materi pembelajaran revolusi prancis

10
Materi Pembelajaran Peristiwa besar yang terjadi pada salah satu wilayah dampaknya kemudian dirasakan oleh hampir seluruh Negara di dunia. Peristiwa besar yang dimaksud adalah revolusi. Revolusi terjadi di Prancis, Amerika dan Rusia. Revolusi Prancis terjari akibat masalah internal Negara. Begitu pula dengan Revolusi rusia. Revolusi Amerika terjadi sebagai upaya bangsa Amerika ingin memerdekakan diri dari penjajahan Inggris. Ketiga revolusi tersebut berdampak pada perjuangan Indonesia sehingga makin gigih mengusahakan kemerdekaan. A. Revolusi Prancis Sejak Prancis diperintah oleh Raja Louis XIV (1643-1715), kekuasaan raja menjadi besar dan tidak terbatas. Rakyat harus tunduk kepada kekuasaan raja dan tidak boleh menentang raja. Rakyat tidak boleh mempunyai pengaruh sedikit pun dalam pemeirntahan. Oleh karena itu, Dewan Perwakilan Rakyat (Etats Generaux) kemudian dibubarkan. Raja Louis XIV terkenal dengan semboyannya L’etat c’est moi yang berarti “Negara adalah saya”. Absolutisme raja dibuktikan dengan adanya penjara Bastille untuk memenjarakan rakyat yang menolak kebijakan raja Rakyat dibagi menjadi tiga golongan yaitu. 1.Golongan I (raja dan bangsawan) 2.Golongan II (para pendeta atau pemimpin agama) 3.Golongan III (rakyat biasa terdiri dari kaum Brjuis, kaum intelektual dan rakyat jelata) Golongan I dan II diberi hak istimewa sementara golongan II diperlakukan tidak adil. Golongan III dibebani bermacam-macam pajak seperti: 1. Taille (pajak tanah) 2. Gabelle (pajak gandum) 3. Aide (pajak anggur)

Upload: wahyu-sugito

Post on 30-Dec-2015

130 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Materi Pembelajaran REvolusi PRancis

TRANSCRIPT

Page 1: Materi Pembelajaran REvolusi PRancis

Materi Pembelajaran

Peristiwa besar yang terjadi pada salah satu wilayah dampaknya kemudian dirasakan oleh

hampir seluruh Negara di dunia. Peristiwa besar yang dimaksud adalah revolusi. Revolusi terjadi

di Prancis, Amerika dan Rusia. Revolusi Prancis terjari akibat masalah internal Negara. Begitu

pula dengan Revolusi rusia. Revolusi Amerika terjadi sebagai upaya bangsa Amerika ingin

memerdekakan diri dari penjajahan Inggris. Ketiga revolusi tersebut berdampak pada perjuangan

Indonesia sehingga makin gigih mengusahakan kemerdekaan.

A. Revolusi Prancis

Sejak Prancis diperintah oleh Raja Louis XIV (1643-1715), kekuasaan raja menjadi

besar dan tidak terbatas. Rakyat harus tunduk kepada kekuasaan raja dan tidak boleh

menentang raja. Rakyat tidak boleh mempunyai pengaruh sedikit pun dalam pemeirntahan.

Oleh karena itu, Dewan Perwakilan Rakyat (Etats Generaux) kemudian dibubarkan. Raja

Louis XIV terkenal dengan semboyannya L’etat c’est moi yang berarti “Negara adalah

saya”. Absolutisme raja dibuktikan dengan adanya penjara Bastille untuk memenjarakan

rakyat yang menolak kebijakan raja Rakyat dibagi menjadi tiga golongan yaitu.

1. Golongan I (raja dan bangsawan)

2. Golongan II (para pendeta atau pemimpin agama)

3. Golongan III (rakyat biasa terdiri dari kaum Brjuis, kaum intelektual dan rakyat jelata)

Golongan I dan II diberi hak istimewa sementara golongan II diperlakukan tidak adil.

Golongan III dibebani bermacam-macam pajak seperti:

1. Taille (pajak tanah)

2. Gabelle (pajak gandum)

3. Aide (pajak anggur)

1. Keadaan Eropa dan Prancis Sebelum Revolusi

Akibat ajaran Niccolo Machiavelli yang tertuang dalam bukunya II Principe (Sang Raja)

tentang kekuasaan raja yang absolute, maka berpengaruh di Negara Eropa seperti:

a. Di Prusia, pada masa Raja Frederich II dengan Perdana Menterinya Otto Von

Bismarck. Dengan semboyan daerah dan besi, raja berusaha membangun kerajaan

yang kuat.

b. Di Rusia, di bawah kekuasaaan Tsar Peter Yang Agung. Membangun Negara dengan

menjalankan politik Air Hangat, yaitu mencari pelabuhan-pelabuhan yang tidak

membeku pada musim dingin.

c. Di Austria, ketika diperintah Kaisar Joseph II. Absolutisme dilakukan dengan

menghapus sistem petani budak dan para bangsawan dari hak istimewa.

Page 2: Materi Pembelajaran REvolusi PRancis

d. Di Inggris, pada masa pemerintahan Raja Charles I. Keinginan untuk membentuk

kekuasaan absolute gagal karena mendapat reaksi keras dari parlemen yang dipimpin

Oliver Cromwell.

e. Di Prancis, dipelopori Perdana Menteri Cardinal Richeliev berlanjut dan mencapai

puncaknya pada masa pemerintahan Raja Louis XIV. Dalam menjalankan

pemerintah. Louis XIV tidak memberlakukan UUD dan Dewan Perwakilan Rakyat,

kepastian hukum dibatasi kekuasaan, serta tanpa adanya anggaran belanja.

Semboyannya L’etat c’est moi (Negara adalah saya). Lambang kekuasaan adalah

Penjara Bastille. Sebagai pusat perhatian Eropa, dibangun Istana Versailles yang

disebut Sang Surya (Le Roi Soleil). Kekuasaan yang diembannya diperoleh dari

Tuhan (Le Droit Divin).

2. Sebab-Sebab Terjadinya Revolusi Prancis

Berikut adalah sebab umum dan khusus dari Revolusi Prancis.

a. Sebab Umum

1) Utang Negara terlalu banyak

2) Pajak sangat tinggi

3) Adanya blanko surat penangkapan yang ditandangani raja

4) Kebencian rakyat terhadap Penjara Bastille

5) Kepincangan dalam kehidupan masyarakat

6) Adanya pengaruh kemerdekaan Amerika Serikat

7) Adanya pengaruh paham rasionalisme dengan munculnya ahli piker, seperti:

a) Montesquiue dalam bukunya I’Esprit des Lois, tentang Trias Politica yang

menyatakan kekua-saan yaitu legislatif, eksekutif, dan yudikatif

b) Voltaire dengan karyanya Letters on the English tentang kebebasan manusia

c) J.J. Roosseau dengan karyanya Du Contract Social (perjanjian masyarakat)

tentang pemerintahan yang demokratis. Semboyannya Libert, Egalite, dan

Fraternite

d) John Locke yang menganjurkan hak asasi manusia

b. Sebab Khusus

Pemborosan uang Negara yang dilakukan Marie Antoinette, permaisuri Raja Louis

XVI.

3. Jalnnya Revolusi (1789-1804)

Revolusi Prancis ditandai dengan serbuan rakyat terhadap Penjara Bastille pada 14 Juli

1789. Penyerbuan Penjara Bastille bertujuan.

a. Penajra Bastille sebagai lambing keabsolutan raja

Page 3: Materi Pembelajaran REvolusi PRancis

b. Para pemimpin rakyat dan kaum intelektual penentang raja yang dipenjara di Bastille

ingin dibebaskan

c. Mendapatkan senjata di Penajra Bastille

Revolusi Prancis terdiri dari beberapa tahapan yaitu:

a. Masa Dewan Konstituante Nasional (1789-1791)

b. Masa Dewan Legislatif (1791-1792)

c. Masa Konferensi Nasional (1792-1795)

d. Masa Directoire (1795-1799)

e. Masa Konsulat (1799-1804)

Dengan semangat Liberte (kebebasan), Egalite (persamaan), dan Fraternite

(persaudaraan) ingin menumbangkan kekuasaan raja yang absolute. Semboyan tersebut

kemudian dikembangkan dalam bentuk bendera merah, putih, biru pada posisi vertikal.

Pada tahun 1791, Prancis berbentuk monarkhi konstitusional setelah berhasil menyusun

konstitusi yang berdasarkan “Declaration des droits de humne et du citoyen” (pernyataan

hak-hak manus dan pengakuan hak warga Negara). Dengan demikian kekuasaan raja

diatur dengan undang-undang.

Pada tahun 1792, rusia dan Austria melakukan penyerangan terhadap Prancis dengan

adalasan khawatir apabila revolusi akan merembet ke Negara-negara mereka yang juga

bersifat absolute. Serangan ini justru mempertebal semangat persatuan rakyat Prancis.

Sementara itu, berita pelarian Raja Louis XVI ke luar negeri didengar oleh rakyat

sehingga mmebuat rakyat semakin marah dan meuduh raja telah berkhianat terhadap

rakyat dan UUD. akhirnya raja dapat ditangkap dan dihukum mati dengan dipenggal

lehernya.

Setelah bentuk kerajaan dihapuskan, kemudian digantu bentuk Republik dengan

pemerintah dictator (terror) dipimpin Marot, Danton, dan Roberspierre (1793-1794).

Akhirnya pemerintah itu dibubarkan karena tidak mengatasi pemberontakan dan terror

yang dilakukan golongan bangsawan dan golongan girondin.

Sejak tahun 1795, pemerintah Prancis menggunakan sistem pemerintah Directoire.

Dalam pemerintahan ini kekuasaan eksekutif terdiri dari lima anggota yaitu Barras,

Moulin, Gobier, Roger Ducos, dan Sieyes. Pembagian ini untuk member gambaran

pemerintahan yang demokratis agar segala persoalan Negara dapat diatasi. Hal ini

ternyata tidak berhasil mengatasi kekacauan. Dalam kondisi politik yang kacau,

muncullah Napoleon Bonaparte untuk menyelamatkan Prancis dengan membentuk

pemerintahan konsulat yang terdiri dari tiga konsul yaitu Napoleon Bonaparte, Sieyes

dan Roger Ducos. Kemudian memecat dua konsul lainnya dan mengangkat dirinya

sebagai konsul seumur hidup. Keberhasilan Napoleon menyebabkan rakyat menaruh

kepercayaan sehingga Paus Pius VII menobatkan Napoleon sebagai Kaisar Prancis.

Page 4: Materi Pembelajaran REvolusi PRancis

Pemerintahannya bersifat militerisme yang tegas dank eras. Segala perintahnya hasu

dijalankan.

Kebijakan Napoleon selama menjadi kaisar antara lain:

a. Membuat Code Civil (Undang-Undang Hukum Perdata)

b. Menerima bangsawan yang dulu melarikan diri ke luar negeri

c. Memberikan kesejahteraan apda rakyat

d. Mengembalikan perdamaian di Prancis

e. Membentuk pemerintahan yang stabil dan kuat

f. Mengadakan perang melawan kondisi raja-raja Eropa (Perang Koalisi)

4. Akibat Revolusi Prancis bagi Prancis

a. Bidang Politik

1) Berkembangnya pahan liberalisme

2) Berkembangnya nasionalisme

3) Munculnya pengertian demokrasi dan republic

4) Undang-undang (konstitusi) dianggap sebagai kekuasaan tertinggi

5) Lahirnya aksi-aksi revolusioner

b. Bidang ekonomi

1) Penghapusan pajak feudal

2) Petani menjadi pemilik tanah

3) Timbulnya industri besar

4) Sistem gilda dihapuskan diganti sistem ekonomi bebas

c. Bidang Sosial

1) Penghapusan sistem deodalisme

2) Susunan masyarakat baru tanpa kelas

3) Berkembangnya pendidikan dan pengajaran

4) Berkembangnya perjuangan menegakkan HAM

5. Akibat Revolusi Prancis bagi Dunia

a. Bidang Politik

1) Tersebarnya paham liberalism, nasionalisme, dan demkrasi

2) Berkembangnya aksi revolusione

b. Bidang Ekonomi

1) Timbulnya industrialisasi

2) Beralihnya pusat perdagangan dari pantari ke pedalaman

3) Inggris kehilangan pasar di Eropa karena Prancis menjalankan politik kontinental

Page 5: Materi Pembelajaran REvolusi PRancis

B. Revolusi Amerika

Revolusi Amerika yang berlangsung tahun 1775-1789 adalah perjuangan tiga belas

koloni untuk mencapai kemerdekaan dari tangan Inggris. Sebelum tahun 1763, masih

terdapat kesepahaman kebijakan Inggris dengan daerah koloni, tetapi setelah tahun 1763,

terlebih setelah parlemen Inggris melaksanakan Undang-Undang Mata Uang (Curency Act)

dan Undang-Undang Materai (Stamp Act) yang isinya semua Koran, majalah, pamphlet,

lisensi, sewa, atau dokumen resmi lain terkena cukai materai, sehingga mendapat reaksi

keras, antara lain dari:

1. Patrick Henry sebagai anggota Dewan Virginia House of Burgesses

2. Lembaga House of Burgesses sendiri

3. Dewan Massachusetts

Akhirnya UU Materai dihapus, diganti UU Townsend yang diterapkan untuk

mendanai gubernur, hakim, petugas bea cukai, dan pasukan Inggris di Amerika.

Hal inilah yang menyebabkan kemarahan rakyat, sehingga pada 3 Maret 1770 terjadi

“pembantaian Boston”, akibatnya Undang-Undang Townsend dicabut parlemen Inggris.

Tiga peristiwa berikutnya pada 16 Desember 1773 dikenal dengan “Pesta The Boston”

(Boston Tea Party) berupa pembuangan the yang ada di kargo kapal Inggris.

Dengan berbagai peristiwa tersebut, Inggris mengeluarkan Boston Port Bill

(peraturan pelabuhan Boston) yang isinya pelabuhan Boston ditutup dan mengganti kerugian

teh yang dibuang. Ini merupakan masalah besar Inggris dengan daerah koloni yang perlu

diselesaikan.

Menghadapi masalah tersebut, diselenggarakan Kongres Kontinental di Philadelphia

pada 5 September 1774 yang emutuskan dibentuk Asosiasi Kontinental dan sistem komite.

Ternyata Raja Inggris menolak, sehingga pada 19 April 1775 terjadi insiden di Lexington

yang ditindaklanjuti Kolonel George Washington bersama rakyat yang menyatakan perang

dengan Inggris. Kebulatan tekad rakyat ini ditulis Thomas Paine dalam pafletnya yang

berjudul “Common Sense” (Akal Sehat). Resolusi telah disepakati, bahwa koloni di

Amerika harus berpisah dengan Inggris. Tindak lanjut dari resolusi pada tanggal 4 Juli 1776

adalah diresmikannya deklarasi kemerdekaan Amerika. Hal ini terinspirasi dari karya Jhon

Lock yang berjudul “Second Treatise of Government”.

Pertikaian Amerika dengan Inggris masih berlangsung. Kemenangan Amerika

semakin terlihat ketika memperoleh kemenangan di Trentou dan Princenton. Hal itu

menambah semangat juang rakyat Amerika untuk merebut seluruh daerah yang dikuasai

Inggris. Tahun 1780-1781 merupakan akhir revolusi Amerika yang ditandai denga

menyerahnya Jendral Cornwalis sebagai pimpinan Inggris. Menyerahnya Ingris kepada

Amerika secara resmi ditandai dengan Traktat Paris pada 15 April 1783 tentang perjanjian

perdamaian dengan Inggris. Terjadinya perang kemerdekaan Amerika melibatkan juga peran

Page 6: Materi Pembelajaran REvolusi PRancis

Prancis karena Amerika menjalin persekutuan dengan Prancis, di mana Prancis mengirim 14

kapal dengan pasokan senjata dan amunisi.

C. Revolusi Rusia

Revolusi Rusia terjadi akibat ketidakpuasan mayoritas masyarakat terhadap

pemerintah Tsar Nicolas II yang bersifat otoriter. Tanda-tanda ketidaksenangan rakyat mulai

terlihat sejak kemenangan Jepang atas Rusia (1905) dengan peristiwa “Revolusi 1905”

berupa aksi kerusuhan dan pemberontakan.

Revolusi Rusia pada tahun 1905 dipicu oleh hal-hal berikut.

1. Keinginan rakyat Rusia untuk hidup bebas

2. Rakyat kecewa sikap reaksioner Tsar Nicholas

3. Kaum buruh dan tani menuntut adanya perbaikan nasib

4. Kekalahan Rusia atas Jepang pada tahun 1905 sangat mengecawakan rakyat rusia

5. Peristiwa pembunuhan kaum demonstran yang dipimpin oleh Georgy Appollovica Gapon

oleh tentara kerajaan pada hari Minggu 22 Januari 1905 sehingga dikenal sebagai

peristiwa Minggu Berdara (Bloody Sunday)

Akibat revolusi ini, diberilah hak sipil dan pembentukan parlemen (dunia). Ketika

Perdana Menterinya Stolypin, hak tersebut dibatasi.

Setelah Perang Dunia I, di Rusia terjadi peristiwa “Revolusi Februari” berupa:

1. Perebutan pemerintahan Kota Petrograd oleh kaum buruh

2. Dunia menuntut Tsar Nicholas mengundurkan diri

3. Pemerintah darurat didirikan dengan pimpinan Pangeran Lvov yang kemudian

diserahkan Kerensky

Masa pemerintahan Kerensky yang lemah membuat kaum Bolshevik yang dipimpin Lenin

dapat merebut pemerintah Kota Petograd. Kaum Bolshevik memperluas daerah

kekuasaannya dari Moskow sampai ke wilayah Rusia, Eropa. Dalam perkembangannya,

terdapat dua kubu yaitu kelompok orang merah yaitu orang Bolshevik dan orang-orang

putih yang anti-Bolshevik. Pada akhirnya orang-orang putih dikalahkan orang-orang merah.

D. Peranguh Revolusi di Eropa dan Amerika terhadap Pergerakan Nasional Indonesia

Dengan berkobarnya revolusi Amerika, menumbuhkan semangat nasionalisme untuk

membebaskan diri dari tangan bangsa asing (Inggris) sehingga dapat mengatur rumah

tangganya sendiri tanpa adanya campur tangan bangsa lain. Dengan demikian, Revolusi

Amerika telah mendorong munculnya gerakan untuk menentang penjajahan asing di

Indonesia. Gerakan yang semula bersifat kedaerahan kemudian berkembang menjadi

gerakan nasional. Gerakan nasional di Indonesia bertujuan untuk memperoleh kemerdekaan

dan membentuk pemerintahan yang demokratis.

E. Gh

Page 7: Materi Pembelajaran REvolusi PRancis

F. As

G. Sa

H. s