materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide

30

Click here to load reader

Upload: travalink-bdo

Post on 16-Apr-2017

1.977 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide

BY : KHOIRUL FAJRI SE.MM

TEKNIK PENGELOLAN & PENGEMASAN INBOUND DAN

DOMESTIK TOUR KE JAWA BARAT

* Pengurus DPD ASITA Jabar (Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia) periode 2009-2013, Bidang Pendidikan,SDM & Keorganisasian

* Pengurus DPP ASKKINDO ( Assosiasi konsultan non konstruksi ) periode 2012-2017, Bidang seni, Budaya dan Pariwisata

* Asessor nasional tenaga kerja pariwisata bidang BPW dari BNSP sejak 2011* Auditor nasional sertifikasi usaha jasa pariwisata – Kemenparekraft sejak 2010

* Ketua Ikatan Alumni STIP-ARS Internasional Bandung periode 1992-1997, 2010-2015* Pengajar program UPW di STIEPAR-AKTRIPA, Bandung 2005 – Sekarang

* Pengajar/Kajur program UPW di SMK YPPT dan SMK ICB, Bandung 1999 - Sekarang * Pimpinan/Owner TRAVALINK INDONESIA Tours & Travel, 2004 - Sekarang

* Pimpinan/Owner GLOBAL TOURISM CONSULTANT, 2003 - Sekarang

Page 2: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide

CURICULUM VITAE DATA PERSONAL Nama : KHOIRUL FAJRI SE.MMTempat/Tgl Lahir : Purworejo, August 9th 1970Agama : IslamPekerjaan Pengajar bidang pariwisata di SMK ICB sejak 1999 s.d. sekarang

Pengajar Matpel Adm Keuangan BPW dan TIS di SMK YPPT sejak 2009 s.d. sekarang Pengajar jurusan UPW D3 STIEPAR YAPARI sejak 2005 s.d. sekarang

Pimpinan Perusahaan-perusahaan :

PT. GLOBAL EVENT ORGANIZER – Bandung, sejak tahun 1998 (Bidang Event Organizer) SIEGMATAMA TRAVEL AGENT – Bandung, sejak tahun 1998 (Bidang Biro Perjalanan-Keagenan tiket Airlines) PT. TRAVALINK INDONESIA TOURS – Bandung, sejak tahun 2003 (Bidang Biro Perjalanan-Tour Operator & UMROH) PT. TRAVALINK TOURISM CONSULTANT, sejak tahun 2003 (Bidang Konsultan Pengembangan Pariwisata dan manajemen BPW )

 Alamat Rumah : Komp. Green City View Blok A 14 – Jatihandap Bandung, Ph. 87241847

Email Address : [email protected] [email protected]

[email protected]

Blogger : khoirulf.blogspot.com travalinkindonesia.blogspot.com / www.travalinktours.com

PENDIDIKAN :Lulus SD tahun 1983Lulus SMP tahun 1986Lulus SMA tahun 1989Lulus D 3 - Akademi Pariwisata STIP-ARS, tahun 1992Lulus S1 – Manajemen Bisnis tahun 2007Lulus S2 – Magister Management STIMA IMMI Jakarta, tahun 2009 KEORGANISASIAN / :Pengurus DPD ASITA Jabar (Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia) periode 2009-2014Pengurus DPP ASKKINDO ( Assosiasi konsultan non konstruksi ) periode 2012-2017, Bidang seni, Budaya dan Pariwisata Asessor nasional tenaga kerja pariwisata bidang BPW dari BNSPAuditor nasional sertifikasi usaha jasa pariwisata - KemenparekraftKetua Ikatan Alumni STIP-ARS Bandung periode 1992-1997, 2010-2015

TOUR ,HOTEL, AIRPORT & AIRLINE EXPERIENCE : Ticketing Merpati Airline office : 1990 – 1992 Airport Handling Staff : 1992 – 1993 Inbound Tour Opr staff : 1993 - 1995 (BHARA TOUR) Domestik & Inbound Tour : 1995 – 1998 (Satriavi, Bina Citra, dll )

Page 3: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,

pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

2. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata

3. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah

dan pemerintah daerah.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 10.TAHUN 2009

TENTANGKEPARIWISATAAN

Page 4: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide

4. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud

kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan

pengusaha.

5. Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasilbuatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.

6. Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut Destinasi Pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif

yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi

terwujudnya kepariwisataan.

7. Usaha Pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata.

8. Pengusaha pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha pariwisata

Page 5: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide

9. Industri Pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan/atau jasa bagi pemenuhan

kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata.

10. Kawasan Strategis Pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang

mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya

dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.

11. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,dihayati, dan dikuasai oleh pekerja pariwisata untuk

mengembangkan profesionalitas kerja.

12. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat kepada usaha dan pekerja pariwisata untuk mendukung peningkatan mutu produk pariwisata, pelayanan,

dan pengelolaan kepariwisataan.

13 – 15. Tentang struktural kepemerintahan

Page 6: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide

TOURISM

SERVICESTOURISM

DESTINATIONTOURISM FACILITIES

• TOURS & TRAVEL• TOUR GUIDE• MICE ORGANIZER• EVENT ORGANIZER • TOURISM CONSULTANT• TOURIST INFORMATION SERVICE

• TOURIST ATTRACTION• ART & CULTURE AREA• RECREATION AREA• ENTERTAINMENT AREA - AMUSEMENT , PUB , NIGHT CLUB, THEATER

• HOTEL• TOURIST

TRANSPORTATION • RESTAURANT & CAFE• TOURISM AREA

TIGA POKOK USAHA PARIWISATA

( Sesuai UU no. 10 Th 2009 Bab VI Pasal 14 )

Page 7: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide

PROMOSI DTW OLEH PEMERINTAH

Tindakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam melakukan promosi DTW di dalam dan luar negeri saat ini sudah tepat bila

dibarengi d engankesiapan Daerah Tujuan Wisata yang

dipromosikannya. Sampai sekarang Daerah Tujuan Wisata

tertentu saja yang siap menerima kunjungan wisatawan. Se -hingga sebaik

apapun bentuk promosiyang dilakukan oleh pemerintah tidak akan membawa hasil yang signifi kan bila tidak

dibarengioleh pengemasan produk pariwisata di Daerah Tujuan Wisata. Faktor ini akan

menimbulkankekecewaan wisa-tawan karena kenyataan di lapangan ber -beda dengan janji promosi

yangmereka lihat dan dengar.

Page 8: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide

Produk Pariwisata

Menurut Spillane (1994:14), kegiatan pariwisata dapat menjadi besar disebabkan

tiga hal :Pertama, penampilan yang eksotis dari

pariwisata, kedua, adanya keinginan dan kebutuhan

orang modern yang disebut hiburan waktu senggang

dan ketiga, memenuhi kepentingan politis pihak yang berkuasa dari Negara yang

dijadikan daerah tujuan turisme. Dapat dikatakan bahwa pariwisata adalah aktivitas yang dilibatkan oleh orang -orang yang melaku-kan perjalanan (Mill,2000:21).

Memang, sebagian besar aktivitas pariwisata berhubungan dengan mobilitas dengan istilah pariwisatanya disebut tur

yaitu suatu kegiatan perjalanan yang mempunyai ciri -ciri

tersendiri yang memberi warna wisata, bersifat santai, gembira, bahagia, dan

untuk bersenang -senang (Nuriata, 1992:11).

Page 9: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide

THE BASIC CYCLUS OF TRAVEL ACTIVITIES

TOUR ACTIVITIES

FAMILY VISIT /

OTHERS

BUSINESSACTIVITIES

TRAVELLER

TOURIST

TRAVELING

• TOURS & TRAVEL• HOTEL • RESTURANT• TOUR GUIDE• TRANSPORTATION• OTHERS FACILITIES (BANK, POST OFFICE, ETC)

Page 10: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide
Page 11: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide
Page 12: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide
Page 13: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide

BANDUNG : Kunjungan wisatawan mancanegara yang masuk ke Jawa Barat melalui Bandara Husein Sastranegara pada Juni 2012 meningkat tajam hingga

15.417 pendatang tertinggi dalam 5 tahun terakhir.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Jawa Barat Anggoro Dwitjahyono menjelaskan meningkatnya wisman yang berkunjung Jabar di antaranya

terdongkrak dengan dibukanya rute penerbangan langsung antara Malaysia-Bandung tanpa harus melalui Jakarta.

"Pada 2008 jumlah wisman yang masuk lewat Husein rata-rata hanya 5.748 pendatang, 2009 sebanyak 6.804 orang, 2010 ada 7.707, dan tahun lalu 9.796

orang. Sedangkan pada 2012, rata-rata jumlah wisman mencapai 12.500 orang. Puncaknya pada Juni 2012 meningkat 22,39% menjadi 15.417 dari Mei berjumlah

12.597 pengunjung," katanya, Rabu (1/8/2012).

Anggoro menjelaskan wisman yang datang ke Jabar didominasi dari Malaysia 10.852 pendatang pada Juni 2012 atau meningkat 10,64% dari bulan sebelumnya.Selain itu, wisman asal Singapura yang masuk lewat Husein tercatat 2.106 orang

pada Mei meningkat 75,12% pada Juni 2012 menjadi 3.688 orang. (Sumber : bisnis indonesi.com)

DATA KUNJUNGAN WISATAWAN KE JAWA BARAT

Page 14: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide

"Wisman asal negara Asia lainnya juga meningkat seperti dari Thailand tumbuh 23,81% dari 42 wisman di Mei menjadi 52 wisman pada Juni. Asal Korea Selatan pada Mei 2012 tercatat 21 wisman pada Juni 2012 menjadi

43 wisman atau naik 104,76%.

Untuk wisman asal Eropa seperti Inggris dan Prancis justru menurun pada Juni 2012. Wisman asal Inggris tercatat 58 orang pada Mei turun menjadi 45

wisman pada Juni sebanyak 23 orang atau turun 37,84%.

Sedangkan rata-rata tingkat penghunian kamar (TPK) hotel di Jabar pada Juni 2012 menjadi 47,80% dari Mei 43,30%.

(Sumber : bisnis indonesia.com)

Page 15: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide

Mengemas FasilitasLangkah awal yang dianjurkan oleh Kotler,

Bowen & Makens (2002:251) dalam mengemas produk pariwisata adalah membagi pasar menjadi kelompok -

kelompok pembeli khas yang mungkin membutuhkan produk disebut dengan segmentasi pasar. Langkah selanjutnya

adalah membidik pasar dengan cara mengevaluasi daya tarik masing -masing segmen dan memilih satu atau beberapa segmen pasar. Maksudnya, tindakan yang

harus dilakukan setiap Daerah Tujuan Wisata adalah mengemas produknya

disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan wisatawan

mancanegara yang dibidiknya. Mendukung tindakan tersebut, Daerah Tujuan Wisata harus mengembang-kan posisi bersaing produk pariwisatanya dengan Daerah

Tujuan Wisata yang lainnya yang disebut menetapkan posisi.

Page 16: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide

Banyak obyek dan atraksi wisata di Indonesia yang ditawarkan kan tetapi pada beberapa

tempat dikeluhkan oleh Tour Leader luar negeri karena tidak ada perubahan (Yoeti:1997:58). Ini, perlu diperhatikan, karena Tour Leader adalah

perwakilan dari tur operator yangmempromosikan dan membawa wisatawan datang ke Daerah Tujuan Wisata. Bilamana

obyek yang dipromosikan terbatas pada atraksi yang terbatas, suatu saat dia akan

menghentikanpromosi daerah tersebut kemudian memilih

Daerah Tujuan Wisata lain. Harus disadari bahwa wisatawan melakukan perjalanan wisata ke suatu Daerah Tujuan Wisata tertentu adalah

untuk mencari pengalaman-pengalaman baru, mene-mukan sesuatu yang aneh dan belum

pernah disaksikannya. Wisatawan biasanya lebih menyukai sesuatu yang berbeda (something

different) dari apa yang pernah dilihat, d irasakan, dilakukan di negara dimana biasanya

ia tinggal. Yoeti (1997) menyarankan bahwa mengemas produk pariwisata harus

mempertahankan keaslian lingkungan karena selalu lebih menarik daripada yang dibuat -buat.

Page 17: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide

Style produk sangat diperlukan dalam mengemas Daerah Tujuan Wisata,

tujuannya ialah untuk memperbaharui dan menguasai pasar ( to re-new dan re-sell the

market) sehingga dapat menjamin penjualan. Dikatakan oleh Yoeti (1997:59) dalam

kepariwisataanproduct style yang baik, misalnya

(1) obyek harus menarik untuk disaksikan maupun diperlajari,

(2) mempunyai kekhususan dan berbeda dari obyek yang lain,

(3) prasarana menuju ke tempat tersebut terpelihara dan baik,

(4) tersedia fasilitas something to see, something to do dan something to buy,

(5) kalau perlu dilengkapi dengan sarana -sarana akomo-dasi dan hal lain yang dianggap

perlu. Bilamana produk yang ditawarkan oleh berba gai produsen dianggap sama oleh wisatawan,

maka perbedaan yang meng-untungkan terletak pada product style yang dimiliki

Page 18: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide

mengemas product style sistempariwisata perlu diadakan survey obyek dan

atraksi wisata yang potensial untuk ditawarkan. Hadinoto (1996:69-70) menjelaskan bahwa

survey diadakan untuk penggolongan obyek dan atraksi wisata yang digolongkan, menjadi (1) penggolongan Jenis Kepariwisataaan berupa destination tourism (untuk wisa-tawan yang

tinggal lama), touring tourism (untuk wisatawan yang tinggal se-bentar), (2) penggolongan

atraksi berupa atraksi utama ( core attraction), atraksi pendukung (supporting attraction), (3)

penggolongan jenis atraksi terdiri dariresource-based attraction, dan user-oriented

attraction.Pada penjelasan di atas yang dimaksud dengan

touring tourism ialah atraksi, transportasi, fasilitas pelayanan, dan pengarahan promosi yang digunakan di dalam tour ke beberapa

lokasiselama perjalanan akhir minggu atau libur. Atraksi terletak dekat rute perjalanan, di

persimpangan jalan, dan hanya dikunjungi satu kali oleh masing -masing kelompok pengunjung.

Aktivitas hampir pasif karena waktu hampir terbatas, sebab jadwal perjalanan tertentu.

Page 19: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide

Penyempurna pengemasanpatut diperhatikan penataan lima jenis

komponen Daerah Tujuan Wisata oleh Hadinoto (1996:36), berupa (1) gateway atau pintu

masuk, pintu gerbang berupa bandar udara, pelabuhan laut, stasiun kereta api, dan terminal bis, (2) tourist centre atau pusat pengembangan

pariwisata (PPP), yang dapat berupa suatu kawasan wisata ( resort) atau bagian kota yang ada, (3) attraction atau atraksi kelompok satu

atau lebih, (4) tourist corridor atau pintumasuk wisata, yang menghubungkan gateway

dengan tourist centre, dan dari tourist centre ke attraction, (5) hinterland atau tanah yang tidak

digunakan untuk 4 komponen tersebut. Wisatawan lazimnya datang lewat gateway,

kemudian menuju ke PPP dimana ia menemukanakomodasi dan semua usaha jasa pelayanan

pendukung wisata, seperti restoran, toko cinderamata, biro perjalanan wisata, persewaan

kendaraan, dan lain -lain. Dari PPP ia mengadakan perjalanan wisata ke atraksi wisata, melewati korido r wisata. Sambil berjalan di koridor wisata, ia menikmati

pemandangan indah dan kehidupan rakyat (desa, pengolahan tegal, dan sawah) yang

disebut sebagai hinterland

Page 20: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide

Mengemas PelayananPengemasan fasilitas-fasilitas produk pariwisata yang baik tidak akan cukup menarik wisatawan bila tidak diberi roh. Pelayanan adalah roh yang akan meng -gerakkan aktivitas pariwisata sebab

yang dibeli oleh wisatawan adalah pelayanan sejak dia berangkat, datang ke Daerah Tujuan

Wisata dan kembali lagi ke tempat asal. Menurut Sugiarto (1999:36) pelayanan adalah tindakan

yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan orang lain (konsumen, pelanggan, tamu,

klien,pasien, penumpang, dan lainnya) yang tingkat pemuasnya hanya dapat dirasakan orang yang sedang melayani maupun yang

dilayani. Berkaitan dengan memberikan pelayan-an yang perlu diperhatikan adalah

tingkat kepuasan wisatawan. Agar wisatawan ter -puaskan selama melakukan perjalanan wi -sata,

maka jasa-jasapariwisata harus dapat menunjukkan kualitas

jasanya. Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa, yaitu expected

service dan perceived service. Apabila jasa yang diteri-ma atau dirasakan sesuai dengan yang

diha -rapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan baik

dan memuaskan. Jika jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal.

wisatawan secara konsisten (Tjiptono, 2002:60).

Page 21: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN PENGELOLAAN DAN PENGEMASAN PRODUK

Produk

•5(lima)karakteristikprodukyangdibutuhkanuntukdipertimbangkanketikamencobamembuatprodukyangadasesuaidenganprinsipkeberlanjutan,Dimanatermasuk:

–Rancanganfasilitas

–Rancanganygberorintasikeberlanjutankedaalamoperasionalbisnis

–Presentasidaripadaproduk

–Elemenpelayanan

–“Branding”ataurancangancitradaripadaprodukyangdikomunikasikandandipromosikankepadatargetpengunjung

Page 22: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide

Harga

•Harga adalah elemen kunci dalam merancang produk dan sebagai alat penting dalam mempengaruhi permintaan kunjungan

•Harga terkait dengan penilaian apa yang diharapkan , karaketistik segmen pasar yang akan diharapkan dan jumlah dan kapasitas yang ditawarkan kepada pasar

•Ketika memformulasikan strategi harga, para pelaku usaha pada dasarnya mempertimbangkan berbagai ragam biaya produksi dan keuntungan yang diharapkan serta kondisi persaingan bisnis

•Biaya terkait dengan lingkungan perlu dipertimbangkan dalam merancang harga produk wisata disamping pertimbangan sebagai barang publik

Page 23: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide

Tempat/Distribusi/Akses Pasar

•Keputusan pemasaran dari pada operator perjalanan berpengaruh kuat terhadap :

–Segmen pasar yang dituju dalam kegiatan promosi dan distribusi

–Rancangan produk dan kualitas dalam kaitannya dengan apa yang diharapkan konsumen (wisatawan) dalam membeli produk wisata

–Kapasitas produk wisata yang akan ditawarkan untuk dijual

–Harga dimana produk wisata akan dijual

–Citra dan penempatan destinasi (fokus kepada aspek lingkungan baik secara langsung dan tidak langusng)

Page 24: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide

Keputusan pemasaran dari pada operator perjalanan berpengaruh kuat terhadap :–Aliran informasi kepada wisatawan tentang destinasi–Evaluasi tentang tanggapan konsumen terhadap destinasi–Pemahaman tentang wisatawan dan profilnya yang dapat dimanfaatkan sebagai data base analisis pasar kedepan dan kegiatan pemasaran–Sasaran pemasaran, target kunjungan , anggaran dan program

Promosi

•Pesan yang disamapikan melalui iklan dan promosi sangat kuat pengaruhnya tehadap ekpektasi pengunjung tentang apa yang akan mereka temukan di suatu destinasi dan dalam menarik kelompok wisatawan tertentu.

•Organisasi perorangan (swasta) harus bekerjasama dengan pengelola pariwisata pemerintah setempat yang memiliki tanggung jawab terhadap upaya promosi secara akurat mengenai gambaran produk destinasi dalam pesan promosi dan iklan, sehingga mampu meningkatkan pemahaman pengunjung potensial berkenaan dengan perilaku yang diharapkan oleh pengelola pariwisata destinasi

Page 25: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide

Sumber : http://hubud.dephub.go.id/?+statistik+detail+angudbulan

TH 199613,5jt

Penumpang

Sejak Th 1999

Izin Airline

2000Rata-rata kenaikan/

Th22% Th 2001Munculny

aLCC

AirlineTh 200726,13jt

Penumpang

Th 201042,18jt

Penumpang

Th 201171,80jt

Penumpang

PERKEMBANGAN PENUMPANG ANGKUTAN UDARA DOMESTIKSEJAK TAHUN 1996

http://hubud.dephub.go.id/?id+izin+detail+1

D. Perkembangan Volume Penumpang angkutan udara dan Pertarifan

TONY FERNANDEZ

NOW EVERYONE CAN FLY

Page 26: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide

PEMBERLAKUKAN TARIF PENERBANGAN BATAS ATAS DAN BAWAH OLEH PEMERINTAH SEJAK TAHUN 2005-2010

Dengan semakin berkembangnya perusahaan angkutan udara yang melakukan sistem penarifan normal dan low cost carrier maka untuk menciptakan industri penerbangan yang sehat dengan tingkat keselamatan tinggi, sejak tahun 2002 - 2005 pemerintah memberlakukan tarif acuan batas atas dan tarif referensi (batas bawah) untuk perusahaan penerbangan adalah sebesar Rp.338.386 per jam per

penumpang atau dengan biaya operasi rata-rata per kilometer sebesar Rp. 376 per penumpang. Dan berdasarkan KM 26 Tahun 2010 Tentang : Mekanisme Formulasi

Perhitungan Dan Penetapan Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri maka ada penyesuaian-

penyesuaian kembali dari Kepmenhub No. 9 tahun 2002.Kepmenhub No 9 Tahun 2002 tentang Tarif Penumpang Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri Kelas Ekonomi.

http://118.97.61.233/perundangan/images/stories/doc/permen/2010/km._no._26_tahun_2010.pdf

PERBEDAAN PEMBERLAKUKAN TARIF PENERBANGAN SEBELUM DAN SESUDAH TAHUN 2001

SEBELUM TAHUN 2001 HARGA ANGKUTAN UDARA UNTUK SEMUA

RUTE DITETAPKAN OLEH PEMERINTAH BERARTI SEMUA AIRLINE HARGA SAMA

SETELAH TAHUN 2001 HARGA ANGKUTAN UDARA UNTUK SEMUA RUTE DITETAPKAN OLEH MASING-MASING

AIRLINE DENGAN BERDASAR SISTEM BATAS ATAS DAN BAWAH

Page 27: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide

FLIGHT SCHEDULE DARI BANDUNG

NO FLT NO ORIGIN DEST FTD FTA AVAILABILITY KET1

QZ BDO

KUL

8:30 11:40

Setiap Hari

2 12:15 15:20 3 14:55 18:00 4 19:45 22:50 5 SIN 5:50 8:30 Setiap Hari 6 11:15 13:55 7 MES 5:35 7:55 Setiap Hari 8 19:55 22:15 1, 3, 5 9 DPS 19:55 22:40 Setiap Hari

10 10:15 13:00 2, 3, 4, 5, 6, 7 11 PKU 7:50 9:35 Setiap Hari 12 SJ BDO SUB 9:35 10:45 Setiap Hari 13 WI BDO JOG 14:25 15:35 Setiap Hari 14 SUB 14:25 17:15 15

JT BDOSUB 16:10 17:25

Setiap Hari

DPS 11:20 14:05 16 12:00 14:45 17 Y6 BDO SIN 12:25 15:10 2, 4, 7

18 MI BDO SIN 9:05 11:55 2, 3, 4 16:40 19:30 1, 5, 6, 7

Page 28: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide

19

MZ

BDO

DPS 6:05 9:50

Setiap Hari

20 TKG 6:30 7:40 21 SRG 9:20 10:30 22 SUB 6:05 7:15 23 JOG 12:50 14:00

24 BDO SUB 6:05 7:15 Setiap Hari Transit SUBSUB BWW 13:40 14:30

25 BDO DPS 6:05 9:50 2, 5, 7 Transit DPSDPS BMU 13:15 14:35

26 BDO DPS 6:05 9:50 Setiap Hari Transit DPSDPS KOE 11:25 15:55

27 BDO DPS 6:05 9:50 2, 5 Transit DPSDPS LBJ 11:15 13:00

28 BDO DPS 6:05 9:50 Setiap Hari Transit DPSDPS LOP 13:35 14:20

29 BDO DPS 6:05 9:50 2, 5 Transit DPSDPS MOF 11:25 14:30

30 BDO TKG 6:30 7:40 Setiap Hari Transit TKGTKG PLM 8:10 9:10

31 BDO SRG 9:20 10:30 1, 2, 4, 6 Transit SRGSRG SMQ 11:00 13:40

32BDO DPS 6:05 9:50 1, 3, 4, 6, 7 Transit DPSDPS TMC 12:10 13:45

33 GA BDO SUB 14:35 15:55 Setiap Hari

Page 29: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide

Bandara Husein Sastranegara Bandung

Page 30: Materi strategi teknik pengelolaan & pengemasan inbound dom tour jabar slide

Penerbangan Dari dan Ke Bandung (Domestik & Internasional)

Batavia Air Air Asia

Fire Fly

Merpati Airlines

Sky Aviation

Sriwijaya Air Wings Air /Lion

Malaysia Airlines

Susi Air