupakanbagian keprihatinan kami terhadap realitas pendidikan hukum yangkurang responsif terhadap permasalahan keadilan sosial. Pen-didikan hukum di Perguruan Tinggi cenderung membuat lulusanfakultas hukum menjadi profit dan mengabaikanpemasalahan keadilan sosial. Perguruan Tinggi mempunyaiinstrument/institusi untuk menyediakan bantuan hukum secaracuma-cuma untuk masyarakat miskin, tetapi dalam implemen-tasinya tidak seperti yang diharapkan.

Ada beberapa permasalahan terkait penyelenggaraan pendidikanhukum, diantaranya: (1) Lemahnya paradigma yang berpihakkepada masyarakat miskin, keadilan sosial dan HAM; (2) Adanyakomersialisasi perguruan tinggi dan lemahnya pendanaan maupunsumber daya manusia di Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum(LKBH) dan Pusat Hak Azasi Manusia (HAM); (3) Pendidikanhukum kurang mampu berperan ketika terjadi konflik hukum yangdisebabkan karena perbedaan norma antara hukum yang hidup dimasyarakat dan hukum negara.Karena masalah tersebut, maka ILRC bermaksud mengambilbagian dalam upaya pembaruan pendidikan hukum.

Visi ILRC adalah “Memajukan HAM dan keadilan sosial dalampendidikan hukum”. Sedangkan misi ILRC adalah ; (1)Menjembatani jarak antara perguruan tinggi, khususnya fakultashukum dengan dinamika sosial; (2) Mereformasi pendidikan hukumuntuk memperkuat perspektif keadilan sosial; dan (3) Mendorongperguruan tinggi dan organisasi-organisasi masyarakat sipil untukterlibat di dalam reformasi hukum dan keadilan sosial.

The Indonesia Legal Resource Center

oriented lawyer

VISI DAN MISI

Page 107: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

STRUKTUR ORGANISASI

Pendiri/Badan Pengurus

Badan Eksekutif

Dadang Trisasongko (Ketua)Renata Arianingtyas (Sekretaris)Sony Setyana (Bendahara)Prof. Dr. Muhamad Zaidun, SH (Anggota)Prof. Drs. Soetandyo Wignjosoebroto, MPA (Anggota)Uli Parulian Sihombing (Anggota).

Uli Parulian Sihombing (Direktur Eksekutif)Fulthoni (Program Manajer)Siti Aminah (Programe Officer)Evi Yuliawati (Keuangan)Herman Susilo (Administrasi).

Page 108: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari
Page 109: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

WORKPLAN CETAK BIRU

PEMBARUAN PENDIDIKAN HUKUM

BERBASIS KEADILAN SOSIAL

2010-2014

WAKTUSTRATEGII II III IV V

A. SISTEM PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN1. Pembaruan kurikulum pendidikan hukum

berbasis kedilan sosial, dengan melakukan

evaluasi menyeluruh terhadap materi yang

disampaikan dalam perkuliahan pendidikan

hukum.

X X

2. Menyusun silabi dengan melakukan penajaman

aspek keadilan sosial terhadap materi-materi

dasar dan materi lain yang berkaitan erat

dengan isu keadilan sosial.

X X X

3. Mengembangkan metode pengajaran yang

berbasis learning, dengan mengadopsi berbagai

metode pengajaran yang lebih beragam.

X X X

4. Memperkuat kapasitas pengajar fakultas hukum

dalam menerapkan metode pengajaran berbasis

learning melalui pelatihan dan penyediaan buku

panduan.

X

5. Mengevaluasi sistem perkuliahan dengan

jumlah peserta didik yang terlalu banyak. Agar

proses pengajaran berbasis learning ini berjalan

efektif, jumlah mahasiswa yang ideal adalah

antara 30-40 orang per kelas.

X

6. Menyediakan bahan ajar yang dapat menunjang

pemahaman para pengajar fakultas hukum

terhadap aspek keadilan sosial dan

penerapannya dalam masyarakat.

X X

7. Melakukan evaluasi dan penataan terhadap

mata kuliah pendidikan dan pelatihan

kemahiran hukum agar lebih efektif dan

berpengaruh signifikan bagi pembentukan

karakter peserta didik.

X X X

Page 110: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

WAKTUSTRATEGII II III IV V

A. SISTEM PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN8. Melakukan revitalisasi model KKN dan PKL,

dengan memasukkan dimensi-dimensi keadilan

sosial dalam ruang kegiatan tersebut.

Pendidikan hukum perlu mempertimbangkan

pelaksanaan progam Street Law yang umum

diselenggarakan oleh pendidikan hukum di

berbagai negara. Progam in didesain untuk

membangun kesadaran masyarakat terhadap

hak-hak hukum dan bagaimana mendapatkan

bantuan antuk pemenuhan hak-hak tersebut.

X X X

9. Pendidikan hukum perlu mempertimbangkan

penyelenggaraan pendidikana berasrama untuk

tahun pertama bagi peserta didik. Pendidikan

berasrama ini bertujuan memberikan landasan

yang kokoh bagi peserta didik dalam

mempelajari hukum di fakultas hukum.

X

10

.

Mengembangkan Continuing Legal Educationsebagai model pendidikan hukum khusus yang

bersifat lanjutan dan melengkapi kebutuhan

mahasiswa terhadap pemahaman hukum

sebagaimana telah diajarkan dalam perkuliahan.

Ada beberapa pilihan tema yang dapat

diberikan misalnya program pemahaman

komprehensif tentang keadilan sosial dan

program bantuan hukum, yang diintegrasikan

melalui LBH Kampus.

X X

B. PENGUATAN SUMBER DAYA MANUSIA1. Menyusun prosedur dan standar penilaian

dalam proses rekrutmen pengajar fakultas

hukum, dengan memasukkan unsur-unsur

keadilan sosial di dalamnya.

X

2. Menyusun manual pendidikan prajabatan bagi

calon pengajar fakultas hukum, yang lebih

mencerminkan nilai-nilai keadilan sosial dan

pengenalan terhadap metode pengajaran

berbasis learning.

X

112 MENGAJARKAN HUKUM YANG BERKEADILANCetak Biru Pembaruan Pendidikan Hukum Berbasis Keadilan Sosial

Page 111: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

WAKTUSTRATEGII II III IV V

B. PENGUATAN SUMBER DAYA MANUSIA3. Mengembangkan metode supervisi bagi calon

pengajar fakultas hukum yang efektif,

akuntabel, dan berdimensi keadilan sosial.

4. Meningkatkan kapasitas pengajar fakultas

hukum melalui berbagai pelatihan yang dapat

menunjang proses pengajaran. Pelatihan itu di

antaranya adalah pelatihan khusus tentang

keadilan sosial dan pengajaran yang berbasis

learning. Pelatihan juga dapat dilakukan untuk

menajamkan aspek keadilan sosial pada mata

kuliah tertentu.

X X

5. Menyelenggarakan program fellowship,

pemagangan, dan studi banding. Program in

bertujuan untuk meningkatkan kapasitas

pengajar fakultas hukum, khususnya perspektif

keadilan sosial.

X X X X X

6. Membentuk dan memperkuat asosiasi pengajar

fakultas hukum yang berbasis keadilan sosial.

Keanggotaan asosiasi dapat berasal dari

pengajar dengan mata kuliah yang berbeda.

X X X X X

7. Mengembangkan diskurus keadilan sosial di

kalangan internal fakultas hukum dengan

berbasis lintas mata kuliah, sehingga terjadi

interaksi di antara para pemangku mata kuliah

yang bebeda.

X X X

8. Menyelenggarakan kuliah umum setiap awal

semester yang mengangkat topik keadilan

sosial atau fenomena hukum aktual.

Narasumber bisa berasal dari dalam maupun

luar negeri.

X X X X X

9. Memfasilitasi peningkatan kapasitas pengajar

fakultas hukum melalui peningkatan jenjang

pendidikan formal (S2 dan S3), baik dalam

negeri maupun luar negeri.

X X X X X

WORKPLAN CETAK BIRU 113

Page 112: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

WAKTUSTRATEGII II III IV V

C. REORIENTASI KELEMBAGAAN1. Memperkuat kapasitas dan pemahaman

pimpinan fakultas hukum dan bagian terhadap

perspektif keadilan sosial.

X X

2. Membangun kesamaan pandangan di antara

pimpinan fakultas hukum dan bagian terhadap

pentingnya perspektif keadilan sosial dalam

penyelenggaraan pendidikan hukum.

X

3. Mengembangkan dan membudayakan

penelitian hukum nondoktriner sebagai metode

alternatif dalam tradisi penelitian di fakultas

hukum.

X X X

4. Memfasilitasi penelitian-penelitian nondoktriner

melalui penyediaan anggaran yang memadai.

X X X X X

5. Memanfaatkan berbagai hasil penelitian civitasacademica untuk pengembangan diskursus

dalam proses pengajaran dan menjadikannya

acuan dalam mendorong perubahan kebijakan.

X X X X X

6. Melibatkan mahasiswa dalam program

penelitian sebagai media pembelajaran dan

transformasi pengalaman.

X X X X X

7. Melakukan penataan secara menyeluruh

terhadap fungsi dan peran laboratorium hukum.

Penataan dilakukan terhadap struktur, materi,

dan sumber daya manusia.

X

8. Memberikan penghargaan melalui kredit yang

memadai terhadap kegiatan pengabdian

masyarakat.

X

9. Mengembangkan metode CLE dalam proses

pembalajaran hukum, dengan mengintegrasikan

kegiatan bantuan hukum oleh mahasiswa dalam

sistem kurikulum.

X

10

.

Memperkuat kapasitas manajerial pimpinan

LBH Kampus dan pemahamannya terhadap

aspek keadilan sosial.

X X X

114 MENGAJARKAN HUKUM YANG BERKEADILANCetak Biru Pembaruan Pendidikan Hukum Berbasis Keadilan Sosial

Page 113: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

WAKTUSTRATEGII II III IV V

C. REORIENTASI KELEMBAGAAN11

.

Melakukan pembenahan terhadap LBH

Kampus dengan memperbaiki sistem rekrutmen

dan SDM, melengkapi instrumen kelembagaan

(SOP), dan penyediaan anggaran yang

memadai.

X

12

.

Mengembangkan diskursus dan perspktif

keadilan sosial kepada mahasiswa, melalui

lembaga-lembaga kemahasiswaan yang ada.

X X X X X

D. PENGUATAN INFORMASI, JARINGAN, DAN KERJASAMA1. Membentuk dan mengembangkan

perpustakaan di tingkat fakultas yang

menyediakan berbagai referensi hukum yang

dibutuhkan oleh civitas academica.

X

2. Mengembangkan sistem perpustakaan secara

online dan menjalin kerjasama dengan

perpustakaan lain dalam menyediakan bahan

referensi.

X

3. Memfasilitasi penyediaan karya ilmiah melalui

langganan jurnal, baik nasional maupun

internasional, bidang hukum maupun

nonhukum.

X

4. Memfasilitasi penerbitan buku-buku berdimensi

keadilan sosial, baik yang ditulis oleh penulis

dalam negeri maupun luar negeri.

X X

5. Membentuk dan menerbitkan jurnal yang

khusus mengembangkan diskursus keadilan

sosial.

X

6. Mengembangkan progam pertukaran

mahasiswa, baik antarfakultas hukum di dalam

negeri, maupun dengan fakultas hukum di luar

negeri.

X

7. Memperkuat jaringan atau forum antardekan

fakultas hukum, baik regional, nasional,

maupun internasional.

X X X X X

WORKPLAN CETAK BIRU 115

Page 114: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

WAKTUSTRATEGII II III IV V

D. PENGUATAN INFORMASI, JARINGAN, DAN KERJASAMA8. Menjalin kerjasama dengan aparat penegak

hukum, baik kepolisian, kejaksaan, pengadilan,

dan advokat untuk mendapatkan akses

informasi terhadap dokumen hukum, dan

membuka kemungkinan mahasiswa berpraktik

dalam proses penegakan hukum.

X

9. Menjalin kerjasama dengan instansi

pemerintah, baik di daerah maupun pusat, dan

lembaga-lembaga kemasyarakatan yang

concern pada penguatan HAM dan keadilan

sosial.

X

E. PENGUATAN KELEMBAGAAN PENJAMIN MUTU1. Membentuk dan mengembangkan lembaga

penjamin mutu di tingkat fakultas, bahkan jika

dimungkinkan pada bagian.

X

2. Menyusun Standar Mutu dan standardoperational procedure (SOP) sebagai pedoman

penilaian kualitas pendidikan hukum yang

berbasis keadilan sosial.

X

F. PENEGAKAN KODE ETIK1. Mengembangkan standar etika bagi civitas

academica yang berbasis keadilan sosial.

X

2. Mendorong civitas academica menjunjung tinggi

kode etik dan proses penegakannya.

X X X X X

116 MENGAJARKAN HUKUM YANG BERKEADILANCetak Biru Pembaruan Pendidikan Hukum Berbasis Keadilan Sosial

Page 115: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

DAFTAR PESERTA

WORKSHOP PERUMUSAN KONSEP DAN INDIKATORKEADILAN SOSIAL DALAM PENDIDIKAN HUKUM

SURABAYA, 15 – 17 JANUARI 2009

NO. NAMA LEMBAGA

1. Prof. Dr. Much. Zaidun, SH, MH Dekan FH Unair

2. Herman Suryokumoro, SH, MH Dekan FH Unibraw

3. Prof. Dr. Guntur Hamzah, SH Pudek I FH Unhas

4. M. Sumedi, SH, MH Pengajar FH Unair

5. Dr. M Hadi Subhan, SH, MH Ketua UKBH FH Unair

6. Joeni Arianto Kurniawan, SH Pengajar FH Unair

7. Soelistyowati, SH, MH Pengajar FH Unair

8. Bambang Suheryadi, SH, MHum Staf UKBH FH Unair

9. Imam Prihandono, SH, LLM Pengajar FH Unair

10. Rahadian Salman, SH, LLM Pengajar FH Unair

11. Rachmad Syafaat, SH, MS. Pengajar FH Unibraw

12. Ummu Hilmy, SH, MH Pengajar FH Unibraw

13. Dr. Ibnu Tricahyo, SH, MH Pengajar FH Unibraw

14. Arif Wijaya, SH, MH BKBH FH Unibraw

15. Agus Lanini, SH, MH Pengajar FH Untad

16. Indrawati Ristawati, SH Pengajar FH Unair

17. Rosa Ristawati, SH Pengajar FH Unair

18. Dadang Trisasongko ILRC

19. Uli Parulian Sihombing ILRC

20. Fulthoni ILRC

DAFTAR PESERTA WORKSHOP 117

Page 116: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari
Page 117: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

DAFTAR PESERTAWORKSHOP PERUMUSAN STRATEGI PEMBARUAN

PENDIDIKAN HUKUM BERBASIS KEADILAN SOSIAL

MAKASSAR, 12-14 MARET 2009

NAMA LEMBAGA1. Prof. Dr. Muchammad Zaidun, SH,

MSi

Dekan FH UNAIR

2. Herman Suryokumoro, SH,MS Dekan FH UNIBRAW

3. Prof. Dr. Syamsul Bachri, SH, MS Dekan FH UNHAS

4. Prof. Soetandyo Wignjosoebroto,

MPA

Guru Besar Emiritus

FISIP Unair

5. Prof. Dr. Achmad Ali, SH Guru Besar FH Unhas

6. Agus Lanini, SH, MH Pengajar FH UNTAD

7. Matinus Solossa, SH,MHum Dekan FH UNCEN

8. Prof. Dr. Muh. Guntur hamzah, SH Pembantu Dekan I FH

UNHAS

9. Prof. Dr. Mas Bakar, SH, MH Pengajar FH Unhas

10. Dr. Anshori Ilyas, SH, MH Pengajar FH Unhas

11. Mustofa Bola, SH, MH Ketua BKBH FH

Unhas

12. Agus Lanini, SH,M.H FH UNTAD

13. Kasman Abdullah, SH, MH Pengajar FH Unhas

14. Soelistyowati, SH,MH Pengajar FH UNAIR

15. M. Hadi Subhan, SH Pengajar FH UNAIR

16. Rachmad Safa’at, SH,MH Pengajar FH

UNIBRAW

17. Ummu Hilmi, SH, MH Pengajar FH

UNIBRAW

18. Dadang Trisasongko ILRC

19. Uli Parulian Sihombing ILRC

20. Fulthoni ILRC

21. Siti Aminah ILRC

DAFTAR PESERTA WORKSHOP 119

Page 118: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari
Page 119: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

DAFTAR PESERTAFOCUS GROUP DISCUSSION

PEMBARUAN PENDIDIKAN HUKUM

BERBASIS KEADILAN SOSIAL

MAKASSAR, 15 MARET 2009

NAMA LEMBAGA1. Prof. Dr. Musakkir, SH, MH FH UNHAS

2. Dra. Zohra Andi Baso Tokoh Masyarakat

3. Abdul Hamid Basma Tokoh Masyarakat

4. Hasbi Ali, SH, MH FH UMI

5. Ilham Abbas, SH, MH FH UMI

6. Dr. Said Sampara, SH, MH FH UMI

7. Kaisaruddin K. FH UNHAS

8. Romi Librayanto, SH, MH FH UNHAS

9. Rulsan R, SH, MH FH Universitas’ 45

10. M. Irsan Arif, SH, MH Kejaksaan Tinggi Sulselbar

11. J. Lufia Usmani, SH, MH Pengadilan Tinggi

Sulselbar

12. Muhammad Tahir, SH, MH Kepolisian Daerah

Sulselbar

13. Yuliani Harys LBHP2I

14. Fajlurrahman, SH PuKAP Indonesia

15. Ario Abdillah LIPPI Makassar

16. Prof. Dr. Syamsul Bachri, SH,

MH

FH UNHAS

17. H. Mustofa Bola, SH, MH FH UNHAS

18. Dr. Farida Pattitinggi, SH, MH FH UNHAS

19. Kasman Abdullah, SH FH UNHAS

20. Dr. Anshori Ilyas, SH, MH FH UNHAS

21. Hasaning FH UNHAS

22. Sudirman FH UNHAS

DAFTAR PESERTA FOCUS GROUP DISCUSSION 121

Page 120: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari
Page 121: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

DAFTAR PESERTAFOCUS GROUP DISCUSSION

PEMBARUAN PENDIDIKAN HUKUM

BERBASIS KEADILAN SOSIAL

MALANG, 14 APRIL 2009

NO. NAMA LEMBAGA1. Didik Sukrian FH Unibraw

2. Muktiono, SH, MPhil

3. Rachmad Syafaat, SH, MS FH Unibraw

4. Ummu Hilmy, SH, MH FH Unibraw

5. Hardyowiyono

6. S. Noer Indah

7. F Rahardjo

8. Sutiah

9. Abdul Halim

10. Jefferdian

11. Jeffry Yoda

12. DTM Silitonga

13. Eny Harjati

14. Ngesti FH Unibraw

15. Sri Wahyuningsih

16. Muhamad Dahlan

17. Riana Susmayanti

18. Sri Kustinah

19. Bambang Sudjito

20. M Ali Syafaat FH Unibraw

21. Paham Triyoso

22. Mudayati

23. Djumikasih

24. Fahrizal

25. Reka D

26. Siti Aminah ILRC

DAFTAR PESERTA FOCUS GROUP DISCUSSION 123

Page 122: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari
Page 123: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

DAFTAR PESERTAFOCUS GROUP DISCUSSION

PEMBARUAN PENDIDIKAN HUKUM

BERBASIS KEADILAN SOSIAL

SURABAYA, 15 APRIL 2009

No. Nama Lembaga1. Iman Prihandono, SH, L.LM FH UNAIR

2. Radian Salman, SH, L.LM FH UNAIR

3. Susilo Edy, SH POLDA

4. Wawan Sono Uplink Surabaya

5. Lanny Ramli FH UNAIR

6. Siti Aminah ILRC

7. Bianti Al Imran FH UNAIR

8. Mas Rahmah FH UNAIR

9. Chomariyah FH UHT

10. Bambang Suharja FH UNAIR

11. M. Sumadi, SH, MH FH UNAIR

12. Jamaludin ABM

13. Audy Tofan KontraS

14. Tri Rustu M FH UHT

15. Saiful LBH Surabaya

16. Silvia K.D SA KPPD

17. Maradona FH UNAIR

18. Dr. M. Hadi Subhan FH UNAIR

19. Soelistyowati, SH, MH FH UNAIR

20. Prof. Dr. Much. Zaidun, SH,

M.Si

Dekan FH UNAIR

DAFTAR PESERTA FOCUS GROUP DISCUSSION 125

Page 124: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari
Page 125: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

DAFTAR PESERTAFOCUS GROUP DISCUSSION

PEMBARUAN PENDIDIKAN HUKUM

BERBASIS KEADILAN SOSIAL

JAYAPURA, 2 JUNI 2009

No. Nama Lembaga1. Yantje Liauw, SH, MHum FH UNCEN

2. Paskalis Letsoin, S.H LBH Jaya Pura

3. Supriyanto Hadi, SH,MHum FH UNCEN

4. Elsye Mebri Pengadilan Negeri

5. Susi Irianti, SH, MHum, FH UNCEN

6. Roida Hutabalian, SH UNIV. YAPIS

7. Marudut Hasugian, SH, MHum FH UNCEN

8. Margaretha Banoarung, SH UNIV. YAPIS

9. Anum Siregar ALDP

10. Darius Mamoribo, SH Tokoh Adat

11. Pieter Kalahatu, SH Polresta Jaya Pura

12. Yustus Pondayar, SH, MH FH UNCEN

13. Puspita Nirmala Sari, SH FH UNIV. Umel Mandiri

14. Budi Setyanto, SH ICS Papua

15. M.S. Mayalibit, SH, MH Tokoh Adat

16. Ahyani Musa Idah, SH Kejaksaan

17. Salmon Patay, SH MRP

18. Rehabeam Mofu, SH, MHum FH UNCEN

19. Johan Ronggolaha, SH, MHum FH UNCEN

20. Ramses Ohee Tokoh Adat

DAFTAR PESERTA FOCUS GROUP DISCUSSION 127

Page 126: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari
Page 127: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

Profile

THE INDONESIAN LEGAL RESOURCE CENTER (ILRC)

LATAR BELAKANG

Mitra Pembaruan Pendidikan Hukum Indonesia

The Indonesian Legal Resource Center (ILRC) adalah organisasi

nonpemerintah yang konsen pada reformasi pendidikan hukum.

Pada masa transisi menuju demokrasi, Indonesia menghadapi

banyak masalah yaitu korupsi, minimnya jaminan hak azasi ma-

nusia (HAM) di tingkat legislasi, dan lemahnya penegakan hukum.

Masalah penegakan hukum membutuhkan budaya hukum yang

kuat di masyarakat. Faktanya kesadaran hak di tingkat masyarakat

sipil masih lemah, begitu juga kapasitas untuk mengakses hak ter-

sebut. Ketika instrumen untuk mengakses hak di tingkat masyara-kat

tersedia, tetapi negara tidak menjamin dan memberikan perlin-

dungan, misalnya hukum adat.

Peran perguruan tinggi, khususnya fakultas hukum sebagai bagian

dari masyarakat sipil menjadi penting untuk menyediakan lulusan

fakultas hukum yang berkualitas dan mengambil bagian dalam

berbagai profesi yang ada, seperti birokrasi, institusi-institusi ne-

gara, peradilan, praktisi hukum, akademisi dan organisasi-organi-

Page 128: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

sasi masyarakat sipil. Mereka juga mempunyai posisi yang

untuk memimpin pembaharuan hukum. Dalam konteks ini

kami memandang pendidikan hukum mempunyai peran penting

untuk membangun budaya hukum dan kesadaran hak masyarakat

sipil.

Pendirian (ILRC) merupa-kan

bagian keprihatinan kami terhadap realitas pendidikan hukum yang

kurang responsif terhadap permasalahan keadilan sosial. Pendidikan

hukum di Perguruan Tinggi cenderung membuat lulus-an fakultas

hukum menjadi profit oriented lawyer dan mengabai-kan

pemasalahan keadilan sosial. Perguruan Tinggi mempunyai

instrument/institusi untuk menyediakan bantuan hukum secara

cuma-cuma untuk masyarakat miskin, tetapi dalam implementasi-

nya tidak seperti yang diharapkan.

Ada beberapa permasalahan terkait penyelenggaraan pendidikan

hukum, diantaranya: (1) Lemahnya paradigma yang berpihak ke-

pada masyarakat miskin, keadilan sosial dan HAM; (2) Adanya

komersialisasi perguruan tinggi dan lemahnya pendanaan maupun

sumber daya manusia di Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum

(LKBH) dan Pusat Hak Azasi Manusia (HAM); (3) Pendidikan

hukum kurang mampu berperan ketika terjadi konflik hukum yang

disebabkan karena perbedaan norma antara hukum yang hidup di

masyarakat dan hukum negara.

Karena masalah tersebut, maka ILRC bermaksud mengambil bagian

dalam upaya pembaruan pendidikan hukum.

legiti-

mate

The Indonesia Legal Resource Center

Page 129: MENGELOLA LEGAL CLINIC - mitrahukum.orgmitrahukum.org/wp-content/uploads/2012/09/Mengelola-Legal-Clinic.pdf · Perpustakaan Nasional RI, ... Hak atas bantuan hukum adalah bagian dari

VISI DAN MISI

Memajukan HAM dan keadilan sosial dalam pendidikan

hukum

STRUKTUR ORGANISASI

Pendiri/Badan Pengurus :

Badan Eksekutif :

Misi ILRC adalah

”.

Sedangkan misi ILRC adalah ;

(1) Menjembatani jarak antara perguruan tinggi, khususnya

fakultas hukum dengan dinamika sosial;

(2) Mereformasi pendidikan hukum untuk memperkuat

perspektif keadilan sosial; dan

(3) Mendorong per-guruan tinggi dan organisasi-organisasi

masyarakat sipil untuk terlibat di dalam reformasi hukum

dan keadilan sosial.

Dadang Trisasongko (Ketua)

Renata Arianingtyas (Sekretaris)

Sony Setyana (Bendahara)

Prof. Dr. Muhamad Zaidun, SH (Anggota)

Prof. Drs. Soetandyo Wignjosoebroto, MPA (Anggota)

Uli Parulian Sihombing (Anggota).

Uli Parulian Sihombing (Direktur Eksekutif)

Fulthoni (Program Manajer)

Siti Aminah (Programe Officer)

Evi Yuliawati (Keuangan)

Herman Susilo (Administrasi).