demokrasi prancis (jadi)

14
Sistem Pemerintahan dan Demokrasi Prancis Kelompok 4  Anggota :      Imas Gilang Cempaka       Intan S       Lusi Yunis       Mentari Dewi       Noeranisa Adhadianty G 

Upload: noeranisa-adhadianty-perdana

Post on 06-Apr-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

8/3/2019 demokrasi prancis (jadi)

http://slidepdf.com/reader/full/demokrasi-prancis-jadi 1/14

Sistem Pemerintahan dan Demokrasi Prancis

Kelompok 4 Anggota :

     Imas Gilang Cempaka

      Intan S 

      Lusi Yunis 

      Mentari Dewi 

      Noeranisa Adhadianty G 

8/3/2019 demokrasi prancis (jadi)

http://slidepdf.com/reader/full/demokrasi-prancis-jadi 2/14

8/3/2019 demokrasi prancis (jadi)

http://slidepdf.com/reader/full/demokrasi-prancis-jadi 3/14

Pendahuluan

Negara Perancis atau variasinya Prancis (Republique Francaise) adalah

sebuah negara yang terletak di Eropa Barat. Selain di daratan Eropa, wilayahnya

 juga terdiri dari berbagai pulau dan wilayah di benua lain. Perancis Metropolitan

membentang dari Laut Tengah sampai ke Selat Inggris dan Laut Utara, serta sungai

Rhein sampai Samudera Atlantik Negara yang luasnya paling besar di daratan

Eropa ini (547.026 km²), memiliki penghasilan utamanya adalah di bidang agrikultur 

dan industri besar yang cukup terkemuka di Eropa, terutama dalam industri padi,

daging, anggur, serta industri besi dan baja, bahkan juga plutonium untuk bahan

nuklir.

Perancis merupakan Negara Republik Kesatuan. Sistem Pemerintahan

Negara ini menganut sistem pemerintahan semi presidensial dengan tradisi

demokrasi yang kuat. Dalam cabang eksekutif terdapat dua pemimpin, yakni

dikepalai oleh Presiden yang dipilih dalam pemilu untuk masa jabatan 5 tahun, dan

Perdana Menteri yang ditunjuk oleh presiden, dan Perdana Menteri juga memimpin

Dewan Menteri atau Kabinet.

Badan Legislatif atau Parlemen Perancis adalah sebuah badan Bikameral,

yang terdiri atas Assemblee Nationale dan Senat. Assemblee Nationale, yangmewakili konstituensi lokal dan dipilih langsung untuk masa jabat 5 tahun, memiliki

kekuatan untuk membubarkan kabinet sehingga pihak mayoritas menjadi penentu

pilihan pemerintah. Assemblee Nationale berjumlah 107 orang, dan anggota Senat

berjumlah 48 orang. Senator dipilih secara tidak langsung untuk masa jabat 6 tahun

dan pemilihannya dibagi dua, dilakukan tiap tiga tahun dimulai 2008. Awalnya,

senator menjabat untuk 9 tahun, namun dikurangi. Kekuatan legislatif Senat terbatas

karena jika ada perselisihan antara Assemblee Nationale dan Senat, yang

diperhatikan adalah Assemblee Nationale kecuali untuk hukum konstitusional.

Kekuatan Presiden dapat dikatakan kuat, karena walaupun Dewan Menteri

memiliki Perdana Menteri (PM) tetapi Presidenlah yang mengangkat Perdana

Menteri tersebut, dan Presidenlah yang mengetuai Sidang Kabinet (Sidang Menteri-

Menteri).

8/3/2019 demokrasi prancis (jadi)

http://slidepdf.com/reader/full/demokrasi-prancis-jadi 4/14

Memang dalam hal ini Parlemen Perancis juga kuat karena dapat menjatuhkan

Perdana Menteri (mosi tidak percaya) tetapi tidak dapat menjatuhkan presiden,

bahkan sebaliknya Presiden dapat membubarkan Assemble Nationale. Presiden

merupakan pelindung (protector) dan pelerai (arbiter) dalam tiap persoalan yang

timbul diantara lembaga-lembaga pemerintahan.

Demokrasi-Demokrasi dan Pemerintahan

1. Pemerintahan

Republik Perancis adalah sebuah republik semi-presidensial uniter dengan

tradisi demokratis yang kuat. Konstitusi Republik Kelima disetujui melalui

referendum tanggal 28 September 1958. Sehingga memperkuat kewenangan

eksekutif dengan parlemen. Cabang eksekutif itu sendiri memiliki dua pemimpin:

Presiden Republik, yang merupakan Kepala Negara dan dipilih langsung oleh hak

pilih universal orang dewasa untuk jabatan selama 5 tahun (sebelumnya 7 tahun),

dan Pemerintah, dipimpin oleh Perdana Menteri yang ditunjuk presiden.

a. Majelis Nasional Prancis

Majelis Nasional Perancis (Assemblée nationale) adalah majelis rendah .

Parlemen Perancis bikameral di bawah Republik Kelima. Yang lainnya adalah Senat

(³Sénat´). Pada tanggal 28 Mei 1789, Romo Sieyès memindahkan Estate Ketiga itu,

kini bertemu sebagaiCommunes (bahasa Indonesia: "Majelis Perwakilan Rendah"),

memulai pembuktian kekuasaannya sendiri dan mengundang 2 estate lainnya untuk

ambil bagian, namun bukan untuk menunggu mereka. Mereka memulai untuk

berbuat demikian, menyelesaikan proses itu pada tanggal 17 Juni. Lalu mereka

mengusulkan langkah yang jauh lebih radikal, menyatakan diri sebagai Majelis

Nasional, majelis yang bukan dari estate namun dari "rakyat´.

Bangunan resmi Majelis Nasional adalah Palais Bourbon di tepi sungai

Seine. Majelis ini juga menggunakan bangunan sebelahnya, termasukImmeuble

Chaban-Delmas di rue de l¶Université. Gedung ini dijaga oleh Penjaga Republik;

8/3/2019 demokrasi prancis (jadi)

http://slidepdf.com/reader/full/demokrasi-prancis-jadi 5/14

huissier memantau aktivitas di dalam ampiteater pertemuan dan fasilitas lainnya.

Mengikuti tradisi yang dimulai Majelis Nasional pertama pada Revolusi

Perancis, partai "sayap kiri" duduk di sebelah kiri bila dilihat dari kursi presiden, dan

partai "sayap kanan" duduk di kanan, dan pengaturan kursi menandakan spektrumpolitik sebagaimana yang ditampilkan di Majelis.

b. Parlemen Prancis

Parlemen Perancis (Parlement français) adalah cabang legislatif dan

deliberatif (parlemen Pemerintah Perancis.

Sistem parlementer di Perancis adalah bikameral, dan Parlemen terdiri dari:

- "Majelis Tinggi" (chambre haute), merupakan Senat Perancis (Sénat)

- "Majelis Rendah" (chambre basse), merupakan Majelis Nasional Perancis

(Assemblée nationale); Majelis adalah badan pre-eminen.

Kedua majelis melakukan deliberasinya di dua tempat berbeda yaitu Palais

du Luxemborug untuk Senat dan Palais Bourbon untuk Majelis Nasional.

c. Majelis Konstituante Nasional

Pada tanggal 11 Juli 1789, Raja Louis, yang

bertindak di bawah pengaruh bangsawan

konservatif dari dewan kakus umumnya,

begitupun permaisurinya Marie Antoinette, dan

saudaranya Comte d'Artois, membuang menteri

reformis Necker dan merekonstruksi kementerian

secara keseluruhan. Kebanyakan rakyat Paris,

yang mengira inilah mulainya kup kerajaan, turut

ke huru-hara terbuka. Beberapa anggota militer 

bergabung dengan khayalak lainnya tetap netral. Pada 14 Juli 1789, setelah

pertempuran 4 jam massa menduduki penjara Bastille membunuh gubernur Marquis 

Bernard de Launay dan beberapa pengawalnya. Raja dan pendukung militernya

mundur turun, setidaknya sejak beberapa waktu yang lalu. Lafayette menerima

komando Garda Nasional di Paris Jean-Sylvain Bailly, presiden Majelis Nasional di

masa Sumpah Lapangan Tenis, menjadi walikota di bawah struktur baru

pemerintahan yang dikenal sebagai commune. Raja mengunjungi Paris, di mana,

8/3/2019 demokrasi prancis (jadi)

http://slidepdf.com/reader/full/demokrasi-prancis-jadi 6/14

pada tanggal 27 Juli, ia menerima kokadetriwarna, begitupun pekikan vive la Nation

"Hidup Negara" diubah menjadi vive le Roi "Hidup Raja".

Setelah kekacauan ini, para bangsawan, yang sedikit terjamin oleh rekonsiliasi

antara raja dan rakyat yang nyata dan mulai pergi dari negeri itu sebagaiémigré.Necker, yang dipanggil kembali ke jabatannya, mendapatkan kemenangan yang tak

berlangsung lama. Menjelang akhir Juli huru-hara dan jiwa kedaulatan rakyat

menyebar ke seluruh Perancis. Di daerah pedesaan beberapa orang membakar akta

gelar dan tak sedikit pun terdapat châteaux, sebagai bagian pemberontakan petani

umum "la Grande Peur" (Ketakutan Besar ).

Pada 4 Agustus 1789, Majelis Nasional menghapuskan feodalisme, hak

ketuanan Estate Kedua dan sedekah yang didapatkan oleh Estate Pertama. Dalam

waktu beberapa jam, sejumlah bangsawan, pendeta, kota, provinsi, dan

perusahaan kehilangan hak istimewanya. Dekristenisasi Revolusi membawa

perubahan besar-besaran pada kekuasaan dari Gereja Katolik Roma kepada

negara. Legislasi yang berlaku pada tahun 1790 menghapuskan otoritas gereja

untuk menarik pajak hasil bumi yang dikenal sebagaidîme (sedekah),

menghapuskan hak khusus untuk pendeta, dan menyita kekayaan geraja; di bawah

ancien régime, gereja telah menjadi pemilik tanah terbesar di negeri ini. Legislasi

berikutnya mencoba menempatkan pendeta di bawah negara, menjadikannya

pekerja negeri. Tahun-tahun berikutnya menyaksikan penindasan penuh kekerasan

terhadap para pendeta, termasuk penahanan dan pembantaian para pendeta di

seluruh Perancis. Concordat 1801 antara Napoleon dan gereja mengakhiri masa

dekristenisasi dan mendirikan aturan untuk hubungan antara Gereja Katolik dan

Negara Perancis yang berlangsung hingga dicabut oleh Republik Ketiga pada

pemisahan gereja dan agama pada tanggal 11 Desember 1905

       Ke arah konstitusi

Majelis Konsituante Nasional tak hanya berfungsi sebagai legislatur, namun

 juga sebagai badan untuk mengusulkan konstitusi baru. Necker, Mounier, Lally-

Tollendal, dll tidak berhasil mengusulkan sebuah senat. Sebagian besar bangsawan

mengusulkan majelis tinggi aristokrat yang dipilih oleh para bangsawan. Kelompok

rakyat menyatakan di hari itu: Perancis akan memiliki majelis tunggal dan

8/3/2019 demokrasi prancis (jadi)

http://slidepdf.com/reader/full/demokrasi-prancis-jadi 7/14

unikameral. Raja hanya memiliki "veto suspensif" ia dapat menunda implementasi

hukum, namun tidak bisa mencabutnya sama sekali.

Rakyat Paris menghalangi usaha kelompok Royalis untuk mencabut tatanan

baru ini mereka berbaris di Versailles pada tanggal 5 Oktober 1789. Setelahsejumlah perkelahian dan insiden, raja dan keluarga kerajaan merelakan diri dibawa

kembali dari Versailles ke Paris. Majelis itu menggantikan sistem provinsi dengan

83département, yang diperintah secara seragam dan kurang lebih sederajat dalam

hal luas dan populasi.

       Ke arah Konstitusi Sipil Pendeta

Majelis itu memusatkan perhatian pada krisis keuangan ini dengan meminta

bangsa mengambil alih harta milik gereja (saat menghadapi pengeluaran gereja)

melalui hukum tanggal 2 Desember 1789. Agar memonter sejumlah besar harta

benda itu dengan cepat, pemerintah meluncurkan mata uang kertas baru,assignat,

diongkosi dari tanah gereja yang disita.

       Legislasi lebih lanjut pada tanggal 13 Februari 1790 menghapuskan janji

biara 

Konstitusi Sipil Pendeta, yang disahkan pada tanggal 12 Juli 1790 (meski tak

ditandatangani oleh raja pada tanggal 26 Desember 1790), mengubah para pendeta

yang tersisa sebagai pegawai negeri dan meminta mereka bersumpah setia pada

konstitusi. Konstitusi Sipil Pendeta juga membuat gereja Katolik sebagai tangan

negara sekuler.

       Dari peringatan Bastille ke kematian Mirabeau

Majelis itu menghapuskan perlengkapan simbolik ancien régime, baringan

lapis baja dll yang lebih lanjut mengasingkan bangsawan yang lebih konservatif, dan

menambahkan pangkatémigré.

Pada 14 Juli 1790 dan beberapa hari berikutnya, kerumuman di Champ-de-

Mars memperingati jatuhnya Bastille Talleyrand melakukan sumpah massal untuk

"setia pada negara, hukum, dan raja". Raja dan keluarga raja ikut serta secara aktif.

8/3/2019 demokrasi prancis (jadi)

http://slidepdf.com/reader/full/demokrasi-prancis-jadi 8/14

Para pemilih awalnya memilih anggota Dewan Jenderal untuk bertugas dalam

setahun, namun dengan Sumpah Lapangan Tenis, commune tersebut telah sepakat

bertemu terus menerus hingga Perancis memiliki konstitusi. Unsur sayap kanan kini

mengusulkan pemilu baru, namun Mirabeau menang, menegaskan bahwa status

majelis itu telah berubah secara fundamental dan tiada pemilu baru yang terjadisebelum sempurnanya konstitusi.

Di tengah-tengah intrik klub, majelis terus berusaha untuk mengembangkan

sebuah konstitusi. Sebuah organisasi yudisial membuat semua hakim sementara

dan bebas dari tahta. Legislator menghapuskan jabatan turunan, kecuali untuk

monarki sendiri. Pengadilan juri dimulai untuk kasus-kasus kejahatan. Raja akan

memiliki kekuasaan khusus untuk mengusulkan perang, kemudian legislator 

memutuskan apakah perang diumumkan atau tidak. Majelis itu menghapuskansemua penghalang perdagangan dan menghapuskan gilda, ketuanan dan organisasi

pekerja: setiap orang berhak berdagang melalui pembelian surat izin pemogokan

menjadi ilegal.

Mirabeau meninggal pada tanggal 2 Maret 1791. Mignet berkata, "Tak

seorang pun yang menyamainya dalam hal kekuatan dan popularitas" dan sebelum

akhir tahun, Majelis Legislatif yang baru akan mengadopsi ukuran "drako" ini.

Dengan sebagian besar anggota majelis yang masih menginginkan monarki

konstitusional daripada republik, sejumlah kelompok itu mencapai kompromi yang

membiarkan Louis XVI tidak lebih dari penguasa boneka: ia terpaksa bersumpah

untuk konstitusi, dan sebuah dekrit menyatakan bahwa mencabut sumpah,

mengepalai militer untuk mengumumkan perang atas bangsa, atau mengizinkan tiap

orang untuk berbuat demikian atas namanya berarti turun tahta secara de facto.

d. Majelis Legislatif 

Di bawah Konstitusi 1791 Perancis berfungsi sebagai monarki konstitusional.

Raja harus berbagi kekuasaan dengan Majelis Legislatif yang terpilih, namun ia

masih bisa mempertahankan vetonya dan kemampuan memilih menteri. Majelis

Legislatif pertama kali bertemu pada tanggal 1 Oktober 1791, dan jatuh dalam

keadaan kacau hingga kurang dari setahun berikutnya. Majelis Legislatif terdiri atas

8/3/2019 demokrasi prancis (jadi)

http://slidepdf.com/reader/full/demokrasi-prancis-jadi 9/14

8/3/2019 demokrasi prancis (jadi)

http://slidepdf.com/reader/full/demokrasi-prancis-jadi 10/14

Raja Louis untuk "konspirasi terhadap kebebasan publik dan keamanan umum" oleh

mayoritas lemah di konvensi. Eksekusi tanggal 21 Januari menimbulkan banyak

perang dengan negara Eropa lainnya. Konvensi menyetujui "Konstitusi Tahun III"

yang baru pada tanggal 17 Agustus 1795.

       Direktorat

Konstitusi baru itu melantikDirectoire (bahasa Indonesia:Direktorat) dan

menciptakan legislatur bikameral pertama dalam sejarah Perancis. Parlemen ini

terdiri atas 500 perwakilan (Conseil des Cinq-Cents/Dewan Lima Ratus) dan 250

senator (Conseil des Anciens/Dewan Senior). Kuasa eksekutif dipindahkan ke 5

"direktur" itu, dipilih tahunan oleh Conseil des Anciens dari daftar yang diberikan

oleh Conseil des Cinq-Cents. Pada tanggal 9 November 1799 (18 Brumaire dari

Tahun VIII) Napoleon mengadakankup yang melantik Konsulat secara efektif hal ini

memulai kediktatorannya dan akhirnya (1804) pernyataannya sebagai kaisar, yang

membawa mendekati fase republikan spesifik di masa Revolusi Perancis.

Demokrasi Prancis

Prancis menggunakan Demokrasi liberal dipakai oleh negara yang menganutsistem semipresidensial. Sistem semipresidensial adalah bentuk pemrintahan

negara yang mencoba mengatasi kelemahan-kelemahan sistem parlementer mau

pun sistem presidensial. Kelemahannya ialah sifatnya yang sangat tidak stabil

karena setiap saat pemerintah, baik seluruh kabinet mau pun setiap menteri, dapat

menerima mosi tidak percaya dari parlemen. Akibatnya pemerintah jatuh dan terjadi

pergantian pemerintah.

Ciri utama sistem semipresidensial adalah sebagai berikut:

(a) pusat kekuasaan berada pada suatu majelis perwakilansebagai

pemegang kekuasaan tertinggi

(b) penyelenggara kekuasaan legislatif adalah suatu badan perwakilan yang

merupakan bagian dari majelis perwakilan

8/3/2019 demokrasi prancis (jadi)

http://slidepdf.com/reader/full/demokrasi-prancis-jadi 11/14

(c) presiden dipilih secara langsung atau tidak langsung untuk masa jabatan

tertentu dan bertanggungjawab kepada majlelis perwakilan;

(d) para menteri adalah pembantu presiden yang diangkat dan diberhentikan

oleh presiden.

Di Perancis politiknya khas dengan dua kelompok yang berseberangan, yaitu

kelompok sayap kiri yang bertumpu pada Partai Sosialis Perancis dan kelompok

sayap kanan yang bertumpu pada Union pour un Mouvement Populaire (UMP).

Terdapat juga sebuah partai sayap kanan radikal yang bernama Front National.

Dewan Konstitusi dibentuk untuk menjaga konstitusi dari tindakan-tindakan tertentu,

atau yang dapat merugikan negara. Dewan Konstitusi ini dapat mengerem

kekuasaan dari pada Presiden, Parlemen, dan Pemerintah. Dewan ini terdiri dari 9

orang yang diangkat secara sama oleh Presiden dan Ketua Assembley serta Ketua

Senat.

Pelayanan Publik pada negara ini mempergunakan asas dekonsentrasi

(untuk kecenderungan sentralisasi) sedangkan dalam memegang teguh prinsip

demokrasi Perancis mengimbanginya dengan mempergunakan pula asas

desentralisasi dalam mempermudah pelayanan publik. Instansi Pusat semuanya

berkedudukan di Paris, tetapi kemudian untuk dapat menangani hal-hal sampai

kepada yang sekecil-kecilnya, di wilayah-wilayah dipercayakan pada Instansi-

instansi Lokal, yang diciptakan oleh Departemen-Departemen sebagai satuan

Wilayah Otonom (Instansi Prefectoral). Sedangkan Instansi Vertikal adalah aparat

Pusat si Daerah yang diistilahkan dengan antena daripada kewenangan pusat.

8/3/2019 demokrasi prancis (jadi)

http://slidepdf.com/reader/full/demokrasi-prancis-jadi 12/14

REVOLUSI PERANCIS

Revolusi Perancis adalah masa dalam sejarah Perancis antara tahun 1789

dan 1799 dimana para demokrat dan pendukung republikanisme menjatuhkanmonarki absolut di Perancis dan memaksa Gereja Katolik Roma menjalani

restrukturisasi yang radikal.

Meski Perancis kemudian akan berganti sistem antara republik, kekaisaran,

dan monarki selama 75 tahun setelah Republik Pertama Perancis jatuh dalam

kudeta yang dilakukan oleh Napoleon Bonaparte, revolusi ini dengan jelas

mengakhiri ancien régim (bahasa Indonesia: Rezim Lama; merujuk kepada

kekuasaan dinasti seperti Valois dan Bourbon) dan menjadi lebih penting daripada

revolusi-revolusi berikutnya yang terjadi di Perancis.

       Penyebab revolusi Prancis

Banyak faktor yang menyebabkan revolusi ini. Salah satu di antaranya adalah

karena sikap orde yang lama terlalu kaku dalam menghadapi dunia yang berubah.

Penyebab lainnya adalah karena ambisi yang berkembang dan dipengaruhi oleh ide

Pencerahan dari kaum borjuis, kaum petani, para buruh, dan individu dari semua

kelas yang merasa disakiti. Sementara revolusi berlangsung dan kekuasaan beralihdari monarki ke badan legislatif, kepentingan-kepentingan yang berbenturan dari

kelompok-kelompok yang semula bersekutu ini kemudian menjadi sumber konflik

dan pertumpahan darah.

Sebab-sebab Revolusi Perancis mencakup hal-hal di bawah ini:

Kemarahan terhadap absolutisme kerajaan

Kemarahan terhadap sistem seigneurialisme di kalangan kaum petani, para buruh,

dan sampai batas tertentu kaum borjuis. Bangkitnya gagasan-gagasan Pencerahan

Utang nasional yang tidak terkendali, yang disebabkan dan diperparah oleh sistem

pajak yang tak seimbang.

Situasi ekonomi yang buruk, sebagian disebabkan oleh keterlibatan Perancis dan

bantuan terhadap Revolusi Amerika.

8/3/2019 demokrasi prancis (jadi)

http://slidepdf.com/reader/full/demokrasi-prancis-jadi 13/14

Kelangkaan makanan di bulan-bulan menjelang revolusi.

Kemarahan terhadap hak-hak istimewa kaum bangsawan dan dominasi dalam

kehidupan publik oleh kelas profesional yang ambisius.

Kebencian terhadap intoleransi agama.

Kegagalan Louis XVI untuk menangani gejala-gejala ini secara efektif.

 Aktivitas proto-revolusioner bermula ketika raja Perancis Louis XVI

(memerintah 1774- 1792) menghadapi krisis dana kerajaan. Keluarga raja Perancis,

yang secara keuangan sama dengan negara Perancis, memiliki utang yang besar.

Selama pemerintahan Louis XV (1715-1774 ) dan Louis XVI sejumlah menteri,

termasuk Turgot (Pengawas Keuangan Umum 1774-1776) dan Jacques Necker 

(Direktur-Jenderal Keuangan 1777- 1781), mengusulkan sistem perpajakan Perancis

yang lebih seragam, namun gagal. Langkah-langkah itu mendapatkan tantanganterus-menerus dariparl ement (pengadilan hukum), yang didominasi oleh "Para

Bangsawan", yang menganggap diri mereka sebagai pengawal nasional melawan

pemerintahan yang sewenang-wenang, dan juga dari fraksi- fraksi pengadilan.

 Akibatnya, kedua menteri itu akhirnya diberhentikan. Charles Alexandre de Calonne,

yang menjadi Pengawas Umum Keuangan pada 1783, mengembangkan strategi

pengeluaran yang terbuka sebagai cara untuk meyakinkan calon kreditur tentang

kepercayaan dan stabilitas keuangan Perancis.

Namun, setelah Callone melakukan peninjauan yang mendalam terhadap

situasi keuangan Perancis, menetapkan bahwa hal itu tidak mungkin dilakukan, dan

karenanya ia mengusulkan pajak tanah yang seragam sebagai cara untuk

memperbaiki keuangan Perancis dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek, dia

berharap bahwa dukungan dari Dewan Kaum Terkemuka yang dipilih raja akan

mengemalikan kepercayaan akan keuangan Perancis, dan dapat memberikan

pinjaman hingga pajak tanah mulai memberikan hasilnya dan memungkinkan

pembayaran kembali dari utang tersebut.

Meskipun Callone meyakinkan raja akan pentingnya pembaharuannya,

Dewan Kaum Terkemuka menolak untuk mendukung kebijakannya, dan berkeras

bahwa hanya lembaga yang betul-betul representatif, seyogyanyaEstates-General

(wakil-wakil berbagai golongan) Kerajaan, dapat menyetujui pajak baru. Raja, yang

melihat bahwa Callone akan menjadi masalah baginya, memecatnya dan

8/3/2019 demokrasi prancis (jadi)

http://slidepdf.com/reader/full/demokrasi-prancis-jadi 14/14

menggantikannya dengan Étienne Charles de Loménie de Brienne, Uskup Agung

Toulouse, yang merupakan pemimpin oposisi di Dewan. Brienne sekarang

mengadopsi pembaruan menyeluruh, memberikan berbagai hak sipil (termasuk

kebebasan beribadah kepada kaum Protestan), dan menjanjikan pembentukanEta

ts-Généraux dalam lima tahun, tetapi ssementara itu juga mencoba melanjutkanrencana Calonne. Ketika langkah-langkah ini ditentang di Parlement Paris (sebagian

karena Raja tidak bijaksana), Brienne mulai menyerang, mencoba membubarkan

seluruh "parlement" dan mengumpulkan pajak baru tanpa peduli terhadap mereka.

Ini menyebabkan bangkitnya perlawanan massal di banyak bagian di Perancis,

termasuk "Day of the Tiles" yang terkenal di Grenoble. Yang lebih penting lagi,

kekacauan di seluruh Perancis meyakinkan para kreditor jangka-pendek. Keuangan

Prancis sangat tergantung pada mereka untuk mempertahankan kegiatannya sehari-

hari untuk menarik pinjaman mereka, menyebabkan negara hampir bangkrut, dan

memaksa Louis dan Brienne untuk menyerah.

Raja setuju pada 8 Agustus 1788 untuk mengumpulkanEstat es-General pada

Mei 1789 untuk pertama kalinya sejak 1614. Brienne mengundurkan diri pada 25

 Agustus 1788, dan Necker kembali bertanggung jawab atas keuangan nasional. Dia

menggunakan posisinya bukan untuk mengusulkan langkah-langkah pembaruan

yang baru, melainkan untuk menyiapkan pertemuan wakil-wakil nasional.