pengertian napza

48
PENGERTIAN NAPZA Gangguan penggunaan zat adiktif adalah suatu penyimpangan perilaku yang disebabkan oleh penggunaan zat adiktif yang bekerja pada susunan saraf pusat yang mempengaruhi tingkah laku, memori alam perasaan, proses pikir fungsi social . Gangguan penggunaan zat ini terdiri dari : penyalahgunaan dan ketergantungan zat. NAPZA adalah zat adiktif yang mempengarui kondisi kejiwaan atau psikologi seseorang (pikiran, perasaaan, dan perilaku). Serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik maupun psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA adalah narkotika, psikotropika, zat adiktif dan lainnya. Menurut Hawari (1991) Napza adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat adiktif lainya. Napza mencakup segala macam zat yang disalah gunakan untuk Gitting, mabuk, fly atau high, yang dapat mengubah tingkat kesadaran seseorang. Termasuk dalam Napza adalah obat perangsang, penenang, penghilang rasa sakit, pencipta ilusi atau psikotropika, dan zat-zat yang tidak termasuk obat namun dapat disalahgunakan (misalnya alkohol atau zat yang bisa dihirup seperti bensin, lem, tinner, dan lain-lainya sehingga high. Narkoba merupakan istilah yang sering dipakai untuk narkotika dan obat berbahaya. Narkoba merupakan sebutan bagi bahan yang tergolong narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Disamping lazim dinamakan narkoba, bahan- bahan serupa biasa juga disebut dengan nama lain, seperti NAZA (Narkotika,Alkohol, dan Zat adiktif lainnya) dan NAPZA 1

Upload: djati-hendr

Post on 24-Oct-2015

186 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

pengertian tengang napza

TRANSCRIPT

Page 1: PENGERTIAN NAPZA

PENGERTIAN NAPZA

Gangguan penggunaan zat adiktif adalah suatu penyimpangan perilaku yang

disebabkan oleh penggunaan zat adiktif yang bekerja pada susunan saraf pusat yang

mempengaruhi tingkah laku, memori alam perasaan, proses pikir fungsi social . Gangguan

penggunaan zat ini terdiri dari : penyalahgunaan dan ketergantungan zat.

NAPZA adalah zat adiktif yang mempengarui kondisi kejiwaan atau psikologi

seseorang (pikiran, perasaaan, dan perilaku). Serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik

maupun psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA adalah narkotika, psikotropika, zat adiktif

dan lainnya.

Menurut Hawari (1991) Napza adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika

dan Zat adiktif lainya. Napza mencakup segala macam zat yang disalah gunakan untuk

Gitting, mabuk, fly atau high, yang dapat mengubah tingkat kesadaran seseorang. Termasuk

dalam Napza adalah obat perangsang, penenang, penghilang rasa sakit, pencipta ilusi atau

psikotropika, dan zat-zat yang tidak termasuk obat namun dapat disalahgunakan (misalnya

alkohol atau zat yang bisa dihirup seperti bensin, lem, tinner, dan lain-lainya sehingga high.

Narkoba merupakan istilah yang sering dipakai untuk narkotika dan obat berbahaya.

Narkoba merupakan sebutan bagi bahan yang tergolong narkotika, alkohol, psikotropika, dan

zat adiktif lainnya. Disamping lazim dinamakan narkoba, bahan-bahan serupa biasa juga

disebut dengan nama lain, seperti NAZA (Narkotika,Alkohol, dan Zat adiktif lainnya) dan

NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif lainnya) (Witarsa, 2006).

Menurut Budiarta (2000) Napza merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman,

baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan

kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi bahkan menghilangkan rasa nyeri dan dapat

menimbulkan ketergantungan.

Napza pada dasarnya merupakan jenis obat atau zat yang berguna bagi perkembangan

ilmu pengetahuan dan kesehatan seperti terapi, contohnya adalah morfin, opium, sabu-sabu

(amfetamina), PCP (halusinogen) dan lain-lain (Rojak, 2005).

Menurut pendapat Yatim (dalam Buletin Psikologi, 1998) yang termasuk Napza adalah

semua jenis obat yang menimbulkan ketergantungan, antara lain adalah Narkotika

sekelompok obat yang bersifat menenangkan syaraf dan mengurangi rasa sakit, Depresants;

1

Page 2: PENGERTIAN NAPZA

jenis obat yang digunakan untuk menenangkan seseorang atau dipakai untuk obat tidur,

Stimulan, meningkatkan kemampuan fisik seseorang, namun juga dapat menimbulkan

kerusakan fisik, Kanabis; sejenis tanaman perdu yang mengandung delta-gtetra kanobinol

(THC), dan yang terakhir Hallusinogen; pada pengguna dapat menimbulkan perasaan tidak

rill, yang dapat meningkatkan halusinasi menjadi persepsi yang salah.

Menurut UU no 35 2009 tentang narkotika, yang termasuk NAPZA yaitu:

Narkotika: zat yang tergolong opioid, ganja, kokain, amfetamin

Alkohol: minuman yang mengandung etanol/etil-alkohol; wiski, vodka, arak, ciu dll

Psikotropik: obat penenang diazepam, bromazepam, obat tidur (nitrazepam,

estazolam, antipsikotik, antidepresan)

Zat adiktif: tembakau, kopi, teh, thinner

Barlow dan Durand (1995) menggolongkan berbagai macam zat kedalam 4 bagian besar

yaitu :

1. Depresan, yaitu zat-zat yang menyababkan timbulnya efek perilaku tenang (sedatif).

Termasuk didalamnya antara lain alkohol, obat-obatan sedatif, hipnotik, dan

anxiolytics dari kelompok barbiturates dan benzodiazepines.

2. Stimulan, adalah zat-zat yang membuat orang menjadi lebih aktif dan waspada, dan

juga dapat meningkatkan mood. Termasuk jenis ini antara lain amphetamin; kokain,

nikotin, dan kafein.

3. Opiat, merupakan yang yang memiliki efek utama yang menimbulkan analgesia

(mengurangi rasa sakit) temporer dan euforia. Dalam hal ini contohnya heroin, opium,

kodein, dan morfin.

4. Halusinogen, adalah zat-zat yang menghasilkan delusi, paranoid, halusinasi, dan

memicu persepsi sensoris. Termasuk dalam kelompok ini antara lain mariyuana dan

LSD.

2

Page 3: PENGERTIAN NAPZA

Macam-Macam Obat yang Disalahgunakan

1. Depresan

Depresan (depressant) adalh obat yang menghambat atau mengekang aktivitas sistem

syaraf pusat. Obat tersebut mengurangi perasaan tegang dan cemas, mneyebabkan

gerakan kita menjadi lebih lambat, dan merusak proses kognitif kita. Dalam dosis tinggi,

depresan dapat menahan fungsi vital dan menyebabkan kematian. Depresan yang paling

umum digunakan, alcohol, dapat menyebabkan kematian bila dikonsumsi dalam jumlah

besar karena efeknya menekan respirasi (pernafasan).Efek lainnya spesifik, tergantung

pada jenis depresan tertentu. Sebagai contoh, sejumlah depresan, seperti heroin,

menciptakan kenikmatan yang “cepat”. Berikut adalah bebrapa tipe utama depresan:

a. Alkohol

Istilah alkohol mengacu pada sekelompok besar molekul organik yang

memiliki kelompok hidroksil terikat pada atom karbon yang jenuh. Beberapa

masyarakat alkohol dianggap hal yang biasa sehingga alkohol jarang disebut sebagai

“obat” atau “zat” terlarang.

Davison & Neale (2001) menjelaskan bahwa pengaruh alkohol dalam tubuh terkait

dengan interaksinya dengan beberapa sistem syaraf dalam tubuh. Alkohol juga

menaikan tingkat serotonim dan Dopamin, dan hal-hal ini dapat menimbulkan efek

menyenangkan yang dirasakan individu. Akhirnya alkohol menghambat reseptor

Glutamat yang dapat menyebabkan efek intoksikasi alkohol pada kemampuan

kognitif, seperti bicara tidak jelas dan hilangannya ingatan.

Alkohol digolongkan sebagai obat depresan karena efek biokimiawinya serupa

dengan golongan obat penenang minor lainnya, benzodiazepine, yang termasuk obat

diazepam yang terkenal (Valium) dan klordiazepoksida (Librium). Kita dapat

menganggap alcohol sebagai tipe obat penenang yang dapat dibeli tanpa resep dokter.

Banyak orang awam dan professional menggunakan istilah alkoholisme

(alcoholism) untuk merujuk pada ketergantungan alcohol. Meski definisi alkoholisme

bervariasi, kami menggunakan istilah tersebut untuk merujuk pada ketergantungan

fisik, atau adiksi, pada alcohol yang ditandai oleh hendaya pada kontrol terhadap

penggunaan obat.

3

Page 4: PENGERTIAN NAPZA

Kerugian personal dan sosial dari alkoholisme melampaui kerugian dari

gabungan semua obat terlarang. Penyalahgunaan alcohol berhubungan dengan

menurunnya produktivitas, kehilangan pekerjaan, dan penurunan status sosioekonomi.

Secara keseluruhan, sekitar 100.000 orang di Amerika Serikat meninggal karena

penyebab yang terkait dengan alcohol setiap tahunnya, kebanyakan akibat kecelakaan

bermotor dan penyalit yang berhubungan dengan alcohol.

Orang dengan alkoholisme banyak ditemui dalam seluruh kehidupan dan

berasal dari semua kelas sosial dan ekonomi. Banyak yang memiliki keluarga,

pekerjaan yang bagus, dan hidup yang cukup nyaman. Namun alkoholisme daapt

memiliki dampak meusak pada orang yang mampu sebagaimana halnya pada yang

kurang mampu, menyebabkan kehancuran karier dan perkawinan, kecelakaan

kendaraan bermotor dan kecelakaan lainnya, serta gangguan fisik yang berat dan

mengancam hidup, sebagaimana juga kerugian emosional yang amat besar.

Faktor Resiko Alkoholisme

Peneliti mengidentifikasi sejumlah faktor yang meningkatkan resiko seseorang untuk

mengembangkan alkoholisme dan masalah yang berkaitan dengan alcohol. Hal-hal

tersebut tercakup berikut ini:

a. Gender. Laki-laki mempunyai kecenderungan dua kali lipat lebih besar dibanding

perempuan (20% vs. 8%) untuk mengembangkan gangguan ketergantungan

alcohol. Satu alasan yang mungkin untuk perbedaan gender ii adalah

sosiokultural, mungkin larangan budaya lebih ketat kepada perempuan.

b. Usia. Mayoritas kasus ketergantungan alcohol terjadi di masa dewasa muda,

umurnya sebelum usia 40 tahun. Meski gangguan penggunaan alcohol cenderung

berkembang agak lambat pada perempuan daripada laki-laki, perempuan yang

mengembangkan masalah ini memiliki masalah kesehatan, sosial, dan pekerjaan

pada usia paruh baya sebagaimana halnya pada laki-laki.

c. Gangguan kepribadain antisosial. Perilaku antisosial pada masa remaja atau

dewasa meningkatkan resiko alkoholisme di kemudian hari. Di lain pihak, banyak

orang dengan alkoholisme tidak menunjukkan kecenderungan antisosial di amsa

remaja, dan banyak remaja antisosial tidak menyalahgunakan alcohol atau obat

lain pada usia dewasa.

4

Page 5: PENGERTIAN NAPZA

d. Riwayat keluarga. Prediktor terbak untuk masalah minum-minum pada masa

dewasa tampaknya adalah riwayat penyalahgunaan alcohol daalm keluarga.

Anggota keluarga yang minum dapat bertindak sebagai model.

e. Faktor sosiodemografik. Riwayat hidup ketergantunga alcohol lebih umum

ditemukan pada orang dengan pendapatan dan tingkat pendidikan yang lebih

rendah dan pada orang yang hidup sendiri.

Etiologi Alkohol

Sejarah pada masa kanak-kanak

Beberapa penelitian menunjukan adanya fungsi otak tertentu yang dapat

diwariskan, yang diduga menjadi predisposisi terhadap munculnya gangguan yang

berkaitan dengan alkohol. Selain itu, adanya sejarah masa kanak-kanank berupa

gangguan ADD/ADHD, gangguan concuct, atau keduanya, meningkatkan kemungkinan

munculnya masalah yang berkaitan dengan alkohol pada masa dewasa. Demikian juga

gangguan kepribadian, khususnya gangguan kepribadian antisosial, cenderung menjadi

predisposisi pada gangguan berkaitan dengan alkohol.

Sudut pandang Psikoanalitik.

Hipotesis pada pendekatan ini adalah berkaitan dengan hukuman berlebihan dari

superego dan fisaksi masa oral dalam perkembangan psikoseksual. Menurut teori ini,

seseorang dengan superego kuat yang cenderung menyalahkan dan menghukum diri

sendiri akan menggunakan alkohol sebagai cara untuk menghilangkan stres yang timbul

dari ketidaksadaran ini. Sedangkan oprang yang mengalami fiksasi pada masa oral akan

berkurang kecemasannya dengan memasukkan sesuatu termasuk alkohol ke dalam

mulut. Sedangkan hipotesis lain menyebutkan bahwa alkohol mungkin disalagunakan

oleh seseorang sebagai cara untuk mengurangi ketegangan, kecemasan, dan beberapa

jenis masalah jiwa lainnya. Konsumsi alkohol pada beberapa orang juga dapat

menimbulkan perasaan berkuasa dan meningkatkan harga diri.

5

Page 6: PENGERTIAN NAPZA

Sudut pandang Sosial dan Budaya

Menurut pendapat ini, beberapa kondisi sosial tertentu dapat memicu konsumsi

alkohol yang berlebihan. Misalnya kehidupan di asrama mahasiswa atau barak militer.

Sudut pandang Perilaku dan Belajar

Pendekatan ini menekankan pada aspek nilai imbalan positif dari alkohol, yang

dapat menimbulkan perasaan bahagia dan euforia pada seseorang. Alkohol juga dapat

mengurangi ketakutan dan kecemasan, yang kemudian mendorong seseorang untuk tetap

minum alkohol.

Sudut pandang Genetik dan Biologis Lainnya.

Beberapa data menunjukkan adanya komponen genetik pada beberapa gangguan

yang berhubungan dengan alkohol. Data juga menunjukan bahwa seseorang yang

memiliki keluarga inti mengalami masalah yang sama sebesar 3 atau 4 kali lebih tinggi

daripada mereka yang tidak memiliki keluarga alkoholik. Namun hingga saat ini

bagaimana npredisposisi genetik ini diwariskan belum dapat diketahui secara pasti.

Penyalahgunaan Alkohol

Perkelahian dan tindak kekerasan, ketidak mampuan menilai realitas, ggn dalam

fungki pekerjaan dan sosial

Bicara cadel, ggn koordinasi, cara jaln tidak mantap, nistagmus, muka merah

Perubahan alam perasaan: euphoria, disforia, iritabilitas: marah, tersinggung

Banyak bicara, ggn perhatian dan konsentrasi

Penangan Alkohol

1. Penanganan (treatment)

Kebanyakan ahli sependapat bahwa penghentian total konsumsi alkohol merupakan

inti dari berhasil atau tidaknya penanganan. Adapun pragnosis keberhasilan

penanganan yang paling baik adalah pada individu yang datang sendiri ketempat

6

Page 7: PENGERTIAN NAPZA

rehabilitasi atau penangannan masalah yang berkait dengan alkohol, karena mereka

sudah menyadari bahwa mereka membutuhkan pertolongan.

2. Penanganan tradisional di rumah sakit

Penanganan di rumah sakit terutama adalah proses deteksifikasi, yaitu menghentikan

penggunaan alkohol dan membersihkan tubuh dari zat tersebut.

3. Pendekatan biologis

Terapi biologis sebaiknya dipandang sebagai perlengkap yang dapat memberikan

keuntungan jika dikombinasikan dengan intervensi psikologis. Beberapa obat

psikoaktif dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan

alkohol dan meningkatkan keadaan mental pasien.

4. Penekatan Kognitif dan perilaku

Diajarkan cara untuk mengurangi kecemasan. Antara lain dengan pelatihan relaksasi,

asertivitas, keterampilan kontrol diri, dan strategi baru untuk dapat menguasai

lingkungan. Mereka juga diberi beberapa program kondisioning untuk mengubah pola

minum atau menghentikan kebiasaan minum.

b. Barbiturate

Barbiturate (barbiturates) seperti amobarbital, pentobarbital, fenobarbital, dan

sekobarbital adalah depresan, atau sedative (sedative). Obat-obatan ini memiliki

beberapa kegunaan medis, termasuk pengurangan kecemasan dan ketegangan,

mengurangi rasa sakit, serta penanganan epilepsy dan tekanan darah tinggi.

Penggunaan barbiturate dengan cepat menimbulkan ketergantungan psikologis dan

ketergantungan fisiologis dalam bentuk toleransi maupun perkembangan sindrom

putus zat.

Barbiturat juga merupakan obat jalanan yang popular karena barbiturate

menenangkan dan menghasilkan kondisi euphoria ringan atau ”high”. Barbiturat

dalam dosis tinggi, seperti alcohol, mengakibatkan kebingungan, pembicaraan yang

kacau, kerusakan motorik, iritabilitas, dan penilaian yang buruk, gabungan efek yang

7

Page 8: PENGERTIAN NAPZA

mematikan adalah saat penggunaannya dikombinasikan dengan mengendarai

kendaraan bermotor. Dampak barbiturate berlangsung selama 3-6 jam.

Karena efek sinerginya, campuran barbiturate dan alcohol sekitar empat kali

lebih kuat dibanding bila salah satunya digunakan sendiri. Obat antikecemasan yang

sudah digunakan secara luas, seperti Valium dan Librium, cukup aman bila digunakan

sendiri tetapi dapat pula berbahaya dan menyebabkan overdosis saat penggunaannya

dikombinasikan dengan alcohol (APA, 2000).

Orang yang tergantung secara fisiologis perlu diputuszatkan dari sedative,

barbiturate, dan agen antikecemasan secara hati-hati, dan hanya di bawah pengawasan

medis. Putus zat mendadak bisa membuat kondisi delirium yang dapat menyebabkan

halusinasi visual, taktil, atau auditori serta gangguan dalam proses berpikir dan

kesadaran. Semakin panjang periode penggunaan dan semakin tinggi dosis yang

digunakan, semakin besar risiko efek putus zat. Serangan grand mal dan bahkan

kematian bisa terjadi jika individu putus zat mendadak tanpa perawatan.

c. Opioid

Opiod adalah kelompok sedative yang menimbukan rasa kecanduan yang

dalam dosis sedang ,menghilangkan rasa sakit dan menyebabkan tidur. Paling terkenal

diantaranya adlah opium, yang aslinya merupakn obat utama dalam lalu lintas

perdagangan illegal internasional dan telah dikenal oleh orang – orang dalam

peradaban sumeria di masa 7000 tahun sebelum masehi . mereka member nama

tanaman poppy yang menghasilkan obat tersebut dengan nama yang masih dikenal

hingga saat ini , yang berarti “ tanaman kebahagiaan “.

Opioid adalah narkotik (narcotics), istilah yang digunakan untuk obat adiktif

yang memiliki kemampuan melepaskan rasa sakit dan menyebabkan tidur. Opioid

terdiri dari opiat yang tumbuh secra alami (morfin, heroin, kodein) yang berasal dari

sari tanaman poppy dan juga obat sintesis (Demerol, Percodan, Darvon) yang dibuat

di laboratorium sehingga memiliki efek seperti opiate. Orang Samaria Kuno

menyebut tanaman poppy dengan opium, yang berarti “tanaman kebahagiaan”.

Opioid menghasilkan perasaan nikmat yang cepat dan intens, yang menjadi

alasan utama di balik popularitasnya sebagai obat jalanan. Opioid juga menumpulkan

8

Page 9: PENGERTIAN NAPZA

kesadaran seseorang akan masalah pribadinya, di mana hal tersebut menarik bagi

orang yang mencari pelarian mental dari stress.

Aplikasi medis utama dari opioid alami atau sintetis adalah melepaskan rasa

sakit, atau analgesia. Bagaimanapun juga, penggunaan medis opioid diatur secara

hati-hati karena overdosis dapat menyebabkan koma dan bahkan kematian. Namun

beberapa resep opioid, terutama obat OxyContin, menjadi obat yang disalahgunakan

saat digunakan secara illegal sebagai obat jalanan (Tough, 2011). Penggunaan jalanan

dari opioid dihubungkan dengan jumlah overdosis dan kecelakaan yang fatal.

Opiat menjadi obat yang disalahgunakan karena obat tersebut menghasilkan

kondisi euforik yang nikmat, atau “rush”. Efek menyenangkan tersebut berasal dari

kemampuan opiate untuk menstimulasi sirkuit kenikmatan otak secara langsung,

jaringan otak yang bertanggung jawab untuk kenikmatan secara seksual atau

kenikmatan dari makan makanan yang memuaskan.

Sindrom putus zat yang disebabkan opioid dapat berlangsung parah.

Distimulasi dalam selang waktu 4 hingga 6 jam dari dosis terakhir. Gejala seperti flu

disertai kecemasan, perasaan lelah, iritabilitas, dan ketagihan (craving) untuk obat.

Dalam beberapa hari, gejala meningkat diantaranya: denyut jantung semakin cepat,

tekanan darah tinggi, kejang, gemetar, panas dingin, demam, muntah, insomnia, dan

diare. Meski gejala ini tidak nyaman, gejala tersebut biasanya tidak merusak, terutama

bila obat-obat lain diberikan untuk mengurangi gejala. Lagi pula, tidak seperti putus

zat dari berbiturat, gejala putus zat opioid jarang mengakibatkan kematian.

Ciri – ciri

Reaksi sebelum menggunakan heroin , dapat terjadi dalam delapan jam setelah

penyuntikan sebelumnya, setidak – tidaknya setelah terjadi toleransi yang tinggi .

selama bebrapa jam berikutnya individu umumnya mengalami rasa sakit pada

otot ,bersin – bersin ,berkeringat, berurai air mata dan berulang kali menguap .

simtom – simtom tersebut mirip dengan simtom influenza. Dalam 36 jam symptom

putus zat tersebuit akan menjadi sangat parah . dapat terjadi kejatan otot yang tidak

terkendali ,kram , menggigil dan wajah memerah dan berkeringat secara berlebihan .

dan meningkatnya denyut jantung serta tekanan darah . orang yang kecanduan tidak

dapat tidur ,muntah – muntah , dan mengalami diare , symptom tersebut berlangsung

selama 72 jam kemudian bertahap dalam kurun waktu 5 hingga 10 hari .

9

Page 10: PENGERTIAN NAPZA

Morfin

Morfin (morphine) diperkenalkan pada sekitar Perang Sipil Amerika Serikat.

Morfin turunan opium yang kuat, digunakan secara bebas untuk mengurangi rasa

sakit akibat terluka. Ketergantungan fisiologis pada morfin dikenal sebagai

“penyakit tentara”. Hanya ada sedikitstigma yang dilekatkan pada ketergantungan

hingga saat morfin menjadi zat yang dilarang.

Heroin

Heroin adalah opiate yang paling luas digunakan, merupakan depresan yang kuat

yangd apat menciptakan euphoria yang cepat. Pengguna heroin menyatakan

bahwa heroin sangat nikmat sehingga dapat menghilangkan segala pikirang

tentang makanan atau seks. Heroin biasanya disuntikkan baik secara langsung di

bawah kulit (skin popping) atau pada vena (mainlining). Dampak positif langsung

terjadi. Ada aliran cepat yang berlangsung selama 5 hingga 15 menit serta kondisi

kepuasan, euphoria, dan bahagia yang berlangsung selama 3 hingga 5 jam. Dalam

kondisi ini, semua dorongan positif tampak terpuaskan. Semua perasaan negative

seperti rasa bersalah, tegang, dan kecemasan. Dengan penggunaan yang panjang,

dapat berkembang menjadi adiksi. Heroin adalah depresan yang memiliki dampak

kimiawi tidak secara langsung menstimulasi perilaku criminal atau agresif.

GEJALA PENYALAHGUNAAN OPIOID

Pupil mengecil

Euforia (gembira berlebihan tanpa sebab sampai terjadi fly)

Apatis

Retardasi psikomotor

Mengantuk/tidur

Pembicaraan cadel (slurred speech)

Gangguan pemusatan perhatian

Daya ingat menurun

Tingkah laku maladaptif

10

Page 11: PENGERTIAN NAPZA

GEJALA PUTUS OPIOID/SAKAW

Air mata nrocos

Hidung meler

Medriasis

Keringat berlebih, menggigil

Mual, muntah, diare

Bulu kuduk berdiri/berkedik (piloereksi)

Menguap (yawning)

Tekanan darah naik

Penanganan Biologis

Program terapi obat banyak digunakan untuk menangani kecanduan heroin

mencakup pemberian (subtitusi heroin ) , yaitu obat – obatan yang secara kimia sama

dengan heroin yang dapat menggantikan ketagiahan tubuh terhadap heroin atau

antagonis heroin, obat – obatan yang mencegah pengguna alami mabuk heroin .

kategori pertama mencakup metadon , levometadil asetat, dan bupreofin . narkotika

sintesis yang dirancang untuk menggantikan heroin . karena obat – obatan itu sendiri

menimbulkan kecanduan , keberhasilan terapi pada intinya mengubah kecanduan

heroin menjadi pecandu zat lain . perubahan ini terjadi karena narkotika sintesis

tersebut memiliki ketergantungan silang dengan heroin , yaitu bekerja pada reseptor

yang sama pada system syaraf pusat . obat tersebut menjadi pengganti atas

ketergantungan sebelumnya.

Penanganan Psikologis

Penyalah gunaan obat terkadang ditangani di ruang konsultasi para

psikiater,psikolog dan para pekerja kesehatan mental lain. Beberapa jenis psikoterapi

di terapkan bagi gangguan penggunaan obat, seperti halnya bagi gangguan

penyesuaian lain pada manusia, sering kali dikombinasikan dengan penanganan

biologis yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan fisk.

11

Page 12: PENGERTIAN NAPZA

Dalam perbandingan langsung yang pertama kali dilakukan dalam sebuah

studi yang terkendali ,desipramin dan penaganan kognitif perilaku ditemukan cukup

efektif untuk mengurangi penggunaan kokain serta memperbaiki funsi

keluarga ,social , dan psikologis pada umumnya.dalam studi carrol ,para pasien yang

menerima penanganan kognitif belajar cara menghindari berbagai situasi beresiko

tiinggi ,memahami daya tarik obat bagi mereka ,dan mengembangkan berbagai

alternative selain menggunakan kokain . para penyalah guna kokain dalam studi ini

dari kecenderungan menganggap situasi dimana mereka terpeleset menggunakan obat

sebagai sutu bencanaa. Semakin depresi pasien, semakin positif hasil obat

antidepresan dan terapi kognitif. Secara keseluruhan ,hasil penanganan psikososial

lebih baik daripada hasil obat anti depresan dalam mengurangi penggunaan kokain

dan pola ini dapat bertahan dalam pemantauan selama satu tahun.

Rumah tinggal atau komunitas mandiri (self – help) merupakan pendekatan

psikologis yang paling banyak digunakan dalam mengatasi kecanduan heroin dan

penyalah gunaan zat yang lain . menggunakan synaonn, sebuah komunitas terapeutik

bagi para mantan pecandu obat yang didirikan pada tahun 1958 oleh Charles Seserich

di santa monica. Sebagai model ,tempat tinggal tersebut sirancang secara radikal

merekstukturisasi pandangan hidup pecandu hingga tidak ada lagi tempat bagi obat –

obat terlarang . rumah – rumah rehabilitasi tersebut memiliki cirri – cirri sebagai

berikut :

1. Pemisahan antara pecandu dari berbagai kontak social sebelumnya, berdasarkan

asumsi bahwa kontak – kontak tersebut berperan pentimng dalam menumbuhkan gaya

hidup mencandu

2. Sebuah lingkungan komprehensif dengan dukungan berkesinambungan dimana tidak

tersedia obat – obatan diberikan untuk memudahkan transisi dari penggunaan obat

secara rutin

3. Keberadaan orang – orang kharismatik menjadi panutan ,mantan pecandu yang

tampak mampu menghadapi berbagai tanangan hidup tanpa obat – obatan .

4. Konfrotasi langsung

5. Sebuah tempat dimana para pecandu dihargai sebagai manusia dan bukan diberi

stigma sebagai orang yang gagal atau penjahat.

12

Page 13: PENGERTIAN NAPZA

2. Stimulan

Stimulan seperti amfetamin dan kokain adalah zat psikoadiktif yang

meningkatkan aktivitas sistem saraf. Efeknya agak berbeda antara obat yang satu

dengan obat lainnya, namun sejumlah stimulant menyebabkan perasaan euphoria dan

self-confidence. Stimulan seperti amfetamin, kokain, dan bahkan kafein (stimulant

yang ada pada kopi) meningkatkan tersedianya neurotransmitter norepinefrina dan

dopamine pada otak. Dengan demikian, neurotransmitter ini tetap tersedia dalam level

yang tinggi dalam simpul sinaptik antar neuron-neuron, menjaga aktivitas sistem saraf

tetap tinggi dan kondisi keterangsangan tinggi.

a. Amfetamin

Amfetamin (amphetamines) merupakan golongan stimulan sintesis. Nama

jalanan untuk stimulant ini termasuk speed, upper, bennis, (di Indonesia shabu-

shabu) (untuk amfetamin sulfat; nama dagang Benzidrine), “meth” (untuk

metamfetamin; nama dagang Methedrine), dan dexies (untuk dextroamfetamin;

nama dagang; Dexedrine). Amfetamin digunakan dalam dosis tinggi karena

menghasilkan euphoria secara cepat. Sering digunakan dalam bentuk pil, atau

dihisap dalam bentuk murni disebut “ice atau “crystal meth”. Bentuk paling kuat

dari amfetamin, metamfetamin cair, disuntikkan langsung ke dalam vena dan

menghasilkan kenikmatan yang intens dan langsung. Beberapa pengguna

menyuntikkan metamfetamin berhari-hari untuk mempertahankan perasaan

“melayang” yang lebih lama. Cepat atau lambat seperti itu harus berakhir. Dosis

tinggi dapat menyebabkan kelelahan, iritabilitas, halusinasi, delusi paranoid,

hilang selera makan, dan insomnia.

Ketergantungan fisiologis dapat berkembang dari penggunaan amfetamin,

menyebabkan sindrom putus zat yang kebanyakan ditandai oleh depresi dan

kelelahan, juga perasaan tidak senang, mimpi aneh, insomnia atau hipersomnia.

(tidur berlebihan), meningkatnya nafsu makan, dan menurunnya perilaku motorik

atau aitasi (APA, 2000). Ketergantungan pikologis tampak paling banyak pada

orang yang menggunakan amfetamin sebagai cara mengatasi stress atau depresi.

Penyalahgunaan metamfetamin dapat menyebabkan kerusakan otak, kesulitan

belajar, dan mengingat sebagai tambahan dan efek-efek lainnya. Perilaku agresif

juga dapat terjadi, terutama bila obat dihisap atau disuntikkan melalui vena (APA,

2000). Halusinasi dan delusi psikosis amfetamin mirip ciri-ciri skizofrenia

13

Page 14: PENGERTIAN NAPZA

paranoid, yang telah mendorong peneliti untuk mempelajari perubahan kimiawi

yang disebabkan amfetamin sebagai kemungkinan penyeban skizofrenia.

b. Ekstasi

Obat ekstasi atau MDMA adalah obat terlarang yang keras, tiruan murahan

yang struktur kimianya mirip dengan amfetamin. Ekstasi menghasilkan euphoria

ringan dan halusinasi dan terus bertambah penggunanya di kalangan anak muda,

terutama di kampus dan di klub serta pesta-pesta riuh di banyak kota. Obat

tersebut dapat menimbulkan efek psikologis yang merugikan, termsuk depresi,

kecemasan, insomnia, dan bahkan paranoia dan psikosis. Obat tersebut dapat

merusak fungsi kognitif, termasuk kemampuan belajar dan perhatian (atensi) dan

dapat memiliki efek jangka panjang terhadap memori. Obat tersebut juga dapat

mengurangi tingkat serotonin dalam otak, sebuah neurotransmitter yang

berhubungan dengan pengaturan mood dan selera makan. Hal ini menjelaskan

mengapa pengguna obat dapat mengalami perasaan depresi saat mereka berhenti

mengonsumsi obat. Efek samping fisik termasuk detak jantung dan tekanan darah

berhenti mengonsumsi, rahang yang tegang atau gemeletuk, dan tubuh yang panas

dan/atau dingin. Obat ini dapat mematikan dikonsumsi dalam dosis tinggi.

c. Kokain

Mungkin mengejutkan bahwa resep asli Coca-Cola mengandung sari kokain

(cocain). Pada tahun 1906, perusahaan menghilangkan kokain dari resep

rahasianya. Minuman tersebut tadinya digambarkan sebagai :tonik otak dan

minuman intelektual”, sebagian karena kandungan kokainnya. Kokain adalah

stimulant natural yang disuling dari daun coca, tanaman dari mana minuman

ringan tersebut mendapatkan namanya. Coca-Cola masih diberi rasa dari sari

tanaman coca, satu yang tidak diketahui merupakan psikoaktif.

Telah lama diyakini bahwa kokain tidak menyebabkan adiksi secara fisik.

Namun, bukti-bukti menunjukkan adanya cirri adiktif dari obat tersebut, yaitu

menghasilkan efek toleransi dan sindrom putus zat yang dapat diidentifikasi, yang

ditandai oelh mood yang depresif dan gangguan dalam tidur dan selera makan

(APA, 2000). Ketagihan yang kuat terhadap obat dan hilangnya kemampuan

untuk merasakan kesenangan dapat juga muncul. Sindrom putus zat biasanya

berdurasi singkat dan dapat disertai “crash”, atau periode depresi yang kuat dan

kelelahan setelah putus zat mendadak. Kokain biasanya dihirup dalam bentuk

bubuk atau dihisap dalam bentuk crack, bentuk yang lebih padat dari kokain yang

14

Page 15: PENGERTIAN NAPZA

mengandung lebih dar 75% kokain murni. Crack “rocks” demikian disebutnya

karena kelihatan seperti kerikil putih, tersedia dalam jumlah kecil yang siap untuk

dihisap. Crack menghasilkan rush yang cepat dan kuat, yang akan menghilang

dalam beberapa menit. Rush dari hirupan lebih ringan dan perlu waktu untuk

bereaksi, namun cenderung menetap lebih lama dripada rush dari crack.

Penyalahgunaan kokain ditandai dengan penggunaan berkala yang berat yang

berlangsungmungkin sekitar 12 hingga 36 jam, yang kemudian disertai 2-5 hari

abstinensi, selama masa itu pengguna dapat mengalami ketagihan yang

mendorong penguna berat berikutnya.

d. Nikotin

Kebiasaan merokok bukan cuma kebiasaan yang buruk, tetapi juga merupakan

bentuk adiksi fisik terhadap obat stimulant, nikotin, yang ditemukan dalam bentuk

tembakau termasuk rokok, cerutu, dan tembakau tanpa asap.

Nikotin adalah zat yang menyebabkan ketergantungan, yang terdapat pada tembakau. Zat ini menstimulasi neuron dopamin di mesolimbik, yang kemudian menimbulkan efek yang diharapkan oleh pengguna. Namun nikotin juga memiliki efek negatif. Selain menyebabkan kematian, nikotin menyebabkan berbagai gangguan bagi kesehatan, antara lain kanker saluran pernapasan, kanker laring, dan beberapa jenis penyakit kardiovaskuler.

Nikotin dihantarkan ke tubuh melalui penggunaan produk tembakau. Sebagai

stimulant, nikotin meningkatkan kewaspadaan tetapi juga dapat meningkatkan

risiko flu, kulit berkeringat, mual dan muntah, kebingungan dan pusing, serta

diare, semua rasa tidak nyaman yang diakui oleh perokok pemula. Nikotin juga

merangsang pelepasan epinefrina, hormone yang menimbulkan aktivitas otonom

yang cepat termasuk detak jantung yang meningkat, dan pelepasan cadangan gula

ke dalam darah. Nikotin menekan selera makan dan member “kenikmatan”

psikologis yang singkat. Nikotin juga menyebabkan lepasnya endofrin, hormone

seperti opiate yang diproduksi di otak. Ini yang menyebabkan rasa senang yang

dihubungkan dengan penggunaan tembakau.

Penggunaan habitual dari nikotin menyebabkan ketergantungan fisiologis dari

obat. Ketergantungan nikotin dihubungkan dengan toleransi (konsumsi meningkat

hingga tingkat satu atau dua pak sehari) dan gejala sindrom putus zat. Sindrom

putus zat untuk nikotin mencakup ciri seperti kurang energy, mood tertekan,

iritabilitas, frustrasi, kegugupan, konsentrasi yang rusak, pusing dan kebingungan,

15

Page 16: PENGERTIAN NAPZA

mengantuk, sakit kepala, kelelahan, buang air besar tidak teratur, insomnia,

kejang, detak jantung melemah, detak jantung tidak teratur, meningkatnya selera

makan, peningkatan berat badan, berkeringat, gemetar, dan ketagihan akan rokok.

GEJALA PENYALAHGUNAAN AMFETAMIN

Agitasi psikomotor

Harga diri meningkat

Banyak bicara

Kewasdaan meningkat

Halusinasi penglihatan dan rasa gembira/elasi, sering lepas kendali dan melakukan tindakan asusila, karena amphetamin menghilangkan hambatan impuls seksual, terlibat pesta seksual

Jantung berdebar-debar

Medriasis

Tekanan darah naik

Keringat banyak dan kedinginan

Mual, muntah

Tingkah laku maladaptif (perkelahian, ggn daya nilai realitas, ggn fungsi sosial, dan pekerjaan)

Gerakan otot tidak terkendali

GEJALA PUTUS AMFETAMIN

Perubahan afek/mood (murung, sedih, tidak dapat merasakan senang dan keinginan bunuh diri)

Lelah, letih, lesu, tidak berdaya, kehilangan semangat

Gangguan tidur (insomnia)

Mimpi berlebihan sehingga mengganggu tidur

GEJALA PENYALAHGUNAAN KOKAIN

16

Page 17: PENGERTIAN NAPZA

Agitasi psikomotor

Rasa gembira/elasi

Harga diri meningkat/grandiositas

Banyak bicara

Kewaspadaan meningkat

Jantung berdebar

Medriasis

Tensi naik

Keringat berlebuh

Mual, muntah

Perilaku maladaptif

GEJALA PUTUS KOKAIN

Depresi : murung, sedih, rasa bersalah, keinginan bunuh diri

Rasa letih, lesu, tidak bersemangat

Gangguan tidur, insomnia

Gangguan mimpi, sulit tidur, ketika bisa tidur mengalami banyak mimpi sehingga tidak nyaman

3. Halusinogen

Halusinogen (hallucinogens) juga dikenal sebagai psychedelics, merupakan

golongan obat yang menghasilkan distorsi sensori atau halusinasi, termasuk

perubahan besar dalam persepsi warna dan pendengaran. Halusinogen dapat juga

memiliki efek tambahan seperti relaksasi dan euphoria, atau pada beberapa kasus,

panic. Halusinogen termasuk obat seperti lysergic acid diethylamide (LSD),

psilocybin, dan meskalin. Zat psikoadiktif yang mirip dampaknya dengan obat

psychedelic adalah mariyuana (cannabis, ganja) dan phencyclidine (PCP).

17

Page 18: PENGERTIAN NAPZA

a. LSD

LSD merupakan singkatan dari lysergic acid diethylamide, obat halusinogen

sintetis. Sebagai tambahan terhadap munculnya parade warna yang terang dan

distorsi visual yang dihasilkan LSD, pengguna menyatakan LSD “memperluas

kesadaran” dan membuka dunia baru, seolah mereka melihat suatu kenyataan

yang melampaui kenyataan yang biasa. Kadang kala mereka yakin bahwa mereka

mendapat wawasan yang luar biasa selama “perjalanan” LSD, namun saat

pemgalaman tersebut memudar mereka biasanya tidak dapat meneruskannya atau

bahkan mengingat kembali penemuan-penemuan yang mereka dapat. Efek LSD

tidak dapat diramalkan dan tergantung jumlah yang dikonsumsi serta harapan

pengguna, kepribadian, mood, dan lingkungan. Pengalaman pengguna yang

sebelumnya dengan obat juga memainkan peran, karena pengguna yang pernah

belajar mengatasi efek obat melalui pengalamannya yang lalu dapat lebih baik

mempersiapkan diri dibanding pengguna yang baru.

Beberapa pengguna memiliki pengalaman tidak menyenangkan dengan obat

ini, atau “perjalanan yang buruk”. Perasaan takut yang sangat atau panic dapat

terjadi. Pengguna dapat merasa takut kehilangan kendali atau kewarasan.

Beberapa mengalami ketakutan yang amat sangat akan kematian. Kecelakaan fatal

kerap terjadi selama perjalanan dengan LSD. Hal ini dapat berasal dari perubahan

kimia di otak yang disebabkan karena penggunaan obat sebelumnya. Pemicu kilas

balik diantaranya masuk dalam lingkungan yang gelap, penggunaan berbagai obat,

kecemasan atau kondisi kelelahan, atau stress (APA, 2000). Faktor psikologis,

seperti masalah psikologis yang mendasari, juga dapat menjelaskan mengapa

beberapa pengguna mengalami kilas balik. Pada beberapa kasus, kilas balik dapat

merupakan pegulangan kembali bayangan pengalaman LSD.

b. Phencyclidine (PCP)

Dikenal sebagai “debu malaikat” di jalanan, dikembangkan sebagai anastetik

pada tahun 1950-an namun tidak diteruskan karena ditemukannya efek samping

halusinasi obat. Bentuk PCP yang dapat dihisap menjadi popular sebagai obat

jalanan pada tahun 1970-an. Efek PCP, seperti kebanyakan obat, berhubungan

dengan dosis. Di samping menyebabkan halusinasi, PCP juga mempercepat detak

jantung dan tekanan darah dan menyebabkan keringat berlebih, merona, dan mati

rasa. PCP digolongkan sebagai delirian, obat yang mampu menciptakan kondisi

18

Page 19: PENGERTIAN NAPZA

delirium. Obat tersebut juga memiliki dampak disosiatif, menyebabkan pengguna

merasa seolah ada semacam batas atau dinding tak terlihat antara mereka dan

lingkungannya. Disosiasi dapat dialami sebagai hal menyenangkan, mengikat,

atau menakutkan, tergantung bayangan pengguna, mood, situasi, dan sebagainya.

Overdosis dapat meningkatkan rasa kantuk dan tatapan kosong, kejang, dan pada

saat tertentu, koma; paranoia dan perilaku agresif, dan kecelakaan tragis yang

dihasilkan dari distorsi persepsi atau hendaya pada daya nilai selama masa

intoksikasi.

c. Mariyuana

Mariyuana berasal dari tanaman Cannabis sativa. Mariyuana kadang

menghasilkan halusinasi ringan, sehingga dianggap sebagai halusinogen minor.

Zat psikoaktif dalam mariyuana adalah delta-9 tetrahydrocannabinol, atau THC.

THC ditemukan di cabang dan daun tanaman tetapi paling tinggi konsentrasinya

pada getah tanaman betina. Hashish atau “hash” juga berasal dari getah. Meski

lebih kuat dari mariyuana, hashish memiliki efek yang serupa.

GEJALA PENYALAHGUNAAN LSD

Gangguan psikologik yaitu perubahan afektif ke Euforia

Ggn persepsi: halusinasi penglihatan dan ilusi

Derialisasi

Depersonalisasi

Distorsi waktu : beberapa menit serasa beberapa jam

Distorsi ruang : merasa kendaraan yang di depannya sangat jauh padahal sudah dekat, keadaan ini membayakan dirinya dan orang lain bisa terjadi kecelakaan

Waham, kecurigaan, panik dan timbul pikiran bunuh diri

Terdapat flashback : kembalinya bayangan dan perasaan yang berkaitan dengan penggunaan LSD di masa lalu yang berupa pengalaman yang menyenangkan (good trip) dan pengalaman yang tidak menyenangkan (bad trip)

GEJALA PENYALAHGUNAAN KANABIS

Euforia

19

Page 20: PENGERTIAN NAPZA

Halusinasi dan delusi

Distorsi waktu

Apatis

Mata merah

Flashback (munculnya efek ganja karena sisa THC

Melut kering

Perilaku maladaptif

GEJALA PUTUS KANABIS

Gangguan tidur

Iritabel

Lemah dan letih

Ansietas dan depresi

Menguap terus-menerus

Mual dan diare

Gangguan konsentrasi dan tremor

Nafsu makan berkurang

Nyeri otot

Gangguan konsentrasi

4. SEDATIF-HIPNOTIK

Nitrazepam, Flunitrazepam, Bromazepam, Klonazepam

Penekan SSP, dalam dosis kecil mengatasi ansietas, dosis besar menginduksi tidur

Yang sering disalahgunakan golongan Benzodiazepam, tetapi ini lebih aman daripada barbiturat

Cara penggunaan: Oral, IV/IM/Injeksi

20

Page 21: PENGERTIAN NAPZA

PENYALAHGUNAAN SEDATIF-HIPNOTIK

Emosi labil

Hilangnya impuls seksual dan agresif

Mudah tersinggung, Marah

Banyak bicara

Pembicaraan cadel

Ggn koordinasi

Cara jalan yang tidak mantap

Ggn perhatian atau daya ingat

SIDROME PUTUS SEDATIF-HIPNOTIK

Mual, muntah

Kelelahan umum

Hiperaktivitas saragf otonom

Kecemasan

Ggn afektif dan iritabilitas

Hipotensi ortostatik

Tremor halur pada tangan dan lidah

Definisi Penyalahgunaan Napza

Menurut Willis (2005), maksud dari penyalahgunaan adalah suatu pemakaian non medical

atau ilegal barang haram yang dinamakan Napza (narkotika dan obat-obat adiktif) yang dapat

merusak kesehatan dan kehidupan produktif manusia pemakainya. Manusia pemakai Napza

bisa dari berbagai kalangan, mulai dari level ekonomi tinggi hingga rendah, para penjahat,

pekerja, ibu-ibu rumah tangga, bahkan sekarang sudah sampai ke sekolah-sekolah yang jelas-

jelas terdiri dari para generasi muda, bahkan lebih khusus lagi anak-anak dan remaja.

Penggunaan narkoba sebenarnya yang tepat adalah untuk keperluan medis. Tetapi, karena

narkoba menciptakan efek kecanduan dan kesenangan, sehingga banyak orang yang

21

Page 22: PENGERTIAN NAPZA

melakukan penyalahgunaan narkoba ini. penggunaan narkoba di dunia dalam bentuk

penyalahggunaan sungguh sangat mengkhatirkan, dan disinyalirkan merupakan pembunuh

terbesar dan penyebar virus HIV/AIDS yang dominan disamping hubungan seks bebas.

Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba hanya untuk kesenangan,

ketergantungan dan lain-lain. Dampaknya sangat negatif, dan mempengaruhi perkembangan

fisik dan psikis yang sangat abnormal.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 1997 tentang Narkotika (pasal 1

ayat 14), yang dimaksud dengan Penyalahgunaan Narkoba adalah orang yang menggunakan

narkoba tanpa sepengetahuan dan pengawasan dokter (Joewana, 2005). Seorang

penyalahguna narkoba mempunyai masalah-masalah langsung yang berhubungan dengan

obat-obatan dan alkohol dalam hidup mereka. Masalah-masalah tersebut dapat muncul secara

fisik, mental, emosional, dan/atau bahkan spiritual.

Faktor-Faktor Penyebab Penyalahgunaan Napza

Menurut Hawkins dkk (Buletin Psikologi, 1998) beberapa faktor utama yang dipandang

berpengaruh terhadap penyalahgunaan Napza adalah:

a. Faktor internal

Pola kepribadian seseorang besar pengaruhnya dalam penyalahgunaan Napza. Ciri

kepribadian yang lemah dan antisosial sering merupakan penyebab seseorang menjadi

penyalahguna Napza.

b. Faktor keluarga

22

Page 23: PENGERTIAN NAPZA

Beberapa kondisi keluarga yang berpengaruh terhadap penyalahgunaan Napza adalah:

1) Hubungan antara anggota keluarga tidak harmonis.

2) Keluarga yang tidak utuh.

3) Suasana rumah diwarnai dengan pertengkaran yang terus — menerus.

4) Kurang komunikasi dan kasih sayang antara anggota keluarga.

5) Keluarga yang sering ribut dan berselisih.

6) Keluarga yang kurang mengamalkan hidup beragama.

7) Keluarga yang orang tuanya telah menggunakan Napza.

c. Faktor lingkungan teman sebaya

Pengaruh buruk dari lingkungan pergaulan, khususnya pengaruh dan tekanan dari kelompok

teman sebaya sering menjadi sumber penyebab terjadinya penyalahgunaan Napza. Kelompok

teman sebaya tersebut berperan sebagai media awal perkenalan Napza Menurut Hawkins dkk

(dalam Buletin Psikologi 1998). Penyalahgunaan Napza pada kelompok teman sebaya

merupakan prediktor yang kuat terhadap penyalahgunaan Napza pada remaja.

Tren perkembangan narkoba yang diungkap oleh Badan Narkotika Nasional (BNN)

memberikan 5 alasan yaitu:

1. Permintaan pasar yang terus meningkat.

2. Produksi narkoba yang merata hampir di setiap negara.

3. Banyak jenis baru yang lebih berbahaya.

4. Derajat kesehatan masyarakat yang menurun.

5. Saat ini Indonesia bukan saja sebagai negara tempat pemasaran tapi juga sebagai negara

produsen narkoba.

23

Page 24: PENGERTIAN NAPZA

Dampak penyalahgunaan NAPZA

Dampak penyalahgunaan NAPZA yang berujung pada menguatnya ketergantungan,

diantaranya:

- Secara fisik:

Penggunaan NAPZA akan mengubah metabolisme tubuh seseorang. Hal ini terlihat dari

peningkatan dosis yang semakin lama semakin besar dan gejala putus obat. Keduanya

menyebabkan seseorang untuk berusaha terus-menerus mengkonsumsi NAPZA.

- Secara psikis

Berkaitan dengan berubahnya beberapa fungsi mental, seperti rasa bersalah, malu dan

perasaan nyaman yang timbul dari mengkonsumsi NAPZA. Cara yang kemudian ditempuh

untuk beradaptasi dengan perubahan fungsi mental itu adalah dengan mengkonsumsi lagi

NAPZA.

- Secara sosial

Dampak sosial yang memperkuat pemakaian NAPZA. Proses ini biasanya diawali dengan

perpecahan di dalam kelompok sosial terdekat seperti keluarga (lihat faktor penyebab

keluarga), sehingga muncul konflik dengan orang tua, teman-teman, pihak sekolah atau

pekerjaan. Perasaan dikucilkan pihak-pihak ini kemudian menyebabkan si penyalahguna

bergabung dengan kelompok orang-orang serupa, yaitu para penyalahguna NAPZA juga.

Semua akibat ini berujung pada meningkatkannya perilaku penyalahgunaan NAPZA.

Beberapa dampak yang sering terjadi dari peningkatan ini adalah sebagai berikut.

24

Page 25: PENGERTIAN NAPZA

- Dari kebutuhan untuk memperoleh NAPZA terus-menerus menyebabkan penyalahguna

sering melakukan pelanggaran hukum seperti mencuri dan menipu orang lain untuk

mendapatkan uang membeli NAPZA.

- Menurun bahkan menghilangnya produktivitas pemakai, apakah itu di sekolah maupun di

tempat kerja. Penyalahguna akan kehilangan daya untuk melakukan kegiatannya sehari-hari.

- Penggunaan jarum suntik secara bersama meningkatkan resiko tertularnya berbagai macam

penyakit seperti HIV. Peningkatan jumlah orang dengan HIV positif di Indonesia akhir-akhir

ini berkaitan erat dengan meningkatnya penyalahgunaan NAPZA.

- Pemakaian NAPZA secara berlebihan menyebabkan kematian. Gejala over dosis pada

penyalahguna NAPZA menjadi lebih besar karena batas toleransi seseorang sering tidak

disadari oleh yang bersangkutan.

Menurut Al Bachri (dalam Budiarta, 2000), dampak dari penggunaan Napza bagi

penggunanya adalah merasakan kecemasan yang luar biasa, paranoid, delusi formikasi,

berperilaku agresi, memiliki nafsu seksual yang tinggi, dan timbulnya berbagai penyakit

seperti stroke, radang hati, jantung dan sebagainya hingga menimbulkan kematian.

TINGKAT PEMAKAIAN NAPZA

Pemakaian coba-coba : tujuannya ingin mencoba untuk memenuhi rasa ingin tahu

Pemakaian rekreasional : untuk bersenang-senang saat rekreasi/sensasi

Pemakaian situasional : pemakaian saat mengalami keadaan tertentu seperti sedih, kecewa dll untuk menghilangkan perasaan tersebut

Penyalahgunaan (abuse) : pemakaian yang patologis, ditandai intoksikasi sepanjang hari, tidak mampu mengurangi atau menghentikan, terus menggunakan walaupun menderita sakit fisik yang cukup berat

Ketergantungan (dependent use) : telah terjadi toleransi tubuh dan gejala putus obat, bila pemakaian dihentikan atau dikurangi dosisnya.

25

Page 26: PENGERTIAN NAPZA

MITOS-MITOS TENTANG NAPZA

NAPZA (Mariyuana) dianggap dapat meningkatkan suasana hati, gairah sex, rangsangan seksual, kenyataannya THC pada pria berakibat hipertrofi prostat dan testis, menurnnya kadar hormon testosteron, dorongan sexsual menurun, disfungsi ereksi, ggn sperma. Bagi wanita : berpengaruh ggn sel telur dan dorongan seksual yang menurun

Mengkonsumsi NAPZA (heroin) akan menambahkekuatan dan aktivitas laki-laki. Ternyat Heroin pada pria menjadikan penurunan kadar testoteron, turunya gairah seksual, disfungsi ereksi, hambatan ejakulasi. Sedang heroin pada wanita menyebabkan penurunan dorongan seksual, kegagalan orgasme, terhambatnya menstruasi dan infertilitas

Ganja memiliki efek medis yang digunakan pda pasien kemoterapi untuk menghilangkan rasa mual dan meningkatkan nafsu makan bagi penderita HIV AIDS

Ganja yang dihisap tidak memilikimanfaat medis. Menghisap ganja sama dengan memasukkan THC ke dalam sistem tubuh, akibatnya menurunya imunitas, kanker kepala, kanker kepal dal leher

Hipertropy prostat dan testis

Tujuan terapi pada penderita NAPZA (Husin, 2001);

Abstinence: ini yang paling ideal, namun suatu kenyataan sebagian besar pasien tidak mampu atau tidak bermotivasi untuk itu.

Pengurangan keseringan (frekuensi) dan keparahan relaps, banyak hal yang dapat dipergunakan untuk mencapai keadaan tersebut, yang paling banyak adalah pemberian suatu ketrampilan untuk mencegah pengulangan.

Memperbaiki fungsi psikologis, dan fungsi adaptasi sosial. Tujuan ini sekarang diberikan fasilitasi oleh pemerintah, yaitu dengan diberikannya pelayanan di Rumah Sakit yang di tunjuk, seperti yang termaktub dalam UU no 35 2009 pasal 56. Rumah sakit akan melakukan terapi rumatan dengan Metadon.

KONSEP DASAR TERAPI (Nida, 1999):

Tidak ada satu-satunya bentuk terapi yang sesuai untuk semua individu

26

Page 27: PENGERTIAN NAPZA

Fasilitas terapi harus selalu tersedia sepanjang waktu, karena kapan kebutuhan diperlukan tidak dapat diramal.

Terapi yang efektif yaitu harus mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu, tidak semata-mata menghentikan penggunaan NAPZA.

Rencana terapi harus sering dievaluasi, kontinyu, dimodifikasi guna penyesuaian dengan need korban.

Korban ketergantungan harus bertahan dalam satu periode waktu yang cukup lama Konseling dan psikoterapi merupakan komponen penting Medikasi juga penting, namun diperlukan kombinasi dengan konseling dan terapi

perilaku Ko-morbiditas baik fisik maupun psikiatrik harus diterapi bersama-sama dan

integratif Detoksifikasi hanya awal terapi, dan banyak dilaporkan kegagalan jika menggunakan

terapi tunggal Terapi tidak harus selalu voluntary, kadang-kadang juga compulsory Dalam proses terapi, korban ketergantungan sering menggunakan zat lain tanpa

sepengetahuan terapis, sehingga perlu selalu dimonitor Konsekuensi fisik lain juga harus mendapatkan terapi, recovery adalah suatu proses

panjang.

Jenis terapi: digunakan terapi kombinasi yaitu farmako terapi dan non-farmakoterapi

Terapi umum keadaan EMERGENSI (BNN, 2003):

1. Airway; bebaskan jalan nafas2. Breathing: lancarkan pernafasan3. Circulation: lancarkan peredaran darah4. Pemeriksaan lebih lanjut kemungkinan perdarahan atau trauma5. Observasi kemungkinan kejang6. Bila terjadi hipoglikemia, berikan 50ml Glukosa 50% IV

Terapi Simtomatik: Analgetik Hipnotik-sedatif Anti agresif

27

Page 28: PENGERTIAN NAPZA

Anti anxietas Anti halusinasi

Terapi Withdrawal: Abrupt withdrawal (cold turkey) atau hanya obat-obat simtomatik Klasik (clonidin, kodein, plus obat-obatan simtomatik) Metadon Buprenorfin Rapit detox atau ultra rapid detox

Terapi SubtitusiSering dinamakan Program Terapi RumatanZat subtitusi yang digunakan:

Full agonist metadon, feroin, morfin) Antagonist (naltrkson, nalokson) Partial agonist (buprenorfin)

Nama program terapi tergantung pada jenis zat subtitusi yang digunakanOpioid yang digunakan digantikan dengan subtitusi metadon ataupun buprenorfin maupun naltrekson. Terbukti cukup efektif dalam:

Meningkatkan rasa kesejahteraan korban/klien. Memudahkan kembali ke aktivitas pekerjaan / fungsi dalam masyarakat. Mampu menurunkan angka kriminalitas dan meningkatkan kepatuhan terapi

Kontroversi terapi subtitusi: Menggunakan opiate sintetis yang sangat adiktif Dapat berakibat mengganti ketergantungan Tidak semua berhasil

Terapi KomplikasiKomplikasi dari ketergantungan NAPZA dapat berupa : Overdosis, Infeksi, Psikosis, Gangguan Perilaku. Terapi yang diberikan disesuaikan dengan gejala yang muncul.Program Terapi

Integrated Dual Disorder Therapy Program (IDDT) Program Terapi Residensi Program Terapi Harm Reduction

Harm Ruduction (depkes, 2007): Penjangkauan dan Pendampingan Komonikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Pendidikan Sebaya Konseling Perubahan Perilaku Konseling dan Testing HIV Sukarela (Volluntary Counselling and Testing / VCT) Program Penyucihamaan Layanan Jarum dan Alat Suntik Steril

28

Page 29: PENGERTIAN NAPZA

Pemusnahan Peralatan Suntik Bekas Layanan Terapi Pemulihan Ketergantungan Narkoba Program Terapi Rumatan Metadon Layanan Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (Care, Support, Treatment) Pelayanan Kesehatan Dasar

PSIKOTERAPIPenggunaan pada korban NAPZA dapat dilakukan secara individual maupun kelompok, masing-masing mempunyai keuntungan.Individual:

Lebih privasi Terapis lebih fleksibel untuk menanggapi permasalahan Prosentase waktu terapi lebih tinggi untuk fokus pada isu relevan individu Logistik: lebih praktis Dapat lebih sesuai untuk individu yang tidak mampu terlibat dalam kelompok Biaya tentu lebih mahal Tidak ada tekanan teman sekelompok untuk perubahan ke arah positif

Kelompok: Identifikasi timbal balik, mengurangi perasaan diasingkan Penerimaan teman sekelompok Konfrontasi terapeutik, umpan balik relistis Tekanan teman sekelompok, tanggung jawab untuk perubahan positif Pertukaran informasi, membangkitkan optimisme dan harapan Lebih hemat biaya Akan menyingkap identitas dan permasalahan pribadi ke orang lain Isi dan langkah perawatan ditentukan oleh kelompok secara keseluruhan Hanya suatu bagian kecil waktu terapi difokuskan bagi kebutuhan seseorang Kurang praktis (logistik) Tidak seluruhnya sesuai untuk semua ketergantungan zat

Cognitive Behavior Therapy (CBT)

Didasarkan atas konsep bahwa emosi dan perilaku dihasilkan (terutama, tidak semata-

mata) dari proses pikiran; dan manusia dapat mengubah proses ini untuk mendapatkan cara

merasa dan berperilaku yang berbeda (Froggatt, 2006).

Psikopatologi CBT

Activating Event (A) adalah suatu kejadian yang mengaktivasi, stressor yang sangat

mempengaruhi individu. Baik langsung maupun tidak langsung mengenai individu. Hal

tersebut sangat diyakini oleh individu (Belief, B). Karena sangat mempengaruhi pikiran

individu dan keyakinan tersebut sehingga menimbulkan konsekuensi (Consequences, C), jika

29

Page 30: PENGERTIAN NAPZA

mempengaruhi emosionalnya maka akan timbul keluhan somatik yang selanjutnya

mempengaruhi perilakunya. Keadaan tersebut akan bersifat feedback terhadap belief, atau

menjadikan penguatan terhadap belief nya. Individu semakin yakin bahwa keluhan tersebut

akibat dari stressor. Konsekuensi juga bisa langsung mempengaruhi perilakunya yang juga

akan berakibat terjadi penguatan terhadap keyakinannya (belief). Keadaan tersebut di atas

terus menerus dirasakan oleh individu yang akhirnya mempengaruhi kinerjanya, peran

sosialnya, maupun peran kesehariannya.

CBT adalh melakukan pemutusan dari belief dan atau feedback yang menimbulkan

konsekuinsi somatik dan perilaku atau agar supaya tidak menimbulkan penguatan terhadap

keyakinannya. Juga bisa pada konsekuensi yang mempengaruhi emosionalnya, sehingga

tidak menimbulkan keluhan somatik lagi.

Penggunaan CBT untuk korban NAPZA Penyalahgunaan zat diperantarai proses kognitif dan tingkah laku komplek Penyalahgunaan zat dan hubungannya dengan proses kognitif perilaku adalah proses

yang dipelajari Penyalahgunaan zat dan hubungannya dengan proses kognitif perilaku dapat

dimofikasi, terutama dengan CBT

CBT untuk penata laksanaan ketergantungan zat dapat juga dikombinasikan dengan terapi yang lain, seperti: Motivational Enhancement Therapy, Contigency Management, Cognitf therapy, Behavioral Marital therapy, Community Reinforcement Approach.

Kesimpulan

Napza adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat adiktif lainya.

Napza mencakup segala macam zat yang disalah gunakan yang dapat mengubah tingkat

kesadaran seseorang.

Pelanggaran atas ketentuan UU dan peraturan-paraturan penyalahgunaan obat-obatan

terlarang dahulu diancam dengan sanksi pidana sebagaimana yang diatur dalam UU tentang

Narkotika dan Psikotropika dalam UU No 22 tahun 1997, yang menyebutkan bahwa

pengguna dan pengedar obat-obatan terlarang di hukum minimal kurungan penjara dan

maksimal hukuman mati.

Dalam psikologi forensik dapat dianalisis penyebab seseorang menyalahgunakan

napza serta dampak yang ditimbulkan dari pemakaian napza tersebut, yang biasanya berakhir

pada ketergantungan pemakaian. Ketergantungan dapat psikologis terjadi ketika pengguna

30

Page 31: PENGERTIAN NAPZA

narkoba ingin menghindari persoalan hidup yang dihadapi dan melepaskan diri dari suatu

keadaan atau kesulitan hidup. Kesulitan hidup tersebut dapat berupa tekanan ekonomi,

konflik dalam keluarga, masalah pekerjaan, atau masalah-masalah lain yang dapat

menimbulkan stres. Keadaan tersebut terus-menerus terjadi atau berulang kembali. Akibatnya

pengguna narkoba tergantung dengan narkoba yang dikonsumsinya. Penggunaan yang

semula dalam waktu-waktu tertentu, akhirnya menjadi kebiasaan yang tidak bisa dilepaskan

(Sasangka, 2003).

Seiring berkembangnya zaman, saat ini, undang-undang yang berlaku dalam masalah

narkotika ini adalah Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Perubahannya

salah satunya dari segi hukumannya, yaitu para pengguna obat-obatan terlarang tersebut tidak

dikenakan sanksi penjara, melainkan hanya masuk rehabilitasi saja. Pemerintah dalam

Undang-Undang Narkotika pasal 45 mewajibkan pecandu untuk menjalani pengobatan dan

perawatan melalui fasilitas rehabilitasiilitasi. Rehabilitasiilitasi dilakukan dengan maksud

untuk memulihkan dan mengembangkan kemampuan fisik, mental dan sosial penderita yang

bersangkutan (Supramono, 2004). Hal ini dikarenakan para pengguna obat-obatan terlarang

itu dianggap sebagai korban, bukan pelaku. Sementara para pengedar Obat-obatan terlarang

dihukum penjara hingga hukuman mati. Dalam proses rehabilitasi tersebut peran psikologi

forensik adalah berperan dalam proses menegakan hukum yang diberikan kepada korban

serta berperan didalam proses rehabilitasi dengan memberikan dukungan psikologis kepada

para pengguna napza tersebut.

Masuknya seseorang ke dalam jeratan ketergantungan akan mengakibatkan kebutuhan

zat narkoba secara pasti meningkat dan terus menerus. Keadaan ini tentu saja berdampak

kepada meningkatnya kebutuhan finansialnya dalam upaya memperoleh zat tersebut. Bagi

mereka yang memiliki sumber daya keuangan cukup maka ia akan dapat bertahan lama,

tetapi mereka yang terbatas sumber daya ekonominya, maka ia akan mulai menjual barang-

barangnya sendiri, kemudian mencuri uang atau barang orang lain, atau terjebak ke dalam

prostitusi, atau kegiatan kejahatan terorganisasi lainnya. Dalam hal keadaan ini telah

terlaksana, maka dengan sendirinya dapat diterapkan ketentuan hukum pidana lain yang

sesuai.

31

Page 32: PENGERTIAN NAPZA

DAFTAR PUSTAKA

Nevid, dkk. 2003. Psikologi Abnormal Edisi kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah psikososial dan gangguan

jiwa / Jenny Marlindawani Purba… [et.al]. – Medan: USU Press, 2008.

Hawari, Dadang.,2003, Penyelahgunaan dan ketergantungan NAZA,FKUI,

Jakarta, gaya baru

Constanzo, Mark. 2008. Aplikasi Psikologi dalam Sistem Hukum.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/1811/1/

Artikel_10500364.pdf.

32

Page 33: PENGERTIAN NAPZA

http://www.psychologymania.com/2012/06/penggunaan-narkoba.html

http://www.psychologymania.com/2012/06/definisi-narkoba.html

33