melinjo.docx

Upload: setiawan214172811

Post on 02-Jun-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/11/2019 Melinjo.docx

    1/8

    Melinjo(Gnetum gnemonLinn.) atau dalam bahasa Sunda disebut Tangkiladalah suatu spesies

    tanaman berbiji terbuka (Gymnospermae) berbentuk pohon yang berasal dari Asia tropik,

    melanesia, dan Pasifik Barat.

    Melinjo dikenal pula dengan nama belinjo, mlinjo(bahasa Jawa), tangkil(bahasa Sunda) atau

    bago(bahasa Melayu dan bahasa Tagalog), Khalet(Bahasa Kamboja), muling(Aceh), peesae(Pattani Malay), dae(Kwara'ae), phakmiang(Thailand) dan bt, r au bp, r au danhatau gm(Vietnam).

    Melinjo banyak ditanam di pekarangan sebagai peneduh atau pembatas pekarangan dan terutamadimanfaatkan buah dan daunnya. Berbeda dengan anggota Gnetumlainnya yang biasanya

    merupakan liana, melinjo berbentuk pohon.

    Melinjo jarang dibudidayakan secara intensif. Kayunya dapat dipakai sebagai bahan papan danalat rumah tangga sederhana.

    Daun mudanya (disebut sebagaisodalam bahasa Jawa) digunakan

    sebagai bahan sayuran (misalnya pada sayur asem).Bunga (jantan maupun betina) dan bijinya

    yang masih kecil-kecil (pentil) maupun yang sudah masak dijadikan juga sebagai sayuran. Bijimelinjo juga menjadi bahan bakuemping.Kulitnya bisa dijadikan abonkuli t melin jo.

    Kandungan Nutrisi

    Penelitian yang sudah dilakukan pada melinjo menujukkan bahwa melinjo menghasilkan

    senyawa antioksidan.Aktivitas antioksidan ini diperoleh dari konsentrasi protein tinggi, 9-10persen dalam tiap biji melinjo. Protein utamanya berukuran 30 kilo Dalton yang amat efektif

    untuk menghabisi radikal bebas yang menjadi penyebab berbagai macam penyakit.

    Selain itu melinjo juga merupakan antimikroba alami. Itu artinya protein melinjo juga bisa

    dipakai sebagai pengawet alami makanan sekaligus obat baru untuk penyakit yang disebabkanoleh bakteri.Peptida yang diisolasi dari biji melinjo diindikasikan punya potensi aktif

    menghambat beberapa jenis bakteri gram positif dan negatif.

    Kandungan Gizi buahMelinjo/belinjo 100 grsumber : http://manycalories.com/id

    Jumlah per Porsi

    Kalori 47dari Lemak

    0.90

    % Nilai harian*

    Total Lemak 0.10 g 0.2 %

    Lemak Jenuh 0.000 g 0.0 %

    Kolesterol 0 mg 0.0 %

    Sodium 0 mg 0.0 %

    Total Karbohidrat 11.80 g 3.9 %

    http://eemoo-esprit.blogspot.com/2012/08/kandungan-gizi-emping-melinjo.htmlhttp://eemoo-esprit.blogspot.com/2012/08/kandungan-gizi-emping-melinjo.htmlhttp://eemoo-esprit.blogspot.com/2012/08/kandungan-gizi-emping-melinjo.htmlhttp://eemoo-esprit.blogspot.com/2012/08/kandungan-gizi-kulit-melinjo.htmlhttp://eemoo-esprit.blogspot.com/2012/08/kandungan-gizi-kulit-melinjo.htmlhttp://eemoo-esprit.blogspot.com/2012/08/kandungan-gizi-kulit-melinjo.htmlhttp://eemoo-esprit.blogspot.com/2012/08/kandungan-gizi-emping-melinjo.html
  • 8/11/2019 Melinjo.docx

    2/8

  • 8/11/2019 Melinjo.docx

    3/8

    Home

    kimia dasar

    kimia analisis

    Instrumen

    senyawa obat

    Kontak

    Subscribe

    search...

    Maserasi

    inMetoda Pemisahan/ byS Hamdani/

    Maserasi adalah salah satu jenismetoda ekstraksidengan sistem tanpa pemanasan atau dikenaldengan istilah ekstraksi dingin, jadi pada metoda ini pelarut dan sampel tidak mengalami

    pemanasan sama sekali. Sehingga maserasi merupakan teknik ekstraksi yang dapat digunakanuntuk senyawa yang tidak tahan panas ataupun tahan panas.

    Namun biasanya maserasi digunakan untuk mengekstrak senyawa yang tidak tahan panas(termolabil) atau senyawa yang belum diketahui sifatnya. Karena metoda ini membutuhkan

    pelarut yang banyak dan waktu yang lama.

    Secara sederhana, maserasi dapat kita sebut metoda perendaman karena memang proses

    ekstraksi dilakukan dengan hanya merendam sample tanpa mengalami proses lain kecuali

    pengocokan (bila diperlukan). Prinsip penarikan (ekstraksi) senyawa dari sample adalah dengan

    adanya gerak kinetik dari pelarut, dimana pelarut akan selalu bergerak pada suhu kamar

    walaupun tanpa pengocokan. Namun untuk mempercepat proses biasanya dilakukan pengocokansecara berkala.

    Kelebihan Maserasi

    Seperti dijelaskan diatas maserasi dapat digunakan untuk jenis senyawa tahan panas ataupuntidak tahan panas. Selain itu tidak diperlukan alat yang spesifik, dapat digunakan apa saja untuk

    proses perendaman.

    Kekurangan Maserasi

    Maserasi membutuhkan waktu yang lama, biasanya paling cepat 3x24jam, disamping itu

    membutuhkan pelarut dalam jumlah yang banyak.

    Untuk menjelaskan kelebihan dan kekurangan mari kita bahas secara prosedur.

    http://catatankimia.com/http://catatankimia.com/http://catatankimia.com/catatan/category/kimia-dasarhttp://catatankimia.com/catatan/category/kimia-dasarhttp://catatankimia.com/catatan/category/kimia-analisishttp://catatankimia.com/catatan/category/kimia-analisishttp://catatankimia.com/catatan/category/instrumenhttp://catatankimia.com/catatan/category/instrumenhttp://catatankimia.com/catatan/category/senyawa-obathttp://catatankimia.com/catatan/category/senyawa-obathttp://catatankimia.com/contacthttp://catatankimia.com/contacthttp://catatankimia.com/feedhttp://catatankimia.com/feedhttp://catatankimia.com/catatan/maserasi.htmlhttp://catatankimia.com/catatan/maserasi.htmlhttp://catatankimia.com/catatan/category/kimia-analisis/metoda-pemisahanhttp://catatankimia.com/catatan/category/kimia-analisis/metoda-pemisahanhttp://catatankimia.com/catatan/category/kimia-analisis/metoda-pemisahanhttp://catatankimia.com/catatan/author/danhttp://catatankimia.com/catatan/author/danhttp://catatankimia.com/catatan/author/danhttp://catatankimia.com/catatan/metoda-ekstraksi.htmlhttp://catatankimia.com/catatan/metoda-ekstraksi.htmlhttp://catatankimia.com/catatan/metoda-ekstraksi.htmlhttp://catatankimia.com/catatan/metoda-ekstraksi.htmlhttp://catatankimia.com/catatan/author/danhttp://catatankimia.com/catatan/category/kimia-analisis/metoda-pemisahanhttp://catatankimia.com/catatan/maserasi.htmlhttp://catatankimia.com/feedhttp://catatankimia.com/contacthttp://catatankimia.com/catatan/category/senyawa-obathttp://catatankimia.com/catatan/category/instrumenhttp://catatankimia.com/catatan/category/kimia-analisishttp://catatankimia.com/catatan/category/kimia-dasarhttp://catatankimia.com/
  • 8/11/2019 Melinjo.docx

    4/8

    Gambar disamping menunjukkan proses maserasi, dimanasample dimasukkan ke dalam bejana (maserator) kemudian

    direndam dengan pelarut sampai terendam sempurna dan

    tambahkan sekitar 1-2cm pelarut di atas permukaan sample,kemudian tutup bagian atas untuk mencegah masuknya pengotor

    dan penguapan pelarut, namun berikan sedikit lobang untuk

    mencegah terjadinya letupan akibat penguapan pelarut.

    Perendaman dilakukan selama kurun waktu tertentu, misalnya

    dilakukan selama 24 jam dengan diberikan pengadukan setiap 1-2 jam (kalau malem biarkan sajatidak perlu di aduk), proses pengadukan bukan keharusan. Setelah 24 jam ganti pelarut dengan

    pelarut baru dan selanjutnya perlakukan sama dengan yang pertama. Penggantian pelarut

    dilakukan untuk mempercepat proses ekstraksi, karena pelarut pertama kemungkinan sudah

    jenuh oleh senyawa sehingga tidak dapat melarutkan kembali senyawa yang diharapkan, dan

    waktu pergantian tergantung kebutuhan tidak harus 24 jam. Penggantian pelarut dihentikan bilapelarut terakhir setelah didiamkan seperti pelarut sebelumnya memperlihatkan warna asli pelarut

    yang menandakan senyawa sudah terekstraksi seluruhnya.

    Ekstrak cair dari pelarut pertama dan pelarut selanjutnya disatukan, untuk dikisatkan (INGAT

    pengisatan harus dilakukan dengan cara dingin misalnya dengan evaporator supaya senyawayang diharapkan tidak rusak)

    http://www.catatankimia.com/wp-content/uploads/maserasi.jpg
  • 8/11/2019 Melinjo.docx

    5/8

    Maserasi

    Maserasi istilah aslinya adalah macerare (bahasa Latin, artinya merendam) : adalah sediaan cairyang dibuat dengan cara mengekstraksi bahan nabati yaitu direndam menggunakan pelarut bukan

    air (pelarut nonpolar) atau setengah air, misalnya etanol encer, selama periode waktu tertentu

    http://mayapusmpuspuspita.wordpress.com/2011/11/12/ekstraksi-dengan-metode-maserasi/
  • 8/11/2019 Melinjo.docx

    6/8

    sesuai dengan aturan dalam buku resmi kefarmasian (Farmakope Indonesia, 1995). Apa yang

    disebut bahan nabati, dalam dunia farmasi lebih dikenal dengan istilah simplisia nabati.

    Langkah kerjanya adalah merendam simplisia dalam suatu wadah menggunakan pelarut penyaritertentuk selama beberapa hari sambil sesekali diaduk, lalu disaring dan diambil beningannya.

    Selama ini dikenal ada beberapa cara untuk mengekstraksi zat aktif dari suatu tanaman ataupun

    hewan menggunakan pelarut yang cocok. Pelarut-pelarut tersebut ada yang bersifat bisa campurair (contohnya air sendiri, disebut pelarut polar) ada juga pelarut yang bersifat tidak campurair (contohnya aseton, etil asetat, disebut pelarut non polar atau pelarut organik). Metode

    Maserasi umumnya menggunakan pelarut non air atau pelarut non-polar. Teorinya, ketika

    simplisia yang akan di maserasi direndam dalam pelarut yang dipilih, maka ketika direndam,cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam sel yang penuh dengan zat aktif

    dan karena ada pertemuan antara zat aktif dan penyari itu terjadi proses pelarutan (zat aktifnya

    larut dalam penyari) sehingga penyari yang masuk ke dalam sel tersebut akhirnya akan

    mengandung zat aktif, katakan 100%, sementara penyari yang berada di luar sel belum terisi zataktif (nol%) akibat adanya perbedaan konsentrasi zat aktif di dalam dan di luar sel ini akan

    muncul gaya difusi, larutan yang terpekat akan didesak menuju keluar berusaha mencapai

    keseimbangan konsentrasi antara zat aktif di dalam dan di luar sel. Proses keseimbangan ini akanberhenti, setelah terjadi keseimbangan konsentrasi (istilahnya jenuh).

    Dalam kondisi ini, proses ekstraksi dinyatakan selesai, maka zat aktif di dalam dan di luar selakan memiliki konsentrasi yang sama, yaitu masing-masing 50%.

    Keuntungan dari metode ini:

    1. Unit alat yang dipakai sederhana, hanya dibutuhkan bejana perendam

    2. Beaya operasionalnya relatif rendah

    3. Prosesnya relatif hemat penyari

    4. Tanpa pemanasan

    Kelemahan dari metode ini:

    1. Proses penyariannya tidak sempurna, karena zat aktif hanya mampu terekstraksi sebesar 50%

    saja

    2. Prosesnya lama, butuh waktu beberapa hari.

    Cairan penyari yang digunakan dapat berupa air, etanol, air-etanol, atau pelarut lain. Bila cairan

    penyari digunakan air maka untuk mencegah timbulnya kapang, dapat ditambahkan bahan

    pengawet, yang diberikan pada awal penyarian.

    Keuntungan cara penyarian dengan maserasi adalah cara pengerjaan dan peralatan sederhanadan mudah diusahakan.

  • 8/11/2019 Melinjo.docx

    7/8

    Kerugian cara maserasi adalah pengerjaanya lama,dan penyariannya kurang sempurna.

    Maserasi dapat dilakukan modifikasi misalnya :

    1. Digesti

    Digesti adalah cara maserasi dengan menggunakan pemanasan lemah, yaitu pada suhu

    400500C. Cara maserasi ini hanya dapat dilakukan untuk simplisia yang zat aktifnyatahan terhadap pemanasan. Dengan pemanasan diperoleh keuntungan antara lain:

    1. Kekentalan pelarut berkurang, yang dapat mengakibatkan berkurangnya lapisan-lapisan batas.

    2. Daya melarutkan cairan penyari akan meningkat, sehingga pemanasan tersebut

    mempunyai pengaruh yang sama dengan pengadukan.3. Koefisien difusi berbanding lurus dengan suhu absolute dan berbanding terbalik

    dengan kekentalan, sehingga kenaikan suhu akan berpengaruhpada kecepatan

    difusi. Umumnya kelarutan zat aktif akan meningkat bila suhu dinaikkan.

    4. Jika cairan penyari mudah menguap pada suhu yang digunakan, maka perlu

    dilengkapi dengan pendingin balik, sehingga cairan akan menguap kembali kedalam bejana.

    2. Maserasi dengan Mesin Pengaduk

    Penggunaan mesin pengaduk yang berputar terus-menerus, waktu proses maserasi dapatdipersingkat menjadi 6 sampai 24 jam.

    3. Remaserasi

    Cairan penyari dibagi menjadi, Seluruh serbuk simplisia di maserasi dengan cairan penyari

    pertama, sesudah diendapkan, tuangkan dan diperas, ampas dimaserasi lagi dengan cairanpenyari yang kedua.

    4. Maserasi Melingkar

    Maserasi dapat diperbaiki dengan mengusahakan agar cairan penyari selalu bergerak danmenyebar. Dengan cara ini penyari selalu mengalir kembali secara berkesinambungan melalui

    sebuk simplisia dan melarutkan zat aktifnya.

    5. Maserasi Melingkar Bertingkat

    Pada maserasi melingkar, penyarian tidak dapat dilaksanakan secara sempurna, karenapemindahan massa akan berhenti bila keseimbangan telah terjadi masalah ini dapat diatasi

    dengan maserasi melingkar bertingkat (M.M.B), yang akan didapatkan :

    1. Serbuk simplisia mengalami proses penyarian beberapa kali, sesuai dengan bejana

    penampung. Pada contoh di atas dilakukan 3 kali, jumlah tersebut dapat diperbanyaksesuai dengan keperluan.

  • 8/11/2019 Melinjo.docx

    8/8

    2. Serbuk simplisia sebelum dikeluarkan dari bejana penyari, dilakukan penyarian.dengan

    cairan penyari baru. Dengan ini diharapkan agar memberikan hasil penyarian yang

    maksimal

    Hasil penyarian sebelum diuapkan digunakan dulu untuk menyari serbuk simplisia yang

    baru,hingga memberikan sari dengan kepekatan yang maksimal.d.Penyarian yang dilakukan berulang-ulang akan mendapatkan hasil yang lebih baek daripada

    yang dilakukan sekalidengan jimlah pelarut yang sama.