meluaskan kiprah...

25
MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAS www.humas.unsyiah.ac.id EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 ISSN 0215-2916 WAPRES JK: JANGKAUAN KEILMUAN UNIVERSITAS HARUS LEBIH LUAS MERINTIS PRESTASI DARI ILMU AKUNTANSI MAGISTER AGROEKOTEKNOLOGI; AKREDITASI A SATU- SATUNYA DI INDONESIA

Upload: others

Post on 16-Feb-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAShumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/Warta-September-2019.pdfdan berdaya saing melalui program minat bakat mahasiswa. Program yang ditawarkan

MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAS

w w w. h u m a s . u n s y i a h . a c . i d

EDISI 239 . SEPTEMBER 2019IS

SN 0

215

-29

16

WAPRES JK: JANGKAUAN KEILMUAN UNIVERSITAS HARUS LEBIH LUAS

MERINTIS PRESTASI DARI ILMU AKUNTANSI

MAGISTER AGROEKOTEKNOLOGI; AKREDITASI A SATU-SATUNYA DI INDONESIA

Page 2: MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAShumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/Warta-September-2019.pdfdan berdaya saing melalui program minat bakat mahasiswa. Program yang ditawarkan

EDISI 239 . SEPTEMBER 2019EDISI 230 . DESEMBER 2018

IFTITAH2 XXX 3

DI USIANYA ke-58 tahun, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) telah melakukan banyak perubahan sebagai bentuk dari eksistensi diri di dunia pendidikan. Capaian tersebut diraih melalui peningkatan prestasi, akreditasi, manajemen tata kelola berbasis ISO, hingga munculnya pusat studi baru yang inovatif. Selain itu, melalui program strategis lima tahun ke depan, Unsyiah menargetkan masuk ke dalam jajaran sepuluh besar perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.

Lompatan demi lompatan dilakukan untuk perbaikan dan mencapai perubahan ke arah kemajuan. Semua mengambil peran untuk memajukan bidang dan unitnya masing-masing. Seperti halnya TDMRC (Tsunami and Disaster Mitigation Research Center) dan Atsiri Research Center (ARC) yang telah ditetapkan sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI). Keberhasilan kedua pusat studi ini telah menorehkan catatan baru bagi perubahan Unsyiah. Diharapkan pusat studi lain mampu mengikuti jejak mereka ke depannya.

Selain fokus pada pengembangan institusi, Unsyiah saat ini berupaya melahirkan generasi yang inovatif, kreatif, dan berdaya saing melalui program minat bakat mahasiswa. Program yang ditawarkan sangat beragam mulai dari kewirausahaan sampai yang berbasis pendidikan dengan skala nasional. Peran penting lainnya yaitu mencerdaskan masyarakat dan memajukan perekonomian Aceh.

Tidak mudah untuk memenuhi tantangan ke depan, tetapi sejauh ini Unsyiah sudah berusaha. Kerja keras tidak akan mengkhianati hasilnya. Dengan segala bentuk kemajuan yang diraih, telah membuka akses bagi Unsyiah dilirik oleh dunia. Hal ini tidak terlepas dari dukungan dan kontribusi semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak. Pada akhirnya, eksistensi Unsyiah mendapat panggung sendiri di dunia pendidikan untuk level nasional dan internasional. (Redaksi)

Prioritas Unsyiah Majukan PendidikanChairil Munawir MT, S.E. M.M.Kepala Humas Unsyiah

Page 3: MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAShumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/Warta-September-2019.pdfdan berdaya saing melalui program minat bakat mahasiswa. Program yang ditawarkan

EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019

IZIN TERBIT

DITERBITKAN OLEH

PERINTIS

PEMBINA

PENASIHAT BIDANG REDAKSI

PENASIHAT BIDANG

ADMINISTRASI & PENGEMBANGAN

KETUA PENGARAH

PEMIMPIN REDAKSI

WAKIL PEMIMPIN REDAKSI

REDAKTUR PELAKSANA

SEKRETARIS REDAKSI

EDITOR

PEWARTA

FOTOGRAFER

LAYOUTER

ADMINISTRASI & KEUANGAN

LOGISTIK

SIRKULASI

WEB MASTER

STT No. 1138/SK/DITJEN PPG/STT/1987

Humas Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh

Prof. Dr. Abdullah Ali, M.Sc. (alm.); Drs. T. A. Hasan Husin (alm.);

T. Syarif Alamuddin, Sm. Hk. (alm.)

Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng. (Rektor Universitas Syiah

Kuala)

Prof. Dr. Ir. Marwan (Wakil Rektor I); Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur

BC. (Wakil Rektor III); Dr. Hizir (Wakil Rektor IV)

Dr. Ir. Agussabti, M.Si (Wakil Rektor II)

Abdul Rochim, S.Sos. M.Pd

Chairil Munawir MT, S.E. M.M.

Fajriana, S.E. | Hayatana, S.E.

Rika Marlia, S.E. M.M.

Uswatun Nisa S.I.Kom. M.A.

Ferhat, S.E. M.M.

Ibnu Syahri Ramadhan, S.E. | Cut Dini Syahrani, S.Si. |

Muksalmina, S.Sos.I.

Syahri Afrizal, S.I.Kom.

Sayed Jamaluddin

Nadia Ulfa, A.Md.

Munawar, S.H.

Ispandiar

Muhammad Iqbal, S.I.Kom.

WARTA UNSYIAHEdisi 239 September 2019

ISSN 0215-2916Tebal Isi 48 Halaman

DITERBITKAN OLEHHumas UniversitasSyiah Kuala

TWITTER@univ_syiahkuala

YOUTUBEUnsyiah TV

WEBSITEwww.humas.unsyiah.ac.id

[email protected]

INSTAGRAM@univ_syiahkuala

[email protected]

Warta Unsyiah mengajak para pembaca untuk mengirim tulisan terbaiknya ke majalah resmi Unsyiah ini. Silakan kirim tulisan terbaik Anda disertai foto dan biodata diri ke email: [email protected] (600-700 kata)

REDAKSI

DAFTAR ISI

IFTITAH 3Prioritas Unsyiah Majukan Pendidikan

EDUKASI 6-7Peran Teknologi Informasi dalam Pengelolaan Koleksi Perpustakaan

MAHASISWA 8-9TBM FK Unsyiah: Siaga dalam Gawat Darurat

FOKUS 10-15Meluaskan Kiprah Universitas

Wapres JK: Jangkauan Keilmuan Universitas Harus Lebih Luas

PAKAR 16Unsyiah Berpeluang Besar Masuk World Class University

PENGABDIAN 18-19Duta Baca Unsyiah; Sebarkan Virus Bacadi LPKA

KREATIF 20-21Semangat Sakti

PROFIL 22-23Dr. Mulia Saputra, S.E. M.Si. Ak. CA: Merintis Prestasi dari Ilmu Akuntansi

SEHAT 28-29Dampak Gawai bagi Kesehatan

PERSPEKTIF 30-31British Museum; Bukti Pentingnya Peninggalan Sejarah

RISET 32-34Mengembangkan Proses Produksi Minyak Nabati dan Produk Turunannya

FAKULTAS 36-37Magister Agroekoteknologi; Akreditasi A Satu-satunya di Indonesia

ENGLISH 38-39Great Things Never CameFrom Comfort Zone

MUTU 42-43Akuntabilitas Kinerja Pembelajarandi Perguruan Tinggi

RELIGIA 40-41Bersuci dari Najis saat Kesulitan Air

ASPIRASI 44Apa Harapan Kamu untuk Unsyiahdi Usianya yang ke 58 Tahun?

KABAR 46500 Akademisi Dunia Berkumpuldi Unsyiah

Proyek 7in1 Unsyiah DiresmikanWakil Presiden Jusuf Kalla

16

Page 4: MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAShumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/Warta-September-2019.pdfdan berdaya saing melalui program minat bakat mahasiswa. Program yang ditawarkan

EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019

EDUKASI 76 EDUKASI

mandiri, dan lain sebagainya. Akan

tetapi dalam pelayanan teknis pun

sudah sangat dibutuhkan peran dari

teknologi informasi. Salah satunya

adalah dalam hal pengklasifikasian

koleksi baik koleksi dalam bentuk

tercetak maupun elektronik.

Perpustakaan memiliki dua unit

layanan utama, yaitu layanan teknis

dan layanan pemustaka. Layanan

teknis merupakan layanan yang

bekerja di belakang layar yakni

mengolah koleksi yang masih mentah

menjadi koleksi yang terindentifikasi,

sehingga memudahkan pemustaka

memanfaatkan koleksi baik cetak

maupun elektronik. Pemanfaatan

teknologi informasi di perpustakaan

dijalankan untuk berbagai aktifitas baik

yang berhubungan dengan layanan

teknis maupun layanan pemustaka.

Kegiatan pengolahan bahan pustaka

ini kebanyakan masih dilakukan

secara manual. Pengolahan bahan

pustaka secara manual dilakukan

melalui serangkaian kegiatan, antara

lain penentuan nomor klasifikasi,

memasukan data buku dalam

komputer, pembuatan katalog buku,

kartu peminjaman, pembuatan slip

peminjam buku, dan pembuatan label

punggung buku. Serangkaian kegiatan

ini tentunya membutuhkan waktu

dan tenaga. Untuk mempermudah

pekerjaan ini, diperlukan komputerisasi

dalam melaksanakannya.

Sistem komputerisasi membuat

sebagian pekerjaan manual tidak perlu

dilakukan lagi karena dapat digantikan

oleh komputer. Dalam komputerisasi

pengolahan bahan pustaka, pekerjaan

yang paling penting adalah input data.

Input data harus benar-benar akurat,

karena data-data inilah yang nantinya

dipakai dalam kegiatan sirkulasi dan

penelusuran. Dari data yang telah

diinputkan, diolah oleh komputer

untuk berbagai keperluan, seperti

kartu katalog buku, label punggung

buku, daftar buku, statistik jumlah

koleksi, grafik jumlah koleksi, dan

sebagainya.

Untuk mendukung ketersediaannya

informasi yang mudah

diakses, Perpustakaan Unsyiah

mengembangkan aplikasi Electronic

Theses and Dissertations (ETD). ETD

merupakan bagian penting dari

publikasi akademik. ETD mengandung

informasi berharga tentang penelitian

akademis, khususnya pada proyek

penelitian, institusi, dan para peneliti.

Informasi yang tersaji dalam ETD dapat

digunakan untuk pengelolaan keahlian

dan keterampilan.

Aplikasi ETD Unsyiah dapat diakses

melalui browser di alamat http://

uilis.unsyiah.ac.id/etd serta melalui

aplikasi uilis mobile yang bisa

dibaca full text secara online dari

telepon genggam tanpa perlu

datang langsung la ke perpustakaan.

Mahasiswa Unsyiah dapat

mengunggah karya tugas akhir

secara mandiri ke aplikasi ETD dan

akan mendapatkan surat keterangan

telah menyelesaikan peminjaman di

Perpustakaan harus

melakukan pengembangan

untuk menciptakan

inovasi yang lebih

baik. Inovasi tersebut diharapkan

dapat meningkatkan manajemen

perpustakaan, khususnya perpustakaan

perguruan tinggi. Perpustakaan

perguruan tinggi dianggap penting

karena merupakan bagian dari

sarana pendidikan, pengajaran, dan

penelitian ilmiah. Jumlah koleksi

perpustakaan perguruan tinggi dan

kualitas layanan telah menjadi salah

satu indeks kemajuan perguruan

tinggi. Perpustakaan diharapkan

mampu melakukan transformasi untuk

pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi serta meningkatkan minat

baca.

Generasi mahasiswa milenial saat

ini lebih terbiasa mencari informasi

tertera dalam UU No 43 Tahun 2007,

yang berisi, ‘salah satu syarat yang

harus dimiliki oleh perpustakaan

perguruan tinggi dalam menjalankan

pelayanan adalah wajib memanfaatkan

teknologi informasi sebagai media

pelayanan’. Berdasarkan hal tersebut,

manajemen perpustakaan yang

baik diperlukan untuk memenuhi

kebutuhan sosial mulai dari tujuan

pembaca, pengambilan keputusan,

rencana, organisasi, perintah,

koordinasi hingga tindakan kontrol.

Pemanfaatan teknologi informasi tidak

hanya dalam pelayanan pemustaka,

semisal katalog online, peminjaman

PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENGELOLAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN

referensi online dari pada mengunjungi

langsung fasilitas terkait. Studi

telah menunjukkan bahwa peran

fasilitas perpustakaan fisik sebagai

titik pengumpulan bahan bacaan

dan referensi sedang terancam oleh

ketersediaan mesin pencari online

gratis yang berkecepatan tinggi.

Begitu pun dengan perpustakaan

perguruan tinggi yang menjadi bagian

integral dalam kegiatan pembelajaran

pendidikan tinggi, tidak terbebas dari

ancaman ini.

Ketentuan mengenai proses

pengelolaan koleksi perpustakaan

berbasis teknologi informasi telah

perpustakaan atau yang biasa disebut

Kartu Bebas Pustaka.

Pengelolaan perpustakaan berbasis

teknologi informasi tidak dapat

dijalankan dengan begitu saja.

Dibutuhkan persyaratan, fasilitas, dan

kemampuan sumber daya manusia

untuk mengelolanya. Dulunya, saat

menjalankan tugas ini pustakawan

Unsyiah mengerjakan secara manual

tanpa memanfaatkan fasilitas teknologi

informasi, seperti internet. Di tahun

2015, manajemen UPT Perpustakaan

Unsyiah mengadakan workshop teknis

copy cataloging untuk mengajarkan

langkah klasifikasi dan penentuan

subjek dengan memanfaatkan

kemajuan teknologi informasi.

Ada beberapa langkah pustakawan

dalam menentukan klasifikasi dan

katalogisasi dengan memanfaatkan

teknologi informasi:

1. Copy cataloging, salah satu

langkah mencari keseragaman

nomor klasifikasi dan subjek

dari suatu koleksi. Caranya

melalui copycataloging.com

yang merupakan server komunitas.

2. Memanfaatkan aplikasi E-DDC

Untuk menyeimbangkan pemanfaatan

koleksi, UPT Perpustakaan Unsyiah juga

terus melakukan pengembangan, dan

memberikan kemudahan pengaksesan

serta perolehan koleksi cetak.

Diharapkan dengan cara ini koleksi

yang dimiliki dengan koleksi yang

dimanfaatkan dapat seimbang. []RAHMADANI SIAHAAN, SOS.Pustakawan UPT Perpustakaan Unsyiah

Page 5: MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAShumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/Warta-September-2019.pdfdan berdaya saing melalui program minat bakat mahasiswa. Program yang ditawarkan

EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019EDISI 239 . SEPTEMBER 2019EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019EDISI 239 . SEPTEMBER 2019

MAHASISWA 9

Tidak berlebihan rasanya jika Tim Bantuan Medis (TBM) Fakultas Kedokteran disebut sebagai garda terdepan dalam

penanganan kegawatdaruratan. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) ini bergerak di bidang pengembangan praktik kegawatdaruratan medis, kebencanaan, dan kemanusiaan. Anggota TBM tidak hanya bertugas memberikan penanganan awal terkait kesehatan, tapi juga harus mengetahui cara menanggulangi korban, khususnya saat

bencana maupun kecelakaan.

Dezza Detiro, mahasiswa Fakultas Kedokteran Unsyiah yang juga Ketua TBM Unsyiah mengatakan, TBM fokus pada edukasi dan pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan dan kebencanaan. Selain itu, mereka juga kerap melakukan kegiatan bakti sosial, seperti cek kesehatan warga dan sunatan massal. Sejak tahun 2011, sunatan massal merupakan agenda rutin tahunan TBM yang dilakukan bersama Ikatan

adalah dengan cara penolong berenang menuju ke arah korban dengan membawa rescue tube dan memasangnya pada korban. Cara ini dilakukan agar si korban dapat dengan mudah dibawa menuju permukaan.

Di pos keempat, peserta diajarkan bagaimana cara mendayung ketika berada di atas rubber boat, alat transportasi air untuk penyelamatan. Peserta diajarkan beberapa teknik mendayung ketika melakukan penyelamatan, melakukan koordinasi dengan tim, dan menempatkan diri pada posisi yang aman ketika melakukan penyelamatan. Sedangkan di pos kelima, peserta mendapatkan materi pelatihan Resusitasi Jantung Paru (RJP) oleh dokter muda yang juga merupakan senior TBM FK Unsyiah.

RJP merupakan salah satu langkah pertolongan medis untuk mengembalikan fungsi napas atau sirkulasi darah di dalam tubuh, khususnya pada korban yang dicurigai mengalami henti jantung. Tindakan RJP ini tidak hanya dilakukan di

Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Bedah Indonesia (IKABI) yang dilakukan di Klinik Al-Fayat.

Dezza menambahkan, TBM juga sukses menyelenggarakan kegiatan edukasi dan pelatihan berskala nasional, yaitu Jambore Nasional Persatuan Tim Bantuan Medis Mahasiswa Kedokteran Indonesia (PTBMMKI). Kegiatan besar ini diikuti 72 TBM dari universitas di seluruh Indonesia. Kegiatan yang dibalut dengan kemah di Taman Hutan Raya

Pocut Meurah Intan ini, mengajarkan peserta dalam hal disaster management, navigasi darat, serta pengetahuan medis darurat.

Tak hanya itu, TMB bekerja sama dengan Basarnas juga baru menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan penanganan kecelakaan di air melalui kegiatan water rescue di pantai Ulee Lhee. Acara ini sebagai salah satu persiapan rangers−sebutan anggota TBM−untuk menghadapi peristiwa tak terduga di dunia bawah darat.

Dalam pelatihan ini, peserta dibagi menjadi lima tim dan mereka melewati lima pos pelatihan. Empat pos utama merupakan pelatihan water rescue dari Basarnas dan satu pos merupakan pelatihan penangan medis dari TBM FK Unsyiah yang dipandu oleh para dokter.

Di pos pertama, peserta diperkenalkan tentang bagaimana tugas dan prinsip seorang anggota tim bantuan medis. Di pos kedua, Basarnas menjelaskan dan mengajarkan bagaimana melakukan penyelamatan korban dengan menggunakan ring buoy. Ring buoy digunakan untuk menyelamatkan korban tenggelam yang masih bisa bergerak dan menjangkau suatu benda. Peserta diajarkan bagaimana cara melemparkan ring buoy secara benar dengan mempertimbangkan jarak, arah lemparan, kekuatan lemparan, serta arah dan kekuatan angin agar ring buoy dapat jatuh di dekat sasaran.

Di pos ketiga, peserta diajarkan bagaimana melakukan penyelamatan korban yang tidak dapat menjangkau benda, tetapi masih dapat dijangkau oleh penolong. Langkah yang dilakukan

TBM FK Unsyiah:Siaga dalam GawatDarurat

8 MAHASISWA

darat saja, tapi juga dapat dilakukan di atas rubber boat. Di sini peserta diajarkan bagaimana melakukan RJP di atas rubber boat agar korban tidak terlambat untuk ditangani.

“Kondisi gawat darurat tidak hanya terjadi di darat, tapi juga di lautan. Karena itu, rangers TBM FK Unsyiah harus menguasai ilmu penanganan medis dan bencana di dalam air, sehingga dapat bersiaga di mana pun,” tutup Dezza. []

TBM FK Unsyiah berdiri pada 24 Juni 1992. Dulunya merupakan salah satu badan otonom di bawah BEM FK Unsyiah. Di tahun 2013, TBM resmi menjadi UKM yang mandiri. Saat ini, TBM dibagi menjadi 4 bidang dalam kepengurusannya, yaitu: bidang pendidikan dan pelatihan, bidang publikasi dan dokumentasi, bidang hubungan masyarakat, dan bidang rescue.

Page 6: MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAShumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/Warta-September-2019.pdfdan berdaya saing melalui program minat bakat mahasiswa. Program yang ditawarkan

EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019

MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAS

Page 7: MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAShumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/Warta-September-2019.pdfdan berdaya saing melalui program minat bakat mahasiswa. Program yang ditawarkan

EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019

FOKUS12 FOKUS 13

Peringatan hari jadi Universitas Syiah Kuala ke-58 pada tahun ini terasa istimewa. Sebab pada milad

kali ini, dihadiri oleh Wakil Presiden Indonesia Dr. HC. Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla. Di hadapan tokoh penting perdamaian aceh itu, Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng. IPU pun menyampaikan sejumlah pencapaian penting kampus ini.

Rektor menjelaskan, di usianya yang lebih setengah abad ini, Unsyiah berhasil meraih sejumlah prestasi yang sangat membanggakan. Kiprah Unsyiah pun mulai diperhitungkan di level nasional, dan namanya mulai dikenal di level internasional.

Lompatan prestasi signifikan Unsyiah sebenarnya telah dimulai sejak empat tahun lalu. Saat institusi ini memperoleh nilai akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional. Kemudian dilanjutkan dengan peningkatan statusnya menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU) sejak 1 Mei 2018.

Beberapa target di bidang tata kelola kemudian dicapai satu per satu. Misalnya saja baru-baru ini, Biro Umum dan Keuangan Unsyiah berhasil memperoleh sertifikat ISO 9000, menyusul beberapa unit kerja lainnya yang juga telah memperoleh sertifikasi serupa.

Rektor menegaskan di miladnya yang ke-58, Unsyiah masih berupaya terus untuk memperkuat tiga darma utama yang menjadi mandatnya,

yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat

“Kita bersyukur kepada Allah Swt, bahwa setelah pencapaian nilai A untuk akreditasi institusi empat tahun lalu, ada banyak pencapaian lainnya yang menyusul kemudian,” ucap Rektor.

Secara umum Rektor juga menjelaskan bahwa target demi

target yang Unsyiah tetapkan juga telah berhasil dicapai, meskipun beberapa di antaranya sedikit tertunda. Beberapa program strategis untuk pencapaian target dalam lima tahun mendatang pun sudah disusun.

“Salah satu program strategis tersebut adalah pencapaian jumlah professor sebanyak 10 persen dan jumlah dosen berpendidikan S3

sebanyak 75 persen dalam lima tahun mendatang,” ungkap Rektor.

Selain itu, Unsyiah juga sedang berupaya untuk masuk dalam 10 besar perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, 200 besar Asia, dan 1.000 besar di seluruh dunia. Salah satu jalan menuju pencapaian target tersebut adalah Akreditasi Perguruan Tinggi (APT). Di mana tahun ini Unsyiah harus kembali mengisi

borang akreditasi tersebut.

“Maka saya mengharapkan dukungan semua pihak agar Unsyiah bisa meraih hasil yang optimal pada akreditasi kali ini. Ini penting untuk penguatan institusi Unsyiah, sehingga kampus ini bisa berkiprah lebih besar lagi,” ucap Rektor.

Selama ini, Unsyiah juga turut berkontribusi dalam beberapa isu strategis pembangunan. Unsyiah melalui berbagai pusat studinya, telah terlibat secara aktif untuk menyelesaikan permasalahan dari berbagai bidang.

Sebagai contoh, saat ini Unsyiah memiliki Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC). Pusat studi ini telah aktif dalam kegiatan mitigasi bencana baik berupa riset ataupun publikasi

kebencanaan. Kehadiran lembaga ini telah memberikan pengaruh yang sangat berarti, khususnya bagi Aceh yang merupakan daerah rawan bencana.

Mengingat besarnya kiprah pusat riset ini. TDMRC Unsyiah kemudian ditetapkan sebagai sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI) binaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Prestasi yang sama juga berhasil diraih pusat studi Unsyiah lainnya, yaitu Atsiri Research Center (ARC). Dalam tiga tahun terakhir ini, ARC secara intens mengurai satu per satu permasalahan industri nilam di Aceh. Sepak terjang lembaga riset ini kemudian berhasil mendapatkan kepercayaan dari Kemenristekdikti. ARC dinobatkan sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI) untuk komoditi nilam.

“Jadi untuk nilam hanya boleh ada di Aceh, tidak boleh ada dua. Jadi secara nasional rujukan nilam itu adalah ARC Unsyiah,” ucap Kepala ARC Unsyiah Dr. Syaifullah Muhammad.

Semua pencapaian tersebut setidaknya membuktikan, bahwa Unsyiah berkomitmen untuk terus berkontribusi memajukan bangsa dalam berbagai bidang. Untuk itulah, Unsyiah terus menguatkan institusinya. Dengan demikian, Unsyiah bisa berkiprah lebih luas dalam membangun kehidupan masyarakat dalam segala aspek. []

Salah satu program strategis tersebut adalah pencapaian jumlah professor sebanyak 10 persen dan jumlah dosen berpendidikan S3 sebanyak 75 persen dalam lima tahun mendatang.

Page 8: MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAShumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/Warta-September-2019.pdfdan berdaya saing melalui program minat bakat mahasiswa. Program yang ditawarkan

EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019

FOKUS14 FOKUS 1514 FOKUS

Kehadiran Wakil Presiden

Republik Indonesia, Dr. HC.

Drs. H. Muhammad Jusuf

Kalla, di Sidang Terbuka Milad

Ke-58 Universitas Syiah Kuala menjadi

perhatian publik. Sebab saat itu, adalah

masa-masa akhir tugasnya sebagai

seorang wakil presiden.

Oleh sebab itu, Rektor Unsyiah Prof.

Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng IPU, sangat

berterima kasih atas kesediaan JK untuk

datang ke Unsyiah. Menurut Rektor,

pesan-pesan yang disampaikan JK

pada peringatan milad kali ini sangat

penting. Sebab hal tersebut berdasarkan

pengalaman panjangnya sebagai

pemimpin negara. Tentu semua yang

disampaikannya adalah sesuatu yang

sangat substansial.

Saat itu, Jusuf Kalla hadir untuk

menyampaikan orasi ilmiah sekaligus

meresmikan gedung baru Project 7 in

1. Pada kesempatan itu, Jusuf Kalla

menyampaikan selamat kepada Unsyiah

yang telah 58 tahun berkiprah dalam

dunia pendidikan, khususnya di Aceh.

JK sangat mengapresiasi atas sejumlah

pencapaian Unsyiah selama ini. Unsyiah

telah berperan penting dalam melahirkan

generasi unggul di Aceh. Menurut JK,

58 tahun merupakan usia yang cukup

dewasa dalam membina masa depan

bangsa. Milad kali ini pun terasa sangat

istimewa karena masih dalam suasana

tahun baru 1441 H.

“Saya juga mengucapkan selamat tahun

baru Muharram. Mudah-mudahan suasana

Muharram memberikan kita hidayah untuk

maju dan berkembang,” ujarnya.

Pada orasi ilmiahnya, JK mengangkat

tema disrupsi teknologi yang terjadi saat

ini. Menurutnya, awal kemajuan suatu

bangsa ditandai dengan pendidikan,

riset, dan inovasi yang dimiliki oleh

bangsa tersebut. Itulah urutan semangat

kemajuan suatu negara.

Oleh sebab itu, era disrupsi teknologi ini

harus menjadi perhatian serius. Secara

definisi disrupsi adalah perubahan yang

mendasar. Ada perubahan yang terjadi

secara fundamental dalam abad ini. Di

mana orang-orang sering menyebutnya

era revolusi industri.

“Akibat dari perubahan teknologi

itu turut mengubah sistem produksi,

konsumsi, gaya hidup, dan tentu saja

mengubah cara kita berkomunikasi.

Termasuk pula mengubah sistem

pendidikan dan bisnis,” ujarnya.

Perubahan tersebut tidak bisa dihindari.

Oleh sebab itu, perguruan tinggi harus

menyiapkan dirinya di era disrupsi

teknologi ini. Sebab teknologi akan terus

berkembang di masa mendatang.

“Universitas harus mampu

menggerakkan keilmuan dengan cara

lebih cepat lagi dan jangkauannya lebih

luas,” kata JK.

JK juga mengingatkan, universitas harus

berbeda dengan museum. Di mana

universitas harus melihat jauh ke depan,

yaitu menciptakan masyarakat yang adil,

makmur, mencerdaskan bangsa, dan

merajut perdamaian dunia.

“Museum melihat ke belakang,

sementara universitas melihat ke depan.

Karena itu apabila ada universitas yang

selalu berbicara masa lalu, maka tidak

ada bedanya dengan museum. Karena

itulah universitas harus berbicara ke

depan,” ujarnya.

Untuk itulah, JK mendorong universitas

untuk terus melahirkan kreativitas atau

inovasi dalam berbagai bidang. Inovasi

merupakan kata kunci bagi kemajuan

suatu bangsa.

“Itulah suatu awal semangat dalam

kemajuan ini,” ungkapnya.

Sementara itu Plt Gubernur Aceh Ir. Nova

Iriansyah, M. Si. juga mengucapkan selamat

milad kepada Unsyiah. Sejarah telah

mencatat bahwa tanggal 2 September

adalah hari yang istimewa bagi masyarakat

Aceh. Selain sebagai hari lahirnya Unsyiah,

pada tanggal ini juga ditetapkan sebagai

Hari Pendidikan Daerah.

“Mudah-mudahan momentum ini bisa

meningkatkan semangat kita untuk

memajukan pendidikan Aceh. Mulai dari

sekolah dasar hingga perguruan tinggi

sebagaimana cita-cita pendiri kampus

Darussalam,” ucap Nova.

Selain itu, Nova juga merasa bangga atas

kiprah Unsyiah selama ini. Unsyiah telah

melahirkan ratusan ribu sarjana mulai

dari program diploma hingga program

doktor. Semua itu memberikan kontribusi

penting bagi pembangunan Aceh.

“Sebagai perguruan tinggi yang pertama

di Aceh, Unsyiah adalah pemasok utama

sumber daya manusia terbaik di Aceh,

dan insyaallah akan terus memproduksi

generasi unggul bagi bonus demografi

bangsa ini,” ucapnya. []

WAPRES JK: JANGKAUAN KEILMUAN UNIVERSITAS HARUS LEBIH LUAS

Page 9: MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAShumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/Warta-September-2019.pdfdan berdaya saing melalui program minat bakat mahasiswa. Program yang ditawarkan

PAKAR16 PAKAR 17

Universitas Syiah Kuala

(Unsyiah) telah mengalami

banyak perubahan. Hal ini

terlihat dari perubahan sistem

pengelolaan manajemen dan kemandirian.

Unsyiah sebagai institusi pendidikan

berbasis pelayanan nonprofit mencoba

bertransformasi dari sistem lama ke sistem

baru melalui Badan Layanan Umum (BLU).

Lantas, sejauh mana langkah-langkah

yang telah dilakukan Unsyiah menuju

perubahan tersebut?

Berikut wawancara Warta Unsyiah

bersama Prof. Dr. Marwan, S.Si., M.Si,

Sekretaris Senat, yang juga pemerhati

perkembangan pendidikan di Unsyiah.

Bagaimana menurut Anda kiprah

Unsyiah dalam merealisasikan

tridarma perguruan tinggi?

Unsyiah dalam merealisasikan tridarma

perguruan tinggi saat ini sudah pada

jalurnya. Terlebih lagi adanya dukungan

dan komitmen Rektor baik melalui sarana

maupun prasarana. Jika diulas, tridarma

perguruan tinggi terdiri dari tiga hal, yaitu

pendidikan dan pengajaran, penelitian,

dan pengabdian kepada masyarakat.

Untuk pendidikan dan pengajaran, dalam

perkembangannya tenaga pengajar S2

saat ini sudah hampir mencapai 98 persen.

Tenaga pengajar yang masih S1 sudah

dialihkan menjadi tendik. Selain itu, saat

Unsyiah Berpeluang Besar Masuk World Class University

Prof. Dr. Marwan, S.Si., M.Si | Sekretaris Senat Unsyiah ini peningkatan jumlah staf pengajar yang

berjabatan fungsional profesor juga tinggi.

Untuk tahun 2019, jumlah profesor di

Unsyiah bertambah sebanyak 24 orang,

sehingga menjadi 77 orang. Komitmen

Unsyiah dalam meningkatkan kompetensi

dan kapasitas tenaga pengajar sudah on

the track. Tak hanya itu, komitmen Rektor

dalam peningkatan sarpras terhadap

pembelajaran juga sangat tinggi seperti

pembenahan ruangan, pembangunan

gedung-gedung baru, ruang kuliah yang

dilengkapi dengan fasilitas LCD dan AC.

Begitu juga dengan penelitian dan

publikasi?

Dari sisi penelitian, saat ini ada skim

pendanaan yang berasal dari PNBP

untuk meningkatkan kompetensi dan

kapasitas para dosen untuk melakukan

penelitian yang bermuara pada publikasi.

Sebagai contoh penelitian profesor,

calon profesor, skim lektor kepala, lektor,

penelitian berbasis h-index, penelitian

uggulan, bahkan penelitian berorientasi

pada produk dan banyak lagi.

Bantuan juga diberikan untuk

menyelenggarakan konferensi yang

prosidingnya terindeks Scopus. Perhatian

lain juga diberikan Rektor bagi dosen yang

melakukan publikasi pada jurnal-jurnal

yang bereputasi dan terakreditasi dengan

insentif. Metode ini telah mendorong

dan memotivasi para dosen dengan

meningkatnya jumlah publikasi. Untuk

tahun ini saja, publikasi sudah mencapai

700 yang terindeks scopus dari target

yang diberikan rektor sebanyak 750.

Pengabdian, juga memiliki skim-skim

khusus mirip skim yang dilakukan oleh

DRPM Pusat yang sumber pendanaan

dari PNBP. Selain itu banyak kegiatan

pengabdian yang melibatkan mahasiswa

seperti PKM.

Apa tantangan yang dihadapi

Unsyiah dalam menghadapi dunia

pendidikan saat ini?

Tantangan itu adalah peningkatan

kompetensi mahasiswa, di mana kita

ketahui lapangan pekerjaan sekarang

tidak begitu banyak. Sehingga tantangan

terbesar saat ini, yaitu bagaimana

mendidik mahasiswa agar menumbuhkan

jiwa mandiri dengan melakukan

wirausaha. Karena tidak mungkin kita

hanya mengharapkan lapangan pekerjaan

yang disedia oleh sektor pemerintah

maupun swasta saja. Mahasiswa

diharapkan mampu menjadi entrepreneur

untuk menumbuhkan lapangan kerja baru

dan memperkecil pengangguran.

Tentu harus ada langkah konkret

untuk menghadapi kondisi tersebut?

Ya, tentu! Salah satunya dengan

memperbaiki kurikulum, proses

pembelajaran diperbaiki, kuliah di

lapangan diperbanyak sedemikian rupa,

sehingga mahasiswa Unsyiah memahami

betul arti dari entrepreneur.

Unsyiah melalui UPT. Kewirausahaan

sudah banyak menghasilkan usahawan-

usahawan bertalenta. Diharapkan ini

dapat membentuk karakter dan jiwa

kewirausahaan mahasiswa, khususnya

yang memiliki minat di dunia usaha.

Dengan segala pencapaian ini, apa

Unsyiah berpeluang masuk dalam

jajaran universitas terbaik di dunia?

Peluang Unsyiah masuk dalam World

Class University cukup besar, terlebih

di bidang riset. Banyak profesor asing

yang memiliki reputasi bagus diundang

untuk berkolaborasi dengan Unsyiah.

Dalam beberapa tahun terakhir ini,

banyak kegiatan yang difokuskan di

bidang akademik dan penelitian. Ini

dapat meningkatkan jumlah dosen dan

mahasiswa asing melalui kolaborasi

pendidikan dan penelitian, seperti double

degree, kelas internasional, dan lainnya.

Bagaimana dengan rencana strategis

Unsyiah ke depan?

Capaian dalam menjalankan renstra

sudah terlihat karena Unsyiah sudah

on the track. Tentunya setiap program

atau kegiatan sudah direncanakan

dengan baik dalam renstra. Baik

untuk peningkatan kapasitas, sarpras,

peningkatan kompetensi mahasiswa,

peningkatan kompetensi staf pegajar,

tendik sudah sangat sesuai. Dan sejauh

ini presentase ini sudah mencapai 85

persen dalam pelaksanaannya.

Apakah ada potensi Unsyiah yang

masih belum dioptimalkan dengan

baik?

Unsyiah saat ini sudah BLU, mungkin

peningkatan bisnis yang perlu menjadi

perhatian ke depannya. Unsyiah perlu

bekerja sama dengan dunia usaha untuk

meningkatkan sumber dananya. Selain

itu, Unsyiah diharapkan mampu menjaga

dan meningkatkan kesejahteraan para

dosen dan tendik seiring meningkatnya

program-programnya. Dan semua itu

terlihat dari komitmen Rektor yang

mendukung semua lini demi kemajuan

Unsyiah ke depan. []

EDISI 239 . SEPTEMBER 2019EDISI 239 . SEPTEMBER 2019

Page 10: MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAShumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/Warta-September-2019.pdfdan berdaya saing melalui program minat bakat mahasiswa. Program yang ditawarkan

EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019

PENGABDIAN 1918 PENGABDIAN

Sudah menjadi rahasia umum

jika minat literasi di Indonesia

sampai saat ini masih di

peringkat kedua terakhir

dalam hal membaca dan menulis.

Indonesia hanya lebih unggul dari

negara Botswana. Terkhusus di Aceh,

minat baca masyarakat juga masih

sangat rendah. Beragam program telah

dicanangkan oleh pemerintah demi

mendongkrak minat baca di Aceh.

Meningkatkan minat baca sebenarnya

bukan hanya tugas pemerintah, akan

tetapi semua masyarakat dapat turut

andil dalam peningkatan literasi ini.

Harusnya semua masyarakat paham

akan pentingnya membaca, karena

dampaknya tidak hanya untuk diri

sendiri, tetapi juga untuk bangsa ini.

Situasi-situasi menyedihkan seperti

inilah yang mendasari munculnya para

pegiat literasi yang berupaya untuk

meningkatkan minat baca, salah

satunya adalah Duta Baca Unsyiah.

Sebagai duta baca, tentu memiliki

tanggung jawab dan peran penting

dalam peningkatan dunia literasi.

Maka dari itu, Duta Baca Unsyiah

Dipilihnya LPKA sebagai lokasi kegiatan

karena pendidikan yang mereka dapati

selama ini tidak sepenuhnya sama

dengan anak-anak yang mendapatkan

pendidikan di sekolah dasar. Awalnya

Duta Baca Unsyiah sedikit sulit untuk

masuk ke dalam lingkungan mereka,

tetapi perlahan berhasil menyakinkan

bahwa duta baca adalah ‘teman’ untuk

berbagi ilmu pengetahuan.

Berbekal pengetahuan yang

didapatkan di perguruan tinggi, Duta

Baca Unsyiah melakukan berbagai

kegiatan, termasuk di antaranya

berperan memberikan trauma healing

kepada penghuni LPKA. Para duta

baca juga melatih para anak-anak

tersebut untuk mengembalikan rasa

percaya dirinya. Alhasil saat ini, banyak

di antara mereka yang kembali berani

tampil untuk sekadar berpuisi, pidato,

dan story telling.

Kegiatan yang dilakukan Duta Baca

Unsyiah ini memberikan banyak

manfaat. Kegiatan ini dapat membantu

meningkatkan pengembangan diri

karena dengan membaca, para anak

LPKA dapat meningkatkan ilmu

pengetahuan. Daya nalar mereka akan

berkembang, sehingga memperluas

pandangan mereka terhadap dunia

luar. Selain itu, dapat membentuk

karakter intelektual karena dengan

membaca pengetahuan semakin luas

dan melatih imajinasi daya pikir.

Kegiatan sosial ini pun mendapat

tanggapan positif dan apresiasi

dari berbagai pihak. Termasuk juga

dari Menteri Hukum dan HAM

Republik Indonesia yang memberikan

penghargaan kepada Perpustakaan

Unsyiah tempat bernaungnya Duta Baca

Unsyiah. Perpustakaan Unsyiah dinilai

ikut terlibat aktif dalam pemenuhan

hak anak berhadapan hukum di LPKA.

Keberhasilan ini menjadi penyemangat

bagi Duta Baca Unsyiah dan pegiat

literasi lainnya untuk berperan aktif

menyebarkan virus membaca.

Semoga kegiatan ini dapat terus

berlangsung dan memberikan manfaat

bagi semua pihak. Para Duta Baca

Unsyiah berharap kegiatan ini menjadi

inspirasi bagi para pegiat literasi lainnya

agar bersama-sama meningkatkan

literasi di negeri ini. Tidak perlu dengan

hal yang berat, tetapi memulainya

dengan hal sederhana di kehidupan

sehari-hari, seperti membaca koran

atau membaca buku. Rajin membaca

juga dapat diterapkan dalam keluarga

terlebih dahulu. Karena jika sesuatu

telah menjadi kebiasaan, maka akan

mudah nantinya. Maka dari itu,

teruslah berkontribusi dan menjadi

bagian dalam perubahan bangsa ini.

Salam literasi! []

Duta Baca Unsyiah;

Sebarkan Virus Bacadi LPKA

sering mengadakan dan juga berperan

sebagai volunteer dalam kegiatan yang

berbau literasi. Salah satu programnya

adalah kegiatan ajar mengajar yang

diadakan setiap hari Sabtu di Lembaga

Pembinaan Khusus Anak (LPKA).

Program ini merupakan program

lanjutan yang telah dimulai sejak tahun

2017 silam. Setiap minggunya, para

Duta Baca Unsyiah secara bergantian

mengunjungi LPKA untuk menyebarkan

virus membaca. Ada banyak kegiatan

yang dilakukan, seperti kegiatan

membaca dalam bentuk story telling,

games, bahkan video. Kegiatan

membaca dikemas semenarik mungkin

dan menyenangkan.

NADYA TIFFANYDuta Baca Unsyiah 2018/Mahasiswa

Fakultas Hukum, Unsyiah

Page 11: MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAShumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/Warta-September-2019.pdfdan berdaya saing melalui program minat bakat mahasiswa. Program yang ditawarkan

EDISI 236 . JULI 2019EDISI 238 . AGUSTUS 2019

T.A Sakti−nama penanya−yang sering

dimuat di media.

Di lingkungan Universitas Syiah

Kuala, ia kerap disapa dengan

sebutan Pak TA. Lelaki kelahiran

Kecamatan Sakti, Pidie 13 September

1954 ini, aktif mengajar di Jurusan

Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah.

“Apa bermusabab bapak lahir di

Kecamatan Sakti, sehingga nama

bapak ada Sakti-nya?” tanya saya

di sela-sela menyibak arsip penting

beliau. Di luar hujan belum juga

berhenti. Mau tidak mau saya harus

berteduh sejenak di rumahnya.

Pak T.A tidak menjawab pertanyaan

yang saya lontarkan. Ia sibuk

menyibak arsip seperti ada sesuatu

yang ia cari. Sesudah ia menemukan,

segera disodorkan secarik kertas

kuning lusuh itu kepada saya.

“Ini dia jawabannya. Anda bisa

membacanya di situ,”

Saya mengambil kertas itu dan

terperanjat saat membacanya.

Kertas itu berisi surat yang ditulis

oleh Ali Hasjmy, pendiri Kopelma

Darussalam. Dalam suratnya, Hasjmy

menyarankan agar Teuku Abdullah

menggunakan nama pena T.A.

Sakti. Hal ini bertujuan agar tulisan

T.A Sakti yang menghiasi koran

nasional dan lokal dapat lebih dikenal

masyarakat luas.

“Pak Hasjmy kagum dengan tulisan-

tulisan saya semasa kuliah di Yogya.

Namun, beliau menyesali nama

saya di koran yang kerap gonta-

ganti. Awalnya saya merasa bangga

menggunakan nama samaran.

Semenjak menerima surat dari Ali

Hasjmy, saya resmi membakukan

nama pena menjadi T.A. Sakti. Nama

itu beliau yang sarankan,” jawabnya

sambil tersenyum.

Sedari dulu T.A Sakti merupakan

pegiat kebudayaan di bidang hikayat

Aceh. Banyak sudah hikayat yang

dialihaksarakan olehnya. Dari aksara

Arab Jawi menjadi aksara latin

berbahasa Indonesia. Selain itu, di

depan rumahnya di Tanjung Selamat,

Darussalam terdapat pondok yang

diberi nama balee tambeh. Pondok

ini menjadi saksi sejarah lahirnya

Mengisi masa tuanya−walau harus

bertongkat akibat kecelakaan

lalulintas di Yogyakarta tahun

1985−T.A Sakti masih sibuk mengajar

di Jurusan Pendidikan Sejarah,

Unsyiah. Lelaki ini selalu diantar oleh

ojek pribadinya sampai dituntun ke

dalam kelas. Bagi saya ini perjuangan

heroik T.A Sakti untuk berjuang

mencerdaskan kehidupan bangsa.

Beliau dikenal dosen yang sangat

disiplin dalam mengajar. Ia juga

berbagai tulisan kebudayaan dan

hikayat karangan T.A Sakti. Di

tempat ini juga digalakkan pengajian

Arab Jawi.

Berkat kegigihannya dalam

melestarikan kebudayaan Aceh,

beliau dianugerahkan beberapa

penghargaan besar, seperti Kehati

Award 2001 dari Yayasan Kehati

(Keanekaragaman Hayati Indonesia),

Bintang Budaya Parama Dharma

dari Pemerintah RI tahun 2003,

Penulis Terbaik Sastra Aceh tahun

2003 dari Dinas Kebudayaan NAD,

hingga Anugerah Budaya Tajul Alam

dari Pemerintah Aceh tahun 2009.

Semangat Sakti

M. YUSRIZALMahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah, FKIP, Unsyiah

memiliki sifat rendah hati dan

penyayang, sehingga banyak

mahasiswa yang merindukan

kehadirannya.

“Selama masih muda, teruslah

berbuat baik, lahirkan banyak karya

positif. Lihatlah saya yang sudah

renta ini, sudah mulai terbatas dalam

bergerak dan berbuat banyak untuk

kebajikan,” itu pesan yang beliau

sampaikan sebelum saya pulang.

Di luar hujan mulai reda. Matahari

mulai bergerak menuju barat.

Sebentar lagi Maghrib akan tiba.

Perasaan bergemuruh. Saya pulang

dengan semangat baru. Semangat

Sakti. []

“Sengaja saya simpan, agar ini

menjadi pertanyaan bagi saya

sendiri, ‘Kenapa dulu bisa? Kenapa

sekarang tidak?’” begitu jawab Drs.

Teuku Abdullah, S.H., MA ketika

saya menanyakan mengapa ia begitu

banyak menyimpan naskah. Lelaki

yang umurnya tergolong senja

ini masih sibuk mengobrak-abrik

naskah lama tentang Aceh di teras

rumahnya.

Sesekali saya meminta izin untuk

membaca beberapa arsip pribadi

beliau, seperti struk pengiriman uang

dari orang tuanya di Pidie, saat ia

menempuh pendidikan magister di

Yogyakarta. Selain itu, juga ada surat

dari teman-temannya di Aceh dan

Malaysia yang mengagumi tulisan

EDISI 239 . SEPTEMBER 2019

KREATIF20 KREATIF 21

Page 12: MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAShumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/Warta-September-2019.pdfdan berdaya saing melalui program minat bakat mahasiswa. Program yang ditawarkan

MERINTIS PRESTASIDARI ILMU AKUNTANSI

EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019

PROFIL 23

Perjuangan Mulia hingga terpilih menjadi dosen prestasi Unsyiah tidaklah mudah. Ia harus bersaing

dengan dosen-dosen terbaik Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsyiah. Jumlahnya pun cukup banyak. Ada 50 dosen terpilih yang ikut seleksi ini. Mereka berasal dari empat prodi FEB Unsyiah, yaitu Ekonomi Pembangunan, Manajemen, Ekonomi Islam, dan Akuntansi.

Keberhasilan Mulia ini menarik. Sebab ia berasal dari program studi yang tergolong sepi peminatnya yaitu akuntansi. Tapi dari disiplin ilmu itu pula, Mulia berhasil meraih sejumlah prestasi.

“Kalau pilih ekonomi engak semua orang pilih akuntansi. Kalau tidak special case, tapi saya bersyukur bisa menekuni ilmu ini,” ungkap suami dari dr. Wahyu Lestari, SPKK ini.

Kecintaan Mulia pada akuntansi tidak terlepas dari latar belakang pendidikan keluarganya. Dari sanalah mulai tumbuh rasa penasarannya terhadap akuntansi. Menurut Mulia, ilmu akuntansi itu lebih pasti dari manajemen.

“Akuntansi itukan istilahnya menghitung sesuatu yang pasti. Seperti menghitung buku keuangan, itulah yang membuat saya penasaran dan tertantang,” ucap dosen yang menyelesaikan program doktornya di University Saint Malaysia ini.

Kini karena kompetensinya, Mulia dipercaya untuk menjabat berbagai posisi penting. Seperti reviewer di LPPM Unsyiah, reviewer beasiswa LPDP dari Kementerian Keuangan, dan menjadi koordinator bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Aceh.

Saat ini, Mulia juga telah memiliki tiga Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Mulia juga terlibat di Tim

Perguruan Tinggi (PT) Asuh yaitu untuk membantu program tinggi lain meraih akreditasinya.

Lelaki kelahiran Medan, 20 Desember 1973 ini juga kerap menjadi pembicara di berbagai konferensi internasional. Seperti pada tahun 2015, Mulia tampil sebagai pembicara di Eurasia Business and Economy Sociaty di Venice, Italia. Tahun 2016, pada forum Annual Business an Social Science di Gold Coast, Australia. Lalu di tahun 2017, pada forum EBES Conference di Madrid, Spanyol.

Semua pencapaian tersebut adalah buah dari ketekunannya terhadap ilmu akuntansi. Semangat inilah yang coba ia tularkan kepada mahasiswanya. Hal ini terlihat dalam membimbing skripsi atau tesis mahasiswa. Mulia tergolong cepat dalam membimbing. Rata-rata dalam tiga bulan urusan tugas akhir itu tuntas.

“Dalam bimbingan saya tipe yang cepat. Saya minta mahasiswa untuk aktif. Dua bulan pertama proposal tuntas, sementara 1 atau 2 bulan lagi harus selesai semuanya,” ucapnya.

Kedisiplinan, ketekunan, dan fokus pada satu pencapaian adalah kunci sukses Mulia. Jika pergi ke kampus, Mulia selalu datang pukul delapan pagi dan pulang pukul setengah lima sore. Sekalipun saat itu ia mengajar jam 10 pagi. Dalam rentang itu, ia

fokus mengerjakan sesuatu, misalnya menulis jurnal.

“Jadi setiap hari saya punya target, apa yang harus saya selesaikan,” ucapnya.

Seperti saat ini, Mulia sedang berupaya mewujudkan satu impian besarnya yaitu menjadi profesor. Ia pun mulai merintis jalan untuk mewujudkan impian tersebut. Ketika ditanya kapan gelar tersebut akan diraih? Mulia menjawabnya begitu optimis.

“Target selalu ada, yang penting kita mengerjakan semua syarat. Itu yang saya kejar,” pungkasnya. []

Saya ikut seleksi ini, juga untuk melihat apakah yang saya lakukan selama ini sudah banyak atau belum.

22 PROFIL

Tapi tekad Mulia sudah bulat. Lagi pula, kompetisi ini bukan sekadar untuk menambah pundi-pundi prestasinya. Bagi Mulia ada yang lebih istimewa dari itu, yaitu untuk mengukur kemampuan dirinya. Sejauh mana sudah pencapaian yang telah ia lakukan.

“Saya ikut seleksi ini, juga untuk melihat apakah yang saya lakukan selama ini sudah banyak atau

belum,” ungkap Mulia kepada Warta Unsyiah di ruang kerjanya.

Tekad yang berpadu dengan ketekunan inilah yang membuat Mulia akhirnya unggul di tingkat fakultas hingga universitas. Mulia menjadi pembeda, sebab ia unggul pada hampir semua indikator penilaian. Baik itu penelitian, pengabdian kepada masyarakat ataupun publikasi internasional.

Dr. Mulia Saputra, S.E. M.Si. Ak. CA.Dosen Berprestasi Unsyiah 2019

Page 13: MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAShumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/Warta-September-2019.pdfdan berdaya saing melalui program minat bakat mahasiswa. Program yang ditawarkan

General Manager PLN UIW Aceh, Jefri Rosiadi, memberikan bantuan Bina Lingkungan kepada Wakil Dekan I Fakultas Teknik Unsyiah, DR. Iskandar, ST. M.Eng. M.Sc untuk memperlancar pekerjaan inovasi mobil listrik Malem Diwa karya mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah.

Universitas Syiah Kuala dipercayakan menjadi tuan rumah pelaksanaan workshop kelompok Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle Network (IMT-GT Uninet) 2019.

Unsyiah resmi membuka Program Pendamping Mata Kuliah Agama Islam Universitas Syiah Kuala (UP3AI) bagi mahasiswa baru 2019. Peresmian ini berlangsung di pelataran Masjid Jamik Unsyiah.

Universitas Islam Sumatra Utara (UISU) sepakat menjalin kerja sama dengan Unsyiah dalam upaya penguatan institusi kedua perguruan tinggi tersebut. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan MoU antara Rektor UISU Associate Prof. Dr. Yanhar Jamaluddin, MAP dengan Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng.

Sebanyak 500 akademisi dan peneliti dari enam negara di dunia mengikuti The 9th Annual International Conference (AIC) di Gedung AAC Dayan Dawood.

Peringatan Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) Aceh, berlangsung meriah di Lapangan Tugu Darussalam, Banda Aceh. Peringatan ini dihadiri ratusan peserta dari institusi pendidikan dan pemerintahan.

Page 14: MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAShumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/Warta-September-2019.pdfdan berdaya saing melalui program minat bakat mahasiswa. Program yang ditawarkan

Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Dr. Ir. Jumain Appe, di damping Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng, mengunjungi Nilam Innovation Park (Ninopark) di Unsyiah.

Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., membuka acara Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTeKS) ke 13 di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh.

Komnas HAM Republik Indonesia melakukan kerja sama dengan Unsyiah dalam pemajuan dan penegakan HAM melalui tridarma perguruan tinggi.

Mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah yang tergabung dalam Seulawah Team, berhasil menciptakan dua jenis robot terbang yaitu Siwah 9X7 dan Vertical Take Off Landing (VTOL).

Unsyiah melakukan Uji Publik Standar Pelayanan Publik di The Pade Hotel. Kegiatan ini sekaligus pembentukan Unit Layanan Terpadu (ULT).

Page 15: MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAShumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/Warta-September-2019.pdfdan berdaya saing melalui program minat bakat mahasiswa. Program yang ditawarkan

SEHAT28 SEHAT 29

gawai dengan posisi menundukkan kepala berlebihan juga dapat menyebabkan kelainan postur tubuh. Jika hal ini terus dilakukan dapat merusak postur tubuh seseorang dan menyebabkan komplikasi penyakit lainnya.

Selain berdampak bagi kesehatan, menggunakan gawai berlebihan juga dapat menyebabkan kurangnya interaksi sosial secara langsung. Tanpa disadari akan membuat kurangnya tata muka atau sosialisasi di lingkungan sekitar. Untuk itu, perlu kebijaksanaan dalam menggunakan gawai. Anak-anak perlu dibatasi dalam menggunakan

gawai. Mereka harus diajarkan bersosialisasi, belajar, dan bermain untuk mengisi waktu. Begitu juga bagi orang dewasa. Gawai telah menjadi kebutuhan yang tidak dapat dihindari, tetapi perlu diimbangi agar aktivitas lain, seperti olahraga dan beristirahat tetap mendapat porsi yang tepat.

Gawai diciptakan bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga dapat membantu pekerjaan dan sebagai media pembelajaran. Namun, penggunaan yang kurang tepat dapat berdampak bagi kesehatan tubuh. Oleh sebab itu, bijaklah dalam menggunakan gawai dalam kehidupan sehari-hari. []

gawai memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan mata. Terlalu lama menatap layar gawai membuat mata menjadi cepat lelah, hingga dapat merusak mata.

Selain itu, juga dapat menyebabkan sakit kepala yang disebabkan pancaran lampu biru dari layar gawai yang dapat mengubah proses alami tubuh. Gangguan kesehatan lainnya dapat merusak pendengaran. Mendengarkan musik menggunakan earphone/headset dengan volume tinggi dapat menyebabkan gangguan pendengaran dan merusak gendang telinga. Menggunakan

Dampak Gawai bagi Kesehatan

positif, juga memberikan dampak negatif yang mengancam perkembangan mereka. Segala macam kemudahan untuk mengakses informasi melalui gawai membuat anak-anak dan remaja menjadi candu dalam menggunakan gawai.

Sebuah survei dari lembaga penelitian di Amerika Serikat menunjukkan jika Indonesia adalah pengguna gawai nomor satu di dunia dengan waktu pemakaian

unsplas.com

unsplas.com

Salsabila Sa�raMahasiswi Program Studi Psikologi

Fakultas Kedokteran Unsyiah

rata-rata 181 menit per hari. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan pengguna gawai di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95 persen menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial, hingga bermain gim daring.

Lamanya waktu yang dihabiskan dalam menggunakan gawai berdampak bagi kesehatan terutama penglihatan. Radiasi layar

EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019

Teknologi gawai (gadget) yang semakin canggih saat ini, menjadi daya tarik tersendiri. Gawai

merupakan perangkat elektronik yang digunakan untuk kebutuhan komunikasi yang dirancang begitu kompleks. Hampir semua orang memiliki gawai, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua. Namun, penggunaanya yang berlebihan dapat berdampak bagi kesehatan.

Hadirnya gawai menyebabkan perubahan yang begitu besar di kehidupan masyarakat, terutama anak-anak dan remaja. Perubahan ini selain memberikan dampak

Page 16: MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAShumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/Warta-September-2019.pdfdan berdaya saing melalui program minat bakat mahasiswa. Program yang ditawarkan

EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019

PERSPEKTIF30 PERSPEKTIF 31

British Museum; Bukti Pentingnya Peninggalan Sejarah

mumifikasi, ilmu sihir, dan ritual–ritual kepercayaan Mesir kuno yang didapatkan dari artefak yang berhasil dikumpulkan. Misalnya peti jenazah, gambar dan lukisan kuno, perhiasan dan tentu saja mumi.

Jika bercerita tentang mumi, kita akan terbawa kepada figur Firaun yang ditenggelamkan di laut hitam. Sayangnya, mumi Firaun tidak di sini, melainkan di salah satu museum di Kairo. Namun jangan kecewa dulu, ada mumi lainnya yang masih utuh dan dapat dilihat secara dekat. Salah satu mumi yang saya lihat adalah mumi Gebelein Man. Mumi tersebut merupakan jenazah seorang pemuda yang diperkirakan meninggal 5.500 tahun yang lalu. Hebatnya para arkeolog dan teknologi museum ini, kita masih bisa melihat seluruh anggota tubuhnya termasuk rambutnya. Berkat teknologi CT scan, diketahui bahwa pemuda yang berasal dari Gebelein ini meninggal karena luka tusuk di dadanya.

Selain mumi, galeri yang menarik lainnya adalah Gallery of the Islamic World yang didonasikan oleh The Albukhary Foundation, sebuah LSM dari Malaysia. Di sini terpampang koleksi peninggalan budaya Islam mulai dari wilayah Afrika Barat sampai dengan Asia Tenggara. Galeri lainnya adalah galeri Clocks and Watches yang menghimpun koleksi jam dari awal mula penemuannya sampai sekarang. Kita akan takjub melihat bagaimana besar ukuran dan rumitnya mekanisme kerja jam pada

awal penemuannya. Selain itu, kita juga bisa melihat pelbagai jenis jam, sejarah, dan perkembangannya dari waktu ke waktu.

British Museum merupakan museum di Inggris dengan jumlah pengunjung terbanyak kedua. Pada tahun 2018 tercatat 5.8 juta orang mengunjungi museum ini. Sebagai seorang dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala, insting saya melahirkan pertanyaan bagaimana museum semahal ini didanai?

Berdasarkan laporan keuangan 2018,

museum ini mendapatkan penghasilan

utama dari pemerintah (50 persen

lebih), disusul pemasukan dari kegiatan

amal penggalangan dana (26 persen)

dan penjualan lainnya (17 persen).

Menariknya hampir di setiap galeri dan

pameran, saya menjumpai nama dan

logo perusahaan ternama yang menjadi

sponsor kegiatan atau galeri tersebut.

Suatu hal yang mungkin bisa ditiru

oleh museum di Indonesia, khususnya

di Aceh. Kunjungan singkat saya ke

British Museum ini meninggalkan kesan

bagi saya akan pentingnya sejarah dan

keberadaan museum. []

Saya mengunjungi museum ini beberapa waktu lalu. Tempat ini tampil modern, cerah, dan futuristik. Untuk kenyamanan pengunjung, museum ini memiliki kantin, toilet, toko buku, dan sejumlah pusat informasi. Selain itu, terdapat lebih dari 60 galeri dengan tema yang berbeda-beda. Jangan kuatir mengenai biaya masuk.

Jika berpergian ke London, sempatkan mengunjungi British Museum. Hanya butuh waktu 20 menit berjalan kaki dari pusat

perbelanjaan ternama, Oxford Street dan Picadilly Circus. Museum yang terletak di pusat kota London ini, memiliki luas 75,000 m2 (35 kali luas museum Tsunami Aceh). British Museum merupakan salah satu museum terlengkap di dunia. Memiliki jumlah koleksi mencapai 8 juta item, terdiri dari barang peninggalan sejarah manusia dan seni.

DR.RER.POL. HERU FAHLEVI, SE., M.SCDosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala dan peneliti tamudi Bangor University, Wales

tahun, koleksi museum ini meningkat pesat seiring dengan kolonisasi Britania di dunia.

Koleksi yang sudah terkumpul dikelompokan dan dipamerkan dalam galeri dengan tema yang berbeda-beda. Dengan sistem berteknologi tinggi, barang-barang peninggalan sejarah yang tak ternilai harganya dapat bertahan, awet hingga tidak tergerus masa.

Beberapa yang menjadi koleksi sangat berharga di Museum ini adalah Rosetta Stone, Parthenon Marbles, dan Sutton Hoo Mask and Ship Burial Collection. Peninggalan tersebut sangat penting dalam membuka tabir sejarah manusia dan budaya pada masa lampau. Misalnya, Rosetta Stone (Batu Rossetta), sebuah batu prasasti yang dipenuhi tulisan yang diperkirakan dibuat pada tahun 196 sebelum masehi. Tulisan di prasasti tersebut berisi maklumat dalam tiga versi bahasa, yaitu bahasa Mesir kuno (aksara hieroglif dan demotik) dan bahasa Yunani kuno. Menurut ahli sejarah, tulisan di prasasti tersebut merupakan kunci ataupun alat bantu utama bagi para ilmuan untuk menerjemahkan bahasa Mesir kuno.

Dari puluhan galeri yang ada, yang paling menarik dan unik menurut saya adalah galeri Egyptian Death and Afterlife: Mummies (Galeri kematian dan dunia akhirat: Mumi). Galeri ini memiliki koleksi ratusan peninggalan yang berumur ribuan tahun. Di sini kita bisa melihat gambaran proses

Sama dengan kebanyakan museum di London lainnya, pengunjung tidak dikenakan biaya masuk, alias gratis.

British Museum di bangun pada tahun 1753 yang diprakarsai oleh Sir Hans Sloane. Enam tahun setelahnya, museum ini terbuka untuk masyarakat. Selama kurun waktu 250

British Museum merupakan museum di Inggris dengan jumlah pengunjung terbanyak kedua.

Suasana di dalam British Museum (visitlondon.com)

Page 17: MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAShumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/Warta-September-2019.pdfdan berdaya saing melalui program minat bakat mahasiswa. Program yang ditawarkan

RISET 33RISET 33

Produk-produk berbasis

minyak nabati sangat

potensial dikembangkan

untuk menggantikan peran

minyak bumi ataupun senyawa sintetik

yang selama ini banyak digunakan.

Selain itu, mengingat kegunaannya

yang luas, maka produk berbasis

minyak nabati diyakini mempunyai

prospek pasar yang sangat cerah di

masa mendatang. Program hilirisasi

minyak sawit mentah (crude palm oil,

CPO) nasional yang digulirkan sejak

tahun 2011 sudah menuai hasil positif.

minyak nabati lain, seperti minyak

alpukat, minyak kopi, dan minyak

biji kelor, sangat potensial untuk

dikembangkan khususnya di Provinsi

Aceh. Namun, potensi ini belum

mampu diimbangi dengan kemampuan

mengolahnya menjadi produk-produk

turunannya yang bernilai ekonomi

tinggi. Hal ini disebabkan masih

rendahnya penguasaan teknologi

dalam industri hilir minyak nabati,

sehingga sumbangan devisa dari sektor

ini menjadi tidak optimal.

Proses produksi minyak nabati dapat

dilakukan secara fisik, kimia, dan

biologi. Beberapa proses perlakuan

awal terhadap bahan baku seperti

penghancuran, penghilangan bahan-

bahan pengotor serta pengurangan

atau penambahan air, perlu dilakukan

untuk melemahkan dinding sel minyak

dan menyiapkan matriks tanaman agar

ekstraksi minyak lebih optimal (Wong

dkk., 2010).

Perlakuan awal bahan yang akan

diekstraksi akan memengaruhi

kuantitas dan kualitas minyak yang

dihasilkan. Metode fisik biasanya

digunakan dalam proses industri untuk

mengekstrak minyak dari suatu bahan.

Metode fisik dapat dilakukan dengan

teknik cold pressing. Pada teknik ini,

penghematan energi dapat dicapai

dengan tidak adanya tahap penguapan

pelarut dan pemurnian minyak yang

kompleks (dos Santos dkk., 2014).

Metode ekstraksi secara kimia

menggunakan pelarut organik, seperti

heksana, aseton dan kloroform, adalah

salah satu metode ekstraksi lipid

tradisional yang umum digunakan.

Dalam proses ini, pelarut organik

memecah dinding sel tanaman,

sehingga minyak dapat terekstrak.

Ekstraksi pelarut telah banyak

dilakukan dengan metode Soxhlet.

Metode ini memerlukan waktu yang

lama dan menimbulkan masalah

lingkungan akibat adanya limbah

organik dalam jumlah besar.

Sementara itu, metode biologis

dianggap metode bersih dan ramah

lingkungan dalam proses ekstraksi

minyak nabati. Penambahan enzim

yang spesifik selama ekstraksi akan

meningkatkan efisiensi proses ekstraksi.

Enzim akan menghidrolisis polisakarida

struktural yang membentuk dinding sel

minyak atau protein yang membentuk

membran sel dan badan lipid (Rosenthal

dkk., 1996).

Metode biologis dapat dilakukan dalam

kondisi ringan, konsumsi energi yang

rendah dan rendemen yang tinggi.

Namun, mutu produk menjadi kurang

baik karena waktu proses yang lama

dan kondisi yang menguntungkan

untuk hidrolisis asam lemak bebas dan

emulsi minyak-air. Oleh karena itu,

pengolahan hilir lebih lanjut menjadi

sangat diperlukan. Harga enzim yang

mahal dan kontrol proses yang relative

rumit merupakan faktor-faktor lain

yang menghambat penerapannya.

Melalui skim Penelitian Unggulan

Unsyiah, kami mengembangkan

kombinasi metode press dan ekstraksi

pelarut untuk produksi minyak biji

kelor. Metode ini telah dilakukan

oleh Mhemdi dkk. (2016) untuk

mengekstrak minyak dari kulit biji

bunga matahari. Hasil penelitian kami

menunjukkan bahwa penambahan

pelarut air pada proses menggunakan

hidrolik press dapat meningkatkan

rendemen minyak biji kelor yang

diperoleh.

Saat ini, Tim Riset kami sedang

mengembangkan alat produksi minyak

nabati multi umpan berupa alat

press tipe screw (ulir). Alat ini dapat

digunakan untuk mengekstrak minyak

dari berbagai tanaman seperti alpukat,

kemiri dan kelor. Alat press tipe screw

ini memiliki kinerja yang hampir sama

dengan alat press tipe hidrolik, namun,

kelebihannya dapat dioperasikan

secara kontinyu. Alat ini dilengkapi

pengatur putaran screw dan pengatur

suhu sehingga kondisi proses dapat

disesuaikan dengan karakteristik bahan

yang digunakan untuk mendapatkan

perolehan produk minyak nabati yang

maksimal.

Interaksi antar reagent (seperti

minyak dan alkohol) merupakan

tahap penentu dalam proses produksi

beberapa produk turunan minyak

nabati seperti biodiesel serta mono-

dan di-asilgliserol. Karena sifat minyak

dan alkohol yang tidak saling melarut

maka laju reaksi relatif kecil (transfer

massa rendah) (Supardan dkk., 2017).

Untuk meningkatkan laju reaksi

biasanya digunakan pengadukan

32 RISET

Kendati harga CPO sering berfluktuasi,

program ini harus terus didorong

karena menghasilkan banyak nilai

tambah terhadap perekonomian

nasional. Sebab dapat meningkatkan

devisa negara, mengurangi angka

kemiskinan dan pengangguran,

menyerap produksi berlebih, menjaga

kestabilan harga, serta memperkuat

ketahanan pangan dan energi nasional.

Berbeda halnya dengan CPO, beberapa

sumber minyak nabati lainnya masih

kurang mendapat perhatian. Komoditi

EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019

Prof. Dr. Muhammad Dani Supardan, S.T., M.TProfesor dalam Bidang Ilmu Teknologi Pemrosesan Minyak Nabati Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala

MENGEMBANGKAN PROSES PRODUKSIMINYAK NABATI DAN PRODUK TURUNANNYA

Page 18: MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAShumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/Warta-September-2019.pdfdan berdaya saing melalui program minat bakat mahasiswa. Program yang ditawarkan

EDISI 234 . APRIL 2019

XXX34 RISET 35

secara mekanik yang membutuhkan

energi yang relatif besar. Penambahan

co-solvent seperti tetrahydrofuran juga

dapat dilakukan untuk membantu

proses emulsifikasi (pelarutan) minyak

dan alkohol.

Gliserolisis adalah reaksi reversibel dua

langkah. Pertama, triasilgliserol (TAG)

dan gliserol bereaksi menghasilkan

DAG dan monoasilgliserol (MAG),

dan kedua, DAG dan gliserol bereaksi

untuk menghasilkan MAG. Sebagai

produk antara, perolehan DAG sulit

untuk ditingkatkan secara signifikan

hanya dengan menambah atau

mengurangi salah satu parameter

reaksi gliserolisis diantaranya suhu

reaksi, jenis dan jumlah katalis, rasio

molar gliserol terhadap minyak,

intensitas pencampuran, dan waktu

reaksi (Satriana dkk., 2016).

Hasil penelitian Tim Riset kami terkait

aplikasi proses kavitasi hidrodinamik

pada gliserolisis minyak alpukat

menunjukkan bahwa hanya sedikit

MAG (0,16 ± 0,13 persen) dan DAG

(5,18 ± 6,48 persen) yang terbentuk

dalam sistem pengadukan mekanik.

Sedangkan MAG dan DAG yang

terbentuk dalam sistem kavitasi

hidrodinamik, cukup besar (39,06 ±

6,83 persen dan 31,44 ± 6,10 persen

masing-masing untuk MAG dan DAG).

Hal ini membuktikan, kavitasi dapat

meningkatkan transfer massa dan

laju reaksi keseluruhan. Sebaliknya,

pengadukan mekanik tidak efisien

dalam meningkatkan transfer massa

dan laju reaksi keseluruhan. Pemilihan

kondisi operasi yang tepat (misalnya

penggunaan jumlah katalis dan

jumlah co-solvent) adalah langkah

penting dalam reaksi gliserolisis untuk

mendapatkan kinerja proses dan

kualitas produk terbaik.

Konsumsi per-kapita minyak nabati dan

produk turunannya diperkirakan akan

tumbuh sangat pesat sejalan dengan

meningkatnya standar kehidupan

masyarakat dalam berbagai bidang

kehidupan. Penguasaan teknologi dan

kemampuan produksi minyak nabati

dan produk turunannya menjadi hal

mutlak yang harus dimiliki bangsa

Indonesia karena ketersediaan bahan

baku yang melimpah. Hal ini bertujuan

untuk menciptakan kemandirian

produksi produk turunan minyak

nabati nasional dan meningkatkan

daya saingnya terhadap produk

sejenis yang masih diimpor dari luar.

Selain diperoleh penghematan devisa

negara yang signifikan, upaya tersebut

secara langsung dapat menjadikan

pemanfaatan sumber daya alam yang

kita miliki menjadi lebih optimal.

Pengembangan teknologi proses

produksi minyak nabati dan produk

turunannya merupakan bidang

fokus penelitian yang akan terus

saya lakukan untuk mewujudkan visi

Universitas Syiah Kuala yaitu menjadi

universitas yang inovatif, mandiri, dan

terkemuka di Asia Tenggara dalam

bidang pendidikan, penelitian dan

pengabdian masyarakat. Sumbangsih

dan karya nyata, insyaallah akan saya

dedikasikan untuk kemajuan ilmu

pengetahuan dan kemaslahatan orang

banyak melalui publikasi pada forum

ilmiah, jurnal nasional dan internasional

serta diseminasi teknologi kepada

masyarakat. []

Tulisan Riset ini diambil dari pidato

Prof. Dr. Muhammad Dani Supardan, S.T., M.T pada Sidang

Terbuka Pengukuhan Profesor di

Unsyiah, Jum’at, 12 Juli 2019 dengan

judul ”Pengembangan Proses Produksi

Minyak Nabati dan Produk Turunannya

untuk Mengoptimalkan Pemanfaatan

Sumber Daya Alam”

EDISI 239 . SEPTEMBER 2019

Page 19: MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAShumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/Warta-September-2019.pdfdan berdaya saing melalui program minat bakat mahasiswa. Program yang ditawarkan

Program Studi (Prodi) Magister

Agroekoteknologi Universitas

Syiah Kuala berhasil

memperoleh akreditasi

A dari Badan Akreditasi Nasional

Perguruan Tinggi (BAN-PT). Akreditasi

tersebut diterbitkan berdasarkan Surat

Keputusan BAN-PT Nomor: 4081/SK/

BAN-PT/Akred/M/X/2019 tentang Nilai

dan Peringkat Akreditasi Program Studi

pada Program Magister. Peringkat

akreditasi ini berlaku hingga Oktober

2024 mendatang.

Program Studi (Prodi) Magister

Agroekoteknologi Universitas

Syiah Kuala berhasil

memperoleh akreditasi

A dari Badan Akreditasi Nasional

Perguruan Tinggi (BAN-PT). Akreditasi

tersebut diterbitkan berdasarkan Surat

Keputusan BAN-PT Nomor: 4081/SK/

BAN-PT/Akred/M/X/2019 tentang Nilai

dan Peringkat Akreditasi Program Studi

pada Program Magister. Peringkat

akreditasi ini berlaku hingga Oktober

2024 mendatang.

EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019

FAKULTAS 37

Keberadaan nilai akreditasi ini

memberikan dampak signifikan bagi

Unsyiah karena merupakan satu-

satunya Program Studi Magister

Agroteknologi yang memperoleh

nilai A di Indonesia. Nilai akreditasi

A tersebut menunjukkan bahwa

keberadaan Program Studi Magister

Agroekoteknologi Unsyiah setara

dengan tujuh besar perolehan

akreditasi dalam bidang ilmu serumpun

(Agronomi dan Agroteknologi) untuk

program magister pada perguruan

tinggi terkemuka di Indonesia, seperti

IPB, UGM, Unpad, dan lain-lain.

Namun jika dilihat dari Program Studi

Agroteknologi, dari 11 prodi yang

ada di Indonesia, hanya Unsyiah yang

berhasil memperoleh akreditasi A.

Koordinator Program Studi Magister

Agroekoteknologi Unsyiah, Prof.

Dr. Ir. Sabaruddin Zakaria M.Agr.

mengatakan, keunggulan yang dimiliki

oleh Prodi Magister Agroekoteknologi

adalah dari segi kurikulum.

Kurikulum program studi ini didesain

untuk menghasilkan lulusan yang

mempunyai kompetensi sebagai

pelaku, pengusaha, peneliti, pendidik,

penyuluh, konsultan, dan pembuat

kebijakan sesuai kebutuhan masyarakat

dan perkembangan keilmuan terbaru.

Namun menariknya, kurikulum

prodi ini disusun sedemikian rupa

sehingga memungkinkan mahasiswa

mempercepat masa studinya. Selama

ini, ungkap Sabaruddin, rata-rata

masa studi mahasiswa magister adalah

3,6 tahun. Menurut standar dari

BAN PT, masa studi tersebut terlalu

lama. Karena itu, Sabaruddin dan

timnya menyusun kurikulum untuk

mempercepat masa studi mahasiswa

dengan cara memadatkan perkuliahan

di awal, sehingga di pertengahan

perkuliahan mahasiswa sudah mulai

melakukan penelitian untuk tesisnya.

“Target kita di sini adalah mempercepat

kelulusan mahasiswa dengan tidak

mengabaikan kualitas pendidikan dan

penelitiannya”, ujar Sabaruddin.

MAGISTER AGROEKOTEKNOLOGI;AKREDITASI A SATU-SATUNYADI INDONESIA

Di prodi ini, mata kuliah metode

penelitian ditempatkan di semester

awal. Untuk lulus mata kuliah ini,

mahasiswa harus menyusun proposal

penelitian dan melakukan presentasi

di akhir semester. Nantinya proposal

ini menjadi cikal bakal tesis. Kemudian

di awal semester, mahasiswa

mendapatkan dosen pembimbing

berdasarkan judul dan tema proposal

yang telah disusun. Di semester ini

pula mereka melakukan seminar tesis,

sehingga di semester ketiga mahasiswa

sudah melakukan penelitian dan

menyusun tesis. Di prodi ini, satu orang

dosen hanya membimbing maksimal

Target kita di sini adalah mempercepat kelulusan mahasiswa dengan tidak mengabaikan kualitas pendidikan dan penelitiannya.

36 FAKULTAS

empat mahasiswa. Hal tersebut diatur

untuk menjaga kualitas dan fokus dari

dosen itu sendiri sehingga maksimal

dalam membimbing setiap mahasiswa.

Sembari melakukan penelitian,

setiap mahasiswa tetap diharuskan

mengambil mata kuliah. Tujuannya

agar interaksi antara mahasiswa dan

dosen pembimbing tetap terjalin secara

konsisten sehingga progres penelitian

mahasiswa tetap bisa dipantau. Setelah

enam bulan melakukan riset, mahasiswa

harus melakukan presentasi progres

riset. Menurut Sabaruddin ini sangat

penting untuk penjaminan mutu tesis

dan mempertahankan nilai akreditasi.

Prodi ini juga mewajibkan mahasiswanya

untuk memublikasi penelitian mereka di

jurnal yang terakreditasi.

Selain karena kurikulum yang

sangat komprehensif, Magister

Agroekoteknologi Unsyiah juga

terbantu dengan sumber daya dosen

yang ada. Selain itu, kehadiran

program sarjana S1 pendukung

Agroteknologi yang telah tiga kali

terturut-turut terakreditasi A.

Keunggulan lain yang tak kalah

penting adalah kerja sama yang tidak

pernah berhenti antara Magister

Agroekoteknologi dengan berbagai

universitas di Jepang, Singapura, Cina,

dan beberapa universitas di Eropa.

“Hal inilah yang membuat Prodi

Magister Agroekoteknologi Unsyiah

mendapatkan akreditasi A, dan lebih

unggul dibandingkan universitas lain di

Indonesia,” tutup Sabaruddin. []

Page 20: MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAShumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/Warta-September-2019.pdfdan berdaya saing melalui program minat bakat mahasiswa. Program yang ditawarkan

EDISI 239 . SEPTEMBER 2019

ENGLISH 39

really expect it because I knew there was so many people better than me, who has more experience than me. But God and the judges choose me. I am so thankful for this opportunity. Months later, I joined a competition called Duta Wisata Aceh. I won as the Wakil IV Duta Wisata Aceh. This opportunity made me open my eyes and made me realise that I was a part of the government to promote My beloved city, Banda Aceh and Aceh Province. Because of that, I had a chance to travel to Bali 2 times, first is to attend and Event called JKPI ( Jaringan Kota Pusaka Indonesia ) to introduce Banda Aceh to all province and Balinese. My second time to Bali was on an event called Bali Spirit festival, I had a chance to promote Aceh in front of people from all around the world. I was very shaking because it was my first time to do speech with english. But, with Allah’s blessing and practice everything went well.

So here my messages to all people who ever feel unconfident, doubt yourself, think you are not good enough. You can do it if you wanted to get out of your comfort zone. Because good things can happen when we try our best. []

Great Things Never CameFrom Comfort Zone

38 ENGLISH

MAGHFIRAH MUKAMMIL

EDISI 239 . SEPTEMBER 2019

I never realized the meaning of that word until this competition. On 2017, I joined a competition called Agam Inong Banda Aceh.

Before this competition, I was a girl who never knew how to wear high heels or even makeup. When people at my age were so busy buying their first lip tint I was being so very comfortable using only lipbalm with no colour. Eventhough, I already spent my days try to be more productive by joining some organization I still feel I have to do something more.

At the beginning of January, my family and I went on vacation to some places in Java which are Jakarta, Bandung, and Yogyakarta. Spend my days on Yogyakarta, visiting some historical momument like Candi Prambanan and Candi Borobudur makes me realise that Culture is something beautiful and I have that desire in me to introduce Indonesia and especially my hometown Banda Aceh, and Aceh Province. After went to some historical monument, we went to a famous torism destination, Mount Merapi.

Those experiences made me realize that actually Aceh has so many

PERSONAL INFORMATION

Maghfirah Mukammil

Banda Aceh, Januari 10th, 1999

Student of Accounting Study Program, FEB, Syiah Kuala University 2016-now

[email protected]

ACHIEVEMENT

• 1st Winner of Tourism Ambassador of Banda Aceh 2017

• 5th Winner of Tourism Ambassador of Aceh 2017

• 1st Winner of Environment Ambassador of Banda Aceh 2015

• 2nd Winner of Environment Ambassador of Aceh 2015

• 3rd Winner of Environmental Speech Competition 2012

• 1st Winner of Youth Research Competition 2011

• 2nd Winner of Article Writing on City Sanitation Summit 2011

• 3rd Winner of Writing a letter for Governor 2011

• 3rd Winner of Karate Female Kumite +35 kg 2011

ORGANIZATIONAL EXPERIENCES

• BEM Of Economic And Business Faculty (2017-2018)

• Forum Of Agam Inong Banda Aceh (2017-Now)

• Accounting Student Association HIMAKA (2016 – 2017)

• BESTEK (2016-2017)• ACCESS (2016-Now)• Aceh Environmental Forum ( 2015-2017)• Traffic Safety Learning Communities

(2014-2015)

historical monument and some places that could be a good place for tourism destination. Especially, tsunami destination. I feel like this disaster could be such a good destination for people to remind and learn about the disaster, just like Mount Merapi.

So here it goes, on april 2017 Agam Inong Banda Aceh open its registration. Me, a girl who was only have confident, eventhough I was not sure whether I got accepted or not because I am not expert at it. Like tourism is not really my thing before. But I learn, I do believe that we can do it if we only want to learn and want to try. All the ups and downs, I have felt it. When people doubt me, because like I said before I am not expert at this. I try to calm down and make their doubtness as a motivation for me to learn harder and try harder. I was a girl on fire that time, cause I do believe in hard work and pray to God.

All my work has paid off when the MC called my name as the winner of Inong Banda Aceh 2017. I wasn’t

Page 21: MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAShumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/Warta-September-2019.pdfdan berdaya saing melalui program minat bakat mahasiswa. Program yang ditawarkan

EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019

MUTU40 MUTU 41

EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019

MUTU40 MUTU 41

Akuntabilitas merupakan kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan tugas yang diemban

dengan parameter yang dapat diukur dan dibuktikan. Jika pekerjaan itu dalam bentuk keterampilan fisik seperti merakit komputer, maka keberhasilan pekerjaan mudah diukur. Tetapi pekerjaan dalam bentuk jasa seperti mengajar, maka pengukurannya tidak sama seperti mengukur pekerjaan fisik.

Proses pembelajaran di Perguruan Tinggi (PT) harus juga dapat diukur dan dipertanggungjawabkan oleh pendidik yang profesional. Namun, masih banyak yang tidak menyadari bahwa dosen adalah pendidik, sehingga terkesan kurang peduli pada profesi pendidik. Sesungguhnya dosen bukan hanya sebagai ekonom, saintis, dokter, insinyur, pakar hukum, tetapi lebih dari itu karena punya idealisme sebagai pendidik profesional di atas profesi tersebut.

Kinerja pembelajaran yang dilakukan oleh dosen tidak dapat diukur tanpa ada dokumentasi yang rapi dan tidak dapat dinilai ketercapaiannya tanpa ada suatu pembanding. Dokumen minimal yang dapat dijadikan pembanding adalah dokumen

Seandainya ada kasus yang mengklaim bahwa kegagalan peserta didik dalam karier karena materi kuliah yang tidak bermanfaat atau terjadi perdebatan antar dosen yang mengklaim paling benar tentang metode atau isi pembelajaran yang berhubungan dengan kurikulum, tentu RPS dan kontrak kuliah yang sudah disahkan dapat dijadikan rujukan untuk membuktikan kebenaran itu.

Keengganan pendidik membuat RPS dan kontrak kuliah boleh jadi karena mereka merasa hampir tidak ada risiko kalau pun itu tidak dilakukan. Padahal penyusunan dokumen tidak memerlukan waktu yang lama. Berbeda halnya risiko bagi seorang arsitek yang jika tidak membuat dokumen perencanaan dengan benar, maka mereka dapat dipidana karena dapat menyebabkan kerugian materi dan malapetaka.

Sebagai pendidik profesional, perlu mengkhawatirkan kompetensi lulusan hasil didikannya termasuk kegagalan mereka berinteraksi di dalam masyarakat atau ketidaksiapan mereka terhadap perkembangan zaman sebagai dampak dari ketidakpedulian pada perencanaan pembelajaran. Memang mengukur keberhasilan mendidik tidak seakurat ukuran keberhasilan mendirikan bangunan, tetapi upaya akuntabilitasnya tetap harus dapat dilakukan secara maksimal.

Dokumen perencanaan pembelajaran yang sudah lengkap

juga belum tentu efektif jika hanya sebatas dokumen dan tidak menjadi pedoman untuk dilaksanakan dalam pembelajaran. Tahap berikutnya diperlukan pengawasan dari ketua program studi sejauh mana konsistensi perkuliahan dan perencanaannya. Pengawalan ini akan lebih efektif menggunakan sistem komputer, sehingga tidak membeda-bedakan dan tidak ada kesungkanan untuk mengingatkan. Dengan sistem software “SIM kuliah” yg terintegrasi dengan finger print, maka dapat diatur keaktifan finger print dengan bersyarat. Dalam sistem ini pokok bahasan setiap kali tatap muka langsung tertera pada print out absen dan dapat dikonfirmasi oleh mahasiswa kesesuaian materi perkuliahan dengan perencanaannya. Dapat secara otomatis mengirimkan SMS untuk mengingatkan jadwal kuliah jika lupa masuk beberapa kali. Ini memang terkesan seperti ada ketidak percayaan pada para pendidik, dulu tidak ada ini-itu, ternyata alumni yang dulu juga baik-baik saja. Zaman sudah berubah, saat ini semuanya dituntut akuntabilitas. Dulu tidak ada akreditasi program studi atau tidak ketat pengawasan pembelajaran di perguruan tinggi. Saat itu perguruan tinggi hanya bertugas mendidik. Namun sekarang, perguruan tinggi dituntut seperti perusahaan yang harus mampu bersaing mendapatkan calon mahasiswa dan lulusan yang berkualitas diiringi efesiensi. Wallahualam. []

AKUNTABILITAS KINERJA PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI

perencanaan pembelajaran yang telah disepakati, seperti RPS (Rencana Pembelajaran Semester). Sedangkan pedoman teknis pembelajaran yang lebih detail dikenal dengan kontrak kuliah atau kontrak perkuliahan.

Kontrak kuliah akan bermanfaat bagi tim pengajar dan mahasiswa. Tim pengajar dapat menjadikannya sebagai rujukan pembagian tugas

Prof. Dr. Adlim, M.ScKetua LP3M Unsyiah

mengajar, materi perkuliahan, dan tugas yang harus diberikan kepada mahasiswa. Mahasiswa dapat mengetahui tugas dan kompetensi yang harus mereka kuasai agar dapat lulus dengan nilai terbaik. Kedua dokumen ini merupakan bagian dari pertanggungjawaban kinerja pendidik.

Mungkin ada yang mengira jika keberhasilan pembelajaran dapat ditunjukkan dengan penguasaan materi oleh mahasiswa atau kemampuan mengajar yang luar biasa. Semuanya akan benar jika sesuai dengan tujuan pembelajaran dan tujuan kurikulum yang dapat dilihat di dalam RPS. Jika tidak ada

RPS dan kontrak kuliah, maka hampir tidak ada akuntabilitas karena sukar dibuktikan kesesuaian isi pembelajaran dengan diskripsi mata kuliah, metode dan media yang digunakan, tugas yang ditagih dari mahasiswa, skenario pembinaan softkill, pembinaan pola pikir, dan lainnya jika hal itu termasuk yang diagendakan.

Mungkin saja pembelajaran luar biasa, tetapi hal itu seperti pengakuan yang tanpa bukti atau bangunan tanpa dokumen rancang bangun (desain). Sebab bisa saja seseorang mengisi waktu pembelajaran sesukanya, tetapi sama sekali tidak mencapai tujuan kurikulum sehingga kompetensi lulusan diragukan. Mungkin saja disenangi oleh mahasiswa hanya karena pandai merangkai kata, lucu, dan tidak ada tugas yang membebani mereka apalagi lulus dengan penilaian yang tidak berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang seharusnya. Demikian juga isi dan tingkatan materi pembelajaran yang kurang sesuai, misalnya yang dituntut kurikulum adalah keterampilan, tetapi kenyataannya materi perkuliahan hanya teori-teori abstrak saja. Sering pula beban belajar mahasiswa tidak diperhitungkan atau tidak dilakukan analisis. Ini menyebabkan mahasiswa harus menyelesaikan tugas 2x24 jam tanpa tidur dalam waktu yang sangat sempit. Akibatnya tidak jarang yang putus asa atau tidak lagi mempedulikannya.

Page 22: MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAShumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/Warta-September-2019.pdfdan berdaya saing melalui program minat bakat mahasiswa. Program yang ditawarkan

RELIGIA42 RELIGIA 43

Bersuci dari najis dan hadas dilakukan dengan berbagai cara, seperti istinja’ (membersihkan,

membasuh), berwudu, mandi, atau bertayamun jika tidak tersedia air. Dalam kitab Ihya ‘Ulumiddin karya Al Ghazali dijelaskan jika seseorang ingin membuang hajat, hendaknya menjauhkan diri dari pandangan orang dan berusaha memilih tempat yang tersembunyi. Dalam buang

hajat, juga tidak diperkenankan menghadap ke arah matahari dan bulan, serta dilarang menghadap atau membelakangi arah kiblat.

Begitu juga dalam melakukan aktivitas buang air kecil, tidak diperkenankan dilakukan di genangan air yang tidak mengalir, di bawah pohon yang tengah berbuah, dan di dalam lubang-lubang kecil. Sebab dikhawatirkan di lubang

tersebut dihuni oleh hewan kecil, seperti semut dan sejenisnya. Buang air kecil sambil berdiri juga dilarang, terlebih dilakukan di tempat yang dapat memantul, seperti lantai keramik.

Sayyidina Umar Ibnul Khaththab pernah berkata, suatu ketika Rasulullah Saw mendapati Umar tengah buang air kecil sambil berdiri, lalu beliau menegur sambil berkata,

“Wahai Umar, janganlah engkau buang air kecil sambil berdiri.” Sejak saat itu, Sayyidina Umar tidak pernah lagi membuang air kecil sambil berdiri.

Rasulullah Saw juga pernah bersabda, “Jangan sekali-kali kalian membuang air kecil (kencing) di tempat yang biasa digunakan untuk mandi, kemudian berwudhu sesudahnya. Sebab keraguan mengenai telah bersih atau tidaknya bekas air kencing muncul karenanya.”

Ibnu Al Mubarak pernah berkata, “Diberi keringanan membuang air kecil di tempat yang digunakan untuk mandi dengan persyaratan setelah itu jejaknya harus disiram air (dibersihkan).”

Jika dilakukan di tengah tanah lapang dan tidak terdapat air untuk ber-istinja’, maka hendaknya menyediakan batu untuk ber-istinja’ sebelum buang hajat. Dan sebaiknya menghindarkan diri dari membersihkan tempat keluarnya hajat besar dengan hanya sekali usapan saja. Hendaknya pula menuntaskan keluarnya air kencing dengan berdehem kecil atau jongkok dan bangun.

Salam Al Farisi pernah berkata, “Telah diajarkan kepada kami oleh Rasulullah Saw semua perkara termasuk bersuci dan hadas. Kami dilarang ber-istinja’ dengan tulang

dan kotoran kering dari binatang. Kami juga dilarang menghadap ke arah kiblat pada waktu buang air besar maupun kecil.”

Terdapat sejumlah cara yang lazim dalam ber-istinja’ jika kesulitan menemukan air, seperti menggunakan minimal tiga buah batu. Jika sudah bersih dengan menggunakan tiga batu tersebut, maka cukuplah baginya. Akan tetapi, jika dirasa belum bersih, hendaklah dipakai batu keempat, lalu diganjilkan dengan batu kelima. Membersihkan najis adalah wajib dan mengganjilkan bilangan pembersihnya adalah sunah.

Cara menggunakan batu tersebut adalah dengan meletakkannya pada

bagian atas anus atau kemaluan. Lalu digosok ke arah berlawanan. Jika dapat diputar, maka hal tersebut lebih utama dan harus benar-benar bersih. Batu diambil dan dipegang dengan tangan kiri, lalu diletakkan tepat di muka tempat keluarnya najis.

Kemudian batu kedua diambil dan diletakkan di ujung tempat keluarnya najis dan dilakukan ke arah berlawanan. Begitu juga dengan batu ketiga diambil dan diputarkan di sekeliling tempat keluarnya najis, dan cukup satu kali saja. Kalau posisi batu sulit diputar dan disapukan dari arah muka ke belakang, maka yang demikian tadi sudah cukup. Istinja’ diakhiri dengan air. Sebab air akan menuntaskan kebersihannya dan dengan air tidak ada lagi kebimbangan akan kebersihan istinja’ dengan batu.

Setelah ber-istinja’, tangan sebaiknya digosokkan pada tanah atau dinding untuk menghilangkan bau yang masih tersisa. Jika sekarang, aktivitas ini dapat digantikan dengan menggunakan sabun atau antiseptik. Tetapi, jika aktivitas membuang hajat dilakukan dalam kondisi darurat, seperti jauh dari pemukiman penduduk atau di daerah pedalaman, maka cara ini masih efektif untuk dilakukan. Sebab tanah atau pasir terbukti efektif membunuh bakteri yang merugikan kesehatan, sekaligus efektif mengurangi bau yang ditimbulkan. Wallahualam. []

BERSUCI DARI NAJISSAAT KESULITAN AIR

EDISI 239 . SEPTEMBER 2019

Telah diajarkan kepada kami oleh Rasulullah Saw semua perkara termasuk bersuci dan hadas. Kami dilarang ber-istinja’ dengan tulang dan kotoran kering dari binatang.

EDISI 239 . SEPTEMBER 2019

Page 23: MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAShumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/Warta-September-2019.pdfdan berdaya saing melalui program minat bakat mahasiswa. Program yang ditawarkan

EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019

XXX 4545ASPIRASI

EDISI 230 . DESEMBER 2018

Universitas Syiah Kuala@Unsyiah

ASPIRASIAspirasi

@univ_syiahkuala

@univ.syiahkuala.id

@univ_syiahkuala

Unsyiah TV

[email protected]

www.humas.unsyiah.ac.id

EDISI 239 . SEPTEMBER 2019

Page 24: MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAShumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/Warta-September-2019.pdfdan berdaya saing melalui program minat bakat mahasiswa. Program yang ditawarkan

EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 230 . DESEMBER 2018

XXX46 KABAR 47

SEBANYAK 500 akademisi dan peneliti dari enam negara di dunia, 18-19 September 2019, berkumpul di Gedung AAC Dayan, Banda Aceh, untuk mengikuti The 9th Annual International Conference (AIC) Universitas Syiah Kuala. Konferensi internasional dalam rangka milad Unsyiah ke-58 tahun itu, membahas tentang ilmu pengetahuan, riset, kesehatan, sosial, hingga teknologi. Akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai bidang ilmu itu berasal dari Indonesia, Malaysia, Jepang, Australia, Brunei Darussalam, dan Peru.

Rektor mengatakan konferensi ini adalah forum efektif bagi para akademisi, peneliti, dan praktisi untuk memperkuat kerja sama akademis dan industri. Mereka dapat saling berkolaborasi untuk meningkatkan penelitian dan inovasi, sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat lebih mudah dan e�sien.

SELAIN menyampaikan orasi ilmiah di hadapan ribuan sivitas akademika Unsyiah di Gedung AAC Dayan Dawood, Senin (2/9), Wakil Presiden RI Jusuf Kalla juga meresmikan gedung perkuliahan di tiga fakultas.

Tiga fakultas tersebut adalah Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Kedokteran Hewan (FKH), dan Fakultas Kelautan Perikanan (FKP). Pembangunan gedung ini didanai oleh Saudi Fund Development (SFD) yang telah dimulai pembangunannya sejak tahun 2017 silam.

JK didampingi Rektor Unsyiah, Plt Gubernur Aceh, dan Wali Nanggroe berjalan kaki menuju

“Akademisi dan industri tidak boleh bekerja sendiri, tetapi harus berkolaborasi. Dengan demikian, kita dapat mengubah lingkungan dan kehidupan lebih baik,” ujarnya.

Ketua Panitia, Dr.-Ing. Rudi Kurniawan mengatakan, kegiatan bertaraf internasional ini rutin dilaksanakan Unsyiah sejak tahun 2011. Pada tahun ini, AIC diadakan serentak dengan English Education International Conference (EEIC) ke-2, Aceh International Symposium on Civil Engineering (AISCE) ke-2, dan International Conference on Experimental and Computational Mechanic in Engineering (ICECME).

Ia menjelaskan, konferensi ini juga menjadi ajang silaturahmi para profesor dan peneliti dunia. Mereka nantinya mempresentasikan makalah lintas studi yang berisikan inovasi hasil penelitian dan tren terbaru ilmu pengetahuan. []

500 AKADEMISI DUNIA BERKUMPUL DI UNSYIAH

PROYEK 7IN1 UNSYIAH DIRESMIKANWAKIL PRESIDEN JUSUF KALLA

Gedung FMIPA yang berada tepat di belakang Gedung AAC Dayan Dawood. JK memotong pita tanda peresmian gedung pada pukul 12.15 WIB. Ia juga mendengarkan paparan Rektor Unsyiah terkait gedung tersebut.

Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., menuturkan gedung yang diresmikan JK tersebut telah rampung seratus persen dan sebagian sudah digunakan untuk perkuliahan. Dirinya berharap, dalam bulan ini segala akti�tas perkuliahan dalam berlangsung sepenuhnya di gedung ini. (Humas Unsyiah/fer)

Page 25: MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAShumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2020/01/Warta-September-2019.pdfdan berdaya saing melalui program minat bakat mahasiswa. Program yang ditawarkan

EDISI 239 . SEPTEMBER 2019