media interaktif

12
Media Interaktif Berdasarkan penjelasan pada jenis-jenis media pembelajaran, bahwa Seels & Glasgow (dalam Arsyad, 2002:33) mengelompokkan media interaktif merupakan kelompok pilihan media teknologi mutakhir. Media teknologi mutakhir sendiri dibedakan menjadi (1) media berbasis telekomunikasi, misal teleconference, kuliah jarak jauh, dan (2) media berbasis mikroprosesor, misal computer-assistted instruction, permainan komputer, sistem tutor intelejen, interaktif, hypermedia, dan compact (video) disc. Media pembelajaran interaktif adalah suatu sistem penyampaian pengajaran yang menyajikan materi video rekaman dengan pengendalian komputer kepada penonton (siswa) yang tidak hanya mendengar dan melihat video dan suara, tetapi juga memberikan respon yang aktif, dan respon itu yang menentukan kecepatan dan sekuensi penyajian (Seels & Glasgow dalam Arsyad, 2002:36). Media pembelajaran interaktif yang dimaksudkan adalah berbentuk Compact-Disk (CD). Media ini disebut CD Multimedia Interaktif. Disebut multimedia dikarenakan bahwa media ini memiliki unsur audio-visual (termasuk animasi). Disebut interaktif karena media ini dirancang dengan melibatkan respon pemakai secara aktif. Karena itu, media ini berupa CD, maka dapat dikelompokkan sebagai  bahan ajar e-Learning . Swajati (2005) mengemukakan bahwa e-Learning merupakan usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar yang ada di sekolah ke dalam bentuk digital. Huruf “e” yang ada di depan kata learning merupakan singkatan dari kata “elektronik”. Jadi, e-  Learning dapat diartikan sebagai proses belajar yang menggunakan media elektronik dan digital. Memahami pengertian e-Learning dapat menimbulkan kebingungan karena merujuk pada banyak istilah yang berbeda dalam mendefinisikan sesuatu yang sama. Swajati (2005:5) mengemukakan  bahwa banyak orang lebih memilih kata learning dari pada training, karena dogs are trained, people learn. Lebih lanjut ia menhelaskan bahwa istilah yang berhubungan dengan e-Learning adalah Technology-Based Learning (TBL) daripada Technology-Based Training (TBT), Computer-Based Training (CBT), Computer-Based Learning (CBL), Computer-Based Instruction (CBI), Computer-  Based Education (CBE), Internet-Based Training (IBT), Intranet-Based Training (juga IBT), dll. Hal ini terbukti dengan pernyataan Kemp (dalam Sadiman 2002:28) yang menyebutkan istilah Computer- Based Instruction (CBI). Menurut Swajati (2005:7-9), model-model dalam e-Learning dapat berupa tutorial, simulasi,  Electronic Performance Support System (EPSS) misal aplikasi Help pada software Microsoft Ofiice, game instruksional, tes, pemeliharaan dokumen, dan panduan, serta bisa kombinasikan berbagai model. Berdasarkan pengamatan peneliti, media e-Learning dapat dibedakan menjadi dua, yaitu media interaktif online dan offline. Media e-Learning yang bersifat online dapat diwujudkan dalam bentuk website/situs. Tentu pemanfaatan media online ini memakan biaya yang cukup besar dan memperlambat jaringan jika menggunakan file media yang sangat besar, namun juga memberikan kemudahan menyampaikan, meng-update isi, para siswa juga bisa mengirim email kepada siswa lain, mengirim komentar pada forum diskusi, memakai ruang chat, hingga link video conference untuk  berkomunikasi langsung. Sedangkan media e-Learning yang bersifat offline dapat diwujudkan dalam  bentuk CD. Keuntungan pemanfaatan media offline, misalnya CD-Multimedia Interaktif adalah (1) mampu menampilkan multimedia dengan file lebih besar, (2) jauh lebih hemat dibanding dengan  pemanfaatan media secara online, (3) tingkat interaktivitasnya tinggi karena memiliki lebih banyak  pengalaman belajar melalui teks, audio, video, hingga animasi yang dikemas dengan tayangan gambar yang ditampilkan bersamaan dengan judul dan narasi suara dan juga menampilkan tingkah laku manusia atau pekerjaan yang kompleks. Lebih lanjut Swajati (2005:11) menjelaskan bahwa pada akhir 1980 dikembangkan konsep CD- Interaktif (CD-I) yang dirancang untuk digunakan di rumah, sekolah, dan kantor. Popularitas format CD-I didukung oleh kemudahan dan murahnya biaya karena dapat dihubungkan dengan TV seperti halnya VCR. Disk-I dapat memuat teks, animasi komputer, dan audio digital bersamaan dengan video yang ditampilan secara full-screen. Namun pada saat kompuert multimedia mengalami penurunan harga yang sangat cepat, popularitas teknologi CD-I terkalahkan. Setelah CD-I tumbang, banyak  berkembang CD Multimedia Interaktif yang menuntut perlengkapan CD-ROM (Compact Disk—Read Only Memory) yang telah menjadi perlengkapan standar untuk semua komputer beberapa tahun ini. e-

Upload: adilahelmi

Post on 16-Jul-2015

328 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Media Interaktif

5/13/2018 Media Interaktif - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-interaktif-55a754d57c03b 1/12

 

Media Interaktif 

Berdasarkan penjelasan pada jenis-jenis media pembelajaran, bahwa Seels & Glasgow (dalam Arsyad,

2002:33) mengelompokkan media interaktif merupakan kelompok pilihan media teknologi mutakhir.

Media teknologi mutakhir sendiri dibedakan menjadi (1) media berbasis telekomunikasi, misal

teleconference, kuliah jarak jauh, dan (2) media berbasis mikroprosesor, misal computer-assistted instruction, permainan komputer, sistem tutor intelejen, interaktif, hypermedia, dan compact (video)disc.

Media pembelajaran interaktif adalah suatu sistem penyampaian pengajaran yang menyajikan materi

video rekaman dengan pengendalian komputer kepada penonton (siswa) yang tidak hanya mendengar 

dan melihat video dan suara, tetapi juga memberikan respon yang aktif, dan respon itu yang

menentukan kecepatan dan sekuensi penyajian (Seels & Glasgow dalam Arsyad, 2002:36).

Media pembelajaran interaktif yang dimaksudkan adalah berbentuk Compact-Disk (CD). Media ini

disebut CD Multimedia Interaktif. Disebut multimedia dikarenakan bahwa media ini memiliki unsur 

audio-visual (termasuk animasi). Disebut interaktif karena media ini dirancang dengan melibatkan

respon pemakai secara aktif. Karena itu, media ini berupa CD, maka dapat dikelompokkan sebagai

 bahan ajar e-Learning . Swajati (2005) mengemukakan bahwa e-Learning merupakan usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar yang ada di sekolah ke dalam bentuk digital.

Huruf “e” yang ada di depan kata learning merupakan singkatan dari kata “elektronik”. Jadi, e- Learning dapat diartikan sebagai proses belajar yang menggunakan media elektronik dan digital.

Memahami pengertian e-Learning dapat menimbulkan kebingungan karena merujuk pada banyak 

istilah yang berbeda dalam mendefinisikan sesuatu yang sama. Swajati (2005:5) mengemukakan

 bahwa banyak orang lebih memilih kata learning dari pada training, karena dogs are trained, peoplelearn. Lebih lanjut ia menhelaskan bahwa istilah yang berhubungan dengan e-Learning adalah

Technology-Based Learning (TBL) daripada Technology-Based Training (TBT), Computer-Based Training (CBT), Computer-Based Learning (CBL), Computer-Based Instruction (CBI), Computer-

 Based Education (CBE), Internet-Based Training (IBT), Intranet-Based Training (juga IBT), dll. Hal

ini terbukti dengan pernyataan Kemp (dalam Sadiman 2002:28) yang menyebutkan istilah Computer-

Based Instruction (CBI).Menurut Swajati (2005:7-9), model-model dalam e-Learning dapat berupa tutorial, simulasi,

 Electronic Performance Support System (EPSS) misal aplikasi Help pada software Microsoft Ofiice,

game instruksional, tes, pemeliharaan dokumen, dan panduan, serta bisa kombinasikan berbagai

model.

Berdasarkan pengamatan peneliti, media e-Learning dapat dibedakan menjadi dua, yaitu media

interaktif online dan offline. Media e-Learning yang bersifat online dapat diwujudkan dalam bentuk 

website/situs. Tentu pemanfaatan media online ini memakan biaya yang cukup besar dan

memperlambat jaringan jika menggunakan file media yang sangat besar, namun juga memberikan

kemudahan menyampaikan, meng-update isi, para siswa juga bisa mengirim email kepada siswa lain,

mengirim komentar pada forum diskusi, memakai ruang chat, hingga link video conference untuk 

 berkomunikasi langsung. Sedangkan media e-Learning yang bersifat offline dapat diwujudkan dalam

 bentuk CD. Keuntungan pemanfaatan media offline, misalnya CD-Multimedia Interaktif adalah (1)mampu menampilkan multimedia dengan file lebih besar, (2) jauh lebih hemat dibanding dengan

 pemanfaatan media secara online, (3) tingkat interaktivitasnya tinggi karena memiliki lebih banyak 

 pengalaman belajar melalui teks, audio, video, hingga animasi yang dikemas dengan tayangan gambar 

yang ditampilkan bersamaan dengan judul dan narasi suara dan juga menampilkan tingkah laku

manusia atau pekerjaan yang kompleks.

Lebih lanjut Swajati (2005:11) menjelaskan bahwa pada akhir 1980 dikembangkan konsep CD-

Interaktif (CD-I) yang dirancang untuk digunakan di rumah, sekolah, dan kantor. Popularitas format

CD-I didukung oleh kemudahan dan murahnya biaya karena dapat dihubungkan dengan TV seperti

halnya VCR. Disk-I dapat memuat teks, animasi komputer, dan audio digital bersamaan dengan video

yang ditampilan secara full-screen. Namun pada saat kompuert multimedia mengalami penurunan

harga yang sangat cepat, popularitas teknologi CD-I terkalahkan. Setelah CD-I tumbang, banyak 

 berkembang CD Multimedia Interaktif yang menuntut perlengkapan CD-ROM (Compact Disk—Read Only Memory) yang telah menjadi perlengkapan standar untuk semua komputer beberapa tahun ini. e-

Page 2: Media Interaktif

5/13/2018 Media Interaktif - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-interaktif-55a754d57c03b 2/12

 

 Learning mulai disampaikan melalui CD-ROM sejak pertengahan tahun 1990. CD-ROM ini

 berkembang menjadi DVD-ROM ( Digital Video Disk—Read Only Memory). CD-ROM memiliki

kapasitas 650 MB atau hampir 1 jam durasi video berkualitas rendah sedangkan DVD-ROM memiliki

kapasitas jauh lebih besar, yaitu 4,7 GB atau 2 jam lebih durasi video berkualitas tinggi. Hanya saja,

di Indonesia, media DVD-ROM ini tidak sepesat CD-ROM karena harga player maupun disk lebih

mahal daripada CD-ROM yang harga disk -nya dimulai dengan harga Rp 1.500,00 padahal disket

dijual dengan kisaran harga Rp 3.000,00 dengan kapasitas 1,44 MB atau 6 detik durasi video

 berkualitas rendah.

Di masa depan, Swajati (2005:2) mengemukakan bahwa e-Learning akan disampaikan menggunakan

 Personal Digital Assistant (PDA), misalnya Palm Pilot dan Pocket PC, bahkan lewat piranti wireless

seperti telepon seluler. Hal ini merupakan inovasi baru dalam dunia pendidikan. Media ini

digolongkan dalam bentuk pendidikan bergerak (mobile education) yang disebut sebagai m-Learning.

Sumber : http://endonesa.wordpress.com/ajaran-pembelajaran/media-interaktif/ 

Diunduh : selasa, 28 februari 2012

Pemanfaatan Media CD Interaktif Terhadap Hasil Belajar

Posted by Arief Fadly On Minggu, September 11, 2011 1 comments

1. Pengertian Media Arief Sardiman mengemukakan bahwa kata “media” berasal

dari bahasa latin yang secara harafiah berarti “perantara” atau “pengantar”

yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Menurut

yahya Nursidik,2007:Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang secaraharafiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Namun pengertian media

dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,

fotografis atau elektronis untuk menagkap, memproses, dan menyusun kembali

informasi visual atau verbal. Schramm (Akhmad Sudrajat) mengemukakan

bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat

dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Hamidjojo (dalam Latuheru,

1993:27) mengatakan: Media sebagai bentuk perantara yang digunakan oleh

manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat

sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada

penerima yang dituju. Marshall Luhan (Harjanto, 2003:246) berpendapat bahwa:media adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi

orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan dia. Menurut

Kiranawati,2008:Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang

pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa

sehingga proses belajar mengajar terjadi. Berdasarkan beberapa pengertian

tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media merupakan alat

perantara yang digunakan untuk menyampaikan suatu pesan dari pengirim ke

penerima sehingga dapat menimbulkan rangsangan pikiran, perasaan, perhatian

dan minat serta perhatian siswa sedemikin rupa sehingga proses belajar dapatterjadi. Menurut Wawan Rusmawan (2008), sejumlah manfaat yang dipetik pada

Page 3: Media Interaktif

5/13/2018 Media Interaktif - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-interaktif-55a754d57c03b 3/12

 

saat menggunaan media pembelajaran antar lain: 1) Membantu kemudahan

mengajar bagi guru. 2) Melalui alat bantu pengajar menjelaskan konsep/tema

pelajaran yang abstrak dapat diwujudkan dalam bentuk kongkrit melalui contoh

model. 3) Kegiatan belajar mengajar tidak membosankan atau tidak monoton. 4)

Segala indra dapat diaktifkan dan turut berdialog/berproses. 5) Kelemahan satu

indra misalnya mata atau pendengaran dapat diimbangi oleh indra lainya. 6)

Lebih menarik minat dan kesenangan siswa serta memberikan variasi cara

belajar siswa 7) Membantu mendekatkan dunia teori dengan realita yang

sesunguhnya. 2. Pengertian CD Interaktif CD Interaktif berasal dari dua istilah

yaitu CD dan Interaktif. CD berasal dari bahasa Ingris merupakan singkatan dari

Compact Disc, sedangkan interaktif dalam KBBI diartikan sebagai dialog antara

komputer dan terminal atau komputer dengan komputer. Arsyad (2002)

menyatakan bahwa media pembelajaran interaktif adalah suatu sistem

penyampaian pengajaran yang menyajikan materi video rekaman dengan

pengendalian komputer kepada penonton (siswa) yang tidak hanya mendengar

dan melihat video dan suara, tetapi juga memberikan respon yang aktif, danrespon itu yang menentukan kecepatan dan sekuensi penyajian. CD Interaktif 

adalah salah satu media interaktif yang bisa tergolong baru. Media ini

sebenarnya merupakan pengembangan dari teknologi internet yang akhir-akhir

ini berkembang pesat. Sebagaimana dimaklumi bahwa teknologi internet saat ini

menjadi salah satu tolok ukur majunya suatu perusahaan. CD Interaktif 

merupakan sebuah media yang menegaskan sebuah format multimedia dapat

dikemas dalam sebuah CD (Compact Disk) dengan tujuan aplikasi interaktif di

dalamnya. CD ROM (Read Only Memory) merupakan satu-satunya dari beberapa

kemungkinan yang dapat menyatukan suara, video, teks, dan program dalam

CD, disini terlihat bahwa sistem interaktif yang dipakai CD Interaktif sama persisdengan sistem navigasi pada internet, hanya yang berbeda di sini adalah media

yang dipakai keduanya. CD Interaktif memakai media off line berupa CD

sementara Internet memakai media on line. Media ini disebut CD Interaktif.

Disebut media dikarenakan memiliki unsur audio-visual (termasuk animasi).

Disebut interaktif karena media ini dirancang dengan melibatkan respon

pemakai secara aktif. Karena itu, media ini berupa CD, maka dapat

dikelompokkan sebagai bahan ajar e-Learning (Arsyad,2002). Menurut

Maroebeni (2008), kelebihan menggunakan CD Interaktif : 1. Menambah

pengetahuan. Pengetahuan di sini adalah materi pembelajaran yang dirancang

kemudahannya dalam CD Interaktif bagi pengguna. 2. Tampilan audio visualyang menarik. Menarik di sini tentu saja jika dibandingkan dengan media

konvensional seperti buku atau media dua dimensi lainnya. Kemenarikan di sini

utamanya karena sistem interaksi yang tidak dimiliki oleh media cetak (buku)

maupun media elektronik lain (film TV, audio). Tahapan-tahapan dalam

menggunakan media CD Interaktif dibagi menjadi 3 tahap, yaitu

persiapan,pelaksanaan dan tindak lanjut. 1. Tahap persiapan meliputi: Meneliti

kelengkapan media audio interaktif dan petunjuk pemanfaatan Memeriksa

peralatan penyaji, bahan belajar, dan sarana penunjangnya Mempelajari isi

program Mengatur ruangan, tempat duduk siswa, dan peralatan penyaji

Menjelaskan tujuan yang akan dicapai, topik yang akan dipelajari, dan kegiatanyang akan dilakukan di kelas. 2. Tahap Pelaksanaan a. Guru berdiri di dekat

Page 4: Media Interaktif

5/13/2018 Media Interaktif - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-interaktif-55a754d57c03b 4/12

 

peralatan pemanfaatan media dan tidak berjalan ke sana kemari yang dapat

mengganggu perhatian siswa b. Memutar CD Interaktif dan mengatur volumenya

c. Memperhatikan aktifitas siswa dan mengelola kelas sesuai rancangan

pembelajaran yang telah ditentukan d. Bila perlu hentikan CD Interaktif dan beri

kesmpatan siswa untuk bertanya e. Hentikan CD Interaktif dan memberi

kesempatan siswa mengerjakan tugas bila pada media tersebut terdapat tugas

yang harus dikerjakan f. Bila perlu memutar ulang CD Interaktif pada bagian

yang kurang jelas bagi siswa. 3. Tahap Tindak Lanjut Mengajukan pertanyaan

tentang materi SD Interaktif Memberikan penguatan, penjelasan tambahan, dan

pengayaan terhadap materi yang telah didengarkan Jika perlu memutar kembali

media audio pada bagian-bagian tertentu Membimbing siswa untuk membuat

kesimpulan isi program Memberikan tugas/latihan dan tes sesuai dengan topik

Memeriksa jawaban siswa 3. Hasil BelajarYang Diperoleh a. Belajar Ada beberapa

pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tentang pengertian belajar. Menurut

Sardiman (1992 : 22) belajar senantiasa merupakan perubahan tingkah laku

atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca,mengamati, mendengarkan, meniru dan sebagainya. Menurut Purwanto (1990:

85): Belajar adalah merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan dan

pengalaman, dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh

pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai belajar, seperti

perubahan-perubahan yang terjadi pada seorang bayi. Sudjana (2004: 28)

mengemukakan bahwa belajar bukan menghapal dan bukan pula mengingat,

belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada

diri seseorang. Menurut Sahabuddin (Abdul Haling, 2007: 2),Belajar ialah sebagai

suatu proses kegiatan yang menimbulkan kelakuan baru atau merubah kelakuan

lama sehingga seseorang lebih mampu memecahkan masalah danmenyesuaikan diri terhadap situasi-situasi yang dihadapi dalam hidupnya.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diutarakan di atas mengenai

pengertian belajar, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan

tingkah laku dalam diri seseorang (individu) yang disebabkan oleh adanya suatu

proses aktif yang terjadi melalui latihan dan pengalaman. b. Hasil Belajar

Nurhayati ( 2007: 20) mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan

perwujudan perilaku belajar yang biasanya terlihat dalam perubahan, kebiasaan,

keterampilan, sikap, pengamatan dan kemampuan. Hasil belajar dapat dilihat

dan diukur. Keberhasilan dalam proses belajar dapat dilihat dari hasil belajarnya.

Hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang sebagai prosesbelajar, ataupun merupakan penguasaan pengetahuan keterampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran, yang biasanya ditunjukkan dengan nilai tes

atau nilai yang diberikan guru. Menurut Sudjana (1996: 22) bahwa hasil belajar

merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajar. Jadi hasil belajar adalah akibat dari suatu aktivitas yang dapat diketahui

perubahannya dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap

melalui ujian tes atau ujian. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang

dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Benyamin Bloom (Anni,

2004: 6) membagi hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu : a. Ranah kognitif,

berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri daripengetahuan/ingatan, pemahaman, analisis, aplikasi, sintesis dan evaluasi.

Page 5: Media Interaktif

5/13/2018 Media Interaktif - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-interaktif-55a754d57c03b 5/12

 

Keenam tujuan ini sifatnya hierarkis, artinya kemampuan evaluasi belum

tercapai bila kemampuan sebelumnya belum dikuasai. b. Ranah afektif,

berkenaan dengan sikap yang terdiri dari penerimaan, penanggapan, penilaian,

pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup. c. Ranah psikomotorik,

berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak.

Sedangkan Howard Kingsley (Sudjana, 2004: 45) membagi tiga macam hasil

belajar, yakni: (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian

(c) sikap dan cita-cita, yang masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan

yang ditetapkan dalam kurikulum sekolah. Berdasarkan beberapa pendapat

yang telah diutarakan di atas mengenai pengertian hasil belajar, maka dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada diri

seseorang setelah melalui suatu proses belajar, baik dari segi kognitifnya

(pengetahuan), afektifnya (sikap) maupun dari segi psikomotoriknya

(keterampilan). 4. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Menurut Slameto

(2003: 54) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa digolongkan

menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. 1. Faktor Intern Faktor internyang ada dalam diri siswa. Faktor intern dapat dikelompokkan, yaitu faktor

 jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. a. Faktor jasmaniah Faktor

 jasmaniah meliput faktor kesehatan dan cacat tubuh. Proses kegiatan seseorang

akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan

cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah.

Agar seseorang dapat belajar dengan baik, kesehatan badanya harus tetap

terjamin. Keadaan cacat tubuh mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat

belajarnya juga terganggu. b. Faktor pikologis Faktor psikologis yang

mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu intelegensi, perhatian, minat, bakat,

motif, kematangan dan kesiapan. Faktor intelegensi atau kecerdasan merupakansalah satu faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar

siswa. Siswa yang intelegensinya rendah, sulit untuk mencapai hasil belajar yang

baik. Menurut Hamalik (2001 : 59), siswa yang memiliki tingkat kecerdasan yang

tinggi umumnya memiliki perhatian yang lebih baik, belajar lebih cepat, kurang

memerlukan latihan, mampu menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu yang

singkat, mampu menarik kesimpulan dan melakukan abstraksi. Sebaliknya siswa

yang kurang cerdas menunjukkan ciri-ciri belajar lebih lambat, memerlukan

banyak latihan, membutuhkan waktu yang lama untuk maju, tidak mampu

melakukan abstraksi. Faktor Perhatian adalah pemusatan energi psikis yang

tertuju kepada suatu objek pelajaran atau dapat dikatakan sebagai banyaksedikitnya kesadaran yang menyertai aktivitas belajar (Sardiman, 1992 : 44).

Adanya perhatian siswa terhadap pelajaran yang dihadapi sangat penting untuk

dapat menjamin hasil belajar yang baik. Bahan pelajaran yang tidak menarik

perhatian siswa, akan membosankan. Karena bosan siswa tidak ingin belajar dan

sebagai akibat, hasil belajarnya menjadi rendah atau menurun. Untuk

menimbulkan perhatian diperlukan adanya suatu dorongan. Dalam hal ini orang

tua siswa sangat diharapkan peranannya. Jika kebosanan terjadi di sekolah,

maka guru dapat mengarahkan siswa untuk memperhatikan pelajaran. Minat

belajar sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar, memiliki

pengaruh yang besar. Minat sangat besar pengaruhnya dalam mencapai hasilbelajar dalam suatu pekerjaan tertentu. Minat mengarahkan perbuatan kepada

Page 6: Media Interaktif

5/13/2018 Media Interaktif - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-interaktif-55a754d57c03b 6/12

 

suatu tujuan dan merupakan pendorong bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia

terdapat motif-motif yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia

luar. Menurut Purwanto (1990: 56), bahwa apa saja yang menarik minat

seseorang maka akan mendorongnya untuk berbuat lebih giat dan lebih baik.

 Jika bahan yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya

lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi

dalam belajar. Motif yang kuat sangat diperlukan dalam belajar. Untuk

membentuk motif yang kuat dapat dilaksanakan dengan adanya latihan-latihan

serta adanya pengaruh lingkungan yang memperkuat, jadi latihan sangat perlu

dalam belajar. c. Faktor kelelahan Kelelahan mempengaruhi hasil belajar, agar

siswa dapat belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi

kelelahan dalam belajar. 2. Faktor Ekstern Faktor ekstern adalah faktor yang ada

di luar diri siswa. Faktor ekstern dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu : faktor

keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. Lingkungan keluarga adalah

lingkungan yang paling dekat dalam kehidupan siswa. Salah satu faktor penentu

dalam keluarga adalah orang tua. Orang tua harus dapat menciptakan suatukeadaan dimana anak berkembang dalam suasana ramah tamah, kejujuran dan

kerjasama yang diperlihatkan oleh masing-masing anggota keluarga dalam

hidup mereka setiap hari. Faktor yang sangat mempengaruhi hasil belajar anak

dalam keluarga, meliputi cara mendidik, hubungan orang tua dengan anak dan

ekonomi keluarga. Sekolah sebagai tempat dimana siswa menuntut ilmu juga

ikut menentukan hasil belajar siswa. Hubungan siswa dengan guru, hubungan

siswa dengan siswa lain, kurikulum serta metode pembelajaran yang digunakan

sangat menentukan hasil belajar siswa tersebut. Masalah-masalah yang ada di

sekolah dan kurang menarik bagi siswa akan mengurangi minat belajar siswa di

sekolah sehingga hasil belajar yang diperoleh tidak akan maksimal. Kehidupanmasyarakat di sekitar siswa juga ikut berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

 Jika masyarakat di sekitar siswa melakukan kebiasaan yang tidak baik, akan

berpengaruh jelek pada siswa yang ada di lingkungan itu. Akibatnya belajarnya

terganggu dan bahkan siswa kehilangan semangat belajar. Sebaliknya jika

lingkungan siswa adalah orang yang baik-baik, siswa terpengaruh ke hal-hal

baik. Pengaruh itu dapat mendorong siswa untuk belajar lebih giat, dan hasil

belajar yang diperoleh akan baik.

Read more at: http://www.techforedu.org/2011/09/pemanfaatan-media-cd-

interaktif.htmlCopyright Technology for Education - http://tech-for-edu.blogspot.com Under

Common Share Alike Atribution

Page 7: Media Interaktif

5/13/2018 Media Interaktif - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-interaktif-55a754d57c03b 7/12

 

MEDIA AUDIO UNTUK PEMBELAJARAN

Pengertian Media Audio

Media Audio (media dengar) adalah media yang isipesannya hanya diterima melalui indera

pendengaran. Dengan kata lain, media jenis ini

hanya melibatkan indera dengar dan memanipulasi

unsur bunyi atau suara semata (Setyosari dan

Sihkabuden, 2005: 148; Yudhi Munadi, 2008)

Suara adalah fenomena fisik yang dihasilkan oleh

getaran suatu benda yang berupa sinyal analog

dengan amplitude yang berubah secara kontinyu

terhadap waktu. Suara dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (1995: 966) di antaranya berarti bunyi

yang dikeluarkan dari mulut manusia, bunyi

binatang, ucapan (perkataan), dan bunyi bahasa

(bunyi ujar). Dari itu, dilihat dari sifat pesan yang

diterima, media audio ini bisa menyampaikan

pesan verbal maupun non verbal. Pesan verbal

berupa bahasa lisan atau kata-kata, sedangkan

pesan non verbal berwujud bunyi-bunyian dan

vokalisasi, seperti gerutuan, gumam, musik, dan

lain-lain.

Page 8: Media Interaktif

5/13/2018 Media Interaktif - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-interaktif-55a754d57c03b 8/12

 

Pertumbuhan media jenis ini tidak bisa dilepaskan dari

sejarah panjang perkembangan teknologi di

bidang komunikasi suara. Samsul F.B.Morse, pada

tahun 1844, mengirim berita lewat kawat dari

Baltimore ke Washington, maka lahirlah Telegrafi.

Kemudian Alexander Graham Bell berpikir, kalau

bunyi bisa disalurkan melalui kawat, mengapa

suara tidak? Maka pada tahun 1875, Bell

melalukan percakapan lewat telepon. Kemudian

dalam rentang waktu yang tidak begitu lama (9

tahun) suara manusia dapat disiarkan ke seluruh

dunia melalui radio. Kemudian lahir alat perekam

suara dari tangan Thomas Edison dengan

ditemukannya alat Phonograf. Melalui alat ini

orang merekam suara melalui piringan hitam.

Seiring dengan perkembangan teknologi, maka

orang dapat merekam suara dengan alat perekam

yang disebut Casette tape Recorder (Setyosari dan

Sihkabuden, 2005). Kini media ini semakin

berkembang dengan ditemukannya pelbagai

perangkat baru yang bersifat digital seperti

compact disc (CD), hard disc, flash disc, dan lain

lain.

Sedangkan pendengaran adalah alat untuk 

mendengarkan. Sebelum Johanes Gutenberg

menemukan mesin cetak, kebanyakan informasi

disampaikan dari generasi ke generasi secara

lisan. Banyak orang menghabiskan waktu untuk 

mendengarkan daripada untuk melakukan metode

komunukasi lainnya. Dari hasil penelitian Barker

dan rekan-rekannya tahun 1981, menemukan

bahwa rata-rata mahasiswa menggunakan 53%

dari waktu bangunnya untuk mendengarkan.

Page 9: Media Interaktif

5/13/2018 Media Interaktif - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-interaktif-55a754d57c03b 9/12

 

Menurut Munadi (2008), mendengar sesungguhnya

suatu proses rumit yang melibatkan empat unsur

penting, yaitu: 1). Mendengar, 2). memperhatikan,

3). Memahami, 4). Mengingat. Jadi mendengarkan

adalah proses selektif untuk mendengar,

memperhatikan, memahami dan mengingat

simbol-simbol.[1]

 Jenis-jenis Media Audio

Untuk dapat menggunakan perangkat audio sebagai

media pembelajaran, maka ada baiknya kita

mengenal peralatan audio tersebut, terutamaperalatan yang mampu merekam suara. Di

antaranya adalah:

1. Phonograph (Gramaphone)

Alat rekam ini menggunakan cakram datar yang disebut

gramafon (gramaphone), yang kemudian dikenal

dengan nama piringan hitam (record ), yang telah

berkali-kali mengalami perkembanganpembuatannya. Piringan hitam ini, mampu

merekam berbagai macam suara mulai dari ucapan

kata-kata, suara badai, kicau burung, music

simponi dan lain-lain.hanya saja piringannya

mudah tergores dan aus serta diameternya yang

besar. Alat ini cocok digunakan untuk music,

drama, puisi, dongeng, tutur cerita dan lain-lain.

2. Open Reel Tapes

Kelebihan program audio yang menggunakan pita Open

Reel Tape Recorder ialah kualitas suaranya lebih

bagus dibandingkan dengan pita kaset. Open Reel 

Tape Recorder ini, ada yang menggunakan sestem

full track (mono) dan yang menggunaka sistem

stereo. Namun pada umumnya program-program

audio diperbanyak dalam bentuk mono.

Page 10: Media Interaktif

5/13/2018 Media Interaktif - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-interaktif-55a754d57c03b 10/12

 

3. Cassette Tape Recorder 

Perekam kaset audio ini adalah yang paling popular

dalam masyarakat. Untuk berbagai keperluan

maka dibuat pita kaset dalam beberapa kualitas,yaitu dari yang paling rendah, normal dan metal.

Namun umumnya program audio (untuk 

pendidikan), dibuat di atas pita kaset normal.

Kelebihan dari cassette tape recorder yakni: 1) memiliki

fungsi ganda yang efektif; 2) cepat dan praktis; 3)

dapat diputar berulang tanpa mempengaruhi

suara; 4) digunakan sewaktu-waktu; 5) mudahdiperbanyak/direproduksi; dan 6) mudah

menggunakan.

Sedangkan keterbatasannya sebagai berikut:1) rekaman

hanya memberikan konsumsi suara saja; 2)

komunikasi hanya satu arah saja; 3) pita kaset

suara memiliki kekuatan terbatas; dan 4) tidak 

memiliki jangkauan yang luas.

 4. Compact Disc (CD)

Inovasi secara revolusioner di dunia audio rekam terjadi

pada tahun 1979, yakni lahirnya compact disc (CD)

sebagai hasil percampuran computer dan tenaga

laser. Compact Disc atau cakram padat adalah

sebuah piringan optical yang digunakan untuk 

menyimpan data secara digital. Teknologi cakrampadat kemudian diadopsi untuk digunakan sebagai

alat penyimpan data yang dikenal sebagai CD-

ROM.

Page 11: Media Interaktif

5/13/2018 Media Interaktif - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-interaktif-55a754d57c03b 11/12

 

Beberapa kelebihan CD, yaitu: 1) Dibandingkan dengan

piringan hitam, CD lebih kecil diameternya; 2) CD

dapat tahan dalam penggunaan berulang; 3)

Teknologi CD juga memungkinkan menghilangkan

suara gangguan permukaan yang sering terjadi;

dan 4) Mutu suara dapat diperbaiki karena musik 

direkam secara digital.

5. Radio

Radio adalah satu alat komunikasi elekro magnetic

untuk mengirim dan menerima pesan suara

dengan menggunakan sistem gelombang suaramelalui udara.

Pemancar radio mengubah, atau melakukan modulasi

gelombang radio agar dapat menyampaikan

informasi. Dalam dunia pendidikan, hingga kini

radio masih digunakan sebagai media

pembelajaran, khususnya untuk program

pembelajaran jarak jauh. Penggunaan radio

sebagai media pendidikan tidak perlu diragukan

lagi peranannya, hal ini disebabkan karena radio

memiliki daya jangkauan yang luas.

Kelebihan dari penggunaan radio adalah: 1) berita

langsung dan up to date; 2) mengatasi

keterbatasan ruang, waktu, dan memperkaya

pengalaman; 3) realistik dan otentik; 4)

mempengaruhi emosi dan mengembangkanimajinasi; 5) murah dan bersifat mobil.

Sedangkan keterbatasan penggunaannya adalah: 1)

merupakan komunikasi satu arah; 2) menuntut

pemusatan perhatian; 3) terikat oleh jadwal

pemancar dan jadwal siaran; 4) tidak dapat

diulang dengar; dan 4) hanya dapat didegar saja

( Setyosari dan Sihkabuden 2005).

Page 12: Media Interaktif

5/13/2018 Media Interaktif - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/media-interaktif-55a754d57c03b 12/12

 

Secara umum, media audio memiliki kelebihan dan

keterbatasan. Kelebihannya: fleksibel, relative

murah, ringkas, mudah dibawa (portable).

Sedangkan keterbatasannya: memerlukan

peralatan khusus, memerlukan

kemampuan/ketrampilan khusus untuk 

pemanfaatannya.

Sumber: http://benramt.wordpress.com/2010/01/18/media-audio-dan-video-

untuk-pembelajaran/