Mau Bebas Masalah PPN? “Amankan” Dulu Faktur Pajaknya...

Deskripsi Pelatihan:

Apa anda tahu bahwa batasan pengusaha kecil PPN telah diubah dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 197/PMK.03/2013? Apa efek yang ditimbulkan bagi Perusahaan anda ? apakah anda tahu bahwa pelaporan PPN anda akan dipantau per 1 Januari 2014 sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-40/PJ/2013 ? apa implikasinya ?

Apakah Anda pernah atau justru sedang bermasalah dengan Faktur Pajak (FP) ? Sudahkah Anda mengetahui isi PER-24/PJ/2012 dan implikasinya terhadap pembuatan FP? Bagaimana menyikapi “kekakuan” peraturan seputar FP sehingga PKP terhindar dari sanksi dan hubungan dengan rekanan tetap terjaga baik? Sudahkah para supplier Anda menggunakan nomor seri Faktur Pajak baru? Atau mungkin Anda masih pusing dengan pertanyaan-pertanyaan lain seputar FP (lihat daftar masalah dalam PPN) karena belum menemukan jawabannya?

Lalu sudahkah Anda mempersiapkan diri untuk menghadapi penggunaan e-SPT Masa PPN untuk semua PKP badan pada pelaporan Masa Pajak Juni 2013? Apakah Anda sudah meng-install versi terbaru e-SPT Masa PPN Versi 1.5 yang disediakan oleh DJP? Tahukah Anda bahwa formulir B3 SPT Masa PPN tidak lagi hanya mencantumkan PM yang tidak dapat dikreditkan saja, melainkan dapat mencantumkan PM yang menurut ketentuan dapat dikreditkan namun oleh PKP tidak dikreditkan?

Tahukah Anda bahwa Pemerintah sudah menerbitkan dua Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang fasilitas perpajakan? Dalam PP Nomor 41 Tahun 2013 disebutkan bahwa kendaraan Low Cost Green Car (LCGC) dikenai tarif PPn BM sebesar 0%. Sementara dalam PP Nomor 47 Tahun disebutkan tentang pembebasan pajak bagi kedutaan besar dan lembaga internasional. Apakah kedua ketentuan baru tersebut dapat mempengaruhi pelaksanaan kewajiban pajak Anda?

Updating Peraturan PPN Terbaru ( PMK NO. 151/ PMK.011/2013, PER-11/PJ/2013 )

Peraturan baru PPN yaitu:

1. PER-40/PJ/2013 tentang PKP

2. PMK NO. 197/PMK.03/2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 68/PMK.03/2010 Tentang Batasan Pengusaha Kecil Pajak Pertambahan Nilai

3. PMK NO. 151/ PMK.011/2013 tentang Tata cara pembuatan & tata cara pembetulan atau penggantian Faktur pajak.

4. PER-11/PJ/2013 tentang Perubahan atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44/PJ/2010 Tentang Bentuk, Isi, Dan Tata Cara Pengisian Serta Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT Masa PPN). Benarkah dengan diterbitkannya peraturan ini, seluruh PKP badan wajib menggunakan e-SPT Masa PPN mulai masa pajak Juni 2013?

5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2013 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah. Apa sajakah perubahan jenis kendaraan bermotor yang tegolong mewah ini, dan adakah dampaknya pada pelaksanaan hak dan kewajiban perpajakan Anda?

6. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2013 tentang Pemberian Pembebasan Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah Kepada Perwakilan Negara Asing dan Badan Internasional serta Pejabatnya. Apa sajakah perubahan ketentuan tentang fasilitas PPN ini dan adakah dampaknya bagi dunia usaha?

7. PMK 38/PMK.011/2013 tentang Perubahan Nilai Lain Sebagai Dasar Pengenaan Pajak. Benarkah bahwa jasa freight forwarding yang didalam tagihan jasa pengurusan transportasi tersebut terdapat biaya transportasi (freight charges) saat ini dikenai pajak dari nilai lain?

8. PER-24/PJ/2012 tentang Bentuk, Ukuran, Tata Cara Pengisian, Pemberitahuan dalam Rangka Pembuatan, Pembetulan/Penggantian dan Pembatalan Faktur Pajak, yang mulai berlaku mulai 1 April 2013. Benarkah peraturan ini dapat merubah tata cara pembuatan Faktur Pajak secara signifikan?

9. PER-08/PJ/2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-24/PJ/2012 Tentang Bentuk, Ukuran, Tata Cara Pengisian Keterangan, Prosedur Pemberitahuan Dalam Rangka Pembuatan, Tata Cara Pembetulan Atau Penggantian, Dan Tata Cara Pembatalan Faktur Pajak serta SE- 15/PJ/2013. Benarkah bahwa pemberlakuan PER-24/PJ/2012 diundur? Bagaimana dengan Kode dan Nomor Seri FP yang sudah diterima dari KPP, apakah Anda wajib menggunakannya mulai 1 April 2013?

10. SE-52/PJ/2012 tentang Tata Cara Permohonan Kode Aktivasi dan Password serta Permintaan, Pengembalian, dan Pengawasan Nomor Seri Faktur Pajak. Benarkah PKP tidak dapat meminta No. Seri FP untuk kebutuhan selama satu tahun?

11. PMK No. 163/PMK.03/2012 tentang Batasan Kegiatan Pengenaan PPN atas Membangun Sendiri, yang mengubah luas bangunan dan menurunkan tarif PPN. Terdapat juga PER-25/PJ/2012 yang menyebutkan bahwa penetapan secara jabatan saat ini ditentukan berdasarkan data nilai terendah data Harga Satuan Bangunan Gedung Negara (HSBGN).

12. SE-48/PJ/2012 tentang Kebijakan Pelaksanaan Verifikasi. Benarkah saat ini PKP dapat dicabut secara jabatan oleh Ditjen Pajak? Apakah supplier Anda termasuk yang PKP-nya dicabut secara jabatan? dan

13. Beberapa Peraturan lain seperti PER-10/PJ/2013, PMK 155/PMK.03/2012, PMK 238/PMK.03/2012, PMK 80/PMK.03/2012, PMK 82/PMK.03/2012, PMK 83/PMK.03/2012, PMK 84/PMK.03/2012, PMK 85/PMK.03/2012 sebagaimana telah diubah dengan (stdd) PMK 136/PMK.03/2012, PMK 122/PMK.03/2012 dan SE-47/PJ/2012.

Apakah Anda sudah mengetahui bahwa DPP PPN saat ini lebih variatif karena terdapat beberapa peraturan tentang Nilai lain, seperti PMK 38/PMK.011/2013, PMK 155/PMK.03/2012 serta PMK 85/PMK.03/2012 sebagaimana telah diubah dengan (stdd) PMK 136/PMK.03/2012. Lalu bagaimana dengan pemberlakuan PP No 1 tahun 2012 yang memberikan : penegasan , penjelasan PPN- tanggungjawab renteng, pembayaran PPN-pemakaian sendiri- kewajiban kerjasama operasi PKP –saat penerbitan Faktur Pajak, rincian, barang dan jasa yg tidak dikenai PPN-pengertian barang modal yang terkait dengan perkreditan pajak masukan bagi PKP belum berproduksi –PKP pedagang eceran,sentralisasi PPN sudah Anda ketahui? Atau mungkin Anda masih pusing dengan pertanyaan-pertanyaan lain seputar Faktur Pajak (lihat daftar masalah dalam PPN) karena belum menemukan jawabannya?

Pertanyaan-pertanyaan di atas akan dicari solusinya dalam pelatihan VAT Update: Konsep, Undang-Undang & SPT Masa PPN. Walaupun pelatihan ini menekankan pembahasan seputar Faktur Pajak serta penegasan dalam PP Nomor 1 Tahun 2012, turut pula dibahas secara lengkap sejumlah masalah PPN di lapangan yang sering membuat bingung PKP. Ingat, jika PKP salah menentukan aspek PPN yang muncul, maka hampir pasti FP-nya juga akan bermasalah. Beberapa di antaranya adalah seputar ekspor, pengkreditan Pajak Masukan, pedoman pengkreditan Pajak Masukan, implikasi perbedaan batasan pembukuan dan batasan PKP, restitusi PPN, PPN atas penjualan aktiva perusahaan, PPN membangun sendiri, PPN atas pemberian cuma-cuma, SPT PPN 1111.

Tujuan Pelatihan:

• Memahami konsep pemungutan PPN;

• Memahami ketentuan terbaru mengenai PPN, khususnya Faktur Pajak sebagai bukti pemungutan PPN dan pengkreditan PPN;

• Mengetahui peraturan-peraturan terbaru di bidang PPN lainnya sebagai pelaksana ketentuan UU PPN No 42 tahun 2009, termasuk penunjukkan BUMN/BUMD sebagai WAPU PPN, kriteria jasa tenaga kerja yang tidak dikenai PPN, dan ketentuan jasa angkutan yang tidak dikenai PPN

• Mengetahui praktik, problem dan solusi terkait pemungutan PPN di lapangan.

Topik Pembahasan: Hari 1 Jam 09.00 – 16.30 Sesi 1: Jam 09.00 – 12.00 1. Konsep Dasar PPN dan PPn BM: Karakteristik Legal PPN; Objek dan Subjek PPN (termasuk bahasan PMK

83/PMK.03/2012 jo. SE-47/PJ/2012, PMK 80/PMK.03/2012, dan PMK 155/PMK.03/2012);

Kewajiban Subjek PPN; Mekanisme Pemungutan PPN; .DPP PPN (termasuk bahasan PMK

38/PMK.011/2013). 2. Faktur Pajak dan Permasalahannya: Jenis Faktur Pajak; Saat Pembuatan Faktur Pajak

(termasuk ketentuan terbaru PER-24/PJ/2012); Kriteria Faktur Pajak Lengkap, Jelas, Benar dan

Ditangani oleh Pejabat; Implikasi Pencabutan PKP secara Jabatan (termasuk

ketentuan SE-48/PJ/2012); Tata Cara Penggantian Faktur Pajak Yang Hilang; Dokumen Tertentu Yang Diperlakukan Sebagai Faktur

Pajak. Sesi 2: Jam 13.00 – 15.00 3. Lanjutan Faktur Pajak dan Permasalahannya Faktur Pajak Tidak Lengkap; Faktur Pajak Pedagang Eceran; Sanksi-sanksi Perpajakan Terkait Faktur Pajak; Faktur Pajak 2013, berdasarkan PER-24/PJ/2012

sebagaimana telah diubah dengan (stdd) PER-08/PJ/2013, SE-52/PJ/2012 dan SE- 15/PJ/2013

Sesi 3 : Jam 15.15 – 16.00 Diskusi interaktif

Hari 2: Jam 09.00 – 16.30 Sesi 1: Jam 09.00 – 12.00 1. Lanjutan Faktur Pajak dan Permasalahannya Faktur Pajak 2013, berdasarkan PER-24/PJ/2012

sebagaimana telah diubah dengan (stdd) PER-08/PJ/2013, SE-52/PJ/2012 dan SE- 15/PJ/2013;

Pengelolaan Kode dan Nomor Seri FP untuk kantor pusat dan cabang-cabang.

2. Pengkreditan Pajak Masukan PM yang dapat/tidak dapat dikreditkan; Syarat dan Ketentuan Terkait Restitusi PPN; PPN atas pemanfaatan BKP Tidak Berwujud dan atau

JKP dari Luar Daerah Pabean. 3. Ketentuan-ketentuan Khusus PPN: PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri

(PMK163/PMK.03/2012 dan PER-25/PJ/2012); Ekspor JKP, Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPn BM), WAPU PPN termasuk penunjukkan BUMN sebagai WAPU (PMK 85/PMK.03/2012 stdd PMK 136/PMK.03/2012 serta SE-45/PJ/2012) dll;

Fasilitas PPN Dibebaskan dan atau PPN Tidak Dipungut.

Sesi 2 : Jam 13.00 – 15.00 3. Formulir SPT Masa PPN: Formulir 1111 dan 1111DM; Tata Cara Penyampaian (Pelaporan); Tempat

Penyampaian (Pelaporan) SPT Masa PPN; e SPT PPN versi 1.5.

4. Pengenalan SPT PPN 1111 dan 1111DM sesuai PER-44/PJ./2010 dan PER-45/PJ./2010 dan Pengenalam e SPT PPN 1111 dan 1111DM Mencermati tatacara pelaporan SPT PPN 1111; Mencermati tatacara pelaporan SPT PPN 1111 DM.

5. Resume Aturan Terbaru PPN PP Nomor 41 Tahun 2013 PP Nomor 46 Tahun 2013 PMK 80/PMK.03/2012; PMK 82/PMK.03/2012; PMK 83/PMK.03/2012; PMK 84/PMK.03/2012;

PMK 85/PMK.03/2012 stdd PMK 136/PMK.03/2012; PMK 122/PMK.03/2012; PMK 163/PMK.03/2012; PMK 155/PMK.03/2012; PMK 238/PMK.03/2012; PMK 38/PMK.011/2013; PER-24/PJ/2012 stdd PER-08/PJ/2013; PER-25/PJ/2012; PER-10/PJ/2013; PER-11/PJ/2013; SE-52/PJ/2012; dan SE- 15/PJ/2013

Sesi 3 : Jam 15.15 – 16.00 Diskusi interaktif

Investasi: Rp 3.000.000,- per orang (Dapatkan harga khusus dg ikut Paket Membership) Pembicara: Tim Konsultan Pajak “Formasi” / Redaktur Indonesian Tax Review.

Pembatalan yang dilakukan dalam 3 hari sebelum hari pelaksanaan dikenakan cancellation fee sebesar Rp. 500.000,-

Daftar Masalah dan Pertanyaan dalam PPN 1. Bagaimana bila per tanggal 1 April 2013 saya belum mendapat kode aktivasi dan password dan belum mendapat kode dan nomor seri

FP dari Ditjen Pajak, dapatkah saya membuat FP berdasaran ketentuan lama? 2. Apa yang terjadi bila perusahaan saya belum melakukan registrasi ulang sebagai PKP atau belum diverifikasi oleh Ditjen Pajak? Apakah

kewajiban tersebut ada kaitanya dengan pembuatan FP? 3. Apakah yang harus saya lakukan bila dalam tahun berjalan kode dan nomor seri FP yang diberikan Ditjen Pajak sudah terpakai

semuanya? Apakah saya harus mengajukan kembali surat permintaan nomor seri Faktur Pajak, surat permohonan kode aktivasi dan password?

4. Saat PER-24/PJ/2012 mulai berlaku dapatkah saya meminta kode dan nomor seri FP kepada Ditjen Pajak sebanyak-banyaknya untuk kebutuhan dalam satu tahun?

5. Apa yang harus saya lakukan apabila PER-24/PJ/2012 mulai berlaku per tanggal 1 April 2013 kode dan nomor seri FP yang diberikan Ditjen Pajak tidak terpakai?

6. Bagaimana jika nomor FP saya tidak urut, apakah bermasalah? Apakah urutan FP tersebut dikenakan sanksi 2% dari DPP PPN apabila terjadi pada saat PER-24/PJ/2012 mulai berlaku?

7. Bagaimana jika FP terlambat diterima? Apa harus dibuatkan FP baru? Apa solusinya? 8. Apakah tanggal FP harus sama dengan tanggal DO? Apakah tanggal FP harus sama dengan tanggal berita acara? Atau apakah tanggal

FP harus sama dengan tanggal invoice? 9. Apakah proforma invoice diperbolehkan dan diakui dalam PPN? 10. Apakah semua informasi dalam FP harus diisi? Bagaimana jika rekanan tidak punya NPWP atau alamat? Apakah masih bisa membuat

FP tidak lengkap? 11. Bolehkah FP ditandatangani oleh staff perpajakan, perlukah surat kuasa khusus dibuat? Bagaimana bila karyawan penandatangan FP

tersebut tidak menyerahkan identitas lengkap sesuai KTP, SIM atau Paspor? 12. Apabila perusahaan saya bergerak di bidang pabrikan atau usaha jasa, dapatkah saya membuat FP berupa struk, bon kontan atau

kuitansi bila melakukan penjualan secara eceran? 13. Bagaimana tata cara penggantian FP pada saat PER-24/PJ/2012 mulai berlaku? Adakah perbedaan dengan ketentuan penggantian FP

berdasarkan PER-13/PJ/2010? 14. Apa yang terjadi bila saya sebagai pembeli menolak untuk membayar PPN kepada penjual? Adakah sanksi yang dikenakan bila saya

tidak membayar pajak tersebut? 15. Nota Pembatalan fungsinya hampir sama dengan Nota Retur. Apakah nota pembatalan ini bisa dipergunakan untuk meng-adjust

pembatalan tanpa perlu membuat penggantian/pembatalan FP? 16. Bagaimana jika terdapat debit note atau credit note? 17. Apa implikasi kesalahan FP bagi PKP pembeli? 18. UU PPN baru menyebut tentang ekspor JKP sebagai objek PPN. Bagaimana kaitannya dengan PMK No. 70/PMK.03/2011? Bagaimana

pula dengan SE-145/PJ/2010? 19. Apakah saya dapat mengkreditkan PPN atas pembayaran jasa ke luar negeri bila pada kolom penyetor pajak di SSP tidak saya masukan

nama dan NPPW perusahaan? 20. Apakah saya dapat melakukan pengkreditan Pajak Masukan dalam SPP atas transaksi jasa yang dibayarkan ke luar negeri bila terjadi

keterlambatan penyetoran pajak? 21. Apabila bertransaksi dengan WAPU BUMN, apakah saya tetap membuat kode transaksi di FP dengan “03” bila nilai transksaksi di

bawah Rp 10.000.000? Apakah FP yang saya terbitkan tersebut cacat? 22. Apabila WAPU BUMN belum menyerahkan SSP kepada perusahaan saya apakah SPT Masa PPN dapat dianggap tidak lengkap? 23. Apakah perusahaan mengalami masalah bila saya mengabulkan permintaan WAPU BUMN untuk membuat dua FP atas satu transaksi

dalam satu kontrak yang sama dengan nilai Rp 18.000.000,-? Dapatkah saya sebagai pihak yang membuat dua FP @ Rp 9.000.000,- tersebut dikenai sanksi?

24. Benarkah bila melakukan kegiatan membangun sendiri di luar wilayah KPP tempat perusahaan saya terdaftar, NPWP perusahaan tidak dapat dicantumkan dalam SPP-nya? Apa yang saya lakukan apabila SSP tersebut sudah terlanjur disetorkan?

Nama & Jabatan : 1. .................................................................................................................................

2. ..................................................................................................................................

Nama Perusahaan : ...................................................................................................................................…..

Alamat Perusahaan : ...................................................................................................................................…..

Telepon : ..................................... Ext. ............. Fax ...............E-mail...................................……….…

Penanggung-jawab : .......................................................Telepon ........................................Ext. ................…… Pembayaran dilakukan secara o Tunai o Transfer ke: Yayasan Lembaga Manajemen Formasi Bank BCA Cabang Ciputat No. Rek. 609-0092-900 (kirimkan bukti transfer ke no. fax (024)7663 2685 )

FORMULIR REGISTRASI

Informasi hubungi: HP : Telp. 021-7883-9535 Fax. 021-78843131

25. Ada perubahan ketentuan pengenaan pajak terhadap PKP Tertentu, khususnya PKP dengan omzet ≤ Rp 1,8 milyar, PKP yang menyerahkan kendaraan bermotor bekas secara eceran dan penyerahan emas perhiasan secara eceran. Bagaimana cara perhitungan pajaknya serta pembayaran PPN-nya?

26. Pedoman pengkreditan FP Masukan bagi yang melakukan penyerahan terutang dan tidak terutang dapat dilakukan dengan cara ”apple to apple” serta dengan cara proporsional. Kapan hal ini dilakukan dan bagaimana ketentuannya?

27. UU KUP memperbolehkan WP untuk tidak pembukuan sepanjang peredaran usahanya tidak lebih dari 4.8M. UU PPN menyatakan WP dengan penyerahan tidak lebih dari Rp600 juta tidak wajib menjadi PKP. Lalu bagaimana PKP yang berada di antara batas Rp 600 juta dan Rp 4,8 miliar melakukan kewajiban PPN-nya? Apakah wajib PK-PM?

28. Tanggung renteng sudah dihapus dalam UU KUP, tapi muncul kembali dalam UU PPN (Pasal 16F). Bagaimana efeknya terhadap PKP? Transaksi apa saja yang mengakibatkan diberlakukannya ketentuan tanggung jawab renteng?

29. Gagal produksi adalah hal yang tidak diinginkan oleh pengusaha, tapi kadang tidak dapat dihindari. Bagaimana kewajiban dan sanksi pajaknya bagi yang sudah terlanjur mengkreditkan, atau mengkreditkan dan menerima restitusi Pajak Masukan-nya?

30. Apa implikasi PPN terkait dengan luas bangunan yang dibuat oleh WP? Lalu berapa lama PPN atas membangun sendiri ini harus dilakukan kewajibannya? Kapan kewajiban tersebut harus dilakukan? Pahami hal sekecil-kecilnya, hindari kesalahan yang tidak perlu karena kita kurang update peraturan PPN.

31. Apa saja fasilitas PPN yang berlaku saat ini? 32. Apakah saya sebagai karyawan dapat menandatangani SPT Masa PPN? Adakah syarat-syarat tentang penandatanganan SPT tersebut? 33. Sejak Januari 2011 setiap PKP diwajibkan menggunakan formulir PPN baru. Dan hampir setiap bulan terdapat update dari software e

SPT. Sudahkah update e SPT 1111 dan e SPT 1111DM ini di-install di komputer kita?