mekaniseme kerusakan otak akibat napza

31
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Asuhan Keperawatan pada pasien dengan NAPZA yang berjudul, “Mekanisme Kerusakkan Otak Akibat NAPZA” Makalah yang berjudul “Mekanisme Kerusakkan Otak akibat NAPZA” ini membahas pengaruh NAPZA terhadap fungsi otak dan manifestasi yang muncul akibat gangguan pada otak tersebut. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yaitu Ns. Revi Yulia M.Kep, teman-teman S1 Keperawatan Tingkat 3, seta orangtua penulis yang telah memberikan dorongan dan ide-ide kreatif sehingga makalah ini dapat terbentuk. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis bersedia menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk perbaikan di kemudian hari.

Upload: heldaaidaa

Post on 13-Dec-2015

68 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

mekanisme

TRANSCRIPT

Page 1: Mekaniseme Kerusakan Otak Akibat NAPZA

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Asuhan Keperawatan pada

pasien dengan NAPZA yang berjudul, “Mekanisme Kerusakkan Otak Akibat

NAPZA”

Makalah yang berjudul “Mekanisme Kerusakkan Otak akibat NAPZA” ini

membahas pengaruh NAPZA terhadap fungsi otak dan manifestasi yang muncul

akibat gangguan pada otak tersebut.

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yaitu

Ns. Revi Yulia M.Kep, teman-teman S1 Keperawatan Tingkat 3, seta orangtua

penulis yang telah memberikan dorongan dan ide-ide kreatif sehingga makalah ini

dapat terbentuk.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu penulis bersedia menerima kritik dan saran yang membangun dari semua

pihak untuk perbaikan di kemudian hari.

Batam, 3 September 2015

Penulis

Page 2: Mekaniseme Kerusakan Otak Akibat NAPZA

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………...…. . 2

DAFTAR ISI……………………………………………………………..…… . 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………….. . 4

1.2 Rumusan Masalah………………………………………..……. . 4

1.3 Tujuan…………………………………………………..……... . 4

BAB II ISI

2.1 Prinsip Transmisi Informasi pada Saraf Otak………...……….. . 5

2.2 Pengaruh NAPZA terhadap Fungsi Otak…………..…………. . 8

Opiat ( Heroin, Morfin)……..................................... 8

Ganja………………………………………….……. 10

Amfetamin (shabu, kokain……………………..…... 11

Alkohol……………………………………….....…. 17

Inhalant…………………………………………….. 20

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………………………………..... 22

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..... 23

Mekanisme Kerusakan Otak akibat NAPZA kelompok 2 2

Page 3: Mekaniseme Kerusakan Otak Akibat NAPZA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA) yang biasa

disebut narkoba merupakan jenis obat/zat yang diperlukan di dalam dunia

pengobatan. Akan tetapi apabila dipergunakan tanpa pembatasan dan

pengawasan yang seksama dapat menimbulkan ketergantungan serta dapat

membahayakan kesehatan bahkan jiwa pemakainya.

Dampak narkoba, jika disalahgunakan, memang sangatlah berbahaya

bagi manusia. Narkoba dapat merusak kesehatan manusia baik secara fisik,

emosi, maupun perilaku pemakainya.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh NAPZA terhadap fungsi otak?

Manifestasi apa yang timbul akibat gangguan pada fungsi otak akibat

NAPZA?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, sebagai berikut :

Untuk mengetahui pengaruh NAPZA terhadap fungsi otak

Untuk mengetahui manifestasi apa yang timbul akibat gangguan fungsi

otak akibat NAPZA

Mekanisme Kerusakan Otak akibat NAPZA kelompok 2 3

Page 4: Mekaniseme Kerusakan Otak Akibat NAPZA

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Prinsip Transmisi Informasi pada Saraf Otak

Otak adalah koleksi yang sangat rumit dari sel-sel yang dikenal

sebagai neuron atau (lebih informal) saraf. Setiap kali berpikir kita tentang

sesuatu, merasakan sesuatu atau melakukan sesuatu, apa yang terjadi pada

tingkat otak adalah bahwa berbagai neuron mengirimkan informasi untuk satu

sama lain tentang apa yang kita pikirkan, merasakan atau melakukan. Hal ini

pada tingkat ini komunikasi antar-neuron yang obat yang paling memiliki efek

mereka.

Sebuah neuron yang diberikan adalah sel kurus panjang. Memiliki tiga

bagian utama yaitu dendrit, inti, dan akson. Informasi mengalir melalui neuron

dimulai pada dendrit dan berakhir di bagian terminal akson (dikenal sebagai

tombol). Neuron menerima informasi melalui struktur cabang-seperti yang

disebut dendrit. Sebagai neuron tumbuh, dendrit mereka menjangkau dan

melakukan kontak dengan akson neuron yang berdekatan. bagian input dari

neuron yang diberikan, kemudian, membuat kontak dengan bagian output dari

neuron lainnya. Sinyal yang berasal dari akson berkumpul banyak pada dendrit

neuron lain. Beberapa sinyal masuk (sinyal rangsang) menceritakan neuron

untuk mengaktifkan sendiri, sementara yang lain (sinyal penghambatan)

memberitahu neuron untuk tetap pasif. Ketika jumlah sinyal rangsang semakin

besar maka jumlah sinyal penghambatan, neuron 'mengaktifkan', yang berarti,

sinyal kimia-listrik yang dihasilkan di bagian atas neuron, dan membuat jalan

semua jalan ke bawah akson sampai hits tombol terminal. Sinyal pada tombol

terminal dijemput oleh dendrit neuron lain, dan proses berulang.

Mekanisme Kerusakan Otak akibat NAPZA kelompok 2 4

Page 5: Mekaniseme Kerusakan Otak Akibat NAPZA

Sifat dari bagaimana sinyal berpindah dari satu neuron ke lain adalah

sangat penting. Walaupun neuron berbicara satu sama lain melalui akson

mereka saling berhubungan dan dendrit, tidak ada kontak fisik antara tombol

terminal satu neuron, dan dendrit lain. Sebaliknya, antara akson dan dendrit

adalah sebuah ruang atau gap, yang disebut 'sinaps'. Ketika sinyal kimia-elektrik

dari neuron diaktifkan mencapai tombol terminal, berhenti sinyal listrik, dan

rasul kimia yang dikenal sebagai 'neurotransmitter' yang diperkenalkan ke

dalam sinaps. Bahan kimia neurotransmiter mengapung di sinaps dan terhubung

dalam mode lock-dan-key dengan struktur protein yang dikenal sebagai

'reseptor' yang tertanam di dinding dendrit dari neuron penerima. Ini adalah

kehadiran membuka 'kunci' neurotransmitter 'kunci' reseptor pada permukaan

dendrit dari neuron post-sinaptik (dan tidak ada sinyal listrik yang melompat

sinaps) yang menggairahkan atau menghambat neuron post-sinaptik menjadi

mengaktifkan atau tidak.

Setelah beberapa saat pendek di sinapsis, neurotransmiter yang telah

dirilis adalah mengingat kembali ke tombol terminal dalam proses yang disebut

"re-uptake" sehingga mereka tersedia harus neuron perlu api lagi.

Neurotransmiter

Ada berbagai bahan kimia dalam otak yang berfungsi sebagai

neurotransmitter, kecuali segelintir kecil melakukan sebagian besar pekerjaan.

 Neurotranmitter Yang Dilakukan Obat yang mempengaruhinya

Dopamin Terlibat dalam peraturan

gerakan, penghargaan dan

hukuman, kesenangan,

energy

Setiap obat yang mempengaruhi

perasaan senang, termasuk

Kokain, Amphetamine, opiat,

ganja, heroin dan PCP

Epinephrine (juga

disebut Adrenalin)

rangsang neurotransmitter

yang terlibat dalam gairah

Mekanisme Kerusakan Otak akibat NAPZA kelompok 2 5

Page 6: Mekaniseme Kerusakan Otak Akibat NAPZA

dan kewaspadaan

Norepinefrin (juga

disebut

noradrenalin)

Terlibat dalam gairah dan

kewaspadaan, energi dan

perasaan senang

Stimulan

Serotonin Terlibat dalam peraturan

suasana hati dan impulsif

Alkohol, halusinogen, Stimulan,

Anti-depressants

Asetilkolin Hambat neurotransmitter

yang terlibat dalam

gerakan, fungsi memori,

motivasi dan tidur

PCP dan halusinogen,

Marijuana, Stimulan

GABA (Gamma

Acid aminobutyric)

Hambat neurotransmitter

yang terlibat dalam gairah,

penilaian dan impulsif

Obat depresan, Marijuana

Glutamat Rangsang neurotransmiter

Endorfin Zat terlibat dalam

menghilangkan rasa sakit

dan penghargaan /

hukuman

Opioid, depressants

2.2 Pengaruh NAPZA terhadap Fungsi Otak

Mekanisme Kerusakan Otak akibat NAPZA kelompok 2 6

Page 7: Mekaniseme Kerusakan Otak Akibat NAPZA

Golongan Opiat ( Morvin, Heroin)

Heroin merupakan turunan dari opium/opioda, candu mentah yang

sifatnya menghilangkan rasa sakit, nyeri, tingkat kecanduannya sangat tinggi.

Opioda terbagi 2 macam :

a. Opioda alamiah ( Opiat ) : Morfin, Opium, Codein.

b. Opioda semisintetik : Heroin / putauw, Hidromorfin

Efek dari heroin seperti mengalami euforia, panas pada kulit, mulut

kering, anggota badan terasa berat dan fungsi mental terganggu karena depresi

susunan saraf pusat. Orang yang ketergantungan pada heroin akan

menimbulkan kesan negatif seperti rasa mual disebabkan oleh efek euforia

yang berlebihan dan jika seseorang mengalami putus obat akan mengalami

reaksi fisik dan psikologis yang tidak menyenangkan. Saat gejala putus obat

terjadi, akan terjadi penyakit yang berupa flu berat dengan mata selalu berair,

hidung meler, demam tinggi, denyut jantung meningkat dan menganggu

metabolisme serta menyebabkan rasa sakit pada setiap anggota tubuh, dan

mungkin menimbulkan delirium dan halusinasi (Preda, 2011).

Efek ke sistem Susunan saraf pusat

1.   Analgesia

Khasiat analgetik didasarkan atas 3 faktor:

- Meningkatkan ambang rangsang nyeri

- Mempengaruhi emosi bagi si pemakai, karna kandungan morfin dapat

mengubah reaksi yang timbul menyertai rasa nyeri pada waktu

penderita merasakan rasa nyeri. Setelah pemberian obat penderita

masih tetap merasakan (menyadari) adanya nyeri, tetapi reaksi

khawatir takut tidak lagi timbul. Efek obat ini relatif lebih besar

mempengaruhi komponen efektif (emosional) dibandingkan sensorik

- Memudahkan timbulnya tidur

Mekanisme Kerusakan Otak akibat NAPZA kelompok 2 7

Page 8: Mekaniseme Kerusakan Otak Akibat NAPZA

2. Eforia

Pemberian morfin pada penderita yang mengalami nyeri, akan

menimbulkan perasaan eforia dimana penderita akan mengalami perasaan

nyaman terbebas dari rasa cemas. Sebaliknya pada dosis yang sama besar

bila diberikan kepada orang normal yang tidak mengalami nyeri, sering

menimbulkan disforia berupa perasaan khawatir disertai mual, muntah,

aktivitas fisik berkurang dan ekstrimitas terasa berat.

3. Sedasi

Pemberian morfin dapat menimbulkan efek mengantuk dan

lethargi. Kombinasi morfin dengan obat yang berefek depresi sentral

seperti hipnotik sedatif akan menyebabkan tidur yang sangat dalam.

4.  Pernafasan

Pemberian morfin dapat menimbulkan depresi pernafasan, yang

disebabkan oleh inhibisi langsung pada pusat respirasi di batang otak.

Depresi pernafasan biasanya terjadi dalam 7 menit setelah ijeksi

intravena atau 30 menit setelah injeksi subkutan atau intramuskular.

Respirasi kembali ke normal dalam 2-3 jam

5.     Pupil

Pemberian morfin secara sistemik dapat menimbulkan miosis.

Miosis terjadi akibat stimulasi pada nukleus Edinger Westphal N. III

6.    Mual dan muntah

Disebabkan oleh stimulasi langsung pada emetic chemoreceptor

trigger zone di batang otak

Ganja

Mekanisme Kerusakan Otak akibat NAPZA kelompok 2 8

Page 9: Mekaniseme Kerusakan Otak Akibat NAPZA

Merupakan tanaman yang tumbuh didaerah tropis yang sifatnya

“halusinogen” yang dapat memperlambat cara kerja sistem saraf pusat otak.

Sebutan lain dari ganja cimenk, ganja, gelek, hasish, marijuana, grass,

bhang.Berasal dari tanaman kanabis sativa. Mengandung zat kimia yang dapat

mempengaruhi perasaan penglihatan serta pendengaran.

Cara penggunaan : dihisap dengan cara digulung menggunakan campuran

tembakau dan berbentuk seperti gulungan rokok atau dengan menggunakan pipa

rokok.

Studi terbaru yang dilakukan peneliti Inggris menemukan bahwa

marijuana alias ganja dapat menyebabkan gangguan konsentrasi dan memori

yang serupa dengan yang terjadi pada orang dengan skizofrenia.

Dalam studi tersebut, peneliti mengukur aktivitas listrik dari ratusan neuron

dalam otak tikus yang diberikan obat yang meniru efek dari ganja, yaitu bahan

psikoaktif yang terdapat pada ganja.

Efek obat pada wilayah otak individu cukup halus namun benar-benar

mengganggu koordinasi gelombang otak di hipokampus dan korteks prefrontal.

Kedua struktur otak tersebut penting untuk memori dan pengambilan keputusan,

serta memainkan peran kunci dalam skizofrenia.

Menurut Matt Jones, temuan ini penting untuk pemahaman tentang penyakit

kejiwaan, yang mungkin timbul sebagai konsekuensi dari 'ketidakteraturan otak'

dan bisa diobati dengan menyetel ulang aktivitas otak.

Penelitian yang dilakukan Steven Laviolette di University of Western

Ontario, Kanada menunjukkan bahwa aktivitas di otak amigdala basolateral

terlibat dalam pengaruh ganja terhadap paranoia. Hal tersebut berarti ganja

sebenarnya meningkatkan rasa takut yang menyebabkan otak melompat pada

pengalaman tertentu yang berhubungan dengan rasa takut.  Mekanisme kerja

ganja tersebut dengan menonaktifkan aktivitas di wilayah yang disebut korteks

prefrontal sebelum mengeksposnya terhadap kejutan. Korteks prefrontal

merupakan tingkat otak yang lebih tinggi dan merupakan daerah yang terlibat

Mekanisme Kerusakan Otak akibat NAPZA kelompok 2 9

Page 10: Mekaniseme Kerusakan Otak Akibat NAPZA

dalam fungsi eksekutif seperti perencanaan, pengambilan keputusan, tanggapan,

mengendalikan, dan impuls.

Peneliti dari Universitas Melbourne, Australia, menemukan bahwa

hipokampus dan amygdala (salah satu bagian di otak), berukuran lebih kecil

pada pengguna ganja berat dibandingkan dengan mereka yang tidak

mengkonsumsi ganja. Reduksi volume rata-rata berkisar 12% di hipokampus

dan 7,1% di amygdala. Penggunaan ganja juga berkaitan dengan gejala dari

gangguan psikotik. Namun mekanisme belum jelas karena ini adalah penelitian

pertama mengenai efek dari ganja dalam jumlah dan jangka waktu yang lama

yang dapat mengakibatkan reduksi dari volume hipokampus. Di dalam

penelitian itu, disetujui bahwa penggunaan ganja yang meningkat juga dapat

meningkatkan gejala psikotik.

Efek samping :

Konsentrasi hilang,serta denyut jangtung meningkat

Kehilangan keseimbangan dan koordinasi tubuh.

Rasa gelisah dan panic

Halusinasi

Mata merah akibat meningkatnya aliran darah di selaput mukosa mata.

Berkurangnya koordinasi otot

Kesukaran berfikir dan memecahkan permaslahan

Amfetamin (Shabu, Ekstasi, Kokain)

Shabu-shabu

Mekanisme Kerusakan Otak akibat NAPZA kelompok 2 10

Page 11: Mekaniseme Kerusakan Otak Akibat NAPZA

Sabu (metamfetamin) aslinya adalah zat yang disintesa dari tanaman efedra (Ephedra

sinica) yang banyak tumbuh di China, Thailand, dan Malaysia. Efedra mengandung

alkaloid efedrin yang biasa digunakan untuk obat pilek, influenza, dan asma karena

bisa melapangkan jalan napas serta mengobati tekanan darah rendah. Efedrin yang

dihilangkan gugus OH-nya menjadi metamfetamin. Adapun ekstasi adalah MDMA

(3,4-Metilendioksimetamfetamin).

Obat yang termasuk golongan stimulan ini pada umumnya ada dua mekanisme yaitu:

-Memblokade system penghambatan dan meninggikan perangsangan synopsis.

Obat stimulansia ini bekerja pada system saraf dengan meningkatkan transmisi yang

menuju atau meninggalkan otak. Dalam situs Asia and Pacific Amphetamine-Type

Stimulants Information Centre dipaparkan, metamfetamin memengaruhi otak dengan

cara merangsang pengeluaran dopamin, suatu zat yang menimbulkan rasa nyaman

Mekanisme Kerusakan Otak akibat NAPZA kelompok 2 11

Page 12: Mekaniseme Kerusakan Otak Akibat NAPZA

dan senang, dari sel saraf otak tempat dopamin diproduksi. Pengeluaran dopamin

besar-besaran menyebabkan keracunan pada saraf otak. Akibatnya, terjadi gangguan

konsentrasi dan daya ingat, gangguan kesehatan mental kronis, serta timbul gerakan,

seperti terkejut-kejut. Stimulan tersebut dapat menyebabkan orang merasa tidak dapat

tidur, selalu siaga dan penuh percaya diri. Stimulan dapat meningkatkan denyut

jantung, suhu tubuh dan tekanan darah. Pengaruh fisik lainnya adalah menurunkan

nafsu makan, pupil dilatasi, banyak bicara, agitasi dan gangguan tidur. Bila

pemberian stimulant berlebihan dapat menyebabkan kegelisahan, panic, sakit kepala,

kejang perut, agresif dan paranoid.

Kokain

Kokain adalah senyawa sintetis yg memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.

Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tumbuhan koka Erythroxylon coca,

yang berasal dari Amerika Selatan. Daunnya biasa dikunyah oleh penduduk setempat

untuk mendapatkan “efek stimulan”. Kokain berupa kristal putih, rasanya sedikit

pahit dan lebih mudah larut. Kokain menyebabkan efek yang mirip dengan

amfetamin namun jauh lebih kuat. Kokain terdapat dalam bentuk sediaan per-oral

(ditelan), sebagai serbuk yang dihirup melalui hidung (snorted) atau disuntikkan

secara langsung ke dalam sebuah vena (mainlining). Kokain adalah golongan

stimulan yang bekerja memacu kerja sususan saraf pusat.

1. MEKANISME KERJA

Adapun mekanisme kerja pengaruh Narkoba secara umum terhadap otak bisa dilihat

dari kondisi sebagai berikut. Dalam sel otak terdapat bermacam-macam zat kimia

yang disebut neurotransmitter. Zat kimia ini bekerja pada sambungan sel saraf yang

satu dengan sel saraf lainnya (sinaps). Beberapa di antara neurotransmitter itu mirip

dengan beberapa jenis Narkoba. Semua zat psikoaktif (Narkotika, psikotropika dan

bahan adiktif lain) dapat mengubah perilaku, perasaan dan pikiran seseorang melalui

Mekanisme Kerusakan Otak akibat NAPZA kelompok 2 12

Page 13: Mekaniseme Kerusakan Otak Akibat NAPZA

pengaruhnya terhadap salah satu atau beberapa neurotransmitter. Neurotransmitter

yang paling berperan dalam terjadinya ketergantungan adalah dopamin.

Bagian otak yang bertanggung jawab atas kehidupan perasaan adalah sistem limbus.

Hipotalamus adalah bagian dari sistem limbus, sebagai pusat kenikmatan. “Jika

narkoba masuk ke dalam tubuh, dengan cara ditelan, dihirup, atau disuntikkan, maka

narkoba mengubah susunan biokimiawi neurotransmitter pada sistem limbus.

Karena ada asupan Narkoba dari luar, produksi dalam tubuh terhenti atau terganggu,

sehingga ia akan selalu membutuhkan Narkoba dari luar. Yang terjadi pada

ketergantungan adalah semacam pembelajaran sel-sel otak pada pusat kenikmatan.

Jika mengonsumsi Narkoba, otak membaca tanggapan orang itu. Jika merasa nyaman,

otak mengeluarkan neurotransmitter dopamin dan akan memberikan kesan

menyenangkan.

“Jika memakai Narkoba lagi, orang kembali merasa nikmat seolah-olah kebutuhan

batinnya terpuaskan. Otak akan merekamnya sebagai sesuatu yang harus dicari

sebagai prioritas sebab menyenangkan. Akibatnya, otak membuat program salah,

seolah-olah orang itu memerlukannya sebagai kebutuhan pokok hingga terjadilah

kecanduan atau ketergantungan.

Narkoba yang salah satu jenisnya adalah kokain dapat mengubah neuron

(hubungan-hubungan listrik saraf) yang mengirimkan sinyal-sinyal dalam bagian otak

tersebut. Akibatnya, pengguna kokain akan makin menginginkan zat tersebut.

Kenikmatan akibat zat ini mungkin hanya dirasakan selama dua jam, tapi keinginan

untuk menggunakannya kembali dapat bertahan hingga satu minggu.

Sejak pertama kali kokain masuk ke dalam tubuh, kilatan-kilatan neuron

tersebut juga bahkan makin kuat, suatu proses yang biasanya disebut potensiasi.

Potensiasi inilah yang berlangsung hingga satu minggu.

Mekanisme Kerusakan Otak akibat NAPZA kelompok 2 13

Page 14: Mekaniseme Kerusakan Otak Akibat NAPZA

Kokain menghasilkan perubahan aktivitas otak dengan mekanisme yang sama

dengan proses belajar dan mengingat sesuatu. Bahkan, kokain memperkuat hubungan

antar-sel tersebut. Menurut penelitian, temuan ini dapat menjelaskan mengapa orang

ketagihan setelah mencobanya untuk pertama kali.

Hasil penelitian pada 27 orang pengguna kokain dan 27 orang yang sama

sekali tidak pernah menyentuh kokain adalah volume otak dan struktur yang disebut

dengan amygdala pada 27 pengguna zat adiktif lebih kecil dibandingkan dengan

ukuran yang normal. Amygdala sendiri seperti sebuah kumpulan kecil syaraf pada

otak yang juga berpengaruh pada proses terbentuknya emosi. Maka dampak buruk

pemakainya adalah ketidakstabilan dari emosi. Volume amygdala pada orang normal

akan berkembang lebih besar pada sisi kiri otak dan pada pengguna zat adiktif

keseimbangan ukuran itu menjadi tidak simetris. Dalam waktu singkat penggunaan

zat adiktif akan membuat proses degenerasi pertumbuhan otak. Dalam waktu

panjang, penggunaan zat adiktif akan membuat ketidaknormalan pada aksi kehidupan

sehari-hari.

2. MANIFESTASI yang TIMBUL

Manifestasi yang ditimbulkan kokain akibat gangguan pada fungsi otak adalah

- Euforia : kesenangan yang berlebihan

- Menyebabkan kecanduan

- Memperkecil volume otak

- Menyebabkan emosi tidak stabil

- Tekanan darah dan denyut jantung meningkat

- Gelisah

- Kecurigaan tanpa dasar

Mekanisme Kerusakan Otak akibat NAPZA kelompok 2 14

Page 15: Mekaniseme Kerusakan Otak Akibat NAPZA

- Nafsu makan hilang/meningkat.

- Kejang dan tremor

- Pernafasan tidak teratur

- Pupil melebar

- Suhu badan meningkat.

Alkohol

Mekanisme Kerusakan Otak akibat NAPZA kelompok 2 15

Page 16: Mekaniseme Kerusakan Otak Akibat NAPZA

Alkohol merupakan zar khamar yang dapat menimbulkan mabuk, penurunan

kesadaran, dan ketergantungan dan apabila dikonsumsi secara berlebihan akan

membahayakan tubuh.

Alkohol dibagi menjadi 3 :

Berkadar ethanol 1%-5%, contohnya bir

Berkadar ethanol 5%-20%, contohnya anggur

Berkadar ethanol 20%-50%, contohnya brandy, whiskey

Pengaruh Alkohol terhadap Otak

Alkohol mempengaruhi berbagai bagian otak dengan cara sebagai berikut:

1. Sistem Syaraf Pusat

karena molekul alcohol kecil dan mudah larut dalam air dan lemak

sehingga mudah masuk dalam aliran darah dan menembus sawar darah otak,

oleh karena target utama nya adalah system saraf pusat. Dosis rendah alkohol

memberikan efek relaksasi dan menurunkan ketegangan, inhibisi,

konsentrasi, dan memperlambat reflek. Pada dosis sedang menyebabkan

bicara lambat, drowsy, dan penurunan emosi. Pada dosis tinggi menyebabkan

mual, muntah, gangguan pernapasan, penurunan kesadaran, koma bahkan

kematian. Bahkan sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa seseorang

yang meneguk minuman keras lebih dari 100 gelas per bulannya lebih

memiliki potensi kehancuran otak.

Pada susunan saraf pusat terjadinya rangsangan pusat nafas pada media

oblongata di otak karena pengaruh dari amfetamin pada alkohol. Efek fisinya

adalah meningkatkan kewaspadaan , menghilangkan kantuk dan menunda

kelelahan, memperbaiki mood, mengurangi frekuensi hilangnya perhatian

Mekanisme Kerusakan Otak akibat NAPZA kelompok 2 16

Page 17: Mekaniseme Kerusakan Otak Akibat NAPZA

akibat kurang tidur., menunda kebutuhan tidur, meningkatkan kepercayaan

diri, dan mungkin pula euphoria dan menanmbah inisiatif.

2. Cerebral Cortex

Cerebral cortex (korteks serebral) berfungsi memproses informasi, pikiran,

dan mengontrol sebagian gerakan sukarela otot.

Alkohol berpotensi mempengaruhi proses berpikir dan mengarah pada

ketidakmampuan melakukan penilaian serta kehilangan memori.

Alkohol akan menekan kemampuan pengendalian diri sehingga membuat

seseorang merasa lebih percaya diri dan lebih banyak bicara.

2. Limbik

Sistem limbik terdiri dari hipokampus dan daerah septum otak yang

mengontrol emosi dan memori. Alkohol mempengaruhi kekuatan memori

dan membuat seseorang menjadi labil.

3. Cerebllum

Cerebellum pada otak mengontrol gerakan otot. Cerebral cortex dan

cerebellum bekerja sama mengirimkan sinyal melalui sumsum tulang

belakang untuk mengontrol fungsi otot. Konsumsi alkohol berlebih akan

membuat gerakan otot menjadi tidak terkoordinasi.

4. Hipotalamus

Hipotalamus beetanggungjawab untuk banyak fungsi penting otak. Kelenjar

ini antara lain mengatur pelepasan hormon melalui kelenjar hipofisis.

Alkohol mengganggu fungsi hipotalamus yang mengatur keinginan seksual.

Mekanisme Kerusakan Otak akibat NAPZA kelompok 2 17

Page 18: Mekaniseme Kerusakan Otak Akibat NAPZA

Alkohol berlebih meningkatkan hasrat seksual, tetapi menurunkan kinerja

seksual yang dalam banyak kasus menyebabkan disfungsi ereksi.

5. Kelenjar pituari

Alkohol menghentikan sekresi Anti-Diuretik Hormone (ADH) atau

hormone anti-diuretik dari kelenjar hipofisis yang akan menganggu sistem

pencernaan. ADH membantu menyerap air. Gangguan yang disebabkan

alkohol akan membuat ginjal tidak dapat menyerap air dengan baik sehingga

membuat seseorang lebih sering berkemih.

6. Medula

Medula mengontrol berbagai fungsi tubuh seperti suhu tubuh, detak

jantung, dan pernafasan. Alkohol menganggu kelancaran fungsi medulla

yang membuat seseorang merasakan mengantuk.

Inhalant

Inhalant antara lain terdiri dari :

1. gas-gas yg dipakai dalam dunia kedokteran seperti Nitrous Oxide

(N2O) dan alkil nitrite

Mekanisme Kerusakan Otak akibat NAPZA kelompok 2 18

Page 19: Mekaniseme Kerusakan Otak Akibat NAPZA

2. beberapa jenis pelarut seperti tiner, cat, tipex, spidol , penghapus cat

kuku, berbagai jenis lem

3. gas-gas yg dipakai dalam peralatan sehari2 seperti hairspray, freon,

pengharum ruangan

Di antara para remaja, inhalant

digunakan lebih sering

dibandingkan kokain atau LSD

tetapi tidak sesering mariyuana

atau alkohol. Penggunaan

inhalant terutama sekali sebagai

masalah pada anak usia 12 tahun

atau lebih muda. Inhalant

ditemukan pada banyak produk

rumah tangga umum.

Produk tersebut kemungkinan

disemprotkan ke dalam kantung

plastik dan dihisap

(mengantongi, dihirup, atau

mendengus), atau sebuah

pakaian yang direndam dengan

produk tersebut kemungkinan

ditempelkan di samping hidung

atau di dalam mulut (huffing)

Pengguna pada pelarut inhalant segera menjadi teracuni. Pening,

mengantuk, pusing, mengacau,

dan mengurangi kemampuan

untuk berdiri dan berjalan (cara berjalan yang goyah) telah diteliti. Efek ini

bisa berlangsung kapan saja dari beberapa menit sampai lebih dari satu jam.

Pengguna bisa juga menjadi gembira-bukan karena bahan kimia tersebut

Mekanisme Kerusakan Otak akibat NAPZA kelompok 2 19

Bahan yang mengandung pelarut inhalan

Adesif

o Lem pesawat terbang

o Semen karet

o Semen Polivinil klorida

Aerosol

o Cat semprot

o Hair spray

Palarut dan gas

o Penghapus cat kuku

o Pengahapus cat

o Tip ex dan thinner

o Bahan bakar gas

o Pemantik rokok

o Bensin

Pembersih

o Cairan dry cleaning

o Penghilang spot

o Pelumas

Page 20: Mekaniseme Kerusakan Otak Akibat NAPZA

perangsang. Kematian bisa terjadi, bahkan ketika pertama kali benda ini

dihisap secara langsung, karena secara hebat pernafasan tertekan atau detak

jantung yang tidak teratur (cardiac arrhythmia).

Beberapa orang, biasanya remaja atau bahkan anak kecil,

menyalakan asap yang dihirup dengan korek, membuat api yang menjalar

langsung ke hidung dan mulut ke dalam paru-paru. Luka bakar hebat pada

kulit dan organ dalam bisa menjadi fatal. Yang lainnya meninggal kehabisan

oksigen (asphyxiation) karena semprotan yang terhirup menyelimuti paru-

paru, mencegah oksigen masuk ke aliran darah.

Penggunaan kronik atau terkena bahan kimia ini (termasuk

bersentuhan di tempat kerja) bisa secara hebat merusak otak, jantung, ginjal.

Hati, dan paru-paru. Sebagai tambahan, tulang rawan kemungkinan menjadi

rusak, mempengaruhi produksi sel darah merah dan menyebabkan anemia.

Mekanisme Kerusakan Otak akibat NAPZA kelompok 2 20

Page 21: Mekaniseme Kerusakan Otak Akibat NAPZA

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada otak terdapat beberapa neurotransmiter yaitu zat-zat kimia yang

berfungsi untuk mengantar impuls di dalam synapse. Apabila seseorang

mengkonsumsi NAPZA proses kerja neurotransmitter tersebut akan terganggu

yaitu dengan cara merangsang kantung neurotransmitter untuk banyak

mengeluarkan neurotransmitter, atau dengan menghalangi proses uptake, cara

lain adalah dengan menduduki reseptor sehingga arus antaran listrik menjadi

kuat.

Setiap jenis NAPZA akan memberikan pengaruh yang berbeda

terhadap fungsi otak dan akan memberikan manifestasi yang berbeda pula, hal

ini dikarenakan setiap jenis NAPZA tersebut memiliki jenis zat yang berbeda

dan menyerang proses kerja otak secara bervariasi.

Mekanisme Kerusakan Otak akibat NAPZA kelompok 2 21

Page 22: Mekaniseme Kerusakan Otak Akibat NAPZA

DAFTAR PUSTAKA

Eddy Soesilo. Bahaya dan Dampak Penyalahgunaan Narkoba di Lingkungan Kampus

dari Badan Narkotika Nasional (Seminar BNN Sumbar, 10 Desember 2012 di

UNAND)

Poerwopoespito, Oerip dan Utomo Tatag, 2010. Menggugah Mentalitas Profesional

dan Pengusaha Indonesia . Jakarta : Grasindo

webmail.ristek.go.id, diakses 30 Januari 2013

http://granat.or.id/questions-and-answers, diakses 30 Januari 2013

Mekanisme Kerusakan Otak akibat NAPZA kelompok 2 22