materi sosiologi.doc
TRANSCRIPT
1
Materi IPENGERTIAN SOSIOLOGI SECARA UMUM
Dosen Pembina: Muh.Syukri
A.Pengantar Sosiologi
Timbulnya Sosiologi Semua ilmu pengetahuan yang dikenal pada dewasa ini pernah menjadi
bagian filsafat yang diangap sebagai induk dari segala ilmu
pengetahuan(Mater Scientiarum).Filsafat pada masa itu mencakup pula
segala usaha pemikiran mengenai masyarakat.Seiring dengan
perkembangan zaman dan peradaban manusia,pelbagai ilmu
pengetahuan yang semula tergabung dalam fisafat memisahkan diri
yaitu ; Astronomi(ilmu tentang bintang-bintang) dan fisika(ilmu
alam),merupakan cabang filsafat yang pertama tama memisahkan
diri,kemudian diikuti oleh ilmu kimia,Biologi, dan Geologi.Pada abad ke
19 dua ilmu pengetahuan muncul yaitu Psikologi(ilmu pengetahuan yang
mempelajari perilaku dan sifat-sifat manusia dan sosiologi(ilmu yang
mempelajari masyarakat).
Dalam abad ke-19 seorang ahli filsafat dari Pranciis yang bernama
Auguste Comte menulis beberapa buku yang berisikan pendekatan
umum untuk mempelajari masyarakat
1
2
B. Ilmu Pengetahuan dan Sosiologi
Apakah Ilmu pengetahuan ( science ? )
Apakah sosiologi benar-benar merupakan suatu ilmu
pengetahuan?.Sejak semula para peloporsosiologi menganggapnya
demikian tetapi apakah angapan itu benar?.Secara pendek dapatlah
dikatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan(knowledge)
yang tersusun sistimatis dengan menggunakan kekuatan pemikiran
uang selalu dapat diperiksa dan ditelaah(control) dengan kritis oleh
setiap orang lain yang ingin menetahuinya.Perumusan tadi sebetulnya
jauh dari sempurna,tetapi yang terpentingadalah perubmusan tersebut
telah mencakup beberapa unsure yang pokok.Unsur-unsur(elements)
yang merupakan bagian –bagian yang tergabung dalam suatu kebulatan
adalah:
1. Pengetahuan(knowledge)
2. Tersusun secara sistimatis
3. Menggunakan pemikiran
4. Dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain (obyektif)
C. Ilmu-ilmu Sosial dan Sosiologi
Dinamakan ilmu-ilmu social karena ilmu-ilmu tersebut mengambil
masyarakat atau kehidupan bersma sebagai obyek yang dipelajarinya
2
3
Ada empat(4) criteria dalam menentukan suatu ilmu yaitu;
1. Isi ilmu social tersebut perlu dirinci secara kongkrit artinya;secara
lebih tegas adalah apa yang menjadi pusat perhatian para ahli dan
para sarjana yang mengkhususkan diri pada suatu ilmu
pengetahuan tertentu
2. Hal-hal yang dianggap sebagai sebab-sebab khusus dari variable
tergantung penting sekali untuk dirinci
3. Pusat perhatian suatu ilmu pengetahuan dapat dirinci dengan
mengemukakan variable bebas dan variable terikat serta ada
susunan yang teratur dari variable-variabel tadi dinamakan
keteraturan logika(logika –ordering)
4. Diperluklan pengetahuan tentang teknik-teknik yang lazim dipakai
masing-masing ilmu pengetahuan untuk mendapatkan kebenaran
atau untuk mencapai sasarannya
D.Definisi sosiologi dan Sifat Hakikatnya
a. Pitirim Sorokin12 mengatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu
yang mempelajari;
i. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka
macam gejala-gejala social(misalnya antara gejala
ekonomi dengan agama,keluarga dengan moral,hukum
3
4
dg ekonomi,gerak masyarakat dg politik,agama
dengan moral
ii. Hubungan antara pengaruh timbal balik antara gejala
sosial dengan gejala nonsosial
misalnya;geografis,biologis, dsbnya
iii. Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala social
b. Roucek dan Waren mengemukakan bahwa sosiologi adalah
ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam
kelompok kelompok
c. William FOgburn danMeyer F Nimkoff berpendapat bahwa
sosiologi adalah penelitian seara ilmiah terhadap interaksi
social dan hasilnya yaitu organisasi social
d. J,A.A Van Doorn dan C.J Lammers berpendapat bahwa
sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur
dan proses kemasyrakatan yang bersifat stabil
e. Selo Soemardjan mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu
yang mempelajari struktur social dan roses-proses social
termasuk perubhan-perubahan sosial
4
5
MATERI IIMENYELAMATKAN AKTIVITAS OLAHRAGA
DAN PENIDIKAN JASMANI DARI KORBAN APAPUNOleh: Muh.Syukri
Harapan ini merupakan tanggung jawab kita semua termasuk didalamnya
adalah : Pemerintah dalam hal ini ( KONI),Pembina Olahraga,Pencinta
Olahrag,Guru Olahraga,Pengamat Olahraga
Harapan diatas bertujuan untuk kembali secara falsafah olahraga dan
pendidikan jasmani sehingga nantinya generasi kita tidak salah arah
Saat ini pengertian pendidikan jasmani dan olahraga belum sepenuhnya
sampai pada setiap jenjang sesui dengan harapan para pakar olahraga,maka
kewajiban kita sekarang ini adalah meluruskan setiap persoalan yang belum
jelas kepada generasi kiita.
A. Konsepsi Moral 1
Helenia adalah seorang Yunani yang dikenal kepandaiannya yang luar
biasa ,ia menyeruakan kebajikan dunia purba lewat olahraga,yaitu orang itu
harus”berbudi baik,adil ,bernai dan berketerampilan.Dihadapan altar Zeus pelomba
diambil “sumpah” agar menjalankan pertauran yang berlaku.Obor olimpiade mulai
dinyalakan dengan setangkai “Dafnah”)daun zaitun) dengan kaca pembesar dan
nayalalah api.api Suci tidak padam selama permainan.jadi Helena telah
mengajarkan agar pelaku olahraga harus memiliki semangat olahragawan
sejati,selalu semangat yang harus dilaksanakan oleh siapapun
5
6
Olahraga adalah perjauangan melawan diri sendiri dan melawan orang
lain>pada saat itu harus dilandasi sikap batiniah tertentu.Sikap batin yang dimaksud
diaplikasikan dengan semangat kebenaran dan kejujuran serta tunduk kepada
peraturan-peraturan baik yang tersurat maupun yang tersirat.Sikap batin yang
demikian itu berisi”Fair play” dan ini perlu dikembangkan untuk melindungi
olahragaterhadapbahaya–bahayayangmengancamnya (pertanyaannya.bagaimana
bentuk bahaya tersebut ?.dan siapa yang harus bertanggung jawab mengamankan
bahaya tersebut
Fair Play dimulai dengan 100% tunduk kepada peraturan yang
tertulis.Sebagai konsep moral “fair play” berisi penghargaan terhadap lawan serta
harga diri.Hal ini sebenarnya suatu usaha untuk memenuhi standar moral yang telah
ditetapkan dalam melaksnakan pertandingan melawan orang lain.Kemenagnagn
yang dicapai dengan berbuat curang atau kesalahan wasit bukanlah kemenangan
yang sempurna sebagai contoh yang dialami petinju George Foremen ia adalah
juara dunia tinju kelas berat versi Tinju Internasiona; setelah mengalahkan Axel
Schulz dari Jerman,namun kemenangan kurang sempuna>Publik tinju yang
memberikan penilaian terhadap Geroge Foremen bahwa kemenangangannya
adalah controversial akibat penilaian 3 wasit yang kurang adil dalam cara
memebrikan nilai.Dalam kasusu ini Gerge Foremen tidak salah ,sebagai pelaku yang
sudah tunduk pada peraturan.Andaikan dia dinyatakan kalah mungkin ia kan
menerimannya sesyau kenyataan yang ada.Keputusan hakim yang memberikan
kemenangan padanya,diterima dengan sikap batin bertentangan dengan nuraninya
dan mungkin ia mengakui bahwaShulzlah yang yang seharusnya menerima
kemenangan itu.Apa yang tersisat dalam dalam batinnya tersurat dalam ucapannya
yaitu “Bila seseorang merasa bahwa orang lain telah melakukan penilaian yang
tidak adil berikan kesempatan,sya bersedia melayani dia
6
7
“Fair play” ditujukan juga kepada perbuatan’Ksatria” sebagai contoh Eugoni
Mounti atlit ice sketing,menolak untuk menang karena lawannya mengalami nasib
buruk.Joni Nash tidak dapat melakukan pertandingan terakhirnya karena ada
alatnya yang rusak.Menurut peraturan Montilah yang menang.agar Joni Nash dapat
melakukan hal yang sama,beberapa alat Monti dikirim kepadanya.Perbuatan Monti
yang demikian itulah yang kemudian dianugrahi “International Fair Play”.
B. Mahkota Dafnah
Merebut mahkota dibawah kaki adalah cicta-cita tertingi bagi orang Yunani
sebab akan membawa restu dan berkah.Hidup orang Yunani pada saat itu
dipengaruhi paham persaingan(Agon) berkeinginan yang lebih dalam lapangan
jasmani dan rohani,maka olimpiadelah temapt persaingan yang paling baik,karena
itu disana terjadi;
1. Pemupukan sifat-sifat utama(sportsmanship) dan orang Yunani menyatakan
hal itu adalah AIDOS yang artinya Kesatria
2. Dan dibalik itu ada permainan dan persatuan
Pada olimpiade ke-79 tahun 464 SM Diagoras pernah memperoleh juara dan
berhasil memperoleh hadiah.Ia mempunyai cita-cita akan menikmati kematian bila
anak-anaknya meniru jejaknya yaitu memperoleh juara.Pada hari tuanya cita-citanya
terkabul,ia sempat menyaksikan anaknya yang pertama majdi juara
gulat,menyaksikan anak keduanya menjadi juara tinju.Setelah kedua kakak
beradiknya dipakaikan “mahkota dafnah”.Ia berseru sekeras-kerasnya dengan
gembira,”Diogoras,diagoras-diagoras,saking gembiranya saat itu pula diagoras mati
dan kematian inilah yang ingin dinikmati orang Yunani.
C. Iptek Olahraga
Dalam pertandingan berskala besar seperti Olimpiade,Asean game,Sea
Game,medali emas yang dikumpulkan atlet suatu Negara sangat menetukan
7
8
prestasi Negara tersebut.Oleh karena itu peningkatan prestasi bidang olahraga
menjadi bagaian dari pembinaan atlei suatu Negara.
Seirama dengan kemajuan tehnologi,dan perkembangan ilmu
pengetahuan,upaya peningkatan prestasi olahraga selalu melalui pendekatan
ilmiah,tanpa mengecilkan arti penting aspek-aspek yang lain,aspek penelitian
merupakan aspek yang menonjol untuk diperhatikan keberadaannya.Di Negara-
negara yang sudah maju prestasi olahraga yang diraih adlah hasil “penelitian”
Para pakar olahraga yang banyak dalam bidang olahraga telah menciptakan
beberapa metode latihan yang berkonsepkan’fisiologi”.Seperti Brouha (1964) yang
dikenal dengan “Hardvard Step Tesnya”,Thomas Dalome dan Arthur Watkin (1948)
yang dikenal demngan beban”Repetation Maximalnya” Wolden Mar Gracel (1930)
yang dikenal dengan “interval training”.semua itu mengacu pada fisiologi
Doping adalah dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang
sangat pesat.Kata doping itu sendiri berasal dari dasar”dope” yang artinya campuran
candu dan narkotika(kamus Inggris,1989).Semuala dope itu digunakan untuk kuda
dan anjing pacuan,kemudian berlanjut sedikit demi sedikit masuk dalam olahraga
yang dilakukan manusia.
Pada tahun 1886 misalnya dalam lomba balap sepeda yang berjarak 600 km
antara Bordeause dan Paris seorang pembalap meninggal dunia karena pelatihnya
memberikan”trymethyl” berlebihan.Dan peristiwa itu merupakan peristiwa kematian
pertama dalam sejarah.Pada tahun 1908 pada pertandingan tinju mengalami nasib
yang sama karena pelatihnya memberi “strychnine” yang dicampur dengan “brandy
dan cocaine”.Dari sejarah perkembangan doping yang dipakai oleh manusia dari
tahun ke tahun sampai Sapparo Winter di Jepang(1972) tidak pernah lepas kasus
penggunaan doping.
8
9
Akhirnya doping menjadi maslah Negara,tindakan selanjutnya diadakan diskusi
dalam beberapa konfrensi olahraga di Eropa tahun 1955-1957,tapi hal ini belum
diakui kemanfaatannya dan kepentingannya.Baru pada tahun 1959 Associacion
Nationale d’Education Physque Pernacis menggorganisir komisi doping.Pada tahun
itu juga menteri Pendidikan Austria membentuk Komisi Doping.Pada tahun
berikutnya 1962,IOC(International Olympiade Commite) mengadakan rapat pleno di
Moskow untuk mengesahkan tentang doping
Dalam suatu rapat khusus dari International Congres of Sport Sciensce
(1964) dengan Olympic Games di Tokyo disahkan definsi doping sebagai
berikut”Doping adalah pemberian atau penggunaan bahan/alat oleh
peserta bahan yang asing bagi organisme melalui jalan apa saja
atau bahan fisiologis dalam jumlah yang normal atau diberikan
melalui jalan abnormal dengan satu-satunya tujuan meningkatkan
secara buatan dan tidak fair prestasi peserta perlombaan yang
bersangkutan”
Dokter berbagai Negara yang ikut serta “Lympic Games Tokyo mengajukan
permohonan tertulis kepada IOC agar meningkatkan anti doping .Kemudian
Komisi anti doping IOC menyerahkan daftar doping dalam rapatnya di Munich pada
tanggal 19 Mei 1971.diantaranya obat stimulant Psychomotor,Amine
Sympatomimeti,berbagai stimulant system saraf sentral.Narkotika Analgesik
(menghilangkan nyeri dan lain lain.
C. Mencegah Timbulnya Atrophy
Sebagaimana diketahui bahwa olahraga dizaman modern ini memiliki cirri
social yang sangat khusus.Olahraga telah menjadi semacam reaksi,suatu tantangan
9
10
dalam masyarakat modern yaitu mempunyai nilai korektif dalam arti mencegah
timbulnya “atrophy”.Dapat diraskan bahwa saat ini semakin jauh kita terjerumus
kedalam kemanfaatan kemajuan tehnologi,maka makin malas manusia untuk
melakukan gerakan sendiri.Hal ini disebabkan karena manusia telah terjerumuskan
kedalam “standarisasi,otomatisasi dan mekanisasi dalam kehidupan sehari-
hari
Dalam melakukan kegiatan olahraga tidak hanya terbatas pada tercapainya
pembentukan manusia yang kuta fisik dan mental saja tetapi juga dapat
memberikan sumbangan kepada perkembangan kepribadian dan perkembangan
mental pembaharuan.Dengan demikian dapat dikatan bahwa ollahraga adlah suatu
sekolah dimana kita dapat belajar mengambil inisiatif dan berani
mempertanggungjawabkan sendiri Sebagai suatu konsepsi moral suatu cetusan
jiwa”Fair Play” berisi penghargaan terhadap lawan(kalah atau menang tetap
memberi jabat tangan) serta harga diri dan juga merupakan suatu sikap yang
memaksakan diri kita berfikir dan mengenal standar moral yang tinggi.Bahwa
kemenangan yang dicapai dengan berbuat curang,karena kesalahan wasit atau
karena nasib adalah bukan kemenangan yang sempurna.Suatu harapan mudahan
jiwa dan bahasa olahraga dapat menyusup dikalangan
pemerintah,politisi,pers,masyarakat luas dan kegiatan national dan
internasional.Mudahan nilai positif ini dapat diproyeksikan kedalam cara berfikir dan
berbuat dalam masyarakat dalam memainkan ‘the game of life seperti the game of
atlethics dalam kata yang sesungguhnya.
D. Filosofi Pembinaan
Sisteim sosial disuatu Negara mempunyai pengaruh langsung dan tidak
langsung pada pembinaan olahraga.Sistem social yang dianut membuat perbedaan
dalam cara pencapaian prestasi.Di Amerika misalnya sebagai “Depeloved Country”
10
11
olahraga sudah menjadi kebutuhan,maka masyarakat mendirikan perkumpulan
untuk melakukan kegiatan.Di Amerika Serikat memberikan motivasi pada generasi
muda khususnya pada pelajar.Pelajar yang berbakat di Junior dan Senior Gigh
School yang berprestasi dia akan mendapatkan University Scholarship” dalam arti
lain sponsor dilakukan oleh institusi,bukan Negara dan tentu saja keuntungan yang
didapat institusi adalah namanya makin popular.
Antara Amerika Serikat dan Rusia mempunyai system pembinaan olahraga
yang berbeda,sedangkan banyak Negara-negara berkembang berorientasi kepada 2
model system tersebut..Di Indonesia pada zaman orde lama konsepsi pembinaan
sport dan Politik menjadi satu.Indonesia keluar dari IOC dan melahirkan Ganefo
adalah produk politik.Pada saat ini masyarakat hanya sebagai penonton
Ketika zaman orde baru pembinaan olahraga sudah mulai melibatkan
masyarakat dengan dibentuknya KONI(Komite Olahraga Nasional),adalah suatu
lembaga governmental tetapi mendapat bantuan dan menjalankan policy pemerintah
dalam pembinaan olahraga.Kini ada yang menyatakan bahwa prestasi olahraga di
Indoesnia belum maju tetpai juga tidak mundul.Ini berarti tidak terjadi perkembangan
,jika dibandingkan dengan yang dicapai Negara lain.Kita masih menemui kesulitan
ingin memajukan olahraga, karena belum ada prioritas khusus.
Bagaimana nasib prestasi olahraga kita ? sekarang dan nanti ?
11
12
MATERI IIIPengertian Sosiologi Dikjas
Dosen Pembina: Muh.Syukri
1. Pengertian Sosiologi
Secara umum, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat dan proses-
proses social yang terjadi di dalamnya antar hubungan manusia dengan manusia, secara
individu maupun kelompok, baik dalam suasana formal maupun material, baik statis maupun
dinamis.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, sosiologi diartikan sebagai ilmu
masyarakat yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial,termasuk perubahan sosial.
Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok yaitu kaidah
sosial (norma), lembaga sosial, kelompok serta lapisan sosial. Proses social adalah pengaruh
timbale balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh timbale balik
antara kemampuan ekonomi yang tinggi dengan stabilitas politik dan hukum, stabilitas politik
dengan budaya, dan sebagainya.
Telaah yang lebih dalam tentang sifat hakiki sosiologi akan menampakkan beberapa
karakteristiknya yaitu :
1. Sosiologi adalah ilmu sosial berbeda jika dibandingkan dengan ilmu alam /
kerohanian.
12
13
2. Sosiologi merupakan disiplin ilmu kategori bukan normatif, artinya bersifat non etis
yakni kajian dibatasi pada apa yang terjadi, sehingga tidak ada penilaian dalam proses
pemerolehan dan penyusunan teori.
3. Sosiologi merupakan disiplin ilmu pengetahuan murni, bukan ilmu pengetahuan
terapan, artinya kajian sosiologi ditujukan untuk membentuk dan mengembangkan
ilmu pengetahuan secara abstrak.
4. Sosiologi meupakan ilmu pengetahuan empiris dan rasional artinya didasarkan pada
observasi obyektif terhadap kenyataan dengan menggunakan penalaran.
5. Sosiologi bersifat teoritis yaitu berusaha menyusun secara abstrak dari hasil observasi.
Abstrak merupakan kerangka unsur yang tersusun secara logis, bertujuan untuk
menjelaskan hubungan sebab akibat berbagai fenomena.
6. Sosiologi bersifat komulatif, artinya teori yang tersusun didasarkan pada teori yang
mendahuluinya.
Obyek suatu disiplin ilmu dibedakan menjadi obyek material dan obyek formal. Obyek
material adalah sesuatu yang menjadi bidang/kawasan kajian ilmu, sedang obyek formal
adalah sudut pandang / paradigma yang digunakan dalam mengkaji obyek material.
Sebagai ilmu sosial,obyek material sosiologi adalah masyarakat, sedang obyek formalnya
adalah hubungan antar manusia, dan proses yang timbul dari hubungan manusia dalam
masyarakat. Konsepsi masyarakat (society) dibatasi oleh unsur – unsur :
Manusia yang hidup bersama.
Hidup bersama dalam waktu yang relatif lama.
Mereka sadar sebagai satu kesatuan.
Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama yang mampu melahirkan kebudayaan.
13
14
Secara khusus, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat dipandang dari aspek
hubungan antara individu atau kelompok. Hubungan yang terjadi karena adanya proses sosial
dilakukan oleh pelaku dengan berbagai karakter, dilakukan melalui lembaga sosial dengan
berbagai fungsi dan struktur sosial. Keadaan seperti ini ternyata juga terdapat dalam dunia
olahraga sehingga sosiologi dilibatkan untuk mengkaji masalah olahraga
2. Pengertian Sosiologi Dikjas
Sosiologi olahraga merupakan ilmu terapan, yaitu kajian sosiologis pada masalah
keolahragaan. Proses sosial dalam olahraga menghasilkan karakteristik perilaku dalam
bersaing dan kerjasama membangun suatu permainan yang dinaungi oleh nilai, norma, dan
pranata yang sudah melembaga. Kelompok sosial dalam olahraga mempelajari adanya tipe-
tipe perilaku anggotannya dalam mencapai tujuan bersama, kelompok sosial biasanya
terwadahi dalam lembaga sosial, yaitu organisasi sosial dan pranata. Beragam pranata yang
ada ternyata terkait dengan fenomena olahraga.
3. Bidang Kajian Sosiologi Dikjas
Bidang kajian sosiologi olahraga sangat luas, mengingat hal itu para ahli berupaya mencari
batasan bidang kajian yang relevan misalnya:
1. Heizemann menyatakan bagian dari teori sosiologi yang dimasukkan dalam ilmu
olahraga.
2. Plessner dalam studi sosiologi olahraga menekankan pentingnya perhatian yang harus
diarahkan pada pengembangan olahraga dan kehidupan dalam industri modern
dengan mengkaji teori kompensasi.
14
15
3. G Magname menguraikan tentang kedudukan olahraga dalam kehidupan sehari-hari,
masalah olahraga rekreasi, masalah juara, dan hubungan antara olahraga dengan
kebudayaan.
4. John C.Phillips mengkaji tema yang berhubungan dengan olahraga dan kebudayaan,
pertumbuhan, dan rasional dalam olahraga.
5. Abdul Kadir Ateng menawarkan pokok kajian sosiologi olahraga yang meliputi
pranata sosial, seperti sekolah, dan proses sosial seperti perkembangan status sosial
atau prestise dalam kelompok dan masyarakat.
Berikut ini contoh-contoh sosiologi olahraga yang dinyatakan oleh Abdul Kadir Ateng:
Pelepasan emosi (dengan cara yang dapat diterima masyarakat).
Pembentukan pribadi (mengembangkan identitas diri)
Kontrol sosial (penyerasian dan kemampuan prediksi)
Sosialisasi (membangun perilaku dan nilai-nilai bersama yang sesuai)
Perubahan sosial (interaksi sosial, asimilasi dan mobilitas)
Kesadaran (pola tingkah laku yang benar)
Keberhasilan (cara pencapaian dengan turut aktif atau sebagai penikmat)
Dari berbagi definisi diatas dapat disimpulkan bahwa olahraga sebagai suatu aktivitas
yang melibatkan banyak pihak telah disikapi secara dinamis dari pemahaman terhadap yang
dianggap sebagai aktivitas primitive untuk mempertahankan hidup berubah menjadi proses
sosial yang menghasilkan karakteristik perilaku dalam bersaing dan bekerja sama
membangun suatu permainan yang dinaungi oleh nilai, norma, dan pranata lembaga.
15
16
Kajian sosiologis yang berkaitan dengan kelompok sosial dapat dikenakan pada olahraga
berdasarkan pada beberapa hal yakni situasi kondisi dan struktur, serta fungsi kelompok
olahraga. Sarat dengan situasi dan kondisi yang kental akan persaingan dan tata aturan yang
relative ketat sehingga tercipta rasa senang, santai, dan gembira.
Berangkat dari paparan diatas, bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama, persaingan
dan pertikaian, sehingga membutuhkan penyelesaian sementara waktu, menyadari keterkaitan
dan keterikatannya dengan individu lain. Manusia membentuk kelompok sosial untuk
memecahkan masalah hidupnya dengan mengunakan pendekatan ilmu sosiologi.
16
17
MATERI IVHAKEKAT PENDIDIKAN JASMANI
Dosen Pembina : Muh.Syukri
A.HAKEKAT,FALSAFAH DAN TUJUAN PENDIDIKAN JASMANI
Dalam surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 0413/U/1987
tanggal 14 Juli 1987 dinyatakan adanya perubahan istilah pendidikan olahraga
dan kesehatan menjadi pendidikan jasmani.Didalam surat keputusan tersebut
dijelaskan pula tentang tujuan pendidikan jasmani,yaitu” mengembangkan
individu dan anak didik secara organis,neuromuscular,intelektual serta emosional
Secara rinci dijelaskan tentang tujuan pendidikan jasmani adalah sebagai
berikut
a. Pengembangan individu secara organis(makhluk hidup)
Maksud dari pengembangan individu secara organis adalah pengembangan
fisiologis anak didik sebagai hasil menghikuti kegiatan pendidikan jasmani
secara teratur,tertib dan terprogram.Melalui kegiatan tersebut organ tubuh yang
merupakan mesin kehidupan dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik.Sebagai contoh,jantung,paru-paru,ginjal serta kelenjar keringat dapat
berfungsi dengan baik dalam memperlancar peredaran darah serta
mengangkat sisa-sisa pembakaran dari sel-sel otot kea lat ekskresi
b. Pengembangan individu secara Neuromuskular
Anak didik yang melakukan kegiatan pendidikan jasmani secara teratur
disekolah akan mengalami perubahan fisik yang berkaitan dengan postuenya
sehingga otot-ototnya menjadi kuat dan besar.Disamping itu kecepatan reaksi 17
18
dan koordinasi gerak anak didik menjadi semakin baik,cepat dan tepat sesuai
dengan kehendaknya.Setiap gerak yang dilakukan menajdi efisien dan efektif
tanpa mengalami kesulitan yang berarti.sistem neoromuskular anak didik
tumbuh dan berkembang secara wajar sesuai dengan usianya
c.Pengembangan individu sevara Intelektual
Kegiatatan pendidikan jasmani secara ;angsung maupun tidak langsung ikut
mengemangkan daya intelektual dan kemampuan berpikir anak didik.Dalam
olahraga permainan misqalnya untuk mengalahka lawan diperlukan taktik dan
siasat.Sebagai contoh pertandingan judo pada saat berhadapan salah seorang
pejudo sudah mulai berfikir”Bagaimana untuk dapat menjatuhkan lawan
secepat mungkin”maka dengan menarik tangan lawan demngan demikian
tenaga yang dikeluarkan untuk menjatuhkan lawan,karena posisi lawan yang
sudah goyah tersebut dilanjtkan arahnya sehingga lawan jatuh dengan posisi
“Ipon (Ipong),tehnik ini menggunakan tehnik menjatuhkan lawan dengan”Tai
otoshu”
d. Pengembangan individu secara emosional
Dalam olahraga yang deprogram dalam pelajaran pendidikan jasmani emosi
perlu mendapat perhatian yang besar.Dalam pendidikan jasmani peluang untuk
mengenbangkan kemampuan mengendalikan emosi cukup banyak,misalnya
melalui kerja sama antar kawan,menghargai lawan yang kuat ataupun yang
lemah,kejujuran dan sportivitas yang banyak dialami waktu berlatih ataupun
bertanding
18
19
Berikut ini beberapa pendapat mengenai tujuan pendidikan jasmani di Amerika
Serikat dan Negara-negara sosialis yang dikemukakan oleh para pakar seperti;
1. Jay B Nash – mengatakan bahwa tujuan pokok pendidikan jasmani ada empat
yaitu:
a. Perkembangan organic
b. Perkembangan Neoromuskular
c. Perkembangan penafsiran (interprelatif)
d. Perkembangan emosional
2. Cliford.L Brownell dan Praticia Hagman: mengatakan bahwa tujuan pendidikan
jsmanai adalah sebagai berikut:
a. Kesegaran jasmani ( Physical Fetness)
b. Keterampilan social dan motorik
c. Pengetahuan dan pengertian
d. Kebiasaan,sikap,dan pengharagaan
3. J.F Williams: mengatakan bahwa antara pendidikan jasmani dan pendidikan
umum terdapat hubungan yang posistif dan bahwa pendidikaan jasmani
menunjang keberhasilan pendidikan umum seseorang karena pendidikan
jasmani mengandung empat komponen yaitu:
a. Pengembangan organisme
b. Pengembangan neoromuskuler
c. Pengembangan penafsiran,yang mencakup pengetahuan,pengambilan
keputusan,dan penghargaan terhadap perwujudan dari kegaiatn jasmani
d. Pengembangan Sosial
Dinegara-negara Sosialis ,tujuan pendidikan jasmani disekolah pada umumnya
adalah untuk mengembangkan karakter murid,membentuyk
19
20
kesetiakawanan,menanamkan disiplin,meningkatkan kualitas keinginan yang
baik,kesehatan dan oertumbuhan jasmani secara optimal.berdasarkan tujuan
pendidikan jasmani yang telah dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa
dalam pendidikan jasmani komponen-komponen jasmaniah dan rohaniah yang
dikembangkan adalah sebagai berikut:
a. Kesehatan yang memadai atau memiliki organ fisiologis yang normal
b. Gerak tubuh yang terkendali secara efisien dan efektif dalam
kehidupan sehari-hari sehingga tidak banyak memerlukan tenaga
dalam penyelesaian tugas rutin
c. Kemamapuan rohani yang dimiliki antara lain:
i. Kesegaran jiwa yang terlibat dalam kestabilan emosi dalam
menghadapi maslah yang duitemui dalam kehidupan sehari-hari
ii. Memiliki kestabilan jiwa yang cukup kuat untuk menghadapi
suatu benturan kejiawaan(emosi)
d. ukuran kejasmanian yang meliputi tonus otot yang baik sehingga dapat
melakukan gerakan yang baik,jasmani berkembang dengan baik
dengan penunjang yang terdiri atas hal-hal sebagai beirikut;
1. Kekuatan otot (muscular strength) kemampaun sekelompok otot untuk
mengahdapai hambatan sehingga dapat diusahakan pendayagunaan secara
maksimal
2. Daya tahan otot yang semakin meningkat; mempertahankan stamina selama
mungkin sesuai dengan latihan yang pernah dilakukan
3. Kemampaun otot dalam melakukan kegiatan yang mendadak; termasuk
kecepatan reaksi otot terhdap rangsangan yang diterima
20
21
4. Kelenturan otot yang dapat diperlukan dalam kehidupan manusia sehari-
hari;Tidak hanya menyangkut otot saja tetapi juga pengikat otot(ligamennya)
sehingga apabila kegiatan/gerak yang memerlukan kelnturan yang maksimum
5. Kesegaran kerja jantung (cardiovascular fietness),perpaduan antara antara
kerja jantung dengan pernapasan(cardiorespiratory),makin baik kerjasama ini
maka peredaran darah akan semakin baik dalam mengangkut zat-zat maknan
keseluruh tubuh
6. Koordinasi gerak otot (neuromuscular coordination),kemampuan manusia
dalam dalam melakukan gerak cepat,tepat sesuai dengan yang dipikirkan.Bagian
gerak dasar seseorang untuk dapat mengerti hal-hal yang dipelajari dalam
keterampilan(pengembangan kemampaun gerak ) adalah hasil kerja
neuromuscular
3. Kemampuan bereaksi ( recreational fitness) : Setiap orang memiliki kemampuan
bereaksi yang cukup tentang keterampilan bermain misalnya jogging,bulu
tangkis,sepak bola,bola voli catur dan permainan lain yang bertujuan
menyenangkan diri
4. Kemampuan Sosial ( Sosial Fetness) :melatih kemampuan social dapat dimulai
dari memperlakukan kegiatan pendidikan jasmani sebagai”suatu kehidupan”
bagi anak didik
21
22
Materi VPendidikan Jasmani dan Olahraga
Di Lembaga Pendidikan Menengah dan TinggiOleh: Muh.Syukri
Sebelum membicarakan olahraga di perguruan tinggi ada baiknya ditinjau
terlebih dahulu apa yang dianggap penting oleh para siswa di Sekolah Menengah
atas.Sebagian dari siswa itu akan menjadi mahasiswa di perguruan tinggi.Guru
pendidikan jasmani telah memahami dengan baik tujuan yang ingin dicapai dengan
pelajaran pendidikan jasmani untu mencapai tujuan-tujuan tersebut.Para pakar
penidikan jasmani kurang lebih sependapat bahwa tujuan pendidikan adalah:
(1)perkembangan organ-organ tubuh untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaan
jasmani,(2)perkembangan neuromuskukar,(3) perkembangan mental
emotional,4)perkembangan sosial dan (5)perkembangan intelektual
Tujuan tersebut adalah hasil perenungan dan pemikiran dari pakar-pakar
pendidikan jasmani di Amerika Serikat tahun –tahun lima puluhan seperti guru besar
pendidikan jasmani Jeese Feiring Williams Columbia Univerrsity dan Karl Weber
Bokwalter dari India University . di Indonesia pada waktu itu bersama –sama denga
pakar jasmani dari Negara Barat dan Eropa merumuskan tujuan pendidikan jasmani
sebagaimana tercantum dalam Undang-undang No 4 tahun 1950 tentang dasar-
dasar pendidikan pengajaran disekolah BAB IV Pasal 9 tentang pendidikan jasmani
yaitu”Pendidikan jasmani yang menuju kepada keselarasan antara tumbuhnya
badan dan perkembangan jiwa dan merupakan suatu usaha untuk membuat
bangsa Indonesia yang sehat lahir batin,diberikaan kepada segala jenis sekolah
22
23
Untuk mecapai tujuan tersebut perlu didukung dengan alat dan fasilitas yang
meadai dan guru pendidikan jasmani yang professional
A. Tujuan Pendidikan Jasmani yang Penting Menurut Mahasiswa
Bila ditanyakan kepada para mahasiswa apakah tujuan pendidikan jasmani
yang penting bagi mereka,jawabannya tentu bervariasi.Untuk mengetahui itu di
Amerika telah dilakukan penelitian oleh Soudan dan Evertt(1981:16-17) terhadap
909 mahasiswa.Florida State Universiry yang terdiri dari 430 mahasiswa dan 497
mahsiswi.Kepada mereka diberikan 24 tujuan pendidikaan jasmani seperti:
1. Mengembangkan kemampuan organ-organ tubuh yang memadai untuk
melakukan kegiatan sehari-hari dengan trampil dan mudah
2. Memperoleh kesenangan dan kegembiraan
3. Memperoleh teman baru
4. Memperoleh latihan yang teratur
5. Memperbaiki kepercayaan diri
6. Mengetahui,mencegah dan memperbaiki kelemahan-kelemahan jasmani
7. Memahami orang lain
8. Membentuk kegiatan menggunakan sebagian waktu untuk melakukan
kegiatan jasmani yang menyenangkan
9. Memelihara kesehatan dan kondisi jasmani yang baik
10. Memperoleh sukses
11. Memiliki kemampuan bergerak secara dan terkontrol
12. Memberikan persiapan vokasional
13. Memahami azas mekanika gerak dan pengaruh latihan terhadap tubuh
14. Mengembangkan kualitas mental yang positif
15. Mengembangkan keterampilan dalam berbagai cabang olahraga
16. Mengembangkan aktivitas yang dpat dilakukan atau dilanjutkan diluar
sekolah
17. Mengembangkan kemampuan bergaul dan kerjasama
18. Mengembangkan emosi yang stabll
19. Mengembangkan realisasi diri
23
24
20. Memelihara berat badan yang ideal
21. Mengembangkan dan memelihara fungsi jasmani yang baik
22. Mengembangkan sportivitas
23. memelihara efisiensi fisilogis pada tingkat optimal
24. Mengembangkan kemmapuan memmpin
Tujuan pendidikan jasmani yang jumlahnya 24 itu diperoleh dari mahasiswa yang
digunakan dalam penelitian.Peneliti meminta kepada para mahasiswa yang disurvei
untuk menentukan tingkat pentingnya tujuan dengan skla-5 sangat penting 4-
penting,3- agak penting,2-kurang penting,1-tidak penting
Dibawah ini kita lihat table perbedaan antara mahasiswa dengan mahasiswi
Peringkat tujuan Pendidikan Jasmani Menurut Pentingnya bagi Mahasiswa dan Mahasiswi
Tujuan Mahasiswa Mahasiswi
Memelihara kesehatan dan kondisi jasmani yg baik 4,49 4,65
Memperoleh latihan secara teratur 4,43 4,49
Memeperoleh kesenangan atau kegembiraan 4,26 4,32
Memperbaiki percaya diri 4,19 4,40
Membentuk kebiasaan menggunakan sebagian waktu
untuk aktivitas yang menyenangkan
4,16 4,20
Mencegah,mengetahui dan mengoreksi kelemahan atau
cacat jasmani
4,11 4,36
Peringkat Tujuan Pendidikan Jasmani Menurut Tidak Pentingnya bagi Mahasiswa dan Mahasiswi
Tujuan Mahasiswa Mahasiswi
Memperoleh sukses 3,76 3,79
Mengembangkan kemampuan memimpin 3,69 3,67
Mengembangkan ketrampilan dalam berbagai cabang
olahraga
3,50 3,33
Mengetahui azas mekanika gerak dan pengaruh latihan
terhadap tubuh
3,30 3,51
24
25
Memberi persiapan vokasional 3,27 3,4
Dari kelima tujuan yang menurut mahasiswa dan mahasiiswi tidak penting yang
paling rendah peringkatnya adalah tujuan”memberi persiapan vokasional” dan
yang tertinggi peringkatnya adalah tujuan “memperoleh sukses”,mengembangkan
keterampilan dalam berbagai cabang olahraga juga tidak penting.Sekiranya
penelitian yang sama dilakukan di Indonesia tentu mempunyai keyakinan yang
cukup tinggi bahwa tujuan pendidikan jasmani yang penting bagi mahasiswa dan
mahasiswi akan realtif sama
B.Arti Pendidikan Jasmani dan Tujuan Akhir yang diharapkan
Menurut Bookwalter(1951:12) berpendapat bahwa”pendidikan jasmani
sebagai satu satu profesi adalah satu fase dari pendidikan yang mempunyai
kepedulan terhadap penyesuaian dan perkembangan dari indidu dan kelompok
melalui aktivitas-aktivitas jasmani terutama tipe aktivitas berunsurkan permainan”
Salah satu pakar jasmani lain pada tahun lima puluhan ialah William
Brownel(1951:10) berpendapat bahwa pendidikan jasmani aadalah jumlah
keseluruhan aktivitas jasmani manusia yang dipilih sesuai dengan macamnya dan
dilaksnakan sesuai dengan tujuannya
Dalam Undang-undang No4 tahun 1954 dikemukakan bahwa pendidikan
jasmani menitikberatkan pada tujuan pendidikan jasmani,tetapi tidak menjelaskan
tentang pendidikan jasmani.Sebagai salah satu contoh dalam Undang-Undang RI
No 2 tahun 1989 tentang system Pendidikan Nasional pasal 39 ayat 3 tentang
kurikullum pendidikan jasmani memuat sekurang-kurangnya 13 bahan kajian dan
pelajaran antara lain pendidikan jasmani dan kesehatan dan dijelaskan lagi pada
Undang-Unang RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Nixon dan Jewel (1980:10) berpendapat bahwa pendidikan jasmani adalah
salah satu fase dari proses pendidikan keseluruhannya yang peduli terhadap
perkembangan dan penggunaan kemampuan gerak individu yang sifatnya suakrela
25
26
serta bermakna terhadap reakasi yang langsung berhubungan dengan
mental,emosiaonal dan social
Menurut Frost(1975:33) berpendapat bahwa pendidikan jasmani adalah
bagian integral dari pendidikan keseluruhan yang memberikan sumbangan terhadap
perkembangan individu melalui media aktivitas jasmani gerak manusia
Selanjutnya baik pula ditinjau batasan pendidikan jasmani menurut UNESCO
dalam “Internatinal Charter of Physical Education and Sport(1978) seperti
berikut;Pendidikan jasmani adalah satu proses pendidikan seseorang sebagai
individu atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik
melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka meningkatkan kemampuan dan
keterampilan jasmani,pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak
C.Seorang yang terdidik dalam Pendidikan jasmani
1. Bergerak dengan menggunakan kesadran tentang tubuhnya,ruang,usaha dan
hubungan
2. Menunjukkan penguasaan keterampilan dalam berbagai keterampilan
manipulatif,lokomotor dan non lokomotor
3. Memperlihatkan kemampuan ketermapilan dalam kombinasi
manipulatif,lokomotor dan non lokomotor yang dilakukan secara individual
atau dengan orang lain
4. menunjukkan kemampuan dalam berbagai bentuk kegiatan jasmani
5. Menunjukkan profisiensi dalam berbagai bentuk aktivitas jsmani
6. Telah belajar bagaimana mempelajari keterampilan-keterampilan baru
26
27
D.Arti dan Masalah Olahraga di Perguruan Tinggi
Apa yang dimaksud dengan olahrag dan tujuan yang ingin dicapai denga
aktivitas jasmani yang dinamakan olahraga yang padanan katanya dalam bahasa
Inggris adalah “Sport” singkatan dari kata disportase yang berarti bersenang-
senang
Menurut Benet dkk (1983:3) olahraga (sport) adalah aktivitas jasmani yang
dilembagakan yang peraturannya ditetapkan bukan oleh pelakunya atau secara
eksternal dan sebelum melakukan aktivitas tersebut.namun telah diakui bahwa
istilah olahraga biasanya digunakan dengan konsep yang telah luas yang mencakup
“atletics”,game ,permainan,senam dan aktivitas perorangan dan beregu baik yang
kompotitif maupun yang non kompotitip.permainan (play) menurut mereka adalah
aktivitas yang dilakukan motif intrinsic seperti kesenangan dan kepuasaan atau
“Game” adalah bentuk kombinasi apapun yang berunsur permainan yang hasilnya
ditentukan eleh keterapilan jasmani jasmani,startegi, atau kemungkinan yang terikat
pada ruang dan waktu dan tunduk pada peraturan yang ditetapkan
Apakah yang diperoleh manusia bila melakukan olahraga?.Wileson dan
Dooder(1979:50) telah melakukan penelitian untuk menentukan apa yang diperoleh
manusia dalam berolahraga,Mereke mengemukakan bahwa olahraga mempunyai 7
(tujuh) fungsi seperti;
1. Pelepasan Emosi:Olahraga adalah satu cara untuk menyatakan emosi dan
mengendurkan ketegangan,jadi bertindak sebagai satu katub keselamatan
dan katarsis untuk meniadakan kecendrungan agresif
2. Menunjukkan identitas:olahraga memberikan kesempatan untuk dikenal
orang dan untuk menunjukkan kualitas diri
3. Kontrol Sosial:Olahraga memberikan cara untuk mengontrol orang dalam
masyarakat bila ada penyimpangan prilaku
27
28
4. Sosialisasi:Olahraga dapat berperan sebagai satu cara untuk terjadi kontak
social sesame penggemar olahraga
5. Agen Perubahan:Olahraga menghasilkan perubahan social,pola perilaku
dan menjadi satu factor yang mengubah jalan sejarah.umpama olahraga
memungkinkan untuk berinteraksi dari semua jenis manusia dan untuk
mobilitas keatas berdasarkan kemampuan
6. Semangat Kolektif:Olahraga menciptakan semangat kebersamaan yang
membuat orang bersatu untuk mencari tujuan bersama
7. Sukses:Olahraga memberikan perasaan berhasil,baik sebagai pemain
maupun penonton,bila seorang pemain atau regu memperoleh sukses
E.Fasilitas Berolahraga Masalah Utama
Yang dimaksud dengan fasilitas disini adalah ruangan untuk melakukan
aktivitas jasmani baik berupa ruang dalam gedung maupun diluar gedung seperti
lapangan atau pekarangan sekolah yang relative luas.Satatus pendidikan jasmani
dalam kurikulum disekolah telah dikokohkan dalam Undang-Undang No 4 tahun
1950
Bila dipelajari buku tentang Pendidikan Jasmani dan Olahraga Komparatif
mengenai tofik fasilitas dan peralatan,termasuk masalah penyediaan fasilitas
olahraga dilembaga pendidikan juga merupakan masalah yang tidak mudah
diatasi,terutama di Negara-negara berkembang yang penduduknya banyak dan
tanah yang tersedia terbatas serta miskin pula.Tanah air Republik Indonesia
daerahnya luas dengan jumlah penduduk kelima terbanyak didunia,tetapi daerah
tanahnya lebih kecil dari daerah laut
Dieprguruan tinggi di Indonesia Club olahraga dibentuk dan dikelola sendiri
oleh mahasiswa.pemimpin Perguruan Tinggi memilih seorang pembantunya untuk
28
29
mengurus semua kegiatan mahasiswa seperti olahraga,kesenian, dan kegiatan lain
dari mahasasiswa.Club olahraga tersebut memberikan kesempatan kepada
mahasiswa yang berminat mempelajari olahraga yang disukainya atau untuk
meningkatkan prestasi.Sebagai contoh di Jepang Negara kaya di Asia dalam tahun
1980 telah membangun 141.800 fasilitas olahraga untuk sekolah dan
universitas.Telah dibangun 40.900 Gymnasia,30.900 kolam renang dan 10.300
Stadion baseball untuk sekolah dan masyarakat diseluruh jepang untuk berolahraga
bagi penduduknya yang berjumlah kira-kira 120 jt
Di Amerika dalam era secepatnya bertambah jumlah peserta didik memasuki
lembaga pendidikan dalam semua lembaga pendidikan,konsekwensinya adalah
harus membangun sekolah baru.Di Negara bagian California dibuat Undang-undang
bahwa diperlukan tanah seluas 40 are atau 16 Hektar untuk membangun sekolah
menengah umum.50 % dari tanah itu diperuntukkan untuk membangun sekolah
jasmani,olahraga dan rekreasi.Kira-kira 25 % dari keseluruhan dana untuk membeli
tanah dan gedung sekolah(Nixon&Jewet,1980:138)
Menurut Coakley(1986:173) menyatakan bahwa dana yang diperlukan untuk
program ekstramural pertahun bervariasi.Perguruan tinggi swasta yang kecil
memerlukan dana 20 ribu dolar dan universitas yang besar mengeluarkan dana lebih
dari 5 juta dolar pertahun..Jumlah cabang olahraga yang dipertandingkan berkisar
antara satu sampai 25 macam untuk mahasiswa dan mahasiswi.Diperguruan tinggi
yang kecil program atletics merupakan bagian dari fakultas pendidikan jasmani dan
dananya dari fakultas tersebut.Setiap dosen berstaus sebagai pelatih yang
memberikan mata kuliah sambil melatih satu atau lebih club atletics
Olahraga antar pelajar perguruan tinggi diatur oleh tiga badan’The National
Collegiate Atletic Association(NCAA),The National Association of Inter Collegate
Atletic(NAIA) dan The National Junior Collegate Atletic Association(NJCAA) Ketiga
29
30
badan tersebut berusaha untuk mengelola program atletik atar perguruan tinggi
sesuai dengan asas-asas pendidikan (Wuest &Bucher,1995:256)
Entah kapan Republik Indonesia yang terkenal dengan julukan :Zamrud
Katulistiwa bertuliskan “Gemah Ripah luh jinawi Toto Tentram Kertoraharjo” karena
sumber alamnya yang melimpah dapat mewujudkan fasiltas olahraga yang memadai
buat peserta didik maunpun untuk masyarakat seperti Negara jepang atau ,Cina
Jerman,Inggris dan Amerika Serikat ?.Jawabannya setelah yang satu ini .
Memotivasi Mahasiswa Untuk berpartisipasi selesai kuliah
Bila program Intramural dan dilaksanakan dengan baik mahasiswa didorong
untuk terus melakukan aktivitas olahhraga yang disenanginya bila selesai
kuliah
Menyediakan aktivitas untuk semua mahasiswa.
Program ekstramural hanya dirancang untuk mahasiswa yang berbakat saja
yang jumlahnya tentu tidak banyak,sedangkan ribuan mahasiswa tidak
mungkin ambil bagian dalam program itu.mahasiswa yang tidak terpilih
menjadi anggota tim harus diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam
aktivitas yang dipilihnya
Menyupervisi semua Aktivitas.
Agar semua aktivitas dapat berjalan lancer dengan baik seorang supervisor
ditunjuk untuk mengusahakan semua berlangsung dalam lingkungan dan
suasana yang man dan diberi kebebasan yang cukup kepada mahasiswa
berpindah ke aktivitas yang memberikan kegembiraan kepadanya
Mengembangkan keterampilan dalam Olahraga seumur hidup
30
31
Program intruksional dari pendidikan jasmani tidak memberikan kemungkinan
banyak bagi mahasiswa untuk meningkatkan keterampilannya.Program
intramural dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keterampilan dalam
aktivitas jasmani yang digemarinya seperti tennis,golf, renang dan jenis
olahraga lainnya yang dpat dilakukan seumur hidup.
Program Intramural yang perlu diterapkan Menurut Doughtry dan
Woods(1976:312-313) adalah
1. Program intramural harus direncanakan untuk memberikan kesempatan bagi
semua siswa ambil bagian dalam olahraga tim dan individual
2. Tenaga yang berpengalaman dan mampu harus diusahakan untuk
pelakasnaan program
3. Fasilitas dan peralatan yang relative cukup harus diadakan untuk
pelaksanaan program
4. Untuk pelaksanaan kompetisi intramural waktunya harus setelah sekolah
5. Semua kompetisi intramural harus direncanakan diluar jam pelajaran
pendidikan jasmani
6. Partisipasi dalam program intramural harus merupakan kelanjutan dari
program intruksional
7. Kompetisi intramural harus dilaksanakan disekolah
8. Tidak disarankan membayar untuk mengikuiti program intramural
9. Siswa harus memberikan kepada sekolah pernyataan dari orang tuanya
bahwa ia diizinkan untuk mengikuti program intramural
10. Semua siswa yang ambil bagian dalam kompetisi intramural harus lulus
pemeriksanaan dokter jasmani.Pemeriksaan kesehatan jasmani sebaiknya
dilakukan secara berkala oleh sekolah
31
32
Dalam era terjadinya perubahan yang sangat cepat dalam ilmu pengetahuan dan
tehnologi terutama mengenai kemajuan dalam bidang electronika dan komunikasi
akan memberikan dampak yang positif maupun negative terhadap segala
bidang.Melalui media cetak dan electronika masyarakat luas dapat mengikuti
pertandingan olahraga didalam dan diluar negeri seperti Pekan Olahraga
Nasional(PON),Sea Games,Assian Game dan Olympiade,kejuraan sepak
bola,sirkuit bulu tangkis dll
Sekiranya pelajaran jasmani disekolah telah dapat neghasilkan individu yang
terdidik dalam pendidikan jasmani,setelah menjadi mahasiswa ia akan melakukan
aktivitas jasmani secara teratur atas dasar kebutuhan dan pemahaman akan
manfaat bagi dirinya..Pertanyaan yang dapat diajukan adalah berapa persen dari
mereka yang mendapat pelajaran pendidikan jasmani disekolah.
Kalau diajukan pertanyaan berikutnya sudahkah guru pendidikan jasmani di
Indonesia telah memenuhi persyaratan guru yang professional ?,maka jawabannya
adalah “belum” guru saat ini masih bersifat “profesi”.bekerja untuk mencari uang
sebagai upaya memenuhi kebutuhan hidup.sehingga wajarlah dikatakan bahwa “
nasib guru seperti “pedaganga asongan”.Julukan ini memang pantas disandang
oleh seorang manusia yang bernama guru,padahal guru diberi predikat”Guru adalah
orang yang diguru dan ditiru.
Ini adalah problema dalam dunia pendidikan khususnya pendidikan jasmani
Kesimpulan
2. Pendidikan jasmani adalah bagian integral dalam proses pendidikan ,anak
seutuhnya dengan media aktivitas jasmani untuk mencapai tujuannya
3. Tujuan akhir yang ingin dicapai dengan pelajaran pendidikan jasmani
disekolah adalah menghasilkan peserta didik yang terdidik dalam pendidikan
32
33
jasmani(phsycaly educated yang cirinya-cirinya harus telah dimiliki dan
nampak para guru pendidikan jasmani dan dosen yang mendidik calon-calon
guru pendidikan jasmani
4. kendala utama untuk penyelenggaraan pendidikan dengan baik adalah tidak
tersedianya fasilitas dan peralatan olahraga dalam jumlah dan jenis memadai
5. Arti olahraga di Indonesia semua aktivitas jasmani termasuk
permainan,games dan atletic yang dilakukan secara individu maunpun secara
kelompok
6. Program ekstrakurikuler dilembaga pendidikan menengah maupun perguruan
tinggi dalam kegiatan olahraga tidak akan dapat berjalan dengan baik
sebagaimana mestinya karena kurangnya fasilitas pendukung
Saran
1. Membangun fasilitas olahraga terencana untuk keperluan pendidikan dan
masyarakat dan melarang pengalihan fungsi fasilitas olahraga terutama
lapangan olahraga dipakai untuk keperluan lain
2. Pemerintah pusat maupun daerah telah mempunyai kemauan politik untuk
meningkatkan kesehatan dan kebugaran anggota masyarakat guna menuju
peningkatan prestasi olahraga baik ditingkat Nasional maupun internasional
3. Pemerintah hrs tegas dlm mengambil kebjakan jika berkaitan dengan
pengadaan sarana dan prasarana olahraga
4. Pengadaan sarana dan prasarana olahraga hendaklah dimulai dari level
paling rendah seperti TK,SD,SMP,SMA, dan Perguruan Tinggi bahkan
masyarakat dengan kualitas yg baik sesuai dengan tingkat dan
perkembangan siswa
5. Pengelolaan sarana dan prasarana olahraga hendaklah diserahkan pada
ahlinya (pakar) sehingga hasilnya dapat dipeetanggung jawabkan
6. Pemerintah hendaklah mendukung dan mengajak dunia Usaha dan dunia
Industri dlam memajukan olahraga ditanah air
7. Prestasi olahraga tdk bisa dicapai secara sendiri sendiri tpi hrs melalui
kerjasama (aqntara lembaga,antara pemerintah,dunia usaha,dunia
industry,psikologi olahraga,filsafat olahraga.,sosiologi olahraga
33
34
Materi VITEHNOLOGI OLAHRAGA
Oleh : Muh.Syukri
A. OLAHRAGA INDONESIA BANGKIT DAN TATAP MASA DEPAN
Seperti kita ketahui bersama untuk pertama kalinya Indoonesia di
SEAGAMES XX tahun1999 di Brunai Darussalam terperosok menempati urutan
ketiga dari seluruh Negara peserta,dibelakang Thailand an Malaysia.Kemudian
persitiwa berlanjut di Kualalumur pada waktu Sea Game XXI tahun 2001 yang lalu.
Sejak Indonesia terjun digelanggang SEA Games IX tahun 1977 untuk
pertama kalinya, urutan ke-1 telah menjadi tradisi. Hanya pada SEA Games XIII
tahun 1985 dan SEA Games XVIII tahun 1955, yang diselenggarakan di Thailand
bergeser ke urutan ke-2 di belakang Thailand.
Sejak Indonesia terjun di Asian Games I tahun 1951 di New Delhi, tradisi
medali perunggu mulai diubah pada waktu Asian Games IV tahun 1962 di Jakarta.
Bayangkan Indonesia merebut 11 medali emas, 12 medali perak dan 28 perunggu,
sehingga tercatat sebagai urutan ke-2 di belakang Jepang. Namun sejak saat itu,
hanya mampu meraih medali emas tidak lebih dari 8 buah pada waktu Asian Games
VIII tahun 1978 di Bangkok. Bahkan di Asian Games XIV tahun 2002 du Busan,
Korea Selatan, hanya 4 medali emas.
Sejak Indonesia berpartisipasi di gelanggang Olimpiade XV tahun 1952 di
Helsinki, baru 40 tahun kemudian tempatnya di Olimpiade XXV 1992 di Barcelona,
tradisi medali emas dicanangkan oleh bulutangkis.
34
35
Tepatnya : 2 medali emas, 2 medali perak dan 1 medali perunggu, dengan urutan
ke-24. Meskipun sampai saat ini tradisi medali emas bulutangkis masih tetap
dipertahankan, namun tidak ada cabang olahraga lainya yang mendampinginya.
Berdasarkan penuturan di ats pasti timbul pertanyaan : bagaimana dengan
kaderisasi olahragawan, bagaimana dengan perkembangan kompetensi pelatih,
bagaimana dengan kinerja para pengurus/Pembina/tokoh olahraga. Pokoknya ada
sesuatu yang tidak beres di sistim pembinaan olahraga Indonesia selama ini.
Barangkali sudah ketinggalan jaman, dan tidak mengikuti perkembangan dan
kemajuan yang terdapat di manca Negara.
Mari kita buka lembaran perkembangan “kemampuan politik pemerintah
untuk olahraga”, sejak dicanangkannya GBHN1973. Pada saat itu sama sekali tidak
disinggung mengenai olahraga, hanya pada GBHN 1978/1983 disinggung itupun
terbatas pada permukaannya saja. Dan baru di tahun 1988 terdapat satu paragraph.
Kemudian paragraph. Namun di GBHN 1999 disatukan kembali dengan pemuda dan
hanya terbatas 2 paragraf saja untuk olahraga.
Menurut saya DPR/MPR harus lebih pro-aktif soal olahraga ini. Kita tidak
mempermasalahkan ada atau tidak adanya wakil olahraga di lembaga legislatif.
Sebab siapapun yang duduk di DPR/MPR adalah wakil rakyat atau juga mewakili
masyarakat olahraga.
Kita menyadari bahwa selama ini kalangan DPR terbatas hanya berdialog
dengan para petinggi olahraga. Sudah jelas yang kita tunggu-tunggu, adanya dialog
yang mendalam dengan mereka yang ada dilapangan antara lain olahragawan,
pelatih dan pembina.
Coba bahas bagaimana mereka memproses diri untuik membela nama Negara
bangsa di tingkat internasional melalui prestasi olahraga. Kendala apa yang mereka
35
36
hadapi dan kesulitan-kesulitan apa yang mereka harus atasi sehari-hari untuk
mampu dan berhasil berbuat yang terbaik.
Kalau kita katakana bahwa Olahraga Indonesia tidak “dimodali” oleh
nenekmoyang kita ataupun oleh para mantan Presiden dan Presiden Megawati
Soekarno Putri, juga tidak benar.
Di tahun 1900 dimana kita masih bertaraf kesukuan, kedaerahan dan
kepulauan, kegiatan bermain dan olahraga dianggap sebagai hiburan mengisi waktu
senggang. Kemudia lambat laun berkembang menjadi pembentukan ke persekutuan
sosial dan solidaritas sosial.
Di tahun 1908 dengan berdirinya BOEDI OETOMO yang merupakan
pelopor bangkitnya kesadaran nasional, olahraga turut diperansertakan. Kemudian
di tahun 1928 pada Kongres Soempah Pemoeda, olahraga menjadi wadah kegiatan
sosial politik dan alat perjuangan mencapai kemerdekaan.
Kesimpulan apa yang dapat kita tarik dari kenyataan-kenyataan tersebut
diatas.
Pertama : Nenek moyang kita di dalam kerangka memperkokoh persatuan dan
kesatuan Negara-negara Indonesia telah memamfaatkan olahraga.
Kedua : Bahkan ditonjolkan nilai-nilai luhur yang terdapat di dalamnya antara
lain daya juang, disiplin, kesetiakawanan, tanggung jawab dan
kejujuaran.
Dari kedua kesimpulan diatas ,maka muncullah beberapa estimasi/bayangan
tentang kemjuan olahraga yaitu:
1. Andaikata beberapa puluh juta orang melakukan kegiatan olahraga secara
teratur dan memanfaatkan olahraga sebagai bagian dari kebtuhan hidup
36
37
msehari-hari,maka tidak mustahil akan muncul beberapa ratus ribu bibit
unggul yang memiliki bakat dan potensi
2. Andaikata mereka dilatih secara khusus ,maka tidak mustahil akan muncul
beberapa puluh ribu calon juara berbagai cabang olahraga
3. andaikata mereka dibina melalui proses pembinaan menuju prestasi
tinggi,maka tidak mustahil akan muncul beberapa calon juara dunia
diberbagai cabang olahraga.
Solusinya:
1. Optimalisasi Pemberdayaan Kelembagaan Keolahragaan dengan tujuan agar
lembaga-lembaga terkait mampu berkembang makin meningkat kualitas dan
akryanya
2. Pemantapan system Pembinaan Olahraga Nasional dengan tujuan prestasi
olahraga makin meningkat akhirnya mendunia
3. Pemantapan IPTEK Olahraga dengan tujuan segala sesuatu kita kerjakan
dengan efektif dan efisien dalam rangka terciptanya peningkatan prestasi
olahraga yang bekelanjutan
Pada akhirnya perjuangan kita yang terus menerusdan tidak mengenal
berhenti sampai tujuan akhir dapat dicapai akan membuahkan
manusia-manusia Indonesia yang dpat membuktikan dirinya mampu
bangkit kembali dan mampu mengharumkan nama Indonesia
memalui prestasi olahraga dan pribadi-pribadi pemeran olahraga
yang dapat diunggulkan sepanjang masa.Oleh karena itu teruskan
dan selesaikan perjuangan yang berat ini tetapi sungguh mulia
dalam rangka terciptanya:
37
38
1. Manusia Indonesia sadar akan manfaat dan peranan Olahraga bagi dirinya
sendiri dan bagin Negara dan bangsa
2. Olahragwan Indonesia sejati yang berprestasi tinggi
3. Pelatih olahraga dan Guru pendidikan Jasmani yang melatih dan mengajar
berlandaskan perkembangan ilmu yangmutakhir
4. Pengiris/Pembina yang mampu menjalankan Organisasi dan Manajemen
kepengurusan secara efektif dan efisien
5. Pemimpin Olahraga yang berkepribadian ,keteladanan dan kepeloporan yang
mampu Menjawab Tantangan Zaman
EMOSIONAL QUISTION(solusi mengatasi over confidence)
• Bukti kecerdasan SQ: Disertasi yang berjudul “Pengaruh Sholat Tahajid
terhadap Peningkatan Perubahan Response Ketahanan Tubuh Imonologik”
Suatu Pendekatan Psiko-Neurologi dengan disertasi itu Sholeh berhasil
meraih gelar doktor dalam bidang ilmu kedokteran pada program
Pascasarjana Universitas Surabaya.
• Penelitian dilakukan pada 41 siswa SMU Lukman Hakim, Ponpes
Hidayatullah. Dari 41 siswa hanya 23 yang tahan melakukan tahajud sebulan
penuh, dan setelah diuji lagi tinggal 19 orang yang bisa bertahan.
• Sholat dimulai pukl 02.00 sampai pukul 03.00, 11 rakaat.
• Hasilnya: mereka yang rajin memiliki ketahanan tubuh dan kemampuan
individual untuk menanggulangi masalah-masalah yg dihadapi dengan stabil.
Sholat tahajud – bernilai ibadah – sarat muatan psikologis mempengaruhi
kontrol kognisi – dengan cara memperbaiki persepsi dan motivasi positif –
menghindarkan stress – menghindarkan infeksi penyakit dan kanker.
38
39
• Sebuah bukti keterbatasan otak manusia tidak mampu mengungkap rahasia
atas rahmat, nikmat dan anugrah yang diberikan Allah.
• Setiap inci otak memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi lebih normal,
dan ternyata dengan sujud darah akan memasuki urat saraf tersebut secara
lebih normal.
• Robert Stenberg (pakar psikologi): Bila IQ yang berkuasa, karena kita
membiarkan-nya berbuat demikian. Dan apabila kita membiarkannya
berkuasa, berarti kita telah memilih penguasa yang buruk. (dalam Ary
Ginanjar, 2005: 38).
• Sikap yg membahayakan apabila kita tidak boleh mempercayai kata hati kita
(Didukung oleh ribuan hasil survei).
39
40
Materi VII
Perbandingan Pendidikan Jasmani Dosen Pembina : Muh.Syukri
A.Pendapat Para PakarPembaharuana pendidikan jasmani (dikjas) telah diusahakan,baik mengenai
istilah,filsafat,tujuan maupun pembelajarannya.Dibawah ini akan dipaparkan perbandingan perubahan
pendidikan jasmani dari para pakar Eropa dan Amerika
1.K Rijsdorp(1971)
Rijsdorp pakar pendidikan jasmani dari Belanda ini mengutarakan bahwa lingkup pengetahuan
pendidikan jasmani (lichamelijike opvoeding) bergerak an menjangkau lingkup lebih luas dari istilah
pendidikan jasmani itu sendiri.Kalau perubahan istilah dengan prinsip memperluas jangkauan
pendidikan jasmani maka pengubahan itu sebaiknya emenjadi pendidikan jasmani olahraga
(lichamelijike opvoeding en sport).namun dirasakan bahwa istilah itu terlau panjang.Rijsdorp
mengusulkan istilah gymnologi yang punya arti berlatih,dilatih dan melatih diri sendiri.Adapun
gymnologi itu terbagi menjadi tiga ranah aktifitas gerak yaitu (1) Pendidikan jasmani
(2)Olahraga(Sport),(3)Rekreasi
Khusus mengenai pendidikan jasmani Risjsdorp mengutarakan bahwa;
1. Istilah pendidikan jasmani(physical education) tdak langsung menyentuh inti permasalahan
seperti istilah dalam bahasa Jerman leibeserziehung yang berarti pendidikan keadaan tubuh
dan mempermasalahkan tentang kehidupan
2. Pendidikan jasmani itu pendidikan pendidikan dan merupakan pergaulan pedagogic dalam
bidang gerak dan pengetahuan jasmani
3. Pendidikan jasmani bukan masalah jasmaniah saja lebih dari itu ia menyentuh problem
kemanusiaan
4. Pembelajaran harus mempertimbangkan keadaan anak dan dikaitkan dengan metode
pembelajaran
2..William H Freeman(1987)
40
41
Freeman,seorang pakar pendidikan jasmani dari Amerika Serikat,mengutarakan bahwa kalau
orang membnicarakan tentang pendidikan jasmani ia akan menemukan petunjuk tentang lingkup
perhatian pendidikan jasmani yang luas,sangat lebih luas dari pengertian istilah pendidikan jasmani iru
sendiri.Menurutnya dasar dalam pendidikan jasmani yang utama ialah mengenai usaha peningkatan
gerak manusia yang terdiri dari gerak yang besar(gross) dan gerak halus (fine) dari badan.Lebij
istimewa lagi kalau didalamnya niscaya dibicarakan juga hubungan gerak manusia dengan lingkup
pendidikan
Dari beberapa batasan pendidikan jasmani yang diungkap para pakar,Freeman berpendapat
bahwa pendidikan jasmani.Selanjutnya Freeman menentukan istilah pendidikan jasmani dan olahraga
atau physical education and sport untuk mengganti sitilah pendidikan jasmani (dikjas)
Hubungan bermain ,pendidikan jasmani dan olahraga
Dalam mememberikan batasan pendidikan jasmani perlu dipertimbangkan pula hubungan
antara bermain dan olahraga.Pada umunya para pakar pendidikan jasmani mulai dari mempelajari
bermain dan implikasinya untuk tujuan yang baik.Sewaktu mempelajari pendidikan jasmani ini ,maka
haruws dipertimbangkan hubungan antara olahraga dan pendidikan jasmani.Oleh sebab itu masalah
bermain,olahraga,dan pendidikan jasmani akan sama-sama dipertimbangkan.Ketiganya berbeda
namun saling tumpag tindih
a. Bermain merupakan aktifitas penting yang dilakukan untuk memperoleh kesenangan
dan akan berkaitan dengan pendidikan.Bermain bukan merupakan aktifitas
kompetitif,bukan olahraga,juga bukan pendidikan jasmani,namun merupakan olahraga
dan pendidikan jasmani yang mengandung unsure bermain
b. Olahraga atau sport merupakan kegiatan terorganisasi atau merupakan bentuk
bermain yang bersifat kompetitif dan amat erat kaitannya dengan pendidikan jasmani
Olahraga itu terorganisasi dan merupakan permainan komtetitif.Beberapa orang berpandangan
bahwa olahraga secara sederhana sebagai bentuk permainan terorganisasi
Olahraga sebagai Profesi dan Disiplin
Olahraga sebagai profesi.olahrag sebagai profesi yang dapat dikembangkan ialah ilmu
pelatihan.Untuk mencapau tujuan olahrgawan bermutu perlu perencanaan yang lebih matang dan
41
42
pelatih harus trampil,Untuk lebih suksesnya pencapaian tujuan maka perlu ada kerjasama antara
sekolah dengan KONI atau Top Organisasi Olahraga
Olahraga sebagai disiplin.Pengertian lama yang sudah mentradisi memandang bahwa
pendidikan jasmani itu mempunyai bagian yang disebut olahraga.Olahraga merupakan perkembangan
dari pedidikan jasmani dengan cirri-ciri aktifitas jasmani,dilakukan dengan penuh perjuangan dan
untuk mencapai kekenangan.Disamping itu karena olahraga diperlakukan hidup,dan diharapkan
mampu menjunjung tinggi martabat bangsa.maka penanganan nidang olahraga perlu difikirkan secara
serius dan mendalam dengan demikian olahraga perlu diangkat sebagai disiplin tersendiri dengan sub
disiplin sebagai berikut(1)filsafat olahra (2)Pedagogi.(3)Filosofi olahraga,(4)Biomekanika olahraga,
(5)Sejarah olahraga,(6)sosiologi olahraga,(7)Psikolotgi olahrga(8)Kesehatan Olahraga
Dengan adanya pendidikan jasmani dan olahraga sebagai satu kesatuan ,maka dasar-dasar
pengetahuan pendidikan jasmani dan olahraga itu terdiri dari
1. Filsafat dalam pendidikan jasmani dan olaharaga
2. Pengalaman dan olahraga
3. Metode studi filsafat dan olahraga
4. Isu-isu dalam filsafat olahraga
5. Badan dan terjadinya badan
6. Olahraga sebagai makna pengalaman
7. Olahraga lawan pendidikan jasmani
8. Konsep fair play dan spormanship
9. Filsafat Pendidikan dan pendidikan jasmani kontemporer
10. Penerapan filsafat dalam pendidikan jasmani
Materi VIII.PERBEDAAN PENJAS DAN OLAHRAGA
Penjas Olahraga
1 Pengertian Merupakan bagian integrasi dari pendidikan secara keseluruhan,yang bertujuan meningkatkan individu secara organic, neurimuskular, intelektual dan emosional melalui aktivitas fisik, cirinya ;meningkatkan
Aktivitas yang dilaksanakan secara terencana dan terarah untuk mencapai prestasiCirinya : aktivitas fisik, permainan untuk mencari kepuasan, pertadingan(struggle)
42
43
individu, bagian integral dari pendidikan melalui aktivitas fisik
melawan unsur-unsur alam, orang lain, diri sendiriDalam Olahraga;melakukan altihan karena danya pertandingan yang diakhiri siapa yang menang siapa yang kalahFair play ; memandang lawan sebagai kawan bermain untuk mengembangkan permainan yang bagus
2 Tujuan Pendidikan Pembentukan, hanya membentuk motorik
3 Bahan Ajar
Berpusat pada anak,anak itu bisa apa?, merangkak, berjalan, memanjat, berlari, mendaki
Berpusat pada bahan ajar.hari ini saya mengajarkan smash, jadi yang penting smashnya semua harus biasa jika tidak bukan pemain volley namanya, dan jika tetap tidak bias silahkan pilih cabang olahraga lain(ditinggalkan)
4Bentuk Gerak
Seluas kehidupan sehari-hariMisal : mengangkat ember dll
Fungsional untuk cabang yang bersangkutan, misal : sepak bola hanya melatih kaki saja, kalau pakai tangan hand.
5 Peraturan
Disesuaikan dengan keperluanMisalnya kita mengejar bola voli servisnya tidak sampai boleh saja servisnya dari tengah, atau biasa saja 4/5 kali sentuhan
Peraturannya sudah baku diseluruh dunia
6Anak yg lamban
Guru perlu memberikan perhatian ekstra terhadap anak itu
Ditinggalkan jika anak sudah dilatih tidak kemudian tidak mampu silahkan pilih cabang OR lain.
7Talen
scotingUntuk mengukur kemampuan awal dari anak Untuk mencari atlet yang berbakat
8 Latihan
Multilateral : semua otot memperoleh latihan secara umum, tidak berarti tidak boleh menampilkan kemampuan yang spesifik (jika anak merasa mampu melakukan gerakan)
Multilateral : tetapi untuk kepentingan latihan yang spesifik.
9 MotivasiTidak mesti bertanding, bentuknya tugas, komando, permainan.
Semua diarahkan untuk pertandingan
10 PartisipasiDiwajibkan untuk anak bergerak, sehingga di kemas dalam bentuk permainan yang menyenangkan.
Bebas memilih, mau bergabung dengan klub olahraga apa saja tergantung yang dia sukai.
11 Penilaian
Gain score lebih baik daripada final score Contoh : ada anak yang bias melompat sejauh 1,10 m, ada anak yang bisa melompat 1,30 m, diharapkan pada anak yang bisa melompat 1,10 m, meningkat menjadi 1,20 m, dan pada anak yang bisa melompat 1,30 m, meningkat menjadi 1,35 m.
Dalam pertandingan harus menang
UNESCO : Jangan melatih anak melebihi dari keinginannya sendiri meskipun anak itu berbakat artinya guru harus bertanggung jawab terhadap perkembangan dan masa depan anak itu sendiri jadi tidak hanya melatih satu cabang olahraga saja.Misalnya : kita ingin anak ini menjadi atlet/ juara, dengan melatihnya selama bertahun-tahun pada suatu cabang olahraga tertentu, sementara anak itu butuh masa depan ingin menjadi dokter atau insinyur. JANGAN SAMPAI ANAK ITU JUARA TIDAK , CITA-CITA JUGA TIDAK TERCAPAI.
Guru yang memiliki siswa prestasi dan selalu juara siswanya belum tentu penjasnya bagus Pendidikan jasmani yang bagus membina 40 siswa semua siswa bagus kebugarannya/kesehatannya
43
44
1
RisetRiset MenanyakanMenanyakan: : ApakahApakah ciriciri PenjasPenjas yang yang baikbaik??
• Kalau anak merasa gembira (40%)
• Kalau anak berkeringat dan kecapaian (30%)
• Kalau anak tertib dan disiplin dalam pelajaran(10%)
• Kalau anak mempelajari gerak/olahraga (20%)
• Kalau anak merasa gembira (40%)
• Kalau anak berkeringat dan kecapaian (30%)
• Kalau anak tertib dan disiplin dalam pelajaran(10%)
• Kalau anak mempelajari gerak/olahraga (20%)
8
CiriCiri PenjasPenjas BerkualitasBerkualitas
Mengembangkan sikap positif terhadap gerak/aktivitasjasmani, dansa, permainan dan olahraga (affective learning),
Mengembangkan kompetensi untuk memecahkansedemikian banyak problema technomotor (technomotorlearning)
Mengembangkan kompetensi untuk memecahkanpersoalan pribadi dan antarpribadi yang terkait dengansituasi gerak/olahraga (sociomotor learning)
Menumbuhkan pengetahuan dan wawasan yang diperlukan untuk memahami peraturan dan ketentuandalam budaya gerak serta mampu mengubahnyasecara bermakna (cognitive-reflective-learning)
Meningkatkan kualitas kehidupan sekolah.
44
45
16
Kepekaan rasaDalam hal olah rasa, pendidikan jasmani menempati posisi yang sungguh unik. Kegiatannya yang selalu melibatkan anak dalam kelompok kecil maupun besar merupakan wahana yang tepat untuk merasakan reaksi-reaksi emosi ketika berinteraksi dengansesama teman.
18
Kepercayaan diri dan citra diri (self esteem)
Melalui pendidikan jasmani kepercayaan diri dan citra diri (self esteem) anak akan berkembang. Secara umum citra diri diartikan sebagai cara kita menilai diri kita sendiri. Citra diri ini merupakan dasar untuk perkembangan kepribadian anak. Dengan citra diri yang baik seseorang merasa aman dan berkeinginan untuk mengeksplorasi dunia.
45
46
18
Kepercayaan diri dan citra diri (self esteem)
Melalui pendidikan jasmani kepercayaan diri dan citra diri (self esteem) anak akan berkembang. Secara umum citra diri diartikan sebagai cara kita menilai diri kita sendiri. Citra diri ini merupakan dasar untuk perkembangan kepribadian anak. Dengan citra diri yang baik seseorang merasa aman dan berkeinginan untuk mengeksplorasi dunia.
19
KOGNITIF
konsep gerakarti sehatmemecahkan masalahkritis, cerdas
KOGNITIF
konsep gerakarti sehatmemecahkan masalahkritis, cerdas
PSIKOMOTOR
gerak dan kete-rampilankemampuan fisik & motorikperbaikan fungsi organ tubuh
PSIKOMOTOR
gerak dan kete-rampilankemampuan fisik & motorikperbaikan fungsi organ tubuh
AFEKTIF
menyukai kegiatan fisikmerasa nyaman de-ngan diri sendiri,ingin terlibat dalam pergaulan sosialpercaya diri
AFEKTIF
menyukai kegiatan fisikmerasa nyaman de-ngan diri sendiri,ingin terlibat dalam pergaulan sosialpercaya diri
PEMBELAJ ARANPENJ AS
PEMBELAJ ARANPENJ AS
46
47
22
Dorongan Dasar AnakDorongan Dasar Anak--AnakAnak
Dorongan untuk Bergerak Dorongan untuk Berhasil dan Mendapat
Pengakuan Dorongan untuk Mendapatkan Pengakuan
Teman dan Masyarakat Dorongan untuk Bekerjasama dan Bersaing Dorongan untuk Kebugaran Fisik dan Daya
Tarik Dorongan untuk Bertualang Dorongan untuk Kepuasan Kreatif Dorongan untuk Menikmati Irama Dorongan untuk Mengetahui
23
Ruang Lingkup Pendidikan Ruang Lingkup Pendidikan JasmaniJasmani
1. Aktivitas Permainan danOlahraga
2. Aktivitas Pengembangan
3. Aktivitas Uji Diri
4. Aktivitas Ritmik
5. Aktivitas Aquatik
6. Aktivitas Luar Kelas/Sekolah
47
48
25
Anak Yang Terdidik Jasmaninya adalah anak yang : Memiliki keterampilan yang penting untuk melakukan bermacam-macam kegiatan fisik
– bergerak dengan menggunakan konsep kesadaran tubuh, kesadaran ruang usaha dan hubungannya.
– menunjukkan kemampuan dalam keterampilan-keterampilan manipulatif, lokomotor, dan non lokomotor
– menunjukkan kemampuan dalam mengkombinasikan keterampilan manipulatif, lokomotor, dan non–lokomotor yang dilakukan secara perorangan dan dengan orang lain.
– menunjukkan kemampuan dalam bermacam-macam bentuk kegiatan fisik– menunjukkan penguasaan dalam bentuk kegiatan jasmani – telah belajar bagaimana caranya mempelajari keterampilan baru
Bugar secara fisik• menilai, mencapai, dan mempertahankan kebugaran jasmani• merancang program kebugaran yang aman dan bersifat pribadi disesuaikan dengan prinsip-
prinsip latihan Berpartisipasi secara teratur dalam kegiatan fisik berpartisipasi dalam kegiatan fisik yang mendukung kesehatan minimal 3 kali dalam satu minggu memilih dan berpartisipasi teratur dalam kegiatan olahraga seumur hidup Mengetahui dampak dan manfaat dari keterlibatan dalam kegiatan fisik mengenali manfaat, harga, dan kewajiban yang berhubungan dengan partisipasi teratur dalam
kegiatan fisik. mengenal faktor resiko dan keselamatan yang berhubungan dengan partisipasi teratur dalam kegiatan
fisik. menerapkan konsep dan prinsip untuk mengembangkan keterampilan motorik memahami bahwa kesehatan melebihi keadaan bugar jasmani semata mengetahui peraturan, strategi dan perilaku yang pantas untuk kegiatan permainan tertentu mengakui bahwa keikutsertaan dalam olahraga dapat mengarah pada saling pengertian antar budaya
dan bangsa mengerti bahwa olahraga menyediakan kesempatan untuk kegembiraan, ekspresi diri, serta
komunikasi Menghargai kegiatan fisik dan sumbangannya terhadap gaya hidup sehat menghargai hubungan dengan orang lain sebagai hasil dari keikutsertaan dalam olahraga. menghormati peranan yang dimainkan kegiatan olahraga dalam pencapaian kesehatan dan
kesejahteraan sepanjang hayat. menghargai perubahan perasaan yang dihasilkan dari partisipasi teratur dalam kegiatan olahraga.
48
49
4 PILAR PENDIDIKAN
REKOMENDASI DARI UNESCO,UU RI NO 20 THN 2003 TENTANG SISTEM
PENDIDIKAN NASIONAL
1. LEARNING TO KNOW artinya :belajar memperoleh
pengetahuan sebanyak mungkin melalui beberapa waktu
dan kesempatan
2. LEARNING TO DO artinya belajar memperoleh
keterampilan,keahlian melalui beberpa kesemapatan
termasuk kursus,perbengkelan disiplin ini ssering juga
disering juga disebut pendidikan life skill(keterampilan
hidup)
3. LEARNING TO LIFE TO GETHER artinya dalam proses
pembelajaran semua siswa mendapat hak sama,perlakuan
yang sama baik oleh guru mapun pemerintah sering
juga disebut kebersamaan dalam perbedaan
4. LEARNING TO BIE artinya belajar saling menghargai
atau sering juga disebut Nilai ,harga diri
49
50
1. Sungguh menyedihkan :Alhamdulillah sekarang
Indonesia pada tahun 2011 tercatat bln oktober berada
pada urutan 110 negara ter BODOH didunia diantara
137 negara setingkat diatas Tailand dan dibawah Filipina
2. Tapi satu hal yang membangakan kita bahwa anak
Indonesia termasuk anak yang lahir ke 7 Milyar
penduduk bumi tepat jam 12 .00 tanggal 31 Oktober
2011
Dalam prestasi persepakbolaan Indonesia kita pernah
bermimpi indah yaitu meraih kemenangan dalam piala asia
ketika Indonesaia melawan Malaysia,bahkan sang Presiden
SBY didampingi istri didampingi Menpora tapi saying
Indonesia kalah tlak maka berubahlah impian tadi ,Indonesia
kalah karena malaikat tdk ikut nonton berhubung malaikat
takut dengan pakaian supporter Indonesia yang berwarna
merah dan teriakan kemenangan dan dukungan terhadap
pemain Gonzales,Bambang Pamungkas dll (dukungan anak
50
51
kecil,remaja dewasa,kakek nenek,pria wanita orang jompo
para kyai istitgozah bedoa tapi hasilnya????????
(Ini bagian dari sosiologi olahraga yang sering disebut dengan
Over confidence(penghormatan,penghargaan secara
berlebihan sehingga pemain terlena)
3. Di Sea Game Palembang Nopember 2011,akankah
Indonesia meraih sukses sebagai juara umum seperti
tahun sebelumnya? Kita lihat setelah yang satu ini
51