materi tutorial

2
PROSES MENUA PADA JARINGAN LUNAK 1. GINGIVA Pada gingiva sering terjadi beberapa perubahan seiring proses menua, antara lain hilangnya keratinisasi, berkurangnya stipping, meningkatnya lebar dari attached gingiva, berkurangnya selularitas jaringan ikat, meningkatnya substansi interseluler dan pengurangan konsumsi oksigen. Pada pasien menopause, keratinisasi berkurang, epitelnya tropi, dan elastisitas gingiva menghilang. Perubahan gingiva terkait dengan menopause biasanya mempresentasikan respon berlebih terhadap plak bakterial dan menyebabkan gingivitis. Kondisi yang disebut sebagai menopausal gingivostomatitis (Senile Athropic Gingivitis) juga dapat terjadi, yang ditandai dengan perubahan gingiva menjadi kering, mudah berdarah dan warnanya bervariasi dari pucat sampai menjadi sangat eritema. Menopausal gingivostomatitis umumnya terjadi selama menopause ataupun pada periode pasca menopause. Pasien dengan menopausal gingivostomatitis juga mengeluhkan adanya rasa kering pada mulut, sensasi terbakar pada kavitas oral terkait dengan sensasi ekstrim terhadap perubahan termal, sensasi rasa yang abnormal serta kesulitan dalam penggunaan GTSL (Gigi Tiruan Sebagian Lepasan). Pergerakan dentino gingival junction ke apikal meluas hingga ke semento enamel junction. Migrasi epitel junction ke arah permukaan akar dapat disebabkan karena

Upload: naayloviana

Post on 18-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

stoma 1

TRANSCRIPT

PROSES MENUA PADA JARINGAN LUNAK1. GINGIVAPada gingiva sering terjadi beberapa perubahan seiring proses menua, antara lain hilangnya keratinisasi, berkurangnya stipping, meningkatnya lebar dari attached gingiva, berkurangnya selularitas jaringan ikat, meningkatnya substansi interseluler dan pengurangan konsumsi oksigen. Pada pasien menopause, keratinisasi berkurang, epitelnya tropi, dan elastisitas gingiva menghilang.Perubahan gingiva terkait dengan menopause biasanya mempresentasikan respon berlebih terhadap plak bakterial dan menyebabkan gingivitis. Kondisi yang disebut sebagai menopausal gingivostomatitis (Senile Athropic Gingivitis) juga dapat terjadi, yang ditandai dengan perubahan gingiva menjadi kering, mudah berdarah dan warnanya bervariasi dari pucat sampai menjadi sangat eritema. Menopausal gingivostomatitis umumnya terjadi selama menopause ataupun pada periode pasca menopause. Pasien dengan menopausal gingivostomatitis juga mengeluhkan adanya rasa kering pada mulut, sensasi terbakar pada kavitas oral terkait dengan sensasi ekstrim terhadap perubahan termal, sensasi rasa yang abnormal serta kesulitan dalam penggunaan GTSL (Gigi Tiruan Sebagian Lepasan).Pergerakan dentino gingival junction ke apikal meluas hingga ke semento enamel junction. Migrasi epitel junction ke arah permukaan akar dapat disebabkan karena erupsi gigi melewati gingiva sebagai usaha untuk mengatur kontak oklusal dengan gigi lawannya (erupsi pasif) akibat hilangnya permukaan gigi karena atrisi. Hal ini kemudian berkaitan dengan resesi gingiva. Resesi gingiva yang terjadi pada lanjut usia bukanlah merupakan faktor fisiologis yang pasti, namun merupakan akibat kumulatif dari inflamasi atau trauma yang terjadi pada periodontal. Prosedur pembersihan mulut sehari-hari, baikan penyikatan gigi maupun pemakaian benang gigi dapat mengawali kerusakan gingiva yang sedikit dan berulang-ulang. Walaupun penyikatan gigi penting untuk kesehatan gingiva tetapi, teknik penyikatan gigi yang salah atau menggunakan sikat gigi dengan bulu yang keras dapat menimbulkan kerusakan. Salah satu jenis kerusakannya adalah resesi gingiva. Kepekaan terhadap resesi juga dipengaruhi oleh posisi gigi dalam lengkung rahang, sudut akar gigi terhadap tulang, dan kontur permukaan.

Sumber: B. Husin. 2011. repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29639/chapter%2011.pdfyang aku ngomongin faktor endogenik, ada di bahannya dhita.