mengapa ibu harus menyusui
TRANSCRIPT
Mengapa Ibu harus menyusui ?
ASI adalah nutrisi terbaik dan paling lengkap. Nilai nutrisi ASI lebih lengkap dibanding
susu formula, karena mengandung lemak, karbohidrat, protein, dan air dalam jumlah yang
tepat untuk pencernaan, perkembangan otak, dan pertumbuhan bayi. Kandungan nutrisinya
yang unik menyebabkan ASI memiliki keunggulan yang tidak dapat ditiru oleh susu formula
apapun. Demikian pula, Jenis asam lemak yang terdapat di ASI memberikan pengaruh
terhadap perkembangan otak yang menyebabkan kemampuan melihat dan fungsi kognitif
bayi berkembang lebih awal.
Kolostrum berwarna kekuningan yang keluar dari payudara pada beberapa jam pertama
kehidupan seringkali dianggap sebagai cairan yang tidak cocok untuk bayi, padahal
sesungguhnya kolostrum kaya akan sekretori immunoglobulin A (Ig A) yang berfungsi
melapisi saluran cerna agar kuman tidak dapat masuk ke dalam aliran darah dan akan
melindungi bayi sampai sistem imunnya (sistem kekebalan tubuh) berfungsi dengan baik.
Saluran cerna bayi yang mendapat ASI mengandung banyak bakteri Bifidobacteria dan
Lactobacillus; bakteri menguntungkan yang dapat mencegah pertumbuhan organisme yang
merugikan dan banyak dilaporkan mempunyai efek terhadap peningkatan sistem imun
(kekebalan) tubuh. Oleh karena sistem imun bayi belum sepenuhnya matang, maka
kandungan ASI akan melengkapi kekurangan tersebut dan hal tersebut tidak didapatkan pada
bayi yang mendapat susu sapi. Selain itu, ASI keluar langsung dari payudara sehingga selalu
steril dan tidak pernah terkontaminasi oleh air dan botol tercemar.
Bayi dianjurkan untuk disusui secara ekslusif selama 6 bulan pertama kehidupan dan
dilanjutkan dengan didampingi makanan pendamping ASI. Perlindungan terhadap infeksi
paling besar terjadi selama beberapa bulan pertama kehidupan bayi yang mendapat ASI
secara eksklusif. Lebih lama bayi mendapatkan ASI akan memberikan efek proteksi yang
lebih kuat.
Menyusui eksklusif selama 6 bulan terbukti memberikan risiko yang lebih kecil terhadap
berbagai penyakit infeksi (diare, infeksi saluran napas, infeksi telinga, pneumonia, infeksi
saluran kemih) dan penyakit lainnya (obesitas, diabetes, alergi, penyakit inflamasi saluran
cerna) di kemudian hari.
Zat kekebalan yang terdapat dalam ASI berasal dari ibu yang ditransfer ke bayi untuk
membantu mengatur respons imun tubuh melawan infeksi. Menyusui ekslusif selama 6 bulan
juga akan meningkatkan kadar antibodi di dalam sirkulasi darah ibu sehingga dapat
mengurangi risiko terjadinya infeksi setelah melahirkan (infeksi pasca partus). Perdarahan
setelah melahirkan berkurang dihubungkan dengan peningkatan konsentrasi oksitosin.
Berdasarkan kajian ilmiah, menyusui dapat berpengaruh terhadap perkembangan intelektual
anak, karena menyusui memberikan pelekatan erat dan rasa nyaman yang berpengaruh
terhadap perkembangan emosi anak. Anak yang disusui mempunyai intelegensia dan emosi
lebih matang yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan sosialnya di masyarakat
Keuntungan lain menyusui adalah ASI lebih mudah dicerna dibandingkan susu formula.
Saluran cerna dikatakan sehat apabila organ tersebut dapat menjalankan fungsinya secara
optimal. Proses pematangan saluran cerna distimulasi oleh ASI. Suasana asam yang
terbentuk akibat masukan ASI merupakan sinyal bagi pembentukan sekretory IgA dan mukus
pada permukaan saluran cerna. Peningkatan kadar sekretori IgA berkorelasi dengan
peningkatan sistem pertahanan saluran cerna terhadap infeksi, sedangkan mukus yang
melapisi permukaan saluran cerna berfungsi sebagai ‘barier’ agar mikroorganisme tidak dapat
masuk ke aliran darah. Dari beberapa penelitian terbukti bahwa bayi yang mendapat ASI
eksklusif mempunyai kadar sekretori IgA lebih tinggi dibanding bayi yang mendapat susu
formula. Data tersebut dapat menjawab mengapa bayi yang mendapat ASI mempunyai daya
tahan tubuh alami yang lebih besar.
Bayi dianjurkan untuk disusui secara ekslusif selama 6 bulan pertama kehidupan dan
dilanjutkan dengan didampingi makanan pendamping ASI, idealnya selama tahun pertama
kehidupan. Pada 6 bulan pertama, air, jus, dan makanan lain secara umum tidak dibutuhkan
oleh bayi. Makanan padat dapat diperkenalkan saat bayi berusia 6 bulan, untuk melengkapi
nutrisi ASI.
Artinya, kebutuhan nutrisi bayi untuk tumbuh sehat dan berkembang optimal dapat dipenuhi
hanya dengan memberikan ASI selama 6 bulan pertama kehidupan. Selanjutnya, pada usia 6
bulan, sesuai dengan perkembangan dan kematangan organ saluran cernanya, bayi harus
diberikan makanan padat. Dan terbukti dengan tetap memberikan ASI yang didampingi oleh
makanan padat dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi untuk tumbuh dan berkembang sesuai
usianya.