materi unicef sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minum dan sanitasi nasional ksan 2013

2

Click here to load reader

Upload: indriany-id

Post on 21-Jun-2015

339 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Materi unicef sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minum dan sanitasi nasional ksan 2013

TRANSCRIPT

Page 1: Materi unicef sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minum dan sanitasi nasional ksan 2013

Water, sanitation and hygiene in support of school empowerment

Didukung oleh :

ADVOCACY BRIEF

Pembelajaran Program Sanitasi dan Kesehatan di Sekolah

DIMULAI DARI

SEKOLAH

Sanitasi di Sekolah Akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak adalah hak asasi manusia. Oleh karena itu, kesempatan untuk mendapatkannya harus dibuka seluas-luasnya. Terutama untuk anak-anak, yang akan menjadi generasi penerus bangsa. Buat mereka, sanitasi adalah hak dasar untuk bertumbuh kembang di tengah kualitas lingkungan yang sehat.Sebagai tempat mengenyam pendidikan, sekolah merupakan tempat awal untuk memberikan pengetahuan tentang kebersihan dan kesehatan kepada anak. Dengan menerima pendidikan sanitasi di sekolah, maka anak-anak diharapkan akan membawa perubahan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada keluarga di rumah serta menularkannya kepada lingkungan di sekitar mereka. Sanitasi di sekolah mendukung upaya percepatan pembangunan sanitasi, serta mengedukasi generasi muda penerus bangsa akan pentingnya sanitasi.

Program Usaha Kesehatan SekolahUKS bukan hanya sarana kesehatan sekolah, tapi juga merupakan wadah untuk menggerakkan perilaku hidup bersih dan sehat bagi siswa/siswi di sekolah. Dokter kecil merupakan salah satu bagian dari program UKS, yang bertujuan meningkatkan partisipasi siswa dalam program UKS. Dokter kecil adalah siswa/siswi kelas 4 atau 5 SD yang memenuhi kriteria dan telah dilatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan, peningkatan kesehatan dan promosi kesehatan di sekolah. Dokter kecil harus selalu berperilaku bersih dan sehat serta dapat menggerakan teman-temannya untuk berperilaku sama. Selain itu dokter kecil harus berusaha untuk membuat lingkungan di sekolahnya lebih sehat, membantu guru dan petugas kesehatan pada saat pelaksanaan pelayanan kesehatan di sekolah, dan juga berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan di sekolah.

SEMUA HARUS BERGERAKKerjasama semua pihak menjadi kunci sukses. Sanitasi dan PHBS bukan hanya tanggung jawab anak-anak dan warga sekolah. Komitmen pemerintah dan partisipasi aktif dari orangtua melalui komite sekolah serta tenaga kesehatan, perlu digalang untuk mendukung upaya perubahan perilaku hidup bersih dan sehat secara menyeluruh. Memang ini bukan pekerjaan kecil. Ini adalah usaha besar dan berkesinambungan. Oleh karena itu, program sanitasi di sekolah harus dirancang sedemikian rupa sehingga mampu menghasilkan anak didik yang sadar akan arti penting dari perilaku hidup bersih dan sehat.

Sekolahku Bersih dan Nyaman

Buanglah sampah pada tempatnya.

Jagalah kebersihan kamar mandi dan

fasilitas pendukungnya agar tetap nyaman saat

digunakan.

Jagalah selalu kebersihan kelas agar nyaman saat belajar.

Page 2: Materi unicef sesi pleno 2 konferensi sanitasi air minum dan sanitasi nasional ksan 2013

Kepala Daerah harus menunjukkan komitmen terhadap pelaksanaan pro-gram. Bentuk dan berdayakan Pokja AMPL, tingkatkan anggaran SKPD terkait, dan tunjuk penanggung jawab program. Tujuan harus dirumuskan dengan tepat, bila perlu buat surat keputusan resmi. Kendala yang sering terjadi adalah ma-salah koordinasi antar dinas dan adanya rotasi kepemimpinan/staff .Estimasi Biaya Rp. 500.000,-/sekolah

Tahun 2012 di Wilayah Indonesia Timur

R e n c a n a aksi sekolah disusun untuk merencana-kan kegiatan promosi PHBS serta pen-ingkatan akses terhadap fasilitas sanitasi. Selain kepala sekolah dan guru, komite sekolah perlu diajak serta. Perlu diadakan orientasi oleh UPTD kepada pihak sekolah yang terpilih. Rencana yang disusun harus disesuaikan dengan ketersediaan dana. Kendala yang sering dijumpai adalah mereka tidak terbiasa dalam membuat rencana program.Estimasi Biaya Rp. 3.000.000,-/sekolah Tahun 2012 di Wilayah Indonesia Timur

Besaran dana yang dibutuhkan secara garis besar diketahui dari rencana aksi se-kolah. Perkiraan biaya dikaitkan dengan rencana kegiatan perubahan perilaku mau-pun pembangunan fasilitas di setiap lokasi sasaran. Hal lain adalah mengidentifi kasi mitra-mitra yang dapat diajak bekerjasama. Kendala yang sering dijumpai adalah keter-sediaan dana yang kurang mencukupi.Estimasi Biaya Rp. 500.000,-/sekolah Tahun 2012 di Wilayah Indonesia Timur

Promosi perubahan perilaku bisa dilakukan dengan memasukkannya ke dalam kurikulum atau menjadikannya kebiasaan sehari-hari. Tenaga Pengajar sebagai pembawa pesan PHBS harus diberikan pelatihan supaya bisa menyampaikan materi dengan baik. Promosi PHBS juga perlu didukung dengan pengadaan fasilitas. Tak perlu mahal yang penting layak dan memenuhi syarat. Kendala yang sering dijumpai adalah masalah komunikasi dan guru yang belum terbiasa menerapkannya.Estimasi Biaya Rp. 6.000.000,-/sekolah Tahun 2012 di Wilayah Indonesia Timur

Bila dana tersedia, pembangunan fasilitas sanitasi yang lebih memadai bisa dilakukan. Pelatihan konstruksi perlu diadakan untuk mendukung pelaksanaannya. Pemilihan tukang dan sistim pembayarannya juga perlu dipikirkan dengan baik. Perlu peran aktif dari semua pihak untuk memastikan pembangunan sesuai dengan rencana. Kendala biasanya disebabkan oleh kesalahan pemilihan tukang, letak geografi s yang terpencil dan masalah keamanan.Estimasi Biaya Rp. 27.000.000,-/sekolah Tahun 2012 di Wilayah Indonesia Timur

Cara penggunaan fasilitas sanitasi juga perlu disosialisasikan, agar siswa tahu cara menggunakan fasilitas dengan baik dan benar. Pemeliharaan dilakukan den-gan membuat jadwal kebersihan. Bagi tu-gas dan tanggungjawab. Bila ada yang ru-sak segera ganti supaya kerusakan tidak semakin parah, dan biaya perbaikan tidak semakin mahal. Kendala biasanya timbul dari penggunaan fasilitas yang tidak se-bagaimana mestinya.Estimasi Biaya Rp. 3.000.000,-/sekolah Tahun 2012 di Wilayah Indonesia Timur

Agar tepat sasaran, kriteria sekolah peneri-ma program perlu disusun. Sesuaikan dengan kondisi, karakteristik daerah serta masyarakatnya. Langkah selanjutnya, buat-lah daftar sekolah dan tentukan jumlah se-kolah yang akan dijadikan target. Apabila jumlahnya cukup banyak, pelaksanaannya dibuat bertahap. Kendala yang sering ter-jadi adalah tidak seluruh data terkait jum-lah dan kondisi sekolah valid dan lengkap. Estimasi Biaya Rp. 500.000,-/sekolah Tahun 2012 di Wilayah Indonesia Timur

Bangun kesepahaman antara UPTD dan pihak sekolah yang menjadi target program. Sekolah kemudian diminta untuk mengirimkan surat pernyataan minat, sebagai tanda kesediaan mengikuti program. Keterbatasan tim dan masalah komunikasi sering menjadi kendala, karena tidak semuanya memiliki tingkat pengetahuan yang sama. Metode penyampaian harus diperhatikan.Estimasi Biaya Rp. 2.000.000,-/sekolah Tahun 2012 di Wilayah Indonesia Timur

Pelaksanaan survei dilakukan oleh Pokja AMPL ke sekolah yang mengirimkan surat pernyataan minat. Hasilnya kemudian dipresentasikan pada saat proses verifi kasi. Proses verifi kasi sebaiknya diikuti oleh semua pihak terkait, karena keputusan akhir menjadi tanggung jawab keseluruhan tim. Sekolah terpilih adalah sekolah yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Kendala yang sering dihadapi adalah keterbatasan tim survei, karena jumlah tim tidak sebanding dengan jumlah sekolah. Estimasi Biaya Rp. 5.000.000,-/sekolah Tahun 2012 di Wilayah Indonesia Timur

Skema ini menjabarkan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mereplikasi

sanitasi di sekolah, dan mem-berikan kiat sukses untuk setiap

langkahnya.Membangun akses fasilitas yang memadai di sekolah, menjadi salah satu faktor pendorong pe-rubahan perilaku. Fasilitas sanitasi di sekolah dibangun sebagai sarana pendukung PHBS bagi anak-anak. Tidak harus mahal, yang penting memenuhi syarat dan layak untuk digunakan, salah satu contohnya adalah tippy-tap atau ember yang ditambahkan keran. Konsep pembangunan harus memperhatikan faktor-faktor seperti, jamban yang cocok digunakan oleh anak, ramah ter-hadap lingkungan, mudah digunakan dan dibersihkan. Ketersediaan air bersih juga bukan lagi penghalang besar apabila kita mau sedikit lebih kreatif untuk mendapatkannya.

Cuci tangan dengan air mengalir

Gunakan sabun, gosok hingga berbusa

Gosok telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari dan bawah kuku

Bilas sampai bersih

Keringkan dengan lap bersih

Cuci Tangan Pakai Sabun KUNCI UTAMA

45%Angka kesakitan

akibat diare

“Perubahan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak-anak sekolah bisa menurunkan jumlah hari anak-anak tidak masuk sekolah sebanyak

8 hari dalam setahun”(Wise Presentation for Dubai Cares, 20 Pebruari 2012)

Proses KonstruksiPromosi

Perubahan Perilaku

Sosialisasi Program

Survei dan Verifikasi Sekolah

Anggarkan Dana

Rencana Aksi Sekolah

BuatlahKriteria Sekolah

Komitmen dari Pemerintah

Operasional dan Pemeliharaan

LAYAK TAK BERARTI MAHAL