media dalam pembelajaran matematika · web viewistilah media itu sendiri telah didefinisikan oleh...

25
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses komunikasi. Dalam proses komunikasi, kehadiran media sangatlah penting agar pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima oleh komunikan secara efektif. Demikian juga dalam pembelajaran, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien maka diperlukan media pembelajaran yang memudahkan siswa belajar. Apalagi pada pembelajaran matematika yang memiliki tingkat kesulitan dan keabstrakan konsep yang lebih tinggi dibanding dengan mata pelajaran yang lain. Sejalan dengan hal tersebut, Azhar Arsyad (2003: 15) menyatakan bahwa dalam suatu proses belajar mengajar, ada dua unsur yang sangat penting, yaitu metode mengajar, dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan metode mengajar tertentu akan mempengaruhi media yang digunakan. Media pembelajaran merupakan alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan guru.

Upload: ngokhanh

Post on 05-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MEDIA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA · Web viewIstilah media itu sendiri telah didefinisikan oleh beberapa ahli, di antaranya: Rohani (1997: 3) merumuskan media adalah segala sesuatu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses komunikasi.

Dalam proses komunikasi, kehadiran media sangatlah penting agar pesan yang

disampaikan oleh komunikator dapat diterima oleh komunikan secara efektif.

Demikian juga dalam pembelajaran, agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara

efektif dan efisien maka diperlukan media pembelajaran yang memudahkan siswa

belajar. Apalagi pada pembelajaran matematika yang memiliki tingkat kesulitan dan

keabstrakan konsep yang lebih tinggi dibanding dengan mata pelajaran yang lain.

Sejalan dengan hal tersebut, Azhar Arsyad (2003: 15) menyatakan bahwa

dalam suatu proses belajar mengajar, ada dua unsur yang sangat penting, yaitu

metode mengajar, dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan.

Pemilihan metode mengajar tertentu akan mempengaruhi media yang digunakan.

Media pembelajaran merupakan alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim,

kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan guru.

Bahkan di era globalisasi dan era teknologi informasi ini kehadiran ilmu dan

teknologi dengan segala fasilitasnya tidak dapat dibendung, bahkan perlu

dimanfaatkan seoptimal mungkin termasuk dalam pembelajaran. Para guru dituntut

agar mampu menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah, dan tidak menutup

kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi modern, seperti OHP, komputer, dll.

Pentingnya kemampuan guru dalam penggunaan media yang berteknologi

modern tersebut di atas terbukti dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional No 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan

Kompetensi Guru SD/MI sebagai tindak lanjut dari UU Guru dan Dosen pasal 32

yang mensyaratkan bahwa guru harus memiliki kompetensi di antaranya:

Page 2: MEDIA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA · Web viewIstilah media itu sendiri telah didefinisikan oleh beberapa ahli, di antaranya: Rohani (1997: 3) merumuskan media adalah segala sesuatu

1. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran (Butir kelima pada kompetensi pedagogik).

2. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk komunikasi dan

pengembangan diri (Butir ke-24 pada kompetensi profesional).

Namun kenyataannya masalah penggunaan media pembelajaran ini masih

sering diabaikan dengan berbagai alasan. Alasan yang sering muncul antara lain:

terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang

tepat, tidak tersedia biaya. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru telah

membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan dalam hal media pembelajaran.

Hal ini karena sesungguhnya bayak sekali jenis media yang bisa dipilih,

dikembangkan, dimanfaatkan sesuai dengan kondisi, waktu, biaya maupun tujuan

yang akan dicapai.

B. Deskripsi

Mata diklat ini membahas: pengertian dan konsepsi penggunaan media

pembelajaran, manfaat media pembelajaran, jenis-jenis media pembelajaran, dan

bagaimana memilih media yang tepat untuk topik dan tujuan pembelajaran tertentu.

C. Tujuan

Mengingat begitu pentingnya penggunaan media dalam pembelajaran,

sebagaimana telah diuraikan dalam latar belakang di atas, maka melalui mata diklat

ini, penulis ingin memberikan bekal kepada guru matematika tentang media

pembelajaran matematika. Diharapkan setelah mengikuti mata diklat ini peserta diklat

mampu:

1. Menjelaskan pengertian dan konsepsi penggunaan media pembelajaran

2. Menjelaskan manfaat media pembelajaran

3. Mengenal beberapa jenis media pembelajaran

4. Memilih media yang tepat untuk topik dan tujuan pembelajaran tertentu.

2

Page 3: MEDIA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA · Web viewIstilah media itu sendiri telah didefinisikan oleh beberapa ahli, di antaranya: Rohani (1997: 3) merumuskan media adalah segala sesuatu

D. Pokok Bahasan

Sesuai dengan tujuan pembelajaran di atas, pokok bahasan dalam mata diklat

ini adalah:

1. Pengertian dan konsepsi penggunaan media pembelajaran

2. Manfaat media pembelajaran

3. Jenis-jenis media pembelajaran

4. Pemilihan media yang tepat untuk topik dan tujuan pembelajaran tertentu.

3

Page 4: MEDIA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA · Web viewIstilah media itu sendiri telah didefinisikan oleh beberapa ahli, di antaranya: Rohani (1997: 3) merumuskan media adalah segala sesuatu

BAB II

MEDIA PEMBELAJARAN

A. Pengertian Media Pembelajaran

Frasa ”media pembelajaran” terdiri atas dua kata, yaitu media dan

pembelajaran. Istilah media itu sendiri telah didefinisikan oleh beberapa ahli, di

antaranya:

1. Rohani (1997: 3) merumuskan media adalah segala sesuatu yang dapat diindra

yang berfungsi sebagai perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi.

2. Sadiman (1993: 6) menyatakan bahwa media adalah perantara atau pengantar

pesan dari pengirim ke penerima pesan.

3. AECT (Association for Educational Communications and Technology) 1979

mengartikan media sebagai segala bentuk dan saluran untuk proses transmisi

informasi.

Sedangkan istilah pembelajaran digunakan untuk menunjukkan usaha pendidikan

yang dilaksanakan secara sengaja dengan tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu

sebelum proses dilaksanakan, serta yang pelaksanaannya terkendali (Miarso, 2004:

457).

Berdasarkan pengertian dua istilah di atas dapatlah didefinisikan istilah

”media pembelajaran”. Di antaranya:

1. Sadiman (1993: 7) mengemukakan media pendidikan adalah segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga

dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian peserta

didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

2. Depdiknas (2004: 4) merumuskan bahwa media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran,

perasaan, perhatian dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong

terjadinya proses belajar pada diri pebelajar.4

Page 5: MEDIA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA · Web viewIstilah media itu sendiri telah didefinisikan oleh beberapa ahli, di antaranya: Rohani (1997: 3) merumuskan media adalah segala sesuatu

3. Rohani (1997: 4) menyatakan media instruksional edukatif adalah sarana

komunikasi dalam proses belajar mengajar yang berupa perangkat keras maupun

perangkat lunak untuk mencapai proses dan hasil instruksional secara efektif dan

efisien, serta tujuan instruksioanl dapat dicapai dengan mudah.

4. Miarso (2004: 457) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah sarana untuk

memberikan perangsang bagi peserta didik supaya proses belajar terjadi.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta

dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik untuk

belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar serta menjadikan tujuan

pembelajaran dapat dicapai dengan mudah.

Jadi, media terdiri atas dua unsur yaitu perangkat keras (hardware) atau alat

dan perangkat lunak (software) atau bahan. Transparansi, program video adalah

software atau bahan. Software atau bahan tersebut hanya bisa disajikan jika tersedia

alatnya, yaitu OHP, video player.

Agar lebih jelas lagi perlu juga dikemukakan konsep lain yang sangat

berkaitan dengan media pembelajaran, yaitu sumber belajar. Konsep sumber

belajar memiliki cakupan yang lebih luas, yaitu semua sumber (baik berupa data,

orang, benda) yang dapat digunakan untuk memberi fasilitas/kemudahan belajar bagi

peserta didik. Sumber belajar meliputi POBATEL:

Pesan (ide, fakta, data, ajaran, informasi, dll)

Orang (guru, dosen, instruktur, widyaiswara, dll)

Bahan (buku teks, modul, transparansi, kaset program audio, film, program

CAI/CBI, dll)

Alat (OHP, komputer, tape recorder, CD player, dll)

Teknik (praktikum, demonstrasi, diskusi, tutorial, pembelajaran mandiri, dll)

Lingkungan (gedung sekolah, kebun, pasar, dll)

5

Page 6: MEDIA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA · Web viewIstilah media itu sendiri telah didefinisikan oleh beberapa ahli, di antaranya: Rohani (1997: 3) merumuskan media adalah segala sesuatu

Apa pula bedanya dengan alat peraga, dan alat bantu pembelajaran? Pada

dasarnya keduanya termasuk dalam media, karena konsep media merupakan

perkembangan lebih lanjut dari konsep-konsep tersebut. Alat peraga adalah alat atau

benda yang digunakan untuk memperagakan fakta, konsep, prinsip atau prosedur

tertentu agar tampak lebih nyata/konkret. Alat bantu adalah alat/benda yang

digunakan oleh guru untuk mempermudah tugas dalam mengajar.

B. Konsepsi Media Pembelajaran

Apa konsep awal dari penggunaan media dalam pembelajaran? Gagasan

awalnya adalah dari pemikiran Johan Amos Comenius, bahwa ”Tak ada sesuatu

dalam akal pikiran manusia, tanpa terlebih dahulu melalui pengindraan”. Berdasarkan

pemikiran itu kemudian beliau menulis buku bergambar, yang berjudul ”Orbis

Sensualium Pictus” (Dunia Tergambar), terbit tahun 1657.

Perkembangan selanjutnya, para ahli dalam dunia pendidikan meneliti

efektifitas penggunaan media dalam pembelajaran tersebut. Berdasarkan hasil

penelitian terbukti bahwa seseorang hanya dapat mengingat apa yang dia lihat sebesar

20%, apa yang didengar 30%, apa yang dia dengar dan lihat 50%, dan 80% dari apa

yang dia dengar, lihat, dan kerjakan secara simultan (M. Suyanto, 2003: 18).

Terkait dengan hal tersebut, Edgar Dale membuat klasifikasi pengalaman

menurut tingkat, dari yang paling konkret ke yang paling abstrak. Semakin konkret

maka akan semakin besar pengalaman belajar yang diperoleh siswa. Klasifikasi

tersebut kemudian dikenal dengan nama kerucut pengalaman (cone of experience)

Edgar Dale sebagaimana ditunjukkan pada gambar berikut.

6

Page 7: MEDIA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA · Web viewIstilah media itu sendiri telah didefinisikan oleh beberapa ahli, di antaranya: Rohani (1997: 3) merumuskan media adalah segala sesuatu

Kerucut Pengalaman Edgar Dale

Barbara B. Seels dan Rita C. Richhey (1994: 15)

Menindaklanjuti fakta-fakta tersebut, dalam perkembangan terakhir ini telah

banyak dikembangkan multimedia pembelajaran seperti CAI (pembelajaran

berbantuan komputer), CBI (pembelajaran berbasis komputer) yang mampu

menampilkan teks, suara (narasi), musik latar, gambar, animasi, gambar bergerak,

video, dalam satu tampilan media, dan memungkinkan siswa dapat melakukan proses

belajar mandiri.

7

Lambang Verbal

Lambang Visual

Radio, Rekaman

film

Pameran, tv

Demonstrasi

Partisipasi

Pengalaman Langsung

Karya Wisata

Pengalaman buatan

abstrak

konkret

Page 8: MEDIA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA · Web viewIstilah media itu sendiri telah didefinisikan oleh beberapa ahli, di antaranya: Rohani (1997: 3) merumuskan media adalah segala sesuatu

C. Manfaat Media

Berdasarkan kajian baik teoritik maupun empirik terungkap adanya berbagai

kegunaan media dalam pembelajaran. Miarso (2004: 458 -- 460) mengemukakan

kegunaan media dalam pembelajaran sebagai berikut.

1. Media mampu memberikan rangsangan yang variatif kepada otak, sehingga otak

dapat berfungsi secara optimal. Hasil penelitian Roger W. Sperry menunjukkan

bahwa belahan otak sebelah kiri merupakan tempat kedudukan pikiran yang

bersifat verbal, rasional, analitikal, dan konseptual. Belahan ini mengontrol

wicara. Belahan otak sebelah kanan merupakan tempat kedudukan pikiran

visual, emosional, holistik, fisikal, spasial dan kreatif. Belahan ini mengontrol

tindakan. Karena itu, sebagai salah satu implikasi dalam pembelajaran kedua

belahan otak tersebut perlu dirangsang bergantian dengan rangsangan audio dan

visual.

2. Dapat mengatasi perbedaan pengalaman yang dimiliki pebelajar. Ketersediaan

buku dan bacaan lain, kesempatan bepergian dan sebagainya adalah faktor-faktor

yang menentukan kekayaan pengalaman pebelajar. Jika pebelajar tak mungkin

untuk dibawa ke objek yang dipelajari, maka objeklah yang dibawa ke pebelajar

dengan melalui media.

3. Dapat melampaui ruang kelas. Banyak hal yang tak mungkin untuk dialami secara

langsung di dalam kelas oleh peserta didik karena: objek terlalu besar, objek

terlalu kecil, gerakan yang terlalu lambat untuk diamati, gerakan yang terlalu

cepat untuk ditangkap, objek yang akan diamati terlalu kompleks, ceramah

dihadapan ratusan peserta didik, rintangan musim, georafi dan lain-lain dapat

diatasi.

4. Memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan

lingkungannya.

5. Menghasilkan keseragaman pengamatan.

6. Membangkitkan keinginan dan minat baru

7. Membangkitkan motivasi dan merangsang untuk belajar8

Page 9: MEDIA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA · Web viewIstilah media itu sendiri telah didefinisikan oleh beberapa ahli, di antaranya: Rohani (1997: 3) merumuskan media adalah segala sesuatu

8. Memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari sesuatu yang konkret

maupun abstrak

9. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar mandiri, pada tempat

dan waktu serta kecepatan yang ditentukan sendiri

10. Mampu meningkatkan efek sosialisasi yaitu dengan meningkatnya kesadaran

akan dunia sekitar.

11. Dapat meningkatkan kemampuan ekspresi diri guru maupun peserta didik.

Lebih rinci, Rahadi (2004: 13 -- 16) mengklasifikasikan manfaat media

pembelajaran menjadi tiga, yaitu manfaat secara umum, manfaat secara rinci, dan

manfaat praktis. Manfaat secara umum dari media pembelajaran adalah

memperlancar interaksi antara guru dengan peserta didik sehingga kegiatan

pembelajaran lebih efektif dan efisien.

Manfaat secara rinci, yakni: (1) penyampaian materi pelajaran dapat

diseragamkan, (2) proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, (3) proses

pembelajaran menjadi lebih interaktif, (4) evisiensi dalam waktu dan tenaga, (5)

meningkatkan kualitas hasil belajar, (6) memungkinkan proses belajar dapat

dilakukan kapan saja dan di mana saja, (7) dapat menumbuhkan sikap positif peserta

didik terhadap materi dan proses belajar, (8) mengubah peran guru ke arah yang lebih

positif dan produktif.

Sedang manfaat praktisnya adalah: (1) membuat materi pelajaran yang

abstrak menjadi konkret, (2) mengatasi kendala ruang dan waktu, (3) membantu

mengatasi keterbatasan indra manusia, (4) dapat menyajikan peristiwa langka dan

berbahaya dalam kelas, (5) memberikan kesan mendalam dan lebih lama tersimpan

pada diri peserta didik.

D. Berbagai Jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai dari yang

sederhana sampai yang paling canggih. Anderson (1976) mengelompokkan menjadi

10 golongan sebagai berikut.9

Page 10: MEDIA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA · Web viewIstilah media itu sendiri telah didefinisikan oleh beberapa ahli, di antaranya: Rohani (1997: 3) merumuskan media adalah segala sesuatu

No Golongan Media ContohI Audio Kaset audio, siaran radio, CD, telepon

II Cetak Buku pelajaran, modul, brosur, koran, foto/ gambar

III Audio-cetak Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulisIV Proyeksi visual diam Overhead transparansi (OHT)V Proyeksi audio visual Film bingkai (slide) bersuaraVI Visual gerak Film bisu, animasiVII Audio visual gerak Film gerak bersuara, video/VCD, televisiVIII Objek fisik Benda nyata, model, spesimenIX Manusia dan lingkungan Guru, pustakawan, laboranX Komputer CAI, CBI,

Henich dkk (1996) membuat klasifikasi media yang sering digunakan guru di

sekolah secara lebih sederhana sebagai berikut.

1. Media yang tidak diproyeksikan:

c. Media realia (benda nyata yang dihadirkan ke dalam kelas)

d. Model (benda tiruan dalam wujud tiga demensi yang merupakan

representasi/pengganti dari benda yang sesungguhnya.

e. Grafis, yaitu jenis media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-

simbol visual, seperti: gambar/foto, sketsa (gambar sederhana/draf kasar),

diagram atau skema, bagan atau chart, grafik.

2. Media proyeksi, yaitu OHP (overhead proyektor)

Media ini sangat praktis dan mempunyai banyak keunggulan. Media ini jauh lebih

bagus dari pada papan tulis tetapi juga tidak terlalu mahal dibanding media yang

lain. Beberapa keunggulan media ini adalah:

Tidak memerlukan ruang gelap

Cocok untuk semua ukuran kelas

Siswa dapat mencatat isi informasi

Dapat dicopy

10

Page 11: MEDIA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA · Web viewIstilah media itu sendiri telah didefinisikan oleh beberapa ahli, di antaranya: Rohani (1997: 3) merumuskan media adalah segala sesuatu

Tampilannya dapat divariasikan

Dapat dipakai berulang-ulang

Pembuatannya mudah

Guru tidak perlu membelakangi siswa

Lebih bersih dan sehat

Contoh media:

OHT (overhead transparansi) atau power point tentang penambahan dan

pengurangan bilangan bulat

11

Page 12: MEDIA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA · Web viewIstilah media itu sendiri telah didefinisikan oleh beberapa ahli, di antaranya: Rohani (1997: 3) merumuskan media adalah segala sesuatu

12

Page 13: MEDIA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA · Web viewIstilah media itu sendiri telah didefinisikan oleh beberapa ahli, di antaranya: Rohani (1997: 3) merumuskan media adalah segala sesuatu

CBI tentang: Program linier

3. Media audio: kaset audio

4. Media video: CCD (vedio compact disc)

E. Pertimbangan dalam Memilih Media

Tidak ada satu obat yang mampu menyembuhkan segala macam penyakit,

demikian juga tidak ada media yang cocok untuk semua tujuan dan situasi. Oleh

karena itu, dalam menentukan media yang akan kita manfaatkan atau kembangkan

harus disesuaikan dengan hal-hal berikut.

1. Tujuan pembelajaran/sifat tugas, apakah tujuan pembelajaran termasuk

kawasan kognetif, afektif atau psikomotor, atau kombinasi. Jenis rangsangan

indra apa yang ditekankan?

2. Isi pembelajaran, apakah media itu dapat memperjelas, memudahkan

penyampaian isi pembelajaran

13

Page 14: MEDIA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA · Web viewIstilah media itu sendiri telah didefinisikan oleh beberapa ahli, di antaranya: Rohani (1997: 3) merumuskan media adalah segala sesuatu

3. Karakteristik peserta didik, berapa jumlahnya, bagaimana latar belakang

sosialnya, bagaimana motivasi belajarnya?

4. Karakteristik media, apakah kelebihan dan kekurangan media itu.

5. Waktu, cukupkan waktu yang tersedia dalam pembuatan, dan berapa alokasi

waktu tatap muka.

6. Biaya, apakah dapat dijangkau

7. Ketersediaan, apakah tersedia di sekitar kita: di sekolah, di pasaran. Kalau

membuat sendiri adakah alat dan bahannya?

8. Konteks penggunaan, untuk belajar individual, kelompok kecil, klasikal,

pembelajaran mandiri?

9. Mutu teknis, kalau sudah tersedia apa cukup bagus, visualisasinya jelas,

narasinya jelas, dll

Berikut ini adalah pemilihan media menurut tujuan/sifat tugas

MEDIA

TUJUAN

SIFAT TUGASMenghapal

Prosedur fisik Penerapan prinsip

Pemahaman konsep

Pemikiran tingkat tinggi

14

CETAK

TRANSPARAN

AUDIO

TAPE

RADIO

FILM

KOMPUTER

TELEVISI

PERMAINAN

SLIDE

Page 15: MEDIA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA · Web viewIstilah media itu sendiri telah didefinisikan oleh beberapa ahli, di antaranya: Rohani (1997: 3) merumuskan media adalah segala sesuatu

Berikut ini adalah pemilihan media menurut isi pelajaran

MEDIA

ISI

ISI PELAJARANFakta-fakta

S S S S T R S S S

Pengenalan visual R T T R T T S R R

Prinsip konsep S S S R T T S R RProsedur S S S R T T T R SKeterampilan R S S R S S S R SSikap S S S S S S S R S

Catatan: T = tinggi, S = sedang, R = rendah

F. Tugas

Coba tentukan media yang tepat untuk kompetensi dasar/indikator mata

pelajaran matematika semester genap di kelas yang Bapak/Ibu ampu dengan

menggunakan pertimbangan seperti di atas! Gunakan blanko berikut sebagai lembar

kerja Anda!

Satuan Pendidikan: Kelas, semester:

Alamat : Nama guru :

No KD Indikator Metode Media pembelajaran

15

CETAK

TRANSPARAN

AUDIO

TAPE

RADIO

FILM

KOMPUTER

TELEVISI

PERMAINAN

SLIDE

Page 16: MEDIA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA · Web viewIstilah media itu sendiri telah didefinisikan oleh beberapa ahli, di antaranya: Rohani (1997: 3) merumuskan media adalah segala sesuatu

BAB III

KESIMPULAN

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk

menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan

kemauan peserta didik untuk belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses

belajar serta menjadikan tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan mudah. Semakin

konkret media yang digunakan akan semakin memudahkan pemahaman siswa. Oleh

karena itu dalam pembelajaran sangat dianjurkan untuk menggunakan media

pembelajaran. Namun dalam pemilihannya perlu mempertimbangkan tujuan

pembelajaran, isi, karakteristik siswa, waktu, biaya, ketersediaan, konteks

penggunaan dan mutu teknis.

16

Page 17: MEDIA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA · Web viewIstilah media itu sendiri telah didefinisikan oleh beberapa ahli, di antaranya: Rohani (1997: 3) merumuskan media adalah segala sesuatu

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani. (1997). Media instrusional edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Arif F. Sadiman. (2006). Media pendidikan: Pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Aristo Rahardi. (2004). Media pembelajaran. Jakarta:Dirjen Dikdasmen.

Azhar Arsyad. (2003). Media pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru SD/MI.

Piran Wiroatmojo & Sasono harjo. (2002). Media pembelajaran. Jakarta: LAN.

Seels. B.B. & Richey. C. R. (1994). Instructional technology: The definition and domains of the field. Washington: AECT.

Yusufhadi Miarso. (2004). Menyemai benih teknologi pendidikan. Jakarta: Pustekkom.

17