makalah simulasi ibu menyusui new

29
TUGAS MANAGEMEN POA Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah managemen dasar dari Bapak Holil M Par’i Disusun oleh Diah Anggraeni Elsa Sihotang Muhammad Muayyad Billah Gumiwang inten sosoca Fida Husnul

Upload: diah-anggraeni

Post on 05-Dec-2014

57 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Makalah simulai menyusui

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Simulasi Ibu Menyusui New

TUGAS MANAGEMEN

POA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah managemen dasar dari Bapak Holil

M Par’i

Disusun oleh

Diah Anggraeni

Elsa Sihotang

Muhammad Muayyad Billah

Gumiwang inten sosoca

Fida Husnul

JURUSAN GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

TAHUN 2013

Page 2: Makalah Simulasi Ibu Menyusui New

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan

rahmat dan nikmat, sehingga kita dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan lancar dan

semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya.

Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah mendukung , baik

bantuan berupa moril maupun materil, sehingga makalah ini terselesaikan tepat pada

waktunya.

Kami menyadari di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan

serta banyak kekurangannya baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal yang

pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang kadang kalanya hanya

menuruti ego pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik maupun saran yang

membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini.

Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah mudah-mudahan apa

yang kami susun memberikan manfaat baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang

ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini (Tabel

Komposisi Pangan Indonesia) sebagai tambahan dalam referensi yang telah ada.

Cimahi, 25 Maret 2013

Penyusun

Page 3: Makalah Simulasi Ibu Menyusui New

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................5

1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................6

1.4 Manfaat Penulisan.................................................................................................................6

1.5 Metode Penulisan..................................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................7

2.1 Anatomi payudara.................................................................................................................7

2.2 Fisiologi Laktasi......................................................................................................................8

2.3 Pengeluaran ASI (Oksitosin)................................................................................................10

2.4 PROSES LAKTASI...................................................................................................................10

2.5 Pengaturan Hormon............................................................................................................12

2.6 Pembentukan air susu.........................................................................................................13

2.7 Proses Sekresi Air Susu........................................................................................................16

2.8 Posisi pemberian ASI............................................................................................................16

2.9 Pemberhentian Laktasi........................................................................................................18

PENUTUP BAB III.................................................................................................................................19

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................19

3.2 Saran....................................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................20

Page 4: Makalah Simulasi Ibu Menyusui New

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSusu manusia adalah makanan ideal bagi neonatus. Seperti dikaji oleh American College

Of Obsetricians dan ginecologis (2000), ASI mengandung nutrien spesifik spesies dan

spesifik usia, faktor imunologis dan sifat antibakteria serta faktor-faktor yang berfungsi sinyal

biologis untuk meningkatkan pertumbuhan dan difesiensi sel.

ASI (Air Susu Ibu) merupakan cairan putih yang dihasilkan oleh kelenjar  payudara wanita

melalui proses laktasi. ASI terdiri dari berbagai komponen gizi dan  non gizi. Komposisi ASI

tidak sama selama periode menyusui, pada akhir menyusui  kadar lemak 4-5 kali dan kadar

protein 1,5 kali lebih tinggi daripada awal menyusui.  Juga terjadi variasi dari hari ke hari

selama periode laktasi. Keberhasilan laktasi  dipengaruhi oleh kondisi sebelum dan saat

kehamilan. Kondisi sebelum  kehamilan  ditentukan oleh perkembangan payudara saat lahir

dan saat pubertas. Pada saat  kehamilan yaitu trimester II payudara mengalami pembesaran

karena pertumbuhan  dan difrensiasi dari lobuloalveolar dan sel epitel payudara. Pada saat

pembesaran  payudara ini hormon prolaktin dan laktogen placenta aktif bekerja yang

berperan  dalam produksi ASI (Suharyono, 1990).

Sekresi ASI diatur oleh hormon prolaktin dan oksitosin. Prolaktin  menghasilkan ASI

dalam alveolar dan bekerjanya prolaktin ini dipengaruhi  oleh lama dan

frekuensi pengisapan ( suckling). Hormon oksitosin disekresi  oleh kelenjar pituitary sebagai

respon adanya suckling yang akan  menstimulasi sel-sel mioepitel untuk mengeluarkan

( ejection) ASI. Hal ini  dikenal dengan milk ejection reflex atau let down reflex yaitu

mengalirnya

ASI dari simpanan alveoli ke lacteal sinuses sehingga dapat dihisap bayi  melalui

puting susu. Terdapat tiga bentuk ASI dengan karakteristik dan komposisi berbeda yaitu 

kolostrum, ASI transisi, dan ASI matang (mature). Kolostrum adalah cairan yang  dihasilkan

oleh kelenjar payudara setelah melahirkan (4-7 hari) yang berbeda  karakteristik fisik dan

komposisinya dengan ASI matang dengan volume 150 – 300  ml/hari. ASI transisi adalah

ASI yang dihasilkan setelah kolostrum (8-20 hari)dimana kadar lemak dan laktosa lebih

tinggi dan kadar protein, mineral lebih rendah.

Page 5: Makalah Simulasi Ibu Menyusui New

ASI matang adalah ASI yang dihasilkan ³ 21 hari setelah melahirkan dengan  volume

bervariasi yaitu 300 – 850 ml/hari tergantung pada besarnya stimulasi saat  laktasi. Volume

ASI pada tahun pertama adalah 400 – 700 ml/24 jam, tahun kedua  200 – 400 ml/24 jam, dan

sesudahnya 200 ml/24 jam. Dinegara industri rata-rata  volume ASI pada bayi dibawah usia 6

bulan adalah 750 gr/hari dengan kisaran 450 –  1200 gr/hari (ACC/SCN, 1991). Pada studi

Nasution.A (2003) volume ASI bayi  usia 4 bulan adalah 500 – 800 gr/hari, bayi usia 5 bulan

adalah 400 – 600 gr/hari,  dan bayi usia 6 bulan adalah 350 – 500 gr/hari.

Pemberian makanan yang optimal pada bayi dan anak merupakan intervensi yang paling

efektif untuk memperbaiki kesehatan anak. Air susu ibu (ASI) merupakan makanan yang

kaya akan gizi dan sangat penting untuk pertumbuhan anak. Dengan memberikan ASI saja

sejak lahir maka terganggunya pertumbuhan anak yang diawali dengan kekurangan gizi dapat

diatasi. Menyusui memberikan manfaat jangka pendek dan jangka panjang baik bagi bayi

maupun ibu, antara lain membantu melindungi anak dari beragam kelainan akut dan kronik.

Berbagai studi dari negara berkembang menunjukkan bahwa bayi yang tidak diberi ASI

memiliki kecenderungan 6 hingga 10 kali lebih besar kemungkinannya meninggal pada bulan

pertama kehidupan dibandingkan bayi yang diberi ASI. Diare dan pneumonia lebih umum

terjadi dan lebih berat pada anak yang tidak diberi ASI, bahkan pada keadaan higien yang

adekuat. Infeksi akut lainnya, seperti otitis media, meningitis Haemophilus influenzae, dan

infeksi saluran kemih lebih jarang dan ringan pada bayi yang diberi ASI.2

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas maka dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai

berikut :

1. Apa anatomi payudara ?

2. Apa fisiologi laktasi ?

3. Apa proses laktasi ?

4. Apa saja hormon yang berperan dalam laktasi ?

5. Apa pembentukan air susu ?

6. Apa penyebab pemberentan laktasi ?

Page 6: Makalah Simulasi Ibu Menyusui New

1.3 Tujuan PenulisanPenulisan makalah ini memiliki tujuan, antara lain

1. Mengetahui anatomi payudara

2. Mengetahui fisiologi laktasi

3. Mengetahui proses laktasi

4. Mengetahui hormon yang berperan dalam laktasi

5. Mengetahui pembentukan air susu

6. Mengetahui pemberentian laktasi

1.4 Manfaat PenulisanPenulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan

tentang sasaran pelayanan dan lahan praktik kebidanan bagi para mahasiswi program studi

kebidanan dan bagi masyarakat luas.

1.5 Metode PenulisanDalam penulisan ini, penulis menggunakan metode kepustakaan. Cara yang digunakan

ialah studi pustaka dengan membaca buku-buku atau sumber-sumber lain sebagai referensi.

Page 7: Makalah Simulasi Ibu Menyusui New

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Anatomi payudara

Bakal kelenjar mamae terdapat dirigi ektoderm yang membentuk permukaan ventral

mudigah dan meluas ke lateral dari tungkai depan ke tungkai belakang pasang tonjolan (bud,

papil) secara normal lenyap dari mudigah kecuali satu pasang didaerah pektoralis yang

alkhirnya berkembang menjadi kelenjar mamaria. Akan tetapi, kadang-kadang papil-papil

ditempat lain tersebut mungkin akan tidak lenyap seluruhnya papil-papil tersebut mungkin

ikut serta dalam pola pertumbuhan yang menadai dua kelenjar mamaria normal.

Pada pertengahan kehamilan, masing-masing dari kedua tonjolan payudara mulai

tumbuh dan membelah. Janin yang ditakdirkan untuk membentuk payudara mulai tumbuh

dan membelah. Hal ini menyebabkan terbentuknya 15 hingga 25 papil sekunder yang

merupakan dasar untuk pembentukan sistem duktus dipayudara dewasa. Setiap papil

sekunder memajang membentuk sebuah korda, bercabang dan diferensiasi menjadi dua

lapisan konsentrik sel kuboid dan sebuah lumen ditengahnya. Sel-sel di lapisan dalam

akhirnya menghasilkan epitel sekretorik yang mengsintesis susu. Lapisan sel luar berubah

mejadi mioepitel yang menghasilkan menkanisme untuk menyemprotkan susu

Secara anatomis, masing-masing kelenjar mamaria matang terdiri atas 15 sampai 25

lobus yang berasal dari papil sekunder. Lobus tersusun secara radial dan dipisahkan satu

sama lain oleh lemak dalam jumlah yang bervariasi. Setiap lobus terdiri dari beberapa lobus

yang sebaliknya tersusun oleh sejumlah besar alveolus. Setiap alveolus memiliki sebuah

duktus kecil yang bersatu dengan duktus yang lain untuk membentuk satu duktus besar untuk

setiap lobus. Duktus laktiferosa ini

bermuara

secara terpisah

diputing

tempat duktus

Page 8: Makalah Simulasi Ibu Menyusui New

tersebut membentuk orifisium keci, tetapi jelas. Efitel sekretorik alveolus menghasilkan

berbagai konsituen susu.

2.2 Fisiologi Laktasi

Laktasi atau menyusui mempunyai dua pengertian, yaitu produksi ASI (prolaktin)

Dan pengeluaran ASI (oksitosin) .

a. Produksi ASI (Prolaktin)Pembentukan payudara dimulai sejak embrio berusia 18-19

minggu, dan berakhir ketika mulaimenstruasi.

Hormon yang berperan adalah hormon esterogen dan progesteron yang membantu

maturasi alveoli.Sedangkan hormon prolaktin berfungsi untuk produksi ASI.

Selama kehamilan hormon prolaktin dari plasenta meningkat tetapi ASI belum keluar

karena pengaruh hormon estrogen yang masih tinggi.

Kadar estrogen dan progesteron akan menurun pada saat hari kedua atau ketiga

pasca persalinan, sehingga terjadi sekresi ASI. Pada proses laktasi terdapat dua reflek

yang berperan, yaitu refleks prolaktin dan refleks aliran yang timbul akibat

perangsangan puting susu dikarenakan isapan bayi.

1. Refleks prolaktin

2. Refleks aliran (let down reflek)

1. Refleks Prolaktin

Akhir kehamilan hormon prolaktin memegang peranan untuk membuat kolostrum, tetapi

jumlah kolostrum terbatas dikarenakan aktivitas prolaktin dihambat

oleh estrogen dan progesteron yang masih tinggi. Pasca persalinan, yaitu saat

lepasnya plasenta dan berkurangnya fungsi korpus leutum

Page 9: Makalah Simulasi Ibu Menyusui New

maka estrogen dan progesteron juga berkurang. Hisapan bayi akan merangsang puting

susu dan kalang payudara, karena ujung-ujung saraf sensoris yang berfungsi sebagai

reseptor mekanik. Rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus melalui medulla

spinalis hipotalamus dan menekan  pengeluaran faktor penghambat sekresi prolaktin dan

sebaliknya merangsangpengeluaran faktor pemacu sekresi prolaktin.

Faktor pemacu sekresi prolaktin akan merangsang hipofise anterior sehingga

keluar prolaktin.Hormon ini merangsang sel-sel alveoli yang berfungsi untuk

membuat air susu. Kadar prolaktin pada ibu menyusui akan menjadi normal 3 bulan

setelah melahirkan sampai penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak akan ada

peningkatan prolaktin walau ada isapanbayi, namun pengeluaran air susu tetap

berlangsung.

Pada ibu nifas yang tidak menyusui, kadar prolaktin akan menjadi normal pada

minggu ke 2 – 3. Sedangkan pada ibu menyusui prolaktin akan meningkat dalam keadaan

seperti: stress atau pengaruh psikis, anastesi, operasi dan rangsangan puting susu

2. Refleks Aliran (Let Down Reflek)

Bersamaan dengan pembentukan prolaktin oleh hipofise anterior, rangsangan

yang berasal dari isapan bayi dilanjutkan ke hipofise posterior (neurohipofise)

yang kemudian dikeluarkanoksitosin. Melalui aliran darah, hormon ini

menuju uterus sehingga menimbulkan kontraksi.Kontraksi dari sel akan

memeras air susu yang telah terbuat, keluar dari alveoli dan masuk ke

sistem duktus dan selanjutnya mengalir melalui duktus lactiferus masuk ke

mulut bayi.

Faktor-faktor yang meningkatkan let down adalah: melihat bayi,

mendengarkan suara bayi, mencium bayi, memikirkan untuk menyusui bayi.

Faktor-faktor yang menghambat reflek let down adalah stress, seperti: keadaan

bingung/ pikirankacau, takut dan cemas.

Refleks yang penting dalam mekanisme hisapan bayi

1. Refleks menangkap (rooting refleks)

2. Refleks menghisap

3. Refleks menelan

1. Refleks Menangkap (Rooting Refleks)

Page 10: Makalah Simulasi Ibu Menyusui New

Timbul saat bayi baru lahir tersentuh pipinya, dan bayi akan menoleh ke

arah sentuhan. Bibir bayidirangsang dengan papilla mamae, maka bayi akan

membuka mulut dan berusaha menangkapputing susu.

2. Refleks Menghisap (Sucking Refleks)

Refleks ini timbul apabila langit-langit mulut bayi tersentuh oleh puting. Agar puting

mencapai palatum, maka sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi. Dengan

demikian sinus laktiferus yang berada di bawah areola, tertekan antara gusi, lidah dan

palatum sehingga ASI keluar.

3. Refleks Menelan (Swallowing Refleks)

Refleks ini timbul apabila mulut bayi terisi oleh ASI, maka ia akan menelannya.

2.3 Pengeluaran ASI (Oksitosin)Apabila bayi disusui, maka gerakan menghisap yang berirama akan menghasilkan

rangsangan saraf yang terdapat pada glandula pituitaria posterior, sehingga

keluar hormon oksitosin. Hal ini menyebabkan sel-sel miopitel di sekitar alveoli akan

berkontraksi dan mendorong ASI masuk dalam pembuluh

ampula. Pengeluaran oksitosin selain dipengaruhi oleh isapan bayi, juga oleh reseptor yang

terletak pada duktus. Bila duktus melebar, maka secara reflektoris oksitosindikeluarkan oleh

hipofisis.

2.4 PROSES LAKTASIHormon-hormon yang berpengaruh dalam proses laktasi:

a. Estrogen berfungsi untuk pertumbuhan dan proliferasi

lactiferous duct, pembentukan kelenjar alveolus, deposit lemak pada payu

dara. Hal inilahyang menyebabkan pembesaran payudara pada ibu hamil.

b. Progesteron memiliki efek menghambat efek prolaktin terhadapkelenjar

mamae

c. Prolaktin

Prolaktin berfungsi untuk mengaktifkan kelenjar alveolusmensekresikan air susu serta

menopang sekresi casein, asam lemak,laktosa dan volume sekresi air susu.Ketika bayi

menyusu, payudara mengirimkan rangsangan ke otak. Otak kemudian bereaksi mengeluarkan

hormon Prolaktin yang masuk ke dalam aliran darah menuju kembali ke payudara. Hormon

Prolaktin merangsang sel-sel pembuat susu untuk bekerja, memproduksi susu.

Sel-sel pembuat susu sesungguhnya tidak langsung bekerja ketika bayi menyusu. Sebagian

Page 11: Makalah Simulasi Ibu Menyusui New

besar hormon Prolaktin berada dalam darah selama kurang lebih 30 menit, setelah proses

menyusui. Jadi setelah proses menyusu selesai, barulah sebagian besar hormon Prolaktin

sampai di payudara dan merangsang sel-sel pembuat susu untuk bekerja. Jadi, hormon

Prolaktin bekerja untuk produksi susu berikutnya. Susu yang disedot/dihisap bayi saat ini,

sudah tersedia dalam payudara, pada muara saluran ASI.

Sederhananya, mekanisme produksi susu dalam payudara prinsipnya mirip dengan

tanaman teh atau tanaman kembang kertas. Jika kita memetik pucuk teh atau kembang kertas,

maka akan tumbuh dari bawah ketiak daun, dua buah cabang baru. Jadi semakin sering

dipetik, semakin banyak pucuk mudanya. Jika tidak dipetik, tidak akan ada cabang baru.

Begitu pula dengan ASI, semakin sering disedot bayi, semakin banyak ASI yang diproduksi.

Semakin jarang bayi menyusu, semakin sedikit ASI yang diproduksi. Jika bayi berhenti

menyusu, maka payudara juga akan berhenti memproduksi ASI.

a. Hormon Oksitosin

Oxytocin berfungsi untuk pengeluaran air susu. Oxytocinmenyebabkan kontraksi sel-sel

myoepithel pada alveolus untuk mengosongkan lumen alveolar. Selain itu, oxytocin

juga menyebabkankontraksi pada myometrium. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab

cram di daerah perut pada saat menyusui . Setelah menerima rangsangan dari payudara, otak

juga mengeluarkan hormon Oksitosin selain hormon Prolaktin. Hormon Oksitosin diproduksi

lebih cepat daripada Prolaktin. Hormon ini juga masuk ke dalam aliran darah menuju

payudara. Di payudara, hormon Oksitosin ini merangsang sel-sel otot untuk berkontraksi.

Kontraksi ini menyebabkan ASI hasil produksi sel-sel pembuat susu terdorong mengalir

Page 12: Makalah Simulasi Ibu Menyusui New

melalui pembuluh menuju muara saluran ASI. Kadang-kadang, bahkan ASI mengalir hingga

keluar payudara ketika bayi sedang tidak menyusu. Mengalirnya ASI ini disebut refleks

pelepasan ASI.

Produksi Hormon Oksitosin bukan hanya dipengaruhi oleh rangsangan dari payudara.

Hormon oksitosin juga dipengaruhi oleh pikiran dan perasaan ibu. Jadi ketika ibu mendengar

suara bayi, meskipun mungkin bukan bayinya, ASI dapat menetes keluar. Suara tangis bayi,

sentuhan bayi, atau ketika ibu berpikir akan menyusui bayinya, atau bahkan ketika ibu

memikirkan betapa sayangnya kepada sang bayi, ASI dapat menetes keluar.

Jika refleks pelepasan ASI ibu tidak bekerja dengan baik, maka bayi akan mengalami

kesulitan memperoleh ASI karena harus mengandalkan hanya pada kekuatan sedotan

menyusunya. Akibatnya, bayi akan kelelahan dan memperoleh sedikit ASI. Kadang-kadang

hal ini membuatnya frustasi, dan kemudian menangis. Peristiwa ini kelihatannya seperti

seolah-olah payudara berhenti memproduksi ASI, padahal tidak. Payudara tetap

memproduksi ASI, tetapi ASI tidak mengalir keluar. Jadi perkara refleks pelepasan ASI ini

sangat penting bagi bayi.

2.5 Pengaturan HormonSelama kehamilan, jumlah prolaktin mengalami peningkatan. Dimulai dariminggu ke-8

kehamilan, jumlah prolaktin terus meningkat dari sekitar 10-25 ng/mlhingga akhirnya

mencapai puncak menjadi sekitar 200-400 ng/ml.Peningkatan jumlah prolaktin dalam tubuh

paralel dengan peningkatan jumlahestrogen selama kehamilan. Hal ini disebabkan karena

estrogen menekan pengeluaranhypothalamic Prolactin Inhibiting Hormon (dopamine)

dan memberikan stimulasisecara langsung terhadap pembentukan prolactin gene transcription

di dalam hipofisis.Dengan kata lain, GnRH melalui perantaraan estrogen memberikan feed

back  positif pada hypothalamus untuk menghasilkan Prolactin Releasing Hormon

(PRH)sehingga memberikan perintah pada hipofisis anterior untuk meningkatakan

sekeresi prolaktin.Pada saat kehamilan, peningkatan kadar estrogen dalam tubuh disertai

dengan peningkatan kadar progesterone. Hal inilah yang menyebabkan produksi air

susudigantikan oleh kolostrum selama kehamilan. Produksi kolostrum ini bertahan sampai

hari ke-4 setelah persalinan, karena pada saat itu kadar estrogen dan progesterone belum

sepenuhnya turun.Setelah persalinan, produksi estrogen dan progesterone menurun secara

tajamsehingga memberikan feed back negative pada hypothalamus.

Pelepasan PituitaryInhibiting Hormon (PIH) oleh hypothalamus menyebabkan penurunan

Page 13: Makalah Simulasi Ibu Menyusui New

produksi prolaktin di dalam tubuh.Oxytocin memiliki efek pengisian kembali alveolar di

samping pengeluaran air susu. Oleh karena itu, secara tidak langsung pengeluaran oxytocin

memberikan feed back positive kepada hypothalamus untuk mensekresikan PRH sehingga

produksi prolaktin meningkat kembali. Hal ini merupakan mekanisme untuk

menjagakeseimbangan antara produksi dan pengeluaran air susu.Stimulus untuk pengeluaran

oxytocin, diatur melalui impuls saraf denganmekanisme:

Sensor tactile yang berada di areola teraktifasiImpuls berjalan melalui saraf sensoris

thoracicyang berasal dari saraf no. 4, 5, dan masuk ke serat saraf sensori afferent sampai ke

nuclei paraventricular dan supraopticyang berada di hypothalamus Sintesis dan transport

oxytocin ke posterior pituitary Di sampaikan ke system duktus alveolar  payudara melalui

perantaraan darah.

sel-sel myoepithel berkontraksi dan terjadi pengosongan lumen alveolar Proses pelepasan

cepat ASI disebut "let-down".Dalam banyak kejadian, aktivasi pelepasan oxytocin tidak

membutuhkan inisiasidari stimulus tactile. Sistem saraf pusat dikondisikan untuk merespon

kehadiran bayi,sehingga pada saat bayi menangis hal itu menginduksi hypothalamus

untuk mensekresikan oxytocin. Pelepasan oxytocin juga penting untuk kontraksi

uterus yang berkontribusi terhadap involusi uterus.Pengosongan lumen alveolus secara

berkala penting untuk menjaga sekresi air susu dalam jumlah yang cukup.Efek oxytocin

adalah fenomena pelepasan yang berpengaruh terhadap sekresidan penyimpanan ASI. Oleh

karena itu, prolaktin harus dalam jumlah yang cukupuntuk melanjutkan sekresi agar dapat

menggantikan air susu yang telah dikeluarkan.Maka dapat disimpulkan bahwa jumlah air

susu yang dihasilkan sama dengan jumlahair susu yang dikeluarkan.Payudara dapat

menyimpan air susu maksimal selama 48 jam sebelum hasil produksi tersebut

dikurangi.Selama menyusui menyusui, neural input dari nipple mencapai hypothalamusdan

menyebabkan hypothalamus menghasilkan neurotransmitter yang menekan pelepasan GnRH.

2.6 Pembentukan air susu Air susu ibu mengandung lebih dari 100 zat. Air susu ibu merupakan emulsi lemak dalam

fase cairan yang isotonik dengan plasma. Air susu manusia telah matang mengandung 3-5 %

lemak, 1 % protein, 7% laktosa dan 0,2% mineral serta memberikan kalori sebesar 60-75 %.

Laktosa merupakan jenis gula utama pada susu manusia. Asam amino bebas, urea, kreatin

juga terdapat pada susu manusia. Hormon peptida termasuk EGF merupakan faktor

pertumbuhan transformasi. Air susu yang pertama dikeluarkan adalah kolostrum.

Page 14: Makalah Simulasi Ibu Menyusui New

Sel epitel alveolus yang memproduksi susu merupakan sel yang terpopulasi dan sangat

Berdiferensiasi yang berfungsi mengakumulasi, mensintesis, mengemas dan

mengeluarkan komponen-komponen air susu. Empat jalur transeluler dibutuhkan untuk

pembentukan air susu yang sesuai dengan di dalam alveolus payudara. Jalur yang pertama

meliputi sekresi kation monovalen, jalur ke dua meliputi trasnpor imunoglobin yang

termediasi reseptor, jalur ketiga sintesis dan trasnpor lemak susu dan jalur yang terakhir

meliputi eksositoris vesikel sekretorik yang mengandung protein susu spesifik, kalsium

fosfat, sitrat dan laktosa . jalur yang kelima dibutuhkan untuk pembentukan susu dan jalur ini

bukan merupakan jalur trasnseluler namun paraseluler, imunoglobulin seperti IgA, plasma

protein dan lekosit yang bergerak diantara sel alveolar yang telah kehilangan persambungan

eratnya.

Pada seorang Ibu yang menyusui dikenai 2 reflek yang masing- masing berperan sebagai

pembentukan dan pengeluaran air susu yaitu:

1. Refleks Prolaktin.

Pada akhir kehamilan hormon prolaktin memegang peranan untuk membuat kolostrum,

namun jumlah kolostrum terbatas karena aktivitas prolaktin dihambat oleh estrogen dan

progesteron yang kadarnya memang tinggi. Setelah partus berhubung lepasnya plasenta dan

kurang berfungsinya korpus luteum maka estrogen dan progesterone sari-at berkurang,

ditambah dengan adanya isapan bayi yang merangsang puting susu dan kalang payudara,

akan merangsang ujung - ujung saraf sensoris yang berfungsi sebagai reseptor mekanik.

Rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus melalui medulla spinalis hipotalamus akan

menekan pengeluaran faktor - faktor yang menghambat sekresi prolaktin dan sebaliknya

merangsang pengeluaran faktor - faktor yang memacu sekresi prolaktin. Faktor - faktor yang

memacu sekresi prolaktin akan merangsang hipofise anterior sehingga keluar prolaktin.

Hormone ini merangsang sel - sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu.

Kadar prolaktin pada ibu menyusui akan menjadi normal 3 bulan setelah melahirkan sampai

penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak akan ada peningkatan prolaktin walau ada

isapan bayi, namun pengeluaran air susu tetap berlangsung.

Page 15: Makalah Simulasi Ibu Menyusui New

Pada ibu yang melahirkan anak tetapi tidak menyusui, kadar prolaktin akan menjadi normal

pada minggu ke 2 - 3. pada ibu yang menyusui prolaktin akan meningkat dalam keadaan

seperti :

o Stress atau pengaruh psikis

o Anastesi

o Operasi

o Rangsangan puting susu

2. Reflek Letdown

Bersama dengan pembentukan prolaktin oleh hipofise anterior, rangsangan yang berasal dari

isapan bayi ada yang dilanjutkan ke hipofise posterior ( neurohipofise ) yang kemudian

dikeluarkan oksitosin.

Melalui aliran darah, hormone ini diangkat menuju uterus yang dapat menimbulkan kontraksi

pada uterus sehingga terjadi involusi dari organ tersebut. Kontraksi dari sel akan memeras air

susu yang telah terbuat keluar dari alveoli dan masuk ke system duktus dan selanjutnya

menbalir melalui duktus lactiferus masuk ke mulut bayi.

Faktor - faktor yang meningkatkan let down adalah :

- Melihat bayi

- Mendengarkan suara bayi

- Mencium bayi

- Memikirkan untuk menyusui bayi

Faktor - faktor yang menghambat reflek let down adalah stress, seperti:

- Keadaan bingung / pikiran kacau

- Takut

Page 16: Makalah Simulasi Ibu Menyusui New

- Cemas

2.7 Proses Sekresi Air SusuAlveoli pada kelenjar mamae merupakan kumpulan bulat sel-sel epitel selapiskuboid

yang menjadi struktur yang aktif mensekresi air susu selama kehamilan. Hasilsekresi sel-sel

tersebut berkumpul dalam lumen alveolus sampai ke duktuslactiferous.Pada bagian apical

kutub sel sekresi terdapat beberapa tetes lemak dan vakualsekresi bermembran yang

mengandung satu sampai beberapa kumpulan protein susu padat seperti kasein, α-laktalbumin

dan IgA. Tetes lemak tersebut (terutama mengandung TAG netral) ke luar dari sel dan

memasuki lumen , dalam proses inilemak tersebut di bungkus oleh sebagian dari membrane

sel apical. Protein susu jugadilepaskan ke dalamlumen melalui proses eksositosis. Laktosa

disintesis dari glukosadan galaktosa.

 

2.8 Posisi pemberian ASI Untuk menstimulasi puting dan mengeluarkan susu dari dada ibu, dan untuk memastikan

pemberian yang adekuat dan aliran susu yang baik,bayi harus menempel dengan baik.

Kesulitan bisa terjadi karena bayi tidak memasukkan dada secara baik. Ketika bayi

menghisap, aliran dari lidah dari depan ke belakang, menekan dada dengan palatum ,sehingga

menekan susu untuk keluar dari sinus ke mulut bayi lalu ditelan. Jika bayi menempel dengan

baik, mulut dan lidahnya tidak melukai kulit ibu.(Gambar 1)

Gambar 1. Perlekatan anak yang baik8

Page 17: Makalah Simulasi Ibu Menyusui New

Gambar 2 Perlekatan anak yang kurang baik

Gambar 2 menggambarkan apa yang terjadi pada mulut jika bayi tidak bisa menempel

dengan baik pada dada ibu. Yang harus diperhatikan ialah, hanya puting ibu yang masuk ke

dalam mulut anak, bukan jaringan payudara, lidah bayi dibelakang atau di dalam mulutnya,

sehingga tidak bisa menekan duktus untuk menekannya.

Bayi bisa menyusui dalam berbagai posisi: sepanjang dada dan perut ibu, di bawah tangan

ibu, atau seiring badan ibu. Apapun posisi ibu dan bayi, ada 4 hal penting dalam posisi

pemberian ASI, yaitu:

a. Badan bayi harus lurus, tidak ditekuk. Kepala bayi bisa ekstensi sedikit untuk membantu

dagunya mendekati payudara ibu

b. Bayi harus menghadap ke payudara. Puting susu biasanya mengarah ke bawah, sehingga

bayi tidak terlentang pada dada atau perut ibu, tetapi sedikit mengarah ke dalam.

c. Badan bayi harus dekat ke ibu sehingga bayi bisa mendekati payudara ibu dan minum

dengan mulut penuh

d. Tubuh bayi harus disokong, bisa dengan tempat tidur atau bantal, atau tangan ibu,

sehingga bukan hanya kepala bayi yang disokong.

2.9 Pemberhentian LaktasiLaktasi dapat dihentikan dengan cara tidak melanjutkan untuk menyusui bayi.Karena

tidak ada proses ejeksi selama beberapa hari mak alveolus yang membengkak menekan

pembentukan air susu melalui local pressure effect. Cairan tersebut akandiresorpsi sehingga

mengurangi ukuran payudara dalam beberapa hari.Normalnya sekresi ASI akan menurun

pada bulan ke-7 sampai bulan ke-9 postpartum dan bisa berlanjut sampai beberapa tahun jika

proses menyusuidilanjutkan secra berkesinambungan

Page 18: Makalah Simulasi Ibu Menyusui New

PENUTUP

BAB III

3.1 Kesimpulan Seorang bayi sangat membutuhkan ASI sebagai asupan makanannya. ASI sangat bermanfaat

terhadap kesehatan dan daya tahan tubuh bayi . seperti pengeluarana air susu pertama pada

ASI adalah kolostrum . kolostrum itu bermanfaat bagi daya tahan bayi. Didalam prosesnya

terdapat banyak hormon yang berperan seperti hormon prolaktin, hormon oksitosin.

Page 19: Makalah Simulasi Ibu Menyusui New

3.2 Saran Seoarng ibu harus memberikan ASI kepada bayi karena makanan utama bayi adalah ASI

yang sangat berperan penting dalam proses pertumbuhan bayi.

DAFTAR PUSTAKA

http://books.google.co.id/books?id=t46O5s5O-

bYC&pg=PA55&dq=mekanisme+laktasi&hl=id&sa=X&ei=P2GmT5q0DM2mrAfy5cz7Ag

&ved=0CC4Q6AEwAA#v=onepage&q=mekanisme%20laktasi&f=false

obsetri wiliam edisi 21, penerbit buku kedokteran

http://www.lusa.web.id/fisiologi-laktasi/

Page 20: Makalah Simulasi Ibu Menyusui New