menerima dan mempertahankan klien

4

Click here to load reader

Upload: shulhan-taufik-putra

Post on 26-Jun-2015

454 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Menerima Dan Mempertahankan Klien

MENERIMA DAN MEMPERTAHANKAN KLIENDalam dunia KAP, terdapat persaingan yang ketat antarkantor akuntan untuk

mendapatkan klien. Penggantian auditor dapat diakibatkan oleh berbagai faktor termasuk merger antara perusahaan yang memiliki auditor independen yang berbeda, kebutuhan akan jasa profesional yang lebih luas, ketidakpuasan dengan kantor akuntan, keinginan untuk mengurangi biaya audit, an merger antar KAP.

Seorang auditor tidak diwajibkan untuk melaksanakan audit laporan keuangan untuk setiap entitas yang memintanya. Dalam menerima suatu perikatan, auditor memiliki tanggung jawab profesional terhadap masyarakat, klien, dan anggota profesi akuntan lainnya. Auditor harus menjaga kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan dengan mempertahankan independensi, integritas, dan objektivitas. Kepentingan klien harus dipenuhi dengan kompetensi dan profesionalitas. Sedangkan kepada anggota profesi lainnya, auditor memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan reputasi profesi dan kemampuannyauntuk melayani masyarakat.

Langkah-langkah dalam menerima suatu perikatan audit:1. Mengevaluasi integritas manajemen

penting bagi auditor untuk menerima suat perikatan audit hanya apabila terdapat keyakinan yang memadai bahwa manajemen klien dapat dipercaya. Ketika manajemen kurang memiliki integritas, ada kemungkinan terjadi error yang material dan ketidakberesan dalam laporan keuangan yang dibuat sehingga meningkatkan resiko salah saji material dalam pemberian opini.

berkomunikasi dengan auditor tedahuluuntuk klien yang belum pernah diaudit, pengetahuan mengenai manajemen klien yang diperoleh predecessor auditor merupakan informasi yang penting bagi successor auditor. Auditor pengganti disarankan untuk mengambil inisiatif untuk berkomunikasi dengan auditor pendahulu dan harus seijin klien. Hal-hal yang perlu digali lebih lanjut kepada auditor pendahulu seperti informasi mengenai integritas klien, perselisihan dengan manajemen mengenai prinsip akuntansi atau prosedur audit, dan pemahaman auditor terdahulu mengenai alasan dari penggantian auditor.

mengajukan pertanyaan pada pihak ketigainformasi mengenai integritas manajemen juga dapat diperoleh dari pihak-pihak lain yang memiliki pengetahuan seperti pengacara, bankir, dan pihak lain yang berhubungan dengan klien.

review pengalaman masa lalu dengan klien yang telah adaauditor harus berhati-hati dalam mempertimbangkan pengalaman masa lalu dengan manajemen klien. Auditor harus mempertimbangkan setiap kekeliruan material, ketidakberesan, atau tindakan melanggar hukum yang ditemukan dalam audit terdahulu.

Page 2: Menerima Dan Mempertahankan Klien

2. Mengidentifikasi kondisi khusus dan resiko yang tidak biasa mengidentifikasi pemakai laporan keuangan yang telah diaudit

auditor harus mempertimbangkan status calon klien apakah sebagai perusahaan swasta atau publik, terdapat pewaris atau hubungan dengan pihak ketiga berkenaan dengan kewajiban dalam common law. Auditor juga harus mempertimbangkan apakah suatu rangkaian laporan yang diaudit akan memenuhi kebutuhan semua pemakai atau diperlukan laporan-laporan khusus.

menilai stabilitas keuangan dan hukum calon klienjika suatu entitas mengalami kesulitan hukum, auditor mungkin akan mengeluarkan biaya keuangan dan biaya untuk membela diri mereka, meskipun mereka telah memberikan jasa seprofesional mungkin. Untuk alasan tersebut, auditor seharusnya berusaha untuk mengidentifikasi dan menolak calon klien yang memiliki risiko tinggi untuk dituntut. Meskipun tidak terdapat tanda-tanda adanya kesulitan pada saat ini, namun pertimbangan harus tetap diberikan atas kemungkinan adanya kesulitan di masa depan berkaitan dengan kondisi bisnis yang menurun.

mengidentifikasi pembatasan lingkupauditor harus mengevaluasi apakah pembatasan lingkup audit menigkatkan risiko yang menyebabkan auditor tidak dapat menerbitkan pendapat WTP. Jika manajemen mencegah kunjungan ke lokasi-lokasi tertentu yang dianggap material, auditor harus mempetimbangkan apakah tindakan-tindakan tersebut menyebabkan diterbitkannya pendapat wajar tanpa pengecualian.

3. Menilai Kompetensi untuk melaksanakan auditDalam standar yang telah ditetapkan, audit dilaksanakan oleh seorang atau orang-orang yang memiliki pelatihan teknis dan kecakapan yang memadai sebagai seorang auditor. Untuk itu, auditor harus menetukan apakah mereka memiliki kompetensi yang cukup dalam menerima suatu perikatanPertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan:a. jasa yang diinginkanb. identifikasi tim audit yang diperlukanc. kebutuhan untuk konsultasi dan menggunakan spesialis

4. Mengevaluasi independensiDalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, inpendensi dalam sikap mental perlu dipertahankan oleh para auditor. Oleh karena itu, sebelum memerima klien audit yang baru, KAP harus mengevaluasi apakah terdapat kondisi yang akan mempengaruhi independensi dengan klien. Salah satu cara sederhana adalah mengedarkan nama calon klien kepada semua staf untuk identifikasi apakah terdapat hubungan keuangan atau bisnis.

5. Keputusan untuk menerima atau menolak auditSebuah KAP harus menegaskan apakah kantor tersebut akan menerima dan melanjutkan klien audit dengan cara yang sama ketika kantor tersebut menerima klien baru. Idealnya, sebuah KAP akan membuat keputusan mengenai kelanjutan klien audit sebelum memulai perikatan. Namun, jika ada kekhawatiran mengenai

Page 3: Menerima Dan Mempertahankan Klien

integritas manajemen, penahanan bukti, atau situasi lain yang muncul, mereka harus meminta perhatian partner. Terkadang, sebuah KAP melakukan konsultasi dengan penasehat hukum luar ketika mempertimbangkan apakah kantor tersebut harus menarik diri dari suatu perikatan tertentu yang sedang dijalankan.

6. Mempersiapkan surat perikatanSecara umum surat perikatan harus mencakup hal berikut:

identifikasi mengenai entitas dan laporan keuangan yang akan diaudit tujuan audit. referansi terhadap SPAP yang menjadi acuan auditor. Suatu penjelasan mengenai sifat dan lingkup audit serta tanggung jawab

auditor. Suatu pernyataan bahwa suatu audit yang telah dirancang dan

dilaksanakan dengan tepat mungkin tidak akan dapat mendeteksi semua ketidakberesan yang material.

Pengingat kepada manajemen sebagai penanggung jawab penyusun laporan keuangan dan pengendalian intern yang memadai.

Indikasi bahwa manajemen akan diminta untuk menyediakan beberapa representasi tertulis tertentu kepada auditor.

Deskripsi dari jasa yang akan diberikan oleh auditor seperti mempersiapkan atau review SPT.

Permintaan bagi klien untuk mentaati syarat-syarat perikatan dengan menandatangani dan mengembalikan salinan surat perikatan kepada auditor.

Untuk menghilangkan perlunya membuat surat baru setiap tahun atas audit yang berulang, suatu pernyataan dapat ditambahkan pada surat awal untuk dapat berlaku pada tahun-tahun mendatang kecuali diakhiri, diperbaiki, dan digantikan.