mati mendadak new.doc

Upload: venansius-ratno-kurniawan

Post on 10-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Mati Mendadak new.doc

    1/17

    Mati Mendadak

    I. Definisi

    Menurut definisi WHO, kematian mendadak adalah kematian yang terjadi

    pada 24 jam sejak gejala-gejala timbul, namun pada kasus-kasus forensik,

    sebagian besar kematian terjadi dalam hitungan menit atau bahkan detik sejak

    gejala pertama timbul. (Hakim, 2!"

    #ematian mendadak tak terduga adalah kematian yang disebabkan

    penyakit alamiah (didapat$kongenital" yang terjadi seketika beberapa menit, jam

    atau hari, dimana tidak ditemukan unsur trauma atau kera%unan. &eringnya

    disebabkan oleh penyakit kardio'askular. (ingrum, 2!"

    Sudden death atau kematian tak terduga didefinisikan se%ara umum

    sebagai kematian alamiah yang terjadi dalam kurun )aktu ! jam setelah gejala

    a)al timbul. *mpat unsur yang dipertimbangkan dalam penggunaan definisi

    tersebut adalah gejala prodromal, onset kejadian, serangan jantung, dan

    kematian biologis. +imana, dalam )aktu ! jam tersebut terjadinya perubahan

    akut status kardio'askular dan serangan jantung. ejala prodromal non-spesifik

    seperti, nyeri dada, palpitasi, dyspneu dapat terjadi beberapa hari sampai

    minggu sebelum terjadinya serangan jantung. &edangkan, kematian biologis

    dapat terjadi beberapa hari sampai minggu setelah terjadinya serangan jantung,

    karena pasien masih dapat bertahan dalam kondisi kerusakan otak yang

    irre'ersibel dan ditopang oleh alat bantu kehidupan. (Werf, angen, Wilde,

    2!"

    II. Epidemiologi

    #ematian mendadak terjadi empat kali lebih sering pada laki-laki dibandingkan

    pada perempuan. /enyakit jantung dan pembuluh darah se%ara umum

    menyerang laki-laki lebih sering dibandingkan perempuan dengan perbandingan

    01! sebelum menopause, dan menjadi !1! setelah perempuan menopause.

    1

  • 7/22/2019 Mati Mendadak new.doc

    2/17

    Iii. Klasifikasi

    . !" #ematian yang terjadi seketika (Instantaneus Death", misalnya pada orang

    sehat yang sedang bertamu, lalu tiba-tiba meninggal. (puranto, 2!"

    . 2" #ematian tak terduga (Unexpected Death), misalnya pada orang sakit

    perut, diduga maag biasa dan masih bekerja, lalu meninggal ditempat

    kerja. (puranto, 2!"

    . 3" Meninggal tanpa saksi (Unwitness), misalnya orang yang hidup sendiri di

    sebuah rumah, keesokan harinya meninggal di kamar. (puranto, 2!"

    III.1. Kematian Alamiah

    #ematian alamiah dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu1!" #ematian

    yang terjadi dimana ada saksi mata dan keadaan dimana faktor fisik dan emosi

    mungkin ikut berperan, juga dapat terjadi saat akti'itas fisik, dimana %ara mati

    dapat lebih mudah diterangkan atau kematian tersebut terjadi selama

    pera)atan$pengobatan yang dilakukan oleh dokter (Attendaned Physician).

    (Hakim, 2! #ristanto Winardi, 25"

    #eadaan dimana mayat ditemukan dalam keadaan yang lebih

    men%urigakan di suatu tempat atau pada saat orang tersebut meninggal tidak

    dalam pera)atan atau pengobatan dokter (Unattendaned Physician), dan

    terdapat kemungkinan hadirnya saksi-saksi yang mungkin ikut bertanggung

    ja)ab terhadap terjadinya kematian. (Hakim, 2! #ristanto Winardi, 25"

    /ada kematian alamiah kategori pertama, kematian alamiah dapat

    dengan lebih mudah ditegakkan, dan kepentingan untuk dilakukannya otopsi

    menjadi lebih ke%il. /ada kematian alamiah kategori kedua, sebab kematian

    harus benar- benar ditentukan agar %ara kematian dapat ditentukan. #ematian

    alamiah dan tidak )ajar harus dapat dibedakan, dengan ditentukan apakah

    kekerasan atau ra%un juga berperan dalam menyebabkan kematian. (#ristanto

    Winardi, 25".

    2

  • 7/22/2019 Mati Mendadak new.doc

    3/17

    /ada kematian alamiah kategori pertama, keluarga untuk kepentingan almarhum

    dan mereka sendiri dapat meminta dilakukannya otopsi klinik pada almarhum.

    Otopsi klinik tidak memerlukan surat permintaan dari kepolisian, karena pada

    prinsipnya dilakukan atas kehendak keluarga, bukan untuk kepentingan

    penyidikan. /ersetujuan keluarga dalam tindakan otopsi klinik ini harus dibuat

    se%ara tertulis, dan hasil dari pemeriksaan akan dituangkan dalam sebuah

    laporan otopsi atau 6autopsy report6. (#ristanto Winardi, 25".

    /ada kematian alamiah kategori kedua, karena keadaan yang lebih

    men%urigakan, polisi harus mengadakan penyidikan dan membuat surat

    permintaan visum et repertum. /ada keadaan ini hasil pemeriksaan akan

    dituangkan dalam visum et repertum, dan persetujuan keluarga akan menjadi

    prioritas yang lebih rendah dari kepentingan penegakan hukum. (#ristanto

    Winardi, 25"

    III. 2. Klasifikasi Berdasarkan Penyebab

    7erdasarkan penyebab yang mendasarinya, kematian mendadak dibagi

    menjadi kematian mendadak yang penyebabnya berasal dari jantung ( Sudden

    Cardiac Death", dan kematian mendadak yang penyebabnya bukan dari jantung,

    misalnya perdarahan intrakranial, epilepsi, emboli paru, atau asma. (Werf,

    angen, Wilde, !885"

    Penyakitpenyakit yang dapat menimb!lkan kematian mendadak

    "istem Kardio#ask!ler

    /enyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian mendadak yang

    terbanyak, selain itu penyebab lainnya adalah infark miokard, miokarditis, ruptur

    aneurisma aorta akibat penyakit sifilis, ateroma akibat penyakit hipertensi,

    diabetes mellitus dan lain-lain, perdarahan subaraknoid, ruptur berry aneurisma,

    pe%ahnya plak ateroma, ruptur arteri akibat hipertensi dan trombosis, emboli,

    neoplasma, kista dan infeksi. (9dries, !880 puranto, 2!"

    3

  • 7/22/2019 Mati Mendadak new.doc

    4/17

    :erjadinya serangan jantung atau kematian seseorang karena penyakit

    jantung, biasanya sudah dapat di duga, yaitu kematian setelah orang tersebut

    melakukan kerja fisik yang berlebihan, misalnya setelah melakukan

    persetubuhan yang bukan dengan isterinya, atau setelah olahraga.

    Penyakit Arteri Koroner

    &ebanyak ;< dari korban kematian jantung mendadak memiliki penyakit

    arteri koroner sebelumnya. terosklerosis, atau pengerasan arteri, adalah suatu

    keadaan dimana terdapat penimbunan endapan lemak, trombosit, makrofag, dan

    sel-sel darah putih di seluruh kedalaman tunika intima (lapisan sel endotel" dan

    akhirnya ke tunika media (lapisan otot polos" yang dapat terjadi pada seluruh

    pembuluh darah arteri. rteri yang paling sering terkena adalah arteri koroner,

    aorta, dan arteri-arteri serebrum. (=or)in, 2"

    /enyebab terbentuknya aterosklerosis dipi%u oleh kolesterol serum yang

    tinggi, tekanan darah tinggi, in'eksi 'irus, dan kadar >at besi dalam darah yang

    tinggi. )al terbentuknya aterosklerosis adalah karena adanya %edera pada sel-

    sel endotel yang melapisi lumen arteri, sehingga terganggunya integritas dan

    permeabilitas sel-sel endotel terhadap berbagai bahan di dalam plasma

    meningkat, yang dapat menyebabkan bahan-bahan tersebut dapat dengan

    mudah masuk ke arteri. #etika terjadinya %edera endotel, maka akan ter%etuskan

    reaksi peradangan dan imun, sehingga terjadi pelepasan peptida-peptida

    'asoaktif dan penimbunan makrofag dan trombosit di luar dan di dalam arteri.

    Hasil akhir yang dapat terjadi akibat hal tersebut adalah terjadi penimbunan

    kolesterol dan lemak, pembentukan jaringan parut, pembentukan trombus, dan

    proliferasi sel otot polos. ?aktor-faktor tersebut menyebabkan berkurangnya

    ukuran atau diameter serta peningkatan kekakuan pembuluh darah arteri.

    (=or)in, 2"

    4

  • 7/22/2019 Mati Mendadak new.doc

    5/17

    #erusakan pada arteri koroner sangat mempengaruhi kinerja dan

    kelangsungan hidup jantung. &tenosis koroner oleh ateroma sangat sering

    terjadi, sehingga terjadi pengurangan aliran darah ke otot jantung yang dapat

    menyebabkan kematian dengan berbagai %ara1 (#ristanto Winardi, 25"

    !" danya penyempitan atau penebalan, khususnya pada ramus des%enden

    arteri %oronaria sinistra, yaitu arteri yang mensuplai darah bagi sistem konduksi

    (pace maker", maka dapat menyebabkan iskemia kronik dan hipoksia pada otot-

    otot jantung, sehingga dapat memi%u terjadinya aritmia dan fibrilasi 'entrikel,

    yang dapat terjadi ketika melakukan kerja fisik atau adanya beban stress seperti

    olahraga atau emosi, dan dapat berakhir dengan kematian. (9dries, !880

    puranto, 2!"

    2" #omplikasi dari ateroma, memperburuk stenosis koroner dan menyebabkan

    kematian otot jantung. /lak ateroma ulseratif dapat pe%ah atau han%ur, mengisi

    sebagian atau seluruh pembuluh darah dengan kolesterol, lemak dan debris

    fibrosa. /e%ahan ini akan menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan

    multipel mini-infark. 7agian endotel dari plak yang han%ur dapat bertindak seperti

    katup dan menutup total pembuluh darah. #omplikasi lain adalah perdarahan

    sub-intima yang terjadi pada plak.

    3" 9nfark miokard, adalah nekrosis jaringan otot jantung akibat insufisiensi aliran

    darah. Hal tersebut terjadi ketika adanya stenosis berat atau oklusi total dari

    pembuluh darah, yaitu apabila pembuluh darah kolateral di tempat bersangkutan

    tidak %ukup memberi darah pada daerah yang bersangkutan, sehingga

    menyebabkan kematian sel-sel miokardium yang terjadi akibat kekurangan

    oksigen berkepanjangan. Hal tersebut adalah respon terakhir terhadap iskemi

    miokardium yang tidak teratasi. &el-sel miokardium mulai mati sekitar 2 menit

    setelah terjadi kekurangan oksigen, yang menyebabkan sel tidak mampu untuk

    memenuhi kebutuhan energinya. 9nfark umumnya baru terjadi bila lumen tertutup

    lebih dari atau sama dengan 0

  • 7/22/2019 Mati Mendadak new.doc

    6/17

    jantung. #eadaan ini umumnya terjadi pada )anita tua, yang mempunyai

    miokardium yang rapuh, namun tidak menutup kemungkinan terjadi pada semua

    orang. #eadaan ini %enderung terjadi dua atau tiga hari setelah onset infark dan

    bagian otot yang infark menjadi lunak. @uptur terkadang terjadi pada septum

    inter'entrikuler, menyebabkan 6e!t"ri#ht shunt6 pada jantung. (=or)in, 2"

    4" esi pada sistem konduksi jantung. 9nfark yang besar dapat mengurangi

    fungsi jantung akibat kegagalan pompa dan otot jantung tidak dapat berkontraksi

    se%ara maksimal atau menyebabkan aritmia dan fibrilasi 'entrikel. 9nfark yang

    dapat dilihat dengan mata se%ara makroskopik tidak terjadi saat kematian

    mendadak, karena perlu beberapa jam agar oklusi jantung menjadi jelas. :api

    efek fatal dari infark dapat terjadi pada setiap saat setelah otot menjadi iskemik.

    A" ?ibrosis miokard, terjadi ketika infark miokard menyembuh karena miokardium

    tidak dapat berproliferasi. &ebuah daerah fibrosis yang besar di 'entrikel kiri

    dapat membentuk aneurisma jantung yang dapat mengurangi fungsi jantung.

    5" @uptur otot papilaris, dapat terjadi karena infark dan nekrosis. #eadaan ini

    memungkinkan katup mitral mengalami prolaps dengan gejala insufisiensi mitral

    dan bahkan kematian.

    $ipertensi

    &e%ara umum, seseorang dikatakan mengalami hipertensi, bila tekanan

    darahnya lebih tinggi dari !4 mmHg sistolik atau 8 mmHg diastolik (!4$8".

    Hipertensi dapat menyebabkan kematian mendadak, yang dia)ali dengan

    hipertrofi 'entrikel kiri. /ada keadaan hipertensi, otot jantung harus bekerja lebih

    kuat untuk mela)an tekanan eksternal dan membesar untuk dapat menghasilkan

    dorongan yang lebih kuat.

    6

  • 7/22/2019 Mati Mendadak new.doc

    7/17

    7erat jantung normal adalah sekitar 2A sampai 4 gram dan berat

    jantung dapat meningkat sampai 5 gram atau lebih. +engan demikian,

    perkembangan otot yang terjadi akan melebihi kemampuan suplai darah arteri

    koroner, )alaupun pada keadaan dimana arteri koronernya sehat. (#ristanto

    Winardi, 25"

    teroma sering diasosiasikan dengan hipertensi, karena otot jantung yang

    telah membesar akan mengalami iskemik akibat terjadinya penurunan aliran

    darah arteri koroner oleh karena adanya sumbatan oleh ateroma. /ada

    pemeriksaan histokimia, tampak daerah dalam dari 'entrikel kiri yang hipertrofi

    mengalami defisiensi en>im-en>im dehidrogenase, suatu indikator adanya

    keadaan hipoksik. Otot-otot ini menjadi tidak stabil dan dengan mudah

    menimbulkan rangkaian aritmia dan fibrilasi. (#ristanto Winardi, 25".

    "tenosis Aorta

    &tenosis aorta menyebabkan hipertrofi 'entrikel kiri, bahkan lebih nyata

    dibanding pada hipertensi. 7erat jantung dapat men%apai 0B! gram.

    /enyebabnya adalah kalsifikasi pada katup jantung yang berhubungan dengan

    aterosklerosis. (#ristanto Winardi, 25"

    /ada stenosis aorta, bukan hanya otot jantung yang membutuhkan suplai

    darah lebih akibat adanya pembesaran otot, namun juga akibat sempitnya katup

    yang menyebabkan rendahnya tekanan perfusi pada arteri koroner sehingga

    alirannya menjadi lemah. (#ristanto Winardi, 25"

    #ematian mendadak umumnya terjadi pada usia di atas 5 tahun, namun

    dapat terjadi pula pada orang yang lebih muda dengan kelainan kongenital pada

    katup aortanya. (#ristanto Winardi, 25"

    Penyakit Miokard Primer

    Miokarditis adalah peradangan jantung yang terjadi akibat berbagai

    penyakit infeksi seperti difteri, dan infeksi 'irus termasuk influen>a. &ar%oidosis

    7

  • 7/22/2019 Mati Mendadak new.doc

    8/17

    diseminata juga dapat mempengaruhi otot jantung, dan dapat menyebabkan

    kematian. (=or)in, 2 #ristanto Winardi, 25"

    Miokarditis menyebabkan melemahnya otot jantung dan menurunkan

    kontraktilitas jantung, sehingga pada akhirnya dapat menimbulkan terjadinya

    aritmia dan dapat menyebabkan kematian mendadak. /ada kematian

    mendadak, miokarditis karena etiologi yang tidak diketahui kadang ditemukan

    pada sediaan histologi dari otopsi (=or)in, 2 #ristanto Winardi, 25"

    &uatu kondisi intrinsik jantung yang lain adalah suatu penyakit yang

    disebut Ccardiomyopathies6 dimana jantung membesar dan menunjukkan

    abnormalitas histologis. #eadaan ini beberapa disebabkan karena defek

    metabolik, penyakit otoimun, sebagian lagi sebabnya tidak diketahui. Dantung

    yang sangat besar, bahkan sampai lebih dari ! gram dapat ditemukan pada

    keadaan ini, dimana terjadi penebalan masif dari dinding 'entrikel, kadang-

    kadang asimetris. (#ristanto Winardi, 25"

    "istem %on&Kardio#ask!ler

    "!s!nan "araf'

    !" @uptur neurisma 7erry. /enyebab terjadinya kematian mendadak pada

    orang de)asa muda sampai paruh baya adalah perdarahan subara%hnoid akibat

    pe%ahnya aneurisma pada arteri basal otak. #eadaan ini dapat terjadi pada laki-

    laki dan perempuan, umumnya sebelum umur dimana seseorang sering

    terserang penyakit jantung koroner. neurisma 7erry patut di%urigai sebagai

    sebab kematian terutama pada perempuan sebelum menopause yang se%ara

    statistik sangat jarang mengalami iskemia jantung yang fatal. 7ahkan bila

    seorang perempuan yang masih dalam usia produktif (antara usia !ABA tahun"

    meninggal mendadak, diagnosa diferensial yang harus mun%ul adalah komplikasi

    kehamilan (aborsi atau kehamilan ektopik terganggu", emboli pulmoner dari

    trombosis pembuluh darah tungkai, dan pe%ahnya aneurisma %erebral. (#ristanto

    Winardi, 25"

    8

  • 7/22/2019 Mati Mendadak new.doc

    9/17

    neurisma 7erry sering salah digolongkan ke dalam penyakit kongenital,

    namun aneurisma ini tidak ditemukan ketika lahir atau pada anak-anak.

    neurisma 7erry terbentuk pada daerah yang lemah pada dinding pembuluh

    darah, biasanya pada per%abangan dan terbentuk pada saat seseorang

    bertambah de)asa. (#ristanto Winardi, 25"

    Ekuran dari aneurisma ini adalah sekitar beberapa milimeter sampai

    beberapa sentimeter, dapat tunggal ataupun multipel. /eningkatan darah yang

    tiba-tiba atau perubahan emosi atau kombinasi keduanya, seperti saat

    berhubungan seks, dapat menyebabkan pe%ahnya aneurisma, sehingga

    membuat darah dapat mengalir ke seluruh dasar otak dan terkadang dapat

    men%apai ke dalam 'entrikel, bahkan ke dalam jaringan otak itu sendiri.

    (#ristanto Winardi, 25"

    7o%ornya aneurisma dapat menimbulkan manifestasi beragam, dari sakit

    kepala atau kekakuan tengkuk, sampai dapat menyebabkan kematian.

    /rosesnya dapat terjadi sangat %epat dan mekanismenya kadang tidak dapat

    ditentukan. +iasumsikan bah)a perdarahan dalam rongga intrakranial yang tiba-

    tiba membentuk tekanan dalam rongga intrakranial dan mempengaruhi pusat

    pernafasan. (#ristanto Winardi, 25"

    2" /erdarahan &erebral/erdarahan tiba-tiba pada jaringan otak umumnya terjadi

    pada orang tua dengan hipertensi yang signifikan. /erdarahan maupun

    penyumbatan pembuluh darah otak menyebabkan timbulnya manifestasi klinis

    kerusakan jaringan otak, atau yang sering disebut stroke. /erdarahan serebral

    menduduki peringkat ketiga di merika &erikat sebagai penyebab kematian,

    dengan !0A. kasus mati dari A. kasus setiap tahunnya. (#ristanto

    Winardi, 25"

    /erdarahan serebral paling sering terjadi dalam kapsula interna dari salah

    satu hemisfer, disebabkan oleh rupturnya arteri lentikulo-striata, atau yang sering

    disebut CCharcot$s vesses6, dan biasanya gejala yang ditimbulkan didahului oleh

    rasa sakit kepala, pusing, mual, dan kemudian jatuh. *Fpansi mendadak dari

    9

  • 7/22/2019 Mati Mendadak new.doc

    10/17

    hematoma akan menekan kapsula interna dan mungkin menyebabkan

    kerusakan sebagian dari jaringan otak serta kematian sel-sel neuron sehingga

    menimbulkan hemiparesis. 7ila perdarahan menjadi lebih luas maka lebih luas

    jaringan otak yang rusak, hingga dapat pula merusak serebelum dan Cmid"%rain6.

    /erdarahan pada batang otak dapat bermanifestasi sebagai hiperpireksia.

    (#ristanto Winardi, 25"

    /erdarahan ini dapat berakibat fatal, namun umumnya kematian tidak

    segera terjadi setelah perdarahan. #ematian dapat terjadi dalam beberapa jam

    atau bahkan sampai batas yang tak tentu penderita dapat bertahan hidup.

    3" Meningitis#ebanyakan korban kematian mendadak akibat meningitis adalah

    anak-anak. :ipe yang paling sering adalah meningitis yang disebabkan oleh

    hemophius in!uen&a, pneumococcus, dan menin#ococcus. /ada neonatal,

    %acius coi!orm dan streptococcus #rup ' merupakan penyebab yang dominan.

    (#ristanto Winardi, 25"

    /ada otopsi, otak tampak sembab, selaput otak tampak berkabut pada

    permukaan 'entral dari otak, dan pada bagian lateral terjadi perkabutan karena

    eksudat purulen. *ksudat dapat terbentuk sangat sedikit, sehingga tidak dapat

    dilihat dengan mata telanjang, atau pada kasus yang berat dapat tampak dengan

    mata telanjang terkumpul pada bagian lateral. /ada semua kasus meningitis,

    telinga tengah harus dibuka dan diperiksa untuk memastikan sumber dari

    meningitis. (#ristanto Winardi, 25"

    "istem Pernafasan

    :uberkulosis, infeksi, neoplasma, emboli paru, pneumotoraks, 'arises

    esophagus, dan asma dapat menyebabkan kematian mendadak.

    !" *mboli /ulmoner*mboli pulmoner merupakan penyebab utama kematian

    mendadak dan sangat sering terjadi, bahkan kadang tidak terdiagnosa sebagai

    sebab kematian. ?aktor predisposisinya disebabkan oleh berbagai hal yang

    menghilangkan rentang sirkulasi, seperti tromboflebitis, gagal jantung kongestif

    10

  • 7/22/2019 Mati Mendadak new.doc

    11/17

    atau obesitas, atau penyakit pembuluh darah lokal, %ontohnya 'arises 'ena kaki,

    dilatasi dan 'arises 'ena pada pleFus prostata. Hampir setiap kejadian, sumber

    emboli berasal dari 'ena tungkai. (9dries, !880 puranto, 2!"

    &aat terjadi trauma, terutama yang memerlukan imobilisasi, trombosis

    'ena dapat terbentuk. &ebagian besar terjadi tanpa gejala dan tidak

    menimbulkan masalah, tetapi sebagian emboli dapat terlepas dan menutup

    pembuluh darah pulmoner dengan ukurannya yang beranek ragam. (#ristanto

    Winardi, 25"

    &ekitar ;< dari kematian akibat emboli pulmoner memiliki predisposisi

    penyebab seperti patah tulang, trauma jaringan, operasi, imobilisasi, dan lain-

    lain. &ehingga, hal ini membuat hubungan antara kematian dan kejadian yang

    terkait dengan trauma menjadi lebih sulit ditentukan. +alam penerapan hukum

    sukar untuk dibuktikan penyebab kematian sampai hakim dapat menentukan

    bah)a trauma yang terjadi adalah benar akibat perbuatan tersangka yang

    menyebabkan kematian pada korbannya. (#ristanto Winardi, 25"

    2" :uberkulosis/enyebab kematian mendadak yang juga sering terjadi di

    9ndonesia adalah hemoptisis masif dari %a'erna tuber%ulosis atau dari yang lebih

    jarang terjadi hemoptisis masif dari keganasan pada sistem respirasi. #ematian

    yang %epat namun tidak mendadak dapat juga terjadi pada infeksi dada yang

    hebat, terutama oleh strain 'irus influensa yang ganas. (#ristanto Winardi,

    25"

    3" *piglottitis#asus epiglotitis akut sering terlambat ditangani dan dapat

    menyebabkan kematian mendadak. *piglotitis dapat terjadi pada anak dan

    de)asa, dan penyebabnya adalah .in!uen&ae. 7ila seseorang menderita

    epiglotitis akut, selalu terdapat kemungkinan untuk terjadinya suatu obstruksi

    jalan nafas yang fatal dan terjadinya sangat %epat. (#ristanto Winardi, 25"

    /enderita yang mengalami epiglotitis akut mungkin hanya menderita

    gejala yang ringan seperti nyeri tenggorokan, serak, dan kesulitan menelan.

    11

  • 7/22/2019 Mati Mendadak new.doc

    12/17

    &etelah adanya gejala ini, dalam perjalanan penyakitnya, obstruksi saluran nafas

    dapat terjadi sangat %epat, bahkan ketika sedang diperiksa dokter. *piglotitis

    akut adalah suatu kega)atdaruratan medis yang memerlukan penanganan

    segera berupa tracheostomy atau intubasi bila terjadi obstruksi saluran nafas.

    (#ristanto Winardi, 25"

    4" &indrom #ematian 7ayi Mendadak&indrom kematian bayi mendadak atau

    Sudden In!ant Death Syndrome, yang selanjutnya disingkat menjadi &9+&,

    adalah kematian yang tidak diduga dan tidak diketahui penyebabnya pada bayi

    yang sebelumnya sehat, yang terjadi antara usia ! minggu sampai ! tahun.

    (=or)in, 2"

    Gang berisiko mengalami &9+& ini adalah bayi prematur, bayi dengan

    berat lahir rendah, dan bayi yang lahir dari kehamilan multipel. 7ayi laki-laki

    memiliki sedikit resiko lebih besar daripada bayi perempuan. 9nsidensi tertinggi

    adalah pada usia 2-4 bulan, dan terjadi terutama pada malam hari atau pada

    saat bayi sedang tertidur. (=or)in, 2"

    /enyebab dari &9+& ini tidak diketahui se%ara jelas, namun sebagian bukti

    menunjukkan bah)a susunan saraf pusat yang belum matang gagal berespon

    terhadap peningkatan kadar karbondioksida. 7ayi yang mengalami &9+&,

    kemungkinan tidak berespons terhadap peningkatan karbondioksida dengan

    melakukan 'entilasi, mereka hanya memperlihatkan depresi 'entilasi sebagai

    responsnya, lalu terjadi apnu disertai dengan kadar karbondioksida yang terus

    meningkat, sehingga menyebabkan episode apnu yang berkepanjangan, yang

    akhirnya menekan 'entilasi total dan dapat menyebabkan kematian pada bayi.

    (=or)in, 2".

    dapun penyebab lainnya yang dapat memungkinkan terjadinya &9+&,

    yaitu bayi-bayi yang mengalami pembekapan akibat berbaring terlungkup diatas

    kasur atau bantal yang terlalu lunak. #arena pada saat )ajah bayi terbenam di

    12

  • 7/22/2019 Mati Mendadak new.doc

    13/17

    suatu %ekungan ke%il lunak pada kasur atau bantal, maka bayi akan

    menghembuskan nafasnya ke dalam %ekungan tersebut dan menghirup kembali

    udara yang sama, yang dimana udara tersebut mengandung kadar

    karbondioksida yang %ukup tinggi, sehingga bayi tersebut akan mengalami

    depresi susunan saraf pusat dan terhentinya pernapasan. (=or)in, 2".

    "istem Pen(ernaan

    #ematian mendadak yang terjadi akibat kerusakan sistem gastrointestinal

    umumnya disebabkan oleh sistem 'askulernya. #ematian mendadak dapat

    terjadi akibat pe%ahnya 'arises esofagus pada penderita %irhosis hepatis. &elain

    itu, penyebab lainnya adalah perforasi ulkus 'entri%uli, khususnya yang terjadi

    setelah seseorang meminum alkohol atau menelan obat yang mengiritasi

    lambung, misalnya aspirin. (9dries, !880 puranto, 2!"

    /erdarahan masif pada lambung atau ulkus peptik di duodenum dapat

    berakibat kematian dalam )aktu yang singkat, )alaupun kebanyakan kasus

    perdarahan sistem gastrointestinal sifatnya moderat dan masih sempat

    memperoleh penanganan operatif. (#ristanto Winardi, 25"

    /erforasi ulkus peptik dapat berakibat fatal, bila tidak ditangani dengan

    segera. &elain itu, gangren intestinal karena strangulasi hernia dan torsi karena

    adhesi peritoneal, dapat mematikan dalam )aktu yang singkat bila tidak

    terdiagnosa dan tertangani dengan baik. (#ristanto Winardi, 25"

    :rombosis dan emboli mesenterium yang menyebabkan infark usus tidak

    terjadi segera, namun dapat terjadi dengan %epat dan tetap tidak terdiagnosa

    oleh para klinisi.

    "istem )rogenital

    /eradangan ginjal dan gagal ginjal akut dapat menyebabkan kematian

    mendadak. amun, apabila seorang )anita dalam usia subur mati mendadak,

    diagnosa diferensial akibat komplikasi kehamilan dan tindakan aborsi, masih

    13

  • 7/22/2019 Mati Mendadak new.doc

    14/17

    harus dipertimbangkan, karena kemungkinan untuk melakukan tindakan aborsi di

    9ndonesia masih sangat besar. #ematian akibat syok 'agal, perdarahan, infeksi

    dari instrumen yang tidak steril dan kemungkinan emboli udara juga turut harus

    diperhatikan dalam proses otopsi. (#ristanto Winardi, 25"

    @upturnya tuba pada kehamilan ektopik terganggu adalah suatu

    kega)atdaruratan yang dapat berakhir pada kematian karena perdarahan

    intraperitoneal, ke%uali dapat di%egah dengan inter'ensi bedah yang %epat dan

    tepat. (#ristanto Winardi, 25"

    Penyebab lain

    !" /enyakit ddisons

    2" #elainan darah1 hemophilia

    3" #elainan metabolik1 +iabetes Mellitus (+M"

    4" &tatus limphatikus.

    Aspek Medikolegal Natural Sudden Death

    /elaku tindak pidana pembunuhan biasanya akan melakukan suatu

    tindakan$usaha agar tindak kejahatan yang dilakukanya tidak diketahui oleh

    orang lain, baik oleh keluarga, masyarakat dan yang pasti oleh pihak penyidik

    (polisi", salah satu modus operandus yang bisa dilakukan adalah dengan %ara

    memba)a jena>ah tersebut ke rumah sakit dengan alasan ke%elakaan atau

    meninggal di perjalanan ketika menuju kerumah sakit (Death n Arriva" dimana

    sebelumnya almarhum mengalami serangan suatu penyakit (natura sudden

    death". (Hakim, 2!"

    /ada kondisi tersebut, dokter sebagai seorang profesional yang

    mempunyai ke)enangan untuk memberikan surat keterangan kematian harus

    bersikap sangat hati-hati dalam mengeluarkan dan menandatangani surat

    14

  • 7/22/2019 Mati Mendadak new.doc

    15/17

    kematian pada kasus kematian mendadak (sudden death" karena dikha)atirkan

    kematian tersebut setelah diselidiki oleh pihak penyidik merupakan kematian

    yang terjadi akibat suatu tindak pidana. #esalahan prosedur atau ke%erobohan

    yang dokter lakukan dapat mengakibatkan dokter yang membuat dan

    menandatangani surat kematian tersebut dapat terkena sangsi hukuman pidana.

    7eberapa prinsip yang se%ara garis besar harus diketahui oleh dokter

    berhubungan dengan kematian mendadak akibat penyakit yaitu1 (Hakim, 2!"

    . !" /ada pemeriksaan luar jena>ah, terdapat ada atau tidaknya tanda-tanda

    kekerasan yang signifikan dan dapat diprediksi dapat menyebabkan

    kematian

    .2" /ada pemeriksaan luar terdapat ada atau tidaknya tanda-tanda yang

    mengarah pada kera%unan

    . 3" +idapatkan keterangan bah)a almarhum merupakan pasien (%ontoh1

    penyakit jantung koroner" yang rutin datang berobat ke tempat praktek

    atau poliklinik di rumah sakit

    . 4" +idapatkan keterangan bah)a almarhum mempunyai penyakit kronis tetapi

    bukan merupakan penyakit tersering penyebab natura sudden death.

    :erdapatnya ke%urigaan atau ke%enderungan pada kematian yang tidak

    )ajar berdasarkan kriteria tersebut, maka dokter yang bersangkutan harus

    melaporkan kematian tersebut kepada penyidik (polisi" dan tidak mengeluarkan

    surat kematian.

    Pemeriksaan *orensik Pada Korban+ersangka Mati

    Hal-hal yang perlu dilakukan jika menemukan korban meninggal adalah

    pertama, seorang dokter harus melakukan allo-anamnesa kepada keluarga atau

    15

  • 7/22/2019 Mati Mendadak new.doc

    16/17

    kerabat terdekat, untuk mengetahui ada atau tidaknya keluhan atau penyakit

    sebelumnya yang pernah diderita oleh korban. #edua, melakukan pemeriksaan

    luar jena>ah, untuk mengidentifikasi korban, dengan beberapa metode, seperti

    metode sederhana, yaitu identifikasi se%ara 'isual untuk melihat penampakan

    luar, seperti kepemilikan barang (pakaian, perhiasan", dan dokumentasi (#artu

    :anda /enduduk, /aspor, 9+ =ard" serta identifikasi dengan metode ilmiah,

    seperti identifikasi sidik jari, medik, odontologi, antropologi, biologi, dan lain

    sebagainya. &elain itu, dokter juga harus menentukan tanda-tanda kematian dini

    dan lanjut untuk menentukan )aktu kematian pada jena>ah, yaitu seperti

    relaksasi otot, lebam mayat, kaku mayat, pembusukan, dan lain sebagainya

    serta, untuk menentukan %ara kematian dapat dilakukan pemeriksaan apakah

    terdapat tanda- tanda kekerasan pada tubuh korban, baik akibat kekerasan

    tumpul maupun tajam, yang dapat terlihat sebagai luka memar, robek, dan lain-

    lain.

    #etiga, melakukan pemeriksaan dalam atau otopsi, untuk menentukan

    apakah tanda perlukaan yang telah ditemukan dapat atau tidak dapat

    menyebabkan kematian. /emeriksaan otopsi ini dapat dilakukan untuk

    menentukan sebab dan mekanisme kematian, yaitu dengan melakukan

    pemeriksaan yang lebih teliti pada organ-organ yang sering di%urigai sebagai

    penyebab kematian, %ontohnya organ jantung, paru, otak, dan organ lainnya.

    /emeriksaan yang terakhir adalah pemeriksaan laboratoriun, berupa

    pemeriksaan histologi, histokimia, dan toksikologi, yang dilakukan untuk

    mendukung hasil pemeriksaan otopsi dalam menentukan sebab kematian pasti

    pada korban$jena>ah. /emeriksaan histologi adalah pemeriksaan jaringan dari

    organ yang di%urigai dapat menyebabkan kematian mendadak, sedangkan

    pemeriksaan histokimia adalah pemeriksaan dengan melakukan penge%atanbagian jaringan, misalnya dengan >at )arna standar seperti hematoksilin dan

    eosin, kemudian dilakukan pemeriksaan mikroskopis sebagai diagnosis spesifik

    dan pemeriksaan toksikologi adalah pemeriksaan untuk membuktikan ada atau

    tidaknya ra%un serta metabolitnya dalam tubuh atau %airan tubuh korban se%ara

    sistemik, yang dapat menjadi penyebab dari kematian mendadak pada korban.

    16

  • 7/22/2019 Mati Mendadak new.doc

    17/17

    17