media buku sophia (buku bijaksana) dalam pembelajaran

15
Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam E-ISSN: 2686-0465 P-ISSN: xxxx-xxxx Vol. 02 No. 02, Desember 2020 http://e-journal.stai-iu.ac.id/index.php/tabyin Volume 2, Nomor 2, Desember 2020 ~ 60 ~ Media Buku Sophia (Buku Bijaksana) dalam Pembelajaran Fiqih Materi Rukun Islam untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas I MIN 2 Magetan Berbasis Literasi Shofia Fajrin Hardiyanti 1 Sekolah Tinggi Agama Islam Madiun Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media Buku Sophia materi Rukun Islam peserta didik kelas 1 MIN 2 Magetan dengan desain pembelajaran yang berbasis literasi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (research and development) yang terdiri dari 9 langkah-langkah, yaitu: (1). Melakukan studi pendahuluan, (2). Perencanaan pembuatan produk, (3). Pengembangan Draf Produk, (4). Uji coba perorangan, (5) Revisi hasil uji perorangan, (6). Uji coba terbatas, (7). Penyempurnaan produk hasil uji terbatas, (8). Uji pelaksanaan secara luas, (9). Penyempurnaan produk akhir Pengembangan. Hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa media Buku Sophia materi Rukun Islam yang telah dikembangkan layak diuji cobakan lebih lanjut untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas 1 MI dalam pembelajaran Fiqih dengan materi Rukun Islam. Kata Kunci: Media Buku Sophia, Literasi, Metode R&D. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama merupakan salah satu dari tiga subyek pelajaran yang harus dimasukkan dalam kurikulum setiap lembaga pendidikan formal di Indonesia. Hal ini karena kehidupan beragama merupkan salah satu dimensi kehidupan yang diharapkan dapat terwujud secara terpadu. 2 Pendidikan Agama Islam menjadi salah satu usaha sadar dalam menanamkan nilai- nilai Islam kepada peserta didik sehingga dapat mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-sehari sesuai dengan kaidah keislaman. Mata pelajaran pendidikan agama Islam secara keseluruhannya dalam lingkup Al-Qur’an dan Al-hadits, keimanan, akhlak, fiqih/ibadah, dan sejarah, sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup pendidikan agama Islam mencakup perwujudan keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya (hablunminallah wa hablunminannas). 3 Mata pelajaran PAI begitu 1 Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Madiun 2 Chabib Thoha, dkk, Metodologi Pengajaran Agama (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999). 1. 3 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep Dan Implementasi Kurikulum (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004). 130.

Upload: others

Post on 11-Nov-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Media Buku Sophia (Buku Bijaksana) dalam Pembelajaran

Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam E-ISSN: 2686-0465 P-ISSN: xxxx-xxxx Vol. 02 No. 02, Desember 2020 http://e-journal.stai-iu.ac.id/index.php/tabyin

Volume 2, Nomor 2, Desember 2020 ~ 60 ~

Media Buku Sophia (Buku Bijaksana) dalam Pembelajaran Fiqih Materi Rukun Islam untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas I MIN 2

Magetan Berbasis Literasi

Shofia Fajrin Hardiyanti1 Sekolah Tinggi Agama Islam Madiun

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media Buku Sophia materi Rukun Islam peserta didik kelas 1 MIN 2 Magetan dengan desain pembelajaran yang berbasis literasi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (research and development) yang terdiri dari 9 langkah-langkah, yaitu: (1). Melakukan studi pendahuluan, (2). Perencanaan pembuatan produk, (3). Pengembangan Draf Produk, (4). Uji coba perorangan, (5) Revisi hasil uji perorangan, (6). Uji coba terbatas, (7). Penyempurnaan produk hasil uji terbatas, (8). Uji pelaksanaan secara luas, (9). Penyempurnaan produk akhir Pengembangan. Hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa media Buku Sophia materi Rukun Islam yang telah dikembangkan layak diuji cobakan lebih lanjut untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas 1 MI dalam pembelajaran Fiqih dengan materi Rukun Islam.

Kata Kunci: Media Buku Sophia, Literasi, Metode R&D. A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan agama merupakan salah satu dari tiga subyek pelajaran yang harus dimasukkan

dalam kurikulum setiap lembaga pendidikan formal di Indonesia. Hal ini karena kehidupan

beragama merupkan salah satu dimensi kehidupan yang diharapkan dapat terwujud secara

terpadu.2 Pendidikan Agama Islam menjadi salah satu usaha sadar dalam menanamkan nilai- nilai

Islam kepada peserta didik sehingga dapat mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam

kehidupan sehari-sehari sesuai dengan kaidah keislaman.

Mata pelajaran pendidikan agama Islam secara keseluruhannya dalam lingkup Al-Qur’an

dan Al-hadits, keimanan, akhlak, fiqih/ibadah, dan sejarah, sekaligus menggambarkan bahwa

ruang lingkup pendidikan agama Islam mencakup perwujudan keserasian, keselarasan dan

keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, makhluk

lainnya maupun lingkungannya (hablunminallah wa hablunminannas).3 Mata pelajaran PAI begitu

1Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Madiun 2Chabib Thoha, dkk, Metodologi Pengajaran Agama (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999). 1. 3 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep Dan

Implementasi Kurikulum (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004). 130.

Page 2: Media Buku Sophia (Buku Bijaksana) dalam Pembelajaran

Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam E-ISSN: 2686-0465 P-ISSN: xxxx-xxxx

Vol. 02 No. 02, Desember 2020 http://e-journal.stai-iu.ac.id/index.php/tabyin

Volume 2, Nomor 2, Desember 2020 ~ 61 ~

luas dan membutuhkan pamahaman yang benar-benar kuat pada peserta didik antara ketauhidan

dan muamalah berjalan seimbang dalam kehidupan sehari-harinya, sehingga dalam

pembelajarannya seorang pendidik tentu harus dapat menjelaskan dengan lugas dan menarik agar

nilai-nilai tersebut dapat terpatri dalam hati peserta didik, untuk memudahkan siswa dalam

mempelajari konsep materi dalam pembelajaran PAI maka dibutuhkan media.

Desain dan media pembelajaran di abad XXI ini menjadi hal yang mutlak dilaksanakan oleh

para pendidik dalam menyampaikan materi pendidikan agama Islam pada peserta didik, sebagai

bagian dari sistem pendidikan, media mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran

seperti memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi pengalaman belajar siswa,

membangkitkan motivasi belajar siswa, menyajikan informasi belajar yang dapat diulang menurut

kebutuhan, dan lain-lain. Penggunaan media akan membantu guru dan siswa dalam proses

pembelajaran. Melalui penggunaan media yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran

maka tujuan pembelajaran akan mudah tercapai. Guru menggunakan Buku teks menjadi salah

satu sumber belajar dan media dalam proses pembelajaran untuk memudahkan dalam

penggunaan dan praktis dibawa. Kita tahu bahwa zaman berubah jauh lebih cepat, sehingga

desain dan media pembelajaran saat ini juga harus mengikuti perkembangantersebut. Kreativitas

dan inovasi pendidik benar-benar dituntut untuk memudahkan penyampaian materinya pada

peserta didik.

Selama proses pembelajaran di kelas, kemampuan literasi siswa yaitu kemampuan

berbahasa, berpikir dan penguasaan substansi materi akan sangat baik bila guru dapat

mensinergikan dengan media pembelajarannya. Sehingga kegiatan berpikir, memahami materi

dan berdiskusi menjadikan materi-materi tersebut lebih bermakna bukan sekedar tumpukan

materi yang hilang bila siswa telah keluar dari kelas.

Berangkat dari latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengaplikasikan desain

dan media ajar yang telah penulis rangkai menjadi desain dan media ajar yang berbasis literasi

dengan judul “Media Buku Sophia (Buku Bijaksana) Dalam Pembelajaran Fiqih Materi Rukun

Islam Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas MIN 2 Magetan Berbasis Literasi.”

Page 3: Media Buku Sophia (Buku Bijaksana) dalam Pembelajaran

Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam E-ISSN: 2686-0465 P-ISSN: xxxx-xxxx Vol. 02 No. 02, Desember 2020 http://e-journal.stai-iu.ac.id/index.php/tabyin

Volume 2, Nomor 2, Desember 2020 ~ 62 ~

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Implementasi Media Buku Sophia (Buku Bijaksana) Dalam Pembelajaran Fiqih

Materi Rukun Islam untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas I MIN 2 Magetan Berbasis

Literasi ?

2. Bagaimana analisis produk Media Buku Sophia (Buku Bijaksana) Dalam Pembelajaran Fiqih

Materi Rukun Islam untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas I MIN 2 Magetan Berbasis

Literasi ?

C. Tujuan Penelitian

1. UntukmengetahuiimplementasiMedia Buku Sophia (Buku Bijaksana) Dalam Pembelajaran Fiqih

Materi Rukun Islam untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas I MIN 2 Magetan Berbasis

Literasi ?

2. Untuk mengetahui analisis produk Media Buku Sophia (Buku Bijaksana) Dalam Pembelajaran

Fiqih Materi Rukun Islam untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas I MIN 2 Magetan

Berbasis Literasi.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Sumbangan pemikiran mengenai media Buku Sophia (Buku Bijaksana) dapat menambah

wawasan tentang media untuk pembelajaran Fiqih materi Rukun Islam. Adanya

pengembangan media juga dapat menambah referensi media khususnya pada pembelajaran

Pendidikan Agama Islam.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

i. Mempermudah siswa dalam memahami dan mempelajari materi Rukun Islam.

ii. Memotivasi siswa untuk belajar Fiqih.

iii. Menambah sumber belajar bagi siswa

b. Bagi Guru

i. Membantu guru dalam mengajarkan materi pembelajaran PAI

ii. Memotivasi guru untuk memanfaatkan media pembelajaran sehingga pembelajaran

menjadi lebih menarik.

Page 4: Media Buku Sophia (Buku Bijaksana) dalam Pembelajaran

Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam E-ISSN: 2686-0465 P-ISSN: xxxx-xxxx

Vol. 02 No. 02, Desember 2020 http://e-journal.stai-iu.ac.id/index.php/tabyin

Volume 2, Nomor 2, Desember 2020 ~ 63 ~

c. Bagi Sekolah

Media pembelajaran yang dihasilkan dapat memberikan motivasi kepada para guru untuk

meningkatkan kreatifitas dan inovatif dalam melaksanakan tugas sebagai seorang tenaga

pendidik yang bertanggung jawab terhadap siswa.

E. Metode

Penelitian pengembangan ini mengacu pada model penelitian dan pengembangan (R&D)

menurut Borg dan Gall yang terdiri dari beberapa langkah yaitu (1) penelitian dan pengumpulan

data, (2) perencanaan, (3) pengembangan draf produk, (4) uji coba perorangan, (5) merevisi hasil

uji coba perorangan, (6) uji coba terbatas, (7) penyempurnaan produk hasil uji lapangan, (8) uji

pelaksanaan lapangan, (9) penyempurnaan produk akhir dan (10) diseminasi dan implementasi4

Namun kali ini penulis hanya menggunakan 9 tahap dalam pengembangannya mengingat efisensi

waktu dan biaya, yaitu sebagai berikut :

1. Melakukan Studi Pendahuluan

Pada tahap ini peneliti melakukan observasi di Kelas 1 MIN 2 Magetanuntuk

menganalisis masalah pada pembelajaran Fiqih. Dari hasil observasi terdapat

permasalahan siswakesulitandalammemahamirukun Islam. Berdasarkan permasalahan

tersebut perlu adanya pengembangan media pembelajaran Fiqih.

2. Perencanaan Pembuatan Produk

Langkah yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah sebagai berikut:

a) Melakukan tinjauan terhadap materi pembelajaran yang berpedoman pada Standar

Kompetensi, Kompetensi Dasar dan indikator pada silabus kelas 1 MI Semester I,

membaca buku sumber yang berkaitan dengan pembelajaran tematik maupun mata

pelajaran. Materi yang dipilih yaitu materi tentang Rukun Islam.

b) Mengkaji materi tentang media dan teknik-teknik Pop-up sebagai dasar dalam memilih

bentuk dan desain media Pop-Up Book.

3. Pengembangan Draf Produk

Menyusun kisi-kisi dan membuat instrumen penilaian untuk menilai kualitas media Buku

Sophia.

4 Nana Syaodih Sukmadinata, Metoden Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja RosdaKarya,

2010). 169-170.

Page 5: Media Buku Sophia (Buku Bijaksana) dalam Pembelajaran

Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam E-ISSN: 2686-0465 P-ISSN: xxxx-xxxx Vol. 02 No. 02, Desember 2020 http://e-journal.stai-iu.ac.id/index.php/tabyin

Volume 2, Nomor 2, Desember 2020 ~ 64 ~

4. Uji Coba Perorangan

Peneliti melakukan uji coba perorangan dengan subjek penelitian siswa kelas IE.

5. Revisi Hasil Uji Perorangan

Berdasarkan hasil uji perorangan dan analisis data maka dilakukan perbaikan media Buku

Sophia.

6. Uji Coba Terbatas

Peneliti melakukan uji coba terbatas dengan subjek penelitian siswa kelas 1.

7. Penyempurnaan Produk Hasil Uji Terbatas.

Berdasarkan hasil uji terbatas dan analisis data maka dilakukan perbaikan media Buku

Sophia.

8. Uji Pelaksanaan Secara Luas.

Peneliti melakukan uji luas dengan subjek peneliti siswa kelas IE. Uji coba produk

bertujuan untuk mengetahui apakah media yang dikembangkan layak digunakan atau

tidak. Setelah produk divalidasi oleh ahli media dan ahli materi, media Buku Sophia diuji

cobakan kepada subjek penelitian yaitu siswa kelas IE MIN 2 Magetan.

9. Penyempurnaan Produk Akhir.

Pengembangan Media Buku Sophia Berdasarkan hasil uji luas dan analisis data maka

dilakukan perbaikan media Buku Sophia tahap akhir untuk menentukan kelayakan media

Buku Sophia pada pembelajaran Fiqih Kelas 1.

F. Kajian Teori

1. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari kata

medium yang secara harfiah berarti ‘perantara’ atau ‘pengantar’.5 Jadi secara bahasa media

berarti pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. menurut Anderson, media

pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya hubungan langsung antara

karya seseorang pengembang mata pelajaran dengan para siswa. Secara umum wajarlah bila

5Arief, Sadiman, dkk. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Cet. V,

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006). 6.

Page 6: Media Buku Sophia (Buku Bijaksana) dalam Pembelajaran

Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam E-ISSN: 2686-0465 P-ISSN: xxxx-xxxx

Vol. 02 No. 02, Desember 2020 http://e-journal.stai-iu.ac.id/index.php/tabyin

Volume 2, Nomor 2, Desember 2020 ~ 65 ~

peranan guru yang menggunakan media pembelajaran sangatlah berbeda dari peranan

seorang guru ‘biasa’.6

Sementara, Marshall Mc Luhan (dalam Oemar Hamalik) berpendapat bahwa media

adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang

tidak mengadakan kontak langsung dengan dia. Sesuai dengan rumusan ini, media

komunikasi mencakup surat- surat, televisi, film dan telepon, bahwa jalan raya dan jalan

kereta api merupakan media yang memungkinkan seseorang berkomunikasi dengan orang

lain.7

Lebih lanjut Oemar Hamalik membedakan pengertian media menjadi dua yaitu dalam

arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit, media pengajaran hanya meliputi

media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pengajaran yang terencana,

sedangkan dalam artian luas, media tidak hanya meliputi media komunikasi elektronik yang

kompleks, tetapi juga mencakup alat-alat sederhana, seperti slide, fotografi, diagram, dan

bagan buatan guru, objek-objek nyata, serta kunjungan keluar sekolah. Sejalan dengan

pandangan itu, guru-gurupun dianggap sebagai media penyajian, disamping radio dan televise

karena sama-sama membutuhkan dan menggunakan banyak waktu untuk menyampaikan

informasi kepada siswa.

Romiszowski (dalam Oemar Hamalik)8 merumuskan media pengajaran :

“....as the carries of massages, from some transmitting source (which may be a human being

or an intimate object), to the receiver of the massages (which is our case is the

learner).

Adapun Djamarah dan Aswan mendefinisikan media sebagai alat bantu apa saja yang

dapat dijadikan sebagai wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan guna

mencapai tujuan pembelajaran. Dalam konteks media sebagai sumber belajar, maka secara

luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan

peserta didik memperoleh pengetahuan dan ketrampilan.9

6Azhar Arsyad, Media Pengajaran, Cet. I, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996).4. 7Oemar Hamalik, Media Pendidikan, Cetakan VI, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti Soeparno, 1988),

(Media Pengajaran Bahasa. Jakarta: PT Inter-Pariwisata). 202. 8Oemar Hamalik, (Media Pendidikan…). 201. 9Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Cet. II, (Jakarta: Rineka Cipta,

2002). 136.

Page 7: Media Buku Sophia (Buku Bijaksana) dalam Pembelajaran

Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam E-ISSN: 2686-0465 P-ISSN: xxxx-xxxx Vol. 02 No. 02, Desember 2020 http://e-journal.stai-iu.ac.id/index.php/tabyin

Volume 2, Nomor 2, Desember 2020 ~ 66 ~

Beberapa pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwasanya media pembelajaran

adalah sebuah sarana penghantar atau jembatan antara materi yang disampaikan guru dengan

pemahaman peserta didik pada materi tersebut sehingga dalam proses pembelajaran menjadi

lebih bermakna dan menyenangkan. Media pembelajaran sebagai alat transfer of knowing dari

guru diharapkan dapat menjadi salah satu revolusi pembelajaran di abad 21.

2. Buku Sophia (Buku Bijaksana)

Jika dilihat secara keseluruhan, Buku Sophia tidak jauh berbeda dengan buku lainnya.

Buku Sophia merupakan salah satu versi dari Pop-Up Book. Dalam pembuatan Buku Sophia ini

diawali dengan penentuan konsep materi pelajaran yang dirangkai dengan menggunakan

kardus dan kertas bekas yang berisi materi yang diajarkan. Selanjutnya menentukan teknik-

teknik yang dipakai dalam membuat bentuk pop-up book tersebut.

Desain Grafis Indonesia oleh Alit Ayu Dewantari, Pop-up merupakan salah satu

bidang kreatif dari paper engineering yang di Indonesia kini semakin digemari dan sedang

berkembang. Banyak buku-buku pop-up yang beredar di pasaran, namun masih didominasi

oleh karya impor. Pop-up adalah sebuah kartu atau buku yang ketika dibuka bisa menampilkan

bentuk 3 dimensi atau timbul. Kalimat tersebut merupakan penjelasan sederhana yang sering

disampaikan pada beberapa orang yang masih asing dengan pop-up. Penjelasan tersebut

akhirnya membuat kita berpatokan bahwa dalam membuat karya pop-up harus menghasilkan

bentuk timbul atau 3 dimensi. 10 Sedangkan menurut Joko Muktiono pop-up book adalah

sebuah buku yang memiliki tampilan gambar yang bisa ditegakkan serta membentuk obyek-

obyek yang indah dan dapat bergerak atau memberi efek yang menakjubkan.11

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pop-up book

merupakan sebuah buku yang memiliki unsur 3 dimensi serta dapat bergerak ketika

halamannya dibuka, disamping itu pop-up book memiliki tampilan gambar yang indah dan

dapat ditegakkan. Sehingga media pop-up book sangatlah cocok digunakan sebagai media

pembelajaran untuk anak-anak tingkat MI. Selain itu, proses pembelajaran dengan

menggunakan media pop-up book akan jauh lebih menyenangkan.

10 diakses di http://dgiindonesia.com/sekilas-tentang-pop-up-lift-the-flap-dan-movable-book/.

pada 14 Oktober 2019 pukul 22:31 WIB. 11 Joko D. Muktiono, Menumbuhkan Minat Baca Pada Anak (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo,

2003). 65.

Page 8: Media Buku Sophia (Buku Bijaksana) dalam Pembelajaran

Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam E-ISSN: 2686-0465 P-ISSN: xxxx-xxxx

Vol. 02 No. 02, Desember 2020 http://e-journal.stai-iu.ac.id/index.php/tabyin

Volume 2, Nomor 2, Desember 2020 ~ 67 ~

1) Teknik Pembuatan Pop-Up Book

Menurut Robert Sabuda terdapat beberapa macam teknik pop-up diantaranya sebagai

berikut.12

a) Transformations, merupakan teknik pop-up yang terdiri dari potongan-potangan pop-

up yang disusun secara vertikal.

b) Peepshow, merupakan teknik pop-up dengan menyusun tumpukan kertas yang

disusun bertumpuk menjadi satu sehingga menciptakan ilusi kedalam dan

perspektif.

c) Carousel, merupakan teknik pop-up dengan menggunakan tali, pita, atau kancing

yang apabila dibuka dan dilipat kembali berbentuk benda yang komplek.

d) Volvelles, teknik pop-up yang menggunakan unsur lingkaran dalam pembuatannya.

e) Pull-tabs, merupakan sebuah teknik pop-up dengan menggunakan tab kertas geser

atau bentuk yang dapat ditarik dan didorong untuk memperlihatkan gerakan

gambaran baru.

f) Box and cylinder, merupakan teknik dengan menggunakan sebuah gerakan bentuk

tabung atau kubus yang bergerak naik dari tengah halaman ketika halaman

dibuka.

2) Jenis-Jenis Pop-Up Book Berdasarkan Cara Pandang Mata.

Jenis-jenis pop-up book berdasarkan cara pandang mata dibagai menjadi tiga cara

kita dalam memandang pop-up tersebut, yaitu sebagai berikut13:

a) Terbuka 90⁰ Jenis ini merupakan model lama dari desain pop-up. Pop-up ini akan

terlihat bentuk 3 dimensinya apabila benar-benar dibuka selebar 90⁰. Model pop-up

ini sangat sederhana, dengan biaya pembuatan yang murah dan mudah dalam

merakitnya. Namun, model ini terlalu sederhana apabila dibandingkan dengan

buku pop-up lain yang ada di pasaran saat ini.

b) Terbuka 180⁰ Pop-up jenis ini merupakan model pop-up yang biasanya ada pada

pasaran saat ini. Model jenis ini akan terlihat bentuk 3 dimensinya apabila dibuka

selebar 180⁰ dan dapat dilihat selebar 360⁰ pada bird’s view. Pop-up dengan model

12Diakses di http://robertsabuda.comtanggal 15 Oktober 2019, pukul 17.00 WIB. 13 The Fundamental of Designing and Producing Pop-up, Online. www.hunghing.co.uk/.

Diaksestanggal 15 Oktober 2019 pukul 18.00 WIB.

Page 9: Media Buku Sophia (Buku Bijaksana) dalam Pembelajaran

Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam E-ISSN: 2686-0465 P-ISSN: xxxx-xxxx Vol. 02 No. 02, Desember 2020 http://e-journal.stai-iu.ac.id/index.php/tabyin

Volume 2, Nomor 2, Desember 2020 ~ 68 ~

seperti ini sangat fleksibel, beragam dan dapat diaplikasikan dengan banyak

teknik.

c) Terbuka 360⁰ Jenis pop-up ini disebut juga “Carousel”. Pop-up jenis ini sangat cocok

untuk membuat pop-up bentuk bangunan. Pop-up ini akan terlihat bentuk 3

dimensinya dengan membukanya selebar 360⁰. Model pop-up ini memiliki desain

sederhana, dengan biaya produksi yang terjangkau, dan mudah dalam merakitnya.

Namun, bentuk pop-up seperti ini sangat populer dan sudah banyak di pasaran.

3. Pembelajaran Berbasis Literasi

Inti literasi adalah kegiatan membaca-berpikir-menulis. Dalam kaitan itu, berpikir

perlu dieksplisitkan, dengan alasan agar berpikir lebih ditonjolkan sehingga dalam praktiknya

benar-benar merupakan kegiatan yang mendapat perhatian tinggi, bukan sekedar kegiatan

tempelan dalam membaca dan menulis. Selain itu, para ahli juga menonjolkan berpikir dalam

konteks kegiatan membaca dan mendengarkan seperti dalam frase reading and thinking activity

dan listening and thinking activity.14 Sementara itu, kegiatan lain yang biasanya menyertai kegiatan

inti berliterasi tersebut, misalnya mengamati, berdiskusi, dan mempresentasikan hasil-hasilnya

merupakan perluasan dari praktik berliterasi.15

Lembaga pendidikan menjadi tempat penting dalam pembentukan dan pembiasaan

kegiatan berliterasi sejak dini. Kegiatan membaca-menulis-berdiskusi merupakan kesatuan

kegiatan belajar bermakna. Di sekolah kegiatan membaca-menulis-berdiskusi ini dibentuk dan

ditanamkan dalam proses pembelajaran, tentunya dengan media dan desain pembelajaran

yang aktif, kreatif dan produksif oleh pendidik sebagai fasilitator.

G. Hasil dan Pembahasan

1. Uji Coba Produk

Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui apakah media yang dikembangkan layak

digunakan atau tidak. Setelah produk divalidasi oleh ahli media dan ahli materi, media Buku

Sophia diuji cobakan kepada subjek penelitian yaitu siswa kelas I MIN 2 Magetan.

14 Finn, Patrick J, Helping Children Learn Language Art. (New York: Longman. 1993). 210-212 . 15Suyono, Dimensi, Jenjang, dan Asesmen Perilaku Berliterasi Siswa di Sekolah (Jurnal Ilmu

Pendidikan, Jilid 14, Nomor 2, Juni 2007). 69-75.

Page 10: Media Buku Sophia (Buku Bijaksana) dalam Pembelajaran

Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam E-ISSN: 2686-0465 P-ISSN: xxxx-xxxx

Vol. 02 No. 02, Desember 2020 http://e-journal.stai-iu.ac.id/index.php/tabyin

Volume 2, Nomor 2, Desember 2020 ~ 69 ~

2. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif.

a. Menghitung skor total rata-rata setiap komponen menggunakan rumus sebagai berikut:

b. Menghitung rata-rata skor total dari setiap komponen.

c. Skor rata-rata diubah menjadi bentuk kualitatif, mengacu pada pengkategorisasian.

Suatu produk yang dikembangkan dapat dikatakan layak digunakan sebagai media

pembelajaran apabila hasil penilaian uji coba lapangan minimal termasuk dalam kriteria

baik.16

3. Hasil Penggunaan dalam Pembelajaran

Pengembangan media dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama, materi dipilih

berlandaskan pada Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), indikator dari silabus

dan buku pelajaran Fiqih Kelas 1 Semester I. Setelah memilih materi yang akan digunakan,

tahap kedua yakni merencanakan media yang akan dikembangkan dengan mendesain media

Buku Sophia. Buku Sophia yang telah selesai didesain kemudian diprint dan dibentuk sesuai

teknik Pop-Up yang digunakan.

Tahap ketiga, media yang sudah jadi dikembangkan dengan kisi-kisi materi Rukun Islam

untuk kelas 1 MI, kemudian trial and error media pada siswa kelas 1. Ada 3 tahap trial and error

tersebut, pertama diuji cobakan pada 1 siswa, kedua pada 14 siswa dan terakhir pada 28 siswa

yaitu di kelas 1E. Hasil yang diperoleh penulis uji coba media tersebut dalam mata pelajaran

Fiqih kelas 1 membuahkan hasil yang bagus, yaitu dibuktikan dengan :

16Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010). 238.

Page 11: Media Buku Sophia (Buku Bijaksana) dalam Pembelajaran

Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam E-ISSN: 2686-0465 P-ISSN: xxxx-xxxx Vol. 02 No. 02, Desember 2020 http://e-journal.stai-iu.ac.id/index.php/tabyin

Volume 2, Nomor 2, Desember 2020 ~ 70 ~

a. Antusias para siswa dalam berdiskusi kelompok ketika membahas Rukun Islam mulai

dari Syahadat sampai Haji.

b. Siswa dapat mempresentasikan secara sederhana sesuai kemampuan kelas 1 MI di

depan kelas dengan begitu baik.

c. Hasil dari evaluasi materi rukun Islam berupa soal jawaban singkat dan kuis langsung

para siswa mendapat nilai di atas KKM.

Dari beberapa hasil analisis produk di atas dapat disimpulkan bahwa media Buku Sophia

bisa menjadi salah satu rekomendasi media pembelajaran dengan berbasis literasi yang

menyenangkan namun juga meningkatkan pemahaman siswa akan materi pelajaran.

Media Buku Sophia dengan materi rukun Islam ini sesuai dengan kriteria media oleh Nana

Sudjana dan Ahmad Rivai17 yaitu didukung isi bahan pelajaran sesuai dengan karakteristik

siswa. Media yang dikembangkan peneliti dapat memudahkan siswa dalam memahami materi

yang bersifat konkret, sehingga siswa tidak hanya mengimajinasikan dalam otaknya namun

juga dapat memvisualisasikan melalui media Buku Sophia ini.

Selain itu media yang dikembangkan sesuai dengan kriteria media cetak yang baik

menurut Azhar Arsyad 18 menarik dan konsisten. Konsisten yang dimaksud yakni dalam

penulisan huruf, jarak spasi dan format halaman konsisten. Penulisan huruf pada media ini

dari segi jenis font, ukuran huruf dan penggunaan huruf capital dibuat konsisten dan

disesuaikan dengan karakteristik siswa. Jarak spasi penulisan juga diperhatikan agar jarak

antar kalimat tidak terlalu berdekatan atau berjauhan. Format halaman yang digunakan yaitu

ukuran 40 cm x 40 cm disetiap halaman, dalam 1 buku materi terdiri dari 3 sampai 6 lembar

menyesuaikan sedikit banyaknya materi yang dibahas.

4. Produk Akhir

Media Buku Sophia merupakan adopsi dari media pop-up book yang dikembangkan untuk

materi Fiqih MI. Ukuran buku yaitu dengan panjang 40cm dan lebar 40cm didesain untuk

siswa kelas I MI. Materi disajikan dalam bentuk gambar 3 dimensi dengan model terbuka 90⁰.

17 Nana Sudjana Sukmadinata dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran (Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2010). 4. 18Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005). 86-89.

Page 12: Media Buku Sophia (Buku Bijaksana) dalam Pembelajaran

Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam E-ISSN: 2686-0465 P-ISSN: xxxx-xxxx

Vol. 02 No. 02, Desember 2020 http://e-journal.stai-iu.ac.id/index.php/tabyin

Volume 2, Nomor 2, Desember 2020 ~ 71 ~

Gambar halaman lampiran dokumentasi

Media Buku Sophia dilengkapi dengan puzzle untuk intermezzo bahwa buku tersebut tidak

hanya berisi materi namun juga sebuah game puzzle untuk menyusun judul media Buku Sophia

tersebut. Hal ini memberi daya tarik pada siswa untuk merangsang rasa penasaran terhadap

media.

Gambar halaman lampiran dokumentasi

Page 13: Media Buku Sophia (Buku Bijaksana) dalam Pembelajaran

Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam E-ISSN: 2686-0465 P-ISSN: xxxx-xxxx Vol. 02 No. 02, Desember 2020 http://e-journal.stai-iu.ac.id/index.php/tabyin

Volume 2, Nomor 2, Desember 2020 ~ 72 ~

Dalam satu materi rukun Islam ini terdiri dari 5 bagian buku secara terpisah, yaitu buku

bertema Syahadat, Sholat, Puasa, Zakat, dan Haji, yang terdiri dari gambar-gambar dan

tulisan sesuai dengan materi.

Gambar halaman lampiran dokumentasi

Proses pembalajaran dengan Buku Sophia ini juga berbasis literasi, yaitu mengembangkan

kemampuan anak dalam berdiskusi dengan kelompok kecilnya yang terdiri dari 4 sampai 5

orang disetiap kelompok serta kemampuan dalam menulis hasil-hasil diskusi dan yang

terakhir adalah kemampuan menyampaikan hasil diskusi di depan kelas.

Gambar halaman lampiran dokumentasi

Dengan adanya beberapa penggunaan teknik Pop-Up pada pembuatan media Buku Sophia

pada mata pelajaran Fiqih materi rukun Islam, diharapkan pengguna tidak mudah bosan.

Tampilan disetiap halaman dibuat berbeda agar media dapat menarik dan membuat siswa

menjadi semangat belajar Fiqih.

Penutup

Page 14: Media Buku Sophia (Buku Bijaksana) dalam Pembelajaran

Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam E-ISSN: 2686-0465 P-ISSN: xxxx-xxxx

Vol. 02 No. 02, Desember 2020 http://e-journal.stai-iu.ac.id/index.php/tabyin

Volume 2, Nomor 2, Desember 2020 ~ 73 ~

A. Kesimpulan

Pendidikan Agama Islam menjadi salah satu usaha sadar dalam menanamkan nilai-nilai

Islam kepada peserta didik sehingga dapat mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam

kehidupan sehari-hari sesuai dengan kaidah keislaman.

Mata pelajaran PAI begitu luas dan membutuhkan pamahaman yang benar-benar kuat

pada peserta didik antara ketauhidan dan muamalah berjalan seimbang dalam kehidupan sehari-

harinya, sehingga dalam pembelajarannya seorang pendidik tentu harus dapat menjelaskan

dengan lugas dan menarik agar nilai-nilai tersebut dapat terpatri dalam hati peserta didik, untuk

memudahkan siswa dalam mempelajari konsep materi dalam pembelajaran PAI maka dibutuhkan

media.

Media pembelajaran adalah sebuah sarana penghantar atau jembatan antara materi yang

disampaikan guru dengan pemahaman peserta didik pada materi tersebut sehingga dalam proses

pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyenangkan. Media pembelajaran sebagai alat

transfer of knowing dari guru diharapkan dapat menjadi salah satu revolusi pembelajaran diabad 21.

Media Buku Sophia ini adalah pop-up dengan model terbuka 90⁰. Jenis ini merupakan

model lama dari desain pop-up. Pop-up ini akan terlihat bentuk 3 dimensinya apabila benar-benar

dibuka selebar 90⁰. Model pop-up ini sangat sederhana, dengan biaya pembuatan yang murah dan

mudah dalam merakitnya. Dalam Buku Sophia berisi materi yang diajarkan, yaitu Fiqih dengan

materi Rukun Islam, sehingga Buku Sophia terdiri dari 5 bagian buku yang setiap buku berisi 1

Rukun Islam.

Hasil yang diperoleh penulis setelah mengaplikasikan media tersebut dalam mata

pelajaran Fiqih kelas 1 membuahkan hasil yang bagus, yaitu dibuktikan dengan:

1. Antusias para siswa dalam berdiskusi kelompok ketika membahas Rukun Islam mulai

dari Syahadat sampai Haji.

2. Siswa dapat mempresentasikan secara sederhana sesuai kemampuan kelas 1 MI di

depan kelas dengan begitu baik.

3. Hasil dari evaluasi materi rukun Islam berupa soal jawaban singkat dan kuis langsung

para siswa mendapat nilai di atas KKM.

Dari beberapa hasil analisis produk diatas dapat disimpulkan bahwa media Buku Sophia

bisa menjadi salah satu rekomendasi media pembelajaran dengan berbasis literasi yang

menyenangkan namun juga meningkatkan pemahaman siswa akan materi pelajaran.

Page 15: Media Buku Sophia (Buku Bijaksana) dalam Pembelajaran

Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam E-ISSN: 2686-0465 P-ISSN: xxxx-xxxx Vol. 02 No. 02, Desember 2020 http://e-journal.stai-iu.ac.id/index.php/tabyin

Volume 2, Nomor 2, Desember 2020 ~ 74 ~

B. Saran

1. Bagi Guru

- Mengembangkan media Buku Sophia tersebut pada materi yang lain.

- Selama proses diskusi setiap kelompok akan maksimal bila didampingi guru.

2. Bagi Madrasah

Pengembangan media pembelajaran Buku Sophia pada guru yang lain dengan mengadakan

workshop atau pelatihan di Madrasah.

Daftar Pustaka

Arief Sadiman, dkk. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Cet. V. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006.

Arsyad, Azhar. Media Pengajaran, Cet. I. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996. Finn, Patrick J. Helping Children Learn Language Art. New York: Longman, 1993. Hamalik, Oemar. Media Pendidikan, Cet. VI. Bandung: PT Citra Aditya Bakti Soeparno. Media

Pengajaran Bahasa. Jakarta: PT Inter-Pariwisata, 1988. http://dgiindonesia.com/sekilas-tentang-pop-up-lift-the-flap-dan-movable-book/.Diakses pada

14 Oktober 2019 pukul 22:31 WIB. http://robertsabuda.comtanggal 15 Oktober 2019, pukul 17.00 WIB. Abdul Majid dan Dian Andayani. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep Dan

Implementasi Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004. Muktiono, Joko D. Menumbuhkan Minat Baca Pada Anak. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo,

2003. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010. Suyono. Dimensi, Jenjang, dan Asesmen Perilaku Berliterasi Siswa di Sekolah. Jurnal Ilmu Pendidikan,

Jilid 14, Nomor 2, Juni 2007. Syaiful Bahri Djamarah, dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar, Cet. II. Jakarta: Rineka Cipta,

2002. Sukmadinata, Nana Syaodih. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010. Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya,

2010. The Fundamental of Designing and Producing Pop-up, Online. www.hunghing.co.uk/. Diakses tanggal

15 Oktober 2019 pukul 18.00 WIB. Thoha Chabib, dkk. Metodologi Pengajaran Agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999.